SlideShare a Scribd company logo
1 of 33
“PATOFISIOLOGI KELAINAN PADA
SISTEM ENDOKRIN DAN
ASUHAN KEPERAWATAN JUVENILE
DIABETES DAN DAMPAKNYA TERHADAP
PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR
MANUSIA (DALAM KONTEKS
KELUARGA)”
KELOMPOK 3:
Dadang Kuswara
July Heryanti
definisi
• Diabetes melitus secara definisi adalah
keadaan hiperglikemia kronik.
Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh
beberapa keadaan, di antaranya adalah
gangguan sekresi hormon insulin,
gangguan aksi/kerja dari hormon insulin
atau gangguan kedua-duanya (Weinzimer
SA, Magge S. 2005).
Diabetes Mellitus tipe 1 yang
menyerang anak-anak sering tidak
terdiagnosis oleh dokter karena gejala
awalnya yang tidak begitu jelas dan 4
pada akhirnya sampai pada gejala
lanjut dan traumatis seperti mual,
muntah, nyeri perut, sesak nafas,
bahkan koma. Dengan deteksi dini,
pengobatan dapat dilakukan sesegera
mungkin terhadap penyandang
Diabetes Mellitus sehingga dapat
menurunkan risiko kecacatan dan
kematian (Pulungan, 2010).
Etiologi
• Faktor Genetik
• Faktor-faktor
Imunologi
• Faktor lingkungan
Tanda dan Gejala
Gejala DM tipe-1 pada anak sama dengan gejala
pada dewasa, yaitu poliuria dan nokturia, polifagia,
polidipsia, dan penurunan berat badan.
Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan,
lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan kabur,
dan gangguan perilaku.
Manifestasi
Klinis
Diagnosis diabetes seringkali salah, disebabkan gejala-
gejala awalnya tidak terlalu khas dan mirip dengan
gejala penyakit lain. Di samping kemiripan gejala
dengan penyakit lain, terkadang tenaga medis juga tidak
menyadari kemungkinan penyakit ini karena jarangnya
kejadian DM tipe 1 yang ditemui ataupun belum pernah
menemui kasus DM tipe 1 pada anak.
Manifestasi
Klinis
Beberapa gejala yang sering menjadi pitfall dalam diagnosis
DM tipe 1 pada anak di antaranya adalah:
1. Sering kencing: kemungkinan diagnosisnya adalah infeksi saluran
kemih atau terlalu banyak minum (selain DM). Variasi dari keluhan ini
adalah adanya enuresis (mengompol) setelah sebelumnya anak tidak
pernah enuresis lagi.
2. Berat badan turun atau tidak mau naik: kemungkinan diagnosis adalah
asupan nutrisi yang kurang atau adanya penyebab organik lain. Hal ini
disebabkan karena masih tingginya kejadian malnutrisi di negara kita.
Sering pula dianggap sebagai salah satu gejala tuberkulosis pada anak.
Manifestasi
Klinis
3. Sesak nafas: kemungkinan diagnosisya adalah bronkopnemonia.
Apabila disertai gejala lemas, kadang juga didiagnosis sebagai malaria.
Padahal gejala sesak nafasnya apabila diamati pola nafasnya adalah tipe
Kusmaull (nafas cepat dan dalam) yang sangat berbeda dengan tipe nafas
pada bronkopnemonia. Nafas Kusmaull adalah tanda dari ketoasidosis.
4. Nyeri perut: seringkali dikira sebagai peritonitis atau apendisitis. Pada
penderita DM tipe 1, nyeri perut ditemui pada keadaan ketoasidosis.
5. Tidak sadar: keadaan ketoasidosis dapat dipikirkan pada kemungkinan
diagnosis seperti malaria serebral, meningitis, ensefalitis, ataupun cedera
kepala (Brink SJ, dkk. 2010).
KOMPLIKASI
Komplikasi DM Tipe-1 mencakup komplikasi akut dan
kronik. Pada anak, komplikasi kronik jarang menimbulkan
manifestasi klinis signifikan saat masih dalam pengawasan
dokter anak. Sebaliknya, anak berisiko mengalami
komplikasi akut setiap hari.
Komplikasi akut terdiri atas KAD dan hipoglikemia, Studi
SEARCH menemukan bahwa sekitar 30% anak dengan DM
tipe-1 terdiagnosis saat KAD.
Kriteria KAD mencakup hiperglikemia, asidosis, dan
ketonemia. Gejala KAD antara lain adalah dehidrasi,
takikardi, takipnea dan sesak, napas berbau aseton, mual,
muntah, nyeri perut, pandangan kabur, dan penurunan
kesadaran.
Pengaruhnya pada Pertumbuhan Anak
Selain bisa merusak berbagai organ dalam tubuh, diabetes juga
bisa memengaruhi pertumbuhan anak. Berikut ini beberapa
dampak diabetes pada tumbuh kembang anak:
1. Memiliki Tinggi Badan yang Lebih Pendek
2. Pubertas Tertunda
3. Mengganggu Perkembangan Otak
Penatalaksanaan
Tatalaksana pasien dengan DM tipe 1
tidak hanya meliputi pengobatan berupa
pemberian insulin. Ada hal-hal lain selain
insulin yang perlu diperhatikan dalam
