SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
RESUME PRAKTIKUM
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR
MARSHMALLOW
Oleh
Nama : Ernalia Rosita
NRP : 133020175
Kelompok : G
Meja : 3 (Tiga)
Asisten : Faradilla Noor R.
Tanggal Praktikum : 07 April 2016
Tanggal Pengumpulan : 11 April 2016
LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2016
TUJUAN PERCOBAAN
Untuk mengetahui cara pembuatan marsmallow sebagai diversifikasi
pengolahan buah dan untuk memperpanjang umur simpan.
PRINSIP PERCOBAAN
Berdasarkan pada proses pengocokkan menghasilkan gelembung udara
secara cepat dan menyerapnya gelatin sehingga terbentuk busa yang stabil
(aerated confections).
DIAGRAM ALIR
Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Marshmallow
Sirup
jagung
Pencampuran I
Pencampuran II
Pengocokan
Pencetakan
Tempering
Pemotongan
Marshmallow
Garam
Gula halus
Gula halus
Gelatin
Pelarutan dengan
air
Pemanasan
HASIL PENGAMATAN
Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Marshmallow
Keterangan Hasil Pengamatan
Basis 400 gram
Bahan Utama Gelatin (15 gram)
Sirup Jagung (72,8 gram)
Bahan Tambahan 1. Air dingin (88,28 gram)
2. Garam (0,92 gram)
3. Sukrosa (141 gram)
4. Bubur buah naga (82 gram)
Berat Produk 249,8 gram
% Produk 62,45%
Organoleptik
1. Warna
2. Rasa
3. Aroma
4. Tekstur
5. Kenampakan
Ungu Muda
Manis
Khas buah naga
Kenyal
Menarik
Gambar Produk
(Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berat produk sebesar 249,8
gram dengan %produk sebesar 62,45%. Berdasarkan pengamatan sifat
organoleptiknya diketahui bahwa marshmallow memiliki warna ungu muda, rasa
manis, aroma khas buah naga, tekstur kenyal, dan kenampakan menarik.
Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan marshmallow diantaranya
air, gelatin, garam, gula, sirup jagung, dan bubur buah naga. Bubur buah naga
berfungsi sebagai pemberi rasa buah dan warna.
Air berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan lainnya. Air yang berlebihan
menyebabkan waktu pemasakan menjadi lama, sehingga akan menurunkan
kualitas dan menyebabkan peningkatan biaya energi. Air yang terlalu sedikit
menyebabkan rekristalisasi dalam waktu singkat. Kadar air yang rendah
memberikan chewing characteristics yang rendah (Meiners et al., 1984).
Glucose syrup digunakan untuk mengontrol rekristalisasi larutan gula
super jenuh dan memberikan viskositas pada massa kembang gula. Jika jumlah
glukosa yang ditambahkan makin banyak, maka hasil akhir dari produk akan
makin lengket dan liat. Hal ini menyebabkan boiling temperature harus dikurangi
untuk mengontrol tekstur yang liat. Variasi jenis sirup glukosa yang digunakan
dalam membuat marshmallow akan mempengaruhi viskositas, pembentukan
warna, dan kehalusan (firmness) produk. Peningkatan kadar padatan dalam sirup
glukosa akan menyebabkan peningkatan kekenyalan (stretch properties) pada
produk, tetapi juga akan menurunkan daya simpan (Lees & Jackson, 1973).
Glukosa yang sering digunakan dalam pembuatan marshmallow adalah sirup
glukosa DE 42. Kemampuan glukosa sirup DE 42 yaitu dapat memberikan ‘skin’
pada permukaan luar kembang gula, dimana mampu menghindarkan penetrasi air
ke dalam kembang gula. Komposisi gula dan glukosa ini membentuk tekstur,
kemanisan, body, dan bentuk kembang gula (Meiners et al., 1984).
Gula pasir berperan sebagai filler atau pengisi dimana gula pasir ini dapat
memberikan tingkat kemanisan yang diperlukan dan mengurangi viskositas atau
kekentalan pada tekstur akhir. Jumlah gula reduksi yang tinggi menyebabkan
kualitas menjadi rendah. Peningkatan jumlah sukrosa akan meningkatkan
kekerasan (toughness) dan menyebabkan graining selama penyimpanan. Selain
itu, gula juga berfungsi untuk menentukan “body” kembang gula tersebut
(Meiners et al., 1984). Gula dan glukosa dilarutkan dalam massa kembang gula
dengan menggunakan air. Dengan meningkatnya suhu maka kelarutan gula juga
akan meningkat yang pada akhirnya juga akan meningkatkan titik jenuh dan
konsentrasinya. Gula dan glukosa sangat mudah mengeras saat perebusan. Jika
gula tidak larut sempurna, maka dapat terjadi graining setelah proses pemasakan
selesai. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan perebusan secepat mungkin
(Lees & Jackson, 1980).
Gelatin merupakan whipping agent. Whipping agent berfungsi untuk
menahan udara yang masuk menjadi sebuah produk, menghasilkan keseragaman
dispersi dari sel udara pada kembang gula menuju pada berat spesifik yang lebih
rendah, dan menambah modifikasi pada tekstur. Dan hasil dari whipping agent ini
menjadi sifat penting dari kembang gula seperti marshmallow, angel, coklat
batang, dan beragam jenis bahan foam termasuk frappes, yang terkadang disebut
