SlideShare a Scribd company logo
1 of 30
FUNGSI NON LINIER
Pengertian
• Fungsi adalah hubungan matematis antara
satu variabel dengan variabel lainnya.
• Fungsi Non Linier adalah hubungan
matematis antara satu variabel dengan
variabel lainnya, yang membentuk garis
lengkung.
• Bentuk persamaan fungsi non linier
merupakan pangkat lebih dari 1.
• Hubungan antar variabel-variabel dalam bidang ekonomi dan binis
dapat berbentuk nonlinier.
• Hal ini menunjukkan bahwa perubahan satu variabel dependen
disebabkan oleh perubahan variabel independen yang tidak
konstan.
• Berbeda dengan fungsi linear yang perubahan satu variabel
dependennya disebabkan oleh perubahan variabel independen
yang tetap konstan.
• Fungsi kuadrat adalah univariat karena hanya mempunyai satu
variabel bebas dan disebut non linear karena kenyataannya grafik
dari fungsi tersebut tidak berupa garis lurus.
• Bentuk umum fungsi kuadrat y = f(x) = ax2 + bx
+ c Keterangan :
• Y = variabel terikat
• X = varibel bebas
• a,b, dan c = konstanta, dan a ≠ 0
• Di mana fungsi kuadrat dapat ditulis:
• y= a(x+
𝐵
2𝐴
)² + c
• y=a (x² +
𝐵
2𝐴
x +
𝑏2
4𝑎2 )+
𝑏2
4𝑎
• y = a(x +
𝐵
2𝐴
)² +
𝑏2−4𝑎𝑐
−4𝑎
• Di mana: D = b2 – 4ac  disebut diskriminan
• Bentuk kurva fungsi kuadrat akan berbentuk
parabola.
• Parabola tersebut dapat berbentuk terbuka ke atas
yang mempunyai titik puncak minimum maupun
terbuka ke bawah yang mempunyai titik maksimum.
Bentuk-bentuk kurva pada fungsi kuadrat akan
dipengaruhi oleh nilai parameter dan
diskriminannya.
• Berikut ini adalah kemungkinan- kemungkinan
tersebut, yang cara menggambar grafiknya akan
dijelaskan pada sub-bab selanjutnya.
Ada 6 kemungknan bentuk parapbola,
1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan memotong sumbu X
di dua titik yang berlainan.
2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ketas dan menyinggung dua
titik yang berimpit.
3. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu X.
4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan memotong
sumbu X di dua titik yang berlainan.
5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menyinggung
sumbu X sumbu X di dua titik yang berimpit.
6. jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan tidak memotong
maupun menyinggung sumbu X.
Y
Xx1 x2
x1 x2
Y
X
0
0
a>0
D>0
a >0
D =0
Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan
memotong sumbu X di dua titik yang berlainan.
Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ketas dan
menyinggung dua titik yang berimpit.
Y
Xx1 x2
x1
x2
Y
X
a > 0
D < 0
0
a < 0
D > 0
Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka
ke atas dan tidak memotong maupun
menyinggung sumbu X
Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka
ke bawah dan memotong sumbu X di dua titik
yang berlainan
Y
X
x1 x2
Y
X
0
0
a < 0
D = 0 a < 0
D < 0
Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka
ke bawah dan menyinggung sumbu X sumbu X di
dua titik yang berimpit.
jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka
kebawah dan tidak memotong maupun menyinggung
sumbu X.
Terdapat beberapa teknik untuk menentukan akar-
akar dari persamaan kuadrat. Menemukan akar-akar
dari persamaan kuadrat dapat digunakan untuk
menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut. Teknik
mencari akar-akar fungsi kuadrat antara lain sebagai
berikut:
1.Faktorisasi
• Cara pertama untuk mencari akar-akar persamaan
kuadrat adalah dengan memfaktorkannya ke dalam
bentuk seperti berikut:
• (x + A)(x + B) = x² + (A + B) x + AB
• A dan B merupakan konstanta yang harus
ditentukan, dan x adalah variabel dalam fungsi
kuadrat.
1.Faktorisasi
• Contoh:
• Diketahui persamaan kuadrat x²+ 13x + 30 = 0,
carilah akar-akar dari persamaan tersebut,
menggunakan faktorisasi!
• Penyelesaian : x² + (A + B) x + AB = (x + A)(x + B)
• x²+ 13x + 30 = 0 Mencari kemungkinan konstanta A
dan B sehingga, A + B = 13 A. B = 30
Sehingga yang paling tepat adalah A = 10
dan B= 3
x2+ 13x + 30 = (x + 10) (x + 3)
0 = (x + 10) (x + 3)
x + 10 = 0 atau x + 3 = 0
x = - 10 x = -3
Jadi akar-akar dari x2+ 13x + 30 = 0 adalah
–10 dan – 3
2. Menggunakan Rumus
• Tidak semua persamaan kuadrat dapat di
faktorkan dengan mudah, sehingga akar-akar
persamaan kuadrat tersebut dapat dicari dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
a
acbb
x
2
42
2,1


