SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
LAPORAN KASUS
Benign Prostat Hyperplasia
Pembimbing:
dr. Arief Fatoni
dr. Novi Kurniasari
Oleh:
dr. Chusnia Wardani
PROGRAM DOKTER INTERNSHIP KEMENKES
RS MUHAMMADIYAH JOMBANG
KABUPATEN JOMBANG, JAWA TIMUR
Tinjauan
Kasus
Identitas pasien
Nama : Tn. Riyono
Umur : 66 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat : Cangkringrandu RT 05/RW 02, Perak,
Jombang
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Tanggal periksa: 6 Juli 2022
Keluhan Utama : Tidak bisa kencing
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD RS Muhammadiyah Jombang dengan keluhan tidak bisa
kencing sejak kemarin sore jam 16.00 (10 jam yang lalu), nyeri perut bawah,
sebelumnya ketika pasien kencing hanya keluar menetes, tidak bisa menahan
kencing, pancarannya lemah, sering terbangun malam hari karena sering kencing,
setiap kencing harus mengejan.
Riwayat Penyakit Dahulu
Sebelumnya sudah pernah ke RSUD dan di diagnosis BPH sejak bulan januari 2022,
dan diberikan obat. Tetapi pasien tidak membawa obat yang sudah di konsumsi,
hasil USG dan hasil pemeriksaan sebelumnya. HT (+), DM (-)
Riwayat penyakit keluarga
Disangkal
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Cukup
Kesadaran : Compos mentis
GCS : E4 V5 M6
Tekanan darah : 160/90mmHg
Nadi : 112x/ menit
Frekuensi nafas : 22x/ menit
Temperatur : 36,8ºC
SpO2 : 99%
Kepala/Leher
Bentuk : Normochepali a-/i-/c-/d-
Leher : JVP (-), pembesaran KGB (-)
Thorax
Pulmo : Pergerakan dinding dada simetris,
sonor +/+, ves +/+, rh -/-, wh -/-
Cor : batas jantung dalam batas normal,
S1 S2 tunggal, murmur (-) gallop(-)
Status Generalis
Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
- Inspeksi: distended(-), discharge(-)
- Auskultasi: BU(+) normal
- Palpasi : soepel, nyeri tekan (+) regio supra
simfisis, massa(-), VU kesan penuh, hepar
tidak teraba, ren tidak teraba, nyeri ketok cva
(-/-)
- Perkusi : Tympani seluruh regio abdomen
Extremitas:
Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/-
Status Generalis
Genitalia:
- Nyeri tekan (-), edeme (-)
RT :
- Mukosa rectum licin,
- Tonus sphincter ani baik,
- Ampula tidak kolaps,
- Sulcus tidak teraba,
- Pole atas tidak teraba.
IPSS SCORE
No Pertanyaan Skor Keterangan Skor per Item
1 Merasakan masih terdapat sisa urine sehabis kencing?
(emptying incomplete)
3
0  tidak pernah
1  <1 kali dari 5 kejadian
2  < separuh kejadian
3  separuh dari kejadian
4  > separuh kejadian
5  hampir selalu
2 Harus kencing lagi padahal belum setengah jam yang lalu anda
kencing? (frequency)
2
3 Harus berhenti pada saat kencing dan segera mulai kencing lagi
dan hal ini dilakukan berkali-kali? (intermittent)
3
4 Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing? (urgency) 5
5 Merasakan pancaran urine yang lemah? (weak streaming) 4
6 Harus mengejan dalam memulai kencing? (straining) 4
7 Dalam sebulan terakhir, berapa kali anda terbangun dari tidur
malam untuk kencing? (nocturia) 5
Tulis sesuai berapa kali anda terbangun
Skor 0  tidak pernah sampai
5  5 kali dalam sebulan
Kesimpulan berdasarkan total skor pertanyaan 1-7 Ringan : 0 – 7
Sedang : 8 – 19
Berat : 20 – 35
Assessment
Diagnosis Kerja : Retensio Uri
Diagnosis Primer : susp. BPH dd Ca Prostat
Diagnosis Sekunder : HT
Planning
Diagnosis
- UL
- Uroflowmetri
- USG Trans Abdomen/Trans Rektal
Terapi
- Pasang Cateter
- NSAID
- Rujuk Sp.U
Tinjauan
Pustaka
Introduction Patofisiologi
Manifestasi
Klinis
Pemeriksaan Tatalaksana
Benign Prostate
Hyperplasia (BPH)
Diagnosis histologis dimana adanya proliferasi epitel dan
jaringan otot halus pada zona transisional di prostat
BPH BPE BOO
Sutanto, R.,2021 “Benign Prostatic Hyperplasia”, JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(3), pp. 90-97. doi: 10.53366/jimki.v8i3.230.
Patofisiologi Diagnosis Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Benign Prostate
Hyperplasia (BPH)
Prevelansi Pada Pria
30-40%
70% Usia 60 thn
90% Usia 80 thn
Patofisiologi Diagnosis Pemeriksaan Tatalaksana
Madersbacher, S., Sampson, N. and Culig, Z., 2019. Pathophysiology of Benign Prostatic Hyperplasia and Benign Prostatic Enlargement: A Mini-Review. Gerontology, 65(5), pp.458-464.
Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017
Hospital Prevalence di Indonesia
• RSCM (1994-2013) 3.804 kasus
Rata-rata usia 66,61 th
• RS Hasan Sadikin (2012-2016) 718 kasus
Rata-rata usia 67,9 th
Definisi
Patofisiologi
Definisi Pemeriksaan Tatalaksana
Teori DHT
Teori Estrogen-Testosterone
↓ Kematian Sel
Stem Cell
Kompleks DHT-RA pada intisel  sintesis GF
stimulasi pertumbuhan prostat
Testosteron ↓, estrogen tetap  proliferasi
kelenjar prostat,
Pengaruh Hormon Androgen, Estrogen, TGFb
 ↓ Apoptosis  penambahan massa prostat
Sel yang mempunyai kemampuan untuk
berproliferasi ekstensive (hormone Androgen)
Ketidaktepatan aktivitas stem sel
Pembesaran
Prostat
↑ Tekanan
Intravesika
Tekanan ke
seluruh bagian
buli
Komplikasi
Kontraksi buli,
perubahan anatomik:
Hipertrofi otot detrusor,
trabekulasi, terbentuk
selula, sakula, divertikel
buli (LUTS)
Aliran balik urin dari
buli ke ureter (refluks
vesikoureter)
● Hidroureter
● Hidronefrosis
● Gagal Ginjal
(0,3%-30%)
Penyempitan lumen
uretra prostatika :
hambat aliran urine
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Diagnosis
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Diagnosis BPH
Anamnesis
Pemeriksaan
Fisik
Pemeriksaan
Penunjang
terdiri dari gejala storage, voiding, pasca miksi
Evaluasi dengan skor IPSS
manifestasi kompensasi otot buli-buli
untuk mengeluarkan urine
Gejala Saluran
Kencing Bawah
(LUTS)
Jatuh ke fase dekompensasi (fatigue otot buli)
Gejala retensi urin, inkontinensia paradoksa
1. Volume buli terisi penuh
3. Kontraksi otot detrusor ↓
dan leher buli menyempit
2. Massa prostat membesar
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
Gejala Storage/ Iritatif
Gejala Voiding/ Obstruktif
Gejala Pasca Miksi
• Straining
• Weak stream
• Hesitansi
• Intermitten
• Emptying incomplete
• Frequency = sering kecing
• Urgency =
• Nocturia
• Dysuria
• Terminal dribbling
• Retensi urine
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Skor IPSS
No Pertanyaan Skor Keterangan Skor per Item
1 Merasakan masih terdapat sisa urine sehabis kencing?
(emptying incomplete)
0  tidak pernah
1  <1 kali dari 5 kejadian
