SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
LIABILITAS JANGKA PANJANG
DEFINISI
Adalah semua pengorbanan sumber ekonomik yang mungkin timbul dari kewajiban kini, yang tidak
dilunasi dalam satu siklus usaha perusahaan atau dalam satu tahun, atau utang yang diharapkan tidak
dilunasi dengan aset lancar atau utang jangka pendek lain.
Contoh: utang obligasi, utang wesel, utang pensiun, utang sewa guna usaha, dan utang hipotik
Utang Obligasi:
Utang yang timbul berdasarkan kontrak yang disebut bond indenture yang berisi janji membayar:
1. Sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo
2. Bunga periodik sebesar tingkat bunga tertentu dari nilai nominal; biasanya dibayar setengah
tahunan meskipun tingkat bungnya ditujukan tahunan
Jenis-Jenis Obligasi
1. Term Bond yaitu obligasi yang tanggal jatuh temponya bersamaan untuk seluruh obligasi yang
dikeluarkan
2. Serial Bond yaitu obligasi yang dikeluarkan bersamaan, tetapi tanggal jatuh temponya terjadi secara
bertahap
3. Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan surat berharga dari perusahaan lain
4. Debenture Bond yaitu obligasi yang tidak dijamin
5. Convertible bond yaitu obligasi yang pada waktu tertentu dapat ditukar dengan surat berharga misalnya
Saham
6. Commodity Backed Bond , yaitu obligasi yang pada saat jatuh tempo akan dilunasi dengan persediaan
atau barang-barang hasil produksi
7. Income Bond , yaitu obligasi yang bunganya tergantung pada laba/rugi perusahaan
8. Callable Bond, , yaitu obligasi yang dapat dilunasi setiap saat
9. Registered Bond , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat pemiliknya dicatat ketika membeli
sehingga bunga dapat dikirim pada pemilik
10. Bearer and Coupon Bond , yaitu obligasi yang , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat
pemiliknya tidak dicatat ketika membeli sehingga siapa saja dapat menerima bunga
AKUNTANSI OBLIGASI
1. Dijual sebesar nilai pari; pada tanggal pembayaran bunga
Contoh:
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000;
jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Jurnal untuk tgl
2 Jan 2006 adalah:
Kas Rp. 2.000.000 Investasi-obligasi 2.000.000
Utang obligasi Rp. 2.000.000 kas 2.000.000
1 Juli 2006
Beban bunga Rp. 100.000* Kas 100.000
Kas Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000
*Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000
31 Des 2006
Pada akhir tahun buku perlu diakui kewajiban bunga yang telah berjalan.
Beban bunga Rp. 100.000* Piutang pendapatan bunga 100.000
Utang bunga Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000
*Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000
Utang bunga Rp. 100.000 Kas 100.000
Kas Rp. 100.000 Piutang pendapatan bunga 100.000
1
2. Dijual pada tingkat premi atau diskonto pada tanggal pembayaran bunga
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000;
jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs
97%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah:
Kas Rp. 1.940.000 Investasi obl 1.940.000
Diskonto Obligasi 60.000 Kas 1.940.000
Utang obligasi Rp. 2.000.000
Diskonto/Premium obligasi harus diamortisasi selama umur obligasi dan dibebankan sebagai biaya
bunga. Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi diskonto per tahun
untuk obligasi di atas adalah sebesar:
Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb:
Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obl 6.000
Diskonto obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000
Penjualan dengan premi. Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai
nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan
1 Juli. Dijual pada kurs 105%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah:
Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.100.000
Utang obligasi Rp. 2.000.000 Kas 2.100.000
Premium Obligasi 100.000
Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk
obligasi di atas adalah sebesar:
Rp. 100.000 : 10 = Rp. 10.000 Dijurnal sbb:
Premium obligasi Rp. 10.000 Pendapatan bunga 10.000
Biaya bunga Rp. 10.000 Investasi-obl 10.000
3. Dijual diantara tanggal pembayaran bunga
Pada Tanggal 1 Maret 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000;
jangka waktu 10 th; bunga nominal 12%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs
103%. Jurnal untuk tgl 1 Maret 2006:
Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.060.000
Utang obligasi Rp. 2.000.000 Pendapatan bunga 40.000
Premium Obligasi 60.000 Kas 2.100.000
Biaya Bunga 40.000
kas = 103/100 x 2,000,000 + (2,000,000 x 12% x 2*/12) = 2.100.000
Biaya bunga = 2,000,000 x 12% x 2/12 = 40.000
Premium Obligasi = (103/100 x 2,000,000) – 2,000,000 = 60.000
* 2 adalah 2 bulan terhitung 2 Januari s/d 1 Maret
Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk
obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb:
Premium obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000
Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obligasi 6.000
2
4. AMORTISASI BUNGA Metode Bunga Efektif
Berdasarkan bunga efektif amortisasi dilakukan dengan memperhatikan nilai waktu dari uang ,
yaitu nilai rupiah pada tingkat bunga nominal dan tingkat bunga efektif.
Jumlah amorsisasi premium/diskonto obligasi merupakan selisih antara total biaya bunga pada
periode tertentu dengan bunga nominal yang telah menjadi kewajiban
Contoh 1:
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka
waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 10% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli.
Perhitungan jumlah kas yang diterima:
Nilai jatuh tempo obligasi 900.000
Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;5%
= 900,000 x 0,614 = 552.600
Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;5%
= 36.000 x 7,722 = 277.992
Kas yang diterima 830.592
Diskonto obligasi 69.408
skedul amortisasi diskonto:
Tanggal
Debit Biaya
Bunga
Kredit kas
Kredit diskonto
obligasi
Nilai buku obligasi
= nilai buku x
10% x 6/12
= nilai nominal x
8% x6/12
= Debit biaya bunga
- kredit kas
nilai buku awal +
diskonto obligasi
pada periode
bersangkutan
02/01/06 830.592,000
01/07/06 41.529,600 36.000,000 5.529,600 836.121,600
02/01/07 41.806,080 36.000,000 5.806,080 841.927,680
01/07/07 42.096,384 36.000,000 6.096,384 848.024,064
02/01/08 42.401,203 36.000,000 6.401,203 854.425,267
01/07/08 42.721,263 36.000,000 6.721,263 861.146,531
02/01/09 43.057,327 36.000,000 7.057,327 868.203,857
01/07/09 43.410,193 36.000,000 7.410,193 875.614,050
02/01/10 43.780,702 36.000,000 7.780,702 883.394,752
01/07/10 44.169,738 36.000,000 8.169,738 891.564,490
02/01/11 44.578,225 36.000,000 8.578,225 900.000*
JUMLAH 429.550,715 360.000,000 69.408**
