2. LATAR BELAKANG
• 2015: 1487 kasus dan
meninggal 165 kasus
• 2016: bulan Maret
8396 kasus dan
meninggal 58 kasus
KEMENKES
• 2016: BULAN Januari-
Juni 88 kasus
RS.ROYAL
• Perempuan: 41 kasus
• Laki-laki: 47 kasus
kasus
3. PENGERTIAN
DHF adalah suatu penyakit infeksi yang
diakibatkan oleh virus yang dibawa oleh gigitan
nyamuk aides aigepty
5. TANDA DAN GEJALA
DEMAM:
Nyeri otot
seluruh tubuh
Perdarahan:
1. Uji torniquet positif
2. Ptekie
3. Epistaksis dan perdarahan gusi
Suara serak dan
batuk
Syok: DSS
1. Kulit dingin
2.Gelisah dan sianosis di sekitar mulut
3. Nadi cepat, lemah
4. TD menurun
TOMBOSITOPENI:
Trombosit kurang dari
150.000/mm3
Terjadi dari hari ketiga
sampai ketujuh
Hemokosentrasi:
meningkatnya
hematokrit
Anoreksia, mual
muntah, diare
7. KLASIFIKASI
DHF
DERAJAT 1:
Demam, 2-7 hari, uji torniquet +, trombositopeni,
hemokosentrasi
DERAJAT II:
Derajat 1, perdarahan spontan
ptekie, perdahan gusi
DERAJAT III:
Kegagalan peredaran darah seperti nadi
lemah dan cepat, TD menurun
DERAJAT IV:
Nadi tidak teraba, TD tidak
teratur, ekstermitas dingin,
disertai penurunan kesadaran.
8. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Hemokonsentrasi yaitu terjadi peningkatan nilai hematokrit > 20 %. Meningginya
hematokrit sangat berhubungan dengan beratnya renjatan. Hemokonsentrasi selalu
mendahului perubahan tekanan darah dan nadi, oleh kerena itu pemeriksan hematokrit
secara berkala dapat menentukan sat yang tepat penghentian pemberian cairan atau
darah.
2. Trombositopenia, akan terjadi penurunan trombosit sampai dibawah 100.000 mm3
3. sediaan hapusan darah tepi, terdapat fragmentosit, yang menandakan terjadinya
hemolisis
4. Elektrolit, : hiponatremi (135 mEq/l). terjadi hiponatremi karena adanya kebocoran
plasma,anoreksia, keluarnya keringat, muntah dan intake yang kurang
5. Hiperkalemi , asidosis metabolic
6. Tekanan onkotik koloid menurun, protein plasma menurun,
7. Serum transaminasi meningkat.
– Trombositopeni ( 100.000/mm3)
– Hb dan PCV meningkat ( 20% )
– Leukopeni ( mungkin normal atau lekositosis )
– Pada renjatan yang berat, periksa : Hb, PCV berulang kali ( setiap jam atau 4-6 jam
apabila sudah menunjukkan tanda perbaikan ), Faal hemostasis, FDP, EKG, Foto dada,
BUN, creatinin serum.
•
9. PENATALAKSANAAN
MEDIK
TANPA
REJATAN
1. Beri minum
banyak
2. Antipiretik
3. Bila ada
kejang
antikonvulsan
4. Infus
DENGAN
REJATAN
1. Infus RL
2. Tranfusi HB
dan HT
KEPERAWATAN
• Observasi kedaan umum
dan TTV
• Catat intake output
• Beri minum banyak
• Beri kompres
• Anjurkan pasien beristirahat
• Kolaborasi dengan dokter
dalam pemberian cairan,
antipiretik, pemeriksaan lab