SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA
“NILAI-NILAI DARI MACAM-MACAM IDEOLOGI DUNIA
YANG MENJADI DASAR BERKESINAMBUNGAN ANTARA
HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA”
DISUSUN OLEH :
EKA RAMADIAN PUTRI
TLM 1B
JURUSAN ANALIS KESEHATAN
POLTEKKES KEMENKES BANTEN
2018/2019
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini
yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “NILAI-NILAI DARI
MACAM-MACAM IDEOLOGI DUNIA YANG MENJADI DASAR
KESINAMBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA”.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Tangerang, 23 Agustus 2018
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii
DAFTAR ISI .............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1
A. Kata Pengantar ..........................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................1
C. Tujuan ........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3
A. Pengertian Ideologi .....................................................................3
B. Macam-Macam Ideologi di Dunia ..............................................3
1. Kapitalisme ..........................................................................4
2. Komunisme .........................................................................5
3. Liberalisme ..........................................................................7
4. Sosialisme ...........................................................................9
5. Anarkisme .........................................................................10
6. Fasisme ..............................................................................10
7. Konservatisme ..................................................................12
8. Nasionalisme .....................................................................13
9. Individualisme ..................................................................14
10. Marxisme ...........................................................................15
11. Pancasila ............................................................................15
C. Kesinambungan antara hak dan kewajiban ............................18
BAB III PENUTUP .....................................................................................20
KESIMPULAN ....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara
mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya. Karena
ideologi merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin
berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi
negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam
pada setiap warganya.
Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila. Ideologi pancasila ini dijadikan
sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan negara
Indonesia dalam berbagai aspek. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia bisa
mencapai kemerdekaan dan bertambah maju baik dari potensi sumber daya alam
maupun sumberdaya manusianya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu,
semakin maju zaman, dan semakin maju teknologi seolah-olah ideologi pancasila
hanya sebagai pelengkap negara agar tampak bahwa Indonesia merupakan sebuah
negara yang merdeka dan mandiri. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat
maupun rakyatnya bertindak tidak sesuai dengan ideologi pancasila.
Ada beberapa faktor mengapa bangsa kita sedikit melenceng dari ideologi
pancasila. Selain berkembangnya ideologi-ideologi luar atau selain pancasila
tetapi juga bangsa Indonesia kurang mengerti ideologinya bahkan tidak tahu sama
sekali.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari ideologi?
2. Apa saja ideologi dunia?
3. Bagaimana menciptakan kesenambungan antara hak dan kewajiban
manusia?
2
TUJUAN
Untuk mengetahui macam-macam ideologi di dunia dan kesinambungan
antara hak dan kewajiban manusia berdasarkan ideologi pancasila.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI
Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan
oleh Destus de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang
ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat
Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi
politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh
anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan
perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran
abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah
publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap
pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai
sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme).
Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian.
Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang
berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi
mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide-
ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam
pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita.
B. MACAM-MACAM IDEOLOGI DI DUNIA
Pada pembahasan ini dikemukakan tentang beberapa ideologi besar, yaitu
ideology yang mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada
masyarakat termasuk para penganutnya. Sebetulnya tidak mutlak pembahasan
ideologi besar, tetapi walaupun demikian pertimbangannya secara eksistensi
dalam kehidupan masyarakat menunjukkan eksistensi atau tidak eksistensinya
suatu ideologi yang terdapat pada negara di berbagai belahan dunia.
4
Ideologi dalam hal inilah tidak dipandang secara abstrak tetapi harus mampu
terukur terhadap kiprah eksistensinya, sehingga tidak heran apabila Soekarno
pernah mengatakan tentang perseteruan ideologi besar dunia. Beliau mengutif
mengemukakan: “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa di dalam sejarah
manusia adalah dua dokumen historis yang sampai sekarang menguasai alam-hati
dan alam-fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia, dan yang bersaingan
hebat satu sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of
independence’ Amerika tulisan Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan
Karl Marx.” (Dibawah Bendera Revolusi. 1965. Hal: 329).
Untuk mengenal lebih lenjut tentang ideologi di dunia, berikut akan
dikemukakan beberapa faham di dunia, baik yang masih bertahan membasis di
masyarakat dunia maupun yang hanya tercatat dalam sejarah politik dunia.
1. Kapitalisme
Sebagai suatu paham, kapitalisme sangat menekankan sisi individualisme
dibandingkan kolektif. Menurut Efriza (2009: 105), kapitalisme adalah
metamorfosis dari ideologi liberalisme yang dikembang oleh negara barat.Istilah
kapitalisme merujuk pada pengertian organisasi sosial dan ekonomi tertentu. Pada
intinya tidak campur tangan pemerintah dalam kehidupan perekonomian negara.
Negara hanya dianggap sebagai pengatur proses ekonomi, tetapi tidak membatasi
pemilikan dan perilaku ekonomi dari pemilik modal.
“Konfigurasi masyarakat kapitalis di mana teknik, ilmu pengetahuan ilmiah,
otomatisasi, komputer dan teknologi tinggi, berperan penting dalam proses
produksi dan sejajar dengan peran tenaga manusia, mekanisasi, dan mesin-
mesin…”. Menurut istilah teknis Marxian (dalam buku Teori sosiologi modern),
dalam masyarakat tekno-kapitalisme, “Modal konstan berangsur-angsur
menggantikan modal variabel seperti tercermin dari rasio antara teknologi dan
tenaga kerja yang makin meningkat dengan mengorbankan input tenaga kerja
manusia”.
Berdasarkan pernyataan oleh dua ahli sosiolog, dapat disimpulkan bahwa
dengan meningkatnya teknologi yang tentu meningkatnya kualitas barang yang
5
akan dijual serta input tenaga kerja manusia yang dikorbankan akan dapat dijual
dalam komunitas manusia. Dengan meningkatnya barang-barang impor tentu akan
meningkatkan pola konsumsi meningkat. Dengan pola konsumsi meningkat, maka
akan timbul pola masyarakat hedon.
Terdapat prinsip-prinsip kapitalisme menurut Rahmat:
1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg terang-terangan
dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya.
2. Mendewakan hak milik pribadi dgn membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap
orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan
kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yg menjahatinya. Karena itu
dibuatlah peraturan-peraturan yg cocok utk meningkatkan dan melancarkan usaha
dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam
batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka
mengokohkan keamanan.
3. Kompetisi sempurna .
4. Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi
tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga
keamanan dan membela negara.
5. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk
menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang
kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyhur
dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.”
2. Komunisme
Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang
mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh.
Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan
prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang
membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Paham komunis
berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara
revolusi.
6
Pencipta ideologi komunis adalah Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5
Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik
dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Komunisme sebagai ideologi mulai
diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November
1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah
Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.
Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis,
tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia
berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan
ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia.
Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia
sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia
rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang
menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia
menguasai alat-alat produksi. Komunisme mengajarkan teori perjuangan
(pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis.
Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan
kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan
kaum feodal atau tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent
atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke
seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.. Komunisme
memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat
komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase
diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan
diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan komunisme,
khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis. Dalam dunia politik, komunisme
menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada Partai
Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam,
yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara
komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak
menghormati HAM.
7
3. Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad
