SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Oleh Syarifuddin
INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL
Ruang lingkup pembelajaran ini adalah:
 Kondisi sosial ekonomi masyarakat pada
masa Demokrasi Liberal.
 Keadaan ekonomi nasional pada masa
Demokrasi Liberal.
 Kondisi perpolitikan Indonesia pada masa
Demokrasi Liberal
 Pergantian beberapa cabinet pada masa
Demokrasi Liberal
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mempelajari bab IV ini, mahasiswa diharapkan dapat:
1. Mendekripsikan keadaan Indonesia pada masa demokrasi liberal.
2. Menjelaskan kondisi sosial masyarakat masa demokrasi liberal.
3. Menjelaskan keadaan ekonomi nasional pada masa demokrasi
liberal.
4. Menjelaskan perpolitikan Indonesia pada masa demokrasi liberal.
5. Menguraikan penyebab pergantian kabinet selama masa demokrasi
liberal.
Pada masa demokrasi liberal di Indonesia, masyarakat
diberi hak-hak khusus yang telah dikelompokkan
kedalam beberapa golongan yaitu: golongan buruh,
perempuan, anak-anak, dan kaum minoritas
Untuk golongan buruh, mereka diberi hak
asasi sebagai warga negara dan mempunyai
hak dasar buruh seperti hak mogok dan hak
untuk memperoleh jaminan sosial.
Hak-hak buruh lain diantaranya hak untuk
membentuk dan menjadi anggota serikat
kerja, hak untuk berkumpul dan berbicara
dengan bebas serta untuk memilih para
pemimpin mereka sendiri
Untuk golongan perempuan,Perkara
yang utama adalah pelaksanaan hak-
hak yang sama bagi laki-laki dan
perempuan dalam kehidupan bangsa.
Untuk anak-anak, hak mereka
adalah harus diberi
perlindungan, mendapat
penjagaan, pendidikan, dan
pertolongan dari negara.
Untuk hak Golongan minoritas Anwar Sutan Amiruddin (PPTI)
mengatakan bahwa tidak ada perbedaan penting antara orang Cina yang
telah menjadi WNI dengan orang Cina warga asing, dan ia menentang
dimasukkannya hak-hak golongan minoritas kedalam undang-undang
dasar.
 Namun, Siauw Giok Tjhan berpendapat bahwa
diskriminasi terhadap golongan minoritas harus
dilarang secara konstitusional dan perlindungan
konstitusional harus diberikan kepada golongan
tersebut supaya mereka bebas menggunakan bahasa
dan mempertahankan adat kebiasaan mereka sesuai
undang-undang yang berlaku. Ia juga menambahkan
bahwa perlidungan yang dimaksudkan mencakup
urusan hukum dalam masalah ras, agama, dan
bahasa
 Setelah diadakan pengalihan masalah pendidikan dari
pemerintahan Belanda kepada pemerintahan RIS pada tahun 1950,
sistem pendidikan diadakan dengan titik berat desentralisasi
Pada periode 1950-1959,
penyelenggaraan pendidikan dan
pengajaran menggunakan Undang-
undang Pokok Pendidikan dan
Pengajaran Nomor 4 Tahun 1950
Republik Indonesia. Susunan sekolah
tersebut terdiri atas sekolah rakyat 6
tahun, sekolah lanjutan tingkat
pertama 3 tahun, dan sekolah lanjutan
tingkat atas 3.
Pada tahun 1954,
didirikan lembaga
pendidikan guru
setingkat universitas
yang pertama yaitu
Pendidikan Tinggi
Pendidikan Guru (PTPG)
di Bandung.
 Pada masa itu juga dibentuk kelas masyarakat yaitu
sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak
melanjutkan ke SMP, kelas masyarakat mengajarkan
keterampilan seperti pertanian, pertukangan, dan
perikanan. Tujuannya, agar anak yang tidak mampu
sekolah ke jenjang SMP bisa langsung bekerja
Pada tahun 1950 orang Indonesia masih menggunakan bahasa
