SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
CAKUPAN PEMBAHASAN
• Overview
• CAPM (Capital Asset Pricing Model)
• Portofolio pasar
• Garis pasar modal
• Garis pasar sekuritas
• Estimasi Beta
• Pengujian CAPM
• APT (Arbritage Pricing Theory)
1/40
OVERVIEW
• Model dapat digunakan sebagai alat untuk
memahami suatu permasalahan yang
kompleks dalam gambaran yang lebih
sederhana.
• Untuk memahami bagaimanakah penentuan
risiko yang relevan pada suatu aset, dan
bagaimanakah hubungan antara risiko dan
return yang diharapkan, diperlukan suatu
model keseimbangan, yaitu:
• Model hubungan risiko-return aset ketika
pasar dalam kondisi keseimbangan.
2/40
OVERVIEW
Dua model keseimbangan:
3/40
CAPITAL ASSET PRICING MODEL
(CAPM)
• CAPM adalah model hubungan antara tingkat
return harapan dari suatu aset berisiko dengan
risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang
seimbang.
• CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio
Markowitz
• Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio
yang efisien adalah portofolio yang berada di
sepanjang kurva efficient frontier
• CAPM diperkenalkan secara terpisah oleh Sharpe,
Lintner dan Mossin pada pertengahan 1960-an.
4/40
Asumsi-asumsi model CAPM:
1. Investor akan mendiversifikasikan portolionya dan memilih
portofolio yang optimal sesuai dengan garis portofolio
efisien.
2. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat
return masa depan yang identik.
3. Semua investor memiliki periode waktu yang sama.
4. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang
pada tingkat return yang bebas risiko.
5. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi.
6. Terdapat banyak sekali investor, sehingga tidak ada investor
tunggal yang dapat mempengaruhi harga sekuritas. Semua
investor adalah price taker.
7. Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium).
CAPITAL ASSET PRICING MODEL
(CAPM)
5/40
PORTOFOLIO PASAR
• Pada kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih
portofolio pasar (portofolio optimal yang berada di sepanjang
kurva efficient frontier).
RF
L
Risiko, σp
A
E
H
G
M
C
B
Gambar 6.1. Portofolio yang efisien dan portofolio yang optimal
• Dalam kondisi pasar
yang seimbang, semua
investor akan memilih
portofolio pada titik M
sebagai portofolio
yang optimal (terdiri
dari aset-aset
berisiko).
6/40
• Portofolio pada titik M (portofolio pasar) akan
selalu terdiri dari semua aset berisiko, dan
merupakan portofolio aset berisiko yang
optimal.
• Dengan demikian risiko portofolio pasar hanya
terdiri dari risiko sistematis (risiko yang tidak
dapat dihilangkan oleh diversifikasi).
• Secara umum, portofolio pasar dapat diproksi
dengan nilai indeks pasar, seperti IHSG atau
LQ45 untuk kasus di Indonesia.
PORTOFOLIO PASAR
7/40
GARIS PASAR MODAL
(CAPITAL MARKET LINE)
• Garis pasar modal menggambarkan hubungan
antara return harapan dengan risiko total dari
portofolio efisien pada pasar yang seimbang.
• Jika kurva efficient frontier pada Gambar 6.1
dihilangkan, dan titik M sebagai portofolio
aset berisiko yang optimal diambil, maka kita
akan mendapatkan garis Rf-L yang merupakan
garis pasar modal (CML), seperti disajikan
pada Gambar 6.2.
8/40
L
Risiko, σP
Risiko Portofolio
pasar(M)
σM
E(RM)
M
RF
CML
Premi Risiko Portofolio
M= E(RM)-Rf
Gambar 6.2. Garis Pasar Modal (CML)
GARIS PASAR MODAL
(CAPITAL MARKET LINE)
9/40
SLOPE CML
• Kemiringan (slope) CML menunjukkan harga pasar risiko
(market price of risk) untuk portofolio yang efisien
atau harga keseimbangan risiko di pasar.
Slope CML dapat dihitung dengan:
Slope CML mengindikasikan tambahan return yang
disyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko
portofolio.
CMLSlope
σ
R-)E(R
M
FM
=
10/40
Contoh: Dalam kondisi pasar yang seimbang, return
yang diharapkan pada portofolio pasar adalah 15%
dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return
bebas risiko sebesar 8%.
Maka Slope CML adalah sebesar:
Slope CML = (0,15 - 0,08) : 0,20 = 0,35
CMLSlope
σ
R-)E(R
M
FM
=
SLOPE CML
11/40
PERSAMAAN CML
• Dengan mengetahui slope CML dan garis intersep (RF),
maka kita dapat membentuk persamaan CML menjadi:
dalam hal ini:
E (Rp) = tingkat return yang diharapkan untuk suatu
portofolio yang efisien pada CML
RF = tingkat return pada aset yang bebas yang risiko
E(RM) = tingkat return portofolio pasar (M)
σM = deviasi standar return pada portofolio pasar
σP = deviasi standar portofolio efisien yang ditentukan
p
M
FM
FP
R)E(R
R)E(R σ
σ
−
+=
12/40
PENJELASAN MENGENAI CML
1. Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang
merupakan kombinasi dari aset berisiko dan aset
bebas risiko. Portofolio M, merupakan portofolio
yang terdiri dari aset berisiko, atau disebut dengan
portofolio pasar. Sedangkan titik RF, merupakan
pilihan aset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titk
portofolio di sepanjang garis RF-M, merupakan
portofolio yang efisien bagi investor.
2. Slope CML akan cenderung positip karena adanya
asumsi bahwa investor bersifat risk averse. Artinya,
investor hanya akan mau berinvestasi pada aset yang
berisiko, jika mendapatkan kompensasi berupa
return harapan yang lebih tinggi.
13/40
3. Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat
perbedaan return aktual dan return harapan,