2  < separuh kejadian
3  separuh dari kejadian
4  > separuh kejadian
5  hampir selalu
2 Harus kencing lagi padahal belum setengah jam yang lalu anda
kencing? (frequency)
3 Harus berhenti pada saat kencing dan segera mulai kencing lagi
dan hal ini dilakukan berkali-kali? (intermittent)
4 Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing? (urgency)
5 Merasakan pancaran urine yang lemah? (weak streaming)
6 Harus mengejan dalam memulai kencing? (straining)
7 Dalam sebulan terakhir, berapa kali anda terbangun dari tidur
malam untuk kencing? (nocturia)
Tulis sesuai berapa kali anda terbangun
Skor 0  tidak pernah sampai
5  5 kali dalam sebulan
Kesimpulan berdasarkan total skor pertanyaan 1-7 Ringan : 0 – 7
Sedang : 8 – 19
Berat : 20 – 35
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Scoring Quality of Life
Pertanyaan Keterangan Skor
Dengan keluhan ini bagaimana anda
menikmati hidup ini?
1 = Sangat senang
2 = Senang
3 = Puas
4 = Campuran antara puas dan tidak puas
5 = Sangat tidak puas
6 = Tidak bahagia
7 = Buruk sekali
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Gejala Obstruksi
- Nyeri pinggang
- Benjolan di pinggang (hidronefrosis)
- Demam (infeksi / urosepsis)
Gejala Saluran
Kencing Atas
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Pemeriksaan Fisik :
Inspeksi : massa supra simfisis, inkontinensia paradoksa
Palpasi : Retensi urine (buli penuh, massa kistik supra simfisis)
Perkusi : redup pada regio pubik (buli penuh)
Keluhan :
Sering mengejan saat berkemih  tekanan intraabomen ↗  hernia inguinalis, hemoroid
Gejala di Luar
Saluran Kencing
Tanda Karsinoma Prostat
 Konsistensi keras
 Lobus kanan dan kiri asimetris
 Nodul (+)
Tanda Benign
 Konsistensi kenyal seperti
meraba ujung hidung
 Lobus kanan dan kiri simetris
 Nodul (-)
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
DRE periksa :
Tonus sfingter ani
Reflek bulbokavernosus
Mukosa rektum
← Keadaan prostat 
Diagnosis
Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana
Definisi
Pemeriksaan
Patofisiologi Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Radiologi
Uroflowmetri + PVR*
• BOF
• IVP
• USG (TAUS, TRUS)*
• Uretrografi*
• Urinalisis
• Kultur urine
• RFT
• Gula darah
• PSA*
Urodinamik
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
PSA (Prostate Specific Antigen)
PSA disintesis oleh sel epitel prostat
Kadar PSA di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada :
• keradangan,
• setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP),
• retensi urine akut, kadarnya perlahan menurun terutama setelah 72 jam kateterisasi
• kateterisasi,
• keganasan prostat,
• usia yang makin tua
• Meramalkan perjalanan penyakit BPH
↓
- Pertumbuhan volume prostat lebih cepat
- Keluhan akibat BPH/laju pancaran urine lebih jelek
- Lebih mudah terjadi retensi urine akut
Laju pertumbuhan volume prostat rata-rata per tahun:
Kadar PSA
0,2- 1,3 ng/dl
1,4-3,2 ng/dl
3,3-9,9 ng/dl
Pertumbuhan Volume
0,7 mL/tahun
2,1 mL/tahun
3,3 mL/tahun
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
Pemeriksaan
Patofisiologi Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Pencitraan pada BPH
Diukur dari tonjolan (protrusi prostat)
di dalam buli sampai
dasar basis sirkumferensi buli
Derajat IPP berhubungan dengan :
derajat obstruksi leher buli (BOO), jml
urin paska miksi, volume prostat
↓
risiko retensi urin akut
Grade 1 : IPP ≤ 5 mm
Grade 2 : IPP 5,1 – 10 mm
Grade 3 : IPP > 10 mm
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
Pemeriksaan
Patofisiologi Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Gambar (A)
Normal RUG, teknik balon
RUG (Retrograde Urethrography)
Gambar (B)
klem Brodney (kepala panah)
striktur uretra pars bulbaris
(anak panah)
Gambar (C)
Struktur uretra normal
pada laki-laki
Menyingkirkan kemungkinan lesi pada saluran kemih bagian bawah seperti
• Striktur uretra  penyempitan atau hambatan kontras pada uretra
• Trauma uretra  ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra
• Tumor uretra atau batu non opak pada uretra  filling defect pada uretra
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
Pemeriksaan
Patofisiologi Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Uroflowmetri dan PVR (Post Void Residual)
↓
Pemeriksaan pancaran urine
selama proses berkemih
Pemeriksaan non-invasif yang
ditujukan untuk mendeteksi
gejala obstruksi saluran kemih
bawah
↓
Pemeriksaan yg menilai residu
urine pada buli setelah miksi
Dapat dilakukan dengan kateter,
TAUS, maupun bladder scanner
Non signifikan < 30 ml
Masih dapat diterima < 100 ml
Curiga BOO/DUA > 300 ml
• Qmax > 20 ml/detik : kemungkinan BOO rendah
• Q antara 15-20 ml/detik : kemungkinan BOO rendah,
namun pada pasien dengan keluhan simpomatik yang
jelas diperlukan pemeriksaan lanjutan
• Q antara 10-15 ml/detik : meragukan/ equivocal
• Q < 10 ml/detik : dapat mengindikasikan adanya BOO,
striktur uretra, maupun DUA (detrusor under activity)
Qmax
Vv
TQ
Qav
TQmax
Q = Vv : TQ
Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto
Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
McAninch, J., Lue, T. 2020 . Smith & Tanagho’s General Urology 19th Edition. New York : McGraw Hill
Pemeriksaan
Patofisiologi Tatalaksana
Definisi Diagnosis
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi
Gejala LUTS
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik,
Pemeriksaan Penunjang
Tanda BOO
OAB dan BOO Perbesaran minimal (<40 ml)
dan/atau PSA <1,5 ng/ml
Kelenjar besar (>40 ml)
dan/atau PSA >1,5 ng/ml
Modifikasi Lifestyle,
Antimuskarinik dan α-
blockers
Watchfull Waiting dan
Modifikasi Lifestyle, ± α-
blockers / PDE5I
Modifikasi Lifestyle ± α-
blockers / PDE5I ± 5α
reductase inhibitor
LUTS membaik LUTS tidak membaik
LUTS dengan
Komplikasi
Rujuk ke Spesialis untuk Pemeriksaan Penunjang
tambahan dan Operatif
Jangka Pendek Jangka Panjang
Partin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Opsi Terapi Medikamentosa
Opsi MIST atau
Operatif
Diagnosis
Tatalaksana BPH
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Keluhan Ringan (IPSS Score <7)
Edukasi & Modifikasi Gaya Hidup
• Intake cairan harian 1,5-2 L
• Mengurangi intake cairan sebelum tidur
• Menghindari Kafein, alcohol
• Menghindari obat diuretik (dengan
persetujuan dokter)
• Bladder Retraining
Watchfull Waiting
Pilihan terapi
α blocker
