SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum 3.1
Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas XII
SMA Negeri 6 Tambun Selatan TA. 2022 / 2023
Judul : “ Penerapan Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku larutan
(Pembuatan Es Putar) ”
Praktikan : 1. Adelia Salsabila (01) 2. Adhitiawarman (02) 3. Aura Maulida P. (11)
4. Cahya Mutiara R. (13) 5. Deny Falah Akbar (16) 6. Niki Apritiana (32)
7. Vanissa Rahmadini (41)
Kelas : XII IPA 4
Tanggal : 7 Agustus 2022
I. Tujuan Kegiatan
1) Memenuhi tugas kimia yang diberikan oleh guru mata pelajaran.
2) Untuk mengetahui titik beku dan membuktikan penurunan titik beku larutan dengan
mengaplikasikannya dalam pembuatan es putar.
II. Dasar Teori
1) Pengertian Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat yang dilarutkan satu sama lain,
yang masing-masing terdiri dari zat yang secara fisik tidak dapat dibedakan kembali. Zat
yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit dalam suatu larutan disebut solut atau zat
terlarut, sedangkan zat yang terdapat dalam jumlah lebih banyak dari yang lain disebut
solven atau pelarut. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan sebagai
konsentrasi larutan, dan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut untuk membentuk
larutan disebut pelarutan atau solvasi.
2) Sifat Koligatif Larutan
Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih. Interaksi antara zat terlarut
dan pelarut menyebabkan perubahan sifat fisik komponen penyusun larutan. Salah satu sifat
yang disebabkan oleh interaksi antara zat terlarut dan pelarut adalah sifat koligatif larutan.
Sifat koligatif larutan hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, bukan
oleh sifat zat terlarut.
Dasar untuk empat sifat larutan encer (Hukum Ralout), yang disebut sifat koligatif (dari
bahasa lain, colligare, yang berarti "menggumpal") karena mereka bergantung pada efek
kolektif dari jumlah partikel zat terlarut, bukan sifat partikel terlibat. Keempat sifat itu ialah:
a) Penurunan tekanan uap (ΔP).
b) Kenaikan titik didih (ΔTb).
c) Penurunan titik beku (ΔTf).
d) Tekanan osmotic (π).
3) Penurunan Titik Beku Larutan
Proses pembekuan terjadi ketika suatu zat telah mencapai titik beku. Titik beku (Tf) akan
tercapai apabila temperatur saat tekanan uap zat padat, sama dengan tekanan uap zat cair.
Jika kalian mengetahui bahwa titik beku air sebesar 0ºC, itu artinya tekanan uap air dalam
bentuk cair pada temperatur 0ºC sama dengan tekanan uap air dalam bentuk padat. Jika
temperatur yang diperoleh saat zat cair dan zat padat berada pada kesetimbangan, (pada
760 mmHg) disebut dengan titik beku normal.
Apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi proses
penurunan tekanan uap jenuh larutan. Kemudian, adanya penurunan tekanan uap jenuh
larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku larutan. Dapat dikatakan bahwa, larutan
akan membeku pada temperatur yang lebih rendah.
Dapat dinyatakan bahwa penurunan titik beku larutan adalah selisih antara titik beku
pelarut dengan titik beku larutan. Besarnya penurunan titik beku larutan diberi lambang ∆Tf.
Harga ∆Tf ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut dan tidak ditentukan oleh sifat zat
terlarutnya. Nilai ∆Tf ditentukan berdasarkan rumus Bekmann dan Roult seperti berikut ini.
∆Tf = Tf (titik beku pelarut murni) – Tf (titik beku larutan) atau ∆Tf = m . Kf
Dengan,
∆Tf = penurunan titik beku (freezing point depression)
m = molalitas
Kf = tetapan penurunan titik beku (ºC kg/mol)
4) Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan
Air murni membeku pada suhu 0°C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja
ditambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan
0°C, melainkan akan turun (di bawah 0°C) inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik
beku”.
Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut
murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang lebih
rendah di bandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam alkohol
akan memiliki titik beku yang lebih rendah di bandingkan dengan pelarut murninya yaitu
alkohol.
Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku?
penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang
termodinamik sebagai berikut.
Contoh, air murni pada suhu 0°C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara
fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau
sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini
memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah
sama.
Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu potensial
kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang memiliki
potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2°C fasa
cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat sehingga pada suhu ini
maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1°C fasa padat memiliki
potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa
padat.
Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit
demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian
larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi
fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair
dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses pendinginan berlangsung. Larutan
akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair. Sebab secara energi larutan lebih suka
berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial
kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut
dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk
mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah
dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan
menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk mencari penurunan titik beku larutan adalah
sebagai berikut:
ΔTf = m x Kf x i
Keterangan:
∆Tf = penurunan titik beku (freezing point depression)
m = molalitas
Kf = tetapan penurunan titik beku (ºC kg/mol)
Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila larutan yang
ditanyakan adalah larutan elektrolit.
5) Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Putar
Adonan es putar ditempatkan dalam kaleng yang terendam es batu yang telah diberi
garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 0°C.
Proses tersebut mengakibatkan adonan es putar membeku dengan titik beku es beberapa
derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari
adonan es putar ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur.
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0°C akan tetapi itu tidak cukup dingin
untuk membekukan es putar. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es putar
adalah 3°C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam
dalam proses pembekuan es putar. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat
digunakan, tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan.
Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es putar maka hasilnya adalah es putar padat dan lezat
seperti yang diinginkan.
X. Alat dan Bahan
Alat :
- Baskom
- Kaleng
- Sendok
- Gelas
- Mangkuk
- Thermometer
Bahan :
- Garam 4 bungkus
- Es batu 5 buah
- Susu (susu kental manis 2 sachet, 40gr/ sachet)
- Air 1 gelas (300ml)
XI. Prosedur Percobaan
1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
2) Hancurkan es batu menjadi serpihan-serpihan sedang menggunakan palu.
3) Letakkan es batu pada baskom, ukur suhu es batu menggunakan thermometer.
4) Letakkan kaleng di dalam bagian tengah baskom yang sekelilingnya sudah ditaruh es batu.
5) Larutkan air dan susu di dalam kaleng.
6) Tutup kaleng saat susu sudah dianggap larut dengan air.
7) Taburkan garam pada es batu secara menyeluruh dan merata.
8) Ukur kembali suhu es batu setelah ditaburi garam.
9) Putar kaleng dengan arah putar searah, lakukan hal ini secara terus menerus-sampai dirasa
kaleng memberat, pertanda larutan susu di dalam kaleng mulai mengeras (mulai jadi).
10) Ukur suhu es batu kembali, saat telah terbentuk kristal es.
11) Buka tutup kaleng, periksa apakah larutan susu telah mengeras seluruhnya atau belum,
12) Jika sudah, tuang es putar ke dalam mangkuk.
13) Es putar siap untuk disajikan.
XII. Tabel Pengamatan
No Pengamatan Hasil Pengukuran
1 Suhu Awal Es Batu 0°C
2 Suhu Setelah diberi Garam kasar -6°C
3 Suhu setelah terbentuk kristal Es -10°C
4 Waktu yang dibutuhkan 28 menit
5 Massa Es Putar yang terbentuk 380 gram
XIII. Pertanyaan / Bahan Diskusi
1) Apakah fungsi garam kasar dalam percobaan?
Jawaban:
Fungsi garam dalam pembuatan es krim adalah untuk menurunkan titik bekunya. Es yang
suhunya turun akan menyerap banyak kalor dari adonan es putar, sehingga adonan es putar
dapat membeku.
2) Mengapa menggunakan wadah kaleng dalam percobaan?
Jawaban:
Karena kaleng berperan sebagai konduktor yang dapat menghantarkan kalor dari es putar
