SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
SEJARAH
NASIONAL
INDONESIA VI
Oleh Syarifuddin
BAB II
REPUBLIK INDONESIA SERIKAT DAN KEMBALI KE
NKRI
• Keadaan sosial politik pada masa Republik Indonesia
Serikat (RIS)
• Sistem kenegaraan dan konstitusi RIS.
• Upaya bersatunya negara-negara federasi RIS kedalam
NKRI
• Proses penyusunan konsitusi dan UUDS 1950
• Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi antara
tahun 1950-1959
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah mempelajari bab II ini, Mahasiswa diharapkan dapat:
1. Menjelaskan bentuk negara Republik Indonesia Serikat.
2. Menjelaskan sistem pemerintahan Republik Indonesia Serikat dengan
benar.
3. Membandingkan antara Konstitusi RIS dengan UUD 1945.
4. Menguraikan alasan-alasan bangsa Indonesia kembali ke NKRI.
5. Membandingkan gerakan APRA, Andi Aziz dengan RMS.
6. Menjelaskan proses pembuatan UUDS 1950.
1. Republik Indonesia Serikat
A. Keadaan Politik Indonesia
Pasca Konferensi Meja Bundar
• Upacara penyerahan
kedaulatan Indonesia terjadi
di dua tempat yaitu di
Belanda dan Jakarta. Moh.
Hatta mewakili di Belanda
dan Hamengku Buwono XI
di Jakarta
• Pasca peristiwa tersebut
diberlakukannya sistem
federal dengan bentuk
negara serikat.
Pada tanggal 23 Agustus 1949
Indonesia dan Belanda
mengadakan perundingan
Konferensi Meja Bundar (KMB)
di Den Haag, perundingan
tersebut berlangsung sampai
tanggal 27 Desember 1949
yang salah satu poinnya
menghasilkan terbentuknya
Republik Indonesia Serikat (RIS)
Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS) terbagi menjadi 16
negara bagian.
Bentuk Negara dan Sistem
Pemerintahan
Kabinet RIS dibawah pimpinan Moh. Hatta
memerintah hingga tanggal 17 Agustus 1950.
Pada tanggal 16 Desember 1949 terjadi sidang bersama
Parlemen dan Senat RIS yang menetapkan terpilihnya
Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS yang pertama.
Tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pelantikan
Presiden Republik Indonesia Serikat yang pertama. Ir.
Soekarno membentuk kabinet RIS pada tanggal 20 Desember
1949 dengan menunjuk empat orang formatur yakni Moh.
Hatta dan Sultan Hamengku Buwono IX dari pihak RI, dan dua
orang lainnya dari pihak negara federal yaitu Anak Agung Gde
Agung dan Sultan Hamid II.
Anggota kabinet RIS terdiri dari 13 orang menteri, dan 3 menteri
negara, seperti yang ditampilkan pada tabel dibawah ini :
N
o.
Nama
Menteri
Jabatan
Asal
Partai
1
Drs. Moh
Hatta
Perdana
Menteri
-
2
Drs. Moh
Hatta
(sementara)
Menteri
Luar Negeri
-
3
Anak Agung
Gde Agung
Menteri
Dalam
Negeri
-
4
Sultan
Hamengku
Buwono IX
Menteri
Pertahanan
-
5
Prof. Mr.
Supomo
Menteri
Kehakiman
-
No
.
Nama Menteri Jabatan Asal Partai
6
Arnold
Mononutu
Menteri
Penerangan
PNI
7
Mr. Sjafruddin
Prawiranegara
Menteri
Keuangan
Masyumi
8 Ir. Djuanda
Menteri
Kemakmuran
-
9 Ir. Herling Laoh
Menteri
Perhubungan,
Tenaga Kerja &
Pekerjaan
Umum
PNI
10 Mr. Wilopo
Menteri
Perburuhan
PNI
No
.
Nama Menteri Jabatan Asal Partai
11
Mr. Moh.
Kosasih
Purwanegara
Menteri Sosial -
12 Dr. Abu Hanifah Menteri PPK Masyumi
13
K.H Wahid
Hasjim
Menteri Agama Masyumi
14 Dr. J. Leimena
Menteri
Kesehatan
Parkindo
15 Sultan Hamid II*
Menteri-
Menteri
Negara
-
16
Mr. Moh.
Roem**
Masyumi
17 Dr. Soeparno -
Catatan :
*Sultan Hamid II dipecat 5
April 1950 karena terlibat
dalam Gerakan Westerling.
Sebagai Menteri Negara ia
tidak diganti.
**Mr. Moh. Roem menjadi
Komisaris Agung RIS di
Belanda mulai 19 Januari
1950. Sebagai Menteri
Negara ia tidak diganti.
Program kerja kabinet sebagai berikut :
Berusaha memperbaiki keadaan ekonomi rakyat, keadaan keuangan,
perhubungan, perumahan dan kesehatan, mengadakan persiapan untuk
jaminan sosial dan penempatan tenaga kembali ke dalam masyarakat,
mengadakan peraturan tentang upah minimum, pengawasan pemerintah
atas kegiatan ekonomi agar kegiatan itu terwujud kepada kemakmuran rakyat
seluruhnya.
Menyelenggarakan supaya pemindahan kekuasaan ke tangan
bangsa Indonesia di seluruh Indonesia terjadi dengan seksama,