*dibulatkan semestinya = 900.142,72
**dibulatkan semestinya = 69.550,71
Berdasarkan skedul amortisasi diskonto obligasi selama 5 tahun di atas jurnal yang dicatat antara lain
sebagai berikut:
2 Jan 2006:
Kas Rp. 830.592 Investasi Obligasi 830.592
Diskonto Obligasi 69.408 Kas 830.592
Utang obligasi Rp. 900.000
1 Juli 2006:
Biaya bunga Rp. 41.529,600 Kas 36.000
Diskonto obligasi Rp. 5.529,60 Inv-obl 5.529,60
Kas 36.000 Pendapatan bunga 41.529,60
31 Desember 2006
3
Biaya bunga Rp. 41.806,080 Piutang bunga 36.000
Diskonto obligasi Rp. 5.806,080 Inv. Obligasi 5.806,080
Utang Bunga 36.000 Pendapatan bunga 41.806,080
Contoh 2:
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka
waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 6% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli.
Perhitungan jumlah kas yang diterima:
Nilai jatuh tempo obligasi 900.000
Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;3%
= 900,000 x 0,744 = 669.600
Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;3%
= 36.000 x 8,530 = 307.080
Kas yang diterima 976.680
Premium obligasi 76.680
Skedul Amortisasi Premium:
Tanggal
Debit Beban
Bunga
Debit
Premium
obligasi
Kredit Kas Nilai buku obligasi
= nilai buku
x 6% x6/12
= kredit kas
- Debit biaya
bunga
= nilai nominal
x 8% x6/12
nilai buku awal -
premium obligasi
pada periode
bersangkutan
02/01/06 976.680,000
01/07/06 29.300,400 6.699,600 36.000,000 969.980,400
02/01/07 29.099,412 6.900,588 36.000,000 963.079,812
01/07/07 28.892,394 7.107,606 36.000,000 955.972,206
02/01/08 28.679,166 7.320,834 36.000,000 948.651,373
01/07/08 28.459,541 7.540,459 36.000,000 941.110,914
02/01/09 28.233,327 7.766,673 36.000,000 933.344,241
01/07/09 28.000,327 7.999,673 36.000,000 925.344,568
02/01/10 27.760,337 8.239,663 36.000,000 917.104,905
01/07/10 27.513,147 8.486,853 36.000,000 908.618,053
02/01/11 27.258,542 8.741,458 36.000,000 900.000*
JUMLAH 283.196,594 76.680** 360.000,000
*dibulatkan semestinya = 899.876,59
**dibulatkan semestinya = 76.803,41
5. BIAYA PENERBITAN OBLIGASI
Berbagai biaya penerbiyan obligasi antara lain: pencetakan sertifikat obligasi; fee akuntan dan
notaris; komisi; cost promosi; dan beban-beban serupa lainnya. SAK menetapkan biaya
pengeluaran obligasi harus ditangguhkan pembebanannya dan diakui dalam rekening biaya
penerbitan obligasi sebelum dimortisasi; dan diamortisasi sepanjang umur obligasi.
Contoh:
Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 10.000.000;
jangka waktu 5 th; seharga Rp. 12.500.000 Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli; biaya
penerbitan obligasi tersebut Rp. 125.000. Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi dan amortisasi
biaya penerbitan obligasi sbb:
4
2 Jan 2006:
Kas Rp. 12.500.000
Biaya penerbitan obl belum diamortisasi 125.000
Utang Obligasi Rp. 10.000.000
Premium Obligasi 2.625.000 =(2500.000 + 125.000)
31 Des 2006:
Beban penerbitan Obligasi Rp. 25.000
Biaya penerbitan obl belum diamortisasi Rp. 25.000*
*125.000 : 5 th = 25.000/th
Soal:
1. Pada tgl. 1 Januari 2000 PT “Oke” mengeluarkan 10.000 lembar obligasi, bunga nominal 12% umur obligasi 5 th.
dengan nilai nominal per-lembar Rp. 1.000,00. Bunga dibayar tiap tgl. 1 Jan dan 1 Juli, harga penjualan dinyatakan
dalam bunga pasar sebesar 14%. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi
diskonto/premium dengan metode bunga efektif.
PVIF10;7% = 0,508 PVIFA10;7% = 7,024
2. Pada tanggal 1 April 1999 PT. Jambu Monyet mengeluarkan 10.000 lembar obligasi nilai nominal Rp.1.000,00
dengan bunga 12% per-th, dan dijual pada bunga efektif 10%. Umur obligasi 4 th, bunga dibayarkan tiap 1 Apr.
dan 1 Okt. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi diskonto/premium dengan
metode bunga efektif.
3. Sebutkan Macam-macam (tipe) obligasi
n
i
PVIF
)1(
1
+
=
i
i
PVIFA
n
)1(
1
1
+
−
=
5
6. Penghapusan Utang Obligasi
Secara umum penghapusan utang obligasi dapat dilakukan dengan a) pelunasan pada tanggal jatuh
tempo, b) pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, c) Pelunasan melalui penjamin (in-substance
defeasance). Pelunasan pada tanggal jatuh tempo tidak menimbulkan masalah karena tidak
memunculkan laba/rugi.
Pelunasan Sebelum Tanggal Jatuh Tempo
• Dapat dilakukan dengan cara membayar langsung kepada kreditur atau memperoleh kembali
obligasi di pasar bebas
• Pada perolehan kembali diskonto atau premi dan beban-beban lain yang terjadi harus
diamortisasi
• Pada pelunasan di pasar uang bisa terjadi di luar tanggal pembayaran bunga; berarti pada
tanggal tersebut harus diakui amortisasi diskonto/premium, beban-beban dan juga bunga
berjalan
• Laba/Rugi Pelunasan Obligasi =
Kas yang dibayarkan – Nilai buku Obligasi
Contoh:
Tanggal 1 Oktober 2008 PT. Marga menjual obligasi nominal Rp. 900.000; 8%; kurs 96%; Jatuh
tempo pada 1 Oktober 2018. Biaya penjualan obligasi Rp. 20.000; bunga dibayar setiap tanggal 1
April dan 1 Oktober. Amortisasi diskonto dilakukan dengan metode garis lurus . pada tanggal 1
Oktober 2013 dilunasi dengan kurs 102.
Perhitungan:
Harga perolehan
kembali/harga
pelunasan
900,000 x 102/100 918.000
Nilai buku Obligasi:
Nominal 900.000
Diskonto Obligasi yg blm
diamortisasi 36,000 x 5/10 (18.000)
By. Penjualan obligasi yang
blm diamortisasi 20,000 x 5/10 (10000)
Nilai buku 1 okt
2013 872.000
Rugi Pelunasan obligasi (46.000)
Jurnal:
1 Oktober 2013
Utang Obligasi Rp. 900.000
Rugi Pelunasan Obligasi 46.000
Diskonto Obligasi Rp. 18.000
Bb. Penrbt obl yang blm diamortisasi 10.000
Kas 918.000
(mencatat pelunasan obligasi)
Biaya bunga Rp. 36.000 (900.000 X *% X 6/12) kas
Kas Rp. 36.000 pendapatan bunga
(mencatat pembayaran bunga)
Pelunasan melalui Penjamin Utang ( In-substance Defeasance)
In-substance Defeasance adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perjanjian yang disusun
dengan wali penjamin tentang pembayaran kembali atas satu/lebih utang jangka panjang (obligasi),
dengan cara menempatkan surat berharga yang dibeli sebagai jaminan yang tidak dapat dibatalkan
dari wali penjamin. Pokok dan bunga obligasi akan dilunasi oleh penjamin sampai tanggal jatuh
tempo obligasi.
6
Contoh:
PT. Astra menempatkan lima obligasi yang dikeluarkan senilai Rp. 414.000.000 ke wali penjamin.
Jaminan dibeli dari BAPEPAM seharga Rp. 212.000.000 untuk melunasi bunga obligasi dan pokok
utang. PT. Astra hanya memerlukan Rp. 212.000.000 untuk melunasi pokok dan bunga obligasi
sampai tanggal jatuh tempo. Jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Utang Obligasi Rp. 414.000.000
Laba pelunasan Obligasi Rp. 202.000.000
Kas 212.000.000
OBLIGASI BERSERI
Yaitu: Obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri / bertahap. Masa jatuh tempo tidak sama,
