SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Oleh Syarifuddin
Faktor kembali ke NKRI
Penggabungan daerah-daerah
yang satu dengan yang lain atau
negara bagian yang satu negara
bagian yang lain sehingga pada
tanggal 5 april 1950 RIS hanya
terdiri dari tiga negara bagian,
yaitu Republik Indonesia,
Negara sumatera Timur, Negara
Indonesia Timur.
Belanda sebenarnya ingin
memproyeksikan beberapa
pemimpin-pemimpin daerah sebagai
boneka dari negara-negara federal
agar mereka bisa kendalikan.
CONTOH : seperti pemeberontakan
APRA yang termasuk didalamnya
Sultan hamid II yang mendukung
Westerling yang sebelumnya
melakukan gerakan pengacau
keamanan di Makassar dan Bandung,
pemberontakan Andi Aziz di Makasar
dan lain-lain
maka pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi
negara RIS dibubarkan dan NKRI dibentuk untuk
menjadi bentuk pemerintahan negara Indonesia.
Pada tanggal 14 Agustus 1950, parlemen dan senat RIS
mengesahkan persetujuan rancangan undang-undang
dasar sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia
hasil panitia bersama
Pada tanggal 15 agustus 1950, dalam
rapat gabungan parlemen dan senat RIS,
Presiden Soekarno menandatangani
rancangan UUDS tersebut.
 Pada tanggal 15 Agustus 1950, presiden
Republik Indonesia Mr. Asaat menyerahkan
kekuasaan kepada presiden Soekarno. Kemudian
Ir soekarno kembali menjadi presiden Negara
kesatuan Republik Indonesia, serta Moh. Hatta
yang sebelumnya menjabat perdana menteri RIS
kembali menjabat sebagai Wakil Presiden
Republik Indonesia.
 Di dalam undang-undang dasar sementara 1950,
pemerintah Indonesia mengikuti sistem
demokrasi Parlementer, yang menyatakan bahwa
kabinet dan menteri-menteri kabinet
bertanggung jawab kepada parlemen
 Kabinet-kabinet tersebut secara berturut-turut ialah,
kabinet Ali sastroamidjojo I
(juli 1953 – juli 1955
Kabinet Wilopo (april 1952 -
juni1953)
Kabinet Sukiman (april 1951-
februari 1952),
Kabinet Natsir (september
1950 - Maret 1951)
1
3 4
2
Berikut ini merupakan program-program
dari kabinet Natsir:
 Mempersiapkan dan menyelenggarakan
pemilihan umum untuk kontitusional.
 Mencapai konsolidasi dan
menyempurnakan susunan pemerintah
serta membentuk peralatan negara yang
bulat.
 Menggiatkan usaha untuk mencapai
keamanan dan ketentraman.
Pada tanggal 7 september 1950, Presiden Ir.
Soekarno melantik Moh. Natsir (Masyumi) sebagai
perdana menteri.
 Menggembangkan dan memperkokoh kesatuan
ekonomi rakyat sebagai dasar bagi melaksanakan
ekkonomi nasional yang sehat serta melakukan
keragaman antara buruh dan majikan.
 Membantu pembangunan perumahan rakyat
serta memperluas usaha-usaha meninggikan
derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat
 Menyempurnakan organisasi angkatan perang
dan pemulihan bekas anggota-anggota tentara
dan gerilya ke dalam masyarakat.
 Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat
dalam tahun ini.
Sementara itu, pada tanggal 20 maret 1951 Partai
Indonesia Raya (PIR) yang merupakan partai pendukung
kabinet menarik menteri-menterinya dari kabinet ini.
Sehari kemudian, tanggal 21 maret 1951, Mohammad
Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden
Soekarno.
beban kabinet ini adalah perjuangan
pengembalian Irian Barat ke tangan Indonesia.
Perundingan tanggal 4 desember 1950
menemui jalan buntu. Hal ini menimbulkan
mosi tidak percaya dari parlemen terhadap
Kabinet Natsir.
 Pada tanggal 19 mei 1950, diadakan suatu persetujuan
antara RIS dan RI untuk mempersiapkan pembentukan
panitia kesatuan dengan ditandatanganinya suatu piagam
persetujuan antara pihak RIS dan pihak RI.
 Sebagai tindak lanjut kesepakatan itu kemudian
dibentuklah panitia persiapan undang-undang dasar
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diketuai oleh
Prof. Dr. Soepomo yang merupakan menteri kehakiman RIS
 Tanggal 20 juli 1950 UUDS berhasil dirampungkan dan
disahkan pada 14 agustus 1950
 Undang-undang Dasar sementara Republik Indonesia
