Pada masa Orde Lama, Indonesia menerapkan berbagai sistem pemerintahan seperti presidensial, parlementer, demokrasi liberal, dan demokrasi terpimpin. Orde Baru membawa perubahan sistem demokrasi menjadi demokrasi Pancasila. Masa Reformasi berupaya mewujudkan demokrasi yang lebih terbuka dengan memberlakukan otonomi daerah dan menghapus pembatasan kebebasan.
4. Pemerintahan orde lama
Orde lama adalah masa pemerintahan Setelah kemerdekaan, Indonesia
mengalami beberapa periode pemerintahan diantaranya orde lama, orde
baru, dan reformasi.Orde lama adalah sebutan bagi periode
pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno yang
berlangsung pada tahun 1945 sampai tahun 1968. Pada periode ini,
Presiden Soekarno berlaku sebagai Kepala Negara dan Kepala
Pemerintahan.
5. Sistem Pemerintahan Orde Lama
Pada masa orde lama, sistem pemerintahan di Indonesia mengalami beberapa
peralihan. Indonesia pernah menerapkan sistem pemerintahan presidensial,
parlementer, demokrasiliberal, dan sistem pemerintahan demokrasi
terpimpin.
6. Masa Pemerintahan Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
Pada tahun 1945-1950, terjadi perubahan sistem pemerintahan dari
presidensial menjadi parlementer. Dimana dalam sistem pemerintahan
presidensial, presiden memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai badan eksekutif
dan merangkap sekaligus sebagai badan legislatif.
7. Sistem Pemerintahan Demokrasi Liberal
Pada tahun 1950, Soekarno menetapkan sistem pemerintahan bagi Indonesia.
Sistem yang dipakai adalah sistem pemerintahan demokrasi liberal. Di dalam
sistem ini, presiden hanya bertindak sebagai kepala Negara, presiden hanya
berhak mangatur formatur pemilihan kabinet. Oleh karena itu, tanggung
jawab pemerintahan ada di tangan kabinet. Presiden tidak dapat bertindak
sewenang-wenang terhadap jalannya pemerintahan. Adapun kepala
pemerintahan dipegang oleh seorang Perdana Menteri.
8. Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin
Berbagai kekacauan yang terjadi saat diterapkannya demokrasi liberal,
memaksa Indonesia untuk mulai membentuk suatu sistem pemerintahan baru
yang lebih baik. Maka pada tahun 1959, Soekarno selaku presiden pada saat
itu memperkenalkan suatu sistem pemerintahan baru yang diberi nama
Demokrasi
Secara resmi, Indonesia mulai menerapkan sistem demokrasi terpimpin sejak
dikeluarkannya Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno. Maka pada
saat itu, kabinet Djuanda dibubarkan dan digantikan dengan kabinet kerja
yang dipimpin oleh Soekarno sendiri selaku perdana menteri dan Ir.Djuanda
selaku menteri pertama. Pada masa pemerintahan ini, focus kebijakan berada
di sector pangan, sandang, dan pembebasan Irian Barat. Di masa ini juga,
Indonesia membentuk badan-badan eksekutif maupun legislative seperti
MPRS, DPRS, DPA, Depernas, dan Front Nasional.
9. Masa peralihan orde lama ke orde baru
Gerakan 30 September 1965.
Salah satu peristiwa yang paling membekas dalam sejarah perjalanan bangsa
Indonesia adalah peristiwa G30S/PKI yang masih menuai kontroversi sampai
sekarang. Salah satu versi tentang pergerakan ini timbul dari pemerintahan
orde baru yang menyatakan bahwasanya gerakan ini dilakukan untuk merebut
kekuasaan tertinggi yang berada di tangan Soekarno selaku pimpinan tertinggi
Angkatan Bersenjata dan Presiden Seumur Hidup berdasarkan konsep dalam
sistem Demokrasi terpimpin. Tindakan ini dipimpin oleh Partai Komunis
Indonesia (PKI) dengan bantuan beberapa organisasi-organisasi underbouw
yang masih tersisa pasca peristiwa 1948.
10. Dampak-dampak yang ditimbulkan akibat
gerakan ini antara lain adalah :
Timbulnya Demonstrasi Menentang PKI.
