SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
BAB I 
PENDAHULUAN 
A. Latar belakang 
Hipertiroidisme, yang dalam hal prevalensi erupakan penyakit endokrin yang menempati 
urutan kedua sesudah DM. pengeluaran hormone tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadi 
akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh immunoglobin dalam darah. Hipertiroidisme 
menyerang wanita lima kali lebih sering di bandingkan oleh laki- laki dan insidensnya akan 
memuncak pada decade usia ke tiga serta ke empat.pada bab- bab berikut akan di bahas lebih 
mendalam mengenai penyakit ini. 
B. Rumusan masalah 
1. Apakah penyakit hipertiroidisme itu ? 
2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien penderita penyakit hipertiroidisme 
C. Tujuan 
1. Agar kita mampu mengetahui seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme. 
2. Agar kita mampu melaksanakan asuhan keperawatan denga baik dan professional 
terhadap penderita hipertiroidisme
BAB II 
PEMBAHASAN 
A. PENGERTIAN HIPERTIROIDISME 
Hipertiroidisme merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi 
kelenjar tiroid dimana sekresi hormone yang berlebihan dimanifestasikan melalui 
peningkatan kecepatan metabolisme. Banyak cirri khas lain yang terjadi pada pasien 
hipertiroid akibat peningkatan stressor terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) 
dalam darah. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan 
kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan 
biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. 
Adapun defenisi hipertiroidisme menurut para ahli yaitu : 
Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh 
metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337) 
Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja 
secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. 
Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi 
akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin: 296). 
B. INSIDENS 
Prevalensi penderita Hipertiroidisme menyerang wanita 5 kali lebih sering di bandingkan 
dengan laki-laki dan insidennya akan memuncak dalam decade usia ketiga serta ke 
empat.Keadaan ini dapat timbul setelah terjadinya syok emosional, stress atau infeksi. Pada 
usia muda umumnya disebabkan oleh penyakit graves, penyakit ini relative sering di jumpai 
dan pada anak- anak jarang terjadi. sedangkan struma multinodular toksik umumnya timbul 
pada usia tua. Di daerah pantai dan kota, insidensya lebih tinggi di bandingkan di daerah 
pegunungan atau di pedesaan. 
C. ETIOLOGI 
Banyak factor yang bertanggung jawab dalam menimbulkan sindrom klinis ini, yakni tampak 
bahwa pusat kelainan penyakit ini adalah perubahan mekanisme homeostatic yang dalam 
keadaan normal sekresi hormonnya di sesuaikan dengan kebutuhan jaringan perifer. 
Gangguan homeostatic ini disebabkan oleh produksi TSH yang berlebihan atau adanya 
perubahan autonomic kelenjar tiroid menjadi hiperfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau 
hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH 
dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Penyakit graves yaitu 
penyebab tersering penyakit hipertiroidisme, yaitu gangguan auto imun yang biasanya
ditandai dengan produksi autoantibodi yang mirip kerja TSH pada kelenjar tiroid. 
Autoantibodi IgG ini, yang disebut tyriod stimilating immunoglobulin, menstimulasi 
porduksi TH, namun tidak dihambat oleh kadar TH yang meningkat. Kadar TSH dan TRH 
rendah karena keduanya dihambat oleh kadar TH yang tinggi. Penyebab penyakit graves 
diduga disebabkan oleh factor emosi atau stress yang dapat mempengaruhi system imunitas 
tubuh sehingga tampak terdapat predisposisi genetik pada penyakit autoimun. Wanita yang 
berusia 20-an dan 30-an palingsering terdiagnosa penyakit ini walaopun penyakit ini mulai 
terjadi selama usia belasan tahun. noduler tosik. Adenoma hipofisis pada sel-sel penghasil 
TSH atau penyakit hipotalamus jarang terjadi. Penyebab lain dari hipertiroidisme yaitu : 
1. Struma nodusa 
Struma endemis, biasanya dalam bentuk struma nodusa terutama ditemukan didaerah 
pegunungan yang airnya kurang yodium. Etiologi umumnya multifaktor, biasanya tiroid 
sudah mulai membesar pada usia muda, awalnya difus, dan berkembang menjadi 
multinodular. 
2. Karsinoma tiroid 
Karsinoma tiroid berasal dari sel folikel tiroid. Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi, 
karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papiler, folikuler, atau campuran 
keduanya. 
D. PATOFISIOLOGI 
Kelenjar tiroid pada penyakit hipertiroid (graves) membesar secara difus, lunak dan 
hipervaskularisasi. Parenkim kelenjar mengalami hipertrofi dan hiperflasia yang secara 
khasterlihat dengan adanya peninngian epithelium dan redudanci dinding folikular sehingga 
memberikan gambaran lipatan papilar dan tanda peningkatan aktivitasa selular. Hiperplasi 
biasanya disertai dengan infiltrasi limfositik, sebagai adanya gambaran imunitas selular 
(CMI= cell mediated immunity) atau mungking lebih menggambarkan hubungannya dengan 
tiroiditis kronik. Apabila penderita mendapat terapi yodium, akan terjadi penimbunan koloid 
yang kadang – kadang menyebabkan pembesaran dan bertambah kerasnya kelenjar. Penyakit 
graves seringkali berhubungan dengan pembesaran limfa atau timus. Hipertiroidisme dapat 
menyebabkan degenerasi serabut otot skelet dan bembesarang jantung. 
Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme , kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali 
dari ukuran normalnya , disertai dengan banya hyperplasia dan lipatan – lipatan sel - sel 
folikel ke dalam folikel , sehingga jumlah sel – sel ini lebih meningkat beberapa kali 
dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan 
sekresinya beberapa kali lipat; dan penelitian ambilan iodium radioaktif menunjukkan bahwa 
kelenjar - kelenjar hiperplastik ini mensekresi hormone tiroid dengan kecepatan 5- 15 kali 
lebih besar daripada normal.
Perubahan pada kelenjar tiroid ini mirip dengan perubahan akibat kelebihan TSH. Akan 
tetapi,, dari penelitian dengan pengukuran radioimunologik dapat ditunjukkan bahwa pada 
sebagian besar penderita besarnya konsentrasi TSH dalam plasma adalah lebih kecil dari 
normal, dan seringkali nol. Sebaliknya, pada sebagian besar penderita dijumpai adanya 
beberapa bahan yang mempunyai kerja mirip dengan kerja TSH yang ada dalam darah. 
Biasanya bahan – bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang berikatan dengan reseptor 
membrane yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut 
merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. 
Antibody ini disebut immunoglobulin perangsang tiroid dan disingkat TSI. Bahan ini 
mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, 
berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung astu jam. Tingginya sekresi hormone 
tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar 
hipofisis . berikut adalah rangkaian patofisiologi : 
E. MANIFESTASI KLINIK 
Penderita hipertiroidisme yang sudah berkembang lebih jauh akan memperlihatkan kelompok 
tanda dan gejala yang khas (yang kadang- kadang disebut tirotoksikosis) . gejala yang sering 
ditemukan pada penderita hipertiroid yakni : 
1. Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas 
2. Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi 
atrium, nadi kolaps. 
3. Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot, 
secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa 
khawatir, Serta tidak dapat duduk diam 
4. Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi 
makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal, 
perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare, serta muntah. 
5. Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas 
6. Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon 
yang khas dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien yang 
berusia lanjut mungkin kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris, 
miksedema pretibial, rambut tipis. 
7. struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa 
8. Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi 
kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.
F. TES DIAGNOSTIK 
Untuk kasus hipertiroidisme yang biasa, diagnosis yang tepat adalah dengan melakukan 
pengukuran langsung konsentrasi tiroksin bebas di dalam plasma dengan menggunakan cara 
pemeriksaan radioimunologik yang tepat.Uji lain yang sering digunakan adalah sebagai 
berikut : 
1. T3 serum 
2. TSH rendah pada hipertiroidisme 
3. Ambilan radioaktif iodium meningkat pada semua macam penyebab hipertiroidisme, 
kecuali tiroiditis.pemeriksaan ini tidak akurat apabila pasien menerima iodium selama 
beberapa hari sebelum pemeriksaan. 
MEDIKASI 
Ada 3 macam obat yang di berikan pada penderita hipertiroidisme, yaitu anti tiroid yang bias 
menekan sintesis hormone tiroid, iodides untuk menghindari keluarnya hormone tiroid, dan 
antagonis tiroid. Antagonis tiroir adala penyekat beta- adrenergic dan antagonis kalsium yang 
menglangi efek hormone tiroid dalam sel tubuh. 
TERAPI IODIUN RADIOAKTIF 
Terapi RAI dengan IODIN – 131 sering dipakai karena dapat di berikan kepada pasien yang 
berobat jalan. Dan juga lebih aman bagi pasien yang yang bias menjadi rsiko tinggi utuk 
pembedahan, terutama yang lansia.perbaikannya lebih cepat tampak dari pada obat antitiroid. 
RADIASI 
Berikut kewaspadaan teradap terapi radiasi RAI 
1. Siram air toilet yang banyak setelah memakainya 
2. Tingkatkan asupan air untuk membantu eksresi RAI 
3. Alat makan,handuk,seprei harus tersendiri dan harus dicuci sendiri 
4. Tidur sendirian 
5. Hindari kontak badan yang lama 
6. Jangan menyusui bayi 
7. Tunda kehamilan 6 bulan setelah terapi 
PEMBEDAHAN 
Pembedahan pada penderita hipetiroidisme biasa di kenal dengan sebutab tioidektomi. 
DIET 
Karena kebutuhan makanan meningkat maka asupan nutrisi dan kalori perlu di tingkatkan 
dan di atur pola makannya. 
AKTIVITAS 
Penderita hipertiroidisme memerlukan titah baring komplit dan perawatan di unit intensif.
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA HIPERTIROIDISME 
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN 
Data Subjektif . berikut yang harus di kaji: 
1. Riwayat pengalaman perubahan status emosional atau mental 
2. Mengalami sakit dada atau palpitasi 
3. Mengalami dispnea ketika melakukan aktivitas atau istirahat 
4. Riwayat perubahan pada kuku, rambut, kulit, dan banyak keringat 
5. Mengeluh gangguan penglihatan dan mata cepat lelah 
6. Perubahan asupan makanan dan berat badan 
7. Perubahan eliminasi feses, frekuensi serta banyaknya. 
8. Intoleransi terhadap cuaca panas 
9. Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu melakukan semua aktivitas sehari- hari 
10. Perubahan menstruasi atau libido 
11. Pengetahuan tentang sifat penyakit, pengobatan, serta efek sampingnya 
Data Objektif. Berikut hal yang harus dikaji : 
1. Status mental : perhatian pendek, emosi labil, tremor dan hiperkinesia 
2. Perubahan kardiovaskular : tekanan darah sistolik meningkat, tekanan diastolic menurun, 
takikardia walaupun istirahat, distritmia dan murmur 
3. Perubahan pada kulit : hangat, kemerahan, dan basah 
4. Perubahan pada rambut : halus dan tipis 
5. Perubahan pada mata : lid lag, glove lag,diplopia, dan penglihatan kabur 
6. Perubahan nutrisi atau metabolic : berat badan menurun, nafsu makan bertambah, serta 
kolesterol dan trigliserida serum menurun 
7. Perubahan muskuleskeletal : otot lemah, tonus otot kurang, dan sulit berdiri dari posisi 
duduk 
Hasil pemeriksaan diagnostic yang harus di kaji adalah peningkatan t3 dan t4 serum dan 
penurunan TSH serum. 
B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN 
Berikut diagnosis keperawat yang mungkin timbul : 
1. Intoleran aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan dan pengecilan otot (perubahan 
metabolisme ) 
2. Penurunan curah jantung yang brhubungan dengan distrimia (kegiatan simpatis 
meningkat ) 
3. Ketidak efektipan koping yang berhubungan dengan emosi labil dan perhatian yang 
pendek 
4. Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan 
peningkatan kecepatan metabolisme tubuh .
5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh dan 
kegelisahan 
6. Perubahan sensoris (penglihatan ) yang berhubungan denga gangguan fungsi saraf optic 
dan otot ekstraokular (edema) 
7. Deficit pengetahuan yang berhubungan denga kurang informasi tentang sifat penyakit, 
uji diagnostic, dan pengobatan 
8. Kepercayaan diri terganggu akibat perubahan pada penampilan, selera makan yang 
berlebihan dan penurunan berat badan 
Berikut hasil yang di harapkan : 
1. Menunjukkan pengendalian intoleran terhadap aktivitas dan menigkatkan kegiatan secara 
bertahap dalam 2- 3 bulan 
2. Menunjukkan tanda- tand perfusi jaringan yang baik dan curah jantung adekuat : status 
mental normal : tidak ada edema; denyut jangtung 20/ menit ; dan bunyi pernapasan yang 
normal 
3. Menunjukkan koping yang efektif. Menilai sendiri rasa cemas pada skala 0-5, dengan 
tidak merasa cemas dan 5 merasa sangat cemas 
4. Mengunkapkan 3 cara yang efektif untuk menanagani perasaan 
5. Berat badan tidak berkurang dan berat badan kembali kepada berat badan sebelum sakit 
6. Tidak mengeluh saki mata dan diplopia 
7. Pola tidur kembali pada sebelum ia sakit dan bias istirahat di siang hari 
8. Dapat menjelaskan sifat penyakit, pengobatan yang ada, serta efek samping dari 
pengobatab tersebut 
9. Merasa percaya diri pada dirinya sendiri 
C. INTERVENSI KEPERAWATAN 
1. Istirahat yang cukup 
a. Lingkungan yang tenang dan nyaman 
b. Massase ringan pada punggung sebelum tidur malam 
c. Jelaskan pada pasien mengenai pentingnya untuk berbaring tengang walaupun ia tidak 
bias tidur 
2. Mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap kegiatan 
a. Istirahat di antara kegiatan 
b. Hentikan kegiatan apabila merasa lelah 
3. Mempertahankan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan. 
a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protei dan tinggi kalori 
b. Pantau asupan nutrisi 
c. Timbang berat badan setiap hari 
d. Pantau asupan dan haluaran setiap 8 jam
4. Mempertahankan perawatan yang baik pada mata 
a. Lakukan pengkajian visual setiap sif 
b. Terapkan tindakan yang bias membantu perawatan mata 
· Pakai kaca mata gelap 
· Tinggikan bagian kepala tempat tidur 
· Teteskan air mata buatan kepada kedua mata 
· Tutup kedua kelopak mata dengan plester pada waktu tetentu 
· Segera laporkan keluhan pasien 
5. Bantu pasien untuk melakukan koping yang efektif untuknya, misalnya music, meditasi 
distraksi dan messase pada punggung. 
6. Penyuluhan kesehatan. Berikut hal yang harus di jelaskan kepada pasien dan 
keluarganya : 
a. Sifat penyakit dan bagaimana hipertiroidisme mengakibatkan tanda dan gejala 
b. Pengobatan, tindakan dan pembedahan 
c. Hasil yang di harapkan dari pengobatan, tindakan, dan pembedahan serta efek 
sampingnya 
d. Obat yang digunakan pasien : dosis, cara pemberia, serta efek samping 
e. Pasien dengan endemic goiter dan memakai iodium suplemen perlu di beri informasi 
bahwaia memerlukan pemeriksaan medis secara teratur untuk mengetahui secara dini 