tatalaksana agar penderita mendapatkan
kualitas hidup yang optimal dalam
jangka pendek maupun jangka panjang
(Rustama DS, dkk. 2010; ISPAD Clinical
Practice Consensus Guidelines. 2009)
1.Insulin 2. Diet
3. Aktifitas
fisik
4. Edukasi
5.Monitoring
Kontrol
Glikemik
5 pilar manajemen DM tipe
1, yaitu:
Insulin
• Jenis Insulin
• Dosis Insulin
• Regimen
• Cara Menyuntik
• Penyesuaian Dosis
Diet
• Prinsip dari terapi nutrisi adalah makan
sehat
Aktivitas
fisik
• Aktivitas fisik penting untuk meningkatkan
sensitivitas insulin dan menurunkan
kebutuhan insulin. Selain itu, aktivitas fisik
dapat meningkatkan kepercayaan diri anak,
mempertahankan berat badan ideal,
meningkatkan kapasitas kerja jantung,
meminimalisasi komplikasi jangka panjang,
dan meningkatkan metabolisme tubuh
Edukasi
• Edukasi memiliki peran penting dalam
penangan DM tipe-1 karena didapatkan
bukti kuat berpengaruh baik pada
kontrol glikemik dan keluaran
psikososial. Edukasi dilakukan oleh tim
multidisiplin yang terdiri atas paling
tidak dokter anak endokrinologi atau
dokter umum terlatih, perawat atau
edukator DM, dan ahli nutrisi.
Monitoring
kontrol
glikemik
• Monitoring ini menjadi evaluasi apakah
tatalaksana yang diberikan sudah baik atau
belum. Kontrol glikemik yang baik akan
memperbaiki kualitas hidup pasien,
termasuk mencegah komplikasi baik jangka
pendek maupun jangka panjang
Pemeriksaan
Penunjang
Pemeriksaan penunjang yang
dlakukan pada DM tipe 1 dan 2
umumnya tidak jauh berbeda.
• Glukosadarah
• Aseton plasma (keton)
• Asam lemak bebas
• Osmolaritas serum
• Elektrolit
• Hemoglobin glikosilat
• Gas Darah Arteri
• Trombosit darah
• Ureum / kreatinin
• Amilase darah
• Insulin darah
• Pemeriksaan fungsi tiroid
• Urine
• Kultur dan sensitivitas
ASUHAN
KEPERAWATAN
A.Pengkajian
a. Identitas Pasien
Identitas klien meliputi : nama, umur,
jenis kelamin, agama, suku bangsa,
alamat, tanggal masuk rumah sakit,
nomor register, tanggal pengkajian dan
diagnosa medis.
b. Riwayat Kesehatan
1.Keluhan utama
2. Riwayat penyakit sekarang
3. Riwayat penyakit dahulu.
4. Riwayat kesehatan keluarga.
5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
c. Pemeriksaan Fisik
1. Aktivitas / istrahat.
2. Sirkulasi
3. Pernapasan
4. Neurosensori
5. Nyeri / Kenyamanan
6. Keamanan
7. Eliminasi
8. Integritas Ego
9. Makanan / Cairan
d. Pemeriksaan
Penunjang
• Glukosadarah
• Aseton plasma (keton)
• Asam lemak bebas
• Osmolaritas serum
• Elektrolit
• Hemoglobin glikosilat
• Gas Darah Arteri
• Trombosit darah
• Ureum / kreatinin
• Amilase darah
• Insulin darah
• Pemeriksaan fungsi tiroid
• Urine
• Kultur dan sensitivitas
B. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan disfungsi
pankreas dalam darah yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah
GDS > 200 mg/dL.
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampu dalam mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (defisiensi
insulin) ditandai dengan lemas, berat badan pasien menurun walaupun intake
makanan adekuat, mual dan muntah.
3. Defisit volume cairan berhubungan dengan ditandai dengan diuresis meningkat,
hiperglikemia, diare, muntah, poliuria, evaporasi.
4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungn dengan hipoksia perifer
yang ditandai dengan sianosis, akral dingin, CRT > 3 detik.
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan
energi, perubahan kimia darah, insufisiensi insulin,
hipermetabolik ditandai dengan keletihan, RR
meningkat, sianosis.
7. Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori.
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
neuropati perifer.
9. Resiko infeksi berhubungan pertahanan sekunder tidak
adekuat (penurunan fungsi limfosit).
C. INTERVENSI
No. Diagnosa Tujuan &
Kriteria Hasil
Intervensi Rasional
1.
Risiko
ketidaksta
bilan
kadar
glukosa
darah
NOC
Blood
Glucose, Risk
For Unstable
Diabetes Self
Management
Kriteria Hasil :
1. Penerimaan
kondisi kesehatan
2. Kepatuhan
Perilaku : diet
sehat
3. Dapat
mengontrol kadar
glukosa darah
Hyperglikemia management
1. Memantau kadar glukosa darah,
seperti yang ditunjukkan
2. Pantau tanda-tanda dan gejala
hiperglikemia : poliuria, polidipsia,
