Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jefry12
1. FAKULTAS MANAJEMEN
UNIVERSITAS BINA BANGSA
TUGAS UAS
Disusun oleh :
Nama : Jepri April Aldo
Nim : 11011700691
BAB 9
TEKNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL
Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting)
Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih
dari satu tahun.
Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusaha
1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga
perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek tersebut
memberikan keuntungan atau tidak.
2. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi
kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses
produksi terganggu.
Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian
Sekuritas
Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas
1. Penentuan biaya proyek.
2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut.
3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas.
4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek tersebut.
5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang.
6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan jumlah
pengeluarannya.
2. antara alternatif investasi dengan yang lain :
1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu)
Adalah serangkaian proyek dimana hanya satu proyek diantaranya yang dapat dipilih.
2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri)
Adalah proyek yang arus kasnya tidak dipengaruhi oleh proyek lain.
3. Dependent / Contingen
Adalah keputusan memilih proyek dengan menerima satu proyek berarti menerim
pula proyek yang lain.
Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Barang Modal
Metode pemeringkatan dan perhitungan
Adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan
barang modal.
1. Payback Period.
2. Profitability Index(Benefit Cost Ratio)
3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value = NPV).
4. Regular Internal Rate of Return (IRR).
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR).
6. Accounting Rate of Return (ARR).
1. Periode Pengembalian (Payback Period)
Adalah jangka waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar penerimaan bersih dari
suatu investasi dapat menutup biaya investasi tersebut. Atau dapat dikatakan
jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran
kas bersih yang diperoleh dari proyek
2. Profitability Index.
Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya apabila
suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan
diterima pula dengan Profitability Index (PI).
PI = Total PV Proceed
Initial Outlays
Initial outlays = Investasi.
Kalau PI > Investasi, proyek diterima
3. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
Teknik–teknik arus kas yang didiskontokan
Adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi
dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang (time value of money).
Menafsirkan Aliran Kas Masuk
Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional.
Pendapatan
-- Biaya (tidak termasuk penyusutan)
3. -- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before
Depreciation Interest and Tax = EBDIT).
-- Penyusutan
-- Laba sebelum pajak (EBIT)
-- Laba bersih sesuah pajak (EAT)
+ Penyusutan
=Aliran kas masuk Operasional.
AtauAliran Kas masuk (NCF) = EAT + depreciation
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap
biaya modal marjinal.
4. Internal Rate of Return = IRR
Adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang
(PV) dan arus kas masuk proyek dengan nilai sekarang dari
biaya proyek / investasi.
Nilai IRR dapat diperoleh dengan cara.
• PV arus kas masuk = PB biaya Investasi.
• PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0
Rumus IRR
Dimana:
P1 = discount rate dengan nilai PV1 (sudah dicari pada NPV)
n
0t
t
n
0t
t
t
tk,PVIFCF
k1
FC
NPV
n
0t
t
n
0t
t
t
tPVIF,IRR,CF
0
IRR1
CF
P1P2
PV2PV1
InvestasiPV1
P1IRR
4. P2 = discount rate atau lebih tinggi dari p1dengan nilai PV2
dengan nilai lebih rendah dari nilai investasi
Cara untuk menghitung rumus IRR ini dapat dilakukan :
1. Secara coba-coba
2. Secara interpolasi
3. Prosedur matematik
4. Kalkulator atau komputer keuangan
Grafik dari IRR dan NPV menunjukkan apakah proyek tersebut
layak atau tidak dilaksanakan, lebih penting membandingkan dua
proyek yang lebih menguntungkan.
Perbandingan antara metode NPV dan IRR12
➢ NPV Profil (Net Present Value Profiles)
Adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV dan biaya
modal perusahaan.
➢ Peringkat perpotongan (Cross Over Rate = COR)
Adalah tingkat diskonto dimana profil NPV dari dua proyek saling
berpotongan sehingga menunjukkan bahwa NPV dari kedua
proyek tersebut sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik COR.
➢ Proyek yang independen
Jika IRR proyek lebih besar dari k (df/dr), NPV akan lebih besar
dari O. Jadi proyek bersifat independen dapat disetujui
berdasarkan IRR, karena pasti disetujui juga berdasarkan NPV.
➢ Proyek Mutually Exclusive
DalamNPV Profil, dimana dua proyek saling berpotongan, timbul
konflik antara NPV dan IRR.
a. Proyek tersebut berbeda ukuran (skalanya).
5. b. Pola arus kas keduanya berbeda.
Konflik tersebut diatas disebabkan perbedaan asumsi mengenai
tingkat pengembalian atau reinvestasi yang terkandung ada kedua
metode tersebut.
IRR berganda :
Adalah investasi/proyek yang tidak normal dan mungkin
menghasilkan lebih dari satu IRR yang posititf.
5.Tingkat pengembalian intern yang dimodifikasi (Modified
Internal Rate of Return = MIRR)
Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang
dan biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai
akhirnya (Terminal Value= TV), dimana nilai proyek adalah
”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan
terhadap biaya modal perusahaan
6. Accounting Rate of Return (ARR)
Dihitung dengan cara:
Investasi penggantian (Replacement investment)
Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap /
nn
n
0t
n
tn
t
n
0t
t
t
MIRR1
TV
Biaya
MIRR1
TV
BiayaPV
MIRR1
k1C1F
k1
C0F
MIRR
akhirnilaiPBBiayaPV
2
investmentTotal
investmentAverageb.
InvestmentAverage
taxesafterEarning
returnofrateAveragea.
6. mesin-mesin yang lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga
dari penggantian tersebut diperoleh penghematan yang menguntungkan.
Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan
akan diganti tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini
dengan peralatan baru
BAB 10
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEK
1. Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam
suatu perusahaan.Arus kas berbeda dari laba akuntansi.
2. IdentifikasiArus Kas Yang Relevan
Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam
mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran
barang modal.
