SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
HIPOHIPERTIROID
Kelompok 9 :
1. Sylvi Herdiandiny
2. Tanti Widaswara
3. Tika Fitri
4. Titania Meifitiyani Prameswari
ANATOMI
FISIOLOGI
anatomi
• Thyroidea (yunani thyreos, pelindung) suatu kelenjar
endokrin sangat vaskular, merah kecoklatan yang terdiri
dari lobus dextra dan sinistra yang dihubungkan oleh
isthmus pada garis tengah. Tiap lobus ,mencapai superioir
sejauh linea oblique cartilago thyroidea, isthmus terletak
diatas cincin trakea kedua dan ketida, sedangkan bagian
terbawah lobus biasanya terletak diatas cincin trachea
keempat atau kelima. Kelenjar ini dibungkus oleh
selubung yang berasal dari lapisan pretrachealis facia
cervicalis profunda. Beratnya sekitar 25 gram biasanya
membesar secara fisiologi pada masa pubertas,
menstruasi dan kehamilan (Suan C, Kenneth, 2002;
Gharib H, 1993)
fisiologi
• Kelenjar tiroid mempertahankan derajat metabolisme
dalam jaringan pada titik optimal. Hormon tiroid
merangsang penggunaan O₂ pada kebanyakan sel tubuh,
membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang
dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan maturasi
normal.
hipotiroid
Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid
yang diikuti gejala dan tanda yang mempengaruhi sistem metabolisme
tubuh. Faktor penyebabnya akibat penurunan fungsi kelenjar tiroid,
yang dapat terjadi kongenital atau seiring perkembangan usia. Pada
kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan konsentrasi hormon
tiroid dalam darah disebabkan peningkatan kadar TSH (tiroid
stimulating hormon)
hipertiroid
Hipertiroid adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon
tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis
kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya)
MANIFESTASI KLINIS
HIPERTIROID
1. Peningkatan frekuensi denyut jantung
2. Peningkatan tonus otot, tremor,
iritabilitas, peningkatan kepekaan
terhadap katekolamin
3. Peningkatan laju metabolisme basal,
peningkatan pembentukan panas,
intoleran terhadap panas, keringat
berlebihan
4. Penurunan berat, peningkatan rasa
lapar (nafsu makan baik)
5. Prningkatan BAB
6. Gondok
7. Gangguan reproduksi
8. Tidak tahan panas
9. Cepat letih
10. Pembesaran kelenjar tiroid
11. Mata melotot
HIPOTIROID
1. Kulit kering, pecah-pecah,
bersisik dan menebal
2. Kejang otot
3. Aliran darah keotak menurun
4. Bradikardi, disritmia, hipotensi
5. Konstipasi, anaroksia,
peningkatan BAB, distensi
abdomen
6. Aliran darah ginjal berkurang
7. Anemia
8. Pada perempuan terjadi
perubahan menstruasi
hipotiroid hipertiroid
1. T3 (normal :70 hingga 220 ng/dl (1,15
hingga 3,10 nmol/L) dan T4 serum
(normal:4,5 dan 11,5 µg/dl (58,5
hingga 150 nmol/L) rendah
2. TSH (normal: meningkat pada
hipotiroid primer
3. TSH rendah pada hipotiroid sekunder
 Kegagalan hipofisis : respon TSH
terhadap TRH mendatar
 Penyakit hipotalamus : TSH dan
TRH meningkat
4. Titter Autoantibody tiroid tinggi pada
>80% kasus
5. Peningkatan kolesterol
6. Pembesaran jantung pada sinar-X dada
7. EKG menunjukan sinus bradikardi,
rendahnya voltase kompleks QRS dan
gelombang T datar atau inverse
1. TSH serum ( biasanya menurun)
2. T3, T4 (biasanya meningkat)
3. Tes darah hormon tiroid
4. X-rain scan, CAT scan, MRI scan
(untuk mendeteksi adanya
tumor)
hipotiroid hipertiroid
1. Hipotermi b.d penurunan
metabolisme
2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan
dan penurunan proses kognitif
3. Konstipasi b.d penurunan fungsi
gastrointestinal
4. Ketidakefektifan pola nafas b.d
defersi ventilasi
5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d
lambatnya laju metabolisme tubuh
1. Ketidakefektifan pola nafas
2. Hipertermia b.d peningkatan laju
metabolisme
3. Penurunan curah jantung b.d
hipertiroid tidak terkontrol,
hipermetabolisme, peningkatan
beban kerja jantung
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang
dari kebutuhan tubuh b.d
peningkatan metabolisme
(masukan nutrisi kurang)
5. Kerusakan integritas kulit
Intervensi
hipotiroid hipertiroid
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
1. Hipotermi
b.d
penurunan
metabolis
me
1. Suhu tubuh dalam
rentang normal
2. Nadi dan RR dalam
rentang normal
1. Monitoring suhu
minimal tiap 2 jam
2. Monitor tekanan
darah, nadi dan
respirasi
3. Monitor warna
dan suhu kulit
4. Tingkatkan intake
cairan dan nutrisi
1. Memantau suhu
tubuh
2. Mengetahui keadaa
umum pasien
3. Memantau turgor
kulit akibat
hipertermia
4. Untuk menghindari
panas yang berlebih
pada tubuh
2. Intoleransi
aktivitas
b.d
kelelahan
dan
penurunan
proses
kognitif
1. Melakukan aktivitas
sehari-hari secara
mandiri
2. TTV normal
3. Berpartisipasi dalam
aktivitas fisik tanpa
disertai peningkatan
tekanan darah, nadi
dan respirasi
1. Bantun klien untuk
mengidentifikasi
aktivitas yang
mampu dilakukan
2. Monitor respon
fisik, emosi, sosial
dan spiritual
3. Monitor turgor
kulit
1. Untuk mengetahui
aktivitas apa saja
yang dapat
dilakukan
2. Mengetahui
keadaan
sosiopsikososial
pasien
3. Mengetahui
keadaan kulit pasien
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
3. Konstipas
i b.d
penuruna
n fungsi
gastrointe
stinal
1. Mempertahankan
bentuk feses
2. Bebas dari
ketidaknyamanan dan
konstipasi
3. Mengidentifikasi
indikator untuk
mencegah konstipasi
1. Monitor tanda dan gejala
konstipasi
2. Monitor bising usus
3. Monitor feses : frekuensi,
konsistensi, dan volume
4. Anjurkan pasien untuk
diet tinggi serat
1. Mengetahui tandada
dan gejala dari
konstipasi
2. Mengetahui gerakan
peristaltik usus
3. Mengetahui keadaan
feses
4. Agar terhindar dari
konstipasi
4. Ketidakef
ektifan
pola
nafas b.d
defersi
ventilasi
1. Mendemonstrasikan
batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan dispneu
2. Menunjukkan jalan
nafas yang paten
3. Ttv dalam rentang
normal
1. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Indetifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
3. Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
4. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara nafas
tambahan
5. Monitor respirasi dan
status O₂
6. Monitor TTV
1. Memaksimalkan
ventilasi nafas pasien
2. Untuk memaksimalkan
ventilasi pernafasan
pasien
3. Jalan nafas pasien tidak
terhmbat
4. Mengetahui suara nafas
tambahan
5. Mengetahui status
oksigenasi pasien
6. Mengetahui keadaan
umum pasien
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
5. Ketidakseimban
gan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
b.d lambatnya
laju
metabolisme
tubuh
1. Tidak ada tanda-tanda
malnutrisi
2. Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
3. Tidak terjadi penurunan
berat badan yang
berarti
1. Monitor adanya
penurunan berat
badan
2. Monitor mual dan
muntah
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
1. Mengetahui status
nutrisi pasien
2. Mengetahui output
