SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I
PERCOBAAN II
KESETIMBANGAN KIMIA

OLEH
NAMA
STAMBUK
KELOMPOK
ASISTEN

:
:
:
:

IRFAN SYAFA’AT
A1C4 12 002
I (SATU)
AMIRUL ADNIN

LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013

ABSTRAK
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Perubahan
konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih
tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume
kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam
kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta
kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan
dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis
tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida.
Larutan I2 jenuh dalam CHCl3 sebagai larutan nonpolar dimasukkan masingmasing kedalam corong pisah, kemudian dimasukkan masing-masing 200 mL air
dan larutan KI sebagai larutan polar ke dalam masing-masing corong tersebut
,ternyata larutan tersebut tidak bersatu. Setelah didiamkan dan terjadi
kesetimbangan , masing-masing lapisan dipipet kemudian dititrasi menggunakan
larutan baku standar Na-tiosulfat dan indikator amilum mengidentifikasi adanya
yod yang ditandai dengan adanya perubahan warna biru. Yod lebih mudah larut
dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan antara yod dengan KI adalah sebesar
7,115.
Kata kunci : kesetimbangan, polar dan nonpolar.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi
kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang
bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu,
tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai
tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu
reaksi akan berjalan. Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi
mendekati suatu keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang
tidak terpakai kedua-duanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu
banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan
komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan
secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada
suhu di mana reaksi berlangsung.
Berdasarkan hal tersebut maka percobaan kesetimbangan kimia ini
dilakukan.

B. Tujuan praktikum
Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini adalah menentukan tetapan
kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida.
C. Rumusan masalah
1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia ?
2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ?
3. Berapakah harga tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium
iodida ?
D. Prinsip percobaan
Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah didasarkan pada kelarutan
yod dalam air dan KI melalui koefisien distribusi.

BAB II
LANDASAN TEORI
Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu
keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang tidak terpakai keduaduanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu banyaknya. Begitu
kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang
terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan secara kuantitatif melalui tetapan
kesetimbangan reaksi yang tergantung pada suhu di mana reaksi berlangsung
(Oxtoby, 2001).
Kesetimbangan kimia meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan
dan penguapan dan perubahan kimia, termasuk elektrokimia. Pembahasan ini
adalah mengenai termodinamika, khususnya dalam hal peranan entalpi dan
entropi. Kita akan lihat bahwa pandangan yang sama mengenai kesetimbangan
dan

arah

perubahan

spontanitas

diperoleh

dari

istilah

kimia

zat-zat

(Kartohadiprojo, 1994).
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi.

Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi

keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk.
Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama
terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat
mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya
keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju
reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau
konstanta kesetimbangan (Chang, 2003).
Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya
penambahan konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara dua fase.
Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis (physical adsorption) dan
adsorpsi kimia (chemical adsoption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai
gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi
pembentukan ikatan kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat
pada permukaan adsorben. Pertukaran ion adalah suatu fenomena atau suatu
proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam larutan
dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada
perubahan secara permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini
didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben
terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb.
Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya
adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut (solute) di fase fluida secara
selektif tertransfer ke dalam suatu
partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption
(Kundari, 2008)
Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan
antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal – hal yang
berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T),
konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A
dalam fase uap (y). Pada penelitian ini digunakan bahan baku etanol dari hasil
fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96% dan etanol Pro Analisis dengan
kadar 99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva kesetimbangan uap – air
sistem biner etanol – air. Analisis bahan baku dan produk menggunakan
spektrofotometer pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian sistem
biner yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih
diperlukan kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang
benar dan model korelasi yang dapat di aplikasikan untuk memperkirakan
kesetimbangan uap-air sistem multikomponen (Sari, 2012).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. Alat dan Bahan
a. Alat
Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Corong pisah