pertengahan. Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The
Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin
Franklin, ataupun Thomas Jefferson.
Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from
restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari
pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad
Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya
pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki
adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha
pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan
yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu.
Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya
kapitalisme. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam
sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan
kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International:
"Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati.
Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada
persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar
(enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara
yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan
kaum minoritas”.
8
Ciri-ciri ideologi liberalisme:
1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik
2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan
berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers.
3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan
yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat
keputusan diri sendiri.
4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk.
5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian
terbesar individu berbahagia.
6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh
kekuasaan manapun.
Ada beberapa nilai-nilai liberalisme, yaitu:
1. Bertindak secara rasional
2. Tanggung jawab, merupakan dasar kewajiban masing-masing pada masyarakat
umum dan membatasi hak-hak dirinya terhadap maupun di dalam masyarakat itu.
3. Mewujudkan diri sendiri, berarti pengembangan kepribadian. Pengembangan
bakat dan pengembangan kemampuan keterampilan dan cara bertindak.
4. Hak untuk menentukan sendiri, adalah cara dan tindakan dalam rangka
mempertahankan kebebasan itu.
5. Turut menentukan, manusia itu bukan hanya menjadi makhluk yang berdiri
sendiri, tetapi ia sekaligus menjadi anggota berbagai perkumpulan.
6. Toleransi, berarti mengakui hak menentukan sendiri dan hak turut menentukan
yang dimiliki oleh orang lain, atau menghormati kebebasan bersama.
7. Menyeimbangkan, kesempatan-kesempatan kewajiban untuk mengurangi
perbedaan dalam kondisi kehidupan, untuk menyamaratakan kesempatan.
8. Pertolongan agar bisa menolong diri sendri. Ingin menolong warga negara yang
kurang beruntung agar bisa berdiri sendiri di atas kaki sendiri, dan menjadi
mampu untuk hidup mandiri melakukan pertolongan untuk bisa menolong diri
sendiri.
9
9. Pluralisme, menghargai adanya keanekaragaman pendapat serta kepentingan,
bentuk-bentuk pencarian nafkah dan bentuk-bentuk kehidupan, penawaran dan
permintaan. Bentuk bangunan dan bentuk hunian, gambaran mengenai ketakutan
dan kebahagiaan, kesadaran dan penyimpangan, yang baik dan yang buruk.
10. Kemajuan, sebagai langkah yang tak terhindarkan dalam perjalanan menuju pada
suatu bentuk masyarakat yang layak terhadap umat manusia.
11. Demokrasi, suatu sistem hak-hak turut menentukan secara politis, Demokrasi
memungkinkan para warga negara untuk berpengaruh pada keputusan politik.
12. Federalisme dan desentralisasi, keinginan untuk menyerahkan hak untuk
memutuskan pada unit administrasi yang rendah, pada unit organisasi terkecil
yang masih mampu memutuskan, adalah sesuai dengan prinsip itu.
4. Sosialisme
Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai
sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan
(humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya
dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih
luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap. Nama-nama
penting dalam Ideologi Sosialisme C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M Charles
Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871),
dan Louis Bland (1811-1882).
Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris,
istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada
tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint-
Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud
dalam “Encyclopédie Nouvelle”. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan
dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir
semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan
buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
10
solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem
ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya
segelintir elite. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara
di Eropa Barat.
Ajaran tentang Ideologi Sosialisme
1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan
kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi.
2. Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis.
5. Anarkisme
Istilah anarkisme berasal dari bahasa Yunani an-archos yang artinya tanpa
pemimpin. Orang-orang anarkis percaya bahwa pengesahan atas penggunaan
pemaksaan oleh negara adalah bukan solusi tetapi masalah dalam masyarakat.
(Hendry J. Schmandt. 2005. hal 76). Sedangkan Anarkis berarti orang yang
mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham atau
ajarannya Jadi, secara keseluruhan Anarkisme yaitu sesuatu faham yang
mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya
adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap
kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan. Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa
pemerintahan. Anarkis adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan
masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial).
6. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan
absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan
juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio,
sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu.
Ikatan kayu ini lalu tengahnya adakapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi
dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan
pejabat pemerintah. Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk
11
Benito Mussolini. Sementara itu di Jerman, juga muncul sebuah paham yang
masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler.
Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya
nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat.
Saking kuatnya nasionalisme sampai mereka membantai bangsa-bangsa lain yang
dianggap lebih rendah.
Pelopor Ideologi Fasisme adalah Nazisme Hitler dengan bukunya Mein
Kampft dan Mussolini dengan Doktrine of Fascism. Bukan berarti fasisme tidak
memiliki ajaran. Setidaknya para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran
mereka perihal fasisme. Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini
menulis Doktrine of Fascism. Ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian
menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena wawasannya yang bersifat moderat.
Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat,
Inggris, Perancis, Italia dan Jerman.
Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:
 Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan
yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan
tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam
rangka “tabu” terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin.
 Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah
sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme
mereka. Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil,
anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui
bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme
menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang
berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang
mengedepankan kekuatan.
 Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam
pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah
“oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka
adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka
12
mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang
akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin
pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada
perkataan yang berulang-ulang”. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif
kebenarannya.
 Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan
harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota
masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah
keinginan si-elit.
 Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam
meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang
dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K
yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota
masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat.
Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan
aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.
 Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu
negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat
memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara
maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak
memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan
secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga
yang lain harus tunduk atau dikuasai.
7. Konservatisme
Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai
tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre,
melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya
memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai
kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
13
konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha
kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante.
Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai
“bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan
kebudayaannya yang dilembagakan.” Roger Scruton menyebutnya sebagai
“pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah
mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan
dari suatu organisme sosial.
Ciri-Ciri Ajaran Ideologi Konservatisme
- Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja.
- Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian
tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat.
- Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara
semuanya dianggap suci.
- Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme.
Ideologi konservatisme yang dikumandangkan oleh Edmund Burke, 1729-
1797. Dimana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa negara
sekular yang ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang kalau di
Indonesia dijadikan lambang perjuangan Partai Amanat Nasional di bawah Amien
Rais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani oleh Gus Dur. Negara
yang pernah menganut Ideologi Konservatisme adalah Inggris, Kanada, Bulgaria,
Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia.
8. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (“nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas
bersama untuk sekelompok manusia. Para kaum nasionalis berasumsi bahwa
negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” adalah bersumber dari
14
kehendak rakyat. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola
pikirnya mulai merosot. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih
keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Penyelenggaraan sebuah
“national state” adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk
kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contohnya negara penganut
nasionalisme adalah Turki dan Belgia.
9. Individualisme
Kaum individualis dikenal sejak jaman konservatif. Dalam masyarakat yang
ideal dari konservatif individualis, terdapat pajak yang kecil, kesejahteraan yang
minimal dan tidak ada wajib militer. Tidak ada keyakinan atau agama yang
dipaksakan.
Mereka para konservatif individualis meyakini akan kebebasan secara individual.
Alasannya didasarkan karena menurutnya setiap individu sangat berbeda dan
unik. Karena pemahaman yang menempatkan kepentingan individu sebagai yang
utama, maka mereka cenderung menginginkan minimalisasi peran pemerintahan,
sebagai tujuan politik utama. Dengan demikian konservatif individualis lebih
memandang pemindahan bahwa kekuasaan pemerintahan harus memberikan
bantuan yang riil terhadap kepentingan pribadi sifat manusia.
Para Individualis akan benar-benar membatasi kemampuan pemerintah dalam
menggunakan kekuasaan politiknya. Mereka memandang pemerintah sebagai
sarana dimana bisnis yang besar bisa memperoleh suatu posisi. Mereka akan
memperkenalkan kompetisi kedalam sistem sekolah tingkat dasar dan menengah.
Mendorong kompetisi antara sekolah-sekolah akan menghasilkan kualitas yang
lebih tinggi. Konservatif individualis percaya pada ketidaksempurnaan. Dan
mereka percaya bahwa harapan terbaik untuk kehidupan manusia terletak pada
kebebasan individual.
15
10. Marxisme
Memandang suatu masyarakat komunis memiliki segala sesuatunya untuk
suatu kehidupan yang produktivitas dasarnya maksimal. Yang utama, kebutuhan
dasar untuk makan, tempat tinggal, dan pakaian akan disediakan oleh masyarakat.
Barang dan jasa akan diproduksi dengan cara tidak menggunakan semua energi
produktif orang-orang atau merusak motivasi mereka untuk menjadi kreatif.
Marx juga menyebutkan kenapa perilaku akan merubah sesuatu, sehingga
orang-orang akan berpartisipasi dengan sukarela dalam suatu sistem: setiap orang
akan bekerja bersama-sama untuk bagian dalam hari kerja sekarang ini. Marx
meyakini bahwa organisasi produksi yang rasional dalam suatu sistem komunis
akan mengatasi penurunan dan akan mengijinkan pemenuhan potensi sosial
orang-orang. Namun, dalam perkembangannya ajaran Marx atau Marxisme telah
menjadi pembenaran untuk sentralisasi kekuasaan negara ditangan penganut
Partai Komunis.
11. Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4
Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila
yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Negara
berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Manusia pada hakikatnya adalah
makhluk individu dan makhluk sosial, Manusia merupakan bagian dari seluruh
16
anggota masyarakat organis, Mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai
suatu kesatuan, Semua golongan berada dalam kesatuan masyarakat yang integral
dalam naungan negara, Negara tidak memihak satu golongan atau kelas yang
kuat, kepentingan dan keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu
kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan perlu diutamakan.
MAKNA IDEOLOGI PANCASILA
Menurut Efriza (2009:80), ideologi mengacu pada sistem gagasan yang
dapat digunakan untuk merasionalisasikan, memberi teguran, serta menjelaskan
keyakinan. Seperti pada pancasila sebagai ideologi negara, dalam merasionalkan
hal yang empirik dengan melihat kausa materialis dari pancasila. Hal yang
dimaksud disini adalah melihat nilai-nilai religius, nilai adat-istiadat, nilai-nilai
ketimuran (efriza dalam buku ilmu politik), telah tercermin sebelum masyarakat
indonesia membentuk suatu negara (Kaelan, 2010). Pada pancasila sebagai
teguran, hal yang disini dimaksud adalah memberi teguran berupa dasar teori dari
setiap sila yang dipunyai oleh pancasila. Pancasila digunakan sebagai menjelaskan
keyakinan bahwa, pancasila sudah seharusnya diyakini karena dengan berbagai
teori sudah menjelaskan, seperti teori kausa materialis (bahan), kausa formalis
(bentuk), kausa efisien (karya), kausa finalis (karya).
Ideologi tidaklah sama dengan sebuah ide atau suatu konsep pendapat.
Melainkan, ideologi lebih bersifat suatu rangkaian ide yang satu sama lainnya
secara logis memiliki keterkaitan. Menurut Roy C. Macridis (dalam Buku Ilmu
Politik oleh Efriza), ada empat kriteria untuk membedakan antara ide dan
ideologi, dan bila tidak termasuk dari empat kriteria ini maka tidak bisa
digolongkan sebagai ideologi yaitu:
1. Comprehensiveness, suatu kriteria yan memenuhi syarat menyeluruh dan luas.
Hal ini sudah sesuai dengan pancasila dengan adanya bukti secara langsung dan
tidak langsung. Melalui bukti secara langsung menurut notonagoro, yang sesuai
adalah kausa finalis (asal mula tujuan) pancasila dirumuskan dan dibahas dalam
sidang-sidang para pendiri negara, tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar
negara. Oleh karena itu adalah para anggota BPUPKI dan PPKI merumuskan
17
pancasila sebagai dasar negara. Hal ini juga telah dibuktikan dengan kausa
materialis, yaitu sebagai asala dari nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila pada
hakikatnya digali dari bangsa indonesia yang kemudian dijadikan pandangan
hidup oleh seluruh masyarakat Indonesia.
2. Pervasivenss, suatu rangkain ide yang secara khusus yang tidak hanya dikenal
sebagai suatu ideologi selama ini, akan tetapi juga telah membentuk keyakinan
dan sikap politik dari banyak orang. Ideologi ini telah mempengaruhi secara luas
anggota masyarakat dan merembes melebar ke pelbagai lapisan masyarakat.
Untuk membentuk masyarakat yang madani, diperlukan nilai-nilai luhur dari
sebuah pancasila. Dengan mengingat sila pertama dari pancasila yaitu Ketuhanan
yang Maha Esa yang mengajarkan nilai-nilai moral, nilai-nilai religius, serta
etiket. Diharapkan dengan berpedoman dengan sila pertama (sebagai contoh) kita
dapat meresapi bagaimana sikap dari nilai religius dapat diimplikasikan kepada
masyarakat.
3. Extensiveness, kriteria ini menekankan bahwa suatu ideologi menurut paham
politik merupakan suatu rangkaian ide yang diikuti oleh banyak orang, dalam
memainkan peranan yang amat menonjol dalam pencaturan politik bangsa. Dalam
berpolitik, para dewan majelis seperti DPR, MPR, harus menggunakan pancasila
sebagai etik politik. Etik politik yang mengacu pada setiap sila yang terdapa
dalam pancasila.
4. Intesiveness, kriteria ini menekankan bahwa suatu ideologi menurut perspektif
politik adalah suatu rangkaian ide yang bisa memberikan suatu komitmen yang
kuat bagi pengikut setianya. Dengan mengacu pada pancasila, serta terdapat
derivasi dari pancasila yang bisa berupa undang-undang, maka pancasila juga
memiliki tujuan agar ide yang dicetuskan dari bangsa Indonesia sendiri menjadi
sebuah impian yang dapat membuat sebuah komitmen bagi pelaku politik. Tujuan
negara yang dimaksud adalah: Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dijiwai Pancasila itu sendiri.
18
C. Kesinambungan Antara Hak dan Kewajiban
Untuk menciptakan keseimbangan antara hubungan hak dan kewajiban
menurut nilai-nilai dari Pancasila, ada tiga hal yang perlu diketahui antara lain :
1. Hubungan Vertikal
Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha
Kuasa, seperti yang terealisasi dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila
pertama dalam nilai Pancasila menjadi yang terutama dan pertama. Relasi
manusia dengan Tuhan, merupakan hal fundamental yang harus dihidupi.
Manusia wajib taat pada perintah Tuhan dan menghentikan segala larangan-Nya.
Manusia yang tunduk pada hukum Tuhan akan mendapat ganjarannya, manusia
akan memperoleh imbalan yang menjadi haknya di kemudian hari, tetapi tidak
diterima di dunia ini. Imbalan itu akan diterima pada akhir hayat nantinya.
Hubungan yang baik antara Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai
ciptaanNya, hanya bisa tercipta bila manusia tunduk pada hukum Ilahi.
Menurut sila Ketuhanan Yang Maha Esa, manusia Indonesia disadarkan
dan diingatkan akan adanya Allah dengan sifat yang dimiliki-Nya. Pengenalan
dan pengamalan akan Allah, diharapkan manusia memiliki sikap dan tindakan
yang tepat dalam hubungannya dengan Allah. Sikap yang tepat dianjurkan dalam
butir-butir P4 (pedoman, penghayatan, dan pengamalan Pancasila), sebagai
pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila.
2. Hubungan Horizontal
Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik
sebagai warga masyarakat, warga bangsa dan warga negara. Sebagai warga negara
memiliki kewajiban kepada negara, misalnya membayar pajak. Sedangkan hak
warga negara yang harus diterima dari negara, misalnya infrastruktur (jalan raya,
PAM, Listrik, dan lain- lain).
Sila kedua sangat menekankan sifat Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab. Manusia diharapkan menyadari keluhuran martabatnya sebagai manusia.
Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan melaksanakan apa yang
dikehendakinya. Sikap saling mengakui, menghargai, menghormati, dan
19
menjunjung tinggi martabat kemanusiaan adalah sikap dasar dari pengamalan
Pancasila khususnya sila kedua.
3. Hubungan Alamiah
Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar, yang
meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala isinya. Seluruh alam
semesta dengan segala isinya diperuntukkan bagi kelangsungan hidup manusia.
Manusia juga memiliki kewajiban untuk melestarikan alam dan kekayaan yang
ada di dalamnya. Alam juga mengalami penyusutan, sedangkan manusia semakin
berkembang, dengan demikian kebutuhannya juga bertambah. Memelihara
kelestarian alam juga merupakan kewajiban manusia, sebab alam sudah
menyumbangkan banyak hal untuk kelangsungan hidup manusia.
Hubungan manusia dengan alam harus seimbang antara kewajiban dan
hak, sama seperti hubungan manusia dengan masyarakat dan manusia dengan
Tuhan. Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau ideologi yang mengatur
hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan masyarakat atau bangsanya,
dan manusia dengan alam lingkungannya.
20
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa
diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau
berlaku. Dan ada beberap macam ideologi dunia, diantaranya; Kapitalisme,
Marxisme, Sosialisme, Komunisme, Anarkisme,Fasisme, Liberalisme,
Konservatsme, Individualisme, Nasionalisme, dan Pancasila.
21
DAFTAR PUSTAKA
 http://afifahallutfiah.blogspot.com/2015/12/macam-macam-ideologi-
dunia-pendidikan.html
 http://zakkiakhiyo.blogspot.com/2012/03/ideologi-yang-berkembang-
didunia.html
 http://hastikadea.blogspot.com/2017/01/nilai-nilai-pancasila-menjadi-
dasar-dan.html