pasien
3. Untuk mengetahui
aktivitas apa saja
yang dapat
dilakukan pasien
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
1. Ketidakefekt
ifan pola
nafas
1. Mendemonstrasika
n batuk efektif dan
suara nafas yang
bersih, tidak ada
sianosis dan
dispneu
2. Menunjukkan jalan
nafas yang paten
3. Ttv dalam rentang
normal
1. Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi
2. Indetifikasi pasien
perlunya pemasangan
alat jalan nafas buatan
3. Keluarkan sekret dengan
batuk atau suction
4. Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara nafas
tambahan
5. Monitor respirasi dan
status O₂
6. Monitor TTV
1. Agar pasien tidak merasa
sesak nafas
2. Memenuhi kebutuhan
oksigenasi
3. Untuk melancarkan jalan
nafas
4. Mengetahui suara nafas
tambahan
5. Mengetahui kebutuhan
oksigen
6. Mengetahui keadaan umum
pasien
2. Hipertermia
b.d
peningkatan
laju
metabolisme
1. Suhu tubuh dalam
rentang normal
2. Nadi dan respirasi
dalam rentang
normal
3. Tidak ada
perubahan warna
kulit dan tidak ada
pusing
1. Monitor suhu sesering
mungkin
2. Monitor warna dan suhu
kulit
3. Monitpr TTV
4. Monitor intake dan
output
5. Berikan kompres hangat
1. Untuk menegetahui suhu
tubuh pasien saat ini
2. Mengenali tanda-tanda
hipertermi
3. Mengetahui keadaan
umum
4. Mengetahui kebutuhan
keseimbangan caiaran
tubuh pasien
5. Menurunkan suhu tubuh
pasien
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
3. Penurunan curah
jantung b.d
hipertiroid tidak
terkontrol,
hipermetabolisme,
peningkatan beban
kerja jantung
1. TTV dalam rentang
normal
2. Dapat
mentoleransi
aktivitas, tidak ada
kelelahan
3. Tidak ada edema
paru, perifer dan
tidak ada asites
4. Tidak ada
penurunan
kesadaran
1. Monitor status
kardiovaskular
2. Monitor status
pernafasan yang
menandakan gagal
jantung
3. Monitor abdomen
sebagai indikator
penurunan perfusi
4. Monitor
keseimbangan
cairan
5. Monitor TTV
1. Mengetahui keadaan
jantung pasien
2. Mengetahui status
pernafasan
3. Mengetahui adanya
perfusi abdomen
atau tidak
4. Menentukan diet
yang diperlukan
5. Mengetahui keadaan
umum pasien
4. Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang
dari kebutuhan
tubuh b.d
peningkatan
metabolisme
(masukan nutrisi
kurang)
1. Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
2. Menunjukkan
peningkatan fungsi
pengecapan dari
menelan
3. Tidak terjadi
penurunan berat
badan yang berarti
1. Monitor adanya
penurunan berat
badan
2. Monitor mual dan
muntah
3. Monitor tipe dan
jumlah aktivitas
yang biasa dilakukan
1. Mengetahui adanya
malnutrisi
2. Mengetahui intake
dan output cairan
tubuh pasien
3. Untuk menghindari
terjadinya keletihan
NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional
5. Kerusakan
integritas
kulit
1. Integritas kulit yang
baik bisa
dipertahankan
2. Menunjukkan
pemahan dalam
proses perbaikan kulit
dan mencegah
terjadinya cedera
berulang
3. Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
1. Jaga kulit agar tetap
bersih dan kering
2. Monitor kulit akan
adanya kemerahan
3. Monitor tanda dan
gejala infeksi
1. Menghindari
terjadinya infeksi
2. Mengenali tanda-
tanda infeksi
3. Untuk menentukkan
pengobatan yang
dilakukan
DAFTAR PUSTAKA
1. Smeltzer,suzanne C.2001.Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddart.Jakarta:EGC
2. Nurarif Amin Huda dan kusuma Hardi.2015.Aplikasi Asuhan
Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA Nic
Noc.Jogjakarta:Mediaction