terdiri atas VI bab antara lain yakni Negara Republik
Indonesia, alat-alat dan perlengkapan negara, tugas-
tugas alat-alat dan Perlengkapan negara, pemerintahan
daerah dan daerah-daerah Swapraja, konstituante dan
perubahan, ketentuan-ketentuan peralihan, dan
ketentuan penutup.
 Undang-undang dasar 1950 mengandung unsur-
unsur dari UUD-RI maupun UUD-RIS. Menurut
UUDS 1950 kekuasaan legislatif dipegang oleh
presiden, kabinet dan DPR.
Didalam setiap bab tersebut kembai
terdiri dari bagian-bagian yang telah
tercantum. Setiap bab terdiri dari
beberapa bagian pasal, yakni 146 pasal
 APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia
Serikat) merupakan angkatan perang nasional
RIS.
 Di dalam APRIS terdapat sekitar 26.000 orang
mantan anggota Konijklijk Nederland Indonesich
Leger (KNIL) yang berakibat timbulnya
ketidaksukaan dan ketidakpuasan
 Bekas tentara KNIL yang dimasukkan ke dalam
APRIS merasakan bahwa mereka akan diberikan
perlakuan yang berbeda dengan tentara APRIS
yang berasal dari TNI.
 Banyak bekas tentara KNIL yang keluar dari
kesatuannya dan memilih bergabung dengan para
golongan federalis yang ingin mempertahankan
bentuk negara federal
 Pada awal 1950 terjadi pemberontakan APRA
(Angkatan Perang Ratu Adil) yang dipimpin oleh
Westerling, kemudian dilanjutkan oleh
pemberontakan Andi Azis yang terjadi di Makasar,
dan yang terakhir adalah pemberontakan Republik
Maluku Selatan yang dipimpin oleh Dr. Soumokil (Eks
Jaksa Agung NIT).
 Tidak sedikit tentara KNIL yang terlibat dalam setiap
pemberontakan yang terjadi
Salah satu ramalan Jayabaya mengatakan bahwa,
“pada suatu saat akan datang seorang Ratu Adil dari
negara Turki yang mengantarkan Indonesia pada
puncak kejayaan”. Westerling merasa Isi ramalan
tersebut adalah untuk dirinya sehingga ia
memberontak.
Angkatan perang ratu Adil (APRA)
merupakan sebuah bentuk
angakatan perang yang dibentuk
oleh bekas prajurit Belanda yakni,
Kapten Raymond Westerling di
Bandung.
 Pemberontakan APRA tersebut
menyebabkan Wali Negara Pasundan,
R.A.A Wiranatakusumah
mengundurkan diri. Kemudian
tanggal 8 maret 1950 terjadi
demontrasi di Bandung yang
menuntut pembubaran Negara
Pasundan dan Penggabungan seluruh
daerah Jawa Barat ke dalam negara
RI.
 Terjadi pada tanggal 5 April 1950 di Makassar
 Pemberontakan ini terjadi karena sering terjadi
demonstrasi kelompok masyarakat yang anti-federal
untuk mendesak NIT untuk segera menggabungkan diri
dengan Republik Indonesia.
Pada tanggal 5 April 1950 pemerintah
mengirimkan satu batalion pasukan TNI yang
dipimpin oleh Mayor H.V. Worang,
kedatangan pasukan dari Jawa pun
mengancam kedudukan dari masyarakat
yang pro-federal. Mereka pun bergabung
dan menamakan diri “Pasukan Bebas” yang
berada di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz
 Pemberontakan Andi Azis di Makasar awal
April 1950 mengakibatkan terjadinya krisis
kabinet NIT. Pada tanggal 20 april, tokoh
pemuda Indonesia Maluku (PIM) Pupella,
mengajukan mosi tidak percaya pada
parlemen NIT. Akibatnya, Perdana Menteri
NIT Ir. P.D Diapari mengundurkan diri.
kabinet bubar lalu penggabungan ke dalam RI
 Soumokil memproklamasikan RMS menjadi
sebuah negara yang merdeka lepas dari
pemerintahan RIS.
 Pemerintah RIS berusaha menyelesaikan
pemberontakan RMS dengan jalan diplomasi,
karena pemerintah RIS tidak menginginkan
adanya korban jiwa lagi akibat peperangan
namun pihak RMS menolaknya.
Soumokil
 Setelah diakuasainya Pulau
Ambon, Soumokil beserta
pasukan RMS yang tersisa
bersembunyi di Pulau seram
dan ada yang lari ke
Belanda. Mereka berjuang
untuk mempertahankan
berdirinya RMS. Sedangkan
Dr. Soumokil baru bisa
tertangkap pada tanggal 19
Desember 1963 dan
diserahkan kepada
pemerintah pusat di Jakarta
Pada permulaan November kota Ambon dapat dikuasai
oleh pasukan-pasukan APRIS setelah melalui pertempuran-
pertempuran yang sengit dengan korban yang besar.
Foto Eksekusi Mati Dr. Soumokil
Bab 2b sni 6

