SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
MODEL
PEREKONOMIAN
DUA SEKTOR
PENGERTIAN
• Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang
terdiri dari sector rumah tangga dan perusahaan.
• Dalam perekonomian dua sektor tidak melibatkan
sektor luar negeri dan tidak ada peranan pemerintah.
• Karena tidak ada peranan pemerintah berarti tidak ada
variabel pajak (Tx), subsidi/transfer (Tr) dan
pengeluaran pemerintah (G).
PENGERTIAN
• Karena tidak pengaruh sector luar negeri yang
berarti tidak ada variable ekspor (X) dan variable
import (M).
• Perekonomian dua sektor  Perekonomian tertutup
sederhana.
• Dalam perekonomian dua sector atau perekonomian
tertutup sederhana dilihat dari sisi pengeluaran
(Permintaan) terdiri dari pengeluaran untuk
konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk
investasi perusahaan. Dengan cara singkat
pernyataan tersebut dapat ditulis :
• Y = C + I
PENGERTIAN
Dimana Y = besarnya pendapatan nasional
dalam satu tahun.
C = besarnya konsumsi rumah
tangga
I = besarnya investasi perusahaan.
Dari sisi penawaran, pendapatan nasional
keseimbangan terdiri dari konsumsi rumah
tangga (C) dan tabungan / saving (S) yang
model matematikanya adalah :
Y = C + S
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Keterangan
1. Kegiatan perekonomian antara sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan terjadi di suatu “tempat” yang disebut pasar.
2. Sektor rumah tangga menawarkan faktor produksi atau input kepada
sektor perusahaan melalui pasar input.
3. Hasil menawarkan input kepada sektor perusahaan, sektor rumah
tangga memperoleh pendapatan yang berupa uang.
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
4. Pendapatan bagi sektor rumah tangga akan
digunakan untuk membeli output yang dihasilkan oleh
sektor perusahaan, disebut dengan pengeluaran
konsumsi rumah tangga.
5. Hasil menjual output kepada sektor rumah tangga,
sektor perusahaan memperoleh pendapatan berupa
uang sebesar pengeluaran konsumsi rumah tangga.
Hubungan Antara Konsumsi &
Pendapatan
• Terdapat beberapa factor yang menentukan tingkat pengeluaran
rumah tangga (secara se unit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi).
Yang tepenting adalah pendapatan rumah tangga.
• Tabel 1. berikut menggambarkan hubungan diantara konsumsi
rumah tangga dan pendapatannya yang dinamakan daftar
(skedul) konsumsi.
Tabel 1. Pendapatan, konsumsi dan tabungan ( dalam ribu rupiah )
Pendapatan Disposible
( Yd )
Pengeluaran Konsumsi
( C )
Tabungan
( S )
0 125 -125
100 200 -100
200 275 -75
300 350 -50
400 425 -25
500 500 0
600 575 25
700 650 50
800 725 75
900 800 100
1000 875 125
Ciri-ciri yang digambarkan pada tabel 1 adalah,
1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan. Pada
pendapatan disposibel adalah 0 ( Yd = 0 ) pengeluaran konsumsi adalah
Rp. 125 ribu. Ini berarti bahwa rumah tangga harus menggunakan harta
atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsi.
Tabungan negatif atau meangorek tabungan (dissaving), dan rumah tangga
akan selalu dissaving sampai pada pendapatan Rp. 500 ribu.
2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Bila kenaikan
pendapatan lebih tinggi dibandingan kenaikkan pengeluaran konsumsi
maka akan ada tabungan yang merupakan kelebihan dari pengeluaran
konsumsi.
3. Pendapatan rumah tangga tinggi rumah tangga menabung. Bila
pertambahan pendapatan rumah lebih besar dari pertambahan pegeluaran
konsumsi maka rumah tangga tidak mengorek tabungan lagi.
Hubungan Antara Konsumsi &
Pendapatan
• Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan mengambil
tabungan
• Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi
• Pada pendapatan yang tinggi, rumah tangga akan menabung
• Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran
konsumsi, atau:
Y (pendapatan) = C (konsumsi)
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan
• Masyarakat yang semakin modern  ketidakpastian  diantisipasi
dengan tindakan berjaga-jaga pada masa sekarang ini 
mengalokasikan sebagian pendapatan yang tidak digunakan untuk