More Related Content

What's hot

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
2 power point
2 power point2 power point
2 power pointyunisaras
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologidea merisa
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politiknorma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoSaddam Tjahyo
 
Hakikat manusia dan pengetahuan
Hakikat manusia dan pengetahuanHakikat manusia dan pengetahuan
Hakikat manusia dan pengetahuanAsad Saat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 

What's hot (20)

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
2 power point
2 power point2 power point
2 power point
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Pancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologiPancasila sebagai ideologi
Pancasila sebagai ideologi
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Ideologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politikIdeologi dunia sebagai etika politik
Ideologi dunia sebagai etika politik
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyoMengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
Mengenal ideologi besar dunia oleh saddam cahyo
 
Makalah desi
Makalah desiMakalah desi
Makalah desi
 
Bab vii
Bab  viiBab  vii
Bab vii
 
Hakikat manusia dan pengetahuan
Hakikat manusia dan pengetahuanHakikat manusia dan pengetahuan
Hakikat manusia dan pengetahuan
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Macam macam ideologi
Macam macam ideologi Macam macam ideologi
Macam macam ideologi
 

Similar to Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Manusia

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika norma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negaraAbd Taj Khalwatiyah
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasionaldionteguhpratomo
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Fahmy Metala
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiifhnx
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiMuhammad Ridwan
 
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...gendhissila
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaSeptian Muna Barakati
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia norma 28
 
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaRizki Rizki
 

Similar to Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Manusia (20)

Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negarapancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
pancasila sebagai ideologi bangsa dan negara
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi NasionalPancasila Sebagai Ideologi Nasional
Pancasila Sebagai Ideologi Nasional
 
Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila Makalah tentang pancasila
Makalah tentang pancasila
 
Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3Bab 1 kelas 3
Bab 1 kelas 3
 
Materi p kn kelas xii
Materi p kn kelas xiiMateri p kn kelas xii
Materi p kn kelas xii
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Paradigma Pancasila
Paradigma PancasilaParadigma Pancasila
Paradigma Pancasila
 
Pancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai IdeologiPancasila Sebagai Ideologi
Pancasila Sebagai Ideologi
 
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
Makalah tentang-pancasila-sebagai-paradigma-dalam-kehidupan-masyarakat-berban...
 
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbukaMakalah pancasila sebagai ideologi terbuka
Makalah pancasila sebagai ideologi terbuka
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia  Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbukaPancasila sebagai-ideologi-terbuka
Pancasila sebagai-ideologi-terbuka
 

More from norma 28

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan norma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafatnorma 28
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...norma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politiknorma 28
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajibannorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafatnorma 28
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etikanorma 28
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunianorma 28
 

More from norma 28 (12)

Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan Strategi penyimpanan larutan
Strategi penyimpanan larutan
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara FilsafatPengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
Pengertian Macam-macam Ideologi Dunia Secara Filsafat
 
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinamb...
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika PolitikMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Etika Politik
 
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan KewajibanIdeologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Kesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai FilsafatMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Filsafat
 
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem EtikaMacam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
Macam-macam Ideologi Dunia Sebagai Sistem Etika
 
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di DuniaSejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
Sejarah Perumusan Macam-macam Ideologi di Dunia
 

Recently uploaded

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatanssuser963292
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptxSusanSanti20
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfsaptari3
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR IPAS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
7.PPT TENTANG TUGAS Keseimbangan-AD-AS .pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 

Nilai-nilai Dari Macam-macam Ideologi di Dunia Yang Menjadi Dasar Berkesinambungan Antara Hak Dan Kewajiban Manusia