(larutan susu) untuk diserap oleh es batu.
3) Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan kristal es yang sempurna?
Jawaban:
Pada praktikum yang dilakukan kelompok kami, waktu yang dibutuhkan sekitar 25 sampai
28 menit.
4) Bagaimana jika garam kasar diganti dengan gula kasar?
Jawaban:
Titik beku akan tetap menurun. Karena, apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan
zat terlarut, maka akan terjadi proses penurunan tekanan uap jenuh larutan. Kemudian,
adanya penurunan tekanan uap jenuh larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku
larutan.
Namun, penurunan titik beku oleh gula, tidak akan sebesar penurunan titik beku oleh
garam. Sebab, garam bersifat elektrolit, sedangkan gula bersifat non-elektrolit. Larutan
elektrolit sudah pasti akan mengalami penurunan titik beku yang lebih besar dibandingkan
larutan non-elektrolit.
Selain sifat elektrolit larutan, konsentrasi zat (kemolalan), dan jumlah partikel zat juga
memengaruhi.
5) Sebutkan penerapan penurunan titik beku larutan selain pembuatan es putar dalam
kehidupan sehari-hari!
Jawaban:
a) Antibeku dalam tubuh hewan
Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin memanfaatkan sifat koligatif
larutan, yaitu penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Selain beruang kutub,
darah ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik bekunya
hingga 0,8 derajat celcius. Zat antibeku dalam tubuh ikan tersebut dapat mencegah
pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Dengan demikian, ikan laut
dapat bertahan pada musim dingin yang suhunya mencapai 1,9 derajat celcius.
b) Mencairkan Salju di Jalan Raya
Di daerah yang mengalami musim salju, setiap terjadi hujan salju maka jalanan
akan dipenuhi es salju. Lapisan salju di jalan raya tersebut dapat mengakibatkan
kendaraan tergelincir sehingga perlu dibersihkan. Untuk mengatasinya, jalanan
bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam
tersebut dapat menurunkan titik beku sehingga salju mencair. Makin banyak garam
yang ditaburkan, makin banyak pula salju yang mencair.
c) Membuat Zat Antibeku pada Radiator Mobil
Di daerah beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan
ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkan
etilen glikol (CH2OH–CH2OH) sebagai zat antibeku ke dalam air radiator. Dengan
penambahan etilen glikol diharapkan titik beku air radiator menurun sehingga air
tidak mudah membeku.
Zat antibeku juga digunakan dalam mesin pesawat terbang. Selain menurunkan
titik beku, zat antibeku juga menaikkan titik didih sehingga mengurangi penguapan
air.
XIV. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan,
terutama penurunan titik beku, dapat dibuktikan dan terdapat penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari. Salah satu penerapannya adalah dalam pembuatan es putar, dan dalam
pembuatannya kita dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Waktu dan tenaga yang
dibutukan juga tidak terlalu banyak dan juga dapat menambah keterampilan dan pengetahuan
tentang penerapan ilmu kimia di kehidupan sehari-hari.
XV. Daftar Pustaka
Umiyati, Nurhalimah. 2020. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA
XII. Surakarta: Mediatama.
Ruangguru.com. (2017, 3 Oktober) Mengetahui Proses Penurunan Titik Beku. Diakses pada 16
Agustus 2022, dari https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-proses-penurunan-titik-beku
Ruangguru.com. (2021, 26 Juli). Mengetahui Sifat Koligatif pada Larutan. Diakses pada 16
Agustus 2022, dari https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-pengertian-sifat-koligatif-pada-
larutan
Scribdhttps://www.scribd.com/document/423759774/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Es-Krim
https://www.scribd.com/document/423759774/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Es-Krim
Academia.edu. Penerapan Sifat Koligatif pada Pembuatan Es Krim. Diakses pada 16 Agustus
2022, dari
https://www.academia.edu/36205463/PENERAPAN_SIFAT_KOLIGATIF_PADA_PEMBUATAN_
ES_KRIM
Academia.edu. (2014, 18 Agustus). Laporan Hasil Praktikum Pembuatan Es Krim. Diakses pada
16 Agustus 2022, dari
https://www.academia.edu/10867567/LAPORAN_HASIL_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_ES_KRI
M_Disusun_untuk_Memenuhi_Tugas_KIMIA?auto=download
YouTube.com. (2020, 23 Juli). Praktikum Pembuatan Es Krim, Penurunan Titik Beku. Diakses
pada 16 Agustus 2022, dari https://youtu.be/Oe6ZNJSsFBc

