International Classification of Functioning, Disability and Health (ICF) adalah kerangka kerja WHO untuk mengklasifikasikan fungsi tubuh, struktur tubuh, aktivitas, partisipasi, dan faktor lingkungan terkait kondisi kesehatan dan disabilitas. ICF menyediakan bahasa standar untuk mendeskripsikan dampak kondisi kesehatan pada individu dan memungkinkan perbandingan data antar negara dan disiplin ilmu kesehatan. ICF terdiri dari berbagai komponen dan
2. KONTEN
• Latar belakang ICF
• Tujuan ICF
• Konsep ICF + komponen ICF
• Penerapan/implementasi ICF
• Fisioterapi
3. Latar belakang ICF – What is ICF?
•Kerangka kerja dariWorld HealthOrganization (WHO)
untuk health (kesehatan) dan disability
(disabilitas/kecacatan).
•Masuk dalam WHO family of international classifications
(termasuk ICD-10).
•Sistem klasifikasi, bukan alat pengukuran klinis.
WHO (2001)
4. Latar belakang ICF – What is ICF?
• ICF menyediakan bahasa dan kerangka kerja yang standar (standard
language and framework) untuk deskripsi kesehatan dan kondisi yang
berkaitan dengan kesehatan.
• ICF menyediakan klasifikasi domain kesehatan yang membantu
mendeskripsikan:
- Perubahan dalam fungsi dan struktur tubuh (Body functions and structures)
- Apa yang bisa dilakukan seseorang dalam lingkungan standar (Level of
capacity)
- Apa yang bisa dilakukan seseorang di lingkungan mereka biasanya
(Level of performance)
WHO (2001)
5. Latar belakang ICF – What is ICF?
•Disahkan oleh 191 negara, termasuk USA, pada bulan
Mei 2001
•menggantikan International Classification of
Impairment Disability and Handicap (ICIDH).
•Melibatkan partisipasi internasional dan multidisiplin.
WHO (2001)
6. Latar belakang ICF – What is ICF?
• ICF menempatkan pengertian tentang “kesehatan” dan
“kecacatan” dalam perspektif baru → bahwa setiap manusia dpt
mengalami penurunan kesehatan dan dengan demikian
mengalami beberapa derajat kecacatan.
• Diberi nama ICF untuk menekankan pada kesehatan dan fungsi,
bukan disabilitas/kecacatan.
• ICF tidak mengklasifikasikan orang tetapi menggambarkan
situasi masing-masing orang dengan berbagai domain fungsi.
WHO (2001)
7. Tujuan ICF – What is it for?
Menyediakan bahasa dan kerangka kerja yang standar (standard
language and framework)
Memberikan dasar ilmiah (scientific basis) terkait konsekuensi dari
kondisi kesehatan
Memungkinkan perbandingan data antar negara, disiplin ilmu
kesehatan, layanan dan waktu
Menyediakan skema pengkodean yang sistematis (systematic coding
scheme) untuk sistem informasi
WHO (2001)
8. Konsep ICF - Interaksi komponen ICF
ICF memiliki 2 bagian, dimana setiap bagian memiliki 2 komponen:
1. Functioning dan Disability
1. Body functions and Structures
2. Activities and Participation
2. Contextual Factors
1. Environmental factors
2. Personal factors
WHO (2001)
9. Interaksi komponen ICF (Cont.)
Fungsi manusia
diklasifikasikan oleh ICF:
• Tingkat tubuh/bagian
tubuh (level of body or
body part)
• Tingkat individu secara
keseluruhan (whole
person)
• Tingkat individu secara
keseluruhan dalam
konteks sosial (whole
person in social contex)
WHO (2001)
10. Definisi Komponen ICF
• Body Functions = fungsi fisiologis
sistem tubuh (termasuk fungsi
psikologis).
• Body Structures = bagian anatomis
tubuh / struktur tubuh.
• Impairments = masalah/gangguan
pada fungsi atau struktur tubuh.
• Activity = pelaksanaan tugas (task)
atau tindakan (action) oleh seorang
individu.
