SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
LAPORAN MINGGUAN
PRAKTIKUM KIMIA DASAR
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

Nama
NRP
Kelompok
Meja
Tanggal Percobaan
Asisten

Oleh :
: Ernalia Rosita
: 133020175
:G
: 11 (Sebelas)
: 4 Desember 2013
: Vanidya Afsarah Permadi

LABORATORIUM KIMIA DASAR
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2013
SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
ERNALIA ROSITA
133020175
Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan
ABSTRAK
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada
konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan penurunan tekanan uap, titik beku
larutan, menentukan titik didih dan menentukan tekanan osmotik suatu larutan. Prinsip percobaan ini berdasarkan Hukum Roult
yang menyatakan bahwa penurunan titik beku larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dengan metode
molaritas. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan kenaikan titik didih larutan gula 5 gram dengan Tb 92ºC, ∆Tb berdasarkan
praktikum 1ºC, dan ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,07592ºC. Sedangkan pada kenaikan titik didih larutan garam 5 gram dengan
Tb 92.5ºC, Tb berdasarkan praktikum 1.5ºC, ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,884ºC. Pada penurunan titik beku dengan
menggunakan 3 sampel gula didapatkan hasil larutan gula A dengan Tf -3ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC, dan ∆Tf berdasarkan
teori sebesar 1,0788ºC. Pada larutan gula B didapatkan Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 2ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar
0,54312ºC. Sedangkan pada larutan gula C didapatkan Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar
0,27156ºC.
Key words: Sifat Koligatif Larutan, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil pengamatan.

PENDAHULUAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmosis.
Penurunan tekanan uap adalah peristiwa
fenomena dimana tekanan uap larutan lebih rendah
daripada tekanan pelarut murni. Penurunan titik beku
mendeskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni
akan mengalami penurunan jika ditambahkan zat
tersebut
didalamnya.
Kenaikan
titik
didih
mendeskripsikan bahwa titik didih suatu pelarut murni
akan bertambah bila ditambahkan zat terlarut
didalamnya. Peristiwa osmosis menyebabkan naiknya
permukaan larutan pekat, sehingga tekanan membesar
yang pada gilirannya akan memperlambat laju osmosis.
Akhirnya tercapailah suatu tekanan yang mampu
menghentikan osmosis atau perpindahan molekul
pelarut atau disebut tekanan osmosis.
Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan penurunan tekanan uap, titik beku larutan,
menentukan titik didih dan menentukan tekanan
osmotik suatu larutan.
Prinsip percobaan ini berdasarkan Hukum
Roult yang menyatakan bahwa penurunan titik beku
larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang
dinyatakan dengan metode molaritas.

gelas kimia, bunsen, kaki tiga, kawat kassa, klem, statif,
dan termometer.
Metode Percobaan

Gambar 1. Metode Kenaikan Titik Didih Gula

METODOLOGI
Bahan dan Alat
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini
adalah gula sukrosa dan garam. Sedangkan alat yang
digunakan dalam percobaan adalah tabung reaksi,

Gambar 2. Metode Kenaikan Titik Didih Garam
1 gram
gula A

Gelas kimia
digoyanggoyang
sampai
larutan beku

Gambar 3.

Gambar 3. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula A

Gambar 4. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula B

Gambar 5. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula C
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengamatan
Berdasarkan hasil pengamatan kenaikan titik didih yang telah dilakukan, didapatkan hasil:
Tabel 1. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih
Tabel 2. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih
Larutan Gula 5 gram
Larutan Garam 5 gram
Waktu (Menit)
Suhu (ºC)
Waktu (Menit)
Suhu (ºC)
Suhu Awal
26 ºC
Suhu Awal
26 ºC
1 menit
33 ºC
1 menit
33 ºC
2 menit
39 ºC
2 menit
42 ºC
3 menit
45 ºC
3 menit
48 ºC
4 menit
51 ºC
4 menit
55 ºC
5 menit
56 ºC
5 menit
63 ºC
6 menit
61 ºC
6 menit
69 ºC
7 menit
65 ºC
7 menit
74 ºC
8 menit
69 ºC
8 menit
79 ºC
9 menit
73 ºC
9 menit
82 ºC
10 menit
76 ºC
10 menit
85 ºC
11 menit
78 ºC
11 menit
87 ºC
12 menit
80 ºC
12 menit
88 ºC
13 menit
82 ºC
13 menit
89 ºC
14 menit
84 ºC
14 menit
91 ºC
15 menit
86 ºC
15 menit
92,5 ºC
16 menit
87 ºC
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11,
17 menit
88 ºC
Kelompok G, 2013)
18 menit
89 ºC
Tabel 3. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih Air
19 menit
90 ºC
Suhu Awal
Suhu Akhir
20 menit
92 ºC
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11,
26ºC
91ºC
Kelompok G, 2013)
(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11,
Kelompok G, 2013)
Perhitungan:
Sampel