namun berurutan dalam jumlah-jumlah tertentu.
• Perhitungan amortisasim agio atau disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan
penurunan jumlah utang obligasi
• Amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus ayau bunga efektif.
• Metode garis lurus yang digunakan dalam amortisasi agio/disagio obligasi berseri disebut
METODE OBLIGASI BEREDAR.
Contoh:
PT. Kaltex menerbitkan obligasi berseri pada tanggal 1 Januari 2008. sebesar Rp. 500.000.000; dijual
dengan harga Rp. 504.500.000; Obligasi dengan nilai Rp. 100.000.000 jatuh tempo tiap tanggal 1
Januari mulai tahun 2009. Bunga obligasi 10%/th. Tahun buku perusahaan sama dengan tahun
kalender. Buat tabel amortisasi agio/disagio.
Jawab:
% amortisasi = Nominal Obl beredar dalam periode tersebut
jumlah nominal obligasi yang beredar pada seluruh periode
Amortisasi/th = % amortisasi x agio
Tahun
Nom. Obl
beredar
Bagian Agio yang
diamortisasi
Agio
Amortisasi
Agio tiap tahun
2008 500.000.000 5/15 4.500.000 1.500.000
2009 400.000.000 4/15 4.500.000 1.200.000
2010 300.000.000 3/15 4.500.000 900.000
2011 200.000.000 2/15 4.500.000 600.000
2012 100.000.000 1/15 4.500.000 300.000
1.500.000.000 4.500.000
Pelunasan Obligasi berseri sebelum tanggal jatuh tempo
Dari contoh soal diatas, pada tanggal 1 Juli 2009 obligasi dengan nominal Rp. 50.000.000 yang
seharusnya jatuh tempo pada 1 Januari 2012 ditarik dengan kurs 105 ditambah bunga berjalan.
Amortisasi agio yang dibatalkan mulai 1 Juli 2009 – 31 Desember 2011. Amortisasi agio untuk periode
1 januari 2009 – 30 Juni 2009 (6 bln) dicatat dalam rekening biaya bunga obligasi. Agio yang
dibatalkan dihitung sebagai berikut:
Agio yang dibatalkan tahun n = Nominal yang dibatalkan X Agio per rupiah obl X periode
Nominal baredar di tahun n
Agio per Rupiah obligasi = Agio X nominal beredar th n
Total nominal beredar
Jadi:
Agio yang dibatalkan th 2009 =
50.000.000 X {4.500.000 X 400.000.000} X 6/12
400.000.000 1.500.000.000
7
= 1/8 X (0.003 X 400.000.000) X 6/12
= 75.000
Agio yang dibatalkan th 2010 =
50.000.000 X {4.500.000 X 300.000.000} X 12/12
300.000.000 1.500.000.000
= 1/6 X (0.003 X 300.000.000) X 12/12
= 150.000
Agio yang dibatalkan th 2011 =
50.000.000 X {4.500.000 X 200.000.000} X 12/12
200.000.000 1.500.000.000
= 1/4 X (0.003 X 200.000.000) X 6/12
= 150.000
Maka total agio yang dibatalkan = 75.000 + 150.000 + 150.000 = 375.000
Menghitung laba/rugi penarikan:
Nominal obligasi 50.000.000
Agio yang batal 375.000 +
Nilai buku obligasi 50.375.000
Pelunasan = 105/100 X 50.000.000 52.500.000 -
Rugi pelunasan 2.125.000
Bunga Berjalan:
6/12 X 10% X 50.000.000 = 2.500.000
Jurnal Pelunasan obligasi :
Utang Obligasi 50.000.000
Agio Obligasi 375.000
Biaya bunga obligasi 2.500.000
Rugi Pertukaran 2.125.000
Kas 55.000.000
TABEL AMORTISASI AGIO – METODE OBLIGASI BEREDAR
SESUDAH PENARIKAN KEMBALI OBLIGASI
Tahun
Amortisasi Agio Tahunan
Sebelum Revisi
Pembatalan
Agio
Amortisasi Agio Tahunan
Sesudah Revisi
2008 Rp 1.500.000 - Rp 1.500.000
2009 Rp 1.200.000 - Rp 1.200.000
2010 Rp 900.000 Rp 75.000 Rp 825.000
2011 Rp 600.000 Rp 150.000 Rp 450.000
2012 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 150.000
Rp 4.500.000 Rp 375.000 Rp 4.125.000
8
AKUNTANSI WESEL JANGKA PANJANG
1. Penerbitan wesel pada nilai nominal
Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel nominal Rp. 50.000.000;
bunga 10%/th; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA. Tingkat bunga wesel = tingkat bunga pasar. 2
Januari 2008
Kas Rp. 50.000.000*
Utang Wesel Rp. 50.000.000
(mencatat penerbitan wesel)
31 Desember 2008
Beban bunga Rp. 5.000.000
Kas Rp. 5.000.000
(mencatat pembayaran bunga)
• Jika wesel diterbitkan tanpa bunga, nilai tunai wesel diukur berdasarkan kas yang diterima.
• Kas yang diterima dihitung dengan menerapkan tingkat bunga implisit; yaitu tingkat bunga
yang menyamakan jumlah kas yang diterima saat ini dengan kas yang diterima di masa yang
akan datang.
• Umumnya nilai kas yang diterima lebih kecil dari nilai nominal; perlu diakui diskonto.
Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel tanpa bunga nominal Rp.
60.000.000; dengan menerima kas sebesar Rp. 40.560.000; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA.
Maka bunga implisit dapat dihitung sbb:
60.000.000 x PVIF10,i = 40.560.000
PVIF10;i= 40.560.000/60.000.000
= 0,676
Apabila dilihat pada tabel PVIF maka nilai tersebut berada pada periode 10 tingkat bunga 4% . Jadi
bunga implisit per tahun adalah 8% selama 5th
Jurnal 2 Januari 2008:
Kas Rp. 40.560.000
Diskonto wesel 19.440.000
Utang wesel RP. 60.000.000
Skedul Amortisasi diskonto:
Periode
Debit Biaya
Bunga
Kredit kas
Kredit diskonto
obligasi
Nilai buku
obligasi
Nilai buku awal
periode x 8%
0; karena wesel
tanpa bunga
Biaya bunga- kas
Nilai buku awal
periode +
diskonto yang
diamortisasi
2008 40.560.000
2009 3.244.800 - 3.244.800 43.804.800
2010 3.504.384 - 3.504.384 47.309.184
2011 3.784.735 - 3.784.735 51.093.919
2012 4.087.513 - 4.087.513 55.181.432
2013 4.414.515 - 4.414.515 59.595.947
19.035.947
Jurnal amortisasi diskonto 31/12/08:
Beban bunga Rp. 3.244.800
Diskonto wesel Rp. 3.244.800
2. Penerbitan wesel untuk kas dan hak-hak istimewa
9
Contoh: PT. Indomobil mengeluarkan wesel tanpa bunga nominal Rp. 10.000.000; dijual sebesar
nilai nominal; jatuh tempo 5 th mendatang. Tingkat bunga imputed sebesar 10%. Dalam pertukaran
tersebut. Disebutkan pemberian hak kepada penerima wesel (pemberi pinjaman) untuk membeli
barang dagangan Rp. 50.000.000 dari pihak penjual wesel dengan harga jual sebesar 85% dari
harga jual umum selama jangka 5 th mendatang.
Perhitungan:
Diskonto wesel = Nilai nominal - Nilai tunai pokok wesel
= 10.000.000 - PVIF10;5% x 10.000.000
= 10.000.000 – 0.614 x 10.000.000
= 3.860.000
Sebagai pemasok barang dagangan PT. Indomobil mencatat pendapatan diterima di muka sebesar
Rp. 3.860.000
Jurnal:
Kas Rp. 10.000.000
Diskonto wesel 3.860.000
Utang wesel Rp. 10.000.000
Pendapatan diterima di muka 3.860.000
Diskonto utang wesel dapat diamortisasi menggunakan metode bunga efektif maupun garis lurus
3. Penerbitan wesel untuk transaksi non kas
Contoh: PT. Araya memiliki sebidang tanah yang jika dijual dengan harga tunai nilainya Rp.
360.000.000; PT. Citraland membeli tanah tersebut dengan menerbitkan wesel tanpa bunga jangka
waktu 5 th. Rp. 500.000.000; harga jual tunai Rp. 360.000.000.
Jurnal PT. Araya:
Piutang Wesel Rp. 500.000.000
Diskonto piutang wesel Rp. 140.000.000
Tanah 360.000.000
Jurnal PT. Citraland:
Tanah Rp. 360.000.000
Diskonto utang wesel 140.000.000
utang Wesel Rp. 500.000.000
10
TABEL PRESENT VALUE
11
12
1
13
TABEL PRESENT VALUE ANUITAS
14
15
16

