SlideShare a Scribd company logo
1 of 77
ANGKA INDEKS
2
Adalah suatu bilangan yang menunjukkan
besar kecilnya perubahan suatu keadaan
terhadap keadaan lain yang dijadikan
sebagai dasar.
3
Contoh:
Harga beras Cianjur kepala adalah
Rp. 3.500,-/kg pada tahun 2006 sedangkan tahun
berikutnya menjadi Rp. 4.000,-/kg , maka harga
beras Cianjur kepala pada tahun 2007 menjadi
(4000/3500 ) . 100% = 114,29 % dari harga beras
pada tahun 2006.
Dengan perkataan lain, harga beras Cianjur kepala
pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar
14,29 % dari tahun sebelumnya.
4
Macam-macam Angka Indeks (AI) :
 Angka Indeks Harga (Price Index , P)
 Angka Indeks Jumlah (Quantity Index, Q)
 Angka Indeks Nilai (Value Index, V = P.Q)
5
Beberapa hal yang perlu diketahui dalam
mempelajari angka indeks :
 Base Year (Base Period) : tahun dasar
Adalah tahun yang dijadikan dasar
perbandingan.
 Given Year (Given Period): tahun/periode
yang diperbandingkan.
6
Tahun dasar ditentukan dengan syarat-syarat:
 Perekonomian pada tahun/priode dasar
tersebut dalam keadaan stabil.
 Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang
hendak diperbandingkan.
 Berdasarkan tahun/periode yang dianggap
penting, misalnya periode dimana peme-
rintah baru mulai pada kebijaksanaan
ekonomi yang ditekankan pada stabilitas
harga-harga.
7
Metode penyusunan Indeks Harga:
I. Angka Indeks Tidak tertimbang
II. Angka Indeks Tertimbang
8
Rumus:
I. Angka Indeks Tidak tertimbang
1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana
100.
0
0
P
P
P n
n

9
Rumus:
II. Angka Indeks Tidak Tertimbang
2. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana
100.
0
0


P
P
P n
n
10
Rumus:
II. Angka Indeks Tertimbang
Rumus umum :
100.
.
.
0
0


wP
wP
P n
n
11
Rumus:
II. Angka Indeks Tertimbang
Laspeyres, timbangannya kuantits pada tahun
dasar
100.
.
.
00
0
0


QP
QP
L n
n
12
Rumus:
II. Angka Indeks Tertimbang
Paasche, timbangannya kuantitas pada tahun
yang diperbandingkan
100.
.
.
0
0


