SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Laporan Praktikum Kimia
Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan
2015
OLEH:
ANGGUN SURYA DIANTRIANA
08 / XII MIA 1
SMAN 1 SITUBONDO
1 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya
dapat menyelesaiakan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Sifat Koligatif
Larutan Terhadap Titik Beku Larutan” tepat pada waktunya.
Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada guru yang telah membantu saya
dalam mengerjakan praktikum dengan baik serta teman – teman saya yang ikut
membantu.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dari laporan ini.
Saya berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan kita tentang sifat
koligatif larutan.
Situbondo, 25 Agustus 2015
2 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB I
PENDAHULUAN
• Judul : Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik
Beku Larutan
• Tujuan :
1) Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku
2) Membandingkan Titik Beku Larutan Elektrolit dengan Nonelektrolit
• Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/18 Agustus 2015
3 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB II
LANDASAN TEORI
Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan
tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku
pelarut murni. Hal ini disebabkan oleh karena zat pelarutnya harus membeku
terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila
suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain
dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya
partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan
molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan
jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan
akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku
akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku.
4 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
 Alat dan Bahan :
Alat dan Bahan Jumlah Gambar
Tabung reaksi 4
Pengaduk kaca / spatula min. 1
Termometer 1
Gelas plastik 1
Garam dapur secukupnya
Air suling secukupnya
Larutan glukosa C6H12O6 1 molal
Larutan glukosa C6H12O6 2 molal
Larutan NaCl 1 molal
Larutan NaCl 2 molal
Bongkahan es 2 buah
5 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
 Cara Kerja :
a. Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga
perempat bagian. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur kasar, lalu
aduk. Inilah campuran pendingin.
b. Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira setinggi 4 cm. Masukkan
tabung itu ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke
dalam tabung reaksi dan gerakkan turun-naik dalam air suling hingga
seluruhnya membeku.
6 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
c. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung
mencair sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati-hati,
aduklah campuran dalam tabung dengan termometer secara turun-naik.
Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air itu.
d. Ulangilah langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan glukosa dan
NaCl, masing-masing dengan konsentrasi 1 molal dan 2 molal, sebagai
pengganti air suling. (Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak
yang mencair, buatlah lagi campuran pendingin seperti cara di atas).
7 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB IV
HASIL PENELITIAN
 Hasil Pengamatan :
Titik beku air suling : 0 °C
Titik beku larutan :
Inilah titik beku yang kami dapatkan dari masing-masing larutan
setelah kami melakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan
termometer
Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Titik Beku Larutan
No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C]
1. C6H12O6 1 m -4 °C
2. C6H12O6 2 m -6 °C
3. NaCl 1 m -7 °C
4. NaCl 2 m -9 °C
Perhitungan secara teoritis :
Inilah titik beku dan penurunan titik beku yang kami dapatkan dari
masing-masing larutan apabila kami melakukan perhitungan secara teoritis
Rumus:
∆Tf = Kf . m
 Keterangan :
ΔTf = Penurunan titik beku
Kf = Tetapan penurunan titik beku zat pelarut
m = Molal larutan
∆Tf = Tf
o
– Tf
 Keterangan :
Tf = Titik beku larutan
Tf = Titik beku pelarut murni
∆Tf = Kf . m . i
= Kf . m . [ 1 + (n – 1) α ]
 Keterangan :
m = Molal larutan
8 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
Kf = Tetapan penurunan titik beku zat pelarut
i = Faktor Van’t Hoff
 Keterangan :
Kf air = 1,86 °C/m
1. Larutan glukosa (C6H12O6)1 molal
