SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
Kelainan Telinga Luar
Dr. Rizka Fakhriani, MMR., Sp.THT-KL
Bagian IK THT-KL FKIK UMY
Anatomi telinga luar
Terdiri dari daun telinga (auricula) dan
liang telinga sampai membran timpani
a) Auricula terdiri atas tulang rawan
elastin dan kulit.
b) Liang telinga (meatus akustikus
eksternus) berbentuk huruf S
rangka tulang rawan pada 1/3 luar
 folikel rambut, kelenjar sebasea,
kelenjar serumenalis
tulang pada 2/3 dalam
Kelenjar keringat terdapat pada seluruh
kulit liang telinga (MAE).
1. Tragus
2. Krus heliks
3. Heliks
4. Krus anti heliks
5. Anti heliks
6. Anti tragus
7. Konka
8. Lobulus
Kelainan daun telinga (auricula)
1. Kelainan bawaan
Mikrotia
Makrotia
Aplasia
2. Radang
Dermatitis
Impetigo , erisepelas , herpes zooster otikus, eksema, OT
hematome,
Kondritis
3. Benjolan/tumor
Keloid
Kista
Kelainan liang telinga
1. Kelainan bawaan
Atresia lubang telinga atau liang telinga tertutup oleh
jaringan ikat
2. Serumen impaksi
3. Radang / otitis eksterna
Sirkumskripta atau furunkel
Difus
Otomikosis
Otitis eksterna malignan
Herpes zooster otikus (penyakit Ramsay-Hunt)
4. Korpus allenum
5. Truma
Kelainan kongenital
Fistula preaurikula
Fistula preaurikular congenital adalah suatu traktus yang didasari
oleh epitel skuamos yang bermula di depan daun telinga.
Fistula preaurikula dapat tanpa gejala ataupun menimbulkan
gejala seperti gatal, keluar cairan, nyeri, dan bengkak. Fistula
tanpa disertai keluhan tidak diindikasikan untuk tindakan
operasi. Operasi dilakukan bila fistel sering menimbulkan infeksi
atau keluarnya sekret yang berkepanjangan sehingga mengganggu
aktifitas. Saat tindakan operasi, saluran beserta kantong harus
diangkat seluruhnya untuk mencegah kekambuhan.
Teori pertama menyatakan bahwa fistula preaurikula adalah sisa
dari penutupan yang tidak lengkap pada bagian dorsal celah
faringeal pertama.
Teori kedua berpendapat bahwa fistula preaurikula merupakan
hasil dari penyatuan yang tidak sempurna dari enam hillocks
aurikula.
Teori ketiga menyatakan bahwa fistula preaurikula terbentuk dari
hasil penumpukan lipatan ektodermal selama pembentukan
aurikula.
Mikrotia dan atresia liang telinga
• Mikrotia : daun telinga bentuknya lebih kecil dan tdk
sempurna, sering disertai dgn atresia liang telinga
• Sering pada laki-laki, dan pada telinga kanan, biasanya
unilateral, bila bilateral, curiga sindroma kraniofasial
Pengobatan
• Tujuan operasi rekontruksi ialah selain dari
memperbaiki fungsi pendengaran, juga untuk
kosmetik.
• Pada atresia liang telinga bilateral masalah utama
ialah gangguan pendengaran. Setelah diagnosis
ditegakkan sebaiknya pada pasien dipasang alat
bantu dengar, baru setelah berusia 5 – 7 tahun
dilakukan operasi pada sebelah telinga.
LOP’S EAR (BAT’S EAR)
Kelainan ini merupakan kelainan
kongenital, yaitu bentuk abnormal
daun telinga dimana terjadi
kegagalan pelipatan antiheliks.
Tampak daun telinga lebih lebar
dan lebih berdiri. Secara fisiologik
tidak terdapat gangguan
pendengaran, tetapi dapat
menyebabkan ganguan psikis
karena estetik.
INFLAMASI PADA AURIKULA
infeksi kontagiosa yang mengenai lapisan epidermis
superfisial. anak-anak >>
Penularan  jari yang kotor. Lesi awal  bula kecil
 ruptur atau pecah  eksudat infektif berwarna
kekuninganmengering menjadi krusta keemasan.
KOMPLIKASI : Poststreptococcal glomerulonephritis
(PSGN), Cellulitis, dan infeksi Methicillin-resistant
Staphylococcus aureus
debridement  ditutup dengan salep antibiotik
(neomycin -anti-Stafilokokkus)
IMPETIGO
selulitis akut yang terlokalisasi namun meluas secara
superfisial pada aurikula  menginfeksi dermis
nyeri dan pembengkakan disertai gejala konstitusi
Lesi berupa penyebaran selulitis  warna merah
iregular dan berbatas tegas.
KOMPLIKASI : limfangitis ,abses, flegmon, tropic ulcer
dan nekrosis kulit
Tx : antibiotik topikal dan sistemik. Obat anti-
streptokokkal dosis tinggi dapat dicoba, bila gagal 
pemberian antibiotik intravena yang efektif melawan
β sterptokokkus
ERYSIPELAS
dermatitis pada telinga (epidermis dan dermis) yang
melibatkan liang telinga, meatus dan concha.
1. stadium akut eritema, edema, vesikel atau bula erosi dan
eksudasi, tampak madidans.
2. Stadium subakut  edema dan eritema berkurang,
eksudat mengering menjadi krusta
3. stadium kronis  lesi tampak kering, skuama,
hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi.
Bila aurikula terlibat cukup luas dan lesi tampaknya meluas 
kompres basah larutan solusio Burowi selama 24-48 jam,
setelah itu gunakan salep dan solusio steroid fluorinasi. bila
infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal
ECZEMA
infeksi virus pada telinga yang disebabkan oleh virus varicella
zoster.
nyeri terbakar salah satu telinga, sakit kepala, malaise, vesikel
(+).
KOMPLIKASI : pada ganglion genikulatum dapat muncul
disertai parese facialis atau paralisis komplit
Oral steroid secara umum diberikan dan di tappering off bila
diberikan diatas 10-14 hari. Pengobatan dengan acyclovir,