b² - 4ac disebut diskriminan, (D).
CARA MENGGAMBAR FUNGSI KUADRAT
a. Dengan cara sederhana
(curve traicing process)
b. Dengan cara matematis
(menggunakan ciri-ciri yang penting)
CURVETRAICING PROCESS
• Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y,
dimana kita tentukan dulu nilai x sebagai
variabel bebas, maka dengan memasukkan
beberapa nilai x kita akan memperoleh nilai y.
• Misalkan y = x2 - 5x + 6
• Kemudian kita plotkan masing-masing
pasangan titik tersebut.
X -1 0 1 2 3 4 5 6
Y 12 6 2 0 0 2 6 12
CURVETRAICING PROCESS
-2
0
2
4
6
8
10
12
-1 0 1 2 3 4 5 6
Y
CARA MATEMATIS
• Yaitu dengan menggambarkan ciri-ciri penting dari
fungsi kuadrat, diantaranya :
1.Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka
y=d. Jadi titiknya adalah A(0,d).
2.Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0,maka
kita harus mencari nilai Diskriminan (D) terlebih
dahulu:
Nilai diskriminan ini akan menentukan apakah
parabola vertikal memotong, menyinggung dan atau
tidak memotong maupun menyinggung sumbu x.
 Jika nilai D = b2 – 4ac adalah negatif maka tidak terdapat
titik potong pada sumbu x.
 Jika nilai D = b2 – 4ac adalah positif maka terdapat dua titik
potong pada sumbu x.
yaitu pada titik :
titik : (x1 , 0) dan (x2 , 0)
 Jika nilai D = b2 – 4ac adalah nol maka terdapat satu titik
potong dengan sumbu x. Titik :
CARA MATEMATIS
a
acbb
x
2
42
2,1

 




 
0,
2a
b
3.Titik puncak, yaitu titik dimana arah dari grafik fungsi
kuadrat kembali ke arah semula.
Titik puncak :
4.Sumbu simetri adalah sumbu yang membagi/membelah
dua grafik fungsi kuadrat tersebut menjadi dua bagian
yang sama besar.
Sumbu simetri :
CARA MATEMATIS
   





 

a
acb
a
b
yx
4
4
,
2
,
2
a
b
x
2


CONTOH
Gambarkan grafik fungsi y = x2 - 5x + 6.
1.Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka y=6. Jadi titiknya adalah
A(0,6).
2.Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0,
D = b2 – 4ac = (-5)2 – 4(1)(6) = 25 – 24 = 1
Karena D=1 > 0, maka terdapat dua buah titik potong dengan sumbu x.
3
2
15
)1)(2(
1)5(
2
42
1 






a
acbb
x
jadi titiknya B1 (3,0)
2
2
15
)1)(2(
1)5(
2
42
2 






a
acbb
x
jadi titiknya B2 (2,0)
3.Titik puncak :
4. Sumbu simetri :
CONTOH
    




 





 