konsumsi, yaitu untuk tabungan.
• Perekonomian dua sektor yang modern  pendapatan yang diperoleh
sektor rumah tangga yang digunakan sebagian untuk pengeluaran
konsumsi dan sebagian untuk pengeluaran tabungan.
• Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran
konsumsi ditambah tabungan, atau:
Y (pendapatan) = C (konsumsi) + S (tabungan)
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan
• Pengalokasian sebagian pendapatan untuk pengeluaran
tabungan dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyimpan uang tunai di rumah  opportunity cost of
holding money
2. Lembaga keuangan
• Dana yang disimpan di lembaga keuangan akan disalurkan
kepada pelaku ekonomi (sektor perusahaan) yang
membutuhkan dana untuk kegiatan investasi.
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan
• Lembaga keuangan adalah lembaga yang
menghubungkan antarpelaku ekonomi sektor rumah
tangga dan perusahaan dalam melakukan interaksi
ekonomi.
• Sektor rumah tangga  kebutuhan sektor rumah
tangga untuk mengalokasikan sebagian pendapatan
untuk ditabung di lembaga keuangan
• Sektor perusahaan  membutuhkan dana dari
lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan investasi
perusahaan.
Kecondongan Mengkonsumsi
• Kecondongan mengkonsumsi marjinal (marginal
propensity to consume) adalah perbandingan antara
pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposibel (∆Y).
• Rumus:
d
Y
Δ
C
Δ
MPC 
• Kecondongan mengkonsumsi rata-rata (average
propensity to consume) adalah perbandingan antara
tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel
ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd).
• Rumus:
d
Y
C
APC 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Kecondongan Mengkonsumsi
Yd C MPC APC
CONTOH 1: MPC TETAP
200.000 300.000 300.000/200.000=1,50
400.000 450.000 150.000/200.000=0,75 450.000/400.000=1,13
600.000 600.000 150.000/200.000=0,75 600.000/600.000=1,00
800.000 750.000 150.000/200.000=0,75 750.000/800.000=0,94
CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL
200.000 300.000 300.000/200.000=1,50
400.000 460.000 160.000/200.000=0,75 460.000/400.000=1,15
600.000 610.000 150.000/200.000=0,75 610.000/600.000=1,02
800.000 750.000 140.000/200.000=0,70 750.000/800.000=0,94
Kecondongan Mengkonsumsi
• Ciri-ciri MPC
1. Apabila ∆Yd < ∆C, maka: MPC = > 1
2. Apabila ∆Yd = ∆C, maka: MPC = 1
3. Apabila ∆Yd > ∆C, maka: MPC = < 1
• Ciri-ciri APC
1. Apabila Yd < C, maka: APC = > 1
2. Apabila Yd = C, maka: APC = 1
3. Apabila Yd > C, maka: APC = < 1
Kecondongan Menabung
• Kecondongan menabung marjinal (marginal propensity
to save) adalah perbandingan antara pertambahan
tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposibel
(∆Y).
• Rumus:
d
Y
Δ
S
Δ
MPS 
• Kecondongan menabung rata-rata (average propensity
to save) adalah perbandingan antara tingkat tabungan (S)
dengan tingkat pendapatan disposibel (Y).
• Rumus:
d
Y
S
APS 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Kecondongan Menabung
Yd C S MPS APS
CONTOH 1: MPS TETAP
200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50
400.000 450.000 -50.000 50.000/200.000=0,25 -50.000/400.000=-0,25
600.000 600.000 0 50.000/200.000=0,25 0/600.000= 0,00
800.000 750.000 50.000 50.000/200.000=0,25 50.000/800.000= 0,07
CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR
200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50
400.000 460.000 -60.000 40.000/200.000=0,20 -60.000/400.000=-0,15
600.000 610.000 -10.000 50.000/200.000=0,25 -10.000/600.000=-0,02
800.000 750.000 50.000 60.000/200.000=0,30 50.000/800.000= 0,06
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Kecondongan Menabung
• Ciri-ciri MPS
1. Apabila ∆Yd < ∆S, maka: MPS = < 1
2. Apabila ∆Yd = ∆S, maka: MPS = 1
3. Apabila ∆Yd > ∆S, maka: MPS = > 1
• Ciri-ciri APS
1. Apabila Yd < S, maka: APS = < 1
2. Apabila Yd = S, maka: APS = 1
3. Apabila Yd > S, maka: APS = > 1
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS
• MPC + MPS = 1
Bukti:
• APC + APS = 1
Bukti:
APS
APC
1
Y
S
Y
C
Y
Y
S
C
Y
d
d
d
d
d 







