SlideShare a Scribd company logo
Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd
Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
Pernyataan majemuk terdiri dari satu atau lebih pernyataan sederhana
yang dihubungkan dengan kata hubung kalimat (connective) tertentu. Dalam
bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata-kata “tidak”, “dan”, “atau”,
“jika. . . maka. ..”, “jika dan hanya jika”. Marilah sekarang kita memperhatikan
penggunaan kata-kata itu dengan lebih cermat dalam matematika (dan
membandingkannya dengan penggunaan dalam percakapan sehari-hari). Kita
pelajari sifat-sifatnya untuk memperjelas cara berpikir kita dan terutama
karena pentingnya kata-kata itu untuk melakukan pembuktian. Dalam
pelajaran logika (matematika), kata-kata itu disebut kata hubung kalimat
atau perangkai. Ada lima macam kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi,
disjungsi, kondisional, dan bikondisional.
Negasi tidak menghubungkan dua buah pernyataan sederhana, tetapi
tetap dianggap sebagai kata hubung kalimat, yaitu menegasikan pernyataan
sederhana (ada yang menganggap bahwa negasi suatu pernyataan
sederhana bukan pernyataan majemuk).
NEGASI (INGKARAN ATAU PENYANGKALAN)
Perhatikan pernyataan : “Sekarang hari hujan” bagaimana ingkaran
pernyataan itu? Anda dapat dengan mudah menjawab : "Sekarang hari tidak
hujan”. Jika pernyataan semula bernilai benar maka ingkaran pernyataan itu
bernilai salah.
Sesungguhnya, penambahan "tidak" ke dalam kalimat semula tidaklah
cukup. Coba anda pikirkan bagaimana negasi dari kalimat : “Beberapa
pemuda adalah atlet”.
Definisi:
Ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai benar, jika
pernyataan semula salah, dan sebaliknya. Ingkaran pernyataan p ditulis ~p
Contoh:
1. Jika p : Jakarta ibu kota RI (B)
maka ~p : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota RI (S)
atau ~p : Jakarta bukan ibu kota RI (S)
2. Jika q : Zainal memakai kaca mata
maka ~q : Tidak benar bahwa Zainal memakai kaca mata
atau ~q : Zainal tidak memakai kaca mata
~q akan bernilai salah jika Zainal benar-benar memakai kaca mata.
3. Jika r : 6 + 1 < 8 (B)
maka ~r : Tidak benar bahwa 6 + 1 < 8 (S)
atau ~r : 6 + 1 = 8 (S)
atau ~r : 6 + 1 > 8 (S)
4. Jika s : Ada anak berkacamata di kelasku (B) (dimisalkan bahwa
pernyataan ini benar)
maka ~s : Tidak benar bahwa ada anak berkacamata di kelasku (S)
Perhatikan baik-baik cara membuat ingkaran di atas, jangan membuat
ingkaran yang salah.
Kesimpulan:
Membentuk ingkaran suatu pernyataan dapat dengan menambahkan kata-
kata tidak benar bahwa di depan pernyataan aslinya, atau jika mungkin
dengan menambah bukan atau tidak di dalam pernyataan itu, tetapi untuk
pernyataan-pernyataan tertentu tidak demikian halnya.
Berdasarkan defenisi di atas, dapat dibuat Tabel kebenaran untuk ingkaran
seperti berikut:
p ~p
B S
S B
KONJUNGSI (DAN)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk menggunakan kata hubung “dan” dengan lambang p ∧ q, dibaca
p dan q.
Definisi:
Suatu konjungsi dari dua pernyataan bernilai benar hanya dalam keadaan
kedua komponennya bernilai benar.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk konjungsi
seperti berikut:
p q p ∧ q
B B B
B S S
S B S
S S S
DISJUNGSI (ATAU)
Sekarang perhatikan pernyataan: “Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang
atau seorang atlet berbakat”. Membaca pernyataan itu akan timbul tafsiran:
1. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang
berbakat, tetapi tidak kedua-duanya, atau
2. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang
berbakat, mungkin kedua-duanya.
Tafsiran pertama adalah contoh disjungsi eksklusif dan tafsiran kedua
adalah contoh disjungsi inklusif.
Jika pernyataan semula benar, maka keduanya dari tafsiran 1 atau 2 adalah
benar (untuk disjungsi inklusif), mungkin benar salah satu (untuk disjungsi
eksklusif), dan sebaliknya. Lebih dari itu, jika pernyataan semula salah, maka
kedua tafsiran itu tentu salah (untuk disjungsi inklusif dan eksklusif).
Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan
dengan “atau” merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula.
Dibedakan antara:
1. disjungsi inklusif yang diberi simbol “∨” dan
2. disjungsi eksklusif yang diberi simbol “∨”.
Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan disjungsi
eksklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan dibaca: p atau q.
pernyataan p ∨ q juga disebut sebagai pernyataan disjungtif.
Contoh :
1. Jika p : Aku tinggal di Indonesia
q : Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP
maka p ∨ q : Aku tinggal di Indonesia atau belajar Bahasa Inggris sejak
SMP
Pernyataan p ∨ q bernilai benar jika Aku benar-benar tinggal di Indonesia
atau benar-benar belajar Bahasa Inggris sejak SMP.
2. Jika r : Aku lahir di Gunungsitoli, dan
s : Aku lahir di Jakarta,
maka r ∨ s : Aku lahir di Gunungsitoli atau di Jakarta.
Pernyataan r ∨ s bernilai benar jika Aku benar-benar lahir di salah satu
kota Gunungsitoli atau Jakarta, dan tidak di kedua tempat itu. Mustahil aku
lahir di dua kota dalam waktu yang sama.
Definisi:
Suatu disjungsi inklusif bernilai benar apabila paling sedikit satu komponennya
bernilai benar.
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi
inklusif seperti berikut:
p q p ∨ q
B B B
B S B
S B B
S S S
Definisi:
Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar apabila hanya salah satu komponennya
bernilai benar
Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi
eksklusif seperti berikut:
p q p ∨ q
B B S
B S B
S B B
S S S
Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen:
1. ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
2. ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
3. p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
4. p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
PEMBUKTIAN:
1. ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q
p q ~p ~q p ∧ q ~(p ∧ q) ~p ∨ ~q
B B S S B S S
B S S B S B B
S B B S S B B
S S B B S B B
PEMBUKTIAN:
2. ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q
p q ~p ~q p ∨ q ~(p ∨ q) ~p ∧ ~q
B B S S B S S
B S S B B S S
S B B S B S S
S S B B S B B
PEMBUKTIAN:
3. p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
p q r (q ∧ r) p ∨ (q ∧ r) (p ∨ q) (p ∨ r) (p ∨ q) ∧ (p ∨ r)
B B B B B B B B
B B S S B B B B
B S B S B B B B
B S S S B B B B
S B B B B B B B
S B S S S B S S
S S B S S S B S
S S S S S S S S
PEMBUKTIAN:
4. p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
p q r (q ∨ r) p ∧ (q ∨ r) (p ∧ q) (p ∧ r) (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
B B B B B B B B
B B S B B B S B
B S B B B S B B
B S S S S S S S
S B B B S S S S
S B S B S S S S
S S B B S S S S
S S S S S S S S
KONDISIONAL (IMPLIKASI ATAU PERNYATAAN
BERSYARAT)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk dimana p merupakan sebab/alasan/hipotesa (anteseden) dan q
merupakan akibat (kesimpulan) atau konklusi (konsekuen). Implikasi
dilambangkan dengan p ⇒ q. Pernyataan p ⇒ q dapat dibaca:
a. Jika p maka q
b. p berimplikasi q
c. p hanya jika q
d. q jika p
Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat
bahwa “Jika p maka q” dapat diartikan sebagai “Bilamana p terjadi maka q
juga terjadi” atau dapat juga, diartikan sebagai “Tidak mungkin peristiwa p
terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi”.
Definisi:
Implikasi p ⇒ q bernilai salah jika anteseden benar dan konsekuen salah.
Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk implikasi seperti
berikut. p q p ⇒ q
B B B
B S S
S B B
S S B
Contoh:
1. Jika p : burung mempunyai sayap (B), dan
q : 2 + 3 = 5 (B)
maka p ⇒ q : jika burung mempunyai sayap maka 2 + 3 = 5 (B)
2. Jika r : x bilangan cacah (B), dan
s : x bilangan bulat positif (S)
maka p ⇒ q : jika x bilangan cacah maka x bilangan bulat positif (S).
KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI
Turunan dari pernyataan-pernyataan implikasi yang mempunyai nilai
kebenaran dari bentuk implikasi yakni:
1. Konvers
2. Invers
