SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Teknik Penganggaran Modal
(Capital Budgeting)
Kartika Aji Lukitasari (135020201111085)
Penganggaran Modal
 Penganggaran modal meliputi keseluruhan proses
perencanaan pengeluaran uang, di mana hasil
pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka
waktu yang lebih dari satu tahun.
Pentingnya Penganggaran Modal
 Semua departemen dalam suatu perusahaan (dept. produksi, pemasaran, dsb)
dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal sehingga semua pihak yang
terlibat dalam aktivitas perusahaan harus menyadari dan memahami proses
pengambilan keputusan penganggaran modal yang diambil.
 Pengaruh jangka panjang:
 Penganggaran modal harus dilakukan dengan tepat sehingga tidak
menginvestasikan terlalu banyak modal untuk peralatan yang akan
menambah beban aktiva tetap yang tidak perlu namun tidak pula kurang
dalam menganggarkan modal serta mengatur dengan tepat ketersediaan
barang modal sesuai permintaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar.
 Penyedia dana:
 Perluasan aktiva biasanya melibatkan investasi yang cukup besar. Sebuah
perusahaan yang mempertimbangkan program pengeluaran investasi yang
besar perlu merencanakan pembiayaannya beberapa tahun sebelumnya,
untuk memastikan ketersediaan dana yang diperlukan dalam program
perluasan ekspansi perusahaan.
Tinjauan tentang Penganggaran Modal
Perusahaan sebaiknya beroperasi pada tingkat di mana marginal
revenue (pendapatan marjinal) sama dengan marginal cost (biaya
marjinal) yang mana artinya perusahaan telah melakukan pengambilan
keputusan penganggaran modal yang akan memaksimumkan laba.
MR = MC
Usulan Investasi
 Setelah melalui proses pengembangan gagasan,
tahap pertama proses penganggaran modal
adalah menyusun daftar usulan investasi baru
disertai dengan data yang diperlukan untuk
penilaian.
 4 golongan investasi:
 Penggantian (replacement)
 Perluasan (expansion): menambah kapasitas
untuk lini produk yang sudah ada.
 Pertumbuhan (growth): lini produk baru
 lain-lain (milsanya, alat pengendali pencemaran)
Aspek Administrasi
 Setelah disusun suatu anggaran modal, maka harus
dibuat jadwal/skedul pembiayaan.
 Bagian keuangan perusahaan bertanggung jawab
dalam membuat jadwal dan pencarian dana sesuai
dengan kebutuhan investasi dan bekerja sama dengan
bagian operasi dalam membuat catatan yang
sistematis tentang penggunaan dana dan pemasangan
mesin.
 Program penganggaran modal yang efektif
membutuhkan informasi sebagai dasar untuk menilai
dan mengevaluasi keputusan pengeluaran modal yaitu
tahap umpan-balik dan tahap pengendalian dalam
penganggaran modal, yang biasanya disebut post-
audit-review (pratinjau pasca audit).
Memilih Usulan Alternatif
 Usulan proyek biasanya lebih banyak dari kemauan
dan kemampuan perusahaan untuk membiayainya
sehingga diperlukan metode untuk membedakan
antara proyek yang menguntungkan dan yang tidak
menguntungkan.
 Sifat proyek:
Mutually exclusive  pemilihan satu proyek
meniadakan proyek lainnya/saling meniadakan.
Non-mutually exclusive  pemilihan satu proyek
tidak meniadakan proyek lainnya.
Ukuran Arus Kas untuk Penganggaran
Modal
 Arus kas untuk penganggaran modal didefinisikan
sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal
perusahaan.
 Definisi arus kas dalam konteks ini tidak dipengaruhi oleh
keputusan sumber pembiayaan perusahaan, misalnya
jumlah hutang yang digunakan sehingga, keputusan
investasi dan keputusan pembiayaan perlu dipisahkan
dalam penggunaan definisi arus kas untuk tujuan
penganggaran modal.
Pentingnya Data yang Baik
Semua prosedur dalam penentuan peringkat proyek
(pembuatan skala prioritas) yang akan didanai harus
didukung dengan data yang baik (terpat).
Penyiapan data memerlukan pemantauan dan evaluasi yang
kontinyu oleh orang yang kompeten di bidangnya, seperti
insinyur, akuntan, ekonom, analis biaya dan para ahli lainnya.
Setelah biaya dan manfaat telah diestimasi, data-data ini akan
digunakan dalam menyusun peringkat usulan alternatif
investasi.
Menyusun Peringkat Usulan Investasi
Metode untuk menyusun peringkat usulan investasi:
a. Metode jangka pengembalian (payback period)
b. Hasil pengembalian atas aktiva (return on asset, ROA)
c. Metode nilai sekarang bersih (net present value, NPV)
d. Metode tingkat hasil pengembalian internal (internal
rate of return, IRR)
Prinsip-prinsip Umum
