SlideShare a Scribd company logo
1 of 58
UNIVERSITAS BINA BANGSA
MAKALAH RESUME MANAJEMEN KEUANGAN I
NAMA : SARI HARTATI
NIM : 11011700236
KELAS : 2S-MA
Bab 9
TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL
BUDGETING)
Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting)
Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan
digunakan lebih dari satu tahun.
Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan :
1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga
perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek amemberikan
keuntungan atau tidak.
Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi
kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi
terganggu.
Lima hal penting proses penganggaran modal
1. Pembuatan proposal  Dibuat berbagai tingkat organisasi perusahaan
2. Menganalisa dan mengevaluasi  Rekomendasi
3. Pengambilan keputusan  tingkat Direksi  Manager  Pimpinan proyek
4. Pelaksanaan  Jika proposal disetujui
5. Tindak lanjut  Monitoring
Klasifikasi Proyek
 Penggantian : Kelanggengan usaha
 Penggantian : Penurunan biaya
 Ekspansi atas produk atau pasar yang ada
 Ekspansi ke produk atau pasar baru
 Proyek pengamanan dan atau lingkungan
1
Lainnya Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian
Sekuritas
Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas
1. Penentuan biaya proyek.
2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut.
3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas.
4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek tersebut.
5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang.
6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan jumlah
pengeluarannya.
Kaitan antara alternatif investasi dengan yang lain :
1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu)
Adalah serangkaian proyek dimana hanya satu proyek diantaranya yang dapat dipilih.
2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri)
Adalah proyek yang arus kasnya tidak dipengaruhi oleh aproyek lain.
3. Dependent / Contingen
Adalah keputusan memilih proyek dengan menerima satu proyek berarti menerima
pula proyek yang lain.
Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Barang Modal
Metode pemeringkatan dan perhitungan
Adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan
barang modal.
1. Payback Period.
2. Profitability Index(Benefit Cost Ratio)
3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value = NPV).
4. Regular Internal Rate of Return (IRR).
5. Modified Internal Rate of Return (MIRR).
6. Accounting Rate of Return (ARR).
7. Periode Peangembalian (Payback Period)
2
Adalah jangka waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar penerimaan bersih dari
suatu investasi dapat menutup biaya investasi tersebut. Atau dapat dikatakan jumlah waktu
yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas bersih yang diperoleh
dari proyek
2. Profitability Index.
Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya apabila
suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula
dengan Profitability Index (PI).
PI = Total PV Proceed
Initial Outlays
Initial outlays = Investasi.
Kalau PI > Investasi, proyek diterima
3. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)
 Teknik–teknik arus kas yang didiskontokan
Adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi
dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang (time value of money).
 Menafsirkan Aliran Kas Masuk
Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional.
* Pendapatan
-- Biaya (tidak termasuk penyusutan)
-- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before
Depreciation Interest and Tax = EBDIT).
-- Penyusutan
-- Laba sebelum pajak (EBIT)
-- Laba bersih sesuah pajak (EAT)
+ Penyusutan
= Aliran kas masuk Operasional.
Atau Aliran Kas masuk (NCF) = EAT + Depreciation
3
Nilai Sekarang Bersih (NPV)
Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan
terhadap biaya modal marjinal
Dasar pemikiran dari metode NPV :
1. Bila NPV sebesar nol, kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan makin
besar karena penambahan investasi, tetapi nilai saham perusahaan konstan.
2. Bila NPV positif, kekayaan pemegang saham akan bertambah.
Untuk menghitung diskonto (discount rate / discount factor) dalam tabel, dapat juga
dilakukan dengan menggunakan kalkulator biasa.
• PV arus kas masuk = PB biaya Investasi.
• PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0
Perbandingan antara metode npv dan iRR
 NPV Profil (Net Present Value Profiles)
Adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV dan biaya modal perusahaan.
 Peringkat perpotongan (Cross Over Rate = COR)
Adalah tingkat diskonto dimana profil NPV dari dua proyek saling berpotongan
sehingga menunjukkan bahwa NPV dari kedua proyek tersebut sama. Hal ini dapat
dilihat pada grafik COR.
 Proyek yang independen
Jika IRR proyek lebih besar dari k (df/dr), NPV akan lebih besar dari O. Jadi proyek
bersifat independen dapat disetujui berdasarkan IRR, karena pasti disetujui juga
berdasarkan NPV.
 Proyek Mutually Exclusive
Dalam NPV Profil, dimana dua proyek saling berpotongan, timbul konflik antara
NPV dan IRR.
a. Proyek tersebut berbeda ukuran (skalanya).
b. Pola arus kas keduanya berbeda.
Konflik tersebut diatas disebabkan perbedaan asumsi mengenai tingkat pengembalian
atau reinvestasi yang terkandung ada kedua metode tersebut.
4
IRR berganda :
Adalah investasi/proyek yang tidak normal dan mungkin menghasilkan lebih dari
satu IRR yang posititf.
5. Tingkat pengembalian intern yang dimodifikasi (Modified Internal Rate of Return =
MIRR)
Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dan biaya proyek sama
dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya (Terminal Value= TV), dimana nilai proyek adalah
”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan terhadap biaya modal
perusahaan.
6. Accounting Rate of Return (ARR)
Dihitung dengan cara:
Investasi penggantian (Replacement investment)
Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang
lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut diperoleh
penghematan yang menguntungkan.
Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti
tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru.
Dasar keputusan penggantian investasi atau Mesin.
1. Memperkirakan pengeluaran investasi untuk pembelian mesin baru.
2. Menentukan kas tambahan (incremental cash flow).
3. Menghitung NPV dari tambahan arus kas.
4. Menambahkan PV dari perkiraan nilai akhir ke nilai sekarang arus kas.
5. Memeriksa apakah NPV positif, untuk menentukan apakah kebijakan penggantian itu
menguntungkan atau tidak. Investasi penggantian (Replacement investment)
6. Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang
lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut
diperoleh penghematan yang menguntungkan.
Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti
tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru.
5
Proyek dengan usia yang berbeda
PT Sabong dengan 2 proyek penggantian (replacement) mesin A dan B. Investasi
mesin A $ 32 ribu dengan cash flow $ 16 ribu/thn selama 3 tahun. Proyek mesin B dengan
investasi (initial outlays) $ 42 ribu dan cash flow $12 ribu/thn selama 6 tahun. Discount
factor 10%.
Kedua proyek disamakan usianya.
Proyek A Proyek B
Initial outlays $ 32.000 $ 42.000
Cash in flow $ 16.000 $ 12.000
Estimate life 3 tahun 6tahun
NPV/df10% $ 7.776 $ 10.248
16rb 16rb 16rb 16rb 16rb 16rb
Proyek A 0 1 2 3 4 5 6
-32 rb -32rb
Proyek B 0 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb
- 42rb Proyek mesin A thn ketiga ada pengeluaran investasi $ 32 ribu, karena
membeli alat yang baru. Net cash Flow (NCF) = -$ 16 ribu (16 rb-32rb).
NPV A= -32rb+16/(1,1)^1+16rb/(1,1)^2 +16rb/(1,1)^3+
16rb/(1,1)^4 + 16rb/(1,1)^5 + 16rb/(1,1)^6 =$ 37.664
6
NPV B = -42rb+12rb/(1,1)^1 + 12rb/(1,1)^2 + 12rb/(1,1)^3 +
12rb/(1,1)^4 + 12rb/(1,1)^5 + 12rb/(1,1)^6 = $ 10.248
Proyek A lebih baik, bila usianya disamakan. Kalau tidak usia tidak disamakan,
proyek B lebih baik. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi.
a. Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF, karena tingkat
keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi yang diharapkan.
b. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian akan lebih baik jika
menggunakan tingkat inflasi.
c. Capital rationing.
Adalah suatu proses tentang bagaimana memilih alternative investasi yang tersedia,
sehingga modal dapat digunakan dengan profit maksimal dapat diperoleh. Capital rationing
berhubungan dengan mutually exclusive, independent dan dependent/contingent.
Contoh:
PT. Maras hanya memiliki modal sebesar $ 1.250.000 tetapi dihadapkan 6 proyek
yang akan diranking dengan peringkat berikut ini: Perubahan harga yang tidak disebabkan
inflasi atau kurangnya permintaan dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk,
sebaiknya dimasukkan dalam analisis. Poryek Net Investment IRR %
A $ 200.000 16
B 350.000 22
C 500.000 18
D 200.000 8
E 100.000 15
F 500.000 11 ..
7
Cost of capital 10%, proyek mana yang direalisir oleh perusahaan?
Solusinya:
Proyek Net Investmen IRR%
B $ 350.000 22%
C 500.000 18
A 200.000 16
E 100.000 15
F 500.000 11
D 200.000 8
Sesuai dengan jumlah dana $ 1,3 jt, maka proyek adalah dari B, C, A, dan D dengan
jumlah investasi $ 1.15 jt., dan keempat proyek ini dapat direalisir/dilaksanakan. Proyek F
tidak dapat direalisir karena kurang dana, sedangkan proyek D tidak dapat diterima karena di
bawah COC 10% atau IRR-nya hanya 8%.
3. Kasus:
Anda lulusan S1-Jurusan Akuntansi dan telah bekerja di PT. Foxtrox sebagai analisis
keuangan. Direktur anda meminta Anda untuk menganalisis 2 proposal proyek, yaitu proyek
A dan B. Setiap proyek membutuhkan dana $ 10.000 dengan cost of capitalnya 12%. Arus
kas yang diharapkan untuk kedua proyek tsb sbb:
Tahun Poryek A(Jt) Proyek B (Jt)
0 ( $ 20 ) ( $20)
1 13 7
2 6 7
3 6 7
4 2 7
5 1 0
8
Masih ada tambahan untuk perhitungan replacement dan proy
9
Bab 10
BIAYA MODAL
Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan
oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber dana yang ada.
Biaya modal haruBiaya s dapat menghasilkan tingkat pengem
balian yang harus dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat
mempertahankan nilai pasar sahamnya.
Empat jenis utama biaya modal (Cost of Capital):
Biaya utang (cost of debt) = k (1– T)
Biaya utang setelah pajak (After tax cost of debt).Adalah biaya yang terkait dengan
utang baru, yang tidak memperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya beban
bunga.
3. Biaya saham preferen (Cost of preferred stock) = kp
Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen
perusahaan.
. Biaya saham biasa (Cost of common stock) = ke
4. Biaya laba yang ditahan (Cost of retained earning) = ks
Adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki pemegang saham atas saham biasa
perusahaan. Laba yang ditahan adalah termasuk biaya oportunitas para investor dari
laba setelah pajak dan dividen yang mungkin diterima
Biaya dari penggunaan dana dari RE berkaitan erat dengan cost of common stock( kc).
Besarnya kr adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam saham biasa
yang diterima oleh investor. Dengan kata lain bahwa Kc = kr.
Tetapi bila RE dibagikan kepada pemegang saham, dan mereka ingin
menginvestasikan kembali dalam saham perusahaan , maka ia harus membayar Pajak atas
dividend dan brokerage fee (biaya broker/makelar) untuk memperoleh tambahan lembar
saham. Rumus lain dari retained earnings adalah
Kr = kc( 1-t) ( 1-b)
B – brokerage fee.
10
Biaya Modal Marjinal (Marginal Cost of Capital=MCC)
Adalah biaya untuk setiap rupiah/dolar tambahan modal, MCC merupakan biaya rata-
rata tertimbang dari setiap rupiah dan dolar terakhir yang ditam-bahkan ke dalam modal. Jadi
dalam hal ini WACC meningkat, karena investor meminta pengembalian lebih besar dalam
bentuk bunga, dividen sebagai kompensasi peningkatan resiko.
Contoh MCC:
Kalau perusahaan Harper Coy menambah modal $ 10.000 (modal baru) merupakan
jumlah dana keseluruhan tetap dipertahankan struktur modalnya. Dari jumlah tsb.diatas
adalah tambahan dari retained earning (RE) sebesar $ 4.000. Proporsi modal tambahan
sekarang adalah :
Long term debt 30%= $ 3.000
Preferred stocl 20%= 2.000
Common stock/RE 50% = 5.000
Jumlah modal tambahan $10.000
2. bila Ekuitas berasal dari peWACC njualan Saham Baru. . Bobot x Kompenen
Biaya = Produk
Debt 0,45 6,0% 2,7%
P.Stock 0,02 10,3 0,2
Ekuitas
C.S.baru 0,53 14.0 7,4 .
Total 1,00 WACC 10,3%
Kalau diperhatikan dari WACC 1 dan WACC 2, dengan kondisi COC, kd =6%,
Saham Preferen 10,3% selama RE digunakan dgn biaya RE/CS sebesar 13,4% kemudian
meningkat menjadi 14%,WCC 2 (setelah perusahaan menggunakan RE semuanya), dalam
kondisi ini perusahaan harus menjual saham baru (emisi saham)u
l> Break Point Debt (BPDE)
Jika perusahaan memperoleh tambahan utang(Debt) sebesar $ 54.000 ribu dengan
bunga 12%.
Pada jumlah pembiayaan berapa Debt,bunga 10% habis terpakai ? Hal ini dihitung
dengan BPDE
Pada Skedule MCC, bila utang tsb digunakan habis.
11
Bab 11
ARUS KAS DAN RESIKO PROYEk
Estimasi Arus Kas
Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam
suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi.
Identifikasi Arus Kas Yang Relevan
Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam
mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran
barang modal.
Arus kas vs Laba Akuntansi
Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan
adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas
modal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihan
sebagian modal yang ditanamkan, sehingga :
NCF = EAT + Depreciarion
atau Laba atas modal + Pemulihan modal
Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow)
Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu
proyek investasi.
Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental.
1. Biaya terpendam (Sunk Cost)
Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan
disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari
proyek.
12
2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost)
Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak
akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya kesempatan
harus dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar
pada proyek yang diusulkan.
3. Biaya eksternalitas
Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan
tersebut.
4. Biaya pengiriman dan pemasangan
Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus menanggung
biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva yang dibeli.
Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net working capital)
adalah kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan kenaikan
kewajiban lancar yang terjadi secara spontan.
Evaluasi Proyek Capital Budgeting.
 Proyek Perluasan
Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.
 Analisa Arus Kas proyek perluasan
1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk
proyek.
2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai.
3. Mengambil keputusan .
Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda
1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR)
Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan
proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari variabilitas tingkat
pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut.
2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk).
Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi
portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan
yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu.
13
3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk)
Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui
diversifikasi. Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek.
Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan
CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan
resiko.
Analisis Sensitivas
Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah variabel-
variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba).
Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas
tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk.
Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untuk menghitung NPV
seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya modal. Kemudian terjadi “ What
if” , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun 10% atau 20%Contoh :
Proyek Cash inflow dengan estimate life 15 tahun dan discount factor 10%.
Keterangan Proyek A ($000) B($000)
Initial outlays 20.000 20.000
Estimasi NCF
- Pesimis (3.000) 0
- Dasar/normal 4.000 4.000
- Optimis 5.000 8.000
Range 2.0Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko proyek A lebih kecil
dari proyek B, karena range hanya sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000 dibanding proyek B
=$ 8.000 atau $ 8.000- 0 .
00 8.000
14
* Analisis Skenario (Scenario analysis)
Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan situasi yang paling
memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal) dengan keadaan yang “baik”
dan “buruk”.
Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan baik
sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun rentangan (range) dari
nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan.
Dalam analisis skenario probabilitas karena rantangan nilai yang paling
memungkiankan bagi variable-variabel tercermin dalam distribusi probabilitas.
Analisis Skenario dan NPV yang diharapkan
Contoh:
Hasil analisis skenario sangat berguna untuk menentukan NPV yang diharapkan,
deviasi standar dari NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk mengestimasi ketiga skenario
tersebut dinyatakan p1 (probabilitas).
Tiga jenis analisis skenario
1. Skenario terburuk (Worst case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk
berdasarkan perkiraan yang wajar.
2. Skenario terbaik (Best case scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik
berdasarkan perkiraan yang wajar.
3. Skenario dasar (Base scenario)
Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling
menguntungkan.
Analisis Simulasi (Monte Carlo)
Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda
Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu umurnya
dan aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka untuk menghitung
NPV, maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama (asumsi
proyek tidak unik).
15
Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga
dilakukan dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan
untuk perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing
menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual Series (seri anuitas seragam).
Capital Asset Pricing Model ( CAPM)
Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam pertemuan ini
dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen yaitu
William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel”
untuk jasanya tahun 1990.
> Short Sales
Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu penjualan
asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan mengantisipasi penurunan
harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan harga.
Saat ini, perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari
broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang $1.000. Seminggu
kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan perusahaan
mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar
dengan harga $ 900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh
perusahaan adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko
kerugian yang semakin besar.
Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena banyak faktor yang
diperhatikan. Salah satu model yang banyak digunakan adalah CAPM. CAPM Adalah model
yang didasarkan pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan atas setiap saham
atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas resiko ditambah dengan premi
resiko sekuritas yang bersangkutan, di mana resiko yang dimaksud di sini mercerminkan
adanya diversifikasi.
16
CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum
required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off resiko. CAPM
menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yang sistematis dan tingkat keuntungan
yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi pasar modal
adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan
likuid diperjual belikan setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii
hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal ini telah
dibahas sebelumnya.
Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubAungan dengan
CAPM, Market Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line (SML).
Market Risk Premium
Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas resiko
sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat resiko rata-rata.
Security Market Line (SML)
Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang diukur dengan
beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-masing saham.
Contoh:
Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian yang
disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko
pasar 4%, koefisien beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1
= 2%. Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM – kRP) b1
17
Bab 12
STRUKTUR MODAL,
LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN
Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang,
saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan
dalam struktur modalnya.
Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan
perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan investasi dan
meningkatkan nilai perusahaan
Jenis-Jenis Modal
Dapat dilihat dari neraca passiva.
Perusahaan A,B dan C laporan keuanganannya tahun 2005 sbb:
Laporan laba-rugi perusahaan A,B dan C ($ 000)
Keterangan Perus.A Perus B Perus C
Penjualan $ 60.000 $ 90.000 $ 120.000
Biaya variable 12.000 54.000 30.000
Marjin kontribusi 48.000 30.000 100.000
Biaya tetap 28.000 15.000 60.000
EBIT 20.000 15.000 40.000
Harga/unit $ 100 100 100
Sales volume/unit 600/u 900/u 1.200/u
18
B
Q(P-V) 600(100-20)
> DOLA = ------------- =-------------------------- =2,4
Q(P-V)-F 600(100-20)- 28.000
900( 100-60)
>DOLB = -------------------------------- = 1,74
900( 100-60) – 15.000
1.200 ( 100 – 25)
>DOLC=------------------------------------- = 3.
1.200 (100 – 25) – 60.000iaya variable/unit $20/u $60/u $,25/u
DOLA= 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi pada out put penjualan terhadap EBIT
sebesar 24% , ini berarti bahw apabila penjualan perusahaan A naik 10% maka laba operasi
akan naik 2,4 x 10% = 24%. Sebaliknya , bila penjualan turun 10% maka penurunan tersebut
berakitbat EBIT juga turun sebesar 2,4 x 10% = 24%.
Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan B dan C Kalau di masing-masing
perusahaan,terjadi perubahan kenaikan atau penurunan atas penjualan, biaya tetap, biaya
variable, harga, sales volume, maka DOL ini akan berubah juga.
Perusahaan C lebih besar resikonya ketimbang perusahaan A dan B, karena
kontribusi laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang lebih besar atau $
60.000 atau 60% dari total penjualan. Besarnya tingkat perubahan laba operasi perusahaan
sebagai akibat perubahan DOL/Penjualan sangat erat hubungannya dengan break even point
(titik impas) . Hal ini dapat dibuktikan dengan perusahaan A, dapat dicari BEP nya.
19
BEPQ /A = Fixed Ccost / Contribution margin/unit.
= $ 28.000/ ( 100 – 20)
= $ 28.000/80
= 350 unit,
BEP $ = 350 x $ 100 = $ 35.000
Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga)
Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang
diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam persentase
tertentu.
INDIFFERENCE POINT
Menentukan struktur modal yang optimal
Adalah struktur modal yang memak-simumkan harga saham perusahaan, dan hal ini
memerlukan rasio utang yang lebih rendah daripada rasio utang yang memaksimumkan EPS.
Analisa pengaruh leverage keuangan terhadap EBIT/EPS
Analisa atas EPS yang indiferen
Analisa Titik indiferen EPS (Indifference Point atau break Even Point EBIT dan EPS)
Adalah tingkat penjualan yang mengakibatkan EPS menjadi sama meskipun
perusahaan melakukan pembiayaan dengan utang, saham biasa ataupun saham prerf
EPS indifference point = titik impas = SBE
erence point akan lebih jelas dalam grafik sehingga kelihatan keunggulan dari
sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan.
perusahaan lebih banyak menggunakan saham biasa.
20
menggunakan utang.
Perusahaan dapat menggunakan dana operasinyan dengan memilih alternatif antara
hutang dengan dengan modal saham, atau modal saham dengan saham preferen, atau
ketiganya digunakan. Hubungan Indifference Point (IP) berarti terjadi hasil EPS dengan
EBIT adalah sama (break even EPS dan EBIT). Pada kondisi ini, pertimbangan
pembelanjaan (financial mix) dalam tingkat leverage factor berapapan EPS dan EBIT sama,
sehingg manajemen dapat memilih sumber dana yang paling menguntungkan perusahaan.
Analisis IP disebut juga “tititk impas dalam financial leverage atau analisis hubungan EBIT
dengan EPS dalam struktur modal. “
(EBIT- I) (i- t) PD
EPS= -----------------------------
NS
Dimana
I= Bunga hutang obligasi dllnya.
PD = Dividen tahuna saham preferen.
T = Tax rate.
NS atau S1 dan S2 = Jumlah lembar saham
Contoh:
Florida Coy dengan modal sebesar
$ 400.000. karena meningkatnya permintaan maka perusahahaan membutuhan
tambahan modal sebesar $200.000 yang dapat diperoleh dari tiga alternatif yaitu: Semuanya
dengan emisi saham biasa.
Obligasi dengan bunga 12%
Saham preferen, dividen 11%.
21
Perusahaan mendapat EBIT $ 60 ribu. Dengan adanya ekspansi laba diharapkan naik
menjadi $ 108 ribu. Tax rate 40%, dan saat ini saham biasa beredar 100.000 lbr. Saham biasa
laku dijual $ 2.000/lbr, dan apabila memilih pendanaan dari modal sendiri, maka emisi saham
biasa baru 50.000/lbr. Untuk menganalisis sumber modal mana yang diambil manajemen
dapat dihitung dengan data berikut ini.
Keterangan Saham Biasa Hutang S.Preferen
EBIT $ 108.000 $108.000 $ 108.000
Bunga 12% --- 24.000 ---
EBT 108.000 96.000 108.000
Tax 40% 43.200 38.400 43.200
EAT 64.800 67.600 64.800
Div.S.preferen --- --- 22.000
Laba P.saham 64.800 67.600 42.000
Ttl.saham be
redar/lembar 150.000 100.000 100.000..
EPS $ 432 $ 676 $ 420……
Untuk mencari besarnya EBIT untuk dapat menutup beban tetap, rumus tsb.diatas harus di
nol kan dulu EPS.
0 =( EBIT-I) ( I-t)PD/ NS = 0 = (EBIT-I)(I-t)PD
a. Bila menggunakan alternative Saham Biasa.
0 = (EBIT-I)( I-t)PD
= (EBIT-0) (1-0,4) -0
= EBIT (0,60)
EBIT = 0/0,6 = 0.
22
Dengan memilih saham biasa maka besarnya EPS sama dengan nol, maka EPS juga sama
nol
b. Bila tambahan dana dengan hutang (Debt).
0 = (EBIT-I)(I-t)PD
= (EBIT-12%x 200.000)( 1-0,40)- 0
= (EBIT -24.000) 0,60
= 0,6(EBIT- 14.400
EBIT = $ 24.000 atau sama dengan jumlah
Bunga yang harus dibayar.
c. Tambahan dana dengan Saham Preferen.
0 = (EBIT-I) (I-t)-PD
= (EBIT- 0)( 1- 0,40) – 22.000
= EBIT (0,60)- 22.000
EBIT = $ 36.667.
23
Sekarang kita hitung Indiffrence Point.
a. Indiffrence Point Common Stock vs Debt.
Pergunakan rumus:
(EBIT1,2 –I1) (I-t)PD1 = (EBIT1,2-I2)(1-t)PD2
NS1atau S1 NS 2 atau S 2
(EBIT1,2-0)(1-0,4) = (EBIT 1,2-24.000)(1-0,4)0
150.000 100.000
(EBIT1,2)(0,60) (100.000) = (EBIT1,2-24.000)(0,60) (150.000)
60.000 EBIT 1,2 = (0,6EBIT1.2-14.400)(150.000)
60.000 EBIT 1,2 = 90.000EBIT1,2- 2.160.000.000
30.000EBIT1,2 = 2.160.000.000
EBIT 1,2 = $ 72.000
b. IP dgn pendanaan Saham Biasa VS S.Preferen
Pergunakan rumus diatas dan subsitusikan.
(EBIT1,2=0)(1-0,40)-0 = (EBIT1,2-0)(1-0,40)-22.000
150.000 100.000
Bagaimana dengan EPS, apakah sama?
Keterangan Alternatif C.Stock Alt. dgn Debt
EBIT $72.000 $72.000
Interest12% --- 24.000
EBT 72.000 48.000
24
Tax 40% 28.800 19.200
EAT 43.200 28.800
T.Saham beredar 150.000 100.000
EPS $ 0,288 $0.288
EPS ribuan $ 288 $ 288
(EBIT1,2)(0,60)(100.000) = (EBIT1,2)(0,60)-22.000 (150.000)
(0,60EBIT1,2)(100.000) = (0,60 EBIT1,2)-22.000x 150.000
60.000EBIT1,2 = 90.000EBIT1,2 = 3.300.000.000
30.000EBIT1,2 = 3.300.000.000
EBIT1,2 = $ 110.000
Bagaimana dengan EPS, apakah sama?
Keterangan Alternatif C.Stock Alt. dgn Debt
EBIT $72.000 $72.000
Interest12% --- 24.000
EBT 72.000 48.000
Tax 40% 28.800 19.200
EAT 43.200 28.800
T.Saham beredar 150.000 100.000
EPS $ 0,288 $0.288
EPS ribuan $ 288 $ 288EPS antara Common Stock VS
Preferred Stock
Keterangan Alt.Common Stock Prefer.Stock
EBIT $110.000 $ 110.000
Interest --- ---
25
Tax 40% 44.000 44.000
EAT 66.000 66.000
Div.P.Stock --- 22.000
Laba P.Sham 66.000 44.000
Saham beredar 150.000 100.000
EPS $ 0,44 $0,44
EPS(ribuan) $ 440 $ 440.
Grafik Indifference Point, ketiga sumber pendanaan tsb diatas dapat dilihat pada :
ANIMASI MATERI KULIAH INI.
Analisa Likuiditas dan arus kas.
Sejumlah kesulitan praktis sehubung-an dengan jenis analisis.
Kesulitan dalam menentukan secara pasti pengaruh leverage keuangan P/E (perbandingan
antara harga dengan keuntungan)
b. Perbedaan tingkat kekonservatifan manajer dengan pemegang saham
c. Keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang mungkin berten-tangan dengan
maksimisasi harga minimisasi biaya modal yang berjangka pendek.
1. STUDY KASUS
PT.Tungkir Jaya tahun akhir tahun 2005 mempunyai modal $ 100.000 dengan EBIT
sebesar $ 150.000 dan akan menambah modalnya $ 50.000 untuk ekspansi dengan sumber
modal dari Emisi saham biasa semuanya.
Dengan bonds, coupon rate 12%
Saham Dalam rangka ekspansi ini perusahaan tahun 2006 ini mengharapkan laba
naik menjadi $ 270.000, tax rate 40%.Saat tahun 2005 saham biasa beradar 250.000 lbr dan
26
dapat dijual $ 50/lbr. Kebijakan manajemen bahwa kalau memilih sumber dana dari modal
sendiri, maka perusahaan harus mengemisi saham biasa baru 12.500 lbr.m preferen, dividen
11%tiga alaternatif : Emisi saham biasa semuanya.
Dengan bonds, coupon rate 12%
Saham preferen, dividen 11%
Dalam rangka ekspansi ini perusahaan tahun 2006 ini mengharapkan laba naik
menjadi $ 270.000, tax rate 40%.Saat tahun 2005 saham biasa beradar 250.000 lbr dan dapat
dijual $ 50/lbr. Kebijakan manajemen bahwa kalau memilih sumber dana dari modal sendiri,
maka perusahaan harus mengemisi saham biasa baru 12.500 lbr.
Diminta :
Dengan tambahan dana tsb diatas, hitunglah EBIT bila perusahaan mengeluarkan
saham biasa baru.
Hitunglah EBIT kalau dana tsb dari sumber hutang jangka panjang(bonds)
Hitunglah EBIT bila dana tsb dari saham preferen.
Hitunglah break even point EBIT dan EPS antara dana dari hutang dan saham biasa baru,
dengan adanya tambahan modal tsb..
Hitunglah break even point EBIT dan EPS antara saham biasa dengan preferen dengan
adanya tambahan modal tsb.
Buatlah grafik Indiffrence Point dari ketiga sumber modal tsb.
Menurut saudara, sumber modal mana yang dipilih oleh manajemen untuk memncapi laba
yang ditentukan tahun 2006?.
KEBIJAKAN DIVIDEN
Kebijakan dividen (dividen policy) dapat diartikan kebijakan untuk menentukan
berapa banyak dari laba harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa banyak yang
akan ditanam kembali di perusahaa
27
Tiga Pembagian Kebijakan Dividen.
Membagi dividen sebesar-besarnya.
Membagi dividen atau menerbitkan saham baru.
Membagikan dividen sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak usah dibagikan dividen.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen
Peraturan hukum
Faktor likuiditas
Faktor biaya penerbitan saham baru (emisi saham)
Pengendalian
Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan
Biaya transaksi dan kebutuhan modal
Tingkat pengembalian aset Kebijakan Dividen yang optimal
Adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini
dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksi-mumkan harga saham perusahaan.
Dua teori kebijakan Dividen:
1. Teori ketidakrelevanan (irrelevansi) dividen.
Adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusa-haan tidak
mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya.
Teori ini dikemukakan tahun 1966 oleh Merton H. Miller dan Franco
Modigliani yang terkenal dengan teori “MM”. Inti teori ini adalah dalam dunia yang
sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaski dan tidak pasar
lain yang sempurna) maka nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh dividen. Teori
”MM” memberikan beberapa asumsi agar teori yang terkendali (manageable).
28
2. Teori bird – in -the hand tallacy.
Adalah dividen memiliki resiko yang lebih kecil daripada resiko kenaikan nilai
modal, oleh karena itu, ks, akan naik jika pembagian dividen dikurangi. Teori ini
dikem-bangkan oleh Gordon-Lintner yang intinya bahwa investor memandang seekor
burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Teori Gordon-
Lintner ini ditentang oleh teori “MM” dan sebaliknya. Dua isu lainnya tentang
kebijakan deviden.
1. Information Content (Signaling Hypothesis)
Adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan
dividen pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba.
2. Clientele Effect
Adalah kecendrungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai
kebijakan dividennya.
Kebijakan Dividen dalam praktek
1. Kebijakan dividen residual
Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual
dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan yang
optimal.
Dasar dari kebijakan ini adalah kenyataannya bahwa investor lebih menginginkan
perusahaan mena-han dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam
bentuk dividen, apabila laba yang diinvestasikan kembali terse-but dapat menghasilkan laba
yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang dapat dihasilkan sendiri
oleh investor dari investasi lain dengan resiko yang sebanding.
29
2 Dividen yang konstan (naik secara mantap)
Adalah kebijakan dividen tahunan yang tidak akan pernah diturunkan dalam jumlah
persentase tertentu dari laba kepada pemilik setiap periode pembayaran dividen. Dalam hal
ini, terdapat kebijakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah persentase dari setiap
rupiah/dolar yang dihasilkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai, dihitung dengan
membagi dividen kas per saham dengan laba per saham.
Dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (Low regular extra dividen policy)
Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran deviden rendah secara teratur
kemudian ditambah dengan dividen ekstra bila ada jaminan kelebihan dana yang tersedia.
Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP)
Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis
menginvestasikan kembali dividennya dalam bentuk saham perusahaan.
Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP)
Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis
mePengaruh Kebijakan Dividen terhadap ks
Keinginan pemegang saham akan penghasilan sekarang ini dibanding penghasilan
yang akan datang.
Tingkat resiko dividen dibanding dengan kenaikan nilai modal (capital gain).
Informasi atau pertanda yang terkandung pada dividen.nginvestasikan kembali
dividennya dalam bentuk saham perusahaanStabilitas Dividen
-sahaan daripada
dividen pay out ratio yang tinggi. Stabilitas dividen disini, tetap memperhatikan tingkat
pertum-buhan perusahaan.
harga yang lebih tinggi daripada saham yang mem-bayar dividennya dalam persentase yang
tetap terhadap laba.. Dividen Saham (Stock Dividend)
30
Adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk tambahan, bukan dalam bentuk uang
tunai/kas.
Stock Splits
Adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai saham yang lebih kecil, dan
jumlah saham beredar meningkat secara proporsional sebagai akibat pSaham yang dipecah 1
Saham yang dipecah 2 dari 3
m baru ditukar untuk 3 saham lama enurunan nilai saham.
Reserve stock splits (pemecahan balik saham)
Adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan harga saham perusaha-an
dengan cara menukar sejumlah saham beredar untuk saham baru.
Pembelian kembali Saham (Stock Repurchace)
Adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan membeli kembali seba-gian dari
sahamnya sendiri.
Jumlah saham yang beredar akan berkurang dan harga saham mening-kat maka laba
juga akan meningkat.
Maksud pembelian kembali saham adalah mempertinggi nilai saham yang dimiliki dan
menolong untuk meng-halangi orang-orang/investor-investor yang tidak diinginkan
mengambil alih perusahaan.
Tiga cara peningkatan nilai saham dengan pembelian kembali saham.
Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar dan dapat mening-katkan EPS.
Memberi signal positif kepada investor di pasar dan manajemen percaya saham dinilai
rendah.Memberi dasar sementara untuk harga saham yang mungkin turun.
31
Keputusan pembiayaan jangka panjang
Ekuitas Saham Biasa
Adalah jumlah saham biasa modal disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan
yang setara dengan total investasi pemegang saham biasa di dalam perusahaan.
Nilai buku per saham (Book value per share)
Adalah nilai akuntansi dari selembar saham biasa, setara dengan ekuitas saham biasa
(dengan saham biasa ditambah dengan laba yang ditahan) dibagi dengan jumlah lembar
saham yang beredar.
Hak-Hak Hukum dan Istimewa Pemegang Saham Biasa
Pengendalian perusahaan
Surat kuasa (Proxy)
Ialah suatu dokumen yang memberi seseorang wewenang untuk bertindak atas nama
orang lain, umumnya kuasa untuk memberikan suara atas saham biasa.
2. Proxy Fight (Perebutan kuasa)
Adalah usaha yang dilancarkan oleh perseorangan atau suatu kelompok untuk
memperoleh pengendalian atas perusahaan dengan jalan meminta kuasa dari
pemegang saham untuk mewakili hak suara pemegang saham dalam memilih mana-
jemen baru bagi perusahaan.
3. Pengambilalihan (Take over)
Adalah tindakan dengan jalan mana seseorang atau suatu kelompok berhasil
memecat manajemen perusahaan dan mengambil kendali atau perusahaan.
4. Hak Preemtif (Preemptive Right)
Adalah ketentuan dalam anggaran rumah tangga perusahaan yang memberikan
kepada pemegang saham biasa hak untuk membeli atas dasar prorata saham biasa
yang baru diterbitkan.
32
pasar untuk saham biasa
1 Bursa Pararel (Over the counter = OTC market)
Adalah jaringan dealer yang mengurus perdagangan seku-ritas yang belum
terdaftar (unlisted).
2. Bursa utama (Organized Security Exchange)
Adalah organisasi resmi yang mempunyai lokasi fisik yang nyata, yang
memudahkan perdagangan sekuritas terdaftar (listed).
Tiga Jenis Transaski Pasar Saham
1. Pasar Sekunder (Secondary market)
Adalah pasar di mana saham yang telah beredar (used stock) diperdagangkan
sesudah saham-saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan. Perdagangan saham
beredar dari perusahaan punlik yang sudah mapan.
2. Pasar Perdana (Primary market)
Adalah pasar di mana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk
menambah modal perusahaan. Saham tambahan dijual oleh perusahaan publik yang
sudah mapan.
Keputusan untuk “ Going Public”
Adalah tindakan menjual saham kepada masyarakat umum oleh suatu perusahaan
keluarga atau pemegang saham utamanya.
Bursa Emisi (New Issue Market)
Adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yang baru saja “Going public”
 Keunggulan dari “Going Public”
Membuka jalan bagi pemegang saham untuk melakukan diversifikasi.
Menaikkan likuiditas.
33
Mempermudah perusahaan mendapatkan uang tunai.
Memberikan ukuran atau nilai perusahaan.
Kelemahan dari “ Going Public”
Biaya pelaporan ke Bapepam atau SEC.
Pengungkapan informasi (Disclosure).
Kekurang leluasaan bagi diri Pemilik (Self Dealings)
Pasar yang lesu dengan harga yang rendah.
Pengendalian.
Proses Bank Investasi
Bank Investasi (Investment banker) adalah perantara dibidang keuangan yang
membeli sekuritas dari peru-sahaan dan pemerintah serta men-jualnya kembali kepada
perusahaan dan masyarakat.
fungsi bank investasi
a. Menjamin penerbitan-penerbitan sekuritas.
b. Memberi nasehat kepada klien/ langganan.
Tanggung jawab bank investasi kepada emiten
1. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
menanggung resiko.
2. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (best effort undrwriting) berperan
sebagai agen.
3. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment) Disamping
menawarkan juga mau membeli sekuritas yang tidak laku.
34
BAB 13
MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI,HUTANG JANGKA
PANJANG
Instrumen Utang Jangka Panjang
(Long Term Debt)
Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan
kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang tertentu dan
peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman.
Disamping sumber pembiayaan jangka panjang dari saham biasa dan saham preferen, dapat
dilakukan :
• Meminjam melalui bank, cepat, fleksibel dan biaya relatif rendah
• Obligasi, dengan masa jatuh tempo antara 5 s/d 30 tahun.
Terdiri dari : mortgage bond (obligasi dijamin sejumlah aset berupa hipotek atau
gadai), debenture bond (obligasi tanpa jaminan) dan debenture subordinate (obligasi
memiliki klaim atas aktiva kalau terjadi likuidasi) Kebaikan dan Kelemahan Long Term Debt
atau Obligasi(Bond)
Kebaikan Long Term Debt
Biaya modal setelah pajak relatif rendah.
Bunga yang dibayarkan merupakan pengurangan pajak penghasilan.
Dengan financial leverage dimungkinkan EPS meningkat.
Pengendalian operasi perusahaan oleh pemegang saham tidak mengalami perubahan.
35
Kelemahan Long Term Debt
1. Financial risk perusahaan meningkat, akibat meningkatnya financial leverage.
2. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajemen.
3. Munculnya “Agency problem” yang mengakibatkan semakin mening-katnya agency
costs.
Hal-hal Khusus dalam Perjanjian Utang.
1. Indentur obligasi
2. Waliamanat (Trustee)
3. Syarat-syarat pembatas (Restrictive covenants)
4. Ketentuan Penarikan (Call Provision)
5. Dana pelunasan (Sinking fund)
6. Obligasi tanpa bunga (sangat rendah) atau Zero coupun bond
7. Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate bond)
8. Junk Bond vs LBO