• Participation = keterlibatan dalam
situasi kehidupan.
• Activity Limitations = kesulitan yang
mungkin dialami seorang individu
dalam melakukan kegiatan.
• Participation Restrictions = masalah
yang mungkin dialami seorang
individu dalam melibatkan diri pada
situasi kehidupan.
• Environmental Factors = faktor
lingkungan fisik, sosial, dan sikap
dimana orang hidup dan melakukan
kehidupan mereka.
WHO (2001)
11. Definisi Komponen ICF
• Functioning = istilah untuk
menggambarkan:
• Body function
• Body structures
• Activities and participation.
WHO (2001)
Menunjukkan aspek positif/netral
dari interaksi antara kondisi
kesehatan dan contextual factors
• Disability = istilah untuk
menggambarkan:
• Impairments
• Activity limitations
• Participation restrictions
Menunjukkan aspek negatif dari
interaksi antara kondisi kesehatan
dan contextual factors
12. Domain ICF
• Setiap komponen ICF terdiri dari berbagai domain.
• Details pada domain dapat digambarkan hingga 4 tingkat (levels), tergantung pada
kebutuhan pengguna.
• Dalam setiap komponen, terdapat daftar kategori domain lengkap yang berfungsi
sebagai unit klasifikasi.
• Level ICF diatur dalam bentuk hierarki dan dilambangkan dengan kode
alfanumerik yang unik. Kategori disusun dalam skema bercabang dalam setiap
komponen.
WHO (2001)
14. First Level Classification for ICF Components
• Saat ini > 1.400 kategori di ICF
• Klasifikasi domain pada tingkat pertama (first-level classification of domains)
adalah pada level Chapter.
– Body Functions = 8 chapters
– Body Structures = 8 chapters
– Activities and Participation = 9 chapters
– Environmental Factors = 5 chapters
– Personal Factors = Not yet classified
WHO (2001)
15. Body Structures
CHAPTER 1 - Structures of the nervous system
CHAPTER 2 -The eye, ear and related structures
CHAPTER 3 - Structures involved in voice and speech
CHAPTER 4 - Structures of the cardiovascular, immunological and respiratory systems
CHAPTER 5 - Structures related to the digestive, metabolic and endocrine systems
CHAPTER 6 - Structures related to the genitourinary and reproductive system
CHAPTER 7 - Structures related to movement
CHAPTER 8 - Skin and related structures
16. Body Functions
CHAPTER 1 - Mental functions
CHAPTER 2 - Sensory functions and pain
CHAPTER 3 -Voice and speech functions
CHAPTER 4 - Functions of the cardiovascular, hematological, immunological and respiratory
systems
CHAPTER 5 - Functions of the digestive, metabolic and endocrine systems
CHAPTER 6 - Genitourinary and reproductive functions
CHAPTER 7 - Neuromusculoskeletal and movement related functions
CHAPTER 8 - Functions of the skin and related structures
17. Activities and Participation
CHAPTER 1 - Learning and applying knowledge
CHAPTER 2 - General tasks and demands
CHAPTER 3 - Communication
CHAPTER 4 - Mobility
CHAPTER 5 - Self-care
CHAPTER 6 - Domestic Life
CHAPTER 7 - Interpersonal interactions and relationships
CHAPTER 8 - Major life areas
CHAPTER 9 - Community, social and civic life
18. Environmental Factors
CHAPTER 1 - Products and technology
CHAPTER 2 - Natural environment and human-made changes to environment
CHAPTER 3 - Support and relationships
CHAPTER 4 - Attitudes
CHAPTER 5 - Services, systems and policies
19. Personal Factors
• Tidak diberikan kode dalam ICF karena adanya variabilitas internasional yang
luas sehingga tidak dapat disetujui menggunakan kode.
• Masih dimasukkan dalam ICF karena faktor ini penting untuk memahami
fungsi dan disabilitas.
20. Konten dari Komponen ICF
• Setiap komponen ICF dibagi menjadi hierarki dengan digit yang
ditambahkan pada kode klasifikasi untuk setiap lapisan berikutnya pada
hierarki.