More Related Content

What's hot

Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidfikri asyura
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungADam Raeyoo
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardirezky ilhamsyah
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKPhil Adit R
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriEncepal Cere
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhfDwi Andini
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralSurya Amal
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHKharima SD
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranAmelia Manatar
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisyudhasetya01
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutPhil Adit R
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada AnakNs. Lutfi
 

What's hot (20)

Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Isk
IskIsk
Isk
 
EKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi JantungEKG, Hipertrofi Jantung
EKG, Hipertrofi Jantung
 
Hipotiroid
HipotiroidHipotiroid
Hipotiroid
 
Supraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardiSupraventrikuler takikardi
Supraventrikuler takikardi
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Ilmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit DisentriIlmu Penyakit Disentri
Ilmu Penyakit Disentri
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi AntiretroviralTatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
Tatalaksana Klinis Infeksi HIV dan Terapi Antiretroviral
 
Laporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPHLaporan Kasus BPH
Laporan Kasus BPH
 
Dermatitis seboroik
Dermatitis seboroikDermatitis seboroik
Dermatitis seboroik
 
Bronkopneumonia
BronkopneumoniaBronkopneumonia
Bronkopneumonia
 
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan KesadaranRuang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
Ruang 8- Kasus 1 Modul Penurunan Kesadaran
 
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitisKolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
Kolelitiasis,kolestasis,kolesistitis
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
DHF pada Anak
DHF pada AnakDHF pada Anak
DHF pada Anak
 
Hormon tiroid
Hormon tiroidHormon tiroid
Hormon tiroid
 

Viewers also liked

Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifAntenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifFransiska Oktafiani
 
Teaching profession report
Teaching profession reportTeaching profession report
Teaching profession reportJenny Agagas
 
Catalogo ttc.correntes e engrenagens
Catalogo ttc.correntes e engrenagensCatalogo ttc.correntes e engrenagens
Catalogo ttc.correntes e engrenagensNilson Moura
 
3Com 3CRC200A
3Com 3CRC200A3Com 3CRC200A
3Com 3CRC200Asavomir
 
Creative Journey - Pedal Box FSAE17
Creative Journey - Pedal Box FSAE17Creative Journey - Pedal Box FSAE17
Creative Journey - Pedal Box FSAE17James Mostyn
 
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015Claudio Bernardi Stringari
 
El cambio de paradigma detonador competitividad
El cambio de paradigma  detonador competitividadEl cambio de paradigma  detonador competitividad
El cambio de paradigma detonador competitividadraquel zambrano
 
Guia para la educación ambiental 2016
Guia para la educación ambiental   2016Guia para la educación ambiental   2016
Guia para la educación ambiental 2016Moises Moisés
 
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기Junyoung Sung
 
Caribbean history us1
Caribbean history us1Caribbean history us1
Caribbean history us1capesociology
 
Socialstratification12 1
Socialstratification12 1Socialstratification12 1
Socialstratification12 1capesociology
 

Viewers also liked (18)

Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal PreoperatifAntenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
Antenatal Intranatal Postnatal Preoperatif
 
Postpartum
PostpartumPostpartum
Postpartum
 
Katarak
KatarakKatarak
Katarak
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Dermatitis
Dermatitis Dermatitis
Dermatitis
 
Teaching profession report
Teaching profession reportTeaching profession report
Teaching profession report
 
Batata fungos-2013
Batata fungos-2013Batata fungos-2013
Batata fungos-2013
 
Revista fernanda guaman
Revista fernanda guamanRevista fernanda guaman
Revista fernanda guaman
 
Creative journey
Creative journeyCreative journey
Creative journey
 
Catalogo ttc.correntes e engrenagens
Catalogo ttc.correntes e engrenagensCatalogo ttc.correntes e engrenagens
Catalogo ttc.correntes e engrenagens
 
3Com 3CRC200A
3Com 3CRC200A3Com 3CRC200A
3Com 3CRC200A
 
Creative Journey - Pedal Box FSAE17
Creative Journey - Pedal Box FSAE17Creative Journey - Pedal Box FSAE17
Creative Journey - Pedal Box FSAE17
 
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015
Aula 02 SGQ ISO 9001:2015 – Introdução à ISO 9001:2015
 
El cambio de paradigma detonador competitividad
El cambio de paradigma  detonador competitividadEl cambio de paradigma  detonador competitividad
El cambio de paradigma detonador competitividad
 
Guia para la educación ambiental 2016
Guia para la educación ambiental   2016Guia para la educación ambiental   2016
Guia para la educación ambiental 2016
 
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기
Aws lambda 와 함께 서버리스 서비스 만들기
 
Caribbean history us1
Caribbean history us1Caribbean history us1
Caribbean history us1
 
Socialstratification12 1
Socialstratification12 1Socialstratification12 1
Socialstratification12 1
 

Similar to Hipertiroid dan Hipotiroid

Similar to Hipertiroid dan Hipotiroid (20)

kelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroidkelainan hormon tiroid
kelainan hormon tiroid
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptxhipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
hipertiroidppt-151004145346-lva1-app6892.pptx
 
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoidAsuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
Asuhan keperawatan pada klien dengan demam thypoid
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
hipertiroid.ppt
hipertiroid.ppthipertiroid.ppt
hipertiroid.ppt
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassarAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma stikes amanah makassar
 
