1. Dokumen tersebut membahas tentang Asuhan Pasien 4.0 dan Sirsak serta peran dan manfaatnya bagi rumah sakit dalam akreditasi SNARS Edisi 1.
2. Asuhan Pasien 4.0 adalah asuhan pasien berbasis PCC dan terintegrasi yang didokumentasikan melalui sistem informasi rumah sakit Sirsak.
3. Sirsak merupakan sistem rekam medis elektronik berbasis SNARS yang mendukung pengelolaan asuhan pasien se
2. Asuhan Pasien 4.0 : adalah asuhan pasien yang terkini,
modern dan distandarkan dalam SNARS Edisi 1 yang :
Berbasis PCC - Patient Centred Care dan Asuhan Pasien
Terintegrasi
Dilaksanakan oleh PPA sebagai tim, berkolaborasi
interprofessional dengan kompetensi untuk berkolaborasi
Asuhan pasiennya didokumentasikan terintegrasi melalui IT
dalam Sirsak
Definisi.
3. WHO Patients for Patient Safety, Jakarta Declaration, 2007
*To Err Is Human,
Building a Safer Health System, IOM, 2000
Crossing the Quality Chasm:
A New Health System for the 21st Century, IOM, 2001
The 8 Picker Principles of PCC
PCC : Core Concept PCC
SNARS Ed 1 : PCC dan Asuhan Pasien Terintegrasi
6 Sasaran Perbaikan
Asuhan Pasien
8 Prinsip Asuhan Pasien utk PCC
2 Konsep Inti PCC
8 Deklarasi PFPS
-8 Aspek Implementasi PCC
-IT System : Sismadak & Sirsak
DNA of Care
• Safety
• Quality
• Culture
WHO Global Strategy on Integrated People-centred Health
Services 2016-2026
5 Strategi
PCC
1.Safe.
2.Effective.
3.Patient-centered.
4.Timely.
5.Efficient.
6.Equitable.
1. Hormati nilai2, pilihan dan kebutuhan pasien
2. Koordinasi dan integrasi asuhan
3. Informasi, komunikasi dan edukasi
4. Kenyamanan fisik
5. Dukungan emosional
6. Keterlibatan keluarga & teman2
7. Asuhan yg berkelanjutan dan transisi yg lancar
8. Akses terhadap pelayanan.
Perspektif Pasien
Perspektif PPA
(Nico Lumenta, KARS
2018)
1.Berdayakan & Libatkan
Pasien
2.Perkuat Kepemimpinan &
Akuntabilitas
3.Reorientasi Paradigma :
PCC
4.Asuhan Pasien Terintegrasi
5.Ciptakan Lingkungan yg
Memberdayakan
“Selama setahun, setiap hari 268 pasien
ranap meninggal krn IKP yg dpt dicegah…”
4. PCC : Core Concept of Patient Centred Care
*Perspektif Pasien
1. Dignity and Respect
2. Information Sharing
3. Participation
4. Collaboration.
1. Martabat dan Hormat
2. Berbagi Informasi
3. Partisipasi
4. Kolaborasi.
**Perspektif PPA
1. Partnering with Patients
2. PPA is a Team with Interpofessional
Collaboration
3. DPJP is the Clinical Leader
4. Integrated Patient Care.
1. Berpartner dengan Pasien
2. PPA sebagai Tim dgn Kolaborasi
Interprofesional
3. DPJP adalah Clinical Leader.
4. Asuhan Pasien Terintegrasi.
(*Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-Centered
Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006)
(**Nico Lumenta, Sintesis berbagai referensi, 2015)
6. Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
Konsep Inti
Core Concept
Asuhan Pasien
Terintegrasi
Perspektif Pasien
Perspektif PPA
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a Patient- and Family-
Centered Health Care System, A Roadmap for the Future. Institute for Patient- and Family-
Centered Care, 2006
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS, SNARS Ed 1, 2018
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration
10. o Rumah sakit perlu melakukan kegiatan benchmarking mutu dengan rumah
sakit yang setara agar mengetahui sudah dimana posisi mutu rumah sakit
o Pengalaman yang lalu tidak mudah mendapatkan rumah sakit yang mau
dibenchmark
o Kemenkes telah menetapkan 12 indicator mutu kunci rumah sakit
o KARS juga sudah menyiapkan 78 indicator mutu RS yang dilakukan
benchmarking melalui SISMADAK
PERAN SISMADAK MENDUKUNG PENINGKATAN
MUTU KESELAMATAN PASIEN
13. SIRSAK
(SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT Ala KARS)
Adalah sistem rekam medis berbasis teknologi informasi
KARS
SIRSAK
FONDASI ASUHAN PASIEN DI RS:
• ASUHAN MEDIS
• ASUHAN KEPERAWATAN
• ASUHAN FARMASI
• ASUHAN GIZI
• ASUHAN LAINNYA
14. Dokumen elektronik diatur dalam UU Informasi dan Transaksi Elektronik Nomor 11
tahun 2008 yaitu : setiap Informasi Elektronik yang dibuat, diteruskan, dikirimkan,
diterima, atau disimpan dalam bentuk analog, digital, elektromagnetik, optikal,
atau sejenisnya, yang dapat dilihat, ditampilkan, dan/atau didengar melalui
Komputer atau Sistem Elektronik, termasuk tetapi tidak terbatas pada tulisan,
suara, gambar, peta, rancangan, foto atau sejenisnya, huruf, tanda, angka, Kode
Akses, simbol atau perforasi yang memiliki makna atau arti atau dapat dipahami
oleh orang yang mampu memahaminya.