3. Arus kas vs Laba Akuntansi
Dalamanalisa penganggaran barang modal, yang digunakanadalah arus kas tahunan, dan
bukan laba akuntansi (laba atasmodal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan
pemulihansebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarionatau Laba atas modal + Pemulihan modalArus kas Inkremental
(Incremental Cash Flow)
Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi.
Empat masalah dalammenentukan arus kas inkremental.
1. Biaya terpendam (Sunk Cost)
Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat
ditutup dengan disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak
dimasukkan dalam aliran kas dari proyek.
2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost)
Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil
terbaik yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan
7. pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai
tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar
pada proyek yang diusulkan.
3. Biaya eksternalitas
Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian
lain perusahaan tersebut.
4. Biaya pengiriman dan pemasangan
Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus
menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost)
dari aktiva yang dibeli.
Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
➢ Proyek Perluasan
Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan
penjualan.
➢ Analisa Arus Kas proyek perluasan
1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk
proyek.
2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
3. Mengambil keputusan .
Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda
1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR)
Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama
sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini
diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/ proyek tersebut.
2.Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk
atau corporaterisk)Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasiportofolio
dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitaslaba perusahaan yang diabaikan
oleh suatu proyek tertentu
8. 3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk)
Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melaluidiversifikasi. Resiko ini
diukur dengan koefisien beta proyek.Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan
menggunakan
CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan resiko.
Analisis Sensitivas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah
ubah variabel-variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap
NPV dan tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat
memberikan wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas
tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk.
Analisis Skenario (Scenario analysis)
Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan
situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam
situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”.
Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang
mempertimbangkan baik sensitivas NPV terhadap perubahan
variabel-variabel kunci maupun rentangan (range) dari nilai-nilai
variabel yang sangat menguntungkan.Dalam analisis skenario probabilitas
karena rantangan nilai yangpaling memungkiankan bagi
Variable-variabel tercermin dalam distribusi probabilitas
Tiga jenis analisis skenario
btkRFkMkRFkS
9. 1. Skenario terburuk (Worst case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan
diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang
wajar.
2. Skenario terbaik (Best case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan
diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar.
3. Skenario dasar (Base scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan
nilai yang paling menguntungkan.Analisis Simulasi (Monte Carlo)
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang
berhubungan dengan CAPM, Market Risk Premium (MRP atau
RPM) dan Security Market Line (SML).
Market Risk Premium
Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang
bebas resiko sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung
tingkat resiko rata-rata.
Security Market Line (SML)
Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang
diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari
masing-masing saham.
10. BAB 11
BIAYA MODAL
(COST OF CAPITAL)
Biaya Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber
dana yang ada.
Biaya modal harus dapat menghasilkan tingkat pengembalian yang harus
dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan
nilai pasar sahamnya.
Empat jenis utama biaya modal (Cost of Capital):
Biaya utang (cost of debt) = k (1– T)
Biaya utang setelah pajak (After tax cost of debt).Adalah biaya yang terkait
dengan utang baru, yang tidak memperhitungkan dampak penghematan pajak
akibat adanya beban bunga.
Ada dua hal dalam penerbitan obligasi yaitu:
a. Nilai bersih yaitu dana yang sebenarnya diterima dari penjualan surat
berharga.
b. Biaya penerbitan sekuritas (flotation cost) yaitu biaya total yang dikeluarkan
untuk mener-bitkan surat-surat berharga yang mengurangi hasil bersih dari
penjualan obligasi yang dijual dengan premi, diskon atau nilai nominalnya.
Skedul Biaya Modal Marjinal
11. Biaya sahampreferen (Cost of preferred stock) = kp
Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor
Biaya saham preferen (Cost of preferred stock) = kp
Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham
preferen perusahaan
Biaya saham biasa (Cost of common stock) = ke
Apabila diadakan emisi saham baru : D1
Biaya laba yang ditahan (Cost of retained earning) = ks
Adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki pemegang saham
atas sahambiasa perusahaan. Laba yang ditahan adalah termasuk
biaya oportunitas para investor dari laba setelah pajak dan dividen
yang mungkin diterima.
T
1
k
d
p
e
n
g
h
e
m
a
t
a
b
u
n
g
a
T
i
n
g
k
a
t
p
a
j
a
k
s
e
t
e
l
a
h
u
t
a
n
g
Β
i
a
y
a
T1kd
pajaknpenghematabungaTingkat
pajaksetelah
utangΒiaya
Pn
Dp
KppreferensahamBiaya
g
Po
Di
Ke
gPf1PoKe
f = flotation cost (%) yaitu under pricing cost, under
writing cost, biaya makelar dan lainnya
Po
D1
kg
Po
D1
RPkmKs
kanan/diharapdiisyaratkygTP(TP)anilapengembTingkat
12. Biaya Rata-rata tertimbangan dari modal (WACC)
Adalah biaya yang mencerminkan rata-rata biaya modal dengan
menimbang biaya dari perpaduan utang, sahampreferen, sahambiasa dan
laba yang ditahan sesuai dengan proporsinya pada struktur modal
perusahaan.
Dasar pemikiran atas WACC, ka.
➢ Biaya modal dari barang modalnya harus dihitung dalam rata-rata
tertimbang.
➢ Perusahaan yang terkait adalah suatu perusahaan yang berkelanjutan.
➢ Rata-rata tertimbang adalah sebagai perpaduan dari berbagai jenis dana
yang digunakan, meskipun proyek tertentu dari perusahaan dibiayai
dengan beberapa bentuk dana
Biaya Modal Marjinal (Marginal Cost of Capital=MCC)
Adalah biaya untuk setiap rupiah/dolar tambahan modal, MCC merupakan
biaya rata-rata tertimbang dari setiap rupiah dan dolar terakhir yang ditambahkan ke dalam
modal. Jadi dalam hal ini WACC meningkat, karena
investor meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen
sebagai kompensasi peningkatan resiko.