Larutan Gula

Larutan Garam

Titik Didih Larutan
(Tb)

92ºC

92,5ºC

∆Tb berdasarkan
praktikum

∆Tb = Tb – Tb0
= 92 ºC – 91 ºC
= 1 ºC

∆Tb = Tb – Tb0
= 92,5 ºC – 91 ºC
= 1,5 ºC

∆Tb berdasarkan teori
∆Tb = m x kb
= gr x 1000 x kb
Mr
p
= 5 x 1000 x 0,52
342 100
= 0,0146 x 10 x 0,52
= 0,0759 ºC

∆Tb = m x kb x i
= gr x 1000 x kb x (1+(n-1)α)
Mr
p
= 5 x 1000 x 0,52 x (1+(2-1)1)
58,5 100
= 0,085 x 10 x 0,52 x 2
= 0,884 ºC
100
90
80
70
60
50

Larutan Gula
Larutan Garam

40
30
20

10
0
0

1

2

3

4

5

6

7

8

9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

Gambar 6. Grafik Kenaikan Titik Didih Larutan Gula dan Garam
Berdasarkan hasil pengamatan penurunan titik beku yang telah dilakukan, didapatkan hasil:
Waktu
Suhu
Titik Beku
∆Tf berdasarkan
Sampel
∆Tf berdasarkan teori
(Menit)
(ºC)
Larutan (Tf)
praktikum
1 menit
Larutan Gula A
1 gram

3 ºC

0 ºC

3 menit

∆Tf = Tf0 – Tf
= 0 – (-1)
= 1 ºC

∆Tf = m x kf
= gr x 1000 x kf
Mr
p
= 0,25 x 1000 x 1,86
342
5
= 0,00073 x 200 x 1, 86
= 0,27156 ºC

-2 ºC

1 menit

∆Tf = Tf0 – Tf
= 0 – (-2)
= 2 ºC

∆Tf = m x kf
= gr x 1000 x kf
Mr
p
= 0,5 x 1000 x 1,86
342
5
= 0,00146 x 200 x 1, 86
= 0,54312 ºC

2 ºC

2 menit

∆Tf = Tf0 – Tf
= 0 – (-3)
= 3 ºC

-3 ºC

1 menit

Larutan Gula C
0,25 gram

-2 ºC

3 menit

Larutan Gula B
0,5 gram

2 menit

∆Tf = m x kf
= gr x 1000 x kf
Mr
p
= 1 x 1000 x 1,86
342
5
= 0,0029 x 200 x 1, 86
= 1,0788ºC