bisa menyebabkan slope CML yang negatif.
Slope negatif ini terjadi bila tingkat return
aktual portofolio pasar lebih kecil dari tingkat
keuntungan bebas risiko.
4. Garis pasar modal dapat digunakan untuk
menentukan tingkat return harapan untuk
setiap risiko portofolio yang berbeda.
PENJELASAN MENGENAI CML
14/40
GARIS PASAR SEKURITAS
(SML)• Garis pasar sekuritas adalah garis hubungan antara tingkat
return harapan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis
(beta).
• SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset
individual pada kondisi pasar yang seimbang. Sedangkan CML
dapat dipakai untuk menilai tingkat return harapan dari
suatu portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko
tertentu (σP).
• Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas
menurut model SML adalah:
dalam hal ini:
[ ])R(ERM)R)E(R FiFi −+= β
M
2
Mi,
i
σ
σ
β =
15/40
• Pada Gambar 6.3, risiko sekuritas ditunjukkan oleh beta, yang
menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan
return pasar.
Aset yang
risikonya lebih
kecil dari pasar
Risiko (β)1.50.50 βM=1
SML
A
B
kM
kRF
Aset yang
risikonya lebih
besardari pasar
Gambar6.3 Garis PasarSekuritas (SML)
GARIS PASAR SEKURITAS
(SML) 16/40
RETURN SEKURITAS YANG
DISYARATKAN
• Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta, maka
komponen penyusun required rate of return terdiri dari:
tingkat return bebas risiko dan premi risiko.
• Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan
sebagai:
ki = tingkat risiko aset bebas risiko + premi risiko sekuritas
dalam hal ini:
ki = tingkat return yang disyaratkan investor pada
sekuritas i
E(RM) = return portofolio pasar yang diharapkan
βi = koefisien beta sekuritas i
RF = tingkat return bebas risiko
[ ]FMiF R)E(RβR −+=
17/40
Contoh:
Diasumsikan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5
dan tingkat return bebas risiko (Rf) adalah 1,5%. Tingkat
return pasar harapan diasumsikan sebesar 2%.
Dengan demikian, maka tingkat keuntungan yang
disyaratkan investor untuk saham PT Gudang Garam
adalah:
= 0,015 + 0,5 (0,02 – 0,015)
= 1,75%
[ ]FMiFGGRM R)E(RRk −+= β
RETURN SEKURITAS YANG
DISYARATKAN
18/40
SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU
OVERVALUED
β(B)
β(A)
E(RB’)
E(RB)
E(RA’)
E(RA)
B
A
SML
Beta
Gambar 6.4. Menilai sekuritas yang undervalued atau overvalued dengan
menggunakan SML
19/40
• Secara teoritis, harga sekuritas seharusnya
berada pada SML karena titik-titik pada
SML menunjukkan tingkat return harapan
pada suatu tingkat risiko sistematis
tertentu.
• Jika tingkat return harapan tidak berada
pada SML, maka sekuritas tersebut
undervalued atau overvalued.
SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU
OVERVALUED
20/40
• Pada Gambar 6.4. telihat bahwa sekuritas
A terletak di atas SML dan dinilai sebagai
sekuritas yang ternilai rendah
(undervalued) karena tingkat return
harapan E(RA’) > retun yang disyaratkan
investor E(RA).
• Sedangkan sekuritas B terletak di bawah
SML, sehingga sekuritas B dikatakan
ternilai lebih (overvalued).
SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU
OVERVALUED
21/40
CONTOH PENGGUNAAN CAPM
1. Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen.
Return harapan pasar adalah 18 persen. Jika saham YOY
mempunyai beta 0,8, berapakah return disyaratkan
berdasarkan CAPM?
ki = 10% + 0,8 x (18%-10%)
= 16,4%
2. Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen.
Return harapan pasar adalah 18 persen. Jika saham lain
yaitu saham GFG mempunyai return disyaratkan 20 persen,
berapakah betanya?
20% = 10% + βi x (18%-10%)
10% = βi x 8%
βi = 1,25
22/40
ESTIMASI BETA
• Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta,
digunakan market model berikut:
dalam hal ini:
Ri = return sekuritas i
RM = return indeks pasar
αi = intersep
βi = slope
εi = random residual error
ieRR Miii ++= βα
23/40
• Market model bisa diestimasi dengan
meregres return sekuritas yang akan dinilai
dengan return indeks pasar.
• Regresi tersebut akan menghasilkan nilai:
1. αi (ukuran return sekuritas i yang tidak
terkait dengan return pasar)
2. βi (peningkatan return yang diharapkan
pada sekuritas i untuk setiap kenaikan
return pasar sebesar 1%)
ESTIMASI BETA
24/40
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (1)
• Investor mempunyai data return saham UUU dan return
pasar selama lima bulan terakhir sebagai berikut:
• Tabel berikut akan digunakan untuk mempermudah
perhitungan:
Bulan Return saham
UUU
Return
pasar
Juni 0,4 0,3
Juli 0,1 0,1
Agustus -0,05 -0,1
Septemb
er 0 -0,05
Oktober 0,4 0,2
Bulan
Return Deviasi return Deviasi kuadrat
Perkalia
n
Deviasi
Saham
UUU
Pasar Saham
UUU
Pasar Saham
UUU
Pasar
Juni 0,4 0,3 0,23 0,21 0,0529 0,0441 0,0483
Juli 0,1 0,1 -0,07 0,01 0,0049 0,0001 -0,0007
Agustus -0,05 -0,1 -0,22 -0,19 0,0484 0,0361 0,0418
Septembe
r 0 -0,05 -0,17 -0,14 0,0289 0,0196 0,0238
Oktober 0,4 0,2 0,23 0,11 0,0529 0,0121 0,0253
25/40
• Berdasarkan tabel di atas, perhitungan berikut dapat
dibuat:
  Rata-rata return saham UUU = 0,85 / 5 = 0,17.
Varians return saham UUU = 0,188 / 4 = 0,047.
Deviasi standar return saham UUU = √0,047 = 0,216795.
  Rata-rata return pasar = 0,45 / 5 = 0,15.
Varians return pasar = 0,112 / 4 = 0,028.
Deviasi standar return saham UUU = √0,028 = 0,167332.
  Covarians = 0,1385 / 4 = 0,034625.
 