famcyclovir dan valacyclovir telah ditunjukkan keevektifannya
dalam memperpendek fase penyebaran virus dan mengurangi
otalgia
HERPES ZOOSTER OTIKUS/
Ramsay Hunt
Syndrome
hematoma daun telinga akibat suatu trauma 
tertimbunnya darah dalam ruangan antara
perikondrium dan kartilago
tidak segera dikeluarkan  tonjolan menjadi padat
dan permanen .
1. aspirasi atau insisi
2. penekanan untuk mencegah reakumulasi dan
terfiksasi
3. pemberian antibiotik yang adekuat
OT HEMATOMA
• Timbunan cairan serous diantara perikondrium dan kondrium
• Etiologi belum diketahui
• Gejala klinis : bisa asimptomatis, benjolan di depan auricula
dapat membesar  dilakukan aspirasi insisi dan dibalut tekan
agar perikondrium melekat kembali ke tulang rawan. Jika
perlekatan tidak sempurna dapat timbul kekambuhan
Pseudo othematome
• Terjadi trauma / radang menyebabkan efusi
serum/pus diantara perikondrium dan kartilago
telinga luar. Pseudomonas aeruginosa
• Aurikula membengkak, menjadi merah, terasa
panas, nyeri tekan
• Terapi : insisi dan drainase cairan/pus dibawah
perikondrium. Antibiotik parenteral dan topikal.
• Bila terjadi nekrosis tulang rawan, perlu eksisi
dan drainase dipertahankan
• Komplikasi jk antibiotik gagal berupa
mengkerutnya auricula akibat hancurnya tulang
rawan menjadi kerangka auricula (Cauliflower
Ear)
PERIKONDRITIS
Auricular Trauma
2/3 kasus terjadi pada usia 11 – 40 tahun
Perbandingan L : P = 2 : 1
Biasanya disebabkan :
1. Kecelakaan lalu lintas (43%)
2. Kecelakan dirumah (33%)
3. Perkelahian (14%)
Pada anak-anak, sering dikarenakan abrasi
Epidemiologi
• Perdarahan pada kartilago dan
perikondriumnya.
• Jika trauma lebih dari 10 hari,
hampir tdak bisa kembali normal,
karena jika darah yangterkumpul
banyak, akan membentuk
jaringan fibrosis sehingga akan
menarik jaringan sekitarnya dan
membentuk telinga bunga kol
(cauliflower ear).
• harus dievakuasi dengan insisi
dan drainase diikuti pemasangan
balutan tekan
Hematoma
• Perlukaan pada aurikular penggeseran
perikondirum dari kartilagony
• Merobek pembuluh darah di sekitar perikondirum
• Iskemik  nekrosis dari kartilagonya
• Terakumulasinya darah di ruang subperikondrall 
HEMATOM AURIKULAR
Patofisiologi
Tujuan dari pengobatan aurikular hematom :
1. Evakuasi hematom pada ruang
subperikondral dan mencegah
terakumulasinya darah kembali
2. Insisi dan drainase
Tata Laksana
SERUMEN IMPAKSI
• Serumen yang menyumbat canalis auricula
• Dalam keadaan normal serumen terdapat di 1/3
luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya
ditemukan didaerah ini dan keluar dengan
sendirinya dari liang telinga akibat migrasi epitel
kulit yang bergerak dari arah membrane timpani
menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang
sewaktu mengunyah
Definisi
1. Fungsi proteksi
2. Pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk
dikeluarkan
3. Fungsi melumasi dan mencegah kekeringan
4. Efek bakterisidal (dari komponen asam lemak,
lisozim, dan imunoglobulin dalam serumen)
Fungsi serumen
Etiologi serumen impaksi
• Salah satu faktor yang menyebabkan serumen
terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga
menyumbat adalah serumen terdorong oleh jari
tangan atau ujung handuk setelah mandi atau
kebiasaan mengorek telinga.
• Telinga kemasukan air saat berenang atau mandi,
sehingga serumen yang belum menyumbat kanalis
akan mengembang dan menyumbat kanalis
serumen impaksi terjadi penurunan intensitas
pendengaran, tinnitus (suara berdenging) bahkan
vertigo.
Gejala
• Khusus pada serumen impaksi,
pemeriksaan otoskopi menunjukkan
adanya penyumbatan liang telinga
(meatus acusticus eksterna) oleh massa
yang berwarna putih, kekuningan sampai
hitam.
Pemeriksanaan
Serumen dapat diambil langsung dengan hook extraction
atau diirigasi lebih dahulu. Pembersihan serumen 
Spooling Telinga (menggunakan air hangat atau H2O2) bila
tidak ada perforasi membran timpani
Jika serumen keras dapat ditetesi dengan tetes
karbogliserin 10% selama beberapa hari (3 hari sampai
bisa beberapa minggu) agar serumen melunak sehingga
mudah diekstraksi
Penatalaksanaan
LANJUTAN...
• Telinga diirigasi dengan air bersih bakteriologis pada
suhu 37º C dengan menggunakan syringe telinga
dengan kanula tumpul.
• Setelah irigasi harus diikuti dengan evaluasi yaitu
pemeriksaan otoskopi ulang dan juga tes
pendengaran (tes garpu tala).
komplikasi
• Otitis eksterna (radang telinga luar)
• Laserasi kanalis
• Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam
Korpus alineum atau benda asing
di liang telinga
DEFINISI:
• Benda asing yang ditemukan diliang telinga,bisa
berupa benda mati ataupun benda hidup
(binatang,komponen tumbuh – tumbuhan atau
mineral)
ETIOLOGI
-Mainan
-Kacang
hijau
-Manik-
manik
-Karet
penghapus
-Baterai
Pada
anak
-Serangga
-Cotton bud
-Potongan
korek apai
-Patahan
pensil
Pada
dewasa
• Merasa tidak enak ditelinga
• Telinga terasa tersumbat
• Pendengaran terganggu
• Nyeri telinga (otalgia) Tanda
berkembangnya komplikasi telinga akibat
benda asing
MANIFESTASI KLINIS