2 buah

- Pipettetes

3 buah

- Labu Erlenmeyer

3 buah

- Buret 50 mL

1 buah

- Statif dan Klem

2 pasang

- Gelasukur 25 mL, 100 mL

@1 buah

- Pipetskala 5 mL dan 25 mL

@1 buah

- Botolsemprot

1 buah

- Botol timbang

1 buah

- Spatula

1 buah

- Batang pengaduk

1 buah

- Filler

1 buah

b. Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut :
- Larutan Na-tiosulfat 0,02 M
- Larutan KI 0,1 M
- LarutanAmilum 1%
- Kristal KI
- Larutan Iod jenuh dalam CHCl3

B. Prosedur kerja
30 ml yod jenuh dalam
CHCl3
Dimasukkan ke dalam

Corong pisahA

Corong pisah B

diisi

diisi
100 mL larutan KI 0,1N

100 mL air

Reaksi larutan setimbang

Diambil masing-masing 5 ml lapisan dietil
eter dan dimasukkan dalam Erlenmeyer
Ditambahkan 2 g padatan KI dan 20 mL
air sambil diguncang
Dititrasi dengan larutan Na-tiosulfat 0,02
M
Warna biru

Corong pisah B
BA

Corong pisah A

Diambil sebanyak 50 mL
lapisan air
Dititrasi dengan larutan NaWarna bening
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
A. Table Data Pengamatan
Volume

Botol A
Lapisan
Lapisan air
CHCl3

Botol B
Lapisan
Lapisan air
CHCl3
Volume yang
dipipet

50 mL

5 mL

50 mL

5 mL

Volume yang
dititrasi

50 mL

25 mL

50 mL

25 mL

Volume
Na2S2O3

14,8 mL

7,8 mL

9 mL

B. Reaksi-reaksi
Reaksi – reaksi yang terjad idalampercobaan ini antara lain:
I3- + K+

- I2 + KI
- 2I2 + 2 H2O

4HI +O2

- I2 + 2 Na2S2O3

2 NaI + Na2S4O6

C. Perhitungan
1. Botol A
KD =

7,8mL

KD =

5mL = 1,56 = 5,3
14,8mL
0,29
50mL

2. Botol B
Diketahui mol I2 = 1. 10-5 mol
 Konsentrasi I2 dalam CHCl3

5

mL
[I2]CHCl3 =

5mL
×1.10 −5
25mL
= 0,2 ×10 −5 M
=

 Konsentrasi I2 dalam H2O
[I2]H2O bebas =

=

0,2 ×10 −5 M
5,3

= 0,0377 ×10 −5 M

=

x mol I2

9mL
×10 −5
50mL
= 0,18 ×10 −5 M
=

=

-

H2O

= (0,18 x 10-5 ) – (0,0377 x 10-5)
= 0,1423 x 10-5 M
setimbang = 0,1 –
= 0,1 – (0,1423 x 10-5)
= 0,1 – 0,000001423
= 0,09999985 M ≈ 0,1 M
 Tetapan kesetimbangan (Kc)
Kc =

=

[I 3 ]
[ I 2 ][ I − ]

(0,1423 × 10 −5 )
(0,2 × 10 −5 )(0,1)
0,1423 × 10 −5
=
0,2 × 10 − 6
= 0,7115 × 10
= 7,115

D. Pembahasan
Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi
kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang
bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu,
tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai
tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu
reaksi akan berjalan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh
yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu
yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat
mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat
laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah
posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
Percobaan kesetimbangan kimia ini dilakukan untuk menentukan tetapan
kesetimbangan reaksi I2. Hal ini