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (2)
26/40
• Dengan menggunakan persamaan
beta saham UUU dihitung sebagai berikut:
  βUUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607.
• Sedangkan intersepnya dihitung dengan mengurangkan
rata-rata return sekuritas dari perkalian beta dengan
rata-rata return pasar.
  α1 = 0,17 – (1,236607) (0,15) = 0,059.
M
2
Mi,
i
σ
σ
β =
CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (3)
27/40
ANALISIS DENGAN MODEL EXCESS
RETURN (1)
• Persamaan regresi market model dapat dimodifikasi menjadi:
β, slope dari garis karakteristik, akan menunjukkan sensitivitas
excess return sekuritas terhadap portofolio pasar.
• Meneruskan contoh saham UUU, anggap RF = 5 persen. Maka
return saham UUU dan return pasar dapat diubah menjadi
seperti pada tabel berikut.
iFMiiFi e)R(Rβα)R(R +−+=−
Bulan
Return
Saham
UUU
Pasar
Juni 0,35 0,25
Juli 0,05 0,05
Agustus -0,1 -0,15
September -0,05 -0,1
Oktober 0,35 0,15
28/40
• Apabila menggunakan regresi linier sederhana, printout
SPSS ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah
sama dengan cara sebelumnya, yaitu beta = 1,236607.
Coefficients(a
)
Mode
l
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients t Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) .071 .035 2.040 .134
RET_M 1.237 .223 .954 5.542 .012
a Dependent Variable: RET_UUU
ANALISIS DENGAN MODEL EXCESS
RETURN (2)
29/40
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KEAKURATAN ESTIMASI BETA
1. Estimasi beta tersebut menggunakan data historis.
Hal ini secara implisit berarti bahwa kita menganggap
apa yang terjadi pada beta masa lalu, akan sama
dengan apa yang terjadi pada beta masa datang.
2. Garis karakteristik dapat dibentuk oleh berbagai
observasi dan periode waktu yang berbeda, dan tidak
ada satu pun periode dan observasi yang dianggap
tepat. Dengan demikian, estimasi beta untuk satu
sekuritas dapat berbeda karena observasi dan periode
waktunya yang digunakan berbeda.
3. Nilai α dan β yang diperoleh dari hasil regresi
tersebut tidak terlepas dari adanya error, sehingga
bisa jadi estimasi beta tidak akurat karena α dan β
tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya.
30/40
BETA PORTOFOLIO
• Contoh, diketahui informasi berikut ini:
Tentukan return harapan dan risiko suatu portofolio
terdiri dari empat saham FF, GG, HH, dan II.
Sekuritas Banyaknya
investasi
Return
harapan
Beta
FF Rp20 juta 0,10 0,90
GG Rp5 juta 0,12 0,95
HH Rp10 juta 0,15 1,20
II Rp15 juta 0,17 1,30
31/40
• Bobot portofolio dihitung terlebih dahulu.
Jumlah dana yang diinvestasi adalah Rp50 juta, maka
sebanyak Rp20 juta/Rp50 juta = 40% diinvestasi pada FF.
Dengan cara yang sama, dana yang diinvestasi pada GG, HH,
dan II, secara berurutan sebesar 10%, 20%, dan 30%.
• Return harapan portofolio:
E(Rp) = (0,4) (0,10) + (0,1)(0,12) + (0,2)(0,15) + (0,3) (0,17)
= 0,133 atau 13,3 persen.
• Beta portofolio:
βP = (0,4) (βFF) + (0,1)( βGG) + (0,2)( βHH) + (0,3) (βII)
= (0,4) (0,9) + (0,1)(0,95) + (0,2)(1,2) + (0,3) (0,13)
= 1,085.
BETA PORTOFOLIO
32/40
PENGUJIAN CAPM
• Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan
mengenai CAPM, adalah:
1. Risiko dan return berhubungan positif,
artinya semakin besar risiko maka semakin
besar pula return-nya.
2. Ukuran risiko sekuritas yang relevan adalah
ukuran ‘kontribusi’ risiko sekuritas terhadap
risiko portofolio.
33/40
• Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan
berikut:
dalam hal ini:
Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode
tertentu
βi = estimasi beta untuk sekuritas i
  Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai
rata-rata return bebas risiko selama periode pengujian,
dan nilai a2 akan mendekati rata-rata premi risiko
pasar selama periode tersebut.
i21i βaaR +=
PENGUJIAN CAPM
34/40
TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI
• Salah satu alternatif model keseimbangan, selain
CAPM, adalah Arbritage Pricing Theory (APT).
• Estimasi return harapan dari suatu sekuritas, dengan
menggunakan APT, tidak terlalu dipengaruhi portofolio
pasar seperti hanya dalam CAPM.
• Pada APT, return sekuritas tidak hanya dipengaruhi
oleh portofolio pasar karena ada asumsi bahwa return
harapan dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh
beberapa sumber risiko yang lainnya.
35/40
• APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan
untuk suatu sekuritas dipengaruhi oleh beberapa
faktor risiko yang menunjukkan kondisi perekonomian
secara umum.
• Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai
karakteristik seperti berikut ini:
1. Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas
terhadap return saham-saham di pasar.
2. Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return
harapan.
3. Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat
diprediksi oleh pasar.
TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI
36/40
MODEL APT
• APT berasumsi bahwa investor percaya bahwa return
sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial
dengan n faktor risiko, sehingga:
dalam hal ini:
Ri = tingkat return aktual sekuritas i
E(Ri)= return harapan untuk sekuritas i
f = deviasi faktor sistematis F dari nilai
harapannya
bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i
ei = random error
inin2i21i1ii efb...fbfb)(RER +++++=
37/40
MODEL KESEIMBANGAN APT
dalam hal ini:
E(Ri) = return harapan dari sekuritas i
a0 = return harapan dari sekuritas i bila risiko
sistematis sebesar nol
bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh
faktor n terhadap return sekuritas i
= Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya
premi risiko untuk F1 adalah E(F1) – a0)
 Risiko dalam APT didefinisi sebagai sensitivitas saham
terhadap faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya
return harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut.
nin2i21i10i Fb...FbFba)E(R ++++=
F
38/40
• Pada dasarnya, CAPM merupakan model
APT yang hanya mempertimbangkan satu
faktor risiko yaitu risiko sistematis pasar.
• Dalam penerapan model APT, berbagai
faktor risiko bisa dimasukkan sebagai
faktor risiko.
MODEL APT
39/40
• Misalnya Chen, Roll dan Ross (1986),
mengidentifikasi empat faktor yang
mempengaruhi return sekuritas, yaitu:
1. Perubahan tingkat inflasi.
2. Perubahan produksi industri yang tidak
diantisipasi.
3. Perubahan premi risk-default yang tidak
diantisipasi.
4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang
tidak diantisipasi.
MODEL APT
40/40