Riwayat kejadian  anamnesa
• Pada serumen obturan  penurunan intensitas
pendengaran, tinnitus (suara berdenging) bahkan vertigo
Pemeriksaan fisik  otoskopi
• Benda asing ( mainan, serangga,dll)  terlihat jelas
• Khusus serumen obturan  pemeriksaan otoskopi 
menunjukkan penyumbatan liang telinga (meatus
acusticus eksterna) oleh massa berwarna kekuningan -
hitam
DIAGNOSIS
PENATALAKSANAAN
Prinsip:
Mengeluarkan benda asing harus hati – hati,bila
kurang hati – hati atau bila pasien tidak
kooperatif,beresiko trauma yang merusak membran
timpani atau struktur telinga tengah.
• Bila hewan masih hidup diliang telinga,harus dimatikan dahulu dengan
meneteskan minyak kelapa/ minyak zaitun/ baby oil/ cairan (misalnya
larutan rivanol,atau obat anastesi lokal/lidokain) lebih kurang 10
menit,lalu kalau binatang mati,dikeluarkan dengan menggunakan
pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat.
• Serangga yang masuk  dibunuh dengan tetes larutan lidokain 10%
• Pada anak  lebih baik dengan anastesi general
Hewan:
• Jangan dibasahi karena adanya efek korosif yang ditimbulkan.
Baterai
• Mainan anak dapat tersangkut ke dalam MAE  Diekstraksi
hati-hati dengan small extraction hook.
Mainan
Otitis Eksterna
Otitis Eksterna
Definisi
Inflamasi canalis
auditorius eksterna akut
maupun kronis
Staphylococcus
aureus
Staphylococcus albus
E. Coli
Etiologi
Faktor Predisposisi
• Perubahan PH kanalis yang biasanya asam menjadi basa
• Peningkatan suhu dan kelembaban
• Trauma ringan karena berenang atau membersihkan telinga secara
berlebihan
Otitis eksterna eksematosa
• Akibat reaksi hipersensitivitas
Otitis eksterna seboroik
• Bagian dari dermatitis seboroik
Patofisiologi
Otitis Eksterna
Akut
Otitis eksterna
sirkumskripta
Otitis eksterna
difus
Otomikosis
Kronis
Otitis eksterna
maligna
Klasifikasi
Manifestasi klinis:
Nyeri telinga (otalgia)
sedang-berat
Pendengaran berkurang-
hilang
Tinitus
Demam
Keluar discharge dari
telinga (otorhea)
Sakit saat mengunyah
atau buka mulut
Diagnosis banding:
Otitis media akut
Miringitis bulosa
Penyulit:
Perikondritis
Dermatitis aurikularis
Erisipelas
Otitis Eksterna
Otitis Eksterna
Sirkumkripta vs Difuse
Otitis Eksterna
Otitis eksterna sirkumskripta
Definisi
Radang pada 1/3 liang
telinga bagian luar yang
terinfeksi pada
polisebaseus sehingga
membentuk furunkel
Definisi:
Peradangan pada 2/3
bagian dalam liang telinga
dan tidak terdapat
furunkel
Biasa disebut swimmer’s
ear
Otitis eksterna difus
Otitis eksterna
Otitis eksterna difus
Etiologi
Staphylococcus
aureus
Staphylococcus albus
Etiologi:
Pseudomonas
aeruginosa
Epidemiologi:
Pada cuaca panas dan
lembap
Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus
Otitis eksterna
Otitis eksterna
• Manifestasi klinis:
• Nyeri bertambah
saat auricula
digerakkan  khas
• Penurunan
pendengaran (jika
penuh)
• Nyeri lebih hebat
Manifestasi klinis:
Nyeri hebat
Nyeri tekan pada tragus
Kulit liang telinga
tampak hiperemis
Sekret berbau dan tidak
mengandung mucin
Edema dengan batas
tidak jelas
Otitis eksterna
Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus
Otitis eksterna
Terapi:
• Tergantung kondisi penyakit:
• Jika abses, aspirasi steril
• Jika dinding furunkel tebal,
insisi dan drainase
• Juga diberikan antibiotik
lokal : Polimixin B atau
Bacitracin
• Sering perlu AB sistemik
• Analgetik
Terapi:
• Pemberian tampon
yang sudah diberi
antibiotik → kontak
dengan kulit telinga
yang terinfeksi
• Dan ditambah obat
tetes telinga
Jika tidak efektif diberi
antibiotik sistemik
Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus
Otitis eksterna
OTOMIKOSIS
Otomikosis ( dikenal juga dengan
Singapore Ear ), adalah infeksi
telinga yang disebabkan oleh
jamur, atau infeksi jamur, yang
superficial pada kanalis auditorius
eksternus
• Pityrosporum  menyebabkan
terbentuknya sisik yang
menyerupai ketombe dan
merupakan predisposisi otitis
eksterna bakterialis.
• Aspergillus
• Kandida albikan
• Aktinomises
• Jamur ini tertahan terutama di
stratum korneum dan
berproliferasi setelah fase
istirahat (dormant phase)
Definisi Etiologi
OTOMIKOSIS
• Rasa gatal keluhan
yang sangat menonjol
bersama-sama dengan
rasa penuh di telinga
dengan penumpukan
debris basah di dalam
liang telinga
• otore (keluar cairan
dari telinga) , otalgia
(sakit pada telinga),
gangguan
pendengaran dan
tinnitus
Gejala Klinis
Pemeriksaan Fisik
Pada pemeriksaan liang
telinga, tampak massa
putih keabu-abuan,
menyempit, lapisan
seperti kertas basah
berbintik-bintik mengisi
liang telinga
Konidiofor dari infeksi
aspergilus niger akan
tampak sebagai bintik-
bintik hitam pada debris
atau sebagai filamen-
filamen yang menonjol di
dinding liang telinga
• Ear toilet  Cara/keadaan ini paling baik dilakukan
dengan alat pengisap (suction) atau diirigasi jika
membran timpani tidak perforasi.
• Obat antifungal spesifik dapat dioleskan seperti
nistatin yang terutama efektif terhadap spesies
kandida tapi kurang aktif melawan Aspergilus.
• Klotrimazol sangat efektif sebagai antifungal