Bunga Kredit Jangka Pendek Versus Bunga Kredit Jangka Panjang
Perusahaan mengambil kebijakan batas waktu kredit jangka pendek (kurang
dari satu tahun) dan kredit jangka panjang (lebih dari satu tahun). Dapat terjadi jangka
waktu pertukaran modal yaitu pemakaian modal dalam beberapa bulan atau dapat
lebih dari setahun
Jangka Waktu Kritis / X :
Adalah jangka waktu dimana penggunaan sumber modal dari luar (asing)
jangka pendek biayanya atau beban bunganya sama besar dengan apabila perusahaan
menggunakan modal sumber dana luar (asing) jangka panjang. Bunga kredit jangka
panjang (Kpj) = 21%
36
Bunga kredit jangka pendek (Kpd) = 25%
Bunga bank ( Bb) = 15%.
Jangka Waktu Kritis = (Kpj – Bb) /(Kpd – Bb)x 365 hari = 219 hari.
Penggunaan dana dapat dikelompokkan berikut ini:
Jangka waktu 1/1-31/3 ¼ - 31/5 1/6-30/9 1/10 – 31/12
Kebutuhan dana 800.000 1.000.000 1.500.000 1.300,000
Dana I 800.000 800.000 800.000 800.000
0 (a) 200.000 700.000 500.000
Dana II 200.000 200.000 200.000
0(b) 500.000 300.000
Dana III 300.000 300.000
200.000 0(c)
Dana IV 200.000 (d) .
Kelompok dana atas dasar waktu penggunaannya.
Kelompok dana Jumlah Periode membutuhkan dana J umlah hari
I $ 800.000 1/1 s/d 31/12-2006 365 hari
II 200.000 1/4 s/d 31/12-2006 275 hari
III 300.000 1/6 s/d 31/12-2006 214 hari
IV 200.000 1/6 s/d 30/9-2006 122 hari.
Karena Jangka Waktu Kritis = 219 hari, dapat disimpulkan bahwa :
37
1) Dana dipenuhi dengan kredit jangka panjang
Kelompok I ( 1/1 s/d 31/12-2006) $ 800.000
Kelompok II ( 1/4 s/d 31/12-2006) . 200.000
Jumlah dana dengan kredit jangka panjang ( 21%) $ 1.000.000
2) Dana diperoleh dengan kredit jangka pendek
Kelompok III $ 300.000
Kelompok IV 200.000
Jumlah dana dengan kredit jangka pendek (25%) $ 500.000
Kelompok dana III dan IV dipeuhi dengan kredit jangka pendek dengan bunga
25% dibutuhkan kurang dari 219 hari (jangka waktu kritis), dan modal optimum
adalah $ 1.000.000 atau dana kredit jangka panjang. Kalau kelompok dana I dan II
dipenuhi dengan jangka pendek, maka biaya bunga semakin besar. Demikian juga
kelompok dana III dan kalau dengan kredit jangka panjang akan lebih mahal bianya.
Kalau dicari dari kedua kelompok dana tersebut diatas, kelompok dana I dan II
dengan kredit jangka pendek biayanya sebesar $ 237.671,23/tahun dan kalau jangka
panjang biayanya sebesar $ 202.602,74. Untuk kelompok III dan IV dapat mahasiswa
menghitung sendiri biayanya.
PEMBIAYAAN CAMPURAN
1. Saham Preferen
Sudah pernah dibaha
2. Leasing
Adalah suatu kontrak perjanjian antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak lain
yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) dimana lessor berkewajiban membayar
sejumlah uang kepada pihak lesse secara berkala untuk jangka waktu tertentu.
38
Keuntungan dengan pembiayaan dengan leasing
1. Sumber jangka menengah.
2. Kemampuan memperoleh kredit.
3. Menafaatkan aktiva dan tidak perlu membayar biaya perawatan, pajak dan asuransi
(sesuai kontrak).
4. Perlindungan terhadap inflasi.
5. Tingkat pembayaran secara cicilan.
6. Tingkat suku bunga tetap.
Kelemahan dengan pembiayaan leasing
1. Suku bunga lebih tinggi dari bank.
2. Harus ada agunan yang cukup.
Sudah harus membayar sewa pada saat kontrak ditandatangani,
Jenis-jenis Leasing
1. Jual dan sewa balik (Sales and Lease Back)
2. Lease Operasi (Operating lease)
3. Lease Keuangan atau Modal (Capital Lease)
Contoh Perhitungan Leasing:
PT. Tiomina Jaya dihadapkan kepada 2 alaternatif apakah membeli mesin baru
atau menyewanya. Dengan membeli harga mesin Rp, 100 juta berusia 2 tahun tanpa
nilai residu. Depresiasi dengan metode garis lurus, pajak 40%. Kalau melakukan
leasing , lease payment Rp.525 juta/thn. Bank menawarkan bunga 10%/tahun. Arus
kas masuk operasi dari mesin adalah sama jika perusahaan membeli atau leasing,
maka harus dicari biaya-biaya yang timbul jika membeli versus leasing.Apakah
perusahaan melakukan leasing atau meminjam uang dari bank ?
Jawab :
39
Arus kas kalau membeli: (dalam jutaan Rp) .
Tahun 0 1 2 .
Harga beli mesin - 1.000
Pinjaman 1.000
Biaya bunga -100 -100
Tax saving dari bunga 40 40
Bayar pokok pinjaman -1.000
Tax saving dari depresiasi 200 200 .
Arus kas bersih 0 140 -860 .
Arus kas jika Leasing :
Lease payment -525 -525
Tak saving dari lease.pmt 210 210
Arus kas bersih 0 - 315 -315
Tingkat diskonto= After tax cost of debt= 10%(1-40%) =0,06%.
PV arus kas masuk membeli = (140/ (1+0,06) + (-860/ (1+0,06)²
= -Rp. 633,32 jt.
PV arus kas Leasing =(-315(1+0,06) + (-315(1+0.08)
= - Rp 577,2 juta
PV biaya membeli lebh besar dari PV leasing , sehingga lebih baik melakukan
“leasing”.
Net Advantage to Leasing ( NAL).
NAL adalah pengehematan biaya akibat memilih alternative leasing dari pada
membeli aktiva.
40
N t n
NAL = ∑ ( Ot( 1 –T) –Rt(1-T)-T.Dr) / (1+rb} –(Vn/(1+rb)+ COP
t=1
Dimana:
Ot = operating cash outflow pada waktu t yg terjadi jika mebeli aktive.
Rt = leasing payment tahunan pada t.
T= tingkat pajak penghasilan perusahaan.
Dt= biaya depresiasi aktiva pada waktu t.
Vn= nilai sisa sesuadah tax pada waktu n.
rb= biaya hutang setelah pajak.
COP= harga perolehan aktiva yg tidak dibayar dengan lesse jika leasing dilakukan
Contoh:
PT. Maras merencanakan membeli mesin modern dengan nilai $ 150 ribu,
dengan pertimbangan pajak mesin didepresiasi selama 5 tahun dengan garis lurus
dengan nilai residu nol. Diharapkan tahun ke 5 mesin dapat dijual $ 25 ribu dan arus
kas sesudah pajak (net cash in flow atau EAT + Depresiasi) $50 ribu selama 5
tahun.Biaya operasi mesin yang dibayar oleh lerssor jika leasing, sebesar $ 15 ribu
per tahun selama umur mesin tsb. Lease payment tahunan ditentukan oleh lessor
sebesar $ 40 ribu per tahun. Jika perusahaan meminjam dari bank dikenakan bunga
12%/tahun.Pajak 40% dan cost of capital perusahaan 15%.
Apakah proyek membeli mesin baru diterima ?
NPV =-150 + (50/(1+0,15) +( 50/(1+0,15)² +(50/(1+0,15)³) +
(50/(1+0,15)^4) + ( 50/( 1+0,15)^5)
= $ 17,52 ribu, proyek pembelian diterima atau feasible.
41
NAL, cari dulu data diabwah ini.
Tahun Ot(1-T) Rt( 1-T) - Dt.T Jumlah
15.ribux(1-0,4) 40 rbx0,6 30 ribux0,4 . .
1 9 -24 -12 -27
2 9 -24 -12 -27
3 9 -24 -12 -27
4 9 -24 -12 -27
5 9 -24 -12 -27 …
rb =0,12( 1-0,4) = 0, 072
Vn = 25(1-0,4) = 15
2 3 4
NAL = (-27/1,072) +(-27/1.072 )+(-27/1.072 )+(-27/1,072 ) +
5
(-15/1.072) + 150= $ 29,30 ribu.
PV cost of owning
150 +(-3/1,072) + (-3/1,072 ²) +(-3/1,072 ³) +(-3/(1,072 ^4))+
(-18/(1,072^5)) = $ 127,17 ribu
42
PV cost of leasing= (24/1,072) + (24/1,072²) +(24/1,072³)
(24/1,072 ) + (24/1,072^5) = $ 97,87 ribu.
NAL = $ 127,17 ribu - $ 97.87 ribu = $ 29,30 ribu.
Opsi (Option)
Adalah kontrak yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau
menjual sesuatu aktiva dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu selama
jangka waktu tertentu.
Opsi Beli (Call Option)
Adalah opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu dan selama jangka
waktu tertentu.
Opsi Jual (Put Option)
Adalah opsi untuk menjual selembar saham dengan harga tertentu dan dalam
jangka waktu tertentu.
Waran (Warrant)
Adalah opsi jangka panjang untuk membeli sejumlah tertentu saham biasa
dengan harga tertentu.
Nilai Rumusan (Formula Value) VS Harga Opsi
Adalah nilai opsi yang dihitung sebagai harga saham dikurangi harga patokan
atau harga pelaksanaan.
Rasio Konversi dan Harga Konversi
 Conversion Ratio = CR
Adalah jumlah lembar saham biasa yang akan diperoleh dengan menukarkan
selembar obligasi konvertibel atau saham preferen konvertibel.
43
 Conversion Price = CP
Adalah harga efektif yang dibayarkan atas saham biasa yang diperoleh dengan
menukarkan sekuritas konvertibel.
MERGER, DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LBOs
Merger
Adalah kombinasi atau penggabungan dari beberapa perusahaan, dimana salah
satu atau lebih perusahaan tersebut hilang dan membentuk satu perusahaan
baru.Merger disebut juga “Consolidation” yaitu apabila dua perusahaan ukurannya
kurang lebih sama.
Dasar pemikiran merger
1. Sinergi
2. Pertimbangan pajak
3. Pembelian aktiva di bawah biaya penggantian
4. Diversifikasi
5. Mempertahankan pengendalian
Jenis-jenis Merger
1. Merger Horisontal
Adalah gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam satu bidang
usaha yang sama.
2. Merger Vertikal
Adalah gabungan antara dua perusahaan antara industri hulu dengan hilir.
3. Merger Kongenerik
Adalah penggabungan perusahaan yang bergerak pada industri umum yang
sama, tetapi tidak ada hubungan pelanggan dan pemasok di antara kedunya.
44
4. Merger Konglomerat
Adalah penggabungan perusahaan dari industri yang benar-benar berbeda.
Prosedur merger.
 Merger sukarela (Friendly Merger)
Adalah merger dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh manajemen
kedua perusahaan.
 Merger secara paksa (Hostile Merger)
Adalah merger yang ditentang oleh manajemen dari perusahaan sasaran
(target company). Perusahaan sasaran adalah perusahaan yang dicoba diambil alih
oleh perusahaan lain.
 Tawaran pengambil alih (Tender Offer)
Adalah tawaran dari suatu perusahaan untuk membeli saham perusahaan lain
yang disampaikan langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Hal ini
acap kali, Merger Operasi versus Merger Keuangan
 Merger Operasi
Adalah merger yang memadukan operasi dari perusahaan-perusahaan yang
bergabung dalam merger guna tercapainya efek sinergistik.
 Merger Keuangan
Adalah merger yang tidak menyatuhkan operasi dari perusahaan yang
bergabung, sehingga dari merger tersebut tidak diharapkan adanya manfaat
operasional.
Alasan-alasan melakukan merger
Ada cara masuk akal (sensible) dan tidak masuk akal (dubiuos). Alasan merger adalah
sbb:
45
1. Dapat beroperasi efektif- efisieien
2. Manajemen yang lebih baik.
3. Meningkatkan pertumbuhan.
4. Penghematan pajak yang belum dimanfaatkan.
5. Memanfaatkan dana yang “idle”
6. Untuk meningkatkan EPS.
Tiga Hal Penting Taktik Defensif atau bertahan
 White knighth
 Posion pill (merusak perush)
 Parasut Emas (Golden farachutes)
Divestiture
Adalah penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan.
Jenis-jenis Divestitur
1. Penjualan satu unit operasi kepada perusahaan lain.
2. Penjualan unit yang akan dilepaskan kepada manajer ybs.
3. Pemisahan unit tertentu untuk dijadikan sebagai perseroan baru.
4. Likuidasi aktiva secara langung kepada masyarakat.
Spin off
Adalah divestitur dimana saham perusahaan anak diberikan kepada pemegang
saham perusahaan induk.
Holding company
Adalah perseroan yang memiliki saham pada perusahaan lain dalam jumlah
tertentu sehingga ia dapat mengendalikan perusahaan tersebut.
46
Perusahaan Induk (Parent Company)
Adalah holding company yaitu perusahaan yang mengendalikan perusahaan
lain karena memiliki saham perusahaan tersebut dalam jumlaha yang besar
Operating Company(badan hukum terpisah dari holding company)
Keunggulan Holding Company
1. Hak kendali tanpa pemilikan penuh
2. Pemisahan resiko
3. Badan hukum terpisah
Kelemahan Holding Company
1. Pemajakan berganda parsial
2. Mudah dipaksa untuk melepas saham
3. Leveraged Buyouts (LBOs)
4. Adalah transaksi dimana saham perusahaan yang dimiliki oleh publik (masyarakat
luas) dibeli dengan menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang,
sehingga mengakibatkan perusahan tersebut menjadi milik perorangan dengan
leverage yang sangat tinggi. Acap kali manajemen perusahaan itu sendirilah yang
melakukan LBOs.
Contoh:
PT.Indomix mempertimbangkan untuk melakukan “swastanisasi/self
corporation” (dari perusahaan tertentu/TBK menjadi perusahaan milik perorangan)
dengan LBO
Awal thn 2006 manajemen memiliki 25% dari 200 ribu saham beredar. Harga
saham $ 500/lbr, diperkirakan premi 40% atas harga saat ini agar pemilik saham
publik menawarkan saham mereka dalam penawaran kas. Manajemen dengan LBO
memperoleh pinjaman 80% dari dana yg dibutuhkan untuk mencapai sukses. Sisa
dana 20% dengan obligasi dengan bunga 14% dan harus dilunasi akhir tahun ke 6 atau
47
2012. Bunga pinjaman 2% ditas tingkat bunga utama dengan pengurangan pokok 20%
dari pinjaman awal setiap akhir tahun dalam 5 tahun pertama atau thn 2011. Khusus
obligasi memiliki”warrant” dimana pemegangnya dapat membeli 30% saham
perusahaan akhir tahun ke 6. EBIT per tahun diharapkan $ 30 juta. Karena kerugian
pajak dibebankan dimuka , maka perusahaan tidak membayar pajak selama 5 tahun
kedepan. Manajemen melakukan pengeluaran modal dalam jumlah yang sama dengan
penyusutan. Tingkat bunga utama rata-rata selama 5 tahun 10%. Apakah LBO layak
dilakukan ?
Solusi:
a. Saham dimiliki pihak luar =200.000(100%-
25%)= 150.000 lbr.
b. Harga ditawarkan $50x1,40 =$ 700/lbr.
c. Nilai LBO 150.000x $700=$ 105.000.000
d. Debt nilai lebih besar = 105.000.000 x 0,80
$ 84.000.000
e. Pembayaran pokok pinjaman/thn =
$ 840.000.000 /5 = $ 16.800.000
f. Hutang jumlah kecil=.105.000.000x 0,20
= $ 21.000.000
f. EBIT tiap tahun sebesar $ 1.900.000
EBIT tahunan ,membayar hutang:
a). Bunga hutang nilai besar 84.000.000 x
0,12 = $ 10.080.000
b).Bunga hutang lebih besar 14%
(bonds)=0,14 x 21.000.000 $ 2.940.000
48
c) Pokok pinjaman $16.800.000
Jumlah EBIT dibutuhkan $ 29.820.000
Untuk selama 5 tahun pertama, dengan laba bersih $ 30 juta lebih dari cukup
untuk membayar jumlah utang (nilai besar dan kecil),maka perusahaan layak
melakukan”swastanisasi dengan LBO, karena laba lebih besar dari EBIT yang
dibutuhkan.
49
BAB 14
ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN
BUMS DAN BUMN
Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan
Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan
keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami
insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi
total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami
kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan
(BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak
kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena
menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia.
Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi
(retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang
manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan
lainnya.
Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan :
a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten
b. Kurangnya pengalaman secara manajerial.
c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik.
d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN.
e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya
f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan
lainnya.
g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis.
50
h. Mengalami kerugian terus menerus.
i. Faktor-faktor lainnya.
Metode Memprediksi
Kebangkrutan
• 1. Analisis Rasio Keuangan
• 2. Z Score – Metode Altman
• 3. Shut Down Point – Shut Down Cost
• 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN
• Note: BUMS tidak menggunakan metode ke-4
Analisis kebangkrutan
1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)
Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu:
1) Analisis Univariate
Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan
Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap
berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan
pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih
tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai
rasio-rasio keuangan lainnya.
2) Analisis Multivariate.
Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan.
Contohnya model regresi:
Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn
Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan
dengan menggunakan tehnik statistic.
51
Analisis kebangkrutan
Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York
University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk memprediksi
kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman
menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio
dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak.
Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap:
a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok
dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya.
b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok.
c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya
(membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan
peluang ada kesalahan klasifikasi.
Analisis kebangkrutan
Altman Model”s., fungsi Z (Zeta)
Z= ,012X1+0,14X2+0,033X3+0,006X4+0,999X5
Dimana:
X1 = Modal Kerja/Total Aset ( %)
X2= Laba ditahan/Total Aset (%)
X3= Laba sebelum bunga dan pajak/Total Aset (%).
X4= (Nilai pasar Saham Biasa dan Saham
Preferen) / Nilai Buku Total Utang. (%)
X5 = Penjualan /Total Aset.(kali)
52
Analisis kebangkrutan
Penggunaan model Altman ini untuk perusahaan yang “Go Public”, karena kalau
perusahaan tidak “Go Public”, nilai pasar saham tidak dapat dihitung dengan teliti.Agar ini
juga dapat digunakan untuk perusahaan “Non Go Public” Altman menggantinya,
menggunakan nilai buku (book value) Common Stock dan Preferred Stock, kemudian model
“Diskriminan Altman”, menjadi :
Z= 0,717X1+0,847X2++3,107X3+ 0,42 X4 + 0,998 X5.
Yang berbeda adalah kompenen X4 dari Market Value menjadi Book Value.
Score Z untuk memnentukan suatu perusahaan bangkrut atau tidak,yaitu;
Z score:
1) Secara Umum digunakan.
a. 1.80 or less = Very high Probability of bankruptcy
b. 1.81 – 2,70 = High Probability of Bankruptcy.
c. 2,71 – 2,99 = Possible Bankruptcy.
d. 3 or above = Far from being bankruptcy
2) Menurut Book Value dan Market Value, Z score:
Market Value Book Value
1. Very High Probability
of Bankruptcy 1,80 or less 1,20 or less
2. High Probalbility Bankruptcy Z 1,81 -2,99 1,20 –2,90
3 Possible Bankrkuptcy Z> 2,99 2,90
4. Far from being bankruptcy 3,00 above 3,00 above
Kemudian Altman, mengembangkan 4 versi variabel yang berlaku perusahaan public mapun
pribadi, atau perusahaan manufaktur dan jasa.
53
Z = 6,56X1+ 3,26X2 +6,72X3 + 1,05X4.
Dalam 4 versi ini, tidak tercatat total penjualan dibagi total asset, sehingga analisisnya
sempit bila dibanding dengan kedua model Altman diatas.
Dalam kuliah MKP, yang kita pakai adalah kedua model tsb diatas ( 5 versi atau dari
X1 s/d X5) dengan mengklasifiasikan perusahaan “Go public dan bukan Go public”.
Contoh :
Laporan keuangan Chrysler Company dalam $ jutaan
a. Ikhtisar rugi-laba yang berakhir tgl.31-12-200x
Penjualan $12.005
Biaya-biaya (kecuali depresiasi dan bunga) $12.710
Penyusutan $181
Bunga $215
X1. = (CA-CL)/TA = ( 3.121 - 3.232)/6.635= - 1,67%
X2 = RE/TA = 496/6.635 = 7,47%
X3 = EBIT/TA = -880 / 6.635 = - 13,35%
X4 = Nilai Pasar Modal Sendiri/T.Debt =
(66,7 x8,50)/4.829
= 567/4.829 = 11,74%
X5 = Sales/T.Asset = 12.005/6.635 = 1,8 kali.
Z = 0,012(- 1,67) + 0,014(7,47) + 0,033 (-13.35)+
0,006(11,74)+0,999(1,8)
= 1,512
Rugi/laba bersih ($1.097)
54
b. Neraca per 31 Desember 200X ( dlm juta) .
Harta lancar 3.121 Hutang lancar $ 3.232
Harta tetap 3.500 Hutang jk.panjang . 1.597
Harta lannya 14 Total hutang $ 4.829
Saham preferen $ 51
Saham biasa
(66.7 jt lbr @ $8,50) $567
Modal disetor penuh $692
Laba ditahan $496
Total modal sendiri $1.755
Jumlah Harta $6.635 Jumlah kewajiban dan modal $6.635
Dibandingkan Z (Zeta) Scorenya,
Posisi Perusahaan berada antara 1,81 or less, berarti perusahaan dalam konsisi Very High
Probability Bankruptcy.
Analisis Kebangkrutan
2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).
Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku
Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002.
Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri
BUMN.
Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut:
A. Tingkat kesehatan:BUMN
1. Sehat, terdiri dari :
a. AAA apabila total (TS) > 95
55
b. AA apabila 80 <=”95
c. A apabila 65 <TS<=”80.
2. Kurang Sehat, yang terdiri dari :
a. BBB apabila 50<TS<=”65
b. BB apabila 40<.TS<=”50
c. B apabila 30<TS< =”40.
3. Tidak sehat, yang terdiri dari:
a. CCC apabila 20<TS<”30
b. CC apabila 10<TS<=”20
c. C apabila TS<=”20
> Alternatif menyehatkan "Persero BUMN”
1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan
investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda
Indonesia, PLN dan lainnya.
2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan
Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya.
3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah
lainnya.
4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen
5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada
kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali
struktur modal baru.
6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN
56
7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni,
Garuda Maintenance Facility dan lainnya..
8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang
tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah-
rumah dinas dllnya.
9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero,
kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya.
10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing.
11. Dan lainnya.
Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi.
57