More Related Content

What's hot

Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan rendrafauzi
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberalGungun Misbah Gunawan
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanZahra Rizky Fadilah
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanAnita Dwisetya
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaBellaNindaThania
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaRezaWahyuni5
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriYudha Kirito
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIIswi Haniffah
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959University Of Tarbiyah
 
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahanKonflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahansengkuniCode
 
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalPerkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalHana Medina
 
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diPeristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diRiza Ramadhan
 
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOGungun Misbah Gunawan
 

What's hot (20)

Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6
 
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
Perkembangan Sistem politik di indonesia dalam upaya mengisi kemerdekaan
 
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal1. indonesia pada masa demokrasi liberal
1. indonesia pada masa demokrasi liberal
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6Bab 11 sni 6
Bab 11 sni 6
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Indonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca KedaulatanIndonesia Pasca Kedaulatan
Indonesia Pasca Kedaulatan
 
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa IndonesiaPKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
PKN Dinamika Persatuan dan Kesatuan Bangsa Indonesia
 
Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6
 
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkriMater ips bab 4 ekpol pasca nkri
Mater ips bab 4 ekpol pasca nkri
 
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRIMakalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
Makalah Sejarah kelas XII SMA: Permesta/PRRI
 
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
Ppt sistem pemerintahan pada masa demokrasi parlementer 1950 1959
 
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahanKonflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
Konflik dan pergolakan yang berkait dengan sistem pemerintahan
 
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalPerkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
 
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan diPeristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
Peristiwa politik dan ekonomi pasca pengakuan kedaulatan di
 
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFOAncaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
Ancaman disintegrasi sistem pemerintahan PRRI/PERMESTA dan BFO
 
Bab 1 sni 6
Bab 1 sni 6Bab 1 sni 6
Bab 1 sni 6
 
demokrasi parlementer
demokrasi parlementerdemokrasi parlementer
demokrasi parlementer
 

Viewers also liked

Bab 4 dasar negara dan konstitusi
Bab 4 dasar negara dan konstitusiBab 4 dasar negara dan konstitusi
Bab 4 dasar negara dan konstitusiHendrastuti Retno
 
Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Rana Amani
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Umi Azizah
 
Bab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiBab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiDinda Gaisi
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiErvah Widiantika
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RISomcivics
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945bulan purnama
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaFrestiany Regina Putri
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraoniharnanyo
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIGian Angelo
 
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiMenganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiRindha Tanizah
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiHans Sagita
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)omcivics
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Tiara Azarine
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 

Viewers also liked (16)

Bab 4 dasar negara dan konstitusi
Bab 4 dasar negara dan konstitusiBab 4 dasar negara dan konstitusi
Bab 4 dasar negara dan konstitusi
 
Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Bab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusiBab iv-konstitusi
Bab iv-konstitusi
 
Hubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusiHubungan dasar negara dan konstitusi
Hubungan dasar negara dan konstitusi
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
Kewenangan Lembaga-lembaga Negara Menurut UUD NRI Tahun 1945
 
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di IndonesiaHubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
Hubungan Konstitusi dengan Dasar Negara di Indonesia
 
Konstitusi RIS
Konstitusi RISKonstitusi RIS
Konstitusi RIS
 
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negaraPkn hubungan konstitusi dan dasar negara
Pkn hubungan konstitusi dan dasar negara
 
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRIKembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
Kembalinya Indonesia ke bentuk NKRI
 
