SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
Download to read offline
1
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6
Nama : Hendro Gunawan
NIM : 200401072103
Kelas : IT-202
MINDFULNESS & FOCUS
6.1. Pendahuluan
Menurut American Psychological Association (APA.org, 2012), Mindfulness adalah:
“…a moment-to-moment awareness of one’s experience without judgment. In this sense, mindfulness is
a state and not a trait. While it might be promoted by certain practices or activities, such as meditation,
it is not equivalent to or synonymous with them.”
Definisi lain datang dari Jon Kabat Zinn, yang dikenal secara global atas karyanya tentang
pengurangan stres berbasis kesadaran (Mindfulness-based stress reduction/MBSR):
“The awareness that arises from paying attention, on purpose, in the present moment and non-
judgmentally” (Kabat-Zinn, in Purser, 2015).
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mindfulness adalah sikap berkesadaran penuh
akan peristiwa yang sedang dijalani saat ini, dengan penuh perhatian, memiliki tujuan yang jelas, dan
tanpa menghakimi. Mindfulness adalah kondisi yang bisa didapatkan melalui latihan. Tidak ada orang
yang lahir lebih mindfulness dibandingkan orang yang lainnya. Mindfulness melibatkan kesadaran dan
ketidakberpihakan tentang apa yang kita peroleh saat ini. Di era media sosial, di mana opini, kesukaan,
dan komentar lebih dari sekadar terbuka. Di era ini sangat mudah untuk melihat bagaimana refleksi dari
―tidak menghakimi‖ bisa menjadi perubahan yang disambut baik.
Pengertian tadi merupakan definisi yang dapat dikatakan diterima secara luas dalam literatur praktisi
dan akademis, dan mungkin akan lebih deskriptif bagi mereka yang ingin mulai berlatih. Selain
mindfulness, Kabat-Zinn memberitahu kita untuk memusatkan perhatian secara sadar pada 'di sini, saat
ini'. Ini adalah konsep yang sudah dikenal oleh sebagian besar orang yang berlatih meditasi, dan itulah
mengapa keduanya sering berjalan seiring.
Mindfulness dapat dikatakan sebagai sebuah ―cara untuk menjadi dan bukan sebagai sebuah
―aktivitas. Maksudnya, mindfulness adalah bagaimana agar kita (manusia) untuk menjadi
berkesadaran penuh. Hampir semua aktivitas yang kita kerjakan mungkin dan bahkan sebaiknya
dilakukan dengan kesadaran penuh. Mindfulness juga dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian.
Menurut Sega!, dkk. (Rohan, 2003) serta Davis, dkk. (2007) dalam Umniyah dan Afiatin (2009)
mengungkapkan bahwa pemusatan perhatian merupakan suatu bentuk strategi pengaturan diri yang
melibatkan pemusatan perhatian, merespons pikiran, sensasi dan emosi dengan sikap penerimaan, tanpa
penilaian serta kesadaran akan situasi dan peristiwa saat ini. Germer (2005) menyebutkan ada tiga
2
komponen utama dalam pemusatan perhatian (mindfulness), yaitu kesadaran (awareness), pengalaman
saat ini (present experience) dan penerimaan (acceptance).
Winey, dkk. (2020) menjelaskan bahwa mindfulness pada dasarnya berarti memperhatikan dengan
keterbukaan, keingintahuan, dan fleksibilitas. Dalam keadaan sadar, pikiran dan perasaan yang rumit
memiliki dampak dan pengaruh yang jauh lebih kecil terhadap perilaku (Kashdan & Ciarrochi, 2013).
Mindfulness melibatkan kesadaran akan pengalaman dari waktu ke waktu secara jelas dan seimbang.
Artinya, terbuka terhadap realitas saat ini, membiarkan semua pikiran, emosi, dan sensasi memasuki
kesadaran tanpa perlawanan atau penghindaran (Neff & Germer, 2018). Dengan demikian, bagian dari
mindfulness adalah ―bersama dengan‖ diri apa adanya, terlepas dari keinginan untuk menjadi
sebaliknya (Marotta, 2013).
Kebalikan dari mindfulness adalah mindlessness. Mindlessness terjadi ketika atensi tidak terarah
sama sekali, melainkan mengembara tanpa arah, dan membawa individu turut larut dalam lamunan.
Dalam kondisi mindless, kesadaran sangat menurun, di mana individu tersebut hanya bereaksi secara
otomatis, tanpa benar-benar memperhatikan apa pun yang sedang terjadi. Mindlessness erat kaitannya
dengan fenomena autopilot, yaitu ketika individu menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan
dengan otomatis, dengan respons-respons yang biasa dilakukan, tanpa menyadarinya, tanpa
menghayatinya (Arif, 2016; Langer 2016; Lopez, 2009). Mindfulness membawa individu keluar dari
pola perilaku otomatis tersebut; daripada bereaksi tanpa berpikir, individu secara sadar merespons
dengan cara yang lebih produktif. Mindfulness lebih menggunakan kesadaran lebih dari menggunakan
pemikiran sebagai jalan keluar dari situasi yang menantang (Marotta, 2013).
6.2. Mindfulness Menurut Para Ahli
Menurut Kabat-Zinn (2010), mindfulness berarti memberi perhatian dengan cara tertentu: dengan
sengaja, pada saat ini, dan tanpa menghakimi. Perhatian semacam ini memupuk kesadaran, kejelasan,
dan penerimaan yang lebih besar atas realitas saat ini. Hal itu menyadarkan kita pada kenyataan bahwa
hidup kita dipahami (figured-out) hanya dalam beberapa saat. Jika kita tidak sepenuhnya hadir di saat-
saat tersebut, kita mungkin tidak hanya kehilangan apa yang paling berharga dalam hidup kita tetapi juga
gagal untuk menyadari kekayaan dan kedalaman dalam hidup kita untuk tumbuh dan bertransformasi.
Kesadaran yang berkurang akan momen saat ini pasti menciptakan masalah bagi kita melalui tindakan
dan perilaku tidak sadar, yang sering kali didorong oleh rasa takut yang mendalam dan rasa tidak aman.
Masalah-masalah ini cenderung berkembang seiring waktu jika tidak ditangani dan pada akhirnya dapat
membuat kita merasa mandek. Seiring waktu, kita mungkin kehilangan kepercayaan pada kemampuan
kita untuk mengarahkan energi kita dengan cara yang akan mengarah pada kepuasan dan kebahagiaan
yang lebih besar, bahkan mungkin kesehatan yang lebih baik.
Mindfulness menyediakan jalan yang sederhana namun kuat untuk melepaskan diri kita dari
keterpurukan, kembali berhubungan dengan kebijaksanaan dan vitalitas kita sendiri. Ini adalah cara
3
untuk mengendalikan arah dan kualitas hidup kita sendiri, termasuk hubungan kita dalam keluarga,
hubungan kita dengan pekerjaan dan dengan dunia yang lebih besar. Serta yang paling mendasar,
hubungan kita dengan diri kita sendiri sebagai pribadi.
Kebiasaan mengabaikan momen kita saat ini demi orang lain yang belum datang, mengarah langsung
pada kurangnya kesadaran akan jaring kehidupan yang kita jalani. Ini termasuk kurangnya kesadaran
dan pemahaman tentang pikiran kita sendiri dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi dan tindakan
kita. Ini sangat membatasi perspektif kita tentang apa artinya menjadi seseorang dan bagaimana kita
terhubung satu sama lain dan dengan dunia di sekitar kita. Agama secara tradisional telah menjadi
domain dari pertanyaan mendasar seperti itu dalam kerangka spiritual. Akan tetapi, perhatian
(mindfulness) tidak ada hubungannya dengan agama, kecuali dalam arti yang paling mendasar sebagai
upaya untuk menghargai misteri yang mendalam tentang kehidupan dan untuk mengakui keberadaan
yang penting.
Ketika kita berkomitmen untuk memberi perhatian secara terbuka, tanpa menjadi korban dari
kesukaan dan ketidaksukaan kita sendiri, opini dan prasangka, serta proyeksi dan ekspektasi kita,
kemungkinan-kemungkinan baru terbuka dan kita memiliki kesempatan untuk membebaskan diri dari
kantong ketidaksadaran kita. Kewaspadaan tidak akan bertentangan dengan kepercayaan atau tradisi apa
pun — agama atau dalam hal ilmiah — juga bukanlah sistem kepercayaan atau ideologi baru.