polifagia, lemah, kelesuan, malaise,
mengaburkan visi, atau sakit kepala.
3. Menyediakan kebersihan mulut, jika
perlu
4. Menginstruksikan keluarga pasien
dan signifikan terhadap pencegahan,
pengenalan manajemen
5. Memberikan cairan IV sesuai
kebutuhan
6. Konsultasikan dengan dokter jika
tanda dan gejala hiperglikemia
1. Untuk mengetahui kadar
glukosa darah pasien.
2. Untuk mengetahui tanda –
tanda dari hiperglikemia
3. Memberikan rasa nyaman
kepada pasien
4. Agar keluarga turut serta
dalam
proses penyembuhan pasien
5. Memenuhi kebutuhan
cairan pasien
6. Untuk segera mendapat
penanganan yang tepat
N
o.
Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
2. Ketidaksei
mbangan
nutrisi
kurang dari
kebutuhan
tubuh
NOC
Status nutrisi:
Nutritional Status :
asupan makanan dan
cairan
Nutritional Status:
asupan nutrisi
Kriteria Hasil :
1. Mampu
mengidentifikasi
kebutuhan nutrisi
2. Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dan
menelan
1. Kaji adanya alergi
makanan
2. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan kalori
3. Bantu pasien untuk
makan
4. Edukasi mengenai
nutrisi pasien dengan diet
yang dijalani
5. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien.
1. Agar makanan pasien
tidak membahayakan
pasien
2. Untuk memastikan
jumlah kalori yang telah
masuk
3. Membantu pasien
makan dengan mudah
4. Agar pasien
memahami diet yang
dilakukan
5. Agar pasien mendapat
nutrisi yang sesuai
dengan kebutuhannya
N
o.
Diagnosa Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
3. Defisit
volume
cairan
NOC:
Keseimbangan cairan
Hydration
Status nutrisi:
makanan dan cairan
Kriteria hasil:
1. Tekan darah ≤ 120/80
mmHg, nadi 70 – 120
x/mnt, suhu tubuh ≤
37,5℃
2. Tidak ada tanda-tanda
dehidrasi, elastisitas
turgor kulit baik,
membrane mukosa
lembab tidak ada rasa
haus yang berlebihan
1. Monitor status hidrasi (
kelembapan membrane
mukosa, nadi adekuat,
tekanan darah ortostatik)
2. Bantu pasien untuk
memenuhi cairan tubuhnya
seperti minum.
3. Edukasi pasien &
keluarga mengenai
kebutuhan minum yang
harus dipenuhi
4. Kolabrorasi pemberian
cairan IV
5. Kolaborasi dokter
jikatanda cairan berlebih
muncul memburuk
1. Untuk mengetahui
tanda – tanda dari
kekurangan cairan dan
dapat dengan segera
menerima penanganan
2. Agar pasien dan
keluarga paham dan
mampu melakukannya
secara mandiri
3. Untuk memenuhi
kebutuhan cairan dari
pasien
No
.
Diagnos
a
Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
4. Ketidake
fektifan
perfusi
jaringan
perifer
NOC
status sirkulasi
Kriteria Hasil :
1. Tekanan systole dan
diastole dalam rentang
yang diharapkan ≤
120/80mmHg
2. Tidak ada tanda tanda
peningkatan tekanan
intrakranial (tidak lebih
dari 15 mmHg)
3. CRT ≤ 3dtk
4. Tidak terdapat
sianosis
Peripheral Sensation
Management
(Manajemen sensasi
perifer
1. Monitor adanya daerah
tertentu yang hanya peka
terhadap rangsangan
2. Gunakan sarung tangan
untuk proteksi
3. Periksa CRT
4. Edukasi pasien mengenai
latihan aktivitas ringan
5. Kolaborasi pemberian
analgetik
1. Untuk memantau
adanya perubahan status
kesehatan pada pasien
2. Mencegah infeksi
silang
3. Mengetahui CRT
pasien
4. Agar pasien mampu
melakukan aktivitas
ringan
No
.
Diagnos
a
Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
5. Intoleran
si
aktivitas
NOC
konservasi energi
Toleransi Aktivitas
Perawatan diri: ADLs
Kriteria Hasil :
1. Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi dan
RR
2. Tanda-tanda vital
normal, TD ≤ 120/80
mmHg, nadi 70 – 120
x/mnt, suhu tubuh ≤
37,5℃
1. Pantau tanda – tanda vital
sebelum maupun sesudah
beraktivitas
2. Bantu pasien untuk
mengidentifikasi aktivitas
yang mampu dilakukan
3. Ajarkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
beraktivitas
4. Kolaborasikan dengan
tenaga rehabilitasi medik
dalam merencanakan
program terapi yang tepat
1. Untuk mengetahui
apakah ada perubahan
TTV sebelum dan
sesudah beraktivitas
2. Membantu pasien
untuk beraktivtas ringan
dengan dibantu keluarga
3. Untuk mengetahui
jenis terapi yang dapat
dilakukan pasien.
No
.
Diagnos
a
Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
6. Resiko
cedera
NOC
· Risk Kontrol
Kriteria Hasil :
1. Klien mampu
