SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG

Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai
bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton (
1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz (
1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai
suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan
dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan
dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi
komposisi, dan turunan fungsi invers. Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang
kalkulus dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah
menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial
adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi
yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal,
turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada
titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan
linear terbaik fungsi pada titik tersebut.
Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar
kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari
pengintegralan.
Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Di fisika, turunan dari
perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda, dan turunan dari kecepatan
terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua Newton menyatakan bahwa turunan
dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda.
Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi, turunan
menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan
menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk
perusahaan yang sedang bersaing.
Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi.
Persamaan-persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan diferensial dan sangat
penting dalam mendeskripsikan fenomena alam. Turunan dan perampatannya
(generalization) sering muncul dalam berbagai bidang matematika, seperti analisis
kompleks, analisis fungsional, geometri diferensial, dan bahkan aljabar abstrak.

1|Page
1.2

RUMUSAN MASALAH
1. Definisi turunan
2. Deferensi fungsi aljabar
3. Deferensi fungsi trigonometri
4. Deferensi fungsi transenden
5. Deferensi fungsi parameter

1.3

TUJUAN
1. Untuk mengetahui deferensial fungsi aljabar
2. Untuk mengetahui deferensial fungsi trigonometri
3. Untuk mengetahui deferensial fungsi transenden
4. Untuk mengetahui deferensial fungsi parameter

1.4

BATASAN MASALAH
1. Definisi turunan
2. Deferensi fungsi aljabar
3. Deferensi fungsi trigonometri
4. Deferensi fungsi transenden
5. Deferensi fungsi parameter

2|Page
BAB II
PEMBAHASAN
2.1

Pengertian Turunan

Misalkan P adalah sebuah titik pada kurva y=f(c)
dan Q merupakan titik yang dapat dipindahkan pada
kurva tersebut. Titik P dan Q akan membentuk garis
singgung dengan kemiringan
. Kemiringan
dapat diperoleh dari
dengan nilai
.
Jadi kemiringan garis PQ dapat diperoleh dari:

Untuk mencari kemiringan garis singgung ini, merupakan definisi turunan.
Beberapa
bentuk
setara
untukturunan.Perubahanyanglebihradikal,tetapi masih tetap
hanyasuatuperubahancara penulisan,mungkin dipahami dengan
menggantikan c+h dengan x,sehingga h dapat digantikan
dengan x-c.

Keterdiferensiasi mengimplikasi kontinuitas jika f’(c) ada
maka f kontinu di c.Jika sebuah kurva mempunyai sebuah garis
singgung disebuah titik,maka kurva itu tidak dapat melompat
atau sangat berayun di titik tersebut.
Grafik turunan, turunan f’(x) memberikan kemiringan garis singgung terhadap
grafiky=f(x)pada nilai x. jadi ketika garis singgung miring naik kekanan,turunan positif,dan
ketika garis singgung miring turun ke kiri,turunan negative.karenanya kita dapat memperoleh
gambaran kasar dari turunan hanya dengan diketahui grafik fungsi.
Untuk menentukan fungsi deferensial, dapat menggunakan berbagai notasi yakni:
Notasi
Leibniz
Turunan
f(x) terhadap x

Notasi
Lagrange
ƒ′(x)

Notasi
Newton

Notasi
Euler

3|Page
2.2

Aturan Pencarian Turunan
2.2.1 Sifat-Sifat Turunan
Jika k suatu konstanta, f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka berlaku:
1. Kelipatan Konstanta

Bukti :

2.

Penjumlahan

Bukti :

3.

Selisih

Bukti :

4|Page
4. Perkalian

Bukti :

5. Pembagian

Bukti :

2.2.2

Turunan Fungsi Aljabar
Turunan fungsi aljabar merupakan penjabaran turunan dari fungsi tetap dan
fungsi pangkat.
1. Fungsi konstan

Bukti :

5|Page
2. Fungsi pangkat Pangkat

Bukti :

Di dalam kurung siku, semua suku kecuali yang pertama mempunyai h
sehingga jika masing-masing suku ini mempunyai limit nol ketika h mendekati
nol.

