SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
FUNGSI
Pengertian, Konstanta, Variabel dan
Fungsi
• Konstanta adalah suatu bilangan yang
tetap tidak berubah-ubah.
• Notasi atau tanda dari kontanta
dinyatakan dengan a, b,c dst.
• Koefisien adalah bilangan atau angka
yang terkait pada dan terletak didepan
sutau variabel dalam sebuah fungsi.
• Koefisien adalah bilangan atau angkat
yang terkait pada dan terletak di depan
suatu variabel dalam sebuah fungsi.
• Konstanta adalah suatu bilangan yang
tetap atau tidak berubah-ubah .
• Notasi atau tanda dari konstanta
dinyatakan dengan a,b,c dan seterusnya.
• Jika terdapat fungsi
a. y = ax + b. ,maka a disebut koefisien
dan b disebut konstantan.
b. y = ax² + bx + c, maka a dan b
disebut koefisien dan c disebut
konstanta.
Contoh :
y = 3x + 15, maka 3 adalah koefisien
dan 15 adalah konstanta.
Besarnya koefisien a=3, dan
kosntanta b=15 tidak dipengaruhi
oleh perubahan x dan y.
Variabel
• Variabel adalah suatu besaran yang
sifatnya tidak tetap, tetapi berubah-ubah
dan saling mempengaruhi.
• Notadi atau tanda dari variabel biasanya
dinyatakan dengan huruf x,y, z dst.
• Apabila terdapat fungsi :
y = 3x + 15 atau z = x + 4xy – 6, maka x,y
dan z disebut variabel. Variabel x,y dan z
saling memengaruhi.
Variabel Bebas dan Variabel Terikat
Berdasarkan kedudukan variabel dibagi :
• Variabel bebas (independen variable ),
adalah variabel yang nilainya tidak
berganting pada variabel lain.
• Variabel Terikat (dependen variable) yang
nilanya bergantung pada variabel lain.
Variabel Kualitattif dan variabel
kuantitatif
• Variabel kualitattif adalah variabel yang
sifatnya tidak tetap atau berubah-ubah
dan tidak dapat diukur. (cotohnya, selera,
kepuasan, motivasi dll )
• Variabel kuantitatif adalah variabel adalah
variabel yang sifatnya tidak tetap dan
berubah-ubah dan dapat diukur.
(contohnya, kilogram, unit, ton, rupiah dsb)
Variabel Kuntitatif kuntinu dan
kuantitatif diskrit.
• Variabel kuantitatif kontinu adalah variabel
yang dapat diukur sampai dengan
bilangan yang sekecil-kecilnya atau
pecahan, seperti ukuran volume, satuan
berat,satuan panjang, satuan waktu dsb.
• Variabel diskrit, adalah varaibel kuantitatif
yang hanya dapat diukur dengan bilangan-
bilangan bulat dan tidak mungkin dengan
bilangan pecahan, seperti penjualan
mainan atau penjualan baju.
PENGERTIAN FUNGSI
• Fungsi adalah suatu bentuk
hubungan matematis yang
menyatakan hubungan
ketergantungan (hubungan
fungsional) antara satu variabel
dengan variabel lain.
• Unsur-unsur pembentuk fungsi
adalah variabel, koefisien dan
kosntanta.
Variabel dan koefisien senantiasa terdapat
dalam setiap bentuk fungsi, tetapi konstanta
tidak.
Sebuah fungsi dinyatakan dalam bentuk
persamaan dan pertidaksamaan, mungkian
mengandung konstanta dan mungkin tidak.
Contoh Fungsi :
y = f(x) atau z = f(x,y)
x,y dan z disebut variabel.
Variabel yang terdapat dalam sebuh fungsi
dapat dibedakan atas :
- variabel bebas (independent variables)
yang besarnya dapat ditentukan
sembarang, misalnya, 0, 1, 5, 10 dsb.
- variabel terikat (dependent variables)
yang besarnya dapat ditentukan setelah
nilai variabel bebasnya ditentukan terlebih
dahulua.
Contoh
• y = 3x + 15, x merupakan variabel bebas
dan y merupakan variabel terikat/tidak
bebas.
• Untuk mengetahui besaran/ nilai y, maka
besaran/nilai x ditentukan terlebih dahulu.
• Jika x = 0, maka y = 15
• Jika x = 2, maka y = 21 dst.
Nilai Fungsi
• Nilai fungsi adalah besaran atau nilai dari y atau
fungsi tersebut (nilai dari variabel yang
dipengaruhi/tidak bebas).
• Berdasarkan contoh diatas,
• y = f(x) adalah y = 3x + 15
• Jika x = 3, maka y = f(x) = f(3) = 3(3) + 15 = 24
• Jika x = 2, maka y = f(x) = f(2) = 3(2) + 15 = 21
• Dengan melihat hubungan antara variabel-variabel yang
terdapat dalam suatu fungsi, dapat dibedakan dua jenis
fungsi , yaitu fungsi eksplisit dan fungsi implisit.
Fungsi Eksplisit dan Fungsi Implisit