Mindfulness adalah praktik pikiran-tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan psikologis dan fisik.
Perubahan psikologis utama yang terjadi selama latihan mindfulness adalah peningkatan kesadaran akan
pikiran, perasaan, dan sensasi pada saat ini. Seiring waktu, praktik kesadaran dapat membantu menyadari
ruang antara memperhatikan pengalaman dan bereaksi terhadapnya dengan membiarkan seseorang
memperlambat dan mengamati proses pikiran Anda (Black, 2010). Tujuan akhir dari latihan kesadaran
adalah untuk memanfaatkan ruang ini sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih disengaja —
untuk bangun dari menjalani kehidupan dengan autopilot, berdasarkan kebiasaan pikiran yang tidak
produktif (Black, 2010; Walach, dkk., 2007 dalam Naik, dkk., 2013).
Alih-alih mengabaikan emosi sepenuhnya atau bertindak atas setiap emosi secara impulsif,
mindfulness menyediakan pilihan ketiga: emosi ―berada bersama‖. Dengan menahan emosi dalam
kesadaran penuh, kita dapat memisahkan emosi – emosi mentah dan sensasi yang menyertainya – dari
pikiran yang kita miliki tentangnya. Maka akan terjadi perbedaan antara ―memikirkan semua alasan
mengapa kita kesal‖ dan ―hanya menyadari bahwa kita kesal‖. Hal ini juga memungkinkan kita untuk
mengamati emosi dengan cermat hingga emosi itu berlalu secara alami. Selain itu juga, memungkinkan
kita membuat keputusan dengan sadar dan sengaja tentang bagaimana menanggapi informasi yang
diberikan emosi kita.
Mindfulness lebih dari sekadar meditasi dan duduk di atas bantal - ini adalah gaya hidup, cara hidup
dengan perhatian dan niat. Jon Kabat-Zinn dalam bukunya Full Catastrophe Living, menulis Tujuh Dasar
4
Sikap Mindfulness yang dapat membantu sebagai pedoman tentang cara berpikir dan menjadi lebih
penuh perhatian, yakni:
1. TANPAMENGHAKIMI adalah menyaksikan pikiran yang tidak memihak baik positif atau negative.
Ketika kita mengembangkan sikap tidak menghakimi, kita menciptakan lebih banyak ruang untuk
kebaikan, kasih sayang, empati, dan koneksi.
2. KESABARAN memungkinkan hal-hal terungkap pada waktunya sendiri dan melepaskan kebutuhan
untuk mengendalikan situasi untuk hasil tertentu. Berhentilah terburu-buru dan mulailah datang.
3. PIKIRAN PEMULA adalah kesediaan untuk melihat segalanya seolah-olah untuk pertama kalinya
dengan rasa ingin tahu yang segar. Lihatlah objek, orang, dan tempat seolah-olah baru pertama kali
dengan rasa ingin tahu seperti anak kecil.
4. PERCAYA pada validitas pengalaman yang kita rasakan sendiri dan memungkinkan kita melihat
sendiri dari pengalaman mengenai apa yang benar dan tidak benar.
5. NON-STRIVING dengan sikap kemauan untuk membiarkan saat ini menjadi apa adanya tanpa
berusaha untuk memperbaiki atau membuat sesuatu terjadi. Berusaha keras dapat mengganggu
kesadaran tentang saat ini dan kemampuan seseorang untuk merespons daripada menentangnya.
6. PENERIMAAN dan pengakuan membawa keterbukaan, kebaikan terhadap, dan penyambutan
pengalaman sebagaimana adanya saat ini. Ini bukan tentang menjadi pasif, tetapi mengenali hal-hal
apa adanya. Resistensi terhadap hal-hal inilah yang menyebabkan stres dan kecemasan.
7. MELEPASKAN dan membiarkan segala sesuatunya menjadi apa adanya tanpa perlu mencoba dan
mengendalikan pikiran, perasaan, atau tindakan kita. Lepaskan perasaan terjebak oleh perasaan
cemas, ketahuilah bahwa sensasi di dada hanyalah sensasi, itu bukan bagian dari kita dan itu akan
berlalu jika kita membiarkannya.
Di dalam laman Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychological
Association/APA) www.apa.org, terdapat beberapa manfaat dari mindfulness, yakni:
a. Mengurangi Perenungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesadaran mengurangi
perenungan. Dalam satu studi, misalnya, Chambers et al. (2008) meminta 20 meditator pemula untuk
berpartisipasi dalam retret meditasi kesadaran intensif selama 10 hari. Setelah retret, kelompok
meditasi memiliki kesadaran diri yang dilaporkan secara signifikan lebih tinggi dan pengaruh negatif
yang menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka juga mengalami lebih sedikit gejala
depresi dan sedikit perenungan. Selain itu, para meditator memiliki kapasitas memori kerja yang
jauh lebih baik dan lebih mampu mempertahankan perhatian selama tugas pertunjukan dibandingkan
dengan kelompok kontrol. pengurangan stres. Banyak penelitian menunjukkan bahwa melatih
kesadaran dapat mengurangi stres.
b. Pengurangan Stres. Banyak penelitian menunjukkan bahwa melatih kesadaran dapat mengurangi
stres. Pada tahun 2010, Hoffman et al. melakukan meta-analisis dari 39 studi yang mengeksplorasi
5
penggunaan pengurangan stres berbasis kesadaran dan terapi kognitif berbasis kesadaran. Para
peneliti menyimpulkan bahwa terapi berbasis kesadaran mungkin berguna dalam mengubah proses
afektif dan kognitif yang mendasari berbagai masalah klinis.
c. Meningkatkan Memori Kerja. Sebuah studi tahun 2010 oleh Jha et al., Misalnya,
mendokumentasikan manfaat dari meditasi kesadaran di antara kelompok militer yang berpartisipasi
dalam pelatihan kesadaran selama delapan minggu, kelompok militer tanpa meditasi dan
sekelompok warga sipil yang tidak merenung. Kedua kelompok militer berada dalam periode yang
sangat menegangkan sebelum penempatan. Para peneliti menemukan bahwa kelompok militer
nonmeditating telah menurunkan kapasitas memori kerja dari waktu ke waktu, sedangkan kapasitas
memori kerja di antara warga sipil yang tidak melakukan meditasi stabil sepanjang waktu. Namun,
dalam kelompok militer yang bermeditasi, kapasitas memori kerja meningkat dengan latihan
meditasi.
d. FOKUS. Studi lain meneliti bagaimana meditasi kesadaran memengaruhi kemampuan peserta untuk
memfokuskan perhatian dan menekan informasi yang mengganggu. Para peneliti membandingkan
sekelompok meditator perhatian yang berpengalaman dengan kelompok kontrol yang tidak memiliki
pengalaman meditasi. Mereka menemukan bahwa kelompok meditasi memiliki kinerja yang jauh
lebih baik pada semua ukuran perhatian dan memiliki kesadaran diri yang lebih tinggi. Praktek
meditasi kesadaran dan kesadaran diri yang dilaporkan berkorelasi langsung dengan fleksibilitas
kognitif dan fungsi perhatian (Moore dan Malinowski, 2009).
e. Reaktivitas Emosional Yang Berkurang. Penelitian juga mendukung gagasan bahwa meditasi
kesadaran mengurangi reaktivitas emosional. Dalam sebuah studi terhadap orangorang yang telah
berlatih meditasi kesadaran selama satu bulan hingga 29 tahun, para peneliti menemukan bahwa
latihan meditasi kesadaran membantu orang melepaskan diri dari gambar yang mengganggu secara
emosional dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada tugas kognitif dibandingkan dengan
orang yang melihat gambar tersebut. tetapi tidak bermeditasi (Ortner et al., 2007).
f. Lebih Banyak Fleksibilitas Kognitif. Garis penelitian lain menunjukkan bahwa selain membantu
orang menjadi kurang reaktif, meditasi kesadaran juga dapat memberi mereka fleksibilitas kognitif
yang lebih besar. Satu studi menemukan bahwa orang yang mempraktikkan meditasi kesadaran
tampaknya mengembangkan keterampilan pengamatan diri, yang secara neurologis melepaskan
kesadaran otomatis. jalur yang dibuat oleh pembelajaran sebelumnya dan memungkinkan masukan
saat ini diintegrasikan dengan cara baru (Siegel, 2007a). Meditasi juga mengaktifkan wilayah otak
yang terkait dengan respons yang lebih adaptif terhadap situasi stres atau negatif (Cahn & Polich,