ΔTf = m x Kf
= 1 x 1,86 0C/m
= 1,86 0C
Tf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa
= 0 - 1,86
= -1,86 0C
2. Larutan glukosa (C6H12O6) 2 molal
ΔTf = m x Kf
= 2 x 1,86
= 3,72 0C
Tf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa
= 00C - 3,720C
= -3,72 0C
3. Larutan NaCl 1 molal
ΔTf Nacl 1 m = m x Kf x i
= 1 x 1,86 x {1+(2-1)1}
= 1,86 x 2
= 3,720C
Tf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl
= 0 – 3,720C
= -3,720C
4. Larutan Nacl 2 molal
ΔTf Nacl 2 m = m x k x i
=2 x 1,86 x{1+(2-1)1}
= 3,720C x 2
= 7,440C
Tf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl
= 00C – 7,440C
= -7,440C
Tabel 2. Tabel Teoritis Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
9 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C] Penurunan titik beku (ΔTf)
1. C6H12O6 1 m -1,86 1,86
2. C6H12O6 2 m -3,72 3,72
3. NaCl 1 m -3,72 3,72
4. NaCl 2 m -7,44 7,44
Melalui kedua tabel tersebut, kita dapat melihat adanya perbedaan
hasil dari data yang kami dapatkan melalui percobaan, dan data yang kami
dapatkan melalui perhitungan secara teoritis. Perbedaan tersebut disebabkan
oleh beberapa faktor eksternal yang terjadi selama kami melakukan
praktikum tersebut, misalnya, ketidaktelitian kami dalam membaca suhu pada
termometer sehingga hasil yang kami dapatkan berbeda dengan hasil yang
kami dapatkan melalui perhitungan secara teoritis, suhu ruangan yang tidak
mendukung untuk melakukan percobaantersebut, suhu dari tangan kami yang
tanpa sengaja menyentuh/memegang termometer sehingga mempengaruhi
suhu pada termometer tersebut, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
10 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
 Analisis Data :
Dari tabel pengamatan, tampak bahwa NaCl dan glukosa dengan m=2
molal mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada m = 1 molal.
Karena titik beku tergantung pada konsentrasiatau jumlah partikel zat terlarut
dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar
penurunan titik bekunya.
Padakemolalan yang sama, NaCl mengalami penurunan titik beku lebih besar
daripada glukosa karena NaCl merupakan larutan elektrolit
sedangkanglukosamerupakan larutan nonelektrolit. NaCl akan terurai
menjadi dua ion yakni Na+ dan Cl- sehingga konsentrasi partikelnya menjadi
dua kali semula. Artinya, jumlah ion yang mengalami reaksi memengaruhi
penurunan titik beku.
Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku
larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit (glukosa) karena pada
NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non elektrolit tidak
dapat dionisasikan.
Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan
menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu
dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh padapenurunan titik beku larutan
karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya
suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.
Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami memperoleh beberapa
data dan kesimpulan, diantaranya yakni : Semakin tinggi kemolalan glukosa,
maka akan semakin rendah titik bekunya, dan semakin tinggi kemolalan
C6H12O6, maka semakin besar pula penurunan titik bekunya. Semakin tinggi
kemolalan NaCl, maka akan semakin rendah titik bekunya, dan semakin
tinggi kemolalan NaCl, maka semakin besar pula penurunan titik bekunya.
Titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah dibandingkan dengan titik
beku larutan nonelektrolit (C6H12O6). Pada kemolalan yang sama, penurunan
11 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih besar daripada larutan nonelektrolit
(C6H12O6).
Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi
larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan
titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang
mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar. Artinya, larutan
elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar dibanding larutan
nonelektrolit
Dari percobaan diatas dapat kami ambil kesimpulan bahwa titik beku
larutan adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
padatannya. Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku
tidak bergantung padajenis zat terlarut, tetapi hanya padakonsentrasi partikel
dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit karena
larutan elektrolit dapatterionisasi sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat
terionisasi. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin rendah titik
