SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
LOGO
Tatalaksana
Perdarahan pada anak
Nur Suryawan, dr, SpA(K), M.Kes
Pendahuluan
Darah dalam sirkulasi berupa cairan
Keseimbangan yang dinamis antara sistem
pembekuan darah dan sistem penghancuran
bekuan darah
Mekanisme hemostasis
Hemostasis :
Adalah istilah umum untuk menyatakan seluruh
mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk
melindungi diri terhadap kemungkinan
perdarahan atau kehilangan darah
Fase Hemostasis
Fase vaskuler ( terjadi reaksi lokal pembuluh darah)1
Fase trombosit (timbul aktivitas trombosit)2
Fase koagulasi ( terjadi interaksi beberapa faktor
koagulasi spesifik yang beredar di dalam darah)
3
Fase fibrinolisis (proses lisis bekuan darah sel)4
Satu dari keempat proses ini terganggu perdarahan
Mekanisme hemostasis
Langkah I : Hemostasis primer’
Yaitu pembentukan “primary platelet
plug”
Langkah II : Hemostasis sekunder,
Yaitu pembentukan “ stable
Hemostasis plug” ( platelet + fibrin plug)
Langkah III : Fibrinolisis, yang menyebabkan
Lisis dari fibrin setelah dinding vaskuler
Mengalami reparasi sempurna
Faal
hemostasis
berjalan
normal
Mekanisme hemostasis
Kaskade koagulasi
 Merupakan serangkaian pengubahan proenzim yang
inaktif menjadi enzim yang aktif.
 - Mencapainya puncaknya pada saat terbentuknya
thrombin
 Thrombin lalu mengubah fibrinogen yang merupakan
protein plasma yang dapat larut, menjadi protein plasma
sukar larut dan berbentuk serat yaitu fibrin
Dua jalur dari kaskade koagulasi
 Intrinsik : Berawal di dalam plasma darah
 Extrinsik : Berawal dari terjadinya trauma pada dinding
pembuluh darah dan jaringan sekitar
Kaskade koagulasi
Pendekatan diagnostik perdarahan
Anamnesis :
Onset perdarahan, usia anak
Progresifitas perdarahan
Manifestasi perdarahan : perdarahan kulit,
gusi, hidung
Riwayat perdarahan sebelumnya
Riwayat keluarga
Riwayat pemberian obat-obatan
Riwayat penyakit penyerta lain
Riwayat trauma
Manifestasi perdarahan
o Petekie
o Purpura
o Ekimosis
o Hematom
o Hemartrosis
o Perdarahan hidung (epistaksis)
o Perdarahan gusi
o Perdarahan susunan saraf pusat
o Perdarahan subperiosteal
o Hemoptisis
o Gangguan penyembuhan luka
o Menorrhagi
Gambaran klinis Gangguan Koagulasi Gangguan trombosit / vaskuler (purpuric
disorders)
Petekhi Jarang Karakteristik
Hematom Karakteristik , sering Jarang
Ekimosis superfisial Sering, biasanya besar dan
soliter
Karakteristik, biasanya kecil dan multipel
Hemartrosis karakteristik Jarang
Perdarahan dengan onset lambat Sering Jarang
Perdarahan dari luka
superfisial/goresan
Minimal 80 - 90 % Persisten, sering perdarahan hebat
Jenis kelamin laki-laki Relatif lebih sering pada wanita
Riwayat keluarga sering Jarang
Perbedaan Klinis Gangguan Vaskuler atau Trombosit dengan Gangguan Koagulasi
Tes penyaring
 Tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug:
• Hitung trombosit (platelet count)
• Apusan darah tepi
• Waktu perdarahan (bleeding time)
• Tes torniquet
 Tes untuk menilai pembentukan thrombin:
• aPTT (activating plasma thromboplastin time), menilai
jalur intrinsik
• PT (prothrombin time), menilai jalur ekstrinsik
 Tes untuk menilai reaksi thrombin-fibrinogen
• Thrombin time
 Tes khusus : test faal trombosit, tes ristocetin
Kelainan Pemeriksaan Penyaring
Jumlah
Trombosit
Waktu
Perdarahan
APTT PT Fibrinogen
Trombositopenia Abnormal Abnormal Normal Normal Normal
Trombastenia Normal Abnormal Normal Normal Normal
Hemofilia Normal Normal Abnormal Normal Normal
Defisiensi f VII Normal Normal Normal Abnormal Normal
Disfibrinogemi Normal Normal Normal Normal Abnormal
Hipofibrinogenemi Normal Normal Normal Normal Abnormal
Hasil pemeriksaan penyaring pada berbagai kelainan perdarahan
I. KELAINAN PEMBULUH DARAH
* Didapat : HSP, Scurvy
* Diturunkan : Hereditary teleangiectasia
II.KELAINAN TROMBOSIT
A. Jumlah trombosit menurun
- Didapat : ITP, ATP, Leukemia, A.Aplastik
- Diturunkan : Fancony anemia
B. Jumlah trombosit normal, fungsi menurun
III.KELAINAN PEMBEKUAN
* Diturunkan : Hemofilia A, B dan C
* Didapat : Def. vit K, DIC
KLASIFIKASI PENYAKIT DIATESA HEMORAGIK
Hemofilia
penyakit perdarahan yang disebabkan oleh
kelainan pembekuan darah yang herediter
akibat adanya defisiensi faktor VIII, IX, atau XI
Hemofilia A defisiensi/disfungsi faktor VIII
(anti-hemophilic factor)