• Fungsi Eksplisit, yaitu suatu fungsi yang
antara variabel bebas dan variabel terikat
dapat dibedakan dengan jelas.
• Contoh :
• y = f(x) adalah y = 2x + 3
x = variabel bebas
y = variabel terikat
• Contoh :
• z = f( x,y ) adalah z = 2x + y² + 3
• x dan y variabel bebas
• z variabel terikat.
• Fungsi Implisit adalah fungsi antara variabel
bebas dan variabel terikat tidak dapat dengan
mudah /jelas dibeadakan.
• Contoh
• f(x,y) = 0, untuk dua variabel
• f(x,y,z) = 0, untuk tiga variabel
• Contoh bentuk f(x,y) = 0
• 2x + 3y – 5 = 0
• Dalam hal tersebut tidak jelas mana var.
bebas dan mana var. terikat.
• Contoh bentuk f (x,y,z) = 0
• 2x + 3y – 3z + 4 = 0
• Dalam hal ini var. x,y,z tidak dapat dengan
mudah dibedakan sebagai var. bebas
• dan var. terikat.
• Untuk menyelesaikan fungsi implist maka
ditentukan terlebih dahulu nilai variabel x,
sehingga diperoleh nilai variabel y, atau
sebaliknya ditentukan terlebih dahulu nilai
variabel y, maka diperoleh nilai variabel x.
• Contoh tiga variabel
• f(x,y,z) = 0, adalah 2x + y – 3z + 4 = 0.
• Untuk menyelesaiakn fungsi implisit
tersebut nilai dua variabel harus
ditentukan terlebih dahulu.
• Misalnya untuk menentukan nilai
x, maka nilai y dan z harus
ditentukan terlebih dahulu,
demikian juga untuk menentukan
nilai y, maka nilai x dan z
ditentukan terlebih dahulu,
dengan juga untuk menentukan
nilai z, maka nilai x dan y
ditentukan terlebih dahulu.
Koordinat
• Koordinat merupakan titik
pertemuan antara absis dan
ordinat. Koordinat ditentukan
dengan menggunakan sistem
sumbu, yakni perpotongan antara
garis-garis yang tegak lurus satu
sama lain.
Contoh
• Dalam fungsi y = 2x + 2, jika absisnya
adalah x = 2, maka ordinatnya adalah y =
2(2) + 2 = 6, sehingga diperoleh titik
koordinat A (2,6). Jika x = -2, maka titik
ordinatnya adalah y = -2, sehingga
koordinatnya adalah B (-2, -2). Adapun
gambar titik koordinat A dan B adalah
sebagai berikut
2
-2
6
-2
B(-2,-2)
A(2,6)
Y
X
FUNGSI ALJABAR
• FUNGSI ALJABAR ,yaitu fungsi yang
menggunakan operasi-
operasi penjumlahan,pengurangan,perka
lian,pembagian, dan penarikan akar.
• Fungsi aljabar dapat diklasifikasikan
menjadi fungsi rasional bulat, fungsi
rasional pecahan, dan fungsi irrasional.
FUNGSI
FUNGSI ALJABAR
FUNGSI NON ALJABAR
FUNGSI IRASIONAL FUNGSI RASIONAL
FUNGSI POLINOM
FUNGSI LINIER
FUNGSI KUADRAT
FUNGSI KUBIK
FUNGSI BIKUADRAT
FUNGSI PANGKAT FUNGSI EKSPONENSIAL
FUNGSI LOGARITME
FUNGSI TRIGONOMETRIK
FUNGSI HIPERBOLIK
GAMBAR PEMBAGIAN JENIS FUNGSI
• Fungsi polinom : fungsi yang
mengandung banyak suku (polinom)
dalam variabel bebasnya.
y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn
• Fungsi Linear : fungsi polinom
khusus yang pangkat tertinggi dari
variabelnya adalah pangkat satu
(fungsi berderajat satu).
y = a0 + a1x a1 ≠ 0
24
• Fungsi Kuadrat : fungsi polinom yang
pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat dua, sering juga disebut
fungsi berderajat dua.
y = a0 + a1x + a2x2 a2 ≠ 0
• Fungsi berderajat n : fungsi yang
pangkat tertinggi dari variabelnya
adalah pangkat n (n = bilangan nyata).
y = a0 + a1x + a2x2 + …+ an-1xn-1 + anxn
an ≠ 0
25
Fungsi bikuadrat n adalah fungsi yang
pangkat tertinggi variabelnya adalah
pangkat n(n=bilangan riil). Bentuk
umumnya adalah,
Y= a0+a1x +a2x² +…an-1xn-1+anxn;
dimana a0 adalah konstanta, a1-an-1
adalah koefisien dan an ≠ 0.
.
• Fungsi Pangkat : fungsi yang veriabel
bebasnya berpangkat sebuah bilangan
nyata bukan nol.
y = xn n = bilangan nyata bukan nol.
• Fungsi eksponensial : fungsi yang
variabel bebasnya merupakan pangkat
dari suatu konstanta bukan nol.
y = nx n > 0
27
• Fungsi logaritmik : fungsi balik (inverse) dari
fungsi eksponensial, variabel bebasnya
merupakan bilangan logaritmik.
y = nlog x
• Fungsi trigonometrik dan fungsi hiperbolik :
fungsi yang variabel bebasnya merupakan
bilangan-bilangan goneometrik.
persamaan trigonometrik y = sin x
persamaan hiperbolik y = arc cos x
