BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
SEJARAH POLITIK INDONESIA
1. SISTEM POLITIK INDONESIA
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
PERKEMBANGAN POLITIK DALAM
UPAYA MENGISI KEMERDEKAAN
INDONESIA
OLEH
1. RENDRA FAUZI
2. ROSALINA LUANA SARI
3. DWI LESTARI RATULOLY
4. LALU GALEH INGGIL F.
2. SISTEM POLITIK INDONESIA
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
Masa Demokrasi Liberal
Pelaksanaan demokrasi liberal pada hakikatnya
secara yuridis formal adalah wajar, sebab sesuai
dengan konstitusi yang berlaku saat itu yakni
UUDS 1950 yang bernafaskan semangat liberal.
Indonesia pernah menerapkan sistem demokrasi
liberal, selama kurun waktu 1950 hingga 1959.
Dua partai terkuat pada masa itu adalah PNI dan
MASYUMI. Namun kabinet tidak pernah
berumur panjang sehingga masing-masing
kabinet tidak dapat melaksanakan programnya.
Berikut daftar kabinet selama masa demokrasi
liberal
3. KABINETNATSIR
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET NATSIR
A. MASA KABINET
06/09/ 1950 – 21/03/ 1951 (7 Bulan)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : Masyumi
Oposisi : PNI
C. PROGRAM KABINET :
1) Mempersiapkan dan menyelengarakan PEMILU
untuk memilih Dewan Konstituante
2) Menyempurnakan susunan pemerintahan
3) Usaha mencapai keamanan dan ketentraman
4) Meningkatkan kesejahteraan rakyat
5) Menyempurnakan organisasi angkatan perang
6) Memperjuangkan penyelesaian soal Irian Barat
4. KABINETNATSIR
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Penyebab jatuhnya Kabinet Natsir dikarenakan
kegagalan Kabinet ini dalam menyelesaikan
masalah Irian Barat dan adanya mosi tidak percaya
dari PNI menyangkut pencabutan Peraturan
Pemerintah mengenai DPRD dan DPRDS. PNI
menganggap peraturan pemerintah No. 39 th 1950
mengenai DPRD terlalu menguntungkan Masyumi.
Mosi tersebut disetujui parlemen sehingga Kabinet
Natsir harus mengembalikan mandatnya kepada
Presiden. Selain itu juga terjadi pemberontakan
oleh gerakan seperti DI/TII, Andi aziz, Apra, RMS.
5. KABINETSUKIMAN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET SUKIMAN
A. MASA KABINET
27/04/ 1951 – 03/04/1952 (1 Tahun)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : Masyumi
Koalisi : Mayumi dan PNI
C. PROGRAM KABINET :
1) Menjalankan tindakan tegas sebagai negara
hukum untuk keamanan dan ketentraman
2) Melakukan rencana kemakmuran nasional
3) Menyelesaikan persiapan pemilu
4) Menyiapakan UU tentang Buruh
5) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
6) Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah RI
secepatnya
6. KABINETSUKIMAN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Kejatuhan Kabinet Soekiman merupakan akibat
dari ditandatanganinya persetujuan bantuan
ekonomi dan persenjataan dari Amerika Serikat
kepada Indonesia atas dasar Mutual Security Act (
MSA ). Persetujuan ini menimbulkan tafsiran
bahwa Indonesia telah memasuki Blok Barat, yang
berarti bertentangan dengan prinsip dasar politik
luar negri Indonesia yang bebas aktif. Muncul
pertentangan dari Masyumi dan PNI atas tindakan
Sukiman sehingga mereka menarik dukungannya
pada kabinet tersebut. DPR akhirnya menggugat
Sukiman dan terpaksa Sukiman harus
mengembalikan mandatnya kepada presiden.