Mayjen Soeharto Diangkat Menjadi Panglima AD
Jatuhnya Kekuasaan Orde Lama
11. Kelebihan dan kekurangan masa orde lama
Kelebihan
Indonesia berhasil merebut kembali Irian Barat dari Belanda melalui jalur
diplomasi dan militer
Indonesia berhasil menginisiasi berdirinya Gerakan Non- Blok melalui KTT
Asia- Afrika di Bandung pada tahun 1955
Indonesia berhasil menunjukkan eksistensi yang patut diperhitungkan oleh
kedua blok raksaksa dunia pada masa itu
Mampu membangun integritas nasional
Merupakan negara yang mempunyai prinsip yang kuat
12. Kelemahan
Sistem demokrasi terpimpin
Situasi politik yang tidak stabil terlihat dari banyaknya pergantian kabinet yang mencapai 7 pergantian
kabinet yaitu:
-1950-1951-Kabinet Natsir
-1951-1952-Kabinet Sukiman-Suwirjo
-1952-1953-Kabinet Wilopo
-1953-1955-Kabinet Ali Sastroamidjojo I
-1955-1956-Kabinet Burhanuddin Harahap
-1956-1957-Kabinet Ali Sastroamidjojo II
-1957-1959-Kabinet Djuanda
Pertentangan ideologi antara nasionalis, agama dan komunis (NASAKOM)
Tidak adanya kesepakatan antara Dewan Konstituante dan DPR untuk memutuskan apakah akan
diberlakukan UUD yang baru atau kembali menggunakan UUD 1945
Terjadinya inflasi yang mengakibatkan harga kebutuhan pokok menjadi tinggi
Membubarkan DPR oleh presiden (soekarno)
14. Setelah lengsernya Soekarno sebagai presiden, selanjutnya Jenderal Soeharto
yang memegang kendali terhadap negara Indonesia titik dengan berpindahnya
kursi kepresidenan tersebut, arah pemahaman terhadap Pancasila pun mulai
diperbaiki.
Pada peringatan hari lahir Pancasila, 1 Juni 1967 Presiden Soeharto mengatakan
Pancasila banyak mengalami ujian zaman dan makin bulat tekad kita
mempertahankan Pancasila titik Selain itu Presiden Soeharto juga mengatakan
Pancasila sama sekali bukan sekedar semboyan untuk dikumandangkan Pancasila
bukan dasar falsafah negara yang sekedar dikeramatkan dalam naskah UUD
melainkan Pancasila harus diamalkan
15. Demokrasi Masa Orde Baru
Demokrasi yang dilaksanakan pada masa orde baru disebut dengan demokrasi
Pancasila yang Mengutamakan musyawarah dan mufakat. Demokrasi Pancasila
memiliki ciri-ciri, yaitu pemerintahan dijalankan berdasarkan konstitusi,
pelaksanaan Pemilu diselenggarakan setiap lima tahun sekali, dan penghargaan
terhadap hak asasi manusia serta adanya perlindungan terhadap hak-hak
minoritas.
Dalam demokrasi Pancasila, kedaulatan rakyat sepenuhnya dijalankan oleh MPR,
kemudian MPR membagi kedaulatan tersebut dalam bentuk kekuasaan kepada
lembaga negara selain Presiden dan DPR di antaranya Mahkamah Agung, Badan
Pemeriksa Keuangan dan lainnya
16. Kekuasaan orde baru yang dipimpin Soeharto hingga 1998 meskipun berhasil
memberikan predikat sebagai Bapak Pembangunan karena berhasil dalam
pembangunan secara fisik, tetapi pada kenyataannya tidak semua nilai-nilai
demokrasi dijalankan secara konsekuen dan praktik kenegaraan pun diwarnai
oleh korupsi kolusi dan nepotisme.
Menguatnya peran negara pada masa orde baru mendorong adanya
penyederhanaan partai politik, pembebasan pers, terjadinya dwifungsi ABRI
penerapan asas tunggal Pancasila, dan lain-lain yang berdampak pada
pembentukan rezim otoritarianisme.
Setelah usaha-usaha stabilisasi di bidang politik dan ekonomi yang dilancarkan
sejak Oktober 1966, pada tanggal 1 April 1969 pemerintah melaksanakan
pembangunan yang dinamakan rencana pembangunan lima tahun atau biasa
disebut dengan Repelita.