apabila dipakai sebagai krem 1% di liang telinga
• Larutan asam asetat 2 %, dapat digunakan sebagai
tetes telinga pada penatalaksanaan otomikosis.
Terapi
Otitis Eksterna Maligna
Otitis eksterna maligna
(otitis eksterna
nekrotikans) adalah
infeksi difus di liang
telinga luar dan struktur
lain di sekitarnya
Di Amerika serikat : > di
daerah beriklim lembab
dan basah
Laki-laki > perempuan
Usia lanjut
99% mempunyai riwayat
DM
Jarang
Definisi Epidemiologi
Otitis Eksterna Maligna
• Identitas : usia lanjut
• Keluhan: otalgia menetap,
otorea purulent, menetap,
granulasi.
• RPD : riwayat diabetes melitus
• Riwayat pengobatan :
penggunaan antibiotik dan
obat tetes telinga pada otitis
eksterna tanpa adanya
perubahan gejala yang
bermakna
Gatal di liang telinga
Nyeri yang hebat  makin
meningkat
Sekret yang banyak
Pembengkakan liang telinga
Pusing, sakit kepala dan trismus
Anamnesis Gejala Klinis
Otitis Eksterna Maligna
• Kulit inflamasi, hiperemis,
udem dan tampak jaringan
granulasi pada dasar
meatus akustikus
eksternus.
• Sekret purulen di liang
telinga
• Kelumpuhan saraf fasial
Laboratorium : Peningkatan jumlah
leukosit, laju endap darah, gula darah
sewaktu. Kultur sekret liang telinga: P.
Aeruginosa (bakteri aerob, gram negatif)
Radiologi : Dekstruksi tulang di
sekitar dasar tulang tengkorak dan
meluas ke intrakranial.
Histopatologi : Kartilago dikelilingi oleh
jaringan inflamasi dan tampak destruksi.
, dinding pembuluh darah : hialinisasi,
tulang mastoid : adanya sel – sel
inflamasi akut
Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
Otitis eksterna
maligna dengan
tanda pus dari
nekrosis liang
telinga dan
osteomielitis.
Tampak aurikula
bengkak dan
hilangnya
arsitektur tulang
rawan yang
merupakan
karakteristik dari
chondritis
Otitis Eksterna Maligna
Stadium I
• Infeksi hanya terbatas pada
jaringan lunak dan kartilago.
Stadium II
• Kerusakan jaringan lunak yang
mulai meluas dan terjadi
destruksi tulang temporal.
Stadium III
• Destruksi basis tengkorak yang
ekstensif dan meluas ke
intrakranial.
Stadium
oleh Levenson et al, Corey et al,
Benecke dan Davis et al.
berdasarkan luasnya kerusakan
jaringan atau tulang dan besarnya
komplikasi neurologik yang terjadi
Herpes
Zooster Otikus
Mastoiditis
Otitis Media
Kronik
Tumor Ganas
Tulang
Temporal
Diagnosis Banding
Abses Otak
Neuropati
Meningitis
Komplikasi
Otitis Eksterna Maligna
Diagnosis dini pada populasi resiko tinggi
Pemberian terapi AB IntraVenous jangka panjang
Pembersihan liang telinga luar (aural toilet)
Kontrol yang ketat terhadap DM & intervensi bedah
PENATALAKSAAN
Pengobatan: memperbaiki imunosupresi,
pengobatan lokal pada liang telinga, terapi
sistemik AB jangka panjang dan intervensi bedah
MRS min 4-6 minggu
Gentamisin sulfat IM / tobramisin IM: 3-5/kgBB dibagi
tiap 8 jam (awasi kadar kreatinin, urin &
pendengaran diperiksa secara periodik o.k
gentamisin & tobramisin bersifat nefrotoksik &
ototoksik )
Karbenisilin IV: 4-5 mg setiap 4 jam
AB parenteral diteruskan 2 minggu sampai infeksi
teratasi
PENATALAKSAAN
Antibiotik
ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat, piperacillin (dikombinasi dengan
aminoglikosida), ceftriaxone,ceftazidine, cefepim (maxipime),
tobramicin (kombinasi dengan aminoglikosida), gentamicin (kombinasi
dengan golongan penicillin)
Bersihkan telinga setiap hari & olesi salep gentamisin. Diantara waktu
membersihkan, beri obat tetes gentamisin tiap 4-6 jam.
PENATALAKSAAAN
Setelah terapi diberikan & infeksi terkontrol 
pengangkatan jaringan granulasi dengan anastesi lokal,
kecuali perlu debrideman MAE
Biasanya tak perlu pembedahan (mastoidektomi radikal)
kecuali bila keadaan pasien tak membaik walau diberi terapi
medikamentosa
Lanjutan
KERATOSIS OBTURANS
• Keratosis obturans jarang terjadi.
• Ditandai dengan penumpukan deskuamasi epidermis
di liang telinga, sehingga membentuk gumpalan dan
menimbulkan rasa penuh serta kurang dengar.
DEFINISI
Biasanya bilateral
Dapat disertai bronkiektasis dan
sinusitis kronis
Keluhan : nyeri, dan gangguan
pendengaran
Pemeriksaan : pelebaran liang
telinga, hiperplasia dan radang
epitel, tidak ada erosi tulang
Terapi : pengangkatan sumbat
dan antiinflamasi
Biasanya unilateral
Keluhan: nyeri tumpul dan otore
intermitten akibat adanya erosi
tulang
Sebab : migrasi epitel yang salah
dan periostitis sirkumskirpta
Terapi: debridement tulang bila
perlu dilakukan kanalplasti dan
timpanomastoidektomi untuk
mencegah berlanjutnya erosi
tulang
Keratosis obturans Kolesteatoma eksterna
Perbedaan keratosis obturans dan kolesteatoma
eksterna
• Kontrol dengan melakukan pembersihan liang telinga secara
periodik, misalnya setiap 3 bulan
• Pemberian obat tetes telinga dari campuran alkohol atau gliserin
dalam peroksid 3% 3x seminggu.
• Bila pasien telah mengalami erosi tulang liang telinga -> tindakan
bedah dengan melakukan tandur jaringan ke bawah kulit untuk
menghilangkan gaung di dinding liang telinga.
Penatalaksaan
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR

Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahYohanita Tengku
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxjonathan9410
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptRandiDoank2
 
otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxZulAme
 
Anatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt omaAnatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt omaNova Mandasari
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraGina Nd
 
Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus melym3ly22
 

Similar to mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR (20)

Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA Askep pada otitis eksterna atau furunkel  AKPER PEMKAB MUNA
Askep pada otitis eksterna atau furunkel AKPER PEMKAB MUNA
 
otitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptxotitis Media Akut.pptx
otitis Media Akut.pptx
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
OMSK
OMSKOMSK
OMSK
 
Peradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengahPeradangan telinga tengah
Peradangan telinga tengah
 
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
 
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptxOtitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
Otitis_Eksterna_Maligna_Cecilia_b23_ppt.pptx
 
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
Materi juliana AKPER PEMKAB MUNA
 
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
Awatan gangguan telinga luar juli AKPER PEMKAB MUNA
 
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.pptfdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
fdokumen.com_otitis-media-5927fcffbc568.ppt
 
otitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptxotitismediaakut-170326050829.pptx
otitismediaakut-170326050829.pptx
 
Askep serumen
Askep serumenAskep serumen
Askep serumen
 
Anatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt omaAnatomi telinga tengah ruptur mt oma
Anatomi telinga tengah ruptur mt oma
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
Askep serumen AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicaraAsuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
Asuhan keperawatan gg. pendengaran&wicara
 
Lapsus mely
Lapsus melyLapsus mely
Lapsus mely
 
Otitis eksterna
Otitis eksternaOtitis eksterna
Otitis eksterna
 

Recently uploaded

jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptab368
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 

Recently uploaded (13)

jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).pptINFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
INFORMED CONSENT (persetujuan tindakan medis oleh pasien).ppt
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 