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusiMenganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
Menganalisis hubungan dasar negara dengaan konstitusi
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)
 
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4Rangkuman PKN kelas X BAB 4
Rangkuman PKN kelas X BAB 4
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 

Similar to Bab 2b sni 6

PPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdfPPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdfChaerulrh
 
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptDISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptalfianhistorian
 
ancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfParyadiAscarya
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxIantChapaRhela
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)AmirahNada1
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaRezaWahyuni5
 
SEJARAH_indonesia.pptx
SEJARAH_indonesia.pptxSEJARAH_indonesia.pptx
SEJARAH_indonesia.pptxpancaparhusip1
 
SEJARAH KEMBALINYA NKRI
SEJARAH KEMBALINYA NKRISEJARAH KEMBALINYA NKRI
SEJARAH KEMBALINYA NKRIDini Ni
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesaifirman sahari
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesaifirman sahari
 
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)wisnuajin
 
Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahSuci Ramdani
 
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANDISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANSMK Negeri 1 Palopo
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSitiNurhalimah95
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxHermanHerman823980
 
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxKelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxCintaniaZalsabila
 
pemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptpemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptSugiantoSugianto37
 

Similar to Bab 2b sni 6 (20)

PPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdfPPT 12A Kelompok 1.pdf
PPT 12A Kelompok 1.pdf
 
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.pptDISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
DISINTEGRASI BANGSA PASCA KEMERDEKAAN INDONESIA.ppt
 
Andi aziz & rms
Andi aziz & rmsAndi aziz & rms
Andi aziz & rms
 
ancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdfancaman disintegrasi.pdf
ancaman disintegrasi.pdf
 
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptxBAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
BAB 1 DID INTEGRASI BANGSA Pemberontakan-Pemberontakan di Indonesia.pptx
 
ROEM ROYEN
ROEM ROYENROEM ROYEN
ROEM ROYEN
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
pkn skuyyyy.pptx
pkn skuyyyy.pptxpkn skuyyyy.pptx
pkn skuyyyy.pptx
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masaPersatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa
 
SEJARAH_indonesia.pptx
SEJARAH_indonesia.pptxSEJARAH_indonesia.pptx
SEJARAH_indonesia.pptx
 
SEJARAH KEMBALINYA NKRI
SEJARAH KEMBALINYA NKRISEJARAH KEMBALINYA NKRI
SEJARAH KEMBALINYA NKRI
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
 
4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai4 sistem ekonomi di indonesai
4 sistem ekonomi di indonesai
 
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)
ANDI AZIZ (Kasus yang dilupakan)
 
Pemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerahPemberontakan di berbagai daerah
Pemberontakan di berbagai daerah
 
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGANDISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
DISINTEGRASI YANG BERKAITAN DENGAN KEPENTINGAN PRIBADI DAN GOLONGAN
 
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptxSodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
SodaPDF-converted-demokrasi terpimpin-converted.pptx
 
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptxDemokrasi parle-WPS Office.pptx
Demokrasi parle-WPS Office.pptx
 
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptxKelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
Kelompok_3_Genap_Sejarah.pptx
 
pemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.pptpemberontakan di indonesia.ppt
pemberontakan di indonesia.ppt
 

More from Putra Sanubari (7)

Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6
 
Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6
 
Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6Bab 8 sni 6
Bab 8 sni 6
 
Bab 7 sni vi
Bab 7 sni viBab 7 sni vi
Bab 7 sni vi
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6Bab 5 a sni 6
Bab 5 a sni 6
 