More Related Content

What's hot

Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuPermataShary
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Mulyatii
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MAMahiroh Iyoh
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgetingAlawiyahAshari
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptteskomputer
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
Evaluasi investasi
Evaluasi investasiEvaluasi investasi
Evaluasi investasiagusasnafi
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PIsischayank
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MAMahiroh Iyoh
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasiafrays iwd
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVKenny Firdaus
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modaldianpipit
 

What's hot (19)

Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Resume bab 9 14
Resume bab 9 14Resume bab 9 14
Resume bab 9 14
 
Tugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keuTugas resume materi uas m. keu
Tugas resume materi uas m. keu
 
Manajemen keuangan i
Manajemen keuangan iManajemen keuangan i
Manajemen keuangan i
 
Resume Tugas 2
Resume Tugas 2Resume Tugas 2
Resume Tugas 2
 
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
Analisis Kriteria Investasi (Analisis Proyek BAB 3)
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MATugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
Tugas 1 resume mahiroh 11011700501 2S-MA
 
Mk 17 capital budgeting
Mk 17  capital budgetingMk 17  capital budgeting
Mk 17 capital budgeting
 
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.pptKuliah 7 Capital Budgeting.ppt
Kuliah 7 Capital Budgeting.ppt
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Evaluasi investasi
Evaluasi investasiEvaluasi investasi
Evaluasi investasi
 
Capital budgeting
Capital budgetingCapital budgeting
Capital budgeting
 
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PITugas NOV,IRR,PBP,PI
Tugas NOV,IRR,PBP,PI
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
 
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1 kriteria investasi
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1  kriteria investasiPertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1  kriteria investasi
Pertemuan 6 penganggaran modal (capital budgetting 1 kriteria investasi
 
Kriteria investasi
Kriteria investasiKriteria investasi
Kriteria investasi
 
Nilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPVNilai Bersih Sekarang NPV
Nilai Bersih Sekarang NPV
 
3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal3. teknik penganggaran modal
3. teknik penganggaran modal
 

Similar to CAPITAL BUDGETING

Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDeviErnawatii
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14Ayulestari1234
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Hasan Gaus
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uasLutpicexle
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Dudi Mulya Tasdik
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Khusnun Khofifah
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2ritaaja1
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Silvia290
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1wid ya
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279agus niar nazara niar nazara
 

Similar to CAPITAL BUDGETING (20)

Devi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uasDevi ernawati tugas sebelum uas
Devi ernawati tugas sebelum uas
 
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
MANAJEMEN KEUANGAN Resume bab 9 14
 
Tugas iis
Tugas iisTugas iis
Tugas iis
 
Capital Budgeting
Capital BudgetingCapital Budgeting
Capital Budgeting
 
Tugas resum 2
Tugas resum 2Tugas resum 2
Tugas resum 2
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas uas
Tugas uasTugas uas
Tugas uas
 
Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)Tugas resum uas (hasan)
Tugas resum uas (hasan)
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Tugas resum uas
Tugas resum uasTugas resum uas
Tugas resum uas
 
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
Makalah Manajemen Keuangan (Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA B1.1)
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Tugas 2
Tugas 2Tugas 2
Tugas 2
 
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
Investment Decision Criteria/abshor.marantika/Khusnun Khofifah/3-04
 
Resume manajemen2
Resume manajemen2Resume manajemen2
Resume manajemen2
 
Teknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modalTeknik penganggaran modal
Teknik penganggaran modal
 
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
Resume Makalah UAS Silvia 11011700265
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 1
 
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
Makalah uas manajement keuangan agus niar nazara nim 11011700279
 
Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1Resume uas man.keuangan 1
Resume uas man.keuangan 1
 

Recently uploaded

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningSamFChaerul
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfjeffrisovana999
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksdanzztzy405
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfAuliaAulia63
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Shary Armonitha
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANDevonneDillaElFachri
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxzidanlbs25
 

Recently uploaded (8)

Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data miningContoh Algoritma Asosiasi pada data mining
Contoh Algoritma Asosiasi pada data mining
 
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdfPerlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
Perlindungan Anak Dalam Hukum Perdata (2).pdf
 
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkksKISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
KISI KISI PSAJ IPS KLS IX 2324.docskskkks
 
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdfGeologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
Geologi Jawa Timur-Madura Kelompok 6.pdf
 
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
Sistem operasi adalah program yang bertindak sebagai perantara antara user de...
 
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHANKONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
KONSEP DASAR ADVOKASI GIZI KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
 
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptxUKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
UKURAN PENTYEBARAN DATA PPT KELOMPOK 2.pptx
 
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
Abortion pills in Kuwait salmiyah [+966572737505 ] Get Cytotec in Kuwait city...
 