ditentukan dengan terlebih dahulu

menentukan kelarutan yod dalam pelarut tertentu. Dalam percobaan ini,
digunakan pelarut air dan KI 0,1 M. Mula-mula larutan I2 jenuh dalam CHC13
dimasukkan ke dalam dua corong pisah A dan B. Pada corong pisah A
dimasukkan air sebanyak 100 mL. Selanjutnya d i g u n c a n g k u a t - k u a t d a n
d i d i a m k a n s e l a m a 1 5 - 2 0 m e n i t . Tujuan pengguncangan agar yod
terdistribusi sempurna ke dalam 2 fasa yaitu fasa polar dan fasa non polar,
sehingga pada suhu tetap angka perbandingan konsentrasinya konstan. Tujuan
yod didiamkan yaitu untuk menstabilkan kembali molekul-molekul yod yang
sudah terganggu pada saat diguncangkan atau biasa disebut dengan pengaturan
diri, sehingga akan mencapai kesetimbangan fasa polar dan fasa non polar.
Dalam pengamatan, terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan CHC13.
Ini menunjukkan bahwa air dan CHC13 tidak saling melarutkan. Hal ini
disebabkan karena perbedaan sifat kimia dari air dan CHC13, dimana air
bersifat polar sedangkan CHC13 bersifat nonpolar. Massa jenis senyawa yang
bersifat polar lebih kecil dibandingkan senyawa nonpolar. Kedua senyawa ini
tidak bercampur membentuk suatu larutan melainkan hanya bercampur sesaat
dan kemudian membentuk dua lapisan dimana CHCl3 pada lapisan bawah dan
air berada pada lapisan atas. Pada percobaan ini diperoleh koefisien
distribusinya sebesar 5,3.
Pada percobaan corong pisah B yang telah ditambahkan 100 mL KI 0,1
M. Kemudian diguncang dan didinginkan seperti perlakuan pada corong pisah
A, terlihat bahwa KI larut dalam air. Kelarutan yod dalam KI ini sangatlah
rendah. Dalam pencampurannya dengan KI, yod akan membentuk ion
kompleks triyodida. Kemudian setelah mengetahui perbedaan kelarutan
yod dalam air dan CHCl 3 , dilakukan penambahan kristal KI yang
bertujuan untuk membentuk proses pengeluaran I 2 yang larut dalam
CHC1 3 . larutan KI akan bereaksi dengan air dan membentuk basa kuat
dengan terionisasi secara sempurna. Mengingat bahwa yod mudah
menguap, maka larutannya harus dibakukan dengan bantuan zat baku
utama yaitu Na 2 S 2 O 3 0,02M melalui proses titrasi.

Larutan natrium

tiosulfat berfungsi sebagai larutan standard dan untuk mengetahui adanya
yod dalam larutan maka diadakan penambahan amilum 5% sebelum titrasi
dilangsungkan.

Tujuan

digunakannya

indikator

amilum

yaitu

untuk

mengidentifikasi adanya yod yang ditandai dengan adanya perubahan warna
biru. Titrasi dinyatakan berhasil karena pada labu erlenmeyer A dan B
didapatkan larutan berwarna biru. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa I2
bebas diperoleh sebesar 0,0377 x 10-5 M I2, dan konsentrasi yod tak bebas
sebagai I3- sebesar 0,1423 x 10-5 M I2, sehingga diperoleh konsentrasi Isetimbang sebesar 0,1 M. tetapan kesetimbangan I2 yang diperoleh dari hasil
perhitungan berdasarkan nilai-nilai yang digunakan selama percobaan
khususnya volume yang digunakan saat titrasi, dengan melihat perbandingan
antara I3 dan hasil kali konsentrasi I2 dan I- sebesar 7,115.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut :
1. Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam
larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan,
penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia
2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti
perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi
keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan
produk. Perubahan tekanan dan volume

