SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Pembiayaan dengan Lease
Nama : Kartika Aji Lukitasari
NIM : 135020201111085
Definisi Leasing Atau Sewa Guna
Usaha
 Berdasarkan Financial Standart Board (FASB-13) :
Suatu perjanjian penyediaan barang-barang modal
yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu.
 Berdasarkan The International Accounting Standart
Board (IAS-17) yaitu:
Suatu perjanjian dimana lessor menyediakan barang
(aset) dengan hak penggunaan oleh lesse dengan
imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu
tertentu
 Kelebihan lease dibandingkan dengan hutang ialah
bahwa yang menyewakan (lessor) mempunyai posisi
yang lebih baik dibandingkan kreditor apabila usaha
penyewa (leassee) mendadak mengalami kesukaran
dalam bidang keuangan.
Jenis – Jenis Lease
1. Jual dan Leaseback (Sale and Leaseback) 
perusahaan menjual aktivanya dan lalu
mengikat kontrak lease selama beberapa waktu
dengan persyaratan tertentu.
2. Lease Operasi  perusahaan melakukan
kontrak lease yang mencakup keuangan dan
jasa perawatan, dan seringkali boleh dibatalkan,
dan pembayaran kontrak leasenya tidak akan
menutup seluruh harga perolehan aktiva yang
dileasekan.
3. Sistem Keuangan Langsung  tidak ada
ketentuan mengenai jasa perawatan dan tidak
dapat dibatalkan, dan harga aktiva yang dilease
diamortisasi penuh selama masa tersebut.
Komparatif Leasing dengan Teknik
Pembiayaan Lainnya
Penjelasan Leasing Sewa beli Sewa
menyewa
Kredit Bank
Jenis Barang Barang bergerak &
Tidak bergerak
Barang bergerak Barang bergerak
perlu
pemeliharaan
Semua jenis
investasi
Penyewa /
pembeli
Perusahaan atau
perorangan
Perusahaan atau
perorangan
Perusahaan atau
perorangan
Perusahaan atau
perorangan
Bentuk
perusahaan
Badan hukum Suplier Suplier Bank
Pemilikan
barang
Perusahaan Leasing Pemilik Barang Pemilik Barang Debitur
Jangka Waktu Menengah Pendek Menengah /
pendek
Pendek / Panjang /
menengah
Besarnya
pembiayaan
100% 80% Lebih rendah 80%
Biaya bunga Bunga + margin Tinggi Bunga + margin Interbank rate :
spread
Akhir Kontrak •Menggunakan hak
opsi tuk membeli
•Memperpanjang
nilai kontrak
•Mengembalikan
kepada lessor
Barang menjadi
milik penyewa
Barang kembali
kepada pemilik
modal
•Kredit lunas
•Jaminan kembali
ke debitur.
Persyaratan Internal Revenue
Service (IRS) AS untuk Fasilitas
Lease
1. Periode lease harus kurang dari 30 tahun;
lebih dari 30 tahun, dianggap sebagai jual
beli biasa.
2. Harga sewanya harus merupakan hasil
pengembalian yang wajar bagi yang
menyewakan (lessor) yang besarnya sekitar
7 – 12% dari investasinya.
3. Opsi perpanjangan lease harus wajar dan
diberikan kesempatan kepada lessee
pertama sebelum mencari calon lessee yang
lain.
4. Dalam kontrak tidak diijinkan adanya adopsi
membeli kembali; jika ada, lessee harus
diberi hak penuh untuk memperoleh harga
Akuntansi Leases
Dari kepentingan lessee:
1. Lease modal
2. Lease operasi (semua jenis lease selain
lease modal)
Dari kepentingan pihak lessor (yang
menyewakan):
1. Lease jual (sales type leases)
2. Lease keuangan langsung (direct financing
leases)
3. Lease yang dileverage (leveraged lease)
4. Lease operasi (semua lease selain lease
butir 1, 2, dan 3)
Sebuah kontrak lease akan diklasifikasikan dalam
EASB No.13 sebagai lease modal, jika
memenuhi salah satu atau lebih dari keempat
kriteria dalam paragraf 7, sbb:
1. Kontrak lease mengatur pemindahan
kepemilikan mesin / peralatan ke pihak lessee
pada masa akhir kontrak.
2. Dalam lease terdapat opsi bagi lessee untuk
membeli mesin / peralatan yang dilease dengan
harga di bawah nilai pasar pada saat opsi
tersebut digunakan.
3. Jangka waktu lease paling sedikit senilai 75%
dari taksiran umur ekonomis mesin / peralatan.
4. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum
harus lebih 90% dari nilai wajar mesin /
peralatan pada saat kontrak lease
ditandatangani.
Akuntansi Pihak Lessee
 Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee
mencatat aktiva dn kewajiban yang umumnya sama
dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor yang
sudah memindahkan secara substansial seluruh
manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan
dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan
menggantinya dengan piutang.
 Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan
mencatat penyusutan. Lessor dan lessee akan
memperlakukan pembayaran lease sebagai
pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak lease tidak
dikapotalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh lessee
dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan
lessor. Pada saat pembayaran lease dilakukan, lessee
mencatat beban sewa dan lessor mengakui
pendapatan sewa.
Keputusan Pembiayaan: Lease
Versus Pinjaman
 Tahap pertama dalam analisis lease versus
membeli sendiri adalah mendiskontokan arus kas
proyek investasi pada tingkat biaya modal rata-
rata tertimbang yang sesuai.
 Bila layak, tahap kedua adalah memutuskan
sumber pembiayaan; dengan lease atau
kombinasi gombal sendiri dan hutang.
 NPV lease dihitung dengan cara mendiskontokan
biaya lease setelah pajak dan kerugian karena
hilangnya keringanan pajak dari penyusutan
dengan tarif modal lease setalah pajak.
 Bila NPV lease ini hasilnya positif, maka sistem
lease lebih menguntungkan dalam pembiayaan
proyek.
 NPV proyek + NPV lease = positif.
 Penting dicatat bahwa pembiayaan
lease merupakan subtitusi hutang.
Tidak ada perusahaan yang 100%
menggantungkan dana dan
operasinya dengan cara leasing.
Pembiayaan lease, sebagaimana
halnya pembiayaan hutang, menuntut
adanya jaminan permodalan.
Analisis mengenai kemungkinan menguntungkan
tidaknya sistem lease ni dibandingkan dengan
meminjam menyangkut analisis terhadap arus kas
sebagai berikut:
a. Penghematan kas yang jumlahnya setara dengan
jumlah 10, dimana jumlah ini tidak perlu
dikeluarkan apabila perusahaan meinilih sistim
lease.
b. Arus keluar kas adalah nilai sekarang dan lease
yang harus dibayar, PV((Lt(1 -T)).
c. Nilai sekarang dan biaya kesempatan karena
hilangnya keringanan pajak dan penyusutan,
PV(TDep)
d. Nilai sekarang dan perubahan keringanan pajak
dan bunga atas hutang digantikan oleh
pembiayaan leasing, PV(TA(KbBt)
Keempat hal ini nantinya akan menghasilkan
keuntungan bersih dan leasing dibandingkan
dengan cara meminjam yang semuanya dalam
Penilaian Leasing oleh
Leassor
 Rumus biaya modal rata-rata
tertimbang :
kL= kul(1- AT )
 Keterangan:
kL= biaya modal rata-rata tertimbang
A = Hutang per rupiah
T = Hutang per Rupiah (Dollar)
kul = Biaya modal
 hasil pengembalian sebelum pajak,
merupakan keuntungan lessor, dengan
rumus:
Kb = kL / 1-T
 harga lease ininimum yang kompetitif, yang
harus dibebankan kepada lessor
NPVLOR = -I0 + Σ [n Lt (1-T) + TDept / t=1
(1+KL)t]
 Dimana:
Lt = Pembayaran lease secara peniodik
Dept = jumlah beban penyusutan dalam
periode t
Penilaian Leasing oleh
Lessee
 Pertimbangan utama lessee adalah apakah leasing
lebih murah daripada membeli aktiva tersebut. Agar
diperoleh keputusan yang benar, berikut ini
adalahmbeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengevaluasi leasing
a) Pertimbangan pertama adalah perusahaan telah
memutuskan untuk memperoleh aktiva seperti gedung,
mesin, dan aktiva lainnya, dimana keputusan ini
didasarkan atas keputusan investasi biasa,
b) Masalah selanjutnya adalah apakah perusahaan akan
memperoleh aktiva tersebut melalui leasing atau
membeli,
c) Dengan deinikian pertimbangan utama antara leasing