CAPITAL BUDGETING

  • 1. UNIVERSITAS BINA BANGSA MAKALAH RESUME MANAJEMEN KEUANGAN I NAMA : SARI HARTATI NIM : 11011700236 KELAS : 2S-MA
  • 2. Bab 9 TEHNIK PENGANGGARAN BARANG MODAL (CAPITAL BUDGETING) Penganggaran Barang Modal (Capital Budgeting) Adalah proses perencanaan pengeluaran untuk aktiva yang diharapkan akan digunakan lebih dari satu tahun. Pengganggaran modal mempunyai arti yang sangat penting bagi perusahaan : 1. Dana yang telah dikeluarkan akan terikat dalam jangka waktu yang lama, sehingga perlu diperhitungkan secara cermat dan berhati-hati apakah proyek amemberikan keuntungan atau tidak. Dana harus diperhitungkan secara tepat, karena bila dana yang tersedia melebihi kebutuhan investasi akan menimbulkan beban tetap, dan kalau kurang maka proses produksi terganggu. Lima hal penting proses penganggaran modal 1. Pembuatan proposal  Dibuat berbagai tingkat organisasi perusahaan 2. Menganalisa dan mengevaluasi  Rekomendasi 3. Pengambilan keputusan  tingkat Direksi  Manager  Pimpinan proyek 4. Pelaksanaan  Jika proposal disetujui 5. Tindak lanjut  Monitoring Klasifikasi Proyek  Penggantian : Kelanggengan usaha  Penggantian : Penurunan biaya  Ekspansi atas produk atau pasar yang ada  Ekspansi ke produk atau pasar baru  Proyek pengamanan dan atau lingkungan 1
  • 3. Lainnya Persamaan pengganggaran barang modal dan penilaian Sekuritas Enam langkah yang digunakan dalam analisis sekuritas 1. Penentuan biaya proyek. 2. Estimasi kas yang diharapkan dari proyek tersebut. 3. Estimasi tingkat resiko dari proyeksi arus kas. 4. Menentukan tingkat diskonto, atau biaya modal yang tepat untuk proyek tersebut. 5. Arus kas yang diharapkan dinyatakan dalam nilai sekarang. 6. Melakukan perbandingan antara nilai sekarang dari arus kas dengan jumlah pengeluarannya. Kaitan antara alternatif investasi dengan yang lain : 1. Proyek Mutually Exclusive (Memilih salah satu) Adalah serangkaian proyek dimana hanya satu proyek diantaranya yang dapat dipilih. 2. Proyek yang independen (Berdiri sendiri) Adalah proyek yang arus kasnya tidak dipengaruhi oleh aproyek lain. 3. Dependent / Contingen Adalah keputusan memilih proyek dengan menerima satu proyek berarti menerima pula proyek yang lain. Kriteria Penetapan Peringkat atas Penganggaran Barang Modal Metode pemeringkatan dan perhitungan Adalah metode yang digunakan untuk mengevaluasi usulan pengeluaran untuk pengadaan barang modal. 1. Payback Period. 2. Profitability Index(Benefit Cost Ratio) 3. Nilai sekarang bersih (Net Present Value = NPV). 4. Regular Internal Rate of Return (IRR). 5. Modified Internal Rate of Return (MIRR). 6. Accounting Rate of Return (ARR). 7. Periode Peangembalian (Payback Period) 2
  • 4. Adalah jangka waktu (dalam tahun) yang dibutuhkan agar penerimaan bersih dari suatu investasi dapat menutup biaya investasi tersebut. Atau dapat dikatakan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas bersih yang diperoleh dari proyek 2. Profitability Index. Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula dengan Profitability Index (PI). PI = Total PV Proceed Initial Outlays Initial outlays = Investasi. Kalau PI > Investasi, proyek diterima 3. Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV)  Teknik–teknik arus kas yang didiskontokan Adalah metode yang digunakan untuk menyusun peringkat dari usulan investasi dengan menerapkan konsep nilai waktu dari uang (time value of money).  Menafsirkan Aliran Kas Masuk Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional. * Pendapatan -- Biaya (tidak termasuk penyusutan) -- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before Depreciation Interest and Tax = EBDIT). -- Penyusutan -- Laba sebelum pajak (EBIT) -- Laba bersih sesuah pajak (EAT) + Penyusutan = Aliran kas masuk Operasional. Atau Aliran Kas masuk (NCF) = EAT + Depreciation 3
  • 5. Nilai Sekarang Bersih (NPV) Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marjinal Dasar pemikiran dari metode NPV : 1. Bila NPV sebesar nol, kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan makin besar karena penambahan investasi, tetapi nilai saham perusahaan konstan. 2. Bila NPV positif, kekayaan pemegang saham akan bertambah. Untuk menghitung diskonto (discount rate / discount factor) dalam tabel, dapat juga dilakukan dengan menggunakan kalkulator biasa. • PV arus kas masuk = PB biaya Investasi. • PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0 Perbandingan antara metode npv dan iRR  NPV Profil (Net Present Value Profiles) Adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara NPV dan biaya modal perusahaan.  Peringkat perpotongan (Cross Over Rate = COR) Adalah tingkat diskonto dimana profil NPV dari dua proyek saling berpotongan sehingga menunjukkan bahwa NPV dari kedua proyek tersebut sama. Hal ini dapat dilihat pada grafik COR.  Proyek yang independen Jika IRR proyek lebih besar dari k (df/dr), NPV akan lebih besar dari O. Jadi proyek bersifat independen dapat disetujui berdasarkan IRR, karena pasti disetujui juga berdasarkan NPV.  Proyek Mutually Exclusive Dalam NPV Profil, dimana dua proyek saling berpotongan, timbul konflik antara NPV dan IRR. a. Proyek tersebut berbeda ukuran (skalanya). b. Pola arus kas keduanya berbeda. Konflik tersebut diatas disebabkan perbedaan asumsi mengenai tingkat pengembalian atau reinvestasi yang terkandung ada kedua metode tersebut. 4
  • 6. IRR berganda : Adalah investasi/proyek yang tidak normal dan mungkin menghasilkan lebih dari satu IRR yang posititf. 5. Tingkat pengembalian intern yang dimodifikasi (Modified Internal Rate of Return = MIRR) Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dan biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya (Terminal Value= TV), dimana nilai proyek adalah ”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan terhadap biaya modal perusahaan. 6. Accounting Rate of Return (ARR) Dihitung dengan cara: Investasi penggantian (Replacement investment) Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut diperoleh penghematan yang menguntungkan. Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru. Dasar keputusan penggantian investasi atau Mesin. 1. Memperkirakan pengeluaran investasi untuk pembelian mesin baru. 2. Menentukan kas tambahan (incremental cash flow). 3. Menghitung NPV dari tambahan arus kas. 4. Menambahkan PV dari perkiraan nilai akhir ke nilai sekarang arus kas. 5. Memeriksa apakah NPV positif, untuk menentukan apakah kebijakan penggantian itu menguntungkan atau tidak. Investasi penggantian (Replacement investment) 6. Adalah suatu kebijakan perusahaan untuk mengganti aktiva tetap / mesin-mesin yang lama dengan mesin yang baru lebih modern sehingga dari penggantian tersebut diperoleh penghematan yang menguntungkan. Proyek Penggantian berarti mengkaji keputusan sehubungan dengan akan diganti tidaknya peralatan (aktiva) yang masih produktif saat ini dengan peralatan baru. 5
  • 7. Proyek dengan usia yang berbeda PT Sabong dengan 2 proyek penggantian (replacement) mesin A dan B. Investasi mesin A $ 32 ribu dengan cash flow $ 16 ribu/thn selama 3 tahun. Proyek mesin B dengan investasi (initial outlays) $ 42 ribu dan cash flow $12 ribu/thn selama 6 tahun. Discount factor 10%. Kedua proyek disamakan usianya. Proyek A Proyek B Initial outlays $ 32.000 $ 42.000 Cash in flow $ 16.000 $ 12.000 Estimate life 3 tahun 6tahun NPV/df10% $ 7.776 $ 10.248 16rb 16rb 16rb 16rb 16rb 16rb Proyek A 0 1 2 3 4 5 6 -32 rb -32rb Proyek B 0 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb 12rb - 42rb Proyek mesin A thn ketiga ada pengeluaran investasi $ 32 ribu, karena membeli alat yang baru. Net cash Flow (NCF) = -$ 16 ribu (16 rb-32rb). NPV A= -32rb+16/(1,1)^1+16rb/(1,1)^2 +16rb/(1,1)^3+ 16rb/(1,1)^4 + 16rb/(1,1)^5 + 16rb/(1,1)^6 =$ 37.664 6
  • 8. NPV B = -42rb+12rb/(1,1)^1 + 12rb/(1,1)^2 + 12rb/(1,1)^3 + 12rb/(1,1)^4 + 12rb/(1,1)^5 + 12rb/(1,1)^6 = $ 10.248 Proyek A lebih baik, bila usianya disamakan. Kalau tidak usia tidak disamakan, proyek B lebih baik. Pengaruh Inflasi terhadap Investasi. a. Pengaruh inflasi atau disinflasi harus dimasukkan ke dalam NCF, karena tingkat keuntungan yang disyaratkan sudah dimasukkan inflasi yang diharapkan. b. Jika inflasi menggunakan tingkat inflasi per sektor perekonomian akan lebih baik jika menggunakan tingkat inflasi. c. Capital rationing. Adalah suatu proses tentang bagaimana memilih alternative investasi yang tersedia, sehingga modal dapat digunakan dengan profit maksimal dapat diperoleh. Capital rationing berhubungan dengan mutually exclusive, independent dan dependent/contingent. Contoh: PT. Maras hanya memiliki modal sebesar $ 1.250.000 tetapi dihadapkan 6 proyek yang akan diranking dengan peringkat berikut ini: Perubahan harga yang tidak disebabkan inflasi atau kurangnya permintaan dan penawaran, akan mempengaruhi aliran kas masuk, sebaiknya dimasukkan dalam analisis. Poryek Net Investment IRR % A $ 200.000 16 B 350.000 22 C 500.000 18 D 200.000 8 E 100.000 15 F 500.000 11 .. 7
  • 9. Cost of capital 10%, proyek mana yang direalisir oleh perusahaan? Solusinya: Proyek Net Investmen IRR% B $ 350.000 22% C 500.000 18 A 200.000 16 E 100.000 15 F 500.000 11 D 200.000 8 Sesuai dengan jumlah dana $ 1,3 jt, maka proyek adalah dari B, C, A, dan D dengan jumlah investasi $ 1.15 jt., dan keempat proyek ini dapat direalisir/dilaksanakan. Proyek F tidak dapat direalisir karena kurang dana, sedangkan proyek D tidak dapat diterima karena di bawah COC 10% atau IRR-nya hanya 8%. 3. Kasus: Anda lulusan S1-Jurusan Akuntansi dan telah bekerja di PT. Foxtrox sebagai analisis keuangan. Direktur anda meminta Anda untuk menganalisis 2 proposal proyek, yaitu proyek A dan B. Setiap proyek membutuhkan dana $ 10.000 dengan cost of capitalnya 12%. Arus kas yang diharapkan untuk kedua proyek tsb sbb: Tahun Poryek A(Jt) Proyek B (Jt) 0 ( $ 20 ) ( $20) 1 13 7 2 6 7 3 6 7 4 2 7 5 1 0 8
  • 10. Masih ada tambahan untuk perhitungan replacement dan proy 9
  • 11. Bab 10 BIAYA MODAL Modal adalah suatu tehnik menghitung besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk menggunakan dana dan alternatif sumber dana yang ada. Biaya modal haruBiaya s dapat menghasilkan tingkat pengem balian yang harus dihasilkan oleh perusahaan atas investasi proyek untuk dapat mempertahankan nilai pasar sahamnya. Empat jenis utama biaya modal (Cost of Capital): Biaya utang (cost of debt) = k (1– T) Biaya utang setelah pajak (After tax cost of debt).Adalah biaya yang terkait dengan utang baru, yang tidak memperhitungkan dampak penghematan pajak akibat adanya beban bunga. 3. Biaya saham preferen (Cost of preferred stock) = kp Adalah tingkat pengembalian yang dipersyaratkan oleh investor atas saham preferen perusahaan. . Biaya saham biasa (Cost of common stock) = ke 4. Biaya laba yang ditahan (Cost of retained earning) = ks Adalah tingkat pengembalian yang dikehendaki pemegang saham atas saham biasa perusahaan. Laba yang ditahan adalah termasuk biaya oportunitas para investor dari laba setelah pajak dan dividen yang mungkin diterima Biaya dari penggunaan dana dari RE berkaitan erat dengan cost of common stock( kc). Besarnya kr adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam saham biasa yang diterima oleh investor. Dengan kata lain bahwa Kc = kr. Tetapi bila RE dibagikan kepada pemegang saham, dan mereka ingin menginvestasikan kembali dalam saham perusahaan , maka ia harus membayar Pajak atas dividend dan brokerage fee (biaya broker/makelar) untuk memperoleh tambahan lembar saham. Rumus lain dari retained earnings adalah Kr = kc( 1-t) ( 1-b) B – brokerage fee. 10
  • 12. Biaya Modal Marjinal (Marginal Cost of Capital=MCC) Adalah biaya untuk setiap rupiah/dolar tambahan modal, MCC merupakan biaya rata- rata tertimbang dari setiap rupiah dan dolar terakhir yang ditam-bahkan ke dalam modal. Jadi dalam hal ini WACC meningkat, karena investor meminta pengembalian lebih besar dalam bentuk bunga, dividen sebagai kompensasi peningkatan resiko. Contoh MCC: Kalau perusahaan Harper Coy menambah modal $ 10.000 (modal baru) merupakan jumlah dana keseluruhan tetap dipertahankan struktur modalnya. Dari jumlah tsb.diatas adalah tambahan dari retained earning (RE) sebesar $ 4.000. Proporsi modal tambahan sekarang adalah : Long term debt 30%= $ 3.000 Preferred stocl 20%= 2.000 Common stock/RE 50% = 5.000 Jumlah modal tambahan $10.000 2. bila Ekuitas berasal dari peWACC njualan Saham Baru. . Bobot x Kompenen Biaya = Produk Debt 0,45 6,0% 2,7% P.Stock 0,02 10,3 0,2 Ekuitas C.S.baru 0,53 14.0 7,4 . Total 1,00 WACC 10,3% Kalau diperhatikan dari WACC 1 dan WACC 2, dengan kondisi COC, kd =6%, Saham Preferen 10,3% selama RE digunakan dgn biaya RE/CS sebesar 13,4% kemudian meningkat menjadi 14%,WCC 2 (setelah perusahaan menggunakan RE semuanya), dalam kondisi ini perusahaan harus menjual saham baru (emisi saham)u l> Break Point Debt (BPDE) Jika perusahaan memperoleh tambahan utang(Debt) sebesar $ 54.000 ribu dengan bunga 12%. Pada jumlah pembiayaan berapa Debt,bunga 10% habis terpakai ? Hal ini dihitung dengan BPDE Pada Skedule MCC, bila utang tsb digunakan habis. 11
  • 13. Bab 11 ARUS KAS DAN RESIKO PROYEk Estimasi Arus Kas Arus Kas adalah kas bersih yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan. Arus kas berbeda dari laba akuntansi. Identifikasi Arus Kas Yang Relevan Adalah arus kas tertentu yang harus dipertimbangkan dalam mengambil keputusan sehubungan dengan penganggaran barang modal. Arus kas vs Laba Akuntansi Dalam analisa penganggaran barang modal, yang digunakan adalah arus kas tahunan, dan bukan laba akuntansi (laba atas modal yang yang ditanamkan). Penyusutan merupakan pemulihan sebagian modal yang ditanamkan, sehingga : NCF = EAT + Depreciarion atau Laba atas modal + Pemulihan modal Arus kas Inkremental (Incremental Cash Flow) Adalah arus kas bersih yang dihasilkan langsung oleh suatu proyek investasi. Empat masalah dalam menentukan arus kas inkremental. 1. Biaya terpendam (Sunk Cost) Adalah pengeluaran tunai yang telah dilakukan dan tidak dapat ditutup dengan disetujui atau tidaknya proyek Sunk Cost tidak dimasukkan dalam aliran kas dari proyek. 12
  • 14. 2. Biaya opportunities / kesempatan (Opportunity cost) Adalah hasil terbaik dari alternatif penggunaan aktiva, yaitu hasil terbaik yang tidak akan diperoleh jika dana yang ada diinvestasikan pada proyek tertentu. Biaya kesempatan harus dimasukkan sebagai tambahan aliran kas keluar pada saat menentukan aliran kas keluar pada proyek yang diusulkan. 3. Biaya eksternalitas Adalah suatu pengaruh suatu proyek terhadap arus kas pada bagian lain perusahaan tersebut. 4. Biaya pengiriman dan pemasangan Adalah perusahaan membeli suatu aktiva perusahaan tersebut harus menanggung biaya pengiriman dan pemasangan (installation cost) dari aktiva yang dibeli. Perubahan Modal Kerja Bersih (Change in net working capital) adalah kenaikan aktiva lancar yang diakibatkan oleh proyek baru dikurangi dengan kenaikan kewajiban lancar yang terjadi secara spontan. Evaluasi Proyek Capital Budgeting.  Proyek Perluasan Adalah proyek yang dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan.  Analisa Arus Kas proyek perluasan 1. Ikhtisar pengeluaran investasi yang diperlukan untuk proyek. 2. Analisis arus kas setelah produksi dimulai. 3. Mengambil keputusan . Tiga Resiko Proyek yang saling berbeda 1. Resiko berdikari (Stand Alone Risk = SAR) Adalah resiko khusus dari suatu proyek (aktiva) tanpa dikaitkan sama sekali dengan proyek aktiva lain yang mungkin dimiliki. Resiko ini diukur dari variabilitas tingkat pengembalian yang diharapkan atas aktiva/proyek tersebut. 2. Resiko di dalam perusahaan (Within firm risk atau corporate risk). Adalah resiko diukur tanpa mempertimbangkan diversifikasi portofolio dari pemegang saham. Resiko ini diukur dari variabilitas laba perusahaan yang diabaikan oleh suatu proyek tertentu. 13
