Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (RO...Trisnadi Wijaya
Abstrak: Pasar modal melaksanakan dua fungsi yang memegang peranan penting bagi perekonomian suatu negara, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari para investor dalam bentuk investasi. Investor menggunakan analisis fundamental untuk mempertimbangkan nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Dalam analisis fundamental, ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi biasanya mempunyai nilai PER yang tinggi, demikian pula sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah mempunyai PER yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity terhadap Price Earning Ratio baik secara parsial maupun simultan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 perusahaan consumer goods yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER). Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER).
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio
Mata Kuliah ini Memperkenalkan & Mengkaji Lebih Lanjut mengenai Konsep, Metode, dan Teknik-teknik Statistik secara Deskriptif Analisis dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis itu sendiri, sehingga Memberikan Makna dari Setiap Nilai-nilai yang diperoleh dalam Pengujiannya, baik secara Manual ataupun sesuai dengan Perkembangan Teknologi bahwasanya Data-data Statistik tersebut bisa diolah Menggunakan Sofware khususnya SPSS, atau beberapa Sofware lainnya seperti, Eviews, PSPP sesuai juga dengan Kegunaannya dari masiong-masing Data Stattistik yang akan Diolah tersebut.
Pengaruh Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity (RO...Trisnadi Wijaya
Abstrak: Pasar modal melaksanakan dua fungsi yang memegang peranan penting bagi perekonomian suatu negara, yaitu sebagai sarana bagi pendanaan usaha dan sebagai sarana bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari para investor dalam bentuk investasi. Investor menggunakan analisis fundamental untuk mempertimbangkan nilai intrinsik dari suatu saham dengan menggunakan data keuangan perusahaan. Dalam analisis fundamental, ada dua pendekatan yang bisa digunakan untuk menghitung nilai intrinsik saham, yaitu pendekatan nilai sekarang dan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi biasanya mempunyai nilai PER yang tinggi, demikian pula sebaliknya perusahaan dengan pertumbuhan yang rendah mempunyai PER yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity terhadap Price Earning Ratio baik secara parsial maupun simultan. Sampel yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 15 perusahaan consumer goods yang diambil menggunakan metode purposive sampling. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menyatakan Current Ratio (CR) tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER). Debt to Equity Ratio (DER) dan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara parsial terhadap Price Earning Ratio (PER). Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return on Equity (ROE) berpengaruh signifikan secara simultan terhadap Price Earning Ratio (PER).
Kata Kunci: Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Return on Equity, Price Earning Ratio
Mata Kuliah ini Memperkenalkan & Mengkaji Lebih Lanjut mengenai Konsep, Metode, dan Teknik-teknik Statistik secara Deskriptif Analisis dalam Menginterpretasikan Hasil Analisis itu sendiri, sehingga Memberikan Makna dari Setiap Nilai-nilai yang diperoleh dalam Pengujiannya, baik secara Manual ataupun sesuai dengan Perkembangan Teknologi bahwasanya Data-data Statistik tersebut bisa diolah Menggunakan Sofware khususnya SPSS, atau beberapa Sofware lainnya seperti, Eviews, PSPP sesuai juga dengan Kegunaannya dari masiong-masing Data Stattistik yang akan Diolah tersebut.
Apa itu SP2DK Pajak?
SP2DK adalah singkatan dari Surat Permintaan Penjelasan atas Data dan/atau Keterangan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pajak (KPP) kepada Wajib Pajak (WP). SP2DK juga sering disebut sebagai surat cinta pajak.
Apa yang harus dilakukan jika mendapatkan SP2DK?
Biasanya, setelah mengirimkan SPT PPh Badan, DJP akan mengirimkan SP2DK. Namun, jangan khawatir, dalam webinar ini, enforce A akan membahasnya. Kami akan memberikan tips tentang bagaimana cara menanggapi SP2DK dengan tepat agar kewajiban pajak dapat diselesaikan dengan baik dan perusahaan tetap efisien dalam biaya pajak. Kami juga akan memberikan tips tentang bagaimana mencegah diterbitkannya SP2DK.