mengusahakan re-organisasi KNIL dan pembentukan angkatan
perang RIS, dan pengembalian tentara Belanda ke negerinya dalam
waktu yang secepatnya.
Menyelenggarakan ketentraman umum, supaya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya terjamin berlakunya hak-hak demokrasi dan
terlaksananya dasar-dasar hak manusia dan kemerdekaannya.
Mengadakan persiapan untuk dasar hukum, cara bagaimana rakyat
menyatakan kemauannya menurut asas-asas Undang-Undang Dasar
RIS, dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Konstituante.
Mengusahakan penyelesaian masalah Irian dalam setahun ini
dengan jalan damai.
Menjalankan politik luar negeri yang memperkuat kedudukan RIS dalam
dunia internasional dengan memperkuat cita-cita perdamaian dunia dan
persaudaraan bangsa-bangsa, hal ini melalui beberapa jalan yaitu:
Memperkuat perhubungan moril, politik dan ekonomi antara negara-
negara Asia Tenggara.
Menjalankan politik dalam Uni, agar supaya Uni ini berguna
bagikepentingan RIS.
Berusaha supaya RIS menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menyempurnakan perguruan tinggi sesuai dengan keperluan
masyarakat Indonesia dan membangun pusat kebudayaan nasional,
mempergiat pemberantasan buta huruf dikalangan masyarakat.
C. Konstitusi Republik
Indonesia Serikat
• Indonesia telah menetapkan suatu konstitusi sehari
setelah memproklamasikan kemerdekaan yaitu
tanggal 18 Agustus 1945 yang disiapkan oleh Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Konstitusi
ini disebut dengan Undang-Undang Dasar (UUD)
Negara Republik Indonesia. Namun setelah
disetujuinya hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB)
dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia
Serikat (RIS) menyebabkan lahirnya Konstitusi
Republik Indonesia Serikat
Berdasarkan Konstitusi RIS, negara berbentuk federasi dengan
meliputi seluruh daerah Indonesia, negara tersebut adalah:
• Negara Republik Indonesia, yang meliputi daerah menurut status
quo seperti dimaksudkan dalam perjanjian Renville,
• Negara Indonesia Timur,
• Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta,
• Negara Jawa Timur,
• Negara Madura,
• Negara Sumatera Timur, termasuk daerah status quo Asahan
Selatan dan Labuhan Batu, dan Negara Sumatera Selatan.
• Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, seperti : Jawa
Tengah, Bangka, Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat,
Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan
Timur.
• Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah
bagian.
Upaya Kembali Ke Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Berdasarkan konstitusi RIS pada tahun 1949, wilayah Republik Indonesia
masih ada, disamping wilayah negara federal Republik Indonesia Serikat.
Di wilayah Republik Indonesia konstitusi RIS tidak berlaku karena wilayah
ini tetap menggunakan UUD 1945
• masih berdiri sebuah negara yang secara resmi berbentuk negara federal
lengkap dengan alat-alat kenegaraannya. Lalu tentara Belanda saat itu
masih ada di Indonesia, lengkap dengan persenjataannya.
• Pada saat itu pula, para pegawai negeri sipil dalam negara-negara bagian,
seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pasundan yang lebih menaati aturan-
aturan dari Ibukota RI di Yogyakarta dibandingkan terhadap Jakarta.
• Sebagian besar mereka yang menjadi aparatur negara masih merupakan
bekas birokrat pada masa kolonial, mereka ini yang dianggap lebih patuh
pada Belanda daripada golongan-golongan nasionalis yang juga duduk di
pemerintahan
• tujuan dari kenegaraan
tersebut menjadi tidak
jelas dan kurang
mendapatkan dukungan
dari rakyat
• Belanda mulai melepaskan
kontrolnya atas negara-
negara bagian maka rakyat
negara bagian itu bergerak
menuntut untuk kembali
kepada RI
Gerakan persatuan
tersebut lambat laun
semakin bertambah
kuat karena mayoritas
masyarakat negara
bagian juga tidak
mendukung
pembentukan negara-
negara bagian tersebut
beserta birokrat di
dalamnya yang pro
kolonial
Terimakasih

