1. Laporan praktikum kimia dasar membahas pengenceran larutan alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 ml dengan menambahkan aquades.
2. Proses pengenceran melibatkan perhitungan volume alkohol 96% dan aquades berdasarkan rumus M1V1=M2V2 untuk mendapatkan konsentrasi akhir 70%.
3. Hasil pengenceran menunjukkan bahwa alkohol 70% dapat digunakan sebagai antiseptik aman dan efe
1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR
PERCOBAAN 3
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
Dosen Pengampu :
Ustadzah Himyatul Hidayah, M.Si., Apt.
Disusun Oleh :
Ilma Nafi’a Mubarok
3820177131879
Kelompok 2
PROGRAM STUDI FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1439/2017
2. PERCOBAAN 3
PEMBUATAN DAN PENGENCERAN LARUTAN
I. Tujuan
1. Mengencerkan larutan dengan konsentrasi tertentu
2. Mengetahui kegunaan alkohol 70%
3. Mengetahui cara pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100ml
II. Dasar Teori
Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat berpariasi. Larutan dapat berupa gas, cairan, atau
padatan. Larutan encer adalah larutan yang mengandung sebagian kecil
solute, relative terhadap jumlah pelarut. Sedangkan larutan pekat adalah
larutan yang mengandung sebagian besar solute. Solute adalah zat terlarut.
Sedangkan solvent (pelarut) adalah medium dalam solute (terlarut)
(Gunawan, 2004.).
Pada umumnya zat yang digunakan sebagai pelarut adalah air (H2O),
selain air yang berfungsi sebagai pelarut adalah alkohol, amoniak, kloroform,
benzena, minyak, asam asetat (Estein, 2015)
Larutan gas dibuat dengan mencampurkan suatu gas dengan gas
lainnya. Karena semua gas bercampur dalam semua perbandingan, maka
setiap campuran gas adalah homogen ia merupakan larutan. Larutan cairan
dibuat dengan melarutkan gas, cairan atau padatan dalam suatu cairan. Jika
sebagian cairan adalah air, maka larutan disebut larutan berair. Larutan
padatan adalah padatan-padatan dalam mana satu komponen terdistribusi
tak beraturan pada atom atau molekul dari komponen lainnya (Brady,1999).
Pembuatan larutan adalah suatu cara mempelajari cara pembuatan
larutan dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk
menyatakan kepekaaan atau konsentrasi suatu larutan dapat di lakukan
berbagai cara tergantung pada tujuan penggunaannya. Adapun satuan yang
digunakan untuk menentukan kepekaan larutan adalah molaritas, molalitas,
3. normalitas, persen massa, persen volume, persen berat per volume
(Baroroh, 2004).
Proses pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang
lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan,
kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi
pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan
dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak
boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas
yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak
mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di
dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar,1990).
Rumus sederhana pengenceran menurut Lansida (2010), adalah sebagai
berikut:
M1 x V1 = M2 x V2
Dimana :
M1 = Molaritas larutan sebelum pelarutan
V1 = Volume larutan sebelum pelarutan
M2 = Molaritas larutan sesudah pelarutan
V2 = Volume Molaritas larutan sesudah pelarutan
III. Alat
1. Corong 1 buah
2. Gelas ukur 100 mL 1 buah
3. Labu ukur 10 mL 1 buah
4. Pipet tetes 1 buah
5. Pipet ukur 2 buah
4. IV. Bahan
1. Aquadest 27 mL
2. Alkohol 73 mL
V. Prosedur Kerja
.
Dimasukan ke dalam
labu ukur
Diambil alkohol 76% sebanyak 73 mL
ke dalam gelas ukur
Alkohol 70%
Diambil aquadest
sebanyak 27 mL dalam
gelas ukur
Masukkan ke dalam
labu ukur
Labu dikocok ukur hingga
homogen
5. VI. Data pengamatan
Nama senyawa Sebelum diencerkan Sesudah diencerkan
Alkohol 96%,73 mL Etanol berbentuk cair, tidak
berwarna, cairannya berbau
tajam
Ketika telah dilarutkan dengan
aquades, larutan yang dihasilkan
tidak berwarna dan larut sempurna.
Larutan yang dihasilkan juga berbau.
VII. Analisis Data
Rumus :
Diketahui : V2 = 100 ml
M1 = 96%
M2 = 70%
Ditanya : V1 = ?