MPS
MPC
1
Y
Δ
S
Δ
Y
Δ
C
Δ
Y
Δ
Y
Δ
S
Δ
C
Δ
Y
Δ
d
d
d
d
d 







PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Hubungan MPC-MPS dan APC-APS
Yd MPC MPS MPC+MPS APC APS APC+APS
CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) TETAP
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,75 0,25 1 1,13 -0,13 1
600.000 0,75 0,25 1 1,00 0 1
800.000 0,75 0,25 1 0,94 0,06 1
CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) MAKIN BESAR
200.000 1,50 -0,50 1
400.000 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1
600.000 0,75 0,25 1 1,02 -0,02 1
800.000 0,70 0,30 1 0,94 0,06 1
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Konsumsi semua rumah tangga dalam perekonomian 
konsumsi agregrat
• Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian 
tabungan agregrat
• Analisis hubungan antara konsumsi agregrat dan tabungan
agregrat, akan dijelaskan contoh sbb:
MPC = 0,75
Pada saat Y=0, konsumsi agregrat sebesar Rp.90
Tabel 2. Hubungan Pendapatan, Pengeluaran Agregat dan
Tabungan Agregat
Pendapatan Disposible
( Yd )
Pengeluaran Konsumsi
( C )
Tabungan
( S )
0 90 -90
120 180 -60
240 270 -30
360 360 0
480 450 30
600 540 60
720 630 90
840 720 120
960 810 150
1080 900 180
1200 990 210
1. Fungsi Konsumsi
• Fungsi konsumsi adalah kurva yang menggambarkan sifat
hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam
perekonomian dengan pendapatan nasional (atau
pendapatan disposibel) perekonomian tersebut.
• Persamaan:
C = a + bY
atau
C = a + bYd
Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi
• Keterangan:
a : konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan
nasional adalah nol
b : kecondongan konsumsi marginal (MPC)
Y : pendapatan nasional
Yd : pendapatan disposibel
2. Fungsi Tabungan
• Fungsi tabungan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan
antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan
pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian
tersebut.
• Persamaan:
S = -a + (1-b)Y
atau
S = -a + (1-b)Yd
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Tabungan
• Keterangan:
a : tabungan rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah
nol
b : kecondongan menabung marginal (MPS)
Y : pendapatan nasional
Yd : pendapatan disposibel
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Berdasarkan pada table sebelumnya, maka dapat diketahui
fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yaitu:
 F. Konsumsi: C = 90 + 0,75Y
 F. Tabungan: S = -90 + 0,25Y
Fungsi Konsumsi dan Tabungan
• Faktor penentu:
1.Tingkat pendapatan rumah tangga (Keynes)
2. Kekayaan yang telah terkumpul
3. Suku bunga
4. Sikap berhemat
5. Keadaan perekonomian
6. Distribusi pendapatan
7. Tersedia tidaknya dana pension yang mencukupi
Fungsi Investasi
• Fungsi investasi adalah kurva yang menggambarkan hubungan
antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional.
• Bentuk fungsi:
1. Bentuk sejajar dengan sumbu datar
Investasi otonom  pembentukan modal tidak dipengaruhi
oleh pendapatan nasional
2. Bentuk naik ke atas ke sebelah kanan
Investasi mempengaruhi pendapatan nasional
Fungsi Investasi Bentuk Sejajar Dengan Sumbu Datar
Fungsi Investasi Bentuk Naik Ke Atas Ke
Sebelah Kanan
Fungsi Investasi – Efisiensi Investasi Marjinal
• Efisiensi investasi marjinal (marginal efficiency of
investment) adalah kurva yang menunjukkan hubungan
antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang
akan di investasikan.
• Tingkat pengembalian modal akan menguntungkan jika:
nilai sekarang lebih besar dari penanaman modal atau
memiliki NPV positip
Efisiensi Investasi Marjinal
Fungsi Investasi
• Faktor-faktor yang menentukan:
1.Tingkat keuntungan yang diharapkan
2. Suku bunga
3. Kondisi ekonomi di masa depan
4. Kemajuan teknologi
5. Tingkat pendapatan nasional & perubahannya
6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
Keseimbangan Perekonomian Negara
• Rumus:
 Y = C + I
 I = S
Keterangan:
Y = Pendapatan nasiional
C = Konsumsi
I = Investasi
S = Tabungan
Keseimbangan Perekonomian Negara
• Terdapat 3 metode penentuan tingkat keseimbangan
perekonomian negara:
 Metode pertama: menggunakan contoh angka yang
membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran
agregrat
 Metode kedua: menggunakan grafik yang menunjukkan (a)
kesamaan pengeluaran agregrat dengan penawaran
agregrat, dan (b) kesamaan antara investasi dan tabungan
 Metode ketiga: menggunakan pendekatan aljabar
KPN – Metode Pertama
• Contoh:
 MPC sebesar 0,75
 Konsumsi sebesar 90
 Investasi sebesar 120
KPN – Metode Pertama
Y C S I AE Keadaan
Perekonomian
0 90 -90 120 210
EKSPANSI
120 180 -60 120 300
240 270 -30 120 390
360 360 0 120 480
480 450 30 120 570
600 540 60 120 660
720 630 90 120 750
840 720 120 120 840 SEIMBANG
960 810 150 120 930
KONTRAKSI
1080 900 180 120 1020
1200 990 210 120 1110
KPN – Metode Kedua
• Terdapat dua pendekatan:
1. Pendekatan penawaran agregat – Pengeluaran
agregat
a. Garis Y=AE membentuk sudut 45 derajat
b. Fungsi C+I memotong garis Y=AE
c. Fungsi C+I di atas garis Y=AE  pengeluaran
agregrat > pendapatan nasional  produsen
menambah jumlah produksi (PN bertambah)
d. Fungsi C+I di bawah garis Y=AE  pengeluaran
agregrat < pendapatan nasional  produsen
mengurangi jumlah produksi (PN berkurang)
KPN – Metode Kedua
2. Pendekatan Suntikan-Bocoran
a.Menunjukkan fungsi tabungan RT dan fungsi investasi
para pengusaha
b.Fungsi investasi ditunjukkan pada sumbu tegak
c.Fungsi tabungan ditunjukkan pada garis miring dari
sudut kiri bawah menuju kanan atas
d.Titik perpotongan garis fungsi investasi dan fungsi
tabungan merupakan titik keseimbangan pendapatan
nasional
KPN – Metode Ketiga
• Diketahui:
C = 90+0,75Y
I = 120
Y = C+I
Y = (90+0,75Y) + 120
Y = 210+0,75Y
Y-0,75Y = 210
0,25Y = 210
Y = 840
S = I
-90+0,25Y =
120
0,25Y = 120+90
0,25Y = 210
Y = 840
Multiplier
• Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara
jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan
nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam
pengeluaran agregrat yang telah menimbulkan perubahan
dalam pendapatan nasional.
• Rumus:
I
MPC
-
1
1
Y 



