SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID
NAMA : NINA AGUSTINA
NIM : O4.O8.2120
KELAS : E / KP /VI
BAB I
LANDASAN TEORI
1.1. Definisi Hipertirod
Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi
hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid
memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat
digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya).
Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan
dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel
tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka.
Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh.
Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan
energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi.
Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan
lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium
radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan.
Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium
: Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan
mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid
yang berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat
jika hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum
dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau
pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling
sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid
dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut
diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan
hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid.
Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid.
Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan
kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid.
Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan
tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala
hipotiroid.
Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa
gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat,
mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam
mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar
pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25%
penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif.
Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan
merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar,
penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah
menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih
hormon sepanjang hidupnya.
1.2. Tanda dan Gejala Hipertiroid
Hipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :
- Banyak keringat
- Tidak tahan panas
- Sering BAB, kadang diare
- Jari tangan gementar (tremor)
- Nervus, tegang, gelisah, cemas,
mudah tersinggung
- Jantung berdebar cepat
- Denyut nadi cepat, seringkali
>100x/menit
- Berat badan turun, meskipun
banyak makan rasa capai
- Otot lemas, terutama lengan atas
dan paha
- Rambut rontok
- Haid menjadi tidak teratur
- Bola mata menonjol dapat disertai
dengan penglihatan ganda
- Denyut nadi tidak teratur terutama
pada usia diatas 60 th
- Tekanan darah meningkat
- Kulit halus dan tipis
- Pikiran sukar konsentrasi
- Kehamilan sering berakhir dengan
keguguran
- Terjadi perubahan pada mata
bertambahnya pembentukan air
mata, iritasi dan peka terhadap
cahaya
1.3. Etiologi Hipertiroid
Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu :
1. Penyakit Graves
Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab
hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih
sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang
ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.
Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor
antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan
kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat
menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak
tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi
merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak.
2. Toxic Nodular Goiter
Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak.
Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH
sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.
3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan
Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter
yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum
hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping.
4. Produksi TSH yang Abnormal
Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang
tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.
5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)
Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan,
dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala
hpotiroid.
6. Konsumsi Yoidum Berlebihan
Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
1.4. Manifestasi Klinis
Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng
aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid
itu sendiri.
Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai
beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan,
kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran
tiroid.
1.5. Patofisiologi Hipertiroid
Hipertiroid dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang telah dijelaskan pada
etiologi, akan tetapi Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH
yang merangsang aktivitas tiroid sedang. Pada goiter multimodular toksik berhubungan
dengan autonomi tirad itu sendiri. Ada pula hipertiroid sebagai akibat peningkatan sekresi
TSH dari hipofisis, namun jarang ditemukan. Hipertiroid pada T3 tiroto sikosis mungkin
diakibatkan oleh delodinasi T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 pada jaringan di luar tiroid.
Pada tirotoksikosis yang tidak disertai hipertiroid seperti tiroiditis terjadi kebocoran hormon-
hormon. Masukan hormon tiroid dari luar yang berlebihan dan terdapatnya jaringan tiroid
ektopik dapat mengakibatkan tirotoksikosis tanpa hipertiroid.
1.6. Pemeriksaan Diagnostik
Pemeriksaan yang dilakukan adalah :
1. TSH serum (biasanya menurun)
2. T3, T4 (biasanya meningkat)
3. Test darah hormon tiroid
4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
1.7. Komplikasi
Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang
terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :
1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan
2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa
3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)
4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan
Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh :
- Infeksi
- Pembedahan
- Stress
- Diabetes yang kurang terkendali
- Ketakutan
- Kehamilan atau persalinan
1.8. Penatalaksanaan
Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak
jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)
1. Obat antitiroid
Digunakan dengan indikasi :
a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien
muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.
b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.
c. Persiapan tiroidektomi
d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
e. Pasien dengan krisis tiroid
Obat antitiroid yang sering digunakan :
Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)
- Karbimatol
- Metimazol
- Propiltiourasil
30 – 60
30 – 60
300 – 600
5 – 20
5 – 20
50 – 200
Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya
diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi.
Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari
air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam
2. Pengobatan dengan yodium radioaktif
Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
a. Pasien umur 35 tahun atau lebih
b. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi
c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid
d. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid
e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik
3. Operasi
Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah :
a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid
b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar
c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif.
d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik
e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul
Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.
4. Pengobatan tambahan
a. Sekat β-adrenergik
Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200
mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam.
b. Yodium
Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium
radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari.
c. Ipodat
Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid
kerja (padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis
hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
d. Litium
Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya
dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi
terhadap yodium.
BAB II
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr. N
DENGAN HIPERTIROID
DI SDMC SURYA GLOBAL YOGYAKARTA
A. PENGKAJIAN
Pengkajian dilaksanakan di SDMC, tanggal 29 Desember 2007.
1. BIODATA
a) Identitas Penderita
Nama : Sdr. N
TTL : Aceh Timur, 13 April 1987
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegal turi Giwangan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Mahasiswa
Diagnosa : Hypertiroid
b) Identitas Penanggung Jawab
Nama : Sdr. N
TTL : -
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Tegal turi Giwangan
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : Mahasiswa
Hubungan dengan klien : Teman klien
2. RIWAYAT KESEHATAN
a) Keluhan utama
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Setahun yang lalu klien mengeluh nafsu makan meningkat rasa lemas, banyak berkeringat
meskipun dimalam hari. Kemudian terjadi penurunan berat badan secara beransur. Dan
sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri kedokter dengan diagnosa medis Hipertiiroid.
Pada tanggal 29 Desember 2007 pasien memriksakan dieri ke SDMC karena badannya
semakin lemas dan pusing.
c) Riwayat kesehatan dahulu
Klien pernah menderita penyakit maag, panas, batuk.
d) Riwayat kesehatan keluarga
Ibu klien pernah menderita hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit
gatal – gatal.
e) Genogram
Keterangan :
: laki – laki
: perempuan
: menikah
: meninggal
- - - - - - - : hidup dalam satu rumah
: klien
3. POLA FUNGSI KESEHATAN
a) Pola persepsi terhadap kesehatan
Nafsu makan klien bertambah tetapi berat badan klien berkurang, klien sering beli makan
diluar dan klien mengalami gangguan pada sistem metabolisme.
b) Pola aktivitas latihan
Aktivitas latihan selama sakit
Aktivitas 0 1 2 3 4
Makan 
Mandi 
Berpakaian 
Eliminasi 
Mobilisasi di tempat tidur 
Keterangan
0 : Mandiri
1 : Dengan menggunakan alat bantu
2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain
3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu
4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas
c) Pola istirahat tidur
Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas.
d) Pola nutrisi metabolik
Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan metabolik yaitu berta badan menurun meskipun
nafsu makan meningkat.
e) Pola eliminasi
Klien mengatakan terkadang eliminasi klien terganggu, terkadang klien mengalami diare.
f) Pola kognitif perseptual
Saat pengkajian klien dalam keadaan sadar, bicara kurang jelas, pendengaran dan
penglihatan normal
g) Pola peran hubungan
1. Status perkawinan : belum menikah
2. Pekerjaan : mahasiswa
3. Kualitas aktivitas : sebelum sakit klien kuliah seperti biasa
4. Sistem dukungan : teman kos
h) Pola nilai dan kepercayaan
Klien beragama Islam, ibadah dilakukan secara rutin.
i) Pola konsep diri
1. Harga diri : tidak terganggu
2. Ideal diri : tidak terganggu
3. Identitas diri : tidak terganggu
4. Gambaran diri: tidak terganggu
5. Peran diri : terganggu, karena klien kurang mengetahui tentang penyakitnya.
j) Pola seksual reproduksi
Pada klien hipertiroid tidak mengalami gangguan pada seksual reproduksinya.
k) Pola koping
1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klein sering lemas dan capek sehingga tidak
mampu mengerjakan pekerjaan secara menyeluruh.
2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi
Perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari – hari.
3. Takut terhadap kekerasan : tidak
4. Pandangan terhadap masa depan : klien optimis untuk sembuh.
4. PEMERIKSAAN FISIK
a) Tanda – tanda vital
Suhu : 39ºC
Nadi : 110 x / menit
RR : 27 x / menit
BB / TB : 48 kg / 150 cm
TD : 130/80 mmHg
b) Keadaan umum
Keadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang dialami oleh pasien.
c) Pemeriksaan Head to toe
1. Kulit dan rambut
 Inspeksi
Warna kulit : merah muda (normal), tidak ada lesi
Jumlah rambut: sedikit, rontok
Warna rambut : hitam
Kebersihan rambut: bersih
 Palpasi
Suhu >37ºC
Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi.
2. Kepala
 Inspeksi : Bentuk simetris antara kanan dan kiri
Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi
 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan.
3. Mata
 Inspeksi : Bentuk bola mata lonjong, simetris antara kanan
dan kiri, sclera berwarna putih, mata normal.
4. Telinga
 Inspeksi : Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri,
Tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada
Benjolan.
5. Hidung
 Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi
 Palpasi : Tidak ada benjolan.
6. Mulut
 Inspeksi : Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih.
7. Leher
 Inspeksi : Bentuk leher simetris
 Palpasi : Ada pembesaran kelenjar tyroid
8. Paru
 Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
 Palpasi : getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri
 Auskultasi : normal
 Perkusi : resonan
9. Abdomen
 Inspeksi : perut datar simetris antara kanan dan kiri.
 Palpasi : tidak ada nyeri
 Perkusi : resonan
10. Ekstremitas
 Inspeksi : tangan kanan dan kiri normal
Pemeriksaan Penunjang
 TSH – S
 Free – T4
Obat – obatan yang digunakan :
 Propanoloi
 Digoxin
 PTU
 Neomercazole Carbimazol
 New diabets
 Metimazol 30 – 60 mg / hari
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DATA FOKUS
Data objektif :
 Klien mengatakan banyak keringat walaupun di malam hari
 Klien mengatakan tak tahan panas
 Klien sering buang air besar, kadang diare
 Jari tangan klien gemetar (tremos)
 Klien tampak tegang
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak cemas
 Klien mudah tersinggung
 Jantung klien berdebar cepat
 Klien tampak capek
 Berat badan klien turun meski nafsu makan bertambah
 Otot klien lemas, terutama lengan atas dan paha
 Rambut klien rontok
 Kulit klien halus dan tipis
 Klien mengatakan sukar berkonsentrasi
 Klien mengatakan haid tidak lancar
 Kelenjar tyroid klien mengalami pembesaran
 Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya.
 Klit klien teras hangat
 Kulit klien memerah
 Wajah dan muka klien tampak pucat
 Klien mengatakan sering terbangun
 Klien tampak lemas
 Klien mengatakan mual
 Mata klien tampak bengkak
 Klien mengatakan penglihatan agak kabur
 Nafas klien pendek
 Klien mengatakan sering gugup.
Suhu : 39ºC
Nadi : 110 x / menit
RR : 27 x / menit
BB / TB : 48 kg / 150 cm
TD : 130/80 mmHg
BAB III
ANALISA DATA
Nama : N
Umur : 20 tahun
No Symtom Problem Etiologi
1 Do : Suhu : 38ºC RR :27x/ menit
- Klien teraba panas
- Kulit klien memerah
Ds : Klien mengatakan badannya
terasa panas
Hypertermi Peningkatan
metabolik
2 Do : - Suhu 38ºC
- Turgor jelek
- Klien tampak lemas
Ds : - Klien mengatakan banyak
keringat meskipun di malam
hari
Kekurangan
volume cairan
Kehilangan
volume cairan
- Klien mengatakan tak tahan
terhadap panas
- Klien mengatakan kadang- kadang
diare.
3 Do : RR : 27x /menit
Nafas klien pendek
Ds : Klien mengatakan sering
sesak nafas (dispnea)
Pola nafas tidak
efektif
Hiperventilasi
4 Do :- TD : 130/80 mmHg
- ND : 110 x / menit
- Nafas klien pendek
- Klien cemas dan tegang
Ds:- Klien mengatakan jantungnya
berdebar – debar
- Klien mengatakan lelah
Penurunan curah
Jantung
Perubahan
denyut/irama
jantung
5 Do :- Berat badan klien turun
meskipun nafsu makan ber-
tambah
- Klien tamapak lemah
Ds :- Klien mengatakan terkadang
mual
- Klien mengatakan badannya
lemah
Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh
Tidak mampu
mengabsorbsi
makanan
6 Do :- Klien tampak gelisah
- Klien tampak tegang
- Klien tampak sering menonjolkan
mata
Ds :- Klien mengatakan
penglihatannya kabur
- Klien mengatakan sukar
berkonsentrasi
Gangguan sensori
persepsi
Perubahan
sensori persepsi
7 Do : Wajah dan mata klien pucat,
mata klien tampak bengkak
Ds : - Klien mengatakan sering
Gangguan pola
tidur
Cemas
Terbangun di malam hari
- Klien mengatakan cemas dan
ketakutan
Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah
1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik
2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan tidak
mampu mengabsorbsi makanan.
4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi
5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut/irama jantung
6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas
7. Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan perubahan sensori persepsi.
PERENCANAAN
No Tujuan Intervensi Rasional
1 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
klien :
36,5-37ºC
iraba tidak hangat
tidak memerah
- Monitor suhu sesering
mungkin
- Monitor TD, Nadi dan
RR
- Kolaborasi pemberian
anti piretik
- Berikan kompres hangat
pada lipat paha dan
tangan
- Selimuti pasien
- Tingkatkan intake cairan
dan nutrisi
- Anjurkan klien untuk
mengkonsumsi air
minum.
2 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
- Kaji TTV
- Anjurkan klien untuk
banyak minum air putih.
- air sebagai
pengganti
klien :
normal
ormal : 36,5-37ºC
lien tidak memerah
- Observasi kulit/membran
mukosa dan turgor
- Kolaborasi pemberian
plasma/darah, cairan
elektrolit
- Menganjurkan klien
untuk mengurangi
aktivitas
- Pertahankan catatan
intake dan output yang
akurat.
cairan tubuh
yang hilang
- Mempertahankan
volume sirkulasi
dan kesimbangan
elektrolit, plasma
darah membantu
menggerakkan
air ke dalam area
intrvaskuler
3 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan :
- Klien tidak mual
- Klien tidak lemah dan lemas
- Berta badan menunjukkan
peningkatan
- Anjurkan klien untuk
meningkatkan konsumsi
vitamin C, protein dan Fe
- Berikan makanan yang
terpilih
- Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori yang
dibutuhkan klien
- Kolaborasi pemberian
obat anti mual
- Berikan makanan
kesukaan
4 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
- Monitor frekuensi, ritme,
kedalaman pernafasan
- Monitor pola nafas
klien :
- RR : 18-24 x/menit
- Bernafas mudah
- Tidak ada dispnea
- Tidak didapat nafas pendek
- Posisikan pasien ntuk
memaksimalkan ventilasi
- Monitor suhu, warna dan
kelembaban kulit
- Catat adanya fluktasi
tekanan darah
5 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
klien :
- Pompa jantung efektif
dengan kriteria
- Td : Sitole>105 dan
Diastole <60 mmHg
- ND >100x /menit
- Tidak kelelahan
- Evaluasi adanya nyeri
dada
- Monitor status
Kardiovaskular
- Monitor status pernafasan
yang menandakan
gagalnya jantung
- Monitor adanya
perubahan TD
- Anjurkan klien untuk
menurunkan stress
- Monitor TTV
- Identifikasi penyebab
perubahan TTV
- Monitor jumlah dan
irama jantung
6 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
klien :
- Tidak terbangun di malam
hari
- Mata klien tidak bengkak
- Wajah dan mata klien tidak
pucat
- Kaji tidur klien
- Berikan kenyamanan
pada tidur
- Catat banyaknya klien
terbangun di malam hari
- Berikan di malam hari
- Berikan minum susu
hangat sebelum tidur
- Hindarkan dari
lingkungan bising
- Tenangkan klien terhadap
kecemasannya
7 Setelah dilakukan tindakan
asuhan keperawatan selama
…..x 24 jam diharapkan
klien :
Mendemonstrasikan
penurunan gejala berlebihan
sensoris
- Kurangi penglihatan yang
berlebihan
- Bicarakan tentang
kebutuhan untuk
mengurangi kebisingan
- Berikan periode istirahat
yang tidak terganggu
- Usahakan penjelasan
yang sederhana
-
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1.
Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.
Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com
Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com
Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
LAPORAN KERJA KELOMPOK
NSP KDM
“HIPERTIROID”
PERTEMUAN NAMA MAHASISWA TTD
I 1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
II 1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
III 1. Ervin Dwi W
2. Diharlina
3. Siti Hasnia M U
ERTIROID
Download ASKEP Hipertiroid DISINI atau klik download link:
http://www.ziddu.com/download/16464886/hipertiroid.docx.html
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali
masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan
lingkungan (Effendy, 1995)
Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang
meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah.
Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang penyakit hipertiroid, pengkajian dari penyakit itu
dan intervensi-intervensinya berdasarkan NANDA, NIC dan NOC.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:
 Mahasiswa mengerti tentang penyakit Hipertiroid
 Mahasiswa mengerti bagaimana melakukan pengkajian dengan pola Gordon pada penderita
Hipertiroid
 Mahasiswa memahami cara menentukan diagnosa Nanda dari pengkajian-pengkajian yang
ada
 Mahasiswa memahami kriteria hasil dan intervensi keperawatan dari NOC dan NIC dari
diagnosa-diagnosa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi
hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708)
Faktor-faktor resiko terkena penyakit ini yaitu:
 Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki
 Pada usia lebih dari 50 tahun
 Post trauma emosional
 Peningkatan stress (Long C, Barbara 1996 hal 109)
Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik, yaitu:
(Price A, Sylvia, 1995 hal 1074)
2.1.1 Penyakit Graves
Penyakit Graves adalah suatu gangguan autoimun di mana terdapat suatu defek genatik dalam
limfosit Ts dan sel Th merangsang sel B untuk sintesis antibody terhadap antigen tiroid
(Dorland, 2005). Penyakit Graves merupakan penyebab tersering hipertiroidisme. Pada
penyakit ini ditandai oleh adanya proses autoimun disertai hyperplasia (pembesaran kelenjar
akibat peningkatan jumlah sel) kelenjar tiroid secara difus.
2.1.2 Penyakit Goiter Nodular Toksik
Peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid.
Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid terjadi selama periode pertumbuhan atau
kebutuhan metabolik yang tinggi misalnya pubertas atau kehamilan. ( Elizabeth J. Corwin,
2009 )
2.2 Etiologi Hipertiroid
Penyebab-penyebabnya penyakit Hipertiroid antara lain:
 Herediter
 Toksik Adenoma
 Tumor kelenjar hipofise
 Tiroiditis sub akut
 Kanker tiroid
 Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn ,
2000 hal 708)
Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit tiroid
autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang
berlebihan.
2.3 Manifestasi klinis
Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih
dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya
hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain
adalah :
 Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus
 Penurunan berat badan walaupun nafsu makan baik
 Intoleransi panas dan banyak keringat
 Papitasi,takikardi,aritmia jantung,dan gagal jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin
pada sel-sel miokardium
 Amenorea dan infertilitas
 Kelemahan otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal)
 Osteoporosis disertai nyeri tulang
2.4 Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik
Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan yaitu:
 Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada
tiriditis
 T3 dan T4 serum : meningkat
 T3 dan T4 bebas serum : meningkat
 TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)
 Tiroglobulin : meningkat
 Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah
pemberian TRH
You might also like:
 ASUHAN KEPERAWATAN SYOK NEUROGENIK
 ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA
 BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
 KOPING DAN KONSEP DIRI
 FATIGUE
Linkwithin
Diposkan oleh Cicilia Uzumaki di 07.39
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke
Pinterest
Label: ASUHAN KEPERAWATAN, KEPERAWATAN DEWASA 1
Reaksi:
Tidak ada komentar:
Poskan Komentar
Tulis Komentnya Disini yaxc!!!!
Link ke posting ini
Buat sebuah Link
Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Search Here!!!
ASKEP HIPERTIROIDISME
KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh
metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337)
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid
bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam
darah.
Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat
terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin:
296).
B. ETIOLOGI
Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH
dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme
akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan
Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi
hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan.
1. Penyebab Utama
a. Penyakit Grave
b. Toxic multinodular goitre
c. ’’Solitary toxic adenoma’’
2. Penyebab Lain
a. Tiroiditis
b. Penyakit troboblastis
c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
d. Pemakaian yodium yang berlebihan
e. Kanker pituitari
f. Obat-obatan seperti Amiodarone
C. MANIFESTASI KLINIK
 Peningkatan frekuensi denyut jantung.
 Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap
Katekolamin.
 Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran
terhadap panas, keringat berlebihan.
 Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik
 Peningkatan frekuensi buang air besar
 Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid
 Gangguan reproduksi
 Tidak taahan panas
 Cepat lelah
 Pembesaran kelenjar tiroid
 Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat penimbunan xat dalam orbit
mata.
D. PATOFISIOLOGI
Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada
kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari
ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke
dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan
dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa
kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal.
Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang
“menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang
disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor
membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut
merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena
itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI
meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid,
yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya
sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan
TSH oleh kelenjar hipofisis anterior.
Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar
batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat
hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas
normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita
hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang
mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya
tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami
gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah
satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan
reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot-
otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar.
E. KOMPLIKASI
Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik
(thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang
menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang
tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang
menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak
diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves,
infeksi.
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini:
a. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan
diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid.
b. TSH (Tiroid Stimulating Hormone)
c. Bebas T4 (tiroksin)
d. Bebas T3 (triiodotironin)
e. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran
kelenjar tiroid
f. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum
g. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia.
G. PENATALAKSANAAN
Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang
berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid
(yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal).
Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi:
 Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada
pasien muda
dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis
 Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah
pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif
 Persiapan tiroidektomi
 Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia
 Pasien dengan krises tiroid
Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu
200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua
sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat tambahan sebaiknya tidak diberikan karena
T4, yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme
pada bayi yang baru lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya
sedik:it sekali yang keluar dari air susu ibu. Dosis ya; dipakai 100-150 mg tiap 8 jam: Setelah
pasien eutiroid, secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan dipertahankan menjadi 2 x
50 mg/hari. Kadar T4 dipertahank pada batas atas normal dengan dosis propiltiaurasil
ILUSTRASI KASUS
Tgl Masuk Rumah Sakit : 15 Juni 2011
Tgl Pengkajian : 16 Juni 2011
Nomor Register : 0912121
Ruangan / Rumah Sakit : Melaty/ RSUM
Lakipadada
Diagnosa Medis : Hipertiroid
1. PENGKAJIAN
 BIO DATA
A. Identitas Pasien
1. Nama Lengkap : Ny B
2. Jenis Kelamin : Perempuan
3. Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun
4. Kawin / Belum Kawin : Sudah kawin
5. A g a m a : Islam
6. Suku / Bangsa : Bugis
7. Pendidikan : SMA
8. Pendapatan : Tidak menentu
9. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
10. Nomor Askes : -
11. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24
B. Identitas Penaggung
1. Nama Lengkap : Tn A
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur / Tanggal Lahir : 38 tahun
4. Kawin / Belum Kawin : Sudah KAwin
5. A g a m a : Islam
6. Suku / Bangsa : Bugis
7. Pendidikan : SMA
8. Pendapatan : Tidak menentu
9. Pekerjaan : Wiraswasta
10. Nomor Askes : -
11. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24
 RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas
2. Riwayat Keluhan Utama ( dengan pendekatan P,Q,R,S,T )
 Provocative/palliative
 Yang menyebabkan keluhan tubuh terasa lemas adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh
akibat peningkatan laju metabolisme tubuh di atas normal.
 Yang membuatnya keluhan bertambah baik /ringan jika klien berada pada tempat yang
dingin atau bertambah berat jika melakukan aktivitas yang menambah peningkatan laju
metabolisme
 Quality/quantity
 Rasa lemas dirasakan di seluruh tubuh seiring dengan peningkatan laju metabolism tubuh.
 Rasa lemas yang di rasakan membuat klien tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.
 Region/radiation
 Rasa lemas di rasakan di seluruh tubuh
 Severity scale
 Dengan peningkatan laju metabolisme tubuh, pasien kehilangan energi yang berlebihan serta
terjadi peningkatan suhu tubuh sehingga menyebabkan terjadinya kelelahan dan rasa lemas
yang dapat mempengaruhi aktivitas
 Kelelahan dan rasa lemas yang dirasakan klien berada pada tingkat yang sedang.
 Timing
 Keluhan dirasakan klien 2 bulan yang lalu
 Keluhan sering dirasakan klien sekitar 2 minggu yang lalu
 Keluhan dirasakan klien secara perlahan-lahan
B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
a. Sebelumnya klien belum pernah merasakan penyakit ini
b. Klien pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya karena demam tinggi
c. Klien alergi terhadap ikan asin, tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya dengan tidak
menghindari penyebab alergi
d. Kebiasaan
KLien tidak merokok serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol, klien minum kopi 2 kali
sehari sejak 5 tahun terakhir
C. Riwayat Kesehatan Keluarga (genogram 3 generasi) :
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Garis Hubungan keluarga
: Garis serumah
: Meninggal
 PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum
Lemah
2. Tingkat kesadaran
Apatis
3. Tanda-tanda vital
a. Tekanan darah : 110/150 mmhg
b. Denyut nadi : 125x/menit
c. Suhu badan : 38 o
C
d. Pernafasan : 30x/ menit
4. Berat Badan : 45 Kg
5. Tinggi Badan : 157 cm
6. Kulit
@ Inspeksi
- Tidak terdapat lesi,lecet,jaringan parut
- kulit tampak bersih
- Tidak terdapat kelainan –kelainan pada kulit
Mis ; mokula, papula, ulcus, Eritema, fistula, eksoreasi
@ Palpasi
- Kulit ; dingin
- Kelembaban kulit : kurang
- Tekstur kulit : halus
- Oedema : tidak ada
7. Keadaan kepala
@ inspeksi ;
- bentuk muka dan tengkorak kepala simetrisan
- penyebaran rambut jarang serta halus
- tidak ada luka pada kulit kepala
- rambut tampak bersih
@ Palpasi
- Tidak ada pembengkakan/ benjolan
- Tidak ada nyeri tekan
- Massa tidak ada
8. Muka
@ Inspeksi
a. Simertis/tidak : simetris
b. Bentuk wajah : Lonjong/oval
c. Gerakan abnormal : Tidak ada
d. Ekspresi wajah : datar
@ Palpasi
a. Nyeri tekan/tidak : Tidak ada nyeri tekan
b. Data lain : -
9. Keadaan mata
@ Inspeksi
a. Palpebrae : tidak ada edema dan radang
b. Sclera : Berwarna kemerahan
c. Conjuctiva : Tidak Radang/tidakAnemis
d. Pupil : isokor
e. Posisi mata : Simetris kiri dan kanan
Gerakan bola mata : Pasien sulit menggerakkan matanya
karena nyeri saat menggerakan mata
Penutupan kelopak mata : Pasien sulit menutup mata
Keadaan visus : 15/20
Penglihatan : Kabur
@ Palpasi
Nyeri Tekan (+)
Tekanan Intra Okuler ( TIO ) (+)
10. Keadaan hidung
@ inspeksi
- Simetrisan
- Tidak terdapat pembengkakan dan sekresi
- tulang hidung tidak mengalami pembengkokan
- Tidak mengalami pembengkakan pada sselaput lendir
@ Palpasi
- Tidak terdapat nyeri tekan
- Tidak ada benjolan/tumor
11. Keadaan telinga
@ inspeksi
- telinga bagian luar simetris
- Tidak ada serumen/cairan, nanah
12. Mulut
Inspeksi
a. Gigi
- Keadaan gigi : gigi tampak bersih
- Karang gigi/karies : -
- Pemakaian gigi palsu : -
b. Gusi
tidak mengalami peradangan
c. Lidah
Lidah tampak kotor
d. Bibir
- pucat
- kering pecah
- mulut tidak berbau
13. Tenggorokan
a. Warna mukosa : Pucat.
b. Terdapat nyeri tekan
c. Terdapat nyeri menelan
14. Leher
@ Inspeksi
a. Kelenjar Thyroid : Membesar
b. ada pembengkakan/benjolan pada leher
c. tidak ada distensi vena jugularis
@ Palpasi
a. Kelenjar Thyroid : Teraba
b. Kaku kuduk/tidak : +
c. Kelenjar limfe : tidak
d. ada benjolan
e. Mobilisasi leher normal
15. Thorax dan pernafasan
@ Inspeksi
a. Bentuk dada : normal
b. Pernafasan : Inspirasi/ekspirasi, frekuensi pernafasan,
irama pernafasan
c. Pengembangan diwaktu bernafas
d. Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan
e. ada retraksi
f. Pengamatan tentang adanya batuk ( produktif, kering, pendek/dehem )
@ Palpasi
a. Tidak adanya nyeri tekan
b. Tidak ada massa adanya massa
c. Vokal fremitus : adanya getaran dinding dada
@ Perkusi
Bunyi sonor : Suara perkusi jaringan paru yang normal
@ Askultasi
a. Suara nafas :
* Vesikuler dan tidak terdapat wheezing
* Suara ucapan normal
16. Jantung
@ Inspeksi :
Ictus Cordis terlihat ditemukan pada ICS 5 linea medio clavicularis
kiri
@ Palpasi :
 Saat melakukan palpasi iktus teraba
 Frekuensijantungmeningkat
@ Perkusi
Saat dilakukan perkusi, jantung dalam batas normal
@ Auskultasi
a. Iramajantungtidakteratur/distritmia
b. Bising jantung : murmur ada
17. Pengkajian payudara dan ketiak
@ Inspeksi :
 Payudara melingkar dan agak simetris dan ukuran sedang
 Tidak terdapat udema, tidak terdapat kemerahan atau lesi serta vaskularisasi normal
 Areola mamma agak kecoklatan
 Tidak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi.
 Tidak ada keluaran, ulkus , pergerakan atau pembengkakan. Posisi kedua puting susu
mempunyai arah yang sama.
 ketiak dan klavikula tidak ada pembengkakan atau tanda kemerah-merahan.
@ Palpasi
 Tidak adanya keluaran serta nyeri tekan.
18. Abdomen
@ Inspeksi :
 umbilikus tidak menonjol
 Tidak ada pembendungan pembuluh darah vena
 Tidak ada benjolan
 warna kulit normal
@ Palpasi :
 Tidak ada rasa nyeri
 Tidak ada benjolan/ massa
 Tidak ada pembesaran pada organ hepar
@ Perkusi : Tympani
@ Auskultasi : Peristaltik keras dan panjang
19. Genetalia dan Anus
 Genetalia :
Inspeksi :
 Tidak ada prolapsus uteri, benjolan kelenjar bartolini,
 sekret vagina jernih
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Anus : Keadaan anus normal, tidak ada haemoroid, fissura, fistula.
20. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik
- Pergerakan kanan/kiri : lemah
- Pergerakan abnormal : tidak seimbanngnya pergerakan
antara kanan dan kiri.
- Kekuatan otot kiri/kanan : kekuatan otot kanan dan kiri lemah
- Koordinasi gerak : ada gangguan
b. Refleks
- Biceps kanan/kiri : Normal
- Triceps kana/kiri : Normal
c. Sensori
- Nyeri : +
- Rangsang suhu : +
- Rasa raba : +
Ekstremitas bawah
a. Motorik
- Gaya berjalan : Normal
- Kekuatan kanan/kiri : kekuatan kanan 4/kiri 4
- Tonus otot kanan/kiri : menurun
b. Refleks
- KPR kanan/kiri : -/-
- APR kanan/kiri : -/-
- Bebinski kanan/kiri: +/+
c. Sensori
- Nyeri : +
- Rangsang suhu : +
- Rasa raba : +
21. Status Neurologi
Saraf-saraf cranial
N I (Olfaktorius)
Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan alcohol.
N II (Optikus)
Klien tidak dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh.
N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen)
Mata dapat berkontraksi, pupil isokor, klien tidak mampu menggerakkan bola mata kesegala
arah dan sulit mengangkat mata.
N V (Trigeminus)
Fungsi sensorik : Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan.
Fungsi motorik : Klien dapat menahan tarikan pulpen dengan gigitannya.
N VII (Fasialis)
Klien dapat mengerutkan dahinya, tersenyum dan dapat mengangkat alis.
N VIII (Akustikus)
Klien dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik, tidak ditemukan adanya tuli
konduktif dan tuli persepsi.
N IX (Glosofaringeus)
Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, pedas.
N X (Fagus)
Klien tidak ada kesulitan mengunyah, klien tidak ada kesulitan menelan.
N XI (Assessoris)
Klien dapat mengangkat kedua bahu, tidak ada atropi otot sternokleidomastoideus dan
trapezius.
N XII (Hipoglosus)
Gerakan lidah simetris, dapat bergerak kesegala arah, tidak ada deviasi pada satu sisi dan
tidak ada fasikulasi, indra pengecapan normal.
Tanda-tanda perangsangan selaput otak
a. Kaku kuduk : -
b. Kerning sign : -
c. Refleks Brudzinski : -
d. Refleks Lasegu : -
 PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Pemeriksaan Laboratorium
a. TSH serum (biasanya menurun)
b. T3 danT4 serum : meningkat
c. Tiroglobulin : meningkat
d. Pemberian TRH
e. Ambilan tiroid 131 : meningkat
f. Ikatan protein sodium : meningkat
g. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal)
h. Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal)
i. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal
j. Elektrolit : hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia
akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI.
k. Kateklamin serum : menurun
l. kreatinin urin : meningkat
m. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali
2. Radiologi
USG
3. Pemeriksaan canggih
MRI
 POLA KEGIATAN SEHARI-HARI
1. Nutrisi
a. Kebiasaan
- Frekwensi makan/hari : 3x/ hari
- Nafsu makan : sedang
- Makanan pantang : ikan asin
- Makanan yang disukai : ayam goreng
- Banyak minuman dlm sehari : 7-8 gelas
b. Perubahan selama sakit :
Klien mengatakan nafsu makan meningkat, sebelum sakit makan klien 3x/hari habis
satu porsi, sejak sakit makan klien > 3x/hari dan menghabiskan > satu porsi, intake cairan
sebelum sakit 7 - 8 gelas/hari, sejak sakit > 8 gelas/hari, klien alergi dengan ikan asin,klien
mengatakan BB badan turun sejak 1 bulan terakhir dari 57 kg menjadi 45kg.
2. Eliminasi
Buang air kecil
a. Kebiasaan
- Frekuensi/hari : Frekuensi bak klien 2-3x/hari
- Warna : Karakter urin kuning jerih
b. Perubahan selama sakit : Tidak ada masalah dalam miksi
Buang air besar
a. Kebiasaan
- Fekuensi/hari : klien 1 - 2x/hari
- Warna : Kuning
- Konsistensi : padat/ normal
b. Perubahan setelah sakit
Sejak sakit defekasi klien 2-3 x/hari bahkanlebih tapi dengan konsistensi encer/cair.
Klien tidak pernah menggunakan obat pencahar.
3. Olaraga dan Aktivitas
a. Klien mengatakan kurang suka olaraga
b. Jenis olaraga yang disukai adalah olaraga renang
c. Olaraga tersebut tidak dilaksanakan secara teratur
a. Kebiasaan
- Tidur malam jam : 10 bangun jam 6
- Tidur siang jam : 3 bangun jam 4
- Apakah anda mudah terangun ?
- Jumlah jam tidur 7-8 jam
b. Perubahan selama sakit : selama sakit klien susah tidur, tidur 5 jam/hari.
4. Hygiene
a. Kebiasaan
- Mandi : 2 kali/hari
- Penyakit gigi : tidak ada
- Rambut : Bersih
b. Perubahan selama sakit :
Selama sakit klien mengalami kelelahan sehingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari
terganggu termasuk personal hygiene, selama sakit klien hanya mandi 1 kali/hari.
 POLA INTERAKSI SOSIAL
Klien mengatakan sejak sakit klien agak tertutup, orang yang terdekat dengan klien
adalah orang
tua dan suaminya, sebelumnya sakit klien aktif dengan kegiatan masyarakat/
organisasi, tapi semenjak
sakit klien lebih banyak di rumah.
 KESEHATAN
SOSIAL menururkli
en kebersihan rumah sangat penting, klien tinggal di daerah yang bising dan klien
tinggal 5 orang dalam rumah.
 KEADAAN PSKOLOGIS SELAMA SAKIT
Klien mengatakan perubahan yang dirasakanterutama ketika berinteraksi dengan orang
lain, klien
kesulitan dalam mengungkapkan apa yang difikirkannya, klien lebih suka menyendiri
dan banyak diam,
klien lebih sering cemas, klien tidak menggunakan obat tertentu
 KEGIATAN KEAGAMAAN
Klien beranggapan bahwa penyakit yang diderita sekarang merupakan cobaab
untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya, klien menganut agama islam klien taat
dan melakukan sholat 5 waktu selama sakit.
 PERAWATAN/PENGOBATAN
1. Perawatan
Tindakan perawat yang diberikan :
Tindakan keperawatan yang diberikan selama di rumah sakit disesuaikan dengan diagnosa
yang dialami oleh pasien
2. Pengobatan
1. Sebelum masuk rumah sakit :
Tidak ada tindakan pengobatan yang diberikan
2. Setelah masuk rumah sakit :
a. Obat antitiroid
b. Pengobatan dengan yodium radioaktif
c. Operasi
d. Pengobatan tambahan
 Sekat β-adrenergik
 Yodium
 Ipodat
 Litium
 PENGELOMPOKAN DATA
Data subjektif Data Objektif
 Klien mengatakan badannya
terasa panas
 Klien mengatakan penglihatan
agak kabur
 Klien mengatakan mual
 Klien mengatakan sering gugup
 Klien mengatakan sering
terbangun di malam hari
 Klien mengatakan mata klien
peka terhadap cahaya / tidak
tahan terhadap cahaya.
 Klien mengatakan haid tidak
lancar
 Klien mengatakan sukar
berkonsentrasi
 Klien mengatakan banyak
keringat walaupun di malam
hari
 Klien mengatakan tak tahan
panas
 Klien sering buang air besar, kadang
diare
 Jari tangan klien gemetar (tremos)
 Klien tampak tegang
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak cemas
 Klien mudah tersinggung
 Jantung klien berdebar cepat
 Berat badan klien turun meski nafsu
makan bertambah
 Otot klien lemas, terutama lengan atas
dan paha
 Rambut klien rontok
 Kulit klien halus dan tipis
 Kelenjar tyroid klien mengalami
pembesaran
 Kulit klien teras hangat
 Kulit klien memerah
 Wajah dan muka klien tampak pucat
 Klien tampak lemas
 Mata klien tampak bengkak
 Klien tampak capek
 Pernafasan klien pendek.
 ANALISA DATA
No Symtom Etiologi Problem
1 Ds
 TD : 130/80 mmHg
 ND : 110 x / menit
 Nafas klien pendek
 Klien cemas dan
tegang
Ds:
 Klien mengatakan
jantungnya
berdebar – debar
 Klien mengatakan
lelah
Produksi hormone
tiroid meningkat
Peningkatan
metabolic tubuh
Peningkatan kerja
jantung
Takikardi
Perubahan
denyut/irama
jantung
Penurunan curah
Jantung
Penurunan curah
Jantung
2 Do :
 Klien tampak lemas
dan pucat
DS :
 Klien mengatakan
badannya lemah
Produksi hormon
tiroid meningkat
Hipermetabolik
Meningkatnya
kebutahan energi
Kelelahan
Kelelahan
3 Do :
 Berat badan klien
turun meskipun nafsu
makan ber-
Tambah
 Klien tamapak lemah
Ds :
 Klien mengatakan
terkadang mual
 Klien mengatakan
badannya lemah
Produksi hormone
tiroid meningkat
Proses glikogenesis
meningkat
Proses pembakaran
lemak meningkat
Suplai nutrisi yang
tidak adekuat
Pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
Pemenuhan nutrisi
kurang dari
kebutuhan tubuh
4 Do :
 Klien tampak gelisah
 Klien tampak tegang
 Klien tampak sering
menonjolkan mata
Ds :
 Klien mengatakan
Penglihatannya kabur
 Klien mengatakan
sukar berkonsentrasi
 Klien mengatakan
sulit menutup matanya
hipertiroidisme.
peningkatan
produksi T3 dan T4
peningkatan
pembentukan
limfosit
edema jaringan retro
orbita
eksoftalmus.
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas jaringan
protusi bola mata
menarik saraf optik
Gangguan
penglihatan
Risiko tinggi
terhadap kerusakan
integritas jaringan
5 Do :
 Klien tampak lemas
dan pucat
DS :
Klien mengatakan
badannya lemah
Peningkatan
produksi hormone
tiroid
Hipermetabolik
Perubahan status
kesehatan
Koping tidak
adekuat
ansietas
Ansietas
6 Do :
 Klien tampak bingung
saat ditanya tentang
penyakitnya
DS :
 Klien mengatakan
kurang mengerti
Peningkatan
produksi hormone
tiroid
Hipermetabolik
tidak mengenal
Kurang pengetahuan
tentang penyakitnya sumber informasi
Kurang pengetahuan
7 Do :
 Klien tampak bingung
 Adaanya perubahan
tingkah laku pada
klien, sensitifitas
meningkat.
DS :
 Klien mengatakan
kemampuan mengingat
berkurang
 Klien mengatakan
susah berkonsentrasi
Peningkatan
produksi hormone
tiroid
perubahan fisiologik
peningkatan
stimulasi SSP
aktifitas mental
meningkat
Risiko tinggi
perubahan proses
pikir
Risiko tinggi
perubahan proses
pikir
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak
terkontrol,
keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung
2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi
3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan
peningkatan
metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan
4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan
mekanisme
perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus.
5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan
berhubungan dengan
tidak mengenal sumber informasi.
7.
3. INTERVENSI
NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL
1 I Klien akan
mempertahankan
curah jantung yang
adekuat sesuai
dengan kebutuhan
tubuh, dengan
kriteria :
1) Nadi perifer dapat
teraba normal.
2) Vital sign dalam
batas normal.
3) Pengisian kapiler
normal
4) Status mental baik
5) Tidak ada
disritmia
1. Pantau tekanan
darah pada posisi
baring, duduk dan
berdiri jika
memungkinkan.
Perhatikan
besarnya tekanan
nadi
2. Periksa
kemungkinan
adanya nyeri dada
atau angina yang
dikeluhkan pasien.
3. Auskultasi suara
nafas. Perhatikan
adanya suara yang
tidak normal
(seperti krekels)
4. Observasi tanda
dan gejala haus
yang hebat, mukosa
membran kering,
nadi
lemah, penurunan
produksi urine dan
1. Hipotensi umum atau
ortostatik dapat terjadi
sebagai akibat dari
vasodilatasi perifer
yang berlebihan dan
penurunan volume
sirkulasi
2. Merupakan tanda
adanya peningkatan
kebutuhan oksigen
oleh
otot jantung atau
iskemia
3. S1 dan murmur yang
menonjol berhubungan
dengan curah
jantung meningkat
pada keadaan
hipermetabolik
4. Dehidrasi yang cepat
dapat terjadi yang akan
hipotensi
5. Catat masukan dan
haluaran
menurunkan
volume sirkulasi dan
menurunkan curah
jantung
5. Kehilangan cairan
yang terlalu banyak
dapat menimbulkan
dehidrasi berat
2 II Tujuan : Klien
akan
mengungkapkan
secara verbal
tentang
peningkatan
tingkat
energi
1. Pantau tanda vital
dan catat nadi baik
istirahat maupun
saat aktivitas.
2. Ciptakan
lingkungan yang
tenang
3. Sarankan pasien
untuk mengurangi
aktivitas
4. Berikan tindakan
yang membuat
pasien merasa
nyaman seperti
1. Nadi secara luas
meningkat dan bahkan
istirahat , takikardia
mungkin ditemukan
2. Menurunkan stimulasi
yang kemungkinan
besar dapat
menimbulkanagitasi,
hiperaktif, dan
imsomnia
3. Membantu melawan
pengaruh dari
peningkatan
metabolism
4. Meningkatkan relaksas
massage
3 III Klien akan
menunjukkan berat
badan stabil
dengan kriteria :
1) Nafsu makan baik.
2) Berat badan
normal
3) Tidak ada tanda-
tanda malnutrisi
1. Catat adanya
anoreksia, mual
dan muntah
2. Pantau masukan
makanan setiap
hari, timbang berat
badan setiap hari
3. kolaborasi untuk
pemberian diet
tinggi kalori,
protein, karbohidrat
dan vitamin
1. Rasional : Peningkatan
aktivitas adrenergic
dapat menyebabkan
gangguan sekresi
insulin/terjadi resisten
yang mengakibatkan
hiperglikemia
2. Penurunan berat badan
terus menerus dalam
keadaan masukan
kalori yang cukup
merupakan indikasi
kegagalan terhadap
terapi antitiroid
3. Mungkin memerlukan
bantuan untuk
menjamin pemasukan
zat-zat makanan yang
adekuat dan
mengidentifikasi
makanan pengganti
yang sesuai
4 IV Klien akan
mempertahankan
kelembaban
membran mukosa
mata, terbebas
dari ulkus
1. Observasi adanya
edema periorbital
2. Evaluasi ketajaman
mata
3. Anjurkan pasien
1. Rasional : Stimulasi
umum dari stimulasi
adrenergik yang
berlebihan
2. Oftalmopati infiltratif
adalah akibat dari
peningkatan jaringan
retroorbita
3. Melindungi kerusakan
menggunakan kaca
mata gelap
4. Bagian kepala
tempat tidur
ditinggikan
kornea
4. Menurunkan edema
jaringan bila ada
komplikasi
5 V Klien akan
melaporkan
ansietas berkurang
sampai tingkat
dapat diatasi
dengan kriteria :
Pasien tampak
rileks
1. Observasi tingkah
laku yang
menunjukkan
tingkat ansietas
2. Bicara singkat
dengan kata yang
sederhana
3. Jelaskan prosedur
tindakan
4. Kurangi stimulasi
dari luar
1. Rasional : Ansietas
ringan dapat
ditunjukkan dengan
peka rangsang dan
Imsomnis
2. Rentang perhatian
mungkin menjadi
pendek , konsentrasi
berkurang, yang
membatasi
kemampuan untuk
mengasimilasi
informasi
3. Memberikan informasi
yang akurat yang dapat
menurunkan kesalahan
interpretasi
4. Menciptakan
lingkungan yang
terapeutik
6 VI Klien akan
melaporkan
pemahaman
tentang
penyakitnya
dengan kriteria
Mengungkapkan
pemahaman
tentang
penyakitnya
1. Tinjau ulang
proses penyakit dan
harapan masa
depan
2. Berikan informasi
yang tepat
3. Identifikasi
sumber stress
4. Tekankan
pentingnya
perencanaan waktu
istirahat
5. Berikan informasi
tanda dan gejala
dari hipotiroid
1. Memberikan
pengetahuan dasar
dimana pasien dapat
menentukan pilihan
berdasarkana informasi
2. Berat ringannya
keadaan, penyebab,
usia dan komplikasi
yang muncul akan
menentukan tindakan
pengobatan
3. Faktor psikogenik
seringkali sangat
penting dalam
memunculkan/eksaserb
asi dari penyakit ini
4. Mencegah munculnya
kelelahan
5. Pasien yang mendapat
pengobatan hipertiroid
besar kemungkinan
mengalami hipotiroid
yang dapat terjadi
segera setelah
pengobatan selama 5
tahun kedepan
4. EVALUASI
1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh
2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energy
3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil
4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus
5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi
6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya
 7.
DAFTAR PUSTAKA
Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED :
3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI.
Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2,
(Edisi 8), EGC, Jakarta
Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2),
EGC, Jakarta
Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.
Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta
Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan
Keperawatan.(Edisi III).EGC.Jakarta.
Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.
Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com
Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com
 KATA PENGANTARAlhamdulillahi Rabbil Alamin......Puji dan syukur terucap hanya
pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya akhirnya kamidapat menyelesaikan makala ini
untuk mata kuliah KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH,yang membahas mengenai,
“ASKEP HIPERTIROID” yang merupakan pengetahuan pentingyang harus
diketahui.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW,kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat
dalam menjalankansyariatnya.Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh
pihak yang telah membantumensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung
maupun tidak.Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan
bagi pembaca,dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.Kritik dan
saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikanmakala ini
kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai kita semua
menujuterciptanya keridhoan Allah SWT.Amin ya Robbal Alamin......PenulisKelompok
 2. DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I
PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. ManfaatBAB II TINJAUAN PUSTAKAA.
Definisi HipertirodB. Anatomi fisiologiC. PatofisiologiD. Manifestasi klinisE. EtiologiF.
Tanda dan Gejala HipertiroidG. KomplikasiH. PenatalaksanaanI. Pemeriksaan
PenunjangBAB III ASUHAN KEPERAWATANA. PengkajianB. Diagnosa KeperawatanC.
Intervensi keperawatanD. ImplementasiE. EvaluasiBAB IV PENUTUPA. KesimpulanB.
SaranDAFTAR PUSTAKA
 3. BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGHipertiroidisme dan tirotoksikosis
sering dipertukarkan. Tirotoksikosisberhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan
biokimiawi yang ditemukan bilasuatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan.
Sedangkan hipertiroidisme adalahtirotoksikosis sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri.
Tirotoksikosis terbagi ataskelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme dan yang tidak
berhubungan denganhipertiroidisme. Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di
otak, disebutpituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang
beredar dalamdarah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan
sebagianoleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari
otak.Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasinghormone
(TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroidstimulating
hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroiduntuk melepas
hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana sajadari tiga kelenjar-
kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihandapat dihasilkan,
dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Pengobatan hipertiroidismeadalah membatasi
produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekanproduksi (obat antitiroid) atau
merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomisubtotal).B. TUJUANTujuan
umumMemberikan penjelasan mengenai hipertiroidTujuan khususMenjelaskan teori dan
konsep terkait dengan hipertiroidMemaparkan proses terjadinya hipertiriodMenerapkan teori
dan konsep tersebut dan memberikan asuhan keperawatan pada pasienyang menderita
hipertiriodC. ManfaatManfaat yang diharapkan dengan diperolehnya materi-materi pada
makalah ini adalah:Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah didapat
darimateri hipertiriod yang sebenarnya.
 4. Sebagai masukan bagi semua mahasiswa dalam upaya menjelaskan maupun
berdiskusidalam perkuliahanDapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam
pembelajaran
 5. BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. PENGERTIANHipertiroid adalah keadaan
hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnyakadar T3 dan T4 bebas terutama
disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid(Robbins.2007.hal:811).Hipertiroid adalah
penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi danpelepasan hormon tiroid oleh
kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang
berlebihan diperkirakan terjadiakibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin
dalam darah(Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan
metabolik yaitu dengan mengikatnyakadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid
yang abnormal.B. ANATOMI FISIOLOGIKelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin
yang terletak di bagian bawahdepan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon
calcitonin,melekat pada tulangsebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar
ini terdiri atas 2 lobusyaitu lobus destra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing-
masing lobusyang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm.Kelenjar tiroid menghasilkan hormone
tiroksin. Pembentukan hormone tiroidtergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk ke
dalam tubuh. Sumber utamauntuk menjaga keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam
makanan dan minuman.Struktur MikroskopisKelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar
asiner berdinding selapis sel. Jikasedang beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang
tinggi, sedangkan bila sedangistirahat sel ini berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya
terisi koloid senyawatriglobulin, tirosin, dan hormone kelenjar tiroid.Hormon Tiroid
 6. Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolismePenyakit
Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimunyang biasanya
ditandai oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSHpada kelenjar tiroid.
Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsangtiroid (thyroid-stimulating
immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT,tetapi tidak mengalami umpan balik
negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSHdan TRH rendah karena keduanya berespons
terhadap peningkatan kadar HT.Sekresi Hormon tiroidHormone tiroid dari sel kelenjar
memelukan bantuan TSH untuk endositosiskoloid oleh mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi
untuk memecahkan ikatanhormone T3 dan T4 dari triglobulin kemudian melepasnya
keperedaran darah. Saatdidistribusikan melalui plasma akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan
besar akanterikat oleh protei yang bebas dalam keseimbangan.Pembuluh DarahKapiler darah
dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikelsehingga membantu
melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunanpembuluh darah menunjukkan bahwa
terdapat gelombang dalam darah yang disuplay ke daerah yang berbeda pada
kelenjar.PersarafanSejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid
dansebagian besar mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir
padalamina asal folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi
fungsitiroid melalui pengaruh langsug pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan
sarafdalam mempengaruhi fungsi tiroid.C. ETIOLOGIHipertiroidisme dapat terjadi akibat
disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atauhipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi
kelenjar tiroid akan disertai penurunanTSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap
pelepasan keduanya.Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar
TH dan TSHyang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan
TSH.Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi
 7. disertai TSH dan TRH yang berlebihan. Beberapa penyakit yang
menyebabkanHipertiroid yaitu :1. Penyakit GravesPenyakit ini disebabkan oleh kelenjar
tiroid yang oberaktif dan merupakanpenyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai.
Penyakit ini biasanya turunan. Wanita5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya
adalah penyakit autonoium,dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu
tyroid stimulating.Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO)
dan TSHreceptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok,
radiasi,kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada
pasirdi mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini
seringberjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid.
Gangguankulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat
banyak.2. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji
padat, bisa satu ataubanyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu
tidak terkontrololeh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.3. Minum
obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa
laboratorium dan kontrolke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat
tiroid, ada pula orangyang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga
timbul efeksamping.4. Produksi TSH yang AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat
memproduksi TSH berlebihan, sehinggamerangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang
banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah
melahirkan, disebut tiroiditis pascapersalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan
hipertiorid, 2-3 bulan kemudiankeluar gejala hpotiroid.6. Konsumsi Yoidum BerlebihanBila
konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanyatimbul apabila
sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.
 8. D. PATOFISIOLOGI
 9. E. MANIFESTASI KLINISHipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi
yaitu :- Banyak keringat- Tidak tahan panas- Sering BAB, kadangdiare- Jari tangan
gementar(tremor)- Nervus, tegang,gelisah, cemas, mudahtersinggung- Jantung berdebar
cepat- Haid menjadi tidakteratur- Bola mata menonjoldapat disertai denganpenglihatan
ganda- Denyut nadi tidakteratur terutama padausia diatas 60 th- Tekanan darahmeningkat-
Denyut nadi cepat,seringkali >100x/menit- Berat badan turun,meskipun banyak makanrasa
capai- Otot lemas, terutamalengan atas dan paha- Rambut rontok- Kulit halus dan tipis-
Pikiran sukar konsentrasi- Kehamilan seringberakhir dengankeguguran- Terjadi perubahan
padamata bertambahnyapembentukan air mata,iritasi dan peka terhadapcahayaF.
KOMPLIKASIKomplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari
kelenjartiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :1. Demam,
kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan2. Kelemahan dan pengisutan otot yang
luar biasa3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)4. Pembesaran hati disertai
penyakit kuning yang ringan
 10. Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya danmemerlukan
tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkanketidakteraturan irama
jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badaltiroid biasanya terjadi karena
hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatanyang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :-
Infeksi- Pembedahan- Stress- Diabetes yang kurang terkendali- Ketakutan- Kehamilan atau
persalinanG. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi
hormon (obat anti tiroid) ataumerusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub
total)1. Obat antitiroidDigunakan dengan indikasi :a. Terapi untuk memperpanjang remisi
atau mendapatkan remisi yang menetappada pasien muda dengan struma ringan sampai
sedang dan tirrotoksikosis.b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum
pengobatan, atausesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.c.
Persiapan tiroidektomid. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usiae. Pasien dengan
krisis tiroidObat antitiroid yang sering digunakan :Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan
(mg/hari)- Karbimatol- Metimazol- Propiltiourasil30 – 6030 – 60300 – 6005 – 205 – 2050 –
200Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil
biasanyadiberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau
lebihlagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali
yangkeluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.2. Pengobatan dengan
yodium radioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :
 11. a. Pasien umur 35 tahun atau lebihb. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasic.
Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroidd. Tidak mampu atau tidak mau
pengobatan dengan obat antitiroide. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik3.
OperasiTiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasiadalah:a.
Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obatantitiroidb. Pada
wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosisbesarc. Alergi terhadap
obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodiumradioaktif.d. Adenoma toksik atau
strauma multinodular toksike. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih
nodulSebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroidsampai eutiroid
kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari ataucairan lugol 10-14 tetes/ hari
selama 10 hari sebelum dioperasi untukmengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.4.
Pengobatan tambahana. Sekat β-adrenergikObat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan
tanda hipertiroid. Dosisdiberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut
usiadiberik 10 mg/6 jam.b. YodiumYodium terutama digunakan untuk persiapan operasi.
Sesudah pengobatandengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan
padadosis 100-300 mg/hari.c. IpodatIpodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan
pada keadaan akutseperti krisis tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi
T3diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaranhormon dari
tiroid.d. LitiumLitium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak
jelaskeuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan padapasien
dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium.
 12. H. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan yang dilakukan adalah :1. TSH serum
(biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Test darah hormon tiroid4. X-ray scan,
CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumBAB IIIASUHAN KEPERAWATANA.
Pengkajian1. Aktivitas atau istirahata. Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot
lemah,gangguankoordinasi, kelelahan beratb. Tanda : Atrofi otot2. Sirkulasia. Gejala :
Palpitasi, nyeri dada (angina)b. Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur,
peningkatantekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat,sirkulasi
kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)3. Eliminasia. Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria,
nocturia), rasa nyeri/terbakar,kesulitan berkemih (infeksi), infeksi saluran kemih berulang,
nyeri tekanabdomen, diare, urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembangmenjadi
oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut,bau busuk (infeksi), bising
usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).4. Integritas / Egoa. Gejala : Stress, tergantung
pada orang lain, masalah finansial yangberhubungan dengan kondisi.
 13. b. Tanda : Ansietas peka rangsang5. Makanan / Cairana. Gejala : Hilang nafsu makan,
mual atau muntah, tidak mengikuti diet,peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat,
penurunan berat badanlebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik
(tiazid)b. Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, pembesaran
thyroid(peningkatankebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau
halitosisataumanis, bau buah (napas aseton)6. Neurosensoria. Gejala : Pusing atau pening,
sakit kepala kesemutan, kelemahan pada ototparasetia, gangguan penglihatan.b. Tanda :
Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut),gangguan memori baru
masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam(RTD menurun;koma), aktivitas kejang (
tahap lanjut dari DKA).7. Nyeri / Kenyamanana. Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri
(sedang / berat), wajah meringisdengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.8. Pernapasana.
Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen(tergantung adanya
infeksi atau tidak)b. Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen
(infeksi),frekuensi pernapasan meningkat9. Keamanana. Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus
kulitb. Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnyakekuatan
umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk ototpernapasan (jika kadar
kalium menurun dengan cukup tajam)10. Seksualitasa. Gejala : Rabas wanita ( cenderung
infeksi ), masalah impotent pada pria.
 14. b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasmapositif
secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterolmeningkat.B.
DiagnosaKeperawatanDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang
mengalamihipertiroidisme adalah sebagai berikut : Risiko tinggi terhadap penurunan curah
jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,
peningkatan beban kerja jantung. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan
peningkatan kebutuhanenergi. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu
makan/pemasukan denganpenurunan berat badan). Risiko tinggi terhadap kerusakan
integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata:
kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmus. Ansietas berhubungan dengan faktor
fisiologis: status hipermetabolik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. Risiko tinggi
perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi
SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.
 15. C. Intervensi keperawatan1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung
berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan
beban kerja jantungTujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai
dengankebutuhan tubuh, dengan kriteria :- Nadi perifer dapat teraba normal- Vital sign dalam
batas normal.- Pengisian kapiler normal- Status mental baik- Tidak ada disritmiaIntervensi
:Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jikamemungkinkan. Perhatikan
besarnya tekanan nadiRasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai
akibatdarivasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasiPeriksa
kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkanpasien.Rasional : Merupakan
tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen olehotot jantung atau iskemiaAuskultasi suara
nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (sepertikrekels)Rasional : Murmur yang
menonjol berhubungan dengan curahjantung meningkat pada keadaan
hipermetabolikObservasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering,
nadilemah, penurunan produksi urine dan hipotensiRasional : Dehidrasi yang cepat dapat
terjadi yang akan menurunkanvolume sirkulasi dan menurunkan curah jantungCatat masukan
dan keluaran
 16. Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkandehidrasi berat2.
Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergiTujuan :
Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkatenergiIntervensi :o
Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.Rasional : Nadi secara
luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardiamungkin ditemukano Ciptakan lingkungan
yang tenangRasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar
dapatmenimbulkanagitasi, hiperaktif dan insomniao Sarankan pasien untuk mengurangi
aktivitasRasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolismo Berikan
tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massaseRasional : Meningkatkan
relaksasi3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan
berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan
denganpenurunan berat badan)Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan
kriteria :- Nafsu makan baik.- Berat badan normal- Tidak ada tanda-tanda
malnutrisiIntervensi : Catat adanya anoreksia, mual dan muntah
 17. o Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkangangguansekresi
insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia Pantau masukan makanan setiap
hari, timbang berat badan setiap hario Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam
keadaanmasukankalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapiantitiroid
Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat danvitamino Rasional :
Mungkin memerlukan bantuan untuk menjaminpemasukan zat-zatmakanan yang adekuat dan
mengidentifikasi makanan pengganti yangsesuai.4. Risiko tinggi terhadap kerusakan
integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata:
kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmusTujuan : Klien akan mempertahankan
kelembaban membran mukosa mata,terbebas dari ulkusIntervensi :o Observasi adanya edema
periorbitalRasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihano Evaluasi
ketajaman mataRasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan
jaringanretroorbitao Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelapRasional : Melindungi
kerusakan korneao Bagian kepala tempat tidur ditinggikanRasional : Menurunkan edema
jaringan bila ada komplikasi5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status
hipermetabolik
 18. Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasidengan
kriteria : Pasien tampak rileksIntervensi : Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat
ansietasRasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang daninsomnia
Bicara singkat dengan kata yang sederhanaRasional : Rentang perhatian mungkin menjadi
pendek,konsentrasiberkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi
Jelaskan prosedur tindakanRasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat
menurunkankesalahan interpretasi Kurangi stimulasi dari luarRasional : Menciptakan
lingkungan yang terapeutik6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan
kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasiTujuan : Klien
akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria: Mengungkapkan
pemahaman tentang penyakitnyaIntervensi :Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa
depanRasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukanpilihan
berdasarkan informasiBerikan informasi yang tepatRasional : Berat ringannya keadaan,
penyebab, usia dan komplikasi yangmuncul akan menentukan tindakan
pengobatanIdentifikasi sumber stressRasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting
dalammemunculkan/eksaserbasi dari penyakit iniTekankan pentingnya perencanaan waktu
istirahatRasional : Mencegah munculnya kelelahanBerikan informasi tanda dan gejala dari
hipotiroid
 19. Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinanmengalami
hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5tahun kedepan7. Risiko
tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan
stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidurTujuan : Mempertahankan
orientasi realitas umumnya, mengenali perubahandalam berpikir/berprilaku dan faktor
penyebab.Intervensi :Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi
terhadaptempat, waktu dan orangRasional : Menentukan adanya kelainan pada proses
sensoriCatat adanya perubahan tingkah lakuRasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak
dapat beristirahat,sensitifitasmeningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi
psikotik yangsesungguhnyaKaji tingkat ansietasRasional : Ansietas dapat merubah proses
pikirCiptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkunganRasional : menurunan
stimulasi eksternal dapat menurunkanhiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi
pendengaranOrientasikan pasien pada tempat dan waktuRasional : Membantu untuk
mengembangkan dan mempertahankankesadaranpada realita/lingkunganAnjurkan keluarga
atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.Rasional : Membantu dalam
mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi
seperti sedatif/tranquilizer, atauobat anti psikotik.
 20. Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan hipersensitifitassaraf/agitasiuntuk
meningkatkan proses pikir.D. ImplementasiSetelah rencana tindakan keperawatan disusun
secara sistemik. Selanjutnya rencanatindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang
nyata dan terpadu gunamemenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.E.
EvaluasiHasil yang diharapkan adalah :1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang
adekuat sesuai dengan kebutuhantubuh2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang
peningkatan tingkat energi3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil4. Klien akan
mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dariulkus5. Klien akan
melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi6. Klien akan melaporkan
pemahaman tentang penyakitnya7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali
perubahan dalamberpikir/berprilaku dan faktor penyebaran.
 21. BAB IVPENUTUPA. KesimpulanTiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang
berlokasi di otak, disebutpituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid
yang beredardalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari)
dansebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus,juga suatu bagian
dariotak.pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid
yangberlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringantiroid
(yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).B. SaranDari penyakit ini, dapat dihindarkan
dengan cara tidak stress, tidak merokok,tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan
tidak mengkonsumsi yodiumsecara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan
organism-organismedapat menyebabkan infeksi karena ada virus.
 22. DAFTAR PUSTAKA1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid
I.Jakarta : Media Aesculapius2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA.
Jakarta : Prima Medikal.3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-
Louis.4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com5. Anonim. 2008.
Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa
Keperawatan. Jakarta : EGC.
WOC
HIPERTIROIDISM
EPenyakit
Graves,Goiter
Toksikan,
danetiologi
lainnyaKelenjar
tiroidmembesar 2-
3kali dari
normalHiperplapsia
danlipatan sel-sel
folikelmasuk
kedalam folikelSel
Folikel >
KelenjarSekresi sel
5-15 kaliTSIcAMP
dalamsel
teraktivasiTSH
HIPERTIROIDISM
E
Kehilangan
pengontrolannormal
sekresi
hormonHipermetabo
lisme dan
peningkatan kerja
saraf
simpatikPeningkata
n
prosesglukoneogene
Sel-sel bekerjalebih
kerasiribilitasPembe
ntukanglukosa dari
lemakPeningkatank
ebutuhan
nutrisiPeningkatanp
engeluaranenergi
tubuh
Ansietas
Gelisahkarenarenca
napembedahanReak
si
inflamasiautoimun
yangmengenai
daerah jaringan
orbitaldan otot-
ototextramokuler
KelelahanPerubahan
nutrisi kurangdari
kebutuhan tubuh
Penurunanpenyimpa
nan
lemakEksopthalamu
sPerubahanfisiologi
k
danpeningkatanstim
ulasi SSP
Resti
terhadapkerusakanin
tegritas jaringan
KesulitantidurBola
mataterdesak keluar
Restipenurunancura
h jantung
Takikardidan
palpitasiPercepatana
ktivitasmentalTiroid
ektomi
Resiko
tinggiperubahan
proses fikir
Hematomi atau
cederapada saraf
laringeusLuka insisi
anveksi
Pola nafastidak
efektif
Edema
glotisSulitbernafas
Kerusakan
komunikasi
Cedera pita suara
Nyeri akut
Mudah terpapar
organisme
Resikoinfeksi
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid

More Related Content

What's hot

Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikYuli Thamrin
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitMoch Lutvie
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiYabniel Lit Jingga
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaHetty Astri
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaFransiska Oktafiani
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanI Gede Purnawinadi
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalsukkmaladewilaura
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyUlfa Pradipta
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainageMelz Mutz
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaCahya
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensisiti aisyah
 

What's hot (20)

Ppt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutikPpt komunikasi terapeutik
Ppt komunikasi terapeutik
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Konsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan SakitKonsep Sehat dan Sakit
Konsep Sehat dan Sakit
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi WanitaAnatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
Anatomi dan fisiologi Reproduksi Wanita
 
MAKALAH KELOMPOK 3.docx
MAKALAH KELOMPOK 3.docxMAKALAH KELOMPOK 3.docx
MAKALAH KELOMPOK 3.docx
 
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan HipospadiaAsuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
Asuhan Keperawatan pada Anak Dengan Hipospadia
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam KeperawatanKonsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
Konsep Dasar Komunikasi dalam Keperawatan
 
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposalErsi setiani.21340027 p.ppt.proposal
Ersi setiani.21340027 p.ppt.proposal
 
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutikMateri buku panduan komunikasi terapeutik
Materi buku panduan komunikasi terapeutik
 
Berduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copyBerduka dan kehilangan - copy
Berduka dan kehilangan - copy
 
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
Askep hipertiroidisme, p budi AKPER PEMDA MUNA
 
Postural drainage
Postural drainagePostural drainage
Postural drainage
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Konflik Management Keperawatan
Konflik Management KeperawatanKonflik Management Keperawatan
Konflik Management Keperawatan
 
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwaKomunikasi terapeutik pada pasien jiwa
Komunikasi terapeutik pada pasien jiwa
 
Askpe hipertensi
Askpe hipertensiAskpe hipertensi
Askpe hipertensi
 
Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri Laporan pendahuluan nyeri
Laporan pendahuluan nyeri
 
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
141050362 kasus-pelanggaran-etika-keperawatan(1)
 

Viewers also liked

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDpjj_kemenkes
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeWarnet Raha
 
Asuhan keperawatan hyperthyroidism
Asuhan keperawatan hyperthyroidismAsuhan keperawatan hyperthyroidism
Asuhan keperawatan hyperthyroidismpjj_kemenkes
 
Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Tracey Rompas
 
Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Alljabar Rahmat
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeKANDA IZUL
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2Damsen Husen
 
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidAsuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidSri Nala
 
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)Nurul Afdal Haris
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidester linav
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitsasmiyanto
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...Operator Warnet Vast Raha
 

Viewers also liked (19)

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROIDASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN HIPERTIROID
 
Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Asuhan keperawatan hyperthyroidism
Asuhan keperawatan hyperthyroidismAsuhan keperawatan hyperthyroidism
Asuhan keperawatan hyperthyroidism
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium Laporan kasus pterigium
Laporan kasus pterigium
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Definisi
DefinisiDefinisi
Definisi
 
Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2Tugas makalah farmakoterapi 2
Tugas makalah farmakoterapi 2
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2 asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
asuhan-keperawatan-pada-klien-pre-dan-post-operasi-sistem-pernafasan 2
 
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan HipoparatiroidAsuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
Asuhan Keperawatan Hiperparatiroid dan Hipoparatiroid
 
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
Osteoporosis (Sejenis Makalah/Karya Tulis Ilmiah)
 
Hipotiroid
HipotiroidHipotiroid
Hipotiroid
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
Cairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolitCairan dan elektrolit
Cairan dan elektrolit
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesareaAsuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea
 
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan  modera...
Asuhan keperawatan pada klien tn. b dengan gangguan sistem persarafan modera...
 
Tabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan FungsinyaTabel Hormon dan Fungsinya
Tabel Hormon dan Fungsinya
 

Similar to Asuhan keperawatan hipertiroid (20)

4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
DASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptxDASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptx
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Hipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigmHipertiroidism pigm
Hipertiroidism pigm
 
Konsep penyakit hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Konsep penyakit hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAKonsep penyakit hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Konsep penyakit hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
Konsep penyakit hipotiroid
Konsep penyakit hipotiroidKonsep penyakit hipotiroid
Konsep penyakit hipotiroid
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNAAsuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan hipotiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.pptPPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditis
 
Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid Hipertiroid dan Hipotiroid
Hipertiroid dan Hipotiroid
 
Tiroid ulang
Tiroid ulangTiroid ulang
Tiroid ulang
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 

Recently uploaded

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Recently uploaded (20)

SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
2. Kebijakan ILP di Posyandu-1234567.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