3. Kontraposisi
Konvers adalah pernyataan majemuk dari pembalikkan tempat pada implikasi
dimana pernyataan pertama (implikasi) menjadi pernyataan kedua (konvers)
dan sebaliknya. Konvers ditulis q ⇒ p. Tabel kebenarannya adalah:
KONVERS
p q p ⇒ q q ⇒ p
B B B B
B S S B
S B B S
S S B B
Invers adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu
pernyataan majemuk yang merupakan ingkaran masing-masing pernyataan.
Ingkaran tersebut adalah ingkaran pada implikai. Jadi invers dinyatakan
dengan lambang ~p ⇒ ~q dibaca “jika negasi p maka negasi q”. Tabel
kebenarannya adalah:
INVERS
p q ~p ~q ~p ⇒ ~q
B B S S B
B S S B B
S B B S S
S S B B B
Kontraposisi adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu
pernyataan majemuk yang merupakan pembalikkan tempat dari ingkaran
implikasi. Jadi kontraposisi dinyatakan dengan lambang ~ q ⇒ ~ p dibaca
“jika negasi q maka negasi p”. Tabel kebenarannya adalah:
KONTRAPOSISI
p q ~p ~q ~q ⇒ ~p
B B S S B
B S S B S
S B B S B
S S B B B
Definisi : Konvers dari implikasi p ⇒ q adalah q ⇒ p
Invers dari implikasi p ⇒ q adalah ~ p ⇒ ~ q
Kontraposisi dari implikasi p ⇒ q adalah ~ q ⇒ ~ p
Hubungan antara implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dapat ditunjukkan
dengan skema berikut ini:
Konvers
Invers
Konvers
Invers
p ⇒ q q ⇒ p
~ p ⇒ ~ q ~ q ⇒ ~ p
BIKONDISIONAL (BIIMPLIKASI ATAU PERNYATAAN
BERSYARAT GANDA)
Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan
majemuk dengan menggunakan kata hubung “jika dan hanya jika” atau “bila
dan hanya bila” dengan lambang p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q.
Pernyataan “p jika dan hanya jika q” berarti “jika p maka q dan jika q maka
p”, sehingga juga berarti “p adalah syarat perlu dan cukup bagi q” dan
sebaliknya. Atau dengan kata lain pernyataan majemuk biimplikasi yakni
pernyataan prasyarat yang umumnya bersyarat mutlak.
Definisi: Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen-
komponennya bernilai sama.
Contoh:
1. Jika p : 2 bilangan genap (B)
q : 3 bilangan ganjil (B)
maka p ⇔ q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (B)
2. Jika r : 2 + 2  5 (B)
s : 4 + 4 < 8 (S)
maka r ⇔ s : 2 + 2  5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (S)
3. Jika a : Surabaya ada di jawa barat (S)
b : 23 = 6 (S)
maka a ⇔ b : Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (B)
Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk biimplikasi
seperti berikut.
p q p ⇔ q
B B B
B S S
S B S
S S B
Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen:
5. p ⇒ q ≡ ~p ∨ q
6. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p
7. ~(p ⇒ q) ≡ p ∧ ~q
8. (p ⇔ q) ≡ (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)
9. (p ⇔ q) ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)
10. ~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
PEMBUKTIAN:
5. p ⇒ q ≡ ~p ∨ q
p q ~p p ⇒ q ~p ∨ q
B B S B B
B S S S S
S B B B B
S S B B B
PEMBUKTIAN:
6. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p
p q ~p ~q p ⇒ q ~q ⇒ ~p
B B S S B B
B S S B S S
S B B S B B
S S B B B B
PEMBUKTIAN:
7. ~(p ⇒ q) ≡ p ∧ ~q
p q ~q p ⇒ q ~(p ⇒ q) p ∧ ~q
B B S B S S
B S B S B B
S B S B S S
S S B B S S
PEMBUKTIAN:
8. (p ⇔ q) ≡ (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)
p q p ⇒ q q ⇒ p p ⇔ q (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p)
B B B B B B
B S S B S S
S B B S S S
S S B B B B
PEMBUKTIAN:
9. (p ⇔ q) ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)
p q ~p ~q ~p ∨ q ~q ∨ p p ⇔ q (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p)
B B S S B B B B
B S S B S B S S
S B B S B S S S
S S B B B B B B
PEMBUKTIAN:
10. ~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
p q ~p ~q p ∧ ~q q ∧ ~p p ⇔ q ~(p ⇔ q) (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
B B S S S S B S S
B S S B B S S B B
S B B S S B S B B
S S B B S S B S S
Selesaikan dengan menggunakan tabel
kebenaran operasi simbolik berikut
1. [{~p ∨ (p ∨ ~q)} ∧ (p ∧ q)] ∨ (~p ∨ ~q)
2. [(~p ∧ q) ∨ {(p ∨ ~q) ∧ (~p ∨ q)} ∨ (~q ∧ p)]

