Dokumen tersebut membahas mengenai pengertian dan jenis-jenis angka indeks. Ada tiga jenis angka indeks dasar yaitu indeks harga, indeks kuantitas, dan indeks nilai. Dokumen juga menjelaskan cara perhitungan angka indeks sederhana dan agregatif serta memberikan contoh perhitungannya.
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveAgung Handoko
Makalah Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Contoh Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Pengertian Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Soal Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
TEORI PERUSAHAAN / THEORY OF THE FIRM : KAJIAN TENTANG TEORI BAGI HASIL PERUS...bennyagussetiono
Tulisan ini mencoba mengkaji tentang teori perusahaan/theory of the firm khususnya faktor bagi hasil dengan dasar teori profit and loss sharing dalam kaitannya dengan permintaan tabungan di perbankan syariah.
Sub Bab :
1. Perkembangan Teori Moneter
2. Perkembangan Teori Kuantitas Uang dari Mahzab Klasik
3. Teori Kuantitas Sederhana - Ricardo
4. Transaction Equation atau Transaction Velocity Approach
5. Income Flow Equation of Exchange
6. Cambridge Equation of Exchange
7. Cash Balance Equation
8. Income Version
9. Income Payment Approach - J.M. Keynes
10. Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
11. Kurva Permintaan Uang untuk Transaksi Berjaga-jaga
12. Permintaan Uang untuk Spekulasi
13. Kurva Permintaan Uang untuk Spekulasi
14. Fungsi Permintaan Uang dari Keynes
15. Kurva Permintaan Uang Total
16. Perbedaan Teori Moneter Klasik dan Teori Moneter Keynes
Model Distribusi lag dan distribusi autoregressiveAgung Handoko
Makalah Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Contoh Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Pengertian Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Soal Model Distribusi lag dan distribusi autoregressive
Statistik praktis: 3 kesalahan dalam menggunakan angka rata rataGede Manggala
Penggunaan rata-rata sangat umum dalam decision making. Sayangnya banyak leader atau karyawan yang tidak menyadari bahwa tidak mengerti arti "rata-rata" bisa berakibat fatal.
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kuantor, Penarikan Kesimpulan, Validitas Pembuktian
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/kuantor-dan-penarikan-kesimpulan-logika-matematika.html
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kata Hubung Kalimat Logika Matematika, negasi, konjungsi, disjungsi
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/kuantor-dan-penarikan-kesimpulan-logika-matematika.html
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiEman Mendrofa
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/04/logika-matematika.html
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Diagram Venn, Contoh Soal mengenai Diagram Venn
Salah satu materi perkuliahan prodi pendidikan matematika mata kuliah teori himpunan dan logika matematika - Kardinalitas, definisi kardinalitas, himpunan kuasa, operasi relasi dua himpunan, himpunan bagian
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Logaritma, Sifat-sifat Logaritma, Persamaan Logaritma
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-dan-sifat-logaritma.html
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan Eksponen, Pertidaksamaan Eksponen serta Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen.
Baca lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/06/persamaan-fungsi-pertidaksamaan-eksponen.html
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakEman Mendrofa
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak.
Baca selengkapnya:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/10/persamaan-nilai-mutlak.html
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Membahas secara menyeluruh dan terperinci mengenai Persamaan Kuadrat, Pertidaksamaan Kuadrat atau Persamaan dan Pertidaksamaan Kuadrat
Salah satu materi kuliah Aljabar Elementer dengan kode mata kuliah PMAT 4133 (4 SKS) - Deret Geometri Tak Hingga
Lebih lengkap:
https://emanmendrofa.blogspot.com/2020/05/deret-geometri-tak-hingga.html
Apakah program Sekolah Alkitab Liburan ada di gereja Anda? Perlukah diprogramkan? Jika sudah ada, apa-apa saja yang perlu dipertimbangkan lagi? Pak Igrea Siswanto dari organisasi Life Kids Indonesia membagikannya untuk kita semua.
Informasi lebih lanjut: 0821-3313-3315 (MLC)
#SABDAYLSA #SABDAEvent #ylsa #yayasanlembagasabda #SABDAAlkitab #Alkitab #SABDAMLC #ministrylearningcenter #digital #sekolahAlkitabliburan #gereja #SAL
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. PENGERTIAN
Angka indeks adalah angka yang dipakai
sebagai alat perbandingan antara kegiatan
yang
sama
(produksi,
ekspor,
hasil
penjualan, jumlah uang beredar, dan lain
sebagainya) dalam kurun waktu yang
berbeda.