kemungkinan memberikan

pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya
perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan.
Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan
cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak
dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan.
3. Yod lebih mudah larut dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan antara yod
dengan KI adalah sebesar 7,115
B. Saran
Saran yang dapat saya usulkan dalam percobaan ini adalah sebaiknya
praktikum dilakukan secara bergantian atau dengan kata lain praktikan yang
satu memberi kesempatan kepada praktikan lain untuk melakukan percobaan
agar semua praktikan dapat paham dengan apa yang dipraktekkan.
DAFTAR PUSTAKA
Kartohadiprojo, Irma I.1994. Kimia Fisika. Erlangga: Jakarta.
Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga : Jakarta.
Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta.
Kundari, 2008. Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga Dalam Limbah
Pencuci Pcb Dengan Zeolit. Batan : Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir.
Sari, 2012. Data Kesetimbangan Uap-Air Dan Ethanol-Air Dari Hasil
Fermentasi Rumput Gajah. Surabaya : Jurusan Teknik Kimia Fakultas
Teknologi Industry Upn.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
asterias
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
wd_amaliah
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
wd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
wd_amaliah
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Feren Jr
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Dokter Tekno
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
wd_amaliah
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
wd_amaliah
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Feren Jr
 

What's hot (20)

Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetrilaporan praktikum analisis gravimetri
laporan praktikum analisis gravimetri
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organiklaporan praktikum identifikasi senyawa organik
laporan praktikum identifikasi senyawa organik
 
Uji Biuret
Uji BiuretUji Biuret
Uji Biuret
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
laporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basalaporan praktikum titrasi asam basa
laporan praktikum titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna NyalaLaporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
Laporan Praktikum Kimia_Warna Nyala
 
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
Kesetimbangan kimia (2) PRAKTIKUM
 
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi AnionReaksi-Reaksi Identifikasi Anion
Reaksi-Reaksi Identifikasi Anion
 
Hidrasi Air
Hidrasi AirHidrasi Air
Hidrasi Air
 
laporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redokslaporan praktikum titrasi redoks
laporan praktikum titrasi redoks
 
Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri Acara 2 Kompleksometri
Acara 2 Kompleksometri
 
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy3 termodinamika  gas ideal  dan gas nyata - copy
3 termodinamika gas ideal dan gas nyata - copy
 
laporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimialaporan praktikum termokimia
laporan praktikum termokimia
 
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
Kimia Organik (Asam karboksilat dan ester)
 
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan PenyanggaLaporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
Laporan Praktikum Kimia_Larutan Penyangga
 
Praktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid ketonPraktikum organik aldehid keton
Praktikum organik aldehid keton
 
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPURDISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
DISTRIBUSI SOLUT ANTARA DUA PELARUT TAK BERCAMPUR
 
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFERPRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
PRAKTIKUM LARUTAN BUFFER
 

Viewers also liked (13)

Laporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbanganLaporan Kimia - kesetimbangan
Laporan Kimia - kesetimbangan
 
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakarPerubahan entalpi pembakaran bahan bakar
Perubahan entalpi pembakaran bahan bakar
 
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi ReaksiLaporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
Laporan Hasil Praktikum Menentukan Perubahan Entalpi Reaksi
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)Laporan  tetap pratikum  Kimia (Penentuan  Perubahan  Entalpi  Reaksi)
Laporan tetap pratikum Kimia (Penentuan Perubahan Entalpi Reaksi)
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Bab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimiaBab6 kesetimbangan kimia
Bab6 kesetimbangan kimia
 
Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan Penentuan tetapan kesetimbangan
Penentuan tetapan kesetimbangan
 
Reaksi Kesetimbangan
Reaksi KesetimbanganReaksi Kesetimbangan
Reaksi Kesetimbangan
 
Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2Kesetimbangan kimia2
Kesetimbangan kimia2
 
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
Soal2 laju reaksi  kesetimbanganSoal2 laju reaksi  kesetimbangan
Soal2 laju reaksi kesetimbangan
 
Kesetimbangan
KesetimbanganKesetimbangan
Kesetimbangan
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 

Similar to Laporan praktikum kesetimbangan kimia

Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
Tillapia
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Tri Ningrum
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
Nona Nurfiah
 
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometriPresentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
Aditya Setyawan
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
BPSiscaAmanitaF
 

Similar to Laporan praktikum kesetimbangan kimia (20)

Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Laporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum StoikiometriLaporan Praktikum Stoikiometri
Laporan Praktikum Stoikiometri
 
Jenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi KimiaJenis Reaksi Kimia
Jenis Reaksi Kimia
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
thermokimia
thermokimiathermokimia
thermokimia
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
 
Kesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimiaKesetimbangan kimia
Kesetimbangan kimia
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometriPresentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
Presentasi ke 2 aplikasi-stoikiometri
 
Percobaan iv
Percobaan ivPercobaan iv
Percobaan iv
 
2
22
2
 
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdfPETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
PETUNJUK PRAKTIKUM KIMIA FISIKA TERMODINAMIKA DAN KESETIMBANGAN.pdf
 
Laju reaksi
Laju reaksiLaju reaksi
Laju reaksi
 
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhipenentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
penentuan laju reaksi dan faktor faktor yang mempengaruhi
 
Bab 4 kesetimbangan
Bab 4 kesetimbanganBab 4 kesetimbangan
Bab 4 kesetimbangan
 
Kesetimbangan Kimia
Kesetimbangan KimiaKesetimbangan Kimia
Kesetimbangan Kimia
 
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimiaKimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
Kimia pertemuan 4. kesetimbangan kimia
 
Reaksi kimia
Reaksi kimiaReaksi kimia
Reaksi kimia
 
Modul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkimModul kd 1_kim_pkim
Modul kd 1_kim_pkim
 

More from wd_amaliah

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
wd_amaliah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
wd_amaliah
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
wd_amaliah
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
wd_amaliah
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
wd_amaliah
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
wd_amaliah
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
wd_amaliah
 

More from wd_amaliah (7)

Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalahRencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
Rencana pelaksaan pembelajaran berbasis masalah
 
laporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapanlaporan praktikum titrasi pengendapan
laporan praktikum titrasi pengendapan
 
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsilaporan praktikum Penentuan gugus fungsi
laporan praktikum Penentuan gugus fungsi
 
Laporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasiLaporan rekristalisasi
Laporan rekristalisasi
 
laporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilenalaporan praktikum pembuatan Propilena
laporan praktikum pembuatan Propilena
 
laporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbonlaporan praktikum hidrokarbon
laporan praktikum hidrokarbon
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 