timbulnya hipertiroidisme akibat iodium 
f. Kewaspadaan radiasi pada pasien yang memakai pengobatan RAI 
D. EVALUASI 
1. Mengungkapkan adaya peningkatan tenanga; dapat melaksanakan aktivitas hidup 
sehari- hari tanpa merasa lelah 
2. Kecepatan nadi di bawah 80/menit saat istirahat 
3. Mengunkapkan toleransi dapat di toleransi (skala 1-5) 
4. Temperature 37,2 c atau kurang dari itu 
5. Dapat menjelaskan dosis serta efek samping obat yang di pakainya 
6. Berat badan bertambah per minggu sebanya 0,5 kg atau mempertahankan berat badan 
sebelum ia sakit 
7. Tidak ada keluhan tentang matanya 
8. Dapat tidur dan istirahat.
G. DAMPAK KDM 
Penyimpangan KDM 
G3 organik K.Tiroid G3 fungsi hipotalamus/hipofis 
Produksi TSH 
Produksi hormone tiroid meningkat 
Proses glikogenesis metabolisme tubuh Aktifitas GI meningkat 
P.pembakaran lemak P. kalor meningkat 
Suplay nutrisi tidak yang suhu tubuh 
tdk adekuat 
G3 rasa nyaman panas Nafsu makan meningkat 
BB menurun perubahan pola kerja J&P 
G3 body image G3 pola kognitif perubahan pola nutrisi 
Ketidakstabilan emosi 
H. ANATOMI FISIOLOGI 
KELENJAR TIROID 
Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawah depan leher 
yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin,melekat pada tulang sebelah kanan 
trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar ini terdiri atas 2 lobus yaitu lobus destr dan 
lobus sinistra yang saling berhubungan, masing- masing lobus yang tebalnya 4 cm dan 
lebarnya 2,5 cm. 
Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormone tiroid tergantung dari 
jumlah iodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utama untuk menjaga 
keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam makanan dan minuman. 
Struktur Mikroskopis 
Kelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner berdinding selapis sel. Jika sedang 
beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang tinggi, sedangkan bila sedang istirahat sel ini 
berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya terisi koloid senyawa triglobulin, tirosin, dan 
hormone kelenjar tiroid. 
Hormon Tiroid 
Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolisme Penyakit Grave, 
penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimun yang biasanya ditandai 
oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Otoantibodi 
IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsang tiroid (thyroid-stimulating 
immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT, tetapi tidak mengalami umpan balik
negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya berespons 
terhadap peningkatan kadar HT. 
Sekresi Hormon tiroid 
Hormone tiroid dari sel kelenjar memelukan bantuan TSH untuk endositosis koloid oleh 
mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi untuk memecahkan ikatan hormone T3 dan T4 dari 
triglobulin kemudian melepasnya keperedaran darah. Saat didistribusikan melalui plasma 
akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan besar akan terikat oleh protei yang bebas dalam 
keseimbangan. 
Pembuluh Darah 
Kapiler darah dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikel sehingga 
membantu melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunan pembuluh darah 
menunjukkan bahwa terdapat gelombang dalam darah yang di suplay ke daerah yang berbeda 
pada kelenjar. 
Persarafan 
Sejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid dan sebagian besar 
mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir pada lamina asal folikel yang 
menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsi tiroid melalui pengaruh langsug 
pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsi tiroid.
BAB III 
PENUTUP 
A. KESIMPULAN 
Penyebab dari hipertiroidisme yaitu adanya Gangguan homeostatic yang disebabkan oleh 
produksi TSH yang berlebihan atau adanya perubahan autonomic kelenjar tiroid menjadi 
hiperfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Ada banyak gejala pada penderita 
penyakit ini yakni gemetar,palpitasi,gelisah,penurunan berat badan yang drastic,nafsu makan 
meningkat,emosional,dsb. 
B. SARAN 
Setelah membaca makalah ini, penulis berharap agar kita senantiasa memiliki gaya hidup 
yang sehat. Dan juga bagi perawat yang kelak bekerja di rumah sakit agar dapat mengetahui 
seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme yang pada akhirnya dapat memberikan pelayanan 
yang terbaik apabila menemukan pasien yang menderita penyakit ini pada khususnya. 
Sekian dan terimakasih
DAFTAR PUSTAKA 
 Susanne C.smeltZer dan Brenda G.Bare.2002.buku ajar keperawatan medical bedah 
vol.2.jakarta:EGC 
 Soeparman .1991.ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi 2.jakarta : Balai penerbit FKUI 
 http://www.totalkesehatananda.com/hipertiroid2.html 
 Corwin,. J. Elizabeth. 2001. Patofisiologi. Jakarta : EGC 
 Baradero SPC, MN,dkk.asuhan keperawatan klien gangguan endokrin.jakarta :EGC 
 Syaifuddin .anatomi tubuh manusia edisi 2. Jakarta: salemba medika 
 R. sjamsuhidajat, wim de jong. 2005.Buku ajar ilmu bedah edisi 2.jakarta : EGC
KMB : III 
DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes 
TUGAS : MAKALAH 
“HIPERTIROINISME” 
OLEH : 
NAMA : SUSTINA 
NIM : 11.11.938 
TINGKAT : III A 
AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA 
TAHUN 
2014
DAFTAR ISI 
KATA PENGANTAR ................................................................................... i 
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii 
BAB I PENDAHULUAN 
A. Latar Belakang .................................................................................. 1 
B. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1 
C. Manfaat Penulisan ............................................................................ 1 
BAB II PEMBAHASAN 
A. Pengertian hipertiroidisme .................................................................. 2 
B. Insidens ............................................................................................... 2 
C. Etiologi ............................................................................................... 2 
D. Patofisiologi ........................................................................................ 3 
E. Manifestasi klinik ............................................................................... 4 
F. Tes diagnostik ..................................................................................... 5 
G. Dampak kdm ...................................................................................... 9 
H. Anatomi fisiologi ................................................................................ 9 
BAB III PENUTUP 
A. Kesimpulan ......................................................................................... 11 
B. Saran-saran ......................................................................................... 11 
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12
KATA PENGANTAR 
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya 
penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Hipertiroinisme”, yang mana makalah ini 
disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten 
Muna. 
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. 
Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan 
memberikan saran. 
Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh 
karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis 
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan Mahasiswa /Mahasiswi 
Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna pada umumnya. 
Raha, 19 Juli 2014 
Penulis