Kriteria pengambilan keputusan yang optimal:
pemilihan proyek dari mutually exclusive proyek akan
memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
pertimbangan atas semua arus kas dengan tepat,
pendiskontoan arus kas pada biaya modal yang sesuai,
yaitu biaya kesempatan atas modal yang ditentukan
oleh pasar,
memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan
setiap proyek secara independen dari proyek lainnya
(prinsip penambahan nilai/value additivity principle).
Perbandingan antara Metode NPV dan IRR
 NPV dan IRR merupakan teknik arus kas yang
didiskontokan (discounted cash flow), tetapi keduanya
memilih proyek yang berbeda dari proyek-proyek yang
bersifat mutually exclusive. Namun, kriteria NPV
merupakan satu-satunya metode penganggaran modal
yang selalu konsisten dengan memaksimasi kekayaan
pemegang saham.
Metode NPV akan menerima semua proyek non-
mutually exclusive yang NPV-nya lebih besar
daripada nol dan akan mengurutkan proyek
mutually exclusive berdasarkan besar NPV-nya,
memilih proyek yang lebih besar nilai NPV-nya.
Metode IRR mencari angka IRR yang memaksa
fungsi persamaan sama dengan nol.
Lembar Kerja Penganggaran Modal (Capital Budgeting Worksheet)
Lembar Kerja Alternatif untuk Penilaian Proyek Penganggaran Modal (dalam ribuan rupiah)
Sebelum Pajak Sesudah Pajak Tahun Kejadian Faktor PV 10% PV
Pengeluaran pd saat
melakukan investasi
Mesin baru 12.000 12.000 0 1,0000 12.000
Nilai sisa mesin lama (1.000) (1.000) 0 1,0000 (1.000)
Pengaruh pajak thd. penjualan (4.000) (1.600) 0 1,0000 (1.600)
Tmbhn modal kerja (jika perlu) – 0 1,0000 –
Jumlah pengeluaran (PV dari biaya) 9.400
Pengeluaran atau
pengembalian tahunan
Pendapatan 3.000 1.800 1-10 6,1446 11.060
Depresiasi mesin baru 1.000 400 1-10 6,1446 2.458
Depresiasi mesin lama (500) (200) 1-10 6,1446 (1.229)
Nilai sisa mesin baru 2.000 2.000 10 0,3855 771
Hasil pengembalian modal
(jika perlu)
– 10 0,3855 –
Jumlah penerimaan (PV dari pendapatan) 13.060
Penyusutan yang Dipercepat
Jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang
dipercepat, maka pengurangan beban penyusutan tidak lagi
konstan seperti ketika menggunakan metode garis lurus. Beban
penyusutan diperhitungkan membengkak dalam awal-awal tahun,
kemudian akan menurun. Akan tetapi untuk keseluruhan periode
dari analisis penganggaran modal, nilai sekarang dari semua
pengurangan pajak karena penyusutan dipercepat dapat dihitung.
PV = T (faktor PV penyusutan yang dipercepat)I
Penyusutan yang Dipercepat
Tahun Bagian
Penyusutan
yang
Diperhitungkan
Jumlah
Penyusutan
Faktor
Diskonto 10%
Hasil
1 5/15 0,33333 0,9091 0,3030
2 4/15 0,26667 0,8264 0,2204
3 3/15 0,20000 0,7513 0,1503
4 2/15 0,13333 0,6830 0,0911
5 1/15 0,06667 0,6209 0,0414
Jumlah 1,00000 Faktor= 0,8062
Proyek Dengan Umur yang Berbeda
Proyek mutually exclusive dengan umur yang berbeda (dalam ribuan rupiah)
TAHUN PROYEK A PPROYEK B
0 17.500 17.500
1 10.500 7.000
2 10.500 7.000
3 8.313
Proyek A dan proyek B bersifat saling meniadakan dan memiliki umur yang berbeda.
Jika biaya kesempatan dari modal adalah 10%, maka NPV proyek A adalah Rp
723.140 dan NPV proyek B adalah Rp 894.440. Jika kedua proyek tersebut dapat
dibuat dalam skala yang konstan, maka proyek A lebih baik daripada proyek B karena
menghasilkan arus kas yang lebih cepat. Selama proyek tidak unik, maka dapat
diasumsikan bahwa proyek dapat diulang. Satu cara untuk membuat dua proyek
memiliki basis yang sama adalah dengan mengulang proyek A dan proyek B hingga
keduanya memiliki masa akhir yang sama.
Proyek-proyek Dengan Skala yang Berbeda
Empat proyek dengan skala yang berbeda (umur lima tahun, k = 10%), dalam ribuan
rupiah
Proyek Investasi Cash Flow PV dari
CF
NPV IRR (%) PI
A 400.000 121.347 460.000 60.000 15,7 1,15
B 250.000 74.523 282.500 32.500 14,9 1,13
C 350.000 102.485 388.500 38.500 14,2 1,11
D 300.000 85.470 324.000 24.000 13,2 1,08
E 100.000 23.742 90.000 – 10.000 6,0 0,90
Jika dalam keadaan penjatahan modal, nilai perusahaan tidak akan maksimum. Jika
manajemen bermaksud memaksimumkan kekayaan pemegang saham, maka semua
proyek dengan NPV positif harus diterima. Jika manajer menghadapi penjatahan
modalyang benar-benar terbatas dan tidak bisa menghindarkan diri dari kendala tersebut,
maka sasaran yang harus dicapai sebaiknya adalah memaksimasi nilai dengan syarat
bahwa anggaran modal tidak dilampaui.