Daftar isi enforce A webinar:
https://enforcea.com/
Dapat SP2DK,Harus Apa? enforce A
Apa Itu SP2DK? How It Works?
How to Response SP2DK?
SP2DK Risk Management & Planning
SP2DK? Surat Cinta DJP? Apa itu SP2DK?
How It Works?
Garis Waktu Kewajiban Pajak
Indikator Risiko Ketidakpatuhan Wajib Pajak
SP2DK adalah bagian dari kegiatan Pengawasan Kepatuhan Pajak
Penelitian Kepatuhan Formal
Penelitian Kepatuhan Material
Jenis Penelitian Kepatuhan Material
Penelitian Komprehensif WP Strategis
Data dan/atau Keterangan dalam Penelitian Kepatuhan Material
Simpulan Hasil Penelitian Kepatuhan Material Umum di KPP
Pelaksanaan SP2DK
Penelitian atas Penjelasan Wajib Pajak
Penerbitan dan Penyampaian SP2DK
Kunjungan Dalam Rangka SP2DK
Pembahasan dan Penyelesaian SP2DK
How DJP Get Data?
Peta Kepatuhan dan Daftar Sasaran Prioritas Penggalian Potensi (DSP3)
Sumber Data SP2DK Ekualisasi
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Penghasilan PPh Badan vs DPP PPN
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Gaji , Bonus dll vs PPh Pasal 21
Sumber Data SP2DK Ekualisasi Biaya Jasa, Sewa & Bunga vs PPh Pasal 23/2 & 4 Ayat (2)/15
Sumber Data SP2DK Mirroring
Sumber Data SP2DK Benchmark
Laporan Hasil P2DK (LHP2DK)
Simpulan dan Rekomendasi Tindak Lanjut LHP2DK
Tindak lanjut SP2DK
Kaidah utama SP2DK
How to Response SP2DK?
Bagaimana Menyusun Tanggapan SP2DK yang Baik
SP2DK Risk Management & Planning
Bagaimana menghindari adanya SP2DK?
Kaidah Manajemen Perpajakan yang Baik
Tax Risk Management enforce A APPTIMA
Tax Efficiency : How to Achieve It?
Tax Diagnostic enforce A Discon 20 % Free 1 month retainer advisory (worth IDR 15 million)
Corporate Tax Obligations Review (Tax Diagnostic) 2023 enforce A
Last but Important…
Bertanya atau konsultasi Tax Help via chat consulting Apps enforce A
Materi ini telah dibahas di channel youtube EnforceA Konsultan Pajak https://youtu.be/pbV7Y8y2wFE?si=SBEiNYL24pMPccLe
Program sarjana merupakan pendidikan akademik yang diperuntukkan bagi lulusan pendidikan menengah atau sederajat sehingga mampu mengamalkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui penalaran ilmiah.
Program sarjana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyiapkan Mahasiswa menjadi intelektual dan/atau ilmuwan yang berbudaya, mampu memasuki dan/atau menciptakan lapangan kerja, serta mampu mengembangkan diri menjadi profesional.
Makalah Kelompok 2 mengenai materi manajemen keuangan
Index number oleh irna p
1. Index Number
Kelompok 5 : Irna Puji Lestari & Julfikar Setiadi
MagisterManajemenUniversitasNegeriJakartaAngkatanXIII
2. DEFINISI
ANGKA INDEKS BERFUNGSI SEBAGAI ALAT EVALUASI ATAU
MONITORING ATAS SUATU KEJADIAN / PERISTIWA
ANGKA INDEKS BERFUNGSI SEBAGAI ALAT EVALUASI ATAU
MONITORING ATAS SUATU KEJADIAN / PERISTIWA
Help in framing
suitable policies
Help in framing
suitable policies
Reveal trends and
tendencies
Reveal trends and
tendencies
Very useful in
deflating
Very useful in
deflating
Index Number/ Angka Indeks
adalah suatu ukuran statistik yang
menunjukkan perubahan suatu variabel
atau sekumpulan variabel yang berhubungan
satu sama lain, baik pada waktu atau tempat
yang sama atau berlainan dandinyatakan
dalam persentase
3. Menunjukkan perubahan harga-harga barang (sejenis maupun
sekelompok) dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.
