SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Download to read offline
1
PPT Sistem Pakar Sesi ke-6
Nama : Hendro Gunawan
NIM : 200401072103
Kelas : IT-801
FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE MAMDANI
6.1. Mekanisme FIS
Gambar 1. Mekanisme FIS
6.2. Metode Mamdani
• Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min.
• Menggunakan MIN pada fungsi implikasi, dan MAX pada komposisi antar fungsi implikasi.
• Diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975.
6.3. Langkah-langkah FIS: Mamdani
• Tentukan variabel-variabel & himpunan fuzzy;
• Tentukan fungsi keanggotaan;
• Lakukan implementasi fungsi implikasi;
• Lakukan komposisi/agregasi aturan;
• Lakukan proses penegasan (defuzzy)
• Model Inferensi.
6.4. Fungsi Implikasi
6.4.1. Bentuk Umum
IF (x1 is A1) * (x2 is A2) *......* (xn is An)
THEN y is B
Dengan * adalah operator (misal: OR atau AND), x1, x2,..., xn adalah variabel-variabel input, y adalah
variabel output, A1, A2, ..., An, G, adalah himpunan-himpunan fuzzy.
6.4.2. Ada 2 fungsi implikasi
• Min (minimum)
• Dot (product)
2
1. MIN (Minimum)
• Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy.
Gambar 2. Fungsi MIN (Minimum)
2. DOT (Product)
• Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy
Gambar 3. Fungsi DOT (Product)
6.5. Metode Komposisi
• Metode Max
• Metode Additive
• Metode Probabilistik OR (PROBOR)
1. Metode MAX (Maximum)
• Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian
menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan
menggunakan operator OR (union).
• Secara umum dapat dituliskan:

sf
[x
i
]  max(
sf
[x
i
], 
kf
[x
i
])
3
Dengan:
msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;
mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
• Apabila digunakan fungsi implikasi MIN, maka metode komposisi ini sering disebut dengan nama
MAX-MIN atau MIN-MAX atau MAMDANI.
Contoh:
Misalkan ada 3 aturan (proposisi) sebagai berikut:
[R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK
THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
[R2] IF Biaya Produksi STANDAR
THEN Produksi Barang NORMAL;
[R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN
THEN Produksi Barang BERKURANG;
Gambar 4. Contoh 3 aturan proposisi.
2. Metode ADDITIVE
• Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output
daerah fuzzy.
• Secara umum dituliskan:
4

sf
[x
i
]  min(1,
sf
[x
i
]+ 
kf
[x
i
])
Dengan:
msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;
mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i
3. Metode PROBABILISTIK OR (PROBOR)
• Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah
fuzzy.
• Secara umum dituliskan:

sf
[x
i
]  (
sf
[x
i
]+ 
kf
[x
i
]) - (
sf
[x
i
] * 
kf
[x
i
])
Dengan:
msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;
mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;
6.6. Penegasan (Defuzzy)
• Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan-
aturan fuzzy.
• Sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy
tersebut.
• Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai
crips tertentu sebagai output.
Gambar 5. Penegasan (Defuzzy)
1. Metode CENTROID
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy C.
5
Gambar 6. Rumus Metode Centroid
2. Metode BISEKTOR
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan
separo dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy C.
Gambar 7. Rumus Metode Bisektor
3. Metode MEAN OF MAXIMUM (MOM)
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain pada himpunan C yang memiliki
nilai keanggotaan maksimum.
Gambar 8. Rumus Metode Of Maximum (MOM)
4. Metode SMALLEST OF MAXIMUM (MOM)
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain pada himpunan C yang
memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Gambar 9. Rumus Metode Smallest Of Maxsimum (MOM)
5. Metode LARGEST OF MAXSIMUM (MOM)
Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain pada himpunan C yang
memiliki nilai keanggotaan maksimum.
Gambar 10. Rumus Metode Largest Of Maximum (LOM)
6
Gambar11. MAX MIN
CONTOH:
• Suatu perusahaan soft drink akan memproduksi minuman jenis X.
• Pada 3 bulan terakhir biaya produksi untuk minuman jenis tersebut rata-rata sekitar Rp 500 per
kemasan, dan maksimum mencapai Rp 1000 per kemasan.
• Banyaknya permintaan per hari rata-rata mencapai 30000 kemasan dan maksimum hingga
mencapai 60000 kemasan.
• Sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 100000 kemasan per
hari.
Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 3 aturan fuzzy sbb:
[R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK
THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
[R2] IF Biaya Produksi sesuai STANDAR
THEN Produksi Barang NORMAL;
[R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN
THEN Produksi Barang BERKURANG;
Berapa jumlah minuman jenis X yang harus diproduksi, jika biaya untuk memproduksi jenis minuman
tersebut diperkirakan sejumlah Rp 800 per kemasan, dan permintaannya diperkirakan mencapai 25000
kemasan per hari.
1. Membuat himpunan dan input fuzzy
Ada 3 variabel fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu:
• Biaya produksi terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: RENDAH, STANDAR, dan TINGGI
• Permintaan barang; terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: TURUN, BIASA, dan NAIK.
• Produksi barang: terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: BERKURANG, NORMAL, BERTAMBAH.
7
A. Variabel Biaya Produksi
Gambar 12. Variabel Biaya Produksi
Jika biaya produksi sebesar Rp 800 maka nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan adalah:
• Himpunan fuzzy RENDAH, 
BPRendah
BPRendah[800]= 0,0
• Himpunan fuzzy STANDAR, 
BPStandar
BPStandar[800]=0,32
diperoleh dari:
𝜇(800;500,500) = S(800;500,750,1000)
= 2[(1000-800)/(1000-500)]2
= 0,32
Himpunan fuzzy TINGGI, 
BPTinggi
BPTinggi[800]=0,68
diperoleh dari:
S(800;500,750,1000) = 1 – S(800;500,750,1000)
= 1 – 2[(1000-800)/(1000-500)]2
= 0,68
B. Variabel Permintaan
Gambar 13. Variabel Permintaan
8
Jika permintaan sebanyak 25000 kemasan per hari, maka nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap
himpunan adalah:
• Himpunan fuzzy TURUN, 
PmtTurun
[25]=0,25
diperoleh dari:
= (30-25)/(30-10)
= 5/20
= 0,25
• Himpunan fuzzy BIASA, 
PmtBiasa
[25]=0
• Himpunan fuzzy NAIK, 
PmtNaik
[25]=0
C. Variabel Produksi Barang
Gambar 14. Variabel Produksi Barang
Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan:
Himpunan fuzzy BERKURANG:
Himpunan fuzzy NORMAL:
Himpunan fuzzy BERTAMBAH:
6.7. Aplikasi Operator Fuzzy
9
A. Aturan Ke-1:
[R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK
THEN Produksi Barang BERTAMBAH;
Operator yang digunakan adalah AND, sehingga:
𝛼
1
= 
PredikatR1
= min(
BPRendah
[800], 
PmtNaik
[25])
= min(0;0)
= 0
B. Aturan Ke-2:
[R2] IF Biaya Produksi STANDAR
THEN Produksi Barang NORMAL;
Tidak menggunakan operator, sehingga:
𝛼 2
= PredikatR2
= 
BPStandar
[800]
= 0,32
C. Aturan Ke-3:
[R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN
THEN Produksi Barang BERKURANG;
Operator yang digunakan adalah AND, sehingga:


= 
PredikatR3
= min(
BPTinggi
[800], 
PmtTurun
[25])
= min(0,68; 0,25)
= 0,25
6.8. Aplikasi Operator Fuzzy
A. Aturan Ke-1:
Tidak ada daerah hasil implikasi (KFR1 = 0).
B. Aturan Ke-2:
Pada saat PBNormal
[z]= 0,32 nilai z dapat ditentukan sbb:
0,32 = (z-30)/20
 0,05z = 1,82
 z = 36,4
atau
0,32 = (70-z)/20
 0,05z = 3,18
 z = 63,6
Sehingga:
10
C. Aturan Ke-3:
Pada saat 
PBBerkurang
[z]= 0,25 nilai z dapat ditentukan sbb:
0,25 = (50-z)/40
 0,025z = 1,00
 z = 40
Sehingga:
6.9. Aplikasi Operator Fuzzy
Untuk melakukan komposisi semua output fuzzy dilakukan dengan menggunakan metode MAX.
Titik potong antara aturan-2 dan aturan-3 terjadi saat PBNormal
[z]= PBBerkurang
[z] = (0,25), yaitu:
0,25 = 0,05z – 1,5
 0,05z = 1,75
 z = 35
Sehingga:
6.10. Penegasan (Defuzzy)
• Defuzzy dilakukan dengan menggunakan metode Centroid.
• Untuk menentukan nilai crisp z, dilakukan dengan cara membagi daerah menjadi 4 bagian yaitu
(D1, D2, D3, D4) dengan ketentuan luas masing-masing A1, A2, A3, dan A4. Momen terhadap
nilai keanggotaan masing-masing adalah: M1, M2, M3, dan M4.
11
Gambar 15. Menentukan Nilai Crisp z.
6.11. Menghitung Momen
Gambar 16. Menghitung Momen
Menghitung Luas:
A1 = 35*0,25 = 8,75
A2 = (0,25+0,32)*(36,4-35)/2 = 0,399
A3 = (63,6-36,4)*0,32 = 8,704
A4 = (70-63,6)*0,32/2 = 1,024
Menghitung titik pusat (terhadap z):
Jadi jumlah minimum yang harus diproduksi setiap harinya sebanyak 35345 kemasan.
12
Referensi
[1] Cian Ramadhona Hassolthine, S. M. (2024, Mei 06). PPT Sistem Pakar Sesi Ke-6.pptx Diambil
kembali dari Edlink UNSIA: https://edlink.id/panel/classes/733660. Diakses pada tanggal 07 Mei
2024.
Link File
https://www.slideshare.net/slideshow/metode-mamdani-sering-juga-dikenal-dengan-nama-metode-
max-min-diskusi-ppt-sistem-pakar-sesi-ke-6-pdf/268135068

More Related Content

Similar to Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-6.pdf

Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
cipta31
 
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafikMateri 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
ahmad fauzan
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
superjnr
 

Similar to Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-6.pdf (20)

Sistem Inferensi Fuzzy.pptx
Sistem Inferensi Fuzzy.pptxSistem Inferensi Fuzzy.pptx
Sistem Inferensi Fuzzy.pptx
 
Materi 2
Materi 2Materi 2
Materi 2
 
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafikMateri 2 programasi linier dan solusi grafik
Materi 2 programasi linier dan solusi grafik
 
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafikRisetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
Risetoperasi 2-linear-programming-metode-grafik
 
Riset operasional
Riset operasionalRiset operasional
Riset operasional
 
Riset operasi
Riset operasiRiset operasi
Riset operasi
 
Its master-16003-presentation-1224025
Its master-16003-presentation-1224025Its master-16003-presentation-1224025
Its master-16003-presentation-1224025
 
Metode grafik.ppt
Metode grafik.pptMetode grafik.ppt
Metode grafik.ppt
 
Modul 7 fuzzy logic
Modul 7   fuzzy logicModul 7   fuzzy logic
Modul 7 fuzzy logic
 
Typing pembuatan makalah
Typing pembuatan makalahTyping pembuatan makalah
Typing pembuatan makalah
 
13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional13. Konsep Penelitian Operasional
13. Konsep Penelitian Operasional
 
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.pptMamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
Mamdani-Sugeno-Tusakomoto.ppt
 
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke   3 program linear iain zck langsaKuliah ke   3 program linear iain zck langsa
Kuliah ke 3 program linear iain zck langsa
 
James philip montolalu 13021106048
James philip montolalu   13021106048James philip montolalu   13021106048
James philip montolalu 13021106048
 
Pemograman Linier
Pemograman LinierPemograman Linier
Pemograman Linier
 
Pertemuan ke vii teori produksi
Pertemuan ke  vii teori produksiPertemuan ke  vii teori produksi
Pertemuan ke vii teori produksi
 
Pertemuan ke vii teori produksi
Pertemuan ke  vii teori produksiPertemuan ke  vii teori produksi
Pertemuan ke vii teori produksi
 
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdfPEMROGRAMAN LINIER .pdf
PEMROGRAMAN LINIER .pdf
 
James philip montolalu 13021106048
James philip montolalu   13021106048James philip montolalu   13021106048
James philip montolalu 13021106048
 
modul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.pptmodul-7-fuzzy-logic.ppt
modul-7-fuzzy-logic.ppt
 

More from HendroGunawan8

More from HendroGunawan8 (20)

Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-7.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-7.pdf
 
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdfJaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Modul Pertemuan Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-6.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-6 - Salin.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Ke-6.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-6.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-5.pdf
 