4
1
,
2
5
4
4
,
2
,
2
a
acb
a
b
yx
2
5
2



a
b
x
CONTOH
Grafik
-2
0
2
4
6
8
10
12
-1 0 1 2 3 4 5 6
Y
A(0,6)
B2 (2,0) B1 (3,0)





 
4
1
,
2
5
LATIHAN 1
1. Jika Fungsi kuadrta : Y = X² - 8X + 12. carilah
koordinat titik puncak dan gambarkan
parabolanya.
2. Diketahui fungsi kuadrat Y = 2 + 2x - X²,
carilah akar-akarnya dan gambarkanlah
grafiknya.
Fungsi kuadrat juga mempunyai bentuk umum yang lain, yaitu :
x = f(y) = ay2 + by + c
Bentuk umum seperti ini, bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius,
kurvanya adalah parabola horisontal. Parabola horisontal ini akan terbuka ke
kanan atau kekiri tergantung dari nilai koefisien a. Jika koefisien a > 0, parabola
akan terbuka ke kanan, dan jika koefisien a < 0, parabola akan terbuka ke kiri.
Sumbu simetri dari parabola horisontal adalah sejajar dengan sumbu X.
Sedangkan koordinat titik puncaknya adalah :





 

a
b
a
acb
2
,
4
)4(
puncakTitik
2
Karena parabola horisontal terbuka ke kanan atau ke kiri
maka akan memotong sumbu Y. Jika D > 0, maka parabola
akan memotong sumbu Y di dua titik, jika D = 0, maka
parabola akan menyinggung sumbu Y di satu titik, jika D < 0,
maka parabola tidak akan memotong sumbu Y.
PARABOLA HORISONTAL
• Parabola horisontalakan terbuka ke kanan atau terbuka ke
kiri tergantung dari nilai koefisien a.
• Jika koefisien a > 0, dan D > 0, para bola akan terbuka ke
kanan dan memotong sumbuY di dua titik.
• Jika koefisien a < 0, dan D > 0 parabola akan terbuka ke kiri
dan akan memotong sumbuY di dua titik.
• Sumbu simeteri sejajar dengan sumbu X.
•
   





 

a
b
a
acb
xy
2
,
4
4
,
2
Jika D = 0, maka parabola akan menyimnggung
sumbu Y di satu titik
Jika D , 0, maka parabola tidak akan memotong
sumbu Y.
Koordinat titik puncak nilai X dan Y saling
dipertukarkan tempatnya yaitu ( Y, X ).
Rumusnya adalah
LATIHAN
1. Gambarlah grafik fungsi
a. y = 2x2 – 9x + 12
b. y = -x2 + 8x - 15
2. Jika diketahui fungsi :
y = 4 – x2 dan y = 2x2 – 5x + 4
a. Carilah titik potong antara kedua fungsi
tersebut
b. Gambarlah grafik kedua fungsi tersebut.

More Related Content

What's hot

Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumenvadilla mutia
 
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linierMatematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linierMomol Gomez
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranAhmad Rudi
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Kristalina Dewi
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiIka Maya Susanti
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriWidya Putri
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranHaidar Bashofi
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Haidar Bashofi
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomimsahuleka
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorSudirman Jie
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapAditya Panim
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Yunus Thariq
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news Haidar Bashofi
 

What's hot (20)

Teori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku KonsumenTeori Perilaku Konsumen
Teori Perilaku Konsumen
 
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linierMatematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
Matematika ekonomi-3-fungsi-non-linier
 
Fungsi linear
Fungsi linearFungsi linear
Fungsi linear
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
Hukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaranHukum permintaan dan penawaran
Hukum permintaan dan penawaran
 
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
Matematika ekonomi (Keuntungan Maksimum)
 
Konsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasiKonsumsi, tabungan, dan investasi
Konsumsi, tabungan, dan investasi
 
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya PutriTugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
Tugas Mata Kuliah Statistik Widya Putri
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8Matematika bisnis-kel-8
Matematika bisnis-kel-8
 