7. KABINETWILOPO
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET WILOPO
A. MASA KABINET
03/04/ 1952 – 03/06/ 1953 (1 Tahun 3 Bulan)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : PNI
Koalisi : PNI, PSI, dan Masyumi
C. PROGRAM KABINET :
1) Mempersiapkan pemilihan umum
2) Berusaha mengembalikan Irian Barat ke dalam
pangkuan RI
3) Meningkatkan keamanan dan kesejahteraan
4) Memperbarui bidang pendidikan dan
pengajaran
5) Melaksanakan politik luar negeri bebas aktif
8. KABINETWILOPO
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Ada banyak penyebab runtuhnya Kainet Wilopo ini
seperti Peristiwa AD 17 Oktober 1952, Ekspor
Indonesia menurun, APBN menurun, Protes para
Militer karena banyak anggotanya dianggap tidak
memenuhi syarat, dan yang paling berat adalah
Masalah Tanah Tanjung Morawa di Sumatera
Timur.
Akibat peristiwa Tanjung Morawa muncullah mosi
tidak percaya dari Serikat Tani Indonesia terhadap
kabinet Wilopo. Sehingga Wilopo harus
mengembalikan mandatnya pada presiden pada
tanggal 2 Juni 1953.
9. KABINETALI1
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET ALI SASTROMIDJOJO I
A. MASA KABINET
31/07/ 1953 – 12/08/ 1955 (2 Tahun 1 Bulan)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : PNI dan NU
Oposisi : Masyumi
C. PROGRAM KABINET :
1) Menumpas pemberontakan DI/TII di berbagai
daerah
2) Melaksanakan pemilihan umum
3) Memperjuangkan kembalinya Irian Barat kepada
RI
4) Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika
10. KABINETALI1
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
NU menarik dukungan dan menterinya dari
kabinet sehingga keretakan dalam
kabinetnya inilah yang memaksa Ali harus
mengembalikan mandatnya pada presiden.
Selain itu juga adanya tuntutan dari Daerah
Aceh yang memaksa untuk masuk dalam
Negara Islam Indonesia (NII), serta
terjadinya infalsi di Indonesia.
11. KABINET BURHANUDIN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET BURHANUDIN HARAHAP
A. MASA KABINET
12/08/ 1953 – 03/03/ 1956 (2 Tahun 7 Bulan)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : Masyumi
Oposisi : PNI
C. PROGRAM KABINET :
1) Mengembalikan kewibawaan moral pemerintah,
dalam hal ini kepercayaan Angkatan Darat dan
masyarakat
2) Akan dilaksankan pemilihan umum,
desentralisasi, memecahkan masalah inflasi, dan
pemberantasan korupsi
3) Perjuangan mengembalikan Irian Barat
12. KABINET BURHANUDIN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Setelah hasil pemungutan suara diumumkan dan
pembagian kursi di DPR diumumkan, maka tanggal
2 Maret 1956, Kabinet Burhanuddin Harahap
mengundurkan diri, menyerahkan mandatnya
kepada Presiden, untuk dibentuk kabinet baru
berdasarkan hasil pemilihan umum. Sebenarnya
kabinet ini seandainya terus bekerja tidak apa-apa
selagi tidak ada mosi tidak percaya dari parlemen.
Tetapi secara Etika politik demokrasi parlementer,
kabinet ini dengan sukarela menyerahkan
mandatnya, setelah berhasil melaksanakan Pemilu
baik untuk anggota DPR maupun konstituante.
13. KABINETALI2
KABINET ALI SASTROMIDJOJO II
A. MASA KABINET
20/03/1956 – 14/03/1957 (1 Tahun)
B. SUSUNAN KABINET
Pemimpin : PNI dan NU
Oposisi : Masyumi
C. PROGRAM KABINET :
1) Menyelesaikan pembatasan hasil KMB
2) Menyelesaikan masalah Irian Barat
3) Pembentukan provinsi Irian Barat
4) Menjalankan politik luar negeri bebas aktif
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
14. KABINETALI2
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Mundurnya sejumlah menteri dari Masyumi
(Januari 1957), membuat kabinet hasil Pemilu I ini
jatuh dan menyerahkan mandatnya pada Presiden
pada tanggal 14 Maret 1957. Munculnya Gerakan
Separatisme PRRI / Permesta, serta
Perpecahan antara PNI dan Masyumi yang
membuat negara begejolak hingga Presiden
menyatakan negara dalam keadaan bahaya
(14 Maret 1957). Pertentangan politik yang
semakin meluas membuat pembentukan kabinet
baru sulit dilaksanakan, akhirnya Presiden lah yang
mebentuk Kabinet.