More Related Content

What's hot

Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Livi Pungus
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Rose Meea
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasAli Wafa
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Fajar Sandy
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanEllysa Putri
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaNugroho Adi
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangFirdha Aryati
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Dayana Florencia
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureWahyu Hidayat
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.Futurum2
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)radhi abdul halim
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma findira
 

What's hot (20)

Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5Akt manajemen bab 5
Akt manajemen bab 5
 
Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham Contoh perhitungan deviden saham
Contoh perhitungan deviden saham
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
Kuliah 2 3 siklus pendapatan 1
 
Memahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus KasMemahami Logika Laporan Arus Kas
Memahami Logika Laporan Arus Kas
 
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
Bab 1 Materi Persekutuan (Akuntansi Keuangan Lanjutan)
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuanAkuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
Akuntansi keunagan lanjutan perubahan kepemilikan persekutuan
 
Bab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biayaBab 2 akuntansi biaya
Bab 2 akuntansi biaya
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 6 teori akuntansi suwardjono
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Wesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjangWesel bayar jangka panjang
Wesel bayar jangka panjang
 
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
Tabel nilai uang (FVIF,FVIFA, PVIF, PVIFA)
 
Bab 10
Bab 10Bab 10
Bab 10
 
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint ventureContoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
Contoh soal dan jawaban akuntansi joint venture
 
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.Anjak piutang (factoring)  mengenal, mencatat, dan menghitung.
Anjak piutang (factoring) mengenal, mencatat, dan menghitung.
 
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2Soal jawab akuntansi lanjutan 2
Soal jawab akuntansi lanjutan 2
 
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
Analisis sumber dan penggunaan dana (1)
 
Akuntansi Firma
Akuntansi Firma Akuntansi Firma
Akuntansi Firma
 

Similar to Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang

BAB_15_hutang_obligasi.ppt
BAB_15_hutang_obligasi.pptBAB_15_hutang_obligasi.ppt
BAB_15_hutang_obligasi.pptindah389745
 
Akuntansi keuangan hutang obligasi
Akuntansi keuangan hutang obligasiAkuntansi keuangan hutang obligasi
Akuntansi keuangan hutang obligasijoni201112281
 
wesel tagih.pptx
wesel tagih.pptxwesel tagih.pptx
wesel tagih.pptxAswarAswad
 
contoh Pidaato
contoh Pidaato contoh Pidaato
contoh Pidaato Devia Aja
 
Bab 3 piutang wesel
Bab 3 piutang weselBab 3 piutang wesel
Bab 3 piutang weselRian Ekawati
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bankyy rahmat
 
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptx
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptxBAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptx
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptxMHazrilZulmi
 
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxPoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxCindyTanesia
 
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptx
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptxMateri 9 Liabilitas Jk Panjang.pptx
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptxJuliaDewiMarifah1
 
BAB 7.pptx
BAB 7.pptxBAB 7.pptx
BAB 7.pptxRyoILenk
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekragaalif6
 
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangDesi Nurmalasari
 
Akuntansi piutang
Akuntansi piutangAkuntansi piutang
Akuntansi piutangirmayanimus
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiKasmadi Rais
 