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam EkonomiFungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
Fungsi Linier dan Penerapannya dalam Ekonomi
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Fungsi non linear
Fungsi non linearFungsi non linear
Fungsi non linear
 
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi TerlengkapBab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
Bab VI Teori Produksi dan Biaya Produksi Terlengkap
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajakSurplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
Surplus konsumen dan produsen pengaruh pajak
 
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
Latihan Soal Matematika Ekonomi + Pembahasan (MBTI - Institut Manajemen Telkom)
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news
Integral bab-14-kuliah-matematika-ekonomi.news
 
Bab 8 multiplier
Bab 8   multiplierBab 8   multiplier
Bab 8 multiplier
 

Similar to Fungsi non linier

5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.pptPadriPadri4
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linierHaidar Bashofi
 
FUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdfFUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdfEddyIzwanto1
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiNurmalianis Anis
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)-Eq Wahyou-
 
Bentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabolaBentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabolaFrima Dona Spd
 
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxBAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxanggasuardika
 
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratPersamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratDinar Nirmalasari
 
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6ShandaAnggelika
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATRini Ayu Agustin
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralDeni S'tia
 

Similar to Fungsi non linier (20)

FUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptxFUNGSI NON LINIER.pptx
FUNGSI NON LINIER.pptx
 
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
5._FUNGSI_NON_LINIER.ppt
 
Fungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linierFungsi dan-fungsi-linier
Fungsi dan-fungsi-linier
 
Pertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linearPertemuan 05 persamaan non linear
Pertemuan 05 persamaan non linear
 
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi KuadratMateri Aljabar Fungsi Kuadrat
Materi Aljabar Fungsi Kuadrat
 
2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier2 fungsi-dan-fungsi-linier
2 fungsi-dan-fungsi-linier
 
FUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdfFUNGSI KUADRAT.pdf
FUNGSI KUADRAT.pdf
 
Persamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomiPersamaan non linear dalam ekonomi
Persamaan non linear dalam ekonomi
 
4 5-fungsi
4 5-fungsi4 5-fungsi
4 5-fungsi
 
Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)Kalkulus (bab 1)
Kalkulus (bab 1)
 
Bentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabolaBentuk umum dan sifat parabola
Bentuk umum dan sifat parabola
 
Pertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptxPertemuan 9 .pptx
Pertemuan 9 .pptx
 
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptxBAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
BAB III Fungsi Linier untuk pembelajaran dan menambah ilmu.pptx
 
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadratPersamaan dan pertidaksamaan kuadrat
Persamaan dan pertidaksamaan kuadrat
 
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6
Ppt singkat pertidaksamaan kuadrat 6
 
Sketsa grafik
Sketsa grafikSketsa grafik
Sketsa grafik
 
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRATPPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
PPT MATEMATIKA KELAS X BAB FUNGSI KUADRAT
 
Luas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integralLuas daerah kurva dengan integral
Luas daerah kurva dengan integral
 
Makalah Fungsi Kuadrat
Makalah Fungsi KuadratMakalah Fungsi Kuadrat
Makalah Fungsi Kuadrat
 
Fungsi kuadrat
Fungsi kuadratFungsi kuadrat
Fungsi kuadrat
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

More from UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU (20)

ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptxPERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
PERTEMUAN V KPN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR DAN MULTIFLIER.pptx
 
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptxPEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
PEREKONOMIAN DUA SEKTOR 9PEREKONOMIAN TERTUTUP).pptx
 
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdfKONTRAK KULIAH PENGANTAR  ILMU EKONOMI II.pdf
KONTRAK KULIAH PENGANTAR ILMU EKONOMI II.pdf
 
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptxPERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
PERTEMUAN 4 LINIER PROGRAMING METODE SIMPLEX.pptx
 
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptxPERTEMUAN  3 LINIER PROGRAMING  METODE GRAFIK.pptx
PERTEMUAN 3 LINIER PROGRAMING METODE GRAFIK.pptx
 