Laporan praktikum kesetimbangan kimia

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIK I PERCOBAAN II KESETIMBANGAN KIMIA OLEH NAMA STAMBUK KELOMPOK ASISTEN : : : : IRFAN SYAFA’AT A1C4 12 002 I (SATU) AMIRUL ADNIN LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2013 ABSTRAK
  • 2. Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida. Larutan I2 jenuh dalam CHCl3 sebagai larutan nonpolar dimasukkan masingmasing kedalam corong pisah, kemudian dimasukkan masing-masing 200 mL air dan larutan KI sebagai larutan polar ke dalam masing-masing corong tersebut ,ternyata larutan tersebut tidak bersatu. Setelah didiamkan dan terjadi kesetimbangan , masing-masing lapisan dipipet kemudian dititrasi menggunakan larutan baku standar Na-tiosulfat dan indikator amilum mengidentifikasi adanya yod yang ditandai dengan adanya perubahan warna biru. Yod lebih mudah larut dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan antara yod dengan KI adalah sebesar 7,115. Kata kunci : kesetimbangan, polar dan nonpolar. BAB I PENDAHULUAN
  • 3. A. Latar Belakang Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu, tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu reaksi akan berjalan. Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang tidak terpakai kedua-duanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada suhu di mana reaksi berlangsung. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan kesetimbangan kimia ini dilakukan. B. Tujuan praktikum
  • 4. Tujuan yang ingin dicapai dalam percobaan ini adalah menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida. C. Rumusan masalah 1. Menjelaskan pengertian kesetimbangan kimia ? 2. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia ? 3. Berapakah harga tetapan kesetimbangan reaksi antara yod dengan kalium iodida ? D. Prinsip percobaan Prinsip percobaan pada praktikum ini adalah didasarkan pada kelarutan yod dalam air dan KI melalui koefisien distribusi. BAB II
  • 5. LANDASAN TEORI Banyak reaksi tidak berlangsung hingga selesai tetapi mendekati suatu keadaan kesetimbangan, di mana produk dan reaktan yang tidak terpakai keduaduanya terdapat dalam jumlah yang relative tertentu banyaknya. Begitu kesetimbangan tercapai, tak akan ada lagi perubahan komposisi lebih lanjut yang terjadi. Keadaan kesetimbangan digambarkan secara kuantitatif melalui tetapan kesetimbangan reaksi yang tergantung pada suhu di mana reaksi berlangsung (Oxtoby, 2001). Kesetimbangan kimia meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan dan penguapan dan perubahan kimia, termasuk elektrokimia. Pembahasan ini adalah mengenai termodinamika, khususnya dalam hal peranan entalpi dan entropi. Kita akan lihat bahwa pandangan yang sama mengenai kesetimbangan dan arah perubahan spontanitas diperoleh dari istilah kimia zat-zat (Kartohadiprojo, 1994). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan (Chang, 2003).
  • 6. Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya penambahan konsentrasi komponen tertentu pada permukaan antara dua fase. Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis (physical adsorption) dan adsorpsi kimia (chemical adsoption). Secara umum adsorpsi fisis mempunyai gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi pembentukan ikatan kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat pada permukaan adsorben. Pertukaran ion adalah suatu fenomena atau suatu proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam larutan dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada perubahan secara permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini didasarkan pada sifat sorptif dari tempat yang bermuatan negatif dalam adsorben terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi gaya Coulomb. Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya adsorpsi, yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut (solute) di fase fluida secara selektif tertransfer ke dalam suatu partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption (Kundari, 2008) Salah satu alat yang digunakan untuk memperoleh data kesetimbangan antara fase liquida dan fase gas adalah Glass Othmer Still. Adapun hal – hal yang berpengaruh dalam sistem ksetimbangannya yaitu : Tekanan (P), Suhu (T), konsentrasi komponen A dalam fase liquid (x) dan konsentrasi komponen A dalam fase uap (y). Pada penelitian ini digunakan bahan baku etanol dari hasil fermentasi rumput gajah dengan kadar etanol 96% dan etanol Pro Analisis dengan