More Related Content

What's hot

Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiJudianto Nugroho
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Judianto Nugroho
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioJudianto Nugroho
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiJudianto Nugroho
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofoliogdengurah
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaJudianto Nugroho
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Prabowo Putra
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioAmrul Rizal
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaJudianto Nugroho
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiSujatmiko Wibowo
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Amrul Rizal
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriJudianto Nugroho
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferMuhammad Fajar
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and returnyy rahmat
 

What's hot (20)

Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsiPortofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
Portofolio investasi-bab-17-analisis-opsi
 
Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5Manajemen keuangan part 3 of 5
Manajemen keuangan part 3 of 5
 
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolioPortofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
Portofolio investasi-bab-4-return-yang-diharapkan-resiko-portofolio
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasiPortofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
Portofolio investasi-bab-10-strategi-investasi-obligasi
 
Manajemen portofolio
Manajemen portofolioManajemen portofolio
Manajemen portofolio
 
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan SahamEfisiensi Pasar Modal dan Saham
Efisiensi Pasar Modal dan Saham
 
Presentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutangPresentasi manajemen piutang
Presentasi manajemen piutang
 
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangkaPortofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
Portofolio investasi-bab-18-analisis-kontrak-berjangka
 
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
Instrumen Keuangan Derivatif, Akuntansi Lindung Nilai, PSAK 60: Pengungkapan ...
 
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko PortofolioReturn Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
Return Yang Diharapkan dan Risiko Portofolio
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-betaPortofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
Portofolio investasi-bab-21-estimasi-beta
 
Konstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori AkuntansiKonstruksi Teori Akuntansi
Konstruksi Teori Akuntansi
 
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan" Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
Akuntansi keuangan I "Persediaan : Masalah Penilaian Tambahan"
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industriPortofolio investasi-bab-14-analisis-industri
Portofolio investasi-bab-14-analisis-industri
 
Penentuan Harga Transfer
Penentuan Harga TransferPenentuan Harga Transfer
Penentuan Harga Transfer
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Risk and return
Risk and returnRisk and return
Risk and return
 

Similar to Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan

EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model KeseimbanganAncilla Kustedjo
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmrossi_dino
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmdianpipit
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalFajar Syahruramdhan
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelrimakurniap
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)mobileset
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxDzauqyShifa1
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Lia Ivvana
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioRizkikaAstari
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaI Gede Auditta
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021Aminullah Assagaf
 
Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)BaiqSarah
 

Similar to Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan (20)

EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203  - Modul 3 Model-Model KeseimbanganEKSI 4203  - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
EKSI 4203 - Modul 3 Model-Model Keseimbangan
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
CAPM
CAPMCAPM
CAPM
 
Capital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capmCapital asset-pricing-model-capm
Capital asset-pricing-model-capm
 
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection processPertemuan 4 simplifying portfolio selection process
Pertemuan 4 simplifying portfolio selection process
 
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva ModalTeori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
Teori Pasar Modal dan Model Penetapan Harga Aktiva Modal
 
Capital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-modelCapital asset-pricing-model
Capital asset-pricing-model
 
CAPM-2.pptx
CAPM-2.pptxCAPM-2.pptx
CAPM-2.pptx
 
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
Investasi dan portofolio (simplifiying portofolio selection process)
 
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptxCAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
CAPITAL ASSET PRICING MODEL .pptx
 
3 risk-return-21
3 risk-return-213 risk-return-21
3 risk-return-21
 
Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09Manajemen keuangan bab 09
Manajemen keuangan bab 09
 
P 3 efficent frontier
P 3 efficent frontierP 3 efficent frontier
P 3 efficent frontier
 