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptxPERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
PERTEMUAN 2 PEMODELAN RISET OPERASI.pptx
 
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCHPENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
PENGERTIAN RISET OPERASI ATAU OPERATIONAL RESEARCH
 
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASIKONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
KONTRAK KULIAH MATA KULIAH RISET OPERASI
 
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptxPENILAIAN KINERJA NEW.pptx
PENILAIAN KINERJA NEW.pptx
 
9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx9-KOMPENSASI.pptx
9-KOMPENSASI.pptx
 
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptxORIENTASI-PELATIHAN.pptx
ORIENTASI-PELATIHAN.pptx
 
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptxREKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
REKRUITMEN DAN SELEKSI TERBARU.pptx
 
REKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.pptREKRUITMEN.ppt
REKRUITMEN.ppt
 
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
2. DESAIN PEKERJAAN.pptx
 
PERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptxPERENCANAAN SDM.pptx
PERENCANAAN SDM.pptx
 
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptxPERTEMUAN I  PERSPEKTIF MSDM.pptx
PERTEMUAN I PERSPEKTIF MSDM.pptx
 
EKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptxEKSTERNALITAS.pptx
EKSTERNALITAS.pptx
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 

Recently uploaded (15)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 

Fungsi non linier

  • 2. Pengertian • Fungsi adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan variabel lainnya. • Fungsi Non Linier adalah hubungan matematis antara satu variabel dengan variabel lainnya, yang membentuk garis lengkung. • Bentuk persamaan fungsi non linier merupakan pangkat lebih dari 1.
  • 3. • Hubungan antar variabel-variabel dalam bidang ekonomi dan binis dapat berbentuk nonlinier. • Hal ini menunjukkan bahwa perubahan satu variabel dependen disebabkan oleh perubahan variabel independen yang tidak konstan. • Berbeda dengan fungsi linear yang perubahan satu variabel dependennya disebabkan oleh perubahan variabel independen yang tetap konstan. • Fungsi kuadrat adalah univariat karena hanya mempunyai satu variabel bebas dan disebut non linear karena kenyataannya grafik dari fungsi tersebut tidak berupa garis lurus.
  • 4. • Bentuk umum fungsi kuadrat y = f(x) = ax2 + bx + c Keterangan : • Y = variabel terikat • X = varibel bebas • a,b, dan c = konstanta, dan a ≠ 0
  • 5. • Di mana fungsi kuadrat dapat ditulis: • y= a(x+ 𝐵 2𝐴 )² + c • y=a (x² + 𝐵 2𝐴 x + 𝑏2 4𝑎2 )+ 𝑏2 4𝑎 • y = a(x + 𝐵 2𝐴 )² + 𝑏2−4𝑎𝑐 −4𝑎 • Di mana: D = b2 – 4ac  disebut diskriminan
  • 6. • Bentuk kurva fungsi kuadrat akan berbentuk parabola. • Parabola tersebut dapat berbentuk terbuka ke atas yang mempunyai titik puncak minimum maupun terbuka ke bawah yang mempunyai titik maksimum. Bentuk-bentuk kurva pada fungsi kuadrat akan dipengaruhi oleh nilai parameter dan diskriminannya. • Berikut ini adalah kemungkinan- kemungkinan tersebut, yang cara menggambar grafiknya akan dijelaskan pada sub-bab selanjutnya.