Similar to Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang (20)

BAB_15_hutang_obligasi.ppt
BAB_15_hutang_obligasi.pptBAB_15_hutang_obligasi.ppt
BAB_15_hutang_obligasi.ppt
 
Akuntansi keuangan hutang obligasi
Akuntansi keuangan hutang obligasiAkuntansi keuangan hutang obligasi
Akuntansi keuangan hutang obligasi
 
wesel tagih.pptx
wesel tagih.pptxwesel tagih.pptx
wesel tagih.pptx
 
PERTEMUAN-6.ppt
PERTEMUAN-6.pptPERTEMUAN-6.ppt
PERTEMUAN-6.ppt
 
BAB 9 - Obligasi
BAB 9 - ObligasiBAB 9 - Obligasi
BAB 9 - Obligasi
 
contoh Pidaato
contoh Pidaato contoh Pidaato
contoh Pidaato
 
Bab 3 piutang wesel
Bab 3 piutang weselBab 3 piutang wesel
Bab 3 piutang wesel
 
Bab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-weselBab 3-piutang-wesel
Bab 3-piutang-wesel
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptx
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptxBAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptx
BAB 7_KEWAJIBAN JANGKA PANJANG.pptx
 
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptxPoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
PoA 2 - Week 10_Liabilitas Jangka Panjang.pptx
 
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptx
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptxMateri 9 Liabilitas Jk Panjang.pptx
Materi 9 Liabilitas Jk Panjang.pptx
 
Diskon tunai
Diskon tunai Diskon tunai
Diskon tunai
 
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
2_MateriTerbuka_Diskon.pptx
 
BAB 7.pptx
BAB 7.pptxBAB 7.pptx
BAB 7.pptx
 
Kewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendekKewajiban jangka pendek
Kewajiban jangka pendek
 
Teori bagi hasil
Teori bagi hasilTeori bagi hasil
Teori bagi hasil
 
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka PanjangKewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
Kewajiban Jangka Pendek dan Kewajiban jangka Panjang
 
Akuntansi piutang
Akuntansi piutangAkuntansi piutang
Akuntansi piutang
 
Utang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasiUtang wesel, hipotik dan obligasi
Utang wesel, hipotik dan obligasi
 

Recently uploaded

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 

Recently uploaded (20)

Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 

Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang

  • 1. LIABILITAS JANGKA PANJANG DEFINISI Adalah semua pengorbanan sumber ekonomik yang mungkin timbul dari kewajiban kini, yang tidak dilunasi dalam satu siklus usaha perusahaan atau dalam satu tahun, atau utang yang diharapkan tidak dilunasi dengan aset lancar atau utang jangka pendek lain. Contoh: utang obligasi, utang wesel, utang pensiun, utang sewa guna usaha, dan utang hipotik Utang Obligasi: Utang yang timbul berdasarkan kontrak yang disebut bond indenture yang berisi janji membayar: 1. Sejumlah uang tertentu pada tanggal jatuh tempo 2. Bunga periodik sebesar tingkat bunga tertentu dari nilai nominal; biasanya dibayar setengah tahunan meskipun tingkat bungnya ditujukan tahunan Jenis-Jenis Obligasi 1. Term Bond yaitu obligasi yang tanggal jatuh temponya bersamaan untuk seluruh obligasi yang dikeluarkan 2. Serial Bond yaitu obligasi yang dikeluarkan bersamaan, tetapi tanggal jatuh temponya terjadi secara bertahap 3. Collateral Trust Bond, yaitu obligasi yang dijamin dengan surat berharga dari perusahaan lain 4. Debenture Bond yaitu obligasi yang tidak dijamin 5. Convertible bond yaitu obligasi yang pada waktu tertentu dapat ditukar dengan surat berharga misalnya Saham 6. Commodity Backed Bond , yaitu obligasi yang pada saat jatuh tempo akan dilunasi dengan persediaan atau barang-barang hasil produksi 7. Income Bond , yaitu obligasi yang bunganya tergantung pada laba/rugi perusahaan 8. Callable Bond, , yaitu obligasi yang dapat dilunasi setiap saat 9. Registered Bond , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat pemiliknya dicatat ketika membeli sehingga bunga dapat dikirim pada pemilik 10. Bearer and Coupon Bond , yaitu obligasi yang , yaitu obligasi yang nama no rekening dan alamat pemiliknya tidak dicatat ketika membeli sehingga siapa saja dapat menerima bunga AKUNTANSI OBLIGASI 1. Dijual sebesar nilai pari; pada tanggal pembayaran bunga Contoh: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 2.000.000 Investasi-obligasi 2.000.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 kas 2.000.000 1 Juli 2006 Beban bunga Rp. 100.000* Kas 100.000 Kas Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000 *Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000 31 Des 2006 Pada akhir tahun buku perlu diakui kewajiban bunga yang telah berjalan. Beban bunga Rp. 100.000* Piutang pendapatan bunga 100.000 Utang bunga Rp. 100.000 Pendapatan bunga 100.000 *Rp. 2.000.000 x 10% x 6/12 = 100.000 Utang bunga Rp. 100.000 Kas 100.000 Kas Rp. 100.000 Piutang pendapatan bunga 100.000 1
  • 2. 2. Dijual pada tingkat premi atau diskonto pada tanggal pembayaran bunga Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 97%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 1.940.000 Investasi obl 1.940.000 Diskonto Obligasi 60.000 Kas 1.940.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Diskonto/Premium obligasi harus diamortisasi selama umur obligasi dan dibebankan sebagai biaya bunga. Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi diskonto per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb: Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obl 6.000 Diskonto obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000 Penjualan dengan premi. Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 10%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 105%. Jurnal untuk tgl 2 Jan 2006 adalah: Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.100.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Kas 2.100.000 Premium Obligasi 100.000 Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 100.000 : 10 = Rp. 10.000 Dijurnal sbb: Premium obligasi Rp. 10.000 Pendapatan bunga 10.000 Biaya bunga Rp. 10.000 Investasi-obl 10.000 3. Dijual diantara tanggal pembayaran bunga Pada Tanggal 1 Maret 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 2.000.000; jangka waktu 10 th; bunga nominal 12%. Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Dijual pada kurs 103%. Jurnal untuk tgl 1 Maret 2006: Kas Rp. 2.100.000 Investasi-obl 2.060.000 Utang obligasi Rp. 2.000.000 Pendapatan bunga 40.000 Premium Obligasi 60.000 Kas 2.100.000 Biaya Bunga 40.000 kas = 103/100 x 2,000,000 + (2,000,000 x 12% x 2*/12) = 2.100.000 Biaya bunga = 2,000,000 x 12% x 2/12 = 40.000 Premium Obligasi = (103/100 x 2,000,000) – 2,000,000 = 60.000 * 2 adalah 2 bulan terhitung 2 Januari s/d 1 Maret Jika amortisasi menggunakan metode GARIS LURUS maka amortisasi premium per tahun untuk obligasi di atas adalah sebesar: Rp. 60.000 : 10 = Rp. 6.000 Dijurnal sbb: Premium obligasi Rp. 6.000 Pendapatan bunga 6.000 Biaya bunga Rp. 6.000 Investasi-obligasi 6.000 2
  • 3. 4. AMORTISASI BUNGA Metode Bunga Efektif Berdasarkan bunga efektif amortisasi dilakukan dengan memperhatikan nilai waktu dari uang , yaitu nilai rupiah pada tingkat bunga nominal dan tingkat bunga efektif. Jumlah amorsisasi premium/diskonto obligasi merupakan selisih antara total biaya bunga pada periode tertentu dengan bunga nominal yang telah menjadi kewajiban Contoh 1: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 10% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Perhitungan jumlah kas yang diterima: Nilai jatuh tempo obligasi 900.000 Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;5% = 900,000 x 0,614 = 552.600 Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;5% = 36.000 x 7,722 = 277.992 Kas yang diterima 830.592 Diskonto obligasi 69.408 skedul amortisasi diskonto: Tanggal Debit Biaya Bunga Kredit kas Kredit diskonto obligasi Nilai buku obligasi = nilai buku x 10% x 6/12 = nilai nominal x 8% x6/12 = Debit biaya bunga - kredit kas nilai buku awal + diskonto obligasi pada periode bersangkutan 02/01/06 830.592,000 01/07/06 41.529,600 36.000,000 5.529,600 836.121,600 02/01/07 41.806,080 36.000,000 5.806,080 841.927,680 01/07/07 42.096,384 36.000,000 6.096,384 848.024,064 02/01/08 42.401,203 36.000,000 6.401,203 854.425,267 01/07/08 42.721,263 36.000,000 6.721,263 861.146,531 02/01/09 43.057,327 36.000,000 7.057,327 868.203,857 01/07/09 43.410,193 36.000,000 7.410,193 875.614,050 02/01/10 43.780,702 36.000,000 7.780,702 883.394,752 01/07/10 44.169,738 36.000,000 8.169,738 891.564,490 02/01/11 44.578,225 36.000,000 8.578,225 900.000* JUMLAH 429.550,715 360.000,000 69.408** *dibulatkan semestinya = 900.142,72 **dibulatkan semestinya = 69.550,71 Berdasarkan skedul amortisasi diskonto obligasi selama 5 tahun di atas jurnal yang dicatat antara lain sebagai berikut: 2 Jan 2006: Kas Rp. 830.592 Investasi Obligasi 830.592 Diskonto Obligasi 69.408 Kas 830.592 Utang obligasi Rp. 900.000 1 Juli 2006: Biaya bunga Rp. 41.529,600 Kas 36.000 Diskonto obligasi Rp. 5.529,60 Inv-obl 5.529,60 Kas 36.000 Pendapatan bunga 41.529,60 31 Desember 2006 3