Hemofilia B defisiensi/disfungsi faktor IX
(christmas factor)
Hemofilia C defisiensi/disfungsi faktor XI.
Hemofilia A dan B diturunkan
secara sex (x)-linked resesif.
Gen untuk faktor VIII dan IX
terletak di ujung lengan panjang
kromosom X.
Perempuan hanya sebagai carrier.
Laki-laki sebagai penderita
KLASIFIKASI
Klasifikasi Kadar Faktor VIII dan Faktor IX
di dalam darah
Gejala
Normal 50-150 U/dl atau 50-150%
Ringan 5-30% dari jumlah normal Tidak terdeteksi sampai
mengalami tindakan
(ekstraksi gigi atau
sirkumsisi)
Sedang 1-5% dari jumlah normal Perdarahan terjadi akibat
trauma yang lebih berat
Berat Kurang dari 1% Perdarahan spontan atau
akibat trauma ringan
GEJALA KLINIS
 Gejala klinik Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan
 Hemofilia dijumpai pada anak laki-laki, sedangkan anak wanita
karier.
 Gejala biasanya terlihat setelah penderita mulai bisa merangkak
dan berjalan dimana pergerakan akan mudah menyebabkan
terjadinya lebam kebiruan, hematom intramuscular, dan
hemartrosis.
 Perdarahan dari laserasi trauma minor pada mulut akan terjadi
selama berjam-jam atau bahkan dapat berhari-hari.
 Walaupun perdarahan bisa terjadi pada semua bagian tubuh tetapi
tanda dari hemofilia paling sering adalah adanya hemartrosis.
 Perdarahan pada sendi bisa terjadi karena adanya trauma minor
atau spontan.
 Pada anak lebih besar dan remaja hamartrosis paling banyak
terjadi pada lutut dan siku.
.
GAMBARAN
LABORATORIUM
Pada penderita didapatkan hasil:
APTT memanjang dan
Tes substitusi : defisiensi faktor VIII.
Pemeriksaan
laboratorium mekanisme
hemostasis lain: platelet
count, waktu perdarahan
(BT), prothrombin time,
dan thrombin time dalam
batas normal.
Hemofilia berat, :
pemanjangan
APTT yang
biasanya akan
meningkat dua
sampai tiga kali dari
normal.
Pemeriksaan
laboratorium yang
sangat
mempengaruhi
adalah
pemeriksaan CT
(clotting time)atau
APTT.
Gambaran laboratorium
KRITERIA DIAGNOSTIK
Tendensi perdarahan yang sukar
berhenti/kebiru-biruan baik spontan maupun
sesudah trauma ringan/tindakan seperti
hematoma, perdarahan atau hemartrosis
Riwayat keluarga
Waktu pembekuan memanjang
PT (masa trombin) normal, aPTT (masa
tromboplastin parsial) memanjang
Thrombin generation test (TGT)/PTT substitution
test abnormal
PENANGANAN
Umum.
Pencegahan perdarahan:
• Hindari trauma/olah raga kontak fisik. Berenang dan jogging
diperbolehkan.
• Hindari pemberian obat yang dapat mengganggu fungsi trombosit
seperti non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs).
Paracetamol/asetaminofen biasanya efektif untuk mengatasi nyeri.
• Hindari pemberian suntikan intramuskuler.
• Latihan teratur untuk memperkuat otot, proteksi sendi, dan kondisi fisik.
• Pendidikan kesehatan untuk menghindari trauma (seminimal mungkin).
• Perawatan sendi untuk mencegah terjadinya ankilosis.
• Perawatan gigi.
• Perdarahan ringan/sedang tanpa komplikasi dapat perawatan di rumah
, sedangkan perdarahan berat harus dirawat di rumah sakit.
Pengobatan khusus
Hemofilia A
 Transfusi konsentrat faktor VIII atau kriopresipitat
Jenis perdarahan Dosis Konsentrat Faktor VIII
Hemartrosis 20-40 U/kg atau 15 U/kg bila diberikan sejak awal. Pemberian
diulang setiap hari sampai fungsi sendi normal kembali.
Hematom atau
perdarahan otot
20 U/kg. Dapat diberikan secara alternate sampai membaik.
Pencabutan gigi 20U/kg dan terapi antifibrinolitik.
Epistaksis Tekan selama 15-20 menit, pasang tampon oli, terapi
antifibrinolitik, konsentrat faktor VIII diberikan bila terapi tersebut
gagal.
Bedah mayor, perdarahan
yang mengancam jiwa
50-75 U/kg, kemudian diteruskan infus kontinyu 2-4 U/kg/jam
untuk mempertahankan kadar faktor VIII > 100U/dL selama 24
jam; kemudian diteruskan infus kontinyu 2-3 U/kg/jam selama 5-7
hari untuk mempertahankan kadarnya > 50 U/dL dan 5-7 hari
kemudian pada kadar >30U/dL.
Perdarahan iliopsoas 50 U/kg kemudian diteruskan dengan 25U/kg tiap 12 jam sampai
asimtomatik, dan diteruskan dengan 20 U/kg secara alternate
sampai total pemberian selama 10-14 hari.
Hematuria Istirahat, cairan 1 ½ kali maintenance, bila perdarahan tidak
terkontrol beri konsentrat faktor VIII 20 U/kg, bila masih belum
terkontrol beri prednison (kecuali pada infeksi HIV).
ITP
Immune thrombocytopenic purpura (ITP) adalah
suatu penyakit perdarahan akibat penghancuran