17. Repelita masa Orde Baru
Repelita 1 difokuskan pada upaya rehabilitasi sarana dan prasarana penting,
pembangunan iklim usaha, dan investasi. Repelita 2 dan 3 difokuskan pada
perencanaan pertumbuhan ekonomi, stabilitas nasional, dan pemerataan
pembangunan dengan penekanan pada sektor pertanian dan industri yang
mengolah bahan mentah menjadi bahan baku.
Pada Repelita 4 dan 5 selain tetap mempertahankan pembangunan di sektor
pertanian pembangunan mulai meningkat di sektor industri, khususnya industri
yang menghasilkan barang-barang ekspor, pengolahan hasil pertanian dan industri
yang dapat menyerap banyak tenaga kerja serta industri yang dapat
menghasilkan mesin-mesin industri.
19. Era Reformasi
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, reformasi adalah perubahan secara
drastis untuk perbaikan dalam suatu masyarakat atau negara di Indonesia kata
reformasi dapat merujuk kepada gerakan mahasiswa Pada tahun 1998 yang
menginginkan kekuasaan Soeharto sebagai presiden berakhir atau sebutan untuk
suatu masa sesudah Orde Baru.
20. Perkembangan Politik Setelah
21 Mei 1998
21 Mei 1998 akhirnya Presiden Soeharto menyerahkan kekuasaan kepada Habibie
yang membuka peluang suksesi kepemimpinan nasional. Inilah yang menandai
pergantian Masa dari orde baru ke orde reformasi. Tujuan reformasi adalah
terciptanya kehidupan dalam berbagai bidang politik, ekonomi hukum dan sosial
yang lebih baik dari masa sebelumnya.
Reformasi politik bertujuan agar terciptanya demokratisasi. Di bidang ekonomi
bertujuan meningkatkan tercapainya masyarakat di bidang hukum bertujuan agar
terciptanya keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia dan dibidang sosial bertujuan
mewujudkan integrasi bangsa Indonesia.
21. Demokrasi Era Reformasi
Demokrasi yang dikembangkan pada masa reformasi adalah demokrasi Pancasila
tetapi dengan menegaskan bahwa demokrasi berdasar pada asas kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
dilaksanakan dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa serta menjunjung tinggi nilai
kemanusiaan yang adil dan beradab, selalu memelihara persatuan Indonesia, dan
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Demokrasi pada masa reformasi mulai menerapkan beberapa perubahan seperti
membuka kembali kebebasan berserikat dan berkumpul mencabut keputusan
pembatasan pers melakukan amandemen terhadap UUD 1945 dengan pembatasan
masa jabatan presiden, serta penyelenggaraan negara yang bebas KKN.
22. Sisi lain reformasi adalah kemunculan sikap primordial dialisme sehingga
benturan antar suku antar umat beragama antar kelompok serta antar daerah
terjadi dimana-mana. Selain itu, kriminalitas meningkat, dan pengarahan massa
menjadi cara untuk menyelesaikan berbagai persoalan.
Pada masa pemerintahannya, Habibie mengeluarkan UU Otonomi Daerah dan UU
politik yang lebih demokratis. Beberapa tahanan yang selama masa Orde Baru
ditangkap tanpa diadili pun diberikan kebebasan setelah melalui proses hukum.
23. Kelebihan dan kekurangan Era Reformasi
Kelebihan
Adanya kebebasan berpendapat
dan kepentingan yang tidak pernah
direalisasikan pada masa orde baru
Berkurangnya cara-cara kekerasan
terhadap masyarakat yang
berusaha mengkritik pemerintah.
Semakin tinggi partisipasi dan
antusiasme masyarakat dalam
berbagai kegiatan politik
Kekurangan
Maraknya kerusuhan akibat
Demonstrasi yang dilakukan para
aktivis sebagai bentuk penyaluran
aspirasi masyarakat
Merajalelanya KKN sebagai akibat
diberlakukannya otonomi daerah
Kebebasan pers disalahgunakan
banyak pihak untuk mencari
keburukan dari elit elit politik yang
menjadi saingan politiknya