3. KEGUNAAN ANGKA INDEKS
• Untuk mengetahui maju mundurnya
kegiatan atau usaha yang dilaksanakan
• Dalam sosiologi, angka indeks digunakan
untuk menghitung perubahan penduduk
• Dalam psikologi, angka indeks digunakan
untuk menghitung perubahan
kecerdasan (IQ)
4. Ciri khas dari angka indeks ini adalah
perhitungan rasio (pembagian),
dimana hasil rasio tersebut selalu
dikalikan dengan bilangan 100 untuk
menunjukkan perubahan tersebut
dalam persentase. Dengan demikian,
basis dari angka indeks apapun selalu
100.
5. Contoh:
Harga beras di Gunungsitoli adalah Rp
8.500,-/kg pada tahun 2010. Sedangkan
setahun berikutnya menjadi Rp 10.000,-/kg,
maka harga beras di Gunungsitoli tahun
2011 menjadi (10.000:8.500 ) × 100% =
117,65% dari harga beras pada tahun 2010.
Dengan perkataan lain, harga beras di
Gunungsitoli pada tahun 2011 mengalami
kenaikan sebesar 17,65 % dari tahun
sebelumnya.
6. Di dalam membuat angka indeks
diperlukan dua macam waktu yaitu:
Waktu/tahun dasar (base period) yaitu
waktu dimana suatu kegiatan/kejadian
dipergunakan untuk dasar perbandingan
Waktu/tahun yang bersangkutan atau
sedang berjalan (current period) waktu
dimana suatu kegiatan akan
diperbandingkan terhadap kegiatan
pada waktu dasar.
7. Beberapa syarat yang perlu diperhatikan dalam
menentukan waktu/tahun dasar adalah:
1. Waktu sebaiknya menunjukkan keadaan
perekonomian yang stabil, dimana harga tidak
berubah dengan cepat sekali.
2. Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak
diperbandingkan.
3. Berdasarkan tahun/periode yang dianggap
penting, misalnya saja jika suatu perusahaan
dalam membuat indeks produksi atau hasil
penjualan menggunakan waktu dasar pada saat
direktur produksi/pemasaran yang baru
diangkat.
4. Waktu dimana tersedia data untuk keperluan
timbangan. Hal ini biasanya juga tergantung
kepada tersedianya biaya untuk melakukan
penelitian (pengumpulan data).
8. MACAM-MACAM ANGKA
INDEKS
• Angka Indeks Harga (Price Index , P)
Mengukur perubahan harga barang
Misalnya: Indeks Harga Konsumen
Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks Nilai Tukar Petani
• Angka Indeks Jumlah (Quantity Index, Q)
Mengukur jumlah/kuantitas suatu barang yang
diproduksi, dikonsumsi maupun dijual
Misalnya: Indeks Produksi Beras
Indeks Konsumsi Kedelai
9. • Angka Indeks Nilai (Value Index, V = P × Q)
Perubahan nilai dari suatu barang, baik yang
dihasilkan diimpor maupun diekspor
Misalnya: Indeks nilai impor beras
Indeks nilai ekspor kopra
12. ANGKA INDEKS RELATIF
SEDERHANA
Dikenal juga dengan unweighted index yaitu
indeks yang tanpa memperhitungkan bobot
setiap barang dan jasa.
1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan harga relatif
suatu barang dan jasa pada tahun berjalan
dengan tahun dasar, tanpa memberikan
bobot terhadap kepentingan barang dan
jasa.
13. Rumus:
Pn
P0 .100
n
P0
Contoh:
Berikut adalah harga
rata-rata rokok per
batang merk “X” di
Indonesia . Hitunglah
angka indeks harga
relatif sederhana
dengan
menggunakan tahun
dasar 2000
Tahun
Harga per
batang (Rp)
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
185,82
293,15
270,44
295,95
262,06
251,58
235,79
241,60
15. 2. Angka Indeks Kuantitas Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan kuantitas
barang dan jasa dibandingkan dengan tahun
atau periode dasarnya. Indeks kuantitas
sederhana dihitung tanpa memberikan
bobot pada setiap komoditas, karena
dianggap masih mempunyai kepentingan
yang sama.
Rumus:
Q0
n
Qn
.100
Q0
16. Contoh:
Berikut adalah produksi rokok merk “X” di
Indonesia. Hitunglah angka indeks kuantitas relatif
sederhana dengan menggunakan tahun dasar 2000.
Tahun
Produksi (batang)
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
218.987
210.675
230.980
198.330
202.310
220.000
230.000
237.000
18. 3. Angka Indeks Nilai Relatif Sederhana
Menunjukkan perkembangan nilai (harga
dikalikan dengan kuantitas) suatu barang
dan jasa pada suatu periode dengan
periode atau tahun dasarnya.
Rumus:
V0
n
Pn .Qn
.100
P0 .Q0
19. Contoh:
Berikut adalah harga dan produksi rokok merk “X”
di Indonesia. Hitunglah angka indeks nilai
menggunakan tahun dasar 2000.