Contoh : Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Perdagangan
Menunjukkan perubahan harga-harga barang (sejenis maupun
sekelompok) dalam waktu dan tempat yang sama atau berlainan.
Contoh : Indeks Harga Konsumen, Indeks Harga Perdagangan
Price Index (Indeks Harga)Price Index (Indeks Harga)
Menunjukkan perubahan kuantitas barang (sejenis maupun
sekelompok) yang diproduksi maupun dikonsumsi dalam waktu
yang sama atau berlainan
Contoh : Indeks Konsumsi Kedelai, Indeksi Produksi Beras
Menunjukkan perubahan kuantitas barang (sejenis maupun
sekelompok) yang diproduksi maupun dikonsumsi dalam waktu
yang sama atau berlainan
Contoh : Indeks Konsumsi Kedelai, Indeksi Produksi Beras
Quantity Index (Indeks Kuantitas)Quantity Index (Indeks Kuantitas)
Menunjukkan perubahan nilai uang dari suatu (sejenis maupun
sekelompok) yang diproduksi maupun dikonsumsi dalam waktu dan
tempat yang sama atau berlainan.
Contoh : Indeks Ekspor/Impor
Menunjukkan perubahan nilai uang dari suatu (sejenis maupun
sekelompok) yang diproduksi maupun dikonsumsi dalam waktu dan
tempat yang sama atau berlainan.
Contoh : Indeks Ekspor/Impor
Value Index (Indeks Nilai)Value Index (Indeks Nilai)
4.
5. 1. INDEKS
TIDAK TERTIMBANG
Adalah angka indeks yang dalam pembuatannya tidak
memasukan faktor-faktor yang mempengaruhi naik-turunnya
angka indeks. secara sederhana dianggap hanya memiliki
sebuah variable saja. Sekalipun variable tersebut merupakan
gabungan beberapa variable
METODE INDEKS TERTIMBANG :
A.INDEKS RELATIF SEDERHANA
B.INDEKS GABUNGAN/ AGREGAT SEDERHANA
C.INDEKS RATA-RATA RELATIF
6. Indeks
Harga
Indeks
Harga
11
Indeks
Nilai
Indeks
Nilai
33
%100
p
p
P
0
t
t,0 ×=
Pt,0= Indeks Harga.
Pt = Total harga pada tahun ke-t
P0 = Total harga pada tahun dasar
100%
QP
QP
V
00
tt
t,0 ×= Vt,0= Indeks Nilai
Indeks
Kuantitas
Indeks
Kuantitas
22
Qt,0= Indeks Kuantitas
Qt= Kuantitas pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas pada tahun dasar
Indeks yang terdiri dari satu macam barang saja
baik untuk indeks harga maupun indeks produksi
%100
Q
Q
Q
0
t
t,0 ×=
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
7. 2015201520152015 2017201720172017
Rp 7.000 Rp 8.000
Price Index untuk Harga Bensin adalah sbb
Pt = 8.000 dan P0 = 7.000, jadi :
Indeks harga bensin pada tahun 2017 adalah 120%.
Jadi, harga bensin pada tahun 2017 mengalami kenaikan
sebesar 20%.
Price Index untuk Harga Bensin adalah sbb
Pt = 8.000 dan P0 = 7.000, jadi :
Indeks harga bensin pada tahun 2017 adalah 120%.
Jadi, harga bensin pada tahun 2017 mengalami kenaikan
sebesar 20%.