PDE5I
5α reductase inhibitor
Antimuskarinik
Fitofarmaka
Medikamentosa
• Terapi Medikamentosa tidak berhasil
• Menolak Medikamentosa
• Riwayat Operasi Urologi,
• Indikasi tidakan bila ditemukan hasil
dibawah ini saat pemeriksaan awal
a. PSA Abnormal, DRE curiga
Keganasan
b. Hematuria
c. Nyeri
d. Palpable Bladder
e. ISK
f. Batu Buli (+)
g. Penurunan Fungsi Ginjal
h. Neurologic Disease
Operatif
McAninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304.
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Vasanwala, F. F., Wong, M., Ho, H., & Foo, K. T., 2017. Benign prostatic hyperplasia and male lower urinary symptoms: A guide for family physicians. Asian journal of urology, 4(3),
181–184.
Definisi Diagnosis
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
α blockers 5α Reduktase Inhibitor
Menghambat kontraksi otot polos prostat
: << resistensi tonus bladder neck dan
uretra
Hambat pembentukan DHT, sistesis protein dan
replikasi prostat turun. Induksi proses apoptosis sel ->
kecilkan volume prostat
Non Selektif Phenoxybenxamine 10 mg, 2x/hr
α1 Short Acting Prazosin 2mg, 2x/hr
α1 Long Acting Terazosin 5 atau 10 mg / hr
Doxasozin 4 atau 8mg / hr
Finasteride 5mg / hr
Dutasteride 0,5mg / hr
Selektif α1a Tamsulozin 0,4 atau 0,8 mg/ hr
Alfuzosin 10mg/ hr
Silodosin 8mg / hr
Medikamentosa
Definisi
Aninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304.
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Diagnosis
Aninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304.
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
PDE5 inhibitor Antimuskarinik
Meningkatkan cGMP intrasel,
mengurangi tonus otot polos detrusor,
prostat, dan uretra
Mengurangi kontraksi sel otot polos kandung kemih.
Umumnya untuk pengobatan OAB. Dilakukan pada
pasien BOO + gejala storage LUTS
Tadalafil 5mg/hr selama 12 minggu Darinafenacin 7,5 – 15mg / hr
Fesoterodine 4-8mg / hr
Oxybutynin 5-15mg /hr (max 20mg)
Propiverine 30mg /hr
Solifenacin 5-10 mg, 2-3x/hr
Tolterodine 2-4mg / hr
Trospium 60mg / hr
Medikamentosa
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Operatif
Pria dengan BPH dengan Indikasi Absolut/ Tidak respon medikamentosa/ Menolak
Medikamentosa
Resiko Operasi
Rendah
Operasi dengan
anastesi
Tinggi
Bisa Tidak Bisa
Bisa Dihentikan
dengan Koagulan
Bisa Tidak
Volume Prostat
30-80 mL
<30 mL >80 mL
TURP
Laser Enucleation
/ Vaporization
TURP
TUIP
Open Prostatectomy
HoLEP
Laser Vaporization
TURP
Laser Enucleation
/ Vaporization
Kateter Menetap
CIC
Cystotomi
Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Operatif
Simple Prostactetomy
Retropubik Simple Prostatektomi, Suprapubic Simple Prostatektomi, Laparoskopi
Retropubik Simple
Prostatektomi
(Millin)
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Operatif
Simple Prostactetomy
Retropubik Simple Prostatektomi, Suprapubic Simple Prostatektomi, Laparoskopi
Suprapubik Simple
Prostatektomi
(Freyer)
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Operatif
Transurethal
Aninch, J. and Lue, T., 2020
TURP
(Transurethral Resection of The Prostate)
Laser Vaporization
TUIP
(Transurethral Incision of The Prostate)
Laser Enucleation / HoLEP
(Holmium Laser Enucleation of the Prostate)
TUNA
(Transurethral Needle Ablation of the Prostate)
HIFU
(High Intensity Focused Ultrasound)
TUMT
(Transurethral Microwave Therapy)
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Operatif
Transurethal Resection of Prostate (TURP)
McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed.
Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649
Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017
Merupakan Gold Standart pembedahan pada pasien BPH.
Secara umum, TURP dapat memperbaiki gejala BPH hingga
90% dan meningkatkan laju pancaran urine hingga 100%
M-TURP dan B-TURP
Komplikasi
Sindroma TURP
Perdarahan
Acute urinary retention
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Monitoring Hasil Treatment
Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017
Tatalaksana
Patofisiologi Pemeriksaan
Definisi Diagnosis
Evaluasi rutin dilakukan dengan pemeriksaan IPSS, uroflowmetry,
dan pengukuran volume residu urine pasca berkemih.
Jadwal Kontrol sesuai Jenis Treatment
Watchful Waiting 6 bulan pertama, lalu tiap tahun
Medikamentosa
α blockers, antimuskarinik, PDE5 Inhibitor, Terapi
Kombinasi
4-6 minggu setelah inisiasi obat , lalu 6 bulan
5α Reduktase Inhibitor
12 minggu, 6 bulan
Operatif
4-6 minggu
Bila tidak ada gejala dan efek samping, penilaian
ulang tidak diperlukan
Pembahasan
Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka
Anamnesis
• Tidak bisa kencing(akut, +- 3
minggu yll)
• Kencing menetes
• Riwayat operasi HIL
• Fase dekompensasi/ fatigue otot buli (Basuki, 2016)
• Gejala obstruktif dari LUTS (Basuki, 2016; McAninch, 2021; Partin, 2021)
• Akibat sering mengejan saat miksi  tekanan intraabdomen meningkat (Basuki, 2016)
Pemeriksaan Fisik
• Massa suprapubik dan retensi
tidak dapat dievaluasi karena telah
terpasang kateter
• DRE : konsistensi kenyal, lobus
kanan kiri simetris, nodul di jam 1
Tanda benign : konsistensi kenyal seperti ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris (Basuki,
2016). Namun ditemukan nodul di arah jam 1, yang mana merupakan salah satu tanda
malignansi, perlu evaluasi lebih lanjut seperti pemeriksaan PSA, TRUS, MRI atau biopsi
(McAninch, 2020)
Diagnosis
Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka
Pemeriksaan Penunjang
• Leukositosis
• Piuria
• GDA normal
• RFT normal
• Terdapat tanda proses infeksi pada pemeriksaan DL dan UL. Diperlukan kultur urine untuk
evaluasi kuman dan sensitivitasnya terhadap antimikroba (Basuki, 2016; McAninch, 2020;
Partin, 2021)
• Menyingkirkan DD neurogenik bladder pada pasien DM (Basuki, 2016)
• RFT yang normal dapat menurunkan komplikasi post operasi (Basuki, 2016; McAninch,
2020; Partin, 2021)
Diagnosis: retensio urine
DD : BPH/BOO, striktur uretra, ca
prostat
• Pemeriksaan uroflowmetri : plateu  striktur, prolong  BPH (McAninch, 2020)
• RUG  cek striktur (Basuki, 2016; McAninch, 2020; Partin, 2021)
• Biopsi, PSA (McAninch, 2020)
Diagnosis
Terapi yang Dilakukan
Operatif
Transurethal Resection of Prostate (TURP)
Indikasi pada Pasien :
- Riwayat Operasi Urologi
- Curiga Keganasan (Prostat teraba Keras), Nodul (+) arah jam 1
TerimaKasih