More Related Content

What's hot

Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
TARSUDINN
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
Yadi Pura
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
arlanridfan farid
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Nailul Hasibuan
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikaSuryo Wedo Susilo
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
maman wijaya
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapagus_budiarto
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Eman Mendrofa
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
Fitria Maghfiroh
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
Penny Charity Lumbanraja
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
Nia Matus
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialLina Mursyidah
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
siska sri asali
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Muhammad Alfiansyah Alfi
 

What's hot (20)

Penarikan Kesimpulan
Penarikan KesimpulanPenarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan
 
02.logika
02.logika02.logika
02.logika
 
Sub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup faktoSub grup normal dan grup fakto
Sub grup normal dan grup fakto
 
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingenTabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
Tabel Kebenaran pernyataan, Tautologi, kontradiksi, dan kontingen
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat MatematikaAliran-Aliran Filsafat Matematika
Aliran-Aliran Filsafat Matematika
 
powerpoint logika matematika
powerpoint logika matematikapowerpoint logika matematika
powerpoint logika matematika
 
Aljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabarAljabar 3-struktur-aljabar
Aljabar 3-struktur-aljabar
 
Bilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkapBilangan kompleks lengkap
Bilangan kompleks lengkap
 
Kuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas PembuktianKuantor dan Validitas Pembuktian
Kuantor dan Validitas Pembuktian
 
Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18Pembuktian dalil 9-18
Pembuktian dalil 9-18
 
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
 
Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2Struktur aljabar-2
Struktur aljabar-2
 
Makalah setengah putaran
Makalah setengah putaranMakalah setengah putaran
Makalah setengah putaran
 
Bab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematikaBab 3 logika matematika
Bab 3 logika matematika
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Korelasi Point Biserial
Korelasi Point BiserialKorelasi Point Biserial
Korelasi Point Biserial
 
Materi Logika Matematika
Materi Logika MatematikaMateri Logika Matematika
Materi Logika Matematika
 
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar LinearMerentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
Merentang (Spanning) Tugas Matrikulasi Aljabar Linear
 

Similar to Kata Hubung Kalimat Logika Matematika

Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
Anzilirrohmah Litsaniyah
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
Anzilirrohmah Litsaniyah
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
ratnadilamjd
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
RetnoAsriani
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
Safitrisymsr
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
Rosmarosyam
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
Muhammad Irwan
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
samsaharsam
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
Rosmarosyam
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1Anto Jurang
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
Rosmarosyam
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
Rianrinaldi130700
 
Sunblog
SunblogSunblog
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematikamfebri26
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
arman11111
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
nunungevilia
 

Similar to Kata Hubung Kalimat Logika Matematika (20)

Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Mathematicallogic
MathematicallogicMathematicallogic
Mathematicallogic
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
Matematika
MatematikaMatematika
Matematika
 
MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1MATEMATIKA DASAR 1
MATEMATIKA DASAR 1
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
 
Materi logika
Materi logikaMateri logika
Materi logika
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
 
Logika matematika-1
Logika matematika-1Logika matematika-1
Logika matematika-1
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
 
Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717Materilogika 181021060717
Materilogika 181021060717
 
Sunblog
SunblogSunblog
Sunblog
 
Logika
LogikaLogika
Logika
 
Logika mat-simpel
Logika mat-simpelLogika mat-simpel
Logika mat-simpel
 
logika matematika
logika matematikalogika matematika
logika matematika
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 
Logika matematika
Logika matematikaLogika matematika
Logika matematika
 
Kelas x bab 7
Kelas x bab 7Kelas x bab 7
Kelas x bab 7
 

More from Eman Mendrofa

Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Eman Mendrofa
 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Eman Mendrofa
 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Eman Mendrofa
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Eman Mendrofa
 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Eman Mendrofa
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Eman Mendrofa
 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Eman Mendrofa
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
Eman Mendrofa
 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Eman Mendrofa
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Eman Mendrofa
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Eman Mendrofa
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
Eman Mendrofa
 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
Eman Mendrofa
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
Eman Mendrofa
 
Notasi sigma
Notasi sigmaNotasi sigma
Notasi sigma
Eman Mendrofa
 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual Basic
Eman Mendrofa
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
Eman Mendrofa
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Eman Mendrofa
 