28
Fungsi linier
• Fungsi Linier adalah fungsi Polinom yang variabel
bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah satu
• Bentuk umum fungsi linier 2 variabel (x & y)
y = ao + a1x
dimana :
ao konstanta, nilainya positif, negatif, atau nol
a1 koefisien, nilainya positif, negatif, atau nol
• Contoh : y = 4 + 2x
Cara menggambar fungsi
linier
a. Dengan cara sederhana
(curve traicing process)
b. Dengan cara matematis
(menggunakan ciri-ciri yang penting)
Curve traicing process
• Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y,
dimana kita tentukan dulu nilai x sebagai
variabel bebas, maka dengan memasukkan
beberapa nilai x kita akan memperoleh nilai y.
• Misalkan : y = 4 + 2x
• Kemudian kita tinggal memplotkan masing-
masing pasangan titik tersebut.
Curve traicing process
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
-3 -2 -1 0 1 2 3
y
x
y = 4 + 2x
Cara matematis• Yaitu dengan mencari titik potong untuk
sumbu x dan juga sumbu y.
• Titik potong fungsi dengan sumbu y,
yakni pada x=0, maka y=a. Jadi titiknya
adalah A(0,a)
• Titik potong fungsi dengan sumbu x,
yakni pada y=0, maka x=b. Jadi titiknya
adalah B(b,0)
• Hubungkan kedua titik untuk
menentukan garis persamaan liniernya
contoh
• Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik
fungsi dapat digambarkan menggunakan ciri-ciri
penting, yaitu:
1) Titik potong fungsi dengan sumbu y,
x=0, maka y=4. Jadi titiknya adalah A(0,4)
2)Titik potong fungsi dengan sumbu x,
y=0, maka x=-2. Jadi titiknya adalah B(-2,0)
• Dengan menggunakan kedua ciri ini maka kita
dapat menggambar grafik fungsi y=4 + 2x
seperti terlihat pada gambar berikut:
CONTOH
0
1
2
3
4
5
6
-3 -2 -1 0
y
x
y = 4 + 2x
(-2,0)
(0,4)
Kemiringan (Slope) Garis Dan Titik
Potong Sumbu
• Slope/kemiringan adalah besaran
numerik, merupakan ukuran kemiringan
garis.
• Simbol slope yang umum digunakan
adalah a atau m. Besar kecilnya
KEMIRINGAN DAN TITIK POTONG
SUMBU
Kemiringan (slope) dari
fungsi linier dengan satu
variabel bebas X adalah
sama dengan
perubahan dalam
variabel terikat
(dependent) dibagi
dengan perubahan
dalam variabel bebas
(independent). Dan
biasanya dilambangkan
dengan huruf m. Jadi,
Rumus Slope/Kemiringan
𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑚 =
∆𝑦
∆𝑥
=
𝑦2 − 𝑦1
𝑥2 − 𝑥1
Contoh :
Tentukan slope (m) dari sepasang titik yang diberikan
a. (0,2) dan (3,5)
b. (2,3) dan (5,3)
Penyelesaian :
a. (0,2) dan (3,5)
m = y2 – y1/x2 – x1 = 5 – 2 / 3 – 0 = 1
b. (2,3) dan (5,3)
m = y2 – y1/x2 – x1 = 3 – 3 / 5 – 2 = 0
Penjelasan
• Berdasarkan contoh diatas, maka grafik
fungsi linier :
a. Jika ∆y > 0 dan ∆x > 0, maka m >0 atau
jika ∆y < 0 dan ∆x < 0, maka m>0 dan
garis akan bergerak dari kiri bawah ke
kanan atas.
b. Jika ∆y > 0 dan ∆x < 0, maka m<0 atau
jika ∆y < 0 dan ∆x > 0, maka m<0 dan
garis akan bergerak dari kiri atas ke
kanan bawah
Lanjutan
•
c. Jika ∆y = 0 dan ∆x = 0, maka m = 0
maka garis akan sejajar sumbu x.
d. Jika ∆y > 0 dan ∆x = 0, maka tidak
didefinisikan, maka garis akan sejajar
sumbu y.
YY
(a) Kemiringan positif
(b) Kemiringan negatif
(c) Kemiringan nol (d) Kemiringan tak tentu
• Paramater lainnya dalam fungsi linier Y
=a0 + a1x adalah konstanta a0, atau yang
kita sebut dengan titik potong dengan
sumbu Y, bila x = 0.
• Titik potong sumbu Y (intercept Y) dari
suatu fungsi linier dengan satu variabel
bebas adalah sama dengan nilai dari
variabel terikat bilai nilai dari variabel
bebas = 0.
Contoh
1. Persamaan linier Y = 15 + 2x, maka titik
potong dengan sumbu Y adalah 15.
Karena bilai x = 0 maka Y = 15.
2. Persamaan linier 3x – 2y + 12 = 0
Maka titik potong sumbu Y adalah
3(0) – 2y + 12 = 0
0 - 2y = - 12
y = 6
latihan
1. Gambarlah grafik fungsi
a. y = 9 – 2x
b. 2x - 4y = 4
2. Temtukan slope m, dari sepasang titik
a. ( 3, 4 ) dan ( 4, 3 )
b. ( -2, 2) dan ( 5, 5 )
3. Tentukan titik potong sumbu Y dari setiap
garis :
a. 2x – 5y + 10 = 0
b. -3x + 4y = 8