Asuhan keperawatan hipertiroid

  • 1. ASUHAN KEPERAWATAN HIPERTIROID NAMA : NINA AGUSTINA NIM : O4.O8.2120 KELAS : E / KP /VI BAB I LANDASAN TEORI 1.1. Definisi Hipertirod Hipertiroid atau Hipertiroidesme adalah suatu keadaan atau gambaran klinis akibat produksi hormon tiroid yang berlebihan oleh kelenjar tiroid yang terlalu aktif. Karena tiroid memproduksi hormon tiroksin dari lodium, maka lodium radiaktif dalam dosis kecil dapat digunakan untuk mengobatinya (mengurangi intensitas fungsinya). Kelenjar tiroid adalah subtansi kimia yang diproduksi oleh kelenjar tiroid dan dilepaskan kedalam aliran darah. Hormon tiroid saling berinteraksi dengan hampir seluruh sel tubuh, yang menyebabkan sel tubuh untuk meningkatkan aktivitas metabolisme mereka. Kelainan banyaknya hormon tiroid ini yang secara khas mempercepat metabolisme tubuh. Metabolisme adalah proses kimia dan fisika yang menciptakan unsur dan menghasilkan energi yang diperlukan untuk fungsi sel, pertumbuhan dan divisi. Hipertiroid atau Hipertiroidisme biasanya dapat diatasi dengan obat-obatan. Pilihan lainnya adalah pembedahan untuk mengangkat kelenjar tiroid atau pemberian yodium radiaktif. Setiap pengobatan memiliki kelebihan dan kekurangan. Agar bekerja sebagaimana mestinya, kelenjar tiroid memerlukan sejumlah kecil yodium : Jumlah yodium yang berlebihan bisa menurunkan jumlah hormon yang dibuat dan mencegah pelepasan hormon tiroid. Karena itu untuk menghentikan pelepasan hormon tiroid yang berlebihan, bisa diberikan yodium dosis tinggi. Pemberian yodium terutama bermanfaat jika hipertirodisme harus segera dikendalikan (misalnya jika terjadi badai tiroid atau sebelum dilakukan tindakan pembedahan). Yodium tidak digunakan pada pengobatan rutin atau
  • 2. pengobatan jangka panjang. Propiltiourasil atau metimatol merupakan obat yang paling sering digunakan untuk mengobati hipertiroidisme. Obat ini memperlambat fungsi tiroid dengan cara mengurangi pembentukan hormon tiroid oleh kelenjar. Kedua obat tersebut diberikan per-oral (ditelan), dimulai dengan dosis tinggi. Selanjutnya disesuaikan dengan hasil pemeriksaan darah terhadap hormon tiroid. Tiroiditis adalah radang kelenjar tiroid yang biasanya diikuti dengan gejala hipertiroid. Penyakit ini lebih banyak ditemukan pada wanita setelah melahirkan, yang beberapa bulan kemudian timbul gejala hipotiroid. Sebagian besar akan pulih kembali menjadi normatiroid. Setelah pengobatan dengan radiasi yodium radiaktif, atau setelah tindakan beda, jaringan tiroid menjadi tidak berdungsi atau terambil semua oleh operasi mata akan timbul gejala hipotiroid. Obat-obatan beta bloker (misalnya prapanolol) membantu mengendalikan beberapa gejala Hipertiroid. Obat ini efektif dalam memperlambat denyut jantung yang cepat, mengurangi gemetar dan mengendalikan kecemasan. Beta broker terutama bermanfaat dalam mengatasi badai tiroid dan penderita yang dikendalikan oleh obat lain. Sebagian besar pemakaian yodium radiaktif pada akhirnya menyebabkan hipotiroidlisme sekitar 25% penderita mengalamai hipoteroidisme dalam waktu 1 tahun setelah pemberian radioaktif. Pada riroldektomi, kelenjar tiroid diangkat melalui pembedahan. Pembedahan merupakan terapi pilihan bagi penderita muda, penderita yang gondoknya sangat besar, penderita yang alergi, terhadap obat atau mengalami efek samping akibat obat. Setelah menjalani pembedahan, bisa terjadi hipotiroidisme kepada penderita ini diberikan terapi salih hormon sepanjang hidupnya. 1.2. Tanda dan Gejala Hipertiroid Hipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu : - Banyak keringat - Tidak tahan panas - Sering BAB, kadang diare - Jari tangan gementar (tremor) - Nervus, tegang, gelisah, cemas, mudah tersinggung - Jantung berdebar cepat - Denyut nadi cepat, seringkali >100x/menit - Berat badan turun, meskipun banyak makan rasa capai - Otot lemas, terutama lengan atas dan paha - Rambut rontok
  • 3. - Haid menjadi tidak teratur - Bola mata menonjol dapat disertai dengan penglihatan ganda - Denyut nadi tidak teratur terutama pada usia diatas 60 th - Tekanan darah meningkat - Kulit halus dan tipis - Pikiran sukar konsentrasi - Kehamilan sering berakhir dengan keguguran - Terjadi perubahan pada mata bertambahnya pembentukan air mata, iritasi dan peka terhadap cahaya 1.3. Etiologi Hipertiroid Beberapa penyakit yang menyebabkan Hipertiroid yaitu : 1. Penyakit Graves Penyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakan penyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita 5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium, dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating. Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSH receptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi, kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasir di mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini sering berjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguan kulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat banyak. 2. Toxic Nodular Goiter Benjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu atau banyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrol oleh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan. 3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihan Keadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrol ke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orang yang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efek samping. 4. Produksi TSH yang Abnormal
  • 4. Produksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehingga merangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak. 5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid) Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pasca persalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudian keluar gejala hpotiroid. 6. Konsumsi Yoidum Berlebihan Bila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanya timbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid. 1.4. Manifestasi Klinis Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsng aktivitas tiroid, sedang pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tiroid itu sendiri. Perjalanan penyakit hipertiroid biaanya perlahan-lahan dalam beberapa bulan sampai beberapa tahun. Manifestasi klinis yang paling sering adalah penurunan berat badan, kelelahan, tremor : gugup berkeringat banyak, tidak tahan panas, palpasi dan pembesaran tiroid. 1.5. Patofisiologi Hipertiroid Hipertiroid dapat terjadi karena berbagai macam penyebab yang telah dijelaskan pada etiologi, akan tetapi Hipertiroid pada penyakit graves adalah akibat antibodi reseptor TSH yang merangsang aktivitas tiroid sedang. Pada goiter multimodular toksik berhubungan dengan autonomi tirad itu sendiri. Ada pula hipertiroid sebagai akibat peningkatan sekresi TSH dari hipofisis, namun jarang ditemukan. Hipertiroid pada T3 tiroto sikosis mungkin diakibatkan oleh delodinasi T4 pada tiroid atau meningkatnya T3 pada jaringan di luar tiroid. Pada tirotoksikosis yang tidak disertai hipertiroid seperti tiroiditis terjadi kebocoran hormon- hormon. Masukan hormon tiroid dari luar yang berlebihan dan terdapatnya jaringan tiroid ektopik dapat mengakibatkan tirotoksikosis tanpa hipertiroid. 1.6. Pemeriksaan Diagnostik Pemeriksaan yang dilakukan adalah : 1. TSH serum (biasanya menurun) 2. T3, T4 (biasanya meningkat) 3. Test darah hormon tiroid 4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumor)
  • 5. 1.7. Komplikasi Komplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjar tiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan : 1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan 2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa 3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma) 4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya dan memerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkan ketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal. (aritmia) dan syok. Badal tiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatan yang tidak adekuat, dan bisa dipicu oleh : - Infeksi - Pembedahan - Stress - Diabetes yang kurang terkendali - Ketakutan - Kehamilan atau persalinan 1.8. Penatalaksanaan Tujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total) 1. Obat antitiroid Digunakan dengan indikasi : a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis. b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif. c. Persiapan tiroidektomi d. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia e. Pasien dengan krisis tiroid Obat antitiroid yang sering digunakan : Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari) - Karbimatol - Metimazol - Propiltiourasil 30 – 60 30 – 60 300 – 600 5 – 20 5 – 20 50 – 200
  • 6. Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanya diberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yang keluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam 2. Pengobatan dengan yodium radioaktif Indikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada : a. Pasien umur 35 tahun atau lebih b. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasi c. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroid d. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroid e. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik 3. Operasi Tiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasi adalah : a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obat antitiroid b. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosis besar c. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodium radioaktif. d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksik e. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodul Sebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroid sampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari atau cairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untuk mengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid. 4. Pengobatan tambahan a. Sekat β-adrenergik Obat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosis diberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usia diberik 10 mg/6 jam. b. Yodium Yodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatan dengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan pada dosis 100-300 mg/hari. c. Ipodat Ipodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akut seperti krisis tiroid kerja (padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3 diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaran hormon dari tiroid.
  • 7. d. Litium Litium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelas keuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan pada pasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium.
  • 8. BAB II TINJAUAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN Sdr. N DENGAN HIPERTIROID DI SDMC SURYA GLOBAL YOGYAKARTA A. PENGKAJIAN Pengkajian dilaksanakan di SDMC, tanggal 29 Desember 2007. 1. BIODATA a) Identitas Penderita Nama : Sdr. N TTL : Aceh Timur, 13 April 1987 Umur : 20 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Tegal turi Giwangan Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : Mahasiswa Diagnosa : Hypertiroid b) Identitas Penanggung Jawab Nama : Sdr. N TTL : - Umur : 20 tahun Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Tegal turi Giwangan Agama : Islam Suku : Jawa Pendidikan : Mahasiswa Hubungan dengan klien : Teman klien
  • 9. 2. RIWAYAT KESEHATAN a) Keluhan utama Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas. b) Riwayat kesehatan sekarang Setahun yang lalu klien mengeluh nafsu makan meningkat rasa lemas, banyak berkeringat meskipun dimalam hari. Kemudian terjadi penurunan berat badan secara beransur. Dan sebulan yang lalu pasien memeriksakan diri kedokter dengan diagnosa medis Hipertiiroid. Pada tanggal 29 Desember 2007 pasien memriksakan dieri ke SDMC karena badannya semakin lemas dan pusing. c) Riwayat kesehatan dahulu Klien pernah menderita penyakit maag, panas, batuk. d) Riwayat kesehatan keluarga Ibu klien pernah menderita hipertensi, asam urat dan ayah klien pernah menderita penyakit gatal – gatal. e) Genogram Keterangan : : laki – laki : perempuan : menikah : meninggal - - - - - - - : hidup dalam satu rumah
  • 10. : klien 3. POLA FUNGSI KESEHATAN a) Pola persepsi terhadap kesehatan Nafsu makan klien bertambah tetapi berat badan klien berkurang, klien sering beli makan diluar dan klien mengalami gangguan pada sistem metabolisme. b) Pola aktivitas latihan Aktivitas latihan selama sakit Aktivitas 0 1 2 3 4 Makan  Mandi  Berpakaian  Eliminasi  Mobilisasi di tempat tidur  Keterangan 0 : Mandiri 1 : Dengan menggunakan alat bantu 2 : Dengan menggunakan bantuan dari orang lain 3 : Dengan bantuan orang lain dan alat bantu 4 : Tergantung total, tidak berpartisipasi dalam beraktivitas c) Pola istirahat tidur Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan pola tidur akibat gelisah, cemas. d) Pola nutrisi metabolik Pada pasien hipertiroid terjadi gangguan metabolik yaitu berta badan menurun meskipun nafsu makan meningkat. e) Pola eliminasi Klien mengatakan terkadang eliminasi klien terganggu, terkadang klien mengalami diare. f) Pola kognitif perseptual
  • 11. Saat pengkajian klien dalam keadaan sadar, bicara kurang jelas, pendengaran dan penglihatan normal g) Pola peran hubungan 1. Status perkawinan : belum menikah 2. Pekerjaan : mahasiswa 3. Kualitas aktivitas : sebelum sakit klien kuliah seperti biasa 4. Sistem dukungan : teman kos h) Pola nilai dan kepercayaan Klien beragama Islam, ibadah dilakukan secara rutin. i) Pola konsep diri 1. Harga diri : tidak terganggu 2. Ideal diri : tidak terganggu 3. Identitas diri : tidak terganggu 4. Gambaran diri: tidak terganggu 5. Peran diri : terganggu, karena klien kurang mengetahui tentang penyakitnya. j) Pola seksual reproduksi Pada klien hipertiroid tidak mengalami gangguan pada seksual reproduksinya. k) Pola koping 1. Masalah utama yang terjadi selama klien sakit, klein sering lemas dan capek sehingga tidak mampu mengerjakan pekerjaan secara menyeluruh. 2. Kehilangan atau perubahan yang terjadi Perubahan yang terjadi klien malas untuk melakukan aktivitas sehari – hari. 3. Takut terhadap kekerasan : tidak 4. Pandangan terhadap masa depan : klien optimis untuk sembuh. 4. PEMERIKSAAN FISIK a) Tanda – tanda vital Suhu : 39ºC Nadi : 110 x / menit RR : 27 x / menit BB / TB : 48 kg / 150 cm TD : 130/80 mmHg
  • 12. b) Keadaan umum Keadaan umum tergantung berat ringannya penyakit yang dialami oleh pasien. c) Pemeriksaan Head to toe 1. Kulit dan rambut  Inspeksi Warna kulit : merah muda (normal), tidak ada lesi Jumlah rambut: sedikit, rontok Warna rambut : hitam Kebersihan rambut: bersih  Palpasi Suhu >37ºC Warna kulit sawo matang, turgor kulit baik, kulit kering tidak ada edema, tidak ada lesi. 2. Kepala  Inspeksi : Bentuk simetris antara kanan dan kiri Bentuk kepala lonjong tidak ada lesi  Palpasi : Tidak ada nyeri tekan. 3. Mata  Inspeksi : Bentuk bola mata lonjong, simetris antara kanan dan kiri, sclera berwarna putih, mata normal. 4. Telinga  Inspeksi : Ukuran sedang, simetris antara kanan dan kiri, Tidak ada serumen pada lubang telinga, tidak ada Benjolan. 5. Hidung  Inspeksi : Simetris, tidak ada sekret, tidak ada lesi  Palpasi : Tidak ada benjolan. 6. Mulut  Inspeksi : Bentuk mulut simetris, lidah bersih, gigi bersih. 7. Leher  Inspeksi : Bentuk leher simetris  Palpasi : Ada pembesaran kelenjar tyroid 8. Paru  Inspeksi : simetris antara kanan dan kiri
  • 13.  Palpasi : getaran lokal femitus sama antara kanan dan kiri  Auskultasi : normal  Perkusi : resonan 9. Abdomen  Inspeksi : perut datar simetris antara kanan dan kiri.  Palpasi : tidak ada nyeri  Perkusi : resonan 10. Ekstremitas  Inspeksi : tangan kanan dan kiri normal Pemeriksaan Penunjang  TSH – S  Free – T4 Obat – obatan yang digunakan :  Propanoloi  Digoxin  PTU  Neomercazole Carbimazol  New diabets  Metimazol 30 – 60 mg / hari B. DIAGNOSA KEPERAWATAN DATA FOKUS Data objektif :  Klien mengatakan banyak keringat walaupun di malam hari  Klien mengatakan tak tahan panas  Klien sering buang air besar, kadang diare  Jari tangan klien gemetar (tremos)  Klien tampak tegang  Klien tampak gelisah
  • 14.  Klien tampak cemas  Klien mudah tersinggung  Jantung klien berdebar cepat  Klien tampak capek  Berat badan klien turun meski nafsu makan bertambah  Otot klien lemas, terutama lengan atas dan paha  Rambut klien rontok  Kulit klien halus dan tipis  Klien mengatakan sukar berkonsentrasi  Klien mengatakan haid tidak lancar  Kelenjar tyroid klien mengalami pembesaran  Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya.  Klit klien teras hangat  Kulit klien memerah  Wajah dan muka klien tampak pucat  Klien mengatakan sering terbangun  Klien tampak lemas  Klien mengatakan mual  Mata klien tampak bengkak  Klien mengatakan penglihatan agak kabur  Nafas klien pendek  Klien mengatakan sering gugup. Suhu : 39ºC Nadi : 110 x / menit RR : 27 x / menit BB / TB : 48 kg / 150 cm TD : 130/80 mmHg
  • 15. BAB III ANALISA DATA Nama : N Umur : 20 tahun No Symtom Problem Etiologi 1 Do : Suhu : 38ºC RR :27x/ menit - Klien teraba panas - Kulit klien memerah Ds : Klien mengatakan badannya terasa panas Hypertermi Peningkatan metabolik 2 Do : - Suhu 38ºC - Turgor jelek - Klien tampak lemas Ds : - Klien mengatakan banyak keringat meskipun di malam hari Kekurangan volume cairan Kehilangan volume cairan
  • 16. - Klien mengatakan tak tahan terhadap panas - Klien mengatakan kadang- kadang diare. 3 Do : RR : 27x /menit Nafas klien pendek Ds : Klien mengatakan sering sesak nafas (dispnea) Pola nafas tidak efektif Hiperventilasi 4 Do :- TD : 130/80 mmHg - ND : 110 x / menit - Nafas klien pendek - Klien cemas dan tegang Ds:- Klien mengatakan jantungnya berdebar – debar - Klien mengatakan lelah Penurunan curah Jantung Perubahan denyut/irama jantung 5 Do :- Berat badan klien turun meskipun nafsu makan ber- tambah - Klien tamapak lemah Ds :- Klien mengatakan terkadang mual - Klien mengatakan badannya lemah Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Tidak mampu mengabsorbsi makanan 6 Do :- Klien tampak gelisah - Klien tampak tegang - Klien tampak sering menonjolkan mata Ds :- Klien mengatakan penglihatannya kabur - Klien mengatakan sukar berkonsentrasi Gangguan sensori persepsi Perubahan sensori persepsi 7 Do : Wajah dan mata klien pucat, mata klien tampak bengkak Ds : - Klien mengatakan sering Gangguan pola tidur Cemas
  • 17. Terbangun di malam hari - Klien mengatakan cemas dan ketakutan Diagnosa Keperawatan dan Prioritas Masalah 1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan metabolik 2. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan volume cairan 3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, berhubungan dengan tidak mampu mengabsorbsi makanan. 4. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi 5. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan denyut/irama jantung 6. Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas 7. Gangguan sensori persepsi berhubungan dengan perubahan sensori persepsi.
  • 18. PERENCANAAN No Tujuan Intervensi Rasional 1 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan klien : 36,5-37ºC iraba tidak hangat tidak memerah - Monitor suhu sesering mungkin - Monitor TD, Nadi dan RR - Kolaborasi pemberian anti piretik - Berikan kompres hangat pada lipat paha dan tangan - Selimuti pasien - Tingkatkan intake cairan dan nutrisi - Anjurkan klien untuk mengkonsumsi air minum. 2 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan - Kaji TTV - Anjurkan klien untuk banyak minum air putih. - air sebagai pengganti
  • 19. klien : normal ormal : 36,5-37ºC lien tidak memerah - Observasi kulit/membran mukosa dan turgor - Kolaborasi pemberian plasma/darah, cairan elektrolit - Menganjurkan klien untuk mengurangi aktivitas - Pertahankan catatan intake dan output yang akurat. cairan tubuh yang hilang - Mempertahankan volume sirkulasi dan kesimbangan elektrolit, plasma darah membantu menggerakkan air ke dalam area intrvaskuler 3 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan : - Klien tidak mual - Klien tidak lemah dan lemas - Berta badan menunjukkan peningkatan - Anjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi vitamin C, protein dan Fe - Berikan makanan yang terpilih - Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan klien - Kolaborasi pemberian obat anti mual - Berikan makanan kesukaan 4 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan - Monitor frekuensi, ritme, kedalaman pernafasan - Monitor pola nafas