menjelaskan
cara/metode untuk
mencegah
injury/cedera
2. Klien mampu
menjelaskan faktor
resiko dari
lingkungan/perilaku
personal
3. Mampu mengenali
perubahan status
kesehatan
1. Identifikasi kebutuhan
keamanan pasien, sesuai
dengan kondisi fisik dan
fungsi kognitif pasien
dan riwayat penyakit
terdahulu pasien
2. Memasang side rail
tempat tidur
3. Memberi edukasi
kepada keluarga
mengenai hal – hal yang
dapat membahayakan
pasien dan cara
pencegahannya
1. Untuk mencegah
pasien cedera
2. Untuk mencegah
pasien jatuh dari atas
tempat tidur
3. Agar keluarga
membantu mencegah
cedera pada pasien
No
.
Diagnos
a
Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional
7. Kerusak
an
integritas
kulit
NOC
· Integritas Jaringan: kulit and
Membran mukosa
· Hemodyalis akses
Kriteria Hasil :
1. Integritas kulit yang baik
bisa dipertahankan (sensasi,
elastisitas, temperatur, hidrasi,
pigmentasi
2. Menunjukkan pemahaman
dalam proses perbaikan kulit
dan mencegah terjadinya
cedera berulang
3. Mampu melindungi kulit
dan mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
NIC
Pressure
Management
1. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
2. Oleskan lotion atau
minyak/baby oil pada
daerah yang tertekan
3. Memandikan
pasien dengan sabun
dan air hangat
4. Mobilisasi pasien
(ubah
5. Ajarkan keluarga
cara memobilisasi
pasien
1. Untuk mencegah
timbulnya luka baru, dan
memantau tanda – tanda
infeksi
2. Menjaga kelembaban
kulit
3. Mempertahankan
kebersihan pasien dan
membuat pasien lebih
nyaman
4. Mencegah terjadinya
luka tekan
5. Agar keluarga dapat
dengan mandiri
membantu pasien
No. Diagnosa Tujuan & Kriteria
Hasil
Intervensi Rasional
8. Resiko
infeksi
NOC
Status imun
Pengetahuan :
Pengendalian
infeksi
Pengendalian
risiko
Kriteria Hasil:
1. Klien bebas dari
tanda dan gejala
infeksi, tidak ada
kalor, dolor, rubor,
tumor dan fungsi
leusa
2. Menunjukkan
kemampuan untuk
NIC
Infection Control (Kontrol infeksi)
1. Observasi ttv
2. Bersihkan lingkungan setelah dipakai
pasien lain
3. Batasi pengunjung bila perlu
4. Instruksikan pada pengunjung untuk
mencuci tangan saat berkunjung dan
setelah berkunjung meninggalkan pasien
5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
tindakan keperawatan
7. Ajarkan pasien dan keluarga mencuci
tangan dengan benar
1. Mengetahui
tanda – tanda
infeksi
2. Mencegah
infeksi
3. Mencegah
infeksi silang
antara
pengunjung
dengan pasien
KESIMPULAN
Diabetes mellitus (DM) tipe-1 adalah DM akibat
insulin tidak cukup diproduksi oleh sel beta
pankreas, sehingga terjadi hiperglikemia (WHO,
2017).
Tipe -1 ini ditandai dengan berkurangnya sel
beta pankreas yang diperantarai oleh imun atau
antibodi, sehinga sepanjang hidup penderita ini
tergantung pada insulin eksogen (Chiang JL,
2014).
Gejala DM tipe-1 pada anak sama dengan gejala
pada dewasa, yaitu poliuria dan nokturia,
polifagia, polidipsia, dan penurunan berat badan.
Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan,
lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan
kabur, dan gangguan perilaku.
Pengkajian yang dilakukan pada anak
dengan penyakit diabetes juvenile adalah
identitas klien, riwayat keperawatan,
keluhan utama, riwayat kesehatan masa
lalu, riwayat penyakit yang diderita,
riwayat psikososial keluarga, kebutuhan
dasar, pemerikasaan fisik.
Diagnosa keperawatan yang muncul pada
kasus ini yaitu resiko ketidakseimbangan
kadar glukosa darah, ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, defisit
volume cairan, ketidakefektifan perfusi
jaringan perifer, intoleransi aktivitas, resiko
cedera, kerusakan integritas kulit, dan
resiko infeksi.
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaYesi Tika
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary surveyIra Rahmawati
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidanceAmalia Senja
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESI Putu Cahya Legawa
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanAbdul Rochman
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfﱞﱞ ﱞﱞ ﱞﱞ
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitisKANDA IZUL
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiWarnet Raha
 