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa strumaAsuhan keperawatan dengan diagnosa struma
Asuhan keperawatan dengan diagnosa struma
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
DASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptxDASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptx
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
Kedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake biteKedaruratan medis + snake bite
Kedaruratan medis + snake bite
 

More from Fransiska Oktafiani

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakFransiska Oktafiani
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Fransiska Oktafiani
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE Fransiska Oktafiani
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareFransiska Oktafiani
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Fransiska Oktafiani
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHFransiska Oktafiani
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockFransiska Oktafiani
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruFransiska Oktafiani
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Fransiska Oktafiani
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah Fransiska Oktafiani
 

More from Fransiska Oktafiani (20)

Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anakSatuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
Satuan acara penyuluhan dan leaflet diare pada anak
 
Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018Format asuhan keperawatan anak 2018
Format asuhan keperawatan anak 2018
 
Patofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anakPatofisiologi diare pada anak
Patofisiologi diare pada anak
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK USIA 17 BULAN (TODDLER) DENGAN DIARE
 
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan DiareProposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
Proposal Karya Tulis Ilmiah Asuhan Keperawatan pada Anak Todler dengan Diare
 
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
Buku Panduan Karya Tulis Ilmiah Berbasis Studi Kasus 2018
 
Sejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal IndonesiaSejarah Obat Herbal Indonesia
Sejarah Obat Herbal Indonesia
 
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAHDIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
DIAGNOSTIK INVASIF DAN INTERVENSI NON BEDAH
 
Drugs And Defibrillation
Drugs And DefibrillationDrugs And Defibrillation
Drugs And Defibrillation
 
Sindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner AkutSindroma Koroner Akut
Sindroma Koroner Akut
 
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) ShockDefibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
Defibrillation || DC (Dirrect Current) Shock
 
Ambulans Keperawatan
Ambulans KeperawatanAmbulans Keperawatan
Ambulans Keperawatan
 
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paruCardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
Cardiopulmonary Resuscitation (CPR) atau Resusitasi Jantung Paru-paru
 
Diagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan SyokDiagnosis & Penanganan Syok
Diagnosis & Penanganan Syok
 
proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017proses keperawatan jiwa 2017
proses keperawatan jiwa 2017
 
konsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiahkonsep dasar karya tulis ilmiah
konsep dasar karya tulis ilmiah
 
Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017Konsep keperawatan keluarga 2017
Konsep keperawatan keluarga 2017
 
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 penyajian data hasil karya tulis ilmiah  penyajian data hasil karya tulis ilmiah
penyajian data hasil karya tulis ilmiah
 
Skenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kaderSkenario penyegaran kader
Skenario penyegaran kader
 
Bagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTIBagian inti BABI KTI
Bagian inti BABI KTI
 

Recently uploaded

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 

Recently uploaded (20)

PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 

Hipertiroid dan Hipotiroid

  • 1. HIPOHIPERTIROID Kelompok 9 : 1. Sylvi Herdiandiny 2. Tanti Widaswara 3. Tika Fitri 4. Titania Meifitiyani Prameswari
  • 2. ANATOMI FISIOLOGI anatomi • Thyroidea (yunani thyreos, pelindung) suatu kelenjar endokrin sangat vaskular, merah kecoklatan yang terdiri dari lobus dextra dan sinistra yang dihubungkan oleh isthmus pada garis tengah. Tiap lobus ,mencapai superioir sejauh linea oblique cartilago thyroidea, isthmus terletak diatas cincin trakea kedua dan ketida, sedangkan bagian terbawah lobus biasanya terletak diatas cincin trachea keempat atau kelima. Kelenjar ini dibungkus oleh selubung yang berasal dari lapisan pretrachealis facia cervicalis profunda. Beratnya sekitar 25 gram biasanya membesar secara fisiologi pada masa pubertas, menstruasi dan kehamilan (Suan C, Kenneth, 2002; Gharib H, 1993) fisiologi • Kelenjar tiroid mempertahankan derajat metabolisme dalam jaringan pada titik optimal. Hormon tiroid merangsang penggunaan O₂ pada kebanyakan sel tubuh, membantu mengatur metabolisme lemak dan hidrat arang dan sangat diperlukan untuk pertumbuhan maturasi normal.
  • 3.
  • 4. hipotiroid Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang diikuti gejala dan tanda yang mempengaruhi sistem metabolisme tubuh. Faktor penyebabnya akibat penurunan fungsi kelenjar tiroid, yang dapat terjadi kongenital atau seiring perkembangan usia. Pada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan konsentrasi hormon tiroid dalam darah disebabkan peningkatan kadar TSH (tiroid stimulating hormon) hipertiroid Hipertiroid adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya)
  • 5.
  • 6. MANIFESTASI KLINIS HIPERTIROID 1. Peningkatan frekuensi denyut jantung 2. Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap katekolamin 3. Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan 4. Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik) 5. Prningkatan BAB 6. Gondok 7. Gangguan reproduksi 8. Tidak tahan panas 9. Cepat letih 10. Pembesaran kelenjar tiroid 11. Mata melotot HIPOTIROID 1. Kulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal 2. Kejang otot 3. Aliran darah keotak menurun 4. Bradikardi, disritmia, hipotensi 5. Konstipasi, anaroksia, peningkatan BAB, distensi abdomen 6. Aliran darah ginjal berkurang 7. Anemia 8. Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi
  • 7. hipotiroid hipertiroid 1. T3 (normal :70 hingga 220 ng/dl (1,15 hingga 3,10 nmol/L) dan T4 serum (normal:4,5 dan 11,5 µg/dl (58,5 hingga 150 nmol/L) rendah 2. TSH (normal: meningkat pada hipotiroid primer 3. TSH rendah pada hipotiroid sekunder  Kegagalan hipofisis : respon TSH terhadap TRH mendatar  Penyakit hipotalamus : TSH dan TRH meningkat 4. Titter Autoantibody tiroid tinggi pada >80% kasus 5. Peningkatan kolesterol 6. Pembesaran jantung pada sinar-X dada 7. EKG menunjukan sinus bradikardi, rendahnya voltase kompleks QRS dan gelombang T datar atau inverse 1. TSH serum ( biasanya menurun) 2. T3, T4 (biasanya meningkat) 3. Tes darah hormon tiroid 4. X-rain scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
  • 8. hipotiroid hipertiroid 1. Hipotermi b.d penurunan metabolisme 2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan dan penurunan proses kognitif 3. Konstipasi b.d penurunan fungsi gastrointestinal 4. Ketidakefektifan pola nafas b.d defersi ventilasi 5. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d lambatnya laju metabolisme tubuh 1. Ketidakefektifan pola nafas 2. Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme 3. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol, hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung 4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme (masukan nutrisi kurang) 5. Kerusakan integritas kulit
  • 10. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 1. Hipotermi b.d penurunan metabolis me 1. Suhu tubuh dalam rentang normal 2. Nadi dan RR dalam rentang normal 1. Monitoring suhu minimal tiap 2 jam 2. Monitor tekanan darah, nadi dan respirasi 3. Monitor warna dan suhu kulit 4. Tingkatkan intake cairan dan nutrisi 1. Memantau suhu tubuh 2. Mengetahui keadaa umum pasien 3. Memantau turgor kulit akibat hipertermia 4. Untuk menghindari panas yang berlebih pada tubuh 2. Intoleransi aktivitas b.d kelelahan dan penurunan proses kognitif 1. Melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri 2. TTV normal 3. Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah, nadi dan respirasi 1. Bantun klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan 2. Monitor respon fisik, emosi, sosial dan spiritual 3. Monitor turgor kulit 1. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan 2. Mengetahui keadaan sosiopsikososial pasien 3. Mengetahui keadaan kulit pasien