daerah dan bahasa Belanda. Tantangan pemerintah adalah
mengokohkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemerintahan,
pendidikan, dan teknologi dalam dua tahun terakhir
Guna menyempurnakan ejaan Bahasa Indonesia maka
diadakan Kongres Bahasa Indonesia di Medan pada
tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954. Kongres itu
antara lain mengambil keputusan rakyat supaya
penyelidikan dan penetapan dasar-dasar ejaan
diserahkan kepada suatu badan yang diatur oleh
pemerintah, yang bertugas menyusun suatu ejaan
praktis bagi Bahasa Indonesia.
 Tahun 1953 terbit majalah Kisah yang mendapat
perhatian serta memberi kesempatan yang besar
kepada para pengarang muda untuk menerbitkan
karyanya. Setelah itu, terbit majalah Prosa, Seni,
Tjerita, ruang kebudayaan “Genta” dalam majalah
Merdeka, dan lain-lain.
Berbeda dari tahun 1950, pada awal tahun
1960-an politik ditempatkan dalam berbagai
aspek kehidupan termasuk dalam bidang
sastra
 Pada bidang seni tari periode tahun 1945-1955
pembaruannya baru terbatas pada teknik penyajian,
yaitu dengan menyingkat waktu, memeras atau
menyingkat cerita dan penyederhanaan.
Selama periode 1955-1956 mulai
tampil kreasi baru. Akan tetapi,
kreasi-kreasi itu masih marupakan
pengolahan materi elemen-elemen
tari yang terdapat di Indonesia, baik
tari klasik maupun tarian rakyat.
Mengenai perkembangan seni
bangunan dapat dikemukakan
bahwa keadaan bangunan di
kota-kota pada umumnya
mengambil tempat tidak
berketentuan dan tidak
melaraskan diri dengan
keadaan alam.
 Tahun 1950-1959 merupakan periode dilaksanakannya
sistem demokrasi liberal di Indonesia dengan Undang-
undang Dasar Sementara 1950 sebagai landasan
konstitusi. Periode ini dapat dikatakan keadaan yang
tidak menentu baik dari segi politik maupun ekonomi.
Setelah Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari
Belanda, Indonesia telah merdeka setidaknya dalam
pengertian hukum internasional, dan sudah saatnya
menghadapi prospek guna masa depan bangsa sendiri. Pada
periode ini situasi politik benar-benar tidak menentu.
Korupsi merajalela, kesatuan wilayah terancam bubar,
keadilan sosial belum tercapai
Kabinet Natsir (6 September - 21 Maret 1951)
 kabinet Natsir berpedoman pada program
kerjanya sebagai berikut:
 Mempersiapkan dan menyelenggarakan
pemilihan umum untuk memilih anggota
konstituante dalam waktu yang secepatnya.
 Mencapai konsolidasi dan
menyempurnakan susunan pemerintahan.
 Meningkatkan keamanan dan ketentraman.
 Mengembangkan dan memperkokoh
kekuatan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi
melaksanakan ekonomi nasional yang sehat.
 Memperjuangkan penyelesaian masalah
Irian Barat
kabinet Natsir
Adapun program kerja kabinet Sukiman sebagai berikut.
 Menegakkan negara hukum guna menjamin keamanan
dan ketentraman
 Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran
nasional dalam jangka pendek untuk mempertinggi
kehidupan sosial ekonomi rakyat, dan memperbaiki
hukum agraria sesuai dengan kepentingan petani
 Mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum serta
mempercepat terlaksananya otonomi daerah
 Menyiapkan Undang-undang tentang pengakuan
serikat buruh, penetapan upah minimum
 Menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif
 Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI
 Melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante
dan menyederhanakan organisasi pemerintah pusat
 Mempertinggi produksi nasional
 Menjaga keamanan dan ketentraman dalam masyarakat
 Melanjutkan usaha perubahan agraria
 Menyempurnakan undang-undang perburuhan guna
meningkatkan
Adapun berikut program-program
kerja kabinet Wilopo sebagai
berikut
 Adapun program kabinet Ali sebagai berikut.
 Meningkatkan keamanan dan kemakmuran dan pemilu
segera
 Pembebasan Irian Barat
 Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
 Politik bebas aktif dan peninjauan kembali persetujuan
KMB
 Penyelesaian pertikaian politik
 Pada bulan Agustus 1955 Burhanuddin Harahap dari
Masyumi diberi mandat untuk membentuk kabinet dengan
tugas utamanya menyelenggarakan pemilihan umum
disamping harus mengembalikan wibawa pemerintah
akibat pergolakan yang berkepanjangan dalam tubuh
Angkatan Darat.
 Pada tanggal 29 September 1955 lebih dari 39 juta rakyat
Indonesia memberikan suaranya di kotak-kotak suara
 Dengan selesainya pemilihan umum, tugas Kabinet
Burhanuddin pun dianggap selesai dan perlu dibentuk
kabinet baru yang akan bertanggung jawab pada parlemen
yang baru
Kabinet Ali II menemui banyak hal yang sangat
mengurangi kewibawaanya terutama yang bersumber
pada korupsi dan berbagai penyelewengan.
Ketidaksanggupan kabinet dalam menjalankan politik
yang memuaskan bagi daerah-daerah terbukti dengan
timbulnya perebutan kekuasaan di daerah-daerah oleh
pihak militer, terutama di Sumatra dan Sulawesi.
Menyadari ketidakmampuannya Kabinet Ali
pada tanggal 14 Maret 1957 mengembalikan
mandat kepada Presiden, yang kemudian
menyatakan seluruh Indonedia dalam
keadaan SOB (darurat).
Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memperbaiki
masalah ekonomi Indonesia dalam masa Demokrasi
Liberal terbilang banyak. Antara lain gerakan
benteng, gunting Syaffrudin, ekonomi Ali-Baba, dan
Nasionalisasi de Javasche Bank.
Pengusaha-pengusaha Indonesia ternya lamban,
bahkan ada yang menyalahgunakan maksud
pemerintah. Bantuan kredit ini ternya tidak efektif
sehingga program pemerintah tidak berhasil.
Padahal pemerintah menambah beban keuangannya
sehingga menjadi salah satu sumber defisit
Konflik Dalam Tubuh Angkatan Perang
 Peristiwa 17 Oktober 1952
 Setelah pengakuan kedaulatan, pimpinan Angkatan Perang khususnya
kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) dan Kepala Staf Angkatan Darat
(KSAD) berusaha mengkonsolidasi dan memajukan TNI.
 Partai-partai menganggap usaha ini sebagai ancaman terhadap mereka.
Kalangan militer menganggap sikap DPR(S) itu tidak wajar dan dirasakan
sebagai intervensi langsung dalam soal intern TNI AD.
 Pada tanggal 17 Oktober 1952 terjadi demonstrasi menuntut
dibubarkannya Parlemen. Para demonstran memasuki gedung DPR(S),
merusak beberapa peralatan, dan kemudian bergerak ke Istana. Mereka
mendesak Presiden Soekarno agar membubarkan DPR(S) dan
menggantinya dengan DPR baru.
 Akibat peristiwa 17 Oktober ini Angkatan Darat mengalami perpecahan
yang memerlukan waktu beberap tahun untuk mengatasinya.
 Bangkitnya AD Sebagai Kekuatan Politik
Utama Dalam Negara
 Gerakan Lubis
 Mendorong Kemunculan Dekrit Ke Undang-
Undang Dasar 1945
 Dekrit Presiden Kembali Ke Undang-Undang
Dasar 1945
Bab 4 sni 6