Tahun
Harga per
batang (Rp)
Produksi
(batang)
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
185,82
293,15
270,44
295,95
262,06
251,58
235,79
241,60
218.987
210.675
230.980
198.330
202.310
220.000
230.000
237.000
21. ANGKA INDEKS AGREGATIF
SEDERHANA
Angka indeks ini menekankan agregasi yaitu barang
dan jasa lebih dari satu.
1. Angka Indeks Harga Agregatif Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah harga kelompok barang dan jasa
pada periode tertentu dengan periode dasarnya.
Rumus:
P0
P .100
P
n
n
o
22. Contoh:
Hitunglah indeks harga agregatif sederhana dari 6 jenis
makanan yang biasa dikonsumsi, menggunakan tahun
dasar 1995.
Jenis
Barang
Roti
Telur
Susu
Apel
Jeruk
Kopi
1995
Harga
2005
Harga
1000
1200
1000
1600
1500
1300
1200
1100
1200
1700
1650
1400
24. 2. Angka Indeks Kuantitas Agregatif Sederhana
Angka indeks yang menunjukkan perbandingan
antara jumlah kuantitas kelompok barang dan
jasa pada periode tertentu dengan periode
dasarnya.
Rumus:
Q0
Q
Q
n
n
o
.100
25. Contoh:
Hitunglah indeks kuantitas agregatif sederhana dari 6
jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh keluarga,
menggunakan tahun dasar 1995.
Jenis
1995
2005
Barang
Kuantitas
Kuantitas
Roti
50
55
Telur
26
20
Susu
102
130
Apel
30
40
Jeruk
40
41
Kopi
12
12
27. 3. Indeks Nilai Agregatif Sederhana
Indeks nilai agregatif sederhana menunjukkan
perkembangan nilai (harga dikalikan dengan
kuantitas) sekelompok barang dan jasa pada
suatu periode dengan periode atau tahun
dasarnya.
Rumus:
V0
P .Q
P .Q
n
n
n
0
0
.100
28. Contoh:
Hitunglah indeks nilai agregatif sederhana dari
6 jenis makanan yang biasa dikonsumsi oleh
keluarga, menggunakan tahun dasar 1995.
Jenis
Barang
Roti
Telur
Susu
Apel
Jeruk
Kopi
1995
2005
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
1000
1200
1000
1600
1500
1300
50
26
102
30
40
12
1200
1100
1200
1700
1650
1400
55
20
130
40
41
12
30. Angka Indeks Nilai Agregatif sederhana
V0
P .Q
P .Q
n
n
0
396450
.100
.100 129,22
306800
0
n
Indeks tahun 2005 berdasarkan tahun dasar 1995
adalah 129,22 artinya selama 10 tahun dari 1995 –
2005 nilai untuk ke enam jenis makanan yang
dikonsumsi diatas meningkat sebesar 29,22%.
32. ANGKA INDEKS
SEDERHANA/TIDAK TERTIMBANG
Macamnya
Angka Indeks Relatif/
Angka Indeks
Sederhana
Indeks Harga
P
n . 100
P0
Indeks
Kuantitas
Indeks Nilai
P0
n
V0
n
P0
n
Qn
. 100
Q0
Q0
Pn .Q n
. 100
P0 .Q 0
V0
Q0
n
Angka Indeks
Agregatif
Sederhana
n
n
P
P
n
.100
0
Q
Q
n
.100
0
P .Q
P .Q
n
n
0
0
.100
34. 1. Berikut adalah harga rata-rata dan produksi sepatu
merk “A”. Hitunglah:
a. Angka indeks harga relatif sederhana
b. Angka indeks kuantitas relatif sederhana
c. Angka indek nilai relatif sederhana
Tahun
Harga per sepatu (Rp)
Produksi
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
111.000
116.000
123.000
125.000
135.000
136.000
140.000
360
365
374
376
380
381
392
Gunakan tahun 2006 sebagai tahun dasar
35. 2. Berikut adalah daftar harga dan banyak barang yang
dipesan oleh sebuah fotokopy. Hitunglah:
a. Angka indeks harga agregatif sederhana
b. Angka indeks kuantitas agregatif sederhana
c. Angka indek nilai agregatif sederhana
Jenis
Barang
Kertas Folio
Kertas letter
Kertas A4
Pulpen
Penggaris
Buku Tulis
Tahun 2008
Tahun 2012
Harga
Banyak
Barang
Harga
Banyak
Barang
32000
30000
29000
15000
8000
40000
72
40
36
30
25
50
37000
35000
32000
20000
13000
45000
90
55
50
32
28
60
Gunakan tahun 2008 sebagai tahun dasar