1. Dokumen tersebut membahas tentang komplikasi akut diabetes meliputi ketoasidosis diabetik, hiperglikemia hiperosmolar non ketotik, dan hipoglikemia.
2. Definisi, epidemiologi, faktor pemicunya, patofisiologi, gejala klinis, diagnosis, dan penatalaksanaan dari ketiga komplikasi tersebut dijelaskan secara rinci.
3. Edukasi pasien dalam pencegahan komplikasi akut diabetes sangat penting untuk mengurangi angka
4. DEFINISI
Ketoasidosis diabetik (KAD): kedaan
dekompensasi metabolik akibat defisiensi
insulin mutlak dan relatif yang tdd trias:
Hiperglikemia
Asidosis
metabolik
Ketosis
4
5. EPIDEMIOLOGI
Di AS
8:1000 dari penderita
DM/Tahun
Pada usia < 30
tahun 13,4 dari
1000 penderita
DM/tahun
Di Indonesia lebih
rendah
Mortalitas 9-10%
usia tua↑ 25-
50%
Mortalitas ↑ pd:
Sepsis, Syok, MCI,
pH ↓
5
8. GEJALA KLINIS
80% pasien
sudah dikenal
menderita DM
Ada faktor
pencetus
Pernafasan
cepat dan dalam
(kusmaull)
Nafas bau
aseton
Muntah-muntah
dan nyeri perut
(pada anak lebih
sering)
Tanda dehidrasi
ringan-berat
Gangguan
kesadaran
ringan-koma 8
11. PERHITUNGAN ANION GAP
Kadar Na+ – (Cl- + HCO3-)
• RUMUS
Anion gap ringan: 10-12
• Asidosis metabolik
Anion gap berat >12
• Asidosis laktat atau ketoasidosis 11
12. PENATALAKSANAAN
Prinsip pengobatan adalah:
Penggantian
cairan dan
elektrolit
yang hilang
Menekan
lipolisis sel
lemak dan
glukoneoge
nesis di hati
Mengatasi
stress
penyebab
KAD
Mengembalik
an keadaan
fisiologis
normal dan
pemantauan
serta
penyesuaian
pengobatan
12
13. TERAPI CAIRAN PENGGANTI (REHIDRASI)
Kehilangan cairan pada KAD dianggap
100ml/kgBB rehidrasi dibutuhkan 5000ml
Teknik pemberian cairan:
1 jam pertama diberikan 1-2 l/jam
2 jam kedua diberikan 2 liter/jam
2 jam ke 4 dan 5 diberikan 500ml/jam
Pemberian obat-obatan termasuk insulin,
diberikan setelah cairan masuk selama 1
jam pertama
13
14. TERAPI INSULIN
Tujuan terapi Insulin pada KAD
menekan glukagon lipolisis dan
glukoneogenesis↓ produksi benda
keton↓, pelepasaan FFA, AA dan me↑
utilisasi glukosa otot
Insulin diberikan secara cepat
melalui infus intravena (drip
intravena)
Penghentian insulin dilakukn
setelah 2 jam pemberian
insulin sub kutan 14
15. TERAPI SUBSTITUSI KALIUM
Selama KAD terjadi Kalium
bergerak ke intraseluler
hipokalemia
Pemberian insulin drip
efek hipokalemia
Diperlukan substitusi Kalium
drip intravena tergantung
kadar kalium plasma saat itu 15
16. PEMBERIAN CAIRAN INFUS GLUKOSA
Pemberian insulin diharapkan
menurunkan glukosa
60mg/jam
Biasanya setelah 2 jam kadar
glukosa turunperlu infus
glukosa
Infus glukosa diberikan jika
glukosa< 200 mg%,
16
17. PERBERIAN BIKARBONAT
Bikarbonat diajurkan hanya jika asidosis berat
(Ph<7,1)
Hiperkalemia mengancam dan asidosis laktat tetap
dipertimbangkan
Ph< 7,1 koreksi biknat 50mEq
Ph<7 koreksi biknat 100 mEq
17
22. DEFINISI
Hiperglikemia hiperosmolar non ketotik (HHNK):
kedaan dekompensasi metabolik akibat
defisiensi insulin mutlak dan relatif yang tdd trias:
Hiperglikemia hiperosmolar
Tanpa