Dijawab : V1.M1 = V2.M2
V1.96% = 100 mL 70%
V1 = 100 mL 70%
96%
V1 = 73 mL
Jadi 100 mL – 73 mL = 27 mL aqudest
VIII. Pembahasan
Larutan adalah campuran antara dua zat atau lebih. Suatu campuran
dapat dikatakan sebagai larutan apabila telah homogen sehingga tidak dapat
dibedakan lagi antara pelarut dan zat terlarut. Hal ini sesuai dengan Baroroh
yang menyatakan bahwa larutan adalah campuran homogen antara dua
atau lebih zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat bervariasi.
6. Pengenceran adalah penambahan zat terlarut sehingga jumlah moll zat
terlarut sebelum pengenceran sama dengan jumlah mol zat terlarut sesudah
pengenceran. Hal ini sesuai dengan Brady yang menyatakan bahwa proses
pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Pengenceran alkohol 96% menjadi 70% dalam 100 mL, dengan
mencampurkan aquadest 27 mL kedalam alkohol 96% 73 mL, maka hasilnya
alkohol 70% 100 ml, aquades yang di butuhkan untuk pengenceran adalah
1-73 = 27 mL. Jadi untuk mendapatkan alkohol 70% dari alkohol 96%
dilakukan pengenceran dengan mengambil 73 mL alkohol 96% diencerkan
dengan aquades 27 mL. Namun pada percobaan ini ada kesalahan teknis
dari kelompok kami, yaitu memasukkan aquadest yang seharusnya 27 mL
menjadi 28 mL dan hasilnya alkohol 70% 100 mL.
Diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik paling aman
dan juga efektif sebagai pengeringan kulit selain itu harganya murah serta
mudah ditemukan. Alkohol 96% sangat efektif dalam mengurangii
mikroorganisme dalam kulit, tetapi alkohol ini jangan digunakan di daerah
vagina, karena akan mengurangi mikroorganisme dan mengiritasi selaput
lendir. Alkohol 96% juga mudah dicari dan harganya murah.
Dilakukan pengenceran pada alkohol, agar alkohol bebas dari kuman dan
bakteri yang berbahaya, karena fungsi aquadest untuk melarutkan dan
menetralisir bahan kimia yang bersifat racun pada makanan atau minuman.
Aquadest adalah air murni yang telah disterilkan dengan proses
penyulingan beberapa kali sehingga bebas dari racun yang berbahaya.
Aquadest ini dapat menyerap partikel partikel kotor dalam air, sehingga air
dapat langsung diminum bebas bakteri, juga mencegah pencemaran air dan
menjaga kualitas air tersebut. Maksudnya, dalam percobaan ini pengenceran
alkohol memakai aquadest agar alkohol bebas dari bakteri dan racun yang
berbahaya, karena alkohol 70% inii akan dipakai untuk antiseptik yang
bebas dari racun.
7. IX. Kesimpulan
Dari percobaan diatas, dapat disimpulkan :
1. Larutan didefinisikan sebagai campuran homogen antara dua atau lebih
zat yang terdispersi baik sebagai molekul, atom maupun ion yang
komposisinya dapat berpariasi.
2. Untuk pengenceran, pertama dihitung terlebih dahulu volume yang akan
diencerkan dengan rumus pengenceran yaitu: M1.V1 = M2.V2. setelah
itu campurkan dengan menggunakan zat pelarut aquades lalu
homogenkan
3. Setelah mengamati pengenceran pada alkohol 95% menjadi 70% dalam
100 ml, diketahui bahwa alkohol 70% digunakan sebagai antiseptik
paling aman.
4. Percobaan pengenceran alkohol dapat dilakukan dengan menambahkan
zat pelarut aquades.
5. Aquadest digunakan sebagai pelarut alkohol karena dapat menetralkan
bahan kimia yang terkandung pada alkohol agar bebas dari kuman dan
bakteri.
8. DAFTAR PUSTAKA
Chang, Raymond, 2004, KIMIA DASAR Konsep-konsep Inti : Edisi ketiga jilid 1,
Penerbit Erlangga, Jakarta
Fessenden Ralph J, Fessenden Joan S, Pudjaatmaka, A. Hadyana, 1983, Kimia
Organik, Penerbit Erlangga, Jakarta
Moechtar,1989. Farmasi Fisika, Gajah Mada University Press : Yogyakarta
Syamsudin. A, 2006, Ilmu Resep, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Yazid, Estien, M.Si., 2015, KIMIA FISIKA Untuk Mahasiswa Kesehatan, Pustaka
Pelajar : Yogyakarta.
9. LEMBAR PENGESAHAN
Mantingan , 27 Oktober 2017
Dibuat oleh
Praktikan,
Ilma Nafi’a Mubarok
Diperiksa oleh
Asisten,
Indiana Gita Anggraeni
Disetujui oleh
Dosen Pengampu,
Himyatul Hidayah, M.Si., Apt