SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN 3
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
Dosen Pengampu :
Ustadzah Himyatul Hidayah, M.Si., Apt.
Disusun Oleh :
Ilma Nafi’a Mubarok
3820177131879
Kelompok 2
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1439/2017
PERCOBAAN 3
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
I. Tujuan
1. Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mengetahui kegunaan alkohol 70%
3. Mengetahui cara pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100ml
II. Dasar Teori
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil
solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah
larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut.
Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute (terlarut)
(Gunawan, 2004.).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat (Estein, 2015)
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas
lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka
setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan
dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika
sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan
padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi
tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Brady,1999).
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan
larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk
menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan
berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang
digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas,
normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume
(Baroroh, 2004).
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan,
kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi
pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak
boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas
yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak
mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar,1990).
Rumus sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai
berikut:
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
III. Alat
1. Corong 1 buah
2. Gelas ukur 100 mL 1 buah
3. Labu ukur 10 mL 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Pipet ukur 2 buah
IV. Bahan
1. Aquadest 27 mL
2. Alkohol 73 mL
V. Prosedur Kerja
.
Dimasukan ke dalam
labu ukur
Diambil alkohol 76% sebanyak 73 mL
ke dalam gelas ukur
Alkohol 70%
Diambil aquadest
sebanyak 27 mL dalam
gelas ukur
Masukkan ke dalam
labu ukur
Labu dikocok ukur hingga
homogen
VI. Data pengamatan
Nama senyawa Sebelum diencerkan Sesudah diencerkan
Alkohol 96%,73 mL Etanol berbentuk cair, tidak
berwarna, cairannya berbau
tajam
Ketika telah dilarutkan dengan
aquades, larutan yang dihasilkan
tidak berwarna dan larut sempurna.
Larutan yang dihasilkan juga berbau.
VII. Analisis Data
Rumus :
Diketahui : V2 = 100 ml
M1 = 96%
M2 = 70%
Ditanya : V1 = ?
Dijawab : V1.M1 = V2.M2
V1.96% = 100 mL 70%
V1 = 100 mL 70%
96%
V1 = 73 mL
Jadi 100 mL – 73 mL = 27 mL aqudest
VIII. Pembahasan
Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih. Suatu campuran
dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogen sehingga tidak dapat
dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh
yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua
atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi.
Pengenceran adalah penambahan zat terlarut sehingga jumlah moll zat
terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah
pengenceran. Hal ini sesuai dengan Brady yang menyatakan bahwa proses
pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 mL, dengan
mencampurkan aquadest 27 mL kedalam alkohol 96% 73 mL, maka hasilnya
alkohol 70% 100 ml, aquades yang di butuhkan untuk pengenceran adalah
1-73 = 27 mL. Jadi untuk mendapatkan alkohol 70% dari alkohol 96%
dilakukan pengenceran dengan mengambil 73 mL alkohol 96% diencerkan
dengan aquades 27 mL. Namun pada percobaan ini ada kesalahan teknis
dari kelompok kami, yaitu memasukkan aquadest yang seharusnya 27 mL
menjadi 28 mL dan hasilnya alkohol 70% 100 mL.
Diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik paling aman
dan juga efektif sebagai pengeringan kulit selain itu harganya murah serta
mudah ditemukan. Alkohol 96% sangat efektif dalam mengurangii
mikroorganisme dalam kulit, tetapi alkohol ini jangan digunakan di daerah
vagina, karena akan mengurangi mikroorganisme dan mengiritasi selaput
lendir. Alkohol 96% juga mudah dicari dan harganya murah.
Dilakukan pengenceran pada alkohol, agar alkohol bebas dari kuman dan
bakteri yang berbahaya, karena fungsi aquadest untuk melarutkan dan
menetralisir bahan kimia yang bersifat racun pada makanan atau minuman.
Aquadest adalah air murni yang telah disterilkan dengan proses
penyulingan beberapa kali sehingga bebas dari racun yang berbahaya.
Aquadest ini dapat menyerap partikel partikel kotor dalam air, sehingga air
dapat langsung diminum bebas bakteri, juga mencegah pencemaran air dan
menjaga kualitas air tersebut. Maksudnya, dalam percobaan ini pengenceran
alkohol memakai aquadest agar alkohol bebas dari bakteri dan racun yang
berbahaya, karena alkohol 70% inii akan dipakai untuk antiseptik yang
bebas dari racun.
IX. Kesimpulan
Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan :
1. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat berpariasi.
2. Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume yang akan
diencerkan dengan rumus pengenceran yaitu: M1.V1 = M2.V2. setelah
itu campurkan dengan menggunakan zat pelarut aquades lalu
homogenkan
3. Setelah mengamati pengenceran pada alkohol 95% menjadi 70% dalam
100 ml, diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik
paling aman.
4. Percobaan pengenceran alkohol dapat dilakukan dengan menambahkan
zat pelarut aquades.
5. Aquadest digunakan sebagai pelarut alkohol karena dapat menetralkan
bahan kimia yang terkandung pada alkohol agar bebas dari kuman dan
bakteri.
DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond, 2004, KIMIA DASAR Konsep-konsep Inti : Edisi ketiga jilid 1,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Fessenden Ralph J, Fessenden Joan S, Pudjaatmaka, A. Hadyana, 1983, Kimia
Organik, Penerbit Erlangga, Jakarta
Moechtar,1989. Farmasi Fisika, Gajah Mada University Press : Yogyakarta
Syamsudin. A, 2006, Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Yazid, Estien, M.Si., 2015, KIMIA FISIKA Untuk Mahasiswa Kesehatan, Pustaka
Pelajar : Yogyakarta.
LEMBAR PENGESAHAN
Mantingan , 27 Oktober 2017
Dibuat oleh
Praktikan,
Ilma Nafi’a Mubarok
Diperiksa oleh
Asisten,
Indiana Gita Anggraeni
Disetujui oleh
Dosen Pengampu,
Himyatul Hidayah, M.Si., Apt
LAMPIRAN