I
MPS
1
Y 



Multiplier
• Contoh:
 MPC sebesar 0,75
 Y = 90+0,75Y
 Investasi sebesar 120
 Tambahan investasi (∆I) sebesar 20
Multiplier
• Pembahasan:
Y = C+I
Y = (90+0,75Y) +
(120+20)
Y = (90+0,75Y) + (140)
Y-0,75Y= 90 + 140
0,25Y = 230
Y = 920
• Multiplier:
I
MPC
-
1
1
Y 



20
0,75
-
1
1
Y 


80
20
4
Y 



Multiplier
Tahap proses
multiplier
∆Y ∆C ∆S
1 20 15 5
2 15 11,25 3,75
3 11,25 8,4375 2,8125
4 8,4375 6,3281 2,1094
5 6,3281 4,7461 1,5820
…… …… …… ……
Jumlah 80 60 20
Multiplier
• Kesimpulan:
Pendapatan nasional yang baru adalah
Y1 = Y + ∆Y
Y1 = 840 + 80 = 920
SEKIAN DAN
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
manajemenmagister
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
audi15Ar
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Gondo Madden
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
fauzie zie
 

What's hot (20)

Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )Ekonomi internasional ( makalah fix )
Ekonomi internasional ( makalah fix )
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
Pengantar ekonomi-makro-pertemuan-1
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
Perekonomian Terbuka
Perekonomian TerbukaPerekonomian Terbuka
Perekonomian Terbuka
 
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi MankiwPengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
Pengantar Fluktuasi Ekonomi Mankiw
 
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptxPERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
PERDAGANGAN LUAR NEGERI, PROTEKSI, DAN GLOBALISASI.pptx
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)Pengertian pasar faktor produksi (power point)
Pengertian pasar faktor produksi (power point)
 
Makalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoliMakalah kelompok pasar monopoli
Makalah kelompok pasar monopoli
 
Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)
Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)
Pengertian, Fungsi & Tujuan Investasi (ppt ekonomi)
 
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
Contoh Soal Pengantar Ekonomi https://www.masterfair.xyz/
 
Pasar Monopoli
Pasar MonopoliPasar Monopoli
Pasar Monopoli
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektorKeseimbangan ekonomi tiga sektor
Keseimbangan ekonomi tiga sektor
 
Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)Teori Produksi (Jangka Panjang)
Teori Produksi (Jangka Panjang)
 
Pasar oligopoli
Pasar oligopoliPasar oligopoli
Pasar oligopoli
 
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
Siklus kegiatan ekonomi kelompok6 mb40_13
 
Pertemuan ke vii teori produksi new
Pertemuan ke  vii teori produksi newPertemuan ke  vii teori produksi new
Pertemuan ke vii teori produksi new
 
Teori Konsumsi
Teori Konsumsi Teori Konsumsi
Teori Konsumsi
 

Similar to PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx

Pendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) okPendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) ok
matiolestari
 
Materi konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasiMateri konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasi
Radius Ndruru
 

Similar to PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx (20)

Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua SektorKeseimbangan Ekonomi Dua Sektor
Keseimbangan Ekonomi Dua Sektor
 
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptxKeseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
Keseimbangan Ekonomi pada bidang Sektor.pptx
 
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektorKeseimbangan ekonomi 2 sektor
Keseimbangan ekonomi 2 sektor
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Pendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) okPendapatan nasional (2) ok
Pendapatan nasional (2) ok
 
Konsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan TabunganKonsumsi dan Tabungan
Konsumsi dan Tabungan
 
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan InvestasiKonsumsi, Tabungan dan Investasi
Konsumsi, Tabungan dan Investasi
 
Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)Slide 14 (pe)
Slide 14 (pe)
 
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
3._Pengantar_Ekonomi_Makro_Bab_III_azizah (1).pptx
 
Presentasi makro
Presentasi makroPresentasi makro
Presentasi makro
 
Makro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasiMakro 08 konsumsidaninvestasi
Makro 08 konsumsidaninvestasi
 