More Related Content

What's hot

Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)shellawidiyanti
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didihPT. SASA
 
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)shelviaa
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Sweet Angel Weismann
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan ElektrolisisVirdha Rahma
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSIVitalis Intan
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
Explanation text about snow
Explanation text about snowExplanation text about snow
Explanation text about snowrufiahaulia
 
Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogenNita Mardiana
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMNesha Mutiara
 
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Alfiyan Mustaqim
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodarossiiskandar
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 

What's hot (20)

Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
Laporan hasil praktikum titik beku dan penurunan titik beku larutan (1)
 
Kimia titik-didih
Kimia titik-didihKimia titik-didih
Kimia titik-didih
 
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
Proses osmosis dan difusi yang terjadi di dalam (2)
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
 
Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji MakananLaporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
Laporan Resmi Praktikum Biologi Uji Makanan
 
laporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisislaporan percobaan Elektrolisis
laporan percobaan Elektrolisis
 
Laporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSILaporan Praktikum DIFUSI
Laporan Praktikum DIFUSI
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Explanation text about snow
Explanation text about snowExplanation text about snow
Explanation text about snow
 
Titik berat benda homogen
Titik berat benda homogenTitik berat benda homogen
Titik berat benda homogen
 
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERMLAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
LAPORAN PRAKTIKUM REAKSI ENDOTERM DAN REAKSI EKSOTERM
 
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
Korosi Besi (KIMIA KELAS XII SMA)
 
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan sodaMeniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
Meniup balon dengan reaksi asam cuka dengan soda
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)Golongan VIIA (HALOGEN)
Golongan VIIA (HALOGEN)
 
Praktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dnaPraktikum isolasi dna
Praktikum isolasi dna
 

Similar to laprak kimia es putar.docx

Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanNita Mardiana
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruIhsan Alam
 
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2Bab 4 pemuaian g7 bagian 2
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2DIAH KOHLER
 
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan fase
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan faseP pt pengaruh kalor terhadap perubahan fase
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan faseLieDya Shawol
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas21 Memento
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturqlp
 
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikanPpt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikanDevisagita
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhuEmmy Nurul
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksmayawahyunarti
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihSisKa ES
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)dasi anto
 
Benda dan Perubahannya KEL2.pptx
Benda dan Perubahannya KEL2.pptxBenda dan Perubahannya KEL2.pptx
Benda dan Perubahannya KEL2.pptxNanaLestari3
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Ahmeed Azhari
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiMei Ancestor
 

Similar to laprak kimia es putar.docx (20)

Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutanLaporan praktikum sifat kolegatif larutan
Laporan praktikum sifat kolegatif larutan
 
Praktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaruPraktikum kimia terbaru
Praktikum kimia terbaru
 
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2Bab 4 pemuaian g7 bagian 2
Bab 4 pemuaian g7 bagian 2
 
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan fase
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan faseP pt pengaruh kalor terhadap perubahan fase
P pt pengaruh kalor terhadap perubahan fase
 
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan MolalitasLaporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
Laporan Kimia - Hubungan Titik Beku dengan Jumlah Partikel dan Molalitas
 
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperaturlaporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
laporan kimia fisik - Kelarutan sebagai fungsi temperatur
 
LKS titik beku
LKS titik bekuLKS titik beku
LKS titik beku
 
Lks titik beku
Lks titik bekuLks titik beku
Lks titik beku
 
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikanPpt wujud zat far fis 1 (kelompok)   perbaikan
Ppt wujud zat far fis 1 (kelompok) perbaikan
 
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhulaporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
laporan praktikum kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Pembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lksPembelajaran elektronik lks
Pembelajaran elektronik lks
 
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didihpenurunan titik beku dan kenaikan titik didih
penurunan titik beku dan kenaikan titik didih
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
Sifat Koligatif Larutan (Kimia Kelas XII)
 
PPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptxPPTWUJUD ZAT.pptx
PPTWUJUD ZAT.pptx
 
Benda dan Perubahannya KEL2.pptx
Benda dan Perubahannya KEL2.pptxBenda dan Perubahannya KEL2.pptx
Benda dan Perubahannya KEL2.pptx
 
Tkf 1 (kalor)
Tkf 1 (kalor)Tkf 1 (kalor)
Tkf 1 (kalor)
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 
Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1Pembuatan koloid kelp 1
Pembuatan koloid kelp 1
 
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan EkstraksiPercobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
Percobaan 1 Destilasi dan Ekstraksi
 