Investasi dan Portofolio
Investasi dan PortofolioInvestasi dan Portofolio
Investasi dan Portofolio
 
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede audittaCapital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
Capital Asset Pricing Model & Arbitrage Pricing Theory by i gede auditta
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Pertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontierPertemuan 3 efficent frontier
Pertemuan 3 efficent frontier
 
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021
Aminullah assagaf mil11 manaj inv lanjutan_5 juni 2021
 
inisiasi-6.ppt
inisiasi-6.pptinisiasi-6.ppt
inisiasi-6.ppt
 
Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)Efficient frontier (ppt)
Efficient frontier (ppt)
 

More from Judianto Nugroho (20)

Chap14 en-id
Chap14 en-idChap14 en-id
Chap14 en-id
 
Chap19 en-id
Chap19 en-idChap19 en-id
Chap19 en-id
 
Chap18 en-id
Chap18 en-idChap18 en-id
Chap18 en-id
 
Chap16 en-id
Chap16 en-idChap16 en-id
Chap16 en-id
 
Chap15 en-id
Chap15 en-idChap15 en-id
Chap15 en-id
 
Chap17 en-id
Chap17 en-idChap17 en-id
Chap17 en-id
 
Chap13 en-id
Chap13 en-idChap13 en-id
Chap13 en-id
 
Chap12 en-id
Chap12 en-idChap12 en-id
Chap12 en-id
 
Chap11 en-id
Chap11 en-idChap11 en-id
Chap11 en-id
 
Chap10 en-id
Chap10 en-idChap10 en-id
Chap10 en-id
 
Chap09 en-id
Chap09 en-idChap09 en-id
Chap09 en-id
 
Chap08 en-id
Chap08 en-idChap08 en-id
Chap08 en-id
 
Chap05 en-id
Chap05 en-idChap05 en-id
Chap05 en-id
 
Chap07 en-id
Chap07 en-idChap07 en-id
Chap07 en-id
 
Chap06 en-id
Chap06 en-idChap06 en-id
Chap06 en-id
 
Chap04 en-id
Chap04 en-idChap04 en-id
Chap04 en-id
 
Chap03 en-id
Chap03 en-idChap03 en-id
Chap03 en-id
 
Chap02 en-id
Chap02 en-idChap02 en-id
Chap02 en-id
 
Chap01 en-id
Chap01 en-idChap01 en-id
Chap01 en-id
 
Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2Spss session 1 and 2
Spss session 1 and 2
 