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
Perekonomian sederhana dua sektor (ppt ekonomi)
 
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
(Pert. 2) teori konsumsi dan investasi
 
persentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptxpersentasi bahasa.pptx
persentasi bahasa.pptx
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMIKonsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
Konsumsi, tabungan, dan investasi EKONOMI
 
Iiiiiiiiii
IiiiiiiiiiIiiiiiiiii
Iiiiiiiiii
 
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.pptkeseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
keseimbangan-ekonomi-keynesian.ppt
 
Pertemuan ke 3 konsumsi, tabungan dan investasi
Pertemuan ke 3 konsumsi, tabungan dan investasiPertemuan ke 3 konsumsi, tabungan dan investasi
Pertemuan ke 3 konsumsi, tabungan dan investasi
 
kel.3 mp03.ALYA.zikir. PEREKONOMIAN_2_SEKTOR.pptx
kel.3 mp03.ALYA.zikir. PEREKONOMIAN_2_SEKTOR.pptxkel.3 mp03.ALYA.zikir. PEREKONOMIAN_2_SEKTOR.pptx
kel.3 mp03.ALYA.zikir. PEREKONOMIAN_2_SEKTOR.pptx
 
Materi konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasiMateri konsumsi & investasi
Materi konsumsi & investasi
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 

Recently uploaded

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
monikabudiman19
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
gulieglue
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
langkahgontay88
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
SupianSauri8
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
BagaimanaCaraMenggug
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang 082223109953 Cytotec Asli Serang
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953
 

Recently uploaded (15)

Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptxSistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
Sistem Akuntansi Aktiva Tetap (Asset Tetap).pptx
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdfDeret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
Deret berkala dan peramalan 23 April 2024.pdf
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 

PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx

  • 2. PENGERTIAN • Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sector rumah tangga dan perusahaan. • Dalam perekonomian dua sektor tidak melibatkan sektor luar negeri dan tidak ada peranan pemerintah. • Karena tidak ada peranan pemerintah berarti tidak ada variabel pajak (Tx), subsidi/transfer (Tr) dan pengeluaran pemerintah (G).
  • 3. PENGERTIAN • Karena tidak pengaruh sector luar negeri yang berarti tidak ada variable ekspor (X) dan variable import (M). • Perekonomian dua sektor  Perekonomian tertutup sederhana. • Dalam perekonomian dua sector atau perekonomian tertutup sederhana dilihat dari sisi pengeluaran (Permintaan) terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan pengeluaran untuk investasi perusahaan. Dengan cara singkat pernyataan tersebut dapat ditulis : • Y = C + I
  • 4. PENGERTIAN Dimana Y = besarnya pendapatan nasional dalam satu tahun. C = besarnya konsumsi rumah tangga I = besarnya investasi perusahaan. Dari sisi penawaran, pendapatan nasional keseimbangan terdiri dari konsumsi rumah tangga (C) dan tabungan / saving (S) yang model matematikanya adalah : Y = C + S
  • 6. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Keterangan 1. Kegiatan perekonomian antara sektor rumah tangga dan sektor perusahaan terjadi di suatu “tempat” yang disebut pasar. 2. Sektor rumah tangga menawarkan faktor produksi atau input kepada sektor perusahaan melalui pasar input. 3. Hasil menawarkan input kepada sektor perusahaan, sektor rumah tangga memperoleh pendapatan yang berupa uang.
  • 7. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 4. Pendapatan bagi sektor rumah tangga akan digunakan untuk membeli output yang dihasilkan oleh sektor perusahaan, disebut dengan pengeluaran konsumsi rumah tangga. 5. Hasil menjual output kepada sektor rumah tangga, sektor perusahaan memperoleh pendapatan berupa uang sebesar pengeluaran konsumsi rumah tangga.
  • 8. Hubungan Antara Konsumsi & Pendapatan • Terdapat beberapa factor yang menentukan tingkat pengeluaran rumah tangga (secara se unit kecil atau dalam keseluruhan ekonomi). Yang tepenting adalah pendapatan rumah tangga. • Tabel 1. berikut menggambarkan hubungan diantara konsumsi rumah tangga dan pendapatannya yang dinamakan daftar (skedul) konsumsi.
  • 9. Tabel 1. Pendapatan, konsumsi dan tabungan ( dalam ribu rupiah ) Pendapatan Disposible ( Yd ) Pengeluaran Konsumsi ( C ) Tabungan ( S ) 0 125 -125 100 200 -100 200 275 -75 300 350 -50 400 425 -25 500 500 0 600 575 25 700 650 50 800 725 75 900 800 100 1000 875 125
  • 10. Ciri-ciri yang digambarkan pada tabel 1 adalah, 1. Pada pendapatan yang rendah rumah tangga mengorek tabungan. Pada pendapatan disposibel adalah 0 ( Yd = 0 ) pengeluaran konsumsi adalah Rp. 125 ribu. Ini berarti bahwa rumah tangga harus menggunakan harta atau tabungan masa lalu untuk membiayai pengeluaran konsumsi. Tabungan negatif atau meangorek tabungan (dissaving), dan rumah tangga akan selalu dissaving sampai pada pendapatan Rp. 500 ribu. 2. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi. Bila kenaikan pendapatan lebih tinggi dibandingan kenaikkan pengeluaran konsumsi maka akan ada tabungan yang merupakan kelebihan dari pengeluaran konsumsi. 3. Pendapatan rumah tangga tinggi rumah tangga menabung. Bila pertambahan pendapatan rumah lebih besar dari pertambahan pegeluaran konsumsi maka rumah tangga tidak mengorek tabungan lagi.
  • 11. Hubungan Antara Konsumsi & Pendapatan • Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan mengambil tabungan • Kenaikan pendapatan akan menaikkan pengeluaran konsumsi • Pada pendapatan yang tinggi, rumah tangga akan menabung • Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran konsumsi, atau: Y (pendapatan) = C (konsumsi)
  • 12. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan • Masyarakat yang semakin modern  ketidakpastian  diantisipasi dengan tindakan berjaga-jaga pada masa sekarang ini  mengalokasikan sebagian pendapatan yang tidak digunakan untuk konsumsi, yaitu untuk tabungan. • Perekonomian dua sektor yang modern  pendapatan yang diperoleh sektor rumah tangga yang digunakan sebagian untuk pengeluaran konsumsi dan sebagian untuk pengeluaran tabungan. • Pendapatan sektor rumah tangga sama dengan pengeluaran konsumsi ditambah tabungan, atau: Y (pendapatan) = C (konsumsi) + S (tabungan)
  • 13. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan • Pengalokasian sebagian pendapatan untuk pengeluaran tabungan dapat dilakukan dengan cara: 1. Menyimpan uang tunai di rumah  opportunity cost of holding money 2. Lembaga keuangan • Dana yang disimpan di lembaga keuangan akan disalurkan kepada pelaku ekonomi (sektor perusahaan) yang membutuhkan dana untuk kegiatan investasi.
  • 14.
