SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN KASUS
BLIGHTED OVUM
Disusun oleh:
Febri Yudha Adhi Kurniawan 114170022
Pembimbing :
dr. Anwar Sandi Wibowo, Sp.OG.
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT
KANDUNGAN
RSUD Waled Kabupaten Cirebon
Periode 24 September – 26 November 2018
IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. Su
 Umur : 32 tahun
 Jenis Kelamin : Perempuan
 Alamat : Gebang, Babakan, Cirebon
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : SMA
 Status Perkawinan : Menikah
 Agama : Islam
 Masuk RS : 24 September 2018
 Suami : Tn. Sa
 Umur : 36 tahun
 Pekerjaan : Buruh
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir
Riwayat Penyakit Sekarang
 Pasien G3P2A0 gravida 12-13 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pukul 17.00 dengan
keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar
awalnya sedikit sedikit (flek) namun 2 hari SMRS mulai banyak. Pasien mengakui dapat mengganti
>5kali celana dalam dan pembalut perhari. Darah keluar tanpa penyebab. Keluhan mulas-mulas pada
perut dibagian bawah. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan
pusing dan lemas(+). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
 Pasien saat ini mengetahui hamil anak ketiga usia kehamilan sekitar ± 3bulan, dan mengaku terakhir
haid 18 Juni 2018, kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual
muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar,
payudara membesar, menegang dan puting menghitam. Pasien sempat USG pada tanggal 24/9/2018
di dr.Haris dengan hasil G2P1A0 usia kehamilan 9-10 minggu dengan blighted ovum.
 Riwayat Penyakit Dahulu
◦ Keluhan serupa sebelumnya disangkal
◦ Riwayat keguguran disangkal
 Riwayat Keluarga
 Riwayat yang sama disangkal
 Riwayat Pemeriksaan ANC
 Pemeriksaan ANC (+) di bidan swasta sebanyak 3 kali
 Suntik TT 1 kali
 HPHT : 11-06-2018
 HTP : 18-03-2018
 USG : di dr.Haris Sp.OG
 Hasil : Gestasi (+), fetal pole (-), DJJ (-), Uk 9-10 minggu , ketuban (+)
Riwayat Obstetrik
• Anak I : Jenis Kelamin laki-laki, hidup, Usia 12 tahun, BBL 2600 gram, lahir ditolong paraji, lahir
spontan
• Anak II: Jenis Kelamin laki-laki , hidup, Usia 5 tahun BBL 2800 gram, lahir ditolong paraji, lahir
spontan
• Riwayat abortus (-)
• Riwayat kuretase (-)
• Riwayat infeksi nifas (-)
Riwayat Menstruasi
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : Penggunaan KB (+) suntik 3 bulan selama 5 tahun III.
- menarche : usia 16 tahun
- siklus : 28 hari
- durasi : 7 hari
- banyak : 2-3x ganti pembalut dalam sehari
- dismenore : disangkal
- HPHT : 11-06-2018
- TP : 18-03-2019
Pemeriksaan Fisik
 Keadaan Umum
Pasien tampak sakit sedang
 Kesadaran
Composmentis
 Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi : 94x/menit
Frekuensi Napas : 20x/menit
Suhu : 36,6˚C
Status gizi : BB 75 kg
Status interna
Mata : Conjungtiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/-
Hidung : Discharge(-), epitaksis (-)
Mulut : Sianosis (-)
Leher : JVP 5±2 , pembesaran kelenjar getah bening (-)
Thoraks:
 Inspeksi: dinding dada simetris (+), ictus cordis terlihat di ICS VI linea axilaris anterior.
 Palpasi: ictus cordis teraba di ICS VI linea axilaris anterior, kuat angkat (+), fremitus taktil
simetris, nyeri tekan (-)
 Perkusi: sonor seluruh lapang paru,
batas kiri jantung : ICS VI linea axilaris anterior .
batas kanan : ICS V linea parasternalis dekstra.
batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra
 Auskultasi:
Pulmo : vbs +/+, Rh -/-, wh -/-
Cor : Bj I = II reguler, murmur (-), gallop (-)
Status Obstetrik
 Pemeriksaan luar
Inspeksi : Besar sesuai kehamilan, striae gravidarum (-), bercak perdarahan (+)
Palpasi :
 Leopold I : TFU tidak teraba
 Leopold II : (-)
 Leopold III : (-)
 Leopold IV : (-)
 HIS : (-)
 DJJ : (-)
 Pemeriksaan dalam: v/v tidak ada kelainan, portio kuncup, tidak teraba sisa jaringan
 Pemeriksaan In spekulo : Tampak darah kehitaman keluar dari ostium uteri eksternum
RESUME
Pasien G3P2A0 gravida 12-13 minggu dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari yang lalu berwarna merah
segar awalna sedikit sedikit (flek) namun 2 hari SMRS mulai banyak. Pasien mengakui dapat mengganti >5kali celana
dalam dan pembalut perhari. Darah keluar tanpa penyebab. Keluhan mulas-mulas pada perut dibagian bawah.
Pasien saat ini mengetahui hamil anak ketiga usia kehamilan sekitar ± 3bulan, dan mengaku terakhir haid 18 Juni 2018,
kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain
itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam. Pasien