2.3 Aturan Rantai
Aturan rantai adalah aturan yang sangat bermanfaat yang mempermudahkan kita
dalam mencari turunan suatu fungsi. Dimana aturan rantai biasanya digunakan untuk
menentukan fungsi komposisi.
Misalkan
dirumuskandengan
terdeferensialkan di

dan

menentukan fungsi komposisi yang
. Jika
terdeferensialkan di
dan
terdiferensialkan di dan

maka

atau

Fungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposis 3 fungsi, 4 fungsi dan seterusnya.
Jika

Yakni
Maka :

6|Page
Bukti:

2.4

Turunan fungsi invers
Andaikan terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang I.
Jika
di suatu x tertentu dalam daerah I. Maka
terdiferensiasikan di titik
yang berpadanan
dalam daerah hasil f dan

Bukti :
Menurut definisi limit

Akan dibuktikan

Dengan definisi limit, kita peroleh

Karena
dan
Maka kita bisa menuliskan

Karena f kontinu dan monoton murni, sehingga
, sehingga
Sehingga kita boleh melanjutkan proses maka kita bisa menuliskan

7|Page
Dengan ini kita mendapatkan

Dimana

2.5

, diperoleh

Diferensiasi implisit

Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisit namun sebagian
yang lain tidak. Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi
dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan
fungsi yang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut
diferensiasi implisit . Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapat didiferensiasi
terhadap x. Fungsí implisit secara umum dapat ditulis sebagai f(x, y) = 0 dengan y sebagai
fungsí dalam x.
Contoh fungsi implisit: 1) y – 2x3 – 8 = 0

Contoh :
1. Tentukan

dari fungsí yang dirumuskan dengan y – 2x3 – 8 = 0

Penyelesaian
Apabila kedua ruas diturunkan terhadap x, maka akan diperoleh:

8|Page
2.6

Turunan Fungsi Trigonometri dan Siklometri
Aturan turunan fungsi trigonometri hanya ada dua, yakni untuk Dxsinx dan
Dxcosx.
Untuk

dan

Bukti :

Serta

9|Page
Fungsi siklometri adalah invers fungsi trigonometri. Akan dicari turunan invers
fungsi sinus (arcus sinus) berikut.

1
x
y

1
y
x

10 | P a g e
2.7

Turunan Fungsi Eksponensial
Fungsi eksponensial adalah fungsi dari suatu konstanta berpangkat tertentu.
Bentuk fungsi eksponensial yang akan kami bahas disini adalah turunan fungsi
dan
.
Jika

maka

Sedangkan untuk
Jika
sehingga

2.8

, maka

diganti dengan e maka

maka
, jadi

. Karena nilai

Turunan Fungsi Logaritma
Sebelum membahas turunan fungsi eksponen dan logaritma, akan dikenalkan dulu
bilangan e yang kemuan disebut sebagai bilangan Euler, yakni sebuah bilangan yang
merupakan pendekatan dari bentuk

untuk n menuju tak hingga yang ditemukan

pada tahun 1683 oleh Jacob Bernoulli
Pada tahun 1748, Euler memberikan ide mengenai bilangan e, yaitu :

Bentuk berikut ini dapat diubah menjadi

Dari formulasi tersebut Euler memperoleh pendekatan untuk nilai e sampai 18
digit, yaitu
e = 2,718281828459045235
Suatu logaritma dengan basis e dinamakan logaritma natural dan ditulis dengan
ln. Sehingga
11 | P a g e
Turunan dasar pada fungsi logaritma dalam

Sedangkan untuk

2.9

dan

maka

Turunan Fungsi Parameter
Apabila disajikan persamaan berbentuk:
x = f(t)
y = g(t)
maka persamaan ini disebut persamaan parameter dari x dan y, dan t disebut

parameter. Dari bentuk parameter ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut. Dari
bentukx = f(t) dibentuk

, dengan begitu maka

menggunakan aturan rantai, akan didapatkan

) dengan

seperti berikut.

12 | P a g e
2.10

Turunan Fungsi Hiperbolik
Fungsi hiperbolik diperoleh dari campuaran fungsi
dan fungsi
. Fungsi
hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainya, didefinisikan sebagai
berikut.

Pembuktiannya menggunakan sisi kanan dari identitas terhadap euler. Ingat bahwa :

Bukti turunan

Bukti turunan

Bukti turunan

13 | P a g e
BAB III
PENUTUP

3.1

KESIMPULAN
Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya,
misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan
sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac
Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm
Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial )
digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan
mekanika. Pada geometri masalahnya adalah garis singgung sedangkan mekanis
masalahnya pada kecepatan rata-rata dan kecepatan.

