Sindrom metabolik adalah kondisi dimana seseorang memiliki tekanan darah tinggi, obesitas sentral, dan dislipidemia, dengan atau tanpa hiperglikemia. Kondisi ini berhubungan dengan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Faktor risikonya termasuk genetik, kurangnya aktivitas fisik, usia, dan obesitas sentral. Diagnosa didasarkan pada kriteria dari organisasi kesehatan. Penatalaksanaannya meliputi perubahan g
2. Definisi
Sindroma metabolik merupakan
suatu kumpulan faktor risiko
metabolik yang berkaitan
langsung terhadap terjadinya
penyakit kardiovaskuler
artherosklerotik.
Sindrom metabolik (SM) adalah kondisi
dimana seseorang memiliki tekanan
darah tinggi, obesitas sentral dan
dislipidemia, dengan atau tanpa
hiperglikemik. Ketika kondisi-kondisi
tersebut berada pada waktu yang sama
pada satu orang, maka orang tersebut
memiliki risiko yang tinggi terhadap
penyakit macrovasculer
4. Etiologi
Shahab, 2007
Primer resistensi
insulin
Tenebaum (2003)
Gangguan fungsi sel β dan
hipersekresi insulin untuk
mengkompensasi resistensi
insulin komplikasi
makrovaskuler
(Mis.komplikasi jantung)
Kerusakan berat sel β
menyebabkan penurunan
progresif sekresi insulin,
sehingga menimbulkan
hiperglikemia. Hal ini
menimbulkan komplikasi
mikrovaskuler (Mis:
nephropathy diabetica)
8. Evaluasi klinis
Pemeriksaan fisik
Pengukuran tinggi badan, berat badan dan
tekanan darah
Pengukuran Indeks Massa Tubuh (IMT)
Pengukuran lingkaran pinggang merupakan
prediktor yang lebih baik terhadap risiko
kardiovaskular daripada pengukuran waist-
to-hip ratio.
9. Evaluasi klinis
Pemeriksaan laboratorium
Kadar glukosa plasma dan profil lipid puasa.
Pemeriksaan klem euglikemik atau HOMA
(homeostasis model assessment)
Highly sensitive C-reactive protein
Kadar asam urat dan tes faal hati dapat menilai
adanya NASH.
USG abdomen diperlukan untuk mendiagnosis
adanya fatty liver karena kelainan ini dapat
dijumpai walaupun tanpa adanya gangguan faal
hati.
11. Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Latihan fisik terbukti
dapat menurunkan kadar
lipid dan resistensi insulin
didalam otot rangka.
Diet menurunkan
risiko penyakit
kardiovaskular dan
diabetes melitus
12. Medikamentosa
Sibutramin
bekerja disentral
memberikan efek
mengurangi
asupan energi
melalui efek
memberikan rasa
kenyang dan
mempertahankan
pengeluaran
energi
Orlistat
obesitas
ACE-inhibitor
yang memiliki
makna dalam
meregresi
hipertrofi
ventrikel
valsartan sebagai
penghambat
reseptor angiotensin
dapat mengurangi
albuminuria yang
diketahui sebagai
faktor risiko
independen
kardiovaskular
Tiazolidindion
juga memilki
pengaru
persisten dalam
menurunkan
tekanan darah
sistolik dan
diastolik
Hipertensi
gemfibrozil
tidak hanya
memperbaiki
profil lipid tapi
juga
menurunkan
risiko
kardiovaskuler
Fenofibrat juga
secara khusus
digunakan
untuk
menurunkan
trigliserida dan
meningkatkan
kolesterol HDL
dislipidemia
metformin
dapat
mengurangi
progresi
diabetes
sebesar
31% dan
efektif pada
pasien muda
dengan
obesitas
Gangguan
toleransi
glukosa
14. Pencegahan
Olahraga -> BB ideal
Komsumsi byk buah-buahan dan sayur-
sayuran
Kurangi cemilan tinggi lemak
Makan perlahan-lahan
Gunakan piring yang lebih kecil
Baca label makanan pilihan
Buang lemak pada daging, ayam.
15. Prognosis
Obesitas Prognosis obesitas tergantung
pada penyebab, ada atau tidaknya
komplikasi dan cara yang dilakukan dalam
rangka penurunan berat badan
Hipertensi Prognosis untuk hipertensi
terutama ditentukan oleh sifat penyakit
yang mendasari dan ketanggapannya
terhadap terapi spesifik
16. Dislipidemia Prognosis tergantung pada
jenis dislipidemia, dan itu mapan bahwa
hiperkolesterolemia, dalam bentuk
homozygotic
Resistensi insulin Komponen genetik
yang signifikan terhadap perkembangan
resistensi insulin, banyak hal yang bisa
dilakukan untuk mencegah timbulnya dan
perkembangan