More Related Content

What's hot

Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiNailul Hasibuan
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiVanny Febian
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Muhammad Ali Subkhan Candra
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorIrene Novita
 
Bahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasBahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasAndika Saputra
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubahYulianus Lisa Mantong
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Charro NieZz
 
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2Vitry Soeherman
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni heni
 
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4Rahmita Rmdhnty
 
Persamaan Linier Dua Variabel
Persamaan Linier Dua VariabelPersamaan Linier Dua Variabel
Persamaan Linier Dua VariabelErrickaRahmah
 
Sistem persamaan linear dua variabel
Sistem persamaan linear dua variabelSistem persamaan linear dua variabel
Sistem persamaan linear dua variabelPutri Matta
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakMono Manullang
 

What's hot (20)

Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika EkonomiPenerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
Penerapan kalkulus Diferensial pada Matematika Ekonomi
 
Limit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsiLimit dan turunan fungsi
Limit dan turunan fungsi
 
Eksponen dan Logaritma
Eksponen dan LogaritmaEksponen dan Logaritma
Eksponen dan Logaritma
 
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
Dasar dasar matematika teknik optimasi (matrix hessian)
 
Pert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektorPert 2 matriks & vektor
Pert 2 matriks & vektor
 
01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real01 sistem bilangan real
01 sistem bilangan real
 
ekponen dan logaritma
ekponen dan logaritmaekponen dan logaritma
ekponen dan logaritma
 
Bahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitasBahan ajar matematika dasar universitas
Bahan ajar matematika dasar universitas
 
Deferensial
DeferensialDeferensial
Deferensial
 
Turunan
TurunanTurunan
Turunan
 
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah3 .  analisis regresi  linier berganda dua peubah
3 . analisis regresi linier berganda dua peubah
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
Limit fungsi
Limit fungsiLimit fungsi
Limit fungsi
 
Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2Analisis bab1 bab2
Analisis bab1 bab2
 
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2
BUKU SISWA MATEMATIKA KURIKULUM 2013 BAB 2
 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007
 
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4
MATEMATIKA PEMINATAN KELAS X BAB 4
 
Persamaan Linier Dua Variabel
Persamaan Linier Dua VariabelPersamaan Linier Dua Variabel
Persamaan Linier Dua Variabel
 
Sistem persamaan linear dua variabel
Sistem persamaan linear dua variabelSistem persamaan linear dua variabel
Sistem persamaan linear dua variabel
 
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlakPersamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
Persamaan dan pertidaksamaan nilai harga mutlak
 

Similar to FUNGSI ALJABAR (20)

PERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
PERTEMUAN IV FUNGSI.pptxPERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
PERTEMUAN IV FUNGSI.pptx
 
Pertemuan iv fungsi
Pertemuan iv fungsiPertemuan iv fungsi
Pertemuan iv fungsi
 
5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx
 
Fungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linierFungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linier
 
MATERI PERTEMUAN 2.pdf
MATERI PERTEMUAN 2.pdfMATERI PERTEMUAN 2.pdf
MATERI PERTEMUAN 2.pdf
 
4 5-fungsi
4 5-fungsi4 5-fungsi
4 5-fungsi
 
Makalah mtk2
Makalah mtk2Makalah mtk2
Makalah mtk2
 
6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt6. FUNGSI.ppt
6. FUNGSI.ppt
 
Pertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptxPertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptx
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
Fungsi non linier
Fungsi non linierFungsi non linier
Fungsi non linier
 
PERTEMUAN II.pptx
PERTEMUAN II.pptxPERTEMUAN II.pptx
PERTEMUAN II.pptx
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 5
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 5Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 5
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 5
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
fungsi matematika
fungsi matematikafungsi matematika
fungsi matematika
 
Bab 3 mtk
Bab 3 mtkBab 3 mtk
Bab 3 mtk
 
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptxKel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
Kel 7_Statistika Analisis Regresi (1)-1.pptx
 
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
Annisakhoerunnisya smt1 akuntansi1_bab 7
 
2.a. Fungsi lanjutan 2.pptx
2.a. Fungsi lanjutan 2.pptx2.a. Fungsi lanjutan 2.pptx
2.a. Fungsi lanjutan 2.pptx
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