1 ºC

2 menit

0 ºC

3 menit

-3 ºC

-2 ºC

-1 ºC

-1 ºC

(Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
30

25

20

15

Larutan Gula A
Larutan Gula B
Larutan Gula C

10

5

0
0

1

2

3

-5

Gambar 7. Penurunan Titik Beku Larutan Gula
Pembahasan
elektrolit sedangkan larutan gula merupakan larutan
Berdasarkan hasil pengamatan sifat koligatif
non elektrolit.
larutan didapatkan kenaikan titik didih larutan gula 5
Larutan gula dan garam memiliki titik didih
gram dengan Tb 92ºC, ∆Tb berdasarkan praktikum
berbeda walaupun jumlah beratnya sama. Titik didih
1ºC, dan ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,07592ºC.
larutan garam lebih besar dari larutan gula karena
Sedangkan pada kenaikan titik didih larutan garam 5
larutan garam merupakan larutan elektrolit, sehingga
gram dengan Tb 92.5ºC, Tb berdasarkan praktikum
partikel yang terdapat dalam larutan garam lebih
1.5ºC, ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,884ºC. Pada
banyak dari larutan gula yang merupakan larutan non
penurunan titik beku dengan menggunakan 3 sampel
elektrolit.
gula didapatkan hasil larutan gula A dengan Tf -3ºC,
Dari hasil pengamatan penurunan titik beku
∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC, dan ∆Tf berdasarkan
larutan A sebanyak 1 gram, larutan B sebanyak 0,5
teori sebesar 1,0788ºC. Pada larutan gula B didapatkan
gram, dan larutan C 0,25 gram, didapatkan hasil larutan
Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 2ºC, dan ∆Tf
gula A dengan Tf -3ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC,
berdasarkan teori sebesar 0,54312ºC. Sedangkan pada
dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 1,0788ºC. Pada
larutan gula C didapatkan Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan
larutan gula B didapatkan Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan
praktikum 1ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar
praktikum 2ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar
0,27156ºC.
0,54312ºC. Sedangkan pada larutan gula C didapatkan
Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada
Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tf
percobaan sifat koligatif larutan adalah kurang
berdasarkan teori sebesar 0,27156ºC. Dari ketiga hasil
bersihnya alat yang digunakan sehingga dapat
diatas dapat disimpulkan bahwa larutan gula A
mempengaruhi reaksi yang terjadi, kurang telitinya
mempunyai titik beku paling rendah karena konsentrasi
praktikan dalam mengamati perubahan yang terjadi,
larutan gula A lebih besar dari konsentrasi larutan gula
kesalahan pembacaan termometer, dan pengamatan
B dan larutan gula C.
yang dilakukan secara tidak menyeluruh pada
Fungsi dari garam dan es batu dalam sifat
penurunan titik beku sehingga larutan sebenarnya
koligatif larutan yaitu ketika es dicampur dengan garam,
belum mencapai titik beku.
sebagian membentuk air garam dan es secara spontan
Air, gula dan garam mempunyai titik didih
terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin
yang berbeda-beda. Air dapat mendidih pada suhu
banyak. Di dalam segumpal es, air terstruktur
±90ºC dan dari percobaan yang dilakukan, air mendidih
membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku.
pada suhu 91ºC. Diketahui gula mempunyai titik didih
Tatanan yang kaku ini rusak ketika diserang oleh
92ºC dan garam 92,5ºC. Dari ketiga sampel yang
garam, maka molekul-molekul air selanjutnya bebas
diamati, titik didih larutan garam adalah yang paling
bergerak ke mana-mana dalam wujud cair. Tetapi
besar karena larutan garam merupakan larutan
merusak struktur padat molekul-molekul es
memerlukan energi. Untuk sebongkah es yang hanya
kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat
diperoleh dari kandungan panas dalam air garam.
Maka ketika es mencair dan terlarut, proses ini
meminjam panas dari air dan menurunkan
temperaturnya. Setelah temperatur dingin ini tercapai,
dalam pemanfaatannya campuran itu mendapatkan
panas pengganti dari adonan es krim yang
mengakibatkan adonan es krim menjadi dingin dan
beku.
Dalam konsentrasi yang sama, sifat koligatif
larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif
larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah
partikel dalam larutan elektrolit lebih banyak karena
adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jika
dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang
merupakan partikel-partikel di dalam larutan ini. Hal ini
menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan
elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit.
Pada percobaan penurunan titik beku yang
dilakukan, diketahui bahwa titik beku pelarut lebih
rendah daripada titik beku larutan.
Pada percobaan sifat koligatif larutan diketahui
bahwa sifat larutan hanya bergantung pada konsentrasi
partikel zat terlarut dan tidak begantung pada jenis zat
terlarut dalam reaksi tersebut.
Faktor yang mempengaruhi titik didih adalah
zat terlarut dan tekanan atmosfer. Sedangkan faktor
yang mempengaruhi titik beku adalah konsentrasi zat
terlarut, bila konsentrasi zat terlarut semakin besar,
maka penurunan titik beku juga semakin besar, adapun
faktor lainnya yaitu molekul-molekul yang terurai dalam
larutan tersebut.
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang
tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya
bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya.
Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu
penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan
titik beku, dan tekanan osmosis.
Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana
tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan
eksternal yang dialami oleh cairan. Larutan dapat
dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat
terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil
daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah
menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar
daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih
dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung
pada jenis zat terlarutnya.
Kenaikan titik didih adalah peristiwa
meningkatnya titik didih suatu pelarut yang disebabkan
karena adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut
artinya bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika
dibandingkan dengan titik larutan.
Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh tekanan
udara, artinya makin besar tekanan udara maka
semakin besar pula titik didih zat cair tersebut,
begitupun juga sebaliknya semakin rendah tekanan