More from Cahya Mutiara

biologi respirasi anaerob.docx
biologi respirasi anaerob.docxbiologi respirasi anaerob.docx
biologi respirasi anaerob.docxCahya Mutiara
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSICahya Mutiara
 
ppt ppkn pelanggaran hak kewajiban
ppt ppkn pelanggaran hak kewajibanppt ppkn pelanggaran hak kewajiban
ppt ppkn pelanggaran hak kewajibanCahya Mutiara
 
ppt application letter and curriculum vitae
ppt application letter and curriculum vitae ppt application letter and curriculum vitae
ppt application letter and curriculum vitae Cahya Mutiara
 

More from Cahya Mutiara (6)

biologi respirasi anaerob.docx
biologi respirasi anaerob.docxbiologi respirasi anaerob.docx
biologi respirasi anaerob.docx
 
MAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSIMAKALAH KIMIA KOROSI
MAKALAH KIMIA KOROSI
 
PPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSIPPT KIMIA KOROSI
PPT KIMIA KOROSI
 
ppt ppkn pelanggaran hak kewajiban
ppt ppkn pelanggaran hak kewajibanppt ppkn pelanggaran hak kewajiban
ppt ppkn pelanggaran hak kewajiban
 
ppt application letter and curriculum vitae
ppt application letter and curriculum vitae ppt application letter and curriculum vitae
ppt application letter and curriculum vitae
 
ppt captions
ppt captionsppt captions
ppt captions
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