More Related Content

What's hot

221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
sohapi
 

What's hot (20)

modul 2 urogenital
modul 2 urogenitalmodul 2 urogenital
modul 2 urogenital
 
Stroke 4
Stroke 4Stroke 4
Stroke 4
 
Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012Prolaps uteri 2012
Prolaps uteri 2012
 
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
Diagnosa dan Manajemen Nyeri Abdomen Akut
 
Referat gemelli
Referat gemelliReferat gemelli
Referat gemelli
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis221524892 preskas-ureterolithiasis
221524892 preskas-ureterolithiasis
 
Retensi urin post partum
Retensi urin post partumRetensi urin post partum
Retensi urin post partum
 
A. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemiaA. pendekatan diagnosis anemia
A. pendekatan diagnosis anemia
 
Kasus Kecil Interna : Diare Kronik
Kasus Kecil Interna : Diare KronikKasus Kecil Interna : Diare Kronik
Kasus Kecil Interna : Diare Kronik
 
Sakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologiSakit perut bagian kanan uronefrologi
Sakit perut bagian kanan uronefrologi
 
P 3b kolesistitis
P 3b kolesistitisP 3b kolesistitis
P 3b kolesistitis
 
Ppt blighted ovum
Ppt blighted ovumPpt blighted ovum
Ppt blighted ovum
 
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.pptDINKES MAGET GERIATRI.ppt
DINKES MAGET GERIATRI.ppt
 
Akut abdomen
Akut  abdomenAkut  abdomen
Akut abdomen
 
304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi304906675 referat-intususepsi
304906675 referat-intususepsi
 
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNAPower point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
Power point kejang demam AKPER PEMKAB MUNA
 
Bengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologiBengkak wajah dan perut uronefrologi
Bengkak wajah dan perut uronefrologi
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 

Similar to Lapsus Bedah Urologi - BPH.pptx

Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
azwararifki1993
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
itachi0805
 
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksiakbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
Operator Warnet Vast Raha
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
kindal140289
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Adeline Dlin
 
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to Lapsus Bedah Urologi - BPH.pptx (20)

Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH)   .pptBenign Prostate Hipertrophy (BPH)   .ppt
Benign Prostate Hipertrophy (BPH) .ppt
 
Mini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptxMini CEX BPH.pptx
Mini CEX BPH.pptx
 
Thalasemia Case Report
Thalasemia Case ReportThalasemia Case Report
Thalasemia Case Report
 
PPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptxPPT KEL. 4 BPH.pptx
PPT KEL. 4 BPH.pptx
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis358484597 ureterolithiasis
358484597 ureterolithiasis
 
Hiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benignaHiperplasia prostat benigna
Hiperplasia prostat benigna
 
BPH.pptx
BPH.pptxBPH.pptx
BPH.pptx
 
bph dan hidronefrosis
bph dan hidronefrosis bph dan hidronefrosis
bph dan hidronefrosis
 
