SlideShare a Scribd company logo
1 of 97
Diagnosis
Banding
Pembesaran
Scrotum
Pembengkakan Skrotum
gangguan etiologi Klinis
Torsio testis Terpelintir testis dan funikulus
spermatikus intra.ekstra vaginal
Nyeri testis berat dengan onset
mendadak yang diikuti
pembengkakan inguinal dan atau
skrotum. Gejala gastrointestinal mual
dan muntah
Orkitis
Hidrokel Kongenital (prosesus vaginalis yang
belum menutup sempurna sehingga
terjadi aliran cairan peritoneum ke
cavum vaginalis), Aquisita(didapat) ->
idiopatik, trauma, infeksi, keganasan,
parasit filaria.
Benjolan di skrotum yang tidak nyeri,
biasa ditemukan pada bayi baru lahir
atau dewasa dengan riwayat infeksi
sebelumnya, px mengeluh rasa tidak
nyaman.
Pembengkakan Skrotum
gangguan etiologi Klinis
Varikokel Penyebabnya belum diketahui secara
pasti, : Peningkatan tekanan vena
renal, Kerusakan katup anti-refluks
vena
spermatika, Angulasi pada pertemuan
vena spermatika
interna dan vena renalis sinistra.
Biasanya tidak ada gejala
Kadang didapatkan keluhan nyeri.
Hematokel
Pembengkakan Skrotum
gangguan etiologi Klinis
Hernia skrotalis Prosessus vaginalis yang
persisten.
Hernia inguinalis lateralis
Masa di skrotum terlihat
terutama saat batuk, mengedan,
menangis dan tertawa. Suara
usus (+) di skrotum
Strangulata: mual, muntah,
demam, edema dan eritema
skrotum
Filariasis
Akut epididimitis N. gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Nyeri yang menjalar ke
abdomen, Bengkak
Gejala traktus urinarius bawah :
demam, gangguan frekuensi
urin, hematuria, disuria, phren
sign(+)
Henoch schonlein purpura
Pembengkakan Skrotum
Akut epididimitis N. gonorrhoeae
Chlamydia trachomatis
Nyeri yang menjalar ke
abdomen, Bengkak
Gejala traktus urinarius bawah :
demam, gangguan frekuensi
urin, hematuria, disuria, phren
sign(+)
Henoch schonlein purpura
ANATOMI
01.
TESTIS
Testis dan funikulus spermatikus
memiliki penutup yaitu:
1. Kulit scrotum
2. Tunika dartos : lapisan
subkutan dengan otot polos
3. Fascia spermatika externa
4. M.Cremaster dengan Fascia
Cremasterica
5. Fascia Spermatika interna
TESTIS
testis merupakan sepasang
struktur organ yang berbentuk
oval dengan ukuran 4x2,5x2,5cm
dan berat kurang lebih 20-30
gram.
TESTIS
Testis dan epididimis didarahi
oleh A.testicularis dan pleksus
vena yaitu “plexus pampiniformis”
Haematocele
DEFINISI
Haematocele → suatu keadaan
dimana akumulasi darah di
antara lapisan tunica vaginalis
ataupun pada kantung skrotum
dan dapat mencapai volume
yang besar.
Haematocele
● Haematocele merupakan kasus yang langka yang
hanya memiliki 35 kasus pada literatur yang diketahui
● Haematocele terbagi 2 yaitu primer / idiopatik tanpa
riwayat trauma atau nyeri atau hematokel sekunder
yang timbul umumnya karena trauma skrotum
langsung, torsi, tumor atau pembedahan.
● Haematocele jarang timbul karena vaskulitis, patologi
hematologis dan gangguan perdarahan seperti
hemofilia atau hipertensi
Etiologi Haematocele
● Hematokel idiopatik atau spontan tidak
memberikan riwayat kanker testis atau
trauma masa lalu pada testis, tidak ada
nyeri pada organ, dan tampaknya lebih
umum terjadi pada populasi yang lebih
tua.
● Hematokel sekunder biasanya
berhubungan dengan trauma,
pembedahan, atau neoplasma, tetapi
juga dapat disebabkan oleh perubahan
hematologis, atau vaskulitis.
Patofisiologi Haematocele
● Penyebab langsung hematokel masih belum diketahui.
● Pada Trauma → trauma lokal kecil berulang menyebabkan
pecahnya pembuluh mikro atau robekan kecil yang mengakibatkan
rembesan darah secara bertahap ke dalam tunica vaginalis dan
peningkatan ukuran pembengkakan secara progresif
Pemeriksaan Hematocele
Pemeriksaan Fisik
● Skrotum Oedem
● Tidak nyeri tekan, testis bengkak
● Sulit untuk transluminasi
USG
● Hematokel muncul sebagai lesi kistik kompleks dengan
septasi dan lokulasi internal
MRI
● Apabila hasil USG equivocal maka dapat melakukan
MRI
● Pada MRI dijumpai massa yang terbungkus
Histopatologi
● Pemeriksaan histologis massa yang diangkat melalui
pembedahan adalah bukti diagnostik dari sifat jinak
dari kondisi tersebut, biasanya terdapat sel inflamasi
kronis yang didominasi eosinofil dan makrofag sarat
hemosiderin.
Penatalaksanaan Hematocele
● Eksplorasi dianjurkan dalam semua kasus
hematokel, terlepas dari kontusio atau ruptur
testis. Jika minimal, bekuan darah dari
kantung tunika vaginalis harus dievakuasi,
yang akan meringankan kecacatan dan
mempercepat pemulihan evakuasi bedah
hematoma dapat mencegah komplikasi
seperti kompresi testis, infeksi atau nekrosis.
Lara Bohorquez C, Porras Hidalgo V, Jurado Escamez P. Hematocele
crónico imitando un tumor testicular. Presentación de dos casos [Chronic
hematocele simulating a testicular tumor. Report of two cases]. Arch Esp
Urol. 2008 May;61(4):537-40. Spanish. doi: 10.4321/s0004-
06142008000400014. PMID: 18592776.
Henoch-Schonlein purpura
DEFINISI
Henoch-Schönlein purpura
(HSP) adalah gangguan yang
dimediasi imunoglobulin A (IgA)
akut yang ditandai dengan
vaskulitis umum yang
melibatkan pembuluh darah
kecil pada kulit, saluran
gastrointestinal (GI), ginjal,
sendi, dan, jarang, paru-paru.
dan sistem saraf pusat (SSP).
● IgAV biasanya dilaporkan lebih umum pada laki-
laki, dengan rasio laki-ke-perempuan mulai dari
1,5-2:1, tetapi beberapa studi telah menemukan
distribusi yang lebih merata antara kedua jenis
kelamin.
● Dilaporkan bahwa IgAV akan terjadi pada 10-30
per 100.000 anak di bawah 17 tahun akan
mengembangkan IgAV.
Epidemiologi
● Etiologi IgAV masih harus didefinisikan dengan
jelas tetapi dianggap multifaktorial, dengan
komponen genetik, lingkungan, dan antigenik.
● Beberapa yang dapat menyebabkan HSP, yaitu:
1. Infeksi
2. Vaksinasi
3. Faktor Lingkungan
Etiologi
Patofisiologi & Gejala
Pemeriksaan fisik
● Lesi kulit adalah tanda pertama IgAV. Erupsi biasanya dimulai
sebagai lesi makula atau urtikaria eritematosa, berkembang
menjadi papula pucat dan kemudian menjadi purpura yang dapat
diraba, biasanya berdiameter 2-10 mm.
● Dalam waktu 12-24 jam, makula berkembang menjadi lesi purpura
yang berwarna merah kehitaman dan berdiameter 0,5-2 cm. Lesi
dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar yang menyerupai
ekimosis
● Warna di area purpura berkembang dari merah menjadi ungu dan
kemudian menjadi berwarna karat atau coklat sebelum memudar.
Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada tes laboratorium diagnostik khusus yang tersedia untuk menilai
penanda IgAV. Tes laboratorium umum dapat mengungkapkan hal-hal berikut:
● Antibodi antinuklear (ANA) dan faktor rheumatoid (RF) - Tidak ada
● Faktor XIII - Berkurang pada sekitar 50% pasien
● Urinalisis - Hematuria; proteinuria juga dapat ditemukan
● CBC - Leukositosis dengan eosinofilia dan pergeseran kiri; trombositosis
terjadi pada 67% pasien
● Jumlah trombosit - Mungkin meningkat; kadar trombosit yang rendah
menunjukkan purpura trombositopenik
● Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) - Bervariasi meningkat; mungkin sedikit
meningkat pada sebanyak 75% pasien
● Tes feses guaiac - Dapat mengungkapkan darah gaib [95]
● Nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin - Mungkin meningkat, menunjukkan
penurunan fungsi ginjal
● Amilase dan lipase - Mungkin meningkat pada pasien dengan pankreatitis
Pemeriksaan Penunjang
● Elektrolit - Umumnya dalam kisaran referensi, tetapi dapat dipengaruhi oleh
muntah yang berlebihan (misalnya, hipokalemia, hipokloremia)
● Plasma D-dimer - Mungkin meningkat secara substansial
● Waktu protrombin (PT) dan waktu tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT) -
Mungkin berkurang (misalnya, hipoprotrombinemia)
● Imunoglobulin serum A (IgA) - Meningkat pada 50-70% pasien selama fase akut
penyakit; tingkat yang lebih tinggi dikaitkan dengan keterlibatan ginjal; kompleks
imun IgA yang bersirkulasi mungkin ada pada beberapa pasien, meskipun data
yang mendukung keberadaan kompleks antigen-antibodi klasik telah
dipertanyakan.
● Faktor VIII - Menurun pada beberapa pasien
● Imunokompleks IgG dan IgA - Dapat ditingkatkan
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan skrotum dengan ultrasonografi atau pemindaian
radionuklida teknesium mungkin diperlukan jika edema skrotum
merupakan gambaran yang muncul. Ultrasonografi testis dapat
membantu dalam menilai testis untuk perdarahan atau torsi. Hasil
pemindaian testis Doppler atau radionuklida menunjukkan aliran
darah normal atau meningkat pada IgAV, berbeda dengan
penurunan aliran darah yang terlihat pada torsi testis.
Tatalaksana
● Penatalaksanaan IgAV meliputi hidrasi yang adekuat, penghentian segera dari
setiap paparan stimulan antigenik
● Kontrol nyeri sangat penting untuk perawatan pasien yang berkualitas. Analgesia
dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau asetaminofen dapat
mengurangi ketidaknyamanan sendi.
● keterlibatan skrotum pada pasien HSP harus ditangani secara konservatif,
dengan pemberian terapi steroid dan/atau antibiotik jangka pendek daripada
pembedahan.
● Prednisone dengan dosis 1 mg/kg/hari selama 2 minggu dan kemudian diturunkan
menjadi 2 minggu lagi
VARIKOKEL
Definisi
● Varikokel adalah dilatasi abnormal pleksus
pampiniformis dan vena testis.
Epidemiologi
● Varikokel merupakan salah satu penyebab
infertilitas pada laki-laki.
● Prevalensi pada laki-laki usia 15-19 tahun
sebesar 14,1%. Pada usia >30 tahun sebesar
34,7%
Etiologi
Penyebabnya belum diketahui secara pasti,
Penyebabnya secara anatomi :
● Peningkatan tekanan vena renal yang
disebabkan kompresi antara arteri
mesenterika dan aorta (efek nutcracker).
● Kerusakan katup anti-refluks vena
spermatika yang berhubungan dengan
vena renal, menyebabkan aliran retrograd
vena testis.
● Angulasi pada pertemuan vena spermatika
interna dan vena renalis sinistra.
Patofisiologi
Gejala
● Biasanya tidak ada gejala
● Keluhan nyeri dapat ditemukan dengan karakteristik nyeri tumpul / nyeri berdenyut pada
skrotum, testis, atau selangkangan.
● Pemeriksaan inspeksi dan palpasi harus dalam posisi tegak dengan atau tanpa
manuver valsava.
● Menentukan derajat varikokel
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
● Ultrasonografi (USG)
● Color Doppler Ultrasound (CDU)
Tatalaksana
Konservatif
● Bila disertai nyeri, tatalaksan konservatif
berupa elevasi scrotum, pemberian NSAID,
dan membatasi aktivitas fisik.
Bedah
Dengan indikasi :
● Varikokel terpalpasi saat pemeriksaan
fisik
● Pasangan diketahui mengalami
infertilitas
● Pria dengan hasil abnormal dari ts
fungsi sperma
Akut Epididimitis
Definisi
● Epididimitis adalah inflamasi pada epididimis,
dengan atau tanpa infeksi.
● Epididimitis akut biasanya bertahan <6 minggu
dengan karakteristik nyeri dan bengkak
Etiologi
● N. gonorrhoeae
● Chlamydia trachomatis
Gambaran klinis
● Nyeri yang menjalar ke abdomen
● Bengkak
● Gejala traktus urinarius bawah : demam,
gangguan frekuensi urin, hematuria, disuria
Pemeriksaan fisik