mazettas. Foam yang stabil tidak bisa didapatkan dengan pengocokan larutan gula
dengan konsentrasi tinggi tanpa adanya surface active agent. Dalam industri
permen, ada berbagai macam whipping agent yang digunakan, antara lain putih
telur, gelatin, susu skim, kasein, whey, protein kedelai (Lees & Jackson, 1973).
Fungsi perlakuan dalam pembuatan marshmallow antara lain pelarutan
dilakukan untuk melarutkan gelatin dengan air. Pemanasan dilakukan untuk
mempercepat proses pelarutan gelatin dengan air. Pencampuran I dilakukan untuk
mencampurkan gula dengan garam. Pencampuran II dilakukan untuk
mencampurkan bahan dengan gelatin yang telah dilarutkan dengan air dan
pemanasan. Pengocokan dilakukan untuk menghasilkan gelembung udara dan
penyerapan gelatin sehingga terbentuk busa yang stabil. Pencetakan dilakukan
untuk mencetak marshmallow. Pemotongan dilakukan untuk memperkecil ukuran
marshmallow dengan penambahan gula halus.
Marshmallow diproduksi pertama kali di Perancis di bawah nama Fate de
Gulmauve. Dulu marshmallow merupakan sari buah pekat yang berasal dari akar
Althaea officinalis yang dicampur dengan telur dan gula menjadi seperti foam
ringan. Namun seiring dengan perkembangan jaman, sekarang ini marshmallow
bertekstur lebih lembut dan mempunyai masa simpan yang lebih lama. Whipping
dan gelling agent yang dipakai dalam pembuatan marshmallow juga mengalami
perubahan. Sekarang, gelatin biasanya dipakai dengan putih telur. Sebagai
alternatif, ditambahkan pula gum arabic atau pati untuk meningkatkan tekstur
marshmallow (Lees & Jackson, 1973).
Marshmallow diberi nama sesuai dengan tanaman marshmallow, tetapi
marshmallow modern adalah buih yang telah distabilkan dengan gelling agent.
Bahan tradisional dari marshmallow adalah putih telur yang berfungsi sebagai
foaming dan gelling agent. Putih telur ini akan memberi warna dan gel yang
lunak. Pada masa sekarang, gelatin lebih banyak digunakan dan tetap berfungsi
sebagai whipping dan gelling agent. Marshmallow dari gelatin memiliki tekstur
lembut dan elastis atau kenyal, tetapi massanya lebih berat dari yang
menggunakan putih telur. Gelling agent yang lain ialah pektin, agar, dan pati.
Semuanya memberi tekstur yang halus dan kenyal seperti gel (Edward, 2000).
Mekanisme terbentuknya adonan marshmallow adalah semua bahan
dicampurkan sehingga terbentuk campuran yang terccampur rata kemudian
dilakukan pengocokkan dimana akan menghasilkan gelembung-gelembung udara
dan terjadi penyerapan gelatin sehingga menghasilkan busa yang stabil.
Marshmallow memiliki banyak jenis. Jenis-jenis marshmallow diantaranya
adalah sebagai berikut:
1. Marshmallow Modern
Marshmallow Jet-puffed, dibuat oleh Kraft, diperkenalkan pada
awal 1950-an. Mereka menggunakan teknik baru, di mana semua bahan
telah dicampur bersama selama proses pemanasan. Marshmallow
kemudian didinginkan sebelum diekstrusi. Bahan yang digunakan relatif
murah, memungkinkan Kraft untuk membuat marshmallow murah dalam
jumlah yang besar. Itu sama saja, karena merek Jet-puffedtelah menjadi
marshmallow terlaris di AS selama lebih dari 40 tahun. Namun,
marshmallow memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki karakter apapun
atau rasa nyata. Mereka manis dan agak lembek, hanya itu saja.
Sebaliknya, boutique marshmallow kebanyakan lebih lembut dan halus.
Bahkan contoh sederhana vanili marshmallow ini benar-benar memberi
rasa pada marshmalloww tersebut. Berikut ini dijelaskan berbagai jenis
marshmallow baik dari cara pembuatan dan komposisi penyusun
bahannya.
2. Chocolate Chip marshmallow
Produk terkenal jenis Chocolate chip
marshmallow berasal dari My Garden flour bakery mungkin terlihat
berat, tetapi tekstur yang dihasilkan dari marshmallow tersebut lebih halus,
dan tidak memiliki kemiripan dengan Jet-puffed.
3. Carmel & Marshmallow
Caramel dan marshmallow adalah kombinasi yang terbaik. Dalam
beberapa kasus, marshmallow akan memperoleh karamel pada lapisan
bawah sebelum seluruh bagian tertutup coklat (ini kadang-kadang disebut
caramallows). Tapi contoh yang paling terkenal adalah Modjeska. Berasal
dari nama seorang aktris Eropa terkenal Madame Helen Modjeska.
4. Marshmallow dengan Flavor
Marshmallow flavor lain selain coklat adalah kelapa, kopi, mocha,
peppermint dan stroberi. Tapi sifat kreatif produsen marshmallow tidak
berhenti di situ. Rasa yang lain adalah Jack Daniels atau Black Jelly Bean
yang ditawarkan oleh Candy Laura; atau Dolcezza Dll ‘s Sambuca atau
Black Forest (keduanya dibuat dengan minuman, tetapi pada proses
pemanasan alkohol menguap) (Hayuanisa, 2014).
Pada marshmallow, gelatin yang digunakan harus mempunyai kualitas
yang paling baik sehingga menghasilkan larutan yang viskositasnya rendah.