trombosit yang berlebihan ditandai :
 Trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3)
 Petekie/purpura/perdarahan mukosa
 Masa hidup trombosit yang lebih pendek
 Adanya antibodi antitrombosit dalam plasma
 Peningkatan megakariosit dalam sumsum tulang
2 bentuk ITP
Akut
• Biasanya ringan dan dapat
sembuh sendiri (terutama
anak usia< 10 thn)
• Trombosit kembali normal (>
150.000/mm3) dalam 6 bulan
• Dicetuskan oleh infeksi virus
atau paska vaksinasi
• Jarang terjadi relaps
Kronis
• Didefinisikan apabila terjadi
trombositopenia persisten
lebih dari 6 bulan sejak gejala
awal.
Insidensi
80-90% kasus ITP akut, pulih dalam beberapa
hari atau minggu (6 bulan)
Tidak ada perbedaan insidensi laki/perempuan
Puncak pada usia 2 – 5 tahun
Hampir selalu ada riwayat infeksi bakteri,virus
/imunisasi 1 -6 minggu sebelum timbul
Perdarahan sering saat trombosit < 20.000/mm3.
Patofisiologi
Kerusakan trombosit pada ITP melibatkan
autoantibodi terhadap glikoprotein yang terdapat
pada membran trombosit.
Penghancuran terjadi terhadap trombosit yang
diselimuti antibodi (antibody-coated platelets)
tersebut dilakukan oleh makrofag
Manifestasi Klinis
Biasanya pasien sehat, tiba-tiba mengalami
perdarahan baik pada kulit, petekie, purpura
atau perdarahan pada mukosa hidung
(epistaksis).
Lama terjadinya perdarahan  akut/kronis.
Gejala sistemik (-)  bentuk sekunder dan
diagnosis lain dapat disingkirkan
Riwayat penggunaan obat/bahan lain yg
menyebabkan trombositopenia perlu dicari
Manifestasi Klinis
Pemeriksaan fisik:
 Bukti adanya perdarahan tipe trombosit (platelet-
type bleeding), yaitu petekie, purpura,
perdarahan konjungtiva, atau perdarahan
mukokutaneus lainnya.
 Jika ditemukan adanya pembesaran hati dan
atau limpa kemungkinan bukan ITP
Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dibatasi
terutama pada saat terjadinya perdarahan dan
klinis ditemukan kelainan yang khas.
Manifestasi Klinis
Tabel 1. Pemeriksaan Laboratorium
Hitung Trombosit
- Selalu < 150.000/mm3
- Sering < 20.000/mm3 pada pasien dengan manifestasi perdarahan yang
hebat
Apus Darah
- Trombositopenia, lainnya biasanya normal kecuali bila ada infeksi aktif
dapat ditemukan peningkatan neutrofil, limfosit, atau ditemukannya sel
MN atipikal.
- Anemia sesuai dengan kehilangan darah
Sumsum Tulang (*)
- Peningkatan jumlah megakariosit, sering dengan bentuk yang imatur
- Sel erythroid dan myeloid dalam batas normal
- Hiperplasia erythroid bila kehilangan darah cukup banyak
Profil Koagulasi
- Waktu perdarahan biasanya normal
- PT, APTT, dan fibrinogen dalam batas normal
Diagnosis
Diagnosis ITP  diagnosis klinis
Diagnosis pasti : Bone Marrow Puncture
BMP invasif, lihat manifestasi klinis
• Manifestasi klinis: purpura, pemeriksaan fisik dapat
normal dengan atau tidak disertai splenomegali dan
tidak ditemukan limfadenopati.
Hitung trombosit dan apus darah: hanya
trombositopenia, tanpa abnormalitas sel darah
merah atau sel darah putih
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ITP: suportif dan terapi
farmakologis
Tindakan suportif merupakan hal yang penting
dalam penatalaksanaan ITP pada anak,
diantaranya:
 membatasi aktifitas fisik yang melibatkan
kontak fisik kompetitif,
 mencegah perdarahan akibat trauma,
 menghindari obat yang dapat menekan
produksi trombosit atau merubah fungsinya,
 memberi pengertian pada pasien dan atau
orang tua tentang penyakitnya.
Penatalaksanaan
 Pengobatan yang biasa diberikan:
 kortikosteroid peroral : metil prednisolon 1-2 mg/kg/hari,
selama 14-21 hari
 imunoglobulin intravena (IVIG), dosis 0,8-1 gram/kg/hari
selama 1-2 hari
 Terapi untuk perdarahan berat dan mengancam jiwa:
 Transfusi trombosit
 Metilprednisolon 30 mg/kgbb/hari IV selama 3 hari
 IVIG 2 g/kgBB
 Splenektomi emergensi.
Untuk ITP kronis :
- Azatioprin, Vincristine, siklofosfamide
Prognosis
Baik, 50% kasus pulih dalam waktu 1 bulan dan 70-
80% pulih dalam waktu 6 bulan.
Remisi spontan setelah 1 tahun jarang, meskipun
baru dapat terjadi setelah beberapa tahun.
Pada ITP yang didasari penyakit lain, prognosis
bergantung pada penyakit dasar.
Usia >10 tahun, onset yang mendadak, dan jenis
kelamin perempuan berhubungan dengan ITP
kronis.
Pada penderita ITP kronis, 50-60% dapat menjadi
stabil tanpa terapi ataupun splenektomi.
LOGO