Dalam undang-undang tersebut juga disebutkan bahawa dokumen elektronik bisa
menjadi alalat bukti hukum yang sah. [4]
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2008 pasal 1 ayat 4 Tentang Informasi dan Transaksi
Elektronik.
15. Peraturan Menteri Kesehatan
No.269/Menkes/PER/III/2008 dalam Bab II pasal 2 ayat
1 mengenai Jenis dan Isi Rekam Medis yang berbunyi
“Rekam medis harus dibuat secara tertulis, lengkap
dan jelas atau secara elektronik”.[2]
Peraturan Menteri Kesehatan No.269/Menkes/PER/III/2008. Bab II pasal 2 ayat 1.
KARS
SIRSAK
16. Rekam medis elektronik merupakan rekaman/catatan
elektronik informasi terkait kesehatan (health-related
information) seseorang yang mengikuti standar
interoperabilitas nasional dan dapat dibuat, dikumpulkan,
dikelola, digunakan dan dirujuk oleh dokter atau tenaga
kesehatan yang berhak (authorized) pada lebih dari satu
organisasi pelayanan kesehatan.
National Alliance for Health Information Technology.
Report to the Office of the National Coordinator for Health
Information Technology on defining key health information
technology terms. Department of Health and Human
Services. 2008
KARS
SIRSAK
17. PPJA
Apoteker
Dietisien
DPJ
P
Lainn
ya
Profesional Pemberi Asuhan
:
• Mereka yg secara langsung
memberikan asuhan kpd
pasien, a.l. DPJP, PPJA,
Dietisien, Apoteker, dan
Lainnya.
• Kompetensi Profesi &
Kolaborasi Interprofesional
Clinical
Team Leader
(KARS, 2018)
Profesional Pemberi
Asuhan
PPA
Dalam SNARS Ed 1
18. Konsep
Patient Centred Care
(Std HPK)
Konsep Inti
Core Concept
Asuhan
Terintegrasi
Perspektif Pasien
Perspektif PPA
•Conway,J et al: Partnering with Patients and Families To Design a
Patient- and Family-Centered Health Care System, A Roadmap for
the Future. Institute for Patient- and Family-Centered Care, 2006
•Standar Akreditasi RS v.2012, KARS
•Nico Lumenta, Sintesis berbagai literatur, 2015
Integrasi Intra-Inter PPA
(AP 4, SKP 2, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi Inter Unit
(PAP 2, ARK 3.1, TKRS 3.2, MKE 5)
Integrasi PPA-Pasien
(HPK 2, 2.1, 2.2, AP 4, MKE 6)
Horizontal & Vertical Integration
20. ASESMEN AWAL:
• Riwayat kesehatan
• Pengkajian Fisik
• Alergi
• Asesmen Nyeri
• Asemen Risiko Jatuh
• Skrining Nutrisi
• Agama, Nilai,
Spiritual dan Budaya
• Sosial Ekonomi
• Status Fungsional
• Kebutuhan Edukasi
• Kebutuhan
Perencanaan Pulang
Menetapkan Diagnosis Keperawatan
dan Tujuan Keperawatan
20
Intervensi Keperawatan
Implementasi Keperawatan &
Evaluasi
CPPT
FRAME WORK
ASUHAN KEPERAWATAN
21. DATA BASE DALAM SIRSAK:
• DIAGNOSIS KEPERAWATAN:
• 149 SDKI dan Tambahan (Total 256 Diagnosis
Keperawatan)
• INTERVENSI KEPERAWATAN:
• 444 intervensi mandiri keperawatan
• 115 intervensi kolaborasi
KARS
KARS
SIRSAK
22.
23.
24.
25. Masuk Rumah sakit
Skrining Gizi
Kurang gizi/Malnutrisi atau
berisiko
Tidak berisiko
Monitor & skrining ulang
Asesmen/
Pengkajian Gizi
Dilakukan Penilaian
Asesmen Gizi
Intervensi otomatis
dalam EHR
Pasien makan dan
Pemantauan asupan
Perawat
Setiap pasien dilakukan skrining ≤ 24 jam
menggunakan perangkat/tool yang telah di validasi.