Skedule MCC
Adalah grafik yang menunjukkan hubungan antara biaya rata-rata
tertimbang dari modal perusahaan dengan setiap rupiah/dolar atas
biasa
ekuitasBiaya
biasa
ekuitas%
preferen
sahamBiaya
preferen
saham%
t1
bunga
Suku
utang%
ks%Wske)%Wekp%Wpt)kd(1%WdWACC
13. penambahan modal perusahaan.
Titik Patokan (Break Point = BP)
Adalah nilai modal baru yang dapat diperoleh sebelum biaya rata-rata
tertimbang dan modal mengalami kenaikan.
Sebagai patokan, Titik Patahan (BP) akan terjadi apabila
biaya dari salah satu kompenen modal mengalami ke-naikan
sehingga BP juga meningkat. Maka perhitungannya
Wz
AFz
BPPointBreak
Keterangan:
AFz = Jumlah dana yang tersedia dari sumber keuangan (z)
pada tingkatbiaya yang ditetapkan.
Wz = Proporsi struktur modal untuk sumber keuangan (z).
modalstrukturdlmtersebutkomponenPresentase
rendahmasihbiayanyasaatmodalkomponenjmlTotal
BE
WACC
1
WACC
2
WACC
3
WAC
C
∆R
E
∆
D
Grafik MCC – WACC Dengan
BPRE
dan BPD
14. Skedul Kesempatan Investasi (Investmen Opportunities
Schedule = IOS)
Adalah grafis yang menyajikan peluang investasi perusahaan yang diurut
berdasarkan tingkat pengem-balian (IRR) proyek. Atau dapat juga dikatakan IOA
adalah suatu peringkat investasi dari yang terbaik (IRR tertinggi) sampai yang
terburuk (IRR yang rendah).
BAB 12
STRUKTUR MODAL,
LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang
jangka panjang, sahampreferen dan saham biasa (sahambiasa dan
15. laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya.
Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan
pembiayaan perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap
biaya modal, keputusan investasi dan meningkatkan nilai perusahaan
jenis-jenis modal
Dapat diliat dari neraca passiva
Resiko Bisnis dan Keuangan
➢ Resiko Bisnis
Adalah resiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengem-balian
atas ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang,
dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak meng-gunakan
utang.
➢ Resiko keuangan
Adalah bagian dari resiko yang ditanggung pemegang saham, yang
melebihi resiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan
leverage keuangan.
Leverage Keuangan
Adalah ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas berpenghasilan tetap
(utang dan sahampreferen) digunakan dalam struktur
Aktiva Hutang lancar
Hutang jangka panjang
Modal Pemegang saham
1. Saham preferen
2. Saham biasa
3. Laba ditahan
Modal
Pinjaman
Modal
Sendiri
Tota
Mod
16. modal perusahaan.
TINGKAT LEVERAGE
Leverage
Adalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh
perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap dengan maksud agar dapat
meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.
Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga)
Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham
biasa yang diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak
(EBIT) dalam persentase tertentu.
Tingkat leverage total (Degree of Total/Combined Leverage = DTL / DCL)
Adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan
sebesar persentase tertentu
INDIFFERENCE POINT.
Menentukan struktur modal yang optimal
Adalah struktur modal yang memak-simumkan harga saham
perusahaan, dan hal ini memerlukan rasio utang yang lebih
rendah daripada rasio utang yang memaksimumkan EPS.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Kebijakan dividen (dividen policy) dapat diartikan kebijakan untuk menentukan
berapa banyak dari laba harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa
banyak yang akan ditanam kembali di perusahaan.
Tiga Pembagian Kebijakan Dividen.
1. Membagi dividen sebesar-besarnya.
2. Membagi dividen atau menerbitkan saham baru.
3. Membagikan dividen sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak usah dibagikan
17. dividen.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen
a. Peraturan hukum
b. Faktor likuiditas
c. Faktor biaya penerbitan saham baru (emisi saham)
d. Pengendalian
e. Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan
f. Biaya transaksi dan kebutuhan modal
g. Tingkat pengembalian aset
Kebijakan Dividen yang optimal
Adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat
ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksi-mumkan harga saham
perusahaan.
Dua teori kebijakan Dividen
1. Teori ketidakrelevanan (irrelevansi) dividen.
Adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusahaan tidak mempunyai
pengaruh baik terhadap nilai perusahaan
maupun biaya modalnya.
Teori ini dikemukakan tahun 1966 oleh Merton H. Miller dan Franco
Modigliani yang terkenal dengan teori “MM”. Inti teori ini adalah
dalam dunia yang sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak
ada biaya transaski dan tidak pasar lain yang sempurna) maka nilai
perusahaan tidak dipengaruhi oleh dividen. Teori ”MM” memberikan
beberapa asumsi agar teori yang terkendali (manageable).
2. Teori bird – in -the hand tallacy.
Adalah dividen memiliki resiko yang lebih kecil daripada resiko
kenaikan nilai modal, oleh karena itu, ks, akan naik jika pembagian
dividen dikurangi. Teori ini dikem-bangkan oleh Gordon-Lintner yang
intinya bahwa investor memandang seekor burung di tangan lebih
18. berharga dari pada seribu burung di udara. Teori Gordon-Lintner ini
ditentang oleh teori “MM” dan sebaliknya
Kebijakan Dividen dalampraktek
1. Kebijakan dividen residual
Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba
aktual dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai
anggaran modal perusahaan yang optimal.
Dasar dari kebijakan ini adalah kenyataannya bahwa investor lebih
menginginkan perusahaan mena-han dan menginvestasikan kembali
laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen, apabila laba
yang diinvestasikan kembali terse-but dapat menghasilkan laba yang
lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang
dapat dihasilkan sendiri oleh investor dari investasi lain dengan
resiko yang sebanding
2. Dividen yang konstan (naik secara mantap)
Adalah kebijakan dividen tahunan yang tidak akan pernah
diturunkan dalam jumlah persentase tertentu dari laba kepada
pemilik setiap periode pembayaran dividen. Dalamhal ini,
terdapat kebijakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah
persentase dari setiap rupiah/dolar yang dihasilkan kepada
pemegang sahamdalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi
dividen kas per sahamdengan laba per saham.
Dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (Low regular extra
dividen policy)
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran deviden
rendah secara teratur kemudian ditambah dengan dividen ekstra bila
19. ada jaminan kelebihan dana yang tersedia.
➢ Bursa Emisi (New Issue Market)
Adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yang baru
saja “Going public”
➢ Keunggulan dari “Going Public”
1. Membuka jalan bagi pemegang saham untuk melakukan
diversifikasi.
2. Menaikkan likuiditas.
3. Mempermudah perusahaan mendapatkan uang tunai.
4. Memberikan ukuran atau nilai perusahaan.
➢ Kelemahan dari “ Going Public”
1. Biaya pelaporan ke Bapepam atau SEC.
2. Pengungkapan informasi (Disclosure).
3. Kekurang leluasaan bagi diri Pemilik (Self Dealings)
4. Pasar yang lesu dengan harga yang rendah.
5. Pengendali
BAB 13
Modal Saham dan Peranan Bank Invenstasi,
Hutang Jangka Panjang, Pembiayaan
Campuran & Merger Divestasi, Perusahaan
Induk dan Leverage Buyouts
20. Kebanyakan pertumbuhan perusahaan terjadi melalui ekspansi internal, yang terjadi
ketika divisi yang ada dalam sebuah perusahaan tumbuh melalui aktivitas penganggaran
modal normal. Meskipun demikian, contoh-contoh pertumbuhan yang paling dramatis dan
sering kali merupakan penyebab kenaikan harga saham perusahaan yang terbesar, merupakan
hasil dari merger topic yang pertama yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Pembelian melalui Utang (Leverage Buy Outs-LBO), terjadi ketika saham sebuah
perusahaan di akuisisi oleh sekelompok kecil investor dan bukannya oleh perusahaan
operasional lainnya. Karena LBO memiliki kemiripan dalam banyak hal dengan merger,
LBO juga akan dibahas dalam makalah ini.
Perubahan-perubahan kondisi dari waktu ke waktu, yang menyebabkan perusahaan
menjual sebagian, atau mendivestasikan, divisi-divisi utamanya kepada perusahaan-
perusahaan lain yang dapat memanfaatkan aktiva terdivestasi tersebut secara lebih baik. Kita
juga akan membahas divestasi dalam makalah ini. Kita akan menyisakan pembahasan
mengenai bentuk organisasi perusahaan induk (holding company), dimana sebuah perusahaan
memiliki saham dari satu atau lebih perusahaan lain.
DASAR PEMIKIRAN DIBALIK MERGER
Merger adalah penggabungan dua perusahaan untuk membentuk satu perusahaan.
SINERGI
Motivasi utama dari kebanyakan merger adalah untuk meningkatkan nilai dari
perusahaan gabungan. Sinergi adalah kondisi dimana keadaan secara keseluruhan lebih besar
dari pada jumlah masing-masing bagian. Dalam suatu merger sinergis, nilai setelah merger
akan melebihi jumlah nilai dari perusahaan-perusahaan secara terpisah sebelum merger
terjadi. Misalnya, Perusahaan A dan B bergabung untuk membentuk perusahaan C, dan jika
nilai C melebihi nilai dari A dan B, maka sinergi dapat dikatakan telah terjadi.
Efek sinergi dapat timbul dari 4 sumber:
1) Ekonomi Operasi, (manajemen, pemasaran, produksi, dan distribusi)
2) Ekonomi Keuangan, biaya transaksi yang lebih rendah dan cakupan yang lebih baik dari
para analis sekuritas.
21. 3) Perbedaan Efisiensi, manajemen dari salah satu perusahaan lebih efisiensi daripada yang
lain dan aktiva dari perusahaan yang lebih lemah akan lebih produktif setelah merger.
4) Peningkatan kekuatan pasar, akibat berkurangya persaingan.
PERTIMBANGAN PAJAK
Misalnya, jika sebuah perusahaan mengalami kekurangan peluang investasi internal
jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang tersedia, maka perusahaan dapat
1. Membayarkan deviden tambahan, Jika perusahaan membayarkan dividen tambahan,
pemegang sahamnya akan harus membayarkan pajak langsung saat pendistribusian.
2. Berinvestasi pada sekuritas, Sekuritas seringkali dapat menjadi tempat parkir sementara
bagi dana perusahaan, tetapi pada umumnya menghasilkan tingkat pengembalian yang lebih
kecil daripada yang diminta oleh para pemegang saham.
3. Membeli kembali sahamnya, Pembelian kembali saham mungkin akan menghasilkan
kauntungan modal bagi para pemegang saham yang masih ada.
4. Membeli perusahaan lain, menggunakan surplus uang untuk membeli perusahaan lain
akan menghindari semua permasalahan, dan hal ini yang akan memotivasi terjadinya
sejumlah merger.
PEMBELIAN AKTIVA DI BAWAH BIAYA PENGGANTINYA
Terkadang perusahaan akan dipandang sebagai kandidat akuisisi karena biaya
penggantian aktivanya jauh lebih tinggi daripada nilai pasarnya.
DIVERSIFIKASI
Diversifikasi akan membantu menstabilisasi keuntungan perusahaan dan akibatnya
memberikan keuntungan bagi para pemiliknya. Sehingga tentu saja, suatu merger
diversifikasi mungkin adalah cara yang terbaik untuk mencapai diversifikasi pribadi bagi
seorang manajer-pemilik dari perusahaan tertutup.
INSENTIF PRIBADI MANAJER
Pertimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga dapat memotivasi
merger.
22. · Banyak keputusan bisnis sebetulnya lebih didasarkan pada motivasi pribadi manajer
daripada analisis pribadi ekonomi.
· Ego memainkan peranan yang dominan didalam banyak merger.