More Related Content

What's hot

Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementer
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementerSejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementer
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementerFita Ardiana
 
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan rendrafauzi
 
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanSuci Mairoza Sya
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberalJeroan Ena
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Daniel Arie
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanAnita Dwisetya
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
 
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diPeristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diRiza Ramadhan
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinYeni Dyana
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberalGungun Misbah Gunawan
 

What's hot (20)

Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 
Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6
 
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementer
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementerSejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementer
Sejarah sistem pemerintahan Indonesia pada masa demokrasi parlementer
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
 
Sistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi ParlementerSistem Demokrasi Parlementer
Sistem Demokrasi Parlementer
 
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa – Peristiwa Politik dan Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca Kedaulatan
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
 
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diPeristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
 

Viewers also liked

Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaalfi akbar m
 
Ppt ika
Ppt ikaPpt ika
Ppt ikaciptha
 
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia'kopral Jontit
 
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Arij Asfari
 
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Nur Huda
 
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesiaPancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesiaRirin Khairin N
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu irafsanjanistrong
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sena Aditya
 

Viewers also liked (20)

Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6
 
Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6
 
Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6
 
Demokrasi indonesia
Demokrasi indonesiaDemokrasi indonesia
Demokrasi indonesia
 
Bab 3 sni
Bab 3 sniBab 3 sni
Bab 3 sni
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Bab 7 sni vi
Bab 7 sni viBab 7 sni vi
Bab 7 sni vi
 
Menjelajah demokrasi
Menjelajah demokrasiMenjelajah demokrasi
Menjelajah demokrasi
 
Ppt ika
Ppt ikaPpt ika
Ppt ika
 
Presentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi IndonesiaPresentasi demokrasi Indonesia
Presentasi demokrasi Indonesia
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Makalah polybius
Makalah polybiusMakalah polybius
Makalah polybius
 
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perj...
 
113 2 pdri
113 2 pdri113 2 pdri
113 2 pdri
 
Politik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesiaPolitik bahasa indonesia
Politik bahasa indonesia
 
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
Pdri (pembentukan pemerintahan darurat republik indonesia)
 
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesiaPancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesia
Pancasila dalam konteks perjuangan sejarah bangsa indonesia
 
Integral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu iIntegral tak tentu dan tertentu i
Integral tak tentu dan tertentu i
 
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
Sejarah (Nasionalisme di Indonesia)
 

Similar to Bab 4 sni 6

MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxmohammadhabibi36
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxFemiNofita
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiNanda Aditasia
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxJack132330
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxStepa4
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxTikaNovita
 
BAB ORDE BARU.pptx
BAB ORDE BARU.pptxBAB ORDE BARU.pptx
BAB ORDE BARU.pptxKhusniDwi
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaFauzanHabibAlHadad
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca ReformationSoya Odut
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxNandaBas
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxEndahBaru
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptx
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptxSejarah_Poleksos_1945_1950.pptx
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptxAfiqahNdut
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfAkbarGaniey
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxAnisMugni1
 
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxAkar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxRizkideni1
 

Similar to Bab 4 sni 6 (20)

MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
Orde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasiOrde lama, orde baru, dan reformasi
Orde lama, orde baru, dan reformasi
 
RPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdfRPJP_2005-2025.pdf
RPJP_2005-2025.pdf
 
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptxKehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
Kehidupan Politik dan Ekonomi Indonesia.pptx
 
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptxdemokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
demokrasi_terpimpin_sejarah_XII.pptx
 
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptxBAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
BAB II_Ringkasan_sejarah indonesia .pptx
 
BAB ORDE BARU.pptx
BAB ORDE BARU.pptxBAB ORDE BARU.pptx
BAB ORDE BARU.pptx
 
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - NamaPPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
PPT Kewirausahaan seleksi Pramuka Penegak Garuda Kabupaten Malang - Nama
 
Pasca Reformation
Pasca ReformationPasca Reformation
Pasca Reformation
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptxPowerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
Powerpoint Pembelajaran Demokrasi Liberal.pptx
 
Bab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptxBab 3 wajib.pptx
Bab 3 wajib.pptx
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptx
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptxSejarah_Poleksos_1945_1950.pptx
Sejarah_Poleksos_1945_1950.pptx
 