More Related Content

What's hot

Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Daniel Arie
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerRatri nia
 
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalPerkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalHana Medina
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanindakristya
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966sylvianidya
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Helena Nalle
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberalJeroan Ena
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi LiberalIsaka Yoga
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanZahra Rizky Fadilah
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal annisa berliana
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracySoya Odut
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIDewi_Sejarah
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinYeni Dyana
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...inka -chan
 

What's hot (20)

Bab III a
Bab III aBab III a
Bab III a
 
Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6Bab 5 b sni 6
Bab 5 b sni 6
 
Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1Materi sejarah xii-semester-1
Materi sejarah xii-semester-1
 
Apa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementerApa itu Demokrasi parlementer
Apa itu Demokrasi parlementer
 
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi LiberalPerkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
Perkembangan Politik Pada Masa Demokrasi Liberal
 
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatanPolitik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
Politik dan ekonomi indonesia pasca pengakuan kedaulatan
 
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966Masa orde lama periode tahun 1959 1966
Masa orde lama periode tahun 1959 1966
 
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara Maju
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan KedaulatanPeristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
Peristiwa Politik-Ekonomi Indonesia Pasca Pengakuan Kedaulatan
 
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal Kehidupan Sosial  dan Ekonomi  Masa Demokrasi Liberal
Kehidupan Sosial dan Ekonomi Masa Demokrasi Liberal
 
Proklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided DemocracyProklamation 'till Guided Democracy
Proklamation 'till Guided Democracy
 
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VIPPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
PPT SEJARAH NASIONAL INDONESIA VI
 
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi TerpimpinDemokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
Demokrasi Liberal dan Demokrasi Terpimpin
 
Indonesia Paska Pengakuan Kedaulatan
Indonesia  Paska  Pengakuan  KedaulatanIndonesia  Paska  Pengakuan  Kedaulatan
Indonesia Paska Pengakuan Kedaulatan
 
Demokrasi liberal
Demokrasi liberalDemokrasi liberal
Demokrasi liberal
 
Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6Bab 2b sni 6
Bab 2b sni 6
 
Demokrasi Liberal
Demokrasi LiberalDemokrasi Liberal
Demokrasi Liberal
 
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
MAKALAH SEJARAH : SISTEM DAN STRUKTUR POLITIK DAN EKONOMI MASA DEMOKRASI TERP...
 

Viewers also liked

Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Latief Ahyaluddin
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)omcivics
 
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaPpt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaDewi_Sejarah
 
Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Rana Amani
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARDewi_Sejarah
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individuDewi_Sejarah
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyDewi_Sejarah
 
Awal pemerintahan jepang di indonesia
Awal pemerintahan jepang di indonesiaAwal pemerintahan jepang di indonesia
Awal pemerintahan jepang di indonesiarena alexandrea
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaDewi_Sejarah
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalDewi_Sejarah
 

Viewers also liked (20)

Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6Bab 6 sni 6
Bab 6 sni 6
 
Bab 3 sni
Bab 3 sniBab 3 sni
Bab 3 sni
 
Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6Bab 12 sni 6
Bab 12 sni 6
 
Bab 7 sni vi
Bab 7 sni viBab 7 sni vi
Bab 7 sni vi
 
Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6Bab 10 sni 6
Bab 10 sni 6
 
Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6Bab 9 sni 6
Bab 9 sni 6
 
Sejarah Wajib
Sejarah WajibSejarah Wajib
Sejarah Wajib
 
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
Analisis mengenai perkembangan indonesia melalui pendekatan historical guna m...
 
