Dokumen tersebut merangkum tentang pemeriksaan fisik thorax (paru dan jantung) yang meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Pemeriksaan dimulai dengan memperkenalkan diri kepada pasien dan meminta persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan inspeksi bentuk dada dan pergerakannya. Palpasi dilakukan untuk merasakan fremitus dan pergerakan dada. Perkusi digunakan untuk menentukan
3. PEMERIKSAAN THORAX
• Memperkenalkan diri pada klien dan
menjelaskan dan meminta persetujuan tindakan
• Melepaskan baju klien, perhiasan
• Pemeriksaan dilakukan dengan cara duduk
4. INSPEKSI
PALPASI
• Melihat bentuk dada anterior
dan posterior
• Melihat ada tidaknya deviasi
• Melihat ada tidaknya
bendungan vena pada dinding
dada
• Membandingkan gerakan
dada posterior kanan - kiri
• Merasakan fremitus taktil
suara dengan cara meminta
pasien mengucapkan "tujuh -
tujuh"
• Posisi kedua tangan pada
pemeriksaan dada posterior :
PERHATIAN :
Mulai dari palpasi hingga auskultasi,
Posisi kedua skapula harus dalam
keadaan terbuka untuk memperluas
lapang pemeriksaan. *minta pasien
untuk meletakkan kedua tangannya
pada bahu
5. PERKUSI
Tujuan dari perkusi adalah
berusaha menangkap getaran
suara yang dihasilkan dari
phalange (tulang jari). ada
beberapa jenis suara yang
mungkin dihasilkan dari
perkusi
KETERANGAN :
Jurnal Kedokteran di Indonesia
menggunakan istilah dull sebagai
"pekak", karena itu pekak hati bukan di
terjemahkan menjadi liver
flatness melainkan liver dullness.
KETERANGAN :
(secara normal : orang Indonesia batas
bawah pulmo dextra posterior terletak
sejajar dengan processus spinosus
thoracal IX atau thoracal X, batas bawah
pulmo sinistra posterior terletak sejajar
dengan processus spinosus thoracal VIII
atau IX)
6. AUSKULTASI
Posisi steshoscope sewaktu auscultasi
adalah sama seperti pada palpasi
fremitus suara.
Auskultasi pada pernafasan normal :
Pemeriksaan yang dilakukan
sewaktu pasien berbaring
ada dua jenis pemeriksaan yang
dilakukan sewaktu pasien
berbaring, yaitu :
Pemeriksaan Paru anterior
Pemeriksaan Jantung
8. INSPEKSI
PALPASI
• Melihat keadaan sela iga
sewaktu bernafas (secara
normal : sela iga akan
ekspansi atau meregang saat
inspirasi dan kembali ke posisi
semula sewaktu ekspirasi)
• Membandngkan gerakan
dinding dada sewaktu
bernafas
• Merasakan getaran fremitus
suara
• Posisi kedua tangan sewaktu
palpasi thorax anterior
9. PERKUSI
• Membandingkan bunyi
perkusi paru kanan - kiri
anterior secara berurutan
• Menentukan batas paru -
hepar
• Perkusi dilakukan di
sepanjang garis midklavikula
dextra. Batas paru hepar
ditentukan setelah terjadi
perubahan suara dari sonor ke
pekak
10. CONTINUING
• Menentukan batas paru - lambung
perkusi dilakukan di sepanjang
garis axilla anterior sinistra. Batas
paru - lambung ditentukan setelah
terjadi perubahan suara dari sonor
ke timpani. (secara normal : batas
paru - lambung orang Indonesia
berada di Intercostae VII atau
intercostae VIII)
Menentukan batas peranjakan
paru
perkusi dilakukan di batas paru -
hepar. setelah pasien diminta
untuk menahan nafas, batas
paru- hepar yang semula
berbunyi perkusi "pekak" akan
berganti menjadi "sonor". Perkusi
dilanjutkan sampai ditemukan
batas paru - hepar yang baru,
kemudian tentukan seberapa
besar batas peranjakan paru.
(secara normal : batas
peranjakan paru adalah 2 cm
atau sebesar 2 jari orang dewasa
13. INSPEKSI
PALPASI
• Melihat ada tidaknya
bendungan vena pada dinding
dada
• Melihat pulsasi iktus cordis
• mencari pulsasi iktus
cordis (secara normal : iktus
cordis terletak di garis
midklavikula sinistra
Intercostae V)
• denyut jantung dapat dihitung
pada iktus cordis (walaupun
cara ini tidak lazim dilakukan)
14. PERKUSI
Menentukan batas kanan
jantung
Batas kanan jantung
ditentukan setelah batas
paru hepar ditemukan
Menentukan batas kiri
jantung
Batas kiri jantung
ditentukan setelah batas
paru - lambung ditemukan
15. AUSKULTASI
• Mendengarkan bunyi jantung
I (saat katup mitral dan
trikuspidal menutup) dan
bunyi jantung 2 (saat katup
aorta dan pulmonal menutup)
pada masing - masing katup
jantung.
•
KETERANGAN :
katup mitral terletak di garis midklavikula sinistra intercostae V
katup trikuspidal terletak di garis parasternal sinistra intercostae IV
katup aorta terletak di garis sternalis dextra intercostae II
katup pulmonal terletak di garis sternalis sinistra intercostae II
16. SUARA TIMPANI
• Perkusi dilakukan sebagai orientasi pada keempat
kuadran abdomen dominan suara timpani (ada
feses/ cairan redup),
• Di kandung kemih (timpani/redup). Perkusi
dilakukan pada dada bagian bawah antara paru dan
arkus costa (suara redup dikanan karena ada hepar,
suara timpani di kiri karena adanya fleksura
splenikus kolon) kalo keduanya redup asites
(ditandai).
• Normalnya suara hepar adalah pekak karena adanya
tekanan intrabdominal yang hampir negatif yang
mengakibatkan organ menempel pada perioteneum,
sehingga bila ada udara pekaknya menghilang.