100%
P
P
P
0
t
t,0 ×= 120%100%
7.000
8.000
Pt,0 =×=
Harga BensinHarga Bensin
A. INDEKS RELATIF SEDERHANA
Contoh 1Contoh 1
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
8. Produksi
Beras
Produksi
Beras
20162016
15.000 ton
20172017
24.000 ton
Quantity Index untuk Produksi Beras adalah sbb
Qt = 24.000 dan Q0 = 15.000, jadi :
Quantity Index atas Produksi Beras pada tahun 2017 adalah
160%. Jadi, kuantitas produksi beras tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar 60%.
Quantity Index untuk Produksi Beras adalah sbb
Qt = 24.000 dan Q0 = 15.000, jadi :
Quantity Index atas Produksi Beras pada tahun 2017 adalah
160%. Jadi, kuantitas produksi beras tahun 2017 mengalami
kenaikan sebesar 60%.
160%100%
15.000
24.000
Qt,0 =×=
A. INDEKS RELATIF SEDERHANA
Contoh 2Contoh 2
%100
Q
Q
Q
0
t
t,0 ×=
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
9. Indeks
Harga
Indeks
Harga
11
Indeks
Nilai
Indeks
Nilai
33
%100
p
p
P
0
t
t,0 ×=
∑
∑ Pt,0= Indeks Harga
Pt = Total harga pada tahun ke-t
P0 = Total harga pada tahun dasar
B. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANA
100%
QP
QP
V
00
tt
t,0 ×=
∑
∑ Vt,0= Indeks Nilai
Indeks
Kuantitas
Indeks
Kuantitas
22 Qt,0= Indeks Kuantitas
Qt= Kuantitas pada tahun ke-t
Q0 = Kuantitas pada tahun dasar
Indeks yang terdiri dari beberapa barang (kelompok barang)
100%
Q
Q
Q
0
t
t,0 ×=
∑
∑
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
10. Komoditas
Tahun 2015 Tahun 2016
Jumlah (Q0) Harga (P0) Jumlah (Qt) Harga (Pt)
Gula 5.500 Kg Rp 11.500 6.000 Kg Rp 12.000
Tepung 7.000 Kg Rp 5.000 8.000 Kg Rp 8.000
Beras 20.000 Kg Rp 6.000 22.000 Kg Rp 7.000
Total 32.500 Kg Rp 22.500 36.000 Kg Rp 27.000
B. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANA
∑ 0Q ∑ 0P ∑ tQ ∑ tp
%120%100
500.22
000.27
Pt,0 =×= %110100%
32.500
36.000
Qt,0 =×=
Contoh :Contoh :
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
11. B. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANAB. INDEKS AGREGAT SEDERHANA
∑ 0Q ∑ 0P ∑ tQ
%8.132100%
0218.250.00
0290.000.00
Vt,0 =×=
ContohContoh
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
Komoditas Po.Qo Pt.Qt
Gula
63,250,000 72,000,000
Tepung
35,000,000 64,000,000
Beras
120,000,000 154,000,000
Total
218,250,000 290,000,000
Untuk Mencari Index ValueUntuk Mencari Index Value
12. C. INDEKS RATA-RATA RELATIFC. INDEKS RATA-RATA RELATIF
Indeks yang terdiri dari beberapa barang (kelompok
barang) yang diobservasi.
Dimulai dengan mencari angka relatif dari masing-masing
barang dan kemudian dicari rata-rata dari angka relatif tersebut.
Rumus yang digunakan adalah :
It,0 = Angka Indeks
Pt = Harga tahun ke-t
Po = Harga tahun dasar
k = Jumlah barang
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
%100
t,0
I ×=
∑
k
Po
Pt
13. C. INDEKS RATA-RATA RELATIFC. INDEKS RATA-RATA RELATIFC. INDEKS RATA-RATA RELATIFC. INDEKS RATA-RATA RELATIF
Komoditi
Harga
2015
Harga
2016
A 2.000 2.100 2100/2000 = 1.05
B 1.500 1.750 1750/1500 = 1.16
C 2.000 1.900 1900/2000 = 0.95
D 1.800 1.900 1900/1800 = 1.05
= 4.3
Indeks rata-rata relatif tahun 2016 sebesar 107.5%. Artinya,
pada tahun 2016 terjadi kenaikan harga komoditi A, B, C dan D
sebesar 7.5% dibandingkan tahun tahun 2015
Contoh Harga Perkembangan Harga Komoditi A,B,C,D
o
t
P
P
1. Indeks
Tidak
Tertimbang
%5.107%100
4
3.4
%100
t,0
I =×=×=
∑
k
Po
Pt
14.