More Related Content

What's hot

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basawd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organikwd_amaliah
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimFransiska Puteri
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik SterilisasiRukmana Suharta
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetriwd_amaliah
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksinurul limsun
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanRut Tiur Lani Marpaung
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidratalvi lmp
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationwd_amaliah
 

What's hot (20)

laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Laporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagenLaporan praktikum reagen
Laporan praktikum reagen
 
Uji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan LemakUji Kelarutan Lemak
Uji Kelarutan Lemak
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 EnzimLaporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
Laporan Biokimia ITP UNS SMT3 Enzim
 
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi -  Teknik SterilisasiLaporan Mikrobiologi -  Teknik Sterilisasi
Laporan Mikrobiologi - Teknik Sterilisasi
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
Laporan praktikum media
Laporan praktikum mediaLaporan praktikum media
Laporan praktikum media
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran LarutanDiagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
Diagram Alir Pembuatan dan Pengenceran Larutan
 
Laporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alatLaporan pengenalan alat
Laporan pengenalan alat
 
1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat1. identifikasi karbohidrat
1. identifikasi karbohidrat
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Tegangan permukaan
Tegangan permukaan Tegangan permukaan
Tegangan permukaan
 
laporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kationlaporan praktikum uji anion dan kation
laporan praktikum uji anion dan kation
 

Similar to KIMIA DASAR

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatNurul Wulandari
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunderaji indras
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporanChaLim Yoora
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxnurulwahyuni41
 
Makalah sejarah
Makalah sejarahMakalah sejarah
Makalah sejarahdini riza
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranReza Fahlevi
 
Larutan dan konsentrasi
Larutan dan konsentrasiLarutan dan konsentrasi
Larutan dan konsentrasiLia_Aulia
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknikJuleha Usmad
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxkeishanadine186
 
SIFAT KOLIGATIF 1.pptx
SIFAT KOLIGATIF 1.pptxSIFAT KOLIGATIF 1.pptx
SIFAT KOLIGATIF 1.pptxsalafiyahadmin
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
AlkalimetriRidwan
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxWahyuniMinangkabau
 

Similar to KIMIA DASAR (20)

Pelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zatPelarutan dan pengenceran zat
Pelarutan dan pengenceran zat
 
Tujuan percobaan
Tujuan percobaanTujuan percobaan
Tujuan percobaan
 
pembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docxpembuatan larutan.docx
pembuatan larutan.docx
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Koef distribusi laporan
Koef distribusi laporanKoef distribusi laporan
Koef distribusi laporan
 
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptxMATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
MATERI KELAS XI (LARUTAN).pptx
 
Makalah sejarah
Makalah sejarahMakalah sejarah
Makalah sejarah
 
Laporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceranLaporan tetap mikum penegenceran
Laporan tetap mikum penegenceran
 
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
Bab v kelarutan (Farmasi Fisika)
 
Larutan dan konsentrasi
Larutan dan konsentrasiLarutan dan konsentrasi
Larutan dan konsentrasi
 
Makalah kimia teknik
Makalah kimia teknikMakalah kimia teknik
Makalah kimia teknik
 
Percobaan ii mirna
Percobaan ii mirnaPercobaan ii mirna
Percobaan ii mirna
 
Tujuan
TujuanTujuan
Tujuan
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
SIFAT KOLIGATIF 1.pptx
SIFAT KOLIGATIF 1.pptxSIFAT KOLIGATIF 1.pptx
SIFAT KOLIGATIF 1.pptx
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docxLaporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
Laporan Kimia Organik Syaiful (1) (2).docx
 