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdfsejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
sejarah wajib - kelompok 4 demokrasi liberal.pdf
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptxKehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
Kehidupan_Politik_dan_Ekonomi_Masyarakat.pptx
 
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptxAkar Demokrasi di Indonesia.pptx
Akar Demokrasi di Indonesia.pptx
 
5. SILABUS.docx
5. SILABUS.docx5. SILABUS.docx
5. SILABUS.docx
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.aechacha366
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPCMBANDUNGANKabSemar
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKARenoMardhatillahS
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
PUEBI.bahasa Indonesia/pedoman umum ejaan bahasa Indonesia pptx.
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptxPRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
PRESENTASI EEC social mobile, and local marketing.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKAPPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
PPT TEKS TANGGAPAN KELAS 7 KURIKUKULM MERDEKA
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

Bab 4 sni 6

  • 2. INDONESIA MASA DEMOKRASI LIBERAL Ruang lingkup pembelajaran ini adalah:  Kondisi sosial ekonomi masyarakat pada masa Demokrasi Liberal.  Keadaan ekonomi nasional pada masa Demokrasi Liberal.  Kondisi perpolitikan Indonesia pada masa Demokrasi Liberal  Pergantian beberapa cabinet pada masa Demokrasi Liberal
  • 3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mempelajari bab IV ini, mahasiswa diharapkan dapat: 1. Mendekripsikan keadaan Indonesia pada masa demokrasi liberal. 2. Menjelaskan kondisi sosial masyarakat masa demokrasi liberal. 3. Menjelaskan keadaan ekonomi nasional pada masa demokrasi liberal. 4. Menjelaskan perpolitikan Indonesia pada masa demokrasi liberal. 5. Menguraikan penyebab pergantian kabinet selama masa demokrasi liberal.
  • 4. Pada masa demokrasi liberal di Indonesia, masyarakat diberi hak-hak khusus yang telah dikelompokkan kedalam beberapa golongan yaitu: golongan buruh, perempuan, anak-anak, dan kaum minoritas Untuk golongan buruh, mereka diberi hak asasi sebagai warga negara dan mempunyai hak dasar buruh seperti hak mogok dan hak untuk memperoleh jaminan sosial. Hak-hak buruh lain diantaranya hak untuk membentuk dan menjadi anggota serikat kerja, hak untuk berkumpul dan berbicara dengan bebas serta untuk memilih para pemimpin mereka sendiri
  • 5. Untuk golongan perempuan,Perkara yang utama adalah pelaksanaan hak- hak yang sama bagi laki-laki dan perempuan dalam kehidupan bangsa. Untuk anak-anak, hak mereka adalah harus diberi perlindungan, mendapat penjagaan, pendidikan, dan pertolongan dari negara. Untuk hak Golongan minoritas Anwar Sutan Amiruddin (PPTI) mengatakan bahwa tidak ada perbedaan penting antara orang Cina yang telah menjadi WNI dengan orang Cina warga asing, dan ia menentang dimasukkannya hak-hak golongan minoritas kedalam undang-undang dasar.
  • 6.  Namun, Siauw Giok Tjhan berpendapat bahwa diskriminasi terhadap golongan minoritas harus dilarang secara konstitusional dan perlindungan konstitusional harus diberikan kepada golongan tersebut supaya mereka bebas menggunakan bahasa dan mempertahankan adat kebiasaan mereka sesuai undang-undang yang berlaku. Ia juga menambahkan bahwa perlidungan yang dimaksudkan mencakup urusan hukum dalam masalah ras, agama, dan bahasa