  • 15. 3. Resiko pasar atau beta (Market or Beta risk) Adalah bagian resiko proyek yang tidak dapat dieliminasi melalui diversifikasi. Resiko ini diukur dengan koefisien beta proyek. Analisa resiko beta (pasar) dapat diukur dengan menggunakan CAPM dan SML yang menyatakan hubungannya dengan resiko. Analisis Sensitivas Adalah suatu teknik untuk menganalisa resiko dengan mengubah ubah variabel- variabel kunci dan mengamati pengaruhnya terhadap NPV dan tingkat pengembalian (laba). Jadi analisa sensivitas dapat memberikan wawasan yang lebih mendalam dan bermanfaat atas tingkat resiko proyek. Analisis sensivitas termasuk Stand Alone Risk. Analisis ini dimulai dengan memprediksi nilai-nilai yang dipakai untuk menghitung NPV seperti unit penjualan, harga jual, biaya variable dan biaya modal. Kemudian terjadi “ What if” , bagaimana NPV jika biaya naik atau turun 10% atau 20%Contoh : Proyek Cash inflow dengan estimate life 15 tahun dan discount factor 10%. Keterangan Proyek A ($000) B($000) Initial outlays 20.000 20.000 Estimasi NCF - Pesimis (3.000) 0 - Dasar/normal 4.000 4.000 - Optimis 5.000 8.000 Range 2.0Dengan range cash flow proyek A dan B, resiko proyek A lebih kecil dari proyek B, karena range hanya sebesar $2.000 atau $ 5.000-$ 3.000 dibanding proyek B =$ 8.000 atau $ 8.000- 0 . 00 8.000 14
  • 16. * Analisis Skenario (Scenario analysis) Adalah tehnik untuk menganalisa resiko dengan membandingkan situasi yang paling memungkinkan atas skenario dasar (semacam situasi normal) dengan keadaan yang “baik” dan “buruk”. Atau disebut juga suatu tehnik analisis resiko yang mempertimbangkan baik sensitivas NPV terhadap perubahan variabel-variabel kunci maupun rentangan (range) dari nilai-nilai variabel yang sangat menguntungkan. Dalam analisis skenario probabilitas karena rantangan nilai yang paling memungkiankan bagi variable-variabel tercermin dalam distribusi probabilitas. Analisis Skenario dan NPV yang diharapkan Contoh: Hasil analisis skenario sangat berguna untuk menentukan NPV yang diharapkan, deviasi standar dari NPV, dan koefisien varians (CV). Untuk mengestimasi ketiga skenario tersebut dinyatakan p1 (probabilitas). Tiga jenis analisis skenario 1. Skenario terburuk (Worst case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terburuk berdasarkan perkiraan yang wajar. 2. Skenario terbaik (Best case scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel masukan diberikan nilai terbaik berdasarkan perkiraan yang wajar. 3. Skenario dasar (Base scenario) Adalah keadaan dimana untuk semua variabel diberikan nilai yang paling menguntungkan. Analisis Simulasi (Monte Carlo) Analisis Proyek–Proyek dengan umur berbeda Jika suatu proyek mandiri, umur proyek tidak penting, tetapi jika proyek itu umurnya dan aliran kas masuk tidak sama dan saling bersaing meniadakan maka untuk menghitung NPV, maka proyek tersebut diulang hingga mempunyai masa akhir yang sama (asumsi proyek tidak unik). 15
  • 17. Pendekatan untuk mengevaluasi proyek yang umurnya tidak sama dapat juga dilakukan dengan “Annualized NPV Approach = ANPV)” yaitu suatu tehnik pendekatan untuk perhitungan NPV sekarang tahunan untuk dua atau lebih proyek yang bersaing menyediakan, ANPA sama dengan EAS = Equivalent Annual Series (seri anuitas seragam). Capital Asset Pricing Model ( CAPM) Seperti dibahas pada pertemuan sebelumnya maka CAPM dalam pertemuan ini dibahas lebih lanjut. CAPM dirumuskan oleh dua orang yang bekerja secara independen yaitu William Sharpe (1964) dan John Lintner (1965). William Sharpe mendapat “ hadiah Nobel” untuk jasanya tahun 1990. > Short Sales Dalam asumsi CAPM perlu mendapat perhatian adalah “ short sales yaitu penjualan asset yang dipinjam. “Short sales” dilakukan jika perusahaan mengantisipasi penurunan harga. Contohnya: harga saham saat ini $1.000/lbr, kemudian diantisipasi penurunan harga. Saat ini, perusahaan mempunyai saham tsb. Kita dapat meminjam saham tersebut (dari broker/makelar kita), kemudian kita jual. Perusahaan menerima uang $1.000. Seminggu kemudian, harga saham benar-benar turun menjadi $ 900/share. Dan perusahaan mengembalikan saham yang sudah dijual . Dan perusahaan membeli saham tsb.dari pasar dengan harga $ 900 yang berarti ada kas keluar $ 900.Keuntungan bersih diperoleh perusahaan adalah $ 100. Jika harga terus naik, berarti perusahaan akan menderita resiko kerugian yang semakin besar. Mengukur resiko adalah merupakan yang tidak mudah, karena banyak faktor yang diperhatikan. Salah satu model yang banyak digunakan adalah CAPM. CAPM Adalah model yang didasarkan pada dalil bahwa tingkat pengembalian yang disyaratkan atas setiap saham atau sekuritas sama dengan tingkat pengembalian bebas resiko ditambah dengan premi resiko sekuritas yang bersangkutan, di mana resiko yang dimaksud di sini mercerminkan adanya diversifikasi. 16
  • 18. CAPM menentukan tingkat keuntungan minimum yang disyaratkan atau minimum required rate of return dari investasi asset yang berisiko dan trade off resiko. CAPM menjelaskan keseimbangan antara tingkat resiko yang sistematis dan tingkat keuntungan yang diisyaratkan sekuritas portfolio. Konsep CAPM berdasarkan pada asumsi pasar modal adalah efisien dan semua aset dapat dibagi-bagi secara sempurna (perfectly divisible) dan likuid diperjual belikan setiap asset. Artinya para investor dapat melakukan diversifikasii hingga satuan terkecil dan dapat melakukan jual beli sekuritas setiap saat. Hal ini telah dibahas sebelumnya. Hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang berhubAungan dengan CAPM, Market Risk Premium (MRP atau RPM) dan Security Market Line (SML). Market Risk Premium Adalah tambahan pengembalian di atas tingkat pengembalian yang bebas resiko sebagai kompensasi bagi investor karena menanggung tingkat resiko rata-rata. Security Market Line (SML) Adalah garis yang memperlihatkan hubungan diantara risiko, tang diukur dengan beta dan tingkat pengembalian yang disyaratkan dari masing-masing saham. Contoh: Spencer Coy menghendaki saham rata-rata menghasilkan tingkat pengembalian yang disyaratkan sebesar 13%. Tingkat pengembalian bebas risiko (kRF) sebesar 9%, premi risiko pasar 4%, koefisien beta b1= 0,5, RPm = (km- kRP) =4% atau premi bebas pasar, dan RP1 = 2%. Dengan rumus hal ini dinyatakan RP 1= (kM – kRP) b1 17
  • 19. Bab 12 STRUKTUR MODAL, LEVERAGE DAN KEBIJAKAN DIVIDEN Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya. Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan investasi dan meningkatkan nilai perusahaan Jenis-Jenis Modal Dapat dilihat dari neraca passiva. Perusahaan A,B dan C laporan keuanganannya tahun 2005 sbb: Laporan laba-rugi perusahaan A,B dan C ($ 000) Keterangan Perus.A Perus B Perus C Penjualan $ 60.000 $ 90.000 $ 120.000 Biaya variable 12.000 54.000 30.000 Marjin kontribusi 48.000 30.000 100.000 Biaya tetap 28.000 15.000 60.000 EBIT 20.000 15.000 40.000 Harga/unit $ 100 100 100 Sales volume/unit 600/u 900/u 1.200/u 18
  • 20. B Q(P-V) 600(100-20) > DOLA = ------------- =-------------------------- =2,4 Q(P-V)-F 600(100-20)- 28.000 900( 100-60) >DOLB = -------------------------------- = 1,74 900( 100-60) – 15.000 1.200 ( 100 – 25) >DOLC=------------------------------------- = 3. 1.200 (100 – 25) – 60.000iaya variable/unit $20/u $60/u $,25/u DOLA= 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi pada out put penjualan terhadap EBIT sebesar 24% , ini berarti bahw apabila penjualan perusahaan A naik 10% maka laba operasi akan naik 2,4 x 10% = 24%. Sebaliknya , bila penjualan turun 10% maka penurunan tersebut berakitbat EBIT juga turun sebesar 2,4 x 10% = 24%. Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan B dan C Kalau di masing-masing perusahaan,terjadi perubahan kenaikan atau penurunan atas penjualan, biaya tetap, biaya variable, harga, sales volume, maka DOL ini akan berubah juga. Perusahaan C lebih besar resikonya ketimbang perusahaan A dan B, karena kontribusi laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang lebih besar atau $ 60.000 atau 60% dari total penjualan. Besarnya tingkat perubahan laba operasi perusahaan sebagai akibat perubahan DOL/Penjualan sangat erat hubungannya dengan break even point (titik impas) . Hal ini dapat dibuktikan dengan perusahaan A, dapat dicari BEP nya. 19
  • 21. BEPQ /A = Fixed Ccost / Contribution margin/unit. = $ 28.000/ ( 100 – 20) = $ 28.000/80 = 350 unit, BEP $ = 350 x $ 100 = $ 35.000 Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga) Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam persentase tertentu. INDIFFERENCE POINT Menentukan struktur modal yang optimal Adalah struktur modal yang memak-simumkan harga saham perusahaan, dan hal ini memerlukan rasio utang yang lebih rendah daripada rasio utang yang memaksimumkan EPS. Analisa pengaruh leverage keuangan terhadap EBIT/EPS Analisa atas EPS yang indiferen Analisa Titik indiferen EPS (Indifference Point atau break Even Point EBIT dan EPS) Adalah tingkat penjualan yang mengakibatkan EPS menjadi sama meskipun perusahaan melakukan pembiayaan dengan utang, saham biasa ataupun saham prerf EPS indifference point = titik impas = SBE erence point akan lebih jelas dalam grafik sehingga kelihatan keunggulan dari sumber dana yang dibutuhkan oleh perusahaan. perusahaan lebih banyak menggunakan saham biasa. 20
  • 22. menggunakan utang. Perusahaan dapat menggunakan dana operasinyan dengan memilih alternatif antara hutang dengan dengan modal saham, atau modal saham dengan saham preferen, atau ketiganya digunakan. Hubungan Indifference Point (IP) berarti terjadi hasil EPS dengan EBIT adalah sama (break even EPS dan EBIT). Pada kondisi ini, pertimbangan pembelanjaan (financial mix) dalam tingkat leverage factor berapapan EPS dan EBIT sama, sehingg manajemen dapat memilih sumber dana yang paling menguntungkan perusahaan. Analisis IP disebut juga “tititk impas dalam financial leverage atau analisis hubungan EBIT dengan EPS dalam struktur modal. “ (EBIT- I) (i- t) PD EPS= ----------------------------- NS Dimana I= Bunga hutang obligasi dllnya. PD = Dividen tahuna saham preferen. T = Tax rate. NS atau S1 dan S2 = Jumlah lembar saham Contoh: Florida Coy dengan modal sebesar $ 400.000. karena meningkatnya permintaan maka perusahahaan membutuhan tambahan modal sebesar $200.000 yang dapat diperoleh dari tiga alternatif yaitu: Semuanya dengan emisi saham biasa. Obligasi dengan bunga 12% Saham preferen, dividen 11%. 21
  • 23. Perusahaan mendapat EBIT $ 60 ribu. Dengan adanya ekspansi laba diharapkan naik menjadi $ 108 ribu. Tax rate 40%, dan saat ini saham biasa beredar 100.000 lbr. Saham biasa laku dijual $ 2.000/lbr, dan apabila memilih pendanaan dari modal sendiri, maka emisi saham biasa baru 50.000/lbr. Untuk menganalisis sumber modal mana yang diambil manajemen dapat dihitung dengan data berikut ini. Keterangan Saham Biasa Hutang S.Preferen EBIT $ 108.000 $108.000 $ 108.000 Bunga 12% --- 24.000 --- EBT 108.000 96.000 108.000 Tax 40% 43.200 38.400 43.200 EAT 64.800 67.600 64.800 Div.S.preferen --- --- 22.000 Laba P.saham 64.800 67.600 42.000 Ttl.saham be redar/lembar 150.000 100.000 100.000.. EPS $ 432 $ 676 $ 420…… Untuk mencari besarnya EBIT untuk dapat menutup beban tetap, rumus tsb.diatas harus di nol kan dulu EPS. 0 =( EBIT-I) ( I-t)PD/ NS = 0 = (EBIT-I)(I-t)PD a. Bila menggunakan alternative Saham Biasa. 0 = (EBIT-I)( I-t)PD = (EBIT-0) (1-0,4) -0 = EBIT (0,60) EBIT = 0/0,6 = 0. 22
  • 24. Dengan memilih saham biasa maka besarnya EPS sama dengan nol, maka EPS juga sama nol b. Bila tambahan dana dengan hutang (Debt). 0 = (EBIT-I)(I-t)PD = (EBIT-12%x 200.000)( 1-0,40)- 0 = (EBIT -24.000) 0,60 = 0,6(EBIT- 14.400 EBIT = $ 24.000 atau sama dengan jumlah Bunga yang harus dibayar. c. Tambahan dana dengan Saham Preferen. 0 = (EBIT-I) (I-t)-PD = (EBIT- 0)( 1- 0,40) – 22.000 = EBIT (0,60)- 22.000 EBIT = $ 36.667. 23
  • 25. Sekarang kita hitung Indiffrence Point. a. Indiffrence Point Common Stock vs Debt. Pergunakan rumus: (EBIT1,2 –I1) (I-t)PD1 = (EBIT1,2-I2)(1-t)PD2 NS1atau S1 NS 2 atau S 2 (EBIT1,2-0)(1-0,4) = (EBIT 1,2-24.000)(1-0,4)0 150.000 100.000 (EBIT1,2)(0,60) (100.000) = (EBIT1,2-24.000)(0,60) (150.000) 60.000 EBIT 1,2 = (0,6EBIT1.2-14.400)(150.000) 60.000 EBIT 1,2 = 90.000EBIT1,2- 2.160.000.000 30.000EBIT1,2 = 2.160.000.000 EBIT 1,2 = $ 72.000 b. IP dgn pendanaan Saham Biasa VS S.Preferen Pergunakan rumus diatas dan subsitusikan. (EBIT1,2=0)(1-0,40)-0 = (EBIT1,2-0)(1-0,40)-22.000 150.000 100.000 Bagaimana dengan EPS, apakah sama? Keterangan Alternatif C.Stock Alt. dgn Debt EBIT $72.000 $72.000 Interest12% --- 24.000 EBT 72.000 48.000 24
  • 26. Tax 40% 28.800 19.200 EAT 43.200 28.800 T.Saham beredar 150.000 100.000 EPS $ 0,288 $0.288 EPS ribuan $ 288 $ 288 (EBIT1,2)(0,60)(100.000) = (EBIT1,2)(0,60)-22.000 (150.000) (0,60EBIT1,2)(100.000) = (0,60 EBIT1,2)-22.000x 150.000 60.000EBIT1,2 = 90.000EBIT1,2 = 3.300.000.000 30.000EBIT1,2 = 3.300.000.000 EBIT1,2 = $ 110.000 Bagaimana dengan EPS, apakah sama? Keterangan Alternatif C.Stock Alt. dgn Debt EBIT $72.000 $72.000 Interest12% --- 24.000 EBT 72.000 48.000 Tax 40% 28.800 19.200 EAT 43.200 28.800 T.Saham beredar 150.000 100.000 EPS $ 0,288 $0.288 EPS ribuan $ 288 $ 288EPS antara Common Stock VS Preferred Stock Keterangan Alt.Common Stock Prefer.Stock EBIT $110.000 $ 110.000 Interest --- --- 25
  • 27. Tax 40% 44.000 44.000 EAT 66.000 66.000 Div.P.Stock --- 22.000 Laba P.Sham 66.000 44.000 Saham beredar 150.000 100.000 EPS $ 0,44 $0,44 EPS(ribuan) $ 440 $ 440. Grafik Indifference Point, ketiga sumber pendanaan tsb diatas dapat dilihat pada : ANIMASI MATERI KULIAH INI. Analisa Likuiditas dan arus kas. Sejumlah kesulitan praktis sehubung-an dengan jenis analisis. Kesulitan dalam menentukan secara pasti pengaruh leverage keuangan P/E (perbandingan antara harga dengan keuntungan) b. Perbedaan tingkat kekonservatifan manajer dengan pemegang saham c. Keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang mungkin berten-tangan dengan maksimisasi harga minimisasi biaya modal yang berjangka pendek. 1. STUDY KASUS PT.Tungkir Jaya tahun akhir tahun 2005 mempunyai modal $ 100.000 dengan EBIT sebesar $ 150.000 dan akan menambah modalnya $ 50.000 untuk ekspansi dengan sumber modal dari Emisi saham biasa semuanya. Dengan bonds, coupon rate 12% Saham Dalam rangka ekspansi ini perusahaan tahun 2006 ini mengharapkan laba naik menjadi $ 270.000, tax rate 40%.Saat tahun 2005 saham biasa beradar 250.000 lbr dan 26
  • 28. dapat dijual $ 50/lbr. Kebijakan manajemen bahwa kalau memilih sumber dana dari modal sendiri, maka perusahaan harus mengemisi saham biasa baru 12.500 lbr.m preferen, dividen 11%tiga alaternatif : Emisi saham biasa semuanya. Dengan bonds, coupon rate 12% Saham preferen, dividen 11% Dalam rangka ekspansi ini perusahaan tahun 2006 ini mengharapkan laba naik menjadi $ 270.000, tax rate 40%.Saat tahun 2005 saham biasa beradar 250.000 lbr dan dapat dijual $ 50/lbr. Kebijakan manajemen bahwa kalau memilih sumber dana dari modal sendiri, maka perusahaan harus mengemisi saham biasa baru 12.500 lbr. Diminta : Dengan tambahan dana tsb diatas, hitunglah EBIT bila perusahaan mengeluarkan saham biasa baru. Hitunglah EBIT kalau dana tsb dari sumber hutang jangka panjang(bonds) Hitunglah EBIT bila dana tsb dari saham preferen. Hitunglah break even point EBIT dan EPS antara dana dari hutang dan saham biasa baru, dengan adanya tambahan modal tsb.. Hitunglah break even point EBIT dan EPS antara saham biasa dengan preferen dengan adanya tambahan modal tsb. Buatlah grafik Indiffrence Point dari ketiga sumber modal tsb. Menurut saudara, sumber modal mana yang dipilih oleh manajemen untuk memncapi laba yang ditentukan tahun 2006?. KEBIJAKAN DIVIDEN Kebijakan dividen (dividen policy) dapat diartikan kebijakan untuk menentukan berapa banyak dari laba harus dibayarkan kepada pemegang saham dan berapa banyak yang akan ditanam kembali di perusahaa 27