bekunya. Dan Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu
konsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar
penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah
ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar.
Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar
dibanding larutan nonelektrolit.
12 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan :
Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa
hal sebagai berikut :
 Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu
sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0°C, sehingga ketika sebuah
tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem
antara larutan es batu yang suhunya 0°C dengan larutan uji yang ada didalam
tabung reaksi.
 Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari
tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka
titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang).
 Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi
lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah
0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena
pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik
beku dari pelarut murni tersebut.
 Semakin banyak waktu yang diberikan maka semakin rendah titik beku yang
dihasilkan.
 Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan.
Maka selisih titik beku semakin besar
 Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan
nonelektrolit.
 Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.
 Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan
wujud zat cair ke padat.
 Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya
pada konsentarsi partikel dalam larutan.
 Semakin banyak partikel (mengion) semakin besar sifat koligatif.
 Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan
(Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik
bekunya) dan Jumlah ion yang bereaksi (Semakin banyak jumlah ion yang
mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar.)
 Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan
titik beku (Δ Tf = Tfp – Tfl).
13 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
b. Saran :
Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyarankan beberapa
hal sebagai berikut :
 Sebaiknya bahan yang akan digunakan harus lengkap. Selain itu sebelum
praktikum dilakukan alat dan bahan harus dicek terlebih dahulu agar
praktikum dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditemtukan.
 Sebaiknya kita membersihkan dahulu alat-alat untuk melakukan praktikum,
agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti
dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermometer yang
sangat penting.
 Pengaruh eksternal juga berpengaruh terhadap hasil percobaan, seperti
penglihatan mata saat membaca thermometer, gangguan konsentrasi dari
lingkungan sekitar, tingkat ketelitian dari peneliti, tingkat suhu es yang tidak
stabil dan ukuran bahan yang akan dicobakurang akurat. Oleh karena itu bagi
para pembaca laporan hasil praktikum kimia “penurunan titik beku” agar
lebih meningkatkan ketelitiannya dalam mencoba praktikum ini.
 Sebaiknya, kita harus lebih cermat dalam menimbang bahan-bahan yang
diperlukan dalam praktikum ini, agar kita memperoleh hasil yang lebih sesuai.
 Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini sebaiknya memerlukan
kecermatan yang tinggi dengan tujuan untuk menganalisis semua
kemungkinan yang dapat terjadi selama proses penelitian penurunan titik
beku larutan. Karena, jika tidak cermat dalam melakukan langkah kerja maka
tidak menutup kemungkinan hasil yang di capaikurang maksimal dan akurat.
 Berhati-hatilah saat melakukan percobaan agar tidak terjadi hal yang tak
diinginkan.
 Berhati-hatilah dalam pembacaan skala pada termometer agar didapatkan
hasil yang akurat.
14 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
DAFTAR PUSTAKA
http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan-
elektrolit.html
www.urip.info
https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan
www.koligatif.freeiz.com
http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/kimia-smk/kelas-10/sifat-koligatif-
larutan
http://solusifunny.blogspot.com/2012/01/penurunan-titik-beku-
larutan.html#ixzz3jbXQrNM5
http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan-
elektrolit.html
http://lovekimiabanget.blogspot.com
15 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana
LAMPIRAN
A. Laporan Sementara
B. Format Penilaian