More Related Content

What's hot

asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidMasben27
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisichank nadar
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismeKANDA IZUL
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroidpjj_kemenkes
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidester linav
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidfikri asyura
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidismedisgadis91
 
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036mzainulfikri
 

What's hot (15)

Askep hipertiroid
Askep hipertiroidAskep hipertiroid
Askep hipertiroid
 
asuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroidasuhan-keperawatan-tiroid
asuhan-keperawatan-tiroid
 
Asuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditisAsuhan keperawatan tiroiditis
Asuhan keperawatan tiroiditis
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Hipertiroid
HipertiroidHipertiroid
Hipertiroid
 
Ppt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidismePpt hipertiroidisme
Ppt hipertiroidisme
 
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 Asuhan Keperawatan Hipertiroid Asuhan Keperawatan Hipertiroid
Asuhan Keperawatan Hipertiroid
 
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroidPpt hipotiroid dan hipertiroid
Ppt hipotiroid dan hipertiroid
 
Penyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroidPenyakit kelenjer tiroid
Penyakit kelenjer tiroid
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
Hipertiroid ppt
Hipertiroid pptHipertiroid ppt
Hipertiroid ppt
 
Hipo & Hipertiroid
Hipo & HipertiroidHipo & Hipertiroid
Hipo & Hipertiroid
 
Hipotiroidisme
HipotiroidismeHipotiroidisme
Hipotiroidisme
 
Kelainan tiroid
Kelainan tiroidKelainan tiroid
Kelainan tiroid
 
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036
Ppt referat hipertiroid nanda yunita af 22004101036
 

Viewers also liked (18)

Surat pernyataan al amin
Surat pernyataan al aminSurat pernyataan al amin
Surat pernyataan al amin
 
Kafer ut raha
Kafer ut rahaKafer ut raha
Kafer ut raha
 
Interview
InterviewInterview
Interview
 
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidananMakalah sterilisasi dalam kebidanan
Makalah sterilisasi dalam kebidanan
 
Naturaleza
NaturalezaNaturaleza
Naturaleza
 
Tugas ipa
Tugas ipaTugas ipa
Tugas ipa
 
Yayasan pendidikan sowite akbid paramata
Yayasan pendidikan sowite akbid paramataYayasan pendidikan sowite akbid paramata
Yayasan pendidikan sowite akbid paramata
 
Modul 2
Modul 2Modul 2
Modul 2
 
Pembentukan panitia pkk
Pembentukan panitia pkkPembentukan panitia pkk
Pembentukan panitia pkk
 
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
194454304 makalah-perancangan-dan-instalasi-jaringan-komputer-lan-5-gedung
 
Soal ulangan semester kelas 2 raha kab. muna
Soal ulangan semester kelas 2 raha kab. munaSoal ulangan semester kelas 2 raha kab. muna
Soal ulangan semester kelas 2 raha kab. muna
 
Makalah global
Makalah globalMakalah global
Makalah global
 
Tryout ke 42 cpnsonline indonesia
Tryout ke 42 cpnsonline  indonesiaTryout ke 42 cpnsonline  indonesia
Tryout ke 42 cpnsonline indonesia
 
Konsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatanKonsep promosi kesehatan
Konsep promosi kesehatan
 
Makalah privatisasi bumn di
Makalah privatisasi bumn diMakalah privatisasi bumn di
Makalah privatisasi bumn di
 
Makalah hubungan asfiksia dengan tali pusat pendek
Makalah hubungan asfiksia  dengan tali pusat pendekMakalah hubungan asfiksia  dengan tali pusat pendek
Makalah hubungan asfiksia dengan tali pusat pendek
 
Surat penting baru
Surat penting baruSurat penting baru
Surat penting baru
 
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatanMakalah teori sistem pelayanan kesehatan
Makalah teori sistem pelayanan kesehatan
 

Similar to Hipertiroidisme (20)

Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Makalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidismeMakalah hipertiroidisme
Makalah hipertiroidisme
 
Asuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroidAsuhan keperawatan hipertiroid
Asuhan keperawatan hipertiroid
 
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.pptPPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
PPT_KEL_6_TIROID_FIX.ppt
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
Endokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroidEndokrin hipertiroid
Endokrin hipertiroid
 
Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme Askep klien hipertiroidisme
Askep klien hipertiroidisme
 
4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme4 askep-klien-hipertiroidisme
4 askep-klien-hipertiroidisme
 
DASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptxDASTER KASUS.pptx
DASTER KASUS.pptx
 
Asuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroidAsuhan keperawatan hipotiroid
Asuhan keperawatan hipotiroid
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
Askep goiter
Askep goiterAskep goiter
Askep goiter
 
132046829 tiroid
132046829 tiroid132046829 tiroid
132046829 tiroid
 
132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2132046829 tiroid-2
132046829 tiroid-2
 