leaflet-resiko-jatuh.docx
leaflet-resiko-jatuh.docxleaflet-resiko-jatuh.docx
leaflet-resiko-jatuh.docxzefrihardian2
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAmalia Senja
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)Sulistia Rini
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISyifaARN
 

What's hot (20)

Asuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumoniaAsuhan keperawatan pneumonia
Asuhan keperawatan pneumonia
 
Primary and secondary survey
Primary and secondary surveyPrimary and secondary survey
Primary and secondary survey
 
Santi askep dm
Santi askep dmSanti askep dm
Santi askep dm
 
Anticipatory guidance
Anticipatory guidanceAnticipatory guidance
Anticipatory guidance
 
Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6Pengkajian b1 b6
Pengkajian b1 b6
 
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKESMenyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
Menyampaikan Kabar Buruk dengan Protokol SPIKES
 
Kejang demam ppt
Kejang demam pptKejang demam ppt
Kejang demam ppt
 
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetanJawaban mtbs puskesmas prambon wetan
Jawaban mtbs puskesmas prambon wetan
 
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdfImplementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
Implementasi,evaluasi,pembahasan.pdf
 
Askep dermatitis
Askep dermatitisAskep dermatitis
Askep dermatitis
 
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi KeperawatanEvaluasi Keperawatan
Evaluasi Keperawatan
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitisPpt osteomielitis
Ppt osteomielitis
 
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensiMakalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
Makalah askep pada pasien dengan penyakit hipertensi
 
Meningitis
Meningitis Meningitis
Meningitis
 
leaflet-resiko-jatuh.docx
leaflet-resiko-jatuh.docxleaflet-resiko-jatuh.docx
leaflet-resiko-jatuh.docx
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
Tugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensiTugas askep kasus hipertensi
Tugas askep kasus hipertensi
 
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
ASKEP PATEN DUCTUS ARTERIOSUS (PDA)
 
SOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASISOAL OKSIGENASI
SOAL OKSIGENASI
 

Similar to asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx

Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_jAsuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_jmialing2
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2lody mamesah
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...elizarman
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militusanggo888
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...IsmaLia7
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxYudaDanang
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniKampus-Sakinah
 
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfEPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfAYIANJANI
 

Similar to asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx (20)

Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
Asuhan keperawatan pada pasien lanjut usia dengan diabetes mellitus AKPER PEM...
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Askep dm
Askep dmAskep dm
Askep dm
 
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan diabetes mellitus  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan diabetes mellitus AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_jAsuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
Asuhan keperawatan pada_anak_dengan_dm_j
 
Eklamsia 1
Eklamsia 1Eklamsia 1
Eklamsia 1
 
Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna
 
Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna Askep gadar akbid paramata muna
Askep gadar akbid paramata muna
 
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
274409377 makalah-diabetes-melitus-tipe-2
 
Askep gadar AKPER PEMKAB MUNA
Askep gadar  AKPER PEMKAB MUNA Askep gadar  AKPER PEMKAB MUNA
Askep gadar AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes MellitusKonsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
Konsep Dasar Penyakit Diabetes Mellitus
 
REFERAT DM
REFERAT DMREFERAT DM
REFERAT DM
 
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
mengenal-diabetes-mellitus-tipe-1-dan-tipe-2-dari-anatomi-hingga-pencegahan-2...
 
Diabetes militus
Diabetes militusDiabetes militus
Diabetes militus
 
Sistem endokrin
Sistem endokrinSistem endokrin
Sistem endokrin
 
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
 
Kaki diabetik
Kaki diabetikKaki diabetik
Kaki diabetik
 
Asuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yaniAsuhan keperawatan dm bu yani
Asuhan keperawatan dm bu yani
 
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdfEPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
EPID_PTM_TM_7_Diabetes.pdf
 