Recently uploaded

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 

Bab 2b sni 6

  • 2. Faktor kembali ke NKRI Penggabungan daerah-daerah yang satu dengan yang lain atau negara bagian yang satu negara bagian yang lain sehingga pada tanggal 5 april 1950 RIS hanya terdiri dari tiga negara bagian, yaitu Republik Indonesia, Negara sumatera Timur, Negara Indonesia Timur. Belanda sebenarnya ingin memproyeksikan beberapa pemimpin-pemimpin daerah sebagai boneka dari negara-negara federal agar mereka bisa kendalikan. CONTOH : seperti pemeberontakan APRA yang termasuk didalamnya Sultan hamid II yang mendukung Westerling yang sebelumnya melakukan gerakan pengacau keamanan di Makassar dan Bandung, pemberontakan Andi Aziz di Makasar dan lain-lain
  • 3. maka pada tanggal 17 Agustus 1950 secara resmi negara RIS dibubarkan dan NKRI dibentuk untuk menjadi bentuk pemerintahan negara Indonesia. Pada tanggal 14 Agustus 1950, parlemen dan senat RIS mengesahkan persetujuan rancangan undang-undang dasar sementara Negara Kesatuan Republik Indonesia hasil panitia bersama Pada tanggal 15 agustus 1950, dalam rapat gabungan parlemen dan senat RIS, Presiden Soekarno menandatangani rancangan UUDS tersebut.
  • 4.  Pada tanggal 15 Agustus 1950, presiden Republik Indonesia Mr. Asaat menyerahkan kekuasaan kepada presiden Soekarno. Kemudian Ir soekarno kembali menjadi presiden Negara kesatuan Republik Indonesia, serta Moh. Hatta yang sebelumnya menjabat perdana menteri RIS kembali menjabat sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia.  Di dalam undang-undang dasar sementara 1950, pemerintah Indonesia mengikuti sistem demokrasi Parlementer, yang menyatakan bahwa kabinet dan menteri-menteri kabinet bertanggung jawab kepada parlemen
  • 5.  Kabinet-kabinet tersebut secara berturut-turut ialah, kabinet Ali sastroamidjojo I (juli 1953 – juli 1955 Kabinet Wilopo (april 1952 - juni1953) Kabinet Sukiman (april 1951- februari 1952), Kabinet Natsir (september 1950 - Maret 1951) 1 3 4 2
  • 6. Berikut ini merupakan program-program dari kabinet Natsir:  Mempersiapkan dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk kontitusional.  Mencapai konsolidasi dan menyempurnakan susunan pemerintah serta membentuk peralatan negara yang bulat.  Menggiatkan usaha untuk mencapai keamanan dan ketentraman. Pada tanggal 7 september 1950, Presiden Ir. Soekarno melantik Moh. Natsir (Masyumi) sebagai perdana menteri.
  • 7.  Menggembangkan dan memperkokoh kesatuan ekonomi rakyat sebagai dasar bagi melaksanakan ekkonomi nasional yang sehat serta melakukan keragaman antara buruh dan majikan.  Membantu pembangunan perumahan rakyat serta memperluas usaha-usaha meninggikan derajat kesehatan dan kecerdasan rakyat  Menyempurnakan organisasi angkatan perang dan pemulihan bekas anggota-anggota tentara dan gerilya ke dalam masyarakat.  Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat dalam tahun ini.
  • 8. Sementara itu, pada tanggal 20 maret 1951 Partai Indonesia Raya (PIR) yang merupakan partai pendukung kabinet menarik menteri-menterinya dari kabinet ini. Sehari kemudian, tanggal 21 maret 1951, Mohammad Natsir mengembalikan mandatnya kepada presiden Soekarno. beban kabinet ini adalah perjuangan pengembalian Irian Barat ke tangan Indonesia. Perundingan tanggal 4 desember 1950 menemui jalan buntu. Hal ini menimbulkan mosi tidak percaya dari parlemen terhadap Kabinet Natsir.
  • 9.  Pada tanggal 19 mei 1950, diadakan suatu persetujuan antara RIS dan RI untuk mempersiapkan pembentukan panitia kesatuan dengan ditandatanganinya suatu piagam persetujuan antara pihak RIS dan pihak RI.  Sebagai tindak lanjut kesepakatan itu kemudian dibentuklah panitia persiapan undang-undang dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diketuai oleh Prof. Dr. Soepomo yang merupakan menteri kehakiman RIS  Tanggal 20 juli 1950 UUDS berhasil dirampungkan dan disahkan pada 14 agustus 1950