Santy hipertiroid
Santy hipertiroidSanty hipertiroid
Santy hipertiroid
 
Santy hipertiroid AKPER PEMKAB MUNA
Santy hipertiroid AKPER PEMKAB MUNASanty hipertiroid AKPER PEMKAB MUNA
Santy hipertiroid AKPER PEMKAB MUNA
 
struma
strumastruma
struma
 

More from Septian Muna Barakati (20)

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
 
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA
 
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA
 
Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA
 
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
 
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
 
Dokomen polisi
Dokomen polisiDokomen polisi
Dokomen polisi
 
Dokumen perusahaan
Dokumen perusahaanDokumen perusahaan
Dokumen perusahaan
 
Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3Dokumen polisi 3
Dokumen polisi 3
 
Dosa besar
Dosa besarDosa besar
Dosa besar
 
Ekosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamun
 
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi pendudukFaktor faktor yang mempengaruhi penduduk
Faktor faktor yang mempengaruhi penduduk
 
E
EE
E
 
Faktor
FaktorFaktor
Faktor
 
Fho...................
Fho...................Fho...................
Fho...................
 
555555555555555 (2)
555555555555555 (2)555555555555555 (2)
555555555555555 (2)
 
99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya99 nama allah swt beserta artinya
99 nama allah swt beserta artinya
 
10 impact of global warming
10 impact of global warming10 impact of global warming
10 impact of global warming
 
10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global10 dampak pemanasan global
10 dampak pemanasan global
 
5 w 1h penyakit hiv
5 w 1h  penyakit hiv5 w 1h  penyakit hiv
5 w 1h penyakit hiv
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 