  • 7. kadar 99,8%. Dari data yang diperoleh,dibuat kurva kesetimbangan uap – air sistem biner etanol – air. Analisis bahan baku dan produk menggunakan spektrofotometer pharo 100, atau Gas Kromatografi (GC). Dari penelitian sistem biner yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu, dalam penelitian tersebut masih diperlukan kesetimbangan uap-air sistem biner untuk menghasilkan data yang benar dan model korelasi yang dapat di aplikasikan untuk memperkirakan kesetimbangan uap-air sistem multikomponen (Sari, 2012). BAB III METODE PRAKTIKUM A. Alat dan Bahan
  • 8. a. Alat Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut : - Corong pisah 2 buah - Pipettetes 3 buah - Labu Erlenmeyer 3 buah - Buret 50 mL 1 buah - Statif dan Klem 2 pasang - Gelasukur 25 mL, 100 mL @1 buah - Pipetskala 5 mL dan 25 mL @1 buah - Botolsemprot 1 buah - Botol timbang 1 buah - Spatula 1 buah - Batang pengaduk 1 buah - Filler 1 buah b. Bahan Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah sebagai berikut : - Larutan Na-tiosulfat 0,02 M - Larutan KI 0,1 M - LarutanAmilum 1% - Kristal KI - Larutan Iod jenuh dalam CHCl3 B. Prosedur kerja 30 ml yod jenuh dalam CHCl3 Dimasukkan ke dalam Corong pisahA Corong pisah B diisi diisi
  • 9. 100 mL larutan KI 0,1N 100 mL air Reaksi larutan setimbang Diambil masing-masing 5 ml lapisan dietil eter dan dimasukkan dalam Erlenmeyer Ditambahkan 2 g padatan KI dan 20 mL air sambil diguncang Dititrasi dengan larutan Na-tiosulfat 0,02 M Warna biru Corong pisah B BA Corong pisah A Diambil sebanyak 50 mL lapisan air Dititrasi dengan larutan NaWarna bening
  • 10. BAB IV HASIL PENGAMATAN A. Table Data Pengamatan Volume Botol A Lapisan Lapisan air CHCl3 Botol B Lapisan Lapisan air CHCl3
  • 11. Volume yang dipipet 50 mL 5 mL 50 mL 5 mL Volume yang dititrasi 50 mL 25 mL 50 mL 25 mL Volume Na2S2O3 14,8 mL 7,8 mL 9 mL B. Reaksi-reaksi Reaksi – reaksi yang terjad idalampercobaan ini antara lain: I3- + K+ - I2 + KI - 2I2 + 2 H2O 4HI +O2 - I2 + 2 Na2S2O3 2 NaI + Na2S4O6 C. Perhitungan 1. Botol A KD = 7,8mL KD = 5mL = 1,56 = 5,3 14,8mL 0,29 50mL 2. Botol B Diketahui mol I2 = 1. 10-5 mol  Konsentrasi I2 dalam CHCl3 5 mL
  • 12. [I2]CHCl3 = 5mL ×1.10 −5 25mL = 0,2 ×10 −5 M =  Konsentrasi I2 dalam H2O [I2]H2O bebas = = 0,2 ×10 −5 M 5,3 = 0,0377 ×10 −5 M = x mol I2 9mL ×10 −5 50mL = 0,18 ×10 −5 M = = - H2O = (0,18 x 10-5 ) – (0,0377 x 10-5) = 0,1423 x 10-5 M setimbang = 0,1 – = 0,1 – (0,1423 x 10-5) = 0,1 – 0,000001423
  • 13. = 0,09999985 M ≈ 0,1 M  Tetapan kesetimbangan (Kc) Kc = = [I 3 ] [ I 2 ][ I − ] (0,1423 × 10 −5 ) (0,2 × 10 −5 )(0,1) 0,1423 × 10 −5 = 0,2 × 10 − 6 = 0,7115 × 10 = 7,115 D. Pembahasan Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Reaksi kimia yang sering digunakan dalam pemeriksaan kimia yaitu reaksi yang bergantung pada keadaan luar seperti kadar zat yang bereaksi, suhu, tekanan dan sebagainya. Reaksi tedadinya kesetimbangan yaitu sampai tidak terlihat perubahan susunan kimia sistem itu kearah mana suatu reaksi akan berjalan. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat
  • 14. mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. Percobaan kesetimbangan kimia ini dilakukan untuk menentukan tetapan kesetimbangan reaksi I2. Hal ini ditentukan dengan terlebih dahulu menentukan kelarutan yod dalam pelarut tertentu. Dalam percobaan ini, digunakan pelarut air dan KI 0,1 M. Mula-mula larutan I2 jenuh dalam CHC13 dimasukkan ke dalam dua corong pisah A dan B. Pada corong pisah A dimasukkan air sebanyak 100 mL. Selanjutnya d i g u n c a n g k u a t - k u a t d a n d i d i a m k a n s e l a m a 1 5 - 2 0 m e n i t . Tujuan pengguncangan agar yod terdistribusi sempurna ke dalam 2 fasa yaitu fasa polar dan fasa non polar, sehingga pada suhu tetap angka perbandingan konsentrasinya konstan. Tujuan yod didiamkan yaitu untuk menstabilkan kembali molekul-molekul yod yang sudah terganggu pada saat diguncangkan atau biasa disebut dengan pengaturan diri, sehingga akan mencapai kesetimbangan fasa polar dan fasa non polar. Dalam pengamatan, terbentuk dua lapisan yaitu lapisan air dan lapisan CHC13. Ini menunjukkan bahwa air dan CHC13 tidak saling melarutkan. Hal ini disebabkan karena perbedaan sifat kimia dari air dan CHC13, dimana air bersifat polar sedangkan CHC13 bersifat nonpolar. Massa jenis senyawa yang bersifat polar lebih kecil dibandingkan senyawa nonpolar. Kedua senyawa ini tidak bercampur membentuk suatu larutan melainkan hanya bercampur sesaat dan kemudian membentuk dua lapisan dimana CHCl3 pada lapisan bawah dan
  • 15. air berada pada lapisan atas. Pada percobaan ini diperoleh koefisien distribusinya sebesar 5,3. Pada percobaan corong pisah B yang telah ditambahkan 100 mL KI 0,1 M. Kemudian diguncang dan didinginkan seperti perlakuan pada corong pisah A, terlihat bahwa KI larut dalam air. Kelarutan yod dalam KI ini sangatlah rendah. Dalam pencampurannya dengan KI, yod akan membentuk ion kompleks triyodida. Kemudian setelah mengetahui perbedaan kelarutan yod dalam air dan CHCl 3 , dilakukan penambahan kristal KI yang bertujuan untuk membentuk proses pengeluaran I 2 yang larut dalam CHC1 3 . larutan KI akan bereaksi dengan air dan membentuk basa kuat dengan terionisasi secara sempurna. Mengingat bahwa yod mudah menguap, maka larutannya harus dibakukan dengan bantuan zat baku utama yaitu Na 2 S 2 O 3 0,02M melalui proses titrasi. Larutan natrium tiosulfat berfungsi sebagai larutan standard dan untuk mengetahui adanya yod dalam larutan maka diadakan penambahan amilum 5% sebelum titrasi dilangsungkan. Tujuan digunakannya indikator amilum yaitu untuk mengidentifikasi adanya yod yang ditandai dengan adanya perubahan warna biru. Titrasi dinyatakan berhasil karena pada labu erlenmeyer A dan B didapatkan larutan berwarna biru. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa I2 bebas diperoleh sebesar 0,0377 x 10-5 M I2, dan konsentrasi yod tak bebas sebagai I3- sebesar 0,1423 x 10-5 M I2, sehingga diperoleh konsentrasi Isetimbang sebesar 0,1 M. tetapan kesetimbangan I2 yang diperoleh dari hasil perhitungan berdasarkan nilai-nilai yang digunakan selama percobaan
  • 16. khususnya volume yang digunakan saat titrasi, dengan melihat perbandingan antara I3 dan hasil kali konsentrasi I2 dan I- sebesar 7,115. BAB V PENUTUP A. Simpulan Simpulan yang dapat ditarik dari percobaan ini adalah sebagai berikut : 1. Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia 2. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kesetimbangan kimia. Seperti perubahan konsentrasi. Perubahan konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. 3. Yod lebih mudah larut dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan antara yod dengan KI adalah sebesar 7,115
  • 17. B. Saran Saran yang dapat saya usulkan dalam percobaan ini adalah sebaiknya praktikum dilakukan secara bergantian atau dengan kata lain praktikan yang satu memberi kesempatan kepada praktikan lain untuk melakukan percobaan agar semua praktikan dapat paham dengan apa yang dipraktekkan.
  • 18. DAFTAR PUSTAKA Kartohadiprojo, Irma I.1994. Kimia Fisika. Erlangga: Jakarta. Chang, Raymond. 2004. Kimia Dasar Edisi Ketiga Jilid 2. Erlangga : Jakarta. Oxtoby, David W. 2001. Prinsip-Prinsip Kimia Modern. Erlangga : Jakarta. Kundari, 2008. Tinjauan Kesetimbangan Adsorpsi Tembaga Dalam Limbah Pencuci Pcb Dengan Zeolit. Batan : Sekolah Tinggi Teknologi Nuklir. Sari, 2012. Data Kesetimbangan Uap-Air Dan Ethanol-Air Dari Hasil Fermentasi Rumput Gajah. Surabaya : Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industry Upn.