laprak kimia es putar.docx

  • 1. Lembar Kerja Siswa (LKS) Praktikum 3.1 Mata Pelajaran Kimia SMA Kelas XII SMA Negeri 6 Tambun Selatan TA. 2022 / 2023 Judul : “ Penerapan Sifat Koligatif Larutan Penurunan Titik Beku larutan (Pembuatan Es Putar) ” Praktikan : 1. Adelia Salsabila (01) 2. Adhitiawarman (02) 3. Aura Maulida P. (11) 4. Cahya Mutiara R. (13) 5. Deny Falah Akbar (16) 6. Niki Apritiana (32) 7. Vanissa Rahmadini (41) Kelas : XII IPA 4 Tanggal : 7 Agustus 2022 I. Tujuan Kegiatan 1) Memenuhi tugas kimia yang diberikan oleh guru mata pelajaran. 2) Untuk mengetahui titik beku dan membuktikan penurunan titik beku larutan dengan mengaplikasikannya dalam pembuatan es putar. II. Dasar Teori 1) Pengertian Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua atau lebih zat yang dilarutkan satu sama lain, yang masing-masing terdiri dari zat yang secara fisik tidak dapat dibedakan kembali. Zat yang terdapat dalam jumlah yang lebih sedikit dalam suatu larutan disebut solut atau zat terlarut, sedangkan zat yang terdapat dalam jumlah lebih banyak dari yang lain disebut solven atau pelarut. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan ini dinyatakan sebagai konsentrasi larutan, dan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut untuk membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. 2) Sifat Koligatif Larutan Larutan adalah campuran homogen dari dua zat atau lebih. Interaksi antara zat terlarut dan pelarut menyebabkan perubahan sifat fisik komponen penyusun larutan. Salah satu sifat yang disebabkan oleh interaksi antara zat terlarut dan pelarut adalah sifat koligatif larutan. Sifat koligatif larutan hanya dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dalam larutan, bukan oleh sifat zat terlarut. Dasar untuk empat sifat larutan encer (Hukum Ralout), yang disebut sifat koligatif (dari bahasa lain, colligare, yang berarti "menggumpal") karena mereka bergantung pada efek kolektif dari jumlah partikel zat terlarut, bukan sifat partikel terlibat. Keempat sifat itu ialah: a) Penurunan tekanan uap (ΔP). b) Kenaikan titik didih (ΔTb). c) Penurunan titik beku (ΔTf). d) Tekanan osmotic (π). 3) Penurunan Titik Beku Larutan Proses pembekuan terjadi ketika suatu zat telah mencapai titik beku. Titik beku (Tf) akan tercapai apabila temperatur saat tekanan uap zat padat, sama dengan tekanan uap zat cair. Jika kalian mengetahui bahwa titik beku air sebesar 0ºC, itu artinya tekanan uap air dalam bentuk cair pada temperatur 0ºC sama dengan tekanan uap air dalam bentuk padat. Jika
  • 2. temperatur yang diperoleh saat zat cair dan zat padat berada pada kesetimbangan, (pada 760 mmHg) disebut dengan titik beku normal. Apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi proses penurunan tekanan uap jenuh larutan. Kemudian, adanya penurunan tekanan uap jenuh larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku larutan. Dapat dikatakan bahwa, larutan akan membeku pada temperatur yang lebih rendah. Dapat dinyatakan bahwa penurunan titik beku larutan adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan. Besarnya penurunan titik beku larutan diberi lambang ∆Tf. Harga ∆Tf ditentukan oleh banyaknya partikel zat terlarut dan tidak ditentukan oleh sifat zat terlarutnya. Nilai ∆Tf ditentukan berdasarkan rumus Bekmann dan Roult seperti berikut ini. ∆Tf = Tf (titik beku pelarut murni) – Tf (titik beku larutan) atau ∆Tf = m . Kf Dengan, ∆Tf = penurunan titik beku (freezing point depression) m = molalitas Kf = tetapan penurunan titik beku (ºC kg/mol) 4) Penyebab dan Definisi Penurunan Titik Beku Larutan Air murni membeku pada suhu 0°C, dengan adanya zat terlarut misalnya saja ditambahkan gula ke dalam air tersebut maka titik beku larutan ini tidak akan sama dengan 0°C, melainkan akan turun (di bawah 0°C) inilah yang dimaksud sebagai “penurunan titik beku”. Jadi larutan akan memiliki titik beku yang lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Sebagai contoh larutan garam dalam air akan memiliki titik beku yang lebih rendah di bandingkan dengan pelarut murninya yaitu air, atau larutan fenol dalam alkohol akan memiliki titik beku yang lebih rendah di bandingkan dengan pelarut murninya yaitu alkohol. Mengapa hal ini terjadi? Apakah zat terlarut menahan pelarut agar tidak membeku? penjelasan mengapa hal ini terjadi lebih mudah apabila dijelaskan dari sudut pandang termodinamik sebagai berikut. Contoh, air murni pada suhu 0°C. pada suhu ini air berada pada kesetimbangan antara fasa cair dan fasa padat. Artinya kecepatan air berubah wujud dari cair ke padat atau sebaliknya adalah sama, sehingga bisa dikatakan fasa air dan fasa padat. Pada