More from ilmanafia13

Transkripsi & Translasi
Transkripsi & TranslasiTranskripsi & Translasi
Transkripsi & Translasiilmanafia13
 
Sistem Transport 1
Sistem Transport 1Sistem Transport 1
Sistem Transport 1ilmanafia13
 
Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesisilmanafia13
 
Rekayasa Genetika
Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Rekayasa Genetikailmanafia13
 
Genetika Mikroba
Genetika MikrobaGenetika Mikroba
Genetika Mikrobailmanafia13
 
Proses-proses Biologi
Proses-proses BiologiProses-proses Biologi
Proses-proses Biologiilmanafia13
 
Manusia dan Lingkungan
Manusia dan LingkunganManusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkunganilmanafia13
 
Konsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islamKonsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islamilmanafia13
 
Makalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari AkhirMakalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari Akhirilmanafia13
 
Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)ilmanafia13
 
Konsep hari akhir
Konsep hari  akhirKonsep hari  akhir
Konsep hari akhirilmanafia13
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"ilmanafia13
 
Sains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islamSains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islamilmanafia13
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiilmanafia13
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiailmanafia13
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksiilmanafia13
 
Makalah Laju Reaksi
Makalah Laju ReaksiMakalah Laju Reaksi
Makalah Laju Reaksiilmanafia13
 

More from ilmanafia13 (20)

Review Jurnal
Review JurnalReview Jurnal
Review Jurnal
 
Kurkumin Kel 8
Kurkumin Kel 8Kurkumin Kel 8
Kurkumin Kel 8
 
Transkripsi & Translasi
Transkripsi & TranslasiTranskripsi & Translasi
Transkripsi & Translasi
 
Sistem Transport 1
Sistem Transport 1Sistem Transport 1
Sistem Transport 1
 
Protein Synthesis
Protein SynthesisProtein Synthesis
Protein Synthesis
 
Struktur Sel 1
Struktur Sel 1Struktur Sel 1
Struktur Sel 1
 
Rekayasa Genetika
Rekayasa GenetikaRekayasa Genetika
Rekayasa Genetika
 
Genetika Mikroba
Genetika MikrobaGenetika Mikroba
Genetika Mikroba
 
Proses-proses Biologi
Proses-proses BiologiProses-proses Biologi
Proses-proses Biologi
 
Manusia dan Lingkungan
Manusia dan LingkunganManusia dan Lingkungan
Manusia dan Lingkungan
 
Konsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islamKonsep Akhlak Dalam islam
Konsep Akhlak Dalam islam
 
Makalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari AkhirMakalah Konsep Hari Akhir
Makalah Konsep Hari Akhir
 
Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)Konsep agama islam (kelompok 2)
Konsep agama islam (kelompok 2)
 
Konsep hari akhir
Konsep hari  akhirKonsep hari  akhir
Konsep hari akhir
 
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
Laporan praktikum kimia dasar "Pengenalan Alat dan Budaya K3"
 
Sains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islamSains dan farmasi awal islam
Sains dan farmasi awal islam
 
Makalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabiMakalah muhkam & mutasyabi
Makalah muhkam & mutasyabi
 
Makalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusiaMakalah rangka tubuh manusia
Makalah rangka tubuh manusia
 
Makalah laju reaksi
Makalah laju reaksiMakalah laju reaksi
Makalah laju reaksi
 
Makalah Laju Reaksi
Makalah Laju ReaksiMakalah Laju Reaksi
Makalah Laju Reaksi
 

Recently uploaded

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 

Recently uploaded (20)

IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 

KIMIA DASAR

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR PERCOBAAN 3 PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN Dosen Pengampu : Ustadzah Himyatul Hidayah, M.Si., Apt. Disusun Oleh : Ilma Nafi’a Mubarok 3820177131879 Kelompok 2 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR 1439/2017
  • 2. PERCOBAAN 3 PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN I. Tujuan 1. Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu 2. Mengetahui kegunaan alkohol 70% 3. Mengetahui cara pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100ml II. Dasar Teori Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut. Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute (terlarut) (Gunawan, 2004.). Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O), selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform, benzena, minyak, asam asetat (Estein, 2015) Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Brady,1999). Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas,
  • 3. normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume (Baroroh, 2004). Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar,1990). Rumus sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai berikut: M1 x V1 = M2 x V2 Dimana : M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan V1 = Volume larutan sebelum pelarutan M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan III. Alat 1. Corong 1 buah 2. Gelas ukur 100 mL 1 buah 3. Labu ukur 10 mL 1 buah 4. Pipet tetes 1 buah 5. Pipet ukur 2 buah
  • 4. IV. Bahan 1. Aquadest 27 mL 2. Alkohol 73 mL V. Prosedur Kerja . Dimasukan ke dalam labu ukur Diambil alkohol 76% sebanyak 73 mL ke dalam gelas ukur Alkohol 70% Diambil aquadest sebanyak 27 mL dalam gelas ukur Masukkan ke dalam labu ukur Labu dikocok ukur hingga homogen
  • 5. VI. Data pengamatan Nama senyawa Sebelum diencerkan Sesudah diencerkan Alkohol 96%,73 mL Etanol berbentuk cair, tidak berwarna, cairannya berbau tajam Ketika telah dilarutkan dengan aquades, larutan yang dihasilkan tidak berwarna dan larut sempurna. Larutan yang dihasilkan juga berbau. VII. Analisis Data Rumus : Diketahui : V2 = 100 ml M1 = 96% M2 = 70% Ditanya : V1 = ? Dijawab : V1.M1 = V2.M2 V1.96% = 100 mL 70% V1 = 100 mL 70% 96% V1 = 73 mL Jadi 100 mL – 73 mL = 27 mL aqudest VIII. Pembahasan Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih. Suatu campuran dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogen sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat bervariasi.
  • 6. Pengenceran adalah penambahan zat terlarut sehingga jumlah moll zat terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah pengenceran. Hal ini sesuai dengan Brady yang menyatakan bahwa proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 mL, dengan mencampurkan aquadest 27 mL kedalam alkohol 96% 73 mL, maka hasilnya alkohol 70% 100 ml, aquades yang di butuhkan untuk pengenceran adalah 1-73 = 27 mL. Jadi untuk mendapatkan alkohol 70% dari alkohol 96% dilakukan pengenceran dengan mengambil 73 mL alkohol 96% diencerkan dengan aquades 27 mL. Namun pada percobaan ini ada kesalahan teknis dari kelompok kami, yaitu memasukkan aquadest yang seharusnya 27 mL menjadi 28 mL dan hasilnya alkohol 70% 100 mL. Diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik paling aman dan juga efektif sebagai pengeringan kulit selain itu harganya murah serta mudah ditemukan. Alkohol 96% sangat efektif dalam mengurangii mikroorganisme dalam kulit, tetapi alkohol ini jangan digunakan di daerah vagina, karena akan mengurangi mikroorganisme dan mengiritasi selaput lendir. Alkohol 96% juga mudah dicari dan harganya murah. Dilakukan pengenceran pada alkohol, agar alkohol bebas dari kuman dan bakteri yang berbahaya, karena fungsi aquadest untuk melarutkan dan menetralisir bahan kimia yang bersifat racun pada makanan atau minuman. Aquadest adalah air murni yang telah disterilkan dengan proses penyulingan beberapa kali sehingga bebas dari racun yang berbahaya. Aquadest ini dapat menyerap partikel partikel kotor dalam air, sehingga air dapat langsung diminum bebas bakteri, juga mencegah pencemaran air dan menjaga kualitas air tersebut. Maksudnya, dalam percobaan ini pengenceran alkohol memakai aquadest agar alkohol bebas dari bakteri dan racun yang berbahaya, karena alkohol 70% inii akan dipakai untuk antiseptik yang bebas dari racun.
  • 7. IX. Kesimpulan Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan : 1. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang komposisinya dapat berpariasi. 2. Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume yang akan diencerkan dengan rumus pengenceran yaitu: M1.V1 = M2.V2. setelah itu campurkan dengan menggunakan zat pelarut aquades lalu homogenkan 3. Setelah mengamati pengenceran pada alkohol 95% menjadi 70% dalam 100 ml, diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik paling aman. 4. Percobaan pengenceran alkohol dapat dilakukan dengan menambahkan zat pelarut aquades. 5. Aquadest digunakan sebagai pelarut alkohol karena dapat menetralkan bahan kimia yang terkandung pada alkohol agar bebas dari kuman dan bakteri.
  • 8. DAFTAR PUSTAKA Chang, Raymond, 2004, KIMIA DASAR Konsep-konsep Inti : Edisi ketiga jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta Fessenden Ralph J, Fessenden Joan S, Pudjaatmaka, A. Hadyana, 1983, Kimia Organik, Penerbit Erlangga, Jakarta Moechtar,1989. Farmasi Fisika, Gajah Mada University Press : Yogyakarta Syamsudin. A, 2006, Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Yazid, Estien, M.Si., 2015, KIMIA FISIKA Untuk Mahasiswa Kesehatan, Pustaka Pelajar : Yogyakarta.
  • 9. LEMBAR PENGESAHAN Mantingan , 27 Oktober 2017 Dibuat oleh Praktikan, Ilma Nafi’a Mubarok Diperiksa oleh Asisten, Indiana Gita Anggraeni Disetujui oleh Dosen Pengampu, Himyatul Hidayah, M.Si., Apt