sempat USG pada tanggal 24/9/2018 di dr.Haris dengan hasil G2P1A0 usia kehamilan 9-10 minggu dengan blighted
ovum.
Menikah I kali lamanya 18 tahun. Pemeriksaan ANC (+) di bidan swasta sebanyak 2 kali. Suntik TT 1 kali. HPHT: 11-06-
2018 , HTP: 7-3-2018. Anak I: Jenis Kelamin laki-laki, hidup, usia 12 tahun, BBL 2600 gram, lahir ditolong paraji. Anak II:
Jenis kelamin laki-laki, hidup, usia 5 tahun, BBL 2800 gram, lahir ditolong paraji. Menarche pada usia 16 tahun, siklus
haid teratur, lamanya ± 5-7 hari. Jumlah darah yang keluar 2-3 kali pembalut perhari, nyeri haid (-).
Penggunaan KB (+) suntik 3 bulan selama 5 tahun. TFU tidak teraba. Pemeriksaan dalam: v/v tidak ada kelainan, Ø
kuncup, porsio tebal lunak, tidak teraba sisa jaringan. Pemeriksaan In spekulo: Tampak darah kehitaman keluar dari
ostium uteri eksternum. PP test: (+)
Pemeriksaan Penunjang
PP test : (+)
USG : fetal pole (-), DJJ (-), UK 10 minggu, Ketuban (+), Kantung gestasi (+) Kesan Blighted
Ovum
Laboratorium : (darah rutin)
- Hemoglobin : 14,5 g/dL
- Leukosit : 7,0 / mm3
- Hematokrit : 42 %
- Trombosit : 318 mm3
- Eritrosit : 4,96 mm3
- Gol. Darah : B
- Resesus (Rh) : Positive
- Tes kehamilan : (+)
- Urin lengkap : dalam batas normal
 Diagnosa Kerja
G3P2A0 gravida 11 minggu, perdarahan trimester pertama e.c Blighted Ovum
 Penatalaksanaan
a. Medikamentosa
Lidocaine 1x2 amp
Kaltrofen supp 1x1
b. Non-medikamentosa:
Dilatasi dan Kuretase
Pukul 9.30 25 September 2018:
 Dilakukan dilatasi dengan menggunakan ukuran disesuaikan:
Telah dilakukan kuretase a/i blighted ovum
Sondase ± 8 cm, anteflexsi, jaringan ± 50 ml, perdarahan 35 ml.
 Dx: post kuretase a/I blighted ovum
Th/ Cefadroxil 3x500mg
Asam Mefenamat 3x500mg
 Diagnosis Akhir
P2A1 Post Kuretase e.c Blighted Ovum
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum,
terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama.
Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh adanya infeksi TORCH
(Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks).
Blighted ovum merupakan suatu kelainan pada kehamilan yang baru terdeteksi setelah
berkembangnya ultrasonografi, yang pada mulanya diperkirakan sebagai abortus biasa.
Diperkirakan di seluruh dunia blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus
keguguran, di ASEAN mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan
(WHO, 2012).
Definisi Blighted Ovum
Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada
janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya, juga merasakan gejala-
gejala kehamilan.
Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi
menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang
membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri.
Etiologi
a. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma.
Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol,
rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis
b. Faktor Genetik
Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran
trimester pertama disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk.
Kelainan struktur kromosom pada pria bisa berdampak pada rendahnya konsentrasi sperma, infertilitas, dan bisa
mengurangi peluang kehamilan dan terjadi keguguran.
c. Kelainan Anatomi
Kelainan kongenital termasuk fusi duktus Mulleri yang inkomplit atau defek resorpsi septum, paparan
diethylstilbestrol (DES) dan kelainan servik uterus. Pada paparan diethylstilbestrol (DES) intra uterine dapat
menyebabkan kelainan uterus, yang paling sering adalah hipoplasia yang dapat menyebabkan abortus pada
trimester pertama dan kedua, serviks inkompeten dan persalinan prematurus.
Patofisiologi
Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun
akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat
berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan.
Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta
menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini
akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai
pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim.
Gambaran Histopatologi
Didapatkan adanya gambaran infark yang luas dan nekrosis pada plasenta wanita yang mengalami
abortus yang disebabkan antifosfolipid antibodi. antifosfolipid antibodi (aPL) dengan adanya trombosis
plasenta pada abortus menyebabkan infark dan menimbulkan kematian fetus.
Didapatkan adanya gambaran vaskulopati desidua yang nekrotik pada pasien dengan aPL. Ciri-cirinya
adalah nekrosis fibrinoid, atherosis pembuluh desidua (infiltrasi dinding pembuluh darah oleh sel-sel