14 | P a g e
15 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Djohan, Warsoma, dkk. 2007. Diktat Kalkulus I. Bandung : Departemen Matematika,
Fakultas MIPA ITB.
http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan_fungsi
http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan
http://matematikasulis.blogspot.com/2013/03/rumus-lengkap-turunan.html
Yudarwi. 2007. Turuna Fungsi Logaritma Dan Eksponensial

16 | P a g e

More Related Content

What's hot

Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial ParsialRose Nehe
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)nindyaagassi
 
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldTurunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldekan candra
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDani Ibrahim
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantaiSenat Mahasiswa STIS
 
Turunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkapTurunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkapkutungy
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialMoch Harahap
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometri
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometriPertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometri
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometriadi darmawan
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutEnggar Dewa
 
TURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALTURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALMAFIA '11
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakMono Manullang
 
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Eko Agus Triswanto
 

What's hot (20)

Konsep Fungsi
Konsep FungsiKonsep Fungsi
Konsep Fungsi
 
Diferensial Parsial
Diferensial ParsialDiferensial Parsial
Diferensial Parsial
 
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
DIFFERENSIAL (Matematika Bisnis)
 
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office worldTurunan fungsi aljabar microsoft office world
Turunan fungsi aljabar microsoft office world
 
Diferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemukDiferensial fungsi-majemuk
Diferensial fungsi-majemuk
 
Kuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensialKuliah 3 hitung diferensial
Kuliah 3 hitung diferensial
 
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3   turunan dan aturan rantaiPertemuan 3   turunan dan aturan rantai
Pertemuan 3 turunan dan aturan rantai
 
Turunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkapTurunan fungsi-lengkap
Turunan fungsi-lengkap
 
Persamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsialPersamaan differensial parsial
Persamaan differensial parsial
 
aturan pencarian turunan
aturan pencarian turunanaturan pencarian turunan
aturan pencarian turunan
 
Penerapan turunan
Penerapan turunanPenerapan turunan
Penerapan turunan
 
Optimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metodeOptimasi bersyarat metode
Optimasi bersyarat metode
 
turunan
 turunan  turunan
turunan
 
diferensial vektor
diferensial vektordiferensial vektor
diferensial vektor
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometri
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometriPertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometri
Pertemuan 1-fungsi-invers-eksponensial-logaritma-dan-trigonometri
 
Makalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjutMakalah kalkulus lanjut
Makalah kalkulus lanjut
 
TURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIALTURUNAN PARSIAL
TURUNAN PARSIAL
 
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyakFungsi beberapa varibel peubah banyak
Fungsi beberapa varibel peubah banyak
 
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
Bahan ajar 3.31 (turunan fungsi aljabar)
 

Viewers also liked

Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3
Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3
Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3Fauzulya Azhimi
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutanTajus Yamani
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutanTajus Yamani
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihMono Manullang
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleksUHN
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiksaaann
 
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsiModul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsiSepkli Eka
 

Viewers also liked (10)

Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3
Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3
Turunan fungsi-tersusun-pertemuan-2-3
 
aturan rantai
aturan rantaiaturan rantai
aturan rantai
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutan
 
Bab vii diferensial lanjutan
Bab vii   diferensial lanjutanBab vii   diferensial lanjutan
Bab vii diferensial lanjutan
 
Fungsi Invers (Soal dan Pembahasan)
Fungsi Invers (Soal dan Pembahasan)Fungsi Invers (Soal dan Pembahasan)
Fungsi Invers (Soal dan Pembahasan)
 
Modul kalkulus
Modul kalkulusModul kalkulus
Modul kalkulus
 
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebihTuruna parsial fungsi dua peubah atau lebih
Turuna parsial fungsi dua peubah atau lebih
 
Analisis kompleks
Analisis kompleksAnalisis kompleks
Analisis kompleks
 
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsiFungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
Fungsi, komposisi fungsi, dan invers fungsi
 
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsiModul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
Modul matematika-kelas-xi-turunan-fungsi
 

Similar to Deferensial

Turunan Fungsi Aljabar.pptx
Turunan Fungsi Aljabar.pptxTurunan Fungsi Aljabar.pptx
Turunan Fungsi Aljabar.pptxKerenNina
 
FUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxFUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxMaolanaSyekh
 
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptxHusnulHifzhi
 
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptx
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptxPPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptx
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptxlavanoes4
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuMhd Syahrul Ramadhan
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasarFaisal Amir
 
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxBab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxFitriYanto15
 
Fungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptxFungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptxBlakBumbaks
 
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssssbgjeenet
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiEko Supriyadi
 