Recently uploaded

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

Portofolio investasi-bab-6-model-model-keseimbangan

  • 1.
  • 2. CAKUPAN PEMBAHASAN • Overview • CAPM (Capital Asset Pricing Model) • Portofolio pasar • Garis pasar modal • Garis pasar sekuritas • Estimasi Beta • Pengujian CAPM • APT (Arbritage Pricing Theory) 1/40
  • 3. OVERVIEW • Model dapat digunakan sebagai alat untuk memahami suatu permasalahan yang kompleks dalam gambaran yang lebih sederhana. • Untuk memahami bagaimanakah penentuan risiko yang relevan pada suatu aset, dan bagaimanakah hubungan antara risiko dan return yang diharapkan, diperlukan suatu model keseimbangan, yaitu: • Model hubungan risiko-return aset ketika pasar dalam kondisi keseimbangan. 2/40
  • 5. CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) • CAPM adalah model hubungan antara tingkat return harapan dari suatu aset berisiko dengan risiko dari aset tersebut pada kondisi pasar yang seimbang. • CAPM dibangun di atas pondasi teori portofolio Markowitz • Berdasarkan teori portofolio Markowitz, portofolio yang efisien adalah portofolio yang berada di sepanjang kurva efficient frontier • CAPM diperkenalkan secara terpisah oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada pertengahan 1960-an. 4/40
  • 6. Asumsi-asumsi model CAPM: 1. Investor akan mendiversifikasikan portolionya dan memilih portofolio yang optimal sesuai dengan garis portofolio efisien. 2. Semua investor mempunyai distribusi probabilitas tingkat return masa depan yang identik. 3. Semua investor memiliki periode waktu yang sama. 4. Semua investor dapat meminjam atau meminjamkan uang pada tingkat return yang bebas risiko. 5. Tidak ada biaya transaksi, pajak pendapatan, dan inflasi. 6. Terdapat banyak sekali investor, sehingga tidak ada investor tunggal yang dapat mempengaruhi harga sekuritas. Semua investor adalah price taker. 7. Pasar dalam keadaan seimbang (equilibrium). CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) 5/40
  • 7. PORTOFOLIO PASAR • Pada kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pasar (portofolio optimal yang berada di sepanjang kurva efficient frontier). RF L Risiko, σp A E H G M C B Gambar 6.1. Portofolio yang efisien dan portofolio yang optimal • Dalam kondisi pasar yang seimbang, semua investor akan memilih portofolio pada titik M sebagai portofolio yang optimal (terdiri dari aset-aset berisiko). 6/40
  • 8. • Portofolio pada titik M (portofolio pasar) akan selalu terdiri dari semua aset berisiko, dan merupakan portofolio aset berisiko yang optimal. • Dengan demikian risiko portofolio pasar hanya terdiri dari risiko sistematis (risiko yang tidak dapat dihilangkan oleh diversifikasi). • Secara umum, portofolio pasar dapat diproksi dengan nilai indeks pasar, seperti IHSG atau LQ45 untuk kasus di Indonesia. PORTOFOLIO PASAR 7/40
  • 9. GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE) • Garis pasar modal menggambarkan hubungan antara return harapan dengan risiko total dari portofolio efisien pada pasar yang seimbang. • Jika kurva efficient frontier pada Gambar 6.1 dihilangkan, dan titik M sebagai portofolio aset berisiko yang optimal diambil, maka kita akan mendapatkan garis Rf-L yang merupakan garis pasar modal (CML), seperti disajikan pada Gambar 6.2. 8/40
  • 10. L Risiko, σP Risiko Portofolio pasar(M) σM E(RM) M RF CML Premi Risiko Portofolio M= E(RM)-Rf Gambar 6.2. Garis Pasar Modal (CML) GARIS PASAR MODAL (CAPITAL MARKET LINE) 9/40
  • 11. SLOPE CML • Kemiringan (slope) CML menunjukkan harga pasar risiko (market price of risk) untuk portofolio yang efisien atau harga keseimbangan risiko di pasar. Slope CML dapat dihitung dengan: Slope CML mengindikasikan tambahan return yang disyaratkan pasar untuk setiap 1% kenaikan risiko portofolio. CMLSlope σ R-)E(R M FM = 10/40
  • 12. Contoh: Dalam kondisi pasar yang seimbang, return yang diharapkan pada portofolio pasar adalah 15% dengan deviasi standar sebesar 20%. Tingkat return bebas risiko sebesar 8%. Maka Slope CML adalah sebesar: Slope CML = (0,15 - 0,08) : 0,20 = 0,35 CMLSlope σ R-)E(R M FM = SLOPE CML 11/40
  • 13. PERSAMAAN CML • Dengan mengetahui slope CML dan garis intersep (RF), maka kita dapat membentuk persamaan CML menjadi: dalam hal ini: E (Rp) = tingkat return yang diharapkan untuk suatu portofolio yang efisien pada CML RF = tingkat return pada aset yang bebas yang risiko E(RM) = tingkat return portofolio pasar (M) σM = deviasi standar return pada portofolio pasar σP = deviasi standar portofolio efisien yang ditentukan p M FM FP R)E(R R)E(R σ σ − += 12/40
  • 14. PENJELASAN MENGENAI CML 1. Garis pasar modal terdiri dari portofolio efisien yang merupakan kombinasi dari aset berisiko dan aset bebas risiko. Portofolio M, merupakan portofolio yang terdiri dari aset berisiko, atau disebut dengan portofolio pasar. Sedangkan titik RF, merupakan pilihan aset bebas risiko. Kombinasi atau titik-titk portofolio di sepanjang garis RF-M, merupakan portofolio yang efisien bagi investor. 2. Slope CML akan cenderung positip karena adanya asumsi bahwa investor bersifat risk averse. Artinya, investor hanya akan mau berinvestasi pada aset yang berisiko, jika mendapatkan kompensasi berupa return harapan yang lebih tinggi. 13/40
  • 15. 3. Berdasarkan data historis, adanya risiko akibat perbedaan return aktual dan return harapan, bisa menyebabkan slope CML yang negatif. Slope negatif ini terjadi bila tingkat return aktual portofolio pasar lebih kecil dari tingkat keuntungan bebas risiko. 4. Garis pasar modal dapat digunakan untuk menentukan tingkat return harapan untuk setiap risiko portofolio yang berbeda. PENJELASAN MENGENAI CML 14/40