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksiakbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
akbid paramata muna Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi
 
Benigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasiaBenigna prostat hiperplasia
Benigna prostat hiperplasia
 
tumor ginjal_1.ppt
tumor ginjal_1.ppttumor ginjal_1.ppt
tumor ginjal_1.ppt
 
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
161092743 case-sindroma-nefrotik-anak
 
akbid paramata muna Gsr yana
akbid paramata muna Gsr yanaakbid paramata muna Gsr yana
akbid paramata muna Gsr yana
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
 
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsionalPortofolio perdarahan uterus disfungsional
Portofolio perdarahan uterus disfungsional
 
akbid paramata muna Gsr sosmira
akbid paramata muna Gsr sosmiraakbid paramata muna Gsr sosmira
akbid paramata muna Gsr sosmira
 
Kasus bph
Kasus bphKasus bph
Kasus bph
 
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
Manajemen asuhan kebidanan gangguan sistem reproduksi (2) akbid paramata
 

Recently uploaded

2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
DavyPratikto1
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
cheatingw995
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 

Recently uploaded (20)

PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptxPRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
PRESENTASI KELOMPOK 3 OJT PUS UNMET NEED.pptx
 
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptxPPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
PPS (perencanaan perbaikan strategis) PUSKESMAS.pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptxTren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
Tren dan Issue dalam keperawatan gawat darurat. EBP.pptx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
543763829-Gangguan-Campuran-Anxietas-Depresi-PPT-NT.pdf
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur KandunganJual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
Jual Obat Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
KEBUTUHAN ISTIRAHAT TIDUR KEPERAWATAN D3
 

