3. Pengertian Sensasi
SENSASI
Sensasi pada dasarnya merupakan tahap awal dalam penerimaan informasi.
Sensasi, atau dalam bahasa inggrisnya sensation, berasal dari kata latin, sensatus,
yang artinya dianugerahi dengan indra, atau intelek. Secara lebih luas, sensasi
dapat diartikan sebagai aspek kesadaran yang paling sederhana yang dihasilkan
oleh indra kita, seperti temperatur tinggi, warna hijau, rasa nikmatnya sebatang
coklat. Sebuah sensasi dipandang sebagai kandungan atau objek kesadaran puncak
yang pribadi dan spontan.
4. MACAM MACAM SENSASI
● 1. Sensasi Penglihatan
● Alat penginderaannya yaitu mata, dengan melalui penglihatan individu bisa
melihat keindahan atau kejelekan di lingkungannya, serta mata adalah salah satu
instrumen manusia untuk menerima informasi pada tahap awal dan mata adalah jendela
yang menghubungkan manusia dengan dunia. Misalnya, melihat seseorang yang cantik
atau ganteng, melihat rambu-rambu lalu lintas dan sebagainya.
5. 2. Sensasi Pendengaran
Sensasi auditori didapatkan dari indera pendengaran yaitu telinga.
Pendengaran adalah kemampuan untuk mengenali suara pada manusia dan binatang
bertulang belakang, hal ini dilakukan terutama oleh sistem pendengaran yang terdiri
dari telinga, syaraf-syaraf, dan otak. Melalui indera pendengaran ini kita bisa
membedakan suara-suara yang keras, lemah dan lembut dari suatu dialog percakapan,
atau mendengarkan nada-nada musik yang indah. Indra yang digunakan untuk
mendengarkan adalah telinga yang akan terstimulasi oleh adanya gelombang suara.
6. 3. Sensasi Pengecapan
Alat penginderaannya yaitu lidah, Lidah merupakan bagian tubuh
penting untuk indra pengecap yang terdapat kemoreseptor (bagian yang berfungsi
untuk menangkap rangsangan kimia yang larut pada air) untuk merasakan respon rasa
asin, asam, pahit dan rasa manis. Tiap rasa pada zat yang masuk ke dalam rongga
mulut akan direspon oleh lidah di tempat yang berbeda-beda. Letaknya yaitu pada :
Rasa Asin = Lidah Bagian Depan, Rasa Manis = Lidah Bagian Tepi, Rasa Asam =
Lidah Bagian Samping dan Rasa Pahit = Lidah Bagian Belakang
7. PERSEPSI
Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka
terdapat perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya (Wolberg, 1967).
Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan mengapa seseorang
menyenangi suatu objek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci objek
tersebut. Hal ini sangat tergantung bagaimana individu menanggapi objek tersebut
dengan persepsinya. Pada kenyataannya sebagian besar sikap, tingkah laku dan
penyesuaian ditentukan oleh persepsinya.
8. Faktor-Faktor Struktural yang Menentukan Persepsi
Faktor-faktor struktural berasal semata-mata dari sifat stimulus fisik dan efek saraf
yang ditimbulkan pada sistem saraf individu. Menurut teori Gestalt bila seseorang
mempersepsi sesuatu, maka ia mempersepsinya sebagai suatu keseluruhan, bukan
bagian-bagian. Selain itu kedekatan dan kesamaan juga mempengaruhi presepsi.
Kedekatan dalam ruang dan waktu menyebabkan stimuli ditanggapi sebagai bagian
dari struktur yang sama. Sering terjadi hal-hal yang berdekatan juga dianggap
berkaitan atau mempunyai hubungan sebab dan akibat.
9. 3. BERFIKIR
Dalam berpikir kita melibatkan semua proses yaitu sensasi dan presepsi. Secara
garis besar ada dua macam berpikir yakni berpikir autistik dan berpikir realistik.
Dengan berpikir autistik (melamun) orang melarikan diri dari kenyataan, dan
melihat hidup sebagai gambar-gambar fantasi. Sedangkan berpikir realistik ialah
berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyata. Salah satu fungsi
berpikir ialah menetapkan keputusan. Setiap keputusan yang diambil, akan
disusul oleh keputusan-keputuusan lainnya yang berkaitan. Keputusan yang
seseorang ambil beraneka ragam.
10. Pengaruh dari Berfikir
a. Motivasi
Motivasi yang rendah mengalihkan perhatian. Motivasi yang tinggi membatasi
fleksibilitas. Karena terlalu tegang menghadapi ujian, ia tidak sanggup menjawab
pertanyaan pada tes.
b. Kepercayaan dan sikap yang salah.
Asumsi yang salah dapat menyesatkan seseorang. Bila ia percaya bahwa kebahagian
dapat diperoleh dengan kekayaan material, ia akan mengalami kesulitan ketika
memecahkan penderitaan batinnya.