  • 1. MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA “NILAI-NILAI DARI MACAM-MACAM IDEOLOGI DUNIA YANG MENJADI DASAR BERKESINAMBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA” DISUSUN OLEH : EKA RAMADIAN PUTRI TLM 1B JURUSAN ANALIS KESEHATAN POLTEKKES KEMENKES BANTEN 2018/2019
  • 2. ii KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “NILAI-NILAI DARI MACAM-MACAM IDEOLOGI DUNIA YANG MENJADI DASAR KESINAMBUNGAN ANTARA HAK DAN KEWAJIBAN MANUSIA”. Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Aamiin. Tangerang, 23 Agustus 2018 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ...............................................................................................ii DAFTAR ISI .............................................................................................................iii BAB I PENDAHULUAN ............................................................................1 A. Kata Pengantar ..........................................................................1 B. Rumusan Masalah .....................................................................1 C. Tujuan ........................................................................................2 BAB II PEMBAHASAN ..............................................................................3 A. Pengertian Ideologi .....................................................................3 B. Macam-Macam Ideologi di Dunia ..............................................3 1. Kapitalisme ..........................................................................4 2. Komunisme .........................................................................5 3. Liberalisme ..........................................................................7 4. Sosialisme ...........................................................................9 5. Anarkisme .........................................................................10 6. Fasisme ..............................................................................10 7. Konservatisme ..................................................................12 8. Nasionalisme .....................................................................13 9. Individualisme ..................................................................14 10. Marxisme ...........................................................................15 11. Pancasila ............................................................................15 C. Kesinambungan antara hak dan kewajiban ............................18 BAB III PENUTUP .....................................................................................20 KESIMPULAN ....................................................................................................20 DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................21
  • 4. 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Banyak macam ideologi di dunia ini. Hampir masing-masing negara mempunyai ideologi tersendiri yang sesuai dengan negaranya. Karena ideologi merupakan dasar atau ide atau cita-cita negara tersebut untuk semakin berkembang dan maju. Namun, dengan semakin berkembangnya zaman, ideologi negara tersebut tidak boleh hilang dan tetap menjadi pedoman dan tetap tertanam pada setiap warganya. Ideologi Negara Indonesia adalah Pancasila. Ideologi pancasila ini dijadikan sebagai pandangan hidup bagi bangsa Indonesia dalam mengembangkan negara Indonesia dalam berbagai aspek. Dengan ideologi inilah bangsa Indonesia bisa mencapai kemerdekaan dan bertambah maju baik dari potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusianya. Namun, dengan seiring berjalannya waktu, semakin maju zaman, dan semakin maju teknologi seolah-olah ideologi pancasila hanya sebagai pelengkap negara agar tampak bahwa Indonesia merupakan sebuah negara yang merdeka dan mandiri. Banyak tingkah laku baik kalangan pejabat maupun rakyatnya bertindak tidak sesuai dengan ideologi pancasila. Ada beberapa faktor mengapa bangsa kita sedikit melenceng dari ideologi pancasila. Selain berkembangnya ideologi-ideologi luar atau selain pancasila tetapi juga bangsa Indonesia kurang mengerti ideologinya bahkan tidak tahu sama sekali. B. RUMUSAN MASALAH 1. Apa definisi dari ideologi? 2. Apa saja ideologi dunia? 3. Bagaimana menciptakan kesenambungan antara hak dan kewajiban manusia?
  • 5. 2 TUJUAN Untuk mengetahui macam-macam ideologi di dunia dan kesinambungan antara hak dan kewajiban manusia berdasarkan ideologi pancasila.
  • 6. 3 BAB II PEMBAHASAN A. PENGERTIAN IDEOLOGI Ideologi adalah kumpulan ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Destus de Tracypada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide“. Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu (bandingkan Weltanschauung), secara umum (lihat Ideologi dalam kehidupan sehari hari) dan beberapa arah filosofis (lihat Ideologi politis), atau sekelompok ide yang diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat. Tujuan utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.(definisi ideologi Marxisme). Ideologi berasal dari kata idea (Inggris), yang artinya gagasan, pengertian. Kata kerja Yunani oida = mengetahui, melihat dengan budi. Kata “logi” yang berasal dari bahasa Yunani logos yang artinya pengetahuan. Jadi Ideologi mempunyai arti pengetahuan tentang gagasan-gagasan, pengetahuan tentang ide- ide, science of ideas atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari menurut Kaelan ‘idea’ disamakan artinya dengan cita-cita. B. MACAM-MACAM IDEOLOGI DI DUNIA Pada pembahasan ini dikemukakan tentang beberapa ideologi besar, yaitu ideology yang mempunyai pengaruh dan dampak yang sangat kuat kepada masyarakat termasuk para penganutnya. Sebetulnya tidak mutlak pembahasan ideologi besar, tetapi walaupun demikian pertimbangannya secara eksistensi dalam kehidupan masyarakat menunjukkan eksistensi atau tidak eksistensinya suatu ideologi yang terdapat pada negara di berbagai belahan dunia.
  • 7. 4 Ideologi dalam hal inilah tidak dipandang secara abstrak tetapi harus mampu terukur terhadap kiprah eksistensinya, sehingga tidak heran apabila Soekarno pernah mengatakan tentang perseteruan ideologi besar dunia. Beliau mengutif mengemukakan: “Bertrand Russel pernah menulis, bahwa di dalam sejarah manusia adalah dua dokumen historis yang sampai sekarang menguasai alam-hati dan alam-fikirannya bagian-bagian besar dari umat manusia, dan yang bersaingan hebat satu sama lain. Dan dokumen historis itu ialah ‘declaration of independence’ Amerika tulisan Thomas Jafferson, dan ‘Manifes Komunis’ tulisan Karl Marx.” (Dibawah Bendera Revolusi. 1965. Hal: 329). Untuk mengenal lebih lenjut tentang ideologi di dunia, berikut akan dikemukakan beberapa faham di dunia, baik yang masih bertahan membasis di masyarakat dunia maupun yang hanya tercatat dalam sejarah politik dunia. 1. Kapitalisme Sebagai suatu paham, kapitalisme sangat menekankan sisi individualisme dibandingkan kolektif. Menurut Efriza (2009: 105), kapitalisme adalah metamorfosis dari ideologi liberalisme yang dikembang oleh negara barat.Istilah kapitalisme merujuk pada pengertian organisasi sosial dan ekonomi tertentu. Pada intinya tidak campur tangan pemerintah dalam kehidupan perekonomian negara. Negara hanya dianggap sebagai pengatur proses ekonomi, tetapi tidak membatasi pemilikan dan perilaku ekonomi dari pemilik modal. “Konfigurasi masyarakat kapitalis di mana teknik, ilmu pengetahuan ilmiah, otomatisasi, komputer dan teknologi tinggi, berperan penting dalam proses produksi dan sejajar dengan peran tenaga manusia, mekanisasi, dan mesin- mesin…”. Menurut istilah teknis Marxian (dalam buku Teori sosiologi modern), dalam masyarakat tekno-kapitalisme, “Modal konstan berangsur-angsur menggantikan modal variabel seperti tercermin dari rasio antara teknologi dan tenaga kerja yang makin meningkat dengan mengorbankan input tenaga kerja manusia”. Berdasarkan pernyataan oleh dua ahli sosiolog, dapat disimpulkan bahwa dengan meningkatnya teknologi yang tentu meningkatnya kualitas barang yang