22. WHO (2001)
Contoh hierarki:
• Component e.g. Body Functions
• Chapter e.g. Neuromusculoskeletal
and movement-related functions
(Chapter 7)
• Block e.g. Muscle functions (b730-
b749)
• Two level category e.g. Muscle power
functions (b730)
• Three level category e.g. Power of
muscles of one side of the body
(b7302)
23. Body functions and structures
Contoh:
• b28010 Pain in head and neck
• s720 Structure of shoulder region
• s810 Structures of areas of skin
• Seseorang dengan impairment hemiparesis dapat digambarkan dengan
kode b7302 Power of muscles of one side of the body
NB:
Kode yang berkaitan dengan body functions dimulai dengan 'b‘
Kode yang berkaitan dengan body structures dimulai dengan 's.'
24. Activities and Participation
Contoh:
• d230Carrying out daily routine
• d420Transferring oneself
• d475 Driving
• d530Toileting
• d910 Community life
• d920 Recreation and leisure
NB:
Kode yang berkaitan dengan activities and participation dimulai dengan ‘d‘.
25. Environmental factors
Contoh:
• e115 Products and technology for personal use in daily living
• e155 Design, construction and building products and technology of buildings
for private use
• e210 Physical geography
• e355 Health professionals
NB:
Kode yang berkaitan dengan environmental factors dimulai dengan 'e‘.
26. ICF Qualifiers
• Daftar domain ICF menjadi klasifikasi ketika menggunakan qualifiers.
– Qualifiers mencatat kehadiran dan tingkat keparahan masalah fungsional pada
tingkat tubuh, individu dan sosial.
– Satu atau dua qualifiers bisa berlaku per domain ICF.
• ICF telah mengidentifikasi skala qualifiers umum (generic qualifiers scale)
sebagai berikut:
– NO problem (none, absent, negligible) 0-4%
– MILD problem (slight, low…) 2-24%
– MODERATE (medium, fair) 25-49%
– SEVERE (high, extreme, …) 50-95%
– COMPLETE (total…) 96-100% WHO (2001)
27. ICF Qualifiers (Cont.)
• Generic qualifiers menggambarkan tingkat masalah pada masing-masing
komponen.
– Generic qualifiers digunakan sebagai qualifier ke-1 untuk domain Body
Functions & Structures dan Environmental Factors.
– Generic qualifiers juga digunakan sebagai qualifier ke-1 (performance) dan
ke-2 (capacity) untuk domain Activities dan Participation.
• Qualifier ke-2 untuk domain BodyStructures menunjukkan sifat dari
perubahan struktur tubuh.
• Environmental factors juga bisa diberi qualifier, yakni sebagai hambatan
(barriers) atau fasilitator (facilitators).
28.
29. Qualifiers – Body function & structures
Activities and Participation
30. Qualifier – Environmental factors
Menunjukkan sejauh mana suatu faktor lingkungan adalah hambatan (barrier)
atau fasilitator (facilitator)
31. Contoh kode ICF:
• Huruf untuk bagian component (‘d’
menandakan activities and
participation)
• Digit pertama dari Chapter (Mobility)
• 2 digit berikutnya untuk second level
dalam Chapter Mobility (lifting and
carrying objects)
• Titik
• Digit untuk 1st qualifier (moderate)
• Digit untuk 2nd qualifier (not specified)
Madden and Dimitropoulous (2014)
32. Penerapan ICF pada Fisioterapi
• Fisioterapis dan tenaga kesehatan lainnya lebih tertarik pada dampak dari suatu
kondisi kesehatan pada seorang individu daripada diagnosis.
• Contoh: Seropositive rheumatoid arthritis (dikodekan dengan kode tunggal pada
ICD) menyampaikan sedikit informasi tentang seseorang yang hidup dengan
penyakit ini.
• ICF bisa memberi kode pada area lain yang relevan untuk fisioterapis yang terlibat
dalam perawatan orang tersebut -
• Apakah orang tsb lebih terpengaruh pada ekstremitas atas (s730) atau
ekstremitas bawah (s750).