kondisi ini memiliki potensial kimia yang sama, atau dengan kata lain tingkat energi kedua fasa adalah sama. Besarnya potensial kimia dipengaruhi oleh temperatur, jadi pada suhu tertentu potensial kimia fasa padat atau fasa cair akan lebih rendah daripada yang lain, fasa yang memiliki potensial kimia yang lebih rendah secara energi lebih disukai, misalnya pada suhu 2°C fasa cair memiliki potensial kimi yang lebih rendah dibanding fasa padat sehingga pada suhu ini maka air cenderung berada pada fasa cair, sebaliknya pada suhu -1°C fasa padat memiliki potensial kimia yang lebih rendah sehigga pada suhu ini air cenderung berada pada fasa padat. Apabila ke dalam air murni kita larutkan garam dan kemudian suhunya kita turunkan sedikit demi sedikit, maka dengan berjalannya waktu pendinginan maka perlahan-lahan sebagian larutan akan berubah menjadi fasa padat hingga pada suhu tertentu akan berubah menjadi fasa padat secara keseluruhan. Pada umumnya zat terlarut lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat, akibatnya pada proses pendinginan berlangsung. Larutan akan mempertahankan fasanya dalam keadaan cair. Sebab secara energi larutan lebih suka berada pada fasa cair dibandingkan dengan fasa padat. Hal ini menyebabkan potensial kimia pelarut dalam fasa cair akan lebih rendah (turun) sedangkan potensial kimia pelarut
  • 3. dalam fasa padat tidak terpengaruh. Maka akan lebih banyak energi yang diperlukan untuk mengubah larutan menjadi fasa padat karena titik bekunya menjadi lebih rendah dibandingkan dengan pelarut murninya. Inilah sebab mengapa adanya zat terlarut akan menurunkan titik beku larutannya. Rumus untuk mencari penurunan titik beku larutan adalah sebagai berikut: ΔTf = m x Kf x i Keterangan: ∆Tf = penurunan titik beku (freezing point depression) m = molalitas Kf = tetapan penurunan titik beku (ºC kg/mol) Jangan lupa untuk menambahkan faktor Van Hoff pada rumus di atas apabila larutan yang ditanyakan adalah larutan elektrolit. 5) Penerapan Penurunan Titik Beku Larutan Dalam Pembuatan Es Putar Adonan es putar ditempatkan dalam kaleng yang terendam es batu yang telah diberi garam dapur sambil diputar-putar untuk memperoleh suhu yang lebih rendah dari 0°C. Proses tersebut mengakibatkan adonan es putar membeku dengan titik beku es beberapa derajat dibawah titik beku air murni. Hal ini terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es putar ke dalam campuran es batu, air, dan garam dapur. Temperatur normal campuran es dan air adalah 0°C akan tetapi itu tidak cukup dingin untuk membekukan es putar. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es putar adalah 3°C atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan garam dalam proses pembekuan es putar. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat digunakan, tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan. Ketika es diampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu mendapatkan panas dari adonan es putar maka hasilnya adalah es putar padat dan lezat seperti yang diinginkan. X. Alat dan Bahan Alat : - Baskom - Kaleng - Sendok - Gelas - Mangkuk - Thermometer Bahan : - Garam 4 bungkus - Es batu 5 buah - Susu (susu kental manis 2 sachet, 40gr/ sachet) - Air 1 gelas (300ml) XI. Prosedur Percobaan 1) Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. 2) Hancurkan es batu menjadi serpihan-serpihan sedang menggunakan palu. 3) Letakkan es batu pada baskom, ukur suhu es batu menggunakan thermometer.
  • 4. 4) Letakkan kaleng di dalam bagian tengah baskom yang sekelilingnya sudah ditaruh es batu. 5) Larutkan air dan susu di dalam kaleng. 6) Tutup kaleng saat susu sudah dianggap larut dengan air. 7) Taburkan garam pada es batu secara menyeluruh dan merata. 8) Ukur kembali suhu es batu setelah ditaburi garam. 9) Putar kaleng dengan arah putar searah, lakukan hal ini secara terus menerus-sampai dirasa kaleng memberat, pertanda larutan susu di dalam kaleng mulai mengeras (mulai jadi). 10) Ukur suhu es batu kembali, saat telah terbentuk kristal es. 11) Buka tutup kaleng, periksa apakah larutan susu telah mengeras seluruhnya atau belum, 12) Jika sudah, tuang es putar ke dalam mangkuk. 13) Es putar siap untuk disajikan. XII. Tabel Pengamatan No Pengamatan Hasil Pengukuran 1 Suhu Awal Es Batu 0°C 2 Suhu Setelah diberi Garam kasar -6°C 3 Suhu setelah terbentuk kristal Es -10°C 4 Waktu yang dibutuhkan 28 menit 5 Massa Es Putar yang terbentuk 380 gram XIII. Pertanyaan / Bahan Diskusi 1) Apakah fungsi garam kasar dalam percobaan? Jawaban: Fungsi garam dalam pembuatan es krim adalah untuk menurunkan titik bekunya. Es yang suhunya turun akan menyerap banyak kalor dari adonan es putar, sehingga adonan es putar dapat membeku. 