  • 20. klien : - RR : 18-24 x/menit - Bernafas mudah - Tidak ada dispnea - Tidak didapat nafas pendek - Posisikan pasien ntuk memaksimalkan ventilasi - Monitor suhu, warna dan kelembaban kulit - Catat adanya fluktasi tekanan darah 5 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan klien : - Pompa jantung efektif dengan kriteria - Td : Sitole>105 dan Diastole <60 mmHg - ND >100x /menit - Tidak kelelahan - Evaluasi adanya nyeri dada - Monitor status Kardiovaskular - Monitor status pernafasan yang menandakan gagalnya jantung - Monitor adanya perubahan TD - Anjurkan klien untuk menurunkan stress - Monitor TTV - Identifikasi penyebab perubahan TTV - Monitor jumlah dan irama jantung 6 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan klien : - Tidak terbangun di malam hari - Mata klien tidak bengkak - Wajah dan mata klien tidak pucat - Kaji tidur klien - Berikan kenyamanan pada tidur - Catat banyaknya klien terbangun di malam hari - Berikan di malam hari - Berikan minum susu hangat sebelum tidur - Hindarkan dari
  • 21. lingkungan bising - Tenangkan klien terhadap kecemasannya 7 Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan selama …..x 24 jam diharapkan klien : Mendemonstrasikan penurunan gejala berlebihan sensoris - Kurangi penglihatan yang berlebihan - Bicarakan tentang kebutuhan untuk mengurangi kebisingan - Berikan periode istirahat yang tidak terganggu - Usahakan penjelasan yang sederhana -
  • 22. DAFTAR PUSTAKA Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
  • 23. LAPORAN KERJA KELOMPOK NSP KDM “HIPERTIROID” PERTEMUAN NAMA MAHASISWA TTD I 1. Ervin Dwi W 2. Diharlina 3. Siti Hasnia M U II 1. Ervin Dwi W 2. Diharlina 3. Siti Hasnia M U III 1. Ervin Dwi W 2. Diharlina 3. Siti Hasnia M U
  • 24. ERTIROID Download ASKEP Hipertiroid DISINI atau klik download link: http://www.ziddu.com/download/16464886/hipertiroid.docx.html BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengkajian adalah pemikiran dasar dari proses keperawatan yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi atau data tentang klien, agar dapat mengidentifikasi, mengenali masalah-masalah, kebutuhan kesehatan dan keperawatan klien, baik fisik, mental, sosial dan lingkungan (Effendy, 1995) Pengkajian yang sistematis dalam keperawatan dibagi dalam empat tahap kegiatan, yang meliputi ; pengumpulan data, analisis data, sistematika data dan penentuan masalah. Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang penyakit hipertiroid, pengkajian dari penyakit itu dan intervensi-intervensinya berdasarkan NANDA, NIC dan NOC. 1.2 Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu:  Mahasiswa mengerti tentang penyakit Hipertiroid  Mahasiswa mengerti bagaimana melakukan pengkajian dengan pola Gordon pada penderita Hipertiroid  Mahasiswa memahami cara menentukan diagnosa Nanda dari pengkajian-pengkajian yang ada  Mahasiswa memahami kriteria hasil dan intervensi keperawatan dari NOC dan NIC dari diagnosa-diagnosa BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian
  • 25. Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yang merupakan akibat dari produksi hormon tiroid yang berlebihan. (Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) Faktor-faktor resiko terkena penyakit ini yaitu:  Terjadi lebih banyak pada wanita dari pada laki-laki  Pada usia lebih dari 50 tahun  Post trauma emosional  Peningkatan stress (Long C, Barbara 1996 hal 109) Terdapat dua tipe hipertiroidisme yaitu penyakit graves dan goiter nodular toksik, yaitu: (Price A, Sylvia, 1995 hal 1074) 2.1.1 Penyakit Graves Penyakit Graves adalah suatu gangguan autoimun di mana terdapat suatu defek genatik dalam limfosit Ts dan sel Th merangsang sel B untuk sintesis antibody terhadap antigen tiroid (Dorland, 2005). Penyakit Graves merupakan penyebab tersering hipertiroidisme. Pada penyakit ini ditandai oleh adanya proses autoimun disertai hyperplasia (pembesaran kelenjar akibat peningkatan jumlah sel) kelenjar tiroid secara difus. 2.1.2 Penyakit Goiter Nodular Toksik Peningkatan ukuran kelenjar tiroid akibat peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid. Peningkatan kebutuhan akan hormon tiroid terjadi selama periode pertumbuhan atau kebutuhan metabolik yang tinggi misalnya pubertas atau kehamilan. ( Elizabeth J. Corwin, 2009 ) 2.2 Etiologi Hipertiroid Penyebab-penyebabnya penyakit Hipertiroid antara lain:  Herediter  Toksik Adenoma  Tumor kelenjar hipofise
  • 26.  Tiroiditis sub akut  Kanker tiroid  Terapi hormon tiroid berlebihan (Price A, Sylvia, 1995, hal 1074 dan Dongoes E, Marilynn , 2000 hal 708) Lebih dari 95% kasus hipertiroid disebabkan oleh penyakit graves,suatu penyakit tiroid autoimun yang antibodinya merangsang sel-sel untuk menghasilkan hormone yang berlebihan. 2.3 Manifestasi klinis Pada stadium yang ringan sering tanpa keluhan. Demikian pula pada orang usia lanjut, lebih dari 70 tahun, gejala yang khas juga sering tidak tampak. Tergantung pada beratnya hipertiroid, maka keluhan bisa ringan sampai berat. Keluhan yang sering timbul antara lain adalah :  Kecemasan,ansietas,insomnia,dan tremor halus  Penurunan berat badan walaupun nafsu makan baik  Intoleransi panas dan banyak keringat  Papitasi,takikardi,aritmia jantung,dan gagal jantung,yang dapat terjadi akibat efek tiroksin pada sel-sel miokardium  Amenorea dan infertilitas  Kelemahan otot,terutama pada lingkar anggota gerak ( miopati proksimal)  Osteoporosis disertai nyeri tulang 2.4 Pemeriksaan Penunjang dan Diagnostik Pemeriksaan Penunjang yang dilakukan yaitu:  Tes ambilan RAI: meningkat pada penyakit graves dan toksik goiter noduler, menurun pada tiriditis  T3 dan T4 serum : meningkat  T3 dan T4 bebas serum : meningkat  TSH: tertekan dan tidak berespon pada TRH ( tiroid releasing hormon)  Tiroglobulin : meningkat  Stimulasi tiroid 131 : dikatakan hipertiroid jika TRH daritidak ada sampai meningkat setelah pemberian TRH You might also like:  ASUHAN KEPERAWATAN SYOK NEUROGENIK  ASUHAN KEPERAWATAN CIDERA KEPALA  BERSIHAN JALAN NAPAS TIDAK EFEKTIF
  • 27.  KOPING DAN KONSEP DIRI  FATIGUE Linkwithin Diposkan oleh Cicilia Uzumaki di 07.39 Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest Label: ASUHAN KEPERAWATAN, KEPERAWATAN DEWASA 1 Reaksi: Tidak ada komentar: Poskan Komentar Tulis Komentnya Disini yaxc!!!! Link ke posting ini Buat sebuah Link Posting Lebih Baru Posting Lama Beranda Langganan: Poskan Komentar (Atom) Search Here!!!
  • 28. ASKEP HIPERTIROIDISME KONSEP MEDIS A. PENGERTIAN Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337) Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin: 296). B. ETIOLOGI Hipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambamn kadar HT dan TSH yang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH. Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi disertai TSH dan TRH yang berlebihan. 1. Penyebab Utama a. Penyakit Grave b. Toxic multinodular goitre c. ’’Solitary toxic adenoma’’ 2. Penyebab Lain a. Tiroiditis b. Penyakit troboblastis c. Ambilan hormone tiroid secara berlebihan
  • 29. d. Pemakaian yodium yang berlebihan e. Kanker pituitari f. Obat-obatan seperti Amiodarone C. MANIFESTASI KLINIK  Peningkatan frekuensi denyut jantung.  Peningkatan tonus otot, tremor, iritabilitas, peningkatan kepekaan terhadap Katekolamin.  Peningkatan laju metabolisme basal, peningkatan pembentukan panas, intoleran terhadap panas, keringat berlebihan.  Penurunan berat, peningkatan rasa lapar (nafsu makan baik  Peningkatan frekuensi buang air besar  Gondok (biasanya), yaitu peningkatan ukuran kelenjar tiroid  Gangguan reproduksi  Tidak taahan panas  Cepat lelah  Pembesaran kelenjar tiroid  Mata melotot (exoptalmus). Hal ini terjadi sebagai akibat penimbunan xat dalam orbit mata. D. PATOFISIOLOGI Penyebab hipertiroidisme biasanya adalah penyakit graves, goiter toksika. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme, kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya, disertai dengan banyak hiperplasia dan lipatan-lipatan sel-sel folikel ke dalam folikel, sehingga jumlah sel-sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat dengan kecepatan 5-15 kali lebih besar daripada normal. Pada hipertiroidisme, kosentrasi TSH plasma menurun, karena ada sesuatu yang “menyerupai” TSH, Biasanya bahan – bahan ini adalah antibodi immunoglobulin yang disebut TSI (Thyroid Stimulating Immunoglobulin), yang berikatan dengan reseptor membran yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Karena itu pada pasien hipertiroidisme kosentrasi TSH menurun, sedangkan konsentrasi TSI meningkat. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung satu jam. Tingginya sekresi hormon tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis anterior. Pada hipertiroidisme, kelenjar tiroid “dipaksa” mensekresikan hormon hingga diluar batas, sehingga untuk memenuhi pesanan tersebut, sel-sel sekretori kelenjar tiroid membesar.
  • 30. Gejala klinis pasien yang sering berkeringat dan suka hawa dingin termasuk akibat dari sifat hormon tiroid yang kalorigenik, akibat peningkatan laju metabolisme tubuh yang diatas normal. Bahkan akibat proses metabolisme yang menyimpang ini, terkadang penderita hipertiroidisme mengalami kesulitan tidur. Efek pada kepekaan sinaps saraf yang mengandung tonus otot sebagai akibat dari hipertiroidisme ini menyebabkan terjadinya tremor otot yang halus dengan frekuensi 10-15 kali perdetik, sehingga penderita mengalami gemetar tangan yang abnormal. Nadi yang takikardi atau diatas normal juga merupakan salah satu efek hormon tiroid pada sistem kardiovaskuler. Eksopthalmus yang terjadi merupakan reaksi inflamasi autoimun yang mengenai daerah jaringan periorbital dan otot- otot ekstraokuler, akibatnya bola mata terdesak keluar. E. KOMPLIKASI Komplikasi hipertiroidisme yang dapat mengancam nyawa adalah krisis tirotoksik (thyroid storm). Hal ini dapat berkernbang secara spontan pada pasien hipertiroid yang menjalani terapi, selama pembedahan kelenjar tiroid, atau terjadi pada pasien hipertiroid yang tidak terdiagnosis. Akibatnya adalah pelepasan TH dalam jumlah yang sangat besar yang menyebabkan takikardia, agitasi, tremor, hipertermia (sampai 106 oF), dan, apabila tidak diobati, kematian Penyakit jantung Hipertiroid, oftalmopati Graves, dermopati Graves, infeksi. F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK Diagnosa bergantung kepada beberapa hormon berikut ini: a. Pemeriksaan darah yang mengukur kadar HT (T3 dan T4), TSH, dan TRH akan memastikan diagnosis keadaan dan lokalisasi masalah di tingkat susunan saraf pusat atau kelenjar tiroid. b. TSH (Tiroid Stimulating Hormone) c. Bebas T4 (tiroksin) d. Bebas T3 (triiodotironin) e. Diagnosa juga boleh dibuat menggunakan ultrasound untuk memastikan pembesaran kelenjar tiroid f. Hipertiroidisme dapat disertai penurunan kadar lemak serum g. Penurunan kepekaan terhadap insulin, yang dapat menyebabkan hiperglikemia. G. PENATALAKSANAAN
  • 31. Tujuan pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi subtotal). Obat antitiroid. Digunakan dengan indikasi:  Terapi untuk memperpaqjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetap, pada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirotoksikusis  Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase seblum pengobatan, atau sesudah pengobatan pada pasien yg mendapt yodium radioaktif  Persiapan tiroidektomi  Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usia  Pasien dengan krises tiroid Pada pasien hamil biasanya diberikan propiltiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebih lagi. Hipertiroidisme kerap kali sembuh spontan pada kehamilan tua sehingga propiltiourasil dihentikan. Obat-obat tambahan sebaiknya tidak diberikan karena T4, yang dapat melewati plasenta hanya sedikit sekali dan tidak dal mencegah hipotiroidisme pada bayi yang baru lahir. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedik:it sekali yang keluar dari air susu ibu. Dosis ya; dipakai 100-150 mg tiap 8 jam: Setelah pasien eutiroid, secara Minis dan laboratorim dosis diturunkan dan dipertahankan menjadi 2 x 50 mg/hari. Kadar T4 dipertahank pada batas atas normal dengan dosis propiltiaurasil ILUSTRASI KASUS Tgl Masuk Rumah Sakit : 15 Juni 2011 Tgl Pengkajian : 16 Juni 2011 Nomor Register : 0912121 Ruangan / Rumah Sakit : Melaty/ RSUM Lakipadada Diagnosa Medis : Hipertiroid 1. PENGKAJIAN
  • 32.  BIO DATA A. Identitas Pasien 1. Nama Lengkap : Ny B 2. Jenis Kelamin : Perempuan 3. Umur / Tanggal Lahir : 30 Tahun 4. Kawin / Belum Kawin : Sudah kawin 5. A g a m a : Islam 6. Suku / Bangsa : Bugis 7. Pendidikan : SMA 8. Pendapatan : Tidak menentu 9. Pekerjaan : Ibu rumah tangga 10. Nomor Askes : - 11. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24 B. Identitas Penaggung 1. Nama Lengkap : Tn A 2. Jenis Kelamin : Laki-laki 3. Umur / Tanggal Lahir : 38 tahun 4. Kawin / Belum Kawin : Sudah KAwin 5. A g a m a : Islam 6. Suku / Bangsa : Bugis 7. Pendidikan : SMA 8. Pendapatan : Tidak menentu 9. Pekerjaan : Wiraswasta 10. Nomor Askes : - 11. Alamat : Jl. Perintis Kemerdekaan 6 no 24  RIWAYAT KESEHATAN A. Riwayat Kesehatan Sekarang 1. Keluhan Utama Pasien mengatakan tubuhnya terasa lemas 2. Riwayat Keluhan Utama ( dengan pendekatan P,Q,R,S,T )  Provocative/palliative
  • 33.  Yang menyebabkan keluhan tubuh terasa lemas adalah terjadinya peningkatan suhu tubuh akibat peningkatan laju metabolisme tubuh di atas normal.  Yang membuatnya keluhan bertambah baik /ringan jika klien berada pada tempat yang dingin atau bertambah berat jika melakukan aktivitas yang menambah peningkatan laju metabolisme  Quality/quantity  Rasa lemas dirasakan di seluruh tubuh seiring dengan peningkatan laju metabolism tubuh.  Rasa lemas yang di rasakan membuat klien tidak bisa menjalankan aktivitas seperti biasa.  Region/radiation  Rasa lemas di rasakan di seluruh tubuh  Severity scale  Dengan peningkatan laju metabolisme tubuh, pasien kehilangan energi yang berlebihan serta terjadi peningkatan suhu tubuh sehingga menyebabkan terjadinya kelelahan dan rasa lemas yang dapat mempengaruhi aktivitas  Kelelahan dan rasa lemas yang dirasakan klien berada pada tingkat yang sedang.  Timing  Keluhan dirasakan klien 2 bulan yang lalu  Keluhan sering dirasakan klien sekitar 2 minggu yang lalu  Keluhan dirasakan klien secara perlahan-lahan B. Riwayat Kesehatan Masa Lalu a. Sebelumnya klien belum pernah merasakan penyakit ini b. Klien pernah di rawat di rumah sakit sebelumnya karena demam tinggi c. Klien alergi terhadap ikan asin, tindakan yang dilakukan untuk mengatasinya dengan tidak menghindari penyebab alergi d. Kebiasaan KLien tidak merokok serta tidak mengonsumsi minuman beralkohol, klien minum kopi 2 kali sehari sejak 5 tahun terakhir C. Riwayat Kesehatan Keluarga (genogram 3 generasi) :
  • 34. Keterangan : : Laki-laki : Perempuan : Klien : Garis Hubungan keluarga : Garis serumah : Meninggal  PEMERIKSAAN FISIK 1. Keadaan umum Lemah 2. Tingkat kesadaran Apatis 3. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah : 110/150 mmhg b. Denyut nadi : 125x/menit c. Suhu badan : 38 o C d. Pernafasan : 30x/ menit 4. Berat Badan : 45 Kg 5. Tinggi Badan : 157 cm 6. Kulit @ Inspeksi - Tidak terdapat lesi,lecet,jaringan parut - kulit tampak bersih - Tidak terdapat kelainan –kelainan pada kulit Mis ; mokula, papula, ulcus, Eritema, fistula, eksoreasi @ Palpasi - Kulit ; dingin - Kelembaban kulit : kurang - Tekstur kulit : halus - Oedema : tidak ada 7. Keadaan kepala @ inspeksi ; - bentuk muka dan tengkorak kepala simetrisan
  • 35. - penyebaran rambut jarang serta halus - tidak ada luka pada kulit kepala - rambut tampak bersih @ Palpasi - Tidak ada pembengkakan/ benjolan - Tidak ada nyeri tekan - Massa tidak ada 8. Muka @ Inspeksi a. Simertis/tidak : simetris b. Bentuk wajah : Lonjong/oval c. Gerakan abnormal : Tidak ada d. Ekspresi wajah : datar @ Palpasi a. Nyeri tekan/tidak : Tidak ada nyeri tekan b. Data lain : - 9. Keadaan mata @ Inspeksi a. Palpebrae : tidak ada edema dan radang b. Sclera : Berwarna kemerahan c. Conjuctiva : Tidak Radang/tidakAnemis d. Pupil : isokor e. Posisi mata : Simetris kiri dan kanan Gerakan bola mata : Pasien sulit menggerakkan matanya karena nyeri saat menggerakan mata Penutupan kelopak mata : Pasien sulit menutup mata Keadaan visus : 15/20 Penglihatan : Kabur @ Palpasi Nyeri Tekan (+) Tekanan Intra Okuler ( TIO ) (+) 10. Keadaan hidung @ inspeksi - Simetrisan
  • 36. - Tidak terdapat pembengkakan dan sekresi - tulang hidung tidak mengalami pembengkokan - Tidak mengalami pembengkakan pada sselaput lendir @ Palpasi - Tidak terdapat nyeri tekan - Tidak ada benjolan/tumor 11. Keadaan telinga @ inspeksi - telinga bagian luar simetris - Tidak ada serumen/cairan, nanah 12. Mulut Inspeksi a. Gigi - Keadaan gigi : gigi tampak bersih - Karang gigi/karies : - - Pemakaian gigi palsu : - b. Gusi tidak mengalami peradangan c. Lidah Lidah tampak kotor d. Bibir - pucat - kering pecah - mulut tidak berbau 13. Tenggorokan a. Warna mukosa : Pucat. b. Terdapat nyeri tekan c. Terdapat nyeri menelan 14. Leher @ Inspeksi a. Kelenjar Thyroid : Membesar b. ada pembengkakan/benjolan pada leher c. tidak ada distensi vena jugularis @ Palpasi
  • 37. a. Kelenjar Thyroid : Teraba b. Kaku kuduk/tidak : + c. Kelenjar limfe : tidak d. ada benjolan e. Mobilisasi leher normal 15. Thorax dan pernafasan @ Inspeksi a. Bentuk dada : normal b. Pernafasan : Inspirasi/ekspirasi, frekuensi pernafasan, irama pernafasan c. Pengembangan diwaktu bernafas d. Kesimetrisan : simetris kiri dan kanan e. ada retraksi f. Pengamatan tentang adanya batuk ( produktif, kering, pendek/dehem ) @ Palpasi a. Tidak adanya nyeri tekan b. Tidak ada massa adanya massa c. Vokal fremitus : adanya getaran dinding dada @ Perkusi Bunyi sonor : Suara perkusi jaringan paru yang normal @ Askultasi a. Suara nafas : * Vesikuler dan tidak terdapat wheezing * Suara ucapan normal 16. Jantung @ Inspeksi : Ictus Cordis terlihat ditemukan pada ICS 5 linea medio clavicularis kiri @ Palpasi :  Saat melakukan palpasi iktus teraba  Frekuensijantungmeningkat @ Perkusi Saat dilakukan perkusi, jantung dalam batas normal
  • 38. @ Auskultasi a. Iramajantungtidakteratur/distritmia b. Bising jantung : murmur ada 17. Pengkajian payudara dan ketiak @ Inspeksi :  Payudara melingkar dan agak simetris dan ukuran sedang  Tidak terdapat udema, tidak terdapat kemerahan atau lesi serta vaskularisasi normal  Areola mamma agak kecoklatan  Tidak adanya penonjolan atau retraksi akibat adanya skar atau lesi.  Tidak ada keluaran, ulkus , pergerakan atau pembengkakan. Posisi kedua puting susu mempunyai arah yang sama.  ketiak dan klavikula tidak ada pembengkakan atau tanda kemerah-merahan. @ Palpasi  Tidak adanya keluaran serta nyeri tekan. 18. Abdomen @ Inspeksi :  umbilikus tidak menonjol  Tidak ada pembendungan pembuluh darah vena  Tidak ada benjolan  warna kulit normal @ Palpasi :  Tidak ada rasa nyeri  Tidak ada benjolan/ massa  Tidak ada pembesaran pada organ hepar @ Perkusi : Tympani @ Auskultasi : Peristaltik keras dan panjang 19. Genetalia dan Anus  Genetalia : Inspeksi :  Tidak ada prolapsus uteri, benjolan kelenjar bartolini,  sekret vagina jernih Palpasi : Tidak ada nyeri tekan  Anus : Keadaan anus normal, tidak ada haemoroid, fissura, fistula.
  • 39. 20. Ekstremitas Ekstremitas atas a. Motorik - Pergerakan kanan/kiri : lemah - Pergerakan abnormal : tidak seimbanngnya pergerakan antara kanan dan kiri. - Kekuatan otot kiri/kanan : kekuatan otot kanan dan kiri lemah - Koordinasi gerak : ada gangguan b. Refleks - Biceps kanan/kiri : Normal - Triceps kana/kiri : Normal c. Sensori - Nyeri : + - Rangsang suhu : + - Rasa raba : + Ekstremitas bawah a. Motorik - Gaya berjalan : Normal - Kekuatan kanan/kiri : kekuatan kanan 4/kiri 4 - Tonus otot kanan/kiri : menurun b. Refleks - KPR kanan/kiri : -/- - APR kanan/kiri : -/- - Bebinski kanan/kiri: +/+ c. Sensori - Nyeri : + - Rangsang suhu : + - Rasa raba : + 21. Status Neurologi Saraf-saraf cranial N I (Olfaktorius) Klien mampu membedakan bau minyak kayu putih dan alcohol. N II (Optikus)