2006; Davidson et al., 2003).
g. Kepuasan Hubungan. Beberapa penelitian menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk
menjadi perhatian dapat membantu memprediksi kepuasan hubungan - kemampuan untuk
merespons stres hubungan dengan baik dan keterampilan dalam mengkomunikasikan emosi
6
seseorang kepada pasangan. Bukti empiris menunjukkan bahwa perhatian melindungi terhadap efek
stres emosional dari konflik hubungan (Barnes et al., 2007), secara positif terkait dengan kemampuan
untuk mengekspresikan diri dalam berbagai situasi sosial (Dekeyser el al., 2008) dan memprediksi
kepuasan hubungan (Barnes dkk., 2007; Wachs & Cordova, 2007).
h. Manfaat lainnya. Kesadaran telah terbukti meningkatkan wawasan diri, moralitas, intuisi, dan
modulasi ketakutan, semua fungsi yang terkait dengan area lobus prefrontal tengah otak. Bukti juga
menyarankan bahwa meditasi kesadaran memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan
fungsi kekebalan (Davidson et al., 2003; lihat Grossman, Niemann, Schmidt, & Walach, 2004 untuk
tinjauan manfaat kesehatan fisik), peningkatan kesejahteraan (Carmody & Baer, 2008) dan
pengurangan tekanan psikologis (Coffey & Hartman, 2008; Ostafin et al., 2006). Selain itu, praktik
meditasi kesadaran tampaknya meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi (Moore &
Malinowski, 2009), serta mengurangi upaya tugas dan memiliki pikiran yang tidak terkait dengan
tugas yang ada (Lutz et al., 2009).
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa mindfulness dan fokus merupakan hal yang saling
berhubungan. Fokus bisa didapatkan dari diri yang penuh perhatian dan kesadaran (mindfulness). Kita
dapat melatih otak untuk fokus dengan lebih baik dengan melakukan latihan kesadaran setiap hari.
Latihan kesadaran dapat membantu meningkatkan fokus dan memungkinkan seseorang mengingat apa
yang ia baca dengan lebih menyeluruh. Pada tingkat yang lebih tinggi, mempraktikkan perhatian dapat
membantu Anda untuk lebih mengontrol apa yang Anda pikirkan, memungkinkan lebih banyak ruang
untuk mempelajari hal-hal baru, mengingat apa yang baru saja Anda baca, dan meningkatkan memori
jangka panjang.
Patrick Buggy, pencetus Mindful Ambition, dalam artikelnya di laman
https://mindfulambition.net/focus/ mengatakan salah satu implikasi dari fokus, kita dapat lebih
meningkatkan kinerja kita dalam pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari. Sebagai contoh, fokus dapat
membuat kita meningkatkan kemampuan untuk multitasking. Apa yang kebanyakan orang anggap
sebagai "multitasking" (melakukan banyak hal pada waktu yang sama) sebenarnya adalah tugas berseri
(melakukan satu hal pada satu waktu, tetapi beralih antar aktivitas secara berurutan).
Gambar 1. Fokus Multitasking
7
Seperti beralih antar tab di browser internet, pikiran kita sebenarnya hanya memproses satu hal dalam
satu waktu. Mungkin kita merasa seperti melakukan banyak hal sekaligus, tetapi sebenarnya tidak
demikian. Beralih antar tugas sebenarnya merusak keefektifan. Meskipun mungkin terasa produktif
untuk "melakukan banyak tugas", konsekuensi negatifnya bertambah. Alternatif yang lebih efektif
adalah dengan tetap memperhatikan tugas yang ada. Dengan memberikan perhatian penuh pada satu
aktivitas, kita dapat mengurangi beban dalam peralihan antar tugas.
Ada dua tantangan utama untuk fokus Anda: Fokus dan Tetap Fokus. Kerap kali orang pernah bergumul
dengan penundaan (untuk memulai) dan gangguan (untuk tetap fokus).
Gambar 2. Tantangan Untuk Fokus.
Langkah yang harus dilakukan pertama kali adalah Menemukan Fokus (Bagaimana Hadir dalam
Pekerjaan). Mindfulness adalah tentang menumbuhkan kesadaran akan momen saat ini. Melakukan
pekerjaan yang penuh perhatian berarti tetap hadir untuk tugas yang ada. Berikut adalah beberapa
strategi yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan keberadaan ini, yaitu:
a) Perjelas Apa yang Paling Penting. Jika Anda tidak yakin apa yang paling penting, Anda akan
mudah teralihkan. Namun saat Anda menetapkan prioritas, lebih mudah untuk menetapkan niat
yang jelas tentang bagaimana Anda ingin menghabiskan waktu.
b) Jadikan Hal Terpenting sebagai Opsi Paling Menarik.
8
Gambar 3. Catat Semua Kegiatan Harian
c) Kembangkan Pola Pikir yang Benar untuk Aktivitas yang Ada. Hadir sepenuhnya pada
pekerjaan Anda berarti memupuk kondisi mental yang tepat untuk aktivitas yang ada. Ini
melibatkan bergerak dari apa pun yang Anda lakukan, dan mempersiapkan apa pun yang akan
Anda lakukan.
d) Atur Apa Yang Paling Penting Untuk Esok – di penghujung setiap hari. Selanjutnya, Buggy
menambahkan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk Tetap Fokus (Strategi untuk Tetap
Hadir dalam Pekerjaan), yakni berlatih kembali ke fokus dengan meditasi mindfulness.
Gambar 4. Usaha Untuk Kembali Ke Kesadaran Saat Ini.
Gangguan tidak dapat dihindari. Kita tidak akan pernah bisa sepenuhnya menghentikan pikiran yang
mengembara. Akan tetapi, kita dapat belajar untuk pulih dari gangguan dengan lebih efektif. Meditasi
kesadaran dapat meningkatkan kemampuan untuk fokus dan pulih dari gangguan. Selama meditasi
kesadaran, isi pikiran dengan hal yang harus dilakukan, seperti memperhatikan sensasi pernapasan.
9
Ketika pikiran mengembara secara tak terelakkan, sadari bahwa pikiran kita telah mengembara,
kemudian bawa pikiran kembali dengan menghitung napas. Latihan di sini dapat mengembalikan kita
ke objek kesadaran. Pengulangan dari latihan seperti ini dapat memperkuat pola pengembalian kesadaran
untuk tetap fokus.
6.3. Contoh Soal dan Pengerjaan/Studi Kasus
Sangat mudah untuk melihat bagaimana perhatian dapat bermanfaat dalam mengatasi stres atau emosi
sulit lainnya. Misalnya, kita semua pernah berada dalam situasi di mana kita menjadi marah atau stres
dan mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak kita maksudkan. Pada saat-saat ini, kita mungkin
merasa kita tidak memiliki kendali atas kata-kata atau tindakan kita — seolah-olah kita bereaksi terhadap
situasi tanpa berpikir. Jika kita mengalami momen seperti ini, mindfulness dapat membantu dalam
beberapa cara. Pertama, mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan emosi kita sebelum
emosi tersebut meningkat dan mengambil alih kendali diri kita. Alih-alih menyadari kemarahan setelah
menyerang seseorang, kita dapat menangkap amarah ketika emosi tersebut masih ringan dan mengambil
langkah untuk meredakannya. Selain itu, mindfulness dapat membantu kita melihat pikiran dan emosi
dengan lebih objektif. Alih-alih membiarkan peristiwa kecil memicu pemikiran negatif, kesadaran
memungkinkan kita mengambil langkah mundur untuk menyadari bahwa kita merasa stres atau cemas,
dan kecemasan ini mungkin memengaruhi pikiran.
6.4. Soal Mandiri
#1 Mindfulness merupakan sikap berkesadaran akan saat ini dan tanpa menghakimi. (Benar) Poin: 25
#2 Salah satu manfaat Mindfulness adalah untuk meningkatkan fokus dalam melakukan pekerjaan yang
harus dilakukan saat ini. (Benar) Poin: 25
#3 Sikap Mindfulness tidak dapat meredakan emosi amarah yang bergejolak. (Salah) Poin: 25
#4 Menentukan prioritas pekerjaan merupakan hal yang dapat membantu kita untuk tetap fokus. (Benar)
Poin: 25
Referensi
[1] Muhammad Nur Icsan, S. M. (2024, April 08). Modul 6 – Mindfulnes and Focus.pdf. Diambil
kembali dari Edlink Universitas Siber Asia: https://edlink.id/panel/classes/736136. Diakses pada
tanggal 11 Mei 2024.
Link Slideshare
10