  • 7.  Setelah diadakan pengalihan masalah pendidikan dari pemerintahan Belanda kepada pemerintahan RIS pada tahun 1950, sistem pendidikan diadakan dengan titik berat desentralisasi Pada periode 1950-1959, penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran menggunakan Undang- undang Pokok Pendidikan dan Pengajaran Nomor 4 Tahun 1950 Republik Indonesia. Susunan sekolah tersebut terdiri atas sekolah rakyat 6 tahun, sekolah lanjutan tingkat pertama 3 tahun, dan sekolah lanjutan tingkat atas 3. Pada tahun 1954, didirikan lembaga pendidikan guru setingkat universitas yang pertama yaitu Pendidikan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG) di Bandung.
  • 8.  Pada masa itu juga dibentuk kelas masyarakat yaitu sekolah khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP, kelas masyarakat mengajarkan keterampilan seperti pertanian, pertukangan, dan perikanan. Tujuannya, agar anak yang tidak mampu sekolah ke jenjang SMP bisa langsung bekerja
  • 9. Pada tahun 1950 orang Indonesia masih menggunakan bahasa daerah dan bahasa Belanda. Tantangan pemerintah adalah mengokohkan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemerintahan, pendidikan, dan teknologi dalam dua tahun terakhir Guna menyempurnakan ejaan Bahasa Indonesia maka diadakan Kongres Bahasa Indonesia di Medan pada tanggal 28 Oktober s.d. 2 November 1954. Kongres itu antara lain mengambil keputusan rakyat supaya penyelidikan dan penetapan dasar-dasar ejaan diserahkan kepada suatu badan yang diatur oleh pemerintah, yang bertugas menyusun suatu ejaan praktis bagi Bahasa Indonesia.
  • 10.  Tahun 1953 terbit majalah Kisah yang mendapat perhatian serta memberi kesempatan yang besar kepada para pengarang muda untuk menerbitkan karyanya. Setelah itu, terbit majalah Prosa, Seni, Tjerita, ruang kebudayaan “Genta” dalam majalah Merdeka, dan lain-lain. Berbeda dari tahun 1950, pada awal tahun 1960-an politik ditempatkan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam bidang sastra
  • 11.  Pada bidang seni tari periode tahun 1945-1955 pembaruannya baru terbatas pada teknik penyajian, yaitu dengan menyingkat waktu, memeras atau menyingkat cerita dan penyederhanaan. Selama periode 1955-1956 mulai tampil kreasi baru. Akan tetapi, kreasi-kreasi itu masih marupakan pengolahan materi elemen-elemen tari yang terdapat di Indonesia, baik tari klasik maupun tarian rakyat. Mengenai perkembangan seni bangunan dapat dikemukakan bahwa keadaan bangunan di kota-kota pada umumnya mengambil tempat tidak berketentuan dan tidak melaraskan diri dengan keadaan alam.
  • 12.  Tahun 1950-1959 merupakan periode dilaksanakannya sistem demokrasi liberal di Indonesia dengan Undang- undang Dasar Sementara 1950 sebagai landasan konstitusi. Periode ini dapat dikatakan keadaan yang tidak menentu baik dari segi politik maupun ekonomi. Setelah Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda, Indonesia telah merdeka setidaknya dalam pengertian hukum internasional, dan sudah saatnya menghadapi prospek guna masa depan bangsa sendiri. Pada periode ini situasi politik benar-benar tidak menentu. Korupsi merajalela, kesatuan wilayah terancam bubar, keadilan sosial belum tercapai
  • 13. Kabinet Natsir (6 September - 21 Maret 1951)  kabinet Natsir berpedoman pada program kerjanya sebagai berikut:  Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk memilih anggota konstituante dalam waktu yang secepatnya.  Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintahan.  Meningkatkan keamanan dan ketentraman.  Mengembangkan dan memperkokoh kekuatan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi melaksanakan ekonomi nasional yang sehat.  Memperjuangkan penyelesaian masalah Irian Barat kabinet Natsir