Hipertiroidisme

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hipertiroidisme, yang dalam hal prevalensi erupakan penyakit endokrin yang menempati urutan kedua sesudah DM. pengeluaran hormone tiroid yang berlebihan diperkirakan terjadi akibat stimulasi abnormal kelenjar tiroid oleh immunoglobin dalam darah. Hipertiroidisme menyerang wanita lima kali lebih sering di bandingkan oleh laki- laki dan insidensnya akan memuncak pada decade usia ke tiga serta ke empat.pada bab- bab berikut akan di bahas lebih mendalam mengenai penyakit ini. B. Rumusan masalah 1. Apakah penyakit hipertiroidisme itu ? 2. Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien penderita penyakit hipertiroidisme C. Tujuan 1. Agar kita mampu mengetahui seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme. 2. Agar kita mampu melaksanakan asuhan keperawatan denga baik dan professional terhadap penderita hipertiroidisme
  • 2. BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN HIPERTIROIDISME Hipertiroidisme merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh abnormalitas fungsi kelenjar tiroid dimana sekresi hormone yang berlebihan dimanifestasikan melalui peningkatan kecepatan metabolisme. Banyak cirri khas lain yang terjadi pada pasien hipertiroid akibat peningkatan stressor terhadap katekolamin (epinefrin dan norepinefrin) dalam darah. Hipertiroidisme (Tiroktosikosis) merupakan suatu keadaan di mana didapatkan kelebihan hormon tiroid karena ini berhubungan dengan suatu kompleks fisiologis dan biokimiawi yang ditemukan bila suatu jaringan memberikan hormon tiroid berlebihan. Adapun defenisi hipertiroidisme menurut para ahli yaitu : Hipertiroidisme dapat didefinisikan sebagai respon jaringan-jaringan terhadap pengaruh metabolik terhadap hormon tiroid yang berlebihan (Price & Wilson: 337) Hipertiroidisme (Hyperthyrodism) adalah keadaan disebabkan oleh kelenjar tiroid bekerja secara berlebihan sehingga menghasilkan hormon tiroid yang berlebihan di dalam darah. Hipertiroidisme adalah kadar TH yang bersirkulasi berlebihan. Gangguan ini dapat terjadi akibat disfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. (Elizabeth J. Corwin: 296). B. INSIDENS Prevalensi penderita Hipertiroidisme menyerang wanita 5 kali lebih sering di bandingkan dengan laki-laki dan insidennya akan memuncak dalam decade usia ketiga serta ke empat.Keadaan ini dapat timbul setelah terjadinya syok emosional, stress atau infeksi. Pada usia muda umumnya disebabkan oleh penyakit graves, penyakit ini relative sering di jumpai dan pada anak- anak jarang terjadi. sedangkan struma multinodular toksik umumnya timbul pada usia tua. Di daerah pantai dan kota, insidensya lebih tinggi di bandingkan di daerah pegunungan atau di pedesaan. C. ETIOLOGI Banyak factor yang bertanggung jawab dalam menimbulkan sindrom klinis ini, yakni tampak bahwa pusat kelainan penyakit ini adalah perubahan mekanisme homeostatic yang dalam keadaan normal sekresi hormonnya di sesuaikan dengan kebutuhan jaringan perifer. Gangguan homeostatic ini disebabkan oleh produksi TSH yang berlebihan atau adanya perubahan autonomic kelenjar tiroid menjadi hiperfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Peningkatan TSH akibat malfungsi kelenjar tiroid akan disertai penurunan TSH dan TRF karena umpan balik negatif HT terhadap pelepasan keduanya. Penyakit graves yaitu penyebab tersering penyakit hipertiroidisme, yaitu gangguan auto imun yang biasanya
  • 3. ditandai dengan produksi autoantibodi yang mirip kerja TSH pada kelenjar tiroid. Autoantibodi IgG ini, yang disebut tyriod stimilating immunoglobulin, menstimulasi porduksi TH, namun tidak dihambat oleh kadar TH yang meningkat. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya dihambat oleh kadar TH yang tinggi. Penyebab penyakit graves diduga disebabkan oleh factor emosi atau stress yang dapat mempengaruhi system imunitas tubuh sehingga tampak terdapat predisposisi genetik pada penyakit autoimun. Wanita yang berusia 20-an dan 30-an palingsering terdiagnosa penyakit ini walaopun penyakit ini mulai terjadi selama usia belasan tahun. noduler tosik. Adenoma hipofisis pada sel-sel penghasil TSH atau penyakit hipotalamus jarang terjadi. Penyebab lain dari hipertiroidisme yaitu : 1. Struma nodusa Struma endemis, biasanya dalam bentuk struma nodusa terutama ditemukan didaerah pegunungan yang airnya kurang yodium. Etiologi umumnya multifaktor, biasanya tiroid sudah mulai membesar pada usia muda, awalnya difus, dan berkembang menjadi multinodular. 2. Karsinoma tiroid Karsinoma tiroid berasal dari sel folikel tiroid. Keganasan tiroid dikelompokkan menjadi, karsinoma tiroid berdiferensiasi baik, yaitu bentuk papiler, folikuler, atau campuran keduanya. D. PATOFISIOLOGI Kelenjar tiroid pada penyakit hipertiroid (graves) membesar secara difus, lunak dan hipervaskularisasi. Parenkim kelenjar mengalami hipertrofi dan hiperflasia yang secara khasterlihat dengan adanya peninngian epithelium dan redudanci dinding folikular sehingga memberikan gambaran lipatan papilar dan tanda peningkatan aktivitasa selular. Hiperplasi biasanya disertai dengan infiltrasi limfositik, sebagai adanya gambaran imunitas selular (CMI= cell mediated immunity) atau mungking lebih menggambarkan hubungannya dengan tiroiditis kronik. Apabila penderita mendapat terapi yodium, akan terjadi penimbunan koloid yang kadang – kadang menyebabkan pembesaran dan bertambah kerasnya kelenjar. Penyakit graves seringkali berhubungan dengan pembesaran limfa atau timus. Hipertiroidisme dapat menyebabkan degenerasi serabut otot skelet dan bembesarang jantung. Pada kebanyakan penderita hipertiroidisme , kelenjar tiroid membesar dua sampai tiga kali dari ukuran normalnya , disertai dengan banya hyperplasia dan lipatan – lipatan sel - sel folikel ke dalam folikel , sehingga jumlah sel – sel ini lebih meningkat beberapa kali dibandingkan dengan pembesaran kelenjar. Juga, setiap sel meningkatkan kecepatan sekresinya beberapa kali lipat; dan penelitian ambilan iodium radioaktif menunjukkan bahwa kelenjar - kelenjar hiperplastik ini mensekresi hormone tiroid dengan kecepatan 5- 15 kali lebih besar daripada normal.
  • 4. Perubahan pada kelenjar tiroid ini mirip dengan perubahan akibat kelebihan TSH. Akan tetapi,, dari penelitian dengan pengukuran radioimunologik dapat ditunjukkan bahwa pada sebagian besar penderita besarnya konsentrasi TSH dalam plasma adalah lebih kecil dari normal, dan seringkali nol. Sebaliknya, pada sebagian besar penderita dijumpai adanya beberapa bahan yang mempunyai kerja mirip dengan kerja TSH yang ada dalam darah. Biasanya bahan – bahan ini adalah antibody immunoglobulin yang berikatan dengan reseptor membrane yang sama dengan reseptor yang mengikat TSH. Bahan – bahan tersebut merangsang aktivasi cAMP dalam sel, dengan hasil akhirnya adalah hipertiroidisme. Antibody ini disebut immunoglobulin perangsang tiroid dan disingkat TSI. Bahan ini mempunyai efek perangsangan yang panjang pada kelenjar tiroid, yakni selama 12 jam, berbeda dengan efek TSH yang hanya berlangsung astu jam. Tingginya sekresi hormone tiroid yang disebabkan oleh TSI selanjutnya juga menekan pembentukan TSH oleh kelenjar hipofisis . berikut adalah rangkaian patofisiologi : E. MANIFESTASI KLINIK Penderita hipertiroidisme yang sudah berkembang lebih jauh akan memperlihatkan kelompok tanda dan gejala yang khas (yang kadang- kadang disebut tirotoksikosis) . gejala yang sering ditemukan pada penderita hipertiroid yakni : 1. Umum :Berat badan turun, keletihan, apatis, berkeringat, dan tidak tahan panas 2. Kardiovaskuler ;Palpitasi, sesak nafas, angina,gagal jantung, sinustakikardi, fibrilasi atrium, nadi kolaps. 3. Neuromuskular : Gugup,gelisah, agitasi, tremor, koreoatetosis,psikosis, kelemahan otot, secara emosional mudah terangsang (hipereksitabel), iritabel dan terus menerus merasa khawatir, Serta tidak dapat duduk diam 4. Gastrointestinal : penderita mengalami peningkatan selera makan dan konsumsi makanan, penurunan berat badan yang progresif, kelelahan oto yang abnormal, perubahan defekasi dengan konstipasi atau diare, serta muntah. 5. Reproduksi : Oligomenorea, infertilitas 6. Kulit : warna kulit penderita biasanya agak kemerahan (flushing) dengan warnah salmon yang khas dan cenderung terasa hangat, lunak serta basah.. namun demikian, pasien yang berusia lanjut mungkin kulitnya agak kering, tangan gemetarPruritus, eritema Palmaris, miksedema pretibial, rambut tipis. 7. struma : Difus dengan/tanpa bising, nodosa 8. Mata : lakrimasi meningkat,kemosis (edeme konjungtiva), proptosis, ulserasi kornea,optalmoplegia, diplobia, edema pupil, penglihatan kabur.