  • 4. Biaya bunga Rp. 41.806,080 Piutang bunga 36.000 Diskonto obligasi Rp. 5.806,080 Inv. Obligasi 5.806,080 Utang Bunga 36.000 Pendapatan bunga 41.806,080 Contoh 2: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 900.000; jangka waktu 5 th; bunga nominal 8% bunga efektif 6% Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli. Perhitungan jumlah kas yang diterima: Nilai jatuh tempo obligasi 900.000 Nilai tunai = 900.000 x PVIF10;3% = 900,000 x 0,744 = 669.600 Nilaitunai bunga anuitas = (900.000 x 8% x 6/12) x PVIFA10;3% = 36.000 x 8,530 = 307.080 Kas yang diterima 976.680 Premium obligasi 76.680 Skedul Amortisasi Premium: Tanggal Debit Beban Bunga Debit Premium obligasi Kredit Kas Nilai buku obligasi = nilai buku x 6% x6/12 = kredit kas - Debit biaya bunga = nilai nominal x 8% x6/12 nilai buku awal - premium obligasi pada periode bersangkutan 02/01/06 976.680,000 01/07/06 29.300,400 6.699,600 36.000,000 969.980,400 02/01/07 29.099,412 6.900,588 36.000,000 963.079,812 01/07/07 28.892,394 7.107,606 36.000,000 955.972,206 02/01/08 28.679,166 7.320,834 36.000,000 948.651,373 01/07/08 28.459,541 7.540,459 36.000,000 941.110,914 02/01/09 28.233,327 7.766,673 36.000,000 933.344,241 01/07/09 28.000,327 7.999,673 36.000,000 925.344,568 02/01/10 27.760,337 8.239,663 36.000,000 917.104,905 01/07/10 27.513,147 8.486,853 36.000,000 908.618,053 02/01/11 27.258,542 8.741,458 36.000,000 900.000* JUMLAH 283.196,594 76.680** 360.000,000 *dibulatkan semestinya = 899.876,59 **dibulatkan semestinya = 76.803,41 5. BIAYA PENERBITAN OBLIGASI Berbagai biaya penerbiyan obligasi antara lain: pencetakan sertifikat obligasi; fee akuntan dan notaris; komisi; cost promosi; dan beban-beban serupa lainnya. SAK menetapkan biaya pengeluaran obligasi harus ditangguhkan pembebanannya dan diakui dalam rekening biaya penerbitan obligasi sebelum dimortisasi; dan diamortisasi sepanjang umur obligasi. Contoh: Pada Tanggal 2 Januari 2006 PT. X menerbitkan obligasi dengan nilai nominal Rp. 10.000.000; jangka waktu 5 th; seharga Rp. 12.500.000 Pembayaran bunga tiap 2 Jan dan 1 Juli; biaya penerbitan obligasi tersebut Rp. 125.000. Jurnal untuk mencatat penerbitan obligasi dan amortisasi biaya penerbitan obligasi sbb: 4
  • 5. 2 Jan 2006: Kas Rp. 12.500.000 Biaya penerbitan obl belum diamortisasi 125.000 Utang Obligasi Rp. 10.000.000 Premium Obligasi 2.625.000 =(2500.000 + 125.000) 31 Des 2006: Beban penerbitan Obligasi Rp. 25.000 Biaya penerbitan obl belum diamortisasi Rp. 25.000* *125.000 : 5 th = 25.000/th Soal: 1. Pada tgl. 1 Januari 2000 PT “Oke” mengeluarkan 10.000 lembar obligasi, bunga nominal 12% umur obligasi 5 th. dengan nilai nominal per-lembar Rp. 1.000,00. Bunga dibayar tiap tgl. 1 Jan dan 1 Juli, harga penjualan dinyatakan dalam bunga pasar sebesar 14%. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi diskonto/premium dengan metode bunga efektif. PVIF10;7% = 0,508 PVIFA10;7% = 7,024 2. Pada tanggal 1 April 1999 PT. Jambu Monyet mengeluarkan 10.000 lembar obligasi nilai nominal Rp.1.000,00 dengan bunga 12% per-th, dan dijual pada bunga efektif 10%. Umur obligasi 4 th, bunga dibayarkan tiap 1 Apr. dan 1 Okt. Buat, jurnal penjualan; jurnal pembayaaran bunga dan jurnal amortisasi diskonto/premium dengan metode bunga efektif. 3. Sebutkan Macam-macam (tipe) obligasi n i PVIF )1( 1 + = i i PVIFA n )1( 1 1 + − = 5
  • 6. 6. Penghapusan Utang Obligasi Secara umum penghapusan utang obligasi dapat dilakukan dengan a) pelunasan pada tanggal jatuh tempo, b) pelunasan sebelum tanggal jatuh tempo, c) Pelunasan melalui penjamin (in-substance defeasance). Pelunasan pada tanggal jatuh tempo tidak menimbulkan masalah karena tidak memunculkan laba/rugi. Pelunasan Sebelum Tanggal Jatuh Tempo • Dapat dilakukan dengan cara membayar langsung kepada kreditur atau memperoleh kembali obligasi di pasar bebas • Pada perolehan kembali diskonto atau premi dan beban-beban lain yang terjadi harus diamortisasi • Pada pelunasan di pasar uang bisa terjadi di luar tanggal pembayaran bunga; berarti pada tanggal tersebut harus diakui amortisasi diskonto/premium, beban-beban dan juga bunga berjalan • Laba/Rugi Pelunasan Obligasi = Kas yang dibayarkan – Nilai buku Obligasi Contoh: Tanggal 1 Oktober 2008 PT. Marga menjual obligasi nominal Rp. 900.000; 8%; kurs 96%; Jatuh tempo pada 1 Oktober 2018. Biaya penjualan obligasi Rp. 20.000; bunga dibayar setiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Amortisasi diskonto dilakukan dengan metode garis lurus . pada tanggal 1 Oktober 2013 dilunasi dengan kurs 102. Perhitungan: Harga perolehan kembali/harga pelunasan 900,000 x 102/100 918.000 Nilai buku Obligasi: Nominal 900.000 Diskonto Obligasi yg blm diamortisasi 36,000 x 5/10 (18.000) By. Penjualan obligasi yang blm diamortisasi 20,000 x 5/10 (10000) Nilai buku 1 okt 2013 872.000 Rugi Pelunasan obligasi (46.000) Jurnal: 1 Oktober 2013 Utang Obligasi Rp. 900.000 Rugi Pelunasan Obligasi 46.000 Diskonto Obligasi Rp. 18.000 Bb. Penrbt obl yang blm diamortisasi 10.000 Kas 918.000 (mencatat pelunasan obligasi) Biaya bunga Rp. 36.000 (900.000 X *% X 6/12) kas Kas Rp. 36.000 pendapatan bunga (mencatat pembayaran bunga) Pelunasan melalui Penjamin Utang ( In-substance Defeasance) In-substance Defeasance adalah istilah yang digunakan untuk menyebut perjanjian yang disusun dengan wali penjamin tentang pembayaran kembali atas satu/lebih utang jangka panjang (obligasi), dengan cara menempatkan surat berharga yang dibeli sebagai jaminan yang tidak dapat dibatalkan dari wali penjamin. Pokok dan bunga obligasi akan dilunasi oleh penjamin sampai tanggal jatuh tempo obligasi. 6