• Menggunakan terminologi standar ICF → meningkatkan komunikasi antar disiplin
ilmu dan membantu dalam membandingkan hasil/outcomes.
Sykes (2008)
33. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
•Skenario kasus → bagaimana FT dapat memetakan
masalah pasien ke dalam kategori ICF untuk menjelaskan:
• Fungsi sebelumnya (prior function),
• Fungsi saat ini (current function), dan
• Tujuan intervensi (intervention goals)
34. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
Background
• Wanita 75 tahun mengalami nyeri lutut kanan selama 2 minggu setelah berkebun.Tidak
ada riwayat nyeri sebelumnya
• Tinggal sendiri di rumah tingkat 1 tapi terdapat banyak tangga di lingkungan sekitar
• Nyeri padaVAS = 4/10 – naik, turun tangga, berjongkok
Nyeri padaVAS = 1-2/10 – jalan datar, nyetir
• Toleransi aktivitas berkurang dari 60 menit menjadi 30 menit
• X-ray → perubahan degeneratif ringan
• Riwayat hipertensi ringan (dikontrol dgn obat-obatan) dan kadang merasakan LBP
Diagnosis
• Primary –Osteoarthrosis, localized, lower leg
• Secondary –Pain in joint, lower leg
35. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
Patient goals
• Kembali ke tingkat aktivitas sebelum mengalami rasa sakit
Examination
• Nyeri 4/10 - naik dan turun tangga, berjongkok. Nyeri 1-2/10 - jalan datar, nyetir
• Atrofi ringan pada quadriceps kanan tanpa edema
• Kekuatan quadriceps kanan = 4/5
• ROM aktif dan pasif lutut kanan = 0-125 derajat
• Gait pattern normal
Intervention goals
• Lutut kanan bebas-nyeri saat beraktivitas
• Kekuatan quadriceps lutut kanan kembali 5/5
• ROM aktif dan pasif lutut kanan kembali 0-135 derajat
36. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
Memetakan scenario kasus dari:
Examination → ICF classification → intervention
goals
NB: Ini adalah contoh dan semua potential goals tidak dirinci dalam skenario
ini.
37. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
Examination NyeriVAS 4/10 saat naik, turun tangga dan jongkok
NyeriVAS 1-2/10 saat jalan di permukaan datar dan menyetir
ICF Classification selected b28026 – pain in joints
ICF Category – definition Sensation of unpleasant feeling indicating potential or actual
damage to some body structure felt in one or more joints,
including small and big joints.
ICF category with qualifier – prior function b28016.0 –Pain in joints, no problem
ICF category with qualifier – current
function
b28016.2 –Pain in joints, moderate problem
ICF category with qualifier – goal function b28016.0 –Pain in joints, no problem
PT goal Lutut kanan bebas nyeri saat beraktivitas, jalan di
permukaan datar, naik turun tangga, jongkong, dan nyetir
38. • Component: Body Functions
• Chapter: Sensory Function and
Pain (Chapter 2)
• Block: Pain (b280-b289)
• Two level category: Sensation
of pain (b280)
• Three level category: Pain in
body part (b2801)
• Four level category: Pain in
joints (b28016)
WHO (2001)
39. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Knee Pain
Examination Kekuatan quadriceps kanan 4/5
ICF Classification selected b7300 – power of isolated muscles and muscle groups
ICF Category – definition Functions related to the force generated by the
contraction of specific and isolated muscles and muscle
groups.