n
nn
n QP
QP
P
13
Rumus:
II. Angka Indeks Tertimbang
Irving Fisher, angka indeks gabungan (Angka
Indeks Ideal)
nnn
PLIF 000 .
14
Sebelumnya telah dibahas tentang rumus
beberapa indeks. Berikut ini dibahas
beberapa macam indeks yang umum
dipakai dalam perekonomian.
1. Indeks Harga Konsumen (IHK).
2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB).
3. Indeks Nilai Tukar Petani.
4. Indeks Produktivitas.
15
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
IHKt – IHKt – 1
I n f l a s i = ────────── x 100
IHKt – 1
16
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
a. IHK dan Pendapatan Riil.
Pendapatan Nominal
Pendapatan Riil = ─────────────── x 100
IHK
17
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
b. IHK dan Penjualan yang dideflasi.
Pendapatan Aktual
Penjualan Riil = ────────────── x 100
IHK
18
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. IHK dan Daya Beli Uang.
Nominal Rupiah
Daya Beli = ───────────── x 100
IHK
19
2. Indeks Harga Perdagangan
Besar (IHPB)
3. Indeks Nilai Tukar Petani
20
4. Indeks Produktivitas
Produktivitas periode ke n
Indeks Produktivitas = ─────────────── x 100
Produktivitas periode ke 0
21
Masalah dalam penyusunan angka indeks :
 Masalah pemilihan sample.
 Masalah pembobotan/timbangan.
 Perubahan teknologi.
 Pemilihan tahun dasar.
 Bagaimana mengubah periode dasar.
22
Indeks 1999 2000 2001 2002
Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat
(1983 = 100)
274 316 329 369
Indeks Harga Diterima Petani Aceh
(1987 = 100)
167 190 202 214
23
Untuk membandingkannya dibuat tahun dasar
yang sama, misalnya 1999 dibuat sebagai
tahun dasar baru untuk Jawa Barat dan
Aceh, maka
Indeks IT 2000, Jawa Barat
= (316/274) x 100 = 115
Indeks IT 2000, Aceh
= (190/167) x 100 = 114
24
Indeks 1999 2000 2001 2002
Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat
(1999 = 100)
100 115 120 135
Indeks Harga Diterima Petani Aceh
(1999 = 100)
100 114 121 128
25
Soal - 2 :
1. Berikut adalah harga beras di kota “Jakarta” ,
data diperoleh dari BPS.
Hitunglah angka indeks harga relatif
sederhana untuk menggunakan tahun
dasar 1996.
26
Tahun Harga per kg
(Rp.)
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
1.014
1.112
2.461
2.058
2.240
2.524
2.777
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
27
Tahun Harga per kg
(Rp)
Indeks
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
1.014
1.112
2.461
2.058
2.240
2.524
2.777
100
110
243
203
221
249
274
Dari indeks harga, sejak 1996 sampai 2002 harga
beras telah naik 174 % atau 24,86 % setiap tahunnya.
28
2. Berikut adalah produksi beras di kota
“Jakarta” , data diperoleh dari BPS.
Hitunglah angka indeks kuantitas relatif
sederhana untuk menggunakan tahun
dasar 1996.
29
Tahun Produksi
(juta ton)
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
31
30
32
33
32
30
31
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
30
Tahun Kuantitas Indeks
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
31
30
32
33
32
30
31
100
97
103
106
103
97
100
Dari indeks kuantitas, terlihat bahwa produksi yang lebih
kecil dari 1996 adalah tahun 1997 dan 2001. Produksi
selama 1996 – 2002 mengalami kenaikan tertinggi 6%.
31
3. Berikut adalah harga beras dan produksi
beras di kota “Jakarta” , data diperoleh dari
BPS.
Hitunglah angka indeks nilai menggunakan
tahun dasar 1996.
32
Tahun Harga per kg
(Rp.)
Produksi
(juta ton)
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
1.014
1.112
2.461
2.058
2.240
2.524
2.777
31
30
32
33
32
30
31
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
33
Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks
1996
1997
1998
1999
2000
2001
2002
1.014
1.112
2.461
2.058
2.240
2.524
2.777
31
30
32
33
32
30
31
31.434
33.360
78.752
67.914
71.680
75.720
86.087
100
106
251
216
228
241
274
34
Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa
penerimaan dari padi meningkat 6% untuk
tahun 1996 – 1997, sedang selama periode
1996 – 2002 penerimaan meningkat 174%
atau meningkat 24,86% per tahunnya.
35
4. Hitunglah indeks harga agregat sederha-na
kelompok makanan berikut, menggu-nakan
tahun dasar 2000.
36
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
815
456
1.215
1.261
2.095
205
298
852
1.002
500
1.151
1.288
2.000
269
367
824
1.013
627
1.148
1.630
2.288
261
357
937
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
2.461
1.294
1.380
3.687
2.540
551
798
2.004
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
37
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
815
456
1.215
1.261
2.095
205
298
852
1.002
500
1.151
1.288
2.000
269
367
824
1.013
627
1.148
1.630
2.288
261
357
937
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
2.461
1.294
1.380
3.687
2.540
551
798
2.004
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
J u m l a h 7.197 7.470 8.261 9.005 14.715 17.437
38
Tahun
Angka Indeks
Harga Agregatif
1997
1998
1999
2000
2001
2002
80
82
92
100
163
194
39
Angka indeks tahun 2002 berdasarkan tahun
dasar 2000 adalah 194, artinya selama 2
tahun dari 2000 – 2002 harga telah naik 94%.
Tahun 1997 ke 1998, harga naik 2%. Tahun
1998 ke 1999, harga naik 10%. Tahun 1999
ke 2000, harga naik 8%. Tahun 2000 ke
2001, harga naik 63%. Dan Tahun 2001 ke
2002, harga naik 31%.
40
5. Hitunglah indeks kuantitas agregat seder-
hana kelompok makanan berikut, meng-
gunakan tahun dasar 2000. Nilai dalam juta
ton.
41
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
44,7
6,2
1,3
0,2
0,6
17,1
2,2
0,1
45,2
6,7
1,5
0,3
0,7
15,8
1,9
0,3
44,7
6,2
1,6
0,2
0,7
15,9
2,1
0,4
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
48,1
6,5
1,7
0,6
0,6
17,3
2,1
0,6
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
42
Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia,
BPS, 2002
Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
44,7
6,2
1,3
0,2
0,6
17,1
2,2
0,1
45,2
6,7
1,5
0,3
0,7
15,8
1,9
0,3
44,7
6,2
1,6
0,2
0,7
15,9
2,1
0,4
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
48,1
6,5
1,7
0,6
0,6
17,3
2,1
0,6
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
J u m l a h 72,4 72,4 71,8 78,5 77,5 73,9
43
Tahun
Angka Indeks
Kuantitas Agregatif
1997
1998
1999
2000
2001
2002
92
92
91
100
99
94
44
6. Berikut adalah harga dan kuantitas ke-
lompok bahan pangan. Hitunglah indeks
nilai agregat sederhana, menggunakan
tahun dasar 2000.
45
Barang Tahun 2000 Tahun 2002
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
46
Barang Tahun 2000 Tahun 2002
P0 Q0 P0Q0 Pn Qn PnQn
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
53.598
5.230
2.388
964
1.786
4.010
772
610
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
129.408
11.220
2.944
1.197
1.860
10.205
1.764
1.225
J u m l a h 69.358 159.823
47
Angka indeks nilai agregatif sederhana,
Artinya, selama tahun 2000 – 2002 nilai agregat
meningkat 130%. Apa yang mempengaruhi indeks
nilai agregat ? Perubahan harga dan kuantitas
selama periode yang diukur
100.
.
.
00
0