  • 40. Klien tidak dapat melihat tulisan atau objek dari jarak yang jauh. N III,IV,VI (Okulomotorius, Cochlearis, Abdusen) Mata dapat berkontraksi, pupil isokor, klien tidak mampu menggerakkan bola mata kesegala arah dan sulit mengangkat mata. N V (Trigeminus) Fungsi sensorik : Klien mengedipkan matanya bila ada rangsangan. Fungsi motorik : Klien dapat menahan tarikan pulpen dengan gigitannya. N VII (Fasialis) Klien dapat mengerutkan dahinya, tersenyum dan dapat mengangkat alis. N VIII (Akustikus) Klien dapat mendengar dan berkomunikasi dengan baik, tidak ditemukan adanya tuli konduktif dan tuli persepsi. N IX (Glosofaringeus) Klien dapat merasakan rasa manis, pahit, pedas. N X (Fagus) Klien tidak ada kesulitan mengunyah, klien tidak ada kesulitan menelan. N XI (Assessoris) Klien dapat mengangkat kedua bahu, tidak ada atropi otot sternokleidomastoideus dan trapezius. N XII (Hipoglosus) Gerakan lidah simetris, dapat bergerak kesegala arah, tidak ada deviasi pada satu sisi dan tidak ada fasikulasi, indra pengecapan normal. Tanda-tanda perangsangan selaput otak a. Kaku kuduk : - b. Kerning sign : -
  • 41. c. Refleks Brudzinski : - d. Refleks Lasegu : -  PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. Pemeriksaan Laboratorium a. TSH serum (biasanya menurun) b. T3 danT4 serum : meningkat c. Tiroglobulin : meningkat d. Pemberian TRH e. Ambilan tiroid 131 : meningkat f. Ikatan protein sodium : meningkat g. Gula darah : meningkat ( kerusakan adrenal) h. Kortisol plasma : turun ( menurunnya pengeluaran oleh adrenal) i. Pemerksaan fungsi hepar : abnormal j. Elektrolit : hiponatremi akibat respon adrenal atau efek delusi terapi cairan, hipokalemia akibat dari deuresis dan kehilangan dari GI. k. Kateklamin serum : menurun l. kreatinin urin : meningkat m. EKG : fibrilasi atrium, waktu sistolik memendek kardiomegali 2. Radiologi USG 3. Pemeriksaan canggih MRI  POLA KEGIATAN SEHARI-HARI 1. Nutrisi a. Kebiasaan - Frekwensi makan/hari : 3x/ hari - Nafsu makan : sedang - Makanan pantang : ikan asin - Makanan yang disukai : ayam goreng - Banyak minuman dlm sehari : 7-8 gelas b. Perubahan selama sakit :
  • 42. Klien mengatakan nafsu makan meningkat, sebelum sakit makan klien 3x/hari habis satu porsi, sejak sakit makan klien > 3x/hari dan menghabiskan > satu porsi, intake cairan sebelum sakit 7 - 8 gelas/hari, sejak sakit > 8 gelas/hari, klien alergi dengan ikan asin,klien mengatakan BB badan turun sejak 1 bulan terakhir dari 57 kg menjadi 45kg. 2. Eliminasi Buang air kecil a. Kebiasaan - Frekuensi/hari : Frekuensi bak klien 2-3x/hari - Warna : Karakter urin kuning jerih b. Perubahan selama sakit : Tidak ada masalah dalam miksi Buang air besar a. Kebiasaan - Fekuensi/hari : klien 1 - 2x/hari - Warna : Kuning - Konsistensi : padat/ normal b. Perubahan setelah sakit Sejak sakit defekasi klien 2-3 x/hari bahkanlebih tapi dengan konsistensi encer/cair. Klien tidak pernah menggunakan obat pencahar. 3. Olaraga dan Aktivitas a. Klien mengatakan kurang suka olaraga b. Jenis olaraga yang disukai adalah olaraga renang c. Olaraga tersebut tidak dilaksanakan secara teratur a. Kebiasaan - Tidur malam jam : 10 bangun jam 6 - Tidur siang jam : 3 bangun jam 4 - Apakah anda mudah terangun ? - Jumlah jam tidur 7-8 jam b. Perubahan selama sakit : selama sakit klien susah tidur, tidur 5 jam/hari. 4. Hygiene a. Kebiasaan - Mandi : 2 kali/hari - Penyakit gigi : tidak ada - Rambut : Bersih b. Perubahan selama sakit :
  • 43. Selama sakit klien mengalami kelelahan sehingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari terganggu termasuk personal hygiene, selama sakit klien hanya mandi 1 kali/hari.  POLA INTERAKSI SOSIAL Klien mengatakan sejak sakit klien agak tertutup, orang yang terdekat dengan klien adalah orang tua dan suaminya, sebelumnya sakit klien aktif dengan kegiatan masyarakat/ organisasi, tapi semenjak sakit klien lebih banyak di rumah.  KESEHATAN SOSIAL menururkli en kebersihan rumah sangat penting, klien tinggal di daerah yang bising dan klien tinggal 5 orang dalam rumah.  KEADAAN PSKOLOGIS SELAMA SAKIT Klien mengatakan perubahan yang dirasakanterutama ketika berinteraksi dengan orang lain, klien kesulitan dalam mengungkapkan apa yang difikirkannya, klien lebih suka menyendiri dan banyak diam, klien lebih sering cemas, klien tidak menggunakan obat tertentu  KEGIATAN KEAGAMAAN Klien beranggapan bahwa penyakit yang diderita sekarang merupakan cobaab untuknya dan pasti terdapat hikmah untuknya, klien menganut agama islam klien taat dan melakukan sholat 5 waktu selama sakit.  PERAWATAN/PENGOBATAN 1. Perawatan Tindakan perawat yang diberikan : Tindakan keperawatan yang diberikan selama di rumah sakit disesuaikan dengan diagnosa yang dialami oleh pasien 2. Pengobatan 1. Sebelum masuk rumah sakit : Tidak ada tindakan pengobatan yang diberikan 2. Setelah masuk rumah sakit : a. Obat antitiroid
  • 44. b. Pengobatan dengan yodium radioaktif c. Operasi d. Pengobatan tambahan  Sekat β-adrenergik  Yodium  Ipodat  Litium  PENGELOMPOKAN DATA Data subjektif Data Objektif  Klien mengatakan badannya terasa panas  Klien mengatakan penglihatan agak kabur  Klien mengatakan mual  Klien mengatakan sering gugup  Klien mengatakan sering terbangun di malam hari  Klien mengatakan mata klien peka terhadap cahaya / tidak tahan terhadap cahaya.  Klien mengatakan haid tidak lancar  Klien mengatakan sukar berkonsentrasi  Klien mengatakan banyak keringat walaupun di malam hari  Klien mengatakan tak tahan panas  Klien sering buang air besar, kadang diare  Jari tangan klien gemetar (tremos)  Klien tampak tegang  Klien tampak gelisah  Klien tampak cemas  Klien mudah tersinggung  Jantung klien berdebar cepat  Berat badan klien turun meski nafsu makan bertambah  Otot klien lemas, terutama lengan atas dan paha  Rambut klien rontok  Kulit klien halus dan tipis  Kelenjar tyroid klien mengalami pembesaran  Kulit klien teras hangat  Kulit klien memerah  Wajah dan muka klien tampak pucat  Klien tampak lemas  Mata klien tampak bengkak  Klien tampak capek
  • 45.  Pernafasan klien pendek.  ANALISA DATA No Symtom Etiologi Problem 1 Ds  TD : 130/80 mmHg  ND : 110 x / menit  Nafas klien pendek  Klien cemas dan tegang Ds:  Klien mengatakan jantungnya berdebar – debar  Klien mengatakan lelah Produksi hormone tiroid meningkat Peningkatan metabolic tubuh Peningkatan kerja jantung Takikardi Perubahan denyut/irama jantung Penurunan curah Jantung Penurunan curah Jantung 2 Do :  Klien tampak lemas dan pucat DS :  Klien mengatakan badannya lemah Produksi hormon tiroid meningkat Hipermetabolik Meningkatnya kebutahan energi Kelelahan Kelelahan
  • 46. 3 Do :  Berat badan klien turun meskipun nafsu makan ber- Tambah  Klien tamapak lemah Ds :  Klien mengatakan terkadang mual  Klien mengatakan badannya lemah Produksi hormone tiroid meningkat Proses glikogenesis meningkat Proses pembakaran lemak meningkat Suplai nutrisi yang tidak adekuat Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh 4 Do :  Klien tampak gelisah  Klien tampak tegang  Klien tampak sering menonjolkan mata Ds :  Klien mengatakan Penglihatannya kabur  Klien mengatakan sukar berkonsentrasi  Klien mengatakan sulit menutup matanya hipertiroidisme. peningkatan produksi T3 dan T4 peningkatan pembentukan limfosit edema jaringan retro orbita eksoftalmus. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan
  • 47. protusi bola mata menarik saraf optik Gangguan penglihatan Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan 5 Do :  Klien tampak lemas dan pucat DS : Klien mengatakan badannya lemah Peningkatan produksi hormone tiroid Hipermetabolik Perubahan status kesehatan Koping tidak adekuat ansietas Ansietas 6 Do :  Klien tampak bingung saat ditanya tentang penyakitnya DS :  Klien mengatakan kurang mengerti Peningkatan produksi hormone tiroid Hipermetabolik tidak mengenal Kurang pengetahuan
  • 48. tentang penyakitnya sumber informasi Kurang pengetahuan 7 Do :  Klien tampak bingung  Adaanya perubahan tingkah laku pada klien, sensitifitas meningkat. DS :  Klien mengatakan kemampuan mengingat berkurang  Klien mengatakan susah berkonsentrasi Peningkatan produksi hormone tiroid perubahan fisiologik peningkatan stimulasi SSP aktifitas mental meningkat Risiko tinggi perubahan proses pikir Risiko tinggi perubahan proses pikir 2. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroid tidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung 2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhan energi 3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan dengan penurunan berat badan 4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan dengan perubahan mekanisme perlindungan dari mata ; kerusakan penutupan kelopak mata/eksoftalmus. 5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis; status hipermetabolik.
  • 49. 6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. 7. 3. INTERVENSI NO DX TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 1 I Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan kriteria : 1) Nadi perifer dapat teraba normal. 2) Vital sign dalam batas normal. 3) Pengisian kapiler normal 4) Status mental baik 5) Tidak ada disritmia 1. Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jika memungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadi 2. Periksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkan pasien. 3. Auskultasi suara nafas. Perhatikan adanya suara yang tidak normal (seperti krekels) 4. Observasi tanda dan gejala haus yang hebat, mukosa membran kering, nadi lemah, penurunan produksi urine dan 1. Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibat dari vasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasi 2. Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen oleh otot jantung atau iskemia 3. S1 dan murmur yang menonjol berhubungan dengan curah jantung meningkat pada keadaan hipermetabolik 4. Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan
  • 50. hipotensi 5. Catat masukan dan haluaran menurunkan volume sirkulasi dan menurunkan curah jantung 5. Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkan dehidrasi berat 2 II Tujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi 1. Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas. 2. Ciptakan lingkungan yang tenang 3. Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitas 4. Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti 1. Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat , takikardia mungkin ditemukan 2. Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapat menimbulkanagitasi, hiperaktif, dan imsomnia 3. Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolism 4. Meningkatkan relaksas
  • 51. massage 3 III Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria : 1) Nafsu makan baik. 2) Berat badan normal 3) Tidak ada tanda- tanda malnutrisi 1. Catat adanya anoreksia, mual dan muntah 2. Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hari 3. kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat dan vitamin 1. Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkan gangguan sekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia 2. Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaan masukan kalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapi antitiroid 3. Mungkin memerlukan bantuan untuk menjamin pemasukan zat-zat makanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yang sesuai 4 IV Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus 1. Observasi adanya edema periorbital 2. Evaluasi ketajaman mata 3. Anjurkan pasien 1. Rasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihan 2. Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringan retroorbita 3. Melindungi kerusakan
  • 52. menggunakan kaca mata gelap 4. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan kornea 4. Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi 5 V Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi dengan kriteria : Pasien tampak rileks 1. Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietas 2. Bicara singkat dengan kata yang sederhana 3. Jelaskan prosedur tindakan 4. Kurangi stimulasi dari luar 1. Rasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang dan Imsomnis 2. Rentang perhatian mungkin menjadi pendek , konsentrasi berkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi 3. Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkan kesalahan interpretasi 4. Menciptakan lingkungan yang terapeutik
  • 53. 6 VI Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnya 1. Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depan 2. Berikan informasi yang tepat 3. Identifikasi sumber stress 4. Tekankan pentingnya perencanaan waktu istirahat 5. Berikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid 1. Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukan pilihan berdasarkana informasi 2. Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yang muncul akan menentukan tindakan pengobatan 3. Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalam memunculkan/eksaserb asi dari penyakit ini 4. Mencegah munculnya kelelahan 5. Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinan mengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5 tahun kedepan 4. EVALUASI 1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhan tubuh 2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energy
  • 54. 3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil 4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dari ulkus 5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi 6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya  7. DAFTAR PUSTAKA Arief, M, Suproharta, Wahyu J.K. Wlewik S. 2000. Kapita Selekta Kedokteran, ED : 3 jilid : 1. Jakarta : Media Aesculapius FKUI. Bare & Suzanne, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Volume 2, (Edisi 8), EGC, Jakarta Carpenito, 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, (Edisi 2), EGC, Jakarta Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St-Louis.
  • 55. Corwin,. J. Elizabeth, 2001, Patofisiologi, EGC, Jakarta Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan.(Edisi III).EGC.Jakarta. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com
  • 56.  KATA PENGANTARAlhamdulillahi Rabbil Alamin......Puji dan syukur terucap hanya pada Allah SWT yang Maha Esa atas Ridonya akhirnya kamidapat menyelesaikan makala ini untuk mata kuliah KEPERAWATAN MEDICAL BEDAH,yang membahas mengenai, “ASKEP HIPERTIROID” yang merupakan pengetahuan pentingyang harus diketahui.Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW,kepada keluarga dan sahabatnya, serta seluruh umat yang senantiasa taat dalam menjalankansyariatnya.Kami ucapkan terima kasih yang tiada tara kepada seluruh pihak yang telah membantumensukseskan makalah ini hingga selesai, baik secara langsung maupun tidak.Bila dalam penyampaian makalah ini ditemukan hal-hal yang tidak berkenan bagi pembaca,dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf yang setulusnya.Kritik dan saran dari pembaca sebagai koreksi sangat kami harapkan untuk perbaikanmakala ini kedepan. Semoga taufik, hidayat dan rahmat senantiasa menyertai kita semua menujuterciptanya keridhoan Allah SWT.Amin ya Robbal Alamin......PenulisKelompok  2. DAFTAR ISIHALAMAN JUDULKATA PENGANTARDAFTAR ISIBAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. TujuanC. ManfaatBAB II TINJAUAN PUSTAKAA. Definisi HipertirodB. Anatomi fisiologiC. PatofisiologiD. Manifestasi klinisE. EtiologiF. Tanda dan Gejala HipertiroidG. KomplikasiH. PenatalaksanaanI. Pemeriksaan PenunjangBAB III ASUHAN KEPERAWATANA. PengkajianB. Diagnosa KeperawatanC. Intervensi keperawatanD. ImplementasiE. EvaluasiBAB IV PENUTUPA. KesimpulanB. SaranDAFTAR PUSTAKA  3. BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGHipertiroidisme dan tirotoksikosis sering dipertukarkan. Tirotoksikosisberhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bilasuatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Sedangkan hipertiroidisme adalahtirotoksikosis sebagai akibat produksi tiroid itu sendiri. Tirotoksikosis terbagi ataskelainan yang berhubungan dengan hipertiroidisme dan yang tidak berhubungan denganhipertiroidisme. Tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebutpituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalamdarah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagianoleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak.Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasinghormone (TRH), yang mengirim sebuah sinyal ke pituitari untuk melepaskan thyroidstimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroiduntuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika aktivitas yang berlebihan dari yang mana sajadari tiga kelenjar- kelenjar ini terjadi, suatu jumlah hormon-hormon tiroid yang berlebihandapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid. Pengobatan hipertiroidismeadalah membatasi produksi hormon tiroid yang berlebihan dengan cara menekanproduksi (obat antitiroid) atau merusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomisubtotal).B. TUJUANTujuan umumMemberikan penjelasan mengenai hipertiroidTujuan khususMenjelaskan teori dan konsep terkait dengan hipertiroidMemaparkan proses terjadinya hipertiriodMenerapkan teori dan konsep tersebut dan memberikan asuhan keperawatan pada pasienyang menderita hipertiriodC. ManfaatManfaat yang diharapkan dengan diperolehnya materi-materi pada makalah ini adalah:Sebagai suatu sarana untuk meningkatkan pengetahuan yang telah didapat darimateri hipertiriod yang sebenarnya.  4. Sebagai masukan bagi semua mahasiswa dalam upaya menjelaskan maupun berdiskusidalam perkuliahanDapat digunakan sebagai acuan dan referensi dalam pembelajaran  5. BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. PENGERTIANHipertiroid adalah keadaan hipermetabolik yang disebabkan oleh meningkatnyakadar T3 dan T4 bebas terutama disebabkan oleh hiperfungsi kelenjar tiroid(Robbins.2007.hal:811).Hipertiroid adalah penyakit yang diakibatkan oleh meningkatnya sirkulasi danpelepasan hormon tiroid oleh
  • 57. kelenjar tiroid.(Lewiss.2000.hal:1415)Hipertiroid adalah pengeluaran hormon tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadiakibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh imunoglobulin dalam darah(Smeltzer.Suzanne C.2002.hal:1307)Hipertiroid adalah suatu ketidakseimbangan metabolik yaitu dengan mengikatnyakadar T3 dan T4 akibat dari stimulasi kelenjar tiroid yang abnormal.B. ANATOMI FISIOLOGIKelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawahdepan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin,melekat pada tulangsebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar ini terdiri atas 2 lobusyaitu lobus destra dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing- masing lobusyang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm.Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormone tiroidtergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utamauntuk menjaga keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam makanan dan minuman.Struktur MikroskopisKelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner berdinding selapis sel. Jikasedang beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang tinggi, sedangkan bila sedangistirahat sel ini berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya terisi koloid senyawatriglobulin, tirosin, dan hormone kelenjar tiroid.Hormon Tiroid  6. Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolismePenyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimunyang biasanya ditandai oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSHpada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsangtiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT,tetapi tidak mengalami umpan balik negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSHdan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap peningkatan kadar HT.Sekresi Hormon tiroidHormone tiroid dari sel kelenjar memelukan bantuan TSH untuk endositosiskoloid oleh mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi untuk memecahkan ikatanhormone T3 dan T4 dari triglobulin kemudian melepasnya keperedaran darah. Saatdidistribusikan melalui plasma akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan besar akanterikat oleh protei yang bebas dalam keseimbangan.Pembuluh DarahKapiler darah dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikelsehingga membantu melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunanpembuluh darah menunjukkan bahwa terdapat gelombang dalam darah yang disuplay ke daerah yang berbeda pada kelenjar.PersarafanSejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid dansebagian besar mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir padalamina asal folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsitiroid melalui pengaruh langsug pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan sarafdalam mempengaruhi fungsi tiroid.C. ETIOLOGIHipertiroidisme dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atauhipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunanTSH dan TRF karena umpan balik negatif TH terhadap pelepasan keduanya.Hipertiroidisme akibat rnalfungsi hipofisis memberikan gambaran kadar TH dan TSHyang finggi. TRF akan Tendah karena uinpan balik negatif dari HT dan TSH.Hipertiroidisme akibat malfungsi hipotalamus akan memperlihatkan HT yang finggi  7. disertai TSH dan TRH yang berlebihan. Beberapa penyakit yang menyebabkanHipertiroid yaitu :1. Penyakit GravesPenyakit ini disebabkan oleh kelenjar tiroid yang oberaktif dan merupakanpenyebab hipertiroid yang paling sering dijumpai. Penyakit ini biasanya turunan. Wanita5 kali lebih sering daripada pria. Di duga penyebabnya adalah penyakit autonoium,dimana antibodi yang ditemukan dalam peredaran darah yaitu tyroid stimulating.Immunogirobulin (TSI antibodies), Thyroid peroksidase antibodies (TPO) dan TSHreceptor antibodies (TRAB). Pencetus kelainan ini adalah stres, merokok, radiasi,kelainan mata dan kulit, penglihatan kabur, sensitif terhadap sinar, terasa seperti ada pasirdi mata, mata dapat menonjol keluar hingga double vision. Penyakit mata ini seringberjalan sendiri dan tidak tergantung pada tinggi rendahnya hormon teorid. Gangguankulit menyebabkan kulit jadi merah, kehilangan rasa sakit, serta berkeringat