FUNGSI ALJABAR

  • 2. Pengertian, Konstanta, Variabel dan Fungsi • Konstanta adalah suatu bilangan yang tetap tidak berubah-ubah. • Notasi atau tanda dari kontanta dinyatakan dengan a, b,c dst. • Koefisien adalah bilangan atau angka yang terkait pada dan terletak didepan sutau variabel dalam sebuah fungsi.
  • 3. • Koefisien adalah bilangan atau angkat yang terkait pada dan terletak di depan suatu variabel dalam sebuah fungsi. • Konstanta adalah suatu bilangan yang tetap atau tidak berubah-ubah . • Notasi atau tanda dari konstanta dinyatakan dengan a,b,c dan seterusnya. • Jika terdapat fungsi a. y = ax + b. ,maka a disebut koefisien dan b disebut konstantan.
  • 4. b. y = ax² + bx + c, maka a dan b disebut koefisien dan c disebut konstanta. Contoh : y = 3x + 15, maka 3 adalah koefisien dan 15 adalah konstanta. Besarnya koefisien a=3, dan kosntanta b=15 tidak dipengaruhi oleh perubahan x dan y.
  • 5. Variabel • Variabel adalah suatu besaran yang sifatnya tidak tetap, tetapi berubah-ubah dan saling mempengaruhi. • Notadi atau tanda dari variabel biasanya dinyatakan dengan huruf x,y, z dst. • Apabila terdapat fungsi : y = 3x + 15 atau z = x + 4xy – 6, maka x,y dan z disebut variabel. Variabel x,y dan z saling memengaruhi.
  • 6. Variabel Bebas dan Variabel Terikat Berdasarkan kedudukan variabel dibagi : • Variabel bebas (independen variable ), adalah variabel yang nilainya tidak berganting pada variabel lain. • Variabel Terikat (dependen variable) yang nilanya bergantung pada variabel lain.
  • 7. Variabel Kualitattif dan variabel kuantitatif • Variabel kualitattif adalah variabel yang sifatnya tidak tetap atau berubah-ubah dan tidak dapat diukur. (cotohnya, selera, kepuasan, motivasi dll ) • Variabel kuantitatif adalah variabel adalah variabel yang sifatnya tidak tetap dan berubah-ubah dan dapat diukur. (contohnya, kilogram, unit, ton, rupiah dsb)
  • 8. Variabel Kuntitatif kuntinu dan kuantitatif diskrit. • Variabel kuantitatif kontinu adalah variabel yang dapat diukur sampai dengan bilangan yang sekecil-kecilnya atau pecahan, seperti ukuran volume, satuan berat,satuan panjang, satuan waktu dsb. • Variabel diskrit, adalah varaibel kuantitatif yang hanya dapat diukur dengan bilangan- bilangan bulat dan tidak mungkin dengan bilangan pecahan, seperti penjualan mainan atau penjualan baju.
  • 9. PENGERTIAN FUNGSI • Fungsi adalah suatu bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan ketergantungan (hubungan fungsional) antara satu variabel dengan variabel lain. • Unsur-unsur pembentuk fungsi adalah variabel, koefisien dan kosntanta.
  • 10. Variabel dan koefisien senantiasa terdapat dalam setiap bentuk fungsi, tetapi konstanta tidak. Sebuah fungsi dinyatakan dalam bentuk persamaan dan pertidaksamaan, mungkian mengandung konstanta dan mungkin tidak. Contoh Fungsi : y = f(x) atau z = f(x,y) x,y dan z disebut variabel.
  • 11. Variabel yang terdapat dalam sebuh fungsi dapat dibedakan atas : - variabel bebas (independent variables) yang besarnya dapat ditentukan sembarang, misalnya, 0, 1, 5, 10 dsb. - variabel terikat (dependent variables) yang besarnya dapat ditentukan setelah nilai variabel bebasnya ditentukan terlebih dahulua.
  • 12. Contoh • y = 3x + 15, x merupakan variabel bebas dan y merupakan variabel terikat/tidak bebas. • Untuk mengetahui besaran/ nilai y, maka besaran/nilai x ditentukan terlebih dahulu. • Jika x = 0, maka y = 15 • Jika x = 2, maka y = 21 dst.
  • 13. Nilai Fungsi • Nilai fungsi adalah besaran atau nilai dari y atau fungsi tersebut (nilai dari variabel yang dipengaruhi/tidak bebas). • Berdasarkan contoh diatas, • y = f(x) adalah y = 3x + 15 • Jika x = 3, maka y = f(x) = f(3) = 3(3) + 15 = 24 • Jika x = 2, maka y = f(x) = f(2) = 3(2) + 15 = 21 • Dengan melihat hubungan antara variabel-variabel yang terdapat dalam suatu fungsi, dapat dibedakan dua jenis fungsi , yaitu fungsi eksplisit dan fungsi implisit.