More Related Content

Similar to Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf

Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
Nofrida Atika
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
Nofrida Atika
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
Mifta Nech
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
Operator Warnet Vast Raha
 
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Tyaseta Sardjono
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
tyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
tyaadhietz
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
tyaadhietz
 

Similar to Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf (20)

Persepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - docPersepsi Sosial - doc
Persepsi Sosial - doc
 
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
Psikologi sosial - "Diri atau Konsep Diri"
 
Awareness of self and others and the development of interpersonal competence
Awareness of self and others and the development of interpersonal competenceAwareness of self and others and the development of interpersonal competence
Awareness of self and others and the development of interpersonal competence
 
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - wordPresentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
Presentasi Teori Komunikasi Kelompok 4 - word
 
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur MuspitaBab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
Bab 5 persepsi dan komunikasi_Novi Catur Muspita
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"Psikologi Sosial - "Diri"
Psikologi Sosial - "Diri"
 
Persepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - pptPersepsi Sosial - ppt
Persepsi Sosial - ppt
 
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi pppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
ppt psikologi komunikasi kel 5 sensasi p
 
Komunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonalKomunikasi interpersonal
Komunikasi interpersonal
 
konsep diri
konsep dirikonsep diri
konsep diri
 
Psikologi dakwah
Psikologi dakwahPsikologi dakwah
Psikologi dakwah
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1Makalah psikologi umu1
Makalah psikologi umu1
 
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
Bab II Kecerdasan Emosi pada Remaja yang Mengikuti Kelas Unggulan di SMPN 103...
 