Merger defensive adalah suatu merger yang dirancang untuk membuat suatu perusahaan tidak
rentan diambil alih oleh perusahaan lain. Namun, kebanyakan merger sebenarnya dirancang
untuk lebih menguntungkan manajemen daripada pemegang saham.
NILAI RESIDU
Adalah nilai sebuah perusahaan jika aktiva-aktiva yang dimiliknya dijual per bagian.
Jika nilai ini lebih tinggi dari nilai perusahaan pada saat ini, maka seorang spesialis
pengambilalihan perusahaan akan dapat membeli perusahaan pada harga yang sama atau
lebih tinggi dari nilai pasarnya sekarang, menjualnya per bagian, dan mendapat keuntungan
yang substansial.
JENIS MERGER
1. Merger Horizontal (Gabungan dua perusahaan yang memproduksi jenis barang atau jasa
yang sama)
2. Merger Vertikal (Suatu merger yang terjadi diantara sebuah perusahaan dengan salah
satu pemasok atau pelanggannya)
3. Merger Kongenerik (Suatu merger perusahaan-perusahaan di dalam industry umum
yang sama, dimana tidak terdapat hubungan pelanggan atau pemasok diantara keduanya)
4. Merger Konglomerat (Suatu merger perusahaan-perusahaan dari industry yang sama
sekali berbeda)
TINGKAT AKTIVITAS MERGER
Terjadi Lima Gelombang Merger di AS sejak tahun 1800an :
1. Ketika terjadi konsolidasi dalam industry minyak, baja, dan industry dasar lainnya.
2. Ketika naiknya bursa saham membantu para promotor keuangan mengonsolidasikan
perusahaan disejumlah industry(termsuk fasilitas umum, dan kendaraan bermotor)
3. Ketika merger konglomerat terjadi dimana-mana
23. 4. Ketika perusahaan-perusahaan LBO dan perusahaan lain mulai menggunakan obligasi
untuk mendanai jenis akuisisi.
5. Berhubungan dengan aliansi strategis yang dirancang untuk memugkinkan perusahaan
berkompetisi secara lebih baik dalam perekonomian global, berlangsung sampai saat ini.
Baru-baru ini telah terjadi pula peningkatan dalam merger lintas batas, yang banyak
dimotivasi oleh tingginya pergeseran nilai mata uang dunia. Misalnya, penurunan nilai dollar
membuat perusahaan Jepang dan Jerman mudah membeli perusahaan AS.
PENGAMBILALIHAN PAKSA VERSUS PENGAMBILALIHAN BERSAHABAT
Merger Paksa adalah suatu merger dimana manajemen perusahaan sasaran menolak
akuisisi.
Merger bersahabat adalah merger yang persyaratan-persyaratannya disetujui oleh
manajemen dari kedua perusahaan.
REGULASI MERGER
Proxy Fight (perebutan mandat) adalah suatu usaha untuk memperoleh kendali atas
sebuah perusahaan dengan cara mengajak para pemegang sahamnya memilih tim manajemen
baru. Proxy fight adalah senjata utama yang digunakan dalam perang atas pengendalian
secara paksa.
ANALISIS MERGER
Menilai Perusahaan Sasaran
2 Metodologi yang paling umum :
1. Discounted Cash Flow (Pendekatan Arus Kas Terdiskonto)
Ada 2 hal penting yang dibutuhkan :
(1) Laporan Arus Kas Pro Forma, yang meramalkan ekspektasi peningkatan arus kas bebas
sebagai akibat dari merger.
24. Merger Keuangan(suatu perusahaan dimana perusahaan-perusahaan yang terlibat tidak akan
dioperasikan sebagai satu unit tunggal dan tidak ada ekspektasi akan keekonomian operasi
darinya).
Merger Operasi(Suatu merger dimana operasi dari perusahaan-perusahaan yang terlibat akan
diintegrasikan dengan harapan mencapai harapan sinergis).
Tidak seperti analisis penganggaran modal pada umumnya, analisis merger biasanya memang
memperhitungkan beban bunga dalam peramalan arus kas. Hal ini dilakukan karena tiga
alasan : 1. Mengakuisisi sebuah perusahaan seringkali akan berarti menanggung utang dari
perusahaan sasaran. 2. Akuisisi seringkali didanai oleh utang. 3. Jika anak perusahaan
mengalami pertumbuhan dimasa depan, maka utang baru akan harus diterbitkan nantinya
untuk mendukung ekspansi. Oleh karena itu, kita menggunakan metode nilai sisa ekuitas
adalah suatu metode yang digunakan untuk menilai sebuah perusahaan sasaran dengan
menggunakan arus kas bersih yang merupakan nilai sisa dan dimiliki sepenuhnya oleh para
pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi.
(2) Suatu tingkat diskonto, atau biaya modal yang akan diterapkan pada proyeksi arus kas
diatas. Jumlah total arus kas bersih adalah setelah bunga dan pajak, sehingga akan
mencerminkan ekuitas. Oleh karena itu, arus kas tersebur seharusnya didiskontokan oleh
biaya ekuitas dan bukannya dari keseluruhan biaya modal. Kita menggunakan Garis Pasar
Sekuritas(Security market line) untuk mengestimasikan biaya ekuitas pasca merger Apex.
Jika tingkat bebas risiko adalah 10% dan premi risiko pasar adalah 5%, maka biaya ekuitas
Apex, Ks, pascamerger akan menjadi sekitar 18,2%
2. Multiple Market Method (Metode Perkalian Pasar)
ANALISIS MULTIPEL PASAR
Metode lainnya untuk menilai perusahaan sasaran adalah analisis multipel
pasar(market multiple analysis), yang menerapkan suatu pengganda yang ditentukan pasar
terhadap laba bersih,laba persaham, penjualan, buku, atau untuk perusahaan seperti TV kabel
atau sistem telepon seluler, jumlah pelanggan. Sementara metode DCF menerapkan konsep-
25. konsep penilaian dalam suatu cara yang akurat, dengan memusatkan pada arus kas yang
diharapkan,analisis multiple pasar lebih bersifat ad hoc.