  • 14. Fungsi Eksplisit dan Fungsi Implisit • Fungsi Eksplisit, yaitu suatu fungsi yang antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dibedakan dengan jelas. • Contoh : • y = f(x) adalah y = 2x + 3 x = variabel bebas y = variabel terikat
  • 15. • Contoh : • z = f( x,y ) adalah z = 2x + y² + 3 • x dan y variabel bebas • z variabel terikat. • Fungsi Implisit adalah fungsi antara variabel bebas dan variabel terikat tidak dapat dengan mudah /jelas dibeadakan. • Contoh • f(x,y) = 0, untuk dua variabel • f(x,y,z) = 0, untuk tiga variabel
  • 16. • Contoh bentuk f(x,y) = 0 • 2x + 3y – 5 = 0 • Dalam hal tersebut tidak jelas mana var. bebas dan mana var. terikat. • Contoh bentuk f (x,y,z) = 0 • 2x + 3y – 3z + 4 = 0 • Dalam hal ini var. x,y,z tidak dapat dengan mudah dibedakan sebagai var. bebas • dan var. terikat.
  • 17. • Untuk menyelesaikan fungsi implist maka ditentukan terlebih dahulu nilai variabel x, sehingga diperoleh nilai variabel y, atau sebaliknya ditentukan terlebih dahulu nilai variabel y, maka diperoleh nilai variabel x. • Contoh tiga variabel • f(x,y,z) = 0, adalah 2x + y – 3z + 4 = 0. • Untuk menyelesaiakn fungsi implisit tersebut nilai dua variabel harus ditentukan terlebih dahulu.
  • 18. • Misalnya untuk menentukan nilai x, maka nilai y dan z harus ditentukan terlebih dahulu, demikian juga untuk menentukan nilai y, maka nilai x dan z ditentukan terlebih dahulu, dengan juga untuk menentukan nilai z, maka nilai x dan y ditentukan terlebih dahulu.
  • 19. Koordinat • Koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat. Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus satu sama lain.
  • 20. Contoh • Dalam fungsi y = 2x + 2, jika absisnya adalah x = 2, maka ordinatnya adalah y = 2(2) + 2 = 6, sehingga diperoleh titik koordinat A (2,6). Jika x = -2, maka titik ordinatnya adalah y = -2, sehingga koordinatnya adalah B (-2, -2). Adapun gambar titik koordinat A dan B adalah sebagai berikut
  • 22. FUNGSI ALJABAR • FUNGSI ALJABAR ,yaitu fungsi yang menggunakan operasi- operasi penjumlahan,pengurangan,perka lian,pembagian, dan penarikan akar. • Fungsi aljabar dapat diklasifikasikan menjadi fungsi rasional bulat, fungsi rasional pecahan, dan fungsi irrasional.
  • 23. FUNGSI FUNGSI ALJABAR FUNGSI NON ALJABAR FUNGSI IRASIONAL FUNGSI RASIONAL FUNGSI POLINOM FUNGSI LINIER FUNGSI KUADRAT FUNGSI KUBIK FUNGSI BIKUADRAT FUNGSI PANGKAT FUNGSI EKSPONENSIAL FUNGSI LOGARITME FUNGSI TRIGONOMETRIK FUNGSI HIPERBOLIK GAMBAR PEMBAGIAN JENIS FUNGSI
  • 24. • Fungsi polinom : fungsi yang mengandung banyak suku (polinom) dalam variabel bebasnya. y = a0 + a1x + a2x2 +…...+ anxn • Fungsi Linear : fungsi polinom khusus yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat satu (fungsi berderajat satu). y = a0 + a1x a1 ≠ 0 24
  • 25. • Fungsi Kuadrat : fungsi polinom yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat dua, sering juga disebut fungsi berderajat dua. y = a0 + a1x + a2x2 a2 ≠ 0 • Fungsi berderajat n : fungsi yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah pangkat n (n = bilangan nyata). y = a0 + a1x + a2x2 + …+ an-1xn-1 + anxn an ≠ 0 25
  • 26. Fungsi bikuadrat n adalah fungsi yang pangkat tertinggi variabelnya adalah pangkat n(n=bilangan riil). Bentuk umumnya adalah, Y= a0+a1x +a2x² +…an-1xn-1+anxn; dimana a0 adalah konstanta, a1-an-1 adalah koefisien dan an ≠ 0. .
  • 27. • Fungsi Pangkat : fungsi yang veriabel bebasnya berpangkat sebuah bilangan nyata bukan nol. y = xn n = bilangan nyata bukan nol. • Fungsi eksponensial : fungsi yang variabel bebasnya merupakan pangkat dari suatu konstanta bukan nol. y = nx n > 0 27
  • 28. • Fungsi logaritmik : fungsi balik (inverse) dari fungsi eksponensial, variabel bebasnya merupakan bilangan logaritmik. y = nlog x • Fungsi trigonometrik dan fungsi hiperbolik : fungsi yang variabel bebasnya merupakan bilangan-bilangan goneometrik. persamaan trigonometrik y = sin x persamaan hiperbolik y = arc cos x 28