  • 7. Contoh: PT. Astra menempatkan lima obligasi yang dikeluarkan senilai Rp. 414.000.000 ke wali penjamin. Jaminan dibeli dari BAPEPAM seharga Rp. 212.000.000 untuk melunasi bunga obligasi dan pokok utang. PT. Astra hanya memerlukan Rp. 212.000.000 untuk melunasi pokok dan bunga obligasi sampai tanggal jatuh tempo. Jurnal yang perlu dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah: Utang Obligasi Rp. 414.000.000 Laba pelunasan Obligasi Rp. 202.000.000 Kas 212.000.000 OBLIGASI BERSERI Yaitu: Obligasi yang pelunasannya dilakukan dalam satu seri / bertahap. Masa jatuh tempo tidak sama, namun berurutan dalam jumlah-jumlah tertentu. • Perhitungan amortisasim agio atau disagio setiap periode akan menurun sesuai dengan penurunan jumlah utang obligasi • Amortisasi dapat dilakukan dengan metode garis lurus ayau bunga efektif. • Metode garis lurus yang digunakan dalam amortisasi agio/disagio obligasi berseri disebut METODE OBLIGASI BEREDAR. Contoh: PT. Kaltex menerbitkan obligasi berseri pada tanggal 1 Januari 2008. sebesar Rp. 500.000.000; dijual dengan harga Rp. 504.500.000; Obligasi dengan nilai Rp. 100.000.000 jatuh tempo tiap tanggal 1 Januari mulai tahun 2009. Bunga obligasi 10%/th. Tahun buku perusahaan sama dengan tahun kalender. Buat tabel amortisasi agio/disagio. Jawab: % amortisasi = Nominal Obl beredar dalam periode tersebut jumlah nominal obligasi yang beredar pada seluruh periode Amortisasi/th = % amortisasi x agio Tahun Nom. Obl beredar Bagian Agio yang diamortisasi Agio Amortisasi Agio tiap tahun 2008 500.000.000 5/15 4.500.000 1.500.000 2009 400.000.000 4/15 4.500.000 1.200.000 2010 300.000.000 3/15 4.500.000 900.000 2011 200.000.000 2/15 4.500.000 600.000 2012 100.000.000 1/15 4.500.000 300.000 1.500.000.000 4.500.000 Pelunasan Obligasi berseri sebelum tanggal jatuh tempo Dari contoh soal diatas, pada tanggal 1 Juli 2009 obligasi dengan nominal Rp. 50.000.000 yang seharusnya jatuh tempo pada 1 Januari 2012 ditarik dengan kurs 105 ditambah bunga berjalan. Amortisasi agio yang dibatalkan mulai 1 Juli 2009 – 31 Desember 2011. Amortisasi agio untuk periode 1 januari 2009 – 30 Juni 2009 (6 bln) dicatat dalam rekening biaya bunga obligasi. Agio yang dibatalkan dihitung sebagai berikut: Agio yang dibatalkan tahun n = Nominal yang dibatalkan X Agio per rupiah obl X periode Nominal baredar di tahun n Agio per Rupiah obligasi = Agio X nominal beredar th n Total nominal beredar Jadi: Agio yang dibatalkan th 2009 = 50.000.000 X {4.500.000 X 400.000.000} X 6/12 400.000.000 1.500.000.000 7
  • 8. = 1/8 X (0.003 X 400.000.000) X 6/12 = 75.000 Agio yang dibatalkan th 2010 = 50.000.000 X {4.500.000 X 300.000.000} X 12/12 300.000.000 1.500.000.000 = 1/6 X (0.003 X 300.000.000) X 12/12 = 150.000 Agio yang dibatalkan th 2011 = 50.000.000 X {4.500.000 X 200.000.000} X 12/12 200.000.000 1.500.000.000 = 1/4 X (0.003 X 200.000.000) X 6/12 = 150.000 Maka total agio yang dibatalkan = 75.000 + 150.000 + 150.000 = 375.000 Menghitung laba/rugi penarikan: Nominal obligasi 50.000.000 Agio yang batal 375.000 + Nilai buku obligasi 50.375.000 Pelunasan = 105/100 X 50.000.000 52.500.000 - Rugi pelunasan 2.125.000 Bunga Berjalan: 6/12 X 10% X 50.000.000 = 2.500.000 Jurnal Pelunasan obligasi : Utang Obligasi 50.000.000 Agio Obligasi 375.000 Biaya bunga obligasi 2.500.000 Rugi Pertukaran 2.125.000 Kas 55.000.000 TABEL AMORTISASI AGIO – METODE OBLIGASI BEREDAR SESUDAH PENARIKAN KEMBALI OBLIGASI Tahun Amortisasi Agio Tahunan Sebelum Revisi Pembatalan Agio Amortisasi Agio Tahunan Sesudah Revisi 2008 Rp 1.500.000 - Rp 1.500.000 2009 Rp 1.200.000 - Rp 1.200.000 2010 Rp 900.000 Rp 75.000 Rp 825.000 2011 Rp 600.000 Rp 150.000 Rp 450.000 2012 Rp 300.000 Rp 150.000 Rp 150.000 Rp 4.500.000 Rp 375.000 Rp 4.125.000 8
  • 9. AKUNTANSI WESEL JANGKA PANJANG 1. Penerbitan wesel pada nilai nominal Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel nominal Rp. 50.000.000; bunga 10%/th; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA. Tingkat bunga wesel = tingkat bunga pasar. 2 Januari 2008 Kas Rp. 50.000.000* Utang Wesel Rp. 50.000.000 (mencatat penerbitan wesel) 31 Desember 2008 Beban bunga Rp. 5.000.000 Kas Rp. 5.000.000 (mencatat pembayaran bunga) • Jika wesel diterbitkan tanpa bunga, nilai tunai wesel diukur berdasarkan kas yang diterima. • Kas yang diterima dihitung dengan menerapkan tingkat bunga implisit; yaitu tingkat bunga yang menyamakan jumlah kas yang diterima saat ini dengan kas yang diterima di masa yang akan datang. • Umumnya nilai kas yang diterima lebih kecil dari nilai nominal; perlu diakui diskonto. Contoh: Pada tanggal 2 Januari 2008 PT. Kemchick menyerahkan wesel tanpa bunga nominal Rp. 60.000.000; dengan menerima kas sebesar Rp. 40.560.000; jangka waktu 5 th kepada Bank BCA. Maka bunga implisit dapat dihitung sbb: 60.000.000 x PVIF10,i = 40.560.000 PVIF10;i= 40.560.000/60.000.000 = 0,676 Apabila dilihat pada tabel PVIF maka nilai tersebut berada pada periode 10 tingkat bunga 4% . Jadi bunga implisit per tahun adalah 8% selama 5th Jurnal 2 Januari 2008: Kas Rp. 40.560.000 Diskonto wesel 19.440.000 Utang wesel RP. 60.000.000 Skedul Amortisasi diskonto: Periode Debit Biaya Bunga Kredit kas Kredit diskonto obligasi Nilai buku obligasi Nilai buku awal periode x 8% 0; karena wesel tanpa bunga Biaya bunga- kas Nilai buku awal periode + diskonto yang diamortisasi 2008 40.560.000 2009 3.244.800 - 3.244.800 43.804.800 2010 3.504.384 - 3.504.384 47.309.184 2011 3.784.735 - 3.784.735 51.093.919 2012 4.087.513 - 4.087.513 55.181.432 2013 4.414.515 - 4.414.515 59.595.947 19.035.947 Jurnal amortisasi diskonto 31/12/08: Beban bunga Rp. 3.244.800 Diskonto wesel Rp. 3.244.800 2. Penerbitan wesel untuk kas dan hak-hak istimewa 9
  • 10. Contoh: PT. Indomobil mengeluarkan wesel tanpa bunga nominal Rp. 10.000.000; dijual sebesar nilai nominal; jatuh tempo 5 th mendatang. Tingkat bunga imputed sebesar 10%. Dalam pertukaran tersebut. Disebutkan pemberian hak kepada penerima wesel (pemberi pinjaman) untuk membeli barang dagangan Rp. 50.000.000 dari pihak penjual wesel dengan harga jual sebesar 85% dari harga jual umum selama jangka 5 th mendatang. Perhitungan: Diskonto wesel = Nilai nominal - Nilai tunai pokok wesel = 10.000.000 - PVIF10;5% x 10.000.000 = 10.000.000 – 0.614 x 10.000.000 = 3.860.000 Sebagai pemasok barang dagangan PT. Indomobil mencatat pendapatan diterima di muka sebesar Rp. 3.860.000 Jurnal: Kas Rp. 10.000.000 Diskonto wesel 3.860.000 Utang wesel Rp. 10.000.000 Pendapatan diterima di muka 3.860.000 Diskonto utang wesel dapat diamortisasi menggunakan metode bunga efektif maupun garis lurus 3. Penerbitan wesel untuk transaksi non kas Contoh: PT. Araya memiliki sebidang tanah yang jika dijual dengan harga tunai nilainya Rp. 360.000.000; PT. Citraland membeli tanah tersebut dengan menerbitkan wesel tanpa bunga jangka waktu 5 th. Rp. 500.000.000; harga jual tunai Rp. 360.000.000. Jurnal PT. Araya: Piutang Wesel Rp. 500.000.000 Diskonto piutang wesel Rp. 140.000.000 Tanah 360.000.000 Jurnal PT. Citraland: Tanah Rp. 360.000.000 Diskonto utang wesel 140.000.000 utang Wesel Rp. 500.000.000 10
  • 12. 12
  • 13. 1 13
  • 14. TABEL PRESENT VALUE ANUITAS 14
  • 15. 15
  • 16. 16