Metode multiple P/E yaitu menghitunng kenaikan laba perusahaan,dan biasanya rata-rata
rasio P/E untuk perusahaan terbuka adalah 12.Untuk mengestimasi nilai perusahaan dengan
menggunakan pendekatan multiple P/E,kalikan saja laba bersih dengan multiple pasar sebesar
12untuk mendapatkan hasilnya.Ini adalah nilai ekuitas atau kepemilikan, perusahaan
itu.Multipel P/E pasar sebesar 12 didasarkan atas laba tahun berjalan perusahaan yang
sebanding, tetapi laba masa berjalan perusahaan tidak melambangkan pengaruh sinergistik
atau perubahan manajerial yang akan dilakukan.Dengan merata-ratakan laba bersih masa
depan, kita berusaha untuk mendapatkan nilai tambah hightech dari operasi perusahaan.
MENETAPKAN HARGA PENAWARAN
Suatu pandangan atas analisis merger
1. Jika tidak ada manfaat sinergistik, maka tawaran maksimum akan sama dengan nilai
masa berjalan dari perusahaan sasaran. Makin besar kauntungan sinersgistik, makin besar
kesenjangan antara harga masa berjalan perusahaan sasaran dan jumlah maksimum yang
dapat dibayarkan oleh perusahaan pengambil alih.
2. Makin besar keuntungan sinergistik, makin mungkin merger diwujudkan.
3. Masalah tentang bagaimana membagi manfaat sinergistik sangat penting. Kedua belah
pihak jelas menginginkan sebanyak mungkin keuntungan.
4. Harga aktual tergntung pada sejumlah faktor, termasuk apakah hightech menawar untuk
membayar dengan tunai atuau dengan sekuritas, keahlian negoisasi dari kedua tim
manajemen, dan yang paling penting posisi tawar menawar kedua pihak sebagaimana
ditentukan oleh kondisi-kondisi ekonomi yang mendasar.
5. Hightech tentu saja akan menjaga kerahasiaan penawaran maksimumnya, dan ia akan
merencanakan strategi penawarannya secara cermat dan sejalan dengan situasi yang ada. Jika
ia menganggap bahwa penawar lain akan muncul, atau manajemen apex mungkin menolak
sebagai cara untuk memepertahankan pekerjaannya, maka ia akan mengajukan penawaran
“preemptive”yang tinggi dengan sasaran manakut-nakuti tawaran pesaing dan menolak
manajemen. Di pihak lain, ia mungkin akan mengajukan tawaran yang rendah dengan
harapan “mencuri”perusahaan itu.
26. PENGENDALIAN PASCAMERGER
Masalah pengendalian / kepegawaian seringkali merupakan persoalan vital dalam analisis
merger.Pertama mari perhatikan dimana perusahaan kecil yang dikelola sendiri oleh
pemiliknya dijual kepada perusahaan besar. Manajer pemilik tersebut mungkin berniat
mempertahankan jabatannya yang tinggi, dan dia lalu menggalang hubungan yang erat
dengan karyawannya dan dengan demikian berusaha agar mereka tetap bisa terus bekerja
sesudah merger.
PERANAN BANK INVESTASI
Bank investasi terlibat dalam aktivitas merger dengan cara:
Mereka membantu perusahaan menyiapkan merger.
mereka membantu perusahaan sasaran mengembangkan serta menerapkan taktik difensif.
mereka membantu menilai perusahaan sasaran
mereka membantu membiayaimerger,dan
mereka menginvestasikan dalam saham perusahaan calon merger yang potensisal
Menyiapkan Merger
Bank-bank investasi mempunyai kelompok merger dan akuisisi dibawah departemen
keuangan korporasinya. Para anggota ini berupaya mengidentifikasi perusahaan yang
mempunyai kelebihan kasyang mungkin ingin membeli perusahaan lain, perusahaan yang
ingn dibeli,atau perusahaan yang karena sesuatu hal menjadi menarik bagi perusahaan lain.
Mengembangkan Taktik Defensif
Takti-taktik defensif yang digunakan meliputi:
Mengubah anggaran dasar sehingga hanya sepertiga dari anggota direksi yang dipilih
setiap tahun, dan diperlukan 75 persen persetujuan untuk dapat terlaksanakannya merger
Berupaya meyakinkan para pemegang sahamperusahaan sasaran bahwa harga yang
ditawarkan oleh calon pengambil alih terlalu rendah.
Mengungkit masalah antitrus dengan harapan campur tangan departemen kehakiman
27. Membeli kembali saham di pasar terbuka dalam upaya menaikkanharga saham diatas harga
yang ditawarkan pengambil alih
Menarik white knight yang dapat diterima manajemen perusahaan sasaran untuk bersaing
dengan calon pengambil alih
Menarik “white squire” yang bersahabat dengan manajemen saat ini untuk memebeli lebih
banyak saham perusahaan sasaran guna menghalangi merger,dan
Menetapkan Nilai Wajar
Jika dua perusahaan melakukan merger secara baik-baik(sukarela), maka harga yang disetujui
pastilah harga wajar,jika tidak,pemegang saham salah satu perusahaan bisa menuntut
pembatalan merger tersebut.Karena itu, pada kebanyakan merger yang besar masing-masing
pihak akan meminta jasa bank investasi untuk mengevaluasi perusahaan sasaran dan
menetapkan harga yang wajar.Sekalipun merger tersebut tidak dilakukan secara sukarela,
namun bank investasi diperlukan untuk menetapkan harga yang wajar.
Membiayai Merger
Banyak merger dibiayai dengan kelebihan kas yang dimiliki perusahaan pengambil alih.
Akan tetapi, jika perusahaan pengambil alih tidak mempunyai uang kas yang berlebih maka
ia akan memerlukan sumber dana. Disini salah satu faktor yang paling penting di balik
gelombang merger tahun 1980-an adalah perkembangan junk bond yang digunakan dalam
membiayai akuisisi.