  • 8. 5 akan dijual serta input tenaga kerja manusia yang dikorbankan akan dapat dijual dalam komunitas manusia. Dengan meningkatnya barang-barang impor tentu akan meningkatkan pola konsumsi meningkat. Dengan pola konsumsi meningkat, maka akan timbul pola masyarakat hedon. Terdapat prinsip-prinsip kapitalisme menurut Rahmat: 1. Mencari keuntungan dengan berbagai cara dan sarana kecuali yg terang-terangan dilarang negara karena merusak masyarakat seperti heroin dan semacamnya. 2. Mendewakan hak milik pribadi dgn membuka jalan selebar-lebarnya agar tiap orang mengerahkan kemampuan dan potensi yang ada untuk meningkatkan kekayaan dan memeliharanya serta tidak ada yg menjahatinya. Karena itu dibuatlah peraturan-peraturan yg cocok utk meningkatkan dan melancarkan usaha dan tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi kecuali dalam batas-batas yg yg sangat diperlukan oleh peraturan umum dalam rangka mengokohkan keamanan. 3. Kompetisi sempurna . 4. Tidak ada campur tangan negara dalam kehidupan ekonomi dan membatasi tugasnya hanya untuk melindungi pribadi-pribadi dan kekayaan serta menjaga keamanan dan membela negara. 5. Kebebasan ekonomi bagi tiap individu di mana ia mempunyai hak untuk menekuni dan memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemauannya. Tentang kebebasan seperti ini diungkapkan dalam sebuah prinsip yang sangat masyhur dengan semboyan “Biarkan ia bekerja dan biarkan ia berlalu.” 2. Komunisme Komunisme lahir sebagai reaksi terhadap kapitalisme di abad ke-19, yang mana mereka itu mementingkan individu pemilik dan mengesampingkan buruh. Secara umum komunisme sangat membatasi agama pada rakyatnya, dengan prinsip agama dianggap candu yang membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran yang rasional dan nyata. Paham komunis berkeyakinan perubahan atas system kapitalisme harus dicapai dengan cara-cara revolusi.
  • 9. 6 Pencipta ideologi komunis adalah Karl Heinrich Marx (Trier, Jerman, 5 Mei 1818 – London, 14 Maret 1883) adalah seorang filsuf, pakar ekonomi politik dan teori kemasyarakatan dari Prusia. Komunisme sebagai ideologi mulai diterapkan saat meletusnya Revolusi Bolshevik di Rusia tanggal 7 November 1917. Pada tahun 2005 negara yang masih menganut paham komunis adalah Republik Rakyat Cina (sejak 1949), Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos. Adapun ciri pokok pertama ajaran komunisme adalah sifatnya yang ateis, tidak mengimani Allah. Orang komunis menganggap Tuhan tidak ada, kalau ia berpikir Tuhan tidak ada. Akan tetapi, kalau ia berpikir Tuhan ada, jadilah Tuhan ada. Maka, keberadaan Tuhan terserah kepada manusia. Ciri pokok kedua adalah sifatnya yang kurang menghargai manusia sebagai individu. Manusia itu seperti mesin. Kalau sudah tua, rusak, jadilah ia rongsokan tidak berguna seperti rongsokan mesin. Komunisme juga kurang menghargai individu, terbukti dari ajarannya yang tidak memperbolehkan ia menguasai alat-alat produksi. Komunisme mengajarkan teori perjuangan (pertentangan) kelas, misalnya proletariat melawan tuan tanah dan kapitalis. Pemerintah komunis di Rusia pada zaman Lenin pernah mengadakan pembersihan kaum kapitalis (1919-1921). Stalin pada tahun 1927, mengadakan pembersihan kaum feodal atau tuan tanah. Salah satu doktrin komunis adalah the permanent atau continuous revolution (revolusi terus-menerus). Revolusi itu menjalar ke seluruh dunia. Maka, komunisme sering disebut go international.. Komunisme memang memprogramkan tercapainya masyarakat yang makmur, masyarakat komunis tanpa kelas, semua orang sama. Namun, untuk menuju ke sana, ada fase diktator proletariat yang bertentangan dengan demokrasi. Salah satu pekerjaan diktator proletariat adalah membersihkan kelas-kelas lawan komunisme, khususnya tuan-tuan tanah dan kapitalis. Dalam dunia politik, komunisme menganut sistem politik satu partai, yaitu partai komunis. Maka, ada Partai Komunis Uni Soviet, Partai Komunis Cina, PKI, dan Partai Komunis Vietnam, yang merupakan satu-satunya partai di negara bersangkutan. Jadi, di negara komunis tidak ada partai oposisi. Jadi, komunisme itu pada dasarnya tidak menghormati HAM.
  • 10. 7 3. Liberalisme Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Liberalisme tumbuh dari konteks masyarakat Eropa pada abad pertengahan. Ajaran liberalisme ortodoks sangat mewarnai pemikiran para The Founding Father Amerika seperti George Wythe, Patrick Henry, Benjamin Franklin, ataupun Thomas Jefferson. Disebut liberal, yang secara harfiah berarti bebas dari batasan (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasan gereja dan raja. Ini berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Pertengahan ketika gereja dan raja mendominasi seluruh segi kehidupan manusia. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Liberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme. Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas. Bandingkan Oxford Manifesto dari Liberal International: "Hak-hak dan kondisi ini hanya dapat diperoleh melalui demokrasi yang sejati. Demokrasi sejati tidak terpisahkan dari kebebasan politik dan didasarkan pada persetujuan yang dilakukan dengan sadar, bebas, dan yang diketahui benar (enlightened) dari kelompok mayoritas, yang diungkapkan melalui surat suara yang bebas dan rahasia, dengan menghargai kebebasan dan pandangan-pandangan kaum minoritas”.
  • 11. 8 Ciri-ciri ideologi liberalisme: 1. Demokrasi merupakan bentuk pemerintahan yang lebih baik 2. Anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, termasuk kebebasan berbicara, kebebasan beragama dan kebebasan pers. 3. Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas. Keputusan yang dibuat hanya sedikit untuk rakyat sehingga rakyat dapat belajar membuat keputusan diri sendiri. 4. Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk. 5. Semua masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu atau sebagian terbesar individu berbahagia. 6. Hak-hak tertantu yang tidak dapat dipindahkan dan tidak dapat dilanggar oleh kekuasaan manapun. Ada beberapa nilai-nilai liberalisme, yaitu: 1. Bertindak secara rasional 2. Tanggung jawab, merupakan dasar kewajiban masing-masing pada masyarakat umum dan membatasi hak-hak dirinya terhadap maupun di dalam masyarakat itu. 3. Mewujudkan diri sendiri, berarti pengembangan kepribadian. Pengembangan bakat dan pengembangan kemampuan keterampilan dan cara bertindak. 4. Hak untuk menentukan sendiri, adalah cara dan tindakan dalam rangka mempertahankan kebebasan itu. 5. Turut menentukan, manusia itu bukan hanya menjadi makhluk yang berdiri sendiri, tetapi ia sekaligus menjadi anggota berbagai perkumpulan. 6. Toleransi, berarti mengakui hak menentukan sendiri dan hak turut menentukan yang dimiliki oleh orang lain, atau menghormati kebebasan bersama. 7. Menyeimbangkan, kesempatan-kesempatan kewajiban untuk mengurangi perbedaan dalam kondisi kehidupan, untuk menyamaratakan kesempatan. 8. Pertolongan agar bisa menolong diri sendri. Ingin menolong warga negara yang kurang beruntung agar bisa berdiri sendiri di atas kaki sendiri, dan menjadi mampu untuk hidup mandiri melakukan pertolongan untuk bisa menolong diri sendiri.
  • 12. 9 9. Pluralisme, menghargai adanya keanekaragaman pendapat serta kepentingan, bentuk-bentuk pencarian nafkah dan bentuk-bentuk kehidupan, penawaran dan permintaan. Bentuk bangunan dan bentuk hunian, gambaran mengenai ketakutan dan kebahagiaan, kesadaran dan penyimpangan, yang baik dan yang buruk. 10. Kemajuan, sebagai langkah yang tak terhindarkan dalam perjalanan menuju pada suatu bentuk masyarakat yang layak terhadap umat manusia. 11. Demokrasi, suatu sistem hak-hak turut menentukan secara politis, Demokrasi memungkinkan para warga negara untuk berpengaruh pada keputusan politik. 12. Federalisme dan desentralisasi, keinginan untuk menyerahkan hak untuk memutuskan pada unit administrasi yang rendah, pada unit organisasi terkecil yang masih mampu memutuskan, adalah sesuai dengan prinsip itu. 4. Sosialisme Awal sosialisme yang muncul pada bagian pertama abad ke-19 dikenal sebagai sosialis utopia. Sosialisme ini lebih didasarkan pada pandangan kemanusiaan (humanitarian). Paham sosialis berkeyakinan perubahan dapat dan seyogyanya dilakukan dengan cara-cara damai dan demokratis. Paham sosialis juga lebih luwes dalam hal perjuangan perbaikan nasib buruh secara bertahap. Nama-nama penting dalam Ideologi Sosialisme C.H. Saint Simon (1760-1825), F.M Charles Fourier (1772-1837), EtinneCabet (1788-1856), Wilhelm Weiling (1808-1871), dan Louis Bland (1811-1882). Istilah sosialisme atau sosialis dapat mengacu ke beberapa hal yang berhubungan dengan ideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan negara. Istilah ini mulai digunakan sejak awal abad ke-19. Dalam bahasa Inggris, istilah ini digunakan pertama kali untuk menyebut pengikut Robert Owen pada tahun 1827. Di Perancis, istilah ini mengacu pada para pengikut doktrin Saint- Simon pada tahun 1832 yang dipopulerkan oleh Pierre Leroux dan J. Regnaud dalam “Encyclopédie Nouvelle”. Penggunaan istilah sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda-beda oleh berbagai kelompok, tetapi hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 hingga awal abad ke-20 berdasarkan prinsip