15. KABINETKARYA
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
KABINET KARYA / DJUANDA
A. MASA KABINET
09/04/1957 – 10/07/1959 (2 Tahun 3 Bulan)
B. SUSUNAN KABINET
Merupakan kabinet kerja di mana negara dalam
keadaan darurat.
C. PROGRAM KABINET :
1) Membentuk Dewan Nasional
2) Normalisasi keadaan RI
3) Melanjutkan pembatalan KMB
4) Memperjuangkan Irian Barat kembali ke RI
5) Mempercepat pembangunan
16. KABINETKARYA
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. PENYEBAB RUNTUHNYA KABINET :
Berakhir saat presiden Sukarno mengeluarkan
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi :
1. Pembubaran Konstituante
2. Berlakunya Kembali UUD 1945
3. Tidak berlakunya UUDS 1950
4. Pembentukan MPRS dan DPAS
Dekrit presiden ini didukung oleh masyarakat
Indonesia, serta para lembaga tinggi negara
seperti MA, KSAD, serta DPR.
Dengan dikeluarkannya Dekrit ni maka Masa
Demokrasi Liberal berakhir dan mulailah Masa
Demokrasi Terpemimpin.
17. PEMILU 1955
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
A. LATAR BELAKANG
DPR yang ada saat merupakan DPR yang dibentuk
secara cepat melalui kompromi antar partai-partai
politik (bukan lewat Pemilu). Munculnya
“peristiwa 17 Oktober 1952” menyangkut konflik
dalam tubuh AD yang melibatkan parlemen, yang
bermuara pada tuntutan agar parlemen dibubarkan
serta diadakannya Pemilu untuk membentuk
parlemen/DPR yang baru yang syah
(legitimate). Peristiwa tersebut menyadarkan
pemerintah untuk segera mengadakan pemilu agar
keanggotaan dapat digantikan DPR hasil pemilu.
Pemilu harus cepat dilaksanakan guna memilih
anggota konstituante yang berfungsi
menyusun UUD baru.
18. PEMILU 1955
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
B. PELAKSANAAN PEMILU
Dalam Pemilu yang pertama tercatat 43.104.464
penduduk yang berhak pilih, namun 37.875.299
yang memberikan suaranya. Dengan kata lain
hanya 87% pemilih yang menggunakan hak
pilihnya. Wilayah Irian Jaya belum dapat mengikuti
Pemilu karena permasalahan yang belum
terselesaikan.
Pemilu pertama ini diselenggarakan pada tanggal
29 September 1955. Jumlah kursi yang
diperebutkan di DPR sebanyak 257 buah.
pemilu dilaksanakan dua tahap yaitu :
- Tanggal 29 September, untuk anggota DPR
- Tanggal 15 Desember, untuk anggota Konstituante
19. PEMILU 1955
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
C. HASIL PEMILU
Pemilu pertama ini
berhasil mendudukkan
4 partai besar
memperoleh 78 %
suara yang sah dengan
jumlah kursi sebanyak
198 buah (77,3 %).
Partai-Partai lainnya
memperoleh kursi
berkisar antara 1-8 buah kursi. Tambahan
lainterlihat pada PSII sebanyak 4 kursi,
Parkindo dan PERTI masing-masing 3 kursi.
Masyumi 60
Pendukung
Proklamasi 11
PNI 58 PARKINDO 9
NU 47 PSII 8
PKI 32
P.KATHOLIK
8
Nasional
Progresif 11
Pembanguna
7
20. PEMILU 1955
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. HAL POSITIF PEMILU 1955
1. Tingkat partisipasi rakyat sangat besar
87% dari semua warga yang punya hak
pilih.