QP
QP
V nn
n
230100.
358.69
823.159
0 
n
V
48
7. Hitunglah indeks Laspeyres, Paasche dan
Fisher , menggunakan tahun dasar 2000
dari tabel dibawah ini
49
Barang Tahun 2000 Tahun 2002
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
50
Barang P0 Q0 Pn P0Q0 PnQ0
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
48,2
7,9
1,9
0,5
0,8
16,5
2,2
0,5
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
53.598
5.230
2.388
964
1.786
4.010
772
610
133.851
13.035
3.496
1.995
2.480
10.725
2.156
1.225
69.358 168.963
51


 100.
.
.
00
0
0
QP
QP
L n
n
244100.
358.69
963.168
100.
.
.
0000
0002
02
01 


QP
QP
L
Artinya, dengan indeks laspeyres selama tahun
2000 – 2002 harga barang pangan telah
meningkat 144%.
52
Barang P0 Qn Pn P0Qn PnQn
Beras
Jagung
Kedelai
Kc. Hijau
Kc. Tanah
Ketela Pohon
Ketela Rambat
Kentang
1.112
662
1.257
1.928
2.233
243
351
1.219
46,6
6,8
1,6
0,3
0,6
15,7
1,8
0,5
2.777
1.650
1.840
3.990
3.100
650
980
2.450
51.819
4.502
2.011
578
1.340
3.815
632
610
129.408
11.220
2.944
1.197
1.860
10.205
1.764
1.225
65.307 159.823
53


 100.
.
.
0
0
n
nn
QP
QP
Pn
245100.
307.65
823.159
100.
.
.
0200
0202
02
01 


QP
QP
P
Artinya, dengan indeks Paasche selama tahun
2000 – 2002 harga barang pangan telah
meningkat 145%.
54
Angka Indeks Fisher (Indeks Ideal )
 Artinya, dengan indeks Fisher (Indeks Ideal)
selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan
telah meningkat 144,5%.
   5,244245.244. 02
00
02
00
02
00  PLIF
55
8. Perubahan Tahun Dasar
Tabel dibawah ini adalah data tentang rata-
rata harga perdagangan kentang di beberapa
pasar swalayan di kota Bandung selama 9
tahun
56
Tahun Harga Kentang
(Rp/kg)
Indeks Lama
(1998 = 100)
Indeks Baru
(2001 = 100)
1 2 3 4
1998
1999
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2.904
3.375
3.010
2.805
4.075
5.339
5.931
7.653
100,00
116,22
103,65
96,59
140,32
183,85
204,24
263,53
103,53
120,32
107,31
100,00
145,28
190,34
211,44
272,83
57
Cara I :
Kolom 3
dst
22,116100.
904.2
375.3
99,98 I
24,204100.
904.2
931.5
04,98 I
58
Kolom 4
dst
53,103100.
805.2
904.2
98,01 I
83,272100.
805.2
653.7
05,01 I
59
Cara II :
Kolom 4
dst
53,103100.
59,96
100
01,98 I
83,272100.
59,96
53,263
05,01 I
60
9. Perhitungan Inflasi dengan IHK
Berikut adalah gambaran IHK di Indonesia
tahun 1998 – 2001
61
Kelompok 1998 1999 2000 2001
Makanan
Perumahan
Sandang
Aneka Barang
IHK
209
142
192
174
168
262
164
230
216
203
249
175
245
229
210
270
196
268
262
234
Inflasi NA 20,83 3,45 11,43
62
Dari table diatas IHK berguna untuk melihat besarnya laju
inflasi, rumusnya sbb:
IHKt – IHKt – 1
I n f l a s i = ────────── x 100
IHKt – 1
Jadi inflasi secara umum adalah :
63
Inflasi secara umum tahun 1998 – 1999
203 – 168
I n f l a s i = ─────── x 100 = 20,83
168
262 – 209
Inflasi makanan = ─────── x 100 = 25,36
209
64
164 – 142
Inflasi perum = ─────── x 100 = 15,49
142
230 – 192
Inflasi sandang = ─────── x 100 = 19,79
192
65
216 – 174
Infls aneka brg = ─────── x 100 = 24,14
174
Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga ba-
rang dan jasa yang dapat mempengaruhi
derajat sejauh mana daya beli konsumen
dapat tertekan oleh harga.
66
10. Kegunaan IHK lainnya
a. IHK dan Pendapatan Riil
Berikut adalah data pendapatan per kapita riil
penduduk Indonesia tahun 1995 – 2001
67
Tahun Pendapatan
Nominal
IHK
(1993 = 100)
Pendapatan
riil
1995 532.568 254 209.672
1998 989.573 322 307.321
2001 1.490.974 363 410.737
Pendapatan Nominal
Pendapatan Riil = ────────────── x 100
IHK
68
11. Kegunaan IHK lainnya
b. IHK dan Penjualan yang dideflasi.
Berikut adalah data penjualan berdasarkan
IHPB pada PT. Astra Agro Lestari Tbk.
tahun 2001 – 2002
69
Tahun Pendapatan
Nominal
IHPB
(1983 = 100)
Pendapatan
riil
2001 1.200 820 146
2002 1.400 923 152
Penjualan Aktual
Penjualan Riil = ─────────────── x 100
Indeks Harga yg sesuai
70
12. Kegunaan IHK lainnya
c. IHK dan Daya Beli Uang.
Berikut adalah daya beli Rp. 10.000,-
berdasarkan tahun yang berbeda.
71
Tahun IHPB
(1983 = 100)
Daya
Beli
1995 254 3.937
1998 322 3.106
2002 363 2.755
Nominal Rupiah
Daya beli = ──────────── x 100
IHK
72
13. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)
Berikut adalah contoh IHPB dengan tahun
dasar 1993.
73
Kelompok 1997 1998 1999 2000 2001
Pertanian
Tambang &
galian
Industri
Import
Eksport
Indeks umum
170
141
132
129
148
140
298
173
217
286
417
288
410
214
268
289
366
314
459
236
278
316
461
353
567
275
309
356
521
403
74
14. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP)
Berikut adalah contoh IT, IB dan NTP tahun
dasar 1998 – 2001.
IT : indeks harga yang diterima petani
IB : indeks harga yang dibayar petani
NTP : Nilai Tukar Petani
75
Indeks 1998 1999 2000 2001
IT 648 342 377 489
IB 615 368 363 427
NTP 104 93 104 114
76
15. Indeks Produktivitas
Berikut adalah contoh Indeks Produktivitas
beberapa sektor pada tahun 1997 – 2000.
77
Sektor 1997 1998 1999 2000
Pertanian 106,3 90,4 102,9 96,3
Konstruksi 97,2 76,8 99,5 104,8
Keuangan &
Perbankan
111,3 78,0 89,5 74,4
J a s a 100,2 103,9 101,4 130,2