More Related Content

What's hot

Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusAris Rahmanda
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akutAriesta Mp
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptkas mulyadi
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerJafar Nyan
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)fikri asyura
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-pptdini dimas
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1cokordawahyu
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaDika Saja
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatNovi Vie Opie
 

What's hot (20)

Anemia
AnemiaAnemia
Anemia
 
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi KasusHipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
Hipokalemia (Hypokalemia) - Presentasi Kasus
 
Resusitasi cairan
Resusitasi cairanResusitasi cairan
Resusitasi cairan
 
Cutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva MigransCutaneous Larva Migrans
Cutaneous Larva Migrans
 
Otitis media akut
Otitis media akutOtitis media akut
Otitis media akut
 
Bronko pneumonia
Bronko pneumoniaBronko pneumonia
Bronko pneumonia
 
Keseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolitKeseimbangan cairan & elektrolit
Keseimbangan cairan & elektrolit
 
Ppt apendisitis ppt
Ppt apendisitis pptPpt apendisitis ppt
Ppt apendisitis ppt
 
Baca ct scan
Baca ct scanBaca ct scan
Baca ct scan
 
Pem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskulerPem fisik sist.kardiovaskuler
Pem fisik sist.kardiovaskuler
 
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
Efloresensi (modul kulit dan jaringan penunjang)
 
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt232593414 atelektasis-radiologi-ppt
232593414 atelektasis-radiologi-ppt
 
kolestasis
kolestasiskolestasis
kolestasis
 
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafasStilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
 
Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2Kimia klinik tutor 2
Kimia klinik tutor 2
 
TB Paru
TB ParuTB Paru
TB Paru
 
Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1Check list pemeriksaan neurologi 1
Check list pemeriksaan neurologi 1
 
Perdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran CernaPerdarahan Saluran Cerna
Perdarahan Saluran Cerna
 
uveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referatuveitis-anterior-referat
uveitis-anterior-referat
 
Leukosit 2
Leukosit 2Leukosit 2
Leukosit 2
 

Similar to Tatalaksana Perdarahan Pada Anak

Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxChintyapsari
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICWulung Gono
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicKharima SD
 
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptxMaykelAvrialdo
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxbuatvideointan
 
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptx
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptxlapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptx
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptxPutraBasmayus
 
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptxDD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptxWahyuadiPratama7
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Agam Ferry Erwana
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis MelenaSelfiAsmr
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxssuserf59e7d
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medikJoni Iswanto
 
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxmanagemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxzidnifatayan1
 
Skenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7bSkenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7bAi Coryde
 

Similar to Tatalaksana Perdarahan Pada Anak (20)

Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptxKel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
Kel.6 _ Gangguan Pembekuan Darah.pptx
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Kmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahanKmb kelainan pendarahan
Kmb kelainan pendarahan
 
Askep Trombositopenia
Askep TrombositopeniaAskep Trombositopenia
Askep Trombositopenia
 
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura TrombocytopenicRefrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
Refrat Idiopathic Purpura Trombocytopenic
 
Hemofilia slide
Hemofilia slideHemofilia slide
Hemofilia slide
 
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
5_Gangguan Pembekuan pada Masa Hamil.pptx
 