  • 10.  Undang-undang Dasar sementara Republik Indonesia terdiri atas VI bab antara lain yakni Negara Republik Indonesia, alat-alat dan perlengkapan negara, tugas- tugas alat-alat dan Perlengkapan negara, pemerintahan daerah dan daerah-daerah Swapraja, konstituante dan perubahan, ketentuan-ketentuan peralihan, dan ketentuan penutup.
  • 11.  Undang-undang dasar 1950 mengandung unsur- unsur dari UUD-RI maupun UUD-RIS. Menurut UUDS 1950 kekuasaan legislatif dipegang oleh presiden, kabinet dan DPR. Didalam setiap bab tersebut kembai terdiri dari bagian-bagian yang telah tercantum. Setiap bab terdiri dari beberapa bagian pasal, yakni 146 pasal
  • 12.  APRIS (Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) merupakan angkatan perang nasional RIS.  Di dalam APRIS terdapat sekitar 26.000 orang mantan anggota Konijklijk Nederland Indonesich Leger (KNIL) yang berakibat timbulnya ketidaksukaan dan ketidakpuasan  Bekas tentara KNIL yang dimasukkan ke dalam APRIS merasakan bahwa mereka akan diberikan perlakuan yang berbeda dengan tentara APRIS yang berasal dari TNI.
  • 13.  Banyak bekas tentara KNIL yang keluar dari kesatuannya dan memilih bergabung dengan para golongan federalis yang ingin mempertahankan bentuk negara federal  Pada awal 1950 terjadi pemberontakan APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) yang dipimpin oleh Westerling, kemudian dilanjutkan oleh pemberontakan Andi Azis yang terjadi di Makasar, dan yang terakhir adalah pemberontakan Republik Maluku Selatan yang dipimpin oleh Dr. Soumokil (Eks Jaksa Agung NIT).  Tidak sedikit tentara KNIL yang terlibat dalam setiap pemberontakan yang terjadi
  • 14. Salah satu ramalan Jayabaya mengatakan bahwa, “pada suatu saat akan datang seorang Ratu Adil dari negara Turki yang mengantarkan Indonesia pada puncak kejayaan”. Westerling merasa Isi ramalan tersebut adalah untuk dirinya sehingga ia memberontak. Angkatan perang ratu Adil (APRA) merupakan sebuah bentuk angakatan perang yang dibentuk oleh bekas prajurit Belanda yakni, Kapten Raymond Westerling di Bandung.
  • 15.  Pemberontakan APRA tersebut menyebabkan Wali Negara Pasundan, R.A.A Wiranatakusumah mengundurkan diri. Kemudian tanggal 8 maret 1950 terjadi demontrasi di Bandung yang menuntut pembubaran Negara Pasundan dan Penggabungan seluruh daerah Jawa Barat ke dalam negara RI.
  • 16.  Terjadi pada tanggal 5 April 1950 di Makassar  Pemberontakan ini terjadi karena sering terjadi demonstrasi kelompok masyarakat yang anti-federal untuk mendesak NIT untuk segera menggabungkan diri dengan Republik Indonesia. Pada tanggal 5 April 1950 pemerintah mengirimkan satu batalion pasukan TNI yang dipimpin oleh Mayor H.V. Worang, kedatangan pasukan dari Jawa pun mengancam kedudukan dari masyarakat yang pro-federal. Mereka pun bergabung dan menamakan diri “Pasukan Bebas” yang berada di bawah pimpinan Kapten Andi Aziz
  • 17.  Pemberontakan Andi Azis di Makasar awal April 1950 mengakibatkan terjadinya krisis kabinet NIT. Pada tanggal 20 april, tokoh pemuda Indonesia Maluku (PIM) Pupella, mengajukan mosi tidak percaya pada parlemen NIT. Akibatnya, Perdana Menteri NIT Ir. P.D Diapari mengundurkan diri. kabinet bubar lalu penggabungan ke dalam RI
  • 18.  Soumokil memproklamasikan RMS menjadi sebuah negara yang merdeka lepas dari pemerintahan RIS.  Pemerintah RIS berusaha menyelesaikan pemberontakan RMS dengan jalan diplomasi, karena pemerintah RIS tidak menginginkan adanya korban jiwa lagi akibat peperangan namun pihak RMS menolaknya. Soumokil
  • 19.  Setelah diakuasainya Pulau Ambon, Soumokil beserta pasukan RMS yang tersisa bersembunyi di Pulau seram dan ada yang lari ke Belanda. Mereka berjuang untuk mempertahankan berdirinya RMS. Sedangkan Dr. Soumokil baru bisa tertangkap pada tanggal 19 Desember 1963 dan diserahkan kepada pemerintah pusat di Jakarta Pada permulaan November kota Ambon dapat dikuasai oleh pasukan-pasukan APRIS setelah melalui pertempuran- pertempuran yang sengit dengan korban yang besar. Foto Eksekusi Mati Dr. Soumokil