  • 7. Ada 6 kemungknan bentuk parapbola, 1. Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan memotong sumbu X di dua titik yang berlainan. 2. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ketas dan menyinggung dua titik yang berimpit. 3. Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X. 4. Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan memotong sumbu X di dua titik yang berlainan. 5. Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menyinggung sumbu X sumbu X di dua titik yang berimpit. 6. jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
  • 8. Y Xx1 x2 x1 x2 Y X 0 0 a>0 D>0 a >0 D =0 Jika a > 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan memotong sumbu X di dua titik yang berlainan. Jika a > 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ketas dan menyinggung dua titik yang berimpit.
  • 9. Y Xx1 x2 x1 x2 Y X a > 0 D < 0 0 a < 0 D > 0 Jika a > 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka ke atas dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X Jika a < 0 dan D > 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan memotong sumbu X di dua titik yang berlainan
  • 10. Y X x1 x2 Y X 0 0 a < 0 D = 0 a < 0 D < 0 Jika a < 0 dan D = 0, maka parabola akan terbuka ke bawah dan menyinggung sumbu X sumbu X di dua titik yang berimpit. jika a < 0 dan D < 0, maka parabola akan terbuka kebawah dan tidak memotong maupun menyinggung sumbu X.
  • 11. Terdapat beberapa teknik untuk menentukan akar- akar dari persamaan kuadrat. Menemukan akar-akar dari persamaan kuadrat dapat digunakan untuk menggambar grafik fungsi kuadrat tersebut. Teknik mencari akar-akar fungsi kuadrat antara lain sebagai berikut:
  • 12. 1.Faktorisasi • Cara pertama untuk mencari akar-akar persamaan kuadrat adalah dengan memfaktorkannya ke dalam bentuk seperti berikut: • (x + A)(x + B) = x² + (A + B) x + AB • A dan B merupakan konstanta yang harus ditentukan, dan x adalah variabel dalam fungsi kuadrat.
  • 13. 1.Faktorisasi • Contoh: • Diketahui persamaan kuadrat x²+ 13x + 30 = 0, carilah akar-akar dari persamaan tersebut, menggunakan faktorisasi! • Penyelesaian : x² + (A + B) x + AB = (x + A)(x + B) • x²+ 13x + 30 = 0 Mencari kemungkinan konstanta A dan B sehingga, A + B = 13 A. B = 30
  • 14. Sehingga yang paling tepat adalah A = 10 dan B= 3 x2+ 13x + 30 = (x + 10) (x + 3) 0 = (x + 10) (x + 3) x + 10 = 0 atau x + 3 = 0 x = - 10 x = -3 Jadi akar-akar dari x2+ 13x + 30 = 0 adalah –10 dan – 3
  • 15. 2. Menggunakan Rumus • Tidak semua persamaan kuadrat dapat di faktorkan dengan mudah, sehingga akar-akar persamaan kuadrat tersebut dapat dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut: a acbb x 2 42 2,1   b² - 4ac disebut diskriminan, (D).
  • 16. CARA MENGGAMBAR FUNGSI KUADRAT a. Dengan cara sederhana (curve traicing process) b. Dengan cara matematis (menggunakan ciri-ciri yang penting)
  • 17. CURVETRAICING PROCESS • Yaitu dengan menggunakan tabel x dan y, dimana kita tentukan dulu nilai x sebagai variabel bebas, maka dengan memasukkan beberapa nilai x kita akan memperoleh nilai y. • Misalkan y = x2 - 5x + 6 • Kemudian kita plotkan masing-masing pasangan titik tersebut. X -1 0 1 2 3 4 5 6 Y 12 6 2 0 0 2 6 12
  • 19. CARA MATEMATIS • Yaitu dengan menggambarkan ciri-ciri penting dari fungsi kuadrat, diantaranya : 1.Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka y=d. Jadi titiknya adalah A(0,d). 2.Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0,maka kita harus mencari nilai Diskriminan (D) terlebih dahulu: Nilai diskriminan ini akan menentukan apakah parabola vertikal memotong, menyinggung dan atau tidak memotong maupun menyinggung sumbu x.