mater kuliah tentang KELAINAN TELINGA LUAR

  • 1. Kelainan Telinga Luar Dr. Rizka Fakhriani, MMR., Sp.THT-KL Bagian IK THT-KL FKIK UMY
  • 2.
  • 3. Anatomi telinga luar Terdiri dari daun telinga (auricula) dan liang telinga sampai membran timpani a) Auricula terdiri atas tulang rawan elastin dan kulit. b) Liang telinga (meatus akustikus eksternus) berbentuk huruf S rangka tulang rawan pada 1/3 luar  folikel rambut, kelenjar sebasea, kelenjar serumenalis tulang pada 2/3 dalam Kelenjar keringat terdapat pada seluruh kulit liang telinga (MAE). 1. Tragus 2. Krus heliks 3. Heliks 4. Krus anti heliks 5. Anti heliks 6. Anti tragus 7. Konka 8. Lobulus
  • 4. Kelainan daun telinga (auricula) 1. Kelainan bawaan Mikrotia Makrotia Aplasia 2. Radang Dermatitis Impetigo , erisepelas , herpes zooster otikus, eksema, OT hematome, Kondritis 3. Benjolan/tumor Keloid Kista
  • 5. Kelainan liang telinga 1. Kelainan bawaan Atresia lubang telinga atau liang telinga tertutup oleh jaringan ikat 2. Serumen impaksi 3. Radang / otitis eksterna Sirkumskripta atau furunkel Difus Otomikosis Otitis eksterna malignan Herpes zooster otikus (penyakit Ramsay-Hunt) 4. Korpus allenum 5. Truma
  • 7. Fistula preaurikula Fistula preaurikular congenital adalah suatu traktus yang didasari oleh epitel skuamos yang bermula di depan daun telinga. Fistula preaurikula dapat tanpa gejala ataupun menimbulkan gejala seperti gatal, keluar cairan, nyeri, dan bengkak. Fistula tanpa disertai keluhan tidak diindikasikan untuk tindakan operasi. Operasi dilakukan bila fistel sering menimbulkan infeksi atau keluarnya sekret yang berkepanjangan sehingga mengganggu aktifitas. Saat tindakan operasi, saluran beserta kantong harus diangkat seluruhnya untuk mencegah kekambuhan. Teori pertama menyatakan bahwa fistula preaurikula adalah sisa dari penutupan yang tidak lengkap pada bagian dorsal celah faringeal pertama. Teori kedua berpendapat bahwa fistula preaurikula merupakan hasil dari penyatuan yang tidak sempurna dari enam hillocks aurikula. Teori ketiga menyatakan bahwa fistula preaurikula terbentuk dari hasil penumpukan lipatan ektodermal selama pembentukan aurikula.
  • 8. Mikrotia dan atresia liang telinga • Mikrotia : daun telinga bentuknya lebih kecil dan tdk sempurna, sering disertai dgn atresia liang telinga • Sering pada laki-laki, dan pada telinga kanan, biasanya unilateral, bila bilateral, curiga sindroma kraniofasial
  • 9. Pengobatan • Tujuan operasi rekontruksi ialah selain dari memperbaiki fungsi pendengaran, juga untuk kosmetik. • Pada atresia liang telinga bilateral masalah utama ialah gangguan pendengaran. Setelah diagnosis ditegakkan sebaiknya pada pasien dipasang alat bantu dengar, baru setelah berusia 5 – 7 tahun dilakukan operasi pada sebelah telinga.
  • 10. LOP’S EAR (BAT’S EAR) Kelainan ini merupakan kelainan kongenital, yaitu bentuk abnormal daun telinga dimana terjadi kegagalan pelipatan antiheliks. Tampak daun telinga lebih lebar dan lebih berdiri. Secara fisiologik tidak terdapat gangguan pendengaran, tetapi dapat menyebabkan ganguan psikis karena estetik.
  • 12. infeksi kontagiosa yang mengenai lapisan epidermis superfisial. anak-anak >> Penularan  jari yang kotor. Lesi awal  bula kecil  ruptur atau pecah  eksudat infektif berwarna kekuninganmengering menjadi krusta keemasan. KOMPLIKASI : Poststreptococcal glomerulonephritis (PSGN), Cellulitis, dan infeksi Methicillin-resistant Staphylococcus aureus debridement  ditutup dengan salep antibiotik (neomycin -anti-Stafilokokkus) IMPETIGO
  • 13. selulitis akut yang terlokalisasi namun meluas secara superfisial pada aurikula  menginfeksi dermis nyeri dan pembengkakan disertai gejala konstitusi Lesi berupa penyebaran selulitis  warna merah iregular dan berbatas tegas. KOMPLIKASI : limfangitis ,abses, flegmon, tropic ulcer dan nekrosis kulit Tx : antibiotik topikal dan sistemik. Obat anti- streptokokkal dosis tinggi dapat dicoba, bila gagal  pemberian antibiotik intravena yang efektif melawan β sterptokokkus ERYSIPELAS
  • 14. dermatitis pada telinga (epidermis dan dermis) yang melibatkan liang telinga, meatus dan concha. 1. stadium akut eritema, edema, vesikel atau bula erosi dan eksudasi, tampak madidans. 2. Stadium subakut  edema dan eritema berkurang, eksudat mengering menjadi krusta 3. stadium kronis  lesi tampak kering, skuama, hiperpigmentasi, papul dan likenifikasi. Bila aurikula terlibat cukup luas dan lesi tampaknya meluas  kompres basah larutan solusio Burowi selama 24-48 jam, setelah itu gunakan salep dan solusio steroid fluorinasi. bila infeksi dicurigai, dapat diberikan antibiotik topikal ECZEMA
  • 15. infeksi virus pada telinga yang disebabkan oleh virus varicella zoster. nyeri terbakar salah satu telinga, sakit kepala, malaise, vesikel (+). KOMPLIKASI : pada ganglion genikulatum dapat muncul disertai parese facialis atau paralisis komplit Oral steroid secara umum diberikan dan di tappering off bila diberikan diatas 10-14 hari. Pengobatan dengan acyclovir, famcyclovir dan valacyclovir telah ditunjukkan keevektifannya dalam memperpendek fase penyebaran virus dan mengurangi otalgia HERPES ZOOSTER OTIKUS/ Ramsay Hunt Syndrome
  • 16. hematoma daun telinga akibat suatu trauma  tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondrium dan kartilago tidak segera dikeluarkan  tonjolan menjadi padat dan permanen . 1. aspirasi atau insisi 2. penekanan untuk mencegah reakumulasi dan terfiksasi 3. pemberian antibiotik yang adekuat OT HEMATOMA
  • 17. • Timbunan cairan serous diantara perikondrium dan kondrium • Etiologi belum diketahui • Gejala klinis : bisa asimptomatis, benjolan di depan auricula dapat membesar  dilakukan aspirasi insisi dan dibalut tekan agar perikondrium melekat kembali ke tulang rawan. Jika perlekatan tidak sempurna dapat timbul kekambuhan Pseudo othematome
  • 18. • Terjadi trauma / radang menyebabkan efusi serum/pus diantara perikondrium dan kartilago telinga luar. Pseudomonas aeruginosa • Aurikula membengkak, menjadi merah, terasa panas, nyeri tekan • Terapi : insisi dan drainase cairan/pus dibawah perikondrium. Antibiotik parenteral dan topikal. • Bila terjadi nekrosis tulang rawan, perlu eksisi dan drainase dipertahankan • Komplikasi jk antibiotik gagal berupa mengkerutnya auricula akibat hancurnya tulang rawan menjadi kerangka auricula (Cauliflower Ear) PERIKONDRITIS
  • 20. 2/3 kasus terjadi pada usia 11 – 40 tahun Perbandingan L : P = 2 : 1 Biasanya disebabkan : 1. Kecelakaan lalu lintas (43%) 2. Kecelakan dirumah (33%) 3. Perkelahian (14%) Pada anak-anak, sering dikarenakan abrasi Epidemiologi