Hasil screening dokumentasi di EHR
Perawat :
• Memulai Asupan/ Oral Nutrition Suplement (ONS)
dalam 24 jam
• Mengelola situasi kondisi untuk memaksimalkan
asupan makan
Sumber : Alliance to Advance Patient Nutrition Litho in USA
2014
26. PENDEKATAN ASUHAN GIZI INTERDISIPLIN
Sumber : Alliance to Advance Patient Nutrition Litho in USA 2014
Melakukan Penilaian
Asesmen Gizi
Edukasi pasien
dan keluarga
Membuat
Perencanaan/Order
Jika Malnutrisi, lakukan
diagnosis dokumen
Monitoring dan
evaluasi ulang
Memperbarui
Rencana
pemulangan
Interdisipliner
• Dietisien : Membuat
rencana asuhan gizi,
pemesanan dan
dokumen di EHR
•Perawat:
Memfasilitasi
•Dokter : Turut serta
dalam masalah nutrisi
harian/ kontribusi dalam
Tim
Pasien
pulang
dengan
care plan
gizi yang
sesuai
Perencanaan
asuhan gizi
beralih/pindah ke
pengaturan
perawatan
berikutnya
Interdisipliner
Dalam masa
transisi dan
evaluasi untuk
Asuhan Gizi dapat
dihubungi
Interdisiliner
• Asuhan gizi
termasuk ke dalam
rencana
pemulangan
• Asuhan gizi
dipantau sesuai
jadwal
Dietisien
• Penilaian termasuk yang ada
pada AND & A.S.P.E.N
karakteristik malnutrisi
Dokter
•Menentukan kode
diagnosis dalam
dokumen EHR
Interdisipliner
• Dietisien :
Memimpin edukasi yang
komperhensif / konseling
• Perawat:
•Memperkuat pembelajaran
dan menanggapi pertanyaan
•Dokter :
•Mendiskusikan rencana dan
status gizi
Interdisipliner
• Dietisien :
Menyesuaikan rencana
asuhan gizi, pemesanan
yang dibutuhkan dan
dokumen di EHR
•Perawat : Memonitor,
dab dokumentasi
perubahan asupan,
berat badan
•Dokter :
Mediskusikan asuhan
gizi secara kontinyu
27. SIRSAK
• Sebagai warehouse penyimpanan informasi
elektronik ttg status kesehatan dan layanan
kesehatan yang diperoleh pasien.
• SIRSAK diharapkan menjai solusi terhadap
berbagai masalah RM yang sering terjadi, seperti
tempat penyimpanan RM yang besar, hilangnya
rekam medis,Dll
• Bermanfaat kepada dokter dan PPA dalam
mengakses informasi pasien yang pada akhirnya
membantu dalam pengambilan keputusan klinis.
KARS
SIRSAK
28. •Untuk Dokter :
• Mendokumentasikan rekam medis sesuai standar
SNARS
• Mengurangi pekerjaan tulis menulis
• Meminimalisasi medication error karena penulisan
resep yg tak jelas
• Mendapatkan informasi dari PPA lain untuk
mendukung pengambilan keputusan
•Untuk perawat:
• Lebih mudah membuat Asuhan keperawatan
sesuai standar SNARS
• Mengurangi pekerjaan tulis menulis
KARS
SIRSAK
29. •Untuk Apoteker:
• Bisa memandu apoteker memberikan asuhan obat sesuai
standar SNARS
• Mengurangi pekerjaan tulis menulis
•Untuk dietisien:
• Bisa memandu asuhan gizi sesuai standar SNARS
• Mengurangi pekerjaan tulis menulis
KARS
SIRSAK
30. • Diharapkan meningkatkan produktivitas,
karena penggunaan sistem SIRSAK dapat
mengurangi waktu penulisan dokumen rekam
medik, sehingga waktu tsb bias digunakan
untuk melayani pasien
• SIRSAK diharapkan meningkatkan Efisiensi,
dapat mengurangi sumber daya yang ada
untuk meningkatkan kualitas pelayanan
• SIRSAK diharapkan Mengurangi kemungkinan
kejadian medication error
KARS
SIRSAK
31. • Meningkatkan kepatuhan PPA terhadap
SPO .
• Meningkatkan efisiensi dan efektifitas
dalam rangka pengelolaan rumah sakit
• Proses asuhan pasien bisa lebih
terintegrasi
• Data riwayat penyakit dan perawatan
pasien bisa dikelola dan dipanggil
dengan cepat.
KARS
SIRSAK
32. • Perkembangan posisi stok obat bisa diketahui
setiap saat.
• Menjaga konsistensi data (data consistency)
karena menggunaan data bersama (data
sharing) baik data master (database pasien,
dokter, perawat, karyawan dan obat)
• Efisiensi kerja PPA (dokter, perawat, apoteker,
dietisian) meningkat karena asuhan pasien
dibantu IT
KARS
SIRSAK