● Epididimitis yang nyeri, terlokalisasi yang dapat
berkembang menjadi pembengkakan testis
● Refleks kremaster normal
● Nyeri berkurang dengan elevasi testis (phren
sign)
Pemeriksaan penunjang
● Doppler USG -> epididimis membesar, menebal, peningkatan aliran darah
Tatalaksana
● Ceftriaxone dosis tunggal IM + Doksisiklin 100 mg 2 x 1 selama 10 hari
● Levofloxacin 500 mg 1 x 1 selama 10 hari
Orkitis
● Orchitis merupakan kondisi reaksi inflamasi akut pada testis akibat infeksi.
● Jalur utama infeksi —> hematogen.
● Virus adalah organisme penyebab paling tersering.
● Tahap akut —> gambaran klinis yang dominan —> onset mendadak, respon
inflamasi pada testis, peningkatan suhu tubuh (36-40c) dan derajat keluhan klinis
bervariasi dari keluhan umum.
Definisi
Epidemiologi
1. Pada tahun 2002, epididimitis atau orkitis
menyumbang 1 diantara 144 kunjungan rawat
jalan (0,69%) pada laki-laki usia 18-50 th.
2. Infeksi orchitis umumnya berhubungan dgn
infeksi virus mumps.
3. Eravsebelum vaksin usia rata2 terjadi infeksi-
> adalah lebih tua (remaja yg lebih tua dan
muda dewasa).
Etiologi
E.colli, Klebsiella, Pseudomonas,
Staphylococcus.
Viral
Mumps orchitis paling sering.
Coxsackievirus A, variesela
dan echoviral.
Sifilis, TBC, kusta.
Granulomatous
Bakteri & infeksi piogenik
● Pembesaran testis dan skrotum
● Skrotum eritem
● Terasa hangat pada palpasi
● Konsistensi testis yg mengalami pembengkakan
● Pemeriksaan reflex cremaster
Pemeriksaan fisik
Penatalaksanaan
● Secara umum adalah bersifat suportif
● Sebagian besar pasien orchitis akan sembuh spontan
dalam 3- 10 hari -> kecuali penyebab utama bakteri
● Jika terdapat infeksi gonore atau klamidia (usia 14-
35th)
Ceftriaxone - dosis tunggal -> 250mg IM
Doxycycline -> 2x100mg - 10 hari
Azitromisin -> dosis tunggal -> 1gram P.O
Levofloxacin - 1×500mg P.O - 10 hari
Komplikasi & prognosis
● Atrofi testis.
Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa
derajat atrofi testis.
● Abses skrotum.
● Epididimitis berulang. Orchitis dapat menyebabkan episode berulang
epididimitis.
● Sebagian besar kasus orkitis karena mumps menghilang secara
spontan dalam 3 - 10 hari.
● Dengan pemberian antibiotik serta penanganan yang tepat, sebagian
besar kasus orkitisdapat sembuh tapa komplikasi.
TORSIO TESTIS
DEFINISI
TORSIO TESTIS → suatu keadaan
dimana funikulus spermatikus
terpelintir yang mengakibatkan oklusi
dan strangulasi dari vaskularisasi
vena atau arteri ke testis dan
epididimitis
Torsio Testis
● Angka kejadian 1: 4000
● Usia paling sering: <25 tahun terutama
pada usia 13-16 tahun
● Akut skrotum yang paling berpengaruh
serius terhadap isi testis
● Merupakan kasus emergensi karena
keadaan testis yang terpuntir hanya
memiliki kurang lebih 6 jam utk
bertahan. Semakin lama terapi maka
semakin kecil kemungkinan testis bisa
dipertahankan
2 puncak kejadiannya:
● Periode neonatus
● Pubertas
Patofisiologi Torsio Testis
manifestasi klinis
•Nyeri testis dengan onset mendadak
•Constant & progressive
•Bengkak pada skrotum
•Nausea (+)
•Demam, urethral discharge, gejala sistitis (-)
Pemeriksaan fisik Torsio Testis
● Skrotum Oedem
● Nyeri tekan, testis bengkak
● High riding testis à Testis letak tinggi
dan horizontal à classical sign
● Cremasteric reflex (-)
● “bell-clapper deformity”
● Nyeri tidak hilang saat testis diangkat
(prehn’s sign -)
Pemeriksaan penunjang Torsio
Testis
● USG Doppler menjadi pilihan untuk
penegakan dx torsio. Karena sifat torsio
yang emergensi, USG tidak terlalu
diperlukan
● Jika onset <6 jam, sebaiknya langsung
dilakukan eksplorasi testis tanpa perlu
menunggu USG
Management Torsio Testis
Segera konsul Dokter Bedah atau Urologi
● Manual detorsion à memutar testis medial ke lateral atau “open the book”
maneuver
● Operasi masih tetap diperlukan meskipun telah berhasil dilakukan manual
detorsion
Operasi yang dilakukan:
● Eksplorasi testis, jika testis nonviable à orkidektomi + orkidopeksi testis yang
normal
● Jika testis masih viable à dilakukan orkidopeksi kedua testis
Daftar pustaka
● Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi 3. Jakarta. CV Sagung Seto. 2011; 233-236
● Sutton D. Textbook of Radiology and Imaging. 7 th Edition. London. Churchill
Livingstone. 2003; 1026-1027.
● Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong. Edisi 3. Jakarta.
EGC. 2010; 916-917.
● Dudea SM, Ciurea A, Chiorean A, Botar-Jid. Doppler Application in Testicular and
Scrotal Disease. 2010;12: 43-51
● Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6.
Jakarta. EGC. 2005; 1381-1391.
HERNIA SCROTALIS
DEFINISI
Hernia → merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau
bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan
Hernia terdiri dari:
● Cincin
● kantong dan
● isi hernia
Klasifikasi Hernia
Berdasarkan lokasi:
- Inguinal
- Epigastric
- Umbilical
- Diafragma
- Para umbilical
- Femoral
Klasifikasi Hernia
Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi 4:
● Hernia reponible
isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk
lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala
obstruksi usus
● Hernia irreponible
isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga.. Tidak ada keluhan
rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.
Klasifikasi Hernia
● Hernia inkarserata
isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat
kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus
● Hernia strangulata
bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi
gangguan pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi
nekrosis
Anatomi
● M.Obl.Ext → Fascia Spermatica Externa
● M.Obl.Int →Cremasteric layers
● M.Trans.Abd→Fascia Spermatica Interna
● Canalis Inguinalis
Int.abd.ing ring
Ext.abd.ing ring
● Conjoined tendon → m.Obliqus int +
m.Trans. Abd.
● Inguinal ligament (Poupart ligament)
● Hesselbach’s triangle (Inguinal)
● A/V.Epigastric Inferior
● Fascia transversalis
Anatomi kanalis inguinalis
● Dinding anterior → aponeurosis M.Obliquus
eskternus abdominis
● Dinding posterior→ disusun oleh fascia
transversalis
● Bagian atas → disusun oleh cabang serat
M.Obliquus internus abdominis dan
M.transversus abdominis
● Bagian bawah/ lantai→ disusun oleh
ligamentum inguinalis
Anatomi kanalis inguinalis
● Kanalis inguinalis panjangnya sekitar 4 cm
● Ini diarahkan secara miring inferomedial
melalui bagian inferior dari dinding perut
anterolateral.
● Kanal terletak sejajar dan 2-4 cm lebih
unggul dari setengah medial ligamentum
inguinalis.
● Ligamentum inguinalis memanjang dari
tulang belakang iliaka superior anterior ke
tuberkulum pubis.
Anatomi kanalis inguinalis
Hesselbach's triangle.
● Medial → rectus abdominis muscle
medially,
● Inferior→ inguinal ligament inferiorly
● Lateral→ inferior epigastric vessels
Hernia Inguinal
Hernia inguinal → suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang
pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis.
Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat
turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat
sebelum bayi dilahirkan
Etiologi Hernia Inguinal
1. Anulus inguinalis internus yang cukup lebar → dilalui oleh kantong dan isi hernia
2. Peninggian tekanan intra abdomen kronik→ mendorong isi hernia melewati
melewati annulus internus yang cukup lebar, seperti batuk kronik, pekerjaan
mengangkat benda berat, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites. Peninggian
tekanan intra abdomen juga dapat membuka kembali kanalis inguinalis.
3. Kelemahan otot dinding perut → usia tua,kurang aktivitas fisik,multipara,starvasi
diet,obesitas
Hernia Inguinal
Hernia inguinal medial / direk
→Menonjol langsung ke kulit melalui segitiga Hasselbach
terletak di medial dari vasa epigastrika inferior
Hernia Inguinal lateral/ indirek
→penonjolan keluar dari rongga abdomen melalui
annulus inguinalis internus (terletak di lateral dari vasa
epigastrika inferior)
Dapat menonjol jauh sampai ke kanalis inguinalis dan
menonjol keluar melalui annulus inguinalis eksternus à
bahkan bisa sampai ke skrotum
Manifestasi Klinis Hernia Inguinal
Tanda dan gejala hernia dapat berupa benjolan tanpa rasa sakit hingga tonjolan jaringan yang
menyakitkan, lembut, dan bengkak yang tidak dapat Anda dorong kembali ke perut → mungkin
hernia yang strangulata
Hernia reponible tanpa gejala
● Benjolan baru di selangkangan atau area dinding perut lainnya
● Mungkin terasa sakit namun tidak empuk saat disentuh.
● Terkadang rasa sakit mendahului penemuan benjolan.
● Benjolan bertambah besar saat berdiri atau saat perut
● tekanan meningkat (seperti batuk)
● Dapat dikurangi (didorong kembali ke perut) kecuali sangat besar
Manifestasi Klinis Hernia Inguinal
Hernia irreponible
● pembesaran hernia yang tidak dapat masuk kembali ke rongga perut secara spontan
sendiri atau ketika Anda mendorongnya
● tanpa rasa sakit
● Dapat menyebabkan strangulata
● Tanda dan gejala obstruksi usus dapat terjadi, seperti mual dan muntah
Hernia strangulata
● Hernia yang tidak dapat direduksi di mana usus terperangkap memiliki suplai darahnya terputus
● Nyeri terus menerus
● gejala obstruksi usus (mual dan muntah)
● dengan atau tanpa demam
● Darurat bedah
Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal
Finger test
1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.
2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus
eksternus ke kanal inguinal.
3. Penderita disuruh batuk:
- Bila impuls diujung jari berarti Hernia
Inguinalis Lateralis.
- Bila impuls di samping jari Hernia
Inguinalis Medialis
Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal
Ziemen test
1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu
(biasanya oleh penderita)
2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.
3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :
jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.
jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.
jari ke 4 : Hernia Femoralis
Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal
Thumb test
1. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan
penderita disuruh mengejan
- Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis
medialis.
- Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia
Inguinalis Lateralis
Management Hernia Inguinal
Pengobatan hernia tergantung pada apakah itu dapat direduksi atau tidak dapat
direduksi dan kemungkinan strangulasi.
reponible
→Dapat diobati dengan operasi elektif
irreponible
→Semua hernia akut yang tidak dapat direduksi membutuhkan operasi darurat
karena risiko Strangulasi.
strangulasi
→Operasi darurat
Management Hernia Inguinal
Terapi dari hernia adalah operasi
Jenis operasi:
- herniotomi: pembebasan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong
dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi,
kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
- herniorafi : tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan
memperkuat dinding belakang kanalis ingunalis.
Daftar pustaka
● R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-718
● A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita SelektaKedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media
Aesculapius,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal313-317
● Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John. Laparoscopic Hernia Repair (a step-by-step approach).Edisi I. Penerbit Global Digital Services,
BhatiaGlobal Hospital & Endosurgery Institute. New Delhi. 2003.(Ebook, di akses 10 juli 2010) H G, Burhitt & O.R.G. Quick.
Essential Surgery. Edisi III. 2003. Hal 348-356
● C. Palanivelu. Operative Manual of Laparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. Penerbit GEM Foundation. 2004. Hal 39-58
● Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergency surgery. Edisi XXIII. Penerbit Hodder Arnold. 2006.
● Gary G. Wind. Applied Laparoscopic Anatomy (Abdomen and Pelvis). Edisi I.Penerbit Williams & Wilkins, a Waverly
Company. 1997.
● Michael M. Henry & Jeremy N. T. Thompson. Clinical Surgery. Edisi II. 2005
Filariasis
Etiologi:
● Wuchereria bancrofti: ditularkan nyamuk
anopheles, culex dan aedes.
● Brugia malayi: ditularkan oleh
anophelesbarbitrostis dan mansonia spp.
● Brugia timori: ditularkan oleh anopheles
barbitrosis.
Filariasis adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit
filiaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, menyebabkan
gangguan pada kelenjar dan saluran limfe.
Pemeriksaan penunjang
Identifikasi mikrofilaria dari sediaan darah
tebal/tipis pada pukul 22.00-02.00 dengan
pewarnaan Giemsa atau Wright.
● Gejala klinis akutberupa limfadenotis,
limfangitos,adenolimfangitis disertai
demam, sakit kepala, rasa lemah dan
timbul abses.
● Abses dapat pecah—> mengalami
penyembuhan dgn meninggalkan parut,
terutama di daerah lipatan paha & ketiak.
● Parut lebih sering terjadi pada infeksi
B.malayi dan B.timori
● Infeksi W.bancrofti sering terjadi
peradangan (orkitis), peradangan
epididimus (epididimitis) dan peradangan
funikulus spermatikus (funikulitis)
Akut
● Limfedema (infeksi W.bancrofti, terjadi pembengkakan
seluruh kaki, lengan, skrotum, penis, vulva vagina dan
payudara), (infeksi Brugia, terjadi pembengkakan kaki
dibawah lutut, lengan dibawah siku).
● Lymph scrotum (adalah pelebaran saluran limfe
superfisial pd kulit skrotum, penis —> saluran limfe
mudah pecah dan cairan limfe keluar. Mempunyai risiko
tinggi infeksi bakteri dan jamur, serangan akut
berulang—> berkembang menjadi limfadema skrotum.
● Kiluria (adalah kebocoran/ pecah saluran limfe dan
pembuluh darah di ginjal (pelvis renal) oleh->
W.bancrofti —> cairan limfe & darah masuk kedalam
saliran kemih. Gejala: air kencing seperti susu (krn
banyak mengandung lemak)
Kronik
Tatalaksana
Lini 1:
Dietilcarbamazine (DEC) 6mg/kgBB (atau 3x100mg)
selama 12 hari unt limfatik filariasis.
Profilaksis:
● DEC 6mg/kgBB single dose dan albemdazole 400mg
SD per tahun.
● Atau Ivermectin 150-200mcg/kg/SD dan
albemdazole 400mg SD per tahun.
Hidrokel
Embriologi Testis
● Minggu ke 7 kehamilan testis turun menuju scrotum karena memendeknya gubernakulum.
Testis turun melalui kanalis inguinalis ke dinding abdomen anterior.
● Minggu ke 8 kehamilan, peritoneum mengalami evaginasi dan prosesus vaginalis membentuk
anterior dari gubernakulum. Processus vaginalis membentuk kanalis inguinalis seperti
membuka kaus kaki dari fascia transversalis, muskulus obliqus internus dan muskulus obliqus
eksternus.
● Setelah prosesus vaginalis mengalami evaginasi menuju skrotum, gubernakulum memendek
dan mendorong gonad melalui kanalis inguinalis
Definisi
Hidrokel adalah penumpukan
cairan berbatas tegas yang
berlebihan di antara lapisan
parietalis dan viseralis tunika
vaginalis. Dalam keadaan normal,
cairan yang berada di dalam
rongga itu memang ada dan berada
dalam keseimbangan antara
produksi dan reabsorbsi oleh
sistem limfatik di sekitarnya
Epidemiologi
● Di AS, insidensi hidrokel sekitar
10-20/1000 kelahiran hidup (>>bayi
premature)
● Risiko hidrokel lebih tinggi pada
bayi premature dengan berat
badan lahir <1500 gram
dibandingkan dengan bayi aterm.
● 80-90% bayi laki-laki, 90 -95% di
antaranya akan menghilang
spontan sebelum usia 2 tahun.
● Hidrokel juga ditemukan pada satu
dari seratus laki-laki dewasa,
biasanya terjadi setelah dekade
kedua kehidupan
Etiologi
● Kongenital => Hidrokel Primer
● Aquisita (dapatan) => Hidrokel Sekunder
– Idiopatik
– Trauma
– Infeksi akut atau kronik
– Keganasan
– Parasit terutama filaria
Klasifikasi
1. Hidrokel komunikan
Akibat belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis, sehingga terjadi aliran cairan
peritoneum ke cavum vaginalis, disertai dengan proses reabsorbsi oleh sistem limfatik di daerah
tersebut yang kurang adekuat. Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum
sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum
1. Hidrokel Funikuli
Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis, sehingga pada
palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel.
Hidrokel Testis
Kelainan yang didapat pada testis atau epididimis menyebabkan terjadinya akumulasi cairan
yang berlebihan pada cavum vaginalis. Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga
testis tak dapat diraba.
Anamnesis
● Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skrotum
yang tidak nyeri.
● Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skrotum. •
Pasien kadang-kadang mengeluh rasa tidak nyaman yang menjalar sepanjang
daerah inguinal sampai bagian tengah dari punggung.
● Benjolan atau masa kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta
tegang pada malam hari.
● Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak
berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya
dapat berubah ubah yang bertambah besar pada saat anak menangis.
● Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit
seperti infeksi, riwayat trauma pada testis, olah raga, penyakit genitourinarius,
penyakit seksual atau penyakit sistemik.
● Hidrokel sering dihubungkan dengan hernia
Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
● Terlihat kantung skrotum yang
membesar unilateral atau bilateral.
● Tidak ada kemerahan atau perubahan
warna dari skrotum kecuali ada Infeksi
yang menyebabkan hidrokel akut.
● Hidrokel terletak pada superior dan
anterior terhadap testis (berlawanan
dengan spermatokel, yang berbaring
superior dan posterior terhadap testis).
● Tidak ada distensi abdominal
Palpasi
● Konsistensi hidrokel adalah kistik, fluktuasi atau
lunak karena berisi cairan.
● Ukuran, batas atas .Hidrokel menjadi lebih kecil
dan lembek/lunak setelah berbaring, biasanya
menjadi lebih besar dan tegang setelah berdiri
lama.
● Hidrokel pada anak-anak dapat diraba adanya
testis, pada dewasa(hidrokel testis) testis tidak
dapat teraba karena kemungkinan banyaknya
cairan peritoneal yang meliputi testis.
● Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada
di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari
testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba
dan berada di lkthidkl• Konsistensi hidrokel
adalah kistik, fluktuasi atau lunak karena berisi
cairan.
Tes Transluminasi
● Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum.
● Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis
normal tidak dapat ditembusi sinar.
● Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung
cairan serosa, seperti hidrokel.
Pemeriksaan Penunjang
● Laboratorium
Pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hitung jenis dari sel darah yang
mungkin menunjukkan adanya proses inflamasi. Urinalisis mungkin dapat mendeteksi
proteinuria atau pyuria.
● USG Inguinal-scrotal
Inguinal-Scrotal Imaging Ultrasound dapat menunjukkan diagnosis pasti, dapat
mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya
hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan
kemungkinan adanya tumor. Dapat digunakan pada kasus yang dicurigai terdapat
torsio testis atau perdarahan karena trauma. Kurang lebih sekitar 86% dari hasil
yang diberikan akurat.
Tatalaksana
Prinsip utama penatalaksanaan hidrokel adalah dengan mengatasi penyebab yang
mendasarinya.
Terdapat beberapa indikasi dilakukannya intervensi:
● Gagal hilang dalam 1 tahun
● ukuran hidrokel yang semakin membesar dan dapat menekan pembuluh darah,
● adanya tanda-tanda infeksi,
● adanya keluhan tidak nyaman/nyeri
● indikasi kosmetik.
Aspirasi - Skleroterapi
● Menggunakan bantuan sebuah jarum kemudian dilakukan aspirasi, disuntikkan zat
sklerotik tetrasiklin, natrium tetradesil sulfat atau urea.
● Hal ini menyebabkan terbentuknya fibrin pada rongga tunika vaginalis sehingga
tunika vaginalis saling melekat untuk menyumbat/menutup lubang di kantong
skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali.
● Metode ini mudah dan aman dilakukan, namun efektivitas dan kepuasan pasien
terhadap terapi lebih rendah dibandingkan tindakan pembedahan. •
● Komplikasi pada metode ini adalah infeksi dan dapat kambuh kembali.
Hidrokelektomi
● Pendekatan scrotal
1. Teknik Jaboulay dilakukan eksisi pada kantong hidrokel secara tipis dengan
meninggalkan sisa lapisan kantong yang cukup banyak sehingga dapat dijahit
bersamaan setelah dlakukan eversi kantong kebelakang testis dan funikulus
spermatikus
2. Teknik Plikasi Lord membuka kantong hidrokel, mengeluarkan testis dari kantong,
menjahit tepi kantong hidrokel dan dengan menggunakan jahitan interrupted,
secara radial dijahit untuk plikasi kantong
Hidrolektomi
● Pendekatan inguinal
➔ Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai
dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan
herniorafi.
➔ Pada laki-laki yang didiagnosa dengan hidrokel, dimana dicurigai adanya keganasan,
sebaiknya dilakukan pembedahan dengan pendekatan inguinal agar dapat mengendalikan
funikulus spermatikus untuk persiapan kemungkinan dilakukanorchiektomi
Prognosis & Komplikasi
● Prognosis untuk hidrokel umumnya baik. Prognosis dari hidrokel sekarang tergantung pada
penyebab hidrokel itu. Hidrokel yang muncul pada saat dewasa biasanya dihubungkan dengan
keganasan yang mendasarinya. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami
trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga
menimbulkan atrofi testis.
● Komplikasi tersering pada operasi hidrokelektomi adalah hematoma. Komplikasi pada
hidrokeletomi terjadi pada 19% kasus. Komplikasi yang dapat terjadi selain hematoma adalah
infeksi, bengkak yang persisten, rekurensi dan nyeri kronik. Tindakan skleroterapi dapat
berdampak negatif fertilitas sehingga pemilihannya harus dihindari pada pasien yang masih
produktif secara seksual.
Daftar pustaka
● Huzaifa M, Moreno MA. Hydrocele. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls
Publishing; 2023 Jan-.
Thank
You