More Related Content

What's hot

Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPT. SASA
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruIhsan Alam
 
Termodinamika (3) b fase_-_fase_zat_murni
Termodinamika (3)  b fase_-_fase_zat_murniTermodinamika (3)  b fase_-_fase_zat_murni
Termodinamika (3) b fase_-_fase_zat_murnijayamartha
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksiIffa M.Nisa
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanadinugroho wisnu
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri pptBillqis yh
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Indriati Dewi
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanqlp
 
Penurunan titik beku
Penurunan titik bekuPenurunan titik beku
Penurunan titik bekuDewa Tagoer
 

What's hot (20)

Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutanPercobaan a 2 sifat koligatif larutan
Percobaan a 2 sifat koligatif larutan
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Sifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif LarutanSifat Kologatif Larutan
Sifat Kologatif Larutan
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaru
 
Pr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimiaPr. 5 kinetika kimia
Pr. 5 kinetika kimia
 
Termodinamika (3) b fase_-_fase_zat_murni
Termodinamika (3)  b fase_-_fase_zat_murniTermodinamika (3)  b fase_-_fase_zat_murni
Termodinamika (3) b fase_-_fase_zat_murni
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Penurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutanPenurunan titik beku larutan
Penurunan titik beku larutan
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Gravimetri ppt
Gravimetri pptGravimetri ppt
Gravimetri ppt
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu4 fungsi-suhu
4 fungsi-suhu
 
Gravimetri tes awal
Gravimetri tes awalGravimetri tes awal
Gravimetri tes awal
 
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)Pentuan Kadar Ni (Nikel)
Pentuan Kadar Ni (Nikel)
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1Materi ka gravimetri 1
Materi ka gravimetri 1
 
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutanlaporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
laporan kimia fisik - Proses adsorpsi isoterm larutan
 
Penurunan titik beku
Penurunan titik bekuPenurunan titik beku
Penurunan titik beku
 

Similar to Sifat Koligatif Larutan

Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksmayawahyunarti
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptNanangWijaya9
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptEmiLiawati7
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptDewiSri20
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit21 Memento
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitEko Supriyadi
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitEKO SUPRIYADI
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptWidiaRahmi2
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimiarendrafauzi
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyendri59
 
Bab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didihBab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didihfeniforev
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxdanny110359
 
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)abdon mac
 
Perubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPerubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPutri Yusril
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanyunita97544748
 

Similar to Sifat Koligatif Larutan (20)

Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit (1).ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.pptsifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
sifat-koligatif-elektrolit-dan-non-elektrolit.ppt
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolitSifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
Sifat koligatifelektrolitdannonelektrolit
 
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolitSifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
Sifat koligatif elektrolit dan non elektrolit
 
Sifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.pptSifat Koligatif.ppt
Sifat Koligatif.ppt
 
Media ppt
Media pptMedia ppt
Media ppt
 
Rpp berkarakter
Rpp berkarakterRpp berkarakter
Rpp berkarakter
 
Rpp Berkarakter
Rpp BerkarakterRpp Berkarakter
Rpp Berkarakter
 
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimialaporan perubahan entalpi reaksi kimia
laporan perubahan entalpi reaksi kimia
 
Sifat koligatif larutan
Sifat  koligatif larutanSifat  koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 
Bab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didihBab iv kenaikan titik didih
Bab iv kenaikan titik didih
 
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docxSIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
SIFAT_KOLIGATIF_LARUTAN.docx
 
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
3 2-rpp-sifat-koligatif-larutan(1)
 
Perubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksiPerubahan entalpi reaksi
Perubahan entalpi reaksi
 
Kimia rakter
Kimia rakterKimia rakter
Kimia rakter
 
Sifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutanSifat koligatif larutan
Sifat koligatif larutan
 

More from anggundiantriana

More from anggundiantriana (20)

Pajak Penghasilan
Pajak PenghasilanPajak Penghasilan
Pajak Penghasilan
 
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakarMakalah menanggapi pendapat/teori pakar
Makalah menanggapi pendapat/teori pakar
 
Makalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutuMakalah pkn komitmen mutu
Makalah pkn komitmen mutu
 
Pkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikelPkn menanggapi artikel
Pkn menanggapi artikel
 
Reflection
Reflection Reflection
Reflection
 
Pih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawabanPih bikin soal+jawaban
Pih bikin soal+jawaban
 
Dear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in EnglishDear annesa, Private Letter in English
Dear annesa, Private Letter in English
 
Barisan dan deret
Barisan dan deretBarisan dan deret
Barisan dan deret
 
XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013XI Science 1 and Curriculum 2013
XI Science 1 and Curriculum 2013
 
Invitation
InvitationInvitation
Invitation
 
The Haircut
The HaircutThe Haircut
The Haircut
 
Menentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatifMenentukan fokus lensa negatif
Menentukan fokus lensa negatif
 