Kekuatan gel dari gelatin dapat ditentukan dengan berbagai cara, tapi yang sering
digunakan dalam industri confectionery adalah Bloom Geometer. Semakin tinggi
nomor bloomnya, semakin kuat gel yang terbentuk dari gelatin. Derajat bloom
gelatin yang rendah biasanya akan menghasilkan produk dengan tekstur yang
sangat elastik. Tipe yang direkomendasikan untuk gelatin adalah dengan derajat
bloom 200-250, yang mempunyai viskositas rendah dan gelling agent tinggi.
Dalam pembuatan produk yang diaerasi, kekuatan bloom yang tinggi
memungkinkan persentase gelatin yang digunakan rendah sehingga akan
mengurangi viskositas (Lees & Jackson, 1973).
Dalam pembentukan marshmallow, jumlah normal gelatin yang digunakan
kira-kira 2%. Gelatin harus ditim sebelum digunakan, sekurangnya 4 bagian air
dingin untuk tiap 1 bagian gelatin. Air yang lebih banyak mungkin digunakan bila
sesuai dengan formula. Selama penggelatinan, gelatin bisa ditambahkan langsung
ke batch jika temperatur larutan gula 60°C (140°F) (Lees & Jackson, 1973).
Penambahan gelatin pada massa kembang gula berfungsi untuk
meningkatkan tekstur dan chewing ability. Kekuatan gelling strength pada gelatin
ditunjukkan dengan derajat bloom. Semakin tinggi derajat bloom maka gelling
strength makin kuat, viskositas makin tinggi. Secara komersial biasanya
digunakan gelatin 180-260oBloom. Tingginya konsentrasi gula yang terlarut
dalam massa kembang gula akan mengurangi kemampuan gelatin untuk
mengembang. Oleh karena itu gelatin tidak ditambahkan dalam bentuk bubuk
secara langsung ke dalam larutan gula (Meiners et al., 1984).
Pengganti gelatin dalam pembuatan marshmallow dapat diganti dengan
gelatinizing agent. Gelatinizing agent yang mungkin digunakan untuk memberi
tekstur yang berbeda dari marshmallow adalah:
 Agar, dilarutkan dalam air mendidih. Kemudian larutan tersebut
didinginkan dan ditambahkan pada larutan putih telur. Agar ini memberi
tekstur yang keras pada marshmallow.
 Gum Arabic, dilarutkan dalam air dingin dengan merendam dan
menggerakgerakannya kemudian disaring. Gum arabic akan menghasilkan
marshmallow yang memiliki tekstur yang liat dan berserabut (Minifie &
Chem, 1982).
Jika dibandingkan dengan SNI 3547.2-2008 tentang syarat mutu soft
candy dapat diketahui bahwa marshmallow yang dibuat di laboratorium
memenuhi syarat SNI dari segi organoleptiknya yaitu memiliki rasa dan bau yang
normal.
CCP dari proses pembuatan marshmallow adalah pada saat proses
penyerapan gelatin dan pengocokan dimana pengocokan harus dilakukan dengan
benar agar terbentuk gelembung-gelembung udara dan terjadi penyerapan gelatin
sehingga menghasilkan busa yang stabil.
DAFTAR PUSTAKA
Edwards, W. P. 2000. The Science of Sugar Confectionery. The Royal Society
of Chemistry. Cambridge. UK.
Hayunisa. 2014. Jenis – Jenis Marshmallow. http://hayuanisa.blogspot.co.id.
Diakses: 10 April 2016.
Lees, R. & E. B. Jackson. (1973). Sugar Confectionery and Chocolate
Manufacture. Leonard Hill. Glasgow.
Meiners, A.; K. Kreiten & H. Joike. (1984). Silesia Confiserie Manual No. 3.
SilesiaEssenzenfabrik Gerhard Hanke, Abt. West Germany.
Minifie, W.B., 1999. Chocolate, Cacao and Confectionary Sains Technology.
An Aspen Publication, London.
LAMPIRAN TABEL SNI
Tabel 2. Syarat Mutu soft candy
No Kriteria Uji Satuan
Persyaratan
Bukan jelly Jelly
1
1.1
1.2
2
3
4
5
6
6.1
6.2
6.3
6.4
7
8
8.1
8.2
8.3
8.4
8.5
8.6
Keadaan :
Bau
Rasa
Kadar Air
Kadar Abu
Gula Reduksi (dihitung gula
inverse)
Sakarosa
Cemaran Logam :
Timbal (Pb)
Tembaga (Cu)
Timah (Sn)
Raksa (Hg)
Cemaran Arsen (As)
Cemaran Mikroba
Angke Lempeng Total
Bakteri Coliform
E. Coli
Staphylococcus Aureus
Salmonella
Kapang/ Khamir
-
-
% fraksi
massa
% fraksi
massa
% fraksi
massa
% fraksi
massa
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
mg/kg
koloni/g
APM/g
APM/g
koloni/g
koloni/g
normal
normal
maks 7,5
maks 2,0
maks 20,0
maks 35,0
maks 2,0
maks 2,0
maks 40,0
maks 0,03
maks 1,0
maks 5 x
102
maks 20
<3
maks 1x 102
negative/25g
maks 1x102
normal
normal
maks 20,0
maks 3,0
maks 25,0
maks 27,0
maks 2,0
maks 2,0
maks 40,0
maks 0,03
maks 1,0
maks 5 x
102
maks 20
<3
maks 1x 102
negative/25g
maks 1x102
(Sumber : SNI 3547.2-2008)
LAMPIRAN PERHITUNGAN
Basis = 400 gram
Bubur Buah Naga =
20,5
100
x 400 gram = 82 gram
Air Dingin =
22,07
100
x 400 gram = 88,28 gram
Gelatin =
3,75
100
x 400 gram = 15 gram
Sirup Jagung =
18,20
100
x 400 gram = 72,8 gram
Garam =
0,23
100
x 400 gram = 0,92 gram
Sukrosa =
35,25
100
x 400 gram = 141 gram
W produk = 249,8 gram
% Produk =
𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘
𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠
x 100%
= 249,8 x 100% = 62,45 %
400