Recently uploaded

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 

asuhan-keperawatan-anak-juvenile-diabetes.pptx

  • 1. “PATOFISIOLOGI KELAINAN PADA SISTEM ENDOKRIN DAN ASUHAN KEPERAWATAN JUVENILE DIABETES DAN DAMPAKNYA TERHADAP PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR MANUSIA (DALAM KONTEKS KELUARGA)” KELOMPOK 3: Dadang Kuswara July Heryanti
  • 2. definisi • Diabetes melitus secara definisi adalah keadaan hiperglikemia kronik. Hiperglikemia ini dapat disebabkan oleh beberapa keadaan, di antaranya adalah gangguan sekresi hormon insulin, gangguan aksi/kerja dari hormon insulin atau gangguan kedua-duanya (Weinzimer SA, Magge S. 2005).
  • 3. Diabetes Mellitus tipe 1 yang menyerang anak-anak sering tidak terdiagnosis oleh dokter karena gejala awalnya yang tidak begitu jelas dan 4 pada akhirnya sampai pada gejala lanjut dan traumatis seperti mual, muntah, nyeri perut, sesak nafas, bahkan koma. Dengan deteksi dini, pengobatan dapat dilakukan sesegera mungkin terhadap penyandang Diabetes Mellitus sehingga dapat menurunkan risiko kecacatan dan kematian (Pulungan, 2010).
  • 4. Etiologi • Faktor Genetik • Faktor-faktor Imunologi • Faktor lingkungan
  • 5.
  • 6. Tanda dan Gejala Gejala DM tipe-1 pada anak sama dengan gejala pada dewasa, yaitu poliuria dan nokturia, polifagia, polidipsia, dan penurunan berat badan. Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan kabur, dan gangguan perilaku.
  • 7. Manifestasi Klinis Diagnosis diabetes seringkali salah, disebabkan gejala- gejala awalnya tidak terlalu khas dan mirip dengan gejala penyakit lain. Di samping kemiripan gejala dengan penyakit lain, terkadang tenaga medis juga tidak menyadari kemungkinan penyakit ini karena jarangnya kejadian DM tipe 1 yang ditemui ataupun belum pernah menemui kasus DM tipe 1 pada anak.
  • 8. Manifestasi Klinis Beberapa gejala yang sering menjadi pitfall dalam diagnosis DM tipe 1 pada anak di antaranya adalah: 1. Sering kencing: kemungkinan diagnosisnya adalah infeksi saluran kemih atau terlalu banyak minum (selain DM). Variasi dari keluhan ini adalah adanya enuresis (mengompol) setelah sebelumnya anak tidak pernah enuresis lagi. 2. Berat badan turun atau tidak mau naik: kemungkinan diagnosis adalah asupan nutrisi yang kurang atau adanya penyebab organik lain. Hal ini disebabkan karena masih tingginya kejadian malnutrisi di negara kita. Sering pula dianggap sebagai salah satu gejala tuberkulosis pada anak.
  • 9. Manifestasi Klinis 3. Sesak nafas: kemungkinan diagnosisya adalah bronkopnemonia. Apabila disertai gejala lemas, kadang juga didiagnosis sebagai malaria. Padahal gejala sesak nafasnya apabila diamati pola nafasnya adalah tipe Kusmaull (nafas cepat dan dalam) yang sangat berbeda dengan tipe nafas pada bronkopnemonia. Nafas Kusmaull adalah tanda dari ketoasidosis. 4. Nyeri perut: seringkali dikira sebagai peritonitis atau apendisitis. Pada penderita DM tipe 1, nyeri perut ditemui pada keadaan ketoasidosis. 5. Tidak sadar: keadaan ketoasidosis dapat dipikirkan pada kemungkinan diagnosis seperti malaria serebral, meningitis, ensefalitis, ataupun cedera kepala (Brink SJ, dkk. 2010).
  • 10. KOMPLIKASI Komplikasi DM Tipe-1 mencakup komplikasi akut dan kronik. Pada anak, komplikasi kronik jarang menimbulkan manifestasi klinis signifikan saat masih dalam pengawasan dokter anak. Sebaliknya, anak berisiko mengalami komplikasi akut setiap hari. Komplikasi akut terdiri atas KAD dan hipoglikemia, Studi SEARCH menemukan bahwa sekitar 30% anak dengan DM tipe-1 terdiagnosis saat KAD. Kriteria KAD mencakup hiperglikemia, asidosis, dan ketonemia. Gejala KAD antara lain adalah dehidrasi, takikardi, takipnea dan sesak, napas berbau aseton, mual, muntah, nyeri perut, pandangan kabur, dan penurunan kesadaran.
  • 11. Pengaruhnya pada Pertumbuhan Anak Selain bisa merusak berbagai organ dalam tubuh, diabetes juga bisa memengaruhi pertumbuhan anak. Berikut ini beberapa dampak diabetes pada tumbuh kembang anak: 1. Memiliki Tinggi Badan yang Lebih Pendek 2. Pubertas Tertunda 3. Mengganggu Perkembangan Otak
  • 12. Penatalaksanaan Tatalaksana pasien dengan DM tipe 1 tidak hanya meliputi pengobatan berupa pemberian insulin. Ada hal-hal lain selain insulin yang perlu diperhatikan dalam tatalaksana agar penderita mendapatkan kualitas hidup yang optimal dalam jangka pendek maupun jangka panjang (Rustama DS, dkk. 2010; ISPAD Clinical Practice Consensus Guidelines. 2009)
  • 13. 1.Insulin 2. Diet 3. Aktifitas fisik 4. Edukasi 5.Monitoring Kontrol Glikemik 5 pilar manajemen DM tipe 1, yaitu:
  • 14. Insulin • Jenis Insulin • Dosis Insulin • Regimen • Cara Menyuntik • Penyesuaian Dosis Diet • Prinsip dari terapi nutrisi adalah makan sehat Aktivitas fisik • Aktivitas fisik penting untuk meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kebutuhan insulin. Selain itu, aktivitas fisik dapat meningkatkan kepercayaan diri anak, mempertahankan berat badan ideal, meningkatkan kapasitas kerja jantung, meminimalisasi komplikasi jangka panjang, dan meningkatkan metabolisme tubuh
  • 15. Edukasi • Edukasi memiliki peran penting dalam penangan DM tipe-1 karena didapatkan bukti kuat berpengaruh baik pada kontrol glikemik dan keluaran psikososial. Edukasi dilakukan oleh tim multidisiplin yang terdiri atas paling tidak dokter anak endokrinologi atau dokter umum terlatih, perawat atau edukator DM, dan ahli nutrisi. Monitoring kontrol glikemik • Monitoring ini menjadi evaluasi apakah tatalaksana yang diberikan sudah baik atau belum. Kontrol glikemik yang baik akan memperbaiki kualitas hidup pasien, termasuk mencegah komplikasi baik jangka pendek maupun jangka panjang