More Related Content

What's hot

Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenAditya Panim
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatHasnah Rhiriesad
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroaudi15Ar
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasInal Ypyn
 
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar PerdaganganBab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar PerdaganganQuinta Nursabrina
 
Multiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorMultiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorIndah Agustina
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyL N
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenJudianto Nugroho
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Labanazilah_ laila
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanQuraeni Wardhany
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian SahamHayy
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanEkinanda Anggita
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemMeri Dwi
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenyunisarosa
 

What's hot (20)

Teori penentuan kurs valuta asing
Teori penentuan kurs valuta asingTeori penentuan kurs valuta asing
Teori penentuan kurs valuta asing
 
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku KonsumenBab IV Teori Perilaku Konsumen
Bab IV Teori Perilaku Konsumen
 
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregatpengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
pengaruh kebijakan moneter dan fiskal terhadap permintaan agregat
 
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makroPenawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
Penawaran Agregat dan Teori Ekonomi makro
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
Bab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kasBab 5 manajemen_kas
Bab 5 manajemen_kas
 
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar PerdaganganBab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
Bab 4 Permintaan dan Penawaran,Kurva Tawar Menawar, dan Nilai Tukar Perdagangan
 
Multiplier dan accelerator
Multiplier dan acceleratorMultiplier dan accelerator
Multiplier dan accelerator
 
Uang dan Inflasi
Uang dan InflasiUang dan Inflasi
Uang dan Inflasi
 
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan OligopolyHarga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
Harga dan Output di Pasar Monopolistis dan Oligopoly
 
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumenBab 6 menganalisis pasar konsumen
Bab 6 menganalisis pasar konsumen
 
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan LabaHubungan Biaya, Volume dan Laba
Hubungan Biaya, Volume dan Laba
 
Hipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasarHipotesis efisiensi pasar
Hipotesis efisiensi pasar
 
Manajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: PersediaanManajemen Keuangan: Persediaan
Manajemen Keuangan: Persediaan
 
Ppt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasionalPpt pendapatan nasional
Ppt pendapatan nasional
 
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
Partisipasi Koperasi Dalam Berbagai Pasar (BAB 7)
 
Penilaian Saham
Penilaian SahamPenilaian Saham
Penilaian Saham
 
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatanelastisitas silang dan elastisitas pendapatan
elastisitas silang dan elastisitas pendapatan
 
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problemTugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
Tugas manajemen keuangan madya, chapter review problem
 
Teori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumenTeori pilihan konsumen
Teori pilihan konsumen
 

