SlideShare a Scribd company logo
1 of 7
Download to read offline
1
PTT Sistem Pakar Sesi ke-4
Nama : Hendro Gunawan
NIM : 200401072103
Kelas : IT-801
Algoritma Naïve Bayes
Naïve Bayes
• Simple Naïve Bayesian Classifier merupakan salah satu metode pengklasifikasi berpeluang
sederhana yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan asumsi antar variabel penjelas
saling bebas (independen).
• Algoritma ini memanfaatkan metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh ilmuwan
Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di masa depan berdasarkan pengalaman di
masa sebelumnya.
• Dua kelompok peneliti, satu oleh Pantel dan Lin, dan yang lain oleh Microsoft Research
memperkenalkan metode statistik Bayesian ini pada teknologi anti spam filter.
• Tetapi yang membuat algoritma Bayesian filtering ini populer adalah pendekatan yang dilakukan
oleh Paul Graham. Dasar dari teorema Naïve digunakan dalam pemrograman adalah rumus Bayes
berikut ini:
P (A|B) = (P|A) * P (A) / P (B)
Artinya peluang kejadian A sebagai B ditentukan dari peluang B saat A, peluang A, dan peluang B.
Naïve Bayes adalah salah satu algoritme machine learning yang digunakan
untuk klasifikasi berdasarkan probabilitas atau kemungkinan, sesuai dengan Teorema Bayes.
Mari kita bahas lebih lanjut:
1. Apa itu Naïve Bayes?
o Naïve Bayes, juga dikenal sebagai Naïve Bayes Classifier, adalah algoritme yang
digunakan dalam supervised learning.
o Algoritme ini memperkirakan probabilitas kelas berdasarkan fitur-fitur yang ada.
o Meskipun disebut “naif,” algoritme ini membuat asumsi kuat bahwa kemunculan fitur
tertentu tidak tergantung pada kemunculan fitur lainnya.
2. Contoh Implementasi Naïve Bayes:
o Klasifikasi dokumen: Misalnya, mengklasifikasikan dokumen berdasarkan frekuensi
kata-kata yang muncul di dalamnya.
o Prediksi cuaca: Menggunakan data historis untuk memprediksi kondisi cuaca.
o Deteksi spam: Memfilter email atau pesan berdasarkan kemungkinan spam.
o Sistem rekomendasi: Menyajikan rekomendasi berdasarkan preferensi pengguna.
o Analisis sentimen: Menilai sentimen dari teks atau ulasan.
2
3. Tipe Naïve Bayes:
o Multinomial Naïve Bayes: Digunakan untuk mengklasifikasikan kategori dokumen
berdasarkan frekuensi kata-kata.
o Gaussian Naïve Bayes: Mendukung data kontinu (tidak terbatas) dengan asumsi
distribusi Gaussian.
o Bernoulli Naïve Bayes: Fokus pada hasil yang bernilai Boolean (benar atau salah),
seperti prediksi keberadaan kata dalam teks.
4. Rumus Naïve Bayes:
o Rumus umum Naïve Bayes: [ P(h|d) = frac{P(d|h) cdot P(h)}{P(d)} ]
▪ (P(h|d)): Probabilitas hipotesis (h) jika diberikan data (d).
▪ (P(d|h)): Probabilitas data (d) jika hipotesis (h) benar.
▪ (P(h)): Probabilitas hipotesis (h) sebelum melihat data.
▪ (P(d)): Probabilitas data (d).
Jadi, itulah penjelasan singkat tentang Naive Bayes dan cara kerjanya!
Penerapan Naïve Bayes
• Untuk klasifikasi Dokumen
• Untuk deteksi SPAM atau filtering spam
Contoh Kasus 1