dengan sitoplasma yang jernih atau foamy cytoplasm) dan inti yang menebal.
Gambar Perbandingan Gambaran Histologi Kehamilan Normal dengan Abnormal
 Pada gambar A tampak ovum normal berimplantasi pada usia 11-12 hari, sedangkan pada gambar B tampak
konsepsi abnormal, dengan tropoblas defektif dengan lacuna yang membesar dan kantung korion yang kosong,
dan akan meluruh
Gejala dan Tanda
 Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Pada awalnya,
wanita merasakan gejala-gejala hamil. Blighted ovum terjadi di kehamilan yang
sangat dini, pada umumnya pasien datang ke dokter karena keluhan berupa
bercak pendarahan di usia kehamilan kurang lebih 6-8 minggu. Selanjutnya,
pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan
akhirnya gejala kehamilan menghilang biasanya terjadi setelah usia kehamilan 3
bulan. Pada saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di perut, atau
keluar bercak perdarahan dari vagina.
Pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis blighted ovum adalah sebagai
berikut:
 Mengukur HCG level dengan gravindex test,
 Pemeriksaan denyut jantung janin,
 USG transvaginal atau USG abdominal
Tatalaksana
 Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan
hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk memastikan apa
penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka
dapat diobati agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat
dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan
Penatalaksanaan post kuretase : 3,7
 Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri pasca tindakan jika
 diperlukan.
 Anjurkan untuk mobilisasi bertujuan untuk mengurangi nyeri.
 Memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca tindakan
Komplikasi Kuretase
a. Perforasi
Dalam melakukan dilatasi dan kerokan kemungkinan terjadinya perforasi dinding
uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, ke ligatum latum, atau ke
kandung kencing.
b. Luka Pada serviks uteri
Apabila terjadi luka pada ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul
adalah perdarahan yang memerlukan pemasangan tampon pada serviks dan vagina
c. Perlekatan dalam kavum uteri
Sisa-sisa hasil konsepsi harus dikeluarkan, tetapi jaringan miometrium jangan sampai
terkerok, karena hal itu dapat menyebabkan terjadinya perlekatan dinding kavum uteri
di beberapa tempat
d. Perdarahan
Kesimpulan
 Blighted ovum adalah kegagalan perkembangan hasil fertilisasi ovum ditahap awal atau 6-
7 minggu usia kehamilan, dimana hasil pemeriksaan penunjang ditemukan kantung
kehamilan tanpa ada embrio dalam kantung kehamilan. Dalam banyak kasus blighted
ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan dapat melakukan tes genetika dan
konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA
◦ Winkjosastro, H. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono, 2008
◦ Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. First trimester abortion. In:
Williams Gynecology 22nd ed. New York: McGraw- Hill, 2008.
◦ Porter FT, Branch DW, Scott JR. Early pregnancy loss. In: Danforth’s Obstetric and Gynecology 10th ed. New
York: Lippincott Williams & Wilkins, 2009.
◦ Kashevarova et al. Pathogenetic effects early human embryo development. Prague : ESHRE Annual, 2006.
◦ WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas KEsehatan Dasar dan Rujukan. Edisi 1. Jakarta,
Indonesia. 2013
◦ Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ. In: William’s Obstetrics. Ed 21. The Mc Graw-Hill Companies. New York,
2001
◦ Saifuddin AB, dkk. Dalam : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi pertama
cetakan kedua. JNPKKR-POGI -Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 2002
◦ Mansjoer A, dkk. Kelainan Dalam Kehamilan. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Media
Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2001; 260-265.
◦ Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic Pregnancy.
http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted %20ovum.pdf
◦ Hatasaka HH: Recurrent miscarriage: epidemiologic factors, definitions and incidence. In: Clin obstet gynecol 37;
1994; 625-634
◦ Byrne JLB, Ward K: Genetic factors in recurrent abortion. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 693-704
◦ Hunt JS, Roby KF: Implantation factors. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 635-645
◦ Brent RL, Beckman DA: The contributional of environmental teratogens to embryonic and fetal loss. In: Clin
obstet gynecol 37; 1994; 646-664