Similar to INDEKS PANGAN

Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksPuja Lestari
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfYNWAYNWA1
 
Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeksEman Mendrofa
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptHanareNightingale
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Jogo Hera
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptistighfarohsma12
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxAndikPratama1
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedratna ayu
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxCanvaKspm
 
PPT Materi Indeks harga
PPT Materi Indeks hargaPPT Materi Indeks harga
PPT Materi Indeks hargaWahyufitri1999
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxRebekaHelen
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20EuisWulan
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksZombie Black
 

Similar to INDEKS PANGAN (20)

Statistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka IndeksStatistik_ Angka Indeks
Statistik_ Angka Indeks
 
Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3Modul 2 KB 3
Modul 2 KB 3
 
Angka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdfAngka Indeks.pdf
Angka Indeks.pdf
 
Pertemuan ii angka indeks
Pertemuan ii   angka indeksPertemuan ii   angka indeks
Pertemuan ii angka indeks
 
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.pptANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
ANGKA_INDEKS_EKONOMI_SMA_XI_IPS_PEMBELAJARAN.ppt
 
Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks Harga Konsumen (IHK)
 
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.pptbagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
bagan inflasi bagan inflasibagan inflasi.ppt
 
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptxPengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
Pengertian , lingkup dan perhitungan ANGKA INDEKS.pptx
 
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosavedInflasi dan-indeks-harga-autosaved
Inflasi dan-indeks-harga-autosaved
 
Stat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptxStat1_09 (1).pptx
Stat1_09 (1).pptx
 
08 angka indeks
08 angka indeks08 angka indeks
08 angka indeks
 
Inflasi
InflasiInflasi
Inflasi
 
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptxINDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
INDEKS HARGA DAN INFLASI [Autosaved].pptx
 
PPT Materi Indeks harga
PPT Materi Indeks hargaPPT Materi Indeks harga
PPT Materi Indeks harga
 
6. angka indeks
6. angka indeks6. angka indeks
6. angka indeks
 
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptxIndeks Harga dan Inflasi.pptx
Indeks Harga dan Inflasi.pptx
 
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
Indeks harga/abshor.marantika/kelompok 20
 
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka IndeksStatistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
Statistika Deskriptif - Bab 07 - Angka Indeks
 
Angka indeks
Angka indeksAngka indeks
Angka indeks
 
Angka indeks vhdl
Angka indeks vhdlAngka indeks vhdl
Angka indeks vhdl
 

Recently uploaded

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 

Recently uploaded (16)

Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 

INDEKS PANGAN

  • 2. 2 Adalah suatu bilangan yang menunjukkan besar kecilnya perubahan suatu keadaan terhadap keadaan lain yang dijadikan sebagai dasar.
  • 3. 3 Contoh: Harga beras Cianjur kepala adalah Rp. 3.500,-/kg pada tahun 2006 sedangkan tahun berikutnya menjadi Rp. 4.000,-/kg , maka harga beras Cianjur kepala pada tahun 2007 menjadi (4000/3500 ) . 100% = 114,29 % dari harga beras pada tahun 2006. Dengan perkataan lain, harga beras Cianjur kepala pada tahun 2007 mengalami kenaikan sebesar 14,29 % dari tahun sebelumnya.
  • 4. 4 Macam-macam Angka Indeks (AI) :  Angka Indeks Harga (Price Index , P)  Angka Indeks Jumlah (Quantity Index, Q)  Angka Indeks Nilai (Value Index, V = P.Q)
  • 5. 5 Beberapa hal yang perlu diketahui dalam mempelajari angka indeks :  Base Year (Base Period) : tahun dasar Adalah tahun yang dijadikan dasar perbandingan.  Given Year (Given Period): tahun/periode yang diperbandingkan.
  • 6. 6 Tahun dasar ditentukan dengan syarat-syarat:  Perekonomian pada tahun/priode dasar tersebut dalam keadaan stabil.  Tidak terlalu jauh dari tahun-tahun yang hendak diperbandingkan.  Berdasarkan tahun/periode yang dianggap penting, misalnya periode dimana peme- rintah baru mulai pada kebijaksanaan ekonomi yang ditekankan pada stabilitas harga-harga.
  • 7. 7 Metode penyusunan Indeks Harga: I. Angka Indeks Tidak tertimbang II. Angka Indeks Tertimbang
  • 8. 8 Rumus: I. Angka Indeks Tidak tertimbang 1. Angka Indeks Harga Relatif Sederhana 100. 0 0 P P P n n 
  • 9. 9 Rumus: II. Angka Indeks Tidak Tertimbang 2. Angka Indeks Harga Agregat Sederhana 100. 0 0   P P P n n
  • 10. 10 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Rumus umum : 100. . . 0 0   wP wP P n n
  • 11. 11 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Laspeyres, timbangannya kuantits pada tahun dasar 100. . . 00 0 0   QP QP L n n
  • 12. 12 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Paasche, timbangannya kuantitas pada tahun yang diperbandingkan 100. . . 0 0   n nn n QP QP P
  • 13. 13 Rumus: II. Angka Indeks Tertimbang Irving Fisher, angka indeks gabungan (Angka Indeks Ideal) nnn PLIF 000 .
  • 14. 14 Sebelumnya telah dibahas tentang rumus beberapa indeks. Berikut ini dibahas beberapa macam indeks yang umum dipakai dalam perekonomian. 1. Indeks Harga Konsumen (IHK). 2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB). 3. Indeks Nilai Tukar Petani. 4. Indeks Produktivitas.
  • 15. 15 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) IHKt – IHKt – 1 I n f l a s i = ────────── x 100 IHKt – 1
  • 16. 16 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) a. IHK dan Pendapatan Riil. Pendapatan Nominal Pendapatan Riil = ─────────────── x 100 IHK
  • 17. 17 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) b. IHK dan Penjualan yang dideflasi. Pendapatan Aktual Penjualan Riil = ────────────── x 100 IHK
  • 18. 18 1. Indeks Harga Konsumen (IHK) c. IHK dan Daya Beli Uang. Nominal Rupiah Daya Beli = ───────────── x 100 IHK
  • 19. 19 2. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) 3. Indeks Nilai Tukar Petani
  • 20. 20 4. Indeks Produktivitas Produktivitas periode ke n Indeks Produktivitas = ─────────────── x 100 Produktivitas periode ke 0
  • 21. 21 Masalah dalam penyusunan angka indeks :  Masalah pemilihan sample.  Masalah pembobotan/timbangan.  Perubahan teknologi.  Pemilihan tahun dasar.  Bagaimana mengubah periode dasar.
  • 22. 22 Indeks 1999 2000 2001 2002 Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat (1983 = 100) 274 316 329 369 Indeks Harga Diterima Petani Aceh (1987 = 100) 167 190 202 214
  • 23. 23 Untuk membandingkannya dibuat tahun dasar yang sama, misalnya 1999 dibuat sebagai tahun dasar baru untuk Jawa Barat dan Aceh, maka Indeks IT 2000, Jawa Barat = (316/274) x 100 = 115 Indeks IT 2000, Aceh = (190/167) x 100 = 114
  • 24. 24 Indeks 1999 2000 2001 2002 Indeks Harga Diterima Petani Jawa Barat (1999 = 100) 100 115 120 135 Indeks Harga Diterima Petani Aceh (1999 = 100) 100 114 121 128
  • 25. 25 Soal - 2 : 1. Berikut adalah harga beras di kota “Jakarta” , data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks harga relatif sederhana untuk menggunakan tahun dasar 1996.
  • 26. 26 Tahun Harga per kg (Rp.) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002
  • 27. 27 Tahun Harga per kg (Rp) Indeks 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777 100 110 243 203 221 249 274 Dari indeks harga, sejak 1996 sampai 2002 harga beras telah naik 174 % atau 24,86 % setiap tahunnya.