dan hutang adalah dengan membandingkan biaya
hutang (cost of borrowing — cob) dan biaya leasing
Perhitungan Arus Biaya
Leasing
 Menghitung besarnya biaya leasing
jika lease dibayar pada awal periode:
Harga Aktiva = [Lt + Ltx1 - (1 + Kb) -
(n 1)] / Kb
 Keterangan: Besarnya biaya leasing
awal periode
 Menghitung besarnya biaya Borrowing Vs Leasing
(Alternatif lain dengan melakukan perhitungan melalui tabel)
 Alternatif Borrowing:
COB = lo - {PVIFA(a%,n) x tax x depresiasi) - {PVIF(a%,n) x nilai
sisa}+ {PVIF(a%,n) x biaya pemeliharaan (1-tax)}
 Alternatif Leasing:
 CCL Akhir periode = {Lt(1 -tax) x PVIFA(a%,n)}÷{harga pembelian x
PVIF(a%,n)}
 COL Awal Periode = Lt + { Lt(1-tax) x PVIFA(a%,n-1)} - { PVF(a%,n)
x Lt x tax} + {harga pembelian x PVIF(a%,n )}
 Kesimpulan dan dua alternatif di atas (Analisis NAL): NAL = COB –
C
 Jika NAL (+) = maka dipilih alternative leasing, karena COB > COL
 Jika NAL (-) = maka dipilih alternative borrowing, karena COB <
COL
 Keterangan:
NAL = Net Advantage of Leasing
COB = Cost of Borrowing = biaya jika melakukan borrowing
Langkah 1
 Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva.
NPV dihitung dengan mempresent-valuekan
seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan
dengan present value arus kas keluar. Pada
perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal
sebagai tingkat diskonto.
n
NPV = ∑ CIFᵼ - COF
t=1( 1 + k )ᵗ
Dimana :
• CIFᵼ : Cash Inflow pada waktu t yang
dihasilkan proyek
• K : Biaya Modal
• COF : Initial Cash Outflow (diasumsikan terjadi
sekarang)
• N : Usia proyek
Langkah 2
 Menghitung NAL (Net Advantage to Leasing). NAL adalah
penghematan biaya yang timbul karena kita memilih alternative
leasing daripada membeli aktiva tersebut.
n
NAL = ∑ Ot (1-T) - Rt (1-T) – Dt.T – Vn (1-T) - COF
t=1 ( 1 + rb )ᵗ ( 1 + rb )ᵗ
Dimana :
• Ot : Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi jika
aktu dibeli (tidak leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan
dan Asuransi yang pada kontrak lease akan dibayar oleh lessor.
• Rt : Leasing payment tahunan pada waktu t
• T : Tingkat pajak pada penghasilan perusahaaan
• Dt : Biaya depresiasi aktiva pada waktu t
• Vn : Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada
waktu n
• COF : Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika
ia mengeluarkan leasing
• Rb : Biaya hutang setelah pajak, Rb = kd( 1 – T )
• kd : Biaya hutang sebelum pajak
Langkah 3 (Keputusan
Investasi)
 Membuat keputusan, dimana :
Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka aktiva
dapat diperoleh melalui LEASING.
 Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka aktiva
dapat diperoleh dengan cara MEMBELI.
 Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu
menolak aktiva tersebut sebab akan timbul :
 NPV + NAL > 0, maka aktiva dapat diterima
tapi harus diperoleh dengan cara LEASING.
 NPV + NAL < 0, maka aktiva atau proyek
tersebut DITOLAK.
 Jika NPV < 0 dan NAL < 0, maka aktiva atau
proyek tersebut DITOLAK.
Pengaruh-Pengaruh Tambahan
pada Keputusan Leasing versus
Keputusan Membeli / Memiliki
Sendiri
 Dengan tidak adanya keringanan pajak dan karena
“kelemahan-kelemahan pasar” lainnya, baik cara leasing
atau pun membeli sendiri tidak ada bedanya. Kesamaan ini
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti:
1. Perbedaan pajak
2. Perbedaan dalam biaya pemeliharaan aktiva
3. Perbedaan biaya modal untuk lessor dan lessee
4. Perbedaan dalam tingkat keusangan aktiva
5. Perbedaan dalam posisi antara kontak leasing dengan
bentuk-bentuk sumber pembiayaan lain.
Apakah faktor-faktor ini benar-benar mampu memberi
keuntungan atau kerugian pada cara leasing tergantung
pada situasi dan fakta-fakta dari tiap transaksi yang
disetujui bersama.