  • 29. Tiga Pembagian Kebijakan Dividen. Membagi dividen sebesar-besarnya. Membagi dividen atau menerbitkan saham baru. Membagikan dividen sekecil-kecilnya, kalau perlu tidak usah dibagikan dividen. Faktor- faktor yang mempengaruhi pembayaran dividen Peraturan hukum Faktor likuiditas Faktor biaya penerbitan saham baru (emisi saham) Pengendalian Stabilitas keuntungan dan kebangkrutan Biaya transaksi dan kebutuhan modal Tingkat pengembalian aset Kebijakan Dividen yang optimal Adalah kebijakan dividen yang menciptakan keseimbangan di antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksi-mumkan harga saham perusahaan. Dua teori kebijakan Dividen: 1. Teori ketidakrelevanan (irrelevansi) dividen. Adalah teori yang menyatakan bahwa kebijakan deviden perusa-haan tidak mempunyai pengaruh baik terhadap nilai perusahaan maupun biaya modalnya. Teori ini dikemukakan tahun 1966 oleh Merton H. Miller dan Franco Modigliani yang terkenal dengan teori “MM”. Inti teori ini adalah dalam dunia yang sempurna (ada kepastian, tidak ada pajak, tidak ada biaya transaski dan tidak pasar lain yang sempurna) maka nilai perusahaan tidak dipengaruhi oleh dividen. Teori ”MM” memberikan beberapa asumsi agar teori yang terkendali (manageable). 28
  • 30. 2. Teori bird – in -the hand tallacy. Adalah dividen memiliki resiko yang lebih kecil daripada resiko kenaikan nilai modal, oleh karena itu, ks, akan naik jika pembagian dividen dikurangi. Teori ini dikem-bangkan oleh Gordon-Lintner yang intinya bahwa investor memandang seekor burung di tangan lebih berharga dari pada seribu burung di udara. Teori Gordon- Lintner ini ditentang oleh teori “MM” dan sebaliknya. Dua isu lainnya tentang kebijakan deviden. 1. Information Content (Signaling Hypothesis) Adalah teori yang menyatakan bahwa investor menganggap perubahan dividen pertanda bagi perkiraan manajemen atas laba. 2. Clientele Effect Adalah kecendrungan perusahaan untuk menarik jenis investor yang menyukai kebijakan dividennya. Kebijakan Dividen dalam praktek 1. Kebijakan dividen residual Adalah kebijakan di mana dividen yang dibayarkan sama dengan laba aktual dikurangi dengan laba yang perlu ditahan untuk membiayai anggaran modal perusahaan yang optimal. Dasar dari kebijakan ini adalah kenyataannya bahwa investor lebih menginginkan perusahaan mena-han dan menginvestasikan kembali laba daripada membagikannya dalam bentuk dividen, apabila laba yang diinvestasikan kembali terse-but dapat menghasilkan laba yang lebih tinggi daripada tingkat pengembalian (laba) rata-rata yang dapat dihasilkan sendiri oleh investor dari investasi lain dengan resiko yang sebanding. 29
  • 31. 2 Dividen yang konstan (naik secara mantap) Adalah kebijakan dividen tahunan yang tidak akan pernah diturunkan dalam jumlah persentase tertentu dari laba kepada pemilik setiap periode pembayaran dividen. Dalam hal ini, terdapat kebijakan Dividen Pay Out Ratio (DPR) adalah persentase dari setiap rupiah/dolar yang dihasilkan kepada pemegang saham dalam bentuk tunai, dihitung dengan membagi dividen kas per saham dengan laba per saham. Dividen rendah teratur dan ditambah ekstra (Low regular extra dividen policy) Adalah kebijakan dividen yang didasarkan pembayaran deviden rendah secara teratur kemudian ditambah dengan dividen ekstra bila ada jaminan kelebihan dana yang tersedia. Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP) Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis menginvestasikan kembali dividennya dalam bentuk saham perusahaan. Rencana Reinvestasi Dividen (Dividen Reinvestmen Plan=DRP) Adalah rencana yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis mePengaruh Kebijakan Dividen terhadap ks Keinginan pemegang saham akan penghasilan sekarang ini dibanding penghasilan yang akan datang. Tingkat resiko dividen dibanding dengan kenaikan nilai modal (capital gain). Informasi atau pertanda yang terkandung pada dividen.nginvestasikan kembali dividennya dalam bentuk saham perusahaanStabilitas Dividen -sahaan daripada dividen pay out ratio yang tinggi. Stabilitas dividen disini, tetap memperhatikan tingkat pertum-buhan perusahaan. harga yang lebih tinggi daripada saham yang mem-bayar dividennya dalam persentase yang tetap terhadap laba.. Dividen Saham (Stock Dividend) 30
  • 32. Adalah dividen yang dibayarkan dalam bentuk tambahan, bukan dalam bentuk uang tunai/kas. Stock Splits Adalah pemecahan nilai nominal saham kedalam nilai saham yang lebih kecil, dan jumlah saham beredar meningkat secara proporsional sebagai akibat pSaham yang dipecah 1 Saham yang dipecah 2 dari 3 m baru ditukar untuk 3 saham lama enurunan nilai saham. Reserve stock splits (pemecahan balik saham) Adalah metode yang digunakan untuk meningkatkan harga saham perusaha-an dengan cara menukar sejumlah saham beredar untuk saham baru. Pembelian kembali Saham (Stock Repurchace) Adalah suatu transaksi dimana suatu perusahaan membeli kembali seba-gian dari sahamnya sendiri. Jumlah saham yang beredar akan berkurang dan harga saham mening-kat maka laba juga akan meningkat. Maksud pembelian kembali saham adalah mempertinggi nilai saham yang dimiliki dan menolong untuk meng-halangi orang-orang/investor-investor yang tidak diinginkan mengambil alih perusahaan. Tiga cara peningkatan nilai saham dengan pembelian kembali saham. Mengurangi jumlah lembar saham yang beredar dan dapat mening-katkan EPS. Memberi signal positif kepada investor di pasar dan manajemen percaya saham dinilai rendah.Memberi dasar sementara untuk harga saham yang mungkin turun. 31
  • 33. Keputusan pembiayaan jangka panjang Ekuitas Saham Biasa Adalah jumlah saham biasa modal disetor dan laba ditahan yang dimiliki perusahaan yang setara dengan total investasi pemegang saham biasa di dalam perusahaan. Nilai buku per saham (Book value per share) Adalah nilai akuntansi dari selembar saham biasa, setara dengan ekuitas saham biasa (dengan saham biasa ditambah dengan laba yang ditahan) dibagi dengan jumlah lembar saham yang beredar. Hak-Hak Hukum dan Istimewa Pemegang Saham Biasa Pengendalian perusahaan Surat kuasa (Proxy) Ialah suatu dokumen yang memberi seseorang wewenang untuk bertindak atas nama orang lain, umumnya kuasa untuk memberikan suara atas saham biasa. 2. Proxy Fight (Perebutan kuasa) Adalah usaha yang dilancarkan oleh perseorangan atau suatu kelompok untuk memperoleh pengendalian atas perusahaan dengan jalan meminta kuasa dari pemegang saham untuk mewakili hak suara pemegang saham dalam memilih mana- jemen baru bagi perusahaan. 3. Pengambilalihan (Take over) Adalah tindakan dengan jalan mana seseorang atau suatu kelompok berhasil memecat manajemen perusahaan dan mengambil kendali atau perusahaan. 4. Hak Preemtif (Preemptive Right) Adalah ketentuan dalam anggaran rumah tangga perusahaan yang memberikan kepada pemegang saham biasa hak untuk membeli atas dasar prorata saham biasa yang baru diterbitkan. 32
  • 34. pasar untuk saham biasa 1 Bursa Pararel (Over the counter = OTC market) Adalah jaringan dealer yang mengurus perdagangan seku-ritas yang belum terdaftar (unlisted). 2. Bursa utama (Organized Security Exchange) Adalah organisasi resmi yang mempunyai lokasi fisik yang nyata, yang memudahkan perdagangan sekuritas terdaftar (listed). Tiga Jenis Transaski Pasar Saham 1. Pasar Sekunder (Secondary market) Adalah pasar di mana saham yang telah beredar (used stock) diperdagangkan sesudah saham-saham tersebut diterbitkan oleh perusahaan. Perdagangan saham beredar dari perusahaan punlik yang sudah mapan. 2. Pasar Perdana (Primary market) Adalah pasar di mana perusahaan menerbitkan sekuritas baru untuk menambah modal perusahaan. Saham tambahan dijual oleh perusahaan publik yang sudah mapan. Keputusan untuk “ Going Public” Adalah tindakan menjual saham kepada masyarakat umum oleh suatu perusahaan keluarga atau pemegang saham utamanya. Bursa Emisi (New Issue Market) Adalah pasar yang terdiri dari saham perusahaan yang baru saja “Going public”  Keunggulan dari “Going Public” Membuka jalan bagi pemegang saham untuk melakukan diversifikasi. Menaikkan likuiditas. 33
  • 35. Mempermudah perusahaan mendapatkan uang tunai. Memberikan ukuran atau nilai perusahaan. Kelemahan dari “ Going Public” Biaya pelaporan ke Bapepam atau SEC. Pengungkapan informasi (Disclosure). Kekurang leluasaan bagi diri Pemilik (Self Dealings) Pasar yang lesu dengan harga yang rendah. Pengendalian. Proses Bank Investasi Bank Investasi (Investment banker) adalah perantara dibidang keuangan yang membeli sekuritas dari peru-sahaan dan pemerintah serta men-jualnya kembali kepada perusahaan dan masyarakat. fungsi bank investasi a. Menjamin penerbitan-penerbitan sekuritas. b. Memberi nasehat kepada klien/ langganan. Tanggung jawab bank investasi kepada emiten 1. Penjamin emisi dengan kesanggupan penuh (full commitment underwriting) menanggung resiko. 2. Penjamin emisi dengan kesanggupan terbaik (best effort undrwriting) berperan sebagai agen. 3. Penjamin emisi dengan kesanggupan siaga (stand by commitment) Disamping menawarkan juga mau membeli sekuritas yang tidak laku. 34
  • 36. BAB 13 MODAL SAHAM DAN PERANAN BANK INVESTASI,HUTANG JANGKA PANJANG Instrumen Utang Jangka Panjang (Long Term Debt) Utang jangka panjang adalah suatu bentuk perjanjian antara peminjam dengan kreditur, di mana kreditur bersedia memberikan pinjaman sejumlah uang tertentu dan peminjam bersedia membayar secara periodik yang mencakup bunga dan pokok pinjaman. Disamping sumber pembiayaan jangka panjang dari saham biasa dan saham preferen, dapat dilakukan : • Meminjam melalui bank, cepat, fleksibel dan biaya relatif rendah • Obligasi, dengan masa jatuh tempo antara 5 s/d 30 tahun. Terdiri dari : mortgage bond (obligasi dijamin sejumlah aset berupa hipotek atau gadai), debenture bond (obligasi tanpa jaminan) dan debenture subordinate (obligasi memiliki klaim atas aktiva kalau terjadi likuidasi) Kebaikan dan Kelemahan Long Term Debt atau Obligasi(Bond) Kebaikan Long Term Debt Biaya modal setelah pajak relatif rendah. Bunga yang dibayarkan merupakan pengurangan pajak penghasilan. Dengan financial leverage dimungkinkan EPS meningkat. Pengendalian operasi perusahaan oleh pemegang saham tidak mengalami perubahan. 35
  • 37. Kelemahan Long Term Debt 1. Financial risk perusahaan meningkat, akibat meningkatnya financial leverage. 2. Batasan yang disyaratkan kreditur seringkali menyulitkan manajemen. 3. Munculnya “Agency problem” yang mengakibatkan semakin mening-katnya agency costs. Hal-hal Khusus dalam Perjanjian Utang. 1. Indentur obligasi 2. Waliamanat (Trustee) 3. Syarat-syarat pembatas (Restrictive covenants) 4. Ketentuan Penarikan (Call Provision) 5. Dana pelunasan (Sinking fund) 6. Obligasi tanpa bunga (sangat rendah) atau Zero coupun bond 7. Obligasi dengan suku bunga mengambang (floating rate bond) 8. Junk Bond vs LBO Bunga Kredit Jangka Pendek Versus Bunga Kredit Jangka Panjang Perusahaan mengambil kebijakan batas waktu kredit jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan kredit jangka panjang (lebih dari satu tahun). Dapat terjadi jangka waktu pertukaran modal yaitu pemakaian modal dalam beberapa bulan atau dapat lebih dari setahun Jangka Waktu Kritis / X : Adalah jangka waktu dimana penggunaan sumber modal dari luar (asing) jangka pendek biayanya atau beban bunganya sama besar dengan apabila perusahaan menggunakan modal sumber dana luar (asing) jangka panjang. Bunga kredit jangka panjang (Kpj) = 21% 36
  • 38. Bunga kredit jangka pendek (Kpd) = 25% Bunga bank ( Bb) = 15%. Jangka Waktu Kritis = (Kpj – Bb) /(Kpd – Bb)x 365 hari = 219 hari. Penggunaan dana dapat dikelompokkan berikut ini: Jangka waktu 1/1-31/3 ¼ - 31/5 1/6-30/9 1/10 – 31/12 Kebutuhan dana 800.000 1.000.000 1.500.000 1.300,000 Dana I 800.000 800.000 800.000 800.000 0 (a) 200.000 700.000 500.000 Dana II 200.000 200.000 200.000 0(b) 500.000 300.000 Dana III 300.000 300.000 200.000 0(c) Dana IV 200.000 (d) . Kelompok dana atas dasar waktu penggunaannya. Kelompok dana Jumlah Periode membutuhkan dana J umlah hari I $ 800.000 1/1 s/d 31/12-2006 365 hari II 200.000 1/4 s/d 31/12-2006 275 hari III 300.000 1/6 s/d 31/12-2006 214 hari IV 200.000 1/6 s/d 30/9-2006 122 hari. Karena Jangka Waktu Kritis = 219 hari, dapat disimpulkan bahwa : 37
  • 39. 1) Dana dipenuhi dengan kredit jangka panjang Kelompok I ( 1/1 s/d 31/12-2006) $ 800.000 Kelompok II ( 1/4 s/d 31/12-2006) . 200.000 Jumlah dana dengan kredit jangka panjang ( 21%) $ 1.000.000 2) Dana diperoleh dengan kredit jangka pendek Kelompok III $ 300.000 Kelompok IV 200.000 Jumlah dana dengan kredit jangka pendek (25%) $ 500.000 Kelompok dana III dan IV dipeuhi dengan kredit jangka pendek dengan bunga 25% dibutuhkan kurang dari 219 hari (jangka waktu kritis), dan modal optimum adalah $ 1.000.000 atau dana kredit jangka panjang. Kalau kelompok dana I dan II dipenuhi dengan jangka pendek, maka biaya bunga semakin besar. Demikian juga kelompok dana III dan kalau dengan kredit jangka panjang akan lebih mahal bianya. Kalau dicari dari kedua kelompok dana tersebut diatas, kelompok dana I dan II dengan kredit jangka pendek biayanya sebesar $ 237.671,23/tahun dan kalau jangka panjang biayanya sebesar $ 202.602,74. Untuk kelompok III dan IV dapat mahasiswa menghitung sendiri biayanya. PEMBIAYAAN CAMPURAN 1. Saham Preferen Sudah pernah dibaha 2. Leasing Adalah suatu kontrak perjanjian antara pemilik aktiva (lessor) dan pihak lain yang memanfaatkan aktiva tersebut (lesse) dimana lessor berkewajiban membayar sejumlah uang kepada pihak lesse secara berkala untuk jangka waktu tertentu. 38
  • 40. Keuntungan dengan pembiayaan dengan leasing 1. Sumber jangka menengah. 2. Kemampuan memperoleh kredit. 3. Menafaatkan aktiva dan tidak perlu membayar biaya perawatan, pajak dan asuransi (sesuai kontrak). 4. Perlindungan terhadap inflasi. 5. Tingkat pembayaran secara cicilan. 6. Tingkat suku bunga tetap. Kelemahan dengan pembiayaan leasing 1. Suku bunga lebih tinggi dari bank. 2. Harus ada agunan yang cukup. Sudah harus membayar sewa pada saat kontrak ditandatangani, Jenis-jenis Leasing 1. Jual dan sewa balik (Sales and Lease Back) 2. Lease Operasi (Operating lease) 3. Lease Keuangan atau Modal (Capital Lease) Contoh Perhitungan Leasing: PT. Tiomina Jaya dihadapkan kepada 2 alaternatif apakah membeli mesin baru atau menyewanya. Dengan membeli harga mesin Rp, 100 juta berusia 2 tahun tanpa nilai residu. Depresiasi dengan metode garis lurus, pajak 40%. Kalau melakukan leasing , lease payment Rp.525 juta/thn. Bank menawarkan bunga 10%/tahun. Arus kas masuk operasi dari mesin adalah sama jika perusahaan membeli atau leasing, maka harus dicari biaya-biaya yang timbul jika membeli versus leasing.Apakah perusahaan melakukan leasing atau meminjam uang dari bank ? Jawab : 39
  • 41. Arus kas kalau membeli: (dalam jutaan Rp) . Tahun 0 1 2 . Harga beli mesin - 1.000 Pinjaman 1.000 Biaya bunga -100 -100 Tax saving dari bunga 40 40 Bayar pokok pinjaman -1.000 Tax saving dari depresiasi 200 200 . Arus kas bersih 0 140 -860 . Arus kas jika Leasing : Lease payment -525 -525 Tak saving dari lease.pmt 210 210 Arus kas bersih 0 - 315 -315 Tingkat diskonto= After tax cost of debt= 10%(1-40%) =0,06%. PV arus kas masuk membeli = (140/ (1+0,06) + (-860/ (1+0,06)² = -Rp. 633,32 jt. PV arus kas Leasing =(-315(1+0,06) + (-315(1+0.08) = - Rp 577,2 juta PV biaya membeli lebh besar dari PV leasing , sehingga lebih baik melakukan “leasing”. Net Advantage to Leasing ( NAL). NAL adalah pengehematan biaya akibat memilih alternative leasing dari pada membeli aktiva. 40
  • 42. N t n NAL = ∑ ( Ot( 1 –T) –Rt(1-T)-T.Dr) / (1+rb} –(Vn/(1+rb)+ COP t=1 Dimana: Ot = operating cash outflow pada waktu t yg terjadi jika mebeli aktive. Rt = leasing payment tahunan pada t. T= tingkat pajak penghasilan perusahaan. Dt= biaya depresiasi aktiva pada waktu t. Vn= nilai sisa sesuadah tax pada waktu n. rb= biaya hutang setelah pajak. COP= harga perolehan aktiva yg tidak dibayar dengan lesse jika leasing dilakukan Contoh: PT. Maras merencanakan membeli mesin modern dengan nilai $ 150 ribu, dengan pertimbangan pajak mesin didepresiasi selama 5 tahun dengan garis lurus dengan nilai residu nol. Diharapkan tahun ke 5 mesin dapat dijual $ 25 ribu dan arus kas sesudah pajak (net cash in flow atau EAT + Depresiasi) $50 ribu selama 5 tahun.Biaya operasi mesin yang dibayar oleh lerssor jika leasing, sebesar $ 15 ribu per tahun selama umur mesin tsb. Lease payment tahunan ditentukan oleh lessor sebesar $ 40 ribu per tahun. Jika perusahaan meminjam dari bank dikenakan bunga 12%/tahun.Pajak 40% dan cost of capital perusahaan 15%. Apakah proyek membeli mesin baru diterima ? NPV =-150 + (50/(1+0,15) +( 50/(1+0,15)² +(50/(1+0,15)³) + (50/(1+0,15)^4) + ( 50/( 1+0,15)^5) = $ 17,52 ribu, proyek pembelian diterima atau feasible. 41
