Agresi militer Belanda I terjadi karena adanya perbedaan penafsiran dari perjanjian Linggarjati antara Indonesia dengan Belanda. Pihak Indonesia mengakui kedaulatan Belanda pada masa peralihan tetapi menolak pelaksanaan keamanan dan ketertiban yang dilakukan bersama pihak Belanda. Sedangkan pihak Belanda menyatakan bahwa Indonesia akan dijadikan sebagai negara anggota persemakmuran dan berbentuk federasi.
3. menu
LARTAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGIS
KEJADIAN
MASA
PERJUANGAN
DAMPAK
KESIMPULAN
4. Agresi militer Belanda I terjadi karena
adanya perbedaan penafsiran dari
perjanjian Linggarjati antara Indonesia
dengan Belanda. Pihak Indonesia
mengakui kedaulatan Belanda pada
masa peralihan tetapi menolak
pelaksanaan keamanan dan ketertiban
yang dilakukan bersama pihak
Belanda. Sedangkan pihak Belanda
menyatakan bahwa Indonesia akan
dijadikan sebagai negara anggota
persemakmuran dan berbentuk
federasi.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
5. Tujuan politik
Mengepung ibu kota Republik Indonesia
dan menghapus kedaulatan Republik
Indonesia.
Tujuan ekonomi
Merebut pusat-pusat penghasil
makanan dan bahan ekspor.
Tujuan militer
Menghancurkan Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
6. Tanggal 27 Mei 1947
Belanda mengirim nota ultimatum kepada
pemerintah yang harus dijawab dalam waktu
14 hari.
Tanggal 15 Juli 1947
Belanda kembali mengirim nota kepada
Indonesia. Karena Perdana Menetri Sutan
Syahrir dan Amin Syarifudin menolak
gendarmerie bersama. Akan tetapi, Belanda
tetap menuntut gendarmerie bersama dan
meminta agar Indonesia menghentikan
permusuhan. Dalam waktu 32 jam Indonesia
harus memberi jawaban kepada Belanda.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
7. Tanggal 17 Juli 1947
Indonesia memberi jawaban yang
disampaikan Amir Syarifudin lewat radio RRI.
Jawaban itu ditolak oleh Belanda.
Tanggal 20 Juli 1947
Van Mook mengumumkan bahwa pihak
Belanda tidak mau berunding lagi dengan
Indonesia. Belanda tidak terikat lagi dengan
perjanjian linggar jati.
Tanggal 21 Juli 1947
Belanda menyerang daerah-daerah Republik
Indonesia. Serangan Militer ini dikenal
dengan nama Agresi Militer 1.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
8. Pada 29 Juli 1947,
pesawat Dakota Republik dengan
simbol Palang Merah di badan pesawat
yang membawa obatobatan dari
Singapura, sumbangan Palang Merah
Malaya ditembak jatuh oleh Belanda.
Tanggal 1 Agustus 1947
Dewan Keamanan PBB mendesak
Indonesia dan Belanda untuk
mengadakan gencatan senjata.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
9. ASASA
Tanggal 4 Agustus 1947
Gencatan senjata mulai berlaku. Untuk
mengawasi gencatan senjata tersebut,
Dewan Keamanan PBB membentuk
Komisi Konsuler.
Tanggal 8 Agustus-17 Janurai 1948
Atas usul KTN (Komisi Tiga Negara)
Indonesia dan Belanda melkasanakn
Perundingan Renville yng dilaksanakan
di atas kapal USS Renville.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
10. Strategi Diplomasi
Strategi ini mengalami keberhasilan.
Keberhasilan perjuangan diplomasi terbukti
dari munculnya reaksi keras terhadap tindakan
agresi militer Belanda. India dan Australia
mengajukan resolusi kepada Dewan Keamanan
PBB. Amerika Serikat menyerukan agar
Indonesia dan Belanda menghentikan
permusuhan Polandia dan Uni Soviet
mendesak agar pasukan Belanda ditarik dari
wilayah RI. Di tengah reaksi dunia
internasional, pada tanggal 3 Agustus 1947,
Belanda menerima resolusi Dewan Keamanan
PBB untuk menghentikan tembak-menembak.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
11. Perundingan Renville
Dilangsungkan pada tanggal 8 Agustus
1947 sampai 17 januari 1948.