More from Eman Mendrofa (20)

Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, TautologiLogika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
Logika Matematika, Proposisi Majemuk, Tautologi
 
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh SoalDiagram Venn Beserta Contoh Soal
Diagram Venn Beserta Contoh Soal
 
Relasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali CartesiusRelasi dan Hasil kali Cartesius
Relasi dan Hasil kali Cartesius
 
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua HimpunanKardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
Kardinalitas dan Operasi Dua Himpunan
 
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan HimpunanPengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
Pengertian dan Cara Menyatakan Himpunan
 
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point  - operasi hitung bilangan bulatPresentasi power point  - operasi hitung bilangan bulat
Presentasi power point - operasi hitung bilangan bulat
 
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat LogaritmaPersamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
Persamaan Logaritma, sifat-sifat Logaritma
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan EksponenPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai MutlakPersamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak
 
Persamaan Kuadrat
Persamaan KuadratPersamaan Kuadrat
Persamaan Kuadrat
 
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga VariabelSistem Persamaan Linear Tiga Variabel
Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel
 
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua VariabelSistem Persamaan Linear Dua Variabel
Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
 
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan LinearPersamaan dan Pertidaksamaan Linear
Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
 
Induksi Matematika
Induksi MatematikaInduksi Matematika
Induksi Matematika
 
Deret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak HinggaDeret Geometri Tak Hingga
Deret Geometri Tak Hingga
 
Barisan dan Deret
Barisan dan DeretBarisan dan Deret
Barisan dan Deret
 
Notasi sigma
Notasi sigmaNotasi sigma
Notasi sigma
 
Pengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual BasicPengulangan Visual Basic
Pengulangan Visual Basic
 
Operasi himpunan
Operasi himpunanOperasi himpunan
Operasi himpunan
 
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali CartesiusRelasi dan Hasil Kali Cartesius
Relasi dan Hasil Kali Cartesius
 

Recently uploaded

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
NurSriWidyastuti1
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
Kurnia Fajar
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
WILDANREYkun
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
heridawesty4
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 

Recently uploaded (20)

VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdfINDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
INDIKATOR KINERJA DAN FOKUS PERILAKU KS.pdf
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptxPPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
PPT Aksi Nyata Diseminasi Modul 1.4.pptx
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogortugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
tugas pai kelas 10 rangkuman bab 10 smk madani bogor
 
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdfLaporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
Laporan pembina seni tari - www.kherysuryawan.id.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 