More Related Content

What's hot

Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamAbdul Ghofur
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1wahyuddin S.T
 
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanolMakalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanolAhmad Dzikrullah
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copyMahammad Khadafi
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaIndah Fitri Hapsari
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"ilmanafia13
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Energi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan KespontananEnergi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan Kespontananninisbanuwati96
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratFransiska Puteri
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)Novi Fachrunnisa
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairRyan Tito
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixbintangdamayanti
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri AgataMelati
 

What's hot (20)

Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan LogamPerbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
Perbedaan Ikatan Ionik, Ikatan Kovalen, dan Ikatan Logam
 
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
Kinkat --bank-soal-dan-penyelesaian1
 
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanolMakalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol
Makalah konversi kulit pisang menjadi bioetanol
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
pembuatan keju
pembuatan kejupembuatan keju
pembuatan keju
 
Laporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimiaLaporan kimia dasar ia termokimia
Laporan kimia dasar ia termokimia
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
Laporan praktikum kimia dasar "pembuatan dan pengenceran larutan"
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Mentega - UNPAS
 
Energi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan KespontananEnergi Bebas dan Kespontanan
Energi Bebas dan Kespontanan
 
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 KarbohidratITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
ITP UNS SEMESTER 2 Laporan KimOr Acara 3 Karbohidrat
 
Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014Karbohidrat part 1 2014
Karbohidrat part 1 2014
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Kesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cairKesetimbangan uap cair
Kesetimbangan uap cair
 
Laprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fixLaprak analisis kadar air fix
Laprak analisis kadar air fix
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Kimpang meet 9_pigmen
Kimpang meet 9_pigmenKimpang meet 9_pigmen
Kimpang meet 9_pigmen
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 

Viewers also liked

Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Ernalia Rosita
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeErnalia Rosita
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelErnalia Rosita
 

Viewers also liked (20)

Laporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard CandyLaporan Praktikum Hard Candy
Laporan Praktikum Hard Candy
 
Laporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum SorbetLaporan Praktikum Sorbet
Laporan Praktikum Sorbet
 
Laporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum SelaiLaporan Praktikum Selai
Laporan Praktikum Selai
 
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega TradisionalLaporan Praktikum Mentega Tradisional
Laporan Praktikum Mentega Tradisional
 
Laporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum BaksoLaporan Praktikum Bakso
Laporan Praktikum Bakso
 
Laporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit LeatherLaporan Praktikum Fruit Leather
Laporan Praktikum Fruit Leather
 
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan TunaLaporan Praktikum Abon Ikan Tuna
Laporan Praktikum Abon Ikan Tuna
 
Laporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum YoghurtLaporan Praktikum Yoghurt
Laporan Praktikum Yoghurt
 
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan TradisionalLaporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
Laporan Praktikum Minyak Kelapa Modern dan Tradisional
 
Laporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum KamabokoLaporan Praktikum Kamaboko
Laporan Praktikum Kamaboko
 
Laporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum PenepunganLaporan Praktikum Penepungan
Laporan Praktikum Penepungan
 
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah NagaLaporan Praktikum Foaming Buah Naga
Laporan Praktikum Foaming Buah Naga
 
Laporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum TahuLaporan Praktikum Tahu
Laporan Praktikum Tahu
 
RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG RODENTA HAMA GUDANG
RODENTA HAMA GUDANG
 
Laporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie BasahLaporan Praktikum Mie Basah
Laporan Praktikum Mie Basah
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi SusuLaporan Praktikum Kokristalisasi Susu
Laporan Praktikum Kokristalisasi Susu
 
Laporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum SosisLaporan Praktikum Sosis
Laporan Praktikum Sosis
 
Laporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum TempeLaporan Praktikum Tempe
Laporan Praktikum Tempe
 
Laporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka ApelLaporan Praktikum Cuka Apel
Laporan Praktikum Cuka Apel
 

Similar to Laporan Praktikum Marshmallow

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Presentation1 es krim
Presentation1 es krimPresentation1 es krim
Presentation1 es krimhutami mawdy
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptxTrisnawati62
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Gula aren semut
Gula aren semutGula aren semut
Gula aren semuthomemade
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASRahma Sagistiva Sari
 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxSiskaIndahPutri
 
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptxMulyani86
 

Similar to Laporan Praktikum Marshmallow (14)

Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Es Krim - UNPAS
 
Presentation1 es krim
Presentation1 es krimPresentation1 es krim
Presentation1 es krim
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Sorbet - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Hard Candy - UNPAS
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
Presentasi kimia
Presentasi kimiaPresentasi kimia
Presentasi kimia
 
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
8b18ab864f52429da564f71bfca19046.pptx
 
assingmet tahap 3.pptx
assingmet tahap 3.pptxassingmet tahap 3.pptx
assingmet tahap 3.pptx
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying  - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Foam-Matt Drying - UNPAS
 
Gula aren semut
Gula aren semutGula aren semut
Gula aren semut
 
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 4 Ko-Kristalisasi Susu - UNPAS
 
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 3 Selai - UNPAS
 
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptxKD 1 Bahan pengisi kue.pptx
KD 1 Bahan pengisi kue.pptx
 
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
9. PPT Gastronomi Molekuler.pptx
 

More from Ernalia Rosita

More from Ernalia Rosita (9)

METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR METODE PENGUKURAN AIR
METODE PENGUKURAN AIR
 
Absorpsi Karbohidrat
Absorpsi KarbohidratAbsorpsi Karbohidrat
Absorpsi Karbohidrat
 
Minuman Umbi Garut
Minuman Umbi GarutMinuman Umbi Garut
Minuman Umbi Garut
 
Uji Phenylhidrazine
Uji PhenylhidrazineUji Phenylhidrazine
Uji Phenylhidrazine
 
Uji Moore
Uji MooreUji Moore
Uji Moore
 
Hidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu PolisakaridaHidrolisa Suatu Polisakarida
Hidrolisa Suatu Polisakarida
 
Uji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi EnzimUji Spesifikasi Enzim
Uji Spesifikasi Enzim
 
Uji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi EnzimUji Konsentrasi Enzim
Uji Konsentrasi Enzim
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 

Recently uploaded

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++FujiAdam
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptxMuhararAhmad
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaRenaYunita2
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studiossuser52d6bf
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.pptSonyGobang1
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxmuhammadrizky331164
 

Recently uploaded (6)

MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
MAteri:Penggunaan fungsi pada pemrograman c++
 
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
001. Ringkasan Lampiran Juknis DAK 2024_PAUD.pptx
 
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di IndonesiaStrategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
Strategi Pengembangan Agribisnis di Indonesia
 
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open StudioSlide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
Slide Transformasi dan Load Data Menggunakan Talend Open Studio
 
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
05 Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.ppt
 
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptxPembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Kelompok 1.pptx
 