• Misalnya ingin diketahui apakah suatu objek masuk dalam kategori dipilih untuk perumahan atau
tidak dengan algoritma Naïve Bayes Classifier. Untuk menetapkan suatu daerah akan dipilih
sebagai lokasi untuk mendirikan perumahan, telah dihimpun 10 aturan.
• Ada 4 atribut yang digunakan yaitu:
• Harga tanah per meter persegi (C1).
• Jarak daerah tersebut dari pusat kota (C2).
• Ada atau tidaknya angkutan umum di daerah tersebut (C3), dan
• Keputusan untuk memilih daerah tersebut sebagai lokasi perumahan (C4).
Tabel 1. Apakah suatu objek masuk dalam kategori dipilih untuk perumahan atau tidak
3
Tabel 2. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Harga Tanah (C1).
Tabel 3. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Jarak dari Pusat Kota (C2).
Tabel 4. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Ada Angkutan Umum (C3)’
Tabel 5. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Dipilih untuk Perumahan (C4).
Dipilih untuk
Perumahan
Jumlah Kejadian
“Dipilih"
Probabilitas
Ya Tidak Ya Tidak
Jumlah 5 5 5/10 5/10
Jumlah Keseluruhan 10 10 1/2 1/2
• Test Set: berdasarkan data tersebut, apabila diketahui suatu daerah dengan harga tanah MAHAL,
jarak dari pusat kota SEDANG, dan ADA angkutan umum, maka dapat dihitung:
YA = P (Ya|Tanah = Mahal) . P (Ya|Jarak = SEDANG)
4
YA = P (Ya|Angkutan = ADA). P(Ya)
= 1/5 x 2/5 x 1/5 x 5/10 = 0,008
YA = P (Tidak|Tanah = Mahal) . P (Tidak|Jarak = SEDANG)
YA = P (Tidak|Angkutan = ADA). P(Tidak)
= 3/5 x 1/5 x 3/5 x 5/10 = 0,036
• Nilai probabilitas dapat dihitung dengan melakukan normalisasi terhadap likelihood tersebut
sehingga jumlah nilai yang diperoleh = 1
Contoh Kasus 2
Tabel 6. Untuk jenis data harga tanah dan jarak pusat kota yang kontinyu.
• Namun jika atribut ke-i bersifat kontinyu, maka P(xi|C) diestimasi dengan fungsi densitas Gauss.
• Distribusi normal adalah distribusi dari variabel acak kontinyu. Kadang-kadang distribusi normal
disebut juga dengan distribusi Gauss. Distribusi ini merupakan distribusi yang paling penting dan
paling banyak digunakan di bidang statistika
e = 2,7183
Tabel 7. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Harga Tanah (C1).
5
Tabel 8. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Jarak dari Pusat Kota (C2).
Tabel 9. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Angkutan Umum (C3).
Tabel 10. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Dipilih untuk Perumahan (C4).
=NORMDIST(300, 212, 168.8787, 0)
• Apabila diberikan C1 = 300, C2 = 17, C3 = Tidak, maka:
6
Likehood Ya = (0,0021) x (0,0009) x
4
5
x
5
10
= 0,000000756
Likehood Tidak = (0,0013) x (0,0633) x
2
5
x
5
10
= 0,000016458
• Nilai probabilitas dapat dihitung dengan melakukan normalisasi terhadap likehood tersebut
sehingga jumlah nilai yang diperoleh = 1
Referensi
[1] Cian Ramadhona Hassolthine, S. M. (2024, April 22). PPT Algoritma Naive Bayes. Diambil
kembali dari Edlink UNSIA: https://edlink.id/panel/classes/733660. Diakses pada tanggal 22
April 2024.
Link File
7