More Related Content

What's hot

Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
harry christama
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
dr. Bobby Ahmad
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Dokter Tekno
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Dokter Tekno
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaowik15
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
iinintansari99
 
Diabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilanDiabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilan
amel015
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
fikri asyura
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
Dokter Tekno
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
fikri asyura
 
Kelainan his
Kelainan hisKelainan his
Kelainan his
Rizky Agustina
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
retnobudiyanti
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
Gabriella Cereira Angelina
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
Taufik Tias
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
iiesti
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsiaJoni Iswanto
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
youngdoctorsnote
 

What's hot (20)

Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis fKonsep dasar anatomi dan fisiologis f
Konsep dasar anatomi dan fisiologis f
 
Rumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack ConvertedRumus Johnson Toshack Converted
Rumus Johnson Toshack Converted
 
Fisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normalFisiologi persalinan dan nifas normal
Fisiologi persalinan dan nifas normal
 
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanPartograf dan penilaian kemajuan persalinan
Partograf dan penilaian kemajuan persalinan
 
Presentasi muka
Presentasi mukaPresentasi muka
Presentasi muka
 
Table jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis locheaTable jenis-jenis lochea
Table jenis-jenis lochea
 
Malpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisiMalpresentasi dan malposisi
Malpresentasi dan malposisi
 
Preeklampsia
PreeklampsiaPreeklampsia
Preeklampsia
 
Diabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilanDiabetes dalam kehamilan
Diabetes dalam kehamilan
 
Ketuban pecah dini
Ketuban pecah diniKetuban pecah dini
Ketuban pecah dini
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopikKehamilan ektopik
Kehamilan ektopik
 
Kelainan his
Kelainan hisKelainan his
Kelainan his
 
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulangPemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
Pemeriksaan BBL neonatus px fisik, reflek, apgar, penyuluhan sebelum bayi pulang
 
Gawat janin
Gawat janinGawat janin
Gawat janin
 
RETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTARETENSIO PLASENTA
RETENSIO PLASENTA
 
Ketuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini pptKetuban pecah dini ppt
Ketuban pecah dini ppt
 
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilanTanda  tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
Tanda tanda kehamilan dan pemeriksaan diagnostik kehamilan
 
10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia10 preeklampsia eklampsia
10 preeklampsia eklampsia
 
Perdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan mudaPerdarahan pada kehamilan muda
Perdarahan pada kehamilan muda
 

Similar to Ppt blighted ovum

belum di edit.pptx
belum di edit.pptxbelum di edit.pptx
belum di edit.pptx
drfaizalfahmi
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Adeline Dlin
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
MagmaSanggiri
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
TommyArean
 
TITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptxTITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptx
resty79
 
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptxLaporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
TiffanieAlmas
 
BST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptxBST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptx
Hannasaskia
 
260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin
Akhmad Avisena
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Adeline Dlin
 
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptxAbortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Anggun50599
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Adeline Dlin
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Adeline Dlin
 
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
homeworkping10
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortusafisya
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
IGustiRaiSutrawan
 
Pp lapkas obgyn
Pp lapkas obgynPp lapkas obgyn
Pp lapkas obgyn
Jus Nee
 
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Adeline Dlin
 

Similar to Ppt blighted ovum (20)

fix.ppt
fix.pptfix.ppt
fix.ppt
 
belum di edit.pptx
belum di edit.pptxbelum di edit.pptx
belum di edit.pptx
 
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
Induksi persalinan (pembimbing : dr. Arie Widayasa, spOG)
 
Preskas peb
Preskas pebPreskas peb
Preskas peb
 
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
366350342-LAPORAN-KASUS-OBGYN-PPT-pptx.pptx
 
TITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptxTITI PPT CRS.pptx
TITI PPT CRS.pptx
 
PPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptxPPT Referat Rizka.pptx
PPT Referat Rizka.pptx
 
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptxLaporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
Laporan Kasus 1_Abortus Spontan Inkomplit_Yusra Faisal Hamid.pptx
 
Serotinus
SerotinusSerotinus
Serotinus
 
BST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptxBST OBGYN.pptx
BST OBGYN.pptx
 
260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin260270809 ppt-obsgin
260270809 ppt-obsgin
 
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Oligohydramnion  (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Oligohydramnion (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptxAbortus Berulang  Koas Obgyn UNTAR..pptx
Abortus Berulang Koas Obgyn UNTAR..pptx
 
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
Persalinan Sungsang (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOg)
 
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
Hepatitis B pada kehamilan (Pembimbing : dr. Arie Widiyasa,spOG)
 
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
177560597 89502392-case-report-ca-cervix-docx
 