  • 43. NAL, cari dulu data diabwah ini. Tahun Ot(1-T) Rt( 1-T) - Dt.T Jumlah 15.ribux(1-0,4) 40 rbx0,6 30 ribux0,4 . . 1 9 -24 -12 -27 2 9 -24 -12 -27 3 9 -24 -12 -27 4 9 -24 -12 -27 5 9 -24 -12 -27 … rb =0,12( 1-0,4) = 0, 072 Vn = 25(1-0,4) = 15 2 3 4 NAL = (-27/1,072) +(-27/1.072 )+(-27/1.072 )+(-27/1,072 ) + 5 (-15/1.072) + 150= $ 29,30 ribu. PV cost of owning 150 +(-3/1,072) + (-3/1,072 ²) +(-3/1,072 ³) +(-3/(1,072 ^4))+ (-18/(1,072^5)) = $ 127,17 ribu 42
  • 44. PV cost of leasing= (24/1,072) + (24/1,072²) +(24/1,072³) (24/1,072 ) + (24/1,072^5) = $ 97,87 ribu. NAL = $ 127,17 ribu - $ 97.87 ribu = $ 29,30 ribu. Opsi (Option) Adalah kontrak yang memberi hak kepada pemegangnya untuk membeli atau menjual sesuatu aktiva dengan harga yang telah ditentukan terlebih dahulu selama jangka waktu tertentu. Opsi Beli (Call Option) Adalah opsi untuk membeli saham dengan harga tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Opsi Jual (Put Option) Adalah opsi untuk menjual selembar saham dengan harga tertentu dan dalam jangka waktu tertentu. Waran (Warrant) Adalah opsi jangka panjang untuk membeli sejumlah tertentu saham biasa dengan harga tertentu. Nilai Rumusan (Formula Value) VS Harga Opsi Adalah nilai opsi yang dihitung sebagai harga saham dikurangi harga patokan atau harga pelaksanaan. Rasio Konversi dan Harga Konversi  Conversion Ratio = CR Adalah jumlah lembar saham biasa yang akan diperoleh dengan menukarkan selembar obligasi konvertibel atau saham preferen konvertibel. 43
  • 45.  Conversion Price = CP Adalah harga efektif yang dibayarkan atas saham biasa yang diperoleh dengan menukarkan sekuritas konvertibel. MERGER, DIVESTASI, PERUSAHAAN INDUK DAN LBOs Merger Adalah kombinasi atau penggabungan dari beberapa perusahaan, dimana salah satu atau lebih perusahaan tersebut hilang dan membentuk satu perusahaan baru.Merger disebut juga “Consolidation” yaitu apabila dua perusahaan ukurannya kurang lebih sama. Dasar pemikiran merger 1. Sinergi 2. Pertimbangan pajak 3. Pembelian aktiva di bawah biaya penggantian 4. Diversifikasi 5. Mempertahankan pengendalian Jenis-jenis Merger 1. Merger Horisontal Adalah gabungan dua atau lebih perusahaan yang bergerak dalam satu bidang usaha yang sama. 2. Merger Vertikal Adalah gabungan antara dua perusahaan antara industri hulu dengan hilir. 3. Merger Kongenerik Adalah penggabungan perusahaan yang bergerak pada industri umum yang sama, tetapi tidak ada hubungan pelanggan dan pemasok di antara kedunya. 44
  • 46. 4. Merger Konglomerat Adalah penggabungan perusahaan dari industri yang benar-benar berbeda. Prosedur merger.  Merger sukarela (Friendly Merger) Adalah merger dengan syarat-syarat yang dapat diterima oleh manajemen kedua perusahaan.  Merger secara paksa (Hostile Merger) Adalah merger yang ditentang oleh manajemen dari perusahaan sasaran (target company). Perusahaan sasaran adalah perusahaan yang dicoba diambil alih oleh perusahaan lain.  Tawaran pengambil alih (Tender Offer) Adalah tawaran dari suatu perusahaan untuk membeli saham perusahaan lain yang disampaikan langsung kepada pemegang saham perusahaan tersebut. Hal ini acap kali, Merger Operasi versus Merger Keuangan  Merger Operasi Adalah merger yang memadukan operasi dari perusahaan-perusahaan yang bergabung dalam merger guna tercapainya efek sinergistik.  Merger Keuangan Adalah merger yang tidak menyatuhkan operasi dari perusahaan yang bergabung, sehingga dari merger tersebut tidak diharapkan adanya manfaat operasional. Alasan-alasan melakukan merger Ada cara masuk akal (sensible) dan tidak masuk akal (dubiuos). Alasan merger adalah sbb: 45
  • 47. 1. Dapat beroperasi efektif- efisieien 2. Manajemen yang lebih baik. 3. Meningkatkan pertumbuhan. 4. Penghematan pajak yang belum dimanfaatkan. 5. Memanfaatkan dana yang “idle” 6. Untuk meningkatkan EPS. Tiga Hal Penting Taktik Defensif atau bertahan  White knighth  Posion pill (merusak perush)  Parasut Emas (Golden farachutes) Divestiture Adalah penjualan sebagian aktiva operasi perusahaan. Jenis-jenis Divestitur 1. Penjualan satu unit operasi kepada perusahaan lain. 2. Penjualan unit yang akan dilepaskan kepada manajer ybs. 3. Pemisahan unit tertentu untuk dijadikan sebagai perseroan baru. 4. Likuidasi aktiva secara langung kepada masyarakat. Spin off Adalah divestitur dimana saham perusahaan anak diberikan kepada pemegang saham perusahaan induk. Holding company Adalah perseroan yang memiliki saham pada perusahaan lain dalam jumlah tertentu sehingga ia dapat mengendalikan perusahaan tersebut. 46
  • 48. Perusahaan Induk (Parent Company) Adalah holding company yaitu perusahaan yang mengendalikan perusahaan lain karena memiliki saham perusahaan tersebut dalam jumlaha yang besar Operating Company(badan hukum terpisah dari holding company) Keunggulan Holding Company 1. Hak kendali tanpa pemilikan penuh 2. Pemisahan resiko 3. Badan hukum terpisah Kelemahan Holding Company 1. Pemajakan berganda parsial 2. Mudah dipaksa untuk melepas saham 3. Leveraged Buyouts (LBOs) 4. Adalah transaksi dimana saham perusahaan yang dimiliki oleh publik (masyarakat luas) dibeli dengan menggunakan dana yang sebagian besar berasal dari utang, sehingga mengakibatkan perusahan tersebut menjadi milik perorangan dengan leverage yang sangat tinggi. Acap kali manajemen perusahaan itu sendirilah yang melakukan LBOs. Contoh: PT.Indomix mempertimbangkan untuk melakukan “swastanisasi/self corporation” (dari perusahaan tertentu/TBK menjadi perusahaan milik perorangan) dengan LBO Awal thn 2006 manajemen memiliki 25% dari 200 ribu saham beredar. Harga saham $ 500/lbr, diperkirakan premi 40% atas harga saat ini agar pemilik saham publik menawarkan saham mereka dalam penawaran kas. Manajemen dengan LBO memperoleh pinjaman 80% dari dana yg dibutuhkan untuk mencapai sukses. Sisa dana 20% dengan obligasi dengan bunga 14% dan harus dilunasi akhir tahun ke 6 atau 47
  • 49. 2012. Bunga pinjaman 2% ditas tingkat bunga utama dengan pengurangan pokok 20% dari pinjaman awal setiap akhir tahun dalam 5 tahun pertama atau thn 2011. Khusus obligasi memiliki”warrant” dimana pemegangnya dapat membeli 30% saham perusahaan akhir tahun ke 6. EBIT per tahun diharapkan $ 30 juta. Karena kerugian pajak dibebankan dimuka , maka perusahaan tidak membayar pajak selama 5 tahun kedepan. Manajemen melakukan pengeluaran modal dalam jumlah yang sama dengan penyusutan. Tingkat bunga utama rata-rata selama 5 tahun 10%. Apakah LBO layak dilakukan ? Solusi: a. Saham dimiliki pihak luar =200.000(100%- 25%)= 150.000 lbr. b. Harga ditawarkan $50x1,40 =$ 700/lbr. c. Nilai LBO 150.000x $700=$ 105.000.000 d. Debt nilai lebih besar = 105.000.000 x 0,80 $ 84.000.000 e. Pembayaran pokok pinjaman/thn = $ 840.000.000 /5 = $ 16.800.000 f. Hutang jumlah kecil=.105.000.000x 0,20 = $ 21.000.000 f. EBIT tiap tahun sebesar $ 1.900.000 EBIT tahunan ,membayar hutang: a). Bunga hutang nilai besar 84.000.000 x 0,12 = $ 10.080.000 b).Bunga hutang lebih besar 14% (bonds)=0,14 x 21.000.000 $ 2.940.000 48
  • 50. c) Pokok pinjaman $16.800.000 Jumlah EBIT dibutuhkan $ 29.820.000 Untuk selama 5 tahun pertama, dengan laba bersih $ 30 juta lebih dari cukup untuk membayar jumlah utang (nilai besar dan kecil),maka perusahaan layak melakukan”swastanisasi dengan LBO, karena laba lebih besar dari EBIT yang dibutuhkan. 49
  • 51. BAB 14 ANALISIS KESEHATAN DAN PREDIKSI KEBANGKRUTAN BUMS DAN BUMN Kesulitan keuangan dan prediksi kebangktutan Kebangkrutan adalah kondisi keuangan perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dalam jangka pendek (likuiditas atau technical solvency) dan mengalami insolvency (debt > asset). Pengertian lainnya dapat dikatakan bila total kewajiban melebihi total aktiva. Sebagai contoh di Indonesia tahun 1997-an, puluhan bank mengalami kebangkrutan. Tetapi pemerintah tidak ingin bank-bank tsb bangkrut maka diberikan bantuan (BLBI) yang sangat merugikan Negara dalam jumlah yang sangat besar sehingga berdampak kepada perekonomian Indonesia sampai saat ini. Pemerintah memberikan kredit BLBI karena menjaga kredibilitas pemerintah di mata maryarakat dan dunia. Kondisi incolvency ada dua pilihan yaitu likuidasi(kebangkrutan) dan reorganisasi (retrukturisasi).Hal-hal perusahaan dalam mengalami kebangkrutan al: kegagalan dibidang manajemen, operasional, penyelewengan, bencana, persaingan yang sangat tajam dan lainnya. Sebab-sebab kegagalan usaha dan perusahaan mengalami kesulitan keuangan : a. Kekurangan pengalaman manajemen secara operasional dan tidak kompeten b. Kurangnya pengalaman secara manajerial. c. Keseimbangan antara keuangan, produksi, pemasaran dan fungsi lainnya tidak baik. d. Penyelewengan dan korupsi atau KKN. e. Bencana alam, tuntutan serikat buruh yang berlebihan, pungli, dan lainnya f. Peraturan pemerintah yang memberatkan antara lain kenaikan BBM,perpajakan dan lainnya. g. Karena persaingan yang sangat tajam antar perusahaan sejenis. 50
  • 52. h. Mengalami kerugian terus menerus. i. Faktor-faktor lainnya. Metode Memprediksi Kebangkrutan • 1. Analisis Rasio Keuangan • 2. Z Score – Metode Altman • 3. Shut Down Point – Shut Down Cost • 4. Analisis Surat Keputusan MenNeg BUMN • Note: BUMS tidak menggunakan metode ke-4 Analisis kebangkrutan 1. Badan Usaha Milik Swasta (BUMS) Analisisnya dapat dibagi dalam 2 hal yaitu: 1) Analisis Univariate Rasio-rasio diuji secara terpisah untuk mengetahui penympangan Memperhatikan dengan teliti atas variabelitas al: pengaruh biaya tetap berbanding pendapatan operasi (operation income) atau rasio FC/OI tidak baik dan pengaruh Time Interest Earned (TIE) yang dibandingkan dengan laba (bunga lebih tinggi dari laba).Penilaian prediksi kebangkrutan dapat juga dilakukan dengan menilai rasio-rasio keuangan lainnya. 2) Analisis Multivariate. Analisis ini menggunakan 2 atau lebih varabelitas kedalam satu persamaan. Contohnya model regresi: Y = a+a1X1+a2X2+……+anXn Karena data analisis regresi adalah masa lampau, maka diadakan analisis diskriminan dengan menggunakan tehnik statistic. 51
  • 53. Analisis kebangkrutan Analisis kebangkrutan ini dipopulerkan oleh Edward I. Altman di New York University pertengahan tahun 1960 menggunakan “analisis diskriminan” untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Altman adalah pioner memprediksi tentang kebangkrutan.Altman menganalisis perusahaan besar di USA dengan 22 rasio keuangan, tetapi hanya 5 rasio dominan dalam memprediksi perusahaan mengalami kebangkrutan atau tidak. Analisis diskriminan/ kebangjrutan terdiri 3 tahap: a. Menyusun klasifikasi kelompok bersifat mutually exclusive. Setiap kelompok dibedakan dengan satu distribusi peluang (probability distribution) sesuai cirri-cirinya. b. Mengumpulkan data untuk pengamatan dalam kelompok. c. Menurunkan kombinasi linier dari ciri-ciri tsb “paling baik” mendiskrimi nasikannya (membedakannya) diantara kelompok “paling baik”, artinya kombinasi yg meminumkan peluang ada kesalahan klasifikasi. Analisis kebangkrutan Altman Model”s., fungsi Z (Zeta) Z= ,012X1+0,14X2+0,033X3+0,006X4+0,999X5 Dimana: X1 = Modal Kerja/Total Aset ( %) X2= Laba ditahan/Total Aset (%) X3= Laba sebelum bunga dan pajak/Total Aset (%). X4= (Nilai pasar Saham Biasa dan Saham Preferen) / Nilai Buku Total Utang. (%) X5 = Penjualan /Total Aset.(kali) 52
  • 54. Analisis kebangkrutan Penggunaan model Altman ini untuk perusahaan yang “Go Public”, karena kalau perusahaan tidak “Go Public”, nilai pasar saham tidak dapat dihitung dengan teliti.Agar ini juga dapat digunakan untuk perusahaan “Non Go Public” Altman menggantinya, menggunakan nilai buku (book value) Common Stock dan Preferred Stock, kemudian model “Diskriminan Altman”, menjadi : Z= 0,717X1+0,847X2++3,107X3+ 0,42 X4 + 0,998 X5. Yang berbeda adalah kompenen X4 dari Market Value menjadi Book Value. Score Z untuk memnentukan suatu perusahaan bangkrut atau tidak,yaitu; Z score: 1) Secara Umum digunakan. a. 1.80 or less = Very high Probability of bankruptcy b. 1.81 – 2,70 = High Probability of Bankruptcy. c. 2,71 – 2,99 = Possible Bankruptcy. d. 3 or above = Far from being bankruptcy 2) Menurut Book Value dan Market Value, Z score: Market Value Book Value 1. Very High Probability of Bankruptcy 1,80 or less 1,20 or less 2. High Probalbility Bankruptcy Z 1,81 -2,99 1,20 –2,90 3 Possible Bankrkuptcy Z> 2,99 2,90 4. Far from being bankruptcy 3,00 above 3,00 above Kemudian Altman, mengembangkan 4 versi variabel yang berlaku perusahaan public mapun pribadi, atau perusahaan manufaktur dan jasa. 53
  • 55. Z = 6,56X1+ 3,26X2 +6,72X3 + 1,05X4. Dalam 4 versi ini, tidak tercatat total penjualan dibagi total asset, sehingga analisisnya sempit bila dibanding dengan kedua model Altman diatas. Dalam kuliah MKP, yang kita pakai adalah kedua model tsb diatas ( 5 versi atau dari X1 s/d X5) dengan mengklasifiasikan perusahaan “Go public dan bukan Go public”. Contoh : Laporan keuangan Chrysler Company dalam $ jutaan a. Ikhtisar rugi-laba yang berakhir tgl.31-12-200x Penjualan $12.005 Biaya-biaya (kecuali depresiasi dan bunga) $12.710 Penyusutan $181 Bunga $215 X1. = (CA-CL)/TA = ( 3.121 - 3.232)/6.635= - 1,67% X2 = RE/TA = 496/6.635 = 7,47% X3 = EBIT/TA = -880 / 6.635 = - 13,35% X4 = Nilai Pasar Modal Sendiri/T.Debt = (66,7 x8,50)/4.829 = 567/4.829 = 11,74% X5 = Sales/T.Asset = 12.005/6.635 = 1,8 kali. Z = 0,012(- 1,67) + 0,014(7,47) + 0,033 (-13.35)+ 0,006(11,74)+0,999(1,8) = 1,512 Rugi/laba bersih ($1.097) 54
  • 56. b. Neraca per 31 Desember 200X ( dlm juta) . Harta lancar 3.121 Hutang lancar $ 3.232 Harta tetap 3.500 Hutang jk.panjang . 1.597 Harta lannya 14 Total hutang $ 4.829 Saham preferen $ 51 Saham biasa (66.7 jt lbr @ $8,50) $567 Modal disetor penuh $692 Laba ditahan $496 Total modal sendiri $1.755 Jumlah Harta $6.635 Jumlah kewajiban dan modal $6.635 Dibandingkan Z (Zeta) Scorenya, Posisi Perusahaan berada antara 1,81 or less, berarti perusahaan dalam konsisi Very High Probability Bankruptcy. Analisis Kebangkrutan 2. Badan Usaha Milik Negara ( BUMN). Untuk menilai kesehatan atau kebangkrutan BUMN, sampai saat ini berlaku Keputusan Menteri Negara BUMN No: 100/MBU/2002/ tanggal 4 Juni 2002. Setiap BUMN harus membuat analisis kesehatan suatu BUMN, yang dilaporkan ke Menteri BUMN. Dalam SK tersebut dikategorikan hal-hal sebagai berikut: A. Tingkat kesehatan:BUMN 1. Sehat, terdiri dari : a. AAA apabila total (TS) > 95 55
  • 57. b. AA apabila 80 <=”95 c. A apabila 65 <TS<=”80. 2. Kurang Sehat, yang terdiri dari : a. BBB apabila 50<TS<=”65 b. BB apabila 40<.TS<=”50 c. B apabila 30<TS< =”40. 3. Tidak sehat, yang terdiri dari: a. CCC apabila 20<TS<”30 b. CC apabila 10<TS<=”20 c. C apabila TS<=”20 > Alternatif menyehatkan "Persero BUMN” 1. Campur tangan Pemerintah, dengan memberikan dana untuk modal kerja dan investasi, subsidi dengan persetujuan DPR. Contohnya: Merpati Nusantara, Garuda Indonesia, PLN dan lainnya. 2. Melakukan reorganisasi, struktur organisasi, mengganti manajemen, melakukan Pensiun Muda, pengurangan karyawan dan lainnya. 3. Melakukan “Concolidation” seperti Bank Mandiri terdiri dari bank-bank pemerintah lainnya. 4. Melakukan “Cost Reduction” disegala bidang dengan konsekuen 5. Restrukturisasi, rescheduling utang-utang (Compososition dan Extension) kepada kreditor dengan bunga relatif rendah dengan jaminan pemeritnah.Penilaian kembali struktur modal baru. 6. Pemerintah tidak banyak campur tangan dalam BUMN 56
  • 58. 7. Membentuk Strategic Business Unit untuk “profit center”, RS Pertamina, RS Pelni, Garuda Maintenance Facility dan lainnya.. 8. Melakukan evaluasi kontrak-kontrak yang merugikan Persero dan menjual asset yang tidak langsung berhubungan dengan operasi perusahaan, contoh menjual rumah- rumah dinas dllnya. 9. Mengundang “Investor asing dan dalam negeri” untuk membeli saham Persero, kecuali Persero sangat strategis, PLN, Garuda Indonesia dan lainnya. 10. Melakukan aliansi strategi dengan perusahaan asing. 11. Dan lainnya. Contoh : Likuidasi dan Reorganisasi. 57