Lingkungan sekolah
Lingkungan sekolahLingkungan sekolah
Lingkungan sekolah
 
Sabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapaSabun dari minyak kelapa
Sabun dari minyak kelapa
 
Tugas biologi
Tugas biologiTugas biologi
Tugas biologi
 
Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)Matematika (trigonometri)
Matematika (trigonometri)
 
Inti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitasInti atom dan radioaktivitas
Inti atom dan radioaktivitas
 
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola BeronggaKonduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
Konduktor Dua Keping Sejajar dan Konduktor Bola Berongga
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Praktikum Sel Volta
Praktikum Sel VoltaPraktikum Sel Volta
Praktikum Sel Volta
 

Recently uploaded

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxPurmiasih
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikThomasAntonWibowo
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxssuser8905b3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxmuhammadkausar1201
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 

Recently uploaded (20)

PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docxLK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
LK.01._LK_Peta_Pikir modul 1.3_Kel1_NURYANTI_101.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolikDasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
Dasar-Dasar Sakramen dalam gereja katolik
 
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptxPPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
PPT AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH DUA.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptxMateri IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
Materi IPAS Kelas 1 SD Bab 3. Hidup Sehat.pptx
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 

Sifat Koligatif Larutan

  • 1. Laporan Praktikum Kimia Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan 2015 OLEH: ANGGUN SURYA DIANTRIANA 08 / XII MIA 1 SMAN 1 SITUBONDO
  • 2. 1 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana KATA PENGANTAR Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan karunia-Nya saya dapat menyelesaiakan laporan praktikum yang berjudul “Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan” tepat pada waktunya. Tidak lupa saya sampaikan terima kasih kepada guru yang telah membantu saya dalam mengerjakan praktikum dengan baik serta teman – teman saya yang ikut membantu. Saya menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu mohon maaf apabila terdapat kekurangan atau kesalahan dari laporan ini. Saya berharap laporan ini dapat berguna dan menambah wawasan kita tentang sifat koligatif larutan. Situbondo, 25 Agustus 2015
  • 3. 2 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana BAB I PENDAHULUAN • Judul : Pengaruh Sifat Koligatif Larutan Terhadap Titik Beku Larutan • Tujuan : 1) Mengkaji Pengaruh Zat Terlarut pada Titik Beku 2) Membandingkan Titik Beku Larutan Elektrolit dengan Nonelektrolit • Hari/Tanggal Praktikum : Selasa/18 Agustus 2015
  • 4. 3 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana BAB II LANDASAN TEORI Titik beku adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Titik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut murni. Hal ini disebabkan oleh karena zat pelarutnya harus membeku terlebih dahulu, baru zat terlarutnya. Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan, sehingga jarak antarpartikel sedemikian dekat satu sama lain dan akhirnya bekerja gaya tarik menarik antarmolekul yang sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan mengakibatkan proses pergerakan molekul-molekul pelarut terhalang, akibatnya untuk dapat lebih mendekatkan jarak antarmolekul diperlukan suhu yang lebih rendah. Jadi titik beku larutan akan lebih rendah daripada titik beku pelarut murninya. Perbedaan titik beku akibat adanya partikel-partikel zat terlarut disebut penurunan titik beku.