  • 5. F. TES DIAGNOSTIK Untuk kasus hipertiroidisme yang biasa, diagnosis yang tepat adalah dengan melakukan pengukuran langsung konsentrasi tiroksin bebas di dalam plasma dengan menggunakan cara pemeriksaan radioimunologik yang tepat.Uji lain yang sering digunakan adalah sebagai berikut : 1. T3 serum 2. TSH rendah pada hipertiroidisme 3. Ambilan radioaktif iodium meningkat pada semua macam penyebab hipertiroidisme, kecuali tiroiditis.pemeriksaan ini tidak akurat apabila pasien menerima iodium selama beberapa hari sebelum pemeriksaan. MEDIKASI Ada 3 macam obat yang di berikan pada penderita hipertiroidisme, yaitu anti tiroid yang bias menekan sintesis hormone tiroid, iodides untuk menghindari keluarnya hormone tiroid, dan antagonis tiroid. Antagonis tiroir adala penyekat beta- adrenergic dan antagonis kalsium yang menglangi efek hormone tiroid dalam sel tubuh. TERAPI IODIUN RADIOAKTIF Terapi RAI dengan IODIN – 131 sering dipakai karena dapat di berikan kepada pasien yang berobat jalan. Dan juga lebih aman bagi pasien yang yang bias menjadi rsiko tinggi utuk pembedahan, terutama yang lansia.perbaikannya lebih cepat tampak dari pada obat antitiroid. RADIASI Berikut kewaspadaan teradap terapi radiasi RAI 1. Siram air toilet yang banyak setelah memakainya 2. Tingkatkan asupan air untuk membantu eksresi RAI 3. Alat makan,handuk,seprei harus tersendiri dan harus dicuci sendiri 4. Tidur sendirian 5. Hindari kontak badan yang lama 6. Jangan menyusui bayi 7. Tunda kehamilan 6 bulan setelah terapi PEMBEDAHAN Pembedahan pada penderita hipetiroidisme biasa di kenal dengan sebutab tioidektomi. DIET Karena kebutuhan makanan meningkat maka asupan nutrisi dan kalori perlu di tingkatkan dan di atur pola makannya. AKTIVITAS Penderita hipertiroidisme memerlukan titah baring komplit dan perawatan di unit intensif.
  • 6. ASUHAN KEPERAWATAN PADA PENDERITA HIPERTIROIDISME A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN Data Subjektif . berikut yang harus di kaji: 1. Riwayat pengalaman perubahan status emosional atau mental 2. Mengalami sakit dada atau palpitasi 3. Mengalami dispnea ketika melakukan aktivitas atau istirahat 4. Riwayat perubahan pada kuku, rambut, kulit, dan banyak keringat 5. Mengeluh gangguan penglihatan dan mata cepat lelah 6. Perubahan asupan makanan dan berat badan 7. Perubahan eliminasi feses, frekuensi serta banyaknya. 8. Intoleransi terhadap cuaca panas 9. Mengeluh cepat lelah dan tidak mampu melakukan semua aktivitas sehari- hari 10. Perubahan menstruasi atau libido 11. Pengetahuan tentang sifat penyakit, pengobatan, serta efek sampingnya Data Objektif. Berikut hal yang harus dikaji : 1. Status mental : perhatian pendek, emosi labil, tremor dan hiperkinesia 2. Perubahan kardiovaskular : tekanan darah sistolik meningkat, tekanan diastolic menurun, takikardia walaupun istirahat, distritmia dan murmur 3. Perubahan pada kulit : hangat, kemerahan, dan basah 4. Perubahan pada rambut : halus dan tipis 5. Perubahan pada mata : lid lag, glove lag,diplopia, dan penglihatan kabur 6. Perubahan nutrisi atau metabolic : berat badan menurun, nafsu makan bertambah, serta kolesterol dan trigliserida serum menurun 7. Perubahan muskuleskeletal : otot lemah, tonus otot kurang, dan sulit berdiri dari posisi duduk Hasil pemeriksaan diagnostic yang harus di kaji adalah peningkatan t3 dan t4 serum dan penurunan TSH serum. B. DIAGNOSIS KEPERAWATAN Berikut diagnosis keperawat yang mungkin timbul : 1. Intoleran aktivitas yang berhubungan dengan kelemahan dan pengecilan otot (perubahan metabolisme ) 2. Penurunan curah jantung yang brhubungan dengan distrimia (kegiatan simpatis meningkat ) 3. Ketidak efektipan koping yang berhubungan dengan emosi labil dan perhatian yang pendek 4. Perubahan nutrisi yang kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan peningkatan kecepatan metabolisme tubuh .
  • 7. 5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan peningkatan metabolisme tubuh dan kegelisahan 6. Perubahan sensoris (penglihatan ) yang berhubungan denga gangguan fungsi saraf optic dan otot ekstraokular (edema) 7. Deficit pengetahuan yang berhubungan denga kurang informasi tentang sifat penyakit, uji diagnostic, dan pengobatan 8. Kepercayaan diri terganggu akibat perubahan pada penampilan, selera makan yang berlebihan dan penurunan berat badan Berikut hasil yang di harapkan : 1. Menunjukkan pengendalian intoleran terhadap aktivitas dan menigkatkan kegiatan secara bertahap dalam 2- 3 bulan 2. Menunjukkan tanda- tand perfusi jaringan yang baik dan curah jantung adekuat : status mental normal : tidak ada edema; denyut jangtung 20/ menit ; dan bunyi pernapasan yang normal 3. Menunjukkan koping yang efektif. Menilai sendiri rasa cemas pada skala 0-5, dengan tidak merasa cemas dan 5 merasa sangat cemas 4. Mengunkapkan 3 cara yang efektif untuk menanagani perasaan 5. Berat badan tidak berkurang dan berat badan kembali kepada berat badan sebelum sakit 6. Tidak mengeluh saki mata dan diplopia 7. Pola tidur kembali pada sebelum ia sakit dan bias istirahat di siang hari 8. Dapat menjelaskan sifat penyakit, pengobatan yang ada, serta efek samping dari pengobatab tersebut 9. Merasa percaya diri pada dirinya sendiri C. INTERVENSI KEPERAWATAN 1. Istirahat yang cukup a. Lingkungan yang tenang dan nyaman b. Massase ringan pada punggung sebelum tidur malam c. Jelaskan pada pasien mengenai pentingnya untuk berbaring tengang walaupun ia tidak bias tidur 2. Mempertahankan atau meningkatkan toleransi terhadap kegiatan a. Istirahat di antara kegiatan b. Hentikan kegiatan apabila merasa lelah 3. Mempertahankan nutrisi yang adekuat sesuai dengan kebutuhan. a. Mengkonsumsi makanan yang tinggi protei dan tinggi kalori b. Pantau asupan nutrisi c. Timbang berat badan setiap hari d. Pantau asupan dan haluaran setiap 8 jam