More Related Content

What's hot

Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - labaPuw Elroy
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganOwnskin
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaJudianto Nugroho
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transferwidya adhy
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnsello Ari Making
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Lia Ivvana
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxDiam10
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioandinipredita
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bankyy rahmat
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Lia Ivvana
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuandewantar
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixArina Indah
 

What's hot (20)

Nilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari UangNilai Waktu dari Uang
Nilai Waktu dari Uang
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Makalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna UsahaMakalah Sewa Guna Usaha
Makalah Sewa Guna Usaha
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
Analisis biaya volume - laba
Analisis biaya   volume - labaAnalisis biaya   volume - laba
Analisis biaya volume - laba
 
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampinganTugas 3 produk bersama dan produk sampingan
Tugas 3 produk bersama dan produk sampingan
 
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bungaManajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
Manajemen Risiko 08 Risiko perubahan tingkat bunga
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Analisis break-even
Analisis break-evenAnalisis break-even
Analisis break-even
 
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaanAnalisis laporan keuangan kinerja perusahaan
Analisis laporan keuangan kinerja perusahaan
 
Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05Manajemen keuangan bab 05
Manajemen keuangan bab 05
 
PENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptxPENGANGGARAN MODAL.pptx
PENGANGGARAN MODAL.pptx
 
Analisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolioAnalisis investasi dan manajemen portofolio
Analisis investasi dan manajemen portofolio
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22Manajemen keuangan bab 22
Manajemen keuangan bab 22
 
Akuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuanAkuntansi persekutuan
Akuntansi persekutuan
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fixPelaporan informasi biaya kualitas fix
Pelaporan informasi biaya kualitas fix
 

Viewers also liked

Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalAnis Fithriyani
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanKartika Lukitasari
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaKartika Lukitasari
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingKartika Lukitasari
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modalWulan Agusti
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaPuw Elroy
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)Kartika Lukitasari
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiKartika Lukitasari
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsKartika Lukitasari
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganKartika Lukitasari
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANKartika Lukitasari
 

Viewers also liked (20)

Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Obligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadanaObligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadana
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
 
5. teknik penganggaran modal 2
5. teknik penganggaran modal 25. teknik penganggaran modal 2
5. teknik penganggaran modal 2
 
Pembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadiPembiayaan dengan lease jadi
Pembiayaan dengan lease jadi
 
Introduction to cost volume
Introduction to cost volumeIntroduction to cost volume
Introduction to cost volume
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
 