  • 11. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 3. Konstipas i b.d penuruna n fungsi gastrointe stinal 1. Mempertahankan bentuk feses 2. Bebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi 3. Mengidentifikasi indikator untuk mencegah konstipasi 1. Monitor tanda dan gejala konstipasi 2. Monitor bising usus 3. Monitor feses : frekuensi, konsistensi, dan volume 4. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat 1. Mengetahui tandada dan gejala dari konstipasi 2. Mengetahui gerakan peristaltik usus 3. Mengetahui keadaan feses 4. Agar terhindar dari konstipasi 4. Ketidakef ektifan pola nafas b.d defersi ventilasi 1. Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu 2. Menunjukkan jalan nafas yang paten 3. Ttv dalam rentang normal 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Indetifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan 5. Monitor respirasi dan status O₂ 6. Monitor TTV 1. Memaksimalkan ventilasi nafas pasien 2. Untuk memaksimalkan ventilasi pernafasan pasien 3. Jalan nafas pasien tidak terhmbat 4. Mengetahui suara nafas tambahan 5. Mengetahui status oksigenasi pasien 6. Mengetahui keadaan umum pasien
  • 12. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 5. Ketidakseimban gan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d lambatnya laju metabolisme tubuh 1. Tidak ada tanda-tanda malnutrisi 2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 3. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti 1. Monitor adanya penurunan berat badan 2. Monitor mual dan muntah 3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan 1. Mengetahui status nutrisi pasien 2. Mengetahui output pasien 3. Untuk mengetahui aktivitas apa saja yang dapat dilakukan pasien
  • 13. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 1. Ketidakefekt ifan pola nafas 1. Mendemonstrasika n batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dispneu 2. Menunjukkan jalan nafas yang paten 3. Ttv dalam rentang normal 1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi 2. Indetifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan 3. Keluarkan sekret dengan batuk atau suction 4. Auskultasi suara nafas, catat adanya suara nafas tambahan 5. Monitor respirasi dan status O₂ 6. Monitor TTV 1. Agar pasien tidak merasa sesak nafas 2. Memenuhi kebutuhan oksigenasi 3. Untuk melancarkan jalan nafas 4. Mengetahui suara nafas tambahan 5. Mengetahui kebutuhan oksigen 6. Mengetahui keadaan umum pasien 2. Hipertermia b.d peningkatan laju metabolisme 1. Suhu tubuh dalam rentang normal 2. Nadi dan respirasi dalam rentang normal 3. Tidak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing 1. Monitor suhu sesering mungkin 2. Monitor warna dan suhu kulit 3. Monitpr TTV 4. Monitor intake dan output 5. Berikan kompres hangat 1. Untuk menegetahui suhu tubuh pasien saat ini 2. Mengenali tanda-tanda hipertermi 3. Mengetahui keadaan umum 4. Mengetahui kebutuhan keseimbangan caiaran tubuh pasien 5. Menurunkan suhu tubuh pasien
  • 14. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 3. Penurunan curah jantung b.d hipertiroid tidak terkontrol, hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung 1. TTV dalam rentang normal 2. Dapat mentoleransi aktivitas, tidak ada kelelahan 3. Tidak ada edema paru, perifer dan tidak ada asites 4. Tidak ada penurunan kesadaran 1. Monitor status kardiovaskular 2. Monitor status pernafasan yang menandakan gagal jantung 3. Monitor abdomen sebagai indikator penurunan perfusi 4. Monitor keseimbangan cairan 5. Monitor TTV 1. Mengetahui keadaan jantung pasien 2. Mengetahui status pernafasan 3. Mengetahui adanya perfusi abdomen atau tidak 4. Menentukan diet yang diperlukan 5. Mengetahui keadaan umum pasien 4. Ketidakseimbanga n nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan metabolisme (masukan nutrisi kurang) 1. Tidak ada tanda- tanda malnutrisi 2. Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan 3. Tidak terjadi penurunan berat badan yang berarti 1. Monitor adanya penurunan berat badan 2. Monitor mual dan muntah 3. Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang biasa dilakukan 1. Mengetahui adanya malnutrisi 2. Mengetahui intake dan output cairan tubuh pasien 3. Untuk menghindari terjadinya keletihan
  • 15. NO Diagnosa Kriteria hasil intervensi rasional 5. Kerusakan integritas kulit 1. Integritas kulit yang baik bisa dipertahankan 2. Menunjukkan pemahan dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang 3. Mampu melindungi kulit dan mempertahankan kelembaban kulit dan perawatan alami 1. Jaga kulit agar tetap bersih dan kering 2. Monitor kulit akan adanya kemerahan 3. Monitor tanda dan gejala infeksi 1. Menghindari terjadinya infeksi 2. Mengenali tanda- tanda infeksi 3. Untuk menentukkan pengobatan yang dilakukan
  • 16. DAFTAR PUSTAKA 1. Smeltzer,suzanne C.2001.Buku Ajar keperawatan Medikal Bedah Brunner dan Suddart.Jakarta:EGC 2. Nurarif Amin Huda dan kusuma Hardi.2015.Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis dan NANDA Nic Noc.Jogjakarta:Mediaction