Abortus
AbortusAbortus
Abortus
 
Presentation1.pptx
Presentation1.pptxPresentation1.pptx
Presentation1.pptx
 
Pp lapkas obgyn
Pp lapkas obgynPp lapkas obgyn
Pp lapkas obgyn
 
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Ketuban Pecah Dini (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
nirmalaamir3
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
zirmajulianda1
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
serdangahmad
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
LinaJuwairiyah1
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
roomahmentari
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
royalbalidigitalprin
 

Recently uploaded (7)

PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPIPERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
PERAN PERAWAT DALAM PEMBERIAN KEMOTERAPI
 
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
04 KONSEP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN dan TARIF .pptx
 
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
 
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
342048743-MATERI-KONSELING-MENYUSUI.pptx
 
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOMCDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
CDOB Cara Distribusi Obat yang Baik Peraturan BPOM
 
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdfKonsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
Konsep Dasar Keperawatan Komplementer 2020.pdf
 
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptxKebutuhan khusus  pada permasalahan psikologis.pptx
Kebutuhan khusus pada permasalahan psikologis.pptx
 

Ppt blighted ovum

  • 1. LAPORAN KASUS BLIGHTED OVUM Disusun oleh: Febri Yudha Adhi Kurniawan 114170022 Pembimbing : dr. Anwar Sandi Wibowo, Sp.OG. Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati KEPANITERAAN KLINIK ILMU KEBIDANAN DAN PENYAKIT KANDUNGAN RSUD Waled Kabupaten Cirebon Periode 24 September – 26 November 2018
  • 2. IDENTITAS PASIEN  Nama : Ny. Su  Umur : 32 tahun  Jenis Kelamin : Perempuan  Alamat : Gebang, Babakan, Cirebon  Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga  Pendidikan : SMA  Status Perkawinan : Menikah  Agama : Islam  Masuk RS : 24 September 2018  Suami : Tn. Sa  Umur : 36 tahun  Pekerjaan : Buruh
  • 3. ANAMNESIS Keluhan Utama : Keluar darah dari jalan lahir Riwayat Penyakit Sekarang  Pasien G3P2A0 gravida 12-13 minggu datang ke IGD Kebidanan RSUD Waled pukul 17.00 dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari yang lalu. Darah yang keluar berwarna merah segar awalnya sedikit sedikit (flek) namun 2 hari SMRS mulai banyak. Pasien mengakui dapat mengganti >5kali celana dalam dan pembalut perhari. Darah keluar tanpa penyebab. Keluhan mulas-mulas pada perut dibagian bawah. Keluhan keluar gumpalan daging disangkal. Keluhan demam disangkal, keluhan pusing dan lemas(+). BAB dan BAK tidak ada keluhan.  Pasien saat ini mengetahui hamil anak ketiga usia kehamilan sekitar ± 3bulan, dan mengaku terakhir haid 18 Juni 2018, kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam. Pasien sempat USG pada tanggal 24/9/2018 di dr.Haris dengan hasil G2P1A0 usia kehamilan 9-10 minggu dengan blighted ovum.
  • 4.  Riwayat Penyakit Dahulu ◦ Keluhan serupa sebelumnya disangkal ◦ Riwayat keguguran disangkal  Riwayat Keluarga  Riwayat yang sama disangkal  Riwayat Pemeriksaan ANC  Pemeriksaan ANC (+) di bidan swasta sebanyak 3 kali  Suntik TT 1 kali  HPHT : 11-06-2018  HTP : 18-03-2018  USG : di dr.Haris Sp.OG  Hasil : Gestasi (+), fetal pole (-), DJJ (-), Uk 9-10 minggu , ketuban (+)
  • 5. Riwayat Obstetrik • Anak I : Jenis Kelamin laki-laki, hidup, Usia 12 tahun, BBL 2600 gram, lahir ditolong paraji, lahir spontan • Anak II: Jenis Kelamin laki-laki , hidup, Usia 5 tahun BBL 2800 gram, lahir ditolong paraji, lahir spontan • Riwayat abortus (-) • Riwayat kuretase (-) • Riwayat infeksi nifas (-) Riwayat Menstruasi Riwayat Penggunaan Kontrasepsi : Penggunaan KB (+) suntik 3 bulan selama 5 tahun III. - menarche : usia 16 tahun - siklus : 28 hari - durasi : 7 hari - banyak : 2-3x ganti pembalut dalam sehari - dismenore : disangkal - HPHT : 11-06-2018 - TP : 18-03-2019