4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal4.teknik penganggaran modal
4.teknik penganggaran modal
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Penganggaran modal
Penganggaran modalPenganggaran modal
Penganggaran modal
 
Keputusan Membeli
Keputusan MembeliKeputusan Membeli
Keputusan Membeli
 
Informasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannyaInformasi biaya penuh dan penggunannya
Informasi biaya penuh dan penggunannya
 
Hutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferenHutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferen
 
Bab 8 pelatihan
Bab 8   pelatihanBab 8   pelatihan
Bab 8 pelatihan
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting concepts
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
 

Similar to Penganggaran Modal Optimal

MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2TitinSantiarini
 
Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Yadi Wijaya
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14sarihartati hartati
 
Capital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationCapital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationAraya Suryanto
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuPermataShary
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDeviErnawatii
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasJepri April Aldo
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
Resume uas akhir semester 2
Resume uas  akhir semester 2Resume uas  akhir semester 2
Resume uas akhir semester 2Yadi Wijaya
 

Similar to Penganggaran Modal Optimal (20)

Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
Titin santiarini Manajemen keuangan makalah 2
 
Resume uas semester 2
Resume uas semester 2Resume uas semester 2
Resume uas semester 2
 
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
(Sari hartati) 11011700236 resume bab 9 14
 
Capital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management PresentationCapital Budgeting - Money Management Presentation
Capital Budgeting - Money Management Presentation
 
5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx5 Capital Budgeting.pptx
5 Capital Budgeting.pptx
 
Makalah tugas 2
Makalah tugas 2Makalah tugas 2
Makalah tugas 2
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uas
 
Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uas
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Resume UAS
Resume UASResume UAS
Resume UAS
 
Jefry12
Jefry12Jefry12
Jefry12
 
Resume uas akhir semester 2
Resume uas  akhir semester 2Resume uas  akhir semester 2
Resume uas akhir semester 2
 

More from Kartika Lukitasari

Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraKartika Lukitasari
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Kartika Lukitasari
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasKartika Lukitasari
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementKartika Lukitasari
 

More from Kartika Lukitasari (7)

Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
 
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
Ketentuan Umum dan Tata cara perpajakan PPh 4 ayat 2 PPh 21 PPh 22 PPh 23
 
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitasBab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
Bab 2 tqm perkembangan pemikiran mengenai kualitas
 
Bab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality managementBab 1 konsep total quality management
Bab 1 konsep total quality management
 

Recently uploaded

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 

Recently uploaded (17)

Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 

Penganggaran Modal Optimal

  • 1. Teknik Penganggaran Modal (Capital Budgeting) Kartika Aji Lukitasari (135020201111085)
  • 2. Penganggaran Modal  Penganggaran modal meliputi keseluruhan proses perencanaan pengeluaran uang, di mana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu yang lebih dari satu tahun.
  • 3. Pentingnya Penganggaran Modal  Semua departemen dalam suatu perusahaan (dept. produksi, pemasaran, dsb) dipengaruhi oleh keputusan penganggaran modal sehingga semua pihak yang terlibat dalam aktivitas perusahaan harus menyadari dan memahami proses pengambilan keputusan penganggaran modal yang diambil.  Pengaruh jangka panjang:  Penganggaran modal harus dilakukan dengan tepat sehingga tidak menginvestasikan terlalu banyak modal untuk peralatan yang akan menambah beban aktiva tetap yang tidak perlu namun tidak pula kurang dalam menganggarkan modal serta mengatur dengan tepat ketersediaan barang modal sesuai permintaan sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar.  Penyedia dana:  Perluasan aktiva biasanya melibatkan investasi yang cukup besar. Sebuah perusahaan yang mempertimbangkan program pengeluaran investasi yang besar perlu merencanakan pembiayaannya beberapa tahun sebelumnya, untuk memastikan ketersediaan dana yang diperlukan dalam program perluasan ekspansi perusahaan.
  • 4. Tinjauan tentang Penganggaran Modal Perusahaan sebaiknya beroperasi pada tingkat di mana marginal revenue (pendapatan marjinal) sama dengan marginal cost (biaya marjinal) yang mana artinya perusahaan telah melakukan pengambilan keputusan penganggaran modal yang akan memaksimumkan laba. MR = MC
  • 5. Usulan Investasi  Setelah melalui proses pengembangan gagasan, tahap pertama proses penganggaran modal adalah menyusun daftar usulan investasi baru disertai dengan data yang diperlukan untuk penilaian.  4 golongan investasi:  Penggantian (replacement)  Perluasan (expansion): menambah kapasitas untuk lini produk yang sudah ada.  Pertumbuhan (growth): lini produk baru  lain-lain (milsanya, alat pengendali pencemaran)
  • 6. Aspek Administrasi  Setelah disusun suatu anggaran modal, maka harus dibuat jadwal/skedul pembiayaan.  Bagian keuangan perusahaan bertanggung jawab dalam membuat jadwal dan pencarian dana sesuai dengan kebutuhan investasi dan bekerja sama dengan bagian operasi dalam membuat catatan yang sistematis tentang penggunaan dana dan pemasangan mesin.  Program penganggaran modal yang efektif membutuhkan informasi sebagai dasar untuk menilai dan mengevaluasi keputusan pengeluaran modal yaitu tahap umpan-balik dan tahap pengendalian dalam penganggaran modal, yang biasanya disebut post- audit-review (pratinjau pasca audit).
  • 7. Memilih Usulan Alternatif  Usulan proyek biasanya lebih banyak dari kemauan dan kemampuan perusahaan untuk membiayainya sehingga diperlukan metode untuk membedakan antara proyek yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan.  Sifat proyek: Mutually exclusive  pemilihan satu proyek meniadakan proyek lainnya/saling meniadakan. Non-mutually exclusive  pemilihan satu proyek tidak meniadakan proyek lainnya.
  • 8. Ukuran Arus Kas untuk Penganggaran Modal  Arus kas untuk penganggaran modal didefinisikan sebagai arus kas sesudah pajak atas semua modal perusahaan.  Definisi arus kas dalam konteks ini tidak dipengaruhi oleh keputusan sumber pembiayaan perusahaan, misalnya jumlah hutang yang digunakan sehingga, keputusan investasi dan keputusan pembiayaan perlu dipisahkan dalam penggunaan definisi arus kas untuk tujuan penganggaran modal.
  • 9. Pentingnya Data yang Baik Semua prosedur dalam penentuan peringkat proyek (pembuatan skala prioritas) yang akan didanai harus didukung dengan data yang baik (terpat). Penyiapan data memerlukan pemantauan dan evaluasi yang kontinyu oleh orang yang kompeten di bidangnya, seperti insinyur, akuntan, ekonom, analis biaya dan para ahli lainnya. Setelah biaya dan manfaat telah diestimasi, data-data ini akan digunakan dalam menyusun peringkat usulan alternatif investasi.
  • 10. Menyusun Peringkat Usulan Investasi Metode untuk menyusun peringkat usulan investasi: a. Metode jangka pengembalian (payback period) b. Hasil pengembalian atas aktiva (return on asset, ROA) c. Metode nilai sekarang bersih (net present value, NPV) d. Metode tingkat hasil pengembalian internal (internal rate of return, IRR)