  • 21. • Perdarahan pada kartilago dan perikondriumnya. • Jika trauma lebih dari 10 hari, hampir tdak bisa kembali normal, karena jika darah yangterkumpul banyak, akan membentuk jaringan fibrosis sehingga akan menarik jaringan sekitarnya dan membentuk telinga bunga kol (cauliflower ear). • harus dievakuasi dengan insisi dan drainase diikuti pemasangan balutan tekan Hematoma
  • 22. • Perlukaan pada aurikular penggeseran perikondirum dari kartilagony • Merobek pembuluh darah di sekitar perikondirum • Iskemik  nekrosis dari kartilagonya • Terakumulasinya darah di ruang subperikondrall  HEMATOM AURIKULAR Patofisiologi
  • 23. Tujuan dari pengobatan aurikular hematom : 1. Evakuasi hematom pada ruang subperikondral dan mencegah terakumulasinya darah kembali 2. Insisi dan drainase Tata Laksana
  • 25. • Serumen yang menyumbat canalis auricula • Dalam keadaan normal serumen terdapat di 1/3 luar liang telinga karena kelenjar tersebut hanya ditemukan didaerah ini dan keluar dengan sendirinya dari liang telinga akibat migrasi epitel kulit yang bergerak dari arah membrane timpani menuju keluar serta dibantu oleh gerakan rahang sewaktu mengunyah Definisi
  • 26. 1. Fungsi proteksi 2. Pengangkut debris epitel dan kontaminan untuk dikeluarkan 3. Fungsi melumasi dan mencegah kekeringan 4. Efek bakterisidal (dari komponen asam lemak, lisozim, dan imunoglobulin dalam serumen) Fungsi serumen
  • 27. Etiologi serumen impaksi • Salah satu faktor yang menyebabkan serumen terkumpul dan mengeras di liang telinga sehingga menyumbat adalah serumen terdorong oleh jari tangan atau ujung handuk setelah mandi atau kebiasaan mengorek telinga. • Telinga kemasukan air saat berenang atau mandi, sehingga serumen yang belum menyumbat kanalis akan mengembang dan menyumbat kanalis
  • 28. serumen impaksi terjadi penurunan intensitas pendengaran, tinnitus (suara berdenging) bahkan vertigo. Gejala
  • 29. • Khusus pada serumen impaksi, pemeriksaan otoskopi menunjukkan adanya penyumbatan liang telinga (meatus acusticus eksterna) oleh massa yang berwarna putih, kekuningan sampai hitam. Pemeriksanaan
  • 30. Serumen dapat diambil langsung dengan hook extraction atau diirigasi lebih dahulu. Pembersihan serumen  Spooling Telinga (menggunakan air hangat atau H2O2) bila tidak ada perforasi membran timpani Jika serumen keras dapat ditetesi dengan tetes karbogliserin 10% selama beberapa hari (3 hari sampai bisa beberapa minggu) agar serumen melunak sehingga mudah diekstraksi Penatalaksanaan
  • 31. LANJUTAN... • Telinga diirigasi dengan air bersih bakteriologis pada suhu 37º C dengan menggunakan syringe telinga dengan kanula tumpul. • Setelah irigasi harus diikuti dengan evaluasi yaitu pemeriksaan otoskopi ulang dan juga tes pendengaran (tes garpu tala).
  • 32. komplikasi • Otitis eksterna (radang telinga luar) • Laserasi kanalis • Kerusakan telinga tengah dan telinga dalam
  • 33. Korpus alineum atau benda asing di liang telinga DEFINISI: • Benda asing yang ditemukan diliang telinga,bisa berupa benda mati ataupun benda hidup (binatang,komponen tumbuh – tumbuhan atau mineral)
  • 35. • Merasa tidak enak ditelinga • Telinga terasa tersumbat • Pendengaran terganggu • Nyeri telinga (otalgia) Tanda berkembangnya komplikasi telinga akibat benda asing MANIFESTASI KLINIS
  • 36. Riwayat kejadian  anamnesa • Pada serumen obturan  penurunan intensitas pendengaran, tinnitus (suara berdenging) bahkan vertigo Pemeriksaan fisik  otoskopi • Benda asing ( mainan, serangga,dll)  terlihat jelas • Khusus serumen obturan  pemeriksaan otoskopi  menunjukkan penyumbatan liang telinga (meatus acusticus eksterna) oleh massa berwarna kekuningan - hitam DIAGNOSIS
  • 37. PENATALAKSANAAN Prinsip: Mengeluarkan benda asing harus hati – hati,bila kurang hati – hati atau bila pasien tidak kooperatif,beresiko trauma yang merusak membran timpani atau struktur telinga tengah.
  • 38. • Bila hewan masih hidup diliang telinga,harus dimatikan dahulu dengan meneteskan minyak kelapa/ minyak zaitun/ baby oil/ cairan (misalnya larutan rivanol,atau obat anastesi lokal/lidokain) lebih kurang 10 menit,lalu kalau binatang mati,dikeluarkan dengan menggunakan pinset atau diirigasi dengan air bersih yang hangat. • Serangga yang masuk  dibunuh dengan tetes larutan lidokain 10% • Pada anak  lebih baik dengan anastesi general Hewan: • Jangan dibasahi karena adanya efek korosif yang ditimbulkan. Baterai • Mainan anak dapat tersangkut ke dalam MAE  Diekstraksi hati-hati dengan small extraction hook. Mainan
  • 40. Otitis Eksterna Definisi Inflamasi canalis auditorius eksterna akut maupun kronis Staphylococcus aureus Staphylococcus albus E. Coli Etiologi
  • 41. Faktor Predisposisi • Perubahan PH kanalis yang biasanya asam menjadi basa • Peningkatan suhu dan kelembaban • Trauma ringan karena berenang atau membersihkan telinga secara berlebihan Otitis eksterna eksematosa • Akibat reaksi hipersensitivitas Otitis eksterna seboroik • Bagian dari dermatitis seboroik Patofisiologi
  • 42. Otitis Eksterna Akut Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus Otomikosis Kronis Otitis eksterna maligna Klasifikasi
  • 43. Manifestasi klinis: Nyeri telinga (otalgia) sedang-berat Pendengaran berkurang- hilang Tinitus Demam Keluar discharge dari telinga (otorhea) Sakit saat mengunyah atau buka mulut Diagnosis banding: Otitis media akut Miringitis bulosa Penyulit: Perikondritis Dermatitis aurikularis Erisipelas Otitis Eksterna Otitis Eksterna
  • 45. Otitis eksterna sirkumskripta Definisi Radang pada 1/3 liang telinga bagian luar yang terinfeksi pada polisebaseus sehingga membentuk furunkel Definisi: Peradangan pada 2/3 bagian dalam liang telinga dan tidak terdapat furunkel Biasa disebut swimmer’s ear Otitis eksterna difus Otitis eksterna Otitis eksterna difus
  • 46. Etiologi Staphylococcus aureus Staphylococcus albus Etiologi: Pseudomonas aeruginosa Epidemiologi: Pada cuaca panas dan lembap Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus Otitis eksterna Otitis eksterna
  • 47. • Manifestasi klinis: • Nyeri bertambah saat auricula digerakkan  khas • Penurunan pendengaran (jika penuh) • Nyeri lebih hebat Manifestasi klinis: Nyeri hebat Nyeri tekan pada tragus Kulit liang telinga tampak hiperemis Sekret berbau dan tidak mengandung mucin Edema dengan batas tidak jelas Otitis eksterna Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus Otitis eksterna
  • 48. Terapi: • Tergantung kondisi penyakit: • Jika abses, aspirasi steril • Jika dinding furunkel tebal, insisi dan drainase • Juga diberikan antibiotik lokal : Polimixin B atau Bacitracin • Sering perlu AB sistemik • Analgetik Terapi: • Pemberian tampon yang sudah diberi antibiotik → kontak dengan kulit telinga yang terinfeksi • Dan ditambah obat tetes telinga Jika tidak efektif diberi antibiotik sistemik Otitis eksterna sirkumskripta Otitis eksterna difus Otitis eksterna