  • 6. Pemeriksaan Fisik  Keadaan Umum Pasien tampak sakit sedang  Kesadaran Composmentis  Tanda-tanda Vital Tekanan darah : 110/70 mmHg Frekuensi Nadi : 94x/menit Frekuensi Napas : 20x/menit Suhu : 36,6˚C Status gizi : BB 75 kg
  • 7. Status interna Mata : Conjungtiva palpebra pucat -/-, sklera ikterik -/- Hidung : Discharge(-), epitaksis (-) Mulut : Sianosis (-) Leher : JVP 5±2 , pembesaran kelenjar getah bening (-) Thoraks:  Inspeksi: dinding dada simetris (+), ictus cordis terlihat di ICS VI linea axilaris anterior.  Palpasi: ictus cordis teraba di ICS VI linea axilaris anterior, kuat angkat (+), fremitus taktil simetris, nyeri tekan (-)  Perkusi: sonor seluruh lapang paru, batas kiri jantung : ICS VI linea axilaris anterior . batas kanan : ICS V linea parasternalis dekstra. batas atas : ICS III linea parasternalis sinistra  Auskultasi: Pulmo : vbs +/+, Rh -/-, wh -/- Cor : Bj I = II reguler, murmur (-), gallop (-)
  • 8. Status Obstetrik  Pemeriksaan luar Inspeksi : Besar sesuai kehamilan, striae gravidarum (-), bercak perdarahan (+) Palpasi :  Leopold I : TFU tidak teraba  Leopold II : (-)  Leopold III : (-)  Leopold IV : (-)  HIS : (-)  DJJ : (-)  Pemeriksaan dalam: v/v tidak ada kelainan, portio kuncup, tidak teraba sisa jaringan  Pemeriksaan In spekulo : Tampak darah kehitaman keluar dari ostium uteri eksternum
  • 9. RESUME Pasien G3P2A0 gravida 12-13 minggu dengan keluhan keluar darah dari jalan lahir sejak 4 hari yang lalu berwarna merah segar awalna sedikit sedikit (flek) namun 2 hari SMRS mulai banyak. Pasien mengakui dapat mengganti >5kali celana dalam dan pembalut perhari. Darah keluar tanpa penyebab. Keluhan mulas-mulas pada perut dibagian bawah. Pasien saat ini mengetahui hamil anak ketiga usia kehamilan sekitar ± 3bulan, dan mengaku terakhir haid 18 Juni 2018, kemudian memeriksakan urin dengan testpack hasilnya positif. Keluhan mual muntah saat ini diakui oleh pasien. Selain itu pasien mengatakan perutnya terasa membesar, payudara membesar, menegang dan puting menghitam. Pasien sempat USG pada tanggal 24/9/2018 di dr.Haris dengan hasil G2P1A0 usia kehamilan 9-10 minggu dengan blighted ovum. Menikah I kali lamanya 18 tahun. Pemeriksaan ANC (+) di bidan swasta sebanyak 2 kali. Suntik TT 1 kali. HPHT: 11-06- 2018 , HTP: 7-3-2018. Anak I: Jenis Kelamin laki-laki, hidup, usia 12 tahun, BBL 2600 gram, lahir ditolong paraji. Anak II: Jenis kelamin laki-laki, hidup, usia 5 tahun, BBL 2800 gram, lahir ditolong paraji. Menarche pada usia 16 tahun, siklus haid teratur, lamanya ± 5-7 hari. Jumlah darah yang keluar 2-3 kali pembalut perhari, nyeri haid (-). Penggunaan KB (+) suntik 3 bulan selama 5 tahun. TFU tidak teraba. Pemeriksaan dalam: v/v tidak ada kelainan, Ø kuncup, porsio tebal lunak, tidak teraba sisa jaringan. Pemeriksaan In spekulo: Tampak darah kehitaman keluar dari ostium uteri eksternum. PP test: (+)
  • 10. Pemeriksaan Penunjang PP test : (+) USG : fetal pole (-), DJJ (-), UK 10 minggu, Ketuban (+), Kantung gestasi (+) Kesan Blighted Ovum Laboratorium : (darah rutin) - Hemoglobin : 14,5 g/dL - Leukosit : 7,0 / mm3 - Hematokrit : 42 % - Trombosit : 318 mm3 - Eritrosit : 4,96 mm3 - Gol. Darah : B - Resesus (Rh) : Positive - Tes kehamilan : (+) - Urin lengkap : dalam batas normal
  • 11.  Diagnosa Kerja G3P2A0 gravida 11 minggu, perdarahan trimester pertama e.c Blighted Ovum  Penatalaksanaan a. Medikamentosa Lidocaine 1x2 amp Kaltrofen supp 1x1 b. Non-medikamentosa: Dilatasi dan Kuretase Pukul 9.30 25 September 2018:  Dilakukan dilatasi dengan menggunakan ukuran disesuaikan: Telah dilakukan kuretase a/i blighted ovum Sondase ± 8 cm, anteflexsi, jaringan ± 50 ml, perdarahan 35 ml.  Dx: post kuretase a/I blighted ovum Th/ Cefadroxil 3x500mg Asam Mefenamat 3x500mg  Diagnosis Akhir P2A1 Post Kuretase e.c Blighted Ovum