  • 16. GARIS PASAR SEKURITAS (SML)• Garis pasar sekuritas adalah garis hubungan antara tingkat return harapan dari suatu sekuritas dengan risiko sistematis (beta). • SML dapat digunakan untuk menilai keuntungan suatu aset individual pada kondisi pasar yang seimbang. Sedangkan CML dapat dipakai untuk menilai tingkat return harapan dari suatu portofolio yang efisien, pada suatu tingkat risiko tertentu (σP). • Formula untuk mendapatkan E(R) dari suatu sekuritas menurut model SML adalah: dalam hal ini: [ ])R(ERM)R)E(R FiFi −+= β M 2 Mi, i σ σ β = 15/40
  • 17. • Pada Gambar 6.3, risiko sekuritas ditunjukkan oleh beta, yang menunjukkan sensitivitas return sekuritas terhadap perubahan return pasar. Aset yang risikonya lebih kecil dari pasar Risiko (β)1.50.50 βM=1 SML A B kM kRF Aset yang risikonya lebih besardari pasar Gambar6.3 Garis PasarSekuritas (SML) GARIS PASAR SEKURITAS (SML) 16/40
  • 18. RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN • Berdasarkan hubungan tingkat return dengan beta, maka komponen penyusun required rate of return terdiri dari: tingkat return bebas risiko dan premi risiko. • Secara matematis, hubungan tersebut dapat digambarkan sebagai: ki = tingkat risiko aset bebas risiko + premi risiko sekuritas dalam hal ini: ki = tingkat return yang disyaratkan investor pada sekuritas i E(RM) = return portofolio pasar yang diharapkan βi = koefisien beta sekuritas i RF = tingkat return bebas risiko [ ]FMiF R)E(RβR −+= 17/40
  • 19. Contoh: Diasumsikan beta saham PT Gudang Garam adalah 0,5 dan tingkat return bebas risiko (Rf) adalah 1,5%. Tingkat return pasar harapan diasumsikan sebesar 2%. Dengan demikian, maka tingkat keuntungan yang disyaratkan investor untuk saham PT Gudang Garam adalah: = 0,015 + 0,5 (0,02 – 0,015) = 1,75% [ ]FMiFGGRM R)E(RRk −+= β RETURN SEKURITAS YANG DISYARATKAN 18/40
  • 20. SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED β(B) β(A) E(RB’) E(RB) E(RA’) E(RA) B A SML Beta Gambar 6.4. Menilai sekuritas yang undervalued atau overvalued dengan menggunakan SML 19/40
  • 21. • Secara teoritis, harga sekuritas seharusnya berada pada SML karena titik-titik pada SML menunjukkan tingkat return harapan pada suatu tingkat risiko sistematis tertentu. • Jika tingkat return harapan tidak berada pada SML, maka sekuritas tersebut undervalued atau overvalued. SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED 20/40
  • 22. • Pada Gambar 6.4. telihat bahwa sekuritas A terletak di atas SML dan dinilai sebagai sekuritas yang ternilai rendah (undervalued) karena tingkat return harapan E(RA’) > retun yang disyaratkan investor E(RA). • Sedangkan sekuritas B terletak di bawah SML, sehingga sekuritas B dikatakan ternilai lebih (overvalued). SEKURITAS YANG UNDERVALUED ATAU OVERVALUED 21/40
  • 23. CONTOH PENGGUNAAN CAPM 1. Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen. Return harapan pasar adalah 18 persen. Jika saham YOY mempunyai beta 0,8, berapakah return disyaratkan berdasarkan CAPM? ki = 10% + 0,8 x (18%-10%) = 16,4% 2. Anggap tingkat return bebas risiko adalah 10 persen. Return harapan pasar adalah 18 persen. Jika saham lain yaitu saham GFG mempunyai return disyaratkan 20 persen, berapakah betanya? 20% = 10% + βi x (18%-10%) 10% = βi x 8% βi = 1,25 22/40
  • 24. ESTIMASI BETA • Untuk mengestimasi besarnya koefisien beta, digunakan market model berikut: dalam hal ini: Ri = return sekuritas i RM = return indeks pasar αi = intersep βi = slope εi = random residual error ieRR Miii ++= βα 23/40
  • 25. • Market model bisa diestimasi dengan meregres return sekuritas yang akan dinilai dengan return indeks pasar. • Regresi tersebut akan menghasilkan nilai: 1. αi (ukuran return sekuritas i yang tidak terkait dengan return pasar) 2. βi (peningkatan return yang diharapkan pada sekuritas i untuk setiap kenaikan return pasar sebesar 1%) ESTIMASI BETA 24/40
  • 26. CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (1) • Investor mempunyai data return saham UUU dan return pasar selama lima bulan terakhir sebagai berikut: • Tabel berikut akan digunakan untuk mempermudah perhitungan: Bulan Return saham UUU Return pasar Juni 0,4 0,3 Juli 0,1 0,1 Agustus -0,05 -0,1 Septemb er 0 -0,05 Oktober 0,4 0,2 Bulan Return Deviasi return Deviasi kuadrat Perkalia n Deviasi Saham UUU Pasar Saham UUU Pasar Saham UUU Pasar Juni 0,4 0,3 0,23 0,21 0,0529 0,0441 0,0483 Juli 0,1 0,1 -0,07 0,01 0,0049 0,0001 -0,0007 Agustus -0,05 -0,1 -0,22 -0,19 0,0484 0,0361 0,0418 Septembe r 0 -0,05 -0,17 -0,14 0,0289 0,0196 0,0238 Oktober 0,4 0,2 0,23 0,11 0,0529 0,0121 0,0253 25/40
  • 27. • Berdasarkan tabel di atas, perhitungan berikut dapat dibuat:   Rata-rata return saham UUU = 0,85 / 5 = 0,17. Varians return saham UUU = 0,188 / 4 = 0,047. Deviasi standar return saham UUU = √0,047 = 0,216795.   Rata-rata return pasar = 0,45 / 5 = 0,15. Varians return pasar = 0,112 / 4 = 0,028. Deviasi standar return saham UUU = √0,028 = 0,167332.   Covarians = 0,1385 / 4 = 0,034625.   CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (2) 26/40
  • 28. • Dengan menggunakan persamaan beta saham UUU dihitung sebagai berikut:   βUUU = 0,034625 / 0,028 = 1,236607. • Sedangkan intersepnya dihitung dengan mengurangkan rata-rata return sekuritas dari perkalian beta dengan rata-rata return pasar.   α1 = 0,17 – (1,236607) (0,15) = 0,059. M 2 Mi, i σ σ β = CONTOH PENGESTIMASIAN BETA (3) 27/40
