2. HIPOGLIKEMIA
Hasil penelitian yang dilakukan Karsono dkk
memperlihatkan kekerapan episode hipoglikemia
sebanyak 15,5 kasus pertahun dengan wanita lebih
besar daripada pria, dan sebesar 65% berlatar
belakang DM
Kejadian tersebut disebabkan pengobatan dengan
insulin, pasien tidak/belum mengetahui perubahan
pada tubuhnya
3.
4. PENYEBAB HIPOGLIKEMIA
Makan kurang dari aturan yang ditentukan
Berat badan turun
Sesudah olah raga
Sesudah melahirkan
Sembuh dari sakit
Makan obat yang mempunyai sifat serupa
Pemberian suntikan insulin yang tidak tepat
5. TANDA-TANDA HIPOGLIKEMIA
Stadium parasimpatik : Lapar, mual, tekanan darah
turun
Stadium gangguan otak ringan : Lemah, lesu, sulit
bicara, kesulitan menghitung sederhana
Stadium simpatik : keringat dingin pada
muka,terutama di hidung, bibir atau tangan,
berdebar-debar
Stadium gangguan otak berat : Koma (tidak sadar)
dengan atau tanpa kejang
6. PENCEGAHAN HIPOGLIKEMIA
Sudahkah tepat dosis insulin
Jangan menyuntik terlalu dalam, ingat hanya di
bawah kulit, cubit kulit dan suntik sejajar bagian
dasarnya
Kurangi dosis insulin bila ada perubahan seperti
makan agak kurang, olahraga, sesudah operasi,
melahirkan
8. PENGOBATAN HIPOGLIKEMIA
1. STADIUM PERMULAAN (SADAR) :
Pemberian gula murni ± 30 g ( 2 sendok
makan),sirup, permen atau makanan yang
mengandung hidrat arang. Stop obat hipoglikemik,
periksa glukosa darah sewaktu
2. STADIUM LANJUT ( KOMA HIPOGLIKEMIA) :
Berikan larutan glukosa 40% sebanyak 2 flakon,
intravena setiap 20-40 menit hingga pasien sadar
disertai pemberian cairan dextrose 10% perinfus 6
jam per kolf. Bila belum teratasi berikan adrenalin,
kortison dosis tinggi atau glukogon 1 mg IV
9. HIPERGLIKEMIA
Secara anamnesis ditemukan adanya masukan kalori
yang berlebihan, penghentian obat oral maupun
insulin yang didahuluioleh stres akut
10. KETOACIDOSIS DIABETIK (KAD)
Suatu keadaan gagal metabolik ditandai
hiperglikemia, ketosis, acidosis metabolic, dehidrasi
dan syok hipovolemi
Angka kejadian 8/1000 orang/tahun, DM usia ,30
thn
Moralitas 20-40/100.000 penderita/tahun
11. Pencetus Kriteria
Penghentian insulin
atau terapi insulin yang
tidak adekuat
Penderita baru
IMA
Obat steroid
20% belum diketahui
Klinik : Poliuria,
polidipsia,
mual/muntah,
pernafasan kusmaul,
lemah, dehidrasi,
hipotensi sampai syok,
kesadaran terganggu
sampai koma
12. Kriteria
Darah : Hiperglikemia > 300 mg dl ( biasanya > 500
mgdl) bikarbonat, 20 meq/L, dan Ph < 7,35
Urine : Glukosuria dan ketouria
13. Fase 1 ( fase gawat ) Fase 2 ( fase rehabilitasi )
Rehidrasi Nacl 0,9%
atau RL 2 ltr /2jam
pertama, lalu 80 tts
/mnt selama 4 jam,
lalu 30-50 tts/mnt
selama 18 jam ( 4-6
ltr/24jam), diteruskan
sampai 24 jam
berikutnya
Maintenance : Nacl
0,9% Potacol R ( IR 4-
8 Unit), maltose 10% (
IR 8-12 Unit)
bergantian 20 tts /mnt
Kalium : P.O ( bila K <
4 mEq/lo, atau peros (
air tomat atau kaldu 1-
2 gls)
TERAPI KAD
14. Fase 1 Fase 2
Insulin dosis rendah
IV : 4-8 U/jam IV
sampai fase 2
Infus K : 75 Eq/ltr (
bila K < 2,5 mEq/ltr)
50 mEq/l ( K = 2.5-3.0
mEq/l) dan 25 mEq/l (
K= 3.0-3.5 mEq)
perjam
Insulin reguler : 3x8-12
U S.C
Makanan Lunak
karbohidrat kompleks
peroral
Cont
15. Fase 1
Infus bikarbonat : bila Ph< 7.20 atau bikarbonat <
12 mEq/l : 50-100mEq/l langsung drip dalam 2 jam
bolus 50-100 mEq diberikan bila ph< 7.0
Antibiotika up to date dari dosis akurat
18. KOMA HIPEROSMOLER NON KETOTIK
( KHONK)
Gejala :
Hiperglikemia
Dehidrasi berat
Tanpa acidosis metabolic dan ketosis
Prevalensi jarang 1/5 – 1/6 KAD
DM tipe 2 usia tua
Mortalitas 30.4% kasus KHONK
19. Faktor pencetus
Yang paling penting adalah infeksi dan penyakit
kardiovaskuler
Dapat juga disebabkan oleh kekurangan iatrogenik
seperti hiperalimentasi parenteral,peritoneal dialysis
hipertonik, pembedahan dan pemberian obat-obat
kortikosteroid
20. Kriteria diagnosis
Glukosa darah > 800 mg/dl
Anamnesis DM (-) atau meragukan
Pernafasan kusmaul (-)
Ketonuria (-) atau (+) ringan
22. TERAPI
= KAD
Bila Na < 150 mEq/l cairan NacL 0,9 %
Na > 150 mEq/l cairan hipotonik
Tanpa Nabic
23. Makroangiopati Mikroangiopati
Pembuluh darah besar
Pembuluh darah
jantung
Pembuluh darah tepi
Pembuluh darah otak
( peny. Vaskuler otak,
peny. Arteri koronaria,
peny. Vaskuler perifer)
Pembuluh darah kecil
Retinopati diabetika
Nefropati diabetic
Ditandai dengan
penebalan dan
kerusakan membran
diantara jar. Dan pemb.
Darah sekitar
(Neuropati, nefropati
dan retinopati)
KOMPLIKASI KRONIK
24. KOMPLIKASI KRONIK
Neuropati diabetika
Akumulasi orbital didalam jaringan dan perubahan
metabolik mengakibatkan fungsi sensorik dan
motorik saraf menurun kehilangan sensori
mengakibatkan penurunan persepsi nyeri
Rentan infeksi seperti TBC, gingivitis, dan infeksi
salurankemih
Kaki diabetik