  • 16. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan penunjang yang dlakukan pada DM tipe 1 dan 2 umumnya tidak jauh berbeda. • Glukosadarah • Aseton plasma (keton) • Asam lemak bebas • Osmolaritas serum • Elektrolit • Hemoglobin glikosilat • Gas Darah Arteri • Trombosit darah • Ureum / kreatinin • Amilase darah • Insulin darah • Pemeriksaan fungsi tiroid • Urine • Kultur dan sensitivitas
  • 17. ASUHAN KEPERAWATAN A.Pengkajian a. Identitas Pasien Identitas klien meliputi : nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, alamat, tanggal masuk rumah sakit, nomor register, tanggal pengkajian dan diagnosa medis.
  • 18. b. Riwayat Kesehatan 1.Keluhan utama 2. Riwayat penyakit sekarang 3. Riwayat penyakit dahulu. 4. Riwayat kesehatan keluarga. 5. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan.
  • 19. c. Pemeriksaan Fisik 1. Aktivitas / istrahat. 2. Sirkulasi 3. Pernapasan 4. Neurosensori 5. Nyeri / Kenyamanan 6. Keamanan 7. Eliminasi 8. Integritas Ego 9. Makanan / Cairan
  • 20. d. Pemeriksaan Penunjang • Glukosadarah • Aseton plasma (keton) • Asam lemak bebas • Osmolaritas serum • Elektrolit • Hemoglobin glikosilat • Gas Darah Arteri • Trombosit darah • Ureum / kreatinin • Amilase darah • Insulin darah • Pemeriksaan fungsi tiroid • Urine • Kultur dan sensitivitas
  • 21. B. Diagnosa Keperawatan 1. Resiko ketidakstabilan kadar glukosa darah berhubungan dengan disfungsi pankreas dalam darah yang ditandai dengan peningkatan kadar glukosa darah GDS > 200 mg/dL. 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampu dalam mengabsorbsi makanan karena faktor biologi (defisiensi insulin) ditandai dengan lemas, berat badan pasien menurun walaupun intake makanan adekuat, mual dan muntah. 3. Defisit volume cairan berhubungan dengan ditandai dengan diuresis meningkat, hiperglikemia, diare, muntah, poliuria, evaporasi. 4. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungn dengan hipoksia perifer yang ditandai dengan sianosis, akral dingin, CRT > 3 detik.
  • 22. 6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan penurunan energi, perubahan kimia darah, insufisiensi insulin, hipermetabolik ditandai dengan keletihan, RR meningkat, sianosis. 7. Resiko cedera berhubungan dengan disfungsi sensori. 8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan neuropati perifer. 9. Resiko infeksi berhubungan pertahanan sekunder tidak adekuat (penurunan fungsi limfosit).
  • 23. C. INTERVENSI No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 1. Risiko ketidaksta bilan kadar glukosa darah NOC Blood Glucose, Risk For Unstable Diabetes Self Management Kriteria Hasil : 1. Penerimaan kondisi kesehatan 2. Kepatuhan Perilaku : diet sehat 3. Dapat mengontrol kadar glukosa darah Hyperglikemia management 1. Memantau kadar glukosa darah, seperti yang ditunjukkan 2. Pantau tanda-tanda dan gejala hiperglikemia : poliuria, polidipsia, polifagia, lemah, kelesuan, malaise, mengaburkan visi, atau sakit kepala. 3. Menyediakan kebersihan mulut, jika perlu 4. Menginstruksikan keluarga pasien dan signifikan terhadap pencegahan, pengenalan manajemen 5. Memberikan cairan IV sesuai kebutuhan 6. Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala hiperglikemia 1. Untuk mengetahui kadar glukosa darah pasien. 2. Untuk mengetahui tanda – tanda dari hiperglikemia 3. Memberikan rasa nyaman kepada pasien 4. Agar keluarga turut serta dalam proses penyembuhan pasien 5. Memenuhi kebutuhan cairan pasien 6. Untuk segera mendapat penanganan yang tepat
  • 24. N o. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 2. Ketidaksei mbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh NOC Status nutrisi: Nutritional Status : asupan makanan dan cairan Nutritional Status: asupan nutrisi Kriteria Hasil : 1. Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dan menelan 1. Kaji adanya alergi makanan 2. Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori 3. Bantu pasien untuk makan 4. Edukasi mengenai nutrisi pasien dengan diet yang dijalani 5. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien. 1. Agar makanan pasien tidak membahayakan pasien 2. Untuk memastikan jumlah kalori yang telah masuk 3. Membantu pasien makan dengan mudah 4. Agar pasien memahami diet yang dilakukan 5. Agar pasien mendapat nutrisi yang sesuai dengan kebutuhannya
  • 25. N o. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 3. Defisit volume cairan NOC: Keseimbangan cairan Hydration Status nutrisi: makanan dan cairan Kriteria hasil: 1. Tekan darah ≤ 120/80 mmHg, nadi 70 – 120 x/mnt, suhu tubuh ≤ 37,5℃ 2. Tidak ada tanda-tanda dehidrasi, elastisitas turgor kulit baik, membrane mukosa lembab tidak ada rasa haus yang berlebihan 1. Monitor status hidrasi ( kelembapan membrane mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) 2. Bantu pasien untuk memenuhi cairan tubuhnya seperti minum. 3. Edukasi pasien & keluarga mengenai kebutuhan minum yang harus dipenuhi 4. Kolabrorasi pemberian cairan IV 5. Kolaborasi dokter jikatanda cairan berlebih muncul memburuk 1. Untuk mengetahui tanda – tanda dari kekurangan cairan dan dapat dengan segera menerima penanganan 2. Agar pasien dan keluarga paham dan mampu melakukannya secara mandiri 3. Untuk memenuhi kebutuhan cairan dari pasien