  • 29. ANALISIS DENGAN MODEL EXCESS RETURN (1) • Persamaan regresi market model dapat dimodifikasi menjadi: β, slope dari garis karakteristik, akan menunjukkan sensitivitas excess return sekuritas terhadap portofolio pasar. • Meneruskan contoh saham UUU, anggap RF = 5 persen. Maka return saham UUU dan return pasar dapat diubah menjadi seperti pada tabel berikut. iFMiiFi e)R(Rβα)R(R +−+=− Bulan Return Saham UUU Pasar Juni 0,35 0,25 Juli 0,05 0,05 Agustus -0,1 -0,15 September -0,05 -0,1 Oktober 0,35 0,15 28/40
  • 30. • Apabila menggunakan regresi linier sederhana, printout SPSS ditunjukkan pada gambar berikut. Hasilnya adalah sama dengan cara sebelumnya, yaitu beta = 1,236607. Coefficients(a ) Mode l Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) .071 .035 2.040 .134 RET_M 1.237 .223 .954 5.542 .012 a Dependent Variable: RET_UUU ANALISIS DENGAN MODEL EXCESS RETURN (2) 29/40
  • 31. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEAKURATAN ESTIMASI BETA 1. Estimasi beta tersebut menggunakan data historis. Hal ini secara implisit berarti bahwa kita menganggap apa yang terjadi pada beta masa lalu, akan sama dengan apa yang terjadi pada beta masa datang. 2. Garis karakteristik dapat dibentuk oleh berbagai observasi dan periode waktu yang berbeda, dan tidak ada satu pun periode dan observasi yang dianggap tepat. Dengan demikian, estimasi beta untuk satu sekuritas dapat berbeda karena observasi dan periode waktunya yang digunakan berbeda. 3. Nilai α dan β yang diperoleh dari hasil regresi tersebut tidak terlepas dari adanya error, sehingga bisa jadi estimasi beta tidak akurat karena α dan β tidak menunjukkan nilai yang sebenarnya. 30/40
  • 32. BETA PORTOFOLIO • Contoh, diketahui informasi berikut ini: Tentukan return harapan dan risiko suatu portofolio terdiri dari empat saham FF, GG, HH, dan II. Sekuritas Banyaknya investasi Return harapan Beta FF Rp20 juta 0,10 0,90 GG Rp5 juta 0,12 0,95 HH Rp10 juta 0,15 1,20 II Rp15 juta 0,17 1,30 31/40
  • 33. • Bobot portofolio dihitung terlebih dahulu. Jumlah dana yang diinvestasi adalah Rp50 juta, maka sebanyak Rp20 juta/Rp50 juta = 40% diinvestasi pada FF. Dengan cara yang sama, dana yang diinvestasi pada GG, HH, dan II, secara berurutan sebesar 10%, 20%, dan 30%. • Return harapan portofolio: E(Rp) = (0,4) (0,10) + (0,1)(0,12) + (0,2)(0,15) + (0,3) (0,17) = 0,133 atau 13,3 persen. • Beta portofolio: βP = (0,4) (βFF) + (0,1)( βGG) + (0,2)( βHH) + (0,3) (βII) = (0,4) (0,9) + (0,1)(0,95) + (0,2)(1,2) + (0,3) (0,13) = 1,085. BETA PORTOFOLIO 32/40
  • 34. PENGUJIAN CAPM • Kesimpulan yang bisa diambil dari penjelasan mengenai CAPM, adalah: 1. Risiko dan return berhubungan positif, artinya semakin besar risiko maka semakin besar pula return-nya. 2. Ukuran risiko sekuritas yang relevan adalah ukuran ‘kontribusi’ risiko sekuritas terhadap risiko portofolio. 33/40
  • 35. • Pengujian CAPM dapat menggunakan persamaan berikut: dalam hal ini: Ri = rata-rata return sekuritas i dalam periode tertentu βi = estimasi beta untuk sekuritas i   Jika CAPM valid, maka nilai a1 akan mendekati nilai rata-rata return bebas risiko selama periode pengujian, dan nilai a2 akan mendekati rata-rata premi risiko pasar selama periode tersebut. i21i βaaR += PENGUJIAN CAPM 34/40
  • 36. TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI • Salah satu alternatif model keseimbangan, selain CAPM, adalah Arbritage Pricing Theory (APT). • Estimasi return harapan dari suatu sekuritas, dengan menggunakan APT, tidak terlalu dipengaruhi portofolio pasar seperti hanya dalam CAPM. • Pada APT, return sekuritas tidak hanya dipengaruhi oleh portofolio pasar karena ada asumsi bahwa return harapan dari suatu sekuritas bisa dipengaruhi oleh beberapa sumber risiko yang lainnya. 35/40
  • 37. • APT didasari oleh pandangan bahwa return harapan untuk suatu sekuritas dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko yang menunjukkan kondisi perekonomian secara umum. • Faktor–faktor risiko tersebut harus mempunyai karakteristik seperti berikut ini: 1. Masing-masing faktor risiko harus mempunyai pengaruh luas terhadap return saham-saham di pasar. 2. Faktor-faktor risiko tersebut harus mempengaruhi return harapan. 3. Pada awal periode, faktor risiko tersebut tidak dapat diprediksi oleh pasar. TEORI PENETAPAN HARGA ARBITRASI 36/40
  • 38. MODEL APT • APT berasumsi bahwa investor percaya bahwa return sekuritas akan ditentukan oleh sebuah model faktorial dengan n faktor risiko, sehingga: dalam hal ini: Ri = tingkat return aktual sekuritas i E(Ri)= return harapan untuk sekuritas i f = deviasi faktor sistematis F dari nilai harapannya bi = sensitivitas sekuritas i terhadap faktor i ei = random error inin2i21i1ii efb...fbfb)(RER +++++= 37/40
  • 39. MODEL KESEIMBANGAN APT dalam hal ini: E(Ri) = return harapan dari sekuritas i a0 = return harapan dari sekuritas i bila risiko sistematis sebesar nol bin = koefisien yang menujukkan besarnya pengaruh faktor n terhadap return sekuritas i = Premi risiko untuk sebuah faktor (misalnya premi risiko untuk F1 adalah E(F1) – a0)  Risiko dalam APT didefinisi sebagai sensitivitas saham terhadap faktor-faktor ekonomi makro (bi), dan besarnya return harapan akan dipengaruhi oleh sensitivitas tersebut. nin2i21i10i Fb...FbFba)E(R ++++= F 38/40
  • 40. • Pada dasarnya, CAPM merupakan model APT yang hanya mempertimbangkan satu faktor risiko yaitu risiko sistematis pasar. • Dalam penerapan model APT, berbagai faktor risiko bisa dimasukkan sebagai faktor risiko. MODEL APT 39/40
  • 41. • Misalnya Chen, Roll dan Ross (1986), mengidentifikasi empat faktor yang mempengaruhi return sekuritas, yaitu: 1. Perubahan tingkat inflasi. 2. Perubahan produksi industri yang tidak diantisipasi. 3. Perubahan premi risk-default yang tidak diantisipasi. 4. Perubahan struktur tingkat suku bunga yang tidak diantisipasi. MODEL APT 40/40