Laporan Praktikum Marshmallow

  • 1. RESUME PRAKTIKUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN BUAH DAN SAYUR MARSHMALLOW Oleh Nama : Ernalia Rosita NRP : 133020175 Kelompok : G Meja : 3 (Tiga) Asisten : Faradilla Noor R. Tanggal Praktikum : 07 April 2016 Tanggal Pengumpulan : 11 April 2016 LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2016
  • 2. TUJUAN PERCOBAAN Untuk mengetahui cara pembuatan marsmallow sebagai diversifikasi pengolahan buah dan untuk memperpanjang umur simpan. PRINSIP PERCOBAAN Berdasarkan pada proses pengocokkan menghasilkan gelembung udara secara cepat dan menyerapnya gelatin sehingga terbentuk busa yang stabil (aerated confections).
  • 3. DIAGRAM ALIR Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Marshmallow Sirup jagung Pencampuran I Pencampuran II Pengocokan Pencetakan Tempering Pemotongan Marshmallow Garam Gula halus Gula halus Gelatin Pelarutan dengan air Pemanasan
  • 4. HASIL PENGAMATAN Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Marshmallow Keterangan Hasil Pengamatan Basis 400 gram Bahan Utama Gelatin (15 gram) Sirup Jagung (72,8 gram) Bahan Tambahan 1. Air dingin (88,28 gram) 2. Garam (0,92 gram) 3. Sukrosa (141 gram) 4. Bubur buah naga (82 gram) Berat Produk 249,8 gram % Produk 62,45% Organoleptik 1. Warna 2. Rasa 3. Aroma 4. Tekstur 5. Kenampakan Ungu Muda Manis Khas buah naga Kenyal Menarik Gambar Produk (Sumber: Ernalia Rosita, Meja 3, Kelompok G, 2016)
  • 5. PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan didapatkan hasil berat produk sebesar 249,8 gram dengan %produk sebesar 62,45%. Berdasarkan pengamatan sifat organoleptiknya diketahui bahwa marshmallow memiliki warna ungu muda, rasa manis, aroma khas buah naga, tekstur kenyal, dan kenampakan menarik. Fungsi bahan yang digunakan dalam pembuatan marshmallow diantaranya air, gelatin, garam, gula, sirup jagung, dan bubur buah naga. Bubur buah naga berfungsi sebagai pemberi rasa buah dan warna. Air berfungsi sebagai pelarut bahan-bahan lainnya. Air yang berlebihan menyebabkan waktu pemasakan menjadi lama, sehingga akan menurunkan kualitas dan menyebabkan peningkatan biaya energi. Air yang terlalu sedikit menyebabkan rekristalisasi dalam waktu singkat. Kadar air yang rendah memberikan chewing characteristics yang rendah (Meiners et al., 1984). Glucose syrup digunakan untuk mengontrol rekristalisasi larutan gula super jenuh dan memberikan viskositas pada massa kembang gula. Jika jumlah glukosa yang ditambahkan makin banyak, maka hasil akhir dari produk akan makin lengket dan liat. Hal ini menyebabkan boiling temperature harus dikurangi untuk mengontrol tekstur yang liat. Variasi jenis sirup glukosa yang digunakan dalam membuat marshmallow akan mempengaruhi viskositas, pembentukan warna, dan kehalusan (firmness) produk. Peningkatan kadar padatan dalam sirup glukosa akan menyebabkan peningkatan kekenyalan (stretch properties) pada produk, tetapi juga akan menurunkan daya simpan (Lees & Jackson, 1973).
  • 6. Glukosa yang sering digunakan dalam pembuatan marshmallow adalah sirup glukosa DE 42. Kemampuan glukosa sirup DE 42 yaitu dapat memberikan ‘skin’ pada permukaan luar kembang gula, dimana mampu menghindarkan penetrasi air ke dalam kembang gula. Komposisi gula dan glukosa ini membentuk tekstur, kemanisan, body, dan bentuk kembang gula (Meiners et al., 1984). Gula pasir berperan sebagai filler atau pengisi dimana gula pasir ini dapat memberikan tingkat kemanisan yang diperlukan dan mengurangi viskositas atau kekentalan pada tekstur akhir. Jumlah gula reduksi yang tinggi menyebabkan kualitas menjadi rendah. Peningkatan jumlah sukrosa akan meningkatkan kekerasan (toughness) dan menyebabkan graining selama penyimpanan. Selain itu, gula juga berfungsi untuk menentukan “body” kembang gula tersebut (Meiners et al., 1984). Gula dan glukosa dilarutkan dalam massa kembang gula dengan menggunakan air. Dengan meningkatnya suhu maka kelarutan gula juga akan meningkat yang pada akhirnya juga akan meningkatkan titik jenuh dan konsentrasinya. Gula dan glukosa sangat mudah mengeras saat perebusan. Jika gula tidak larut sempurna, maka dapat terjadi graining setelah proses pemasakan selesai. Hal ini dapat dicegah dengan melakukan perebusan secepat mungkin (Lees & Jackson, 1980). Gelatin merupakan whipping agent. Whipping agent berfungsi untuk menahan udara yang masuk menjadi sebuah produk, menghasilkan keseragaman dispersi dari sel udara pada kembang gula menuju pada berat spesifik yang lebih rendah, dan menambah modifikasi pada tekstur. Dan hasil dari whipping agent ini menjadi sifat penting dari kembang gula seperti marshmallow, angel, coklat