  • 5. 4 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana BAB III METODOLOGI PENELITIAN  Alat dan Bahan : Alat dan Bahan Jumlah Gambar Tabung reaksi 4 Pengaduk kaca / spatula min. 1 Termometer 1 Gelas plastik 1 Garam dapur secukupnya Air suling secukupnya Larutan glukosa C6H12O6 1 molal Larutan glukosa C6H12O6 2 molal Larutan NaCl 1 molal Larutan NaCl 2 molal Bongkahan es 2 buah
  • 6. 5 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana  Cara Kerja : a. Masukkan butiran kecil es ke dalam gelas plastik sampai kira-kira tiga perempat bagian. Tambahkan 8 sendok makan garam dapur kasar, lalu aduk. Inilah campuran pendingin. b. Isi tabung reaksi dengan air suling kira-kira setinggi 4 cm. Masukkan tabung itu ke dalam campuran pendingin. Masukkan pengaduk kaca ke dalam tabung reaksi dan gerakkan turun-naik dalam air suling hingga seluruhnya membeku.
  • 7. 6 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana c. Keluarkan tabung dari campuran pendingin dan biarkan es dalam tabung mencair sebagian. Ganti pengaduk dengan termometer. Dengan hati-hati, aduklah campuran dalam tabung dengan termometer secara turun-naik. Kemudian bacalah termometer dan catat suhu campuran es dan air itu. d. Ulangilah langkah 2 dan 3 dengan menggunakan larutan glukosa dan NaCl, masing-masing dengan konsentrasi 1 molal dan 2 molal, sebagai pengganti air suling. (Jika es dalam campuran pendingin sudah banyak yang mencair, buatlah lagi campuran pendingin seperti cara di atas).
  • 8. 7 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana BAB IV HASIL PENELITIAN  Hasil Pengamatan : Titik beku air suling : 0 °C Titik beku larutan : Inilah titik beku yang kami dapatkan dari masing-masing larutan setelah kami melakukan pengamatan dan pengukuran dengan menggunakan termometer Tabel 1. Tabel Hasil Pengamatan Titik Beku Larutan No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C] 1. C6H12O6 1 m -4 °C 2. C6H12O6 2 m -6 °C 3. NaCl 1 m -7 °C 4. NaCl 2 m -9 °C Perhitungan secara teoritis : Inilah titik beku dan penurunan titik beku yang kami dapatkan dari masing-masing larutan apabila kami melakukan perhitungan secara teoritis Rumus: ∆Tf = Kf . m  Keterangan : ΔTf = Penurunan titik beku Kf = Tetapan penurunan titik beku zat pelarut m = Molal larutan ∆Tf = Tf o – Tf  Keterangan : Tf = Titik beku larutan Tf = Titik beku pelarut murni ∆Tf = Kf . m . i = Kf . m . [ 1 + (n – 1) α ]  Keterangan : m = Molal larutan
  • 9. 8 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana Kf = Tetapan penurunan titik beku zat pelarut i = Faktor Van’t Hoff  Keterangan : Kf air = 1,86 °C/m 1. Larutan glukosa (C6H12O6)1 molal ΔTf = m x Kf = 1 x 1,86 0C/m = 1,86 0C Tf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa = 0 - 1,86 = -1,86 0C 2. Larutan glukosa (C6H12O6) 2 molal ΔTf = m x Kf = 2 x 1,86 = 3,72 0C Tf glukosa = Tf pelarut – ΔTf glukosa = 00C - 3,720C = -3,72 0C 3. Larutan NaCl 1 molal ΔTf Nacl 1 m = m x Kf x i = 1 x 1,86 x {1+(2-1)1} = 1,86 x 2 = 3,720C Tf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl = 0 – 3,720C = -3,720C 4. Larutan Nacl 2 molal ΔTf Nacl 2 m = m x k x i =2 x 1,86 x{1+(2-1)1} = 3,720C x 2 = 7,440C Tf Nacl = Tf pelarut –ΔTf Nacl = 00C – 7,440C = -7,440C Tabel 2. Tabel Teoritis Titik Beku dan Penurunan Titik Beku Larutan
  • 10. 9 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana No. Zat Terlarut Kemolalan Titik beku [°C] Penurunan titik beku (ΔTf) 1. C6H12O6 1 m -1,86 1,86 2. C6H12O6 2 m -3,72 3,72 3. NaCl 1 m -3,72 3,72 4. NaCl 2 m -7,44 7,44 Melalui kedua tabel tersebut, kita dapat melihat adanya perbedaan hasil dari data yang kami dapatkan melalui percobaan, dan data yang kami dapatkan melalui perhitungan secara teoritis. Perbedaan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor eksternal yang terjadi selama kami melakukan praktikum tersebut, misalnya, ketidaktelitian kami dalam membaca suhu pada termometer sehingga hasil yang kami dapatkan berbeda dengan hasil yang kami dapatkan melalui perhitungan secara teoritis, suhu ruangan yang tidak mendukung untuk melakukan percobaantersebut, suhu dari tangan kami yang tanpa sengaja menyentuh/memegang termometer sehingga mempengaruhi suhu pada termometer tersebut, dan faktor-faktor eksternal lainnya.