  • 20.  Jika nilai D = b2 – 4ac adalah negatif maka tidak terdapat titik potong pada sumbu x.  Jika nilai D = b2 – 4ac adalah positif maka terdapat dua titik potong pada sumbu x. yaitu pada titik : titik : (x1 , 0) dan (x2 , 0)  Jika nilai D = b2 – 4ac adalah nol maka terdapat satu titik potong dengan sumbu x. Titik : CARA MATEMATIS a acbb x 2 42 2,1          0, 2a b
  • 21. 3.Titik puncak, yaitu titik dimana arah dari grafik fungsi kuadrat kembali ke arah semula. Titik puncak : 4.Sumbu simetri adalah sumbu yang membagi/membelah dua grafik fungsi kuadrat tersebut menjadi dua bagian yang sama besar. Sumbu simetri : CARA MATEMATIS             a acb a b yx 4 4 , 2 , 2 a b x 2  
  • 22. CONTOH Gambarkan grafik fungsi y = x2 - 5x + 6. 1.Titik potong fungsi dengan sumbu y, pada x=0, maka y=6. Jadi titiknya adalah A(0,6). 2.Titik potong fungsi dengan sumbu x, pada y=0, D = b2 – 4ac = (-5)2 – 4(1)(6) = 25 – 24 = 1 Karena D=1 > 0, maka terdapat dua buah titik potong dengan sumbu x. 3 2 15 )1)(2( 1)5( 2 42 1        a acbb x jadi titiknya B1 (3,0) 2 2 15 )1)(2( 1)5( 2 42 2        a acbb x jadi titiknya B2 (2,0)
  • 23. 3.Titik puncak : 4. Sumbu simetri : CONTOH                    4 1 , 2 5 4 4 , 2 , 2 a acb a b yx 2 5 2    a b x
  • 24. CONTOH Grafik -2 0 2 4 6 8 10 12 -1 0 1 2 3 4 5 6 Y A(0,6) B2 (2,0) B1 (3,0)        4 1 , 2 5
  • 25. LATIHAN 1 1. Jika Fungsi kuadrta : Y = X² - 8X + 12. carilah koordinat titik puncak dan gambarkan parabolanya. 2. Diketahui fungsi kuadrat Y = 2 + 2x - X², carilah akar-akarnya dan gambarkanlah grafiknya.
  • 26. Fungsi kuadrat juga mempunyai bentuk umum yang lain, yaitu : x = f(y) = ay2 + by + c Bentuk umum seperti ini, bila digambarkan dalam bidang koordinat Cartesius, kurvanya adalah parabola horisontal. Parabola horisontal ini akan terbuka ke kanan atau kekiri tergantung dari nilai koefisien a. Jika koefisien a > 0, parabola akan terbuka ke kanan, dan jika koefisien a < 0, parabola akan terbuka ke kiri. Sumbu simetri dari parabola horisontal adalah sejajar dengan sumbu X. Sedangkan koordinat titik puncaknya adalah :         a b a acb 2 , 4 )4( puncakTitik 2
  • 27. Karena parabola horisontal terbuka ke kanan atau ke kiri maka akan memotong sumbu Y. Jika D > 0, maka parabola akan memotong sumbu Y di dua titik, jika D = 0, maka parabola akan menyinggung sumbu Y di satu titik, jika D < 0, maka parabola tidak akan memotong sumbu Y.
  • 28. PARABOLA HORISONTAL • Parabola horisontalakan terbuka ke kanan atau terbuka ke kiri tergantung dari nilai koefisien a. • Jika koefisien a > 0, dan D > 0, para bola akan terbuka ke kanan dan memotong sumbuY di dua titik. • Jika koefisien a < 0, dan D > 0 parabola akan terbuka ke kiri dan akan memotong sumbuY di dua titik. • Sumbu simeteri sejajar dengan sumbu X. •
  • 29.             a b a acb xy 2 , 4 4 , 2 Jika D = 0, maka parabola akan menyimnggung sumbu Y di satu titik Jika D , 0, maka parabola tidak akan memotong sumbu Y. Koordinat titik puncak nilai X dan Y saling dipertukarkan tempatnya yaitu ( Y, X ). Rumusnya adalah
  • 30. LATIHAN 1. Gambarlah grafik fungsi a. y = 2x2 – 9x + 12 b. y = -x2 + 8x - 15 2. Jika diketahui fungsi : y = 4 – x2 dan y = 2x2 – 5x + 4 a. Carilah titik potong antara kedua fungsi tersebut b. Gambarlah grafik kedua fungsi tersebut.