More Related Content

Similar to DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx

glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anak
Suzika Dewi
 
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptxAdvances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
SombolayukPriska
 
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxDigestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
ririaja1
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
arvindoirapanussa
 

Similar to DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx (20)

slide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptxslide perdarahan scba.pptx
slide perdarahan scba.pptx
 
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptxPPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
PPT_Leukemia_Siti Jazirotul Jannah .pptx
 
Edema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdfEdema Anasarka.pdf
Edema Anasarka.pdf
 
Malformasi vaskular
Malformasi vaskularMalformasi vaskular
Malformasi vaskular
 
Askep intranatal retensi plasenta
Askep intranatal retensi plasentaAskep intranatal retensi plasenta
Askep intranatal retensi plasenta
 
Referrat Liver Asbcess
Referrat Liver AsbcessReferrat Liver Asbcess
Referrat Liver Asbcess
 
Leukemia.pptxe
Leukemia.pptxeLeukemia.pptxe
Leukemia.pptxe
 
Askep leukemia
Askep leukemia Askep leukemia
Askep leukemia
 
glomerulonefritis anak
glomerulonefritis anakglomerulonefritis anak
glomerulonefritis anak
 
PPT Hematochezia.pptx
PPT Hematochezia.pptxPPT Hematochezia.pptx
PPT Hematochezia.pptx
 
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptxAdvances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
Advances in The Study of Acute Acalculous Cholecystitis.pptx
 
Buku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalamBuku saku klinik_penyakit_dalam
Buku saku klinik_penyakit_dalam
 
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptxDigestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
Digestive System Disease Breakthrough by Slidesgo-1.pptx
 
TB extra paru yessi.pptx
TB extra paru yessi.pptxTB extra paru yessi.pptx
TB extra paru yessi.pptx
 
Lp
LpLp
Lp
 
Hematemesis Melena
Hematemesis MelenaHematemesis Melena
Hematemesis Melena
 
Askep jul
Askep julAskep jul
Askep jul
 
Askep jul
Askep julAskep jul
Askep jul
 
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptxMATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
MATERI PERDARAHAN UTERUS ABNORMAL 1 .pptx
 
Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)Blok 24 (limfoma hodgkin)
Blok 24 (limfoma hodgkin)
 

Recently uploaded

Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
PeniMSaptoargo2
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
NadhifahRahmawati
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Halo Docter
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
PrajaPratama4
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
DavyPratikto1
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
PutriKemala3
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
AthoinNashir
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
sandiharyanto
 

Recently uploaded (20)

Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptxPenyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
Penyuluhan kesehatan Diabetes melitus .pptx
 
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptxPresentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
Presentasi Hasil MCU 2023 - RSMU (1).pptx
 
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakatEPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR dalam bidang kesehatan masyarakat
 
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptxPengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
Pengaturan suhu tubuh materi 2023/24.pptx
 
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptxProsedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
Prosedur FFR & Instalasi FFR di Ruang Cathlab.pptx
 
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari -  Portofolio PerawatMovi Tri Wulandari -  Portofolio Perawat
Movi Tri Wulandari - Portofolio Perawat
 
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan BandungObat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
Obat Aborsi Bandung 081901 222272 Obat Penggugur Kandungan Bandung
 