More Related Content

What's hot

Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)budi Yulian
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856Sefri Yunita
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullshandyaa
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursJudianto Nugroho
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialYoshita Elsyanti
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iyalifadli98
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahPhuji Maisaroh
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamNinnasi Muttaqiin
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasitonyherman87
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikohasril ariel
 
Chapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganChapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganNovi Sitoresmi
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Lia Ivvana
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Rizky Akbar
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaFina Sari
 

What's hot (20)

Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)Akuntansi manajemen[7] (1)
Akuntansi manajemen[7] (1)
 
34020 7-853463552856
34020 7-85346355285634020 7-853463552856
34020 7-853463552856
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
Akuntansi sewa full
Akuntansi sewa fullAkuntansi sewa full
Akuntansi sewa full
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Ppt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensialPpt akuntansi differensial
Ppt akuntansi differensial
 
Jawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan iJawaban uts m. keuangan i
Jawaban uts m. keuangan i
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank SyariahAkuntansi Ijarah pada Bank Syariah
Akuntansi Ijarah pada Bank Syariah
 
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian SahamSuku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
Suku Bunga, Penilaian Obligasi, dan Penilaian Saham
 
Analisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan KeuanganAnalisis Laporan Keuangan
Analisis Laporan Keuangan
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Keputusan investasi
Keputusan investasiKeputusan investasi
Keputusan investasi
 
16634 manajemen kas
16634 manajemen kas16634 manajemen kas
16634 manajemen kas
 
Pembelanjaan resiko
Pembelanjaan resikoPembelanjaan resiko
Pembelanjaan resiko
 
Chapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuanganChapter 2-manajemen-keuangan
Chapter 2-manajemen-keuangan
 
Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06Manajemen keuangan bab 06
Manajemen keuangan bab 06
 
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
Penilaian Obligasi (Valuasi Obligasi)
 
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesiaKieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
Kieso ifrs ch16 - ifrs (eps) indonesia
 

Viewers also liked

Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanKartika Lukitasari
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingKartika Lukitasari
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanKartika Lukitasari
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)Kartika Lukitasari
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganKartika Lukitasari
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalahKartika Lukitasari
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANKartika Lukitasari
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaKartika Lukitasari
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraKartika Lukitasari
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Kartika Lukitasari
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsKartika Lukitasari
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiKartika Lukitasari
 

Viewers also liked (20)

Introduction to cost volume
Introduction to cost volumeIntroduction to cost volume
Introduction to cost volume
 
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatanPelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
Pelaporan yang disegmen dan penentuan harga pokok pendekatan
 
Obligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadanaObligasi dan reksadana
Obligasi dan reksadana
 
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saingBab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
Bab 3 kualitas sebagai alternatif peningkatan daya saing
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawanBab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
Bab 5 pelibatan dan pemberdayaan karyawan
 
Keputusan Membeli
Keputusan MembeliKeputusan Membeli
Keputusan Membeli
 
Hutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferenHutang dan saham preferen
Hutang dan saham preferen
 
Bab 8 pelatihan
Bab 8   pelatihanBab 8   pelatihan
Bab 8 pelatihan
 
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
Tqm 9   patok duga (benchmarking)Tqm 9   patok duga (benchmarking)
Tqm 9 patok duga (benchmarking)
 
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelangganBab 4 tqm fokus pada pelanggan
Bab 4 tqm fokus pada pelanggan
 
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalahTqm bab 7   pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
Tqm bab 7 pengambilan keputusan dan pemecahan masalah
 
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGANRUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
RUANG LINGKUP MANAJEMEN KEUANGAN
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Permintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaranPermintaan dan penawaran
Permintaan dan penawaran
 