  • 58. banyak.2. Toxic Nodular GoiterBenjolan leher akibat pembesaran tiroid yang berbentuk biji padat, bisa satu ataubanyak. Kata toxic berarti hipertiroid, sedangkan nodule atau biji itu tidak terkontrololeh TSH sehingga memproduksi hormon tiroid yang berlebihan.3. Minum obat Hormon Tiroid berlebihanKeadaan demikian tidak jarang terjadi, karena periksa laboratorium dan kontrolke dokter yang tidak teratur. Sehingga pasien terus minum obat tiroid, ada pula orangyang minum hormon tiroid dengan tujuan menurunkan badan hingga timbul efeksamping.4. Produksi TSH yang AbnormalProduksi TSH kelenjar hipofisis dapat memproduksi TSH berlebihan, sehinggamerangsang tiroid mengeluarkan T3 dan T4 yang banyak.5. Tiroiditis (Radang kelenjar Tiroid)Tiroiditis sering terjadi pada ibu setelah melahirkan, disebut tiroiditis pascapersalinan, dimana pada fase awal timbul keluhan hipertiorid, 2-3 bulan kemudiankeluar gejala hpotiroid.6. Konsumsi Yoidum BerlebihanBila konsumsi berlebihan bisa menimbulkan hipertiroid, kelainan ini biasanyatimbul apabila sebelumnya si pasien memang sudah ada kelainan kelenjar tiroid.  8. D. PATOFISIOLOGI  9. E. MANIFESTASI KLINISHipertiroid mempunyai tanda dan gejala yang bervariasi yaitu :- Banyak keringat- Tidak tahan panas- Sering BAB, kadangdiare- Jari tangan gementar(tremor)- Nervus, tegang,gelisah, cemas, mudahtersinggung- Jantung berdebar cepat- Haid menjadi tidakteratur- Bola mata menonjoldapat disertai denganpenglihatan ganda- Denyut nadi tidakteratur terutama padausia diatas 60 th- Tekanan darahmeningkat- Denyut nadi cepat,seringkali >100x/menit- Berat badan turun,meskipun banyak makanrasa capai- Otot lemas, terutamalengan atas dan paha- Rambut rontok- Kulit halus dan tipis- Pikiran sukar konsentrasi- Kehamilan seringberakhir dengankeguguran- Terjadi perubahan padamata bertambahnyapembentukan air mata,iritasi dan peka terhadapcahayaF. KOMPLIKASIKomplikasi tiroid adalah suatu aktivitas yang sangat berlebihan dari kelenjartiroid, yang terjadi secara tiba-tiba. Badai tiroid bisa menyebabkan :1. Demam, kegelisahan, perubahan suasana hati, kebingungan2. Kelemahan dan pengisutan otot yang luar biasa3. Perubahan kesadaran (bahkan sampai terjadi koma)4. Pembesaran hati disertai penyakit kuning yang ringan  10. Badal tiroid merupakan suatu keadaan darurat yang sangat berbahaya danmemerlukan tindakan segera. Tekanan yang berat pada jantung bisa menyebabkanketidakteraturan irama jantung yang bisa berakibat fatal (aritmia) dan syok. Badaltiroid biasanya terjadi karena hipertiroid tidak diobati atau karena pengobatanyang tidak adekuat dan bisa dipicu oleh :- Infeksi- Pembedahan- Stress- Diabetes yang kurang terkendali- Ketakutan- Kehamilan atau persalinanG. PENATALAKSANAANTujuan pengobatan hipertiroid adalah produksi hormon (obat anti tiroid) ataumerusak jaringan tiroid (yodium radioaktif, tiroidektomi sub total)1. Obat antitiroidDigunakan dengan indikasi :a. Terapi untuk memperpanjang remisi atau mendapatkan remisi yang menetappada pasien muda dengan struma ringan sampai sedang dan tirrotoksikosis.b. Obat untuk mengontrol tirotoksikosis pada fase sebelum pengobatan, atausesudah pengobatan pada pasien yang mendapat yodium radioaktif.c. Persiapan tiroidektomid. Pengobatan pasien hamil dan orang lanjut usiae. Pasien dengan krisis tiroidObat antitiroid yang sering digunakan :Obat Dosis awal (mg/hari) Pemeriksaan (mg/hari)- Karbimatol- Metimazol- Propiltiourasil30 – 6030 – 60300 – 6005 – 205 – 2050 – 200Obat-obatan ini umumnya diberikan sekitar 18 – 24 bulan. Pada pasien hamil biasanyadiberikan propil tiourasil dengan dosis serendah mungkin yaitu 200 mg/hari atau lebihlagi. Pada masa laktasi juga diberikan propiltiourasil karena hanya sedikit sekali yangkeluar dari air susu ibu, oasis yang dipakai 100-500 mg tiap 8 jam.2. Pengobatan dengan yodium radioaktifIndikasi pengobatan dengan yodium radiaktif diberikan pada :  11. a. Pasien umur 35 tahun atau lebihb. Hipertiroid yang kambuh sesudah di operasic. Gagal mencapai remisi sesudah pemberian obat antitiroidd. Tidak mampu atau tidak mau pengobatan dengan obat antitiroide. Adenoma toksik, goiter multinodular toksik3.
  • 59. OperasiTiroidektomi subtotal efektif untuk mengatasi hipertiroid. Indikasi operasiadalah:a. Pasien umur muda dengan struma besar serta tidak berespons terhadap obatantitiroidb. Pada wanita hamil (trimester kedua) yang memerlukan obat antitiroid dosisbesarc. Alergi terhadap obat antitiroid, pasien tidak dapat menerima yodiumradioaktif.d. Adenoma toksik atau strauma multinodular toksike. Pada penyakit graves yang berhubungan dengan satu atau lebih nodulSebelum operasi biasanya pasien diberi obat antitiroid sampai eutitiroidsampai eutiroid kemudian diberi cairan kalium yodida 100-200 mg/hari ataucairan lugol 10-14 tetes/ hari selama 10 hari sebelum dioperasi untukmengurangi vaskularisasi pada kelenjar tiroid.4. Pengobatan tambahana. Sekat β-adrenergikObat ini diberikan untuk mengurangi gejala dan tanda hipertiroid. Dosisdiberikan 40-200 mg/hari yang dibagi atas 4 dosis. Pada orang lanjut usiadiberik 10 mg/6 jam.b. YodiumYodium terutama digunakan untuk persiapan operasi. Sesudah pengobatandengan yodium radiaktif dan pada krisis tiroid. Biasanya diberikan padadosis 100-300 mg/hari.c. IpodatIpodat kerjanya lebih cepat dan sangat baik digunakan pada keadaan akutseperti krisis tiroid kerja padat adalah menurunkan konversi T4 menjadi T3diperifer, mengurangi sintesis hormon tiroid, serta mengurangi pengeluaranhormon dari tiroid.d. LitiumLitium mempunyai daya kerja seperti yodium, namun tidak jelaskeuntungannya dibandingkan dengan yodium. Litium dapat digunakan padapasien dengan krisis tiroid alergi terhadap yodium.  12. H. PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan yang dilakukan adalah :1. TSH serum (biasanya menurun)2. T3, T4 (biasanya meningkat)3. Test darah hormon tiroid4. X-ray scan, CAT scan, MRI scan (untuk mendeteksi adanya tumBAB IIIASUHAN KEPERAWATANA. Pengkajian1. Aktivitas atau istirahata. Gejala : Imsomnia, sensitivitas meningkat, Otot lemah,gangguankoordinasi, kelelahan beratb. Tanda : Atrofi otot2. Sirkulasia. Gejala : Palpitasi, nyeri dada (angina)b. Tanda : Distritmia (vibrilasi atrium), irama gallop, murmur, peningkatantekanan darah dengan tekanan nada yang berat. Takikardia saat istirahat,sirkulasi kolaps, syok (krisis tirotoksikosis)3. Eliminasia. Gejala : Perubahan pola berkemih (poliuria, nocturia), rasa nyeri/terbakar,kesulitan berkemih (infeksi), infeksi saluran kemih berulang, nyeri tekanabdomen, diare, urine encer, pucat, kuning, poliuria (dapat berkembangmenjadi oliguria atau anuria jika terjadi hipovolemia berat), urine berkabut,bau busuk (infeksi), bising usus lemah dan menurun, hiperaktif (diare).4. Integritas / Egoa. Gejala : Stress, tergantung pada orang lain, masalah finansial yangberhubungan dengan kondisi.  13. b. Tanda : Ansietas peka rangsang5. Makanan / Cairana. Gejala : Hilang nafsu makan, mual atau muntah, tidak mengikuti diet,peningkatan masukan glukosa atau karbohidrat, penurunan berat badanlebih dari periode beberapa hari/minggu, haus, penggunaan diuretik (tiazid)b. Tanda : Kulit kering atau bersisik, muntah, pembesaran thyroid(peningkatankebutuhan metabolisme dengan pengingkatan gula darah), bau halitosisataumanis, bau buah (napas aseton)6. Neurosensoria. Gejala : Pusing atau pening, sakit kepala kesemutan, kelemahan pada ototparasetia, gangguan penglihatan.b. Tanda : Disorientasi, mengantuk, lethargi, stupor atau koma (tahap lanjut),gangguan memori baru masa lalu ) kacau mental. Refleks tendon dalam(RTD menurun;koma), aktivitas kejang ( tahap lanjut dari DKA).7. Nyeri / Kenyamanana. Gejala : Abdomen yang tegang atau nyeri (sedang / berat), wajah meringisdengan palpitasi, tampak sangat berhati-hati.8. Pernapasana. Gejala : Merasa kekurangan oksigen, batuk dengan / tanpa sputum purulen(tergantung adanya infeksi atau tidak)b. Tanda : sesak napas, batuk dengan atau tanpa sputum purulen (infeksi),frekuensi pernapasan meningkat9. Keamanana. Gejala : Kulit kering, gatal, ulkus kulitb. Tanda : Demam, diaforesis, kulit rusak, lesi atau ulserasi, menurunnyakekuatan umum/rentang gerak, parastesia atau paralysis otot termasuk ototpernapasan (jika kadar kalium menurun dengan cukup tajam)10. Seksualitasa. Gejala : Rabas wanita ( cenderung infeksi ), masalah impotent pada pria.
  • 60.  14. b. Tanda : Glukosa darah meningkat 100-200 mg/ dl atau lebih, aseton plasmapositif secara mencolok, asam lemak bebas kadar lipid dengan kolosterolmeningkat.B. DiagnosaKeperawatanDiagnosa keperawatan yang lazim terjadi pada klien yang mengalamihipertiroidisme adalah sebagai berikut : Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme, peningkatan beban kerja jantung. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergi. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan denganpenurunan berat badan). Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmus. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidur.  15. C. Intervensi keperawatan1. Risiko tinggi terhadap penurunan curah jantung berhubungan dengan hipertiroidtidak terkontrol, keadaan hipermetabolisme,peningkatan beban kerja jantungTujuan : Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengankebutuhan tubuh, dengan kriteria :- Nadi perifer dapat teraba normal- Vital sign dalam batas normal.- Pengisian kapiler normal- Status mental baik- Tidak ada disritmiaIntervensi :Pantau tekanan darah pada posisi baring, duduk dan berdiri jikamemungkinkan. Perhatikan besarnya tekanan nadiRasional : Hipotensi umum atau ortostatik dapat terjadi sebagai akibatdarivasodilatasi perifer yang berlebihan dan penurunan volume sirkulasiPeriksa kemungkinan adanya nyeri dada atau angina yang dikeluhkanpasien.Rasional : Merupakan tanda adanya peningkatan kebutuhan oksigen olehotot jantung atau iskemiaAuskultasi suara nafas, perhatikan adanya suara yang tidak normal (sepertikrekels)Rasional : Murmur yang menonjol berhubungan dengan curahjantung meningkat pada keadaan hipermetabolikObservasi tanda dan gejala haus yang hebat,mukosa membran kering, nadilemah, penurunan produksi urine dan hipotensiRasional : Dehidrasi yang cepat dapat terjadi yang akan menurunkanvolume sirkulasi dan menurunkan curah jantungCatat masukan dan keluaran  16. Rasional : Kehilangan cairan yang terlalu banyak dapat menimbulkandehidrasi berat2. Kelelahan berhubungan dengan hipermetabolik dengan peningkatan kebutuhanenergiTujuan : Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkatenergiIntervensi :o Pantau tanda vital dan catat nadi baik istirahat maupun saat aktivitas.Rasional : Nadi secara luas meningkat dan bahkan istirahat, takikardiamungkin ditemukano Ciptakan lingkungan yang tenangRasional : Menurunkan stimulasi yang kemungkinan besar dapatmenimbulkanagitasi, hiperaktif dan insomniao Sarankan pasien untuk mengurangi aktivitasRasional : Membantu melawan pengaruh dari peningkatan metabolismo Berikan tindakan yang membuat pasien merasa nyaman seperti massaseRasional : Meningkatkan relaksasi3. Risiko tinggi terhadap perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungandengan peningkatan metabolisme (peningkatan nafsu makan/pemasukan denganpenurunan berat badan)Tujuan : Klien akan menunjukkan berat badan stabil dengan kriteria :- Nafsu makan baik.- Berat badan normal- Tidak ada tanda-tanda malnutrisiIntervensi : Catat adanya anoreksia, mual dan muntah  17. o Rasional : Peningkatan aktivitas adrenergic dapat menyebabkangangguansekresi insulin/terjadi resisten yang mengakibatkan hiperglikemia Pantau masukan makanan setiap hari, timbang berat badan setiap hario Rasional : Penurunan berat badan terus menerus dalam keadaanmasukankalori yang cukup merupakan indikasi kegagalan terhadap terapiantitiroid
  • 61. Kolaborasi untuk pemberian diet tinggi kalori, protein, karbohidrat danvitamino Rasional : Mungkin memerlukan bantuan untuk menjaminpemasukan zat-zatmakanan yang adekuat dan mengidentifikasi makanan pengganti yangsesuai.4. Risiko tinggi terhadap kerusakan integritas jaringan berhubungan denganperubahan mekanisme perlindungan dari mata: kerusakan penutupan kelopakmata/eksoftalmusTujuan : Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata,terbebas dari ulkusIntervensi :o Observasi adanya edema periorbitalRasional : Stimulasi umum dari stimulasi adrenergik yang berlebihano Evaluasi ketajaman mataRasional : Oftalmopati infiltratif adalah akibat dari peningkatan jaringanretroorbitao Anjurkan pasien menggunakan kaca mata gelapRasional : Melindungi kerusakan korneao Bagian kepala tempat tidur ditinggikanRasional : Menurunkan edema jaringan bila ada komplikasi5. Ansietas berhubungan dengan faktor fisiologis: status hipermetabolik  18. Tujuan : Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasidengan kriteria : Pasien tampak rileksIntervensi : Observasi tingkah laku yang menunjukkan tingkat ansietasRasional : Ansietas ringan dapat ditunjukkan dengan peka rangsang daninsomnia Bicara singkat dengan kata yang sederhanaRasional : Rentang perhatian mungkin menjadi pendek,konsentrasiberkurang, yang membatasi kemampuan untuk mengasimilasi informasi Jelaskan prosedur tindakanRasional : Memberikan informasi yang akurat yang dapat menurunkankesalahan interpretasi Kurangi stimulasi dari luarRasional : Menciptakan lingkungan yang terapeutik6. Kurang pengetahuan mengenai kondisi, prognosis dan kebutuhan pengobatanberhubungan dengan tidak mengenal sumber informasiTujuan : Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya dengan kriteria: Mengungkapkan pemahaman tentang penyakitnyaIntervensi :Tinjau ulang proses penyakit dan harapan masa depanRasional : Memberikan pengetahuan dasar dimana pasien dapat menentukanpilihan berdasarkan informasiBerikan informasi yang tepatRasional : Berat ringannya keadaan, penyebab, usia dan komplikasi yangmuncul akan menentukan tindakan pengobatanIdentifikasi sumber stressRasional : Faktor psikogenik seringkali sangat penting dalammemunculkan/eksaserbasi dari penyakit iniTekankan pentingnya perencanaan waktu istirahatRasional : Mencegah munculnya kelelahanBerikan informasi tanda dan gejala dari hipotiroid  19. Rasional : Pasien yang mendapat pengobatan hipertiroid besar kemungkinanmengalami hipotiroid yang dapat terjadi segera setelah pengobatan selama 5tahun kedepan7. Risiko tinggi perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologik,peningkatan stimulasi SSP/mempercepat aktifitas mental, perubahan pola tidurTujuan : Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahandalam berpikir/berprilaku dan faktor penyebab.Intervensi :Kaji proses pikir pasien seperti memori, rentang perhatian, orientasi terhadaptempat, waktu dan orangRasional : Menentukan adanya kelainan pada proses sensoriCatat adanya perubahan tingkah lakuRasional : Kemungkinan terlalu waspada, tidak dapat beristirahat,sensitifitasmeningkat atau menangis atau mungkin berkembang menjadi psikotik yangsesungguhnyaKaji tingkat ansietasRasional : Ansietas dapat merubah proses pikirCiptakan lingkungan yang tenang,turunkan stimulasi lingkunganRasional : menurunan stimulasi eksternal dapat menurunkanhiperaktifitas/refleks, peka rangsang saraf, halusinasi pendengaranOrientasikan pasien pada tempat dan waktuRasional : Membantu untuk mengembangkan dan mempertahankankesadaranpada realita/lingkunganAnjurkan keluarga atau orang terdekat lainnya untuk mengunjungi klien.Rasional : Membantu dalam mempertahankan sosialisasi dan orientasi pasien.Kolaborasi pemberian obat sesuai indikasi seperti sedatif/tranquilizer, atauobat anti psikotik.  20. Rasional : Meningkatkan relaksasi,menurunkan hipersensitifitassaraf/agitasiuntuk meningkatkan proses pikir.D. ImplementasiSetelah rencana tindakan keperawatan disusun secara sistemik. Selanjutnya rencanatindakan tersebut diterapkan dalam bentuk kegiatan yang
  • 62. nyata dan terpadu gunamemenuhi kebutuhan dan mencapai tujuan yang diharapkan.E. EvaluasiHasil yang diharapkan adalah :1. Klien akan mempertahankan curah jantung yang adekuat sesuai dengan kebutuhantubuh2. Klien akan mengungkapkan secara verbal tentang peningkatan tingkat energi3. Klien akan menunjukkan berat badan stabil4. Klien akan mempertahankan kelembaban membran mukosa mata, terbebas dariulkus5. Klien akan melaporkan ansietas berkurang sampai tingkat dapat diatasi6. Klien akan melaporkan pemahaman tentang penyakitnya7. Mempertahankan orientasi realitas umumnya, mengenali perubahan dalamberpikir/berprilaku dan faktor penyebaran.  21. BAB IVPENUTUPA. KesimpulanTiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebutpituitari.Pada gilirannya,pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredardalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dansebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus,juga suatu bagian dariotak.pengobatan hipertiroidisme adalah membatasi produksi hormon tiroid yangberlebihan dengan cara menekan produksi (obat antitiroid) atau merusak jaringantiroid (yodium radioaktif,tiroidektomi subtotal).B. SaranDari penyakit ini, dapat dihindarkan dengan cara tidak stress, tidak merokok,tidak mengkonsumsi obat-obatan sembarangan dan tidak mengkonsumsi yodiumsecara berlebihan karena dapat terjadi radiasi pada leher dan organism-organismedapat menyebabkan infeksi karena ada virus.  22. DAFTAR PUSTAKA1. Mansjoer Arif,dkk.2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid I.Jakarta : Media Aesculapius2. Santosa, Budi. 2005-2006. Diagnosa Keperawatan NANDA. Jakarta : Prima Medikal.3. Closkey, Mc, et all. 2007. Diagnosa Keperawatan NOC-NIC. St- Louis.4. Anonim. 2008. Hipertiroidisme. http://www.medica store.com5. Anonim. 2008. Mengenal Tiroid. http://www.demomedical.com6. Carpenito, Linda Juall. 2001. Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC.
  • 63.
  • 65. folikelmasuk kedalam folikelSel Folikel > KelenjarSekresi sel 5-15 kaliTSIcAMP dalamsel teraktivasiTSH HIPERTIROIDISM E Kehilangan pengontrolannormal
  • 68. daerah jaringan orbitaldan otot- ototextramokuler KelelahanPerubahan nutrisi kurangdari kebutuhan tubuh Penurunanpenyimpa nan lemakEksopthalamu sPerubahanfisiologi k
  • 69. danpeningkatanstim ulasi SSP Resti terhadapkerusakanin tegritas jaringan KesulitantidurBola mataterdesak keluar Restipenurunancura h jantung Takikardidan palpitasiPercepatana
  • 70. ktivitasmentalTiroid ektomi Resiko tinggiperubahan proses fikir Hematomi atau cederapada saraf laringeusLuka insisi anveksi Pola nafastidak efektif
  • 71. Edema glotisSulitbernafas Kerusakan komunikasi Cedera pita suara Nyeri akut Mudah terpapar organisme Resikoinfeksi