2. Prosentase suara yang syah cukup
signifikan ( + 80 % dari suara yang
masuk). Padahal +70 % penduduk
Indonesia masih buta huruf.
3. Pelaksanaannya berjalan secara aman,
tertib, dan disiplin serta jauh dari unsur
kecurangan dan kekerasan.
21. PEMILU 1955
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
D. HAL POSITIF PEMILU 1955
Yang menarik dari pemilu Indonesia 1955
ialah tingginya kesadaran berkompetisi secara
sehat. Misal, meski yg menjadi calon anggota
DPR ialah perdana menteri & menteri yg
sedangg memerintah, mereka tak
menggunakan fasilitas negara & otoritas
kepada pejabat bawahan untuk menggiring
pemilih yg menguntungkan partai. Karena itu
sosok pejabat negara tak dianggap sebagai
pesaing yg menakutkan & akan
memenangkan pemilu Indonesia dengan
segala cara.
22. DEKRITPRESIDEN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
A. Latar Belakang
1. Para anggota DPR lebih mementingkan
kepentingan partai.
2. Konstituante gagal membuat UUD
Soekarno untuk mengumumkan konsepsinya,
yaitu:
a. Sistem Demokrasi Parlementer diganti
dengan Sistem Demokrasi Terpimpin.
b. Untuk pelaksanaan Sistem Demokrasi
Terpimpin perlu dibentuk suatu kabinet
gototng royong
c. Pembentukan Dewan nasional yang terdiri
dari golongan-golongan fungsional dalam
masyarakat.
23. DEKRITPRESIDEN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
Dekrit Presiden 5 Juli 1959 adalah
a. pembubaran Konstituante;
b. berlakunya kembali UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS 1950;
c. pembentukan MPRS dan DPAS.
Dengan Dekrit Presiden 5 Juli 1959, berarti
Kabinet Parlementer yang sebelumnya
memerintah di bawah pimpinan Perdana
Menteri Djuanda dinyatakan demisioner dan
diganti oleh Kabinet Presidensiil yang
langsung dipimpin oleh Presiden Soekarno.
24. DEMOKRASITERPEMIMPJN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
Sistem ini mulai dilaksanakan pada
tahun 1959-1966, yaitu saat dikeluarkannya
Dekrit Presiden. Arti Demokrasi Terpimpin
yang diamanatkan dalam UUD 1945 adalah
kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah
kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan
perwakilan. Namun, D.Terpimpin dalam
pelaksanaan Soekarno lebih menekankan “
dipimpin ”.
Tugas dari sistem ini adalah
mengembalikan keadaan politik yang tidak
stabil menjadi lebih baik.
25. DEMOKRASITERPEMIMPJN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
Pelaksanaan:
a. Kebebasan Partai dibatasi
b. Presiden Cenderung berkuasa mutlak
sebagai Kepala Negara dan
Pemerintahan.
c. Pemerintahan berusaha menata
kehidupan politik sesuai UUD 1945.
d. Pembentukan lembaga negara seperti
MPRS, DPAS, DPR-GR, dan Front
Nasional.
Dampaknya :
Penataan kehidupan politik berubah dari
demokratisasi menjadi sentralisasi.
26. DEKRITPRESIDEN
BERANDA
NATSIR
SUKIMAN
WILOPO
ALI I
BURHANUDIN
ALI II
KARYA
PEMILU 1955
Peyimpangan – Penyimpangan :
1. Kedudukan Presiden diatas MPR
2. Presiden mengangkat anggota MPRS
3. Presiden membubarkan DPR
4. Pembentukan DPAS dan Front Nasional
5. Keterlibatan KI dalam ajaran NASKOM
6. Ajaran RESOPIM
7. Politik Konfrontasi Nefo dan Oldefo
8. Politik Konfrontasi dengan Malaysia