Drexel burnham Lambert adalah pengmbang utama dari junk bond,yang didefinisikan
sebagai abligasi yang peringkatnya dibawah kelas investasi(BBB/Baa). Sebelum Drexel
bertindak, hampir tidak mungkin menjual obligasi berperingkat rendah untuk mendapatkan
modal baru .Drexel kemudian melakukan terobosan dengan menerapkan suatu prosedur
dimana situasi perusahaan dinilai secara cermat dansuatu proyeksi arus kas yang akan
dikembangkan.dengan aus kas yang telah diramalkan, analis Drexel menyusun suat struktur
utang, yaitu jumlah utang, jadwal jatuh tempo, dan suku bunga, yang dapat dilunasi dengan
arus kas.
Operasi Arbitrasi
28. Arbitrasi umumnya bararti pembelian dan penjualan secara serentak atas komoditas atau
sekuritas sejenis dlam dua pasar yang berbeda pada harga yang berbeda, dan meraih
pengembalian babas resiko. Akan tetapi, kantor pialang besar termasuk sejumlah investor
pialang yang kaya terlibat dalam jenis abitrasi yang berbeda yang disebt arbitrasi risiko.
Para “arbitrageurs” atau disingkat “arbs” berspekulasi dalam saham perusahaan-perusahaan
yang cenderung merupakan target pengmbilalihan. Diperlukan modal yang besar untuk
berspekulasi dalam sejumlah besar sekuritas dan dengan demikian mengurangi resiko,
danjuga untuk meraih keuntungan dalam selisih yang kecil.Namun, para bankir investasi
yang besar mempunyai sarana yang diperlukan itu untuk memainkan permainan ini.
ALIANSI KORPORAT
Merger adalah salah satu cara bagi dua perusahaan menggabungkan kekuatannya, namun
banyak perusahaan menjalin ikatan kerja sama, disebut dengan aliansi korporat, atau aliansi
strategis, yang berhanti tidak jauh dari merger. Berbeda dengan merger yang menggebungkan
seluruh aktiva, sekaligus juga kepemilikan dan keahlian manajerial yang ada, dari perusahaan
yang terlibat, aliansi memungkinkan perusahaan menciptakan kombinasi yang memuaskan
perhatian pada lini-lini bisnis khusus menawarkan sinergi yang paling potensial.
Salah satu bentuk alisansi korporat adalah usaha bersama (joint venture), dimana bagian-
bagian perusahaan bergabung bersama untuk mencapai sasaran yang spesifik dan terbatas.
Suatu joint venture akan dikendalikan oleh satu tim manajemen yang terdiri atas perwakilan
dua (atau lebih) perusahaan induk. Joint venture telah sering dipergunakan oleh perushaan
A.S, Jepang, dan Eropa unutk berbagi teknologi dan/atau keahlian di bidang penasaran.
PEMBELIAN MELALUI UTANG
Dalam suatu pembelian melalui utang (leverage buyout) sekelompok kecil investor, biasanya
termasuk manajemen berjalan, mengkuisisi sebuah perusahaan dalam suatu transaksi yang
sebagian besar didanani oleh hutang. Utang tersebut akan dipenuhi oleh dana yang dihasilkan
oleh operasi pirusahaan yang diakuisisi dan, sering kali, oleh penjualan sebagian aktivanya.
Terkadang, kelompok pengakuisisi memiliki rencana untuk menjalankan perusahaan yang
diakuisisi selama beberapa tahun, mendorong penjualana dan labanya, kemudian
membuatnya menjadi perusahaan terbuka lagi sebagai sebuah perusahaan yang lebih kuat.
Pada kasus lain, perusahaan LBO berencana untuk menjual divisi-divisinya kepada
perusahaan lain yang dapat memperoleh sinergi. Di dalam kedua kasus diatas, kelompok
29. pengakuisisi berharap akan memperoleh keuntungan yang substansial dari LBO, namun
risiko yang inheren di dalamnya cukup besar karena tingginya penggunaan leverage
keuangan.
DIVESTASI
Jenis Disvestasi
Terdapat empat jenis disvestasi :
1. Penjualan suatu unit operasi kepada perusahaan lain
2. Menyiapkan bisnis untuk didivestasikan sebagai suatu perusahaan terpisah dan
kemudian “melepaskannya” (spin-off) kepada para pemegang saham perusahaan yang
didivestasi
3. Mengikuti langkah untuk melakukan pelepasan tetapi hanya menjual sebagian sahamnya
saja
4. Melikuidasi langsung seluruh aktivanya
Penjualan kepada perusahaan lain pada umumnya akan melibatkan penjualan dari
keseluruhan divisi atau unit, biasanya untuk uang tunai tetapi terkadang untuk saham dari
perusahaan pengakuisisi. Dalam suatu spin-off, pemegang saham perusahaan yang ada akan
memberikan saham baru yang mencerminkan hak kepemilikan terpisah dalam divisi yang
didivestasi. Divisi tersebut menentukan dewan direksi dan penjabatnyasendiri, dan menjadi
sebuah perusahaan terpisah. Para pemegang saham pada akhirnya kan memiliki saham pada
dua perusahaan daripada hanya satu perusahaan, namun dengan tidak terjadi perpindahan
uang. Dalam suatu carve-out, kepemilikan minoritas dalam sebuah anak perusahaan dijual
kepada pemegang saham baru, sehingga perusahaan induk memperoleh pendanaan ekuitas
baru, namun masih tetap mempertahankan kendali. Terakhir, dalam suatu likuidasi aktiva dari
suatu divisi dijula secara per bagian, bukannya sebagai satu entesitas operasi. Untuk
menggambarkan berbagai jenis divestasi ini, beberapa contoh terbaru akan disajikan di
bagian selanjutnya.
