2. •
•
•
•
Hipotirod
merujuk
pada
kondisi
yang
dikarakteristikakan
oleh
tak
disekresikannya
hormon-hormon tiroid. Ini dimanifestasikan dengan
pelambatan semua fungsi tubuh dan mental secara
umum (Barbara:568).
Hipotiroid merupakan keadaan yang ditandai
dengan terjadinya hipofungsi tiroid yang berjalan
lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid.
Keadaan ini terjdai akibat kadar hormon tiroid
dibawah nilai optimal (Brunner&Suddarth:1299).
Hipotiroid adalah penurunan sekresi hormon
kelenjar tiroid sebagai akibat kegagalan mekanisme
kompensasi kelenjar tiroid dalam memenuhi
kebutuhan jaringan tubuh akan hormon-hormon
tiroid . (Hotma Rumahorbo S.kep,1999)
Hipertiroidisme adalah suatu sindrome klinis akibat
dari defisiensi hormon tiroid yang mengakibatkan
fungsi metabolik. (Greenspan, 2000)
3. •
•
Penyebab yang paling sering ditemukan
adalah Tiroiditis Hashimoto.Pada tiroiditis
Hashimoto,
kelenjar
tiroid
seringkali
membesar dan hipotiroidisme terjadi
beberapa bulan kemudian akibat rusaknya
daerah kelenjar yang masih berfungsi.
Penyebab kedua tersering adalah pengobatan
terhadap hipertiroidisme. Baik yodium
radioaktif maupun pembedahan cenderung
menyebabkan hipotiroidisme. Kekurangan
yodium
jangka
panjang
dalam
makanan,
menyebabkan
pembesaran
kelenjar
tiroid
yang
kurang
aktif
(hipotiroidisme goitrosa).
4. Manifestasi Klinis
Adapun secara umum gejala hipotiroidisme yang lain, adalah :
mudah lelah
Mengantuk
Kedinginan
berat badan cenderung bertambah walaupun pola makan
wajar dan olah raga teratur
Depresi
Konstipasi
nyeri otot dan sendi
kulit kering bersisik
rambut dan kuku menipis dan rapuh
penurunan libido
5. • Untuk memproduksi dan mensekresi hormon tiroid memerlukan iodine.
Produksi hormon tyroid tergantung sekresi TSH dan ingesti iodine yang
adekuat. Hipotalamus mengatur sekresi TSH melalui sistem negatif
feedback. Bila kekurangan iodine atau produksi hormon tyroid terhambat
dapat mengakibatkan pembesaran kelenjar tyroid sebagai dampak dari
sekresi TSH yang berlebihan sebagai kompensasi untuk meningkatkan
sekresi hormon tyroid.
• Secara klinis dikenal 3 hipotiroidisme, yaitu :
1) Hipotiroidisme sentral, karena kerusakan hipofisis atau hypothalamus
2) Hipotiroidisme primer apabila yang rusak kelenjar tiroid
3) Karena sebab lain, seperti farmakologis, defisiensi yodium, kelebihan
yodium, dan resistensi perifer.
6. Pemeriksaan T3 dan T4 serum
Pemeriksaan TSH
Pemeriksaan USG dan scan tiroid
Tiroid Autoantibodi untuk
mengetahui antibodi tiroglobulin
dan antibody mikrosomal
7. • Kardiak. Setiap pasien yang sudah menderita hipotiroidisme untuk waktu
yang lama hampir dapat dipastikan akan mengalami kenaikan kadar
kolesterol, aterosklerosis dan penyakit arteri koroner. Setelah sekian
lama metabolism berlangsung subnormal dan berbagai jarigan termasuk
miokardium, memerlukan oksigen yang relative sedikit, maka penurunan
suplai darah dapat ditolerir tanpa terjadi gejala penyakit arteri koroner
yang nyata. Namun demikian, bila hormone tiroid diberikan, maka
kebutuhan oksigen akan meningkat tetapi pengangkutan oksigen tidak
dapat ditingkatkan kecuali atau sampai keadaan aterosklerosis diperbaiki.
Keadaan ini akan berlangsung sangat lambat. Timbulnya angina merupakan
tanda yang menunjukkan bhwa kebutuhan miokardium akan oksigen
melampaui suplai darahnya. Serangan angina atau aritimia dapat terjadi
ketika terapi penggantian tiroid dimulai, karena hormone tiroid akan
meningkatkan efek katekolamin pada system kardiovaskuler.
• Iskemia atau infark miokard dapat terjadi sebagai respon terhadap terapi
pada penderita hipotiroidisme yang berat dan sudah berlangsung
8.
penatalaksaan hipotioidisme adalah memulihkan metabolisme pasien kembali kepada keadaan metabolik normal
dengan cara mengganti hormon yang hilang. Levotiroksin sintetik (Synthroid atau Levothroid) merupakan
preparat terpilih untuk pengobatan hipotiroidisme dan supresi penyakit goiter nontoksik.
Yang perlu diperhatikan adalah
Dosis awal
Cara menaikan dosis tiroksin
Tujuan pengobatannya :
Meringankan keluhan dan gejala
Menormalkan metabolism
Menormalkan TSH
Membuat T3 dan T4 normal
Menghindari komplikasi dan resiko