2. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme adalah keadaan dimana terjadi
peningkatan hormone tiroid lebih dari yang
dibutuhkan tubuh
Hipotiroidisme
Hipotiroid merupakan keadaan dimana terjadi
kekurangan hormon tiroid yang di manifestasikan
oleh adanya metabolisme tubuh yang lambat
karena menurunnya konsumsi oksigen oleh
jaringan dan adanya perubahan personaliti yang
jelas
4. Etiologi
Penyebab Hipertiroid :
a) adenoma hipofisis
b) penyakit graves
c) nodul tiroid
d) tiroiditis
e) konsumsi banyak yodium
f) pengobatan hipotiroid
5. Penyebab Hipotiroid :
Primer : Penyakit autoimun, Cacat kongenital tiroid,
Post terapi, Obat-obatan , Asupan yodium kurang,
Penyakit inflamasi kronis.
Sekunder : Hipotiroid yang di sebabkan karena
berkurangnya atau tidak adekuatnya stimulasi dari
hormon tiroid stimulating hormon (TSH)
Tersier : Hipotiroid ini juga di sebut sentral
hipotiroid, karena kerusakan atau gangguan
berasal dari hypothalamus yang tidak mampu
memproduksi thyroid releasing hormone (TRH)
sehingga tidak mampu menstimulasi hipofisis untuk
memproduksi TSH. Penyebab tersier misalnya
pada tumor atau kerusakan pada hipothalamus.
6. Manifestasi klinis Hipertiroid
1. Sistem kardiovaskuler : meningkatnya heart rate, stroke volume,
cardiak output, peningkatan kebutuhan oksigen otot jantun, peningkatan
vaskuler perifer resisten, tekanan darah sistol dan diastol meningkat 10
sampai 15 mmHg, palpitasi, disritmia kemungkinan gagal jantung
edema.
2. Sistem pernapasan: pernafasan cepat dan dalam, bernafas pendek,
penurunan kapasitas paru.
3. Sistem perkemihan : retensi cairan, menurunnya output urin.
Manifestasi klinis Hipotiroid
1. Sistem kardiovaskuler: menurunnya heart rate, stroke volume,
kardiak output, menurunnya kebutuhan oksigen otot jantung,
peningkatan resisten vaskuler perifer, kemungkinan hipertensi,
hyperlipidemia, hiperkolesterolemia.
2. Sistem hematologi: normositik, normokromik anemia, makrositik
anemia (pernicious).
3. Sistem pernapasan: penurunan jumlah pernapasan, hiperkapnia
ventilasi, kelemahan otot pernapasan, retensi CO2 pada hasil AGD,
kesulitan bernapas.
7. Patofisiologi
Hipertiroid menunjukkan adanya sekresi hormon tiroid
yang lebih banyak, karena berbagai faktor penyebab
yang tidak dapat dikontrol melalui mekanisme normal
peningkatan hormon tiroid menyebabkan peningkatan
metabolisme rate, meningkatnya aktivitas saraf simpatis.
Peningkatan metabolisme rate menyebabkan
peningkatan produksi panas tubuh sehingga pasien
mengeluarkan banyak keringat dan penurunan toleransi
terhadap panas. Laju metabolisme meningkat
menimbulkan peningkatan kebutuhan metabolik,
sehingga berat badan pasien akan berkurang karena
membakar cadangan energi yang tersedia. Keadaan ini
menimbulkan degradasi simpanan karbohidrat, lemak
dan protein sehingga cadangan protein otot juga
8.
9. Hipotiroidisme merupakan kondisi dimana produksi
hormone kelenjar tiroid berkurang, baik T4, T3 maupun
kalsitonin. Produksi atau sekresi hormone ini di
pengaruhi oleh adanya stimulasi dari hormon TRH yang
di hasilkan oleh hipothalamus dan TSH yang di hasilkan
oleh hipofisis. Pada sisi lain pembentukan atau sintesis
hormon tiroid membutuhkan yodium dalam jumlah
normal. Berkurangnya asupan yodium pada makanan
tiroid walaupun stimulasi TRH dan TSH adekuat.
Dengan demikian sekresi hormon tiroid di pengaruhi
oleh adekuatnya stimulasi hormone TSH dan TRH serta
bahan-bahan sintesis yang tersedia.
12. Test diagnostik Hipertiroid
1. Pemeriksaan laboratorium
2. CT Scan tirod
3. USG
4. EKG
Test Diagnostik Hipotiroid
1. Test darah
2. Radioactive iodine uptake test
3. Test radiologi
13. Penatalaksanaan Hipertiroid
1. Obat-obatan anti tiroid (OAT)
2. Radioiod Terapi
3. Bedah Tiroid
4. Pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan tinggi
kalori dan tinggi protein 3000-4000 kalori.
Penatalaksanaan Hipotiroid
1. Obat-obatan
2. Support nutrisi
14. Asuhan Keperawatan
A. Pengkajian
pengkajian Fokus
1. Biodata
2. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan
dahulu
Riwayat kesehatan
sekarang
Riwayat kesehatan
keluarga
Keluhan utama
B. Pemeriksaan Fisik
Inpeksi
Penampilan umum, berat badan dan tinggi
badan, kadar dan distribusi lemak, massa
otot
Keadaan wajah; ekpresi wajah, posisi mata,
dahi, rahang
Leher; kesimetrisan, pembesaran, distensi
vena jugularis
Perubahan warna kulit; hipopigmentasi,
hiperpigmentasi, adanya petekhie, distribusi
rambut, perubahan tekstur, kerontokan
Jari dan kuku; adanya malformasi, thicknes
Dada; bentuk dada dan retraksi interkosta
Palpasi
Palpasi keadaan trakea, kelenjar tiroid,
adakah pembesaran
Auskultasi
Bunyi jantung, adakah kelainan
Paru-paru, adakah ronkhi, roles
Bising usus, penurunan jumlah dan
intensitas
15. Diagnosa Keperawatan
Hipertiroid
1.Resiko terhadap penurunan curah jantung
berhubungan dengan peningkatan beban kerja
jantung
2.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak
adekuat.
3.Perubahan suhu tubuh hipertemi berhubungan
dengan status hipermetabolik sekunder terhadap
hiperaktivitas kelenjar tiroid.
4.Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelelahan
sekunder akibat laju metabolic.
16. Hipotiroid
1. pola nafas tidak efektif berhubungan dengan
depresi ventilasi
2. perubahan suhu tubuh, hipotermi berhubungan
dengan penurunan status metabolic sekunder
3. konstipasi berhubungan dengan penurunan
fungsi gastrointestinal
4. intoleransi aktivitas berhubungan dengan
kelelahan dan penurunan kognitif