15. A. Indeks
Gabungan
Tertimbang
Metode Laspeyres
Metode Paasche
Metode Drobisch
Metode Irving Fisher
Metode Marshal-Edgeworth
2. Indeks
Tertimbang
16. Metode Laspeyres
• Etienne Laspeyres mengembangkan model
penghitungan indeks dengan menggunakan
kuantitas pada tahun dasar (Qo) sebagai
faktor penimbang.
• Dirumuskan :
%100
00
0
×=
∑
∑
qp
qp
IL t
2. Indeks
Tertimbang
17. Keunggulan
Data Kuantitas yang
diperlukan hanya dari
periode acuan. Dengan
demikian perubahan pada
indeks dapat di hubungkan
dengan perubahan pada
harga
Kelemahan
Tidak merefleksikan
perubahan – perubahan
pola pembelian seiring
dengan waktu. Selain itu,
banyak bobot yang
diberikan untuk barang
yang harganya meningkat
Metode Laspeyres
2. Indeks
Tertimbang
18. • Angka Indeks Paasche menggunakan model penghitungan
indeks dengan menggunakan kuantitas pada tahun tertentu
yang angka indeksnya akan di hitung (Current year) atau
tahun ke-t (Qt) sebagai faktor penimbang.
• Dirumuskan :
Metode Paasche
2. Indeks
Tertimbang
%100
0
×=
∑
∑
t
tt
qp
qp
IP
19. Keunggulan
Karena menggunakan
kuantitas dari periode
sekarang, indeks ini
merefleksikan perilaku
pembelian di masa
sekarang
Kelemahan
Memerlukan data kuantitas
tahun sekarang. Indeks ini
cenderung memberikan
banyak bobot untuk
barang yang harganya
turun
Metode Paasche
Indeks
Tertimbang
20. • Indeks Drobisch, merupakan kombinasi dari Indeks
Laaspeyres dengan Indeks Paasche atau rata-rata dari
kedua indeks tersebut. Indeks Drobisch ini untuk
memperkecil perbedaan dari Indeks Laaspeyres dan
Indeks Paasche. Dirumuskan :
Indeks
Tertimbang
2
IPIL
ID
+
=
Metode Dorbisch dan Bowley
100
2
10
11
00
01
01 ×
+
=
∑
∑
∑
∑
qp
qp
qp
qp
p
atau
21. • Indeks Fisher, merupakan rata-rata dari Indeks
Laaspeyres dan Indeks Paasche, tetapi dengan
jalan mengakarkan hasil perkalian kedua indeks
tersebut. Dirumuskan :
Metode Irving Fisher
Indeks
Tertimbang
IP)x(IL=IF∑
∑
∑
∑ ×=
10
11
00
01
01
qp
qp
qp
qp
P atau
22. • Indeks Edgeworth, yaitu model penghitungan indeks
dengan menjumlahkan kuantitas dari tahun ke-t dengan
kuantitas tahun dasar atau (Qo + Qt) dan digunakan
sebagai faktor penimbang. Dirumuskan :
2. Indeks
Tertimbang
Metode Marshall - Edgeworth
100%x
Qo)(QtxPo
Qo)(QtPt x
∑ +
∑ +
=IME
23. Contoh
Dibawah ini adalah data harga kuantitas dan
produksi nya pada tahun 2015 dan 2017. Tentukan :
1. Laspeyers Index 4. Indeks Drobisch
2. Paasche’s Index 5. Indeks Marshal Edgeworth
3. Fisher Ideal Index
ITEMS 2005 2007
Price Production Price Production
BEEF $15 500 kg $ 20 600 kg
MUTTON $18 590 kg $ 23 640 kg
CHICKEN $ 22 450 kg $ 24 500 kg
2. Indeks
Tertimbang
27. Pengembangan dari metode angka Relatif, yaitu dengan memberi
timbangan pada angka relatif.