udara, maka semakin rendah pula titik didihnya. Pada
keadaan standar (76 cmHg, 25⁰C) titik didih air sebesar
100⁰C.
Titik beku suatu zat merupakan suhu dimana
wujud padat dan wujud cair berada dalam
kesetimbangan termal. Pada titik beku, benda sedang
mengalami perubahan wujud dari cair ke padat atau
dari padat ke cair dan selama perubahan wujud, suhu
benda selalu tetap.
Penurunan titik beku adalah peristiwa yang
mendeskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni
akan mengalami penurunan jika ditambahkan zat
terlarut didalamnya.
Penurunan tekanan uap adalah peristiwa
dimana tekanan uap larutan lebih rendah daripada
tekanan pelarut murni.
Tekanan osmosis adalah tekanan yang
diberikan pada larutan yang dapat menghentikan
perpindahan molekul-molekul pelarut kedalam larutan
melalui membran semipermiabel.
Reverse osmosis RO (Osmosis terbalik)
adalah suatu metode penyaringan yang dapat
menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari
suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada
larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi
membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut
menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri
tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke
lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat
selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat
pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi
tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran
besar dan ion-ion.
Aplikasi di bidang pangan dari sifat koligatif
larutan adalah untuk pembuatan telur asin, asinan, es
polar, larutan elektrolit atau isotonik, ice cream,
pembuatan gulali dan lain-lain.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan sifat koligatif
larutan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi/jumlah
zat mempengaruhi kenaikan titik didih dan penurunan
titik beku yang diamati. Jenis zat tidak mempengaruhi,
yang mempengaruhi yaitu jumlah zat.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.

2012.
Reverse
Osmosis
(R.O).
http://www.sinafilterair.com. Diakses: 10
Desember 2013.
Anonim. 2012. Titik Beku. http://gurumuda.net.
Diakses: 10 Desember 2013.
Dina.
2012.
Kenaikan
Titik
Didih.
http://mizuc.blogspot.com.
Diakses:
10
Desember 2013.
Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun
Praktikum Kimia Dasar. Universitas
Pasundan, Bandung.
SIFAT KOLIGATIF

More Related Content

What's hot

Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonDwi Atika Atika
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionDokter Tekno
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarilmanafia13
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiwd_amaliah
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriAndreas Cahyadi
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didihworodyah
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriRidha Faturachmi
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatYasherly Amrina
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanwd_amaliah
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...risyanti ALENTA
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiAndreas Cahyadi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapanhengkinugraha
 

What's hot (20)

Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
Laporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasarLaporan praktikum kimia dasar
Laporan praktikum kimia dasar
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
Bab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetriBab iv asidi alkalimetri
Bab iv asidi alkalimetri
 
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik DidihLaporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
Laporan Praktikum Kimia Penurunan Titik Beku dan Kenaikan Titik Didih
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
pembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfatpembuatan natrium tiosulfat
pembuatan natrium tiosulfat
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
Kelompok 2 prak-ask PENENTUAN KADAR ASAM ASETAT PADA CUKA PASAR MENGGUNAKAN ...
 
Bab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasiBab v reaksi reduksi oksidasi
Bab v reaksi reduksi oksidasi
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Analilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui PengendapanAnalilis Melalui Pengendapan
Analilis Melalui Pengendapan
 
Amina
AminaAmina
Amina
 

Viewers also liked

Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutankhoirilliana12
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hariAjeng Putri
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanElia Cahyani
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaErnalia Rosita
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatifanggundiantriana
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiqlp
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumErnalia Rosita
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyunita97544748
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaAchmad Agung Ferrianto
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruIhsan Alam
 

Viewers also liked (20)

Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutanLaporan praktikum Sifat koligatif larutan
Laporan praktikum Sifat koligatif larutan
 
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hariLaporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan  sehari-hari
Laporan kimia sifat koligatif larutan di kegiatan sehari-hari
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Laporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum TermokimiaLaporan Praktikum Termokimia
Laporan Praktikum Termokimia
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat KoligatifPembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
Pembuatan Es Puter Menggunakan Prinsip Sifat Koligatif
 
Kinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsiKinetika adsorpsi
Kinetika adsorpsi
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Laporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum PemurnianLaporan Praktikum Pemurnian
Laporan Praktikum Pemurnian
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di LaboratoriumLaporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
Laporan Praktikum Pengenalan Alat di Laboratorium
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannyaMakalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
Makalah pembuatan es puter dan faktor lingkungannya
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaru
 