  • 28. 28 2. Berikut adalah produksi beras di kota “Jakarta” , data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks kuantitas relatif sederhana untuk menggunakan tahun dasar 1996.
  • 30. 30 Tahun Kuantitas Indeks 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 31 30 32 33 32 30 31 100 97 103 106 103 97 100 Dari indeks kuantitas, terlihat bahwa produksi yang lebih kecil dari 1996 adalah tahun 1997 dan 2001. Produksi selama 1996 – 2002 mengalami kenaikan tertinggi 6%.
  • 31. 31 3. Berikut adalah harga beras dan produksi beras di kota “Jakarta” , data diperoleh dari BPS. Hitunglah angka indeks nilai menggunakan tahun dasar 1996.
  • 32. 32 Tahun Harga per kg (Rp.) Produksi (juta ton) 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777 31 30 32 33 32 30 31 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002
  • 33. 33 Tahun Harga Kuantitas Nilai Indeks 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 1.014 1.112 2.461 2.058 2.240 2.524 2.777 31 30 32 33 32 30 31 31.434 33.360 78.752 67.914 71.680 75.720 86.087 100 106 251 216 228 241 274
  • 34. 34 Dari indeks nilai dapat diketahui bahwa penerimaan dari padi meningkat 6% untuk tahun 1996 – 1997, sedang selama periode 1996 – 2002 penerimaan meningkat 174% atau meningkat 24,86% per tahunnya.
  • 35. 35 4. Hitunglah indeks harga agregat sederha-na kelompok makanan berikut, menggu-nakan tahun dasar 2000.
  • 36. 36 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 815 456 1.215 1.261 2.095 205 298 852 1.002 500 1.151 1.288 2.000 269 367 824 1.013 627 1.148 1.630 2.288 261 357 937 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 2.461 1.294 1.380 3.687 2.540 551 798 2.004 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450
  • 37. 37 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 815 456 1.215 1.261 2.095 205 298 852 1.002 500 1.151 1.288 2.000 269 367 824 1.013 627 1.148 1.630 2.288 261 357 937 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 2.461 1.294 1.380 3.687 2.540 551 798 2.004 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 J u m l a h 7.197 7.470 8.261 9.005 14.715 17.437
  • 39. 39 Angka indeks tahun 2002 berdasarkan tahun dasar 2000 adalah 194, artinya selama 2 tahun dari 2000 – 2002 harga telah naik 94%. Tahun 1997 ke 1998, harga naik 2%. Tahun 1998 ke 1999, harga naik 10%. Tahun 1999 ke 2000, harga naik 8%. Tahun 2000 ke 2001, harga naik 63%. Dan Tahun 2001 ke 2002, harga naik 31%.
  • 40. 40 5. Hitunglah indeks kuantitas agregat seder- hana kelompok makanan berikut, meng- gunakan tahun dasar 2000. Nilai dalam juta ton.
  • 41. 41 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 44,7 6,2 1,3 0,2 0,6 17,1 2,2 0,1 45,2 6,7 1,5 0,3 0,7 15,8 1,9 0,3 44,7 6,2 1,6 0,2 0,7 15,9 2,1 0,4 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 48,1 6,5 1,7 0,6 0,6 17,3 2,1 0,6 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
  • 42. 42 Sumber : Laporan Perekonomian Indonesia, BPS, 2002 Jenis Barang 1997 1998 1999 2000 2001 2002 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 44,7 6,2 1,3 0,2 0,6 17,1 2,2 0,1 45,2 6,7 1,5 0,3 0,7 15,8 1,9 0,3 44,7 6,2 1,6 0,2 0,7 15,9 2,1 0,4 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 48,1 6,5 1,7 0,6 0,6 17,3 2,1 0,6 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5 J u m l a h 72,4 72,4 71,8 78,5 77,5 73,9
  • 44. 44 6. Berikut adalah harga dan kuantitas ke- lompok bahan pangan. Hitunglah indeks nilai agregat sederhana, menggunakan tahun dasar 2000.
  • 45. 45 Barang Tahun 2000 Tahun 2002 Harga Kuantitas Harga Kuantitas Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
  • 46. 46 Barang Tahun 2000 Tahun 2002 P0 Q0 P0Q0 Pn Qn PnQn Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 53.598 5.230 2.388 964 1.786 4.010 772 610 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5 129.408 11.220 2.944 1.197 1.860 10.205 1.764 1.225 J u m l a h 69.358 159.823
  • 47. 47 Angka indeks nilai agregatif sederhana, Artinya, selama tahun 2000 – 2002 nilai agregat meningkat 130%. Apa yang mempengaruhi indeks nilai agregat ? Perubahan harga dan kuantitas selama periode yang diukur 100. . . 00 0   QP QP V nn n 230100. 358.69 823.159 0  n V
  • 48. 48 7. Hitunglah indeks Laspeyres, Paasche dan Fisher , menggunakan tahun dasar 2000 dari tabel dibawah ini
  • 49. 49 Barang Tahun 2000 Tahun 2002 Harga Kuantitas Harga Kuantitas Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5
  • 50. 50 Barang P0 Q0 Pn P0Q0 PnQ0 Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 48,2 7,9 1,9 0,5 0,8 16,5 2,2 0,5 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 53.598 5.230 2.388 964 1.786 4.010 772 610 133.851 13.035 3.496 1.995 2.480 10.725 2.156 1.225 69.358 168.963