Lapsus Bedah Urologi - BPH.pptx

  • 1. LAPORAN KASUS Benign Prostat Hyperplasia Pembimbing: dr. Arief Fatoni dr. Novi Kurniasari Oleh: dr. Chusnia Wardani PROGRAM DOKTER INTERNSHIP KEMENKES RS MUHAMMADIYAH JOMBANG KABUPATEN JOMBANG, JAWA TIMUR
  • 3. Identitas pasien Nama : Tn. Riyono Umur : 66 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Cangkringrandu RT 05/RW 02, Perak, Jombang Pekerjaan : Petani Agama : Islam Tanggal periksa: 6 Juli 2022
  • 4. Keluhan Utama : Tidak bisa kencing Riwayat Penyakit Sekarang Pasien datang ke IGD RS Muhammadiyah Jombang dengan keluhan tidak bisa kencing sejak kemarin sore jam 16.00 (10 jam yang lalu), nyeri perut bawah, sebelumnya ketika pasien kencing hanya keluar menetes, tidak bisa menahan kencing, pancarannya lemah, sering terbangun malam hari karena sering kencing, setiap kencing harus mengejan. Riwayat Penyakit Dahulu Sebelumnya sudah pernah ke RSUD dan di diagnosis BPH sejak bulan januari 2022, dan diberikan obat. Tetapi pasien tidak membawa obat yang sudah di konsumsi, hasil USG dan hasil pemeriksaan sebelumnya. HT (+), DM (-) Riwayat penyakit keluarga Disangkal Anamnesis
  • 5. Pemeriksaan Fisik Keadaan Umum : Cukup Kesadaran : Compos mentis GCS : E4 V5 M6 Tekanan darah : 160/90mmHg Nadi : 112x/ menit Frekuensi nafas : 22x/ menit Temperatur : 36,8ºC SpO2 : 99% Kepala/Leher Bentuk : Normochepali a-/i-/c-/d- Leher : JVP (-), pembesaran KGB (-) Thorax Pulmo : Pergerakan dinding dada simetris, sonor +/+, ves +/+, rh -/-, wh -/- Cor : batas jantung dalam batas normal, S1 S2 tunggal, murmur (-) gallop(-) Status Generalis
  • 6. Pemeriksaan Fisik Abdomen : - Inspeksi: distended(-), discharge(-) - Auskultasi: BU(+) normal - Palpasi : soepel, nyeri tekan (+) regio supra simfisis, massa(-), VU kesan penuh, hepar tidak teraba, ren tidak teraba, nyeri ketok cva (-/-) - Perkusi : Tympani seluruh regio abdomen Extremitas: Akral hangat, CRT < 2 detik, edema -/- Status Generalis Genitalia: - Nyeri tekan (-), edeme (-) RT : - Mukosa rectum licin, - Tonus sphincter ani baik, - Ampula tidak kolaps, - Sulcus tidak teraba, - Pole atas tidak teraba.
  • 7. IPSS SCORE No Pertanyaan Skor Keterangan Skor per Item 1 Merasakan masih terdapat sisa urine sehabis kencing? (emptying incomplete) 3 0  tidak pernah 1  <1 kali dari 5 kejadian 2  < separuh kejadian 3  separuh dari kejadian 4  > separuh kejadian 5  hampir selalu 2 Harus kencing lagi padahal belum setengah jam yang lalu anda kencing? (frequency) 2 3 Harus berhenti pada saat kencing dan segera mulai kencing lagi dan hal ini dilakukan berkali-kali? (intermittent) 3 4 Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing? (urgency) 5 5 Merasakan pancaran urine yang lemah? (weak streaming) 4 6 Harus mengejan dalam memulai kencing? (straining) 4 7 Dalam sebulan terakhir, berapa kali anda terbangun dari tidur malam untuk kencing? (nocturia) 5 Tulis sesuai berapa kali anda terbangun Skor 0  tidak pernah sampai 5  5 kali dalam sebulan Kesimpulan berdasarkan total skor pertanyaan 1-7 Ringan : 0 – 7 Sedang : 8 – 19 Berat : 20 – 35
  • 8. Assessment Diagnosis Kerja : Retensio Uri Diagnosis Primer : susp. BPH dd Ca Prostat Diagnosis Sekunder : HT Planning Diagnosis - UL - Uroflowmetri - USG Trans Abdomen/Trans Rektal Terapi - Pasang Cateter - NSAID - Rujuk Sp.U
  • 10. Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Diagnosis histologis dimana adanya proliferasi epitel dan jaringan otot halus pada zona transisional di prostat BPH BPE BOO Sutanto, R.,2021 “Benign Prostatic Hyperplasia”, JIMKI: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Indonesia, 8(3), pp. 90-97. doi: 10.53366/jimki.v8i3.230. Patofisiologi Diagnosis Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 11. Benign Prostate Hyperplasia (BPH) Prevelansi Pada Pria 30-40% 70% Usia 60 thn 90% Usia 80 thn Patofisiologi Diagnosis Pemeriksaan Tatalaksana Madersbacher, S., Sampson, N. and Culig, Z., 2019. Pathophysiology of Benign Prostatic Hyperplasia and Benign Prostatic Enlargement: A Mini-Review. Gerontology, 65(5), pp.458-464. Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017 Hospital Prevalence di Indonesia • RSCM (1994-2013) 3.804 kasus Rata-rata usia 66,61 th • RS Hasan Sadikin (2012-2016) 718 kasus Rata-rata usia 67,9 th Definisi
  • 12. Patofisiologi Definisi Pemeriksaan Tatalaksana Teori DHT Teori Estrogen-Testosterone ↓ Kematian Sel Stem Cell Kompleks DHT-RA pada intisel  sintesis GF stimulasi pertumbuhan prostat Testosteron ↓, estrogen tetap  proliferasi kelenjar prostat, Pengaruh Hormon Androgen, Estrogen, TGFb  ↓ Apoptosis  penambahan massa prostat Sel yang mempunyai kemampuan untuk berproliferasi ekstensive (hormone Androgen) Ketidaktepatan aktivitas stem sel Pembesaran Prostat ↑ Tekanan Intravesika Tekanan ke seluruh bagian buli Komplikasi Kontraksi buli, perubahan anatomik: Hipertrofi otot detrusor, trabekulasi, terbentuk selula, sakula, divertikel buli (LUTS) Aliran balik urin dari buli ke ureter (refluks vesikoureter) ● Hidroureter ● Hidronefrosis ● Gagal Ginjal (0,3%-30%) Penyempitan lumen uretra prostatika : hambat aliran urine Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Diagnosis
  • 13. Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi Diagnosis BPH Anamnesis Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang
  • 14. terdiri dari gejala storage, voiding, pasca miksi Evaluasi dengan skor IPSS manifestasi kompensasi otot buli-buli untuk mengeluarkan urine Gejala Saluran Kencing Bawah (LUTS) Jatuh ke fase dekompensasi (fatigue otot buli) Gejala retensi urin, inkontinensia paradoksa 1. Volume buli terisi penuh 3. Kontraksi otot detrusor ↓ dan leher buli menyempit 2. Massa prostat membesar Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier Gejala Storage/ Iritatif Gejala Voiding/ Obstruktif Gejala Pasca Miksi • Straining • Weak stream • Hesitansi • Intermitten • Emptying incomplete • Frequency = sering kecing • Urgency = • Nocturia • Dysuria • Terminal dribbling • Retensi urine Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 15. Skor IPSS No Pertanyaan Skor Keterangan Skor per Item 1 Merasakan masih terdapat sisa urine sehabis kencing? (emptying incomplete) 0  tidak pernah 1  <1 kali dari 5 kejadian 2  < separuh kejadian 3  separuh dari kejadian 4  > separuh kejadian 5  hampir selalu 2 Harus kencing lagi padahal belum setengah jam yang lalu anda kencing? (frequency) 3 Harus berhenti pada saat kencing dan segera mulai kencing lagi dan hal ini dilakukan berkali-kali? (intermittent) 4 Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing? (urgency) 5 Merasakan pancaran urine yang lemah? (weak streaming) 6 Harus mengejan dalam memulai kencing? (straining) 7 Dalam sebulan terakhir, berapa kali anda terbangun dari tidur malam untuk kencing? (nocturia) Tulis sesuai berapa kali anda terbangun Skor 0  tidak pernah sampai 5  5 kali dalam sebulan Kesimpulan berdasarkan total skor pertanyaan 1-7 Ringan : 0 – 7 Sedang : 8 – 19 Berat : 20 – 35 Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 16. Scoring Quality of Life Pertanyaan Keterangan Skor Dengan keluhan ini bagaimana anda menikmati hidup ini? 1 = Sangat senang 2 = Senang 3 = Puas 4 = Campuran antara puas dan tidak puas 5 = Sangat tidak puas 6 = Tidak bahagia 7 = Buruk sekali Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 17. Gejala Obstruksi - Nyeri pinggang - Benjolan di pinggang (hidronefrosis) - Demam (infeksi / urosepsis) Gejala Saluran Kencing Atas Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 18. Pemeriksaan Fisik : Inspeksi : massa supra simfisis, inkontinensia paradoksa Palpasi : Retensi urine (buli penuh, massa kistik supra simfisis) Perkusi : redup pada regio pubik (buli penuh) Keluhan : Sering mengejan saat berkemih  tekanan intraabomen ↗  hernia inguinalis, hemoroid Gejala di Luar Saluran Kencing Tanda Karsinoma Prostat  Konsistensi keras  Lobus kanan dan kiri asimetris  Nodul (+) Tanda Benign  Konsistensi kenyal seperti meraba ujung hidung  Lobus kanan dan kiri simetris  Nodul (-) Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier DRE periksa : Tonus sfingter ani Reflek bulbokavernosus Mukosa rektum ← Keadaan prostat  Diagnosis Patofisiologi Pemeriksaan Tatalaksana Definisi
  • 19. Pemeriksaan Patofisiologi Tatalaksana Definisi Diagnosis Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan Laboratorium Pemeriksaan Radiologi Uroflowmetri + PVR* • BOF • IVP • USG (TAUS, TRUS)* • Uretrografi* • Urinalisis • Kultur urine • RFT • Gula darah • PSA* Urodinamik Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier
  • 20. PSA (Prostate Specific Antigen) PSA disintesis oleh sel epitel prostat Kadar PSA di dalam serum dapat mengalami peningkatan pada : • keradangan, • setelah manipulasi pada prostat (biopsi prostat atau TURP), • retensi urine akut, kadarnya perlahan menurun terutama setelah 72 jam kateterisasi • kateterisasi, • keganasan prostat, • usia yang makin tua • Meramalkan perjalanan penyakit BPH ↓ - Pertumbuhan volume prostat lebih cepat - Keluhan akibat BPH/laju pancaran urine lebih jelek - Lebih mudah terjadi retensi urine akut Laju pertumbuhan volume prostat rata-rata per tahun: Kadar PSA 0,2- 1,3 ng/dl 1,4-3,2 ng/dl 3,3-9,9 ng/dl Pertumbuhan Volume 0,7 mL/tahun 2,1 mL/tahun 3,3 mL/tahun Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier Pemeriksaan Patofisiologi Tatalaksana Definisi Diagnosis
  • 21. Pencitraan pada BPH Diukur dari tonjolan (protrusi prostat) di dalam buli sampai dasar basis sirkumferensi buli Derajat IPP berhubungan dengan : derajat obstruksi leher buli (BOO), jml urin paska miksi, volume prostat ↓ risiko retensi urin akut Grade 1 : IPP ≤ 5 mm Grade 2 : IPP 5,1 – 10 mm Grade 3 : IPP > 10 mm Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier Pemeriksaan Patofisiologi Tatalaksana Definisi Diagnosis
  • 22. Gambar (A) Normal RUG, teknik balon RUG (Retrograde Urethrography) Gambar (B) klem Brodney (kepala panah) striktur uretra pars bulbaris (anak panah) Gambar (C) Struktur uretra normal pada laki-laki Menyingkirkan kemungkinan lesi pada saluran kemih bagian bawah seperti • Striktur uretra  penyempitan atau hambatan kontras pada uretra • Trauma uretra  ekstravasasi kontras ke luar dinding uretra • Tumor uretra atau batu non opak pada uretra  filling defect pada uretra Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier Pemeriksaan Patofisiologi Tatalaksana Definisi Diagnosis
  • 23. Uroflowmetri dan PVR (Post Void Residual) ↓ Pemeriksaan pancaran urine selama proses berkemih Pemeriksaan non-invasif yang ditujukan untuk mendeteksi gejala obstruksi saluran kemih bawah ↓ Pemeriksaan yg menilai residu urine pada buli setelah miksi Dapat dilakukan dengan kateter, TAUS, maupun bladder scanner Non signifikan < 30 ml Masih dapat diterima < 100 ml Curiga BOO/DUA > 300 ml • Qmax > 20 ml/detik : kemungkinan BOO rendah • Q antara 15-20 ml/detik : kemungkinan BOO rendah, namun pada pasien dengan keluhan simpomatik yang jelas diperlukan pemeriksaan lanjutan • Q antara 10-15 ml/detik : meragukan/ equivocal • Q < 10 ml/detik : dapat mengindikasikan adanya BOO, striktur uretra, maupun DUA (detrusor under activity) Qmax Vv TQ Qav TQmax Q = Vv : TQ Purnomo, Basuki. 2012. Dasar-Dasar Urologi Edisi 3. Malang: Sagung Seto Partin, A., Dmochowski, R., Kavoussi, L., et al. 2021. Campbell-Walsh-Wein Urology 12th Edition. Philadelphia : Elsevier McAninch, J., Lue, T. 2020 . Smith & Tanagho’s General Urology 19th Edition. New York : McGraw Hill Pemeriksaan Patofisiologi Tatalaksana Definisi Diagnosis
  • 24. Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Gejala LUTS Anamnesis, Pemeriksaan Fisik, Pemeriksaan Penunjang Tanda BOO OAB dan BOO Perbesaran minimal (<40 ml) dan/atau PSA <1,5 ng/ml Kelenjar besar (>40 ml) dan/atau PSA >1,5 ng/ml Modifikasi Lifestyle, Antimuskarinik dan α- blockers Watchfull Waiting dan Modifikasi Lifestyle, ± α- blockers / PDE5I Modifikasi Lifestyle ± α- blockers / PDE5I ± 5α reductase inhibitor LUTS membaik LUTS tidak membaik LUTS dengan Komplikasi Rujuk ke Spesialis untuk Pemeriksaan Penunjang tambahan dan Operatif Jangka Pendek Jangka Panjang Partin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Opsi Terapi Medikamentosa Opsi MIST atau Operatif Diagnosis
  • 25. Tatalaksana BPH Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Keluhan Ringan (IPSS Score <7) Edukasi & Modifikasi Gaya Hidup • Intake cairan harian 1,5-2 L • Mengurangi intake cairan sebelum tidur • Menghindari Kafein, alcohol • Menghindari obat diuretik (dengan persetujuan dokter) • Bladder Retraining Watchfull Waiting Pilihan terapi α blocker PDE5I 5α reductase inhibitor Antimuskarinik Fitofarmaka Medikamentosa • Terapi Medikamentosa tidak berhasil • Menolak Medikamentosa • Riwayat Operasi Urologi, • Indikasi tidakan bila ditemukan hasil dibawah ini saat pemeriksaan awal a. PSA Abnormal, DRE curiga Keganasan b. Hematuria c. Nyeri d. Palpable Bladder e. ISK f. Batu Buli (+) g. Penurunan Fungsi Ginjal h. Neurologic Disease Operatif McAninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304. McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Vasanwala, F. F., Wong, M., Ho, H., & Foo, K. T., 2017. Benign prostatic hyperplasia and male lower urinary symptoms: A guide for family physicians. Asian journal of urology, 4(3), 181–184. Definisi Diagnosis