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptxDeep Vein Thrombosis S1.pptx
Deep Vein Thrombosis S1.pptx
 
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptx
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptxlapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptx
lapkas 1 Putra Basmayus Kolitis Ulceratif Pada Pasien Hemofilia A slide.pptx
 
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptxDD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx
DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx
 
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
Pemeriksaan Darah Lengkap (CBC)
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 
Hematothorax
HematothoraxHematothorax
Hematothorax
 
PPT Hematochezia.pptx
PPT Hematochezia.pptxPPT Hematochezia.pptx
PPT Hematochezia.pptx
 
Presentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptxPresentation1 DHF.pptx
Presentation1 DHF.pptx
 
04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik04 kegawatdaruratan medik
04 kegawatdaruratan medik
 
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptxmanagemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
managemen anestesi pada pasien dengan gangguan faktor koagulasi (2).pptx
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
Skenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7bSkenario 3 perdarahan 7b
Skenario 3 perdarahan 7b
 

More from Dokter Tekno

Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Dokter Tekno
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2Dokter Tekno
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Dokter Tekno
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018Dokter Tekno
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12Dokter Tekno
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalidDokter Tekno
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018Dokter Tekno
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018Dokter Tekno
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018revDokter Tekno
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsakDokter Tekno
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasiDokter Tekno
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaDokter Tekno
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Dokter Tekno
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimDokter Tekno
 

More from Dokter Tekno (20)

Buku Saku Pasien
Buku Saku PasienBuku Saku Pasien
Buku Saku Pasien
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
Presentasi Sosialisasi Kantin Sehat
 
User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2User manual simrs gos versi 2
User manual simrs gos versi 2
 
Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1Petunjuk teknis siranap v.2.1
Petunjuk teknis siranap v.2.1
 
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 20188. triyani   kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
8. triyani kars pengelolaan data asuhan gizi desember 2018
 
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-127. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
7. dr nico sirsak-asuhan medis 2018-12
 
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid6. november  2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws   dr khalid
6. november 2018 penerapan sisrute, siranap dan sirajal di rsws dr khalid
 
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 20185. dr rr tutik   pengelolaan askep sirsak desember 2018
5. dr rr tutik pengelolaan askep sirsak desember 2018
 
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
4. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 20184. dr  diyurman gea   materi ws sirsak - des 2018
4. dr diyurman gea materi ws sirsak - des 2018
 
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
3. pengelolaan data asuhan kefarmasian ws sirsak 19 des 2018rev
 
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak2. dr agus hadian rahim  integrasi simrs gos - sirsak
2. dr agus hadian rahim integrasi simrs gos - sirsak
 
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
1.asuhan 4.0 serta peran dan manfaat sirsak bagi rs dan akreditasi
 
Skm 2018
Skm 2018Skm 2018
Skm 2018
 
Skm andi
Skm andiSkm andi
Skm andi
 
Contoh kuisioner
Contoh kuisionerContoh kuisioner
Contoh kuisioner
 
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan KelengkapannyaKonsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
Konsep dan Implementasi Vedika dan Kelengkapannya
 
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
Implementasi Aplikasi E-Klaim V5
 
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaimPenatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
Penatalaksanaan penyelesaian dispute klaim
 
Overview inacbg
Overview inacbgOverview inacbg
Overview inacbg
 

Recently uploaded

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 

Recently uploaded (18)

SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 

Tatalaksana Perdarahan Pada Anak

  • 1. LOGO Tatalaksana Perdarahan pada anak Nur Suryawan, dr, SpA(K), M.Kes
  • 2. Pendahuluan Darah dalam sirkulasi berupa cairan Keseimbangan yang dinamis antara sistem pembekuan darah dan sistem penghancuran bekuan darah Mekanisme hemostasis Hemostasis : Adalah istilah umum untuk menyatakan seluruh mekanisme yang digunakan oleh tubuh untuk melindungi diri terhadap kemungkinan perdarahan atau kehilangan darah
  • 3. Fase Hemostasis Fase vaskuler ( terjadi reaksi lokal pembuluh darah)1 Fase trombosit (timbul aktivitas trombosit)2 Fase koagulasi ( terjadi interaksi beberapa faktor koagulasi spesifik yang beredar di dalam darah) 3 Fase fibrinolisis (proses lisis bekuan darah sel)4 Satu dari keempat proses ini terganggu perdarahan
  • 4. Mekanisme hemostasis Langkah I : Hemostasis primer’ Yaitu pembentukan “primary platelet plug” Langkah II : Hemostasis sekunder, Yaitu pembentukan “ stable Hemostasis plug” ( platelet + fibrin plug) Langkah III : Fibrinolisis, yang menyebabkan Lisis dari fibrin setelah dinding vaskuler Mengalami reparasi sempurna Faal hemostasis berjalan normal
  • 6. Kaskade koagulasi  Merupakan serangkaian pengubahan proenzim yang inaktif menjadi enzim yang aktif.  - Mencapainya puncaknya pada saat terbentuknya thrombin  Thrombin lalu mengubah fibrinogen yang merupakan protein plasma yang dapat larut, menjadi protein plasma sukar larut dan berbentuk serat yaitu fibrin Dua jalur dari kaskade koagulasi  Intrinsik : Berawal di dalam plasma darah  Extrinsik : Berawal dari terjadinya trauma pada dinding pembuluh darah dan jaringan sekitar
  • 8. Pendekatan diagnostik perdarahan Anamnesis : Onset perdarahan, usia anak Progresifitas perdarahan Manifestasi perdarahan : perdarahan kulit, gusi, hidung Riwayat perdarahan sebelumnya Riwayat keluarga Riwayat pemberian obat-obatan Riwayat penyakit penyerta lain Riwayat trauma
  • 9. Manifestasi perdarahan o Petekie o Purpura o Ekimosis o Hematom o Hemartrosis o Perdarahan hidung (epistaksis) o Perdarahan gusi o Perdarahan susunan saraf pusat o Perdarahan subperiosteal o Hemoptisis o Gangguan penyembuhan luka o Menorrhagi
  • 10.
  • 11.
  • 12.
  • 13. Gambaran klinis Gangguan Koagulasi Gangguan trombosit / vaskuler (purpuric disorders) Petekhi Jarang Karakteristik Hematom Karakteristik , sering Jarang Ekimosis superfisial Sering, biasanya besar dan soliter Karakteristik, biasanya kecil dan multipel Hemartrosis karakteristik Jarang Perdarahan dengan onset lambat Sering Jarang Perdarahan dari luka superfisial/goresan Minimal 80 - 90 % Persisten, sering perdarahan hebat Jenis kelamin laki-laki Relatif lebih sering pada wanita Riwayat keluarga sering Jarang Perbedaan Klinis Gangguan Vaskuler atau Trombosit dengan Gangguan Koagulasi
  • 14. Tes penyaring  Tes untuk menilai pembentukan hemostatic plug: • Hitung trombosit (platelet count) • Apusan darah tepi • Waktu perdarahan (bleeding time) • Tes torniquet  Tes untuk menilai pembentukan thrombin: • aPTT (activating plasma thromboplastin time), menilai jalur intrinsik • PT (prothrombin time), menilai jalur ekstrinsik  Tes untuk menilai reaksi thrombin-fibrinogen • Thrombin time  Tes khusus : test faal trombosit, tes ristocetin
  • 15. Kelainan Pemeriksaan Penyaring Jumlah Trombosit Waktu Perdarahan APTT PT Fibrinogen Trombositopenia Abnormal Abnormal Normal Normal Normal Trombastenia Normal Abnormal Normal Normal Normal Hemofilia Normal Normal Abnormal Normal Normal Defisiensi f VII Normal Normal Normal Abnormal Normal Disfibrinogemi Normal Normal Normal Normal Abnormal Hipofibrinogenemi Normal Normal Normal Normal Abnormal Hasil pemeriksaan penyaring pada berbagai kelainan perdarahan
  • 16. I. KELAINAN PEMBULUH DARAH * Didapat : HSP, Scurvy * Diturunkan : Hereditary teleangiectasia II.KELAINAN TROMBOSIT A. Jumlah trombosit menurun - Didapat : ITP, ATP, Leukemia, A.Aplastik - Diturunkan : Fancony anemia B. Jumlah trombosit normal, fungsi menurun III.KELAINAN PEMBEKUAN * Diturunkan : Hemofilia A, B dan C * Didapat : Def. vit K, DIC KLASIFIKASI PENYAKIT DIATESA HEMORAGIK
  • 17. Hemofilia penyakit perdarahan yang disebabkan oleh kelainan pembekuan darah yang herediter akibat adanya defisiensi faktor VIII, IX, atau XI Hemofilia A defisiensi/disfungsi faktor VIII (anti-hemophilic factor) Hemofilia B defisiensi/disfungsi faktor IX (christmas factor) Hemofilia C defisiensi/disfungsi faktor XI.