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannyaInformasi biaya penuh dan kegunaannya
Informasi biaya penuh dan kegunaannya
 
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantaraPkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
Pkn hakikat dan unsur dasar wawasan nusantara
 
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
Bab 7 manajemen strategis perusahaan (pengantar manajemen)
 
Basic management accounting concepts
Basic management accounting conceptsBasic management accounting concepts
Basic management accounting concepts
 
Analisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasiAnalisis data dan interpretasi
Analisis data dan interpretasi
 

Similar to OPTIMAL-LEASE

Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Andrew Molina
 
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptxPresentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx3042220030irene
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Futurum2
 
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptx
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptxkel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptx
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptxNajmiLaili4
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxFahrulFauzan2
 
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.ppt
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.pptAkuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.ppt
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.pptajimaulana33
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Rose Meea
 
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxPSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxBobJaya
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceLayonHocben1
 
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxLiza_1004
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Lita Adjalah
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaNadia Nurul
 

Similar to OPTIMAL-LEASE (20)

Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)Accounting For Leasing (AKM 2)
Accounting For Leasing (AKM 2)
 
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptxPresentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx
Presentasi Manajemen Keuangan Bab Lease/Sewa.pptx
 
Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2Analisis keputusan lease vs buy part 2
Analisis keputusan lease vs buy part 2
 
Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212Psak 30-sewa-isak-8-120212
Psak 30-sewa-isak-8-120212
 
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptx
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptxkel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptx
kel. 3 Perencanaan Pajak (1).pptx
 
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptxpowerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
powerpoint_Leasing_sewa_guna_usaha.pptx
 
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.ppt
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.pptAkuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.ppt
Akuntansi Sewa-PSAK 30-22032016.ppt
 
Manajemen leasing
Manajemen leasingManajemen leasing
Manajemen leasing
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
 
Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8Psak 30-sewa-isak-8
Psak 30-sewa-isak-8
 
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
Presentasi Sewa Guna Usaha (leasing)
 
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptxPSAK-73-Sewa-13032019.pptx
PSAK-73-Sewa-13032019.pptx
 
LEASING
LEASINGLEASING
LEASING
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 
Sewa+guna+usaha
Sewa+guna+usahaSewa+guna+usaha
Sewa+guna+usaha
 
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara FinanceSEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
SEWA GUNA USAHA dan cara menghitung secara Finance
 
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptxAKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
AKUNTANSI PAJAK ATAS SEWA GUNA USAHA DAN JASA KUNSTRUKSI.pptx
 
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
Bej v3-n1-artikel1-agustus2006
 
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada BundaAkuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
Akuntansi sewa_Muhammad Afif_DR. Afdal S.pd, M.pd_Persada Bunda
 
Makalah leasing
Makalah leasingMakalah leasing
Makalah leasing
 

Recently uploaded

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxzulfikar425966
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).pptAchmadHasanHafidzi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 

Recently uploaded (20)

PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptxPerkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
Perkembangan-Industri-Fintech-di-Indonesia.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).pptSIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan  analisis transaksi).ppt
SIKLUS AKUNTANSI (Identifkasi dan analisis transaksi).ppt
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 