More Related Content

More from HendroGunawan8

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfHendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfHendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfHendroGunawan8
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxHendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfHendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfHendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdfHendroGunawan8
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...HendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfHendroGunawan8
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...HendroGunawan8
 

More from HendroGunawan8 (20)

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-3 (DipulihkanOtomatis).pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-2.pdf
 
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...
Protokol dan prosedur yang menyediakan layanan komunikasi multimedia audio, v...
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-2 Sesi Ke-2.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-1 Pertemuan Ke-2.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-1.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...
PSTN adalah kumpulan jaringan telepon umum yang saling terhubung di seluruh d...
 

Recently uploaded

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajarHafidRanggasi
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiaNILAMSARI269850
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)PUNGKYBUDIPANGESTU1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptAgusRahmat39
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...MetalinaSimanjuntak1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 

Recently uploaded (20)

aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajaraksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
aksi nyata penyebaran pemahaman merdeka belajar
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.pptppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
ppt-akhlak-tercela-foya-foya-riya-sumah-takabur-hasad asli.ppt
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
1.3.a.3. Mulai dari Diri - Modul 1.3 Refleksi 1 Imajinasiku tentang Murid di ...
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 

Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf

  • 1. 1 PTT Sistem Pakar Sesi ke-4 Nama : Hendro Gunawan NIM : 200401072103 Kelas : IT-801 Algoritma Naïve Bayes Naïve Bayes • Simple Naïve Bayesian Classifier merupakan salah satu metode pengklasifikasi berpeluang sederhana yang berdasarkan pada penerapan Teorema Bayes dengan asumsi antar variabel penjelas saling bebas (independen). • Algoritma ini memanfaatkan metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan oleh ilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi probabilitas di masa depan berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya. • Dua kelompok peneliti, satu oleh Pantel dan Lin, dan yang lain oleh Microsoft Research memperkenalkan metode statistik Bayesian ini pada teknologi anti spam filter. • Tetapi yang membuat algoritma Bayesian filtering ini populer adalah pendekatan yang dilakukan oleh Paul Graham. Dasar dari teorema Naïve digunakan dalam pemrograman adalah rumus Bayes berikut ini: P (A|B) = (P|A) * P (A) / P (B) Artinya peluang kejadian A sebagai B ditentukan dari peluang B saat A, peluang A, dan peluang B. Naïve Bayes adalah salah satu algoritme machine learning yang digunakan untuk klasifikasi berdasarkan probabilitas atau kemungkinan, sesuai dengan Teorema Bayes. Mari kita bahas lebih lanjut: 1. Apa itu Naïve Bayes? o Naïve Bayes, juga dikenal sebagai Naïve Bayes Classifier, adalah algoritme yang digunakan dalam supervised learning. o Algoritme ini memperkirakan probabilitas kelas berdasarkan fitur-fitur yang ada. o Meskipun disebut “naif,” algoritme ini membuat asumsi kuat bahwa kemunculan fitur tertentu tidak tergantung pada kemunculan fitur lainnya. 2. Contoh Implementasi Naïve Bayes: o Klasifikasi dokumen: Misalnya, mengklasifikasikan dokumen berdasarkan frekuensi kata-kata yang muncul di dalamnya. o Prediksi cuaca: Menggunakan data historis untuk memprediksi kondisi cuaca. o Deteksi spam: Memfilter email atau pesan berdasarkan kemungkinan spam. o Sistem rekomendasi: Menyajikan rekomendasi berdasarkan preferensi pengguna. o Analisis sentimen: Menilai sentimen dari teks atau ulasan.