  • 12. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penyebab utama abortus spontan pada kehamilan trimester pertama adalah blighted ovum, terhitung sebesar 50% dari semua kejadian abortus pada kehamilan trimester pertama. Diperkirakan kejadian blighted ovum salah satunya diakibatkan oleh adanya infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Citomegalovirus, Herpes Simpleks). Blighted ovum merupakan suatu kelainan pada kehamilan yang baru terdeteksi setelah berkembangnya ultrasonografi, yang pada mulanya diperkirakan sebagai abortus biasa. Diperkirakan di seluruh dunia blighted ovum merupakan 60% dari penyebab kasus keguguran, di ASEAN mencapai 51%, di Indonesia ditemukan 37% dari setiap 100 kehamilan (WHO, 2012).
  • 13. Definisi Blighted Ovum Blighted ovum adalah keadaan dimana seorang wanita dalam keadaan hamil tetapi tidak ada janin di dalam kandungan. Seorang wanita yang mengalaminya, juga merasakan gejala- gejala kehamilan. Blighted ovum (kehamilan anembryonic) yang terjadi ketika ovum yang telah dibuahi menempel pada dinding uterus, tetapi embrio tidak berkembang. Sel berkembang membentuk kantung kehamilan, tetapi tidak membentuk embrio itu sendiri.
  • 14. Etiologi a. Sekitar 60% blighted ovum disebabkan kelainan kromosom dalam proses pembuahan sel telur dan sperma. Infeksi TORCH, rubella dan streptokokus, penyakit kencing manis (diabetes mellitus) yang tidak terkontrol, rendahnya kadar beta HCG serta faktor imunologis b. Faktor Genetik Blighted ovum biasanya merupakan hasil dari masalah kromosom dan penyebab sekitar 50% dari keguguran trimester pertama disebabkan oleh pembelahan sel yang abnormal, atau kualitas sperma atau ovum yang buruk. Kelainan struktur kromosom pada pria bisa berdampak pada rendahnya konsentrasi sperma, infertilitas, dan bisa mengurangi peluang kehamilan dan terjadi keguguran. c. Kelainan Anatomi Kelainan kongenital termasuk fusi duktus Mulleri yang inkomplit atau defek resorpsi septum, paparan diethylstilbestrol (DES) dan kelainan servik uterus. Pada paparan diethylstilbestrol (DES) intra uterine dapat menyebabkan kelainan uterus, yang paling sering adalah hipoplasia yang dapat menyebabkan abortus pada trimester pertama dan kedua, serviks inkompeten dan persalinan prematurus.
  • 15. Patofisiologi Pada saat konsepsi, sel telur (ovum) yang matang bertemu sperma. Namun akibat berbagai faktor maka sel telur yang telah dibuahi sperma tidak dapat berkembang sempurna, dan hanya terbentuk plasenta yang berisi cairan. Meskipun demikian plasenta tersebut tetap tertanam di dalam rahim. Plasenta menghasilkan hormon HCG (human chorionic gonadotropin) dimana hormon ini akan memberikan sinyal pada indung telur (ovarium) dan otak sebagai pemberitahuan bahwa sudah terdapat hasil konsepsi di dalam rahim.
  • 16.
  • 17. Gambaran Histopatologi Didapatkan adanya gambaran infark yang luas dan nekrosis pada plasenta wanita yang mengalami abortus yang disebabkan antifosfolipid antibodi. antifosfolipid antibodi (aPL) dengan adanya trombosis plasenta pada abortus menyebabkan infark dan menimbulkan kematian fetus. Didapatkan adanya gambaran vaskulopati desidua yang nekrotik pada pasien dengan aPL. Ciri-cirinya adalah nekrosis fibrinoid, atherosis pembuluh desidua (infiltrasi dinding pembuluh darah oleh sel-sel dengan sitoplasma yang jernih atau foamy cytoplasm) dan inti yang menebal. Gambar Perbandingan Gambaran Histologi Kehamilan Normal dengan Abnormal  Pada gambar A tampak ovum normal berimplantasi pada usia 11-12 hari, sedangkan pada gambar B tampak konsepsi abnormal, dengan tropoblas defektif dengan lacuna yang membesar dan kantung korion yang kosong, dan akan meluruh