  • 7. batang, dan beragam jenis bahan foam termasuk frappes, yang terkadang disebut mazettas. Foam yang stabil tidak bisa didapatkan dengan pengocokan larutan gula dengan konsentrasi tinggi tanpa adanya surface active agent. Dalam industri permen, ada berbagai macam whipping agent yang digunakan, antara lain putih telur, gelatin, susu skim, kasein, whey, protein kedelai (Lees & Jackson, 1973). Fungsi perlakuan dalam pembuatan marshmallow antara lain pelarutan dilakukan untuk melarutkan gelatin dengan air. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat proses pelarutan gelatin dengan air. Pencampuran I dilakukan untuk mencampurkan gula dengan garam. Pencampuran II dilakukan untuk mencampurkan bahan dengan gelatin yang telah dilarutkan dengan air dan pemanasan. Pengocokan dilakukan untuk menghasilkan gelembung udara dan penyerapan gelatin sehingga terbentuk busa yang stabil. Pencetakan dilakukan untuk mencetak marshmallow. Pemotongan dilakukan untuk memperkecil ukuran marshmallow dengan penambahan gula halus. Marshmallow diproduksi pertama kali di Perancis di bawah nama Fate de Gulmauve. Dulu marshmallow merupakan sari buah pekat yang berasal dari akar Althaea officinalis yang dicampur dengan telur dan gula menjadi seperti foam ringan. Namun seiring dengan perkembangan jaman, sekarang ini marshmallow bertekstur lebih lembut dan mempunyai masa simpan yang lebih lama. Whipping dan gelling agent yang dipakai dalam pembuatan marshmallow juga mengalami perubahan. Sekarang, gelatin biasanya dipakai dengan putih telur. Sebagai alternatif, ditambahkan pula gum arabic atau pati untuk meningkatkan tekstur marshmallow (Lees & Jackson, 1973).
  • 8. Marshmallow diberi nama sesuai dengan tanaman marshmallow, tetapi marshmallow modern adalah buih yang telah distabilkan dengan gelling agent. Bahan tradisional dari marshmallow adalah putih telur yang berfungsi sebagai foaming dan gelling agent. Putih telur ini akan memberi warna dan gel yang lunak. Pada masa sekarang, gelatin lebih banyak digunakan dan tetap berfungsi sebagai whipping dan gelling agent. Marshmallow dari gelatin memiliki tekstur lembut dan elastis atau kenyal, tetapi massanya lebih berat dari yang menggunakan putih telur. Gelling agent yang lain ialah pektin, agar, dan pati. Semuanya memberi tekstur yang halus dan kenyal seperti gel (Edward, 2000). Mekanisme terbentuknya adonan marshmallow adalah semua bahan dicampurkan sehingga terbentuk campuran yang terccampur rata kemudian dilakukan pengocokkan dimana akan menghasilkan gelembung-gelembung udara dan terjadi penyerapan gelatin sehingga menghasilkan busa yang stabil. Marshmallow memiliki banyak jenis. Jenis-jenis marshmallow diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Marshmallow Modern Marshmallow Jet-puffed, dibuat oleh Kraft, diperkenalkan pada awal 1950-an. Mereka menggunakan teknik baru, di mana semua bahan telah dicampur bersama selama proses pemanasan. Marshmallow kemudian didinginkan sebelum diekstrusi. Bahan yang digunakan relatif murah, memungkinkan Kraft untuk membuat marshmallow murah dalam jumlah yang besar. Itu sama saja, karena merek Jet-puffedtelah menjadi marshmallow terlaris di AS selama lebih dari 40 tahun. Namun,
  • 9. marshmallow memiliki kelemahan yaitu tidak memiliki karakter apapun atau rasa nyata. Mereka manis dan agak lembek, hanya itu saja. Sebaliknya, boutique marshmallow kebanyakan lebih lembut dan halus. Bahkan contoh sederhana vanili marshmallow ini benar-benar memberi rasa pada marshmalloww tersebut. Berikut ini dijelaskan berbagai jenis marshmallow baik dari cara pembuatan dan komposisi penyusun bahannya. 2. Chocolate Chip marshmallow Produk terkenal jenis Chocolate chip marshmallow berasal dari My Garden flour bakery mungkin terlihat berat, tetapi tekstur yang dihasilkan dari marshmallow tersebut lebih halus, dan tidak memiliki kemiripan dengan Jet-puffed. 3. Carmel & Marshmallow Caramel dan marshmallow adalah kombinasi yang terbaik. Dalam beberapa kasus, marshmallow akan memperoleh karamel pada lapisan bawah sebelum seluruh bagian tertutup coklat (ini kadang-kadang disebut caramallows). Tapi contoh yang paling terkenal adalah Modjeska. Berasal dari nama seorang aktris Eropa terkenal Madame Helen Modjeska. 4. Marshmallow dengan Flavor Marshmallow flavor lain selain coklat adalah kelapa, kopi, mocha, peppermint dan stroberi. Tapi sifat kreatif produsen marshmallow tidak berhenti di situ. Rasa yang lain adalah Jack Daniels atau Black Jelly Bean yang ditawarkan oleh Candy Laura; atau Dolcezza Dll ‘s Sambuca atau