  • 29. Fungsi linier • Fungsi Linier adalah fungsi Polinom yang variabel bebasnya memiliki pangkat paling tinggi adalah satu • Bentuk umum fungsi linier 2 variabel (x & y) y = ao + a1x dimana : ao konstanta, nilainya positif, negatif, atau nol a1 koefisien, nilainya positif, negatif, atau nol • Contoh : y = 4 + 2x
  • 30. Cara menggambar fungsi linier a. Dengan cara sederhana (curve traicing process) b. Dengan cara matematis (menggunakan ciri-ciri yang penting)
  • 31. Curve traicing process • Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y, dimana kita tentukan dulu nilai x sebagai variabel bebas, maka dengan memasukkan beberapa nilai x kita akan memperoleh nilai y. • Misalkan : y = 4 + 2x • Kemudian kita tinggal memplotkan masing- masing pasangan titik tersebut.
  • 32. Curve traicing process 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 -3 -2 -1 0 1 2 3 y x y = 4 + 2x
  • 33. Cara matematis• Yaitu dengan mencari titik potong untuk sumbu x dan juga sumbu y. • Titik potong fungsi dengan sumbu y, yakni pada x=0, maka y=a. Jadi titiknya adalah A(0,a) • Titik potong fungsi dengan sumbu x, yakni pada y=0, maka x=b. Jadi titiknya adalah B(b,0) • Hubungkan kedua titik untuk menentukan garis persamaan liniernya
  • 34. contoh • Misalkan diketahui y = 4 + 2x. Maka grafik fungsi dapat digambarkan menggunakan ciri-ciri penting, yaitu: 1) Titik potong fungsi dengan sumbu y, x=0, maka y=4. Jadi titiknya adalah A(0,4) 2)Titik potong fungsi dengan sumbu x, y=0, maka x=-2. Jadi titiknya adalah B(-2,0) • Dengan menggunakan kedua ciri ini maka kita dapat menggambar grafik fungsi y=4 + 2x seperti terlihat pada gambar berikut:
  • 35. CONTOH 0 1 2 3 4 5 6 -3 -2 -1 0 y x y = 4 + 2x (-2,0) (0,4)
  • 36. Kemiringan (Slope) Garis Dan Titik Potong Sumbu • Slope/kemiringan adalah besaran numerik, merupakan ukuran kemiringan garis. • Simbol slope yang umum digunakan adalah a atau m. Besar kecilnya
  • 37. KEMIRINGAN DAN TITIK POTONG SUMBU Kemiringan (slope) dari fungsi linier dengan satu variabel bebas X adalah sama dengan perubahan dalam variabel terikat (dependent) dibagi dengan perubahan dalam variabel bebas (independent). Dan biasanya dilambangkan dengan huruf m. Jadi,
  • 38. Rumus Slope/Kemiringan 𝑆𝑙𝑜𝑝𝑒 𝑚 = ∆𝑦 ∆𝑥 = 𝑦2 − 𝑦1 𝑥2 − 𝑥1 Contoh : Tentukan slope (m) dari sepasang titik yang diberikan a. (0,2) dan (3,5) b. (2,3) dan (5,3) Penyelesaian : a. (0,2) dan (3,5) m = y2 – y1/x2 – x1 = 5 – 2 / 3 – 0 = 1 b. (2,3) dan (5,3) m = y2 – y1/x2 – x1 = 3 – 3 / 5 – 2 = 0
  • 39. Penjelasan • Berdasarkan contoh diatas, maka grafik fungsi linier : a. Jika ∆y > 0 dan ∆x > 0, maka m >0 atau jika ∆y < 0 dan ∆x < 0, maka m>0 dan garis akan bergerak dari kiri bawah ke kanan atas. b. Jika ∆y > 0 dan ∆x < 0, maka m<0 atau jika ∆y < 0 dan ∆x > 0, maka m<0 dan garis akan bergerak dari kiri atas ke kanan bawah
  • 40. Lanjutan • c. Jika ∆y = 0 dan ∆x = 0, maka m = 0 maka garis akan sejajar sumbu x. d. Jika ∆y > 0 dan ∆x = 0, maka tidak didefinisikan, maka garis akan sejajar sumbu y.
  • 41. YY (a) Kemiringan positif (b) Kemiringan negatif (c) Kemiringan nol (d) Kemiringan tak tentu
  • 42. • Paramater lainnya dalam fungsi linier Y =a0 + a1x adalah konstanta a0, atau yang kita sebut dengan titik potong dengan sumbu Y, bila x = 0. • Titik potong sumbu Y (intercept Y) dari suatu fungsi linier dengan satu variabel bebas adalah sama dengan nilai dari variabel terikat bilai nilai dari variabel bebas = 0.
  • 43. Contoh 1. Persamaan linier Y = 15 + 2x, maka titik potong dengan sumbu Y adalah 15. Karena bilai x = 0 maka Y = 15. 2. Persamaan linier 3x – 2y + 12 = 0 Maka titik potong sumbu Y adalah 3(0) – 2y + 12 = 0 0 - 2y = - 12 y = 6
  • 44. latihan 1. Gambarlah grafik fungsi a. y = 9 – 2x b. 2x - 4y = 4 2. Temtukan slope m, dari sepasang titik a. ( 3, 4 ) dan ( 4, 3 ) b. ( -2, 2) dan ( 5, 5 ) 3. Tentukan titik potong sumbu Y dari setiap garis : a. 2x – 5y + 10 = 0 b. -3x + 4y = 8