Ilistrasi Divestasi
1. Pepsi baru-baru ini melepaskan bisnis makanan cepat sajinya, yang termasuk Pizza Hut,
Taco Beli, dan Kentucky Fried Chicken. Bisnis yang dilepaskan ini sekarang dioperasikan di
bawah bendera Tricon Global Restaurants. Pepsi pada awalnya mengakuisisi rentai restoran
30. ini karena ingin meningkatkan saluran distribusi minuman ringannya. Namun, lama-
kelamaan, Pepsi mulai menyadari bahwa bisnis minuman ringan dan restoran adalah dua hal
yang berbeda, dan semua sinergi di antara keduanya ternyata tidak sesuai dengan antisipasi
semula. Pelepasan memusatkan diri pada bisnis intinya. Namun, Pepsi akan mencoba untuk
tetap mempertahankan saluran distribusi ini dengan menandatangani kontrak-kontrak jangka
panjang yang memastikan peroduk-produk Pepsi akan dijual secara ekslusif di setiap di setiap
rantai restoran yang dilepaskan diatas.
2. General Motors (GM) melepaskan anak perusahaan Electronic Data Systems (EDS),
sebuah perusahaan jasa computer yang didirikan pada tahun 1962 oleh Rose Perot, yang
berkembang sebagai subuah perusahaan independen sampai akhirnya dibeli oleh GM pada
tahun 1984. Alas an di balik akuisisi tersebut adalah keahlian EDS yang akan membantu GM
beroperasi secara lebih baik di era informasi dan membangun mobil-mobil yang menerapkan
teknologi computer tercanggih. Namun, menyebarnya computer desktop dan langkah yang
siambil perusahaan-perusahaan untuk memperkecil staf computer internalnya telah
menyebebkan bisnis non-GM EDS berkembang pesat. Kepemilikan GM telah menghalangi
kemampuan EDS untuk menjalin aliansi dan, dalam beberapa kasus, untuk masuk ke dalam
transaksi bisnis. Cara terbaik bagi EDS untuk bekopetensi di dalam industrinya adalah
sebagai perusahaan independen, sehingga perusahaan tersebut akhirnya dilepaskan.
31. BAB 14
Analisa Kesehatan dan Prediksi Kebangkrutan
Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) dan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Cara
Mengatasi Secara Umum
Analisa Laporan Keuangan Untuk Menilai TingkatKesehatanSuatu
Perusahaan
Analisa ratio keuangan merupakan suatu indikator yang biasa digunakan oleh
perusahaan untuk menilai efektifitas penggunaan keuangan berdasarkan data perbandingan
masing-masing account keuangan yang ada dalam laporan keuangan seperti laporan neraca,
laba rugi, dan arus kas dari periode tertentu. Fungsi dari laporan keuangan untuk memberikan
informasi mengenai kondisi keuangan atau pengeluaran dan pemasukan perusahaan. Selain
itu juga bertujuan sebagai pedoman menentukan keputusan dalam bisnis. Analisis laporan
keuangan dapat dilakukan dengan cara mengevaluasi masing-masing kinerja suatu
perusahaan, digunakan untuk pengambilan keputusan yang akan datang.
32. Untuk menentukan tingkat kesehatan perusahaan juga memerlukan ratio sebagai salah satu
indikator. Terdapat 4 metode perhitungan rasio diantaranya yaitu likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas atau profitabilitas dan yang terakhir yaitu rasio aktifitas. Dengan menggunakan 4
rasio ini perusahaan dapat mengetahui seberapa besar laba yang didapat dan seberapa besar
perusahaan dapat melunasi hutang, sehingga dapat diukur tingkat kesehatan perusahaan itu.
Dibawah ini dijelaskan beberapa rasio yang dibutuhkan untuk perusahaan agar dapat
mengukur tingkat kesehatannya.
Rasio Likuiditas : kewajiban hutang dalam jangka pendek perusahaan dapat diukur
melalui Dengan kata lain juga dijelaskan bahwa likuiditas adalah kemampuan untuk
memenuhi kewajiban jangka pendeknya atau hutang yang harus dibayar dengan aktiva
lancarnya.
Rasio Solvabilitas : yaitu mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua
kewajibannya baik jangka pendek maupun jangka panjang. Hal ini menunjukkan bahwa
perusahaan memiliki kemampuan untuk membayar seluruh kewajiban hutang yang ada
dengan menggunakan kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.
Rentabilitas atau Profitabilitas : digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam memperoleh keuntungan atau laba, selama periode tertentu juga memberikan analisa
tingkat efektifitas manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya. Profitabilitas
dapat diukur dengan membandingkan antara laba dikurangi pajak dengan aktiva yang dapat
menghasilkan keuntungan atau laba.
Dari uraian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa penganalisaan laporan keuanganÂ
mempunyai tujuan. Diantaranya yaitu:
Sebagai informasi suatu perusahaan untuk melakukan perkiraan atau memproyeksikan
posisi keuangan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.
Meninjau suatu keadaan perusahaan, permasalahan di bidang administrasi, operasional,
dan keuangan perusahaan.
Alat bantu untuk mengukur efisiensi semua departemen perusahaan.
33. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan SDA yang berkualitas yang memiliki skill yang
handal. SDA dalam hal ini sangat mempengaruhi dalam dunia pemasaran.
Ciri-ciri perusahaan yang sehat :
Sangat memperhatikan pemasukan dan pengeluaran. Dengan menekankan sekali
pengeluaran diharapkan dapat menghasilkan pemasukan semaksimal mungkin.
Mampu membenahi keuangan perusahaan disaat pendapatan perusahaan
mengalami penurunan.
Perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan yang lainya dan selalu
berkembang.
Laporan dalam perusahaan sangatlah penting karena dengan mereview laporan keuangan kita
bisa memantau kenaikan ataupun penurunan keuangan tiap bulannya. Suatu perusahaan jika
menginginkan perusahaan itu sehat maka harus memiliki komitmen saling membantu dikala
perusahaan mengalami pasang surut. Kemakmuran karyawan harus diperhatikan karena
kesolidan karyawan mampu membantu perusahaan dalam berkembang.