Bab 8 b
Bab 8 bBab 8 b
Bab 8 b
 
Uuds 1950
Uuds 1950Uuds 1950
Uuds 1950
 
Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)Undang undang dasar sementara (uuds)
Undang undang dasar sementara (uuds)
 
Ppt sni vi
Ppt sni viPpt sni vi
Ppt sni vi
 
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rinaPpt india kelompok 5 mita,haris,rina
Ppt india kelompok 5 mita,haris,rina
 
Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950Periode Berlakunya UUDS 1950
Periode Berlakunya UUDS 1950
 
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASARPPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
PPT ILMU KEALAMIAHAN DASAR
 
Ppt sni v individu
Ppt sni v individuPpt sni v individu
Ppt sni v individu
 
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,bettyPpt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
Ppt india kelompok 6 deta,fitriya,betty
 
Awal pemerintahan jepang di indonesia
Awal pemerintahan jepang di indonesiaAwal pemerintahan jepang di indonesia
Awal pemerintahan jepang di indonesia
 
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yuniaPpt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
Ppt india kelompok 8 dewi,rika,yunia
 
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi LiberalPPT SNI 6 Demokrasi Liberal
PPT SNI 6 Demokrasi Liberal
 

Similar to SEJARAH NASIONAL INDONESIA

Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaSuliantika Riani
 
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdhRezaNovita3
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Mimosa Lambert
 
Peristiwa penting sekitar Proklamasi
Peristiwa penting sekitar ProklamasiPeristiwa penting sekitar Proklamasi
Peristiwa penting sekitar ProklamasiTheodora Vania
 
Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riJolinda Amoreka
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1Azza Mafazah
 
pptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdfpptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdfHikmaWati22
 
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxmohammadhabibi36
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiSeptian Muna Barakati
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)AmirahNada1
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptFauziSulthon3
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfNiWayanJulianti
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaTrisna Karya
 

Similar to SEJARAH NASIONAL INDONESIA (20)

Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesiaBab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
Bab 2[1]. sejarah perjuangan bangsa indonesia
 
Hasil sidang ppki
Hasil sidang ppkiHasil sidang ppki
Hasil sidang ppki
 
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
123456789012334578901234456789021223456778trglksdh
 
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
Sistem pemerintahan indonesia (1959 1966)
 
Peristiwa penting sekitar Proklamasi
Peristiwa penting sekitar ProklamasiPeristiwa penting sekitar Proklamasi
Peristiwa penting sekitar Proklamasi
 
Bab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptxBab 2 INDO.pptx
Bab 2 INDO.pptx
 
Pembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-riPembentukan-pemerintahan-ri
Pembentukan-pemerintahan-ri
 
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
PPT Pend. Pancasila Oleh Kelompok 1
 
pptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdfpptpend-171020135819.pdf
pptpend-171020135819.pdf
 
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docxMODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
MODUL SEJARAH INDONESIA KELAS XII IPA.docx
 
PKN
PKNPKN
PKN
 
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusiMakalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
Makalah penyebab dan kosekuensi terjadinya perubahan konstitusi
 
Makalah perubahan uud
Makalah  perubahan uudMakalah  perubahan uud
Makalah perubahan uud
 
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
Persatuan dan kesatuan bangsa indonesia dari masa ke masa (2)
 
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.pptSEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA.ppt
 
Pertemuan 3
Pertemuan 3Pertemuan 3
Pertemuan 3
 
Sistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesiaSistem pemerintahan indonesia
Sistem pemerintahan indonesia
 
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdfMateri Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
Materi Pembelajaran Pancasila (UTS) - TA 2023-2024.pdf
 
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsaPancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
Pancsila dalam konteks sejarah perjuangan bangsa
 
NKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPTNKRI Harga Mati PPT
NKRI Harga Mati PPT
 

Recently uploaded

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 

Recently uploaded (20)

alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 

SEJARAH NASIONAL INDONESIA

  • 2. BAB II REPUBLIK INDONESIA SERIKAT DAN KEMBALI KE NKRI • Keadaan sosial politik pada masa Republik Indonesia Serikat (RIS) • Sistem kenegaraan dan konstitusi RIS. • Upaya bersatunya negara-negara federasi RIS kedalam NKRI • Proses penyusunan konsitusi dan UUDS 1950 • Pemberontakan-pemberontakan yang terjadi antara tahun 1950-1959
  • 3. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Setelah mempelajari bab II ini, Mahasiswa diharapkan dapat: 1. Menjelaskan bentuk negara Republik Indonesia Serikat. 2. Menjelaskan sistem pemerintahan Republik Indonesia Serikat dengan benar. 3. Membandingkan antara Konstitusi RIS dengan UUD 1945. 4. Menguraikan alasan-alasan bangsa Indonesia kembali ke NKRI. 5. Membandingkan gerakan APRA, Andi Aziz dengan RMS. 6. Menjelaskan proses pembuatan UUDS 1950.
  • 4. 1. Republik Indonesia Serikat A. Keadaan Politik Indonesia Pasca Konferensi Meja Bundar • Upacara penyerahan kedaulatan Indonesia terjadi di dua tempat yaitu di Belanda dan Jakarta. Moh. Hatta mewakili di Belanda dan Hamengku Buwono XI di Jakarta • Pasca peristiwa tersebut diberlakukannya sistem federal dengan bentuk negara serikat. Pada tanggal 23 Agustus 1949 Indonesia dan Belanda mengadakan perundingan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, perundingan tersebut berlangsung sampai tanggal 27 Desember 1949 yang salah satu poinnya menghasilkan terbentuknya Republik Indonesia Serikat (RIS) Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) terbagi menjadi 16 negara bagian.
  • 5. Bentuk Negara dan Sistem Pemerintahan Kabinet RIS dibawah pimpinan Moh. Hatta memerintah hingga tanggal 17 Agustus 1950. Pada tanggal 16 Desember 1949 terjadi sidang bersama Parlemen dan Senat RIS yang menetapkan terpilihnya Ir. Soekarno sebagai Presiden RIS yang pertama. Tanggal 17 Desember 1949 diadakan upacara pelantikan Presiden Republik Indonesia Serikat yang pertama. Ir. Soekarno membentuk kabinet RIS pada tanggal 20 Desember 1949 dengan menunjuk empat orang formatur yakni Moh. Hatta dan Sultan Hamengku Buwono IX dari pihak RI, dan dua orang lainnya dari pihak negara federal yaitu Anak Agung Gde Agung dan Sultan Hamid II.
  • 6. Anggota kabinet RIS terdiri dari 13 orang menteri, dan 3 menteri negara, seperti yang ditampilkan pada tabel dibawah ini : N o. Nama Menteri Jabatan Asal Partai 1 Drs. Moh Hatta Perdana Menteri - 2 Drs. Moh Hatta (sementara) Menteri Luar Negeri - 3 Anak Agung Gde Agung Menteri Dalam Negeri - 4 Sultan Hamengku Buwono IX Menteri Pertahanan - 5 Prof. Mr. Supomo Menteri Kehakiman - No . Nama Menteri Jabatan Asal Partai 6 Arnold Mononutu Menteri Penerangan PNI 7 Mr. Sjafruddin Prawiranegara Menteri Keuangan Masyumi 8 Ir. Djuanda Menteri Kemakmuran - 9 Ir. Herling Laoh Menteri Perhubungan, Tenaga Kerja & Pekerjaan Umum PNI 10 Mr. Wilopo Menteri Perburuhan PNI
  • 7. No . Nama Menteri Jabatan Asal Partai 11 Mr. Moh. Kosasih Purwanegara Menteri Sosial - 12 Dr. Abu Hanifah Menteri PPK Masyumi 13 K.H Wahid Hasjim Menteri Agama Masyumi 14 Dr. J. Leimena Menteri Kesehatan Parkindo 15 Sultan Hamid II* Menteri- Menteri Negara - 16 Mr. Moh. Roem** Masyumi 17 Dr. Soeparno - Catatan : *Sultan Hamid II dipecat 5 April 1950 karena terlibat dalam Gerakan Westerling. Sebagai Menteri Negara ia tidak diganti. **Mr. Moh. Roem menjadi Komisaris Agung RIS di Belanda mulai 19 Januari 1950. Sebagai Menteri Negara ia tidak diganti.