OPTIMAL-LEASE

  • 1. Pembiayaan dengan Lease Nama : Kartika Aji Lukitasari NIM : 135020201111085
  • 2. Definisi Leasing Atau Sewa Guna Usaha  Berdasarkan Financial Standart Board (FASB-13) : Suatu perjanjian penyediaan barang-barang modal yang digunakan untuk suatu jangka waktu tertentu.  Berdasarkan The International Accounting Standart Board (IAS-17) yaitu: Suatu perjanjian dimana lessor menyediakan barang (aset) dengan hak penggunaan oleh lesse dengan imbalan pembayaran sewa untuk suatu jangka waktu tertentu  Kelebihan lease dibandingkan dengan hutang ialah bahwa yang menyewakan (lessor) mempunyai posisi yang lebih baik dibandingkan kreditor apabila usaha penyewa (leassee) mendadak mengalami kesukaran dalam bidang keuangan.
  • 3. Jenis – Jenis Lease 1. Jual dan Leaseback (Sale and Leaseback)  perusahaan menjual aktivanya dan lalu mengikat kontrak lease selama beberapa waktu dengan persyaratan tertentu. 2. Lease Operasi  perusahaan melakukan kontrak lease yang mencakup keuangan dan jasa perawatan, dan seringkali boleh dibatalkan, dan pembayaran kontrak leasenya tidak akan menutup seluruh harga perolehan aktiva yang dileasekan. 3. Sistem Keuangan Langsung  tidak ada ketentuan mengenai jasa perawatan dan tidak dapat dibatalkan, dan harga aktiva yang dilease diamortisasi penuh selama masa tersebut.
  • 4. Komparatif Leasing dengan Teknik Pembiayaan Lainnya Penjelasan Leasing Sewa beli Sewa menyewa Kredit Bank Jenis Barang Barang bergerak & Tidak bergerak Barang bergerak Barang bergerak perlu pemeliharaan Semua jenis investasi Penyewa / pembeli Perusahaan atau perorangan Perusahaan atau perorangan Perusahaan atau perorangan Perusahaan atau perorangan Bentuk perusahaan Badan hukum Suplier Suplier Bank Pemilikan barang Perusahaan Leasing Pemilik Barang Pemilik Barang Debitur Jangka Waktu Menengah Pendek Menengah / pendek Pendek / Panjang / menengah Besarnya pembiayaan 100% 80% Lebih rendah 80% Biaya bunga Bunga + margin Tinggi Bunga + margin Interbank rate : spread Akhir Kontrak •Menggunakan hak opsi tuk membeli •Memperpanjang nilai kontrak •Mengembalikan kepada lessor Barang menjadi milik penyewa Barang kembali kepada pemilik modal •Kredit lunas •Jaminan kembali ke debitur.
  • 5. Persyaratan Internal Revenue Service (IRS) AS untuk Fasilitas Lease 1. Periode lease harus kurang dari 30 tahun; lebih dari 30 tahun, dianggap sebagai jual beli biasa. 2. Harga sewanya harus merupakan hasil pengembalian yang wajar bagi yang menyewakan (lessor) yang besarnya sekitar 7 – 12% dari investasinya. 3. Opsi perpanjangan lease harus wajar dan diberikan kesempatan kepada lessee pertama sebelum mencari calon lessee yang lain. 4. Dalam kontrak tidak diijinkan adanya adopsi membeli kembali; jika ada, lessee harus diberi hak penuh untuk memperoleh harga
  • 6. Akuntansi Leases Dari kepentingan lessee: 1. Lease modal 2. Lease operasi (semua jenis lease selain lease modal) Dari kepentingan pihak lessor (yang menyewakan): 1. Lease jual (sales type leases) 2. Lease keuangan langsung (direct financing leases) 3. Lease yang dileverage (leveraged lease) 4. Lease operasi (semua lease selain lease butir 1, 2, dan 3)
  • 7. Sebuah kontrak lease akan diklasifikasikan dalam EASB No.13 sebagai lease modal, jika memenuhi salah satu atau lebih dari keempat kriteria dalam paragraf 7, sbb: 1. Kontrak lease mengatur pemindahan kepemilikan mesin / peralatan ke pihak lessee pada masa akhir kontrak. 2. Dalam lease terdapat opsi bagi lessee untuk membeli mesin / peralatan yang dilease dengan harga di bawah nilai pasar pada saat opsi tersebut digunakan. 3. Jangka waktu lease paling sedikit senilai 75% dari taksiran umur ekonomis mesin / peralatan. 4. Nilai sekarang dari pembayaran lease minimum harus lebih 90% dari nilai wajar mesin / peralatan pada saat kontrak lease ditandatangani.