Persepsi Word
Persepsi WordPersepsi Word
Persepsi Word
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosial Persepsi sosial
Persepsi sosial
 
Persepsi sosial
Persepsi sosialPersepsi sosial
Persepsi sosial
 

More from HendroGunawan8

More from HendroGunawan8 (20)

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
 
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Si...
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
LeoRahmanBoyanese
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
JsitBanjarnegara
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
SriHandayaniLubisSpd
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
PPT PEMBELAJARAN KELAS 3 TEMATIK TEMA 3 SUBTEMA SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1
 
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
Materi: Mengapa tidak memanfaatkan Media ?
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.docPresentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
Presentasi-ruang-kolaborasi-modul-1.4.doc
 
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
#05 SOSIALISASI JUKNIS BOK 2024 Canva_124438.pptx
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptxLokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
Lokakarya Kepemimpinan Sekolah Penggerak 1.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docxKisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
Kisi-kisi soal IPA 8.docx 2023-2024.docx
 
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptxAKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
AKSI NYATA fASILITATOR pEMBELAJARAN (.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang BumiProjek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Aku Sayang Bumi
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdfLaporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
Laporan Guru Piket Bukti Dukung PMM - www.kherysuryawan.id (1) (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 

Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf

  • 1. 1 Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6 Nama : Hendro Gunawan NIM : 200401072103 Kelas : IT-202 MINDFULNESS & FOCUS 6.1. Pendahuluan Menurut American Psychological Association (APA.org, 2012), Mindfulness adalah: “…a moment-to-moment awareness of one’s experience without judgment. In this sense, mindfulness is a state and not a trait. While it might be promoted by certain practices or activities, such as meditation, it is not equivalent to or synonymous with them.” Definisi lain datang dari Jon Kabat Zinn, yang dikenal secara global atas karyanya tentang pengurangan stres berbasis kesadaran (Mindfulness-based stress reduction/MBSR): “The awareness that arises from paying attention, on purpose, in the present moment and non- judgmentally” (Kabat-Zinn, in Purser, 2015). Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa mindfulness adalah sikap berkesadaran penuh akan peristiwa yang sedang dijalani saat ini, dengan penuh perhatian, memiliki tujuan yang jelas, dan tanpa menghakimi. Mindfulness adalah kondisi yang bisa didapatkan melalui latihan. Tidak ada orang yang lahir lebih mindfulness dibandingkan orang yang lainnya. Mindfulness melibatkan kesadaran dan ketidakberpihakan tentang apa yang kita peroleh saat ini. Di era media sosial, di mana opini, kesukaan, dan komentar lebih dari sekadar terbuka. Di era ini sangat mudah untuk melihat bagaimana refleksi dari ―tidak menghakimi‖ bisa menjadi perubahan yang disambut baik. Pengertian tadi merupakan definisi yang dapat dikatakan diterima secara luas dalam literatur praktisi dan akademis, dan mungkin akan lebih deskriptif bagi mereka yang ingin mulai berlatih. Selain mindfulness, Kabat-Zinn memberitahu kita untuk memusatkan perhatian secara sadar pada 'di sini, saat ini'. Ini adalah konsep yang sudah dikenal oleh sebagian besar orang yang berlatih meditasi, dan itulah mengapa keduanya sering berjalan seiring. Mindfulness dapat dikatakan sebagai sebuah ―cara untuk menjadi dan bukan sebagai sebuah ―aktivitas. Maksudnya, mindfulness adalah bagaimana agar kita (manusia) untuk menjadi berkesadaran penuh. Hampir semua aktivitas yang kita kerjakan mungkin dan bahkan sebaiknya dilakukan dengan kesadaran penuh. Mindfulness juga dapat diartikan sebagai pemusatan perhatian. Menurut Sega!, dkk. (Rohan, 2003) serta Davis, dkk. (2007) dalam Umniyah dan Afiatin (2009) mengungkapkan bahwa pemusatan perhatian merupakan suatu bentuk strategi pengaturan diri yang melibatkan pemusatan perhatian, merespons pikiran, sensasi dan emosi dengan sikap penerimaan, tanpa penilaian serta kesadaran akan situasi dan peristiwa saat ini. Germer (2005) menyebutkan ada tiga
  • 2. 2 komponen utama dalam pemusatan perhatian (mindfulness), yaitu kesadaran (awareness), pengalaman saat ini (present experience) dan penerimaan (acceptance). Winey, dkk. (2020) menjelaskan bahwa mindfulness pada dasarnya berarti memperhatikan dengan keterbukaan, keingintahuan, dan fleksibilitas. Dalam keadaan sadar, pikiran dan perasaan yang rumit memiliki dampak dan pengaruh yang jauh lebih kecil terhadap perilaku (Kashdan & Ciarrochi, 2013). Mindfulness melibatkan kesadaran akan pengalaman dari waktu ke waktu secara jelas dan seimbang. Artinya, terbuka terhadap realitas saat ini, membiarkan semua pikiran, emosi, dan sensasi memasuki kesadaran tanpa perlawanan atau penghindaran (Neff & Germer, 2018). Dengan demikian, bagian dari mindfulness adalah ―bersama dengan‖ diri apa adanya, terlepas dari keinginan untuk menjadi sebaliknya (Marotta, 2013). Kebalikan dari mindfulness adalah mindlessness. Mindlessness terjadi ketika atensi tidak terarah sama sekali, melainkan mengembara tanpa arah, dan membawa individu turut larut dalam lamunan. Dalam kondisi mindless, kesadaran sangat menurun, di mana individu tersebut hanya bereaksi secara otomatis, tanpa benar-benar memperhatikan apa pun yang sedang terjadi. Mindlessness erat kaitannya dengan fenomena autopilot, yaitu ketika individu menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan dengan otomatis, dengan respons-respons yang biasa dilakukan, tanpa menyadarinya, tanpa menghayatinya (Arif, 2016; Langer 2016; Lopez, 2009). Mindfulness membawa individu keluar dari pola perilaku otomatis tersebut; daripada bereaksi tanpa berpikir, individu secara sadar merespons dengan cara yang lebih produktif. Mindfulness lebih menggunakan kesadaran lebih dari menggunakan pemikiran sebagai jalan keluar dari situasi yang menantang (Marotta, 2013). 