  • 15. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Hubungan Antara Konsumsi, Pendapatan dan Tabungan • Lembaga keuangan adalah lembaga yang menghubungkan antarpelaku ekonomi sektor rumah tangga dan perusahaan dalam melakukan interaksi ekonomi. • Sektor rumah tangga  kebutuhan sektor rumah tangga untuk mengalokasikan sebagian pendapatan untuk ditabung di lembaga keuangan • Sektor perusahaan  membutuhkan dana dari lembaga keuangan untuk membiayai kegiatan investasi perusahaan.
  • 16. Kecondongan Mengkonsumsi • Kecondongan mengkonsumsi marjinal (marginal propensity to consume) adalah perbandingan antara pertambahan konsumsi (∆C) yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Y). • Rumus: d Y Δ C Δ MPC  • Kecondongan mengkonsumsi rata-rata (average propensity to consume) adalah perbandingan antara tingkat konsumsi (C) dengan tingkat pendapatan disposibel ketika konsumsi tersebut dilakukan (Yd). • Rumus: d Y C APC 
  • 17. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Kecondongan Mengkonsumsi Yd C MPC APC CONTOH 1: MPC TETAP 200.000 300.000 300.000/200.000=1,50 400.000 450.000 150.000/200.000=0,75 450.000/400.000=1,13 600.000 600.000 150.000/200.000=0,75 600.000/600.000=1,00 800.000 750.000 150.000/200.000=0,75 750.000/800.000=0,94 CONTOH 2: MPC MAKIN KECIL 200.000 300.000 300.000/200.000=1,50 400.000 460.000 160.000/200.000=0,75 460.000/400.000=1,15 600.000 610.000 150.000/200.000=0,75 610.000/600.000=1,02 800.000 750.000 140.000/200.000=0,70 750.000/800.000=0,94
  • 18. Kecondongan Mengkonsumsi • Ciri-ciri MPC 1. Apabila ∆Yd < ∆C, maka: MPC = > 1 2. Apabila ∆Yd = ∆C, maka: MPC = 1 3. Apabila ∆Yd > ∆C, maka: MPC = < 1 • Ciri-ciri APC 1. Apabila Yd < C, maka: APC = > 1 2. Apabila Yd = C, maka: APC = 1 3. Apabila Yd > C, maka: APC = < 1
  • 19. Kecondongan Menabung • Kecondongan menabung marjinal (marginal propensity to save) adalah perbandingan antara pertambahan tabungan (∆S) dengan pertambahan pendapatan disposibel (∆Y). • Rumus: d Y Δ S Δ MPS  • Kecondongan menabung rata-rata (average propensity to save) adalah perbandingan antara tingkat tabungan (S) dengan tingkat pendapatan disposibel (Y). • Rumus: d Y S APS 
  • 20. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Kecondongan Menabung Yd C S MPS APS CONTOH 1: MPS TETAP 200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50 400.000 450.000 -50.000 50.000/200.000=0,25 -50.000/400.000=-0,25 600.000 600.000 0 50.000/200.000=0,25 0/600.000= 0,00 800.000 750.000 50.000 50.000/200.000=0,25 50.000/800.000= 0,07 CONTOH 2: MPS MAKIN BESAR 200.000 300.000 -100.000 -100.000/200.000=-0,50 400.000 460.000 -60.000 40.000/200.000=0,20 -60.000/400.000=-0,15 600.000 610.000 -10.000 50.000/200.000=0,25 -10.000/600.000=-0,02 800.000 750.000 50.000 60.000/200.000=0,30 50.000/800.000= 0,06
  • 21. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Kecondongan Menabung • Ciri-ciri MPS 1. Apabila ∆Yd < ∆S, maka: MPS = < 1 2. Apabila ∆Yd = ∆S, maka: MPS = 1 3. Apabila ∆Yd > ∆S, maka: MPS = > 1 • Ciri-ciri APS 1. Apabila Yd < S, maka: APS = < 1 2. Apabila Yd = S, maka: APS = 1 3. Apabila Yd > S, maka: APS = > 1
  • 22. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Hubungan MPC-MPS dan APC-APS • MPC + MPS = 1 Bukti: • APC + APS = 1 Bukti: APS APC 1 Y S Y C Y Y S C Y d d d d d         MPS MPC 1 Y Δ S Δ Y Δ C Δ Y Δ Y Δ S Δ C Δ Y Δ d d d d d        
  • 23. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Hubungan MPC-MPS dan APC-APS Yd MPC MPS MPC+MPS APC APS APC+APS CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) TETAP 200.000 1,50 -0,50 1 400.000 0,75 0,25 1 1,13 -0,13 1 600.000 0,75 0,25 1 1,00 0 1 800.000 0,75 0,25 1 0,94 0,06 1 CONTOH 1: MPC(APC) + MPS(APS) MAKIN BESAR 200.000 1,50 -0,50 1 400.000 0,80 0,20 1 1,15 -0,15 1 600.000 0,75 0,25 1 1,02 -0,02 1 800.000 0,70 0,30 1 0,94 0,06 1
  • 24. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Fungsi Konsumsi dan Tabungan • Konsumsi semua rumah tangga dalam perekonomian  konsumsi agregrat • Tabungan semua rumah tangga dalam perekonomian  tabungan agregrat • Analisis hubungan antara konsumsi agregrat dan tabungan agregrat, akan dijelaskan contoh sbb: MPC = 0,75 Pada saat Y=0, konsumsi agregrat sebesar Rp.90
  • 25. Tabel 2. Hubungan Pendapatan, Pengeluaran Agregat dan Tabungan Agregat Pendapatan Disposible ( Yd ) Pengeluaran Konsumsi ( C ) Tabungan ( S ) 0 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210
  • 26. 1. Fungsi Konsumsi • Fungsi konsumsi adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut. • Persamaan: C = a + bY atau C = a + bYd Fungsi Konsumsi Dan Fungsi Tabungan
  • 27. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Fungsi Konsumsi • Keterangan: a : konsumsi rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah nol b : kecondongan konsumsi marginal (MPC) Y : pendapatan nasional Yd : pendapatan disposibel