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docxEstetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
Estetstika Humanisme_Hendro Gunawan_200401072103_IT-05.docx
 
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdfJaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan Video Pertemuan Ke-4.pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-4 (DipulihkanOtomatis).pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdfEstetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Video Sesi Ke-4.pdf
 
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdfPengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
Pengolahan Citra Diskusi Pertemuan Ke-4.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-4.pdf
 
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdfDiskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-4 Simple Naïve Bayesian Classifier .pdf
 
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdfEstetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
Estetika Humanisme Diskusi Modul Part Ke-3.pdf
 
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdfDiskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
Diskusi Modul Sistem Pakar Sesi Ke-3.pdf
 

Recently uploaded

BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdfBUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
andre173588
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Novi Cherly
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
ressyefrina15
 
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
FaqihMakhfuddin1
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
SusBiantoro1
 

Recently uploaded (20)

BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdfBUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
BUKU PINTAR DAN MAHIR MICROSOFT EXCEL.pdf
 
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdfMaster 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
Master 2_Modul 4_Percakapan Coaching.pdf
 
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdfLaporan observasi sri handayani lubis.pdf
Laporan observasi sri handayani lubis.pdf
 
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docxLAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
LAPORAN PARTISIPAN OBSERVER sdn 211.docx
 
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannyaModul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
Modul Ajar Ipa kelas 8 Struktur Bumi dan perkembangannya
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdfLaporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
Laporan_Rekan_Sejawat Sri Lubis, S.Pd (1).pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docxLK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
LK 1 - 5T Keputusan Pemimpin Berdampak.docx
 
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptxSolusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
Solusi dan Strategi ATHG yang di hadapi Indonesia (Kelas 11).pptx
 
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdftugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
tugas 1.4 keyakinan kelas tugas mandiri.pdf
 
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaanSoal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
Soal BAB 6 IPAS KELAS 4.doc tentang kebudayaan
 
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docxLAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
LAPORAN SATUAN PENDIDIKAN 211 sabadolok.docx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
SOALAN PEPERIKSAAN AKHIR TAHUN MATEMATIK TAHUN 2
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 1 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
PELAKSANAAN (di Hotel 101 Urban Thamrin Jkt) + Link2 MATERI Training_ "Effect...
 
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKNTugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
Tugas PGP Keyakinan Kelas Modul 1.4 SMKN
 
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
489600378-KARTU-SOAL matematika oke.docx
 
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docxOK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
OK Lembar Umpan Balik dari Kepala Sekolah_A5 FINAL 150522.docx
 

Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Diskusi PPT Sistem Pakar Sesi Ke-6.pdf