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docxSistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
Sistemm Klasifikasi Virus Baltimore.docx
 
materi tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbarumateri tentang airway management terbaru
materi tentang airway management terbaru
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
2024 - Pencatatan dan Pelaporan PMT Lokal.pptx
 
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
Low Back Pain untuk Awam dan pekerja tahun 2024
 
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOSTHEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
HEMOSTASIs darah HEMOSTASIs darah HEMOST
 
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptxTata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
Tata laksana batuk disesuaikan dengan penyakit dasar.pptx
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakitdistribusi obat farmasi manfar rumah sakit
distribusi obat farmasi manfar rumah sakit
 
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
Manasik Kesehatan Haji Rosi BIMTEK TKH 2023
 
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptxPENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
PENGELOLAAN OBAT PADA ANAK DAN LANSIA (1).pptx
 
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptxAsuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
Asuhan Keperawatan Gagal ginjal akut & kronik.pptx
 

DD_PERBESARAN_SKROTUM.pptx

  • 2. Pembengkakan Skrotum gangguan etiologi Klinis Torsio testis Terpelintir testis dan funikulus spermatikus intra.ekstra vaginal Nyeri testis berat dengan onset mendadak yang diikuti pembengkakan inguinal dan atau skrotum. Gejala gastrointestinal mual dan muntah Orkitis Hidrokel Kongenital (prosesus vaginalis yang belum menutup sempurna sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke cavum vaginalis), Aquisita(didapat) -> idiopatik, trauma, infeksi, keganasan, parasit filaria. Benjolan di skrotum yang tidak nyeri, biasa ditemukan pada bayi baru lahir atau dewasa dengan riwayat infeksi sebelumnya, px mengeluh rasa tidak nyaman.
  • 3. Pembengkakan Skrotum gangguan etiologi Klinis Varikokel Penyebabnya belum diketahui secara pasti, : Peningkatan tekanan vena renal, Kerusakan katup anti-refluks vena spermatika, Angulasi pada pertemuan vena spermatika interna dan vena renalis sinistra. Biasanya tidak ada gejala Kadang didapatkan keluhan nyeri. Hematokel
  • 4. Pembengkakan Skrotum gangguan etiologi Klinis Hernia skrotalis Prosessus vaginalis yang persisten. Hernia inguinalis lateralis Masa di skrotum terlihat terutama saat batuk, mengedan, menangis dan tertawa. Suara usus (+) di skrotum Strangulata: mual, muntah, demam, edema dan eritema skrotum Filariasis Akut epididimitis N. gonorrhoeae Chlamydia trachomatis Nyeri yang menjalar ke abdomen, Bengkak Gejala traktus urinarius bawah : demam, gangguan frekuensi urin, hematuria, disuria, phren sign(+) Henoch schonlein purpura
  • 5. Pembengkakan Skrotum Akut epididimitis N. gonorrhoeae Chlamydia trachomatis Nyeri yang menjalar ke abdomen, Bengkak Gejala traktus urinarius bawah : demam, gangguan frekuensi urin, hematuria, disuria, phren sign(+) Henoch schonlein purpura
  • 7. TESTIS Testis dan funikulus spermatikus memiliki penutup yaitu: 1. Kulit scrotum 2. Tunika dartos : lapisan subkutan dengan otot polos 3. Fascia spermatika externa 4. M.Cremaster dengan Fascia Cremasterica 5. Fascia Spermatika interna
  • 8. TESTIS testis merupakan sepasang struktur organ yang berbentuk oval dengan ukuran 4x2,5x2,5cm dan berat kurang lebih 20-30 gram.
  • 9. TESTIS Testis dan epididimis didarahi oleh A.testicularis dan pleksus vena yaitu “plexus pampiniformis”
  • 11. DEFINISI Haematocele → suatu keadaan dimana akumulasi darah di antara lapisan tunica vaginalis ataupun pada kantung skrotum dan dapat mencapai volume yang besar.
  • 12. Haematocele ● Haematocele merupakan kasus yang langka yang hanya memiliki 35 kasus pada literatur yang diketahui ● Haematocele terbagi 2 yaitu primer / idiopatik tanpa riwayat trauma atau nyeri atau hematokel sekunder yang timbul umumnya karena trauma skrotum langsung, torsi, tumor atau pembedahan. ● Haematocele jarang timbul karena vaskulitis, patologi hematologis dan gangguan perdarahan seperti hemofilia atau hipertensi
  • 13. Etiologi Haematocele ● Hematokel idiopatik atau spontan tidak memberikan riwayat kanker testis atau trauma masa lalu pada testis, tidak ada nyeri pada organ, dan tampaknya lebih umum terjadi pada populasi yang lebih tua. ● Hematokel sekunder biasanya berhubungan dengan trauma, pembedahan, atau neoplasma, tetapi juga dapat disebabkan oleh perubahan hematologis, atau vaskulitis.
  • 14. Patofisiologi Haematocele ● Penyebab langsung hematokel masih belum diketahui. ● Pada Trauma → trauma lokal kecil berulang menyebabkan pecahnya pembuluh mikro atau robekan kecil yang mengakibatkan rembesan darah secara bertahap ke dalam tunica vaginalis dan peningkatan ukuran pembengkakan secara progresif
  • 15. Pemeriksaan Hematocele Pemeriksaan Fisik ● Skrotum Oedem ● Tidak nyeri tekan, testis bengkak ● Sulit untuk transluminasi USG ● Hematokel muncul sebagai lesi kistik kompleks dengan septasi dan lokulasi internal MRI ● Apabila hasil USG equivocal maka dapat melakukan MRI ● Pada MRI dijumpai massa yang terbungkus Histopatologi ● Pemeriksaan histologis massa yang diangkat melalui pembedahan adalah bukti diagnostik dari sifat jinak dari kondisi tersebut, biasanya terdapat sel inflamasi kronis yang didominasi eosinofil dan makrofag sarat hemosiderin.
  • 16. Penatalaksanaan Hematocele ● Eksplorasi dianjurkan dalam semua kasus hematokel, terlepas dari kontusio atau ruptur testis. Jika minimal, bekuan darah dari kantung tunika vaginalis harus dievakuasi, yang akan meringankan kecacatan dan mempercepat pemulihan evakuasi bedah hematoma dapat mencegah komplikasi seperti kompresi testis, infeksi atau nekrosis. Lara Bohorquez C, Porras Hidalgo V, Jurado Escamez P. Hematocele crónico imitando un tumor testicular. Presentación de dos casos [Chronic hematocele simulating a testicular tumor. Report of two cases]. Arch Esp Urol. 2008 May;61(4):537-40. Spanish. doi: 10.4321/s0004- 06142008000400014. PMID: 18592776.
  • 18. DEFINISI Henoch-Schönlein purpura (HSP) adalah gangguan yang dimediasi imunoglobulin A (IgA) akut yang ditandai dengan vaskulitis umum yang melibatkan pembuluh darah kecil pada kulit, saluran gastrointestinal (GI), ginjal, sendi, dan, jarang, paru-paru. dan sistem saraf pusat (SSP).
  • 19. ● IgAV biasanya dilaporkan lebih umum pada laki- laki, dengan rasio laki-ke-perempuan mulai dari 1,5-2:1, tetapi beberapa studi telah menemukan distribusi yang lebih merata antara kedua jenis kelamin. ● Dilaporkan bahwa IgAV akan terjadi pada 10-30 per 100.000 anak di bawah 17 tahun akan mengembangkan IgAV. Epidemiologi
  • 20. ● Etiologi IgAV masih harus didefinisikan dengan jelas tetapi dianggap multifaktorial, dengan komponen genetik, lingkungan, dan antigenik. ● Beberapa yang dapat menyebabkan HSP, yaitu: 1. Infeksi 2. Vaksinasi 3. Faktor Lingkungan Etiologi
  • 22. Pemeriksaan fisik ● Lesi kulit adalah tanda pertama IgAV. Erupsi biasanya dimulai sebagai lesi makula atau urtikaria eritematosa, berkembang menjadi papula pucat dan kemudian menjadi purpura yang dapat diraba, biasanya berdiameter 2-10 mm. ● Dalam waktu 12-24 jam, makula berkembang menjadi lesi purpura yang berwarna merah kehitaman dan berdiameter 0,5-2 cm. Lesi dapat menyatu menjadi plak yang lebih besar yang menyerupai ekimosis ● Warna di area purpura berkembang dari merah menjadi ungu dan kemudian menjadi berwarna karat atau coklat sebelum memudar.
  • 23. Pemeriksaan Penunjang Tidak ada tes laboratorium diagnostik khusus yang tersedia untuk menilai penanda IgAV. Tes laboratorium umum dapat mengungkapkan hal-hal berikut: ● Antibodi antinuklear (ANA) dan faktor rheumatoid (RF) - Tidak ada ● Faktor XIII - Berkurang pada sekitar 50% pasien ● Urinalisis - Hematuria; proteinuria juga dapat ditemukan ● CBC - Leukositosis dengan eosinofilia dan pergeseran kiri; trombositosis terjadi pada 67% pasien ● Jumlah trombosit - Mungkin meningkat; kadar trombosit yang rendah menunjukkan purpura trombositopenik ● Tingkat sedimentasi eritrosit (ESR) - Bervariasi meningkat; mungkin sedikit meningkat pada sebanyak 75% pasien ● Tes feses guaiac - Dapat mengungkapkan darah gaib [95] ● Nitrogen urea darah (BUN) dan kreatinin - Mungkin meningkat, menunjukkan penurunan fungsi ginjal ● Amilase dan lipase - Mungkin meningkat pada pasien dengan pankreatitis