  • 2. 2 3. Tipe Naïve Bayes: o Multinomial Naïve Bayes: Digunakan untuk mengklasifikasikan kategori dokumen berdasarkan frekuensi kata-kata. o Gaussian Naïve Bayes: Mendukung data kontinu (tidak terbatas) dengan asumsi distribusi Gaussian. o Bernoulli Naïve Bayes: Fokus pada hasil yang bernilai Boolean (benar atau salah), seperti prediksi keberadaan kata dalam teks. 4. Rumus Naïve Bayes: o Rumus umum Naïve Bayes: [ P(h|d) = frac{P(d|h) cdot P(h)}{P(d)} ] ▪ (P(h|d)): Probabilitas hipotesis (h) jika diberikan data (d). ▪ (P(d|h)): Probabilitas data (d) jika hipotesis (h) benar. ▪ (P(h)): Probabilitas hipotesis (h) sebelum melihat data. ▪ (P(d)): Probabilitas data (d). Jadi, itulah penjelasan singkat tentang Naive Bayes dan cara kerjanya! Penerapan Naïve Bayes • Untuk klasifikasi Dokumen • Untuk deteksi SPAM atau filtering spam Contoh Kasus 1 • Misalnya ingin diketahui apakah suatu objek masuk dalam kategori dipilih untuk perumahan atau tidak dengan algoritma Naïve Bayes Classifier. Untuk menetapkan suatu daerah akan dipilih sebagai lokasi untuk mendirikan perumahan, telah dihimpun 10 aturan. • Ada 4 atribut yang digunakan yaitu: • Harga tanah per meter persegi (C1). • Jarak daerah tersebut dari pusat kota (C2). • Ada atau tidaknya angkutan umum di daerah tersebut (C3), dan • Keputusan untuk memilih daerah tersebut sebagai lokasi perumahan (C4). Tabel 1. Apakah suatu objek masuk dalam kategori dipilih untuk perumahan atau tidak
  • 3. 3 Tabel 2. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Harga Tanah (C1). Tabel 3. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Jarak dari Pusat Kota (C2). Tabel 4. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Ada Angkutan Umum (C3)’ Tabel 5. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Dipilih untuk Perumahan (C4). Dipilih untuk Perumahan Jumlah Kejadian “Dipilih" Probabilitas Ya Tidak Ya Tidak Jumlah 5 5 5/10 5/10 Jumlah Keseluruhan 10 10 1/2 1/2 • Test Set: berdasarkan data tersebut, apabila diketahui suatu daerah dengan harga tanah MAHAL, jarak dari pusat kota SEDANG, dan ADA angkutan umum, maka dapat dihitung: YA = P (Ya|Tanah = Mahal) . P (Ya|Jarak = SEDANG)
  • 4. 4 YA = P (Ya|Angkutan = ADA). P(Ya) = 1/5 x 2/5 x 1/5 x 5/10 = 0,008 YA = P (Tidak|Tanah = Mahal) . P (Tidak|Jarak = SEDANG) YA = P (Tidak|Angkutan = ADA). P(Tidak) = 3/5 x 1/5 x 3/5 x 5/10 = 0,036 • Nilai probabilitas dapat dihitung dengan melakukan normalisasi terhadap likelihood tersebut sehingga jumlah nilai yang diperoleh = 1 Contoh Kasus 2 Tabel 6. Untuk jenis data harga tanah dan jarak pusat kota yang kontinyu. • Namun jika atribut ke-i bersifat kontinyu, maka P(xi|C) diestimasi dengan fungsi densitas Gauss. • Distribusi normal adalah distribusi dari variabel acak kontinyu. Kadang-kadang distribusi normal disebut juga dengan distribusi Gauss. Distribusi ini merupakan distribusi yang paling penting dan paling banyak digunakan di bidang statistika e = 2,7183 Tabel 7. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Harga Tanah (C1).
  • 5. 5 Tabel 8. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Jarak dari Pusat Kota (C2). Tabel 9. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Angkutan Umum (C3). Tabel 10. Probabilitas kemunculan setiap nilai untuk atribut Dipilih untuk Perumahan (C4). =NORMDIST(300, 212, 168.8787, 0) • Apabila diberikan C1 = 300, C2 = 17, C3 = Tidak, maka:
  • 6. 6 Likehood Ya = (0,0021) x (0,0009) x 4 5 x 5 10 = 0,000000756 Likehood Tidak = (0,0013) x (0,0633) x 2 5 x 5 10 = 0,000016458 • Nilai probabilitas dapat dihitung dengan melakukan normalisasi terhadap likehood tersebut sehingga jumlah nilai yang diperoleh = 1 Referensi [1] Cian Ramadhona Hassolthine, S. M. (2024, April 22). PPT Algoritma Naive Bayes. Diambil kembali dari Edlink UNSIA: https://edlink.id/panel/classes/733660. Diakses pada tanggal 22 April 2024. Link File
  • 7. 7