  • 26. Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan α blockers 5α Reduktase Inhibitor Menghambat kontraksi otot polos prostat : << resistensi tonus bladder neck dan uretra Hambat pembentukan DHT, sistesis protein dan replikasi prostat turun. Induksi proses apoptosis sel -> kecilkan volume prostat Non Selektif Phenoxybenxamine 10 mg, 2x/hr α1 Short Acting Prazosin 2mg, 2x/hr α1 Long Acting Terazosin 5 atau 10 mg / hr Doxasozin 4 atau 8mg / hr Finasteride 5mg / hr Dutasteride 0,5mg / hr Selektif α1a Tamsulozin 0,4 atau 0,8 mg/ hr Alfuzosin 10mg/ hr Silodosin 8mg / hr Medikamentosa Definisi Aninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304. McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Diagnosis
  • 27. Aninch, J. and Lue, T., 2020. Smith & Tanagho's General Urology. 19th ed. New York: McGraw-Hill Education, pp.302-304. McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 PDE5 inhibitor Antimuskarinik Meningkatkan cGMP intrasel, mengurangi tonus otot polos detrusor, prostat, dan uretra Mengurangi kontraksi sel otot polos kandung kemih. Umumnya untuk pengobatan OAB. Dilakukan pada pasien BOO + gejala storage LUTS Tadalafil 5mg/hr selama 12 minggu Darinafenacin 7,5 – 15mg / hr Fesoterodine 4-8mg / hr Oxybutynin 5-15mg /hr (max 20mg) Propiverine 30mg /hr Solifenacin 5-10 mg, 2-3x/hr Tolterodine 2-4mg / hr Trospium 60mg / hr Medikamentosa Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 28. Operatif Pria dengan BPH dengan Indikasi Absolut/ Tidak respon medikamentosa/ Menolak Medikamentosa Resiko Operasi Rendah Operasi dengan anastesi Tinggi Bisa Tidak Bisa Bisa Dihentikan dengan Koagulan Bisa Tidak Volume Prostat 30-80 mL <30 mL >80 mL TURP Laser Enucleation / Vaporization TURP TUIP Open Prostatectomy HoLEP Laser Vaporization TURP Laser Enucleation / Vaporization Kateter Menetap CIC Cystotomi Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017 Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 29. Operatif Simple Prostactetomy Retropubik Simple Prostatektomi, Suprapubic Simple Prostatektomi, Laparoskopi Retropubik Simple Prostatektomi (Millin) McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 30. Operatif Simple Prostactetomy Retropubik Simple Prostatektomi, Suprapubic Simple Prostatektomi, Laparoskopi Suprapubik Simple Prostatektomi (Freyer) McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 31. Operatif Transurethal Aninch, J. and Lue, T., 2020 TURP (Transurethral Resection of The Prostate) Laser Vaporization TUIP (Transurethral Incision of The Prostate) Laser Enucleation / HoLEP (Holmium Laser Enucleation of the Prostate) TUNA (Transurethral Needle Ablation of the Prostate) HIFU (High Intensity Focused Ultrasound) TUMT (Transurethral Microwave Therapy) McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 32. Operatif Transurethal Resection of Prostate (TURP) McPartin, A., Campbell, M., Walsh, P. and Wein Alan J, 2020. Campbell-Walsh-Wein Urology. 12th ed. Amsterdam: Elsevier, pp.2637-2649 Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017 Merupakan Gold Standart pembedahan pada pasien BPH. Secara umum, TURP dapat memperbaiki gejala BPH hingga 90% dan meningkatkan laju pancaran urine hingga 100% M-TURP dan B-TURP Komplikasi Sindroma TURP Perdarahan Acute urinary retention Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis
  • 33. Monitoring Hasil Treatment Paduan Penatalaksanaan Klinis Pembesaran Prostat Jinak, Ikatan Ahli Urologi Indonesia, 2017 Tatalaksana Patofisiologi Pemeriksaan Definisi Diagnosis Evaluasi rutin dilakukan dengan pemeriksaan IPSS, uroflowmetry, dan pengukuran volume residu urine pasca berkemih. Jadwal Kontrol sesuai Jenis Treatment Watchful Waiting 6 bulan pertama, lalu tiap tahun Medikamentosa α blockers, antimuskarinik, PDE5 Inhibitor, Terapi Kombinasi 4-6 minggu setelah inisiasi obat , lalu 6 bulan 5α Reduktase Inhibitor 12 minggu, 6 bulan Operatif 4-6 minggu Bila tidak ada gejala dan efek samping, penilaian ulang tidak diperlukan
  • 35. Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka Anamnesis • Tidak bisa kencing(akut, +- 3 minggu yll) • Kencing menetes • Riwayat operasi HIL • Fase dekompensasi/ fatigue otot buli (Basuki, 2016) • Gejala obstruktif dari LUTS (Basuki, 2016; McAninch, 2021; Partin, 2021) • Akibat sering mengejan saat miksi  tekanan intraabdomen meningkat (Basuki, 2016) Pemeriksaan Fisik • Massa suprapubik dan retensi tidak dapat dievaluasi karena telah terpasang kateter • DRE : konsistensi kenyal, lobus kanan kiri simetris, nodul di jam 1 Tanda benign : konsistensi kenyal seperti ujung hidung, lobus kanan dan kiri simetris (Basuki, 2016). Namun ditemukan nodul di arah jam 1, yang mana merupakan salah satu tanda malignansi, perlu evaluasi lebih lanjut seperti pemeriksaan PSA, TRUS, MRI atau biopsi (McAninch, 2020) Diagnosis
  • 36. Tinjauan Kasus Tinjauan Pustaka Pemeriksaan Penunjang • Leukositosis • Piuria • GDA normal • RFT normal • Terdapat tanda proses infeksi pada pemeriksaan DL dan UL. Diperlukan kultur urine untuk evaluasi kuman dan sensitivitasnya terhadap antimikroba (Basuki, 2016; McAninch, 2020; Partin, 2021) • Menyingkirkan DD neurogenik bladder pada pasien DM (Basuki, 2016) • RFT yang normal dapat menurunkan komplikasi post operasi (Basuki, 2016; McAninch, 2020; Partin, 2021) Diagnosis: retensio urine DD : BPH/BOO, striktur uretra, ca prostat • Pemeriksaan uroflowmetri : plateu  striktur, prolong  BPH (McAninch, 2020) • RUG  cek striktur (Basuki, 2016; McAninch, 2020; Partin, 2021) • Biopsi, PSA (McAninch, 2020) Diagnosis
  • 37. Terapi yang Dilakukan Operatif Transurethal Resection of Prostate (TURP) Indikasi pada Pasien : - Riwayat Operasi Urologi - Curiga Keganasan (Prostat teraba Keras), Nodul (+) arah jam 1

Editor's Notes

  1. Frekuensi bila BAK > 5-6x sehari Nocturia bila BAK >2x per malam Volume buli penuh : cuaca dingin, menahan BAK terlalu lama, konsumsi obat/minuman diuretik (alkohol, kopi), minum terlalu berlebihan Massa prostat membesar : setelah aktivitas seksual, infeksi prostat akut Kontraksi otot detrusor turun dan leher buli menyempit akibat konsumsi obat golongan antikolinergik atau adrenergik alfa
  2. IPP : Perubahan morfologis akibat pertumbuhan berlebih lobus medius dan lateral prostat ke arah buli