  • 10. Black Forest (keduanya dibuat dengan minuman, tetapi pada proses pemanasan alkohol menguap) (Hayuanisa, 2014). Pada marshmallow, gelatin yang digunakan harus mempunyai kualitas yang paling baik sehingga menghasilkan larutan yang viskositasnya rendah. Kekuatan gel dari gelatin dapat ditentukan dengan berbagai cara, tapi yang sering digunakan dalam industri confectionery adalah Bloom Geometer. Semakin tinggi nomor bloomnya, semakin kuat gel yang terbentuk dari gelatin. Derajat bloom gelatin yang rendah biasanya akan menghasilkan produk dengan tekstur yang sangat elastik. Tipe yang direkomendasikan untuk gelatin adalah dengan derajat bloom 200-250, yang mempunyai viskositas rendah dan gelling agent tinggi. Dalam pembuatan produk yang diaerasi, kekuatan bloom yang tinggi memungkinkan persentase gelatin yang digunakan rendah sehingga akan mengurangi viskositas (Lees & Jackson, 1973). Dalam pembentukan marshmallow, jumlah normal gelatin yang digunakan kira-kira 2%. Gelatin harus ditim sebelum digunakan, sekurangnya 4 bagian air dingin untuk tiap 1 bagian gelatin. Air yang lebih banyak mungkin digunakan bila sesuai dengan formula. Selama penggelatinan, gelatin bisa ditambahkan langsung ke batch jika temperatur larutan gula 60°C (140°F) (Lees & Jackson, 1973). Penambahan gelatin pada massa kembang gula berfungsi untuk meningkatkan tekstur dan chewing ability. Kekuatan gelling strength pada gelatin ditunjukkan dengan derajat bloom. Semakin tinggi derajat bloom maka gelling strength makin kuat, viskositas makin tinggi. Secara komersial biasanya digunakan gelatin 180-260oBloom. Tingginya konsentrasi gula yang terlarut
  • 11. dalam massa kembang gula akan mengurangi kemampuan gelatin untuk mengembang. Oleh karena itu gelatin tidak ditambahkan dalam bentuk bubuk secara langsung ke dalam larutan gula (Meiners et al., 1984). Pengganti gelatin dalam pembuatan marshmallow dapat diganti dengan gelatinizing agent. Gelatinizing agent yang mungkin digunakan untuk memberi tekstur yang berbeda dari marshmallow adalah:  Agar, dilarutkan dalam air mendidih. Kemudian larutan tersebut didinginkan dan ditambahkan pada larutan putih telur. Agar ini memberi tekstur yang keras pada marshmallow.  Gum Arabic, dilarutkan dalam air dingin dengan merendam dan menggerakgerakannya kemudian disaring. Gum arabic akan menghasilkan marshmallow yang memiliki tekstur yang liat dan berserabut (Minifie & Chem, 1982). Jika dibandingkan dengan SNI 3547.2-2008 tentang syarat mutu soft candy dapat diketahui bahwa marshmallow yang dibuat di laboratorium memenuhi syarat SNI dari segi organoleptiknya yaitu memiliki rasa dan bau yang normal. CCP dari proses pembuatan marshmallow adalah pada saat proses penyerapan gelatin dan pengocokan dimana pengocokan harus dilakukan dengan benar agar terbentuk gelembung-gelembung udara dan terjadi penyerapan gelatin sehingga menghasilkan busa yang stabil.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Edwards, W. P. 2000. The Science of Sugar Confectionery. The Royal Society of Chemistry. Cambridge. UK. Hayunisa. 2014. Jenis – Jenis Marshmallow. http://hayuanisa.blogspot.co.id. Diakses: 10 April 2016. Lees, R. & E. B. Jackson. (1973). Sugar Confectionery and Chocolate Manufacture. Leonard Hill. Glasgow. Meiners, A.; K. Kreiten & H. Joike. (1984). Silesia Confiserie Manual No. 3. SilesiaEssenzenfabrik Gerhard Hanke, Abt. West Germany. Minifie, W.B., 1999. Chocolate, Cacao and Confectionary Sains Technology. An Aspen Publication, London.
  • 13. LAMPIRAN TABEL SNI Tabel 2. Syarat Mutu soft candy No Kriteria Uji Satuan Persyaratan Bukan jelly Jelly 1 1.1 1.2 2 3 4 5 6 6.1 6.2 6.3 6.4 7 8 8.1 8.2 8.3 8.4 8.5 8.6 Keadaan : Bau Rasa Kadar Air Kadar Abu Gula Reduksi (dihitung gula inverse) Sakarosa Cemaran Logam : Timbal (Pb) Tembaga (Cu) Timah (Sn) Raksa (Hg) Cemaran Arsen (As) Cemaran Mikroba Angke Lempeng Total Bakteri Coliform E. Coli Staphylococcus Aureus Salmonella Kapang/ Khamir - - % fraksi massa % fraksi massa % fraksi massa % fraksi massa mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg mg/kg koloni/g APM/g APM/g koloni/g koloni/g normal normal maks 7,5 maks 2,0 maks 20,0 maks 35,0 maks 2,0 maks 2,0 maks 40,0 maks 0,03 maks 1,0 maks 5 x 102 maks 20 <3 maks 1x 102 negative/25g maks 1x102 normal normal maks 20,0 maks 3,0 maks 25,0 maks 27,0 maks 2,0 maks 2,0 maks 40,0 maks 0,03 maks 1,0 maks 5 x 102 maks 20 <3 maks 1x 102 negative/25g maks 1x102 (Sumber : SNI 3547.2-2008)
  • 14. LAMPIRAN PERHITUNGAN Basis = 400 gram Bubur Buah Naga = 20,5 100 x 400 gram = 82 gram Air Dingin = 22,07 100 x 400 gram = 88,28 gram Gelatin = 3,75 100 x 400 gram = 15 gram Sirup Jagung = 18,20 100 x 400 gram = 72,8 gram Garam = 0,23 100 x 400 gram = 0,92 gram Sukrosa = 35,25 100 x 400 gram = 141 gram W produk = 249,8 gram % Produk = 𝑊 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑊 𝑏𝑎𝑠𝑖𝑠 x 100% = 249,8 x 100% = 62,45 % 400