  • 14. Adapun program kerja kabinet Sukiman sebagai berikut.  Menegakkan negara hukum guna menjamin keamanan dan ketentraman  Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka pendek untuk mempertinggi kehidupan sosial ekonomi rakyat, dan memperbaiki hukum agraria sesuai dengan kepentingan petani  Mempersiapkan pelaksanaan pemilihan umum serta mempercepat terlaksananya otonomi daerah  Menyiapkan Undang-undang tentang pengakuan serikat buruh, penetapan upah minimum  Menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif  Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI
  • 15.  Melaksanakan pemilihan umum untuk dewan konstituante dan menyederhanakan organisasi pemerintah pusat  Mempertinggi produksi nasional  Menjaga keamanan dan ketentraman dalam masyarakat  Melanjutkan usaha perubahan agraria  Menyempurnakan undang-undang perburuhan guna meningkatkan Adapun berikut program-program kerja kabinet Wilopo sebagai berikut
  • 16.  Adapun program kabinet Ali sebagai berikut.  Meningkatkan keamanan dan kemakmuran dan pemilu segera  Pembebasan Irian Barat  Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika  Politik bebas aktif dan peninjauan kembali persetujuan KMB  Penyelesaian pertikaian politik
  • 17.  Pada bulan Agustus 1955 Burhanuddin Harahap dari Masyumi diberi mandat untuk membentuk kabinet dengan tugas utamanya menyelenggarakan pemilihan umum disamping harus mengembalikan wibawa pemerintah akibat pergolakan yang berkepanjangan dalam tubuh Angkatan Darat.  Pada tanggal 29 September 1955 lebih dari 39 juta rakyat Indonesia memberikan suaranya di kotak-kotak suara  Dengan selesainya pemilihan umum, tugas Kabinet Burhanuddin pun dianggap selesai dan perlu dibentuk kabinet baru yang akan bertanggung jawab pada parlemen yang baru
  • 18. Kabinet Ali II menemui banyak hal yang sangat mengurangi kewibawaanya terutama yang bersumber pada korupsi dan berbagai penyelewengan. Ketidaksanggupan kabinet dalam menjalankan politik yang memuaskan bagi daerah-daerah terbukti dengan timbulnya perebutan kekuasaan di daerah-daerah oleh pihak militer, terutama di Sumatra dan Sulawesi. Menyadari ketidakmampuannya Kabinet Ali pada tanggal 14 Maret 1957 mengembalikan mandat kepada Presiden, yang kemudian menyatakan seluruh Indonedia dalam keadaan SOB (darurat).
  • 19. Kebijakan-kebijakan pemerintah dalam memperbaiki masalah ekonomi Indonesia dalam masa Demokrasi Liberal terbilang banyak. Antara lain gerakan benteng, gunting Syaffrudin, ekonomi Ali-Baba, dan Nasionalisasi de Javasche Bank. Pengusaha-pengusaha Indonesia ternya lamban, bahkan ada yang menyalahgunakan maksud pemerintah. Bantuan kredit ini ternya tidak efektif sehingga program pemerintah tidak berhasil. Padahal pemerintah menambah beban keuangannya sehingga menjadi salah satu sumber defisit
  • 20. Konflik Dalam Tubuh Angkatan Perang  Peristiwa 17 Oktober 1952  Setelah pengakuan kedaulatan, pimpinan Angkatan Perang khususnya kepala Staf Angkatan Perang (KSAP) dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) berusaha mengkonsolidasi dan memajukan TNI.  Partai-partai menganggap usaha ini sebagai ancaman terhadap mereka. Kalangan militer menganggap sikap DPR(S) itu tidak wajar dan dirasakan sebagai intervensi langsung dalam soal intern TNI AD.  Pada tanggal 17 Oktober 1952 terjadi demonstrasi menuntut dibubarkannya Parlemen. Para demonstran memasuki gedung DPR(S), merusak beberapa peralatan, dan kemudian bergerak ke Istana. Mereka mendesak Presiden Soekarno agar membubarkan DPR(S) dan menggantinya dengan DPR baru.  Akibat peristiwa 17 Oktober ini Angkatan Darat mengalami perpecahan yang memerlukan waktu beberap tahun untuk mengatasinya.
  • 21.  Bangkitnya AD Sebagai Kekuatan Politik Utama Dalam Negara  Gerakan Lubis  Mendorong Kemunculan Dekrit Ke Undang- Undang Dasar 1945  Dekrit Presiden Kembali Ke Undang-Undang Dasar 1945