  • 11. 10 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana  Analisis Data : Dari tabel pengamatan, tampak bahwa NaCl dan glukosa dengan m=2 molal mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada m = 1 molal. Karena titik beku tergantung pada konsentrasiatau jumlah partikel zat terlarut dalam larutan. Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Padakemolalan yang sama, NaCl mengalami penurunan titik beku lebih besar daripada glukosa karena NaCl merupakan larutan elektrolit sedangkanglukosamerupakan larutan nonelektrolit. NaCl akan terurai menjadi dua ion yakni Na+ dan Cl- sehingga konsentrasi partikelnya menjadi dua kali semula. Artinya, jumlah ion yang mengalami reaksi memengaruhi penurunan titik beku. Pada larutan elektrolit, yaitu larutan NaCl mempunyai titik beku larutan lebih rendah daripada larutan non elektrolit (glukosa) karena pada NaCl dapat dionisasikan (terdiri atas 2 ion) sedangkan non elektrolit tidak dapat dionisasikan. Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh padapenurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut. Dari praktikum yang telah kami lakukan, kami memperoleh beberapa data dan kesimpulan, diantaranya yakni : Semakin tinggi kemolalan glukosa, maka akan semakin rendah titik bekunya, dan semakin tinggi kemolalan C6H12O6, maka semakin besar pula penurunan titik bekunya. Semakin tinggi kemolalan NaCl, maka akan semakin rendah titik bekunya, dan semakin tinggi kemolalan NaCl, maka semakin besar pula penurunan titik bekunya. Titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih rendah dibandingkan dengan titik beku larutan nonelektrolit (C6H12O6). Pada kemolalan yang sama, penurunan
  • 12. 11 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana titik beku larutan elektrolit (NaCl) lebih besar daripada larutan nonelektrolit (C6H12O6). Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar dibanding larutan nonelektrolit Dari percobaan diatas dapat kami ambil kesimpulan bahwa titik beku larutan adalah suhu dimana tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap padatannya. Pada percobaan ini ditunjukkan bahwa penurunan titik beku tidak bergantung padajenis zat terlarut, tetapi hanya padakonsentrasi partikel dalam larutan. Oleh karena itu, penurunan titik beku tergolong sifat koligatif. Titik beku larutan elektrolit lebih rendah daripada larutan nonelektrolit karena larutan elektrolit dapatterionisasi sedangkan larutan nonelektrolit tidak dapat terionisasi. Semakin tinggi konsentrasi larutan maka semakin rendah titik bekunya. Dan Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan, Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya. Jumlah ion yang bereaksi, Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar. Artinya, larutan elektrolit mengalami penurunan titik beku yang lebih besar dibanding larutan nonelektrolit.
  • 13. 12 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana BAB V KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan : Dari penelitian yang telah kami lakukan, kami dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :  Garam dapur berfungsi sebagai zat yang menurunkan titik beku es batu sehingga es batu tidak akan membeku pada suhu 0°C, sehingga ketika sebuah tabung reaksi diletakkan didalam gelas kimia, akan terbentuk sebuah sistem antara larutan es batu yang suhunya 0°C dengan larutan uji yang ada didalam tabung reaksi.  