  • 13. 10 solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian yang dengan sistem ekonomi menurut mereka dapat melayani masyarakat banyak daripada hanya segelintir elite. Negara yang menganut Ideologi Sosialisme adalah Negara-negara di Eropa Barat. Ajaran tentang Ideologi Sosialisme 1. Menciptakan masyarakat sosialis yang dicita-citakan dengan kejernihan dan kejelasan argument, bukan dengan cara-cara kekerasan dan revolusi. 2. Permasalahan seyogyanya di selesaikan dengan cara demokratis. 5. Anarkisme Istilah anarkisme berasal dari bahasa Yunani an-archos yang artinya tanpa pemimpin. Orang-orang anarkis percaya bahwa pengesahan atas penggunaan pemaksaan oleh negara adalah bukan solusi tetapi masalah dalam masyarakat. (Hendry J. Schmandt. 2005. hal 76). Sedangkan Anarkis berarti orang yang mempercayai dan menganut anarki. Sedangkan isme sendiri berarti faham atau ajarannya Jadi, secara keseluruhan Anarkisme yaitu sesuatu faham yang mempercayai bahwa segala bentuk negara, pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-lembaga yang menumbuh suburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus dihilangkan/dihancurkan. Anarkisme adalah sebuah sistem sosialis tanpa pemerintahan. Anarkis adalah teori politik yang bertujuan untuk menciptakan masyarakat tanpa hirarkis (baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial). 6. Fasisme Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya adakapaknya dan pada zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah. Pada abad ke-20, fasisme muncul di Italia dalam bentuk
  • 14. 11 Benito Mussolini. Sementara itu di Jerman, juga muncul sebuah paham yang masih bisa dihubungkan dengan fasisme, yaitu Nazisme pimpinan Adolf Hitler. Nazisme berbeda dengan fasisme Italia karena yang ditekankan tidak hanya nasionalisme saja, tetapi bahkan rasialisme dan rasisme yang sangat sangat kuat. Saking kuatnya nasionalisme sampai mereka membantai bangsa-bangsa lain yang dianggap lebih rendah. Pelopor Ideologi Fasisme adalah Nazisme Hitler dengan bukunya Mein Kampft dan Mussolini dengan Doktrine of Fascism. Bukan berarti fasisme tidak memiliki ajaran. Setidaknya para pelopor fasisme meninggalkan jejak ajaran mereka perihal fasisme. Hitler menulis Mein Kampft, sedangkan Mussolini menulis Doktrine of Fascism. Ajaran fasis model Italia-lah yang kemudian menjadi pegangan kaum fasis didunia, karena wawasannya yang bersifat moderat. Negara-negara yang pernah menganut Ideologi Fasisme adalah Amerika Serikat, Inggris, Perancis, Italia dan Jerman. Menurut Ebenstein, unsur-unsur pokok fasisme terdiri dari tujuh unsur:  Pertama, ketidak percayaan pada kemampuan nalar. Bagi fasisme, keyakinan yang bersifat fanatik dan dogmatic adalah sesuatu yang sudah pasti benar dan tidak boleh lagi didiskusikan. Terutama pemusnahan nalar digunakan dalam rangka “tabu” terhadap masalah ras, kerajaan atau pemimpin.  Kedua, pengingkaran derajat kemanusiaan. Bagi fasisme manusia tidaklah sama, justru pertidaksamaanlah yang mendorong munculnya idealisme mereka. Bagi fasisme, pria melampaui wanita, militer melampaui sipil, anggota partai melampaui bukan anggota partai, bangsa yang satu melampaui bangsa yang lain dan yang kuat harus melampaui yang lemah. Jadi fasisme menolak konsep persamaan tradisi yahudi-kristen (dan juga Islam) yang berdasarkan aspek kemanusiaan, dan menggantikan dengan ideology yang mengedepankan kekuatan.  Ketiga, kode prilaku yang didasarkan pada kekerasan dan kebohongan. Dalam pandangan fasisme, negara adalah satu sehingga tidak dikenal istilah “oposan”. Jika ada yang bertentangan dengan kehendak negara, maka mereka adalah musuh yang harus dimusnahkan. Dalam pendidikan mental, mereka
  • 15. 12 mengenal adanya indoktrinasi pada kamp-kamp konsentrasi. Setiap orang akan dipaksa dengan jalan apapun untuk mengakui kebenaran doktrin pemerintah. Hitler konon pernah mengatakan, bahwa “kebenaran terletak pada perkataan yang berulang-ulang”. Jadi, bukan terletak pada nilai obyektif kebenarannya.  Keempat, pemerintahan oleh kelompok elit. Dalam prinsip fasis, pemerintahan harus dipimpin oleh segelintir elit yang lebih tahu keinginan seluruh anggota masyarakat. Jika ada pertentangan pendapat, maka yang berlaku adalah keinginan si-elit.  Kelima, totaliterisme. Untuk mencapai tujuannya, fasisme bersifat total dalam meminggirkan sesuatu yang dianggap “kaum pinggiran”. Hal inilah yang dialami kaum wanita, dimana mereka hanya ditempatkan pada wilayah 3 K yaitu: kinder (anak-anak), kuche (dapur) dan kirche (gereja). Bagi anggota masyarakat, kaum fasis menerapkan pola pengawasan yang sangat ketat. Sedangkan bagi kaum penentang, maka totaliterisme dimunculkan dengan aksi kekerasan seperti pembunuhan dan penganiayaan.  Keenam, Rasialisme dan imperialisme. Menurut doktrin fasis, dalam suatu negara kaum elit lebih unggul dari dukungan massa dan karenanya dapat memaksakan kekerasan kepada rakyatnya. Dalam pergaulan antar negara maka mereka melihat bahwa bangsa elit, yaitu mereka lebih berhak memerintah atas bangsa lainnya. Fasisme juga merambah jalur keabsahan secara rasialis, bahwa ras mereka lebih unggul dari pada lainnya, sehingga yang lain harus tunduk atau dikuasai. 7. Konservatisme Konservatisme adalah sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin, conservāre, melestarikan; "menjaga, memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula. Sebagian pihak
  • 16. 13 konservatif berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quo ante. Samuel Francis mendefinisikan konservatisme yang otentik sebagai “bertahannya dan penguatan orang-orang tertentu dan ungkapan-ungkapan kebudayaannya yang dilembagakan.” Roger Scruton menyebutnya sebagai “pelestarian ekologi sosial” dan politik penundaan, yang tujuannya adalah mempertahankan, selama mungkin, keberadaan sebagai kehidupan dan kesehatan dari suatu organisme sosial. Ciri-Ciri Ajaran Ideologi Konservatisme - Lebih mementingkan lembaga-lembaga kerajaan dan gereja. - Agama dipandang sebagai kekuatan utama disamping upaya pelestarian tradisi dan kebiasaan dalam tata kehidupan masyarakat. - Lembaga-lembaga yang sudah mapan seperti keluarga, gereja, dan Negara semuanya dianggap suci. - Konservatisme juga menentang radikalisme dan skeptisisme. Ideologi konservatisme yang dikumandangkan oleh Edmund Burke, 1729- 1797. Dimana ideologi konservatisme ini telah merasuk ke beberapa negara sekular yang ada sekarang. Nasionalisme dan kebangsaan ini sekarang kalau di Indonesia dijadikan lambang perjuangan Partai Amanat Nasional di bawah Amien Rais dan Partai Kebangkitan Bangsa yang lahirnya dibidani oleh Gus Dur. Negara yang pernah menganut Ideologi Konservatisme adalah Inggris, Kanada, Bulgaria, Denmark, Hongaria, Belanda, Swedia. 8. Nasionalisme Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara (“nation”) dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para kaum nasionalis berasumsi bahwa negara adalah berdasarkan beberapa “kebenaran politik” (political legitimacy). Bersumber dari teori romantisme yaitu “identitas budaya” adalah bersumber dari
  • 17. 14 kehendak rakyat. Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai merosot. Perasaan nasionalistik adalah kuat sehingga diberi lebih keutamaan mengatasi hak universal dan kebebasan. Penyelenggaraan sebuah “national state” adalah suatu argumen yang ulung, seolah-olah membentuk kerajaan yang lebih baik dengan tersendiri. Contohnya negara penganut nasionalisme adalah Turki dan Belgia. 9. Individualisme Kaum individualis dikenal sejak jaman konservatif. Dalam masyarakat yang ideal dari konservatif individualis, terdapat pajak yang kecil, kesejahteraan yang minimal dan tidak ada wajib militer. Tidak ada keyakinan atau agama yang dipaksakan. Mereka para konservatif individualis meyakini akan kebebasan secara individual. Alasannya didasarkan karena menurutnya setiap individu sangat berbeda dan unik. Karena pemahaman yang menempatkan kepentingan individu sebagai yang utama, maka mereka cenderung menginginkan minimalisasi peran pemerintahan, sebagai tujuan politik utama. Dengan demikian konservatif individualis lebih memandang pemindahan bahwa kekuasaan pemerintahan harus memberikan bantuan yang riil terhadap kepentingan pribadi sifat manusia. Para Individualis akan benar-benar membatasi kemampuan pemerintah dalam menggunakan kekuasaan politiknya. Mereka memandang pemerintah sebagai sarana dimana bisnis yang besar bisa memperoleh suatu posisi. Mereka akan memperkenalkan kompetisi kedalam sistem sekolah tingkat dasar dan menengah. Mendorong kompetisi antara sekolah-sekolah akan menghasilkan kualitas yang lebih tinggi. Konservatif individualis percaya pada ketidaksempurnaan. Dan mereka percaya bahwa harapan terbaik untuk kehidupan manusia terletak pada kebebasan individual.