Kata Hubung Kalimat Logika Matematika

  • 1. Oleh : Emanueli Mendrofa, S.Pd Mata Kuliah : Teori Himpunan dan Logika Matematika
  • 2. Pernyataan majemuk terdiri dari satu atau lebih pernyataan sederhana yang dihubungkan dengan kata hubung kalimat (connective) tertentu. Dalam bahasa Indonesia kita sering menggunakan kata-kata “tidak”, “dan”, “atau”, “jika. . . maka. ..”, “jika dan hanya jika”. Marilah sekarang kita memperhatikan penggunaan kata-kata itu dengan lebih cermat dalam matematika (dan membandingkannya dengan penggunaan dalam percakapan sehari-hari). Kita pelajari sifat-sifatnya untuk memperjelas cara berpikir kita dan terutama karena pentingnya kata-kata itu untuk melakukan pembuktian. Dalam pelajaran logika (matematika), kata-kata itu disebut kata hubung kalimat atau perangkai. Ada lima macam kata hubung kalimat yaitu negasi, konjungsi, disjungsi, kondisional, dan bikondisional. Negasi tidak menghubungkan dua buah pernyataan sederhana, tetapi tetap dianggap sebagai kata hubung kalimat, yaitu menegasikan pernyataan sederhana (ada yang menganggap bahwa negasi suatu pernyataan sederhana bukan pernyataan majemuk).
  • 3. NEGASI (INGKARAN ATAU PENYANGKALAN) Perhatikan pernyataan : “Sekarang hari hujan” bagaimana ingkaran pernyataan itu? Anda dapat dengan mudah menjawab : "Sekarang hari tidak hujan”. Jika pernyataan semula bernilai benar maka ingkaran pernyataan itu bernilai salah. Sesungguhnya, penambahan "tidak" ke dalam kalimat semula tidaklah cukup. Coba anda pikirkan bagaimana negasi dari kalimat : “Beberapa pemuda adalah atlet”. Definisi: Ingkaran suatu pernyataan adalah pernyataan yang bernilai benar, jika pernyataan semula salah, dan sebaliknya. Ingkaran pernyataan p ditulis ~p
  • 4. Contoh: 1. Jika p : Jakarta ibu kota RI (B) maka ~p : Tidak benar bahwa Jakarta ibu kota RI (S) atau ~p : Jakarta bukan ibu kota RI (S) 2. Jika q : Zainal memakai kaca mata maka ~q : Tidak benar bahwa Zainal memakai kaca mata atau ~q : Zainal tidak memakai kaca mata ~q akan bernilai salah jika Zainal benar-benar memakai kaca mata.
  • 5. 3. Jika r : 6 + 1 < 8 (B) maka ~r : Tidak benar bahwa 6 + 1 < 8 (S) atau ~r : 6 + 1 = 8 (S) atau ~r : 6 + 1 > 8 (S) 4. Jika s : Ada anak berkacamata di kelasku (B) (dimisalkan bahwa pernyataan ini benar) maka ~s : Tidak benar bahwa ada anak berkacamata di kelasku (S) Perhatikan baik-baik cara membuat ingkaran di atas, jangan membuat ingkaran yang salah.
  • 6. Kesimpulan: Membentuk ingkaran suatu pernyataan dapat dengan menambahkan kata- kata tidak benar bahwa di depan pernyataan aslinya, atau jika mungkin dengan menambah bukan atau tidak di dalam pernyataan itu, tetapi untuk pernyataan-pernyataan tertentu tidak demikian halnya. Berdasarkan defenisi di atas, dapat dibuat Tabel kebenaran untuk ingkaran seperti berikut: p ~p B S S B
  • 7. KONJUNGSI (DAN) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk menggunakan kata hubung “dan” dengan lambang p ∧ q, dibaca p dan q. Definisi: Suatu konjungsi dari dua pernyataan bernilai benar hanya dalam keadaan kedua komponennya bernilai benar. Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk konjungsi seperti berikut: p q p ∧ q B B B B S S S B S S S S
  • 8. DISJUNGSI (ATAU) Sekarang perhatikan pernyataan: “Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet berbakat”. Membaca pernyataan itu akan timbul tafsiran: 1. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang berbakat, tetapi tidak kedua-duanya, atau 2. Ismah seorang mahasiswa yang cemerlang atau seorang atlet yang berbakat, mungkin kedua-duanya. Tafsiran pertama adalah contoh disjungsi eksklusif dan tafsiran kedua adalah contoh disjungsi inklusif.
  • 9. Jika pernyataan semula benar, maka keduanya dari tafsiran 1 atau 2 adalah benar (untuk disjungsi inklusif), mungkin benar salah satu (untuk disjungsi eksklusif), dan sebaliknya. Lebih dari itu, jika pernyataan semula salah, maka kedua tafsiran itu tentu salah (untuk disjungsi inklusif dan eksklusif). Berdasarkan pengertian di atas, dua buah pernyataan yang dihubungkan dengan “atau” merupakan disjungsi dari kedua pernyataan semula. Dibedakan antara: 1. disjungsi inklusif yang diberi simbol “∨” dan 2. disjungsi eksklusif yang diberi simbol “∨”.