  • 8. Akuntansi Pihak Lessee  Jika lessee mengkapitalisasi lease, maka lessee mencatat aktiva dn kewajiban yang umumnya sama dengan nilai sekarang pembayaran sewa. Lessor yang sudah memindahkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan, mengakui penjualan dengan mengeluarkan aktiva dari neraca dan menggantinya dengan piutang.  Karena sudah mengkapitalisasi aktiva, lessee akan mencatat penyusutan. Lessor dan lessee akan memperlakukan pembayaran lease sebagai pembayaran pokok dan bunga. Jika kontrak lease tidak dikapotalisasi, tidak ada aktiva yang dicatat oleh lessee dan tidak ada aktiva yang dikeluarkan dari pembukuan lessor. Pada saat pembayaran lease dilakukan, lessee mencatat beban sewa dan lessor mengakui pendapatan sewa.
  • 9. Keputusan Pembiayaan: Lease Versus Pinjaman  Tahap pertama dalam analisis lease versus membeli sendiri adalah mendiskontokan arus kas proyek investasi pada tingkat biaya modal rata- rata tertimbang yang sesuai.  Bila layak, tahap kedua adalah memutuskan sumber pembiayaan; dengan lease atau kombinasi gombal sendiri dan hutang.  NPV lease dihitung dengan cara mendiskontokan biaya lease setelah pajak dan kerugian karena hilangnya keringanan pajak dari penyusutan dengan tarif modal lease setalah pajak.  Bila NPV lease ini hasilnya positif, maka sistem lease lebih menguntungkan dalam pembiayaan proyek.  NPV proyek + NPV lease = positif.
  • 10.  Penting dicatat bahwa pembiayaan lease merupakan subtitusi hutang. Tidak ada perusahaan yang 100% menggantungkan dana dan operasinya dengan cara leasing. Pembiayaan lease, sebagaimana halnya pembiayaan hutang, menuntut adanya jaminan permodalan.
  • 11. Analisis mengenai kemungkinan menguntungkan tidaknya sistem lease ni dibandingkan dengan meminjam menyangkut analisis terhadap arus kas sebagai berikut: a. Penghematan kas yang jumlahnya setara dengan jumlah 10, dimana jumlah ini tidak perlu dikeluarkan apabila perusahaan meinilih sistim lease. b. Arus keluar kas adalah nilai sekarang dan lease yang harus dibayar, PV((Lt(1 -T)). c. Nilai sekarang dan biaya kesempatan karena hilangnya keringanan pajak dan penyusutan, PV(TDep) d. Nilai sekarang dan perubahan keringanan pajak dan bunga atas hutang digantikan oleh pembiayaan leasing, PV(TA(KbBt) Keempat hal ini nantinya akan menghasilkan keuntungan bersih dan leasing dibandingkan dengan cara meminjam yang semuanya dalam
  • 12. Penilaian Leasing oleh Leassor  Rumus biaya modal rata-rata tertimbang : kL= kul(1- AT )  Keterangan: kL= biaya modal rata-rata tertimbang A = Hutang per rupiah T = Hutang per Rupiah (Dollar) kul = Biaya modal
  • 13.  hasil pengembalian sebelum pajak, merupakan keuntungan lessor, dengan rumus: Kb = kL / 1-T  harga lease ininimum yang kompetitif, yang harus dibebankan kepada lessor NPVLOR = -I0 + Σ [n Lt (1-T) + TDept / t=1 (1+KL)t]  Dimana: Lt = Pembayaran lease secara peniodik Dept = jumlah beban penyusutan dalam periode t
  • 14. Penilaian Leasing oleh Lessee  Pertimbangan utama lessee adalah apakah leasing lebih murah daripada membeli aktiva tersebut. Agar diperoleh keputusan yang benar, berikut ini adalahmbeberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi leasing a) Pertimbangan pertama adalah perusahaan telah memutuskan untuk memperoleh aktiva seperti gedung, mesin, dan aktiva lainnya, dimana keputusan ini didasarkan atas keputusan investasi biasa, b) Masalah selanjutnya adalah apakah perusahaan akan memperoleh aktiva tersebut melalui leasing atau membeli, c) Dengan deinikian pertimbangan utama antara leasing dan hutang adalah dengan membandingkan biaya hutang (cost of borrowing — cob) dan biaya leasing