Similar to Deferensial (20)

Diferensial
DiferensialDiferensial
Diferensial
 
MTK turunan.pptx
MTK turunan.pptxMTK turunan.pptx
MTK turunan.pptx
 
Forum 10 mtk
Forum 10 mtkForum 10 mtk
Forum 10 mtk
 
Kuis 10 mtk
Kuis 10 mtkKuis 10 mtk
Kuis 10 mtk
 
Turunan Fungsi Aljabar.pptx
Turunan Fungsi Aljabar.pptxTurunan Fungsi Aljabar.pptx
Turunan Fungsi Aljabar.pptx
 
PPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.pptPPT Fungsi.ppt
PPT Fungsi.ppt
 
FUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptxFUNGSI DAN RELASI.pptx
FUNGSI DAN RELASI.pptx
 
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
07. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
 
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptx
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptxPPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptx
PPT KELOMPOK 2 (Kalkulus 2).pptx
 
Penerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmuPenerapan integral dalam bidang ilmu
Penerapan integral dalam bidang ilmu
 
2 deret fourier
2 deret fourier2 deret fourier
2 deret fourier
 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential Equations
 
Matematika dasar
Matematika dasarMatematika dasar
Matematika dasar
 
Fungsi
FungsiFungsi
Fungsi
 
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptxBab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
Bab 1 Integral - Matematika SMA Kelas XII.pptx
 
integral
 integral integral
integral
 
Fungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptxFungsi matematika dasar.pptx
Fungsi matematika dasar.pptx
 
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss
1. Fungsi 2 peubah kalkulus lanjutanssss
 
5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx5. FUNGSI.pptx
5. FUNGSI.pptx
 
Bab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsiBab 4 limit & turunan fungsi
Bab 4 limit & turunan fungsi
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 