  • 26. No . Diagnos a Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 4. Ketidake fektifan perfusi jaringan perifer NOC status sirkulasi Kriteria Hasil : 1. Tekanan systole dan diastole dalam rentang yang diharapkan ≤ 120/80mmHg 2. Tidak ada tanda tanda peningkatan tekanan intrakranial (tidak lebih dari 15 mmHg) 3. CRT ≤ 3dtk 4. Tidak terdapat sianosis Peripheral Sensation Management (Manajemen sensasi perifer 1. Monitor adanya daerah tertentu yang hanya peka terhadap rangsangan 2. Gunakan sarung tangan untuk proteksi 3. Periksa CRT 4. Edukasi pasien mengenai latihan aktivitas ringan 5. Kolaborasi pemberian analgetik 1. Untuk memantau adanya perubahan status kesehatan pada pasien 2. Mencegah infeksi silang 3. Mengetahui CRT pasien 4. Agar pasien mampu melakukan aktivitas ringan
  • 27. No . Diagnos a Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 5. Intoleran si aktivitas NOC konservasi energi Toleransi Aktivitas Perawatan diri: ADLs Kriteria Hasil : 1. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan RR 2. Tanda-tanda vital normal, TD ≤ 120/80 mmHg, nadi 70 – 120 x/mnt, suhu tubuh ≤ 37,5℃ 1. Pantau tanda – tanda vital sebelum maupun sesudah beraktivitas 2. Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 3. Ajarkan keluarga untuk membantu pasien dalam beraktivitas 4. Kolaborasikan dengan tenaga rehabilitasi medik dalam merencanakan program terapi yang tepat 1. Untuk mengetahui apakah ada perubahan TTV sebelum dan sesudah beraktivitas 2. Membantu pasien untuk beraktivtas ringan dengan dibantu keluarga 3. Untuk mengetahui jenis terapi yang dapat dilakukan pasien.
  • 28. No . Diagnos a Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 6. Resiko cedera NOC · Risk Kontrol Kriteria Hasil : 1. Klien mampu menjelaskan cara/metode untuk mencegah injury/cedera 2. Klien mampu menjelaskan faktor resiko dari lingkungan/perilaku personal 3. Mampu mengenali perubahan status kesehatan 1. Identifikasi kebutuhan keamanan pasien, sesuai dengan kondisi fisik dan fungsi kognitif pasien dan riwayat penyakit terdahulu pasien 2. Memasang side rail tempat tidur 3. Memberi edukasi kepada keluarga mengenai hal – hal yang dapat membahayakan pasien dan cara pencegahannya 1. Untuk mencegah pasien cedera 2. Untuk mencegah pasien jatuh dari atas tempat tidur 3. Agar keluarga membantu mencegah cedera pada pasien
  • 29. No . Diagnos a Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 7. Kerusak an integritas kulit NOC · Integritas Jaringan: kulit and Membran mukosa · Hemodyalis akses Kriteria Hasil : 1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan (sensasi, elastisitas, temperatur, hidrasi, pigmentasi 2. Menunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang 3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami NIC Pressure Management 1. Monitor kulit akan adanya kemerahan 2. Oleskan lotion atau minyak/baby oil pada daerah yang tertekan 3. Memandikan pasien dengan sabun dan air hangat 4. Mobilisasi pasien (ubah 5. Ajarkan keluarga cara memobilisasi pasien 1. Untuk mencegah timbulnya luka baru, dan memantau tanda – tanda infeksi 2. Menjaga kelembaban kulit 3. Mempertahankan kebersihan pasien dan membuat pasien lebih nyaman 4. Mencegah terjadinya luka tekan 5. Agar keluarga dapat dengan mandiri membantu pasien
  • 30. No. Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi Rasional 8. Resiko infeksi NOC Status imun Pengetahuan : Pengendalian infeksi Pengendalian risiko Kriteria Hasil: 1. Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi, tidak ada kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsi leusa 2. Menunjukkan kemampuan untuk NIC Infection Control (Kontrol infeksi) 1. Observasi ttv 2. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain 3. Batasi pengunjung bila perlu 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan 6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan 7. Ajarkan pasien dan keluarga mencuci tangan dengan benar 1. Mengetahui tanda – tanda infeksi 2. Mencegah infeksi 3. Mencegah infeksi silang antara pengunjung dengan pasien
  • 31. KESIMPULAN Diabetes mellitus (DM) tipe-1 adalah DM akibat insulin tidak cukup diproduksi oleh sel beta pankreas, sehingga terjadi hiperglikemia (WHO, 2017). Tipe -1 ini ditandai dengan berkurangnya sel beta pankreas yang diperantarai oleh imun atau antibodi, sehinga sepanjang hidup penderita ini tergantung pada insulin eksogen (Chiang JL, 2014). Gejala DM tipe-1 pada anak sama dengan gejala pada dewasa, yaitu poliuria dan nokturia, polifagia, polidipsia, dan penurunan berat badan. Gejala lain yang dapat timbul adalah kesemutan, lemas, luka yang sukar sembuh, pandangan kabur, dan gangguan perilaku.
  • 32. Pengkajian yang dilakukan pada anak dengan penyakit diabetes juvenile adalah identitas klien, riwayat keperawatan, keluhan utama, riwayat kesehatan masa lalu, riwayat penyakit yang diderita, riwayat psikososial keluarga, kebutuhan dasar, pemerikasaan fisik. Diagnosa keperawatan yang muncul pada kasus ini yaitu resiko ketidakseimbangan kadar glukosa darah, ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, defisit volume cairan, ketidakefektifan perfusi jaringan perifer, intoleransi aktivitas, resiko cedera, kerusakan integritas kulit, dan resiko infeksi.