  • 11. Prinsip-prinsip Umum Kriteria pengambilan keputusan yang optimal: pemilihan proyek dari mutually exclusive proyek akan memaksimumkan kekayaan pemegang saham. pertimbangan atas semua arus kas dengan tepat, pendiskontoan arus kas pada biaya modal yang sesuai, yaitu biaya kesempatan atas modal yang ditentukan oleh pasar, memungkinkan manajer untuk mempertimbangkan setiap proyek secara independen dari proyek lainnya (prinsip penambahan nilai/value additivity principle).
  • 12. Perbandingan antara Metode NPV dan IRR  NPV dan IRR merupakan teknik arus kas yang didiskontokan (discounted cash flow), tetapi keduanya memilih proyek yang berbeda dari proyek-proyek yang bersifat mutually exclusive. Namun, kriteria NPV merupakan satu-satunya metode penganggaran modal yang selalu konsisten dengan memaksimasi kekayaan pemegang saham.
  • 13. Metode NPV akan menerima semua proyek non- mutually exclusive yang NPV-nya lebih besar daripada nol dan akan mengurutkan proyek mutually exclusive berdasarkan besar NPV-nya, memilih proyek yang lebih besar nilai NPV-nya. Metode IRR mencari angka IRR yang memaksa fungsi persamaan sama dengan nol.
  • 14. Lembar Kerja Penganggaran Modal (Capital Budgeting Worksheet) Lembar Kerja Alternatif untuk Penilaian Proyek Penganggaran Modal (dalam ribuan rupiah) Sebelum Pajak Sesudah Pajak Tahun Kejadian Faktor PV 10% PV Pengeluaran pd saat melakukan investasi Mesin baru 12.000 12.000 0 1,0000 12.000 Nilai sisa mesin lama (1.000) (1.000) 0 1,0000 (1.000) Pengaruh pajak thd. penjualan (4.000) (1.600) 0 1,0000 (1.600) Tmbhn modal kerja (jika perlu) – 0 1,0000 – Jumlah pengeluaran (PV dari biaya) 9.400 Pengeluaran atau pengembalian tahunan Pendapatan 3.000 1.800 1-10 6,1446 11.060 Depresiasi mesin baru 1.000 400 1-10 6,1446 2.458 Depresiasi mesin lama (500) (200) 1-10 6,1446 (1.229) Nilai sisa mesin baru 2.000 2.000 10 0,3855 771 Hasil pengembalian modal (jika perlu) – 10 0,3855 – Jumlah penerimaan (PV dari pendapatan) 13.060
  • 15. Penyusutan yang Dipercepat Jika perusahaan menggunakan metode penyusutan yang dipercepat, maka pengurangan beban penyusutan tidak lagi konstan seperti ketika menggunakan metode garis lurus. Beban penyusutan diperhitungkan membengkak dalam awal-awal tahun, kemudian akan menurun. Akan tetapi untuk keseluruhan periode dari analisis penganggaran modal, nilai sekarang dari semua pengurangan pajak karena penyusutan dipercepat dapat dihitung. PV = T (faktor PV penyusutan yang dipercepat)I
  • 16. Penyusutan yang Dipercepat Tahun Bagian Penyusutan yang Diperhitungkan Jumlah Penyusutan Faktor Diskonto 10% Hasil 1 5/15 0,33333 0,9091 0,3030 2 4/15 0,26667 0,8264 0,2204 3 3/15 0,20000 0,7513 0,1503 4 2/15 0,13333 0,6830 0,0911 5 1/15 0,06667 0,6209 0,0414 Jumlah 1,00000 Faktor= 0,8062
  • 17. Proyek Dengan Umur yang Berbeda Proyek mutually exclusive dengan umur yang berbeda (dalam ribuan rupiah) TAHUN PROYEK A PPROYEK B 0 17.500 17.500 1 10.500 7.000 2 10.500 7.000 3 8.313 Proyek A dan proyek B bersifat saling meniadakan dan memiliki umur yang berbeda. Jika biaya kesempatan dari modal adalah 10%, maka NPV proyek A adalah Rp 723.140 dan NPV proyek B adalah Rp 894.440. Jika kedua proyek tersebut dapat dibuat dalam skala yang konstan, maka proyek A lebih baik daripada proyek B karena menghasilkan arus kas yang lebih cepat. Selama proyek tidak unik, maka dapat diasumsikan bahwa proyek dapat diulang. Satu cara untuk membuat dua proyek memiliki basis yang sama adalah dengan mengulang proyek A dan proyek B hingga keduanya memiliki masa akhir yang sama.
  • 18. Proyek-proyek Dengan Skala yang Berbeda Empat proyek dengan skala yang berbeda (umur lima tahun, k = 10%), dalam ribuan rupiah Proyek Investasi Cash Flow PV dari CF NPV IRR (%) PI A 400.000 121.347 460.000 60.000 15,7 1,15 B 250.000 74.523 282.500 32.500 14,9 1,13 C 350.000 102.485 388.500 38.500 14,2 1,11 D 300.000 85.470 324.000 24.000 13,2 1,08 E 100.000 23.742 90.000 – 10.000 6,0 0,90 Jika dalam keadaan penjatahan modal, nilai perusahaan tidak akan maksimum. Jika manajemen bermaksud memaksimumkan kekayaan pemegang saham, maka semua proyek dengan NPV positif harus diterima. Jika manajer menghadapi penjatahan modalyang benar-benar terbatas dan tidak bisa menghindarkan diri dari kendala tersebut, maka sasaran yang harus dicapai sebaiknya adalah memaksimasi nilai dengan syarat bahwa anggaran modal tidak dilampaui.