ICF category with qualifier – prior function b7300.0 –Power of isolated muscles and muscle groups,
no impairment
ICF category with qualifier – current function b7300.1 –Power of isolated muscles and muscle groups,
mild impairment
ICF category with qualifier – goal function b7300.0 –Power of isolated muscles and muscle groups,
no impairment
PT goal Kekuatan quadriceps lutut kanan kembali 5/5
40. • Component: Body Functions
• Chapter: Neuromusculoskeletal
and movement related
functions (Chapter 7)
• Block: Muscle functions (b730-
b749)
• Two level category: Muscle
power functions (b730)
• Three level category: Power of
isolated muscles (b7300)
WHO (2001)
41. Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Stroke
62 year old male, diagnosed with a right sided stroke. He is retired, enjoys bridge, lives alone in a two
level home
Assessment
Findings
ICF ICF Domain Outcome
Measure(s)
Goals Interventions
Movement functions:
• Impaired
balance
• Impaired Gait
• Reduced aerobic
capacity
• Upper extremity
weakness
F • Involuntary
movement reaction
functions b755
• Gait pattern functions
b770
• Exercise tolerance
functions b455
• Muscle power
functions b730
• Berg Balance
Scale
• VO2 peak
• 6 min walk
test
• Grip strength
• Walk 5 km
without
sitting to
rest
• Gait training
• Walking aid
• Aerobic
exercise class
• Strengthening
exercise
Sykes (2008)
Example of how the ICF can be used as a framework for practice
42. Assessment
Findings
ICF ICF Domain Outcome
Measure(s)
Goals Interventions
• Ambulation –
walking, stairs
limited
• Restricted in
ADL’s, social
activity
A
&
P
Mobility:
• Walking d450,
Stairs d455
Major life areas:
• Household tasks
d630
• Informal social
relationships d750
• Recreation &
leisure d920
• Functional
Independence
Measure (motor)
• Frenchay
Activities Index
(ADL’s)
• SF 36 (social)
• Reintegration to
normal living
index (RNLI)
• Sleep
upstairs
• Prepare and
clear up own
meals daily
• Involvement
in social
activity
weekly
• Gait training
• Walking aid
• Hand rails
and home
modifications
• Task analysis
and
modification
Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Stroke Sykes (2008)
43. Assessment
Findings
ICF ICF Domain Outcome Measure(s) Goals Interventions
• Restricted access
to social network
(transportation
barrier)
E Products &
technology:
• Products
&technology for
transportation
e120
• Outdoor mobility
/ transportation
testing
• Appropriate
transportation
to social
activity
• Day activity
program
• Volunteer
assistance
Contoh skenario kasus:
ICF dipetakan untuk Stroke
Sykes (2008)
ICF dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk kerja praktek dengan menggambarkan
hubungan antara assessment, goals, outcome measurement dan interventions.
44. Kesimpulan
ICF…
• Menyediakan bahasa yang standar untuk meningkatkan komunikasi
• Memberikan dasar ilmiah terkait konsekuensi dari kondisi kesehatan
• Memungkinkan perbandingan data
• Menyediakan skema pengkodean yang sistematis
• Menekankan pada kesehatan dan fungsi, bukan disabilitas/kecacatan
• Dapat digunakan sebagai kerangka kerja untuk kerja praktek dengan menggambarkan
hubungan antara assessment, goals, outcome measurement dan interventions.
45. “Information on diagnosis plus functioning
provides a broader and more meaningful
picture of health of people or populations”
-WHO (2001)
46. References
• Madden, R. and Dimitropoulous,V. 2014.The International Classification of Functioning, Disability
and Health ICF:What it is and what it can be used for. Interchange Journal of the Health Information
Management Association of Australia, 4(1), pp.27-29.
• Sykes,C. Health classifications 1 – An introduction to the ICF. [Online]Available at:
https://www.wcpt.org/sites/wcpt.org/files/files/KN-ICF-Intro-eng.pdf [Accessed 3 November 2018]
• Sykes, C. 2008.The International Classification of Functioning, Disability and Health: relevance and
applicability to physiotherapy. Advances in physiotherapy, 10(3), pp.110-118.
• WHO. 2001. International Classification of Functioning, Disability and Health. [Online]Available at:
http://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/42407/9241545429.pdf;jsessionid=95FA93C47D74EE
B8AE484B77B97AC1D6?sequence=1 [Accessed 3 November 2018]
• WHO. 2002.Towards a Common Language for Functioning, Disability and Health: ICF. [Online]
Available at: http://www.who.int/classifications/icf/icfbeginnersguide.pdf?ua=1 [Accessed 3
November 2018]