Similar to SIFAT KOLIGATIF

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksmayawahyunarti
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanSepta Septy
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )DaPiDaBi
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyendri59
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxCahya Mutiara
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaFirda Shabrina
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Dede Suhendra
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairrikayulliyani
 

Similar to SIFAT KOLIGATIF (20)

laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
Sifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif LarutanSifat Koligatif Larutan
Sifat Koligatif Larutan
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
Penentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringanPenentuan kadar air cara pengeringan
Penentuan kadar air cara pengeringan
 
Kimia rakter
Kimia rakterKimia rakter
Kimia rakter
 
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
Laporan percobaan fermentasi (pengaruh kadar gula dalam fermentasi )
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
laprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docxlaprak kimia es putar.docx
laprak kimia es putar.docx
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimiaLaporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
Laporan praktikum - stoikiometri dan termokimia
 
Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan Ketetapan kesetimbangan
Ketetapan kesetimbangan
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Pemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cairPemisahan dan pemurnian zat cair
Pemisahan dan pemurnian zat cair
 

More from Ernalia Rosita

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaErnalia Rosita
 

More from Ernalia Rosita (20)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice CreamLaporan Praktikum Ice Cream
Laporan Praktikum Ice Cream
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum MarshmallowLaporan Praktikum Marshmallow
Laporan Praktikum Marshmallow
 
Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

SIFAT KOLIGATIF

  • 1. LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR SIFAT KOLIGATIF LARUTAN Nama NRP Kelompok Meja Tanggal Percobaan Asisten Oleh : : Ernalia Rosita : 133020175 :G : 11 (Sebelas) : 4 Desember 2013 : Vanidya Afsarah Permadi LABORATORIUM KIMIA DASAR JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2013
  • 2. SIFAT KOLIGATIF LARUTAN ERNALIA ROSITA 133020175 Jurusan Teknologi Pangan, Fakultas Teknik, Universitas Pasundan ABSTRAK Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan penurunan tekanan uap, titik beku larutan, menentukan titik didih dan menentukan tekanan osmotik suatu larutan. Prinsip percobaan ini berdasarkan Hukum Roult yang menyatakan bahwa penurunan titik beku larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dengan metode molaritas. Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan kenaikan titik didih larutan gula 5 gram dengan Tb 92ºC, ∆Tb berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,07592ºC. Sedangkan pada kenaikan titik didih larutan garam 5 gram dengan Tb 92.5ºC, Tb berdasarkan praktikum 1.5ºC, ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,884ºC. Pada penurunan titik beku dengan menggunakan 3 sampel gula didapatkan hasil larutan gula A dengan Tf -3ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 1,0788ºC. Pada larutan gula B didapatkan Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 2ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 0,54312ºC. Sedangkan pada larutan gula C didapatkan Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 0,27156ºC. Key words: Sifat Koligatif Larutan, Tujuan Percobaan, Prinsip Percobaan, Hasil pengamatan. PENDAHULUAN Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Penurunan tekanan uap adalah peristiwa fenomena dimana tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan pelarut murni. Penurunan titik beku mendeskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni akan mengalami penurunan jika ditambahkan zat tersebut didalamnya. Kenaikan titik didih mendeskripsikan bahwa titik didih suatu pelarut murni akan bertambah bila ditambahkan zat terlarut didalamnya. Peristiwa osmosis menyebabkan naiknya permukaan larutan pekat, sehingga tekanan membesar yang pada gilirannya akan memperlambat laju osmosis. Akhirnya tercapailah suatu tekanan yang mampu menghentikan osmosis atau perpindahan molekul pelarut atau disebut tekanan osmosis. Tujuan percobaan ini adalah untuk menentukan penurunan tekanan uap, titik beku larutan, menentukan titik didih dan menentukan tekanan osmotik suatu larutan. Prinsip percobaan ini berdasarkan Hukum Roult yang menyatakan bahwa penurunan titik beku larutan, sebanding dengan konsentrasi larutan yang dinyatakan dengan metode molaritas. gelas kimia, bunsen, kaki tiga, kawat kassa, klem, statif, dan termometer. Metode Percobaan Gambar 1. Metode Kenaikan Titik Didih Gula METODOLOGI Bahan dan Alat Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah gula sukrosa dan garam. Sedangkan alat yang digunakan dalam percobaan adalah tabung reaksi, Gambar 2. Metode Kenaikan Titik Didih Garam
  • 3. 1 gram gula A Gelas kimia digoyanggoyang sampai larutan beku Gambar 3. Gambar 3. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula A Gambar 4. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula B Gambar 5. Metode Penurunan Titik Beku Larutan Gula C
  • 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengamatan Berdasarkan hasil pengamatan kenaikan titik didih yang telah dilakukan, didapatkan hasil: Tabel 1. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih Tabel 2. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih Larutan Gula 5 gram Larutan Garam 5 gram Waktu (Menit) Suhu (ºC) Waktu (Menit) Suhu (ºC) Suhu Awal 26 ºC Suhu Awal 26 ºC 1 menit 33 ºC 1 menit 33 ºC 2 menit 39 ºC 2 menit 42 ºC 3 menit 45 ºC 3 menit 48 ºC 4 menit 51 ºC 4 menit 55 ºC 5 menit 56 ºC 5 menit 63 ºC 6 menit 61 ºC 6 menit 69 ºC 7 menit 65 ºC 7 menit 74 ºC 8 menit 69 ºC 8 menit 79 ºC 9 menit 73 ºC 9 menit 82 ºC 10 menit 76 ºC 10 menit 85 ºC 11 menit 78 ºC 11 menit 87 ºC 12 menit 80 ºC 12 menit 88 ºC 13 menit 82 ºC 13 menit 89 ºC 14 menit 84 ºC 14 menit 91 ºC 15 menit 86 ºC 15 menit 92,5 ºC 16 menit 87 ºC (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, 17 menit 88 ºC Kelompok G, 2013) 18 menit 89 ºC Tabel 3. Hasil Pengamatan Kenaikan Titik Didih Air 19 menit 90 ºC Suhu Awal Suhu Akhir 20 menit 92 ºC (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, 26ºC 91ºC Kelompok G, 2013) (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013) Perhitungan: Sampel Larutan Gula Larutan Garam Titik Didih Larutan (Tb) 92ºC 92,5ºC ∆Tb berdasarkan praktikum ∆Tb = Tb – Tb0 = 92 ºC – 91 ºC = 1 ºC ∆Tb = Tb – Tb0 = 92,5 ºC – 91 ºC = 1,5 ºC ∆Tb berdasarkan teori ∆Tb = m x kb = gr x 1000 x kb Mr p = 5 x 1000 x 0,52 342 100 = 0,0146 x 10 x 0,52 = 0,0759 ºC ∆Tb = m x kb x i = gr x 1000 x kb x (1+(n-1)α) Mr p = 5 x 1000 x 0,52 x (1+(2-1)1) 58,5 100 = 0,085 x 10 x 0,52 x 2 = 0,884 ºC