  • 28. 2. Fungsi Tabungan • Fungsi tabungan adalah kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional (atau pendapatan disposibel) perekonomian tersebut. • Persamaan: S = -a + (1-b)Y atau S = -a + (1-b)Yd
  • 29. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Fungsi Tabungan • Keterangan: a : tabungan rumah tangga pada ketika pendapatan nasional adalah nol b : kecondongan menabung marginal (MPS) Y : pendapatan nasional Yd : pendapatan disposibel
  • 30. PEREKONOMIAN DUA SEKTOR Fungsi Konsumsi dan Tabungan • Berdasarkan pada table sebelumnya, maka dapat diketahui fungsi konsumsi dan fungsi tabungan, yaitu:  F. Konsumsi: C = 90 + 0,75Y  F. Tabungan: S = -90 + 0,25Y
  • 31. Fungsi Konsumsi dan Tabungan • Faktor penentu: 1.Tingkat pendapatan rumah tangga (Keynes) 2. Kekayaan yang telah terkumpul 3. Suku bunga 4. Sikap berhemat 5. Keadaan perekonomian 6. Distribusi pendapatan 7. Tersedia tidaknya dana pension yang mencukupi
  • 32. Fungsi Investasi • Fungsi investasi adalah kurva yang menggambarkan hubungan antara tingkat investasi dan tingkat pendapatan nasional. • Bentuk fungsi: 1. Bentuk sejajar dengan sumbu datar Investasi otonom  pembentukan modal tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional 2. Bentuk naik ke atas ke sebelah kanan Investasi mempengaruhi pendapatan nasional
  • 33. Fungsi Investasi Bentuk Sejajar Dengan Sumbu Datar
  • 34. Fungsi Investasi Bentuk Naik Ke Atas Ke Sebelah Kanan
  • 35. Fungsi Investasi – Efisiensi Investasi Marjinal • Efisiensi investasi marjinal (marginal efficiency of investment) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara tingkat pengembalian modal dan jumlah modal yang akan di investasikan. • Tingkat pengembalian modal akan menguntungkan jika: nilai sekarang lebih besar dari penanaman modal atau memiliki NPV positip
  • 37. Fungsi Investasi • Faktor-faktor yang menentukan: 1.Tingkat keuntungan yang diharapkan 2. Suku bunga 3. Kondisi ekonomi di masa depan 4. Kemajuan teknologi 5. Tingkat pendapatan nasional & perubahannya 6. Keuntungan yang diperoleh perusahaan
  • 38. Keseimbangan Perekonomian Negara • Rumus:  Y = C + I  I = S Keterangan: Y = Pendapatan nasiional C = Konsumsi I = Investasi S = Tabungan
  • 39. Keseimbangan Perekonomian Negara • Terdapat 3 metode penentuan tingkat keseimbangan perekonomian negara:  Metode pertama: menggunakan contoh angka yang membandingkan pendapatan nasional dan pengeluaran agregrat  Metode kedua: menggunakan grafik yang menunjukkan (a) kesamaan pengeluaran agregrat dengan penawaran agregrat, dan (b) kesamaan antara investasi dan tabungan  Metode ketiga: menggunakan pendekatan aljabar
  • 40. KPN – Metode Pertama • Contoh:  MPC sebesar 0,75  Konsumsi sebesar 90  Investasi sebesar 120
  • 41. KPN – Metode Pertama Y C S I AE Keadaan Perekonomian 0 90 -90 120 210 EKSPANSI 120 180 -60 120 300 240 270 -30 120 390 360 360 0 120 480 480 450 30 120 570 600 540 60 120 660 720 630 90 120 750 840 720 120 120 840 SEIMBANG 960 810 150 120 930 KONTRAKSI 1080 900 180 120 1020 1200 990 210 120 1110
  • 42. KPN – Metode Kedua • Terdapat dua pendekatan: 1. Pendekatan penawaran agregat – Pengeluaran agregat a. Garis Y=AE membentuk sudut 45 derajat b. Fungsi C+I memotong garis Y=AE c. Fungsi C+I di atas garis Y=AE  pengeluaran agregrat > pendapatan nasional  produsen menambah jumlah produksi (PN bertambah) d. Fungsi C+I di bawah garis Y=AE  pengeluaran agregrat < pendapatan nasional  produsen mengurangi jumlah produksi (PN berkurang)
  • 43.
  • 44. KPN – Metode Kedua 2. Pendekatan Suntikan-Bocoran a.Menunjukkan fungsi tabungan RT dan fungsi investasi para pengusaha b.Fungsi investasi ditunjukkan pada sumbu tegak c.Fungsi tabungan ditunjukkan pada garis miring dari sudut kiri bawah menuju kanan atas d.Titik perpotongan garis fungsi investasi dan fungsi tabungan merupakan titik keseimbangan pendapatan nasional
  • 45.
  • 46. KPN – Metode Ketiga • Diketahui: C = 90+0,75Y I = 120 Y = C+I Y = (90+0,75Y) + 120 Y = 210+0,75Y Y-0,75Y = 210 0,25Y = 210 Y = 840 S = I -90+0,25Y = 120 0,25Y = 120+90 0,25Y = 210 Y = 840
  • 47. Multiplier • Nilai multiplier menggambarkan perbandingan di antara jumlah pertambahan/pengurangan dalam pendapatan nasional dengan jumlah pertambahan/pengurangan dalam pengeluaran agregrat yang telah menimbulkan perubahan dalam pendapatan nasional. • Rumus: I MPC - 1 1 Y     I MPS 1 Y    
  • 48. Multiplier • Contoh:  MPC sebesar 0,75  Y = 90+0,75Y  Investasi sebesar 120  Tambahan investasi (∆I) sebesar 20
  • 49. Multiplier • Pembahasan: Y = C+I Y = (90+0,75Y) + (120+20) Y = (90+0,75Y) + (140) Y-0,75Y= 90 + 140 0,25Y = 230 Y = 920 • Multiplier: I MPC - 1 1 Y     20 0,75 - 1 1 Y    80 20 4 Y    
  • 50. Multiplier Tahap proses multiplier ∆Y ∆C ∆S 1 20 15 5 2 15 11,25 3,75 3 11,25 8,4375 2,8125 4 8,4375 6,3281 2,1094 5 6,3281 4,7461 1,5820 …… …… …… …… Jumlah 80 60 20
  • 51. Multiplier • Kesimpulan: Pendapatan nasional yang baru adalah Y1 = Y + ∆Y Y1 = 840 + 80 = 920