6.2. Mindfulness Menurut Para Ahli Menurut Kabat-Zinn (2010), mindfulness berarti memberi perhatian dengan cara tertentu: dengan sengaja, pada saat ini, dan tanpa menghakimi. Perhatian semacam ini memupuk kesadaran, kejelasan, dan penerimaan yang lebih besar atas realitas saat ini. Hal itu menyadarkan kita pada kenyataan bahwa hidup kita dipahami (figured-out) hanya dalam beberapa saat. Jika kita tidak sepenuhnya hadir di saat- saat tersebut, kita mungkin tidak hanya kehilangan apa yang paling berharga dalam hidup kita tetapi juga gagal untuk menyadari kekayaan dan kedalaman dalam hidup kita untuk tumbuh dan bertransformasi. Kesadaran yang berkurang akan momen saat ini pasti menciptakan masalah bagi kita melalui tindakan dan perilaku tidak sadar, yang sering kali didorong oleh rasa takut yang mendalam dan rasa tidak aman. Masalah-masalah ini cenderung berkembang seiring waktu jika tidak ditangani dan pada akhirnya dapat membuat kita merasa mandek. Seiring waktu, kita mungkin kehilangan kepercayaan pada kemampuan kita untuk mengarahkan energi kita dengan cara yang akan mengarah pada kepuasan dan kebahagiaan yang lebih besar, bahkan mungkin kesehatan yang lebih baik. Mindfulness menyediakan jalan yang sederhana namun kuat untuk melepaskan diri kita dari keterpurukan, kembali berhubungan dengan kebijaksanaan dan vitalitas kita sendiri. Ini adalah cara
  • 3. 3 untuk mengendalikan arah dan kualitas hidup kita sendiri, termasuk hubungan kita dalam keluarga, hubungan kita dengan pekerjaan dan dengan dunia yang lebih besar. Serta yang paling mendasar, hubungan kita dengan diri kita sendiri sebagai pribadi. Kebiasaan mengabaikan momen kita saat ini demi orang lain yang belum datang, mengarah langsung pada kurangnya kesadaran akan jaring kehidupan yang kita jalani. Ini termasuk kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pikiran kita sendiri dan bagaimana hal itu mempengaruhi persepsi dan tindakan kita. Ini sangat membatasi perspektif kita tentang apa artinya menjadi seseorang dan bagaimana kita terhubung satu sama lain dan dengan dunia di sekitar kita. Agama secara tradisional telah menjadi domain dari pertanyaan mendasar seperti itu dalam kerangka spiritual. Akan tetapi, perhatian (mindfulness) tidak ada hubungannya dengan agama, kecuali dalam arti yang paling mendasar sebagai upaya untuk menghargai misteri yang mendalam tentang kehidupan dan untuk mengakui keberadaan yang penting. Ketika kita berkomitmen untuk memberi perhatian secara terbuka, tanpa menjadi korban dari kesukaan dan ketidaksukaan kita sendiri, opini dan prasangka, serta proyeksi dan ekspektasi kita, kemungkinan-kemungkinan baru terbuka dan kita memiliki kesempatan untuk membebaskan diri dari kantong ketidaksadaran kita. Kewaspadaan tidak akan bertentangan dengan kepercayaan atau tradisi apa pun — agama atau dalam hal ilmiah — juga bukanlah sistem kepercayaan atau ideologi baru. Mindfulness adalah praktik pikiran-tubuh yang bermanfaat bagi kesehatan psikologis dan fisik. Perubahan psikologis utama yang terjadi selama latihan mindfulness adalah peningkatan kesadaran akan pikiran, perasaan, dan sensasi pada saat ini. Seiring waktu, praktik kesadaran dapat membantu menyadari ruang antara memperhatikan pengalaman dan bereaksi terhadapnya dengan membiarkan seseorang memperlambat dan mengamati proses pikiran Anda (Black, 2010). Tujuan akhir dari latihan kesadaran adalah untuk memanfaatkan ruang ini sehingga kita dapat membuat keputusan yang lebih disengaja — untuk bangun dari menjalani kehidupan dengan autopilot, berdasarkan kebiasaan pikiran yang tidak produktif (Black, 2010; Walach, dkk., 2007 dalam Naik, dkk., 2013). Alih-alih mengabaikan emosi sepenuhnya atau bertindak atas setiap emosi secara impulsif, mindfulness menyediakan pilihan ketiga: emosi ―berada bersama‖. Dengan menahan emosi dalam kesadaran penuh, kita dapat memisahkan emosi – emosi mentah dan sensasi yang menyertainya – dari pikiran yang kita miliki tentangnya. Maka akan terjadi perbedaan antara ―memikirkan semua alasan mengapa kita kesal‖ dan ―hanya menyadari bahwa kita kesal‖. Hal ini juga memungkinkan kita untuk mengamati emosi dengan cermat hingga emosi itu berlalu secara alami. Selain itu juga, memungkinkan kita membuat keputusan dengan sadar dan sengaja tentang bagaimana menanggapi informasi yang diberikan emosi kita. Mindfulness lebih dari sekadar meditasi dan duduk di atas bantal - ini adalah gaya hidup, cara hidup dengan perhatian dan niat. Jon Kabat-Zinn dalam bukunya Full Catastrophe Living, menulis Tujuh Dasar
  • 4. 4 Sikap Mindfulness yang dapat membantu sebagai pedoman tentang cara berpikir dan menjadi lebih penuh perhatian, yakni: 1. TANPAMENGHAKIMI adalah menyaksikan pikiran yang tidak memihak baik positif atau negative. Ketika kita mengembangkan sikap tidak menghakimi, kita menciptakan lebih banyak ruang untuk kebaikan, kasih sayang, empati, dan koneksi. 2. KESABARAN memungkinkan hal-hal terungkap pada waktunya sendiri dan melepaskan kebutuhan untuk mengendalikan situasi untuk hasil tertentu. Berhentilah terburu-buru dan mulailah datang. 3. PIKIRAN PEMULA adalah kesediaan untuk melihat segalanya seolah-olah untuk pertama kalinya dengan rasa ingin tahu yang segar. Lihatlah objek, orang, dan tempat seolah-olah baru pertama kali dengan rasa ingin tahu seperti anak kecil. 4. PERCAYA pada validitas pengalaman yang kita rasakan sendiri dan memungkinkan kita melihat sendiri dari pengalaman mengenai apa yang benar dan tidak benar. 