  • 5. 100 90 80 70 60 50 Larutan Gula Larutan Garam 40 30 20 10 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 Gambar 6. Grafik Kenaikan Titik Didih Larutan Gula dan Garam Berdasarkan hasil pengamatan penurunan titik beku yang telah dilakukan, didapatkan hasil: Waktu Suhu Titik Beku ∆Tf berdasarkan Sampel ∆Tf berdasarkan teori (Menit) (ºC) Larutan (Tf) praktikum 1 menit Larutan Gula A 1 gram 3 ºC 0 ºC 3 menit ∆Tf = Tf0 – Tf = 0 – (-1) = 1 ºC ∆Tf = m x kf = gr x 1000 x kf Mr p = 0,25 x 1000 x 1,86 342 5 = 0,00073 x 200 x 1, 86 = 0,27156 ºC -2 ºC 1 menit ∆Tf = Tf0 – Tf = 0 – (-2) = 2 ºC ∆Tf = m x kf = gr x 1000 x kf Mr p = 0,5 x 1000 x 1,86 342 5 = 0,00146 x 200 x 1, 86 = 0,54312 ºC 2 ºC 2 menit ∆Tf = Tf0 – Tf = 0 – (-3) = 3 ºC -3 ºC 1 menit Larutan Gula C 0,25 gram -2 ºC 3 menit Larutan Gula B 0,5 gram 2 menit ∆Tf = m x kf = gr x 1000 x kf Mr p = 1 x 1000 x 1,86 342 5 = 0,0029 x 200 x 1, 86 = 1,0788ºC 1 ºC 2 menit 0 ºC 3 menit -3 ºC -2 ºC -1 ºC -1 ºC (Sumber: Ernalia Rosita, 133020175, Meja 11, Kelompok G, 2013)
  • 6. 30 25 20 15 Larutan Gula A Larutan Gula B Larutan Gula C 10 5 0 0 1 2 3 -5 Gambar 7. Penurunan Titik Beku Larutan Gula Pembahasan elektrolit sedangkan larutan gula merupakan larutan Berdasarkan hasil pengamatan sifat koligatif non elektrolit. larutan didapatkan kenaikan titik didih larutan gula 5 Larutan gula dan garam memiliki titik didih gram dengan Tb 92ºC, ∆Tb berdasarkan praktikum berbeda walaupun jumlah beratnya sama. Titik didih 1ºC, dan ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,07592ºC. larutan garam lebih besar dari larutan gula karena Sedangkan pada kenaikan titik didih larutan garam 5 larutan garam merupakan larutan elektrolit, sehingga gram dengan Tb 92.5ºC, Tb berdasarkan praktikum partikel yang terdapat dalam larutan garam lebih 1.5ºC, ∆Tb berdasarkan teori sebesar 0,884ºC. Pada banyak dari larutan gula yang merupakan larutan non penurunan titik beku dengan menggunakan 3 sampel elektrolit. gula didapatkan hasil larutan gula A dengan Tf -3ºC, Dari hasil pengamatan penurunan titik beku ∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC, dan ∆Tf berdasarkan larutan A sebanyak 1 gram, larutan B sebanyak 0,5 teori sebesar 1,0788ºC. Pada larutan gula B didapatkan gram, dan larutan C 0,25 gram, didapatkan hasil larutan Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 2ºC, dan ∆Tf gula A dengan Tf -3ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 3ºC, berdasarkan teori sebesar 0,54312ºC. Sedangkan pada dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 1,0788ºC. Pada larutan gula C didapatkan Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan larutan gula B didapatkan Tf -2ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar praktikum 2ºC, dan ∆Tf berdasarkan teori sebesar 0,27156ºC. 0,54312ºC. Sedangkan pada larutan gula C didapatkan Faktor kesalahan yang dapat terjadi pada Tf -1ºC, ∆Tf berdasarkan praktikum 1ºC, dan ∆Tf percobaan sifat koligatif larutan adalah kurang berdasarkan teori sebesar 0,27156ºC. Dari ketiga hasil bersihnya alat yang digunakan sehingga dapat diatas dapat disimpulkan bahwa larutan gula A mempengaruhi reaksi yang terjadi, kurang telitinya mempunyai titik beku paling rendah karena konsentrasi praktikan dalam mengamati perubahan yang terjadi, larutan gula A lebih besar dari konsentrasi larutan gula kesalahan pembacaan termometer, dan pengamatan B dan larutan gula C. yang dilakukan secara tidak menyeluruh pada Fungsi dari garam dan es batu dalam sifat penurunan titik beku sehingga larutan sebenarnya koligatif larutan yaitu ketika es dicampur dengan garam, belum mencapai titik beku. sebagian membentuk air garam dan es secara spontan Air, gula dan garam mempunyai titik didih terlarut dalam air garam, akibatnya air garam semakin yang berbeda-beda. Air dapat mendidih pada suhu banyak. Di dalam segumpal es, air terstruktur ±90ºC dan dari percobaan yang dilakukan, air mendidih membentuk tatanan geometrik yang tertentu dan kaku. pada suhu 91ºC. Diketahui gula mempunyai titik didih Tatanan yang kaku ini rusak ketika diserang oleh 92ºC dan garam 92,5ºC. Dari ketiga sampel yang garam, maka molekul-molekul air selanjutnya bebas diamati, titik didih larutan garam adalah yang paling bergerak ke mana-mana dalam wujud cair. Tetapi besar karena larutan garam merupakan larutan merusak struktur padat molekul-molekul es memerlukan energi. Untuk sebongkah es yang hanya