  • 24. Pemeriksaan Penunjang ● Elektrolit - Umumnya dalam kisaran referensi, tetapi dapat dipengaruhi oleh muntah yang berlebihan (misalnya, hipokalemia, hipokloremia) ● Plasma D-dimer - Mungkin meningkat secara substansial ● Waktu protrombin (PT) dan waktu tromboplastin parsial teraktivasi (aPTT) - Mungkin berkurang (misalnya, hipoprotrombinemia) ● Imunoglobulin serum A (IgA) - Meningkat pada 50-70% pasien selama fase akut penyakit; tingkat yang lebih tinggi dikaitkan dengan keterlibatan ginjal; kompleks imun IgA yang bersirkulasi mungkin ada pada beberapa pasien, meskipun data yang mendukung keberadaan kompleks antigen-antibodi klasik telah dipertanyakan. ● Faktor VIII - Menurun pada beberapa pasien ● Imunokompleks IgG dan IgA - Dapat ditingkatkan
  • 25. Pemeriksaan Penunjang Pencitraan skrotum dengan ultrasonografi atau pemindaian radionuklida teknesium mungkin diperlukan jika edema skrotum merupakan gambaran yang muncul. Ultrasonografi testis dapat membantu dalam menilai testis untuk perdarahan atau torsi. Hasil pemindaian testis Doppler atau radionuklida menunjukkan aliran darah normal atau meningkat pada IgAV, berbeda dengan penurunan aliran darah yang terlihat pada torsi testis.
  • 26. Tatalaksana ● Penatalaksanaan IgAV meliputi hidrasi yang adekuat, penghentian segera dari setiap paparan stimulan antigenik ● Kontrol nyeri sangat penting untuk perawatan pasien yang berkualitas. Analgesia dengan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) atau asetaminofen dapat mengurangi ketidaknyamanan sendi. ● keterlibatan skrotum pada pasien HSP harus ditangani secara konservatif, dengan pemberian terapi steroid dan/atau antibiotik jangka pendek daripada pembedahan. ● Prednisone dengan dosis 1 mg/kg/hari selama 2 minggu dan kemudian diturunkan menjadi 2 minggu lagi
  • 28. Definisi ● Varikokel adalah dilatasi abnormal pleksus pampiniformis dan vena testis. Epidemiologi ● Varikokel merupakan salah satu penyebab infertilitas pada laki-laki. ● Prevalensi pada laki-laki usia 15-19 tahun sebesar 14,1%. Pada usia >30 tahun sebesar 34,7%
  • 29. Etiologi Penyebabnya belum diketahui secara pasti, Penyebabnya secara anatomi : ● Peningkatan tekanan vena renal yang disebabkan kompresi antara arteri mesenterika dan aorta (efek nutcracker). ● Kerusakan katup anti-refluks vena spermatika yang berhubungan dengan vena renal, menyebabkan aliran retrograd vena testis. ● Angulasi pada pertemuan vena spermatika interna dan vena renalis sinistra.
  • 31. Gejala ● Biasanya tidak ada gejala ● Keluhan nyeri dapat ditemukan dengan karakteristik nyeri tumpul / nyeri berdenyut pada skrotum, testis, atau selangkangan. ● Pemeriksaan inspeksi dan palpasi harus dalam posisi tegak dengan atau tanpa manuver valsava. ● Menentukan derajat varikokel Pemeriksaan Fisik
  • 32. Pemeriksaan Penunjang ● Ultrasonografi (USG) ● Color Doppler Ultrasound (CDU) Tatalaksana Konservatif ● Bila disertai nyeri, tatalaksan konservatif berupa elevasi scrotum, pemberian NSAID, dan membatasi aktivitas fisik. Bedah Dengan indikasi : ● Varikokel terpalpasi saat pemeriksaan fisik ● Pasangan diketahui mengalami infertilitas ● Pria dengan hasil abnormal dari ts fungsi sperma
  • 34. Definisi ● Epididimitis adalah inflamasi pada epididimis, dengan atau tanpa infeksi. ● Epididimitis akut biasanya bertahan <6 minggu dengan karakteristik nyeri dan bengkak Etiologi ● N. gonorrhoeae ● Chlamydia trachomatis
  • 35. Gambaran klinis ● Nyeri yang menjalar ke abdomen ● Bengkak ● Gejala traktus urinarius bawah : demam, gangguan frekuensi urin, hematuria, disuria Pemeriksaan fisik ● Epididimitis yang nyeri, terlokalisasi yang dapat berkembang menjadi pembengkakan testis ● Refleks kremaster normal ● Nyeri berkurang dengan elevasi testis (phren sign)
  • 36. Pemeriksaan penunjang ● Doppler USG -> epididimis membesar, menebal, peningkatan aliran darah Tatalaksana ● Ceftriaxone dosis tunggal IM + Doksisiklin 100 mg 2 x 1 selama 10 hari ● Levofloxacin 500 mg 1 x 1 selama 10 hari
  • 38. ● Orchitis merupakan kondisi reaksi inflamasi akut pada testis akibat infeksi. ● Jalur utama infeksi —> hematogen. ● Virus adalah organisme penyebab paling tersering. ● Tahap akut —> gambaran klinis yang dominan —> onset mendadak, respon inflamasi pada testis, peningkatan suhu tubuh (36-40c) dan derajat keluhan klinis bervariasi dari keluhan umum. Definisi
  • 39. Epidemiologi 1. Pada tahun 2002, epididimitis atau orkitis menyumbang 1 diantara 144 kunjungan rawat jalan (0,69%) pada laki-laki usia 18-50 th. 2. Infeksi orchitis umumnya berhubungan dgn infeksi virus mumps. 3. Eravsebelum vaksin usia rata2 terjadi infeksi- > adalah lebih tua (remaja yg lebih tua dan muda dewasa).
  • 40. Etiologi E.colli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus. Viral Mumps orchitis paling sering. Coxsackievirus A, variesela dan echoviral. Sifilis, TBC, kusta. Granulomatous Bakteri & infeksi piogenik
  • 41. ● Pembesaran testis dan skrotum ● Skrotum eritem ● Terasa hangat pada palpasi ● Konsistensi testis yg mengalami pembengkakan ● Pemeriksaan reflex cremaster Pemeriksaan fisik
  • 42. Penatalaksanaan ● Secara umum adalah bersifat suportif ● Sebagian besar pasien orchitis akan sembuh spontan dalam 3- 10 hari -> kecuali penyebab utama bakteri ● Jika terdapat infeksi gonore atau klamidia (usia 14- 35th) Ceftriaxone - dosis tunggal -> 250mg IM Doxycycline -> 2x100mg - 10 hari Azitromisin -> dosis tunggal -> 1gram P.O Levofloxacin - 1×500mg P.O - 10 hari
  • 43. Komplikasi & prognosis ● Atrofi testis. Sampai dengan 60% dari testis yang terkena menunjukkan beberapa derajat atrofi testis. ● Abses skrotum. ● Epididimitis berulang. Orchitis dapat menyebabkan episode berulang epididimitis. ● Sebagian besar kasus orkitis karena mumps menghilang secara spontan dalam 3 - 10 hari. ● Dengan pemberian antibiotik serta penanganan yang tepat, sebagian besar kasus orkitisdapat sembuh tapa komplikasi.
  • 45. DEFINISI TORSIO TESTIS → suatu keadaan dimana funikulus spermatikus terpelintir yang mengakibatkan oklusi dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimitis
  • 46. Torsio Testis ● Angka kejadian 1: 4000 ● Usia paling sering: <25 tahun terutama pada usia 13-16 tahun ● Akut skrotum yang paling berpengaruh serius terhadap isi testis ● Merupakan kasus emergensi karena keadaan testis yang terpuntir hanya memiliki kurang lebih 6 jam utk bertahan. Semakin lama terapi maka semakin kecil kemungkinan testis bisa dipertahankan 2 puncak kejadiannya: ● Periode neonatus ● Pubertas
  • 48. manifestasi klinis •Nyeri testis dengan onset mendadak •Constant & progressive •Bengkak pada skrotum •Nausea (+) •Demam, urethral discharge, gejala sistitis (-)
  • 49. Pemeriksaan fisik Torsio Testis ● Skrotum Oedem ● Nyeri tekan, testis bengkak ● High riding testis à Testis letak tinggi dan horizontal à classical sign ● Cremasteric reflex (-) ● “bell-clapper deformity” ● Nyeri tidak hilang saat testis diangkat (prehn’s sign -)
  • 50. Pemeriksaan penunjang Torsio Testis ● USG Doppler menjadi pilihan untuk penegakan dx torsio. Karena sifat torsio yang emergensi, USG tidak terlalu diperlukan ● Jika onset <6 jam, sebaiknya langsung dilakukan eksplorasi testis tanpa perlu menunggu USG
  • 51. Management Torsio Testis Segera konsul Dokter Bedah atau Urologi ● Manual detorsion à memutar testis medial ke lateral atau “open the book” maneuver ● Operasi masih tetap diperlukan meskipun telah berhasil dilakukan manual detorsion Operasi yang dilakukan: ● Eksplorasi testis, jika testis nonviable à orkidektomi + orkidopeksi testis yang normal ● Jika testis masih viable à dilakukan orkidopeksi kedua testis
  • 52. Daftar pustaka ● Purnomo BB. Dasar-Dasar Urologi. Edisi 3. Jakarta. CV Sagung Seto. 2011; 233-236 ● Sutton D. Textbook of Radiology and Imaging. 7 th Edition. London. Churchill Livingstone. 2003; 1026-1027. ● Sjamsuhidajat R. Buku Ajar Ilmu Bedah Sjamsuhidajat – de Jong. Edisi 3. Jakarta. EGC. 2010; 916-917. ● Dudea SM, Ciurea A, Chiorean A, Botar-Jid. Doppler Application in Testicular and Scrotal Disease. 2010;12: 43-51 ● Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi 6. Jakarta. EGC. 2005; 1381-1391.
  • 54. DEFINISI Hernia → merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga yang bersangkutan Hernia terdiri dari: ● Cincin ● kantong dan ● isi hernia
  • 55. Klasifikasi Hernia Berdasarkan lokasi: - Inguinal - Epigastric - Umbilical - Diafragma - Para umbilical - Femoral