Deferensial

  • 1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Turunan dapat ditentukan tanpa proses limit. Untuk keperluan ini dirancang teorema tentang turunan dasar, turunan dari operasi aljabar pada dua fungsi, aturan rantai untuk turunan fungsi komposisi, dan turunan fungsi invers. Kalkulus diferensial adalah salah satu cabang kalkulus dalam matematika yang mempelajari bagaimana nilai suatu fungsi berubah menurut perubahan input nilainya. Topik utama dalam pembelajaran kalkulus diferensial adalah turunan. Turunan dari suatu fungsi pada titik tertentu menjelaskan sifat-sifat fungsi yang mendekati nilai input. Untuk fungsi yang bernilai real dengan variabel real tunggal, turunan pada sebuah titik sama dengan kemiringan dari garis singgung grafik fungsi pada titik tersebut. Secara umum, turunan suatu fungsi pada sebuah titik menentukan pendekatan linear terbaik fungsi pada titik tersebut. Proses pencarian turunan disebut pendiferensialan (differentiation). Teorema dasar kalkulus menyatakan bahwa pendiferensialan adalah proses keterbalikan dari pengintegralan. Turunan mempunyai aplikasi dalam semua bidang kuantitatif. Di fisika, turunan dari perpindahan benda terhadap waktu adalah kecepatan benda, dan turunan dari kecepatan terhadap waktu adalah percepatan. Hukum gerak kedua Newton menyatakan bahwa turunan dari momentum suatu benda sama dengan gaya yang diberikan kepada benda. Laju reaksi dari reaksi kimia juga merupakan turunan. Dalam riset operasi, turunan menentukan cara paling efisien dalam memindahkan bahan dan mendesain pabrik. Dengan menerapkan teori permainan, turunan dapat memberikan strategi yang paling baik untuk perusahaan yang sedang bersaing. Turunan sering digunakan untuk mencari titik ekstremum dari sebuah fungsi. Persamaan-persamaan yang melibatkan turunan disebut persamaan diferensial dan sangat penting dalam mendeskripsikan fenomena alam. Turunan dan perampatannya (generalization) sering muncul dalam berbagai bidang matematika, seperti analisis kompleks, analisis fungsional, geometri diferensial, dan bahkan aljabar abstrak. 1|Page
  • 2. 1.2 RUMUSAN MASALAH 1. Definisi turunan 2. Deferensi fungsi aljabar 3. Deferensi fungsi trigonometri 4. Deferensi fungsi transenden 5. Deferensi fungsi parameter 1.3 TUJUAN 1. Untuk mengetahui deferensial fungsi aljabar 2. Untuk mengetahui deferensial fungsi trigonometri 3. Untuk mengetahui deferensial fungsi transenden 4. Untuk mengetahui deferensial fungsi parameter 1.4 BATASAN MASALAH 1. Definisi turunan 2. Deferensi fungsi aljabar 3. Deferensi fungsi trigonometri 4. Deferensi fungsi transenden 5. Deferensi fungsi parameter 2|Page
  • 3. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Turunan Misalkan P adalah sebuah titik pada kurva y=f(c) dan Q merupakan titik yang dapat dipindahkan pada kurva tersebut. Titik P dan Q akan membentuk garis singgung dengan kemiringan . Kemiringan dapat diperoleh dari dengan nilai . Jadi kemiringan garis PQ dapat diperoleh dari: Untuk mencari kemiringan garis singgung ini, merupakan definisi turunan. Beberapa bentuk setara untukturunan.Perubahanyanglebihradikal,tetapi masih tetap hanyasuatuperubahancara penulisan,mungkin dipahami dengan menggantikan c+h dengan x,sehingga h dapat digantikan dengan x-c. Keterdiferensiasi mengimplikasi kontinuitas jika f’(c) ada maka f kontinu di c.Jika sebuah kurva mempunyai sebuah garis singgung disebuah titik,maka kurva itu tidak dapat melompat atau sangat berayun di titik tersebut. Grafik turunan, turunan f’(x) memberikan kemiringan garis singgung terhadap grafiky=f(x)pada nilai x. jadi ketika garis singgung miring naik kekanan,turunan positif,dan ketika garis singgung miring turun ke kiri,turunan negative.karenanya kita dapat memperoleh gambaran kasar dari turunan hanya dengan diketahui grafik fungsi. Untuk menentukan fungsi deferensial, dapat menggunakan berbagai notasi yakni: Notasi Leibniz Turunan f(x) terhadap x Notasi Lagrange ƒ′(x) Notasi Newton Notasi Euler 3|Page
  • 4. 2.2 Aturan Pencarian Turunan 2.2.1 Sifat-Sifat Turunan Jika k suatu konstanta, f dan g fungsi-fungsi yang terdiferensialkan maka berlaku: 1. Kelipatan Konstanta Bukti : 2. Penjumlahan Bukti : 3. Selisih Bukti : 4|Page
  • 5. 4. Perkalian Bukti : 5. Pembagian Bukti : 2.2.2 Turunan Fungsi Aljabar Turunan fungsi aljabar merupakan penjabaran turunan dari fungsi tetap dan fungsi pangkat. 1. Fungsi konstan Bukti : 5|Page