2) Mengapa menggunakan wadah kaleng dalam percobaan? Jawaban: Karena kaleng berperan sebagai konduktor yang dapat menghantarkan kalor dari es putar (larutan susu) untuk diserap oleh es batu. 3) Berapa lama waktu yang dibutuhkan dalam pembentukan kristal es yang sempurna? Jawaban: Pada praktikum yang dilakukan kelompok kami, waktu yang dibutuhkan sekitar 25 sampai 28 menit. 4) Bagaimana jika garam kasar diganti dengan gula kasar? Jawaban: Titik beku akan tetap menurun. Karena, apabila ke dalam sebuah zat pelarut ditambahkan zat terlarut, maka akan terjadi proses penurunan tekanan uap jenuh larutan. Kemudian, adanya penurunan tekanan uap jenuh larutan akan mengakibatkan penurunan titik beku larutan. Namun, penurunan titik beku oleh gula, tidak akan sebesar penurunan titik beku oleh garam. Sebab, garam bersifat elektrolit, sedangkan gula bersifat non-elektrolit. Larutan elektrolit sudah pasti akan mengalami penurunan titik beku yang lebih besar dibandingkan larutan non-elektrolit. Selain sifat elektrolit larutan, konsentrasi zat (kemolalan), dan jumlah partikel zat juga memengaruhi.
  • 5. 5) Sebutkan penerapan penurunan titik beku larutan selain pembuatan es putar dalam kehidupan sehari-hari! Jawaban: a) Antibeku dalam tubuh hewan Hewan-hewan yang tinggal di daerah beriklim dingin memanfaatkan sifat koligatif larutan, yaitu penurunan titik beku untuk bertahan hidup. Selain beruang kutub, darah ikan laut mengandung zat antibeku yang mampu menurunkan titik bekunya hingga 0,8 derajat celcius. Zat antibeku dalam tubuh ikan tersebut dapat mencegah pembentukan kristal es dalam jaringan dan selnya. Dengan demikian, ikan laut dapat bertahan pada musim dingin yang suhunya mencapai 1,9 derajat celcius. b) Mencairkan Salju di Jalan Raya Di daerah yang mengalami musim salju, setiap terjadi hujan salju maka jalanan akan dipenuhi es salju. Lapisan salju di jalan raya tersebut dapat mengakibatkan kendaraan tergelincir sehingga perlu dibersihkan. Untuk mengatasinya, jalanan bersalju tersebut ditaburi campuran garam NaCl dan CaCl2. Penaburan garam tersebut dapat menurunkan titik beku sehingga salju mencair. Makin banyak garam yang ditaburkan, makin banyak pula salju yang mencair. c) Membuat Zat Antibeku pada Radiator Mobil Di daerah beriklim dingin, air radiator di kendaraan mudah membeku. Jika keadaan ini dibiarkan, radiator kendaraan akan cepat rusak. Oleh karena itu, ditambahkan etilen glikol (CH2OH–CH2OH) sebagai zat antibeku ke dalam air radiator. Dengan penambahan etilen glikol diharapkan titik beku air radiator menurun sehingga air tidak mudah membeku. Zat antibeku juga digunakan dalam mesin pesawat terbang. Selain menurunkan titik beku, zat antibeku juga menaikkan titik didih sehingga mengurangi penguapan air. XIV. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang kami lakukan dapat disimpulkan bahwa sifat koligatif larutan, terutama penurunan titik beku, dapat dibuktikan dan terdapat penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapannya adalah dalam pembuatan es putar, dan dalam pembuatannya kita dapat menggunakan alat dan bahan yang sederhana. Waktu dan tenaga yang dibutukan juga tidak terlalu banyak dan juga dapat menambah keterampilan dan pengetahuan tentang penerapan ilmu kimia di kehidupan sehari-hari.
  • 6. XV. Daftar Pustaka Umiyati, Nurhalimah. 2020. Kimia Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam untuk SMA/MA XII. Surakarta: Mediatama. Ruangguru.com. (2017, 3 Oktober) Mengetahui Proses Penurunan Titik Beku. Diakses pada 16 Agustus 2022, dari https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-proses-penurunan-titik-beku Ruangguru.com. (2021, 26 Juli). Mengetahui Sifat Koligatif pada Larutan. Diakses pada 16 Agustus 2022, dari https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-pengertian-sifat-koligatif-pada- larutan Scribdhttps://www.scribd.com/document/423759774/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Es-Krim https://www.scribd.com/document/423759774/Laporan-Praktikum-Pembuatan-Es-Krim Academia.edu. Penerapan Sifat Koligatif pada Pembuatan Es Krim. Diakses pada 16 Agustus 2022, dari https://www.academia.edu/36205463/PENERAPAN_SIFAT_KOLIGATIF_PADA_PEMBUATAN_ ES_KRIM Academia.edu. (2014, 18 Agustus). Laporan Hasil Praktikum Pembuatan Es Krim. Diakses pada 16 Agustus 2022, dari https://www.academia.edu/10867567/LAPORAN_HASIL_PRAKTIKUM_PEMBUATAN_ES_KRI M_Disusun_untuk_Memenuhi_Tugas_KIMIA?auto=download YouTube.com. (2020, 23 Juli). Praktikum Pembuatan Es Krim, Penurunan Titik Beku. Diakses pada 16 Agustus 2022, dari https://youtu.be/Oe6ZNJSsFBc