  • 56. Klasifikasi Hernia Menurut sifatnya hernia dibagi menjadi 4: ● Hernia reponible isi hernia dapat keluar masuk. Usus keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus ● Hernia irreponible isi kantong hernia tidak dapat dikembalikan kedalam rongga.. Tidak ada keluhan rasa nyeri ataupun tanda sumbatan usus.
  • 57. Klasifikasi Hernia ● Hernia inkarserata isi hernia terjepit oleh cincin hernia, berarti isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai terjadinya gangguan pasase usus ● Hernia strangulata bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia, isi kantong terperangkap dan terjadi gangguan pasase usus serta gangguan vaskularisasi sehingga dapat terjadi nekrosis
  • 58. Anatomi ● M.Obl.Ext → Fascia Spermatica Externa ● M.Obl.Int →Cremasteric layers ● M.Trans.Abd→Fascia Spermatica Interna ● Canalis Inguinalis Int.abd.ing ring Ext.abd.ing ring ● Conjoined tendon → m.Obliqus int + m.Trans. Abd. ● Inguinal ligament (Poupart ligament) ● Hesselbach’s triangle (Inguinal) ● A/V.Epigastric Inferior ● Fascia transversalis
  • 59. Anatomi kanalis inguinalis ● Dinding anterior → aponeurosis M.Obliquus eskternus abdominis ● Dinding posterior→ disusun oleh fascia transversalis ● Bagian atas → disusun oleh cabang serat M.Obliquus internus abdominis dan M.transversus abdominis ● Bagian bawah/ lantai→ disusun oleh ligamentum inguinalis
  • 60. Anatomi kanalis inguinalis ● Kanalis inguinalis panjangnya sekitar 4 cm ● Ini diarahkan secara miring inferomedial melalui bagian inferior dari dinding perut anterolateral. ● Kanal terletak sejajar dan 2-4 cm lebih unggul dari setengah medial ligamentum inguinalis. ● Ligamentum inguinalis memanjang dari tulang belakang iliaka superior anterior ke tuberkulum pubis.
  • 61. Anatomi kanalis inguinalis Hesselbach's triangle. ● Medial → rectus abdominis muscle medially, ● Inferior→ inguinal ligament inferiorly ● Lateral→ inferior epigastric vessels
  • 62. Hernia Inguinal Hernia inguinal → suatu keadaan dimana sebagian usus masuk melalui sebuah lubang pada dinding perut ke dalam kanalis inguinalis. Kanalis inguinalis adalah saluran berbentuk tabung, yang merupakan jalan tempat turunnya testis (buah zakar) dari perut ke dalam skrotum (kantung zakar) sesaat sebelum bayi dilahirkan
  • 63. Etiologi Hernia Inguinal 1. Anulus inguinalis internus yang cukup lebar → dilalui oleh kantong dan isi hernia 2. Peninggian tekanan intra abdomen kronik→ mendorong isi hernia melewati melewati annulus internus yang cukup lebar, seperti batuk kronik, pekerjaan mengangkat benda berat, hipertrofi prostat, konstipasi, dan asites. Peninggian tekanan intra abdomen juga dapat membuka kembali kanalis inguinalis. 3. Kelemahan otot dinding perut → usia tua,kurang aktivitas fisik,multipara,starvasi diet,obesitas
  • 64. Hernia Inguinal Hernia inguinal medial / direk →Menonjol langsung ke kulit melalui segitiga Hasselbach terletak di medial dari vasa epigastrika inferior Hernia Inguinal lateral/ indirek →penonjolan keluar dari rongga abdomen melalui annulus inguinalis internus (terletak di lateral dari vasa epigastrika inferior) Dapat menonjol jauh sampai ke kanalis inguinalis dan menonjol keluar melalui annulus inguinalis eksternus à bahkan bisa sampai ke skrotum
  • 65. Manifestasi Klinis Hernia Inguinal Tanda dan gejala hernia dapat berupa benjolan tanpa rasa sakit hingga tonjolan jaringan yang menyakitkan, lembut, dan bengkak yang tidak dapat Anda dorong kembali ke perut → mungkin hernia yang strangulata Hernia reponible tanpa gejala ● Benjolan baru di selangkangan atau area dinding perut lainnya ● Mungkin terasa sakit namun tidak empuk saat disentuh. ● Terkadang rasa sakit mendahului penemuan benjolan. ● Benjolan bertambah besar saat berdiri atau saat perut ● tekanan meningkat (seperti batuk) ● Dapat dikurangi (didorong kembali ke perut) kecuali sangat besar
  • 66. Manifestasi Klinis Hernia Inguinal Hernia irreponible ● pembesaran hernia yang tidak dapat masuk kembali ke rongga perut secara spontan sendiri atau ketika Anda mendorongnya ● tanpa rasa sakit ● Dapat menyebabkan strangulata ● Tanda dan gejala obstruksi usus dapat terjadi, seperti mual dan muntah Hernia strangulata ● Hernia yang tidak dapat direduksi di mana usus terperangkap memiliki suplai darahnya terputus ● Nyeri terus menerus ● gejala obstruksi usus (mual dan muntah) ● dengan atau tanpa demam ● Darurat bedah
  • 67. Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal Finger test 1. Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5. 2. Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal. 3. Penderita disuruh batuk: - Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis. - Bila impuls di samping jari Hernia Inguinalis Medialis
  • 68. Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal Ziemen test 1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita) 2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. 3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada : jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis
  • 69. Pemeriksaan fisik Hernia Inguinal Thumb test 1. Anulus internus ditekan dengan ibu jari dan penderita disuruh mengejan - Bila keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis medialis. - Bila tidak keluar benjolan berarti Hernia Inguinalis Lateralis
  • 70. Management Hernia Inguinal Pengobatan hernia tergantung pada apakah itu dapat direduksi atau tidak dapat direduksi dan kemungkinan strangulasi. reponible →Dapat diobati dengan operasi elektif irreponible →Semua hernia akut yang tidak dapat direduksi membutuhkan operasi darurat karena risiko Strangulasi. strangulasi →Operasi darurat
  • 71. Management Hernia Inguinal Terapi dari hernia adalah operasi Jenis operasi: - herniotomi: pembebasan kantong hernia sampai kelehernya. Kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi, kantong hernia dijahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong. - herniorafi : tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis ingunalis.
  • 72. Daftar pustaka ● R. Sjamsuhidajat & Wim de Jong. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi I. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta. 1997. Hal 700-718 ● A. Mansjoer, Suprohaita, W.K. Wardhani, W. Setiowulan. Kapita SelektaKedokteran. Edisi III, Jilid II. Penerbit Media Aesculapius,Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2000. Hal313-317 ● Dr. P. Bhatia & Dr. S. J. John. Laparoscopic Hernia Repair (a step-by-step approach).Edisi I. Penerbit Global Digital Services, BhatiaGlobal Hospital & Endosurgery Institute. New Delhi. 2003.(Ebook, di akses 10 juli 2010) H G, Burhitt & O.R.G. Quick. Essential Surgery. Edisi III. 2003. Hal 348-356 ● C. Palanivelu. Operative Manual of Laparoscopic Hernia Surgery. Edisi I. Penerbit GEM Foundation. 2004. Hal 39-58 ● Brian W. Ellis & Simon P-Brown. Emergency surgery. Edisi XXIII. Penerbit Hodder Arnold. 2006. ● Gary G. Wind. Applied Laparoscopic Anatomy (Abdomen and Pelvis). Edisi I.Penerbit Williams & Wilkins, a Waverly Company. 1997. ● Michael M. Henry & Jeremy N. T. Thompson. Clinical Surgery. Edisi II. 2005
  • 74. Etiologi: ● Wuchereria bancrofti: ditularkan nyamuk anopheles, culex dan aedes. ● Brugia malayi: ditularkan oleh anophelesbarbitrostis dan mansonia spp. ● Brugia timori: ditularkan oleh anopheles barbitrosis. Filariasis adalah penyakit tropis yang disebabkan oleh parasit filiaria yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, menyebabkan gangguan pada kelenjar dan saluran limfe.
  • 75. Pemeriksaan penunjang Identifikasi mikrofilaria dari sediaan darah tebal/tipis pada pukul 22.00-02.00 dengan pewarnaan Giemsa atau Wright.
  • 76. ● Gejala klinis akutberupa limfadenotis, limfangitos,adenolimfangitis disertai demam, sakit kepala, rasa lemah dan timbul abses. ● Abses dapat pecah—> mengalami penyembuhan dgn meninggalkan parut, terutama di daerah lipatan paha & ketiak. ● Parut lebih sering terjadi pada infeksi B.malayi dan B.timori ● Infeksi W.bancrofti sering terjadi peradangan (orkitis), peradangan epididimus (epididimitis) dan peradangan funikulus spermatikus (funikulitis) Akut ● Limfedema (infeksi W.bancrofti, terjadi pembengkakan seluruh kaki, lengan, skrotum, penis, vulva vagina dan payudara), (infeksi Brugia, terjadi pembengkakan kaki dibawah lutut, lengan dibawah siku). ● Lymph scrotum (adalah pelebaran saluran limfe superfisial pd kulit skrotum, penis —> saluran limfe mudah pecah dan cairan limfe keluar. Mempunyai risiko tinggi infeksi bakteri dan jamur, serangan akut berulang—> berkembang menjadi limfadema skrotum. ● Kiluria (adalah kebocoran/ pecah saluran limfe dan pembuluh darah di ginjal (pelvis renal) oleh-> W.bancrofti —> cairan limfe & darah masuk kedalam saliran kemih. Gejala: air kencing seperti susu (krn banyak mengandung lemak) Kronik