  • 6. 2. Fungsi pangkat Pangkat Bukti : Di dalam kurung siku, semua suku kecuali yang pertama mempunyai h sehingga jika masing-masing suku ini mempunyai limit nol ketika h mendekati nol. 2.3 Aturan Rantai Aturan rantai adalah aturan yang sangat bermanfaat yang mempermudahkan kita dalam mencari turunan suatu fungsi. Dimana aturan rantai biasanya digunakan untuk menentukan fungsi komposisi. Misalkan dirumuskandengan terdeferensialkan di dan menentukan fungsi komposisi yang . Jika terdeferensialkan di dan terdiferensialkan di dan maka atau Fungsi komposisi dapat diperluas menjadi komposis 3 fungsi, 4 fungsi dan seterusnya. Jika Yakni Maka : 6|Page
  • 7. Bukti: 2.4 Turunan fungsi invers Andaikan terdiferensiasikan dan monoton murni (monoton tegas) pada selang I. Jika di suatu x tertentu dalam daerah I. Maka terdiferensiasikan di titik yang berpadanan dalam daerah hasil f dan Bukti : Menurut definisi limit Akan dibuktikan Dengan definisi limit, kita peroleh Karena dan Maka kita bisa menuliskan Karena f kontinu dan monoton murni, sehingga , sehingga Sehingga kita boleh melanjutkan proses maka kita bisa menuliskan 7|Page
  • 8. Dengan ini kita mendapatkan Dimana 2.5 , diperoleh Diferensiasi implisit Sebagian fungsi implisit dapat diubah ke dalam bentuk explisit namun sebagian yang lain tidak. Untuk fungsi yang dapat diubah dalam bentuk eksplisit, turunan fungsi dapat dicari dengan cara seperti yang sudah kita pelajari di atas. Untuk mencari turunan fungsi yang tak dapat diubah ke dalam bentuk eksplisit perlu cara khusus, yang disebut diferensiasi implisit . Dalam cara ini kita menganggap bahwa fungsi y dapat didiferensiasi terhadap x. Fungsí implisit secara umum dapat ditulis sebagai f(x, y) = 0 dengan y sebagai fungsí dalam x. Contoh fungsi implisit: 1) y – 2x3 – 8 = 0 Contoh : 1. Tentukan dari fungsí yang dirumuskan dengan y – 2x3 – 8 = 0 Penyelesaian Apabila kedua ruas diturunkan terhadap x, maka akan diperoleh: 8|Page
  • 9. 2.6 Turunan Fungsi Trigonometri dan Siklometri Aturan turunan fungsi trigonometri hanya ada dua, yakni untuk Dxsinx dan Dxcosx. Untuk dan Bukti : Serta 9|Page
  • 10. Fungsi siklometri adalah invers fungsi trigonometri. Akan dicari turunan invers fungsi sinus (arcus sinus) berikut. 1 x y 1 y x 10 | P a g e
  • 11. 2.7 Turunan Fungsi Eksponensial Fungsi eksponensial adalah fungsi dari suatu konstanta berpangkat tertentu. Bentuk fungsi eksponensial yang akan kami bahas disini adalah turunan fungsi dan . Jika maka Sedangkan untuk Jika sehingga 2.8 , maka diganti dengan e maka maka , jadi . Karena nilai Turunan Fungsi Logaritma Sebelum membahas turunan fungsi eksponen dan logaritma, akan dikenalkan dulu bilangan e yang kemuan disebut sebagai bilangan Euler, yakni sebuah bilangan yang merupakan pendekatan dari bentuk untuk n menuju tak hingga yang ditemukan pada tahun 1683 oleh Jacob Bernoulli Pada tahun 1748, Euler memberikan ide mengenai bilangan e, yaitu : Bentuk berikut ini dapat diubah menjadi Dari formulasi tersebut Euler memperoleh pendekatan untuk nilai e sampai 18 digit, yaitu e = 2,718281828459045235 Suatu logaritma dengan basis e dinamakan logaritma natural dan ditulis dengan ln. Sehingga 11 | P a g e
  • 12. Turunan dasar pada fungsi logaritma dalam Sedangkan untuk 2.9 dan maka Turunan Fungsi Parameter Apabila disajikan persamaan berbentuk: x = f(t) y = g(t) maka persamaan ini disebut persamaan parameter dari x dan y, dan t disebut parameter. Dari bentuk parameter ini dapat dicari dengan cara sebagai berikut. Dari bentukx = f(t) dibentuk , dengan begitu maka menggunakan aturan rantai, akan didapatkan ) dengan seperti berikut. 12 | P a g e
  • 13. 2.10 Turunan Fungsi Hiperbolik Fungsi hiperbolik diperoleh dari campuaran fungsi dan fungsi . Fungsi hiperbolik, cosinus hiperbolik dan empat fungsi hiperbolik lainya, didefinisikan sebagai berikut. Pembuktiannya menggunakan sisi kanan dari identitas terhadap euler. Ingat bahwa : Bukti turunan Bukti turunan Bukti turunan 13 | P a g e
  • 14. BAB III PENUTUP 3.1 KESIMPULAN Turunan fungsi ( diferensial ) adalah fungsi lain dari suatu fungsi sebelumnya, misalnya fungsi f menjadi f' yang mempunyai nilai tidak beraturan. Konsep turunan sebagai bagian utama dari kalkulus dipikirkan pada saat yang bersamaan oleh Sir Isaac Newton ( 1642 – 1727 ), ahli matematika dan fisika bangsa Inggris dan Gottfried Wilhelm Leibniz ( 1646 – 1716 ), ahli matematika bangsa Jerman. Turunan ( diferensial ) digunakan sebagai suatu alat untuk menyelesaikan berbagai masalah dalam geometri dan mekanika. Pada geometri masalahnya adalah garis singgung sedangkan mekanis masalahnya pada kecepatan rata-rata dan kecepatan. 14 | P a g e
  • 15. 15 | P a g e
  • 16. DAFTAR PUSTAKA Djohan, Warsoma, dkk. 2007. Diktat Kalkulus I. Bandung : Departemen Matematika, Fakultas MIPA ITB. http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan_fungsi http://id.wikipedia.org/wiki/Turunan http://matematikasulis.blogspot.com/2013/03/rumus-lengkap-turunan.html Yudarwi. 2007. Turuna Fungsi Logaritma Dan Eksponensial 16 | P a g e