  • 1. 1 PPT Sistem Pakar Sesi ke-6 Nama : Hendro Gunawan NIM : 200401072103 Kelas : IT-801 FUZZY INFERENCE SYSTEM (FIS) METODE MAMDANI 6.1. Mekanisme FIS Gambar 1. Mekanisme FIS 6.2. Metode Mamdani • Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. • Menggunakan MIN pada fungsi implikasi, dan MAX pada komposisi antar fungsi implikasi. • Diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. 6.3. Langkah-langkah FIS: Mamdani • Tentukan variabel-variabel & himpunan fuzzy; • Tentukan fungsi keanggotaan; • Lakukan implementasi fungsi implikasi; • Lakukan komposisi/agregasi aturan; • Lakukan proses penegasan (defuzzy) • Model Inferensi. 6.4. Fungsi Implikasi 6.4.1. Bentuk Umum IF (x1 is A1) * (x2 is A2) *......* (xn is An) THEN y is B Dengan * adalah operator (misal: OR atau AND), x1, x2,..., xn adalah variabel-variabel input, y adalah variabel output, A1, A2, ..., An, G, adalah himpunan-himpunan fuzzy. 6.4.2. Ada 2 fungsi implikasi • Min (minimum) • Dot (product)
  • 2. 2 1. MIN (Minimum) • Fungsi ini akan memotong output himpunan fuzzy. Gambar 2. Fungsi MIN (Minimum) 2. DOT (Product) • Fungsi ini akan menskala output himpunan fuzzy Gambar 3. Fungsi DOT (Product) 6.5. Metode Komposisi • Metode Max • Metode Additive • Metode Probabilistik OR (PROBOR) 1. Metode MAX (Maximum) • Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan menggunakan operator OR (union). • Secara umum dapat dituliskan:  sf [x i ]  max( sf [x i ],  kf [x i ])
  • 3. 3 Dengan: msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i; • Apabila digunakan fungsi implikasi MIN, maka metode komposisi ini sering disebut dengan nama MAX-MIN atau MIN-MAX atau MAMDANI. Contoh: Misalkan ada 3 aturan (proposisi) sebagai berikut: [R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; [R2] IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL; [R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG; Gambar 4. Contoh 3 aturan proposisi. 2. Metode ADDITIVE • Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. • Secara umum dituliskan:
  • 4. 4  sf [x i ]  min(1, sf [x i ]+  kf [x i ]) Dengan: msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i 3. Metode PROBABILISTIK OR (PROBOR) • Solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. • Secara umum dituliskan:  sf [x i ]  ( sf [x i ]+  kf [x i ]) - ( sf [x i ] *  kf [x i ]) Dengan: msf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i; mkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i; 6.6. Penegasan (Defuzzy) • Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang diperoleh dari komposisi aturan- aturan fuzzy. • Sedangkan output yang dihasilkan merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. • Jika diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil suatu nilai crips tertentu sebagai output. Gambar 5. Penegasan (Defuzzy) 1. Metode CENTROID Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil titik pusat daerah fuzzy C.
  • 5. 5 Gambar 6. Rumus Metode Centroid 2. Metode BISEKTOR Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai domain fuzzy yang memiliki nilai keanggotaan separo dari jumlah total nilai keanggotaan pada daerah fuzzy C. Gambar 7. Rumus Metode Bisektor 3. Metode MEAN OF MAXIMUM (MOM) Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai rata-rata domain pada himpunan C yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Gambar 8. Rumus Metode Of Maximum (MOM) 4. Metode SMALLEST OF MAXIMUM (MOM) Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terkecil dari domain pada himpunan C yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Gambar 9. Rumus Metode Smallest Of Maxsimum (MOM) 5. Metode LARGEST OF MAXSIMUM (MOM) Solusi crisp diperoleh dengan cara mengambil nilai terbesar dari domain pada himpunan C yang memiliki nilai keanggotaan maksimum. Gambar 10. Rumus Metode Largest Of Maximum (LOM)