  • 18. 15 10. Marxisme Memandang suatu masyarakat komunis memiliki segala sesuatunya untuk suatu kehidupan yang produktivitas dasarnya maksimal. Yang utama, kebutuhan dasar untuk makan, tempat tinggal, dan pakaian akan disediakan oleh masyarakat. Barang dan jasa akan diproduksi dengan cara tidak menggunakan semua energi produktif orang-orang atau merusak motivasi mereka untuk menjadi kreatif. Marx juga menyebutkan kenapa perilaku akan merubah sesuatu, sehingga orang-orang akan berpartisipasi dengan sukarela dalam suatu sistem: setiap orang akan bekerja bersama-sama untuk bagian dalam hari kerja sekarang ini. Marx meyakini bahwa organisasi produksi yang rasional dalam suatu sistem komunis akan mengatasi penurunan dan akan mengijinkan pemenuhan potensi sosial orang-orang. Namun, dalam perkembangannya ajaran Marx atau Marxisme telah menjadi pembenaran untuk sentralisasi kekuasaan negara ditangan penganut Partai Komunis. 11. Pancasila Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta: panca berarti lima dan sīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945. Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila. Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu dan makhluk sosial, Manusia merupakan bagian dari seluruh
  • 19. 16 anggota masyarakat organis, Mengutamakan kepentingan masyarakat sebagai suatu kesatuan, Semua golongan berada dalam kesatuan masyarakat yang integral dalam naungan negara, Negara tidak memihak satu golongan atau kelas yang kuat, kepentingan dan keselamatan hidup bangsa seluruhnya sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan perlu diutamakan. MAKNA IDEOLOGI PANCASILA Menurut Efriza (2009:80), ideologi mengacu pada sistem gagasan yang dapat digunakan untuk merasionalisasikan, memberi teguran, serta menjelaskan keyakinan. Seperti pada pancasila sebagai ideologi negara, dalam merasionalkan hal yang empirik dengan melihat kausa materialis dari pancasila. Hal yang dimaksud disini adalah melihat nilai-nilai religius, nilai adat-istiadat, nilai-nilai ketimuran (efriza dalam buku ilmu politik), telah tercermin sebelum masyarakat indonesia membentuk suatu negara (Kaelan, 2010). Pada pancasila sebagai teguran, hal yang disini dimaksud adalah memberi teguran berupa dasar teori dari setiap sila yang dipunyai oleh pancasila. Pancasila digunakan sebagai menjelaskan keyakinan bahwa, pancasila sudah seharusnya diyakini karena dengan berbagai teori sudah menjelaskan, seperti teori kausa materialis (bahan), kausa formalis (bentuk), kausa efisien (karya), kausa finalis (karya). Ideologi tidaklah sama dengan sebuah ide atau suatu konsep pendapat. Melainkan, ideologi lebih bersifat suatu rangkaian ide yang satu sama lainnya secara logis memiliki keterkaitan. Menurut Roy C. Macridis (dalam Buku Ilmu Politik oleh Efriza), ada empat kriteria untuk membedakan antara ide dan ideologi, dan bila tidak termasuk dari empat kriteria ini maka tidak bisa digolongkan sebagai ideologi yaitu: 1. Comprehensiveness, suatu kriteria yan memenuhi syarat menyeluruh dan luas. Hal ini sudah sesuai dengan pancasila dengan adanya bukti secara langsung dan tidak langsung. Melalui bukti secara langsung menurut notonagoro, yang sesuai adalah kausa finalis (asal mula tujuan) pancasila dirumuskan dan dibahas dalam sidang-sidang para pendiri negara, tujuannya adalah untuk dijadikan sebagai dasar negara. Oleh karena itu adalah para anggota BPUPKI dan PPKI merumuskan
  • 20. 17 pancasila sebagai dasar negara. Hal ini juga telah dibuktikan dengan kausa materialis, yaitu sebagai asala dari nilai-nilai pancasila, sehingga pancasila pada hakikatnya digali dari bangsa indonesia yang kemudian dijadikan pandangan hidup oleh seluruh masyarakat Indonesia. 2. Pervasivenss, suatu rangkain ide yang secara khusus yang tidak hanya dikenal sebagai suatu ideologi selama ini, akan tetapi juga telah membentuk keyakinan dan sikap politik dari banyak orang. Ideologi ini telah mempengaruhi secara luas anggota masyarakat dan merembes melebar ke pelbagai lapisan masyarakat. Untuk membentuk masyarakat yang madani, diperlukan nilai-nilai luhur dari sebuah pancasila. Dengan mengingat sila pertama dari pancasila yaitu Ketuhanan yang Maha Esa yang mengajarkan nilai-nilai moral, nilai-nilai religius, serta etiket. Diharapkan dengan berpedoman dengan sila pertama (sebagai contoh) kita dapat meresapi bagaimana sikap dari nilai religius dapat diimplikasikan kepada masyarakat. 3. Extensiveness, kriteria ini menekankan bahwa suatu ideologi menurut paham politik merupakan suatu rangkaian ide yang diikuti oleh banyak orang, dalam memainkan peranan yang amat menonjol dalam pencaturan politik bangsa. Dalam berpolitik, para dewan majelis seperti DPR, MPR, harus menggunakan pancasila sebagai etik politik. Etik politik yang mengacu pada setiap sila yang terdapa dalam pancasila. 4. Intesiveness, kriteria ini menekankan bahwa suatu ideologi menurut perspektif politik adalah suatu rangkaian ide yang bisa memberikan suatu komitmen yang kuat bagi pengikut setianya. Dengan mengacu pada pancasila, serta terdapat derivasi dari pancasila yang bisa berupa undang-undang, maka pancasila juga memiliki tujuan agar ide yang dicetuskan dari bangsa Indonesia sendiri menjadi sebuah impian yang dapat membuat sebuah komitmen bagi pelaku politik. Tujuan negara yang dimaksud adalah: Memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial dijiwai Pancasila itu sendiri.
  • 21. 18 C. Kesinambungan Antara Hak dan Kewajiban Untuk menciptakan keseimbangan antara hubungan hak dan kewajiban menurut nilai-nilai dari Pancasila, ada tiga hal yang perlu diketahui antara lain : 1. Hubungan Vertikal Hubungan vertikal adalah hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, seperti yang terealisasi dari nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha Esa. Sila pertama dalam nilai Pancasila menjadi yang terutama dan pertama. Relasi manusia dengan Tuhan, merupakan hal fundamental yang harus dihidupi. Manusia wajib taat pada perintah Tuhan dan menghentikan segala larangan-Nya. Manusia yang tunduk pada hukum Tuhan akan mendapat ganjarannya, manusia akan memperoleh imbalan yang menjadi haknya di kemudian hari, tetapi tidak diterima di dunia ini. Imbalan itu akan diterima pada akhir hayat nantinya. Hubungan yang baik antara Tuhan sebagai pencipta dan manusia sebagai ciptaanNya, hanya bisa tercipta bila manusia tunduk pada hukum Ilahi. Menurut sila Ketuhanan Yang Maha Esa, manusia Indonesia disadarkan dan diingatkan akan adanya Allah dengan sifat yang dimiliki-Nya. Pengenalan dan pengamalan akan Allah, diharapkan manusia memiliki sikap dan tindakan yang tepat dalam hubungannya dengan Allah. Sikap yang tepat dianjurkan dalam butir-butir P4 (pedoman, penghayatan, dan pengamalan Pancasila), sebagai pedoman untuk menghayati dan mengamalkan Pancasila. 2. Hubungan Horizontal Hubungan horizontal adalah hubungan manusia dengan sesamanya, baik sebagai warga masyarakat, warga bangsa dan warga negara. Sebagai warga negara memiliki kewajiban kepada negara, misalnya membayar pajak. Sedangkan hak warga negara yang harus diterima dari negara, misalnya infrastruktur (jalan raya, PAM, Listrik, dan lain- lain). Sila kedua sangat menekankan sifat Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab. Manusia diharapkan menyadari keluhuran martabatnya sebagai manusia. Manusia memiliki kebebasan untuk memilih dan melaksanakan apa yang dikehendakinya. Sikap saling mengakui, menghargai, menghormati, dan
  • 22. 19 menjunjung tinggi martabat kemanusiaan adalah sikap dasar dari pengamalan Pancasila khususnya sila kedua. 3. Hubungan Alamiah Hubungan alamiah adalah hubungan manusia dengan alam sekitar, yang meliputi hewan, tumbuh-tumbuhan, dan alam dengan segala isinya. Seluruh alam semesta dengan segala isinya diperuntukkan bagi kelangsungan hidup manusia. Manusia juga memiliki kewajiban untuk melestarikan alam dan kekayaan yang ada di dalamnya. Alam juga mengalami penyusutan, sedangkan manusia semakin berkembang, dengan demikian kebutuhannya juga bertambah. Memelihara kelestarian alam juga merupakan kewajiban manusia, sebab alam sudah menyumbangkan banyak hal untuk kelangsungan hidup manusia. Hubungan manusia dengan alam harus seimbang antara kewajiban dan hak, sama seperti hubungan manusia dengan masyarakat dan manusia dengan Tuhan. Pancasila adalah suatu pandangan hidup atau ideologi yang mengatur hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan masyarakat atau bangsanya, dan manusia dengan alam lingkungannya.
  • 23. 20 BAB III PENUTUP KESIMPULAN Ideologi berarti ide-ide atau gagasan yang menjadi akar atau pondasi suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat luas di berbagai bidang kehidupan. Bisa diartikan juga ideologi sebagai arah dasar suatu sistem atau aturan yang ada atau berlaku. Dan ada beberap macam ideologi dunia, diantaranya; Kapitalisme, Marxisme, Sosialisme, Komunisme, Anarkisme,Fasisme, Liberalisme, Konservatsme, Individualisme, Nasionalisme, dan Pancasila.
  • 24. 21 DAFTAR PUSTAKA  http://afifahallutfiah.blogspot.com/2015/12/macam-macam-ideologi- dunia-pendidikan.html  http://zakkiakhiyo.blogspot.com/2012/03/ideologi-yang-berkembang- didunia.html  http://hastikadea.blogspot.com/2017/01/nilai-nilai-pancasila-menjadi- dasar-dan.html