  • 18. Hemofilia A dan B diturunkan secara sex (x)-linked resesif. Gen untuk faktor VIII dan IX terletak di ujung lengan panjang kromosom X. Perempuan hanya sebagai carrier. Laki-laki sebagai penderita
  • 19.
  • 20. KLASIFIKASI Klasifikasi Kadar Faktor VIII dan Faktor IX di dalam darah Gejala Normal 50-150 U/dl atau 50-150% Ringan 5-30% dari jumlah normal Tidak terdeteksi sampai mengalami tindakan (ekstraksi gigi atau sirkumsisi) Sedang 1-5% dari jumlah normal Perdarahan terjadi akibat trauma yang lebih berat Berat Kurang dari 1% Perdarahan spontan atau akibat trauma ringan
  • 21. GEJALA KLINIS  Gejala klinik Hemofilia A dan B tidak dapat dibedakan  Hemofilia dijumpai pada anak laki-laki, sedangkan anak wanita karier.  Gejala biasanya terlihat setelah penderita mulai bisa merangkak dan berjalan dimana pergerakan akan mudah menyebabkan terjadinya lebam kebiruan, hematom intramuscular, dan hemartrosis.  Perdarahan dari laserasi trauma minor pada mulut akan terjadi selama berjam-jam atau bahkan dapat berhari-hari.  Walaupun perdarahan bisa terjadi pada semua bagian tubuh tetapi tanda dari hemofilia paling sering adalah adanya hemartrosis.  Perdarahan pada sendi bisa terjadi karena adanya trauma minor atau spontan.  Pada anak lebih besar dan remaja hamartrosis paling banyak terjadi pada lutut dan siku. .
  • 22. GAMBARAN LABORATORIUM Pada penderita didapatkan hasil: APTT memanjang dan Tes substitusi : defisiensi faktor VIII. Pemeriksaan laboratorium mekanisme hemostasis lain: platelet count, waktu perdarahan (BT), prothrombin time, dan thrombin time dalam batas normal. Hemofilia berat, : pemanjangan APTT yang biasanya akan meningkat dua sampai tiga kali dari normal. Pemeriksaan laboratorium yang sangat mempengaruhi adalah pemeriksaan CT (clotting time)atau APTT. Gambaran laboratorium
  • 23. KRITERIA DIAGNOSTIK Tendensi perdarahan yang sukar berhenti/kebiru-biruan baik spontan maupun sesudah trauma ringan/tindakan seperti hematoma, perdarahan atau hemartrosis Riwayat keluarga Waktu pembekuan memanjang PT (masa trombin) normal, aPTT (masa tromboplastin parsial) memanjang Thrombin generation test (TGT)/PTT substitution test abnormal
  • 24. PENANGANAN Umum. Pencegahan perdarahan: • Hindari trauma/olah raga kontak fisik. Berenang dan jogging diperbolehkan. • Hindari pemberian obat yang dapat mengganggu fungsi trombosit seperti non-steroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Paracetamol/asetaminofen biasanya efektif untuk mengatasi nyeri. • Hindari pemberian suntikan intramuskuler. • Latihan teratur untuk memperkuat otot, proteksi sendi, dan kondisi fisik. • Pendidikan kesehatan untuk menghindari trauma (seminimal mungkin). • Perawatan sendi untuk mencegah terjadinya ankilosis. • Perawatan gigi. • Perdarahan ringan/sedang tanpa komplikasi dapat perawatan di rumah , sedangkan perdarahan berat harus dirawat di rumah sakit.
  • 25. Pengobatan khusus Hemofilia A  Transfusi konsentrat faktor VIII atau kriopresipitat Jenis perdarahan Dosis Konsentrat Faktor VIII Hemartrosis 20-40 U/kg atau 15 U/kg bila diberikan sejak awal. Pemberian diulang setiap hari sampai fungsi sendi normal kembali. Hematom atau perdarahan otot 20 U/kg. Dapat diberikan secara alternate sampai membaik. Pencabutan gigi 20U/kg dan terapi antifibrinolitik. Epistaksis Tekan selama 15-20 menit, pasang tampon oli, terapi antifibrinolitik, konsentrat faktor VIII diberikan bila terapi tersebut gagal. Bedah mayor, perdarahan yang mengancam jiwa 50-75 U/kg, kemudian diteruskan infus kontinyu 2-4 U/kg/jam untuk mempertahankan kadar faktor VIII > 100U/dL selama 24 jam; kemudian diteruskan infus kontinyu 2-3 U/kg/jam selama 5-7 hari untuk mempertahankan kadarnya > 50 U/dL dan 5-7 hari kemudian pada kadar >30U/dL. Perdarahan iliopsoas 50 U/kg kemudian diteruskan dengan 25U/kg tiap 12 jam sampai asimtomatik, dan diteruskan dengan 20 U/kg secara alternate sampai total pemberian selama 10-14 hari. Hematuria Istirahat, cairan 1 ½ kali maintenance, bila perdarahan tidak terkontrol beri konsentrat faktor VIII 20 U/kg, bila masih belum terkontrol beri prednison (kecuali pada infeksi HIV).