Proses terjadinya penurunan titik beku dikarenakan adanya perubahan dari tekanan uap, biasanya diakibatkan oleh masuknya suatu zat terlarut lain maka titik bekunya akan berubah (nilai titik beku akan berkurang).  Keadaan titik beku pelarut murni setelah dicampur zat terlarut akan menjadi lebih rendah dibawah titik beku pelarut murni yang semula yaitu dibawah 0°C, zat terlarut akan berpengaruh pada penurunan titik beku larutan karena pada suatu pelarut murni, zat terlarut akan menyebabkan turunnya suhu titik beku dari pelarut murni tersebut.  Semakin banyak waktu yang diberikan maka semakin rendah titik beku yang dihasilkan.  Semakin besar kemolalan suatu larutan, semakin rendah titik beku larutan. Maka selisih titik beku semakin besar  Larutan elektrolit memiliki titik beku lebih rendah dibanding larutan nonelektrolit.  Penurunan titik beku tergolong sifat koligatif.  Titik beku adalah suhu pada P tertentu di mana terjadi peristiwa perubahan wujud zat cair ke padat.  Penurunan titik beku tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hanya pada konsentarsi partikel dalam larutan.  Semakin banyak partikel (mengion) semakin besar sifat koligatif.  Faktor-faktor yang memengaruhi titik beku larutan yaitu konsentrasi larutan (Semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin besar penurunan titik bekunya) dan Jumlah ion yang bereaksi (Semakin banyak jumlah ion yang mengalami reaksi, maka penurunan titik beku semakin besar.)  Selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan disebut penurunan titik beku (Δ Tf = Tfp – Tfl).
  • 14. 13 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana b. Saran : Dari penelitian yang kami telah lakukan, kami dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut :  Sebaiknya bahan yang akan digunakan harus lengkap. Selain itu sebelum praktikum dilakukan alat dan bahan harus dicek terlebih dahulu agar praktikum dapat berjalan sesuai dengan waktu yang telah ditemtukan.  Sebaiknya kita membersihkan dahulu alat-alat untuk melakukan praktikum, agar saat pengambilan data untuk laporan lebih akurat dan tepat. Teliti dalam mengambil data, menimbang bahan serta membaca thermometer yang sangat penting.  Pengaruh eksternal juga berpengaruh terhadap hasil percobaan, seperti penglihatan mata saat membaca thermometer, gangguan konsentrasi dari lingkungan sekitar, tingkat ketelitian dari peneliti, tingkat suhu es yang tidak stabil dan ukuran bahan yang akan dicobakurang akurat. Oleh karena itu bagi para pembaca laporan hasil praktikum kimia “penurunan titik beku” agar lebih meningkatkan ketelitiannya dalam mencoba praktikum ini.  Sebaiknya, kita harus lebih cermat dalam menimbang bahan-bahan yang diperlukan dalam praktikum ini, agar kita memperoleh hasil yang lebih sesuai.  Dalam melakukan kegiatan penelitian/percobaan ini sebaiknya memerlukan kecermatan yang tinggi dengan tujuan untuk menganalisis semua kemungkinan yang dapat terjadi selama proses penelitian penurunan titik beku larutan. Karena, jika tidak cermat dalam melakukan langkah kerja maka tidak menutup kemungkinan hasil yang di capaikurang maksimal dan akurat.  Berhati-hatilah saat melakukan percobaan agar tidak terjadi hal yang tak diinginkan.  Berhati-hatilah dalam pembacaan skala pada termometer agar didapatkan hasil yang akurat.
  • 15. 14 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana DAFTAR PUSTAKA http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan- elektrolit.html www.urip.info https://id.wikipedia.org/wiki/Sifat_koligatif_larutan www.koligatif.freeiz.com http://www.chem-is-try.org/materi-kimia/kimia-smk/kelas-10/sifat-koligatif- larutan http://solusifunny.blogspot.com/2012/01/penurunan-titik-beku- larutan.html#ixzz3jbXQrNM5 http://eddy-smansa.blogspot.com/2011/03/mengukur-titik-beku-larutan- elektrolit.html http://lovekimiabanget.blogspot.com
  • 16. 15 |PraktikumKimia _ Anggun Surya Diantriana LAMPIRAN A. Laporan Sementara B. Format Penilaian