  • 15. Perhitungan Arus Biaya Leasing  Menghitung besarnya biaya leasing jika lease dibayar pada awal periode: Harga Aktiva = [Lt + Ltx1 - (1 + Kb) - (n 1)] / Kb  Keterangan: Besarnya biaya leasing awal periode
  • 16.  Menghitung besarnya biaya Borrowing Vs Leasing (Alternatif lain dengan melakukan perhitungan melalui tabel)  Alternatif Borrowing: COB = lo - {PVIFA(a%,n) x tax x depresiasi) - {PVIF(a%,n) x nilai sisa}+ {PVIF(a%,n) x biaya pemeliharaan (1-tax)}  Alternatif Leasing:  CCL Akhir periode = {Lt(1 -tax) x PVIFA(a%,n)}÷{harga pembelian x PVIF(a%,n)}  COL Awal Periode = Lt + { Lt(1-tax) x PVIFA(a%,n-1)} - { PVF(a%,n) x Lt x tax} + {harga pembelian x PVIF(a%,n )}  Kesimpulan dan dua alternatif di atas (Analisis NAL): NAL = COB – C  Jika NAL (+) = maka dipilih alternative leasing, karena COB > COL  Jika NAL (-) = maka dipilih alternative borrowing, karena COB < COL  Keterangan: NAL = Net Advantage of Leasing COB = Cost of Borrowing = biaya jika melakukan borrowing
  • 17. Langkah 1  Menghitung NPV (Net Present Value) aktiva. NPV dihitung dengan mempresent-valuekan seluruh arus kas masuk kemudian diselisihkan dengan present value arus kas keluar. Pada perhitungan NPV, kita gunakan biaya modal sebagai tingkat diskonto. n NPV = ∑ CIFᵼ - COF t=1( 1 + k )ᵗ Dimana : • CIFᵼ : Cash Inflow pada waktu t yang dihasilkan proyek • K : Biaya Modal • COF : Initial Cash Outflow (diasumsikan terjadi sekarang) • N : Usia proyek
  • 18. Langkah 2  Menghitung NAL (Net Advantage to Leasing). NAL adalah penghematan biaya yang timbul karena kita memilih alternative leasing daripada membeli aktiva tersebut. n NAL = ∑ Ot (1-T) - Rt (1-T) – Dt.T – Vn (1-T) - COF t=1 ( 1 + rb )ᵗ ( 1 + rb )ᵗ Dimana : • Ot : Operating Cash Outflow pada waktu t yang terjadi jika aktu dibeli (tidak leasing). Biasanya terdiri dari Biaya Perawatan dan Asuransi yang pada kontrak lease akan dibayar oleh lessor. • Rt : Leasing payment tahunan pada waktu t • T : Tingkat pajak pada penghasilan perusahaaan • Dt : Biaya depresiasi aktiva pada waktu t • Vn : Nilai sisa setelah pajak (Salvage Value After Tax) pada waktu n • COF : Harga pembelian aktiva, yang tidak dibayar lessee jika ia mengeluarkan leasing • Rb : Biaya hutang setelah pajak, Rb = kd( 1 – T ) • kd : Biaya hutang sebelum pajak
  • 19. Langkah 3 (Keputusan Investasi)  Membuat keputusan, dimana : Jika NPV > 0 dan NAL > 0, maka aktiva dapat diperoleh melalui LEASING.  Jika NPV > 0, namun NAL < 0, maka aktiva dapat diperoleh dengan cara MEMBELI.  Jika NPV < 0 dan NAL > 0, jangan dulu menolak aktiva tersebut sebab akan timbul :  NPV + NAL > 0, maka aktiva dapat diterima tapi harus diperoleh dengan cara LEASING.  NPV + NAL < 0, maka aktiva atau proyek tersebut DITOLAK.  Jika NPV < 0 dan NAL < 0, maka aktiva atau proyek tersebut DITOLAK.
  • 20. Pengaruh-Pengaruh Tambahan pada Keputusan Leasing versus Keputusan Membeli / Memiliki Sendiri  Dengan tidak adanya keringanan pajak dan karena “kelemahan-kelemahan pasar” lainnya, baik cara leasing atau pun membeli sendiri tidak ada bedanya. Kesamaan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti: 1. Perbedaan pajak 2. Perbedaan dalam biaya pemeliharaan aktiva 3. Perbedaan biaya modal untuk lessor dan lessee 4. Perbedaan dalam tingkat keusangan aktiva 5. Perbedaan dalam posisi antara kontak leasing dengan bentuk-bentuk sumber pembiayaan lain. Apakah faktor-faktor ini benar-benar mampu memberi keuntungan atau kerugian pada cara leasing tergantung pada situasi dan fakta-fakta dari tiap transaksi yang disetujui bersama.