  • 8. Program kerja kabinet sebagai berikut : Berusaha memperbaiki keadaan ekonomi rakyat, keadaan keuangan, perhubungan, perumahan dan kesehatan, mengadakan persiapan untuk jaminan sosial dan penempatan tenaga kembali ke dalam masyarakat, mengadakan peraturan tentang upah minimum, pengawasan pemerintah atas kegiatan ekonomi agar kegiatan itu terwujud kepada kemakmuran rakyat seluruhnya. Menyelenggarakan supaya pemindahan kekuasaan ke tangan bangsa Indonesia di seluruh Indonesia terjadi dengan seksama, mengusahakan re-organisasi KNIL dan pembentukan angkatan perang RIS, dan pengembalian tentara Belanda ke negerinya dalam waktu yang secepatnya. Menyelenggarakan ketentraman umum, supaya dalam waktu yang sesingkat-singkatnya terjamin berlakunya hak-hak demokrasi dan terlaksananya dasar-dasar hak manusia dan kemerdekaannya. Mengadakan persiapan untuk dasar hukum, cara bagaimana rakyat menyatakan kemauannya menurut asas-asas Undang-Undang Dasar RIS, dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk Konstituante.
  • 9. Mengusahakan penyelesaian masalah Irian dalam setahun ini dengan jalan damai. Menjalankan politik luar negeri yang memperkuat kedudukan RIS dalam dunia internasional dengan memperkuat cita-cita perdamaian dunia dan persaudaraan bangsa-bangsa, hal ini melalui beberapa jalan yaitu: Memperkuat perhubungan moril, politik dan ekonomi antara negara- negara Asia Tenggara. Menjalankan politik dalam Uni, agar supaya Uni ini berguna bagikepentingan RIS. Berusaha supaya RIS menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa. Menyempurnakan perguruan tinggi sesuai dengan keperluan masyarakat Indonesia dan membangun pusat kebudayaan nasional, mempergiat pemberantasan buta huruf dikalangan masyarakat.
  • 10. C. Konstitusi Republik Indonesia Serikat • Indonesia telah menetapkan suatu konstitusi sehari setelah memproklamasikan kemerdekaan yaitu tanggal 18 Agustus 1945 yang disiapkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Konstitusi ini disebut dengan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia. Namun setelah disetujuinya hasil dari Konferensi Meja Bundar (KMB) dengan dibentuknya Negara Republik Indonesia Serikat (RIS) menyebabkan lahirnya Konstitusi Republik Indonesia Serikat
  • 11. Berdasarkan Konstitusi RIS, negara berbentuk federasi dengan meliputi seluruh daerah Indonesia, negara tersebut adalah: • Negara Republik Indonesia, yang meliputi daerah menurut status quo seperti dimaksudkan dalam perjanjian Renville, • Negara Indonesia Timur, • Negara Pasundan, termasuk Distrik Federal Jakarta, • Negara Jawa Timur, • Negara Madura, • Negara Sumatera Timur, termasuk daerah status quo Asahan Selatan dan Labuhan Batu, dan Negara Sumatera Selatan. • Satuan-satuan kenegaraan yang tegak sendiri, seperti : Jawa Tengah, Bangka, Belitung, Riau, Daerah Istimewa Kalimantan Barat, Dayak Besar, Daerah Banjar, Kalimantan Tenggara, dan Kalimantan Timur. • Daerah-daerah Indonesia selebihnya yang bukan daerah-daerah bagian.
  • 12.
  • 13. Upaya Kembali Ke Negara Kesatuan Republik Indonesia • Berdasarkan konstitusi RIS pada tahun 1949, wilayah Republik Indonesia masih ada, disamping wilayah negara federal Republik Indonesia Serikat. Di wilayah Republik Indonesia konstitusi RIS tidak berlaku karena wilayah ini tetap menggunakan UUD 1945 • masih berdiri sebuah negara yang secara resmi berbentuk negara federal lengkap dengan alat-alat kenegaraannya. Lalu tentara Belanda saat itu masih ada di Indonesia, lengkap dengan persenjataannya. • Pada saat itu pula, para pegawai negeri sipil dalam negara-negara bagian, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Pasundan yang lebih menaati aturan- aturan dari Ibukota RI di Yogyakarta dibandingkan terhadap Jakarta. • Sebagian besar mereka yang menjadi aparatur negara masih merupakan bekas birokrat pada masa kolonial, mereka ini yang dianggap lebih patuh pada Belanda daripada golongan-golongan nasionalis yang juga duduk di pemerintahan
  • 14. • tujuan dari kenegaraan tersebut menjadi tidak jelas dan kurang mendapatkan dukungan dari rakyat • Belanda mulai melepaskan kontrolnya atas negara- negara bagian maka rakyat negara bagian itu bergerak menuntut untuk kembali kepada RI Gerakan persatuan tersebut lambat laun semakin bertambah kuat karena mayoritas masyarakat negara bagian juga tidak mendukung pembentukan negara- negara bagian tersebut beserta birokrat di dalamnya yang pro kolonial