5. NON-STRIVING dengan sikap kemauan untuk membiarkan saat ini menjadi apa adanya tanpa berusaha untuk memperbaiki atau membuat sesuatu terjadi. Berusaha keras dapat mengganggu kesadaran tentang saat ini dan kemampuan seseorang untuk merespons daripada menentangnya. 6. PENERIMAAN dan pengakuan membawa keterbukaan, kebaikan terhadap, dan penyambutan pengalaman sebagaimana adanya saat ini. Ini bukan tentang menjadi pasif, tetapi mengenali hal-hal apa adanya. Resistensi terhadap hal-hal inilah yang menyebabkan stres dan kecemasan. 7. MELEPASKAN dan membiarkan segala sesuatunya menjadi apa adanya tanpa perlu mencoba dan mengendalikan pikiran, perasaan, atau tindakan kita. Lepaskan perasaan terjebak oleh perasaan cemas, ketahuilah bahwa sensasi di dada hanyalah sensasi, itu bukan bagian dari kita dan itu akan berlalu jika kita membiarkannya. Di dalam laman Asosiasi Psikologi Amerika (American Psychological Association/APA) www.apa.org, terdapat beberapa manfaat dari mindfulness, yakni: a. Mengurangi Perenungan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kesadaran mengurangi perenungan. Dalam satu studi, misalnya, Chambers et al. (2008) meminta 20 meditator pemula untuk berpartisipasi dalam retret meditasi kesadaran intensif selama 10 hari. Setelah retret, kelompok meditasi memiliki kesadaran diri yang dilaporkan secara signifikan lebih tinggi dan pengaruh negatif yang menurun dibandingkan dengan kelompok kontrol. Mereka juga mengalami lebih sedikit gejala depresi dan sedikit perenungan. Selain itu, para meditator memiliki kapasitas memori kerja yang jauh lebih baik dan lebih mampu mempertahankan perhatian selama tugas pertunjukan dibandingkan dengan kelompok kontrol. pengurangan stres. Banyak penelitian menunjukkan bahwa melatih kesadaran dapat mengurangi stres. b. Pengurangan Stres. Banyak penelitian menunjukkan bahwa melatih kesadaran dapat mengurangi stres. Pada tahun 2010, Hoffman et al. melakukan meta-analisis dari 39 studi yang mengeksplorasi
  • 5. 5 penggunaan pengurangan stres berbasis kesadaran dan terapi kognitif berbasis kesadaran. Para peneliti menyimpulkan bahwa terapi berbasis kesadaran mungkin berguna dalam mengubah proses afektif dan kognitif yang mendasari berbagai masalah klinis. c. Meningkatkan Memori Kerja. Sebuah studi tahun 2010 oleh Jha et al., Misalnya, mendokumentasikan manfaat dari meditasi kesadaran di antara kelompok militer yang berpartisipasi dalam pelatihan kesadaran selama delapan minggu, kelompok militer tanpa meditasi dan sekelompok warga sipil yang tidak merenung. Kedua kelompok militer berada dalam periode yang sangat menegangkan sebelum penempatan. Para peneliti menemukan bahwa kelompok militer nonmeditating telah menurunkan kapasitas memori kerja dari waktu ke waktu, sedangkan kapasitas memori kerja di antara warga sipil yang tidak melakukan meditasi stabil sepanjang waktu. Namun, dalam kelompok militer yang bermeditasi, kapasitas memori kerja meningkat dengan latihan meditasi. d. FOKUS. Studi lain meneliti bagaimana meditasi kesadaran memengaruhi kemampuan peserta untuk memfokuskan perhatian dan menekan informasi yang mengganggu. Para peneliti membandingkan sekelompok meditator perhatian yang berpengalaman dengan kelompok kontrol yang tidak memiliki pengalaman meditasi. Mereka menemukan bahwa kelompok meditasi memiliki kinerja yang jauh lebih baik pada semua ukuran perhatian dan memiliki kesadaran diri yang lebih tinggi. Praktek meditasi kesadaran dan kesadaran diri yang dilaporkan berkorelasi langsung dengan fleksibilitas kognitif dan fungsi perhatian (Moore dan Malinowski, 2009). e. Reaktivitas Emosional Yang Berkurang. Penelitian juga mendukung gagasan bahwa meditasi kesadaran mengurangi reaktivitas emosional. Dalam sebuah studi terhadap orangorang yang telah berlatih meditasi kesadaran selama satu bulan hingga 29 tahun, para peneliti menemukan bahwa latihan meditasi kesadaran membantu orang melepaskan diri dari gambar yang mengganggu secara emosional dan memungkinkan mereka untuk lebih fokus pada tugas kognitif dibandingkan dengan orang yang melihat gambar tersebut. tetapi tidak bermeditasi (Ortner et al., 2007). f. Lebih Banyak Fleksibilitas Kognitif. Garis penelitian lain menunjukkan bahwa selain membantu orang menjadi kurang reaktif, meditasi kesadaran juga dapat memberi mereka fleksibilitas kognitif yang lebih besar. Satu studi menemukan bahwa orang yang mempraktikkan meditasi kesadaran tampaknya mengembangkan keterampilan pengamatan diri, yang secara neurologis melepaskan kesadaran otomatis. jalur yang dibuat oleh pembelajaran sebelumnya dan memungkinkan masukan saat ini diintegrasikan dengan cara baru (Siegel, 2007a). Meditasi juga mengaktifkan wilayah otak yang terkait dengan respons yang lebih adaptif terhadap situasi stres atau negatif (Cahn & Polich, 2006; Davidson et al., 2003). g. Kepuasan Hubungan. Beberapa penelitian menemukan bahwa kemampuan seseorang untuk menjadi perhatian dapat membantu memprediksi kepuasan hubungan - kemampuan untuk merespons stres hubungan dengan baik dan keterampilan dalam mengkomunikasikan emosi
  • 6. 6 seseorang kepada pasangan. Bukti empiris menunjukkan bahwa perhatian melindungi terhadap efek stres emosional dari konflik hubungan (Barnes et al., 2007), secara positif terkait dengan kemampuan untuk mengekspresikan diri dalam berbagai situasi sosial (Dekeyser el al., 2008) dan memprediksi kepuasan hubungan (Barnes dkk., 2007; Wachs & Cordova, 2007). h. Manfaat lainnya. Kesadaran telah terbukti meningkatkan wawasan diri, moralitas, intuisi, dan modulasi ketakutan, semua fungsi yang terkait dengan area lobus prefrontal tengah otak. Bukti juga menyarankan bahwa meditasi kesadaran memiliki banyak manfaat kesehatan, termasuk peningkatan fungsi kekebalan (Davidson et al., 2003; lihat Grossman, Niemann, Schmidt, & Walach, 2004 untuk tinjauan manfaat kesehatan fisik), peningkatan kesejahteraan (Carmody & Baer, 2008) dan pengurangan tekanan psikologis (Coffey & Hartman, 2008; Ostafin et al., 2006). Selain itu, praktik meditasi kesadaran tampaknya meningkatkan kecepatan pemrosesan informasi (Moore & Malinowski, 2009), serta mengurangi upaya tugas dan memiliki pikiran yang tidak terkait dengan tugas yang ada (Lutz et al., 2009). Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa mindfulness dan fokus merupakan hal yang saling berhubungan. Fokus bisa didapatkan dari diri yang penuh perhatian dan kesadaran (mindfulness). Kita dapat melatih otak untuk fokus dengan lebih baik dengan melakukan latihan kesadaran setiap hari. Latihan kesadaran dapat membantu meningkatkan fokus dan memungkinkan seseorang mengingat apa yang ia baca dengan lebih menyeluruh. Pada tingkat yang lebih tinggi, mempraktikkan perhatian dapat membantu Anda untuk lebih mengontrol apa yang Anda pikirkan, memungkinkan lebih banyak ruang untuk mempelajari hal-hal baru, mengingat apa yang baru saja Anda baca, dan meningkatkan memori jangka panjang. Patrick Buggy, pencetus Mindful Ambition, dalam artikelnya di laman https://mindfulambition.net/focus/ mengatakan salah satu implikasi dari fokus, kita dapat lebih meningkatkan kinerja kita dalam pekerjaan yang kita lakukan sehari-hari. Sebagai contoh, fokus dapat membuat kita meningkatkan kemampuan untuk multitasking. Apa yang kebanyakan orang anggap sebagai "multitasking" (melakukan banyak hal pada waktu yang sama) sebenarnya adalah tugas berseri (melakukan satu hal pada satu waktu, tetapi beralih antar aktivitas secara berurutan). Gambar 1. Fokus Multitasking
  • 7. 7 Seperti beralih antar tab di browser internet, pikiran kita sebenarnya hanya memproses satu hal dalam satu waktu. Mungkin kita merasa seperti melakukan banyak hal sekaligus, tetapi sebenarnya tidak demikian. Beralih antar tugas sebenarnya merusak keefektifan. Meskipun mungkin terasa produktif untuk "melakukan banyak tugas", konsekuensi negatifnya bertambah. Alternatif yang lebih efektif adalah dengan tetap memperhatikan tugas yang ada. Dengan memberikan perhatian penuh pada satu aktivitas, kita dapat mengurangi beban dalam peralihan antar tugas. Ada dua tantangan utama untuk fokus Anda: Fokus dan Tetap Fokus. Kerap kali orang pernah bergumul dengan penundaan (untuk memulai) dan gangguan (untuk tetap fokus). Gambar 2. Tantangan Untuk Fokus. Langkah yang harus dilakukan pertama kali adalah Menemukan Fokus (Bagaimana Hadir dalam Pekerjaan). Mindfulness adalah tentang menumbuhkan kesadaran akan momen saat ini. Melakukan pekerjaan yang penuh perhatian berarti tetap hadir untuk tugas yang ada. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk mengembangkan keberadaan ini, yaitu: a) Perjelas Apa yang Paling Penting. Jika Anda tidak yakin apa yang paling penting, Anda akan mudah teralihkan. Namun saat Anda menetapkan prioritas, lebih mudah untuk menetapkan niat yang jelas tentang bagaimana Anda ingin menghabiskan waktu. b) Jadikan Hal Terpenting sebagai Opsi Paling Menarik.
  • 8. 8 Gambar 3. Catat Semua Kegiatan Harian c) Kembangkan Pola Pikir yang Benar untuk Aktivitas yang Ada. Hadir sepenuhnya pada pekerjaan Anda berarti memupuk kondisi mental yang tepat untuk aktivitas yang ada. Ini melibatkan bergerak dari apa pun yang Anda lakukan, dan mempersiapkan apa pun yang akan Anda lakukan. d) Atur Apa Yang Paling Penting Untuk Esok – di penghujung setiap hari. Selanjutnya, Buggy menambahkan hal-hal apa saja yang dapat dilakukan untuk Tetap Fokus (Strategi untuk Tetap Hadir dalam Pekerjaan), yakni berlatih kembali ke fokus dengan meditasi mindfulness. Gambar 4. Usaha Untuk Kembali Ke Kesadaran Saat Ini. Gangguan tidak dapat dihindari. Kita tidak akan pernah bisa sepenuhnya menghentikan pikiran yang mengembara. Akan tetapi, kita dapat belajar untuk pulih dari gangguan dengan lebih efektif. Meditasi kesadaran dapat meningkatkan kemampuan untuk fokus dan pulih dari gangguan. Selama meditasi kesadaran, isi pikiran dengan hal yang harus dilakukan, seperti memperhatikan sensasi pernapasan.
  • 9. 9 Ketika pikiran mengembara secara tak terelakkan, sadari bahwa pikiran kita telah mengembara, kemudian bawa pikiran kembali dengan menghitung napas. Latihan di sini dapat mengembalikan kita ke objek kesadaran. Pengulangan dari latihan seperti ini dapat memperkuat pola pengembalian kesadaran untuk tetap fokus. 6.3. Contoh Soal dan Pengerjaan/Studi Kasus Sangat mudah untuk melihat bagaimana perhatian dapat bermanfaat dalam mengatasi stres atau emosi sulit lainnya. Misalnya, kita semua pernah berada dalam situasi di mana kita menjadi marah atau stres dan mengatakan atau melakukan hal-hal yang tidak kita maksudkan. Pada saat-saat ini, kita mungkin merasa kita tidak memiliki kendali atas kata-kata atau tindakan kita — seolah-olah kita bereaksi terhadap situasi tanpa berpikir. Jika kita mengalami momen seperti ini, mindfulness dapat membantu dalam beberapa cara. Pertama, mindfulness dapat membantu kita menjadi lebih sadar akan emosi kita sebelum emosi tersebut meningkat dan mengambil alih kendali diri kita. Alih-alih menyadari kemarahan setelah menyerang seseorang, kita dapat menangkap amarah ketika emosi tersebut masih ringan dan mengambil langkah untuk meredakannya. Selain itu, mindfulness dapat membantu kita melihat pikiran dan emosi dengan lebih objektif. Alih-alih membiarkan peristiwa kecil memicu pemikiran negatif, kesadaran memungkinkan kita mengambil langkah mundur untuk menyadari bahwa kita merasa stres atau cemas, dan kecemasan ini mungkin memengaruhi pikiran. 6.4. Soal Mandiri #1 Mindfulness merupakan sikap berkesadaran akan saat ini dan tanpa menghakimi. (Benar) Poin: 25 #2 Salah satu manfaat Mindfulness adalah untuk meningkatkan fokus dalam melakukan pekerjaan yang harus dilakukan saat ini. (Benar) Poin: 25 #3 Sikap Mindfulness tidak dapat meredakan emosi amarah yang bergejolak. (Salah) Poin: 25 #4 Menentukan prioritas pekerjaan merupakan hal yang dapat membantu kita untuk tetap fokus. (Benar) Poin: 25 Referensi [1] Muhammad Nur Icsan, S. M. (2024, April 08). Modul 6 – Mindfulnes and Focus.pdf. Diambil kembali dari Edlink Universitas Siber Asia: https://edlink.id/panel/classes/736136. Diakses pada tanggal 11 Mei 2024. Link Slideshare
  • 10. 10