  • 6. 6 Gambar11. MAX MIN CONTOH: • Suatu perusahaan soft drink akan memproduksi minuman jenis X. • Pada 3 bulan terakhir biaya produksi untuk minuman jenis tersebut rata-rata sekitar Rp 500 per kemasan, dan maksimum mencapai Rp 1000 per kemasan. • Banyaknya permintaan per hari rata-rata mencapai 30000 kemasan dan maksimum hingga mencapai 60000 kemasan. • Sampai saat ini, perusahaan baru mampu memproduksi barang maksimum 100000 kemasan per hari. Apabila proses produksi perusahaan tersebut menggunakan 3 aturan fuzzy sbb: [R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; [R2] IF Biaya Produksi sesuai STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL; [R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG; Berapa jumlah minuman jenis X yang harus diproduksi, jika biaya untuk memproduksi jenis minuman tersebut diperkirakan sejumlah Rp 800 per kemasan, dan permintaannya diperkirakan mencapai 25000 kemasan per hari. 1. Membuat himpunan dan input fuzzy Ada 3 variabel fuzzy yang akan dimodelkan, yaitu: • Biaya produksi terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: RENDAH, STANDAR, dan TINGGI • Permintaan barang; terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: TURUN, BIASA, dan NAIK. • Produksi barang: terdiri atas 3 himpunan fuzzy, yaitu: BERKURANG, NORMAL, BERTAMBAH.
  • 7. 7 A. Variabel Biaya Produksi Gambar 12. Variabel Biaya Produksi Jika biaya produksi sebesar Rp 800 maka nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan adalah: • Himpunan fuzzy RENDAH,  BPRendah BPRendah[800]= 0,0 • Himpunan fuzzy STANDAR,  BPStandar BPStandar[800]=0,32 diperoleh dari: 𝜇(800;500,500) = S(800;500,750,1000) = 2[(1000-800)/(1000-500)]2 = 0,32 Himpunan fuzzy TINGGI,  BPTinggi BPTinggi[800]=0,68 diperoleh dari: S(800;500,750,1000) = 1 – S(800;500,750,1000) = 1 – 2[(1000-800)/(1000-500)]2 = 0,68 B. Variabel Permintaan Gambar 13. Variabel Permintaan
  • 8. 8 Jika permintaan sebanyak 25000 kemasan per hari, maka nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan adalah: • Himpunan fuzzy TURUN,  PmtTurun [25]=0,25 diperoleh dari: = (30-25)/(30-10) = 5/20 = 0,25 • Himpunan fuzzy BIASA,  PmtBiasa [25]=0 • Himpunan fuzzy NAIK,  PmtNaik [25]=0 C. Variabel Produksi Barang Gambar 14. Variabel Produksi Barang Nilai keanggotaan fuzzy pada tiap-tiap himpunan dirumuskan: Himpunan fuzzy BERKURANG: Himpunan fuzzy NORMAL: Himpunan fuzzy BERTAMBAH: 6.7. Aplikasi Operator Fuzzy
  • 9. 9 A. Aturan Ke-1: [R1] IF Biaya Produksi RENDAH And Permintaan NAIK THEN Produksi Barang BERTAMBAH; Operator yang digunakan adalah AND, sehingga: 𝛼 1 =  PredikatR1 = min( BPRendah [800],  PmtNaik [25]) = min(0;0) = 0 B. Aturan Ke-2: [R2] IF Biaya Produksi STANDAR THEN Produksi Barang NORMAL; Tidak menggunakan operator, sehingga: 𝛼 2 = PredikatR2 =  BPStandar [800] = 0,32 C. Aturan Ke-3: [R3] IF Biaya Produksi TINGGI And Permintaan TURUN THEN Produksi Barang BERKURANG; Operator yang digunakan adalah AND, sehingga:   =  PredikatR3 = min( BPTinggi [800],  PmtTurun [25]) = min(0,68; 0,25) = 0,25 6.8. Aplikasi Operator Fuzzy A. Aturan Ke-1: Tidak ada daerah hasil implikasi (KFR1 = 0). B. Aturan Ke-2: Pada saat PBNormal [z]= 0,32 nilai z dapat ditentukan sbb: 0,32 = (z-30)/20  0,05z = 1,82  z = 36,4 atau 0,32 = (70-z)/20  0,05z = 3,18  z = 63,6 Sehingga:
  • 10. 10 C. Aturan Ke-3: Pada saat  PBBerkurang [z]= 0,25 nilai z dapat ditentukan sbb: 0,25 = (50-z)/40  0,025z = 1,00  z = 40 Sehingga: 6.9. Aplikasi Operator Fuzzy Untuk melakukan komposisi semua output fuzzy dilakukan dengan menggunakan metode MAX. Titik potong antara aturan-2 dan aturan-3 terjadi saat PBNormal [z]= PBBerkurang [z] = (0,25), yaitu: 0,25 = 0,05z – 1,5  0,05z = 1,75  z = 35 Sehingga: 6.10. Penegasan (Defuzzy) • Defuzzy dilakukan dengan menggunakan metode Centroid. • Untuk menentukan nilai crisp z, dilakukan dengan cara membagi daerah menjadi 4 bagian yaitu (D1, D2, D3, D4) dengan ketentuan luas masing-masing A1, A2, A3, dan A4. Momen terhadap nilai keanggotaan masing-masing adalah: M1, M2, M3, dan M4.
  • 11. 11 Gambar 15. Menentukan Nilai Crisp z. 6.11. Menghitung Momen Gambar 16. Menghitung Momen Menghitung Luas: A1 = 35*0,25 = 8,75 A2 = (0,25+0,32)*(36,4-35)/2 = 0,399 A3 = (63,6-36,4)*0,32 = 8,704 A4 = (70-63,6)*0,32/2 = 1,024 Menghitung titik pusat (terhadap z): Jadi jumlah minimum yang harus diproduksi setiap harinya sebanyak 35345 kemasan.
  • 12. 12 Referensi [1] Cian Ramadhona Hassolthine, S. M. (2024, Mei 06). PPT Sistem Pakar Sesi Ke-6.pptx Diambil kembali dari Edlink UNSIA: https://edlink.id/panel/classes/733660. Diakses pada tanggal 07 Mei 2024. Link File https://www.slideshare.net/slideshow/metode-mamdani-sering-juga-dikenal-dengan-nama-metode- max-min-diskusi-ppt-sistem-pakar-sesi-ke-6-pdf/268135068