Perjanjian Renville diadakan di kapal USS
Renville. Dalam perundingan itu, delegasi
Indonesia dipimpin oleh Amir Syarifuddin,
sedangkan delegasi Belanda dipimpin
oleh Abdullah Wijoyoatmojo.
Perundingan berlangsung alot karena baik
Indonesia maupun Belanda cenderung
berpegang teguh pada pendirian masing-masing.
Akhirnya, pada tanggal 17 Januari
1948, hasil Perundingan Renville
disepakati dan ditandatangani.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
12. Hasil Perundingan Renville
Penghentian tembak-menembak.
Daerah-daerah di belakang garis
vanMook harus dikosongkan dari
pasukan RI.
Belanda bebas membentuk
negaranegara federal di daerah-daerah
yang didudukinya dengan melalui
plebisit terlebih dahulu.
Dalam Uni Indonesia-Belanda, Negara
Indonesia Serikat akan sederajat
dengan Kerajaan Belanda.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
13. Dampak Negatif :
Sempat dikuasainya beberapa daerah
perkebunan yang cukup luas, di Sumatera
Timur, Palembang, Jawa Barat dan Jawa
Timur.
Pesawat Dakota RI dengan simbol Palang
Merah di badan pesawat yang membawa
obatobatan dari Singapura, ditembak jatuh
oleh Belanda dan mengakibatkan tewasnya
Komodor Muda Udara Mas Agustinus
Adisutjipto, Komodor Muda Udara dr.
Abdulrahman Saleh dan Perwira Muda
Udara I Adisumarmo Wiryokusumo.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
14. Pembantaian rakyat Sulawesi Selatan
pada bulan Januari 1948 oleh pasukan
Kapten Wasterling.
Peristiwa kapten api maut di Jawa
Timur, ketika prajurit-prajurit Republik
Indonesia yang tertawan oleh Belanda
diamsukkan dalam gerbong kereta api
yang kemudian ditutup rapat tanpa
ventilasi, sehingga semua tawanan
mati lemas karena kepanasan dan
kehabisan udara.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
15. Dampak Positif :
Pemerintah Arab yang pada mulanya
ragu-ragu mengakui Rl secara de
Jure mengubah sikapnya
Australia, Cina dan India meminta agar
masalah Rl dibicarakan dalam Sidang
Dewan Keamanan PBB.
Amerika mengusulkan
dibentuknya Good Will
Commision (Komisi Jasa Baik) dari PBB
untuk mengatasi masalah RI
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
16. Agresi militer Belanda yang terjadi pada
tanggal 21 Juli 1947, yang sasaran utamanya
adalah di tiga tempat yaitu tiga tempat, yaitu
Sumatera Timur, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Agresi tersebut mendapat perhatian dari
Dewan Keamanan PBB&akhirnya dibentuklah
Committee of Good Offices for Indonesia
(Komite Jasa Baik Untuk Indonesia), dan lebih
dikenal sebagai Komisi Tiga Negara (KTN),
yaitu Australia yang dipilih oleh Indonesia,
Belgia yang dipilih oleh Belanda dan Amerika
Serikat sebagai pihak yang netral.
Penyelesaian agresi militer yang pertama ini
yaitu dengan perjanjian Renville.
LATAR
BELAKANG
TUJUAN
KRONOLOGI
S
PERJUANGA
N
DAMPAK
KESIMPULAN
Editor's Notes
Tanggal 27 Mei 1947, Belanda mengirim nota ultimatum kepada pemerintah yang harus dijawab dalam waktu 14 hari. Isinya antara lain :
Membentuk pemerintahan ad interim bersama.
Mengeluarkan uang bersama dan mendirikan lembaga devisa bersama.
Republik Indonesia harus mengirimkan beras untuk rakyat di daerah daerah yang diduduki Belanda.
Menyelenggarakan keamanan dan ketertiban bersama, termasuk daerah-daerah Republik Indonesia yang memerlukan bantuan Belanda (gendarmerie bersama).
Menyelenggarkan pemilikan bersama atas impor dan ekpor.
ULTIMATUM 2 : INTINYA MEMBENTUK PEMERINTAHAN DAN PASUKAN BERSAM