  • 18. Gejala dan Tanda  Blighted ovum sering tidak menyebabkan gejala sama sekali. Pada awalnya, wanita merasakan gejala-gejala hamil. Blighted ovum terjadi di kehamilan yang sangat dini, pada umumnya pasien datang ke dokter karena keluhan berupa bercak pendarahan di usia kehamilan kurang lebih 6-8 minggu. Selanjutnya, pertumbuhan plasenta berhenti dan kadar hormon HCG kembali turun, dan akhirnya gejala kehamilan menghilang biasanya terjadi setelah usia kehamilan 3 bulan. Pada saat tersebut, wanita akan merasa tidak nyaman di perut, atau keluar bercak perdarahan dari vagina. Pemeriksaan yang digunakan untuk mendiagnosis blighted ovum adalah sebagai berikut:  Mengukur HCG level dengan gravindex test,  Pemeriksaan denyut jantung janin,  USG transvaginal atau USG abdominal
  • 19. Tatalaksana  Jika telah didiagnosis blighted ovum, maka tindakan selanjutnya adalah mengeluarkan hasil konsepsi dari rahim (kuretase). Hasil kuretase akan dianalis untuk memastikan apa penyebab blighted ovum lalu mengatasi penyebabnya. Jika karena infeksi maka maka dapat diobati agar tidak terjadi kejadian berulang. Jika penyebabnya antibodi maka dapat dilakukan program imunoterapi sehingga kelak dapat hamil sungguhan Penatalaksanaan post kuretase : 3,7  Pemberian analgetik untuk mengurangi nyeri pasca tindakan jika  diperlukan.  Anjurkan untuk mobilisasi bertujuan untuk mengurangi nyeri.  Memberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi pasca tindakan
  • 20. Komplikasi Kuretase a. Perforasi Dalam melakukan dilatasi dan kerokan kemungkinan terjadinya perforasi dinding uterus yang dapat menjurus ke rongga peritoneum, ke ligatum latum, atau ke kandung kencing. b. Luka Pada serviks uteri Apabila terjadi luka pada ostium uteri internum, maka akibat yang segera timbul adalah perdarahan yang memerlukan pemasangan tampon pada serviks dan vagina c. Perlekatan dalam kavum uteri Sisa-sisa hasil konsepsi harus dikeluarkan, tetapi jaringan miometrium jangan sampai terkerok, karena hal itu dapat menyebabkan terjadinya perlekatan dinding kavum uteri di beberapa tempat d. Perdarahan
  • 21. Kesimpulan  Blighted ovum adalah kegagalan perkembangan hasil fertilisasi ovum ditahap awal atau 6- 7 minggu usia kehamilan, dimana hasil pemeriksaan penunjang ditemukan kantung kehamilan tanpa ada embrio dalam kantung kehamilan. Dalam banyak kasus blighted ovum tidak bisa dicegah. Beberapa pasangan dapat melakukan tes genetika dan konseling jika terjadi keguguran berulang di awal kehamilan.
  • 22. DAFTAR PUSTAKA ◦ Winkjosastro, H. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono, 2008 ◦ Schorge JO, Schaffer JI, Halvorson LM, Hoffman BL, Bradshaw KD, Cunningham FG. First trimester abortion. In: Williams Gynecology 22nd ed. New York: McGraw- Hill, 2008. ◦ Porter FT, Branch DW, Scott JR. Early pregnancy loss. In: Danforth’s Obstetric and Gynecology 10th ed. New York: Lippincott Williams & Wilkins, 2009. ◦ Kashevarova et al. Pathogenetic effects early human embryo development. Prague : ESHRE Annual, 2006. ◦ WHO. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas KEsehatan Dasar dan Rujukan. Edisi 1. Jakarta, Indonesia. 2013 ◦ Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ. In: William’s Obstetrics. Ed 21. The Mc Graw-Hill Companies. New York, 2001 ◦ Saifuddin AB, dkk. Dalam : Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi pertama cetakan kedua. JNPKKR-POGI -Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Jakarta 2002 ◦ Mansjoer A, dkk. Kelainan Dalam Kehamilan. Dalam : Kapita Selekta Kedokteran. Edisi ketiga. Media Aesculapius Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta, 2001; 260-265. ◦ Anne Jackson Bracker. 2006. Blighted Ovum / Anembryogenic Pregnancy. http://www.miscarriageassociation.org.uk/ma2006/downloads/Blighted %20ovum.pdf ◦ Hatasaka HH: Recurrent miscarriage: epidemiologic factors, definitions and incidence. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 625-634 ◦ Byrne JLB, Ward K: Genetic factors in recurrent abortion. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 693-704 ◦ Hunt JS, Roby KF: Implantation factors. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 635-645 ◦ Brent RL, Beckman DA: The contributional of environmental teratogens to embryonic and fetal loss. In: Clin obstet gynecol 37; 1994; 646-664