  • 26. ITP Immune thrombocytopenic purpura (ITP) adalah suatu penyakit perdarahan akibat penghancuran trombosit yang berlebihan ditandai :  Trombositopenia (trombosit < 100.000/mm3)  Petekie/purpura/perdarahan mukosa  Masa hidup trombosit yang lebih pendek  Adanya antibodi antitrombosit dalam plasma  Peningkatan megakariosit dalam sumsum tulang
  • 27. 2 bentuk ITP Akut • Biasanya ringan dan dapat sembuh sendiri (terutama anak usia< 10 thn) • Trombosit kembali normal (> 150.000/mm3) dalam 6 bulan • Dicetuskan oleh infeksi virus atau paska vaksinasi • Jarang terjadi relaps Kronis • Didefinisikan apabila terjadi trombositopenia persisten lebih dari 6 bulan sejak gejala awal.
  • 28. Insidensi 80-90% kasus ITP akut, pulih dalam beberapa hari atau minggu (6 bulan) Tidak ada perbedaan insidensi laki/perempuan Puncak pada usia 2 – 5 tahun Hampir selalu ada riwayat infeksi bakteri,virus /imunisasi 1 -6 minggu sebelum timbul Perdarahan sering saat trombosit < 20.000/mm3.
  • 29. Patofisiologi Kerusakan trombosit pada ITP melibatkan autoantibodi terhadap glikoprotein yang terdapat pada membran trombosit. Penghancuran terjadi terhadap trombosit yang diselimuti antibodi (antibody-coated platelets) tersebut dilakukan oleh makrofag
  • 30. Manifestasi Klinis Biasanya pasien sehat, tiba-tiba mengalami perdarahan baik pada kulit, petekie, purpura atau perdarahan pada mukosa hidung (epistaksis). Lama terjadinya perdarahan  akut/kronis. Gejala sistemik (-)  bentuk sekunder dan diagnosis lain dapat disingkirkan Riwayat penggunaan obat/bahan lain yg menyebabkan trombositopenia perlu dicari
  • 31. Manifestasi Klinis Pemeriksaan fisik:  Bukti adanya perdarahan tipe trombosit (platelet- type bleeding), yaitu petekie, purpura, perdarahan konjungtiva, atau perdarahan mukokutaneus lainnya.  Jika ditemukan adanya pembesaran hati dan atau limpa kemungkinan bukan ITP Pemeriksaan laboratorium sebaiknya dibatasi terutama pada saat terjadinya perdarahan dan klinis ditemukan kelainan yang khas.
  • 32. Manifestasi Klinis Tabel 1. Pemeriksaan Laboratorium Hitung Trombosit - Selalu < 150.000/mm3 - Sering < 20.000/mm3 pada pasien dengan manifestasi perdarahan yang hebat Apus Darah - Trombositopenia, lainnya biasanya normal kecuali bila ada infeksi aktif dapat ditemukan peningkatan neutrofil, limfosit, atau ditemukannya sel MN atipikal. - Anemia sesuai dengan kehilangan darah Sumsum Tulang (*) - Peningkatan jumlah megakariosit, sering dengan bentuk yang imatur - Sel erythroid dan myeloid dalam batas normal - Hiperplasia erythroid bila kehilangan darah cukup banyak Profil Koagulasi - Waktu perdarahan biasanya normal - PT, APTT, dan fibrinogen dalam batas normal
  • 33. Diagnosis Diagnosis ITP  diagnosis klinis Diagnosis pasti : Bone Marrow Puncture BMP invasif, lihat manifestasi klinis • Manifestasi klinis: purpura, pemeriksaan fisik dapat normal dengan atau tidak disertai splenomegali dan tidak ditemukan limfadenopati. Hitung trombosit dan apus darah: hanya trombositopenia, tanpa abnormalitas sel darah merah atau sel darah putih
  • 34. Penatalaksanaan Penatalaksanaan ITP: suportif dan terapi farmakologis Tindakan suportif merupakan hal yang penting dalam penatalaksanaan ITP pada anak, diantaranya:  membatasi aktifitas fisik yang melibatkan kontak fisik kompetitif,  mencegah perdarahan akibat trauma,  menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah fungsinya,  memberi pengertian pada pasien dan atau orang tua tentang penyakitnya.
  • 35. Penatalaksanaan  Pengobatan yang biasa diberikan:  kortikosteroid peroral : metil prednisolon 1-2 mg/kg/hari, selama 14-21 hari  imunoglobulin intravena (IVIG), dosis 0,8-1 gram/kg/hari selama 1-2 hari  Terapi untuk perdarahan berat dan mengancam jiwa:  Transfusi trombosit  Metilprednisolon 30 mg/kgbb/hari IV selama 3 hari  IVIG 2 g/kgBB  Splenektomi emergensi. Untuk ITP kronis : - Azatioprin, Vincristine, siklofosfamide
  • 36. Prognosis Baik, 50% kasus pulih dalam waktu 1 bulan dan 70- 80% pulih dalam waktu 6 bulan. Remisi spontan setelah 1 tahun jarang, meskipun baru dapat terjadi setelah beberapa tahun. Pada ITP yang didasari penyakit lain, prognosis bergantung pada penyakit dasar. Usia >10 tahun, onset yang mendadak, dan jenis kelamin perempuan berhubungan dengan ITP kronis. Pada penderita ITP kronis, 50-60% dapat menjadi stabil tanpa terapi ataupun splenektomi.
  • 37. LOGO