  • 8. 4. Mempertahankan perawatan yang baik pada mata a. Lakukan pengkajian visual setiap sif b. Terapkan tindakan yang bias membantu perawatan mata · Pakai kaca mata gelap · Tinggikan bagian kepala tempat tidur · Teteskan air mata buatan kepada kedua mata · Tutup kedua kelopak mata dengan plester pada waktu tetentu · Segera laporkan keluhan pasien 5. Bantu pasien untuk melakukan koping yang efektif untuknya, misalnya music, meditasi distraksi dan messase pada punggung. 6. Penyuluhan kesehatan. Berikut hal yang harus di jelaskan kepada pasien dan keluarganya : a. Sifat penyakit dan bagaimana hipertiroidisme mengakibatkan tanda dan gejala b. Pengobatan, tindakan dan pembedahan c. Hasil yang di harapkan dari pengobatan, tindakan, dan pembedahan serta efek sampingnya d. Obat yang digunakan pasien : dosis, cara pemberia, serta efek samping e. Pasien dengan endemic goiter dan memakai iodium suplemen perlu di beri informasi bahwaia memerlukan pemeriksaan medis secara teratur untuk mengetahui secara dini timbulnya hipertiroidisme akibat iodium f. Kewaspadaan radiasi pada pasien yang memakai pengobatan RAI D. EVALUASI 1. Mengungkapkan adaya peningkatan tenanga; dapat melaksanakan aktivitas hidup sehari- hari tanpa merasa lelah 2. Kecepatan nadi di bawah 80/menit saat istirahat 3. Mengunkapkan toleransi dapat di toleransi (skala 1-5) 4. Temperature 37,2 c atau kurang dari itu 5. Dapat menjelaskan dosis serta efek samping obat yang di pakainya 6. Berat badan bertambah per minggu sebanya 0,5 kg atau mempertahankan berat badan sebelum ia sakit 7. Tidak ada keluhan tentang matanya 8. Dapat tidur dan istirahat.
  • 9. G. DAMPAK KDM Penyimpangan KDM G3 organik K.Tiroid G3 fungsi hipotalamus/hipofis Produksi TSH Produksi hormone tiroid meningkat Proses glikogenesis metabolisme tubuh Aktifitas GI meningkat P.pembakaran lemak P. kalor meningkat Suplay nutrisi tidak yang suhu tubuh tdk adekuat G3 rasa nyaman panas Nafsu makan meningkat BB menurun perubahan pola kerja J&P G3 body image G3 pola kognitif perubahan pola nutrisi Ketidakstabilan emosi H. ANATOMI FISIOLOGI KELENJAR TIROID Kelenjar Tiroid adalah sejenis kelenjar endokrin yang terletak di bagian bawah depan leher yang memproduksi hormon tiroid dan hormon calcitonin,melekat pada tulang sebelah kanan trakea dan melekat pada dinding laring.kelenjar ini terdiri atas 2 lobus yaitu lobus destr dan lobus sinistra yang saling berhubungan, masing- masing lobus yang tebalnya 4 cm dan lebarnya 2,5 cm. Kelenjar tiroid menghasilkan hormone tiroksin. Pembentukan hormone tiroid tergantung dari jumlah iodium eksogen yang masuk ke dalam tubuh. Sumber utama untuk menjaga keseimnbangan yodium adalah yodiaum dalam makanan dan minuman. Struktur Mikroskopis Kelenjar ini terdiri atas folikel seperti kelenjar asiner berdinding selapis sel. Jika sedang beraktivitas kelenjar ini berbentuk kuboid yang tinggi, sedangkan bila sedang istirahat sel ini berbentuk pipih dan bagian tengah asinernya terisi koloid senyawa triglobulin, tirosin, dan hormone kelenjar tiroid. Hormon Tiroid Hormon yang terdiri dari asam amino yang mengawal kadar metabolisme Penyakit Grave, penyebab tersering hipertiroidisme, adalah suatu penyakit otoimun yang biasanya ditandai oleh roduksi otoantibodi yang memiliki kerja mirip TSH pada kelenjar tiroid. Otoantibodi IgG ini, yang disebut immunooglobulin perangsang tiroid (thyroid-stimulating immunoglobulin), meningkatkan pembenftukan HT, tetapi tidak mengalami umpan balik
  • 10. negatif dari kadar HT yang tinggi. Kadar TSH dan TRH rendah karena keduanya berespons terhadap peningkatan kadar HT. Sekresi Hormon tiroid Hormone tiroid dari sel kelenjar memelukan bantuan TSH untuk endositosis koloid oleh mikrofili. Enzim proteliotik berfungsi untuk memecahkan ikatan hormone T3 dan T4 dari triglobulin kemudian melepasnya keperedaran darah. Saat didistribusikan melalui plasma akan terikat oleh PBI. PBI kecil dan besar akan terikat oleh protei yang bebas dalam keseimbangan. Pembuluh Darah Kapiler darah dan limfe membentuk pleksus yang erat dalam mengitari folikel sehingga membantu melintasnya hormone kedalam lumen kapiler. Susunan pembuluh darah menunjukkan bahwa terdapat gelombang dalam darah yang di suplay ke daerah yang berbeda pada kelenjar. Persarafan Sejumlah besar serat saraf tak bermielin terdapat pada dinding arteri tiroid dan sebagian besar mempunyai fungsi vasomotor. Beberapa saraf simpatis berakhir pada lamina asal folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsi tiroid melalui pengaruh langsug pada sel folikel yang menunjukkan rangsangan saraf dalam mempengaruhi fungsi tiroid.
  • 11. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Penyebab dari hipertiroidisme yaitu adanya Gangguan homeostatic yang disebabkan oleh produksi TSH yang berlebihan atau adanya perubahan autonomic kelenjar tiroid menjadi hiperfungsi kelenjar tiroid, hipofisis, atau hipotalamus. Ada banyak gejala pada penderita penyakit ini yakni gemetar,palpitasi,gelisah,penurunan berat badan yang drastic,nafsu makan meningkat,emosional,dsb. B. SARAN Setelah membaca makalah ini, penulis berharap agar kita senantiasa memiliki gaya hidup yang sehat. Dan juga bagi perawat yang kelak bekerja di rumah sakit agar dapat mengetahui seluk beluk dari penyakit hipertiroidisme yang pada akhirnya dapat memberikan pelayanan yang terbaik apabila menemukan pasien yang menderita penyakit ini pada khususnya. Sekian dan terimakasih
  • 12. DAFTAR PUSTAKA  Susanne C.smeltZer dan Brenda G.Bare.2002.buku ajar keperawatan medical bedah vol.2.jakarta:EGC  Soeparman .1991.ilmu penyakit dalam jilid 1 edisi 2.jakarta : Balai penerbit FKUI  http://www.totalkesehatananda.com/hipertiroid2.html  Corwin,. J. Elizabeth. 2001. Patofisiologi. Jakarta : EGC  Baradero SPC, MN,dkk.asuhan keperawatan klien gangguan endokrin.jakarta :EGC  Syaifuddin .anatomi tubuh manusia edisi 2. Jakarta: salemba medika  R. sjamsuhidajat, wim de jong. 2005.Buku ajar ilmu bedah edisi 2.jakarta : EGC
  • 13. KMB : III DOSEN : Ns. MUSRIANI, S.Kep. M.Kes TUGAS : MAKALAH “HIPERTIROINISME” OLEH : NAMA : SUSTINA NIM : 11.11.938 TINGKAT : III A AKADEMI KEPERAWATAN PEMERINTAH KABUPATEN MUNA TAHUN 2014
  • 14. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ................................................................................... i DAFTAR ISI .................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Tujuan Penulisan .............................................................................. 1 C. Manfaat Penulisan ............................................................................ 1 BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian hipertiroidisme .................................................................. 2 B. Insidens ............................................................................................... 2 C. Etiologi ............................................................................................... 2 D. Patofisiologi ........................................................................................ 3 E. Manifestasi klinik ............................................................................... 4 F. Tes diagnostik ..................................................................................... 5 G. Dampak kdm ...................................................................................... 9 H. Anatomi fisiologi ................................................................................ 9 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................... 11 B. Saran-saran ......................................................................................... 11 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 12
  • 15. KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang “Hipertiroinisme”, yang mana makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna. Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan saran. Penulis menyadari bahwa, dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan Mahasiswa /Mahasiswi Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Muna pada umumnya. Raha, 19 Juli 2014 Penulis