  • 7. kontak dengan garam dan air, energi itu hanya dapat diperoleh dari kandungan panas dalam air garam. Maka ketika es mencair dan terlarut, proses ini meminjam panas dari air dan menurunkan temperaturnya. Setelah temperatur dingin ini tercapai, dalam pemanfaatannya campuran itu mendapatkan panas pengganti dari adonan es krim yang mengakibatkan adonan es krim menjadi dingin dan beku. Dalam konsentrasi yang sama, sifat koligatif larutan elektrolit akan berbeda dengan sifat koligatif larutan non elektrolit. Hal ini dikarenakan jumlah partikel dalam larutan elektrolit lebih banyak karena adanya proses ionisasi zat terlarut. Zat elektrolit jika dilarutkan akan terionisasi menjadi ion-ion yang merupakan partikel-partikel di dalam larutan ini. Hal ini menyebabkan jumlah partikel pada satu mol larutan elektrolit lebih banyak daripada larutan non elektrolit. Pada percobaan penurunan titik beku yang dilakukan, diketahui bahwa titik beku pelarut lebih rendah daripada titik beku larutan. Pada percobaan sifat koligatif larutan diketahui bahwa sifat larutan hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarut dan tidak begantung pada jenis zat terlarut dalam reaksi tersebut. Faktor yang mempengaruhi titik didih adalah zat terlarut dan tekanan atmosfer. Sedangkan faktor yang mempengaruhi titik beku adalah konsentrasi zat terlarut, bila konsentrasi zat terlarut semakin besar, maka penurunan titik beku juga semakin besar, adapun faktor lainnya yaitu molekul-molekul yang terurai dalam larutan tersebut. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis zat terlarut tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel zat terlarutnya. Sifat koligatif larutan terdiri dari 4 bagian yaitu penurunan tekanan uap, kenaikan titik didih, penurunan titik beku, dan tekanan osmosis. Titik didih adalah suhu (temperatur) dimana tekanan uap sebuah zat cair sama dengan tekanan eksternal yang dialami oleh cairan. Larutan dapat dibagi menjadi dua berdasarkan nilai titik didih zat terlarut. Pertama adalah titik didih zat terlarut lebih kecil daripada pelarutnya sehingga zat terlarut lebih mudah menguap. Yang kedua adalah zat terlarut lebih besar daripada pelarutnya dan jika dipanaskan pelarut lebih dulu menguap. Kenaikan titik didih larutan bergantung pada jenis zat terlarutnya. Kenaikan titik didih adalah peristiwa meningkatnya titik didih suatu pelarut yang disebabkan karena adanya zat terlarut didalam pelarut tersebut artinya bahwa titik didih pelarut akan lebih kecil jika dibandingkan dengan titik larutan. Titik didih suatu zat dipengaruhi oleh tekanan udara, artinya makin besar tekanan udara maka semakin besar pula titik didih zat cair tersebut, begitupun juga sebaliknya semakin rendah tekanan udara, maka semakin rendah pula titik didihnya. Pada keadaan standar (76 cmHg, 25⁰C) titik didih air sebesar 100⁰C. Titik beku suatu zat merupakan suhu dimana wujud padat dan wujud cair berada dalam kesetimbangan termal. Pada titik beku, benda sedang mengalami perubahan wujud dari cair ke padat atau dari padat ke cair dan selama perubahan wujud, suhu benda selalu tetap. Penurunan titik beku adalah peristiwa yang mendeskripsikan bahwa titik beku suatu pelarut murni akan mengalami penurunan jika ditambahkan zat terlarut didalamnya. Penurunan tekanan uap adalah peristiwa dimana tekanan uap larutan lebih rendah daripada tekanan pelarut murni. Tekanan osmosis adalah tekanan yang diberikan pada larutan yang dapat menghentikan perpindahan molekul-molekul pelarut kedalam larutan melalui membran semipermiabel. Reverse osmosis RO (Osmosis terbalik) adalah suatu metode penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. Aplikasi di bidang pangan dari sifat koligatif larutan adalah untuk pembuatan telur asin, asinan, es polar, larutan elektrolit atau isotonik, ice cream, pembuatan gulali dan lain-lain. KESIMPULAN Berdasarkan hasil percobaan sifat koligatif larutan dapat disimpulkan bahwa konsentrasi/jumlah zat mempengaruhi kenaikan titik didih dan penurunan titik beku yang diamati. Jenis zat tidak mempengaruhi, yang mempengaruhi yaitu jumlah zat. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Reverse Osmosis (R.O). http://www.sinafilterair.com. Diakses: 10 Desember 2013. Anonim. 2012. Titik Beku. http://gurumuda.net. Diakses: 10 Desember 2013. Dina. 2012. Kenaikan Titik Didih. http://mizuc.blogspot.com. Diakses: 10 Desember 2013. Sutrisno, E. T. dan Nurminabari, I. S. 2013. Penuntun Praktikum Kimia Dasar. Universitas Pasundan, Bandung.