  • 10. Disjungsi inklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan disjungsi eksklusif dari dua pernyataan p dan q ditulis p ∨ q, dan dibaca: p atau q. pernyataan p ∨ q juga disebut sebagai pernyataan disjungtif. Contoh : 1. Jika p : Aku tinggal di Indonesia q : Aku belajar Bahasa Inggris sejak SMP maka p ∨ q : Aku tinggal di Indonesia atau belajar Bahasa Inggris sejak SMP Pernyataan p ∨ q bernilai benar jika Aku benar-benar tinggal di Indonesia atau benar-benar belajar Bahasa Inggris sejak SMP.
  • 11. 2. Jika r : Aku lahir di Gunungsitoli, dan s : Aku lahir di Jakarta, maka r ∨ s : Aku lahir di Gunungsitoli atau di Jakarta. Pernyataan r ∨ s bernilai benar jika Aku benar-benar lahir di salah satu kota Gunungsitoli atau Jakarta, dan tidak di kedua tempat itu. Mustahil aku lahir di dua kota dalam waktu yang sama.
  • 12. Definisi: Suatu disjungsi inklusif bernilai benar apabila paling sedikit satu komponennya bernilai benar. Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi inklusif seperti berikut: p q p ∨ q B B B B S B S B B S S S
  • 13. Definisi: Suatu disjungsi eksklusif bernilai benar apabila hanya salah satu komponennya bernilai benar Berdasarkan definisi di atas, dapat disusun tabel kebenaran untuk disjungsi eksklusif seperti berikut: p q p ∨ q B B S B S B S B B S S S
  • 14. Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen: 1. ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q 2. ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q 3. p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) 4. p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r)
  • 15. PEMBUKTIAN: 1. ~(p ∧ q) ≡ ~p ∨ ~q p q ~p ~q p ∧ q ~(p ∧ q) ~p ∨ ~q B B S S B S S B S S B S B B S B B S S B B S S B B S B B
  • 16. PEMBUKTIAN: 2. ~(p ∨ q) ≡ ~p ∧ ~q p q ~p ~q p ∨ q ~(p ∨ q) ~p ∧ ~q B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B
  • 17. PEMBUKTIAN: 3. p ∨ (q ∧ r) ≡ (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) p q r (q ∧ r) p ∨ (q ∧ r) (p ∨ q) (p ∨ r) (p ∨ q) ∧ (p ∨ r) B B B B B B B B B B S S B B B B B S B S B B B B B S S S B B B B S B B B B B B B S B S S S B S S S S B S S S B S S S S S S S S S
  • 18. PEMBUKTIAN: 4. p ∧ (q ∨ r) ≡ (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) p q r (q ∨ r) p ∧ (q ∨ r) (p ∧ q) (p ∧ r) (p ∧ q) ∨ (p ∧ r) B B B B B B B B B B S B B B S B B S B B B S B B B S S S S S S S S B B B S S S S S B S B S S S S S S B B S S S S S S S S S S S S
  • 19. KONDISIONAL (IMPLIKASI ATAU PERNYATAAN BERSYARAT) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk dimana p merupakan sebab/alasan/hipotesa (anteseden) dan q merupakan akibat (kesimpulan) atau konklusi (konsekuen). Implikasi dilambangkan dengan p ⇒ q. Pernyataan p ⇒ q dapat dibaca: a. Jika p maka q b. p berimplikasi q c. p hanya jika q d. q jika p
  • 20. Bila kita menganggap pernyataan q sebagai suatu peristiwa, maka kita melihat bahwa “Jika p maka q” dapat diartikan sebagai “Bilamana p terjadi maka q juga terjadi” atau dapat juga, diartikan sebagai “Tidak mungkin peristiwa p terjadi, tetapi peristiwa q tidak terjadi”. Definisi: Implikasi p ⇒ q bernilai salah jika anteseden benar dan konsekuen salah. Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk implikasi seperti berikut. p q p ⇒ q B B B B S S S B B S S B
  • 21. Contoh: 1. Jika p : burung mempunyai sayap (B), dan q : 2 + 3 = 5 (B) maka p ⇒ q : jika burung mempunyai sayap maka 2 + 3 = 5 (B) 2. Jika r : x bilangan cacah (B), dan s : x bilangan bulat positif (S) maka p ⇒ q : jika x bilangan cacah maka x bilangan bulat positif (S).
  • 22. KONVERS, INVERS, DAN KONTRAPOSISI Turunan dari pernyataan-pernyataan implikasi yang mempunyai nilai kebenaran dari bentuk implikasi yakni: 1. Konvers 2. Invers 3. Kontraposisi