  • 77. Tatalaksana Lini 1: Dietilcarbamazine (DEC) 6mg/kgBB (atau 3x100mg) selama 12 hari unt limfatik filariasis. Profilaksis: ● DEC 6mg/kgBB single dose dan albemdazole 400mg SD per tahun. ● Atau Ivermectin 150-200mcg/kg/SD dan albemdazole 400mg SD per tahun.
  • 79. Embriologi Testis ● Minggu ke 7 kehamilan testis turun menuju scrotum karena memendeknya gubernakulum. Testis turun melalui kanalis inguinalis ke dinding abdomen anterior. ● Minggu ke 8 kehamilan, peritoneum mengalami evaginasi dan prosesus vaginalis membentuk anterior dari gubernakulum. Processus vaginalis membentuk kanalis inguinalis seperti membuka kaus kaki dari fascia transversalis, muskulus obliqus internus dan muskulus obliqus eksternus. ● Setelah prosesus vaginalis mengalami evaginasi menuju skrotum, gubernakulum memendek dan mendorong gonad melalui kanalis inguinalis
  • 80. Definisi Hidrokel adalah penumpukan cairan berbatas tegas yang berlebihan di antara lapisan parietalis dan viseralis tunika vaginalis. Dalam keadaan normal, cairan yang berada di dalam rongga itu memang ada dan berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limfatik di sekitarnya Epidemiologi ● Di AS, insidensi hidrokel sekitar 10-20/1000 kelahiran hidup (>>bayi premature) ● Risiko hidrokel lebih tinggi pada bayi premature dengan berat badan lahir <1500 gram dibandingkan dengan bayi aterm. ● 80-90% bayi laki-laki, 90 -95% di antaranya akan menghilang spontan sebelum usia 2 tahun. ● Hidrokel juga ditemukan pada satu dari seratus laki-laki dewasa, biasanya terjadi setelah dekade kedua kehidupan
  • 81. Etiologi ● Kongenital => Hidrokel Primer ● Aquisita (dapatan) => Hidrokel Sekunder – Idiopatik – Trauma – Infeksi akut atau kronik – Keganasan – Parasit terutama filaria
  • 82. Klasifikasi 1. Hidrokel komunikan Akibat belum sempurnanya penutupan prosesus vaginalis, sehingga terjadi aliran cairan peritoneum ke cavum vaginalis, disertai dengan proses reabsorbsi oleh sistem limfatik di daerah tersebut yang kurang adekuat. Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum 1. Hidrokel Funikuli Kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah cranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel.
  • 83.
  • 84. Hidrokel Testis Kelainan yang didapat pada testis atau epididimis menyebabkan terjadinya akumulasi cairan yang berlebihan pada cavum vaginalis. Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tak dapat diraba.
  • 85. Anamnesis ● Pada anamnesis keluhan utama pasien adalah adanya benjolan di kantong skrotum yang tidak nyeri. ● Biasanya pasien mengeluh benjolan yang berat dan besar di daerah skrotum. • Pasien kadang-kadang mengeluh rasa tidak nyaman yang menjalar sepanjang daerah inguinal sampai bagian tengah dari punggung. ● Benjolan atau masa kistik yang lunak dan kecil pada pagi hari dan membesar serta tegang pada malam hari. ● Pada hidrokel testis dan hidrokel funikulus besarnya kantong hidrokel tidak berubah sepanjang hari. Pada hidrokel komunikan, kantong hidrokel besarnya dapat berubah ubah yang bertambah besar pada saat anak menangis. ● Pada riwayat penyakit dahulu, hidrokel testis biasa disebabkan oleh penyakit seperti infeksi, riwayat trauma pada testis, olah raga, penyakit genitourinarius, penyakit seksual atau penyakit sistemik. ● Hidrokel sering dihubungkan dengan hernia
  • 86. Pemeriksaan Fisik Inspeksi ● Terlihat kantung skrotum yang membesar unilateral atau bilateral. ● Tidak ada kemerahan atau perubahan warna dari skrotum kecuali ada Infeksi yang menyebabkan hidrokel akut. ● Hidrokel terletak pada superior dan anterior terhadap testis (berlawanan dengan spermatokel, yang berbaring superior dan posterior terhadap testis). ● Tidak ada distensi abdominal Palpasi ● Konsistensi hidrokel adalah kistik, fluktuasi atau lunak karena berisi cairan. ● Ukuran, batas atas .Hidrokel menjadi lebih kecil dan lembek/lunak setelah berbaring, biasanya menjadi lebih besar dan tegang setelah berdiri lama. ● Hidrokel pada anak-anak dapat diraba adanya testis, pada dewasa(hidrokel testis) testis tidak dapat teraba karena kemungkinan banyaknya cairan peritoneal yang meliputi testis. ● Pada hidrokel funikulus, kantong hidrokel berada di funikulus yaitu terletak di sebelah kranial dari testis, sehingga pada palpasi, testis dapat diraba dan berada di lkthidkl• Konsistensi hidrokel adalah kistik, fluktuasi atau lunak karena berisi cairan.
  • 87. Tes Transluminasi ● Sumber cahaya diletakkan pada sisi pembesaran skrotum. ● Struktur vaskuler, tumor, darah, hernia, penebalan tunika vaginalis dan testis normal tidak dapat ditembusi sinar. ● Transmisi cahaya sebagai bayangan merah menunjukkan rongga yang mengandung cairan serosa, seperti hidrokel.
  • 88. Pemeriksaan Penunjang ● Laboratorium Pemeriksaan laboratorium dengan memeriksa hitung jenis dari sel darah yang mungkin menunjukkan adanya proses inflamasi. Urinalisis mungkin dapat mendeteksi proteinuria atau pyuria. ● USG Inguinal-scrotal Inguinal-Scrotal Imaging Ultrasound dapat menunjukkan diagnosis pasti, dapat mengirimkan gelombang suara melewati skrotum dan membantu melihat adanya hernia, kumpulan cairan (hidrokel atau spermatokel), vena abnormal (varikokel), dan kemungkinan adanya tumor. Dapat digunakan pada kasus yang dicurigai terdapat torsio testis atau perdarahan karena trauma. Kurang lebih sekitar 86% dari hasil yang diberikan akurat.
  • 89.
  • 90. Tatalaksana Prinsip utama penatalaksanaan hidrokel adalah dengan mengatasi penyebab yang mendasarinya. Terdapat beberapa indikasi dilakukannya intervensi: ● Gagal hilang dalam 1 tahun ● ukuran hidrokel yang semakin membesar dan dapat menekan pembuluh darah, ● adanya tanda-tanda infeksi, ● adanya keluhan tidak nyaman/nyeri ● indikasi kosmetik.
  • 91. Aspirasi - Skleroterapi ● Menggunakan bantuan sebuah jarum kemudian dilakukan aspirasi, disuntikkan zat sklerotik tetrasiklin, natrium tetradesil sulfat atau urea. ● Hal ini menyebabkan terbentuknya fibrin pada rongga tunika vaginalis sehingga tunika vaginalis saling melekat untuk menyumbat/menutup lubang di kantong skrotum sehingga cairan tidak akan tertimbun kembali. ● Metode ini mudah dan aman dilakukan, namun efektivitas dan kepuasan pasien terhadap terapi lebih rendah dibandingkan tindakan pembedahan. • ● Komplikasi pada metode ini adalah infeksi dan dapat kambuh kembali.
  • 92. Hidrokelektomi ● Pendekatan scrotal 1. Teknik Jaboulay dilakukan eksisi pada kantong hidrokel secara tipis dengan meninggalkan sisa lapisan kantong yang cukup banyak sehingga dapat dijahit bersamaan setelah dlakukan eversi kantong kebelakang testis dan funikulus spermatikus 2. Teknik Plikasi Lord membuka kantong hidrokel, mengeluarkan testis dari kantong, menjahit tepi kantong hidrokel dan dengan menggunakan jahitan interrupted, secara radial dijahit untuk plikasi kantong
  • 93.
  • 94. Hidrolektomi ● Pendekatan inguinal ➔ Pada hidrokel kongenital dilakukan pendekatan inguinal karena seringkali hidrokel ini disertai dengan hernia inguinalis sehingga pada saat operasi hidrokel, sekaligus melakukan herniorafi. ➔ Pada laki-laki yang didiagnosa dengan hidrokel, dimana dicurigai adanya keganasan, sebaiknya dilakukan pembedahan dengan pendekatan inguinal agar dapat mengendalikan funikulus spermatikus untuk persiapan kemungkinan dilakukanorchiektomi
  • 95. Prognosis & Komplikasi ● Prognosis untuk hidrokel umumnya baik. Prognosis dari hidrokel sekarang tergantung pada penyebab hidrokel itu. Hidrokel yang muncul pada saat dewasa biasanya dihubungkan dengan keganasan yang mendasarinya. Jika dibiarkan, hidrokel yang cukup besar mudah mengalami trauma dan hidrokel permagna bisa menekan pembuluh darah yang menuju ke testis sehingga menimbulkan atrofi testis. ● Komplikasi tersering pada operasi hidrokelektomi adalah hematoma. Komplikasi pada hidrokeletomi terjadi pada 19% kasus. Komplikasi yang dapat terjadi selain hematoma adalah infeksi, bengkak yang persisten, rekurensi dan nyeri kronik. Tindakan skleroterapi dapat berdampak negatif fertilitas sehingga pemilihannya harus dihindari pada pasien yang masih produktif secara seksual.
  • 96. Daftar pustaka ● Huzaifa M, Moreno MA. Hydrocele. [Updated 2022 Jul 4]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2023 Jan-.