4. Untukmembandingkan perubahan dari
suatu periode ke periode lain. Oleh
karrena itu, penggunaan angka indeks
sangat luas. Dalam sosiologi, angka
indeks digunakan untuk menghitung
perubahan penduduk, Psikologi
menggunakan Angka Indeks Kecerdasan
(IQ).
5. Angka Indeks Harga (Price Index)
menunjukkan harga dari satu periode ke periode lain.
Angka Indeks Kuantita (Quantity Index)
menunjukkan perubahan kuantita dari satu periode ke
periode lain
Angka Indeks Nilai (Value Index)
perubahan nilai uang dari satu periode ke periode lain
6. Masalah menentukan tujuan dari penyusunan angka
indeks.
Masalah menentukan macam barang yang akan
dimasukkan dalam perhitungan angka indeks.
Memilih data yang akan digunakan dalam perhitungan
angka indeks.
Masalah memilih tahun dasar.
Masalah memilih faktor penimbang.
7. Masalah pemilihan metode perhitungan angka
indeks :
1. Angka Indeks Sederhana/tdk ditimbang
1) Bentuk agregatif
2) Bentuk relatif
2. Angka Indeks Ditimbang
1) Bentuk agregatif
2) Bentuk relatif
Pembahasannya….
8. 1) Bentuk Agregatif :
Disebut tidak ditimbang karena masing –
masing barang dianggap sama arti pentingnya.
Agregatif karena merupakan penjumlahan dari
semua barang yang akan dihitung angka
indeksnya.
11. 3. Angka Indeks Nilai (V)
Vo,n = x 100%
Contoh Soalnya...?
12. Macam Barang/kg Harga Tahun 2000 (P0) Harga Tahun 2001 (Pn)
A Rp 1,00 Rp 1,17
B Rp 0,40 Rp 0,30
C Rp 0,60 Rp 0,66
D Rp 1,12 Rp 1,12
E Rp 0,60 Rp 1,20
∑P0 = Rp 3,72 ∑Pn = Rp 4,45
Angka Indeks harga = 100 % (Tahun Dasar)
P00.01 = 4,45/3,72 x 100%
= 119,6%
Kesimpulan : Tahun 2001 terjadi kenaikan harga 19,6% dibanding dengan tahun 2000
Look Page 176
13. Kelemahan :
Bila terjadi perubahan kuantitas satuan
barang misalnya dari ons menjadi kg,
maka angka indeksnya akan berubah,
karena perubahan ukuran satuan ini akan
mempengaruhi harga barang tersebut
yang akan mempengaruhi besarnya angka
indeks.
Maka….
14. Macam Barang Harga Tahun 2000 (P0) Harga Tahun 2001 (Pn)
A Rp 1,00 Rp 1,17
B (unit 10x) Rp 4,00 Rp 3,00
C Rp 0,60 Rp 0,66
D Rp 1,12 Rp 1,12
E Rp 0,60 Rp 1,20
∑P0 = Rp 7,32 ∑Pn = Rp 7,15
Angka Indeks harga = 100 % (Tahun Dasar)
P00.01 = 7,15/7,32 x 100%
= 97,7%
Kesimpulan : Indeks tahun 2001 turun 2,3% yang berarti berubah dari kesimpulan
semula
Look Page 177
15. 2) Harga Relatif :
Dapat menghindarkan pengaruh
perubahan kuantita dalam unit satuan
yang digunakan sebagai dasar
perhitungan terhadap angka indeks.
16. Harga Harga relatif
Macam barang
2000 2001 2000 2001
(P0) (Pn) (P0/Pn) (Pn/P0)
A 1,00 1,17 100 117
B 0,40 0,30 100 75
C 0,60 0,66 100 110
D 1,12 1,12 100 100
E 0,60 1,20 100 200
∑ =500 ∑ =602
18. b) Median harga relatif (median)
Letak Median adalah (N+1)/2 = (5+1)/2=3
Data nomor 3 dari susunan data yang
teratur, maka
Angka Indeks tahun 2000 = 100%
Angka Indeks tahun 2001 = 110%
19. 1) Bentuk Agregatif :
Menggunakan faktor penimbang secara
subjektif.
Rumus :
20. Macam Harga relatif W Harga XW
barang 2000 2001 2000 2001
A 1,00 1,17 2 2,00 2,34
B 0.40 0,30 20 8,00 6,00
C 0,60 0,66 1 0,60 0,66
D 1,12 1,12 5 5,60 5,60
E 0,60 1,20 1 0,60 1,20
Angka Indeks tahun 2000 (tahun dasar) = 100% 16,80 15,80
Angka Indeks tahun 2001 = 15,80/16,80 x 100% = 94,1% ∑(Po.W) ∑ (Pn.W)
Yang berarti tahun 2001 turun sebesar 5,6%
Look Page 181
22. Macam barang Harga relatif W Harga Relatif XW
2000 2001 2000 2001
A 100 117 2 200 234
B 100 75 20 2000 1500
C 100 110 1 100 110
D 100 100 5 500 500
E 100 200 1 100 200
∑ W = 29 2900 2544
∑(Po /Po x 100%)W ∑(Pn /Po x 100%)W
23. 1. rata – rata harga relative tertimbang
Indeks tahun 2000 = 2.900/29= 100% (tahun dasar)
Indeks tahun 2001 = 2.544/29 = 88% ( Tahun perhitungan)
2. Median harga relatif tertimbang
Letak median = (n+1)/2=(5+1)/2=3 maka data nomor 3 dari
susunan data.
Tahun 2000 = 200% tahun 2001 = 234%