  • 23. Konvers adalah pernyataan majemuk dari pembalikkan tempat pada implikasi dimana pernyataan pertama (implikasi) menjadi pernyataan kedua (konvers) dan sebaliknya. Konvers ditulis q ⇒ p. Tabel kebenarannya adalah: KONVERS p q p ⇒ q q ⇒ p B B B B B S S B S B B S S S B B
  • 24. Invers adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk yang merupakan ingkaran masing-masing pernyataan. Ingkaran tersebut adalah ingkaran pada implikai. Jadi invers dinyatakan dengan lambang ~p ⇒ ~q dibaca “jika negasi p maka negasi q”. Tabel kebenarannya adalah: INVERS p q ~p ~q ~p ⇒ ~q B B S S B B S S B B S B B S S S S B B B
  • 25. Kontraposisi adalah suatu pernyataan tunggal yang digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk yang merupakan pembalikkan tempat dari ingkaran implikasi. Jadi kontraposisi dinyatakan dengan lambang ~ q ⇒ ~ p dibaca “jika negasi q maka negasi p”. Tabel kebenarannya adalah: KONTRAPOSISI p q ~p ~q ~q ⇒ ~p B B S S B B S S B S S B B S B S S B B B
  • 26. Definisi : Konvers dari implikasi p ⇒ q adalah q ⇒ p Invers dari implikasi p ⇒ q adalah ~ p ⇒ ~ q Kontraposisi dari implikasi p ⇒ q adalah ~ q ⇒ ~ p Hubungan antara implikasi, konvers, invers, dan kontraposisi dapat ditunjukkan dengan skema berikut ini: Konvers Invers Konvers Invers p ⇒ q q ⇒ p ~ p ⇒ ~ q ~ q ⇒ ~ p
  • 27. BIKONDISIONAL (BIIMPLIKASI ATAU PERNYATAAN BERSYARAT GANDA) Dua pernyataan tunggal p dan q digabungkan menjadi satu pernyataan majemuk dengan menggunakan kata hubung “jika dan hanya jika” atau “bila dan hanya bila” dengan lambang p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q. Pernyataan “p jika dan hanya jika q” berarti “jika p maka q dan jika q maka p”, sehingga juga berarti “p adalah syarat perlu dan cukup bagi q” dan sebaliknya. Atau dengan kata lain pernyataan majemuk biimplikasi yakni pernyataan prasyarat yang umumnya bersyarat mutlak.
  • 28. Definisi: Pernyataan bikondisional bernilai benar hanya jika komponen- komponennya bernilai sama. Contoh: 1. Jika p : 2 bilangan genap (B) q : 3 bilangan ganjil (B) maka p ⇔ q : 2 bilangan genap jika dan hanya jika 3 bilangan ganjil (B) 2. Jika r : 2 + 2  5 (B) s : 4 + 4 < 8 (S) maka r ⇔ s : 2 + 2  5 jika dan hanya jika 4 + 4 < 8 (S)
  • 29. 3. Jika a : Surabaya ada di jawa barat (S) b : 23 = 6 (S) maka a ⇔ b : Surabaya ada di jawa barat jika dan hanya jika 23 = 6 (B) Berdasarkan definisi diatas dapat disusun tabel kebenaran untuk biimplikasi seperti berikut. p q p ⇔ q B B B B S S S B S S S B
  • 30. Sifat-sifat pernyataan yang ekivalen: 5. p ⇒ q ≡ ~p ∨ q 6. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p 7. ~(p ⇒ q) ≡ p ∧ ~q 8. (p ⇔ q) ≡ (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p) 9. (p ⇔ q) ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p) 10. ~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p)
  • 31. PEMBUKTIAN: 5. p ⇒ q ≡ ~p ∨ q p q ~p p ⇒ q ~p ∨ q B B S B B B S S S S S B B B B S S B B B
  • 32. PEMBUKTIAN: 6. p ⇒ q ≡ ~q ⇒ ~p p q ~p ~q p ⇒ q ~q ⇒ ~p B B S S B B B S S B S S S B B S B B S S B B B B
  • 33. PEMBUKTIAN: 7. ~(p ⇒ q) ≡ p ∧ ~q p q ~q p ⇒ q ~(p ⇒ q) p ∧ ~q B B S B S S B S B S B B S B S B S S S S B B S S
  • 34. PEMBUKTIAN: 8. (p ⇔ q) ≡ (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p) p q p ⇒ q q ⇒ p p ⇔ q (p ⇒ q) ∧ (q ⇒ p) B B B B B B B S S B S S S B B S S S S S B B B B
  • 35. PEMBUKTIAN: 9. (p ⇔ q) ≡ (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p) p q ~p ~q ~p ∨ q ~q ∨ p p ⇔ q (~p ∨ q) ∧ (~q ∨ p) B B S S B B B B B S S B S B S S S B B S B S S S S S B B B B B B
  • 36. PEMBUKTIAN: 10. ~(p ⇔ q) ≡ (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p) p q ~p ~q p ∧ ~q q ∧ ~p p ⇔ q ~(p ⇔ q) (p ∧ ~q) ∨ (q ∧ ~p) B B S S S S B S S B S S B B S S B B S B B S S B S B B S S B B S S B S S
  • 37. Selesaikan dengan menggunakan tabel kebenaran operasi simbolik berikut 1. [{~p ∨ (p ∨ ~q)} ∧ (p ∧ q)] ∨ (~p ∨ ~q) 2. [(~p ∧ q) ∨ {(p ∨ ~q) ∧ (~p ∨ q)} ∨ (~q ∧ p)]