  • 51. 51    100. . . 00 0 0 QP QP L n n 244100. 358.69 963.168 100. . . 0000 0002 02 01    QP QP L Artinya, dengan indeks laspeyres selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 144%.
  • 52. 52 Barang P0 Qn Pn P0Qn PnQn Beras Jagung Kedelai Kc. Hijau Kc. Tanah Ketela Pohon Ketela Rambat Kentang 1.112 662 1.257 1.928 2.233 243 351 1.219 46,6 6,8 1,6 0,3 0,6 15,7 1,8 0,5 2.777 1.650 1.840 3.990 3.100 650 980 2.450 51.819 4.502 2.011 578 1.340 3.815 632 610 129.408 11.220 2.944 1.197 1.860 10.205 1.764 1.225 65.307 159.823
  • 53. 53    100. . . 0 0 n nn QP QP Pn 245100. 307.65 823.159 100. . . 0200 0202 02 01    QP QP P Artinya, dengan indeks Paasche selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 145%.
  • 54. 54 Angka Indeks Fisher (Indeks Ideal )  Artinya, dengan indeks Fisher (Indeks Ideal) selama tahun 2000 – 2002 harga barang pangan telah meningkat 144,5%.    5,244245.244. 02 00 02 00 02 00  PLIF
  • 55. 55 8. Perubahan Tahun Dasar Tabel dibawah ini adalah data tentang rata- rata harga perdagangan kentang di beberapa pasar swalayan di kota Bandung selama 9 tahun
  • 56. 56 Tahun Harga Kentang (Rp/kg) Indeks Lama (1998 = 100) Indeks Baru (2001 = 100) 1 2 3 4 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2.904 3.375 3.010 2.805 4.075 5.339 5.931 7.653 100,00 116,22 103,65 96,59 140,32 183,85 204,24 263,53 103,53 120,32 107,31 100,00 145,28 190,34 211,44 272,83
  • 57. 57 Cara I : Kolom 3 dst 22,116100. 904.2 375.3 99,98 I 24,204100. 904.2 931.5 04,98 I
  • 59. 59 Cara II : Kolom 4 dst 53,103100. 59,96 100 01,98 I 83,272100. 59,96 53,263 05,01 I
  • 60. 60 9. Perhitungan Inflasi dengan IHK Berikut adalah gambaran IHK di Indonesia tahun 1998 – 2001
  • 61. 61 Kelompok 1998 1999 2000 2001 Makanan Perumahan Sandang Aneka Barang IHK 209 142 192 174 168 262 164 230 216 203 249 175 245 229 210 270 196 268 262 234 Inflasi NA 20,83 3,45 11,43
  • 62. 62 Dari table diatas IHK berguna untuk melihat besarnya laju inflasi, rumusnya sbb: IHKt – IHKt – 1 I n f l a s i = ────────── x 100 IHKt – 1 Jadi inflasi secara umum adalah :
  • 63. 63 Inflasi secara umum tahun 1998 – 1999 203 – 168 I n f l a s i = ─────── x 100 = 20,83 168 262 – 209 Inflasi makanan = ─────── x 100 = 25,36 209
  • 64. 64 164 – 142 Inflasi perum = ─────── x 100 = 15,49 142 230 – 192 Inflasi sandang = ─────── x 100 = 19,79 192
  • 65. 65 216 – 174 Infls aneka brg = ─────── x 100 = 24,14 174 Inflasi menunjukkan laju kenaikan harga ba- rang dan jasa yang dapat mempengaruhi derajat sejauh mana daya beli konsumen dapat tertekan oleh harga.
  • 66. 66 10. Kegunaan IHK lainnya a. IHK dan Pendapatan Riil Berikut adalah data pendapatan per kapita riil penduduk Indonesia tahun 1995 – 2001
  • 67. 67 Tahun Pendapatan Nominal IHK (1993 = 100) Pendapatan riil 1995 532.568 254 209.672 1998 989.573 322 307.321 2001 1.490.974 363 410.737 Pendapatan Nominal Pendapatan Riil = ────────────── x 100 IHK
  • 68. 68 11. Kegunaan IHK lainnya b. IHK dan Penjualan yang dideflasi. Berikut adalah data penjualan berdasarkan IHPB pada PT. Astra Agro Lestari Tbk. tahun 2001 – 2002
  • 69. 69 Tahun Pendapatan Nominal IHPB (1983 = 100) Pendapatan riil 2001 1.200 820 146 2002 1.400 923 152 Penjualan Aktual Penjualan Riil = ─────────────── x 100 Indeks Harga yg sesuai
  • 70. 70 12. Kegunaan IHK lainnya c. IHK dan Daya Beli Uang. Berikut adalah daya beli Rp. 10.000,- berdasarkan tahun yang berbeda.
  • 71. 71 Tahun IHPB (1983 = 100) Daya Beli 1995 254 3.937 1998 322 3.106 2002 363 2.755 Nominal Rupiah Daya beli = ──────────── x 100 IHK
  • 72. 72 13. Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB) Berikut adalah contoh IHPB dengan tahun dasar 1993.
  • 73. 73 Kelompok 1997 1998 1999 2000 2001 Pertanian Tambang & galian Industri Import Eksport Indeks umum 170 141 132 129 148 140 298 173 217 286 417 288 410 214 268 289 366 314 459 236 278 316 461 353 567 275 309 356 521 403
  • 74. 74 14. Indeks Nilai Tukar Petani (NTP) Berikut adalah contoh IT, IB dan NTP tahun dasar 1998 – 2001. IT : indeks harga yang diterima petani IB : indeks harga yang dibayar petani NTP : Nilai Tukar Petani
  • 75. 75 Indeks 1998 1999 2000 2001 IT 648 342 377 489 IB 615 368 363 427 NTP 104 93 104 114
  • 76. 76 15. Indeks Produktivitas Berikut adalah contoh Indeks Produktivitas beberapa sektor pada tahun 1997 – 2000.
  • 77. 77 Sektor 1997 1998 1999 2000 Pertanian 106,3 90,4 102,9 96,3 Konstruksi 97,2 76,8 99,5 104,8 Keuangan & Perbankan 111,3 78,0 89,5 74,4 J a s a 100,2 103,9 101,4 130,2