adanya
ketosis
22
27. GEJALA KLINIS
Umumya usia
lanjut
Belum dikenal
DM atau tak
disiplin
85% dengan
gangguan
fungsi ginjal
Penderita DM
dapat obat
diuretik
Ada faktor
pencetus
Letih-letih, ggn
penglihatan,
kejang
Gangguan
kesadaran
ringan-koma
Tanda dehirasi
ringan -berat
27
29. DIAGNOSIS
Glukosa darah sangat tinggi > 600 mg%
Osmolaritas serum > 320 m Osm/Kg air
Ph>7,3, jika tanpa asidosis laktat/alkalosis
metabolik akibat diuretik
Tanpa ketonemia atau ketonemia ringan
29
31. PENATALAKSANAAN
Hampir sama dengan KADbedanya
cairan bisa hipotonus NaCL 0,45%
Pemantauan glukosa lebih cepat dan
lebih cermat
Penatalaksanaan lebih sulit kematian
tinggi krn sering usia tua
31
32. TERAPI CAIRAN
Rehidrasi 100-200 ml/kgBB
(5-9 liter)
Cairan pertama adalah normal salin 1
liter ditambah cairan hipotonus
Infus cairan hipotonus cepat lisis
difus mielin
Pegantian cairan inadekuant
kontrol gula darah susah dicapai 32
34. INSULIN
Diberikan setelah rehidrasi 1 jam setelah rehidrasi, jika
diberi pada awal cairan akan masuk ke intraseluler
hipotensikolaps vaskuler kematian
Cara pemberian:
Awal: bolus 0,15 U/kg BB I.V
Selanjutnya: 0,1 U/kgBB/jam drip sampai gluksa 250-
300 mg%
Jika glukosa tidak turun 50-70mg% dosis dapat
dinaikkan sampai mencapai 300mg%
Setelah tercapai target glukosa, dosis insulin dititrasi
dengan sliding scale sampai kesadaran pulih
Beri pemayungan dextrosa 5%
34
38. DEFINISI
38
Hipoglikemia Keadaan penurunan
glukosa plasma dibawah 60 mg% atau
50% yang disertai gangguan
neuropsikiatrik
ADA dan Endocrine society 2013
hipoglikemia pada pasien diabetes jika
glukosa plasma ≤ 70 mg%
39. ETIOLOGI
39
Hipoglikemia Iatrogenik: insulin, sulfoniluria, glinid
Ketidakseimbangan aktivitas dan intake glukosa
Penyakit addison, insulinoma
Penyakit akut gastroenteritis
Neuropati otonomik
47. PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA
Edukasi
pasien
meliputi:
Diskusi faktor
predisposisi dan
presipitasi
Edukasi keluarga
untuk mengenali
tanda hipoglikemia
Diet
Menjaga makan
sesuai dengan
yang telah
ditentukan
Pasien hipoglikemi
berulang
dianjurkan
membawa makan
karbohidrat
Latihan fisik
Idealnya cek GD
sebelum latihan,
Sebaiknya pasien
makan sebelum
latihan
Membawa
makanan setiap
latihan
47
48. PENATALAKSANAAN HIPOGLIKEMI RINGAN
Jika pasien adalah penderita DM, maka stop obat DM
Jika mendapat sulfonil uria, sebaiknya ganti dengan
golongan lain setelah 24 jam stabil
Beri 10-20 gram glukosa oral tablet, jelly atau minuman
200 cc air
Jika kesulitan menelan jelly dioleskan lewat mukosa
Cek ulang glukosa plasma jika dirasakan keluhan
48
49. PENATALAKSANAAN HIPOGLIKEMI BERAT
Stop obat obatan antidibetes sampai gula darah diatas 100
mg% selama 24 jam
Pasang infus dextrosa 10%
Beri diet dengan kalori bebas selama gula darah masih
dibawah 100 mg%
Injeksi glukagon 1 mg im ATAU Bolus perlahan glukosa 20%
75-100 cc
Monitor ulang kadar glukosa tiap 15 menit jika masih < 100
mg%, jika > 100mg% cek setiap 4 jam selama 24 jam 49