Rumus :
2. Indeks
Tertimbang
( )
%100
t,0
I ×
×
××
=
∑
∑
QoPo
QoPo
Po
Pt
( )
%100
t,0
I ×
×
××
=
∑
∑
QtPt
QtPt
Po
Pt
Untuk Periode Dasar
Untuk Periode
Berjalan
28. Jenis
makanan
Tahun 2005 Tahun 2010
Harga Kuantitas Harga Kuantitas
A 0.77 50 0.89 55
B 1.85 26 1.84 20
C 0.88 102 1.01 130
D 1.46 30 1.56 40
E 1.58 40 1.7 41
F 4.4 12 4.62 12
Contoh:
Di bawah ini ada harga dan jumlah 6 jenis makanan
untuk jarak waktu enam tahun (2005 -2010),
Hitunglah Angka Indeks Harga Rata-rata Tertimbang!
2. Indeks
Tertimbang
29. Solusi 2. Indeks
Tertimbang
Jenis
maka
nan
P0 Q0 Pt Qt P0.Q0 Pt.Qt
A 0.77 50 0.89 55 38.50 48.95 1.16 44.66 56.78
B 1.85 26 1.84 20 48.10 36.80 0.99 47.62 36.43
C 0.88 102 1.01 130 89.76 131.30 1.15 103.22 160
D 1.46 30 1.56 40 43.80 62.40 1.07 46.87 66.77
E 1.58 40 1.7 41 63.20 69.70 1.08 68.26 75.28
F 4.4 12 4.62 12 52.80 55.44 1.05 55.44 58.21
Jumlah 336.16 404.59 366.07 453.47
o
t
P
P
( )oo
o
t
QP
P
P
.. ( )tt
o
t
QP
P
P
..
30. Solusi 2. Indeks
Tertimbang
Indeks rata-rata tertimbangan dengan timbangan
Periode Dasar
Artinya harga ke-6 barang tersebut telah mengalami peningkatan
sebesar 8.90%
( )
%90.108%100
16.336
07.366
%100
t,0
I =×=×
×
××
=
∑
∑
QoPo
QoPo
Po
Pt
( )
%08.112%100
59.404
47.453
%100
t,0
I =×=×
×
××
=
∑
∑
QtPt
QtPt
Po
Pt
Artinya harga ke-6 barang tersebut telah mengalami peningkatan
sebesar 12.08%
Indeks rata-rata tertimbangan dengan timbangan
Periode Berjalan
31. 3. INDEKS
BERANTAI
•merupakan salah satu metode penghitungan angka indeks
dengan tahun dasar yang digunakan adalah tahun
sebelumnya (tahun dasarnya = t – 1).
•Misalnya jika akan menghitung indeks untuk tahun 2000
maka tahun dasarnya tahun 1999, indeks untuk tahun 2001
tahun dasarnya tahun 2000, dan seterusnya.
•Indeks Berantai ini digunakan untuk menghadapi keadaan
yang tidak stabil atau terjadi fluktuasi dalam perekonomian
yang cukup besar.
• Rumus :
%100
p
p
1-t
t
1-tt, ×=P
32. Contoh
• Indeks berantai dengan waktu dasar
berubah atas harga komoditi dibawah ini
YEAR PRICE Indeks Berantai
(Waktu dasar
Berubah)
Keterangan
2006 50 100% -
2007 60
Naik 20%
2008 65
Naik 8 %
%120%100
50
60
=×
%108%100
60
65
=×
3. Indeks
Berantai