  • 50. Otomikosis ( dikenal juga dengan Singapore Ear ), adalah infeksi telinga yang disebabkan oleh jamur, atau infeksi jamur, yang superficial pada kanalis auditorius eksternus • Pityrosporum  menyebabkan terbentuknya sisik yang menyerupai ketombe dan merupakan predisposisi otitis eksterna bakterialis. • Aspergillus • Kandida albikan • Aktinomises • Jamur ini tertahan terutama di stratum korneum dan berproliferasi setelah fase istirahat (dormant phase) Definisi Etiologi OTOMIKOSIS
  • 51. • Rasa gatal keluhan yang sangat menonjol bersama-sama dengan rasa penuh di telinga dengan penumpukan debris basah di dalam liang telinga • otore (keluar cairan dari telinga) , otalgia (sakit pada telinga), gangguan pendengaran dan tinnitus Gejala Klinis
  • 52. Pemeriksaan Fisik Pada pemeriksaan liang telinga, tampak massa putih keabu-abuan, menyempit, lapisan seperti kertas basah berbintik-bintik mengisi liang telinga Konidiofor dari infeksi aspergilus niger akan tampak sebagai bintik- bintik hitam pada debris atau sebagai filamen- filamen yang menonjol di dinding liang telinga
  • 53. • Ear toilet  Cara/keadaan ini paling baik dilakukan dengan alat pengisap (suction) atau diirigasi jika membran timpani tidak perforasi. • Obat antifungal spesifik dapat dioleskan seperti nistatin yang terutama efektif terhadap spesies kandida tapi kurang aktif melawan Aspergilus. • Klotrimazol sangat efektif sebagai antifungal apabila dipakai sebagai krem 1% di liang telinga • Larutan asam asetat 2 %, dapat digunakan sebagai tetes telinga pada penatalaksanaan otomikosis. Terapi
  • 55. Otitis eksterna maligna (otitis eksterna nekrotikans) adalah infeksi difus di liang telinga luar dan struktur lain di sekitarnya Di Amerika serikat : > di daerah beriklim lembab dan basah Laki-laki > perempuan Usia lanjut 99% mempunyai riwayat DM Jarang Definisi Epidemiologi Otitis Eksterna Maligna
  • 56. • Identitas : usia lanjut • Keluhan: otalgia menetap, otorea purulent, menetap, granulasi. • RPD : riwayat diabetes melitus • Riwayat pengobatan : penggunaan antibiotik dan obat tetes telinga pada otitis eksterna tanpa adanya perubahan gejala yang bermakna Gatal di liang telinga Nyeri yang hebat  makin meningkat Sekret yang banyak Pembengkakan liang telinga Pusing, sakit kepala dan trismus Anamnesis Gejala Klinis Otitis Eksterna Maligna
  • 57. • Kulit inflamasi, hiperemis, udem dan tampak jaringan granulasi pada dasar meatus akustikus eksternus. • Sekret purulen di liang telinga • Kelumpuhan saraf fasial Laboratorium : Peningkatan jumlah leukosit, laju endap darah, gula darah sewaktu. Kultur sekret liang telinga: P. Aeruginosa (bakteri aerob, gram negatif) Radiologi : Dekstruksi tulang di sekitar dasar tulang tengkorak dan meluas ke intrakranial. Histopatologi : Kartilago dikelilingi oleh jaringan inflamasi dan tampak destruksi. , dinding pembuluh darah : hialinisasi, tulang mastoid : adanya sel – sel inflamasi akut Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan
  • 58. Otitis eksterna maligna dengan tanda pus dari nekrosis liang telinga dan osteomielitis. Tampak aurikula bengkak dan hilangnya arsitektur tulang rawan yang merupakan karakteristik dari chondritis Otitis Eksterna Maligna
  • 59. Stadium I • Infeksi hanya terbatas pada jaringan lunak dan kartilago. Stadium II • Kerusakan jaringan lunak yang mulai meluas dan terjadi destruksi tulang temporal. Stadium III • Destruksi basis tengkorak yang ekstensif dan meluas ke intrakranial. Stadium oleh Levenson et al, Corey et al, Benecke dan Davis et al. berdasarkan luasnya kerusakan jaringan atau tulang dan besarnya komplikasi neurologik yang terjadi
  • 60. Herpes Zooster Otikus Mastoiditis Otitis Media Kronik Tumor Ganas Tulang Temporal Diagnosis Banding Abses Otak Neuropati Meningitis Komplikasi Otitis Eksterna Maligna
  • 61. Diagnosis dini pada populasi resiko tinggi Pemberian terapi AB IntraVenous jangka panjang Pembersihan liang telinga luar (aural toilet) Kontrol yang ketat terhadap DM & intervensi bedah PENATALAKSAAN
  • 62. Pengobatan: memperbaiki imunosupresi, pengobatan lokal pada liang telinga, terapi sistemik AB jangka panjang dan intervensi bedah MRS min 4-6 minggu Gentamisin sulfat IM / tobramisin IM: 3-5/kgBB dibagi tiap 8 jam (awasi kadar kreatinin, urin & pendengaran diperiksa secara periodik o.k gentamisin & tobramisin bersifat nefrotoksik & ototoksik ) Karbenisilin IV: 4-5 mg setiap 4 jam AB parenteral diteruskan 2 minggu sampai infeksi teratasi PENATALAKSAAN
  • 63. Antibiotik ciprofloxasin, ticarcillin-clavulanat, piperacillin (dikombinasi dengan aminoglikosida), ceftriaxone,ceftazidine, cefepim (maxipime), tobramicin (kombinasi dengan aminoglikosida), gentamicin (kombinasi dengan golongan penicillin) Bersihkan telinga setiap hari & olesi salep gentamisin. Diantara waktu membersihkan, beri obat tetes gentamisin tiap 4-6 jam. PENATALAKSAAAN
  • 64. Setelah terapi diberikan & infeksi terkontrol  pengangkatan jaringan granulasi dengan anastesi lokal, kecuali perlu debrideman MAE Biasanya tak perlu pembedahan (mastoidektomi radikal) kecuali bila keadaan pasien tak membaik walau diberi terapi medikamentosa Lanjutan
  • 66. • Keratosis obturans jarang terjadi. • Ditandai dengan penumpukan deskuamasi epidermis di liang telinga, sehingga membentuk gumpalan dan menimbulkan rasa penuh serta kurang dengar. DEFINISI
  • 67. Biasanya bilateral Dapat disertai bronkiektasis dan sinusitis kronis Keluhan : nyeri, dan gangguan pendengaran Pemeriksaan : pelebaran liang telinga, hiperplasia dan radang epitel, tidak ada erosi tulang Terapi : pengangkatan sumbat dan antiinflamasi Biasanya unilateral Keluhan: nyeri tumpul dan otore intermitten akibat adanya erosi tulang Sebab : migrasi epitel yang salah dan periostitis sirkumskirpta Terapi: debridement tulang bila perlu dilakukan kanalplasti dan timpanomastoidektomi untuk mencegah berlanjutnya erosi tulang Keratosis obturans Kolesteatoma eksterna Perbedaan keratosis obturans dan kolesteatoma eksterna
  • 68. • Kontrol dengan melakukan pembersihan liang telinga secara periodik, misalnya setiap 3 bulan • Pemberian obat tetes telinga dari campuran alkohol atau gliserin dalam peroksid 3% 3x seminggu. • Bila pasien telah mengalami erosi tulang liang telinga -> tindakan bedah dengan melakukan tandur jaringan ke bawah kulit untuk menghilangkan gaung di dinding liang telinga. Penatalaksaan